DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto...

11

Click here to load reader

Transcript of DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto...

Page 1: DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto UKSW.pdf · AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAHUNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI 187

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 15 MARET 2017

DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL KLASIKDALAM PENULISAN KARYA ILMIAH GURU

Slameto, Firosalia Kristin, Eunice Widyanti SetyaningtyasFKIP UKSW SalatigaEmail: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Masalah dalam penelitian ini adalah: seberapa tinggi tingkat keberhasilan pelatihan model klasikdalam penulisan karya ilmiah guru SD dan apa saja yang menjadi faktor penentu/ determinankeberhasilan itu? Faktor yang diduga menjadi determinan antara lain: kualitas pengelola/sikappenyelenggara, kualitas materi pelatihan, kesesuaiannya dengan harapan peserta dan kelengkapanmateri, kualitas dan suasana sajian materi dan ketepatan waktu, media dan fasilitas/ sarana pendukung.Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah untuk Jurnal nasional ini diadakan 2 tahap; pertama 16 jampelatihan di salah satu kabupaten mitra terpilih, kemudian dilanjutkan tahap kedua yaitu bimbingandraft artikel selama 12 hari melalui e-mail. Instrumen pengumpul data berupa self rating scale terdiridari 38 item; Validitas instrumen 0,29-0,81, reliablilitas 0,808. Analisis data dengan regresi gandamodel stepwise berbantu SPSS versi 20. Setelah pelatihan berlangsung, ternyata variabel: sikappenyelenggara, tema pelatihan, kesesuaian materi dengan harapkan peserta, kelengkapan materi,suasana dan ketepatan waktu mengalami peningkatan cukup berarti; tidak demikian halnya denganvariabel pemanfaatan media/ alat bantu, fasilitas dan sarana pendukung pelatihan. Sebagian besarpeserta merasa berhasil mulai dari tingkat sedang sampai tingkat tinggi. Dengan demikian pelatihanmodel klasik ini berhasil (efisien dan efektif) terdukung data. Diperoleh 2 model berpengaruhnyavariabel keberhasilan peserta menulis artikel hasil penelitian dalam pelatihan model klasik ini; Duavariabel yang dimaksud adalah kualitas tema pelatihan berpengaruh 25,50% (model 1), ketersediaandan akses media/ alat bantu pelatihan yang jika berpadu dengan kualitas tema pelatihan berpengaruh57,80% (model 2) terhadap variabel keberhasilan peserta menulis artikel hasil penelitian dalampelatihan model klasik.

Kata Kunci: Hasil Pelatihan, Tema pelatihan, Media dan model klasik

Abstract

This study aims to uncover the meaning behind the Tradition of the Tradisi Larung Sesaji in the Theresearch questions in this article are: (1) how is the success rate of the scientific writing training forelementary school teachers, and (2) what factors determined the success? The predicted determinantfactors were the quality of the organizer, the quality of the materials, the suitability with theparticipants’ expectation and material comprehensiveness, the training climate and punctuality, mediaand facility. This training was to produce a national standard journal article, and was held in twosteps; first,16 hours of training in one of appointed partner district, then continued with the secondstep for advising the article draft for 12 hours via email. The data collection instrument was the self-rating scale of 38 items; the validity instrument was 0,29-0,81, reliability of 0,808. The data analysiswas done with the double regression by SPSS 2.0. it was found that some variables, such as: thefacilitator attitude, training theme, material suitability with the participant’s expectation, materialcomprehensiveness, the training climate and punctuality were increased significant enough, yet it wasunlikely for media use and facility variables. Some of the participants felt successful, ranging frommedium to high level. Therefore, the training can be said to be successful (efficient and effective)based on the data support. The two factors determined the success rate of this training were: the

Page 2: DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto UKSW.pdf · AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAHUNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI 188

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 15 MARET 2017

training theme by 25,50% impact (model 1), and also the accessibility to media / aid that if it isappropriate with the quality of the theme, impacted 57,80% (model2).

Keywords: training result, training theme, classic model and media

PENDAHULUAN

Pendidik atau guru SD merupakantenaga profesional yang bertugasmerencanakan dan melaksanakan prosespembelajaran, menilai hasil pembelajaran,melakukan pembimbingan dan pelatihan,serta melakukan penelitian. Hal ini tidakdapat disangkal kerana lembagapendidikan formal adalah dunia kehidupanguru. sebagaian besar waktu guru ada disekolah, sisanya ada di rumah dan dimasyarakat (Djamarah, 2000). Untukmelaksanakan tugas dan fungsinya denganbaik agar dapat meningkatkan mutupendidikan maka guru harus memilikikompetensi yang harus dikuasai sebagaisuatu jabatan profesional. Salah 1 dari 10Kompetensi guru tersebut adalah“Memahami prinsip-prinsip danmenafsirkan hasil-hasil penelitianpendidikan guna keperluan pengajaran”.

Berdasarkan Permennegpan danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun2009 yang dimaksud denganpengembangan keprofesian berkelanjutan(PKB) adalah pengembangan kompetensiguru yang dilaksanakan sesuai dengankebutuhan, bertahap, berkelanjutan untukmeningkatkan profesionalitasnya. Salah 1wujud PKB yang dimaksud adalahPublikasi Ilmiah. Publikasi Ilmiah padaKegiatan PKB salah 1 kegiatan yaitu:Publikasi hasil penelitian atau gagasaninovatif pada bidang pendidikan formal.Karya ilmiah guru dapat dipublikasikandalam bentuk laporan hasil penelitian(misalnya laporan Penelitian TindakanKelas) atau berupa tinjauan/ gagasanilmiah yang ditulis berdasar padapengalaman dan sesuai dengan tugaspokok serta fungsi guru. Publikasi ilmiah

guru di atas, terdiri dari empat kelompok,yakni: a) Laporan Hasil Penelitian; b)Tinjauan Ilmiah; c) Tulisan IlmiahPopular; dan d) Artikel Ilmiah. Artikelilmiah dalam bidang pendidikan adalahtulisan yang berisi gagasan atau tinjauanilmiah dalam bidang pendidikan formaldan pembelajaran di satuan pendidikanyang dimuat di jurnal ilmiah.

Dari berbagai kegiatan peningkatanprofesi tersebut, kegiatan menyusun karyatulis/ karya ilmiah di bidang pendidikanbanyak diminati oleh para guru. Disamping kriterianya yang jelas jenis karyatulis yang dapat disusun oleh guru cukupbanyak jenisnya. Jenis-jenia karya tulisilmiah yang dapat dilakukan oleh guruyaitu: KTI hasil penelitian/ pengkajian/survey dan atau evaluasi, KTI berupatinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasansendiri. Berdasarkan pengalaman dilapangan, salah satu jenis karya tulis ilmiahyang banyak diminati oleh para guruadalah penelitian, khususnya PenelitianhTindakan Kelas (PTK).

Dengan melaksanakan PenelitianTindakan Kelas, guru diharapkan dapatmemperbaiki kegiatan pembelajaran yangdilakukannya dalam rangka peningkatankualitas hasil pembelajaran. Dengansemakin seringnya guru melaksanakanPTK diharapkan tingkat keprofesionalanguru semakin meningkat. Peningkatanprofesional guru diharapkan berkorelasipositif dengan peningkatan kualitaspendidikan. Oleh sebab itu, sudahselayaknya jika guru-guru yang profesionalakan mendapatkan peluang kenaikanpangkat yang diidam-idamkan serta akanmendapatkan tunjangan profesi yangcukup mengggembirakan. Namun

Page 3: DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto UKSW.pdf · AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAHUNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI 189

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 15 MARET 2017

sayangnya banyak guru SD hasil UKG-nyamasih rendah (lebih dari 60% dibawahKKM).

Sejalan dengan pernyataan Soetjiptodan Raflis Kosasi, (1999) bahwa profesiguru itu adalah jabatan yang sesuai denganpengertian profesi; 1 dari 14 tugasprofesional tersebut adalah “menggunakanhasil penelitian dan aplikasi dari teori kepraktek (teori baru di kembangkan darihasil penelitian)” sehingga merekamemerlukan pelatihan khusus denganwaktu yang relatif panjang.

Pelatihan yang ideal dilaksanakansecara sistematik dan berkelanjutan. Sistempelatihan adalah suatu kesatuan yangterdiri atas komponen inputs, proses,output, dan outcome. Setiap modelmengandung tiga kategori, yaitu: a) fungsiperencanaan; b) fungsi pelaksanaan; dan c)fungsi evaluasi. Contoh model pelatihanyang dikembangkan oleh pakarpendidikan, antara lain Model Klasik.Keberhasilan pelatihan dipengaruhi olehbanyak faktor; baik faktor internal gurupeserta pelatihan itu sendiri maupun faktoreksternal khusus menyangkut manajemenpelatihan itu seperti pengelola, tujuan,materi, metode dan media/alat bantu, dll.

Masalah dalam penelitian ini adalah:seberapa tinggi tingkat keberhasilanpelatihan model klasik dalam penulisankarya ilmiah guru SD dan apa saja yangmenjadi faktor penentu/ determinankeberhasilan itu? Pelatihan model klasikini dinyatakan berhasil mana kala pesertaberhasil menyusun artikel ilmiah siapdipublikasi jurnal ber-ISSN danmemperoleh manfaat baik menyangkutpemahaman akan pentingnya materipelatihan maupun dukungannya terhadappengembangan profesinya. Faktor yangdiduga menjadi determinan keberhasilanpelatihan model klasik ini antara lainKualitas pengelola (Sikap penyelenggaraX1), Kualitas materi (tema pelatihan X2,

kesesuaiannya dengan harapan peserta X3

dan Kelengkapan materi X4), kualitas danSuasana Sajian materi X5 dan Ketepatanwaktu X6, Media X7 dan Fasilitas dansarana pendukung X8.

Suatu model pelatihan dianggapefektif manakala mampu dilandasikurikulum, pendekatan dan strategi yangsesuai dengan kebutuhan belajar sasarandidik (peserta) dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di tengah-tengahnya. Untuk itu diperlukanpersyaratan khusus dalam membangunsebuah model pelatihan yang efektif danefesien. Persyaratan tersebut diantaranyaadalah kebutuhan belajar guru pesertapelatihan.

Model klasik ini ditujukan untukmenyesuaikan bahan belajar yang telahditetapkan dalam kurikulum atau programbelajar dengan kebutuhan belajar yangdirasakan peserta pelatihan (sasaran). Padamodel ini pelatih (tutor) telah memilikipedoman yang berupa kurikulum (ruanglingkup dan materi pelatihan), satuanpelajaran dalam pelatihan (rpp), modul,hand-out/power point, dll. identifikasikebutuhan belajar pelatihan dilakukansecara terbuka dan langsung kepada gurupeserta pelatihan (sasaran) yang sudah adadi kelas. Pelatih (tutor) mengidentifikasikesenjangan di antara kemampuan yangtelah dimiliki guru peserta pelatihan(sasaran) dengan bahan belajar yang akandipelajari (Kamil, M. 2010). Tujuan darimodel klasik ini adalah untuk mendekatkankemampuan yang telah dimiliki dengankemampuan yang akan dipelajari, sehinggaguru peserta pelatihan (sasaran) tidak akanmemperoleh kesenjangan dan kesulitandalam mempelajari bahan belajar yangbaru.

Keuntungan dari model ini adalahuntuk memudahkan guru peserta pelatihan(sasaran) dalam mempelajari bahan belajar,di samping kemampuan yang telah dimiliki

Page 4: DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto UKSW.pdf · AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAHUNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI 190

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 15 MARET 2017

akan menjadi modal untuk memahamibahan belajar yang baru. Lima prinsipbelajar-mengajar dalam pelatihan iniadalah:

1. Tujuan belajar yang dihayati (perceivepurpose). Artinya, pembelajar harusmemahami mengapa dia harusmempelajari sesuatu.

2. Urutan yang bertahap (GraduatedSequence). Artinya, pembelajar belajarmelalui tahap demi tahap, mulai daritahapan termudah hingga yang tersulit.

3. Menghargai perbedaan individual(Individual Differentiation). Artinya,setiap pembelajar harus diberikesempatan belajar menurut cara yangpaling baik baginya.

4. Latihan yang sesuai (AppropriatePractice). Artinya, seluruh pembelajarharus melakukan praktik atau latihansesuai dengan uraian tujuaninstruksional.

5. Hasil diketahui segera (Knowledge ofResults). Artinya, memberitahu pesertasetiap saat, apakah ia melakukansesuatu dengan benar atau salah.

Langkah-langkah kegiatan padamodel klasik ini adalah sebagai berikut:

Kegiatan identifikasi kebutuhanpelatihan model klasik ini dilakukanpelatih kepada guru peserta pelatihan,dengan cara pemberian tes, wawancara,atau kartu kebutuhan belajar, untukmenetapkan kemampuan awal guru peserta

(entry behaviour level). Selanjutnya,kemampuan awal tersebut dibandingkandengan susunan pengetahuan yang terdapatdalam materi (modul, satpel dll) yangsudah ada. Apabila pelatih (tutor)memperoleh hasil bahwa kemampuan gurupeserta pelatihan (sasaran) di bawah batasawal bahan belajar yang terdapat padaprogram belajar, maka guru pesertapelatihan (sasaran) perlu diberikansupplement terlebih dahulu, sampaimendekati batas bahan pelatihan yang akandipelajari. Namun, apabila pelatih (tutor)memperoleh hasil bahwa kemampuan awalsudah berada pada pokok bahasan yangada pada program, maka guru pesertapelatihan bertugas untuk menetapkanstrategi belajar dalam pelatihan yang tepatuntuk membelajarkan guru peserta daripokok bahasan pertama. Penetapan metodebelajar ini ditujukan untuk menghilangkankebosanan pada diri peserta.

Karya tulis ilmiah sering disebut jugakarangan ilmiah, karya ilmiah dan tulisanilmiah. Penyebutan yang berbeda-bedamenunjukkan pada satu karya yang samayaitu tulisan ilmiah, yang berbeda dengantulisan ilmiah. Karya tulis ilmiah adalahsuatu tulisan atau karangan yangmenyajikan dan membahas suatu topokkeilmuan tertentu secara ilmiah. Karyatulis ilmiah mempunyai karakteristiktertentu yang membedakan dengan karyatulis lainnya atau non ilmiah, yaitu: a).karangan atau tulisan b). dalam bidangilmu tertentu c). berlandaskan fakta-faktaobyektif dan atau hasil penalaran logis d).berupa hasil penelitian, kajian literatur, danatau pemikiran, e). yang disusun secarasistematis, f). dalam ragam karanganilimiah atau ilmiah populer, g). disajikandengan bahasa yang baik dan benar. Karyatulis ilmiah pada dasarnya merupakanpenuangan suatu pikiran/ gagasan ilmiahdan atau kegiatan ilmiah (penelitian) dalambentuk tulisan dengan bahasa dan

Page 5: DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto UKSW.pdf · AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAHUNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI 191

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 15 MARET 2017

sistematika ilmiah. Terdapat berbagai jeniskarya tulis ilmiah bagi guru sepertimakalah, modul, tulisan ilmiah populer,diktat, penelitian, buku pelajaran, bukuterjemahan. Namun dalam pelatihan initerbatas pada makalah/artikel hasil(laporan) penelitian.

Sikap adalah proses mental yangberlaku, individual yang menentukanrespon-respon, baik nyata ataupunpotensial, daripada setiap orang yangberada dalam kehidupan sosial. Sikapadalah bentuk evaluasi atau reaksiperasaan. Sikap seseorang terhadap suatuobjek adalah perasaan mendukung ataumemihak (favorable) maupun perasaantidak mendukung atau tidak memihak(unfavorable) pada objek tersebut(Berkowitz, 1972). Thurstonememformulasikan sikap sebagai derajatafek positif atau afek negatif terhadapsuatu objek psikologis (Azwar, 2003).Sikap merupakan suatu pola perilaku,tendensi atau kesiapan antisipatif,predisposisi untuk menyesuaikan diridalam situasi sosial, atau secara sederhana,sikap adalah respon terhadap stimuli sosialyang telah terkondisikan (Azwar, 2003).Sikap penyelenggara pelatihan merupakantanggapan atau penilaian pengelolapelatihan terhadap suatu hal atau suatuobyek tertentu, sebagai hasil interaksidengan lingkungannya, yang disertaikecenderungan untuk bertindak. Tindakanatau perilaku penyelenggara terhadappelatihan dipengaruhi dari bagaimanatanggapannya terhadap pelatihan tersebut,apakah setuju atau tidak atau mendukungatau tidak dalam batas skala tertentu ataspelatihan yang terlaksana dan telahterkondisikan [X1].

Materi menjadi harapan tertinggibagi peserta, dengan mengikuti pelatihantingkat sekolah, MGMP, tingkat kotamaupun tingkat nasional, guru berharapmemperoleh materi dan pengetahuan

dalam pembuatan proposal, pelaksanaanpenelitian, penulisan laporan dan artikel,makalah, buku ajar, modul dan bukupedoman guru, sehingga mampumelaksanakan penulisan karya ilmiah danpublikasi ilmiah (Marhaeni Dwi Satyarini,Eko Heri Widiastudi & Y. Suharso. 2015);Secara keseluruhan hasil angket tentangmateri yang selama ini diterima pesertadiperoleh data 17.6% respondenmenyatakan sangat baik, 56,3%menyatakan baik, dan 14,5% menyatakancukup dan sedang 1,3% kurang danselebihnya tidak berpendapat [X2].

Kebutuhan mendasar bagi guruadalah peningkatan kompetensi dalampenulisan karya ilmiah dan publikasiilmiah baik, sehingga diperlukan pelatihanberbasis kinerja dan pendampingan secaraberkesinambungan oleh instruktur/narasumber/ pembimbing PTK (Marhaeni DwiSatyarini, Eko Heri Widiastudi & Y.Suharso. 2015); lebih lanjut diperlukanpeningkatan kualitas pelatihan dandilanjutkan dengan pendampingan secaraperiodik dan berkesinambungan denganmembangun kemitraan antara sekolah,Disdik, tim Penilai Angka Kredit denganPerguruan Tinggi maupun LPMP dan Guruagar guru dapat memaknai fungsipelaksanaan publikasi ilmiah dan PTK darisudut pandang pengembangan kualitastugas profesinya [X3].

Marhaeni Dwi Satyarini, Eko HeriWidiastudi & Y. Suharso, (2015)menyatakan bahwa kebutuhan materisosialisasi/ workshop/ diklat meliputimateri: penulisan bahan ajar, modul,Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mulaidari cara menganalisis masalahpembelajaran, penyusunan proposal,pelaksanaan PTK, dan penyusunan laporanpenelitian, serta penulisan makalah/artikel[X4].

Kualitas dan/ suasana sajian materiadalah kondisi pelatihan terkait dengan 5

Page 6: DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto UKSW.pdf · AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAHUNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI 192

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 15 MARET 2017

hal berikut ini. 1) Tujuan belajar yangdihayati (perceive purpose). Artinya,pembelajar harus memahami mengapa diaharus mempelajari sesuatu. 2) Urutan yangbertahap (Graduated Sequence). Artinya,pembelajar belajar melalui tahap demitahap, mulai dari tahapan termudah hinggayang tersulit. 3) Menghargai perbedaanindividual (Individual Differentiation).Artinya, setiap pembelajar harus diberikesempatan belajar menurut cara yangpaling baik baginya. 4) Latihan yang sesuai(Appropriate Practice). Artinya, seluruhpembelajar harus melakukan praktik ataulatihan sesuai dengan uraian tujuaninstruksional. 5) Hasil diketahui segera(Knowledge of Results). Artinya,memberitahu peserta setiap saat, apakah iamelakukan sesuatu dengan benar atau salah(Hickerson dan Middleton, 1975). Suasanapelatihan yang baik terkait dengan sifatpelatih: mudah akrab, dekat denganpembelajar, peduli pada pembelajar,terbuka dan mau berbagi kewenangan dantanggung jawab; suasana/ iklim: bebas,terbuka, penuh semangat, memuaskan,bekerjasama, saling menolong, salingmemiliki, saling percaya; sifat pembelajar:ramah, bebas berekspresi, dan terbuka.Suasana pelatihan yang tidak baik terkaitdengan sifat pelatih: tidak ramah, selalumencela, sombong/ angkuh; persuasif/suka mendesak suasana/ iklim:mencemaskan, defensif, pasif, frustasi,konflik, saling menjauh, curiga; sifatpembelajar: menolak, memaksakankehendak, meremehkan, defensif/bertahandan/ pemarah [X5 ].

Terkait dukungan dan kesempatanuntuk melaksanakan PTK, Marhaeni DwiSatyarini, Eko Heri Widiastudi & Y.Suharso, (2015) menunjukkan bahwapelaksanaan PTK memerlukan waktu yanglama dengan persiapan yang tidaksederhana dan membutuhkan biaya cukupbanyak, tidak sebanding dengan nilai

angka kredit dan reward kenaikan gajiyang diperoleh. Berdasarkan temuantersebut, guru perlu merubah pola pandang,bahwa PTK sebenarnya telah dilaksanakanguru dalam keseharian tetapi masih dalambentuk tindakan yang belum sistematis,sehingga perlu dilaksanakan dandilaporkan secara tertulis. Hasil angketmenunjukkan sebanyak 64,2% respondenmenyatakan sangat penting dukunganuntuk melaksanakan PTK baik dari gurusendiri, Kepala Sekolah, budaya sekolah,apresiasi dari teman sejawat maupun DinasPendidikan, 18,5% responden menyatakanpenting. Kepala Sekolah perlu melakukantagihan setiap tahun kepada guru danmelakukan pembinaan dalam pelaksanaanPTK untuk peningkatan kualitaspembelajaran [X6].

Masheudah ( 2016) menyatakanbahwa berdasarkan beberapa hasilpenelitian, lingkungan pembelajaran yangmemiliki media berbasis teknologi dapatmeningkatkan pengetahuan dan semangatbelajar; media pembelajaran juga dapatmembantu meningkatkan interaksi antarpengajar dengan pembelajar, sehinggamembantu pembelajaran yang berpusatpada siswa, yang pada akhirnya dapatmembantu pembelajar meningkatkanpemahaman materi [X7].

Fasilitas yang diterima pesertasosialisasi/workshop/diklat publikasiilmiah, seperli kelengkapan fasilitas,kelayakan gedung, tempat tidur, pelayanankesehatan dan konsumsi, foto copy danlain sebagainya, selanjutnya Marhaeni DwiSatyarini, Eko Heri Widiastudi & Y.Suharso, (2015) menyatakan sebanyak 9%guru mengatakan bahwa fasilitas yangditerima sangat baik, 52% mengatakanbaik, 20% cukup, 2% sedang dan 4%mengatakan kurang sedangkan selebihnyatidak berpendapat [X8].

Dalam rangka mewujudkan kegiatanpelatihan penulisan artikel ilmiah untuk

Page 7: DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto UKSW.pdf · AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAHUNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI 193

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 15 MARET 2017

Jurnal nasional melalui Model PelatihanKlasik ini bertujuan: 1) Memberikanpengetahuan dan latihan bagi para guruSD/ KKG mitra yang belumberpengalaman dalam menulis artikelilmiah di jurnal nasional, 2)Mengembangkan pengetahuan danmeningkatkan kualitas penulisan artikelilmiah bagi para guru SD, 3) Menjalinhubungan yang erat antara para guruSD/KKG mitra dan dosen PGSD FKIPUKSW, dan 4) Mendorong dan meningkat-kan jumlah publikasi hasil penelitian paraguru SD Kabupaten mitra.

Sasaran pelatihan ini adalah paraguru SD Mitra di Kabupaten Demak danKabupaten Grobogan; Untuk pertama kalidiperkirakan mereka berjumlah 30 orangterpiih. Pelatihan ini akan menghasilkanperangkat Model Pelatihan Klasikpeningkatan kualitas guru SD dalampenulisan artikel ilmiah yang terbuktiefektif dan efisien yang siapdiimplementasikan dalam meningkatkanmutu sekolah. Pelatihan ini akanmenghasilkan output dan outcome sebagaiberikut: 1) Output: a) Serangkat PelatihanModel Klasik peningkatan kualitas guruSD dalam penulisan artikel ilmiah dan b)Peningkatan kompetensi (pengetahuan danketrampilan) para guru SD/ KKG mitradalam menulis artikel ilmiah di jurnalnasional, 2) Outcome: a) Peningkatanjumlah dan kualitas artikel ilmiah karyaguru SD yang siap untuk publikasi padajurnal nasional dan b) terjalin hubungankerja sama yang erat antara KKG mitraKabupaten dan PGSD FKIP UKSW.

METODE PENELITIAN

Ruang lingkup pelatihan penulisanartikel ilmiah untuk Jurnal nasional inimeliputi: Review PTK, Dasar-dasarpenulisan karya tulis ilmiah; Hal-hal yangperlu dan tidak perlu dilakukan dalam

penulisan karya tulis ilmiah; Penulisanartikel ilmiah dalam bahasa indonesia yangbaik dan benar; kiat penyampaian artikelilmiah ke jurnal nasional; Pengalamanpenulisan artikel ilmiah jurnal nasional danpenyusunan dan perbaikan naskah artikelilmiah oleh masing-masing peserta yangakan dikirim ke jurnal nasional.

Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiahuntuk Jurnal nasional ini diadakan 2 tahap;tahap pertama minimal 2 hari (setaradengan 16 jam pelatihan) di salah satuKabupaten mitra terpilih. RangkaianPelatihan ini dilanjutkan dengan tahapkedua yaitu kegiatan Bimbingan DraftArtikel selama minimal 4 hari melalui e-mail (setara dengan 16 jam pelatihan)untuk setiap peserta dengan fasilitator.Pelatihan ini diselenggarakan di tempatyang reperesentatif yang ditentukan olehpeserta di Kabupaten terpilih. Validitasinstrumen 0,29-0,81, reliablilitas 0,808.

HASIL PELATIHAN

Setelah pelatihan berlangsung,menjelang penutup dilakukan evaluasisekaligus menjaring data untuk keperluanpenulisan ini. Setelah diolah lebih lanjut,diperoleh data setiap variabel sepertiberikut ini.

Variables Mean Me Sd. Min MaxX1 Sikap

penyelenggara4,312

54,00

000,602

083,00 5,00

X2 Tema pelatihan 4,4375

4,0000

0,51235

4,00 5,00

X3 Kesesuaianmateri

4,1875

4,0000

0,65511

3,00 5,00

X4 Kelengkapanmateri

4,1250

4,0000

0,61914

3,00 5,00

X5 Suasana 3,6250

4,0000

1,36015

,00 5,00

X6 Ketepatanwaktu

4,0625

4,0000

0,85391

3,00 5,00

X7 Media/ Alatbantu

4,0000

4,0000

0,51640

3,00 5,00

Page 8: DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto UKSW.pdf · AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAHUNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI 194

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 15 MARET 2017

X8 Fasilitas &sarana

3,9375

4,0000

0,57373

3,00 5,00

Y Hasil 3,87504,00000,53229

3,00 5,00

Dari paparan dalam tabel tersebut diatas, mengingat beasrnya mean lebih darimedian, yaitu variabel: sikappenyelenggara, tema pelatihan, kesesuaianmateri dengan harapkan peserta,kelengkapan materi, suasana dan ketepatanwaktu, maka dapat dimaklumi 6 variabeltersebut mengalami peningkatan cukupberarti. berbeda denga variabelpemanfaatan media/ alat bantu, fasilitasdan sarana pendukung pelatihan. Khususdistribusi variabel hasil, diperolehgambaran seperti tabel1 berikut ini.

Kategori f %3,00 Rendah 2 12,53,50 Sedang 4 25,04,00 Agak

Tinggi7 43,8

4,50 Tinggi 2 12,55,00 Sangat

Tinggi1 6,3

Total 16 100,0

Berdasarkan data pada tabel/histogram di atas, walau hampir semuaberhasil menyusun artikel ilmiah (hanya 1peserta yang gagal, karena belum membuatPTK sama sekali) namun tingkatkeberhasilannya berbeda dilihat darijenjangnya; Sebagian besar peserta merasaberhasil mulai dari tingkat sedang sampaitingkat tinggi. Dengan demikian dapatdinyatakan bahwa pelatihan model klasikini berhasil (efisien dan efektif) terdukungdata.

Selanjutnya Untuk menemukanfaktor determinan/penentu keberhasilanpeserta menulis artikel untuk publikasijurnal nasional, dilakukan uji regresi model

step wise yang hasilnya tersaji dalam 2tabel seperti berikut ini.

Model Summary

Model

RR

Square

Adjusted R

Square

Std.Error of

theEstimate

1 0,552a 0,304 0,255 0,53452

2 0,797b 0,634 0,578 0,40208

a. Predictors: (Constant), kualitas temapelatihan

b. Predictors: (Constant), kualitas temapelatihan, akses media/ alat bantupelatihan

Berdasarkan hasil analisis regresiseperti di atas, ternyata diperoleh 2 modelberpengaruhnya variabel keberhasilanpeserta menulis artikel hasil penelitiandalam pelatihan model klasik ini; Duavariabel yang dimaksud adalah kualitastema pelatihan berpengaruh 25,50%(model 1) dan yang kedua adalahketersediaan dan akses media/ alat bantupelatihan yang jika berpadu dengankualitas tema pelatihan memberisumbangan/ berpengaruh 57,80% (model2) terhadap variabel keberhasilan pesertamenulis artikel hasil penelitian dalampelatihan model klasik beserta standarerrornya masing-masing. Guna mengetahuiseberapa tinggi tingkat signifikansi setiapmodel dapat diperiksa pada tabel berikut.

Page 9: DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto UKSW.pdf · AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAHUNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI 195

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 15 MARET 2017

ANOVAc

ModelSum ofSquares df

MeanSquar

eF Sig.

1 Regression

1,750 1 1,750 6,125

0,027a

Residual 4,000 14 0,286Total 5,750 15

2 Regression

3,648 2 1,824 11,2830,001b

Residual 2,102 13 0,162Total 5,750 15

a. Predictors: (Constant), kualitas tema pelatihanb. Predictors: (Constant), kualitas tema pelatihan,

akses media/ alat bantu pelatihanc. Dependent Variable: keberhasilan peserta menulis

artikel hasil penelitian

Berdasarkan hasil uji ANOVA,model 1 diperoleh F = 6,125 dengantingkat signifikansi = 0,027; ini berartikualitas tema pelatihan menjadideterminan yang signifikan ataskeberhasilan peserta menulis artikel hasilpenelitian; model 2 diperoleh F = 11,283dengan tingkat signifikansi = 0,001; iniberarti kualitas tema pelatihan danketersediaan dan akses media/ alat bantupelatihan menjadi determinan yangsignifikan atas keberhasilan pesertamenulis artikel hasil penelitian dalampelatihan model klasik ini. Sedangkansikap penyelenggara, kesesuaian materidengan harapkan peserta, kelengkapanmateri, suasana, ketepatan waktu, danfasilitas dan sarana pendukungberpengaruhnya terhadap keberhasilanpeserta menulis artikel hasil penelitiantidak didukung data dalam pelatihan modelklasik ini.

PEMBAHASAN

Pelatihan ini menunjukkan bahwahampir semua peserta pelatihan berhasilmenyusun artikel ilmiah (hanya 1 peserta

yang gagal, karena belum membuat PTKsama sekali) dengan tingkat keberhasilanyang berbeda dilihat dari jenjangnya;Sebagian besar peserta merasa berhasilmulai dari tingkat sedang sampai tingkattinggi. Dengan demikian dapat dinyatakanbahwa pelatihan model klasik ini berhasil(efisien dan efektif) terdukung data.Pelatihan ini sejalan dengan penelitianTrimo, (2007) (studi kasus pelaksanaanKKG) yang menyatakan bahwakeberhasilan pembinaan melalui aktivitasdalam KKG dalam 1) program KKG; 2)proses pembelajaran; 3) kedisiplinan guru;4) kegiatan tutorial bermedia; dan 5)interaksi dalam KKG. Keberhasilanpelatihan model klasik dipengaruhi oleh:

tema pelatihan dan Media/alat bantu.

PENTUP

Setelah pelatihan berlangsung,ternyata variabel: sikap penyelenggara,tema pelatihan, kesesuaian materi denganharapkan peserta, kelengkapan materi,suasana dan ketepatan waktu mengalamipeningkatan cukup berarti; tidak demikianhalnya dengan variabel pemanfaatanmedia/ alat bantu, fasilitas dan saranapendukung pelatihan.

Sebagian besar peserta merasaberhasil mulai dari tingkat sedang sampaitingkat tinggi. Dengan demikian pelatihanmodel klasik ini berhasil (efisien danefektif) terdukung data.

Diperoleh 2 model berpengaruhnyavariabel keberhasilan peserta menulisartikel hasil penelitian dalam pelatihanmodel klasik ini; Dua variabel yangdimaksud adalah kualitas tema pelatihanberpengaruh 25,50% (model 1), ketersedia-an dan akses media/ alat bantu pelatihanyang jika berpadu dengan kualitas temapelatihan berpengaruh 57,80% (model 2)terhadap variabel keberhasilan peserta

Page 10: DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto UKSW.pdf · AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAHUNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI 196

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 15 MARET 2017

menulis artikel hasil penelitian dalampelatihan model klasik.

Hendaknya pelatihan sejenisdisamping menyiapkan faktor yang lazim,mustinya terfokus pada kualitas temapelatihan, ketersediaan dan akses media/alat bantu pelatihan demi keberhasilanpelatihan.

REFERENSI

Azwar, S. 1988. Sikap Manusia Teori danPengukurannya. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Robbins, S. 2003. Perilaku Organisasi.Jakarta: PT Indeks.

Kamil, M. 2010. Model Pendidikan danPelatihan. (Konsep dan Aplikasi).Bandung: Alfabeta.

Masheudah, 2016. Kajian PenggunaanMedia Pembelajaran dalam PelatihanPeningkatan Kompetensi ProfesionalGuru http://staff. uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/mashoedah-spdmt/

Bahdin, Nur Tanjung dan Ardial. (2005).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Proposal, Skripsi, dan Tesis) DanMempersiapkan Diri MenjadiPenulis Artikel. Jakarta: PrenadaMedia

Brotowidjoyo, Mukayat D. (1985).Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta:Akademika Presindo.

Depdiknas Dirjen Dikdasmen DirektoratTnaga Kependidikan.(2001).Pedoman Penyusunan Karya TulisIlmiah di Bidang Pendidikan danAngka KreditPengembangan ProfesiGuru. Jakarta:2001

Haryanto. 2006. Rambu-rambu dan KiatMenulis Artikel Ilmiah dalam UpayaPenerbitan Berkala Ilmiah

Terakreditasi. Disampaikan dalamLokakarya Penerbitan MajalahIlmiah di Jurusan AdministrasiPendidikan Fakultas Ilmu PendidikanUNY

Maryadi. 2001. Pengertian dan KriteriaKarya Ilmiah. DalamHarun,dkk.(Es). PembudayaanPenulisan Karya Ilmiah( hlm.13-14).Surakarta: UniversitasMuhammadiyah.

Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasi No. 16 Tahun 2009,Tentang Jabatan Fungsional Gurudan Angka Kreditnya, Yogyakarta

Tatang, M,Amirin. 2006. Menulis KaryaIlmiah (Artikel). Makalah PelatihanPenulisan Karya Ilmiah Bagi Guru-Guru se- Indonesia. Yogyakarta, 2-3November.

Soeparno. 2005. Bahasa Indonesia UntukPenulisan Karya Tulis Ilmiah.Makalah Disampaikan DalamKegiatan Pelatihan Penulisan BahanKuliah (Buku Pegangan Kuliah).Jurusan AP FIP UNY, 16-20 Mei2003.

Suyanto. (2001). Teknik Penulisan Artikellmiah. Makalah disampaikan dalamLokarkarya Penulisan JurnalPenelitian Humaniora di LembagaPenelitian Universitas NegeriYogyakarta, 23 Oktober 2003.

Suyanto, 2007, Tantangan ProfesionalGuru di Era Global, Pidato DiesNatalis ke-43 UNY

Suharsimi Arikunto,(2009), Penelitiantindakan Kelas, Jakarta, BumiAkasara

Wahyu, Wibowo. (2001). ManagemenBahasa Pengorganisasian KaranganPragmatik dalam Bahasa Indonesia

Page 11: DETERMINAN KEBERHASILAN PELATIHAN MODEL …pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/22 Slameto UKSW.pdf · AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAHUNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI 197

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 15 MARET 2017

untuk Mahasiswa dan PraktisiBisnis. Jakarta: Gramedia PustakaUtama

Marhaeni Dwi Satyarini, Eko HeriWidiastudi & Y. Suharso. 2015.Pengembangan Model PelatihanPublikasi Ilmiah Berbasis PermenegPan dan Rb no. 16 Tahun 2009 PadaGuru IPS Kota Semarang. ProsidingSeminar Nasional 9 Mei 2015.http://eprints.uny.ac.id/21939/1/