DEKLARASI BELA NEGARA - Universitas Negeri...

8
30/7 2017 Edisi 03 Pimpinan Bidang Kemahasiswaan PTN-PTS se-Indonesia Deklarasikan Bela Negara di Universitas Negeri Malang (UM) Info : mtqmn15.ub.um.ac.id mtqmnxv > Deklarasi bela negara oleh seluruh pimpinan bidang kemahasiswaan PTN-PTS se Indonesia M alang. MTQMN XV tahun 2017 yang diselenggarakan di Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB) sejak 28 Juli – 4 Agustus 2017 ini dijadikan momen berkumpulnya para wakil rektor/pimpinan bidang kemahasiswaan dari PTN dan PTS seluruh Indonesia. Kegiatan yang diikuti oleh 237 orang perwakilan perguruan tinggi seluruh Indonesia ini bersepakat untuk berkumpul mengadakan sarasehan bersama pada hari Sabtu 29 Juli 2017 di Graha Cakrawala UM sejak pukul 07.00 – 13.00 WIB. Acara yang berlangsung meriah dan penuh keakraban ini menjadi ajang silaturahim antar wakil rektor kemahasiswaan agar tetap memiliki visi yang sama. Direktur Kemahasiswaan Kemristekdikti Dr. Didin Wahidin, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai seorang pendidik yang dekat dengan mahasiswa, sangatlah penting untuk menciptakan dan dan mengembangkan kesatuan visi dam mendidik. “Saat ini kita sering melihat gradasi moral yang terjadi pada mahasiswa, keadaan mahasiswa menjadi memprihatinkan dengan kurangnya tanggung jawab moral, mudahnya disusupi ideologi radikal dan anti pancasila. Oleh karenanya kita harus menyamakan visi untuk berjuang bersama menangkal dan membentengi mahasiswa kita dari ideologi yang dapat memecah belah persatuan bangsa,”ujarnya. “Indonesia ini akan dapat menjadi lebih maju bila setiap generasi muda, dalam hal ini mahasiswa memiliki tanggung jawab dan kepedulian serta kesadaran untuk mengembangkan negara ini kearah yang lebih baik. Mahasiswa kita telah menjadi agen perubahan bagi masyarakat Indonesia. Melalui kegiatan sarasehan ini saya mengajak seluruh wakil rektor bidang kemahasiswaan untuk dapat membuat format kegiatan mahasiswa yang bersifat kecintaan dan kebanggaan pada negaranya,”terangnya. Deklarasi bela negara ini menjadi sangat penting dilakukan agar seluruh para punggawa memiliki semangat persatuan dan kesatuan. Fanisha DEKLARASI BELA NEGARA

Transcript of DEKLARASI BELA NEGARA - Universitas Negeri...

30/72017

Edisi

03

Pimpinan Bidang Kemahasiswaan PTN-PTS se-Indonesia Deklarasikan Bela Negara di Universitas Negeri Malang (UM)

Info : mtqmn15.ub.um.ac.id mtqmnxv

> Deklarasi bela negara oleh seluruh pimpinan bidang kemahasiswaan PTN-PTS se Indonesia

Malang. MTQMN XV tahun 2017 yang diselenggarakan

di Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas

Brawijaya (UB) sejak 28 Juli – 4 Agustus 2017 ini dijadikan

momen berkumpulnya para wakil rektor/pimpinan bidang

kemahasiswaan dari PTN dan PTS seluruh Indonesia.

Kegiatan yang diikuti oleh 237 orang perwakilan perguruan

tinggi seluruh Indonesia ini bersepakat untuk berkumpul

mengadakan sarasehan bersama pada hari Sabtu 29 Juli 2017

di Graha Cakrawala UM sejak pukul 07.00 – 13.00 WIB. Acara

yang berlangsung meriah dan penuh keakraban ini menjadi

ajang silaturahim antar wakil rektor kemahasiswaan agar tetap

memiliki visi yang sama.

Direktur Kemahasiswaan Kemristekdikti Dr. Didin Wahidin,

M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai

seorang pendidik yang dekat dengan mahasiswa, sangatlah

penting untuk menciptakan dan dan mengembangkan kesatuan

visi dam mendidik.

“Saat ini kita sering melihat gradasi moral yang terjadi pada

mahasiswa, keadaan mahasiswa menjadi memprihatinkan

dengan kurangnya tanggung jawab moral, mudahnya disusupi

ideologi radikal dan anti pancasila. Oleh karenanya kita harus

menyamakan visi untuk berjuang bersama menangkal dan

membentengi mahasiswa kita dari ideologi yang dapat memecah

belah persatuan bangsa,”ujarnya.

“Indonesia ini akan dapat menjadi lebih maju bila setiap

generasi muda, dalam hal ini mahasiswa memiliki tanggung

jawab dan kepedulian serta kesadaran untuk mengembangkan

negara ini kearah yang lebih baik. Mahasiswa kita telah

menjadi agen perubahan bagi masyarakat Indonesia. Melalui

kegiatan sarasehan ini saya mengajak seluruh wakil rektor

bidang kemahasiswaan untuk dapat membuat format kegiatan

mahasiswa yang bersifat kecintaan dan kebanggaan pada

negaranya,”terangnya.

Deklarasi bela negara ini menjadi sangat penting dilakukan

agar seluruh para punggawa memiliki semangat persatuan dan

kesatuan. Fanisha

DEKLARASI BELA NEGARA

KABARE MTQMN XV

KABARE MTQMN XV EDISI 32

| NEWS

sabtu (29/7), cabang Musabaqah Khattil Quran Dekorasi

dilaksanakan di Lapangan Tenis Indoor Cakrawala,

Universitas Negeri Malang (UM) kemarin (28/7).

Cabang Musabaqah Khattil Quran adalah cabang lomba

menulis penggalan ayat suci Alquran secara indah ke

dalam sebuah media tertentu. Seni menulis indah ayat

Alquran atau yang lebih dikenal dengan sebutan kaligrafi

ini cukup diminati dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Quran

Mahasiswa Tingkat Nasional (MTQMN) XV 2017 kali ini.

Besarnya antusias pengunjung untuk melihat secara

langsung terlihat dari ramainya Lapangan Tenis Indoor UM,

ketika pengunjung diperbolehkan masuk. Namun dalam

cabang Musabaqah Khattil Quran tidak sembarangan

pengunjung boleh masuk untuk melihat langsung proses

pembuatan kaligrafi. Pengunjung diberikan durasi waktu

tertentu untuk melihat hasil karya peserta. Hal ini

dikarenakan agar peserta Musabaqah Khattil Quran dapat

berjalan nyaman dan kondusif. “Kami tidak mengizinkan

semua pengunjung untuk memasuki area Musabaqah

khattil quran: sajikan proses pembuatan goresan indah ayat suci al-quran

kafilah paparkan ide dalammusabaqah karya tulis ilmiah al quran

Khattil Quran ini dikarenakan takut mengganggu konsentrasi

dari peserta sendiri,” ungkap Mar’atus Sholihah selaku panitia.

Mahasiswi Matematika UM ini juga menambahkan hasil karya

dari kafilah cabang musabaqah akan dipamerkan di pelataran

Graha Cakrawala UM. Cabang Musabaqah Khattil Quran diikuti

oleh 198 kafilah dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia

dengan rincian 98 peserta laki-laki dan 100 peserta perempuan.

Peserta yang menghasilkan kaligrafi yang indah akan diambil 6

terbaik masing masing gender. Selanjutnya akan diadakan final

yang akan dilaksanakan besok selasa (1/8). Rodli

Sabtu (29/7), cabang Musabaqah Karya

Tulis Ilmiah Alquran dilaksanakan

di Gedung Widyaloka, Universitas

Brawijaya (UB). Tema dalam penulisan

Karya Tulis Ilmiah Alquran ini telah

ditentukan. Di antaranya, Kehidupan

dan Keberagaman dalam Alquran,

Nasionalisme dalam Perspektif Alquran,

Peran Alquran dan Penanggulangan

Penyalahgunaan Narkoba.

Setiap perguruan tinggi hanya

dapat mengirimkan satu regu dengan

maksimal dua orang dengan satu judul

karya ilmiah. Selain itu, aspek yang

dinilai dalam penulisan karya ilmiah ini

yaitu penulisan karya tulis ilmiah dan

presentasi yang dilakukan oleh tim. Saat

ini tim yang akan mempresentasikan

hasil karya berjumlah 50 tim. Setiap tim

hanya akan diberi waktu presentasi 15

menit dan sesi tanya jawab 15 menit.

Bobot penilaian dari presentasi ini akan

diambil sebanyak 60%.

Adapun 50 tim yang mengikuti

presentasi saat ini hanya akan diambil

6 besar sebagai finalis. “Semoga

lomba ini dapat mengasah kreatifitas

mahasiswa seluruh Indonensia,”

ujar Roifatul Jannah mahasiswa UB.

Cintya.

> Peserta khattil quran

KABARE MTQMN XV

KABARE MTQMN XV EDISI 3 3

| NEWS

5 universitas ajukan diri jadi tuan rumah mtqmn xvi 2019

sepeda um untuk memperlancar mtqmn xv

salah satu acara pendukung MTQMN

XV, Sarasehan Pimpinan Perguruan

Tinggi Bidang Kemahasiswaan PTN

dan PTS se-Indonesia diselenggarakan

di Gedung Graha Cakrawala, Universitas

Negeri Malang (UM) kemarin (29/7).

Sarasehan berlangsung menarik dan

meriah. Pasalnya dihadiri oleh Prof. Intan

Ahmad, Ph.D., Dr. Didin Wahidin, M. Pd,

Dr. Drs. Senawi, M.P., dan juga beberapa

Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dari

PTN dan PTS se-Indonesia.

Sarasehan ini bertujuan untuk

membahas segala aktivitas

kemahasiswaan, baik yang sedang

berlangsung maupun rencana kegiatan

mendatang. “Semua hasil musyawarah

adalah kegiatan bersama, harus bersatu

untuk hasil bersama”, ujar Dr. Didin

Wahidin, M. Pd,.

Di sela-sela diskusi, salah satu Wakil

Rektor Bidang Kemahasiswaan dari

Universitas Syiah Kuala Aceh menawarkan

diri dan bersedia menjadi tuan rumah

pada MTQMN mendatang. Bukan hanya

itu, ia pun langsung memberikan proposal

kepada Dr. Didin Wahidin, M. Pd,. Adanya

hal tersebut lantas menjadikan beberapa

universitas saling berebut untuk ajukan

diri sebagai tuan rumah MTQMN XVI

2019 mendatang. Universitas yang siap

jadi tuan rumah MTQMN XVI 2019

yaitu, Universitas Syiah Kuala Aceh,

Universitas Palangkaraya Kalimantan

Tengah, Universitas Hasanuddin

Sulawesi Selatan, Universitas Patimura

Ambon dan Universitas Bangka Belitung.

Fanisha

untuk memberi kenyamanan

bagi panitia dan kafilah MTQMN

XV, Universitas Negeri Malang (UM)

menyediakan fasilitas berupa sepeda

selama perhelatan akbar ini berlangsung.

cara untuk mendapatkan peminjaman

sepeda juga sangat mudah. cukup

dengan datang ke parkiran gedung Graha

Cakrawala, UM, dan menyerahkan Kartu

Tanda Mahasiswa (KTM) kepada satpam

yang bertugas, sudah bisa mendapatkan

pinjaman sepeda.

UM menyediakan sekitar 40 sepeda

sebagai sarana transportasi. Sepeda

tersebut dapat digunakan oleh panitia

maupun khafilah. Sepeda ini sangat efektif

untuk memudahkan transportasi dalam

perhelatan MTQMN XV. Namun jumlah

panitia yang membutuhkan transportasi

lebih banyak mengakibatkan kekurangan

sepeda. Sehingga ada beberapa panitia

tidak dapat memanfaatkan transportasi

ini.

“Kalau menurut saya itu seharusnya

dibagi, semisal jangan sampai LO semua

yang menggunakan. Panitia kan juga

perlu. Memang sepeda tersebut ditujukan

untuk LO dan kafilah namun panitia

yang lain kan juga perlu. Saya tadi

waktu pinjam ternyata sudah dipinjam

semua,” ungkap Luluk salah satu panitia

keamanan MTQMN-XV. Terlihat kafilah

yang menggunakan sepeda ini untuk

berkeliling UM setelah kegiatan mereka

selesai. Rosa

> Universitas Syiah Kuala Aceh ajukan proposal untuk menjadi tuan rumah MTQMN XVI 2019

KABARE MTQMN XV EDISI 34

KABARE MTQMN XV

| NEWS

Ratusan jamaah sholat duhur ikuti Tabligh Akbar yang

bertempat di Masjid Al-Hikmah Universitas Negeri Malang

(UM). Tabligh Akbar ini berlangsung mulai Sabtu (29/07) sampai Rabu (02/08), tepatnya pukul 12.00 setelah salat duhur. Tabligh Akbar ini diisi oleh para mubaligh-mubaligh tersohor di Indonesia. Selain itu, acara ini sebagai acara pendukung dalam rangka lomba MTQMN XV yang bertempat di Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB).

Sabtu (29/07) Tabligh Akbar siang ini mengangkat tema “Alquran Sains dan Teknologi” dengan pemateri yaitu Ustaz Agus Mustofa yang merupakan seorang penulis buku Tasawwuf Modern. Selain itu, beliau juga merupakan seorang inspirator tasawwuf modern. Acara Tabligh Akbar ini dihadiri oleh banyak kalangan, mulai dari kalangan mahasiswa, kafilah, sampai masyarakat umum, dan juga acara ini dapat dihadiri oleh siapa

saja yang ingin menyaksikan karena terbuka untuk umum.

Di dalam Tabligh Akbar tersebut Ustaz Agus Mustofa

menjelaskan tentang memahami apa itu Al-Quran. Beberapa

yang dapat dikutip yaitu tentang, memahami Al-Quran itu seperti

puzzle, seperti yang dituliskan pada buku karyanya yang ke dua

puluh. Kitab penuh hikmah turun di bulan ramadhan, yaitu Al-

Quran. Dijelaskan juga mengenai isi kandungan Al-Quran yaitu

tentang takdir, dan wahyu mendorong keilmuan yang isinya

adalah bahwa peradaban modern membutuhkan ilmu baca dan

tulis. Selama acara berlangsung jamaah sangat antusias untuk

mendengarkan ceramah dari Ustaz Agus Mustofa. Selain acara

Tabligh Akbar yang diisi oleh Ustaz Agus Mustofa ini berlangsung,

ada yang menjual buku karya Ustaz Agus Mustofa di teras Masjid

Al-Hikmah UM. Tanzilla

ustaz agus mustofa ajak masyarakatkembali pada tuhan

hifzil quran 10 juz semarakkan mtqmn xv

Salah satu cabang lomba yang ada di

MTQMN XV adalah Hifzil Quran 10 juz.

Perlombaan ini digelar di Gedung Graha

Cakrawala Universitas Negeri Malang

(UM). Terdaftar sebanyak 117 peserta

dalam perlombaan Hifzil Quran ini. Dalam

satu hari perlombaan terdapat dua sesi

sekaligus, kemudian dalam satu hari

dilombakan sekitar 30 peserta. Selain itu

babak penyisihan Hifzil Quran ini akan

berlangsung selama tiga hari.

Peserta pun telah ditentukan nomor

urutnya dengan mengambil undian.

Satu peserta hanya berkesempatan

kurang lebih 10 menit diatas panggung.

Dalam penilaian Hifzil Quran 10 Juz ini

dilakukan oleh dewan hakim yang terdiri

dari 7 orang. Para dewan hakim menilai

beberapa aspek yaitu, tajwid, tahfid dan

fashahah. Tajwid berkaitan dengan tata

cara baca Alquran dan hukum-hukumnya,

tahfid yaitu kelancaran saat menghafal

dan fashahah yaitu kefasihan dalam

membaca. Fanisha

KABARE MTQMN XV EDISI 3 5

KABARE MTQMN XV

| NEWS

Keakbaran MTQMN XV sudah tidak diragukan lagi, peserta

yang membludak dan tempat serta semua hal lainya telah

disiapkan dengan sempurna. Acara akbar se-Nusantara ini

merupakan acara yang terbuka untuk umum, sehingga orang

di luar peserta maupun panitia dapat berpartisipasi untuk

memeriahkan MTQ. Ajang yang melibatkan masyarakat umum

antara lain seperti Fashion Show yang dilaksanakan pada Sabtu,

(29/7). Acara pendukung ini tidak tanggung-tanggung, mengajak

masyarakat turut berpartisipasi, panitia menyebarkan brosur ke

seluruh sekolah se-Malang raya bahkan Jawa Timur, dan juga

ada informasi secara online yang dapat diakses melalui website.

Gayung bersambut, usaha panitia tidak sia-sia. Fashion show

berhasil menggalang peserta sebanyak lebih dari 85 orang dari

semua umur, mulai dari jenjang SD sampai SMA. Terdapat dua

kategori peserta, kategori A untuk peserta SD sampai SMP,

sedangkan kategori B untuk peserta sekolah jenjang Sekolah

Menengah Atas. Untuk peserta, pihak penyelenggara ajang ini

memungut biaya pendaftaran sebanyak Rp 75.000.

Make up, busana dan sebagainya berasal dari peserta sendiri,

pihak panitia menyediakan backstage dan panggung yang megah

untuk tempat para peserta berlenggak-lenggok. Segalanya

tampak meriah dengan banyak penonton yang menyaksikan

model-model yang masih kecil terlihat mempesona dengan gaun

karya sendiri. Hanya akan diambil 6 juara pada setiap kelasnya.

“Sebagai acara pendukung MTQ sekaligus untuk memeriahkanya,

Untuk menunjukkan bahwa busana muslim tidak hanya busana

yang biasa saja tapi juga ada busana muslim yang mewah,”

ungkap salah seorang coordinator Fashion Show. Khuswatul

Fashion Show MTQ MN XV:sarana kreasikan busana muslim

Para Kafilah dan Official,Yuk Berwisata dengan Bus MacytoPelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional

(MTQMN) XV di Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas

Negeri Malang (UM) mendapat banyak dukungan dari berbagai

pihak. Salah satunya ialah Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Pemkot Malang memfasilitasi kebutuhan rekreasi edukatif

bagi kafilah dan official musabaqah berupa bus tingkat

Malang City Tour (Macyto) yang dapat dinaiki secara gratis.

Macyto yang semula memulai perjalanannya dari Balai Kota

Malang, selama MTQMN XV berlangsung bus ini mengawali

perjalanan dari UM dan UB.

Lantas mana saja jalur yang dilalui Macyto? Bus wisata

keliling kota ini akan berkeliling kota melintasi tempat-tempat

bersejarah dan populer di Kota Malang mulai pukul 08.00 dan

14.00. Kafilah atau panitia yang ingin menaiki Macyto dari UM

dapat menunggu di depan gerbang Jalan Cakrawala dengan

menunjukkan identitas kafilah atau panitia. Rute yang dilalui

bus ini antara lain start dari UM dan UB – Jalan Ijen – kawasan

Stadion Gajayana – Rajabali – Stasiun Malang hingga Balai

Kota. Setelah sampai di Balai Kota, penumpang yang berada

di bagian atas bertukar tempat. Setelah itu bus melanjutkan

perjalanan melalui Wisma Tumapel UM, Alun-alun Malang,

Kauman, Kawi, hingga Ijen dan berakhir di gerbang masing-

masing kampus. Sepanjang perjalanan, kafilah dimanjakan oleh

tour guide yang menjelaskan secara rinci namun tetap santai

mengenai objek monumental yang dilewati, seperti sejarah

patung, rumah, rumah ibadah, dan sebagainya. Arvendo.

KABARE MTQMN XV EDISI 3

KABARE MTQMN XV

| RANCAK BUDAYA

6

Ajang pencarian pemuda-pemudi qurani mengundang

para pemimpin perguruan tinggi bidang kemahasiswaan

seluruh Indonesia melalui acara Sarasehan yang diadakan pada

hari Sabtu, (29/7) bertepatan dengan musabaqah hari pertama,

dan bertempat di gedung Graha Cakrawala. Acara resmi ini tidak

menentukan dresscode apa yang harus dipakai tamu undangan,

justru pihak panitia membebaskannya. Hal ini dijadikan ajang

pengenalan budaya daerah bagi masing-masing Wakil Rektor III

yang berasal dari berbagai daerah seantero negeri.

Graha Cakrawala tampak semakin indah dengan berbagai

macam warna dan corak menarik dari dresscode para Wakil

Rektor. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah busana

yang dipakai oleh Wakil Rektor III, Prof. Bambang Supriono Laut

dari Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Beliau

menggunakan pakaian adat budaya Dayak, Kalimantan Tengah

bercorak khas daerah berwarna emas dengan lekukan-lekukan

khasnya.

Motif yang menghiasi pakaian adat sebelumnya harus dilukis

atau istilah daerahnya di’mal’ diatas kain yang akan diberi

motif. Kemudian baru dijahit sedikit demi sedikit dengan benang

hingga membentuk motif yang indah dan berwarna menarik.

Satu hal yang menarik lagi dari Kalimantan Tengah, masyarakat

Kalimantan Tengah hanya mengenal 5 warna, mereka tidak

mengenal warna selain itu. mereka biasa menyebutnya dengan

nama depan ‘ba’. 5 warna tersebut meliputi, Bahenda (kuning),

Bahandang (merah), Bahijau (hijau), Baputi (putih), Bahilem

(hitam). Semua warna memiliki makna tersendiri, misalnya saja

warna Baputi yang melambangkan kesucian, kemurnian, dan

kesederhanaan.

Pakaian adat di daerah Kalimantan Tengah dibudayakan

dalam bentuk kain daerah yang terus dilestarikan, dikenakan

saat acara-acara adat, pengantenan (pernikahan), pakaian tari,

dan juga dewan adat disana harus selalu menggunakan pakaian

adat daerah. Itu wajib,” jelas Prof. Bambang.

MTQMN XV memberikan kesempatan bagi masyarakat daerah

untuk menujukkan dan menampilkan budaya khas yang mereka

miliki, ini pantas diapresiasi karena fokus acara tidak hanya

mensyiarkan Alquran namun juga ajang melestarikan dan

mengenal budaya khas daerah di seluruh Indonesia. Khalifah.

Mengenal Budaya Kalteng Melalui 5 ‘Ba’.

KABARE MTQMN XV

| PROFIL

KABARE MTQMN XV EDISI 3 7

Kabur dan Bersembunyi Proses Menjadi Qori’ yang Membanggakan

Suara yang lantang dan merdu merinding seketika bagi yang

mendengarkan. Rori’atul Muna jawara Qiro’ah Sab’ah dan

Tilawatil Quran dari tingkat regional hingga internasional.

Sudah tidak diragukan lagi kiprahnya dalam membumikan

Alquran. Menjadi qori’ telah ia jalani hingga kini.

Gadis kelahiran Bojonegoro ini telah digembleng sejak dini

untuk menjadi pelafal Alquran yang fasih. Latihan fisik dan

vokal ia lakoni selain menimba ilmu sembari berlatih keras

membaca Alquran dengan perowi yang berbeda-beda. Kabur

dan bersembunyi menjadi pengalaman tiada tanding saat

kelas tiga sekolah dasar. “Semua satu desa tahu kalau saya

sering bersembunyi jika akan dilatih dan diantar ke rumah

ustaz,” jelasnya. Terlahir dari keluarga Qori’ membuat sang ibu

mengetahui potensi cemerlang dari perempuan tiga bersaudara

tersebut.

Jam 04.00 sebelum subuh ia selalu dibangunkan untuk lari

2 km untuk melatih pernafasan dan power. Muna kecil intens

bimbingan dengan orang tua dan ustaz. “Anak kecil mana yang

mau seperti itu, jika sebelum subuh saya belum bangun pasti

saya digendong dan diajak ke kamar mandi diciprat air dengan

ringan tepat di wajah saya,” kenangnya dengan tersenyum.

Kebiasaan tersebut diakuinya memang bermanfaat dan benar-

benar bagus dalam proses belajarnya menjadi seorang Qori’.

Perempuan yang menjadi seorang tahfidz inilah mulai tersadar

dan enjoy dengan ritme berlatih ketika menduduki kelas V SD.

Saat ia berhasil menjadi jawara pada MTQ Anak baik nasional

maupun tingkat internasional. kini kiprahnya semakin mendunia

dan menjadi pendamping kafilah Qiro’ah Sab’ah bagi kader

Universitas Negeri Malang (UM). Arni

“Anak kecil mana yang mau seperti itu, jika

sebelum subuh saya belum bangun pasti saya

digendong dan diajak ke kamar mandi diciprat

air dengan ringan tepat di wajah saya,”

agenda kegiatanmtqmn xv ub-um tahun 2017

jadwal lombamtqmn xv ub-um tahun 2017

KABARE MTQMN XV

| AGENDA

SUSUNAN REDAKSI

Tabligh Akbar Pameran Kaligrafi Gala DinnerWorkshop Kaligrafi Festival Al Banjari

Pembina Rektor UM (AH. Rofi’uddin), Rektor UB (Mohammad Bisri) Penanggung Jawab Wakil Rektor III UM (Syamsul Hadi), Wakil Rektor III UB (Arief Prajitno) Ketua Pengarah Yusuf Hanafi, Akhmad Muwafik Saleh Ketua Penyunting Zulkarnain N., Anang Sujitno Wakil Ketua Indria Santy, Pranatalia P. Nugraheni Redaktur Pelaksana Arni Nur Laila

Editor Fathiyatul Ummah Reporter Fanisha Amelia, Rodli Sulaiman, Arvendo Mahardika, Cintya Indah Sari, Rosa Briliana, Tanzila Yulia Ageng, Khuswatul Kholifah Layouter Fitrah Izul Falaq - Dicetak oleh Penerbit dan Percetakan UM