Diferensiabel kontinu
Transcript of Diferensiabel kontinu
DIFERENSIABEL KONTINU
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Analisis Riil 1
Disusun Oleh:
Bobby Reynaldo (3125121983)
Program Studi Matematika
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2014
Daftar Isi
Daftar Isi i
Daftar Gambar ii
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Pembatasan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.3 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.4 Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.5 Manfaat Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.6 Sistematika Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2 PEMBAHASAN 3
2.1 Limit Fungsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2 Turunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.3 Diferensiabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.4 Kekontinuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.5 Diferensiabel Kontinu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
3 KESIMPULAN 11
Bibliografi 12
i
Daftar Gambar
2.1 Suatu fungsi yang tidak dapat diturunkan . . . . . . . . . . . . 5
2.2 Grafik Pengenalan kekontinuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
ii
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada kesempatan kali ini, akan ditunjukan beberapa materi seperti Limit
Fungsi, Turunan, Diferensiabel, Kekontinuan dan apa hubungan dari Diferen-
siabel dan Kekontinuan. Yang pertama dibahas adalah limit fungsi, karena
Limit fungsi akan mendefinisikan turunan dan kekontinuan. Setelah itu ma-
teri Turunan, Diferensiabel, Kekontinuan, lalu hubungan antara keduanya.
Pembahasan ini juga akan memberikan contoh suatu persoalan dari beberapa
materinya. Berdasarkan uraian tadi, permasalahan yang diambil adalah ba-
gaimana cara menentukan hubungan diferensiabel dengan kekontinuan meng-
gunakan limit fungsi yang mendefinisikan difereniabel dan kontinu.
1.2 Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang dihadapi tersebut yang akan dikaji atau dipela-
jari hanya ada beberapa saja diantaranya yang berkaitan dengan limit fungsi,
diferensiabel, dan kekontinuan.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan diferensiabel?
2. Apakah yang dimaksud dengan kontinu?
3. Bagaimana hubungan antara diferensiabel dengan kekontinuan?
1
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari tugas akhir ini adalah :
1. Mengetahui yang dimaksud dengan diferensiabel
2. Mengetahui yang dimaksud dengan kontinu
3. Mengetahui hubungan antara diferensiabel dengan kekontinuan
1.5 Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis :
(a) Menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Analisis Riil 1
(b) Mendapat Ilmu baru tentang Diferensiabel dan Kontinu
2. Bagi Pembaca :
Memperkaya pengetahuan tentang diferensiabel dan kontinu serta hu-
bungan keduanya
1.6 Sistematika Penulisan
Karya tulis ini secara keseluruhan terdiri dari 3 bab yaitu Pendahuluan,
Pembahasan dan Kesimpulan, dilengkapi dengan daftar pustaka yang memuat
sumber-sumber materi referensi. Sistematika pembahasan pada tugas akhir ini
adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, pada bab ini dijelaskan tentang
latar belakang masalah, perumusan masalah yang dihadapi di dalam menyusun
karya tulis, pembatasan masalah, tujuan dibuatnya karya tulis dan sistematika
pembahasan laporan karya tulis yang menjelaskan sekilas dari isi tiap bab yang
terdapat pada karya tulis ini. Bab II Pembahasan, pada bab ini dibahas meng-
enai limit fungsi pada ruang metrik. Bab III Kesimpulan, bab ini merupakan
bab akhir laporan yang memuat kesimpulan dari pembahasan masalah yang
ada dalam karya tulis ini. Selain itu juga dimuat mengenai saran-saran penu-
lis untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan dalam tugas akhir ini.
Dan terakhir daftar pustaka pada bagian akhir makalah yang memuat daftar
sumber materi yang ada dalam karya tulis ini.
2
Bab 2
PEMBAHASAN
Materi pertama dibahas adalah limit fungsi, karena Limit fungsi akan men-
definisikan turunan dan kekontinuan. Setelah itu dilanjukan membahas materi
turunan, diferensiabel, kekontinuan, lalu apa hubungan antara diferensiabel
dan kekontinuan.
2.1 Limit Fungsi
Limit menggambarkan seberapa jauh sebuah fungsi akan berkembang apa-
bila variabel di dalam fungsi yang bersangkutan terus menerus berkembang
mendekati suatu nilai tertentu.
Dinotasikan:
limx→a
f(x) = L (2.1)
Definisi 2.1.1. Limit Fungsi adalah nilai pendekatan di sekitar sutau titil.
Perhitungan nilai limit disekitar titik dapat dilakukan dengan pendekatan dari
kiri (limit kiri) dan pendekekatan dari kanan (limit kanan).
limx→c
f(x) = L⇔ ∀ε,∃δ > 0 3
0 < [x− c] < δ → [f(x)− L] < ε
Contoh 1. jika menemukan sebuah persamaan seperti :
f(x) =x2 − 4
x− 2
saat x = 2 maka persamaan tersebut tidak akan terdefinisi. tetapi berbeda
bila kita menggunakan limit, karena x hanya akan mendekati 2 tetapi tidak
3
sama dengan 2 maka:
limx→2
x2 − 4
x− 2= 4
karena x hanya mendekati 2 maka nilai (x−2) hanya mendekati 0 tetapi tidak
sama dengan 0 karena itu persamaan tersebut dapat disederhanakan.
bukti:
= limx→2
[x2 − 4
x− 2
]
= limx→2
[(x− 2) (x+ 2)
(x− 2)
]
= limx→2
(x+ 2)
= 4 Q.E.D.
∴ Dari contoh diatas maka terbukti bahwa limx→2
[x2−4x−2
]= 4
2.2 Turunan
Turunan merupakan pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah se-
iring perubahan nilai input. Secara umum, turunan menyatakan bagaimana
suatu besaran berubah akibat perubahan besaran lainnya. Pada Sub bab
sebelumnya karena sebuah limit fungsi sudah terdefini maka Turunan bisa
didefinisikan.
Definisi 2.2.1. Secara umum turunan sebuah fungsi f adalah fungsi lain f ′
yang nilainya pada sebarang bilangan adalah
limh→0
f(x+ h)− f(x)
h(2.2)
asalkan limitnya ada dan bukan ∞ atau −∞
4
Gambar 2.1: Suatu fungsi yang tidak dapat diturunkan
Contoh 2. carilah f ′(c) dari f(x) = x2
= limh→0
[f(x+ h)− f(x)
h
]
= limh→0
(x+ h)2 − x2
h
= limh→0
(2x+ h) (h)
(h)
= limh→0
(2x+ h) = 2h Q.E.D.
∴ Jadi turunan dari f(x) = x2 di titik c adalah f ′(x) = 2x
2.3 Diferensiabel
Pada Sub bab sebelumnya terdapat penjelasan secara umum mengenai tu-
runan. Diferensiabel hanyalah nama lain dari proses sebuah turunan hanya
saja syarat dari turunannya bertambah, jika turunan mencakup seluruh ling-
kup sebuah interval, sedangkan diferensiabel hanyalah turunan disuatu titik
tertentu. Jika titik terntetu ada disuatu interval maka dapat dikatakan turun-
an dan diferensiabel dapat dikatakan equivalen.
Definisi 2.3.1. Diberikan interval I ⊆ R, fungsi f : I → R, dan c ∈ I.
bilangan real L disebut diferensiabel (dapat diturunkan disuatu titik c),
jika diberikan sebarang ε > 0 terdapat bilangan δ > 0 sehingga untuk setiap
x ∈ [a, b] dengan sifat 0 < |x− c| < δ berlaku∣∣∣∣f(x)− f(c)
x− c− L
∣∣∣∣ < ε
5
dalam hal ini fungsi f dikatakan differensibel dititik c dan ditulis f ′(c) = L
atau dapat dinyatakan dengan:
f ′(c) = limx→c
f(x)− f(c)
x− c(2.3)
asalkan limitnya ada dan bukan ∞ atau −∞.
Contoh 3. carilah f ′(c) dari f(x) = x2
= limx→c
[f(x)− f(c)
x− c
]
= limx→c
x2 − c2
x− c
= limx→c
(x− c) (x+ c)
(x− c)
= limx→c
(x+ c) = 2c Q.E.D.
∴ Jadi diferensiabel dari f(x) = x2 di titik c adalah f ′(c) = 2c
2.4 Kekontinuan
Sebuah fungsi ternyata ada yang tidak memenuhi persyaratan kontinu.
maka untuk mengetahui sebuah persamaan tersebut kontinu atau tidak maka
harus memenuhi persaratan (definisi) yang jelas.
Definisi 2.4.1. Diberikan interval [a, b] ⊆ R, fungsi f : [a, b] → R, dan
c ∈ [a, b]. dikatan kontinu jika dan hanya jika memenuhi
limx→c
f(x), ada (2.4a)
dan
limx→c
f(x) = f(c) (2.4b)
Pada (2.4a) menyatakan bahwa limit kiri dan limit kanan harus ada atau ter-
definisi, sedangkan pada (2.4b) menyatakan nilai limit dan nilai fungsi juga
mempunyai pendekatan yang nilainya sama, maka bila mengambil f sebuah
6
fungsi yang memenuhi (2.4a) dan (2.4b), f akan dikatakan kontinu.
Gambar bawah menjelaskan bahwa:
1. saat x = −2 fungsi dikatakan diskontinu
2. saat x = −1 fungsi dikatakan tidak terdefinisi
3. saat x = 1 fungsi dikatakan tidak terdefinisi
4. saat x = 2 fungsi dikatakan kontinu
Gambar 2.2: Grafik Pengenalan kekontinuan
Kekontinuan juga dapat diperlihatkan lewat grafik, bisa dilihat bahwa jika
titiknya terputus pada fungsi seperti saat x = −2 maka fungsi tersebut sudah
tidak kontinu lagi, akan tetapi jika titiknya tidak ada seperti saat x = −1
maka funsi tersebut bukan hanya tidak kontinu namun tidak terdefinisi dititik
tersebut.
Contoh 4. Tunjukan f(x) = |x| kontinu di titik 0 atau tidak. dengan mende-
finisikan f(x) = |x|, baru bisa ditentukan apakah fungsi tersebut kontinu atau
tidak.
|x| =
{x, untuk x ≥ 0,
−x, untuk x < 0.
limx→0
f(x) = limx→0|x| = lim
x→0+x = lim
x→0−−x = lim
x→00 = 0 (2.5a)
dan
f(x) = |x| → f(0) = |0| = 0 (2.5b)
7
dari (2.5a) limit kanan dan limit kiri |x| tentunya sama, karena itu definisi
(2.4a) terpenuhi. dan karena f(0) = 0 definisi (2.4b) lim f(x) sama dengan
f(x) juga terpenuhi.
∴ dari penjabaran diatas maka f(x) = |x| kontinu Q.E.D
2.5 Diferensiabel Kontinu
Teorema 2.5.1. Jika f(x) diferensiabel di x = c maka f kontinu di x = c.
Dengan memanggil definisi (2.3.1) dan (2.4.1), maka Theorema dapat dibuk-
tikan.
Bukti:
⇒ f(x)− f(c) = f(x)− f(c)
⇒ f(x)− f(c) =
[f(x)− f(c)
(x− c).(x− c)
]jika x 6= c
⇒ limx→c
(f(x)− f(c)) = limx→c
[f(x)− f(c)
(x− c).(x− c)
]
⇒ limx→c
(f(x)− f(c)) = limx→c
[f(x)− f(c)
(x− c)
]. limx→c
(x− c)
⇒ limx→c
(f(x)− f(c)) = f ′(c).0 mengikuti definisi (2.3)
⇒ limx→c
(f(x)− f(c)) = 0
⇒ limx→c
f(x) = limx→c
f(c)
⇒ limx→c
f(x) = f(c)
∴ mengikuti (2.4a), f(c) adalah sebuah konstanta di R, maka limitnya ada,
dan pada akhir pembuktian ternyata mengikuti (2.4b). Maka f kontinu saat
8
x = c Q.E.D.
Contoh 5. Untuk menunjukkan Teorema (2.5.1), diberikan suatu f sebuah
fungsi yang diferensiabel di suati titik c ∈ R, maka fungsi itu akan kontinu
dititik tersebut.
Ambil f(x) = x2 yang telah terbukti terdiferensiabel di contoh 3 Sekarang
hanya tinggal dibuktikan apakah f(x) = x2 kontinu.
Ambil titik sebarang x, misalnya x = 0.
dengan:
f(0) = 02 = 0
maka menurut definisi kekontinuan :
limx→0
f(x) = limx→0−
x2 = limx→0+
x2 = 0 (2.6a)
dan
limx→c
f(x) = limx→c
x2 = 02 = 0 = f(c) (2.6b)
∴ pada (2.6a), karena limit kanan dan limit kiri sama, lalu pada (2.6b) ditun-
jukkan limx→0
f(x) sama dengan f(c). maka terbukti bahwa fungsi f(x) = x2
kontinu.
Contoh 6. Sekarang kita akan mencari tahu apakah berlaku sebaliknya yaitu,
Jika f kontinu di x = c, maka f(x) diferensiabel di x = c
Andaikan benar maka untuk semua f sebuah fungsi kontinu akan selalu
Diferensiabel disebuah titik misalnya c ∈ R. Ambil f(x) = |x| yang telah
terbukti kontinu dari pembuktian (2.5a) dan (2.5b). Sekarang hanya tinggal
dibuktikan apakah f(x) = |x| diferensiabel di suatu titik sebarang.
Bukti:
Ambil titik sebarang x, misalnya x = 0.
f ′(0) = limx→0
f(x)− f(0)
x− 0= lim
x→0
|x| − |0|x− 0
= limx→0
|x|x
9
Untuk Limit Kanan
limx→0+
|x|x
= limx→0+
x
x= lim
x→0+1 = 1 (2.7a)
Untuk Limit Kiri
limx→0−
|x|x
= limx→0−
−xx
= limx→0−
−1 = −1 (2.7b)
∴ karena limit kanan (2.7a) dan limit kiri (2.7b) berbeda, maka limx→0
|x|x
tidak
terdefinisi atau tidak ada. Ini menunjukan bahwa diferensiabel dari f(x) = |x|ternyata tidak ada.
10
Bab 3
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan, yang dimaksud dengan diferensiabel adalah se-
buah turunan hanya saja disuatu titik tertentu, itu artinya turunan dan di-
ferensiabel sebenarnya sama atau nilainya equivalen. Dan yang dimaksud de-
ngan kontinu adalah sebuah fungsi yang terdefinisi seluruhnya disuatu interval
serta tidak dibatasi oleh apapun.
Pendefinisian diferensiabel dan kekontinuan yang menggunakan limit mem-
ngungkinkan keduanya mempunyai hubungan, dari yang sudah dipaparkan da-
pat menyimpulkan hubungan antar keduanya, kesimpulan yang diperoleh dari
hubungan antara Diferensiabel dan Kontinu adalah:
1. Pada Teorema (2.5.1) dan contoh 5 terbukti jika suatu fungsi terdife-
rensiabel disuatu titik sebarang, maka fungsi tersebut juga akan kontinu
dititik tersebut. Artinya Teorema (2.5.1) menyatakan diferensiabel da-
pat menyebabkan kekontinuan atau diferensiabel mengimplikasikan
kontinu.
2. Berdasarkan Contoh 6 tidak terbukti jika suatu fungsi kontinu disuatu
titik sebarang, maka fungsi tersebut juga akan terdiferensiabel dititik
tersebut. Artinya Contoh 6 menyatakan kekontinuan tidak menjamin
fungsi tersebut akan terdiferensiabel atau kekontinuan tidak meng-
implikasikan diferensiabel.
11
Bibliografi
[1] Ahmad, Sopandi. 2010. Definis dan Teorema. [ON LINE]. Tersedia ht-
tp://matemakita.com (diakses tanggal 9 April 2014 pukul 18.21).
[2] Amalia,lis. dan Eka Fitri Puspa Sari. 2011. Diferensial. Palembang: Uni-
versitas Sriwijaya.
[3] Thobirin, Herawan. 2002. Derivati (Turunan). Jakarta.
[4] Waner, Stevan dan Steven Costenoble. 2009. Differensibility and Continui-
ty. [ON LINE]. Tersedia http://eople.hofstra.edu (diakses tanggal 9 April
2014 pukul 18.34).
12