Diamondback Moth Fact Sheetind 2010-09-14

3
 For more informatio n see www.indo petani .com Diamondback moth (Plutel la x y los te ll a) Ulat punggung berlian, ulat pemakan daun, ulat daun kubis, ulat tritip,. Daun yang dimakan oleh larva ngengat punggung berlian dapat membuat tanaman brassica tidak laku dijual. Pendekatan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dapat membantu mengelola hama karena cara ini membantu pertumbuhan musuh alami. Selanjutnya dapat membantu menjaga agar jumlah pohon yang rusak tidak melewati tingkat kerusakan. D a ur hi dup da n k er usakan Di dataran tinggi di Indonesia, ngengat punggung berlian membutuhkan waktu sekitar tiga minggu untuk berkembang dari telur hingga menjadi dewasa. Daur hidup dan pola makannya yang tipikal dapat dilihat di bawah (Gambar 1). Gambar 1 Daur hidup ngengat punggung berlian dan kerusakan tipikal Ngenga t dewasa memili ki panja ng seki tar 8 mm dan berwar na cokela t keabu -abuan . Mereka memili ki pol a “berlian” pada punggung  mereka ya ng l ebih nyata pada pejantannya (Gambar 2). Ngengat memakan sari bunga. Mereka merupa kan penerba ng yang lemah dan sering terlihat pada waktu senja.  2. Larva yang baru mene tas memakan bagian dalam jaringan daun, dan menimbul kan pengorok daun yang khas 1. Telur ditaruh di dekat urat daun pada permukaan daun. 3. Larva mema kan jari ngan daun muda, membuat lubang pada daun bar u saat berkembang. 4. Larva yan g lebih dewas a memakan dau n bagian luar; kepompon g ter bentuk pada bagian luar dan bata ng dau n

Transcript of Diamondback Moth Fact Sheetind 2010-09-14

  • For more information see www.indopetani.com

    Kementerian PertanianRepublik Indonesia

    Diamondback moth (Plutella xylostella)Ulat punggung berlian, ulat pemakan daun, ulat daun kubis, ulat tritip,.

    Daun yang dimakan oleh larva ngengat punggung berlian dapat membuat tanaman brassica tidak lakudijual. Pendekatan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dapat membantu mengelola hama karena cara inimembantu pertumbuhan musuh alami. Selanjutnya dapat membantu menjaga agar jumlah pohon yangrusak tidak melewati tingkat kerusakan.

    Daur hidup dan kerusakanDi dataran tinggi di Indonesia, ngengat punggung berlian membutuhkan waktu sekitar tiga minggu untukberkembang dari telur hingga menjadi dewasa. Daur hidup dan pola makannya yang tipikal dapat dilihatdi bawah (Gambar 1).

    Gambar 1 Daur hidup ngengat punggung berlian dan kerusakan tipikal

    Ngengat dewasa memiliki panjang sekitar 8 mm dan berwarna cokelat keabu-abuan. Mereka memilikipola berlian pada punggung mereka yang lebih nyata pada pejantannya (Gambar 2). Ngengatmemakan sari bunga. Mereka merupakan penerbang yang lemah dan sering terlihat pada waktu senja.

    2. Larva yang barumenetas memakanbagian dalam jaringandaun, dan menimbulkanpengorok daun yangkhas

    1. Telur ditaruh didekat urat daun padapermukaan daun.

    3. Larva memakan jaringandaun muda, membuatlubang pada daun baru saatberkembang.

    4. Larva yang lebihdewasa memakan daunbagian luar; kepompongterbentuk pada bagianluar dan batang daun

  • For more information see www.indopetani.com

    Ngengat betina menghasilkan feromon, bau, yang membuat pejantannya tertarik. Penarik feromonsintetik dapat ditempatkan dalam perangkap untuk membantu memantau kedatangan hama ke tanaman.

    Gambar 2 Ngengat punggung berlian jantan dengan pola berlian pada punggung (kiri) danbetina dengan berwarna lebih cerah

    Ngengat dapat menghasilkan sekitar 50-350 telur dengan panjang sekitar 1 mm, kuning cerah danmenjadi lebih gelap saat akan menetas. Mereka ditaruh di satu bidang atau dalam kelompok-kelompokkecil terutama di bagian bawah daun. Pada tahap pembibitan, telur ditaruh di pada daun biji.

    Larva yang baru menetas bersembunyi ke dalam daun. Kegiatan makannya meninggalkan pola bergarispada permukaan daun. Larva yang lebih dewasa, yang biasanya berwarna hijau keabu-abuan danberubah menjadi hijau cerah, akan memakan permukaan daun. Larva tidak memakan urat daun, hanyajaringan di antaranya, membuat efek jendela pada tanaman yang mengalami serangan serius. Larvameliuk dengan cepat saat diganggu dan bergantung pada utas sutra. Larva dewasa membentukkepompong berwarna hijau muda atau coklat muda di dalam gulungan sutra pada batang atau bagianbawah daun. (Gambar 1).

    Larva bisa memakan tanaman kubis pada semua tahap pertumbuhan. Serangan paling merusak saattanaman masih muda atau pada tahap menguncup. Ngengat tidak menyebabkan kerusakan langsungterhadap kepala saat hadir, tetapi merusak daun pembungkus, walaupun tidak secara langsungmempengaruhi hasil panen, tetapi bisa mengurangi nilai panen.

    Musuh AlamiLarva dan telur ngengat punggung berlian memiliki musuh predator umum (laba-laba, kumbang tanah,kumbang buas dan sayap jala) serta penyakit jamur pembunuh serangga. Tawon parasit Diadegmasemiclausum (Gambar 3) dan D. collaris telah didatangkan dan berkembang biak dengan baik di daerahdataran tinggi. Tawon-tawon ini membantu mengendalikan hama tetapi mereka ikut mati pada saatpenggunaan insektisida berspektrum luas.

    Gambar 3 Tawon parasit betina meletakkan sebuah telur di dalam larva ngengat punggung berlianmuda.

    Pemantauan manajemen hamaNgengat punggung berlian telah menjadi kebal terhadap semua insektisida, termasuk Bacillusthuringiensis (Bt). Tidak semua ngengat punggung berlian di semua daerah kebal terhadap insektisidatetapi jika ada insektisida yang digunakan berulang kali, maka mungkin akan menimbulkan kekebalan.Penggunaan strategi PHT, di mana musuh alami utama seperti Diadegma dilestarikan, merupakanpendekatan yang efektif untuk mengatasi ngengat punggung berlian: Memiliki pemahaman yang baik tentang daur hidup hama dan musuh alaminya. Lakukan pemantauan mingguan segera setelah pindah tanam bibit (transplanting) dan setiap kali

    melakukan pemeriksaan, periksa 25 hingga 50 pohon di antara seluruh tanaman.

  • For more information see www.indopetani.com

    Memeriksa keberadaan telur merupakan cara mengetahui potensi tekanan dari larva. Hanyapohon yang terkena larva dicatat sebagai terserang hama karena insektisida tidak mematikantelur.

    Jangan mencoba mengatasi ngengat dengan insektisida. Bila tanaman yang terserang hama lebih dari 10%, insektisida mungkin diperlukan. Hindari insektisida yang mengandung piretroid sintetik (seperti Ambush, Fastac, Sumicidin) atau

    organofosfat (seperti Curacron, Diazinon, Tokuthion), karena dapat membunuh musuh alamihama.

    Gunakan insektisida selektif yang kurang berbahaya bagi musuh alami: Bacillus thuringiensis atauBt (seperti Bacillin, Bite, Dipel), abamektin (seperti Amect, Mitigate) atau spinosad (sepertiSuccess, Tracer). Insektisida ini membunuh larva bukan telur dan harus digunakan saat larvamasih kecil.

    Hancurkan sisa tanaman sesegera mungkin setelah panen.