Dermatoterapi fix
-
Upload
chindikia-divinegianty -
Category
Documents
-
view
5.227 -
download
8
Transcript of Dermatoterapi fix
GRUP XXXIV-B / SUB KELOMPOK 1Dody ganda 41091003 RM.Herkatamsi 41101105
Chindkia D 41101106Hskia P 41101108
Ari Aulia 41101109Mahfud Siddiq 41101114Kadek Vera 41101097
Clinical Science SessionDERMATOTERAPI
Perseptor :L i na Damayan t i , d r. , S pK K
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan KelaminProgram Pendidikan Profesi Kedokteran
Fakultas Kedokteran UNJANI
JENIS TERAPI
1. Medikamentosa : Topikal, sistemik
2. Bedah kulit : Bedah skalpel, bedah listrik, bedah kimia, bedah beku
3. Penyinaran : Radioterapi, sinar UV, sinar laser
4. psikoterapi
TERAPI MEDIKAMENTOSA
1. Berikan kesempatan pada alam2. Perhatikan penderita keseluruhan3. Perhatikan segi fisiologi, patologi,biokimia dan anatomi4. Kuasai materia medica5. Perhatikan farmasi dan farmakologi obat6. Sebaiknya terapi kausal7. Beri obat sesederhama mungkin8. Individualisasi9. Perhatikan segi ekonomi pasien.
Prinsip Khusus Obat Topikal
1. Pemilihan vehikulum tergantung : a. Stadium penyakit b. Distribusi dan lokalisasi c. Efek yang diinginkan2. Makin akut konsentrasi rendah3. Jelaskan cara pakai, cara membersihkan4. Hindari sensitizer5. Batasi penggunaan obat yang tidak stabil
Faktor efikasi terapeutik terapi topikal kulit
• Potensi bahan aktif• Daya obat berpenetrasi pada kulit
Tujuan:Mencapai homeostasis Menghilangkan gejala
Penetrasi obat topikal di kulit
Melalui:Stratum korneum
Epidermis
Papila dermis
Aliran darah
Nasib obat pada kulit
Proses penyerapan obat Lag phase : di atas kulit, di darah (-) Rising : di str.korneum ke kapiler dermis,
darah (+) Falling : obat habis di str. korneum berkurang
Proses eksfoliasi, terhapus, dan tercuci →konsentrasi obat kurang
Faktor yang berperan penyerapan obat
Stratum korneum (sawar kulit untuk obat) Oklusi Frekuensi aplikasi Kuantitas obat yang diaplikasi Faktor lain
Faktor Lain dalam Penyerapan Obat
• Peningkatan penyerapan menggosokan /memijat folikel rambut mengecilkan ukuran partikel obat, memperbaiki sifat kelarutan obat memperbaiki penetrasi obat, konsentrasi tepat, viskositas
• Menghalangi serap Kulit kering (lansia)
Vehikulum Preparat pembawa zat aktif kontak ke kulit. Kegunaan vehikulum non spesifik: mendinginkan, melindungi, emolien, oklusif
dan astringen Vehikulum optimal bila stabil (kimia, fisik) dan tidak menonaktifkan obat. Nonalergik, noniritan, dapat diterima secara kosmetik dan mudah dipakai.
Secara sederhana dibagi menjadi:1. Cairan2. Bedak3. Salap4. Bedak kocok (lotion), yaitu campuran cairan dan bedak.5. Krim, yaitu cairan dan salap.6. Pasta, yaitu campuran salap dan bedak7. Linimen (pasta pendingin), yaitu campuran, cairan, bedak, dan salap.
Obat Topikal : Jenis Vehikulum1. V. Monofasik : a. Bedak
b. Cairan
c. Salep
2. V. Bifasik : Bedak + cairan
Bedak + salep
Cairan + salep
3. V. Trifasik : Bedak + cairan + salep
Cairan Salep
Bedak
Lotion Pasta
Krim
Pasta pendingin
BEDAK
Vehikulum dasar : Talk (Talc Venekum) (bersifat inert)
Cara pakai : Ditabur atau dengan spons
Sifat : 1. Menutupi2. Melekat3. Absorbsi
4. Mendinginkan5. Anti pruritus6. “slipping power”
Indikasi : Lesi kering Lesi superfisial Lesi vesikel/bula
CAIRAN
Solusio Tingtura Vehikulum dasar : Aqua Vehikulum dasar :
Alkohol, spiritus dilutus Cara pakai : - Berendam
- Kompres terbuka
Sifat : 1. Mendinginkan2. Absorbsimengeringkan3. Membersihkan4. Proteksi5. Anti pruritus
Tergantung zat aktif misal:1. Antimitotik2. Kaustik/membakar
Cara pakai : Ditotol/dioles
Indikasi : Lesi basah/akut Lesi oedema
Indikasi : Lesi kronik/kering pada daerah berambut (kepala)
Sifat :
SALEP Vehikulum dasar : Lemak/minyak
lemak asli : adaeps lanaelemak mineral : vaselin
Cara pakai : Dioles Sifat : 1. Melicinkan
2. Menutupi3. Proteksi4. Penetrasi5. Memanaskan (kompres tertutup)
Indikasi : Lesi kering/kronis
BEDAK KOCOK
Vehikulum dasar : Campuran bedak + cairan(bedak < 40 %)
Lebih melekat daripada bedak Cara pakai : kocok dahulu kemudian dibalurkan
Sifat : 1. Mengeringkan2. Anti pruritus
Indikasi : Lesi kering yang generalisata
KRIM
Vehikulum dasar : Lemak dengan cairan
Ada 2 :
O/W : Cairan lebih banyak
W/O : Lemak lebih banyak
KRIM
Cara pakai : dioles
Sifat : 1. Mengeringkan2. Proteksi3. Penetrasi (lebih kuat salep)
Indikasi : 1. Lesi Subakut2. Lesi kering yg generalisata3. Lesi berambut ( O/W )
W/O
PASTA & PASTA PENDINGIN
Vehikulum dasar pasta : Lemak + Bedak
Vehikulum dasar pasta pendingin : Lemak + Bedak + Cairan
Cara pakai : dioles Sifat : 1. Mengeringkan
2. Proteksi
Indikasi : Lesi Subakut yang Generalisata
PEMILIHAN OBAT BERDASARKAN : GAMBARAN KLINIS / LESI / STADIUM
AKUT BASAH SUBAKUT
KRONIS KERING
Kompres Krim O/W Krim W/O Salep
c
W / O O / WWATER IN OIL OIL IN WATER OIL >> WATER >>
LESI KULIT
LEBIH KERING LEBIH BASAH
KRIM
SUB AKUT
EFEK OBAT YANG DIINGINKAN
1. Protektif : salep, pasta, pasta pendingin, krim2. Absorpsi : bedak, bedak kocok 3. Mengeringkan : cairan, bedak kocok 4. Penetrasi yang baik dan cepat : salep, krim, tingtura5. Melemaskan kulit (untuk kulit kering) : salep, krim W/O 6. Membersihkan lesi : cairan 7. Mendinginkan : cairan, bedak kocok 8. Proteksi UV : bedak (Ti02) 9. Memanaskan : kompres tertutup
MATERI MEDICA DERMATOLOGICA
• CAIRAN • Air, alkohol, gliserin Gliserin
- Kental, tidak berwarna - Higroskopis - Mudah larut dalam air / alkohol - Manis, lengket - Menstabilkan suspensi
MATERIA MEDICA DERMATOLOGICA
• BEDAK 1. Magnesium/Zinc Stearat :
- Serbuk halus - Berat jenis ringan - Slipping power
2. Oxyd zincii : - Serbuk putih tidak larut dalam air - Absorbsi yang baik - Adstringent - Antiseptik - Anti pruritik
3. Talkum venetum :- Serbuk putih tidak larut dalam air - Slipping power yang baik
MATERI MEDICA DERMATOLOGICA • LEMAK / MINYAK
1. Lemak asli : A. Adaeps lanae B. Oleum arachidis C. Oleum iecoris aseli 2. Lemak mineral : A. Vaselin album B. Vaselin flavum
a. BAHAN YANG SERING UNTUK KOMPRES
1 Acidum boricum
Kristal putih - Sukar larut dlm air dingin - Mudah larut dlm air panas
- Kompres : lar. 1-3 % - Salep, krim, pasta, pasta pendingin
- Adstringent - Antiseptik lemah
2. KMn04 Kristal ungu tua
- Mudah larut dlm air (1:19)
- Kompres : lar 1/5000 – 1/10.000
- Adstringent - Antiseptik - Deodorans
3. Rivanol Serbuk kuning
- Larut dalam air (1:15)
- Kompres : lar. 0,5 – 1 %
- Antiseptik - Adstringent
4. Asam salisilat
Kristal putih seperti jarum
- Sukar larut dlm air (1:650) - Mudah larut dlm alkohol (1:4)
- Kompres : lar 1 ‰- Bedak,b.kocok salep, pasta, p.pendingin
- Anti pruritus - Keratolitik - Antiseptik
b. BAHAN ANTI JAMUR 1. Asam benzoat
Kristal kuning – coklat
Air : sukar larut Minyak : mudah Alkohol : mudah
Krim, SalepUnguentum Whitfield : - As. Benzoat 6-12 % - As Salisilat 3-6 % u/ Dermatofitosis
2. Gentian violet
Ungu Air : mudah Alkohol : mudah
Lar 3 %, Tingtura 0,5-2 % u/ Kandidiasis Stomatitis Peny. Jamur intertriginosa
3. Acidum undecy- lenicum
Cairan kuning
2-5 % Krim / Salep
4. Natrium tiosulfat
Kristal tak berwarna, bau belerang
Air : mudah (1:0,64)
Lar 25 % u/ Tinea Versikolor (Panu)
c. BAHAN ANTI SKABIES
1. Benzoas bencylicus / Benzyl benzoat - Cairan berbau, tidak berwarna - Tidak larut dalam air - Larut dalam alkohol / minyak - Bentuk emulsi 10-25 % ( ~ umur ) anak : 10 – 15 % dewasa : 25 %
BAHAN ANTI SKABIES
2. Gamma benzena hexachlorida / Gamexan - Bentuk krim, salep, bedak 0,5 – 1 % - Efek : skabisida, pedikulosid, repellent - Efek samping : neurotoksik - Tidak untuk bayi, wanita hamil
3. Sulfur dalam salep 2-4 (dgn asam salisilat) 4. Krotamiton 5. Permetrin
d. BAHAN PADA BEDAH KIMIA
1. Acidum trichloro aceticum - Kristal tidak berwarna, bau cuka - Efek : kaustik (20 – 35 %)
2. Podofilin - Serbuk kuning, larut dalam alkohol - Efek : kaustik ( 20 % ) u/ Kondiloma Akuminata
e. BAHAN – BAHAN LAIN
1. Sulfur : - Kuning bau belerang- Salep, Krim, Bedak kocok. - Efek : * Mengurangi kegiatan
glandula sebasea u/ akne * Antiseptik * Antimikotik * Skabisida
2. Camphora : - Kristal putih berbau - Sukar larut dalam air - Anti pruritik
BAHAN – BAHAN LAIN
3. Menthol :- Kristal putih, berbau - Sukar larut dalam air - Anti pruritik, mendinginkan
4. Vioform : - Serbuk kuning - Anti septik, anti mikotik - u/ dermatitis seboroik
5. Antibiotika : - Jangan gunakan sensitizer - Gunakan yang jarang u/sistemik - Contoh : Gramisidin, Basitrasin, Neomisin, Polimiksin
OBAT-OBAT SISTEMIK • ANTIHISTAMIN
- Competitive inhibitor - Efek lain : - Antiemetik, Sedatif
- Antikonvulsan - Anestesi lokal
- Contoh : - Klorfeniramin maleat - Difenhidramin, Prometazin - Klortrimeton, loratadin
- fexofenadin, setirizin
Kortikosteroid Sistemik dan
Topikal
Kortikosteroid
• Hormon steroid yg dihasilkan oleh korteks adrenal
• Tanggapan ACTH oleh hipofisis, atau angiotensin II
• Dibagi 2 kelompok: glukokortikoid (kortisol) dan mineralokortikoid (aldosteron)
• Glukokortikoid yg banyak digunakan untuk pengobatan
• Imunosupresan dan anti inflamasi
Klasifikasi Kortikosteroid Sistemik
•Kortison •HidrokortisonKerja Singkat
(8-12 jam)•Prednison•Meprednison•Prednisolon•Metilprednosolon•TriamsinolonKerja Sedang (12-30 jam)
•Betametason•Parametason•Deksametason Kerja Lama (36-72 jam)
Klasifikasi Kortikosteroid TopikalGolongan
I (Super Poten)
0,05% betamethasone dipropionate
0,05% diflorasone diasetate
0,05% clobetasol proprinate
0,05%halobetasol proprioate
Golongan II (Potensi
Tinggi)
0,1% amcinonide 0,05% betamethasone
diproprionate0,01%mometasone
fuorate0,05%diflorasone
diacetat0,01% halcinonide0,05% fluocinonide
0,25%desoximetasone0,05%desoximetasone
Golongan III (Potensi
Tinggi)0,1% triamcinolone
acetonide0,05% fluticasone
propionate0,1% amcinonide
0,05%betamethasone dipropionate
0,05% diflorosone diacetate
0,05% flucinonide0,05%
desoximetasone 0,01%
betametasone velerate
Golongan IV
(Potensi Medium)
0,1% triamcinolone
acetonide0,05%
flurandrenolide 0,1%mometasone
fruate0,025%
flucinolone acetonide
0,2% hydrocortisone
valerate
Klasifikasi Kortikosteroid TopikalGolongan V
(Potensi Medium)
0,05% flurandrenolide0,05% fluticasone propionate
0,1% prednicarbate0,05% betamethasone
dipropionate0,1% triamcinolone acetonide0,1% hydrocortisone butyrate0,025% flucinolone acetonide
0,05% desonide0,1% betametasone velerate
0,2 % hydrocortisone valerate
Golongan VI (Potensi Medium)
0,05% aciometasone 0,1% triancinolone
acetonide0,05% desonide
0,1% hydrocortisone butyrate
0,025% triamcinolone acetonide
0,01% fluocinolone acetonide
0,1% betamethasone velerate
Golongan VII (Potensi Lemah)
Obat topical dengan
hidrokortison, deksametasone,
glumetalone, prednisolon, dan
metal prednisolon
BEDAH
• Bedah listrikBedah listrik menggunakan elektrokauter misalnya untuk veruka vulgaris (kutil)
• Bedah skalpelBedah skapel untuk berbagai tumor
• Bedah kimiaBedah kimia misalnya penggunaan podofilin untuk kondiloma akuminata
• Bedah bekuBedah beku dengan menggunakan CO2 padat atau nitrogen cair untuk
neurofibroma
NON-BEDAH
• Radioterapi• Sinar UV• Laser
Terdapat beberpa manfaat laser yaitu sebagai:- Bedah
1. Laser energi tinggi (high power laser therapy) yang bersifat destruktif.
2. Laser energi rendah (Low power laser therapy) yang bersifat biostimulan.
- Di bidang estetika dan kosmetologi kulit
DAFTAR PUSTAKA
1. Dorland, W.A.N. (2002). Kamus Kedokteran Dorland, 29th ed. EGC, Jakarta.
2. Katzung, B.G. (1997). Farmakologi Dasar dan Klinik. EGC, Jakarta.
3. Goodman & Gilman. (2006) The Pharmacological Basis Of Therapeutics 11th ed. McGraw-Hill, New York.
4. Werner, R. (2005). A massage therapist’s guide to Pathology. 3rd edition. Lippincott Williams & Wilkins, Pennsylvania, USA.
5. Schwaz, M. W. (2005). Pedoman Klinis Pediatri. EGC, Jakarta.