perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem...

109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN (AP) (Studi Kasus di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012) SKRIPSI Oleh : M. AGUS SAPUTRA K7408234 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN (AP)

(Studi Kasus di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta

Tahun Diklat 2011/2012)

SKRIPSI

Oleh :

M. AGUS SAPUTRA

K7408234

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ANALISIS SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN (AP)

(Studi Kasus di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta

Tahun Diklat 2011/2012)

Oleh :

M. AGUS SAPUTRA

K7408234

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

M. Agus Saputra. ANALISIS SISTEM PENILAIAN HASIL

BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF KELAS XI PROGRAM

KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN (AP) (Studi Kasus di

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta Tahun Diklat

2011/2012). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah, 1) untuk mengetahui pelaksanaan sistem

penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6

Surakarta. 2) Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem

penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6

Surakarta. 3) Untuk mengetahui usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala-

kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar mata

diklat produktif kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Sumber data

penelitian ini meliputi informan, tempat atau lokasi, dan dokumen dan arsip.

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling dan teknik

bola salju (snowball sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan

peneliti adalah wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Validitas data yang

digunakan yaitu triangulasi data (sumber) dan triangulasi metode, sedangkan

teknik analisis data peneliti menggunakan analisis interaktif.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: (1) pelaksanaan

penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta berdasarkan pada standar penilaian

dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan Kurikulum KTSP Spektrum

yang berlaku mulai tahun ajaran 2009/2010 berdasarkan Keputusan Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor:

251/C/KEP/MN/2008 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah

Kejuruan, dimana penilaian tersebut dilaksanakan per Kompetensi Dasar (KD).

Akan tetapi pelaksanaan penilaiannya tidak murni per KD melainkan

dikombinasikan dengan ujian mid dan akhir semester. Cara ini dipakai untuk

mensiasati pembayaran SPP yang dilakukan orang tua/wali murid pada

pelaksanaan ujian mid dan akhir semester. Mekanisme penilaian hasil belajar

mata diklat produktif kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP)

SMK N 6 Surakarta yaitu persiapan penilaian (menyusun kisi-kisi, persiapan soal,

menentukan unsur-unsur yang dinilai, menentukan teknik penilaian, menyusun

jobsheet dan lembar penilaian), pelaksanaan proses penilaian, pelaporan hasil

penilaian, dan remidiasi. (2) Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta yaitu pembayaran SPP yang

kurang lancar, menghambat pelaksanaan sistem penilaian per KD, kurangnya

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

pemahaman guru mengenai teknik penilaian hasil belajar, kebiasaan guru menilai

hanya dari aspek kognitif. (3) Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi

kendala/hambatan dalam pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar mata diklat

produktif kelas XI di Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6

Surakarta adalah dengan mengkombinasikan ujian mid dan akhir semester dengan

ujian KD, penggunaan 2 (dua) teknik penilaian dalam satu mata diklat/pelajaran,

mengadakan supervisi sekolah.

Kata kunci: sistem penilaian, hasil belajar, mata diklat produktif

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

M. Agus Saputra. AN ANALYSIS OF LEARNING EVALUATION

SYSTEM IN PRODUCTIVE EDUCATION AND TRAINING OF CLASS XI

OF THE OFFICE ADMINISTRATION SKILL PROGRAM ( A Case Study

at State Vocational High School 6 of Surakarta in the Education and

Training Year of 2011/2012). Skripsi: The Faculty of Teacher Training and

Education, Sebelas Maret University, Surakarta, July 2012.

The objectives of this research are to investigate: 1) the implementation of

the learning evaluation system in Productive Education and Training of Class XI

of the Office Administration Skill Program of State Vocational High School 6 of

Surakarta; 2) the constraints to the implementation of the learning evaluation

system; and 3) the efforts taken to deal with the constraints in the implementation

of the learning evaluation system.

This research used the qualitative research method. The samples of the

research were taken by using the purposive sampling and the snowball sampling

technique. The data sources included informants, sites or locations, and

documents/archives. The data were gathered through in-depth interview,

observation, and content analysis. They were validated by using data source and

method triangulations. They were then analyzed by using the interactive technique

of analysis.

Based on the results of the analysis, conclusions are drawn as follows:

1) the implementation of the learning evaluation system in Productive Education

and Training of Class XI of the Office Administration Skill Program of the school

has been based on the National Evaluation Standards issued by the Board of

National Standards of Education and the Spectrum School Curriculum, which has

been in effect as of the academic year of 2009/2010 based on the Decree of

Directorate General of Basic and Middle Education Management, Number:

251/C/KEP/MN/2008 on Skill Spectrum of Vocational Education in which the

evaluation is implemented on the basis of Basic Competency. However, its

implementation is not purely done on the basis of Basic Competency, but is

combined with mid-test and post-test. This is done so as to anticipate the school

fee payment by the students’ parents or guarantors who generally pay off their

school fee during the administration of mid-test or post-test. The mechanisms of

the evaluation include preparation of evaluation (arranging test blue-print,

preparing the test-items, determining the elements to be evaluated, determining

the evaluation technique, and arranging the job sheet and evaluation sheet),

implementation of evaluation technique, report of evaluation result and

remediation. 2) The constraints to the implementation of the learning evaluation

system include the unsmooth payment of school fees which inhibit the

implementation of evaluation system for Basic Competency base, the teachers’

lack of understanding on the learning result assessment technique, the teachers’

habit to assess the learning result from the cognitive aspect only. 3) The efforts

taken to deal such constraints are combining between the mid-test and pos-test to

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

the Basic Competency test, using two evaluation techniques for one education and

training/learning unit, and conducting the school supervision.

Keywords: evaluation system, learning result, Productive education and training

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

MOTTO

Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan

samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 sen sehari. Bangsa yang

kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita

demi pembelian cita – cita.

(Ir. Soekarno/ Presiden Pertama RI)

Selama banteng – banteng indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat

membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka selama itu tidak akan

kita mau menyerah kepada siapapun juga.

(Bung Tomo)

Ingatlah dua keuntungan dari kegagalan. Pertama, jika kita gagal, kegagalan

mengajarkan pada kita untuk menghindari apa-apa yang salah. Kedua, kegagalan

memberi kita kesempatan mencoba cara-cara baru.

(Roger Von Oech)

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

Bapak dan Ibu yang terkasih dan tersayang. Do’amu yang membuat anakmu

mampu menyelesaikan karya ini. Pengorbananmu yang mampu membakar

motivasi.

Kakakku yang selalu memberikan arahan.

Almamater.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti hadurkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa telah

memberikan kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti ucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan izin penulisan skripsi.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Ilmu Sosial yang telah

memberikan persetujuan skripsi.

3. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Program

Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan izin dalam penulisan

skripsi.

4. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd selaku pembimbing I dan Tutik Susilowati,

S.Sos., M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,

arahan, pengetahuan dan dorongan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak dan Ibu Dosen BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Program

Studi Pendidikan Ekonomi yang telah mendidik dan memberikan bekal

ilmu selama peneliti dibangku kuliah.

6. Bapak dan Ibu Guru SMK N 6 Surakarta yang telah membantu dalam

memberikan informasi sehingga peneliti mendapatkan data yang

dibutuhkan.

7. Ibu dan Bapak yang telah medo’akan dan memberikan motivasi sehingga

skripsi dapat terselesaikan.

8. Kakakku yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi.

9. Teman-teman PAP angkatan 2008 yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-

persatu yang memberikan warna selama menjadi mahasiswa.

10. Beni, Adul, Pandi, Naser, Nita, Endah yang membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi.

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

11. Semua pihak yang tidak sempat peneliti sebutkan satu-persatu yang telah

membantu dan ikut berpartisipasi dalam penelitian maupun penyusunan

skripsi.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan karena

keterbatasan peneliti. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat

peneliti harapkan. Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... x

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... xi

KATA PENGANTAR .................................................................................. xii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ................................................................................. 7

1. Tinjauan Sistem Penilaian Hasil Belajar ................................ 7

2. Tinjauan Mata Diklat Produktif ............................................. 23

B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 25

C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ..................................... 30

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 31

C. Data dan Sumber Data ................................................................. 32

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

D. Teknik Sampling .......................................................................... 33

E. Pengumpulan Data ....................................................................... 34

F. Validitas Data ............................................................................... 36

G. Analisis Data ................................................................................ 38

H. Prosedur Penelitian ...................................................................... 40

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian .............................................. 42

B. Deskripsi Temuan Penelitian ....................................................... 47

C. Pembahasan .................................................................................. 75

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ...................................................................................... 87

B. Implikasi ...................................................................................... 90

C. Saran ............................................................................................ 90

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 92

LAMPIRAN ................................................................................................... 94

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Elemen atau Komponen Sistem ............................................................. 8

2.2 Skema Kerangka Berpikir ...................................................................... 29

3.1 Skema Model Analisis Interaktif ........................................................... 39

3.2 Skema Prosedur Penelitian .................................................................... 41

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.2 Jumlah peserta didik SMK N 6 Surakarta tahun diklat 2011/2012 ....... 46

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pedoman Wawancara .............................................................................. 94

2. Hasil Wawancara (FIELD NOTE) .......................................................... 96

3. Jadwal Kegiatan Penelitian ..................................................................... 108

4. Bagan Struktur Organisasi SMK N 6 Surakarta beserta tugas

dan wewenangnya ................................................................................... 109

5. Daftar Guru dan Pegawai SMK N 6 Surakarta ....................................... 115

6. Daftar Wali Kelas dan Kepala Kompetensi Keahlian

SMK N 6 Surakarta ................................................................................. 117

7. Salinan Keputusan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Nomor: 251/C/KEP/MN/2008 tentang

Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan .............................. 119

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan ............... 127

9. Surat Permohonan Ijin Penyusunan Skripsi ............................................. 147

10. Surat Permohonan Ijin Research/Try Out ................................................ 149

11. Surat Keterangan Telah Melakukan Research

dari SMK N 6 Surakarta .......................................................................... 151

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar

peserta didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan

pendidikan harus diselenggarakan dengan sebaik mungkin agar tercipta proses

belajar mengajar yang aktif dan menyenangkan. Menurut UU No 23 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa:

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi yang kompleks yang

bertalian dengan sikap, nilai, ketrampilan, dan juga pemahaman anak didik.

Rangkaian perubahan dan pertumbuhan fungsi-fungsi jasmani, pertumbuhan

watak, pertumbuhan intelektual, dan pertumbuhan sosial, itu semua tercakup di

dalam peristiwa yang disebut proses belajar mengajar dan berintikan interaksi

belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari adanya penilaian

hasil belajar. Penilaian terhadap pencapaian kompetensi perlu dilaksanakan secara

objektif berdasarkan kinerja peserta didik sebagai bukti penguasaan mereka

terhadap materi yang telah disampaikan oleh pendidik. Oleh karena itu, dalam

mendukung agar penilaian dilaksanakan secara objektif maka perlu adanya

standar ataupun sistem penilaian agar penilaian berjalan sesuai dengan alurnya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI tentang Standar Pendidikan

Nasional No 19 Th 2005 dijelaskan bahwa “Penilaian adalah proses pengumpulan

dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”

(pasal 1 butir 17). Dengan diadakannya penilaian maka peserta didik akan

mengetahui sejauh mana kemampuan dalam memahami materi yang disampaikan

oleh pendidik. Sedangkan bagi pendidik, dengan penilaian akan mengetahui

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

sejauh mana peserta didik yang berhak melanjutkan meteri pelajaran dan sebagai

alat ukur untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaran. Untuk itu, perlu

adanya sistem penialaian dimana dapat menjawab dari permasalahan –

permasalahan penilaian yang sering terjadi dalam dunia pendidikan, yang paling

umum tentunya adalah penilaian berdasarkan subjektivitas dari pendidik.

Penyelenggaraan pendidikan dan proses belajar mengajar di SMK pada

dasarnya merupakan upaya untuk membekali peserta didik agar setelah lulus

dapat menangani pekerjaan – pekerjaan sesuai dengan kriteria yang diharapkan

oleh dunia industri dan dunia usaha. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan

kejuruan, termasuk SMK dapat dilihat dari dua sisi, yaitu keberhasilan peserta

didik di sekolah dan keberhasilan lulusan di dunia kerja. Untuk dapat berhasil di

dunia kerja sudah tentu harus didukung dengan keberhasilan akademik di sekolah.

Keberhasilan akademik inilah yang sering disebut dengan istilah hasil belajar

yang akan menumbuhkan perilaku tertentu bagi peserta didik. Penilaian hasil

belajar peserta didik pada dasarnya merupakan bagian integral dari proses

pembelajaran. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan

menilai kinerja peserta didik. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan secara

langsung pada saat peserta didik melakukan aktivitas belajar, maupun secara tak

langsung melalui bukti hasil belajar. Dalam Kurikulum SMK 2004 atau yang

sering disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dijelaskan bahwa

penilaian hasil belajar peserta didik dapat dibagi menjadi dua, yaitu penilaian

berbasis kelas dan penilaian berkala. Penilaian berbasis kelas merupakan bagian

integral dari proses pembelajaran, dan penilaian berkala untuk mengukur tingkat

penguasaan suatu kompetensi yang saling melengkapi sebagai proses penilaian

berkelanjutan.

Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilaksanakan di Sekolah

Menengah Kejuruan secara terpadu dalam proses kegiatan pembelajaran,

bertujuan untuk memantau kegiatan dan kemajuan hasil belajar peserta didik

sebagai bahan masukan untuk perbaikan pembelajaran lebih lanjut, dan

menetapkan tingkat keberhasilan peserta didik dalam menguasai kompetensi yang

dipelajari. Sedangkan penilaian berkala adalah pengukuran dan penilaian

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

ketuntasan pencapaian hasil belajar peserta didik setelah menyele saikan satu

satuan kompetensi. Tujuannya untuk menetapkan keberhasilan peserta didik

dalam menguasai satuan kompetensi, level kualifikasi tertentu yang berkaitan

dengan proses pemberian sertifikat kompetensi, dan penyelesaian akhir

pendidikan. Bentuk yang dapat digunakan dalam penilaian berbasis kelas ini an-

tara lain adalah: tes tertulis, tes penampilan (performance), penugasan atau

proyek, dan portofolio. Tes tertulis dapat berbentuk tes pilihan ganda atau tes

bentuk uraian (esai). Tes penampilan adalah penilaian yang menuntut peserta

didik melakukan tugas dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati oleh guru.

Penugasan atau proyek merupakan tugas yang harus dikerjakan yang memerlukan

waktu yang relatif lama dalam pengerjaannya. Penugasan ini dimaksudkan untuk

menggali kemampuan peserta didik dalam mengintegrasikan seluruh pengetahuan

yang telah diperoleh dalam bentuk laporan atau karya tulis. Portofolio dapat

diartikan sebagai bentuk benda fisik dan suatu proses sosial pedagogis. Sebagai

bentuk fisik, portofolio merupakan bundel, yaitu kumpulan atau dokumentasi hasil

pekerjaan peserta didik yang disimpan dalam suatu bundel. Sebagai suatu proses

pedagogis, portofolio merupakan kumpulan pengalaman belajar yang terdapat

dalam pikiran peserta didik berupa pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap

peserta didik.

Penilaian menjadi pendorong motivasi siswa, bagian integral dari proses

pembelajaran dan merangsang siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran.

Namun demikian dalam segi teknologi dan budaya masih banyak menemui

kendala yang sangat perlu dicermati. Umumnya kebanyakan para guru memiliki

tingkat pengetahuan yang rendah tentang metode penilaian. Mereka memiliki

sedikit mengalami pelatihan tentang penilaian, sehingga masih asing terhadap

bentuk-bentuk penilaian. Sehingga banyak guru yang melakukan penilaian hasil

belajar dengan menyimpang dari sistem ataupun aturan yang telah ditetapkan.

Selain itu, banyak pula seorang guru yang melakukan penilaian dengan perspektif

subjektif mereka, jadi hal ini akan semakin jauh dari objektivitas penilaian.

Sebagai seorang pendidik, guru melakukan penilaian hasil belajar untuk

mengetahui seberapa tingkat ketuntasan siswa dalam pembelajaran. Hal ini dapat

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dilihat dari nilai ujian mid semester, ujian semester ataupun dalam bentuk

portofolio. Apabila nilai siswa tidak mencapai batas tuntas maka diadakan

remidial. Kebanyakan guru belum mengetahui makna sesungguhnya dari remidial

itu sendiri. Banyak guru yang melakukan remidial dengan cara memberikan ujian

yang sama seperti yang dikerjakan siswa terdahulu. Selain itu remidial diadakan

secara dadakan ataupun satu hari setelah pengumuman nilai. Sehingga hal ini

tidak sesuai dengan arti remidial sebenarnya, dimana remidial itu dilakukan

pembelajaran ulang bukan hanya melakukan ujian ulang yang diadakan secara

dadakan yang dapat menimbulkan pemikiran kalau remidial itu hanya sebatas

pemberian rekayasa nilai kepada siswa yang tidak lulus ujian.

Peneliti telah memiliki pengalaman prapenelitian dalam program

pengalaman lapangan (PPL) yang dilakukan peneliti di SMK N 6 Surakarta yang

merupakan SMK terbaik di kawasan eks-karisidenan Surakarta untuk kelompok

bisnis dan manajemen. Berdasarkan studi pendahuluan tersebut, peneliti dapat

mengetahui banyak hal diantaranya sistem penilaian di SMK Negeri 6 Surakarta

khusunya di Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP), dimana penilaian

hasil belajar yang semula berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran,

seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, penilaian hanya untuk

mencapai batas tuntas minimal atau kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sehingga

banyak dari siswa yang mendapatkan rekayasa nilai dari guru meskipun nilai asli

kurang dari standar ketuntasan minimal atau KKM tersebut. Selain itu, pemberian

remidial yang mendadak dan rentan waktu pengumuman remidial dengan hasil

ujian yang singkat, seakan – akan membuat kegiatan remidial hanyalah formalitas

belaka.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang: ANALISIS SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR MATA

DIKLAT PRODUKTIF KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN (AP) (Studi Kasus di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 6 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012).

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Perumusan Masalah

Menurut Iskandar (2008) rumusan masalah adalah “…rumusan masalah

merupakan uraian dari masalah – masalah yang dimuculkan dalam latar belakang

yang dikemukakan diatas” (243).

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka

perumusan masalah penilitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar mata diklat

produktif kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta?

2. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem penilaian

hasil belajar mata diklat produktif kelas XI Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 6 Surakarta?

3. Usaha apa sajakah yang dilakukan untuk mengatasi kendala – kendala

yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar?

C. Tujuan Penelitian

Menurut Iskandar (2008) tujuan penelitian yaitu “tujuan penelitian adalah

tujuan untuk menjawab pertanyaan yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai

tujuan penelitian dengan penelitian yang dilakukan” (244).

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan mengenai analisa sistem

penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6

Surakarta tahun diklat 2011/2012 mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar mata diklat

produktif kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem

penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI Program Keahlian

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 6 Surakarta.

3. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala –

kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar

mata diklat produktif kelas XI Program Keahlian Administrasi

Perkantoran (AP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting karena menghasilkan informasi rinci, akurat dan

aktual yang akan memberikan manfaat dalam menjawab masalah penelitian baik

secara teoritis maupun praktis. Penelitian ini diharapkan berguna:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam ilmu

pendidikan, khususnya penilaian hasil belajar di Sekolah di seluruh

Indonesia.

2. Manfaat praktis

a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk

meningkatkan kemampuan guru dalam penilaian hasil belajar untuk

ikut serta dalam mencerdaskan bangsa.

c. Hasil penelitian ini diharapakan menjadi salah satu prasyarat

mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran untuk memperoleh

gelar sarjana.

d. Menambah daftar kepustakaan di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) serta diharapkan dapat memberikan gambaran bagi

peneliti lain yang akan mengadakan penelitian terhadap masalah yang

sejenis dengan yang penulis teliti.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Dalam suatu penelitian ilmiah, mengkaji teori merupakan langkah awal

dalam usaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dari kajian tersebut,

akan diperoleh informasi atau keterangan yang bersangkutan dengan variabel

yang diteliti. Berpedoman pada teori informatif, peneliti dapat mencari data

lapangan yang tepat dan berdaya guna sehingga tujuan peneliti dapat tercapai

dengan baik. Telaah teori dari variabel yang hendak diteliti oleh peneliti

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kesimpulan akhir yang hendak

di capai.

1. Sistem Penilaian Hasil Belajar

a. Pengertian Sistem

Menurut Hamalik (2003) Istilah sistem dijelaskan bahwa ”...sistem

adalah seperangkat komponen atau unsur – unsur yang saling berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan” (hlm. 1). Sedangkan menurut McLeod, Jr,

yang diterjemahkan oleh Teguh (2001) merumuskan bahwa ”sistem adalah

sekelompok elemen – elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai suatu tujuan” (hlm. 9).

Suatu sistem dapat terbagi menjadi beberapa elemen atau

komponen sistem. Dimana bagian – bagian elemen dan subsistem dari

sebuah sistem tersebut saling terkait dan berkerjasama sehingga dapat

mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Bagian – bagian elemen dan

subsistem tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Gambar 2.1 Sistem dapat Terdiri dari Subsistem dan Bagian – bagian

Elemen

(Sumber : McLeod, Jr, diterjemahkan oleh Teguh 2001: 11)

Jadi, sistem merupakan sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen

atau subsistem yang saling berhubungan atau yang dihubungkan dengan

cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan

suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan

dalam pelaksanaannya sebuah sistem haruslah didukung dengan prosedur

dan metode yang telah disepakati bersama demi kelancaran dalam

penggunaan sistem. Sehingga penggunaan sistem tidaklah menambah

kesulitan pengguna akan tetapi sistem berguna untuk mempermudah

dalam melaksanakan suatu kegiatan atau aktivitas tertentu.

Sistem

Subsistem

B Bagian

Elemen C

Sub – Subsistem

A – 2

Sub – Subsistem

B – 1

Sub – Subsistem

A – 1

Subsistem

A

Sub – Subsistem

B – 2

Sub – Subsistem

A – 3 Bagian Elemen

B – 1

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Pengertian Penilaian

Menurut Depdiknas dalam Rancangan Penilaian Hasil Belajar

(2008) mengemukakan bahwa “Penilaian merupakan rangkaian kegiatan

untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan

hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan” (hlm. 2). Lebih lanjut dalam lampiran Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan menyatakan “Penilaian pendidikan adalah proses

pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian

hasil belajar peserta didik” (hlm. 3).

Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses

menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai dari

sebuah objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Misalnya untuk

dapat mengatakan baik ataupun buruk diperlukan adanya ukuran yang

jelas bilamana objek tersebut dikatakan baik dan bilaman objek tersebut

dikatakan buruk. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2005) dimana

“Penilaian merupakan pengambilan suatu keputusan terhadap sesuatu

dengan ukuran baik dan buruk. Penilaian bersifat kualitatif” (hlm. 3).

Dari pengertian penilaian diatas, dapat diketahui bahwa penilaian

hasil belajar terdiri dari beberapa proses. Pertama, seorang pendidik harus

memperoleh sumber nilai yang berguna dalam penilaian. Selanjutnya,

pendidik menganalisis nilai yang telah diperoleh tersebut. Setelah pendidik

menganalisis nilai tersebut dengan sistematis dan berkesinambungan,

langkah selanjutnya yaitu pengambilan keputusan, dimana pendidik harus

mengambil keputusan dengan ukuran tertentu agar dapat menjadi sebuah

informasi yang bermanfaat dan berguna bagi pendidik sendiri, sekolah

maupun peserta didik yang bersangkutan. Dari uraian inilah dapat

diketahui, bahwa penilaian merupakan suatu proses yang

berkesinambungan yang harus dilakukan dengan teliti dan objektif.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c. Tujuan Penilaian

Cartono dan Utari dalam Penilaian Hasil Belajar Berbasis Standar

(2006) menjelaskan beberapa tujuan penilaian yaitu:

1) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat

diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang

studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.

2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah

tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang

diharapkan.

3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan

perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan

pengajaran serta strategi pelaksanaannya.

4) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak

sekolah kepada pihak – pihak yang berkepentingan (hlm. 30).

Berdasarkan Buku Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Sekolah) yang diterbitkan oleh Tim Pustaka Yustisia menyatakan

bahwa:

Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk

memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik

sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan

secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan

balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan

proses pembelajaran. (hlm. 355)

Sedangkan menurut Sudrajat (2008) dalam blognya yang berjudul

Tentang Pendidikan menyebutkan bahwa tujuan dari penilaian adalah

sebagai berikut:

1) Sebagai grading, penilaian ditujukan untuk menentukan atau

membedakan kedudukan hasil kerja peserta didik dibandingkan

dengan peserta didik lain.

2) Sebagai alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara

peserta didik yang masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak.

3) Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah

menguasai kompetensi.

4) Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil

belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik

memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah

berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan

kepribadian maupun untuk penjurusan.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

5) Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan

belajar yang dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang

bisa dikembangkan.

6) Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan

informasi yang dapat memprediksi bagaimana kinerja peserta didik

pada jenjang pendidikan berikutnya atau dalam pekerjaan yang

sesuai.

Berdasarkan tujuan penilaian yang dikemukakan diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa tujuan penilaian yaitu:

1) Mengatahui tingkat pencapaian kompetensi.

2) Mengukur pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk

mengatahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di

sekolah.

3) Mengetahui hasil pembelajaran untuk menentukan tindak lanjut

penilaian.

4) Sebagai pertanggungjawaban guru dan peserta didik atas

terlaksananya pembelajaran.

d. Teknik Penilaian

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan :

Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik

penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau

kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik

kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Teknik tes berupa

tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Teknik observasi

atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau

di luar kegiatan pembelajaran. Teknik penugasan baik perseorangan

maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/ atau proyek

(hlm. 3)

Menurut Depdiknas (2008) tentang Rancangan Penilaian Hasil

Belajar menyatakan :

Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara

komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang

dinilai. Teknik penilaian yang dimaksud antara lain melalui tes,

observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

antar teman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat

perkembangan peserta didik (hlm. 4).

Adapun penjelasan mengenai teknik penilaian dapat penulis

uraikan sebagai berikut :

1) Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat

benar atau salah. Tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes

praktik atau tes kinerja. Tes tertulis adalah tes yang menuntut

peserta tes memberi jawaban secara tertulis berupa pilihan dan/atau

isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi pilihan ganda,

benarsalah, dan menjodohkan. Sedangkan tes yang jawabannya

berupa isian dapat berbentuk isian singkat dan/atau uraian. Tes

lisan adalah tes yang dilaksanakan melalui komunikasi langsung

(tatap muka) antara peserta didik dengan pendidik. Pertanyaan dan

jawaban diberikan secara lisan. Tes praktik (kinerja) adalah tes

yang meminta peserta didik melakukan perbuatan/

mendemonstasikan/ menampilkan keterampilan. Dalam rancangan

penilaian, tes dilakukan secara berkesinambungan melalui berbagai

macam ulangan dan ujian. Ulangan meliputi ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan

kenaikan kelas. Sedangkan ujian terdiri atas ujian nasional dan

ujian sekolah.

2) Observasi adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan

terhadap peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan/atau

di luar kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk

mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan

kompetensi yang dinilai, dan dapat dilakukan baik secara formal

maupun informal. Penilaian observasi dilakukan antara lain sebagai

penilaian akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,

kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran

jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik baik

secara perorangan maupun kelompok. Penilaian penugasan

diberikan untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur, dan dapat berupa praktik di laboratorium, tugas rumah,

portofolio, projek, dan/atau produk.

a) Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta

didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk

mengetahui minat, perkembangan prestasi, dan kreativitas

peserta didik. Bentuk ini cocok untuk mengetahui

perkembangan unjuk kerja peserta didik dengan menilai

bersama karyakarya atau tugastugas yang dikerjakannya.

Peserta didik dan pendidik perlu melakukan diskusi untuk

menentukan skor. Pada penilaian portofolio, peserta didik dapat

menentukan karya-karya yang akan dinilai, melakukan

penilaian sendiri kemudian hasilnya dibahas. Perkembangan

kemampuan peserta didik dapat dilihat pada hasil penilaian

portofolio. Teknik ini dapat dilakukan dengan baik apabila

jumlah peserta didik yang dinilai sedikit.

b) Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam

kurun waktu tertentu. Peserta didik dapat melakukan penelitian

melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data,

serta pelaporan hasil kerjanya. Penilaian projek dilaksanakan

terhadap persiapan, pelaksanaan, dan hasil.

c) Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta

didik menghasilkan suatu hasil karya. Penilaian produk

dilakukan terhadap persiapan, pelaksanaan/proses pembuatan,

dan hasil.

4) Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis

yang dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi

peserta didik terhadap objek psikologis.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

5) Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran

yang berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan

kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap

dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.

6) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta

peserta didik untuk menilai dirinya sendiri mengenai berbagai hal.

Dalam penilaian diri, setiap peserta didik harus mengemukakan

kelebihan dan kekurangan dirinya secara jujur.

7) Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian dengan cara

meminta peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan

temannya dalam berbagai hal secara jujur.

Dari beberapa sumber diatas, peneliti dapat mengetahui bahwa

teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal,

penilaian diri, dan penilaian antar teman. Akan tetapi dalam pelaksanaan

penilaian hasil belajar siswa, peneliti lebih condong menggunakan teknik

penilaian yang berupa tes, observasi dan penugasan. Teknik tes digunakan

untuk mengetahui dan mengasah keterampilan kognitif siswa. Dimana

keterampilan kognitif inilah yang paling menjadi acuan dalam proses

pembelajaran khususnya dalam hal hasil belajar siswa. Sedangkan teknik

penilaian observasi dan penugasan bermanfaat pada keterampilan afektif

dan psikomotorik siswa. Dalam teknik ini siswa diharapkan mampu

melaksanakan unjuk kerja yang sesuai dalam teori atau yang sering disebut

dengan praktik lapangan.

e. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan – kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia melaksanakan proses belajar mengajar. Haryati dalam

buku Model dan Teknik Penilaian (2008) menyatakan “Pada umumnya

hasil belajar dapat dikelompokan menjadi tiga aspek yaitu ranah kognitif,

psikomotorik, dan afektif” (hlm. 22). Sedangkan menurut Sudjana (2008)

“Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup

bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik” (hlm. 3).

Sementara itu, menurut Hamalik (2003) menyatakan bahwa “Hasil

belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa,

yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan

kertampilan” (hlm. 155).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, jelas bahwa suatu proses

belajar mengajar akan menghasilkan kemampuan siswa yang meliputi

pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan demikian dapat diketahui

bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan yang diperoleh oleh

seseorang setelah mengikuti kegiatan belajar yang meliputi ranah kognitif,

afektif, dan psikomotorik.

f. Penilaian Hasil Belajar

Menurut Haryati (2008) dalam buku Metode dan Penilaian pada

Tingkat Satuan Pendidikan mengemukakan:

Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru selain

untuk memantau proses, kemajuan dan perkembangan hasil belajar

peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki, juga sekaligus

sebagai umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan

perencanaan dan proses program pembelajaran” (hlm. 13).

Hal ini dipertegas oleh Penulisstoppp (2012) dalam blognya yang berjudul

Penilaian Pembelajaran bahwa penilaian hasil belajar merupakan sebuah

proses yang mencakup beberapa tahapan penilaian, antara lain:

1. Pretes (Tes awal)

Pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan

pretes. Fungsi pretes ini antara lain untuk mempersiapkan peserta

didik dalam proses belajar, dan untuk mengetahui kemampuan

awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai bahan ajar yang

akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran.

2. Penilaian proses

Penilaian proses dimaksud untuk menilai kualitas pembelajaran

dan

pembentukan kompetensi dasar pada peserta didik, termasuk

bagaimana tujuan-tujuan relajar direalisasikan.

3. Postes (Tes akhir)

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan postes.

Postes juga memiliki banyak kegunaan, terutama dalam melihat

keberhasilan pembelajaran. Selain itu, postes berfungsi untuk

mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap

kompetensi dasar yang telah ditentukan, sehingga dapat diketahui

siswa yang akan mengikuti pembelajaran remedial.

Penilaian hasil belajar merupakan proses pemberian nilai yang

dilakukan oleh tenaga pendidik terhadap peserta didik sesuai dengan

kompetensi yang dicapainya. Menurut Sudajana (2008) “Penilaian hasil

belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang

dicapai siswa dengan kriteria tertentu” (hlm. 3).

Sedangkan dalam Permendiknas No. 20 Th 2007 (2007) tentang

standar penilaian pendidikan dijelaskan bahwa “penilaian hasil belajar oleh

satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta

didik pada semua mata pelajaran” (hlm. 13).

Jadi, hendaknya penilaian hasil belajar dilakukan oleh tenaga

pendidik sesuai dengan sistem yang telah ditentukan dan disetujui oleh

satuan pendidikan mengenai mata pelajaran dan kompetensi yang telah

diajarkan sebelumnya. Dimana penilaian hasil belajar siswa harus

mencakup beberapa tahap, yaitu pretes, penilaian proses dan postest.

Selain itu, dalam penilaian hasil belajar hendaknya memperhatikan pula

prinsip – prinsip penilaian sehingga hasil dari penilaian dapat dipercaya

dan dipertanggungjawabkan.

g. Prinsip Penilaian Hasil Belajar

Menurut Sudjana dalam penilaian hasil proses belajar mengajar

(2008) dijelaskan bahwa penilaian sangat menentukan kualitas pendidikan,

maka penilaian hendaknya memperhatikan beberapa prinsip penilaian

sebagai berikut:

1) Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa

sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat

penilaian dan interpretasi penilaian.

2) Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari

proses belajar mengajar.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3) Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian

menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana

adanya, penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan

sifatnya komprehensif.

4) Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjutnya.

(hlm. 8).

Sedangkan menurut Depdiknas (2008) tentang Rancangan

Penilaian Hasil Belajar dijelaskan Penilaian hasil belajar peserta didik

harus memperhatikan prinsip – prinsip sebagai berikut:

1) Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang

mencerminkan kemampuan yang diukur.

2) Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria

yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3) Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta

didik, dan tidak membedakan latar belakang sosialekonomi,

budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan jender;

4) Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak

terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;

5) Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan;

6) Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup

semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik

yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta

didik;

7) Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan

bertahap dengan mengikuti langkahlangkah yang baku;

8) Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada

ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan;

9) Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik

dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. (hlm. 5).

Selain prinsip penilaian diatas, Nurhadi (2004) merinci prinsip

penilaian menjadi sebagai berikut:

1) Menyeluruh

2) Berkesinambungan

3) Valid

4) Terbuka

5) Bermakna

6) Mendidik

7) Berorientasi pada kompetensi

8) Adil (hlm. 164)

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berdasarkan prinsip – prinsip yang dikemukakan diatas dapat

peneliti simpulkan bahwa dalam melakukan penilaian harus berpegang

pada sebagian prinsip – prinsip berikut:

1) Menyeluruh

Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik termasuk

mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa. Penilaian

meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan

psikomotorik (keterampilan).

2) Berkesinambungan

Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan dengan terncana,

bertahap dan terus – menerus untuk memperoleh gambaran tentang

perkembangan peserta didik.

3) Valid

Penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil

belajar siswa. Sehingga akan diketahui sumber nilai peserta didik

yang digunakan dalam penilaian hasil belajar.

4) Terbuka

Proses penilaian harus dilaksanakan dengan terbuka dan

transparan, sehingga diharapkan dapat diterima oleh siswa, guru,

wali murid, sekolah maupun masyarakat.

5) Mendidik

Hasil penilaian diharapkan mempu memberi motivasi atau

dorongan kepada siswa untuk meningkatkan kualitas hasil belajar.

6) Adil

Penilaian harus dilaksanakan dengan tidak membedakan latar

belakang siswa, baik ekonomi, sosial maupun budaya.

7) Objektivitas

Penilaian harus dilaksanakan dengan adil dan sesuai dengan

kemampuan peserta didik, menggunakan bahasa yang mampu

dipahami peserta didik dan penilaian dilaksanakan dengan

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

menggunakan sistem yang telah ditentukan sebelumnya oleh pihak

sekolah.

h. Prosedur Penilaian Hasil Belajar

Berdasarkan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan dan Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan dalam Depdiknas (2008) tentang Rancangan

Penilaian Hasil Belajar menyatakan bahwa penilaian pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh:

1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan

kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan

efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan

dalam bentuk penugasan, ulangan harian, ulangan tengah semester,

ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

2) Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk

menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata

pelajaran. Penilaian ini meliputi:

a) Penilaian akhir untuk semua mata pelajaran pada kelompok

mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata

pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah

raga, dan kesehatan. Penilaian akhir digunakan sebagai salah

satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari

satuan pendidikan dan harus mempertimbangkan hasil

penilaian peserta didik oleh pendidik.

b) Ujian Sekolah untuk semua mata pelajaran pada kelompok

ilmu pengetahuan dan teknologi (yang tidak dinilai melalui

Ujian Nasional) dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik

untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

Ujian Sekolah juga merupakan salah satu persyaratan untuk

menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

3) Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai

pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran

tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi yang dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN).

Pemerintah menugaskan Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) untuk menyelenggarakan UN, dan dalam

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

penyelenggaraannya BSNP bekerja sama dengan instansi terkait di

lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. (hlm. 18).

Jadi dapat penulis ketahui, bahwa prosedur penilaian hasil belajar

dilaksanakan dari penilaian hasil belajar oleh pendidik. Setelah itu,

penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh satuan pendidikan dan

selanjutnya penilaian oleh pemerintah. Dengan adanya tingkatan –

tingkatan dalam penilaian hasil belajar, diharapkan siswa benar – benar

mampu dalam menguasai materi yang telah diajarkan oleh pendidik.

Karena masing – masing tingkatan hakikatnya sama – sama menilai dari

materi yang telah diajarkan oleh pendidik. Hanya saja waktu dan

prosedurnya yang membedakan antara penilaian oleh pendidik, satuan

pendidikan dan pemerintah.

i. Mekanisme Penilaian Penilaian Hasil Belajar

Berdasarkan Depdiknas (2008) tentang Rancangan Penilaian Hasil

Belajar dijelaskan bahwa Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik

digambarkan pada bagan berikut:

1) Perencanaan penilaian.

Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi – kisi yang

memuat indikator dan strategi penilaian. Strategi penilaian meliputi

pemilihan metode dan teknik penilaian, serta pemilihan bentuk

instrumen penilaian.

2) Pelaksanaan penilaian.

Pelaksanaan penilaian adalah penyajian penilaian kepada peserta

didik. Penilaian dilaksanakan dalam suasana kondusif, tenang dan

nyaman dengan menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu,

terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan criteria, dan akuntabel.

3) Analisis penilaian.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis adalah menganalisis

hasil penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu membandingkan

hasil penilaian masing – masing peserta didik dengan standar yang

telah ditetapkan.

4) Tindak lanjut hasil penilaian.

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu melaksanaan

program remedial untuk peserta didik yang belum tuntas (belum

mencapai KKM) untuk hasil ulangan harian dan memberikan

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah tuntas dan

mempersiapkan administrasi penilaian berupa rapor peserta didik.

5) Pelaporan penilaian.

Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap peserta didik

pada setiap akhir semester kepada pihak – pihak yang terkait. (hlm.

19).

Dari mekanisme penilaian hasil belajar mengajar diatas, dapat

diketahui bahwa dalam sistem penilaian hasil belajar mengajar terdapat

mekanisme penilaian, yaitu: perencanaan penilaian, pelaksanaan penilaian,

analisis penilaian, tindak lanjut hasil penilaian, dan pelaporan penilaian.

Hendakanya para pendidik melaksanakan mekanisme penilaian hasil

belajar mengajar sebagaimana mestinya. Agar hasil belajar siswa yang

berupa rapor tidak bersifat menipulatif, artinya nilai yang tercantum di

rapor siswa benar-benar nilai sesungguhnya yang berdasarkan kemampuan

dan kerja keras dari peserta didik.

j. Sistem Penilaian Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2008) dijelaskan bahwa “Sistem Penilaian

adalah cara yang digunakan dalam menentukan derajat keberhasilan hasil

penilaian sehingga kedudukan siswa dapat diketahui, apakah telah

menguasai tujuan intruksional ataukah belum” (hlm. 7). Dalam sistem

penilaian hasil belajar, seorang pendidik memiliki peran yang sangat

penting bukan hanya dalam hal proses pembelajarannya saja akan tetapi

juga dalam proses penilaian. Dimana seorang pendidik harus secara

objektif menentukan kriteria siswa dalam golongan yang berhasil, pandai,

baik, naik kelas, lulus atau tidak lulus.

Untuk menentukan kriteria golongan siswa berdasarkan nilai hasil

belajar maka diperlukan sistem penilaian. Menurut Sudjana (2008)

menyebutkan bahwa “sistem penilaian hasil belajar pada umumnya

dibedakan ke dalam dua cara atau dua sistem, yakni penilaian acuan norma

(PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)” (hlm. 7).

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Adapun penjelasan mengenai sistem penilaian hasil belajar dapat

penulis uraikan sebagai berikut :

1) Penilaian Acuan Patokan (PAP) bersifat tetap atau bahkan tidak

dapat ditawar. Dalam artian bahwa kriteria keberhasilan siswa itu

tidak dipengaruhi oleh prestasi suatu kelompok siswa. Apabila kita

menggunakan standar ini, maka keberhasilan atau kegagalan siswa

dalam mengikuti pelajaran ditentukan berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkan sebelumnya (sebelum evaluasi dilaksanakan).

Keuntungan dari sistem ini yaitu dapat semakin meningkatkan

kualitas hasil belajar siswa karena adanya tuntutan kriteria

kelulusan yang telah ditentukan. Sedangkan kelemahannya yaitu

adanya peluang kegagalan atau tidak lulus dari semua siswa karena

tidak dapat mencapai batas tuntas atau kriteria kelulusan yang telah

ditentukan sebelumnya.

2) Penilaian Acuan Norma (PAN) merupakan sistem penilaian

dimana keberhasilan siswa ditentukan oleh posisinya di antara

kelompok siswa yang mengikuti evaluasi. Dengan lain perkataan,

bahwa keberhasilan seseorang siswa dipengaruhi oleh tempat

relatifnya dibandingkan dengan prestasi rata-rata kelompok.

Keuntungan sistem ini adalah dapat diketahui prestasi kelas

sekaligus dapat diketahui keberhasilan pengajaran bagi semua

siswa. Sedangkan kelemahannya yaitu dapat menurunkan kualitas

hasil belajar.

Secara umum dapat peneliti ketahui bahwa sistem penilaian hasil belajar

merupakan proses untuk menentukan langkah tindak lanjut, berupa

perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program pengulangan (remedi)

bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria

ketuntasan minimal (KKM) atau program pengulangan dan program

pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan

minimal. Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar, pendidik dapat

menggunakan sistem penilaian hasil belajar berupa penilaian acuan norma

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

(PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP). Dimana kedua sistem penilaian

tersbut memiliki keuntungan maupun kelemahan, sehingga diharapkan

pendidik mampu menggunakan sistem penilaian yang tepat dan sesuai

dengan keadaan sekolah.

2. Tinjauan Mata Diklat Produktif

a. Pengertian Mata Diklat Produktif

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh –

kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan

mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat

kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja.

Dalam Bimtek (2008) dijelaskan bahwa:

Di dalam penyusunan struktur kurikulum SMK, mata pelajaran dibagi

ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok program normatif, adaptif,

dan program produktif. Kelompok program normatif adalah mata

pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan

Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok

program adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris,

Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan

Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok program produktif terdiri

atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar

Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok program

adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya

disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian, dan dapat

diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain (hlm. 17)

Kelompok Mata Diklat Produktif kelas XI Program Keahlian

Administrasi Perkantoran terdiri dari beberapa kompetensi yaitu mengelola

dana kas kecil, menangani surat/dokumen, kantor, membuat dokumen/stenografi,

mengoperasikan aplikasi perangkat lunak, dan KKPI. Mata Diklat

Produktif berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi

standar atau kemampuan produktif pada suatu pekerjaan/keahlian tertentu

yang relevan dengan tuntutan dan permintaan pasar kerja. Jadi dalam mata

diklat produktif, siswa diharapkan mampu untuk menguasai teori bahkan

praktik bila diperlukan. Nilai mata diklat produktif sangat menentukan

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

bagi siswa untuk langsung terjun dalam dunia usaha maupun dunia

industri. Karena nilai mata diklat produktif menunjukkan penguasaan

materi maupun teori kejuruan yang di tempuh.

b. KKM Mata Diklat Produktif

KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap indikator

dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan pendidikan,

berkisar antara 0-100%. Dalam Bimtek (2008) dijelaskan bahwa:

KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan

kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria

ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD program

produktif pada dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak

kompeten. Peserta didik yang mencapai kompetensi minimal diberi

skor 70 atau 7,0. Penentuan nilai ketuntasan belajar program produktif

dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1) Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan

dan sikap sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar

kompetensi mengarah pada kebutuhan ranah taksonomi.

2) Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan

sikap. Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang

dipersyaratkan pada setiap SK/KD/indikator yang merupakan

kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan kompeten jika

memenuhi persyaratan minimal berikut :

a) Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.

b) Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang

dijabarkan menjadi aspek penilaian pada lembar observasi.

3) Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan

menggabungkannya sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.

(hlm. 28).

Jadi, dari penjelasan diatas dapat diketahui apabila Peserta didik

yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator dinyatakan

kompeten dan memperoleh nilai konversi 70. Jika peserta didik memiliki

performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal yang ditetapkan dalam

aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih indah, lebih kreatif, lebih

bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh nilai lebih

dari 70.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai penilaian hasil belajar sebelumnya pernah diteliti oleh

beberapa peneliti baik dari dalam negeri maapun dari luar negeri, antara lain:

1. Hartati Muchtar dalam Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-

9/Juni 2010 dengan judul “Penerapan Penilaian Autentik dalam Upaya

Peningkatan Mutu Pendidikan”. Permasalahan yang mendasari penelitian

tersebut yaitu adanya ketimpangan dalam pengertian dan cara mengukur

mutu pendidikan yang tepat dan dapat dipercaya. Hal ini disebabkan

karena Mutu pendidikan secara nasional pada hakikatnya merupakan

cerminan dari hasil belajar masing-masing peserta didik. Oleh karena itu

berbagai teknik dan bentuk penilaian dibuat untuk memperoleh hasil

belajar peserta didik yang dapat dipertanggungjawabkan serta benar –

benar dapat menggambarkan kemampuan peserta didik secara utuh. Dari

teknik-teknik yang ada, penilaian autentik dianggap dapat dipakai oleh

guru dan lembaga – pendidikan dalam memberikan gambaran mutu

pendidikan yang diperoleh peserta didik dan mutu pendidikan secara

nasional. Diantara hasil penelitian tersebut yaitu Dalam penerapan

penilaian autentik di sekolah ini dibutuhkan guru yang profesional yang

menguasai metode penilaian tersebut, menyadari pentingnya penilaian

autentik dan memiliki komitmen untuk memajukan pendidikan. Oleh

karena itu perlu peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan guru

untuk melaksanakan penilaian autentik dalam meningkatkan hasil belajar

peserta didik.

2. Sarah Fazilla dalam Jurnal Penelitian Pendidikan ISSN 1412-565X dengan

judul “Penerapan Asesmen Portofolio dalam Penilaian Hasil Belajar Siswa

Sains SD”. Permasalahan yang mendasari dalam jurnal tersebut yaitu

meningkatkan kualitas pembelajaran dimana penilaian hasil belajar siswa

tidak hanya dilakukan dengan cara tes tertulis saja. Oleh karena itu,

penilaian hasil belajar harusnya menggunakan sistem penilaian yang

mengukur kemampuan siswa secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Penilitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan SAINS di Sekolah

Dasar. Penelitian ini menggunakan metode kulaitatif dan desain studi

kasus. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa secara konseptual

pemahaman guru terhadap asesmen portofolio sudah lebih baik, selain itu

dari hasil perencanaan yang dirancang oleh guru yaitu perangkat

pembelajaran berupa silabus dan sistem penilaian , RPP terlihat guru lebih

mampu mengembangkan asesmen portofolio dengan baik, namun

ditemukan guru masih mengalami kesulitan dalam merancang rubric

penilaian portofolio secara khusus, dari hasil observasi terhadap

pelaksanaan juga terlihat guru telah mampu melaksanakan penilaian

portofolio dengan baik.

3. Davis Gijbels, dkk., dalam jurnal Psikologi Pendidikan Eropa 2005 vol.

XX no. 4, 327 – 341 dengan judul “Hubungan antara Pendekatan

Pembelajaran Siswa dan Penilaian Hasil Belajar”. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam hubungan antara

pendekatan pembelajaran siswa dan hasil kuantitatif belajar siswa, sebagai

fungsi dari berbagai komponen pemecahan masalah yang diukur dalam

penilaian. Data diperoleh dari dua sumber: dua faktor penelitian revisi

proses kuesioner (R-SPQ-2F) dan skor siswa dalam ujian akhir mereka

pilihan ganda. Menggunakan model komponen kognitif pemecahan

masalah yang dispesifikasikan untuk penilaian, pertanyaan pilihan ganda

dibagi menjadi tiga kategori. Tiga aspek struktur pengetahuan yang dapat

ditargetkan oleh penilaian pemecahan masalah digunakan sebagai kategori

pembeda. Ini adalah: pemahaman konsep, pemahaman prinsip-prinsip

yang memiliki pranala konsep, dan menghubungkan konsep-konsep dan

prinsip untuk kondisi aplikasi dan prosedur. Para mahasiswa tahun kedua

133 sekolah hukum dalam sampel kami memiliki skor sedikit lebih tinggi

untuk pendekatan mendalam daripada pendekatan permukaan untuk

belajar. Pendekatan dalam merencanakan belajar siswa menunjukkan

bahwa banyak siswa memiliki skor rendah untuk pendekatan kedua

sewaktu dan pada awal belajar. Analisis korelasional menunjukkan tidak

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

ada hubungan antara pendekatan dalam belajar siswa dan komponen

pemecahan masalah yang diukur dalam penilaian pilihan ganda.

4. Marlies Baeten, dkk., dalam jurnal Instr Sci 2008 36:359374 DOI

10.1007/s11251-008-9060-y dengan judul “Pendekatan Mahasiswa dalam

Pembelajaran dan Penilaian Preferensi dalam Lingkungan Pembelajaran

Berbasis Portofolio”. Penelitian ini difokuskan pada hubungan antara

pengalaman dengan penilaian portofolio, pendekatan siswa untuk belajar

dan preferensi penilaian mereka melalui desain pra dan pasca tes dalam

suasana kelas yang otentik. Para peserta merupakan 138 siswa tahun

pertama gelar sarjana profesional dalam manajemen kantor. Mereka dinilai

melalui penilaian portofolio dalam kursus yang dikombinasikan prinsip

desain konstruktivis dan kuliah. Pendekatan untuk pembelajaran dan

penilaian preferensi diukur dengan cara Kuesioner Dua-Faktor Proses

Belajar Revisi dan Penilaian Persediaan Preferensi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa preferensi untuk partisipasi siswa dalam pemeriksaan

dan untuk evaluasi permanen menurun secara signifikan. Selain itu,

pendekatan yang mendalam tidak ditingkatkan. Sebaliknya, pembelajaran

permukaan meningkat secara signifikan. Meskipun, pendekatan

permukaan terbukti menjadi prediktor negatif yang signifikan dari skor

penilaian portofolio.

Dari penelitian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa sistem

penilaian hasil belajar siswa haruslah dapat mengukur kemampuan siswa baik

secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dengan demikian nilai yang

dihasilkan dapat menunjukkan adanya kemampuan siswa dalam menyerap

ataupun memahami materi yang disampaikan guru dalam proses belajar mengajar.

Selanjutnya, dengan sistem penilaian yang baik akan meningkatkan mutu

pendidikan nasional yang berguna dalam membangun bangsa dan Negara

Republik Indonesia seutuhnya maupun seluruhnya. Hal tersebutlah yang menjadi

dasar peneliti dalam melaksanakan penelitian mengenai sistem penilaian hasil

belajar. Sedangkan kelemahan dari penelitian diatas adalah tidak semuanya

penelelitian yang peneliti gunakan membahas sistem penilaian hasil belajar mata

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

diklat produktif kelas XI di program keahlian administrasi perkantoran pada

sekolah menengah kejuruan (SMK).

C. Kerangka Berpikir

Pelaksanaan proses belajar mengajar di SMK N 6 Surakarta diharapkan

dapat meningkatkan kemampuan siswa – siswanya, baik kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik. Keberhasilan dari proses belajar mengajar dapat

diketahui dari adanya nilai hasil belajar siswa. Oleh karena itu, siswa dituntut aktif

dalam proses belajar mengajar, selain itu guru juga dituntut untuk melakukan

perubahan kearah yang lebih baik kepada siswanya dengan melakukan penilaian

hasil belajar yang objektif.

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar, tentunya seorang guru telah

dibekali adanya sistem ataupun aturan – aturan yang berkaitan dengan penilaian

hasil belajar. Dengan demikian diharapkan seorang guru mengetahui tata cara

maupun prosedur penilaian hasil belajar, sehingga penilaian akan berjalan dengan

lancar. Selanjutnya dalam penilaian seorang guru dapat melakukan penilaian

dengan cara tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok (proyek).

Agar penilaian berjalan dengan lancar dan objektif, guru harus memeperhatikan

prinsip – prinsip penilaian, yaitu sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka,

menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, menggunakan acuan kriteria,

akuntabel.

Selain sebagai pedoman oleh guru dalam menentukan berhasil tidaknya

sebuah pembelajaran yang telah dilakukannya, penilaian juga bermanfaat bagi

siswa, antara lain sebagai titik tolak pembelajaran siswa karena telah diketahui

hasil belajar yang ditunjukkan oleh adanya penilaian. Dengan demikian

diharapkan tidak akan timbul suatu masalah dalam proses penilaian hasil belajar

dan pembelajaran akan lebih baik dengan adanya penggunaan sistem penilaian

hasil belajar yang telah berjalan sesuai dengan prosedur yang ditentukan.

Adapun skema mengenai kerangka berpikir diatas adalah sebagai berikut:

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir

Pelaksanaan Sistem Penilaian Hasil Belajar di SMK N 6 Surakarta

Prosedur Sistem Penilaian Hasil Belajar

Persiapan

Penilaian

Hasil

Belajar

Pelaksanaan

Proses

Penilaian

Pengumuman

/ Pelaporan

Hasil

Penilaian

Kendala yang dihadapi

Sistem Penilaian Hasil Belajar di SMK N 6

Surakarta

Program

Remidiasi

Solusi dan Pemecahan

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan

obyek dalam memperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya

tujuan penelitian. Tempat penelitian dilaksanakan di kelas XI Program

Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 6 Surakarta tahun diklat 2011/2012. Adapun yang menjadi alasan

peneliti tertarik untuk menetapkan tempat penelitian tersebut adalah:

a. Di kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta terdapat permasalahan

yang bisa ditelaah dan terkait dengan topik penelitian, yaitu adanya

prilaku guru yang memberikan nilai kepada siswa tidak sebagaimana

mestinya.

b. Di Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6

Surakarta terdapat data yang diperlukan oleh peneliti.

c. Di SMK N 6 Surakarta belum pernah terdapat penelitian yang sama

mengenai analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif

kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksankan selama lima bulan yaitu terhitung mulai

bulan Februari 2012 sampai dengan bulan Juli 2012. Hal tersebut sudah

termasuk meliputi kegiatan observasi dan pengurusan izin, pengumpulan data,

analisis data dan penulisan laporan. Adapun jadwal/waktu penelitian peneliti

lampirkan pada halaman 108.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

B. Pendekatan dan Jenis Penilitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam

suatu penelitian, karena pendekatan penelitian merupakan kerangka kerja yang

berfungsi sebagai acuan dalam merancang dan mendesain serta melaksanakan

penelitian. Sesuai dengan permasalahan dan teori yang telah disusun dalam

penelitian ini peneliti memilih bentuk penelitian kualitatif. Peneliti memilih

penelitian kualitatif didasarkan bahwa penelitian ini lebih menekankan pada

sifat empirik dengan sasaran penelitiannya yang berupa beragam

permasalahan yang terjadi pada masa kini. Hal ini sesuai dengan pendapat

Maanen, 1994; Maanen, 1985 dalam Sutopo (2006) bahwa “penelitian

kualitatif mengarahkan kegiatannya secara dekat pada masalah kekinian.

Kepentingan pokoknya diletakkan pada peristiwa nyata dalam dunia aslinya,

bukan sekedar pada laporan yang ada” (hlm. 36). Selain itu, Moleong (2006)

juga menjelaskan bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah

(hlm. 6).

Jadi dalam penelitian kualitatif sangat mengedapankan suatu proses

atau prosedur dalam menyelesaikan permasalahan. Dalam penelitian kualitatif

data yang diambil adalah berupa kata-kata tertulis atau lisan serta prilaku yang

diamati dari objek penelitian. Data yang dikumpulkan haruslah dapat

menggambarkan objek penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Data yang dikumpulkan berupa kalimat yang memiliki arti luas yang berasal

dari transkip wawancara lapangan maupun catatan – catatan resmi. Sehingga

dalam penelitian kualitatif sangatlah mementingkan kemampuan peneliti

dalam menerjemahkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi

dan studi kepustakaan guna menentukan hasil penelitian.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Jenis Penelitian

Untuk mengkaji permasalahan yang diteliti diperlukan suatu

pendekatan penelitian melalui pemilihan jenis penelitian yang tepat. Jenis

penelitian yang dipilih berguna dalam proses mengamati objek,

mengumpulkan informasi dan untuk menyajikan analisis hasil penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus

(case study). Iskandar (2008) menjelaskan bahwa “penelitian studi kasus

bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, maknanya

peneliti mengadakan telaah secara mendalam tentang suatu kasus, kesimpulan

hanya berlaku atau terbatas pada kasus tertentu saja” (hlm. 207). Dalam hal

ini, peneliti hanya mengkaji suatu kasus tentang sistem penilaian hasil belajar

mata diklat produktif yang berada di kelas XI Program Keahlian Administrasi

Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena

ketepatan dalam memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan

ketepatan dan kekayaan data atau kedalaman informasi yang diperoleh. Menurut

Sutopo (2006) bahwa “jenis sumber data secara menyeluruh yang biasa digunakan

dalam penelitian kualitatif yaitu: manusia/informan (responden),

peristiwa/aktivitas dan tingkah laku, tempat atau lokasi, dokumen dan arsip serta

berbagai benda lainnya” (hlm. 56).

Informan adalah orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang

dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi kepada peneliti.

Dalam hal ini peneliti akan melakukan seleksi kepada informan dengan tujuan

untuk mendapatkan informasi yang benar – benar mengetahui permasalahan

sehingga akan diperoleh data yang objektif. Tempat dan peristiwa menjadi sumber

informasi karena dalam pengamatan harus sesuai dengan konteksnya dan situasi

sosial melibatkan tempat, perilaku dan aktivitasnya. Dokumen dan arsip

merupakan sumber data yang penting artinya, peneliti menggunakan sumber data

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

berupa catatan – catatan tertulis, tergambar dan tercetak. Sehingga dari tiga unsur

diatas yaitu informan, tempat dan peristiwa serta dokumen dan arsip, peneliti

memeperoleh data yang diperlukan.

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Informan

Penentuan informan dalam penelitian ini didahului dengan penentuan

informan kunci yaitu informan yang dianggap mengetahui tentang

masalah yang sedang diteliti. Informan kunci dalam hal ini yaitu Ketua

Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP), Guru Program

Keahlian Administrasi Perkantoran (AP), serta beberapa pejabat

dilingkungan SMK N 6 Surakarta.

2. Tempat/lokasi

Lokasi yang dijadikan latar penelitian ini adalah Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 6 Surakarta.

3. Dokumen dan Arsip

Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang sangat penting artinya

dalam penelitian kualitatif, terutama apabila sasarannya terarah pada

latar belakang peristiwa masa lampau sangat berkaitan dengan kondisi

peristiwa masa kini yang sedang dipelajari. Sumber data yang berupa

dokumen dan arsip ini berhubungan dengan permasalahan penelitian, hal

ini dapat diambil dari arsip – arsip yang relevan tentang penilaian di

Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta. Adapun dokumen dan arsip

tersebut yaitu berupa pedoman penilaian yang dikeluarkan oleh

Kementerian Pendidikan, RPP, dan daftar nilai siswa yang terkait.

D. Teknik Sampling (Cuplikan)

Dalam penelitian ini, peneliti tidak menentukan sejumlah sampel. Peneliti

hanya menentukan informan untuk diwawancarai guna memperoleh keterangan –

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

keterangan tentang permasalahan yang diteliti. Dalam menentukan informan

tersebut peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Goezt dan

Comte dalam Sutopo (2002) disebutkan bahwa “purposive sampling yaitu teknik

mendapatkan sampel dengan memilih individu-individu yang dianggap

mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya

untuk menjadi sumber data”. (hlm. 185)

Peneliti juga menggunakan teknik bola salju (snowball sampling).

Menurut Sugiyono (2011) dijelaskan bahwa:

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula – mula

jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding

yang lama – lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama – tama

dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa

lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang

dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua

orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin

banyak (hlm. 68).

Jadi dalam penarikan sampel bola salju ini peneliti memilih satu informan

kunci untuk diwawancarai. Informan kunci tersebut berperan sebagai titik awal

penarikan sampel. Selanjutnya, apabila data dari informan pertama masih kurang

lengkap, peneliti meminta informan pertama untuk menunjuk informan

selanjutnya yang dirasa lebih mengetahui tentang permasalahan yang sedang

diteliti. Kemudian peneliti mewawancarai informan tersebut dan demikian

selanjutnya sampai diperoleh data yang mendalam dan data yang dikumpulkan

benar – benar mendukung tercapainya tujuan penelitian.

E. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang objektif perlu diperhatikan mengenai teknik

pengumpulan data yang dipergunakan sebagai alat pengumpul atau pengambil

data. Menurut Goetz & LeCompte (1984) dalam Sutopo (2006) bahwa:

Berbagai strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum

dapat dikelompokkan dalam dua jenis cara, yaitu metode atau teknik

pengumpulan data yang bersifat interaktif (wawancara mendalam dan

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

observasi berperan) dan noninteraktif (mencatat dokumen atau arsip dan

observasi tak berperan) (hlm. 66).

Sesuai dengan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang

dipergunakan peneliti meliputi:

1. Wawancara

Mulyana (2006) mengatakan bahwa “wawancara adalah bentuk

komunikasi dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh

informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan –

pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu” (hlm. 180). Dalam teknik ini,

peneliti mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada

informan, dimana pertanyaan – pertanyaan tersebut sudah dipersiapkan

dan dibuat kerangkanya secara sistematis sebelum berada di lokasi.

Dalam pelaksanaan wawancara dilakukan secara terbuka agar informan

dapat mengungkapkan informasi secara bebas tanpa adanya tekanan

namun masih mengacu pada pokok bahasan, sehingga informasi yang

diperoleh merupakan data yang objektif. Penggunaan teknik wawancara

ini sesuai dengan pendapat Iskandar (2008) bahwa:

Untuk memperoleh data yang memadai sebagai cross ceks, seorang

peneliti dapat menggunakan beberapa teknik wawancara yang sesuai

dengan situasi dan kondisi subjek yang terlibat dalam interaksi sosial

yang dianggap memiliki pengetahuan, mendalami situasi dan

mengetahui informasi untuk mewakili informasi atau data yang

dibutuhkan untuk menjawab fokus penelitian (hlm. 217).

2. Observasi

Seorang pakar penelitian kualitaif yaitu Iskandar (2008) secara rinci

menjelaskan hal – hal yang harus dilakukan dalam kegiatan observasi

sebagai berikut:

Dalam melakukan observasi terhadap fenomena atau peristiwa yang

terjadi dalam situasi sosial, peneliti melakukan pencatatan data

menjadi database kualitatif. Dalam hal ini seorang dituntut untuk

sebanyak – banyaknya mengumpulkan informasi yang berhubungan

dengan fokus masalah yang diteliti (hlm. 217).

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan

pengamatan secara langsung dan pencatatan terhadap kegiatan –

kegiatan yang ada kaitannya dengan sistem penilaian hasil belajar siswa,

maupun kondisi latar penelitian baik kondisi fisik maupun kondisi sosial.

Pengamatan ini hanya dilakukan sekali, akan tetapi dilakukan berulang

kali dengan harapan data yang diperoleh akan lebih valid.

3. Analisis dokumen

Selain menggunakan wawancara dan observasi, pengumpulan data juga

dapat dilakukan dengan mencatat arsip atau dokumen yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian. Iskandar (2008) menjelaskan bahwa:

Analisis dokumen merupakan penelaahan terhadap referensi –

referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian.

Dokumen – dokumen yang dimaksud adalah dokumen pribadi,

dokumen resmi, referensi – referensi, foto – foto, rekaman kaset.

Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menguji, menafsirkan

bahkan untuk meramalkan jawaban dari fokus permasalahan

penelitian. Dalam penelitian kualitatif studi dokumentasi, peneliti

dapat mencari dan mengumpulkan data – data teks atau image

(hlm. 219).

F. Validitas Data

Untuk membuktikan keabsahan data, dalam penelitian diperlukan teknik

pemeriksaan data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Menurut Moleong

(2006) bahwa:

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan

(credibility), keteralihan (tranferability), kebergantungan (depandability), dan

kepastian (confirmability) (hlm. 324).

Ada beberapa cara untuk memperdalam tingkat kepercayaan atau teknik

pemeriksaan keabsahan data, antara lain dengan triangulasi, memperpanjang masa

observasi, pengamatan secara terus – menerus dan mengadakan membercheck.

Triangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan untuk memperoleh

tingkat kepercayaan data. Menurut Sutopo (2006) bahwa “triangulasi merupakan

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya,

untuk menarik simpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya satu cara pandang”

(hlm. 92). Hal tersebut diperkuat oleh Patton (1984) dalam Sutopo (2006)

menyatakan bahwa:

Ada empat macam triangulasi: 1. Data triangulation dimana dalam

pengumpulan data, peneliti wajib menggunakan beragam sumber data yang

berbeda – beda yang tersedia, 2. Investigator triangulation yaitu hasil dari

penelitian baik data atau pun simpulan mengenai bagian tertentu atau

keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain, 3.

Methodological triangulation dimana peneliti mengumpulkan data yang

sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data

yang berbeda untuk menguji kemantapan informasinya, 4. Theoretical

triangulation dimana dalam penelitian peneliti menggunakan perspektif lebih

dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji (hlm. 93).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi data (sumber),

sebagaimana dinyatakan oleh Patton (1987) dalam Moleong (2006) dijelaskan

bahwa “triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif” (hlm. 330). Dalam triangulasi data (sumber)

menggunakan beberapa sumber untuk mengumpulkan data dengan permasalahan

sama, artinya bahwa data yang ada dilapangan diambil dari sumber objek yang

berbeda – beda. Data yang diperoleh dari sumber, kemudian dilakukan uji

keabsahan melalui teknik triangulasi antar sumber. Hal ini dilakukan dengan cara

membandingkan hasil wawancara antar informan yang satu dengan informan yang

lainnya. Selain itu, peneliti juga menggunakan triangulasi metode, dimana peneliti

mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode

pengumpulan data yang berbeda yaitu dengan wawancara, observasi dan analisis

dokumen untuk menguji kemantapan informasinya.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

G. Analisis Data

Menurut Bogdan & Biklen (1982) dalam Moleong (2006) menjelaskan

bahwa:

Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain (hlm. 248).

Sedangkan model analisa data yang peneliti gunakan adalah model saling

terjalin dan interaktif. Sebagaimana dinyatakan oleh Miles & Huberman (1984)

dalam Sutopo (2006) ditegaskan bahwa “dalam proses analisis data kualitatif,

terdapat tiga komponen utama yang harus benar – benar dipahami oleh setiap

peneliti kualitatif. Tiga komponen utama analisis tersebut adalah (1) reduksi data,

(2) sajian data, dan (3) penarikan simpulan dan verifikasi” (hlm. 113). Untuk lebih

jelasnya mengenai analisis data tersebut, peneliti akan menguraikan sebagai

berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul

dan catatan – catatan yang tertulis dilapangan. Selama pengumpulan data

berlangsung terjadilah proses reduksi yang kemudian membuat

ringkasan, mengkode, menelususri tema, memusatkan data yang

diperoleh dan menentukan batas – batas permasalahan. Proses ini

berlangsung terus – menerus sampai laporan penelitian selesai ditulis.

2. Sajian Data

Sajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dalam bentuk

narasi yang memberi kemungkinan terjadinya penarikan kesimpulan.

Data diambil dari data yang telah disederhanakan dalam reduksi data

dimana pada bagian ini harus ada gambaran secara menyeluruh

mengenai kesimpulan yang diambil. Dalam hal ini perolehan data sangat

membantu peneliti untuk memahami dan mempermudah dalam

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

mengambil suatu kesimpulan. Semua itu dirancang dengan berbagai

jenis matriks, gambar, skema dan table sebagai pendukung narasinya.

Kemudian semua itu dirancang untuk menyusun informasi secara teratur

sehingga mudah dimengerti dan dipahami dalam bentuk yang kompak.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses dimana suatu analisa

(reduksi data dan sajian data) yang dilakukan tampak semakin jelas.

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menangkap berbagai hal yang

kuat, tetapi masih bersifat sementara. Oleh karena itu, kesimpulan harus

diverifikasi terlebih dahulu supaya mantap dan dapat

dipertanggungjawabkan. Salah satunya dengan cara melakukan aktivitas

pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali

dengan cepat yang timbul akibat pikiran kedua melintas pada peneliti

pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali catatan

lapangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:

(1) (2)

(3)

Gambar 3.1 Skema Model Analisis Interaktif

(Sumber: Sutopo, 2006:120)

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan – tahapan yang ditempuh dalam suatu

penelitian yang dimulai dari awal sampai akhir penelitian. Menurut Moleong

(2000) mengatakan bahwa : “Prosedur penelitian meliputi empat tahap yaitu tahap

pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisa data dan tahap penulisan

laporan” (hlm. 85). Untuk lebih jelas mengenai prosedur penelitian tersebut,

peneliti akan menguraikan sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

Merupakan tahap yang dilakukan dari studi pendahuluan

pembuatan proposal penelitian, sampai pengurusan ijin penelitian. Selain

itu seorang peneliti juga harus menjajaki dan menilai keadaan lapangan,

memilih dan memanfaatkan informasi serta menyiapkan perlengkapan

penelitian.

2. Tahap Penelitian Lapangan

pada tahap ini peneliti diharapkan mampu memahami latar

belakang penelitian untuk menggali dan mengumpulkan data-data yang

ada dilapangan dan selanjutnya akan dianalisa secara intensif.

3. Tahap Analisa Data

Setelah data yang terkumpul cukup, maka data tersebut di analisa

untuk mengetahui permasalahan yang diteliti ataupun adanya temuan

studi.

4. Tahap Penulisan Laporan

Setelah tahap penganalisaan data, maka langkah selanjutnya yang

akan diambil yaitu menarik suatu kesimpulan dari permasalahan yang

diteliti kemudian hasil dari penelitian ini nantinya ditulis laporan dalam

bentuk skripsi.

Berdasarkan uraian diatas, Prosedur penelitian dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Gambar 3. 2 Skema Prosedur Penelitian

(Sumber: Moleong, 2000:85)

Pengumpulan

Data

Pembuatan dan

Penggandaan

Laporan

Penarikan

Kesimpulan

Analisis Data

Akhir

Analisis Data

Awal

Pembuatan Proposal

Penelitian dan

Perijinan

Persiapan

Penelitian

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian

1. Tinjauan Singkat SMK N 6 Surakarta

Pada mulanya SMK N 6 Surakarta bernama SMEA N 3 Surakarta yang

berdiri pada tahun 1966/1967 berdasarkan SK No. 103/UKK/3/1968 per

Januari 1968. SMEA N 3 Surakarta didirikan oleh Marwan yang kemudian

diangkat menjadi kepala sekolah pertama. SMEA N 3 Surakarta diubah

menjadi sekolah kejuruan negeri pada tanggal 1 Januari tahun 1960 yang

kemudian diberi nama SMEA Kotamadya Surakarta.

Sekolah tersebut kemudian mendapat status Negeri dari pemerintah

dan mendapat bantuan pinjaman berupa meja, kursi, gamelan, serta tanah

untuk pendirian sekolah. Sebelum di daerah Manahan, SMEA N 3 Surakarta

berdomisili di daerah Jebres. Selanjutnya lembaga ini berusaha mencari

bantuan dana guna perbaikan gedung. Pada akhirnya tahun 1967 pindah ke

SMP 13 atas perintah Kakanwil dengan latar belakang akan dijadikan

komplek lembaga pendidikan.

Pada tahun 1972 kepala SMEA N 3 Surakarta, Bapak Marwan

memasuki masa purna tugas, kemudian digantikan oleh Bapak Dr. Ramelan

yang berasal dari SMEA N 1 Surakarta. Setelah menduduki jabatan kepala

sekolah selama 2 tahun, Beliau meninggal dunia. Selanjutnya jabatan kepala

sekolah dilimpahkan kepada Bapak Mujud Soetomo selama 2 tahun

(Kakandip Boyolali) dan kemudian Bapak Mujud Soetomo meninggal dunia.

Jabatan kepala sekolah SMEA N 3 Surakarta untuk selanjutnya dipegang oleh

Bapak Slamet Efendi. Beliau memegang jabatan kepala sekolah selama 15

tahun berasal dari SMEA N Sukoharjo. Pada bulan Agustus, beliau diganti

oleh Drs. Indarto, di mana Beliau sebelumnya memegang jabatan kepala

SMEA N Banyudono. Kemudian bulan November 1992 SMEA N 3 Surakarta

dipegang oleh Drs. H. M. Walkam dari SMEA N Sukoharjo. Pada bulan

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

November 1996 jabatan kepala sekolah dipegang oleh Bapak Moechtingudin,

Bsc. Pada bulan Juli 1997, SMEA N 3 Surakarta diubah menjadi SMK N 6

Surakarta.

Pada bulan Agustus 1999 terjadi pergantian kepala sekolah dari Bapak

Moechtingudin, Bsc digantikan oleh Drs. Sumarjata Naftali, yang menjabat

sampai tanggal 2 Juli. Kemudian jabatan kepala sekolah untuk sementara

dipegang oleh Dra. Agnes Sri Suharsimi, yang kemudian tanggal 1 Juli 2002

digantikan oleh Dra. Sri Supartini sampai sekarang.

Setelah adanya pergantian lokasi sekolah dan Kepala Sekolah,

sekarang SMK N 6 Surakarta berlamat di Jl. LU. Adisucipto No. 38 dengan

menempati tanah seluas 13. 499 m2

, di mana status pemakaian gedung adalah

sepenuhnya milik SMK N 6 Surakarta. Adapun denah dari gedung SMK N 6

Surakarta terlampir.

2. Visi, Misi dan Tujuan SMK N 6 Surakarta

a. Visi

Terwujudnya sekolah bertaraf internasional dengan mengedepankan

penguatan kompetensi dan kemandirian lulusannya.

b. Misi :

1) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang terstandar dan

berwawasan mutu.

2) Menghasilkan lulusan yang berkepribadian unggul, berwawasan luas

dan terampil di bidangnya.

c. Tujuan :

1) Tujuan Umum :

a) Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan bertaraf internasional.

b) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap professional.

c) Menyiapkan siswa memilih karir, mampu berkompetisi dan

mampu mengembangkan diri.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2) Tujuan Khusus :

a) Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan professional yang

memadai untuk berani bersaing global.

b) Memiliki kecerdasan dan karakter yang kuat dalam membangun

pribadi yang unggul.

c) Memiliki kemampuan, keberanian, keuletan untuk bergerak sendiri

dalam bisnis.

3. Sasaran Mutu SMK N 6 Surakarta

SMK N 6 bertekad menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang

berorientasi terhadap mutu dalam semua kegiatannya. Untuk mewujudkan

harapan tersebut dalam layanan jasa pendidikan dan pelatihan selalu

mengadakan peninjauan, melaksanakan penyempurnaan mutu secara terus

menerus dan dikomunikasikan agar dapat memenuhi persyaratan pelanggan

atau stakeholders, sesuai standard SMM ISO 9001:2008. Adapun sasaran mutu

dari SMK N 6 Surakarta antara lain:

a. Minimal 40% tamatan semua program keahlian memperoleh nilai ujian

nasional matematika > 6,50.

b. Minimal 55% tamatan semua program keahlian memperoleh nilai ujian

nasional Bahasa Indonesia > 7,25.

c. 15% tamatan memperoleh skor TOEIC > 500 atau memperoleh nilai ujian

nasional Bahasa Inggris > 7,0.

d. Keterserapan lulusan di dunia kerja untuk semua kompetensi keahlian

minimal 60%.

e. Minimal 70% semua program keahlian memperoleh nilai ujian sekolah

kelompok normative dan adaptif, kecuali pendidikan jasmani 60% dan

kewirausahaan 65 % sebesar > 7,0.

f. Untuk semua program keahlian memperoleh nilai Ujian Kompetensi

Komperhensip (UKK) > 7,50.

g. Tingkat kelulusan 100%.

h. Pencapaian kepuasan pelanggan = 80%.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

i. Penanganan keluhan pelanggan maksimal 5 hari.

j. Pelatihan bahasa inggris untuk guru jumlah 18 orang.

k. Pelatihan computer untuk guru sebanyak 20 orang.

Untuk mewujudkan sasaran mutu diatas, SMK N 6 Surakarta

melaksanakan Budaya Kerja yang dibangun yaitu “SEMANGAT”, dengan

rincian sebagai berikut:

a. Serasi , bersama-sama mencapai tujuan.

b. Eksis, bermartabat, sebagai individu maupun lembaga.

c. Manfaat, memberikan kontribusi bagi lembaga.

d. Aksi, bersedia berbuat prestasi.

e. Norma, patuh terhadap peraturan yang berlaku.

f. Giat, selalu meningkatkan kinerja.

g. Actual, selalu mengikuti perkembangan.

h. Tanggap, selalu melakukan perbaikan berlanjut.

Selain itu juga SMK N 6 Surakarta membangun Budaya Akademik yang

disebut dengan “SISTEM”. Adapun rinciannya sebagai berikut:

a. Standar, standarisasi tugas dan pekerjaan.

b. Ilmu, mengikuti perkembangan IPTEK.

c. Sikap, selalu berkelakukan baik dan professional.

d. Terampil, mampu menerapkan teknologi di bidangnya.

e. Etos kerja, punya semangat kerja tinggi.

f. Mandiri, kemampuan bekerja sendiri maupun kelompok.

4. Kurikulum SMK N 6 Surakarta

Mulai Tahun Diklat 2009/2010 SMK N 6 Surakarta menggunakan

Kurikulum KTSP Spektrum. Demi tercapainya Visi, Misi, dan Tujuan serta

Sasaran Mutu yang telah dirancang, maka dalam menyusun kurikulum

tersebut, SMK N 6 Surakarta memperhatikan beberapa aspek, antara lain:

a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.

b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.

d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

e. Tuntutan dunia kerja.

f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

g. Agama.

h. Dinamika perkembangan global.

i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

k. Kesetaraan jender.

l. Karakteristik satuan pendidikan.

5. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) meliputi peserta didik, tenaga pendidik

dan karyawan SMK N 6 Surakarta. Untuk tahun diklat 2011/2012, peserta

didik SMK N 6 Surakarta seluruhnya berjumlah 1.444 siswa. Adapun

perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 4.1 Jumlah peserta didik SMK N 6 Surakarta tahun diklat

2011/2012

No Program Keahlian Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

AP/Kesekretarisan

AK/Akuntansi

PM/Pemasaran

UPW/Pariwisata

MM/Multimedia

120

119

77

103

71

116

119

80

99

65

115

117

78

100

65

351

355

235

302

201

Jumlah 490 479 475 1444

(Sumber: Dokumen bagian Tata Usaha SMK N 6 Surakarta Tahun Diklat

2011/2012)

Sedangkan dari tenaga pendidik/guru yang berada di SMK N 6

Surakarta berjumlah 91 guru. Dengan perincian 82 guru tetap dan 9 guru tidak

tetap. Adapun daftar nama guru SMK N 6 Surakarta terlampir di halaman 115.

Selain peserta didik dan tenaga pendidik/guru, di SMK N 6 Surakarta juga

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

terdapat tenaga non kependidikan yang meliputi petugas administrasi dan

karyawan yang berjumlah 19 orang. Adapun daftar nama petugas administrasi

dan karyawan terlampir di halaman 116.

6. Struktur Organisasi SMK N 6 Surakarta

Struktur organisasi sekolah merupakan gambaran tentang garis

koordinasi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Adapun struktur

organisasi di SMK N 6 Surakarta terdiri dari:

a. Kepala Sekolah yaitu Dra. Sri Supartini, M.M.

b. Wakil Manajemen/QMR (Quality Management Representatif) yaitu Rully

Trisno Umoro, S. Pd, M.Si.

c. Wakasek 1(Bidang Kurikulum) yaitu Drs. Sukarmanto.

d. Wakasek 2 (Bidang Kesiswaan) yaitu Drs. Hendri Maryanto.

e. Wakasek 3 (Bidang Tenaga Pendidik) yaitu Drs. Arif Suhardi, M.Pd.

f. Wakasek 4 (Bidang Kerjasama dengan Instansi) yaitu Sri Ekowati, S, ST.

g. Kepala Kompetensi Keahlian (K3) terlampir pada halaman 118.

h. Wali kelas terlampir pada halaman 117.

i. Guru terlampir pada halaman 115.

j. KTU yaitu Selamet Hutomo.

Adapun bagan dari struktur organisasi SMK N 6 Surakarta beserta

tugas dan wewenang peneliti lampirkan pada halaman 109.

B. Deskripsi Temuan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan mengenai pelaksanaan

sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.

Untuk mencapai tingkat akurasi dalam hal objektivitas dalam penilaian hasil

belajar siswa, maka guru dituntut untuk melaksanakan penilaian berdasarkan

sistem penilaian yang sudah ada dan berlaku di SMK N 6 Surakarta.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Sejalan dengan permasalahan yang diteliti, peneliti membahas mengenai

bagaimana pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas

XI di Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP), kendala apa saja yang

dihadapi dalam pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar, dan usaha apa saja

yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan sistem

penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.

1. Pelaksanaan Sistem Penilaian Hasil Belajar Mata Diklat Produktif Kelas

XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta

a. Dasar Penilaian Hasil Belajar Mata Diklat Produktif Kelas XI

Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Dalam konteks kurikulum penilaian dapat berfungsi

untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau

belum, juga digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang

ditetapkan. Penilaian merupakan salah satu komponen kurikulum, dengan

penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan

pembelajaran, keberhasilan siswa, guru dan proses pembelajaran itu

sendiri. Adapun dasar yang digunakan dalam penilaian hasil belajar Mata

Diklat Produktif di Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran

(AP) SMK N 6 Surakarta yaitu standar penilaian/BSNP (Badan Standar

Nasional Pendidikan), Kurikulum KTSP Spektrum. Hal ini diungkapkan

oleh Informan I dalam wawancara tanggal 12 Mei 2012 yang

mengungkapkan bahwa “Penilaiannya berdasarkan standar penilaian. Dari

standar penilaian itu kita jabarkan ke sekolah kita atau sekolah kami”.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Pendapat ini diperkuat oleh Informan VI dalam wawancara tanggal 29 Mei

2012 yang mengatakan bahwa:

Kami menggunakan Kurikulum KTSP Spektrum mulai tahun ajaran

2009/2010 dengan dasar Keputusan Direktorat Jenderal Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 251/C/KEP/MN/2008

tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan. Sehingga

penilaiannya juga didasarkan pada aturan penilaian di kurikulum

KTSP. Selain itu kami juga menggunakan standar penilaian dari

BSNP.

Sedangkan dari analisis dokumen dan data, peneliti mengetahui

bahwa penggunaan Kurikulum KTSP Spektrum di SMK N 6 Surakarta

baru dimulai tahun ajaran 2009/2010 walaupun pada bulan Agustus Tahun

2008 Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

telah mengeluarkan keputusan tentang Spektrum Keahlian Pendidikan

Menengah Kejuruan. Hal ini terjadi karena pada bulan Agustus 2008,

tahun ajaran baru yakni 2008/2009 sudah dimulai sehingga tidak

dimungkinkan untuk mengubah kurikulum beserta sistem pembelajaran

dan sistem penilaian hasil belajar siswa.

Dari hasil data yang diperoleh diatas, dapat diketahui bahwa dasar

yang digunakan SMK N 6 Surakarta dalam menilai hasil belajar siswa

didasarkan pada Kurikulum KTSP Spektrum dan BSNP. Dimana

Kurikulum KTSP Spektrum berlaku pada tahun ajaran 2009/2010

berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar

dan Menengah Nomor: 251/C/KEP/MN/2008 tentang Spektrum Keahlian

Pendidikan Menengah Kejuruan.

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar

peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,

sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

keputusan. Di dalam Kurikulum KTSP Spektrum, pelaksanaan penilaian

didasarkan pada penilaian per Kompetensi Dasar (KD). Hal ini

diungkapkan oleh Informan II pada wawancara tanggal 22 Mei 2012

mengatakan bahwa ”Kalau untuk penilaiannya dilaksanakan per KD. Jadi

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

setiap selesai KD guru mengadakan ulangan”. Hal ini senada yang

diungkapkan oleh Informan VI pada wawancara tanggal 29 Mei 2012

mengatakan bahwa:

Penilaiannya kan ada yang dilakukan oleh sekolah ada yang dilakukan

oleh pihak DU/DI khususnya menyangkut masalah kejuruan. Untuk

penilaian yang dari kami dari sekolah itu dinilai per kompetensi dasar

atau KD setiap Standar Kompetensi kan ada beberapa KD, lha per KD

itu ada ulangan-ulangan. Dari ulangan-ulangan beberapa KD itu

menjadi nilai per Standar Kompetensi, ini khusus menyangkut masalah

kejuruan, lha nilai yang dimasukkan nanti ya nilai per Standar

Kompetensi itu. Per KD itu hanya untuk mensistem untuk ulangannya

saja, tapi nilainya nanti di gabung menjadi satu per standar

kompetensi.

Penilaian per KD bertujuan agar peserta didik dapat menguasai

kompetensi yang telah ditetapkan dalam pembelajaran dengan maksimal.

Sistem penilaian berdasarkan per KD pada intinya memudahkan siswa

dalam menguasai materi, karena setelah selesai materi pada KD tertentu,

guru langsung mengadakan ulangan. Sehingga siswa hanya mempelajari

KD tertentu saja yang akan diujikan. Hal ini diungkapkan oleh Informan

III pada wawancara tanggal 25 Mei 2012 bahwa “Penilaian di sini itu

berdasarkan per KD, jadi ini memudahkan siswa sebenarnya. Misalnya

saja kalau remidi. Memang siswa harus mengikuti remidi sampai batas

tuntas KKM, tapi kan yang diremidikan itu hanya kompetensi yang belum

tuntas aja”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Informan IV pada

wawancara 26 Mei 2012 bahwa “Untuk ulangan harian itu per KD, selesai

KD kemudian diadakan ulangan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan oleh Bapak/ibu guru dan selanjutnya diadakan remidi bagi yang

belum”.

Dalam keterangan lebih lanjut mengenai arti dari ulangan,

Informan I menjelaskan dalam wawancara tanggal 12 Mei 2012

mengatakan bahwa “Yang kami maksud disini ulangan itu ujian/tes harian

mas, bukan ulangan dalam arti remidi”. Hal yang sama juga disampaikan

oleh Informan IV dalam wawancara tanggal 29 Mei 2012 yang

menyatakan bahwa “Ulangan tadi itu maksudnya testing harian/KD, bisa

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

juga ujian mid atau semesteran, kalau remidi kami sebutnya remidi bukan

ulangan”.

Berdasarkan Buku Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Sekolah) yang diterbitkan oleh Tim Pustaka Yustisia menyatakan

bahwa:

Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah

pembelajaran berlangsung. Sebuah indikator dapat dijaring dengan

beberapa soal/tugas. Apabila nilai peserta didik untuk indikator

pencapaian sama atau lebih besar dari kriteria ketuntasan, dapat

dikatakan bahwa peserta didik itu telah menuntaskan indikator itu.

Apabila semua indikator telah tuntas, dapat dikatakan peserta didik

telah menguasai KD yang bersangkutan. Dengan demikian, peserta

didik dapat diinterprestasikan telah menguasai SK dan mata pelajaran.

Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang telah tuntas lebih dari

50%, peserta didik dapat mengikuti remedi untuk indikator yang belum

tuntas. (hlm. 475)

Jadi dalam penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum KTSP

Spektrum menekankan siswa untuk lulus atau mempunyai nilai per KD

diatas KKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu, siswa diharuskan

untuk tuntas belajar dan apabila belum tuntas maka siswa diperkenankan

untuk mengikuti program remidi agar siswa mempunyai kompetensi yang

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, masih banyaknya

penggunaan kata ulangan sebagai pengganti dari kata ujian KD, mid

bahkan ujian semester, sehingga sangat dimungkinkan terjadinya makna

ganda dalam pengartian kata tersebut.

Kelompok mata Diklat Produktif berfungsi membekali peserta

didik agar memiliki kompetensi atau kemampuan pada suatu

pekerjaan/keahlian tertentu yang relevan dengan tuntutan dan permintaan

pasar kerja. Dalam penilaian mata diklat produktif dengan sistem per KD

tersebut, terdapat nilai batas tuntas minimal atau sering disebut dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan sebagai pedoman

dalam kriteria kelulusan peserta didik. Dalam penentuan KKM tersebut

haruslah melalui program MGMP sekolah dan berpedoman terhadap tiga

faktor yaitu: kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa. Hal

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

tersebut diungkapkan oleh Informan II pada wawancara tanggal 22 Mei

2012 bahwa:

Kita sudah ditentukan dengan sistem KKM, kalau KKM kan sudah ada

kriterianya yang dibagi menjadi 3 (tiga) bagian setiap bagian

mempunyai poin-poin sendiri. Penilaian KKM itu dasarnya: 1.

Kompleksitas indikator, berkaitan dengan sulit mudahnya materi 2.

Daya dukung, seperti sarana dan prasarana pendukung 3. Intake siswa,

kemampuan siswa menguasai materi dan daya tangkap materi.

Pernyataan tersebut senada dengan pernyataan Informan V pada

wawancara tanggal 28 Mei 2012 bahwa:

Jadi untuk SMK Negeri 6 itu kita diawal sebelum pemebelajaran itu

kita menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), nah dari KKM

ini yang diambil dari 3 (tiga) unsur yaitu yang pertama Input siswa

kemudian Tingkat kesukaran beserta Sarana dan prasarana, setelah

ditentukan KKMnya baru bisa menentukan nilai penilaiannya.

Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)

merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar

tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk

KD tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar

minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut.

Dalam wawancara peneliti menemukan bahwa tidak banyak guru yang

memahami langkah-langkah dalam menentukan besarnya nilai KKM, hal

ini bisa diketahui karena masih adanya guru yang tidak dapat

menyebutkan besarnya nilai KKM untuk mata diklat produktif.

Dari hasil data yang diperoleh tersebut, dapat diketahui bahwa

dalam menentukan nilai KKM haruslah melalui program MGMP sekolah

dan melalui 3 (tiga) dasar, yaitu kompleksitas indikator, daya dukung dan

intake siswa. Dari ketiga dasar tersebut, dapat dirumuskan nilai KKM

yang tidak membebani siswa dalam melakukan proses belajar mengajar.

KKM tersebut berfungsi sebagai alat untuk mengukur keberhasilan peserta

didik dalam memahami kompetensi yang telah diajarkan oleh guru.

Konsekuensi dari fungsi KKM tersebut, seorang pendidik haruslah

mengetahui nilai KKM yang telah ditentukan pada mata diklat yang

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

diampu. Sehingga seorang pendidik dapat merumuskan penilaian hasil

hasil belajar peserta didik dengan benar.

b. Mekanisme Penilaian Hasil Belajar

Penilaian pada dasarnya merupakan suatu proses yang bertujuan

untuk memantau kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik

berdasarkan potensi dan kemampuan secara berkesinambungan. Dalam

proses penilaian hasil belajar terdapat beberapa unsur yaitu persiapan

penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan hasil penilaian dan remidiasi.

1) Persiapan Penilaian

Penilaian hasil belajar merupakan sebuah proses yang

kompleks, sehingga sangat dimungkinkan dalam pelaksanaan penilaian

hasil belajar memerlukan persiapan-persiapan agar penilaian dapat

berjalan sebagaimana mestinya. Penilaian memerlukan persiapan baik

materi maupun fasilitas dalam penilaian. Adapun hal-hal yang terkait

dalam persiapan penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut:

a) Menyusun Kisi-kisi

Kisi-kisi merupakan sebuah panduan bagi siswa tentang

materi ujian yang nantinya dapat dipersiapkan siswa sebelum ujian

berlangsung. Sebelum melaksanakan penilaian hasil belajar,

seorang pendidik tentunya mempersiapkan kisi-kisi yang sesuai

dengan kompetensi dasar. Hal ini diungkapkan oleh Informan IV

dalam wawancara 26 Mei 2012 yang menyatakan bahwa “Kami

membuat kisi-kisi tentunya. Kisi-kisi itu sebagai persiapan materi

dipelajari untuk siswa jadi kami buat per sub bab tau kompetensi

dasar”. Hal yang senada juga diungkapkan oleh Informan V dalam

tanggal 28 Mei 2012 yang mangungkapkan bahwa “Pembuatan

kisi-kisi itu wajib mas, kami membuatnya disesuaikan dengan

kompetensi pada materi yang akan diujikan”.

Penyusunan kisi-kisi sangat diperlukan dalam persiapan

penilaian hasil belajar, sehingga penilaian dapat berjalan dengan

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

lancar dan objektif. Selain itu, kisi-kisi juga berguna bagi peserta

didik dimana dengan adanya kisi-kisi peserta didik bisa

mempersiapkan materi yang akan diujikan dengan baik. Hal

tersebut diungkapkan oleh narasumber (Siswi I) pada wawancara

22 Mei 2012 yang menyatakan bahwa:

Kisi-kisi itu berguna banget bagi siswa, tapi tidak semuanya

soal yang keluar pas ujian itu sesuai dengan kisi-kisi, paling 50

persen yang keluar, itupun tidak semuanya guru itu

memberikan kisi-kisi, mayoritas tidak memberi kisi-kisi.

Biasanya kisi-kisi itu diberikan dalam bentuk materi dalam

lingkup bab.

Penggunaan kisi-kisi dalam persiapan penilaian hasil

belajar sangatlah berguna bagi pendidik dan peserta didik. Dengan

adanya kisi-kisi seorang pendidik akan mudah dalam menyusun

soal ulangan dan menilai hasil ujian ataupun ulangan siswa.

Sedangkan bagi peserta didik, kisi-kisi berguna untuk persiapan

materi ujian dalam mengahadapi ujian atau ulangan.

Dari hasil observasi peneliti, bahwa bentuk kisi-kisi

terdapat beberapa kolom antara lain kolom materi, kompetensi

dasar yang diujikan, indikator, bentuk soal, nomor soal dan aspek

kognitif. Dari bentuk kisi-kisi tersebut dapat diketahui bahwa

pembuatan kisi-kisi semestinya sudah direncanakan oleh guru

bersamaan dengan pembuatan RPP. Sehingga penilaian hasil

belajar siswa dapat dilaksanakan dengan maksimal. Akan tetapi,

kenyataannya sebagian guru hanya membuat kisi-kisi setelah

didesak oleh peserta didik untuk memberikan kisi-kisi sebelum

ujian, itupun hanya diberitahu lewat lisan dan dadakan. Hal ini

sangat memungkinkan adanya kstidaksesuaian antara soal dengan

kisi-kisi yang telah diberikan sebelumnya.

Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa

sebagian guru mempersiapkan kisi-kisi untuk disampaikan ke

peserta didik yang nantinya sebagai acuan peserta didik dalam

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian yang diselenggarakan.

Akan tetapi hanya sebagian guru yang membuat kisi-kisi secara

terencana dan tersetruktur. Sedangkan sebagaian yang lain hanya

membuat kisi-kisi secara dadakan, sehingga mayoritas kisi-kisi

tersebut tidak keluar dalam soal ujian.

b) Persiapan Soal

Sebelum melaksanakan penilaian hasil belajar, seorang

pendidik haruslah membuat/mempersiapkan soal ujian. Dimana

soal ujian tersebut haruslah sesuai dengan kompetensi, agar soal

yang muncul pada ujian benar-benar merupakan materi yang telah

diterima oleh siswa. Pernyataan tersebut sebagaimana disampaikan

oleh Informan I dalam wawancara tanggal 12 Mei 2012

mengatakan bahwa:

Persiapannya pasti analisis soal, jadi soal itu dianalisis dahulu,

apakah soal itu sudah pas dengan siswa apa belum, kan soal

yang baik sebelum diberikan ke siswa kan dianalisis dulu.

Paling tidak soal itu sesuai dengan materi yang telah

disampaikan, jangan sampai yang namanya ulangan itu

mengulang, materi belum diberikan.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Informan III dalam wawancara

tanggal 25 Mei 2012 yang menyatakan sebagai berikut “Biasanya

setelah KD selesai dan sebelum ujian saya membuat soal. Soal saya

sesuaikan dengan KD yang telah dipelajari sebelumnya”. Hal yang

sama juga diungkapkan oleh Informan II dalam wawancara tanggal

22 Mei 2012 yang mengungkapkan bahwa “Tentunya sebelum

ujian yang perlu dipersiapkan ya soal ujian itu sendiri. Jangan

sampai anak sudah siap ujian kita malah belum siap di soalnya”.

Dari pengamatan peneliti ditemukan bahwa sebelum

melaksanakan penilaian, guru sudah mempersiapkan soal yang

terkait dengan materi yang telah diajarkan. Akan tetapi, ada juga

pihak guru yang memberikan soal ujian yang sama dengan tahun-

tahun sebelumnya.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Dari hasil data diatas dapat diketahui bahwa persiapan soal

sebelum ujian sudah dilaksanakan oleh pihak guru di SMK N 6

Surakarta. Akan tetapi tidak semuanya guru menganalisis terlebih

dahulu soal yang akan diberikan kepada siswa. Sebagian guru

hanya memberikan soal ujian yang sama dengan tahun-tahun

sebelumnya.

c) Menentukan Unsur-unsur yang Dinilai

Dalam penilaian hasil belajar terdapat unsur-unsur atau

aspek yang dinilai. Akan tetapi tidak semua mata diklat

mempunyai unsur-unsur atau aspek yang sama. Hal ini

diungkapkan oleh Informan II dalam wawancara tanggal 12 Mei

2012 mengatakan bahwa “Aspek yang dinilai itu berbeda, praktek

dan teori, RPPnya aja sudah berbeda”. Sebelum melakukan

pembelajaran, guru menyusun silabus dan RPP termasuk

didalamnya terdapat unsur-unsur yang akan dinilai nantinya. Hal

tersebut berfungsi sebagai penentuan dan pertimbangan dalam

penilaian yang akan dilakukan.

Dalam melakukan penilaian hasil belajar, guru dapat

menilai dari beberapa unsur misalnya melalui ujian harian, mid

semester dan semester. Pernyataan tersebut sesuai dengan

pernyataan Informan IV pada wawancara tanggal 26 Mei 2012

yang mengatakan bahwa “Di dalam penilaian itu ada nilai ulangan

harian (KD), mid semester dan semester, tapi prosentasenya

disesuaikan dengan mata diklatnya, praktek atau teori”. Sedangkan

menurut Informan I dalam wawancara tanggal 12 Mei 2012

mengatakan bahwa “Aspek yang dinilai itu afektif, psikomotorik

dan kognitif, tapi prosentasenya menyesuaikan dengan mata

diklatnya praktek atau teori, ini bisa dilihat di RPP”.

Penilaian hasil belajar siswa di SMK N 6 Surakarta

menggunakan beberapa unsur yaitu nilai dari ujian harian atau KD

dan nilai dari ujian akhir semester. Dari sinilah nantinya akan

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

diperoleh nilai akhir hasil belajar siswa. Dalam penilaian tersebut

nilai mid semester dapat dimasukkan ke dalam nilai ujian harian

atau KD. Akan tetapi tidak semuanya guru menggunakan unsur-

unsur penilaian diatas secara keseluruhan.

Jadi, dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk

mengetahui tingkatan keberhasilan belajar siswa, maka harus ada

proses penilaian. Penilaian merupakan proses mengukur tingkat

kemampuan siswa dalam menguasai materi atau kompetensi dasar.

Dalam mengukur kompetensi siswa tersebut, maka haruslah jelas

mengenai hal-hal yang seharusnya dinilai. Kemampuan siswa tidak

hanya bisa diukur dari sisi penguasaan materi saja, akan tetapi

kemampuan siswa seharusnya dapat diukur melalui keaktifan dan

kemauan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Selain

itu, dalam penilaian hasil belajar terdapat aspek-aspek yang harus

dinilai, antara lain aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang

sudah ditetapkan sesuai kompetensi dasar yang tercantum dalam

RPP. Dalam penilaian hasil belajar ketiga aspek tersebut dapat

berupa keaktifan, ujian atau tugas.

d) Menentukan Teknik Penilaian

Penentuan teknik penilaian dalam proses pembelajaran

merupakan hal yang perlu diperhatikan, karena masing-masing

mata pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda. Hal tersebut

sesuai diungkapkan oleh Informan I dalam wawancara pada

tanggal 12 Mei 2012 yang mengatakan bahwa “Jenis penilaian

yang sering saya gunakan yaitu unjuk kerja dan praktek, karena di

AP kebanyakan praktek”. Dalam menentukan jenis penilaian hasil

belajar siswa perlu disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran

dan kompetensi dasar beserta indikator-indikatornya.

Setiap teknik penilaian memiliki keunggulan dan

kelemahan. Seorang pendidik haruslah mampu dalam memilih

teknik penilaian yang tepat dan sesuai karakteristik pelajaran. Hal

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

ini dipertegas oleh Informan V dalam wawancara tanggal 28 Mei

2012 mengungkapkan bahwa:

Ya tentunya disesuaikan dengan materi, disesuaikan dengan

situasi kondisi misalnya juga waktu ya, mestinya ada kalanya

misalnya penilaian itu sebaiknya secara lisan pada materi

presentasi, di materi rapat, mesetinya kan praktek, Tetapi

karena situasi dan kondisi kadang jadi menggunakan tertulis,

gitu. Mestinya yang tepat kan kita sesuai dengan materi sesuai

dengan apa ya, tepatnya bagaimana, tapi kadang tidak sesuai

situasi dan kondisi, tetapi pengambilan nilai ditentuan dengan

materi, kalau praktek nilainya kita ambil praktek, kalau teori

nilai kita ambil teori.

Penilaian hasil belajar tidak hanya berdasar pada satu nilai,

penilaian dapat dilakukan dengan beberapa sumber dan dapat

dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Pernyataan tersebut

diungkapkan oleh Informan IV dalam wawancara tanggal 26 Mei

2012 mengatakan bahwa:

Mungkin sekali, itu tadi mungkin protofolio, mungkin juga

praktek, tertulis. Kita kadang melihat waktu. Inginnya

semuanya mas, tapi itu, kita terbatas waktu. Kalau misalnya

komputer pasti kan praktek. Tapi karena di ujian juga ada teori

kan kadang juga menggunakan test tertulis.

Penentuan teknik penilaian dalam pembelajaran untuk

mengukur tingkat pemahaman dan ketuntasan siswa dalam

pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan beberapa

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut diantaranya

karakteristik dari mata pelajaran dan kompetensi yang diajarkan.

Guru tidak diharuskan menggunakan teknik penilaian yang sama

dengan guru yang lain dalam menilai, tetapi guru diberikan

kebebasan untuk menggunakan jenis penilaian yang dirasa tepat

dan dapat mengukur tingkat kemampuan siswa secara maksimal

dengan konsekuensi guru harus mempunyai pertimbangan-

pertimbangan dalam menentukan teknik penilaian.

Dari hasil data diatas dapat diketahui bahwa dalam

pembelajaran seorang pendidik menggunakan beberapa teknik

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

penilaian hasil belajar. Penentuan teknik penilaian hasil belajar

siswa dapat didasarkan dari beberapa hal yaitu dari karakteristik

mata pelajaran maupun dari kompetensi dasar. Akan tetapi dalam

kenyataannya, penilaian tes tertulis merupakan jenis penilaian yang

paling sering dipakai oleh pendidik.

e) Menyusun Jobsheet dan Lembar Penilaian

Kelompok Mata Pelajaran produktif adalah kelompok mata

diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki

kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Sehingga dengan

adanya tuntutan tersebut mata pelajaran/diklat produktif mayoritas

berupa mata diklat praktek. Dalam pelaksanaan penilaian hasil

belajar seorang pendidik haruslah mempersiapkan jobsheet dan

lembar penilaian. Jobsheet merupakan petunjuk kerja dalam

pelaksanaan praktek pada mata pelajaran/diklat praktek. Sedangkan

lembar penilaian berupa daftar nilai peserta ujian yang diperinci

dalam poin-poin tertentu berdasarkan kompetensi materi yang

diujikan. Hal ini diungkapkan oleh Informan I dalam wawancara

tanggal 12 Mei 2012 yang mengatakan bahwa:

Karena saya mengajar praktek, jadi blanko portofolio penilaian

dan bobot penilaian, karena setiap siswa kan idealnya

mempunyai satu blangko portofolio ketercapaian, apakah dia

sudah mencapai nilai yang distandarkan atau tidak.

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Informan II dalam

wawancara tanggal 22 Mei 2012 sebagai berikut:

Karena kebetulan saya mengajar pelajaran praktek, jadi saya

membuat blanko yang berisi point-point materi beserta bobot

nilai sehingga nilai yang terkumpul akan berjumlah maksimal

100, ini kita sebut dengan jobsheet”.

Pendapat diatas diperkuat dari pendapat Informan VI dalam

wawancara tanggal 29 Mei 2012 yang mengungkapkan bahwa

“Lembar penilaian harus ada, karena tidak mungkin guru

melaksanakan penilaian tapi gak membuat lembar penilaian,

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

karena sebelumnya guru pasti sudah membuat kunci jawabannya

juga sehingga bisa membuat lembar penilaian.

Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa jobsheet, lembar

penilaian beserta kunci jawaban sudah tercantum dalam pembuatan

RPP mata diklat praktek. Jobsheet sendiri berfungsi sebagai

petunjuk kerja siswa dalam melaksanakan tugas. Sedangkan

lembar penilaian berupa unsur-unsur yang dinilai dalam mata

diklat tersebut yang di dasarkan pada soal dan kunci jawabannya.

Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas

guru sudah membuat jobsheet dan lembar penilaian sebelum

pelaksanaan ujian/penilaian. Dengan adanya jobsheet dan lembar

penilaian diharapkan pelaksanaan penilaian hasil belajar dapat

berjalan sesuai dengan yang tertulis pada jobsheet dan proses

penilaiannya dapat berjalan optimal dan objektif.

2) Pelaksanaan Penilaian

Pelaksanaan penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan

guru setelah guru melakukan kegiatan proses belajar mengajar.

Biasanya pelaksanaan penilaian dilaksanakan setelah 1 (satu)

kompetensi dasar atau materi yang terkait selesai dipelajari oleh siswa.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Informan VI dalam wawancara

tanggal 29 Mei 2012 menyatakan bahwa “Awalnya pasti melakukan

kegiatan belajar mengajar dulu, setelah terlaksana satu KD untuk

kejuruan diadakan ulangan, untuk normatif adaptif penilaiannya per

SK”. Pernyataan yang sama juga dinyatakan oleh Informan III dalam

wawancara tanggal 25 Mei 2012 yang menyatakan bahwa “Dalam

kegiatan penilaian dilaksanakan per KD, dan guru awalanya harus

membuat silabus diteruskan dengan RPP. Nah, dengan dasar RPP itu

semua kegiatan yang terangkum dalam 1 semester atau 1 tahun

terangkum dalam RPP”.

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Dalam pelaksanaan penilaian, seorang pendidik sangatlah

berperan penting baik dalam kelancaran penilaian, objektifitas

penilaian dan adil dalam penilaian. Sehingga nilai hasil belajar siswa

diharapkan sesuai dengan kemampuan siswa sesungguhnya. Hal ini

diungkapkan oleh Informan I dalam wawancara tanggal 12 Mei 2012

yang mengungkapkan bahwa “Dalam pelaksanaan penilaian, baik dari

ujian hingga menilai kami tetap berusaha objektif. Siswa yang

menyontek tetap kami tindak lanjuti dan berpengaruh juga pada nilai

ujiannya”. Hal yang senada juga diungkapkan oleh Informan II dalam

wawancara tanggal 22 Mei 2012 yang mengatakan bahwa “Saya

mengampu pelajaran praktek mas, yaitu KKPI. Untuk pelaksanaan

penilaiannya itu mudah, karena setiap siswa disediakan 1 komputer

sebagai tempat mengerjakan soal, jadi untuk nyontek siswa itu sulit”.

Seorang narasumber (siswa II) dalam wawancara taggal 22 Mei

2012 mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

penilaian bahwa:

Penilaian yang dilakukan guru itu tidak semuanya objektif, masih

adanya rasa senang dan tidak senang kepada siswa. Bahkan soal

yang diberikan terkadang rancu, tidak sesuai dengan materi.

Terkadang juga jawaban yang diberikan oleh guru itu tidak sesuai

dengan jawaban yang semestinya.

Objektifitas penilaian sangatlah penting dalam pelaksanaan

penilaian. Karena kualitas siswa yang sebenarnya dapat diketahui

dengan penilaian yang objektif. Dalam pelaksanaan penilaian hasil

belajar mata diklat produktif di Program Keahlian Administrasi SMK

N 6 Surakarta peneliti melihat bahwa pelaksanaan penilaian belum bisa

dikatakan objektif. Misalnya saja dalam menjaga siswa pada saat ujian,

dimana masih terdapat guru yang mebiarkan siswanya menyontek.

Selain itu, masih ada sebagian guru yang masih subjektif dalam

menilai. Biasanya hal ini didasarkan pada keaktifan siswa dalam

mengikuti ekstra kurikuler bukan keaktifan dalam kelas.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Jadi dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan

penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh pendidik setelah melakukan

kegiatan belajar mengajar minimal 1 (satu) KD. Dalam pelaksanaan

penilaian pendidik harus berpedoman dengan silabus dan RPP yang

telah dibuat sebelumnya. Dengan adanya pembuatan silabus dan RPP

diharapkan seorang pendidik sudah mempersiapkan instrumen yang

terkait dengan pelaksanaan penilaian secara matang. Sehingga proses

penilaian dapat berjalan dengan objektif dan benar-benar berdasarkan

kemampuan siswa.

3) Pelaporan Hasil Penilaian

a) Pengumuman Nilai Ujian

Pengumuman nilai hasil ujian siswa dilakukan setelah nilai

dikoreksi. Pelaporan nilai ini biasanya dilakukan kira-kira 1

minggu setelah ujian KD, sedangkan dalm ujian mid dan semester,

pengumuman nilai dilaksanakan setelah ujian berkahir dan

maksimal 1 minggu setelah ujian tersebut. Hal ini diungkapkan

oleh Informan III dalam wawancara tanggal 25 Mei 2012 yang

menyatakan bahwa “Pengumuman nilai dilaksanakan setelah ujian

selesai mas, dalam hal ini ujian mid dan semeseteran, kira-kira 1

minggu setelah ujian selesai. Kalau ujian KD sebenarnya sama,

tapi kadang kami yang molor karena ada tugas lain”.

Selain membimbing siswa, seorang guru dituntut juga

transparan dalam penilaian. Dalam hal ini, guru harus juga

mengumumkan nilai dari hasil ujian. Akan tetapi dalam

kenyataannya, masih terdapat guru yang tidak melaksanakan hal

tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Narasumber (Siswa VI) dalam

wawancara tanggal 29 Mei 2012 yang menyatakan bahwa “Ada

guru yang tidak ngasih tahu nilainya, tau-tau sudah muncul nilai

akhirnya, tapi ada juga sih yang dikasih tahu”. Hal ini sesuai

dengan pendapat narasumber (siswa I) dalam wawancara tanggal

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

22 Mei 2012 yang menyatakan bahwa “Ada beberapa guru yang

memberikan rincian nilai secara lengkap setelah ujian selesai, tapi

ada juga yang tidak pernah memberitahukan hasil nilai kepada

muridnya, tahunya nilai sudah ada di raport”.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,

bahwa pelaporan hasil penilaian untuk ujian harian atau KD

biasanya dilakukan 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan ujian.

Dimana siswa yang tidak lulus langsung mengikuti remidi dengan

mengerjakan soal yang sama dalam waktu itu juga. Sedangkan

untuk pelaporan hasil ujian semester biasanya dilaksanakan setelah

pelaksanaan ujian semeseter berakhir, sedangkan remidiasi sudah

terjadwal. Akan tetapi ada juga guru yang langsung meminta siswa

untuk mengikuti remidi setelah pengumuman nilai diumumkan.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa selain

membimbing siswa seorang guru juga berkewajiban untuk

melaporkan nilai hasil belajar siswa. Sehingga siswa dapat

mengetahui kekurangan-kekurangan mereka selama mengkuti

pembelajaran. Selain melaporkan hasil belajar siswa dalam bentuk

raport, guru juga berkewajiban dalam mengumumkan nilai hasil

ujian baik yang ujian KD, mid maupun ujian semester dengan tepat

waktu, sehingga peserta didik yang nilainya kurang dari KKM

dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti remidiasi.

b) Pengumuman Nilai Rapor

Sebagai seorang pendidik, guru haruslah melaporkan nilai

hasil belajar siswa, sehingga mengetahui tingkat ketuntasan mereka

dalam mengikuti pembelajaran. Selain dilaporkan kepada siswa

yang bersangkutan, nilai hasil belajar siswa juga harus dilaporkan

ke orang tua siswa/wali murid. Pernyataan tersebut senada dengan

pernyataan Informan I dalam wawancara tanggal 12 Mei 2012

yang mengatakan bahwa “Tentu saja mas, nilai kami kasihkan ke

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

siswa sendiri, terus biar mereka yang ngasih tahu orang tuanya”.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Informan VI dalam

wawancara tanggal 29 Mei 2012 yang mengatakan bahwa “Nilai

(raport) dibagikan ke siswa dalam bentuk lembaran kertas, dan

supaya dapat di simpan dirumah masing-masing”.

Dalam pelaporan nilai rapor, guru harus menyampaikan

nilai siswa ke wali kelas masing-masing. Setelah nilai diterima dan

di olah/di input oleh wali kelas, selanjutnya rapor dibagikan kepada

siswa yang bersangkutan dan biasanya setelah 2 (dua) minggu

setelah ujian semester. Hal ini merupakan pernyataan dari

Informan IV dalam wawancara tanggal 26 Mei 2012 yang

mengungkapkan bahwa “Sebelumnya nilai akhir distorkan ke wali

kelas masing-masing, selanjutnya nanti wali kelas yang membuat

rapor dan biasanya diberikan setelah 2 minggu pelaksanaan ujian

semester”.

Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa untuk pelaporan

nilai akhir siswa (rapor) biasanya dilakukan setelah 2 (dua) minggu

pelaksanaan ujian semester berakhir. Dimana bentuk rapor yang

sekarang berlaku bukan berupa buku, akan tetapi berupa lembaran

kertas.

Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa penyusunan

dan pengumuman nilai rapor dilakukan oleh pihak wali kelas.

Dimana pengumuman nilai rapor biasanya dilaksanakan setelah 2

minggu terhitung dari berakhirnya ujian semester.

4) Remidiasi

Kurikulum KTSP Spektrum merupakan kurikulum yang

menekankan pada ketuntasan belajar peserta didik. Siswa yang

mendapatkan nilai di bawah KKM baik ujian harian (Kompetensi

Dasar) maupun mid semester dan semester maka diperkenankan untuk

mengikuti program remedial. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Informan I dalam wawancara tanggal 12 Mei 2012 yang mengatakan

bahwa:

Kalau pelajaran saya kan sudah ditentukan KKM, kalau siswa itu

ikut ulangan dan nilaianya dibawah KKM, maka untuk pertemuan

berikutnya saya akan memeberikan remidi pada siswa yang

ngulang, tapi karena waktunya yang terbatas saya barengkan

dengan pelajaran, yang lain saya beri pelajaran yang remidi saya

kasih soal remidi. Sedangkan untuk remidi yang ulangan umum itu

sudah dijadwal sama sekolahan, biasanya 3 (tiga) hari setelah

ulangan umum itu pun bagi siswa yang nilai akhirnya kurang

KKM.

Dalam Kurikulum KTSP Spektrum, Pelaksanaan remediasi

dilaksanakan untuk membimbing siswa dalam menguasai materi atau

kompetensi yang telah dipelajari. Remidiasi diberikan kepada peserta

didik yang belum mencapai KKM. Kegiatan remedial bisa berupa tatap

muka dengan guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri,

kemudian dilakukan penilaian dengan cara menjawab pertanyaan,

membuat rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas

mengumpulkan data.

Pelaksanaan remidiasi di SMK N 6 Surakarta dilakukan setelah

selesai ulangan harian (kompetensi dasar) dan setelah ulangan umum

baik mid semester maupun ulangan semester. Pelaksanaan remidiasi

dalam masing-masing ujian dilaksanakan maksimal 3 (tiga) kali.

Apabila setelah mengikuti program remidial sebanyak 3 (tiga) kali

belum mencapai KKM, maka nilai siswa yang bersangkutan ditulis apa

adanya. Hal ini disampaikan oleh Informan IV dalam wawancara

tanggal 26 Mei 2012 mengatakan bahwa “Remidi kalau yang tidak

memenuhi KKM kan harus di remidi, disini anak dikasih kesempatan

sampai 3 (tiga) kali remidi remidi”. Hal ini juga disampaikan oleh

Informan II dalam wawancara 22 Mei 2012 yang mengatakan bahwa:

Aturannya gini mas, anak yang nilainya belum memenuhi KKM itu

akan diremidi sampai 3 kali. Kalau belum memenuhi KKM juga,

ya ditulis apa adanya. Tapi kenyataannya apa kita tega mas, kalau

siswa yang remidi itu anak yang diam dan manut walaupun

kemampuannya kurang.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Sedangakan menurut seorang narasumber (Siswi III) dalam

wawancara tanggal 29 Mei 2012 mengungkapkan bahwa:

Dalam pelaksanaan remidi khusunya dalam mata pelajaran KKPI

dan Bahasa Inggris kadang bisa sampai 3 kali, karena gurunya

selektif. Sedangkan pelaksanaannya ada juga guru yang kurang

mengawasi dalam pelaksananaan ujian remidi di kelas. Sehingga

ada sebagian siswa yang bisa menyontek.

Menurut hasil observasi peneliti membuktikan bahwa

pelaksanaan remidiasi dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali. Untuk

pelaksanaan remidiasi ujian KD dilaksanakan setelah ada

pengumuman nilai hasil ujian atau setelah 1 (satu) minggu terhitung

dari pelaksanaan ujian KD tersebut. Pelaksanaan remidi dilaksanakan

di dalam kelas, dimana siswa yang remidi mengerjakan soal remidi

sedangkan siswa yang lain mengikuti pelajaran selanjutnya yang

dijelaskan oleh guru yang bersangkutan. Sedangkan untuk remidiasi

ujian mid dan akhir semester biasanya dilaksanakan 3 hari sampai satu

minggu setelah ujian mid dan akhir semester.

Berdasarkan dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan remidiasi hakekatnya bertujuan untuk mengantarkan

siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Dalam prakteknya, kebanyakan guru tidak memahami arti sebenarnya

dari remidi. Kebanyakan guru menganggap bahwa remidi hanyalah

sekedar mengerjakan ujian kembali, bukan dimulai dari proses

pembelajaran ulang pada kompetensi yang belum tuntas. Pelaksanaan

remidiasi di SMK N 6 Surakarta dilaksankan sebanyak 3 (tiga) kali

setelah ujian harian (kompetensi dasar) maupun setelah ujian mid

semester dan ujian semester. Apabila siswa tersebut belum juga

memperoleh nilai diatas KKM yang telah ditentukan, maka nilai ditulis

apa adanya walaupun kurang dari KKM. Sehingga siswa

dimungkinkan untuk mengikuti remidiasi semester depan atau

remidiasi secara khusus.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2. Kendala/hambatan yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Sistem Penilaian

Hasil Belajar Mata Diklat Produktif

Pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa merupakan kegiatan yang

membutuhkan waktu yang panjang dan tidak mudah. Penilaian hasil belajar

siswa harus melewati beberapa tahap antara lain: persiapan penilaian,

pelaksanaan proses, pelaporan hasil penilaian dan remidiasi. Dalam sistem

pelaksanaan penilaian tersebut, seorang pendidik pastinya mengharapkan agar

semua proses dilalui dengan lancar. Akan tetapi dalam pelaksanaannya

ditemukan beberapa kendala atau hambatan dalam penilaian. Adapun

hambatan-hambatan yang terdapat dalam pelaksanaan sistem penilaian hasil

belajar Mata Diklat Produktif di Kelas XI Program Keahlian Administrasi

Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta adalah sebagai berikut:

a. Pembayaran SPP yang Kurang Lancar, Menghambat Pelaksanaan

Sistem Penilaian Per KD

Dalam Kurikulum KTSP Spektrum sistem penilaian hasil belajar

mata diklat produktif didasarkan pada penilaian per Kompetensi Dasar

(KD). Hal ini mendeskripsikan bahwa penilaian dengan sistem ujian mid

dan akhir semester ditiadakan. Akan tetapi, kurang lancarnya siswa dalam

membayar SPP, maka cara yang diambil oleh SMK N 6 Surakarta yaitu

menggabungkan antara ujian per KD dengan ujian mid dan akhir semester.

Sistem tersebut dipakai dengan alasan untuk mengurangi beban

pembayaran SPP yang belum lunas. Hal ini senada dengan pendapat dari

Informan I dalam wawancara tanggal 12 Mei 2012 yang mengatakan

bahwa:

KTSP kan tidak ada sistem ujian mid dan semesteran adanya ujian per

Kompetensi Dasar. Tapi kalau sumber nilainya dari KD semua dan

tidak ada ujian bersama dalam hal ini mid dan semester, siswa dan wali

murid itu kelihatannya kurang mantep. Selain itu, banyak siswa yang

nunggak SPPnya, jadi kami berinisiatif menggunakan sistem ujian

semsteran juga. Sedangkan syarat untuk mengikuti ujian semesteran

diantaranya siswa harus melunasi SPP sampai dengan bulan tertentu.

Hal ini dipertegas oleh Informan IV dalam wawancara tanggal 26 Mei

2012 yang mengatakan bahwa:

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Di SMK kan banyak yang dari golongan menengah kebawah dan SPP

sering nunggak. Jadi kalau kita hanya ujian per KD SPP lunasnya

kapan. Maka dari itu, kami adakan mid dan semester agar SPP bisa

lunas. Karena gini, ujian KD kan sifatnya pribadi guru dan misal di

berlakukan syarat lunas SPP itu tidak bisa, nanti jadinya malah

mengganggu wali kelas karena waktu ujian KD kan tidak sama. Kalau

ada ujian mid dan semester ujiannya kan bersama, biasanya mendekati

hari ujian wali murid berdatangan ke sekolah untuk melunasi SPP.

Sedangkan menurut Informan VI dalam wawancara tanggal 29 Mei 2012

menjelaskan bahwa “Sebetulnya di KTSP mata diklat produktif itu tidak

ada mid dan semesteran. Berhubung mata diklat adaptif dan normatif ada

mid dan semester, maka kami sesuaikan sekaligus”.

Dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan menunjukkan

bahwa berdasarkan kurikulum KTSP Spektrum sistem penilaian hasil

belajar yang harus dipakai adalah sistem penilaian per KD. Akan tetapi,

kurang lancarnya siswa dalam membayar SPP, menyebabkan SMK N 6

Surakarta harus mengubah sistem penilaian tersebut yaitu menggabungkan

antara ujian per KD dengan ujian mid dan akhir semester. Selain itu, dari

sekolah berupaya untuk menyesuaikan agar ujian untuk mata diklat

produktif, adaptif dan normatif dilaksanakan bersama-sama, padahal jenis

penilaian dari mata diklat tersebut sudah berbeda. Selanjutnya, peneliti

juga menemukan hambatan lain yang menyebabkan SMK N 6 Surakarta

tidak bisa menjalankan sistem penilaian per KD secara utuh, dimana pada

hakekatnya guru menginginkan penghasilan tambahan sebagai panitia

pelaksana ujian mid dan akhir semester, maka dari itu diadakan ujian mid

dan akhir semester. Karena di dalam sistem ujian per KD, pelaksanaannya

cukup dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan saja.

Dari hasil data diatas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya

hambatan yang terdapat dalam pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar

mata diklat produktif yaitu kurang lancarnya siswa dalam membayar SPP.

Hal ini menyebabkan SMK N 6 Surakarta harus mengubah sistem

penilaian tersebut yaitu menggabungkan antara ujian per KD dengan ujian

mid dan akhir semester. Selain itu, adanya perbedaan sistem penilaian

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

antara mata diklat produktif dengan mata diklat normatif dan adaptif,

dimana untuk mata diklat normatif dan adaptif mengenal adanya sistem

ujian mid dan akhir semester sedangkan untuk mata diklat produktif hanya

mengenal sistem ujian KD. Sedangkan dari observasi peneliti ditemukan

masalah/hambatan dalam sistem penilaian hasil belajar per KD yaitu

terdapat sebagian guru yang menginginkan penghasilan tambahan sebagai

panitia pelaksana ujian mid dan akhir semester.

b. Kurangnya Pemahaman Guru Mengenai Teknik Penilaian

Penentuan teknik penilaian hasil belajar tidaklah mudah, seorang

guru terlebih dahulu harus mengetahui indikator-indikator pada

kompetensi dasar sebelum menentukan teknik penilaian yang nantinya

akan dipakai/dipilih. Oleh karena itu, dalam pemilihan teknik penilaian

dibutuhkan petunjuk teknis yang diperuntukkan bagi pelaksanaan

penilaian hasil belajar peserta didik dan juga diperlukan pengarahan dari

kepala sekolah dan wakil kepala. Hal ini diungkapkan oleh Informan III

dalam wawancara tanggal 25 Mei 2012 yang menjelaskan bahwa

“Penentuan teknik penilaian itu tidak mudah, kita harus mengetahui sifat

pelajaran, isi KD. Selanjutnya baru bisa ditentukan tekniknya”. Hal yang

senada juga dikatakan oleh Informan V dalam wawancara tanggal 28 Mei

2012 yang mengatakan bahwa “Kami sebenarnya kesulitan dalam

menentukan teknik penilaian yang pelajarannya tidak bisa dinilai dengan

satu teknik. Harusnya kan sekolah, maksudnya kepala dan waka memberi

arahan, tapi seolah ini itu seperti masalah guru, bukan masalah bagi

sekolah”.

Sedangkan menurut Informan II dalam wawancara tanggal 22 Mei

2012 yang menyatakan bahwa “Penentuan teknik itu yang sulit. Dan

seharusnya sekolah memberi arahan kepada guru yang bersangkutan biar

tidak kesulitan menentukannya”. Dengan adanya arahan dari sekolah

dalam hal ini kepala sekolah dan wakilnya, maka guru akan lebih mudah

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

untuk menentukan teknik penilaian dan tidak mengganggu pembelajaran,

karena tugas utama seorang guru adalah mengajar dan mendidik siswa.

Pelaksanaan penilaian hasil belajar akan berjalan dengan baik

apabila sesuai dengan alur pembelajaran yang ada pada perencanaan

pembelajaran. Dalam pembelajaran, seorang guru haruslah menetapkan

teknik penilaian pada mata pelajaran/diklat yang menjadi tanggung

jawabnya sebelum proses pembelajaran berlangsung. Proses penentuan

teknik penilaian tersebut tidaklah mudah, dibutuhkan pengetahuan dan

pengalaman sehingga seorang guru tidak mengalami kesulitan. Kurangnya

membaca dan rasa ingin tahu tentang pedoman dalam penentuan teknik

penilaian yang menyebabkan guru mengalami kesulitan. Hal tersebutlah

yang menjadi hambatan, dimana guru di Program Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK N 6 Surakarta kurang memahami kriteria-kriteria yang

digunakan dalam menentukan teknik penilaian. Selain itu, kepala sekolah

dan wakil kepala sekolah juga tidak memberikan pengarahan bagi guru

yang mengalami kesulitan. Sehingga sebagian guru menilai menggunakan

rumus yang di modifikasi sendiri dari guru yang bersangkutan.

Dari hasil data yang diperoleh dapat diketahui bahwa dalam

menentukan teknik penilaian terdapat hambatan, selain dari faktor guru

yang kurang memahami dalam menentukan teknik penilaian yang

disebabkan kurang membaca dan tidak mempunyai buku pedoman

penilaian, hambatan juga timbul dari kepala sekolah dan wakilnya yang

kurang memberi pengarahan dan tanggapan kepada guru yang mengalami

kesulitan dalam menentukan teknik penilaian.

c. Kebiasaan Guru Menilai Hanya Dari Aspek Kognitif

Penilaian hasil belajar pada kurikulum KTSP di dasarkan pada

penilaian 3 (tiga) aspek, yaitu afektif, psikomotorik dan kognitif. Akan

tetapi karena kurang pemahaman mengenai hal tersebut, biasanya

penilaian dilakukan untuk menilai aspek kognitif saja. Hal ini disampaikan

oleh Informan I dalam wawancara tanggal 12 Mei 2012 yang menjelaskan

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

bahwa “Yang sering dilakukan oleh guru adalah menilai dari ranah

kognitif, kalau guru yang sudah tua mungkin sudah terbiasa dengan sistem

lama dan kurang paham dengan perkembangan tentang penilaian”.

Selain kurang memahami sistem penilaian pada Kurikulum KTSP,

ada faktor lain yang menyebabkan seorang guru masih menilai dengan

satu aspek yaitu sifat malas guru. Hal ini juga diungkapkan oleh Informan

II dalam wawancara tanggal 22 Mei 2012 yang menyatakan bahwa:

Kendalanya itu ada beberapa guru yang bisa dikatakan males.

Sebenarnya sistem penilaiannya sudah bagus, tapi orang yang

menjalankannya saja yang kurang bagus. Padahal sudah mengerti

aturannya bahwa penilaian itu harus terdiri dari ranah kognitif, afektif

dan psikomotorik. Tapi yang sering malah yang kognitif. Jadi

kesimpulannya aturan sudah bagus tapi pelaksana yang kurang bagus.

Pada hakekatnya penilaian hasil belajar adalah mengukur semua

kemampuan peserta didik, baik dari aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik. Sehingga hasil penilaian merupakan kemampuan peserta

didik secara utuh. Hal ini diungkapkan oleh Informan III dalam

wawancara tanggal 25 Mei 2012 yang mengatakan bahwa “Kita

seharusnya mengikuti standar yang ada, itukan sudah ditentukan oleh

waka kurikulum. Tapi yang namanya guru pasti ada sebagian yang menilai

dari tes saja, itu kan menyalahi aturan. Tapi prosentasenya ya sedikit”.

Sedangkan dari hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa di

SMK N 6 Surakarta khusunya di Program Keahlian Perkantoran masih

banyak yang menilai hanya dari satu aspek kognitif saja. Hal ini dapat

diketahui sumber nilai peserta didik hanya berasal dari tes/ujian. Padahal

dalam Kurikulum KTSP menekankan adanya praktek sebagai standar

penguasaan kompetensi.

Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan guru

yang menilai dari satu sisi yaitu dari ranah kognitif menghambat peserta

didik untuk mengetahui penguasaan kompetensi yang telah dipelajari.

Penilaian kognitif hanya menitikberatkan pada ujian tertulis saja dan tidak

bisa dijadikan acuan berhasil atau tidaknya peserta didik dalam menguasai

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

kompetensi. Dari data diatas pula dapat diketahui bahwa guru hanya

menggunakan penilaian postes saja. Sehingga guru tidak mengetahui

kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3. Usaha-usaha yang Dilakukan untuk Mengatasi Kendala/hambatan

Dalam Pelaksanaan Sistem Penilaian Hasil Belajar Mata Diklat Produktif

Dalam sebuah organisasi/instansi yang baik, tentunya akan mencari

solusi yang terbaik untuk mengurangi intensitas dari hambatan/kendala yang

dapat mengganggu berjalannya sebuah proses. Begitu juga halnya di SMK N 6

Surakarta, untuk mengatasi hambatan/kendala yang terkait dengan

pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar maka ditempuh usaha-usaha yang

sesuai dengan permasalahannya.

a. Mengkombinasikan Ujian Mid dan Akhir Semester Dengan Ujian KD

Usaha yang dilakukan oleh pihak guru untuk mengatasi hambatan

kurang lancarnya siswa dalam membayar SPP, maka cara yang diambil

oleh SMK N 6 Surakarta yaitu menggabungkan antara ujian per KD

dengan ujian mid dan akhir semester. Sistem tersebut dipakai dengan

alasan untuk mengurangi beban pembayaran SPP yang belum lunas. Hal

ini diungkapkan oleh Informan I dalam wawancara tanggal 12 Mei 2012

yang mengungkapkan bahwa “Ya seperti itu tadi, solusinya kita

mengadakan ujian mid dan semesteran. Dan sebelum hari H ujian biasanya

wali murid datang ke sekolah untuk melunasi SPP, kalau nggak lunas

siswa tidak diperbolehkan ikut ujian mid dan semesteran.”. Hal ini

dipertegas oleh informan IV dalam wawancara tanggal 26 Mei 2012 yang

menyatakan bahwa “Solusinya dari sekolah mengadakan ujian KD dan

juga semesteran, menurut saya itu manjur. Dan disini itu sudah seperti

tradisi, menjelang ujian semesteran baru melunasi SPP yang belum lunas”.

Sedangkan dari hasil observasi peneliti, dapat diketahui bahwa

kurangnya sosialisasi sistem ujian KD, sekolah mengadakan ujian mid dan

akhir semester. Dengan adanya ujian mid dan akhir semester biasanya

pihak wali murid melunasi SPP yang masih menjadi tanggungan. Akan

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

tetapi dengan diadakannya ujian mid dan akhir semester menghambat

siswa dalam menerima pelajaran, karena jumlah jam tatap muka yang

berkurang akibat digunakan sebagai ujian.

Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa usaha yang

ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan

mengkombinasikan ujian mid dan akhir semester dengan ujian KD.

b. Penggunaan 2 (dua) Teknik Penilaian Dalam Satu Mata

Diklat/Pelajaran

Untuk mengatasi hambatan dalam pemilihan teknik penilaian maka

guru di Program Keahlian Administrasi Perkantoran biasanya

menggunakan 2 (dua) teknik penilaian. Hal ini diungkapkan oleh Informan

II dalam wawancara tanggal 22 Mei 2012 yang menyatakan bahwa:

Pemilihannya disesuaikan dengan materi dan dengan situasi dan

kondisi. Sebagai contoh, kalau KKPI kan pastinya jenis penilaiannya

parktek/unjuk kerja. Tapi karena di ujian juga ada teori maka

pengambilan penilaiannya ya tertulis juga. Sehingga dalam satu

pelajaran menggunakan dua teknik yang berbeda.

Hal ini diperkuat oleh Informan III dalam wawancara tanggal 25 Mei 2012

yang mengatakan bahwa “Daripada bingung karena dari pihak sekolah

juga tidak ada tanggapan, ya saya berisnisiatif menggunakan dua jenis

teknik yang berbeda”.

Sedangkan hal yang berbeda dikatakan oleh Informan V dalam

wawancara tanggal 28 Mei 2012 yang mengatakan bahwa:

Kalau dapat mata diklat yang dinilai dengan teknik satu tidak pas,

teknik dua tidak pas juga, ya terpaksa saya nilai dengan cara saya

sendiri. Kenapa saya begitu?karena dari sekolah tidak segera

menanggapi. Kalau saya nunggu terus, yang repot kan malah saya

sendiri nantinya, sudah waktunya penilaian sedangkan teknik belum

ada rumusannya. Tapi biasanya juga menggunakan teknik penilaian

yang terdahulu, itupun kalau belum ada perubahan.

Pemilihan atau penentuan teknik penilaian dilakukan untuk

mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang

berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

kompetensi yang harus dikuasai. Dalam menentukan teknik penilaian pada

mata diklat praktek guru Program Keahlian Administrasi Perkantoran

SMK N 6 Surakarta mayoritas menggunakan 2 (dua) teknik penilaian. Hal

ini dikarenakan dalam mata diklat tersebut pastilah terdapat ujian tertulis

yang menghendaki adanya teknik penilaian tertulis.

Dari hasil data diatas dapat diketahui bahwa solusi untuk mengatasi

masalah tersebut adalah dengan menggunakan 2 (dua) teknik penilaian.

Sedangkan cara lain yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik

penilaian tahun-tahun sebelumnya apabila kompetensi tidak terlalu

berubah. Selain itu, guru juga membuat rumusan penilaian secara pribadi

sebagai langkah untuk mengatasi kesulitan dalam penentuan teknik

penilaian.

c. Mengadakan Supervisi Sekolah

Penilaian yang hanya menggunakan aspek kognitif dinilai tidak

wajar, karena aspek afektif dan psikomotorik juga menjadi dasar dalam

penilaian hasil belajar. Untuk pemecahannya, kepala sekolah mengadakan

kegiatan supervisi sekolah yang biasanya dilaksanakan diawal dan diakhir

semester. Hal ini diungkapkan oleh Informan I dalam wawancara tanggal

12 Mei 2012 yang mengatakan bahwa “Biasanya gini, untuk memantau

kinerja guru, kepala sekolah mengadakan evaluasi di akhir semester dan

meminta contoh silabus dan RPP diawal semester. Dan waka juga

mengamati berlangsungnya pembelajaran di kelas. Dari sinilah diketahui

kinerja guru selama satu semester”.

Selain mengadakan supervisi dengan mengevaluasi RPP dan

Silabus masing-masing guru, kepala sekolah juga mengutus sebagian guru

untuk mengikuti program PLPG. Hal ini senada dengan pendapat dari

Informan VI dalam wawancara tanggal 29 Mei 2012 yang menyatakan

bahwa “Tiap tahunnya kami menunjuk guru untuk ikut PLPG. Jadi gini, di

PLPG nanti guru dibimbing agar terus berkembang. Setelah lulus,

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

diharapakan guru semakin professional. Dampaknya pada kualitas

pembelajaran”.

Dalam proses upaya peningkatan mutu pendidikan, guru

merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibimbing untuk

dikembangkan terus-menerus. Pembimbingan kedinasan yang sudah

berjalan demi pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program

pendidikan pra-jabatan serta program pembimbingan dalam jabatan. Ada

juga PLPG dalam sertifikasi, atau pembimbingan melalui penataran-

penataran peningkatan mutu guru. Sehingga guru akan lebih berkembang

dana dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi

yang begitu cepat.

Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa usaha untuk

mengatasi penilaian guru yang hanya mengacu pada aspek kognitif yaitu

dengan cara kepala sekolah mengadakan supervisi sekolah. Selain

memantau dan mengevaluasi kinerja guru, kegiatan ini juga dilaksanakan

dengan mengembangkan guru agar guru semakin professional.

C. Pembahasan

Dalam bagian ini, peneliti menganalisis data yang dikumpulkan di

lapangan sesuai dengan rumusan masalah yang selanjutnya dihubungkan dengan

teori yang sudah ada.

1. Pelaksanaan Sistem Penilaian Hasil Belajar Mata Diklat Produktif Kelas

XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta

a. Dasar Penilaian Hasil Belajar Mata Diklat Produktif Kelas XI

Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta

Dari penelitian yang telah peneliti lakukan diperoleh pemahaman

bahwa penilaian hasil belajar merupakan bagian dari kurikulum yang

berguna untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

pembelajaran, keberhasilan siswa dan guru sebegai pendidik. Dasar yang

digunakan dalam penilaian hasil belajar Mata Diklat Produktif Kelas XI

Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) di SMK N 6 Surakarta

adalah Standar Penilaian dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

dan Kurikulum KTSP Spektrum yang berlaku mulai tahun ajaran

2009/2010 berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 251/C/KEP/MN/2008 tentang

Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

Dalam Buku Panduan Lengkap KTSP mengaskan bahwa penilaian

hasil belajar berdasarkan Kurikulum KTSP Spektrum menekankan pada

ketuntasan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tiap Kompetensi

Dasar (KD). Dengan kata lain apabila peserta didik tidak bisa mencapai

indikator tiap KD, maka peserta didik diwajibkan untuk mengikuti

program remidiasi. Apabila peserta didik sudah bisa mencapai batas

ketuntasan setiap indikator, maka dapat dikatakan peserta didik tersebut

telah menguasai KD yang bersangkutan dan berhak melanjutkan KD

selanjutnya.

Dalam prakteknya, guru di SMK N 6 Surakarta khususnya guru

mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

melaksanakan penilaian berdasarkan KD. Pelaksanaanya, setelah

pembelajaran pada KD tertentu sudah selesai maka pada pertemuan

selanjutnya akan diadakan ujian Kelompok Kompetensi Dasar (KKD).

Disamping itu dijelaskan pula bahwa siswa yang sudah mencapai sasaran

pembelajaran berdasarkan indikator KD, maka berhak melanjutkan KD

berikutnya. Sedangkan siswa yang belum mencapai sasaran pembelajaran

berdasarkan indikator KD maka harus mengikuti remidiasi.

Dalam penilaian mata diklat produktif, guru haruslah terlebih

dahulu menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Fungsi dari

KKM ini adalah sebagai indikator dalam menentukan keberhasilan peserta

didik dalam memahami kompetensi yang telah diajarkan. Dalam

menentukan nilai KKM, guru Program Keahlian Administrasi Perkantoran

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

(AP) diharuskan mengikuti program MGMP sekolah dengan melalui 3

(tiga) dasar, yaitu kompleksitas indikator, daya dukung dan intake siswa.

Dengan ketiga dasar tersebut guru Program Keahlian Administrasi

Perkantoran (AP) dapat menentukan nilai KKM sesuai dengan kapasitas

siswa dan tidak membebani siswa.

b. Mekanisme Penilaian Hasil Belajar

Berdasarkan Depdiknas (2008) tentang Rancangan Penilaian Hasil

belajar ditegaskan bahwa dalam penilaian haruslah melalui beberapa

mekanisme sebagai berikut yaitu: perencanaan penilaian, pelaksanaan

penilaian, analisis penilaian dan tindak lanjut penilaian serta pelaporan

penilaian. Sedangkan dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa

mekanisme penilaian yang dilaksanakan di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta adalah sebagai berikut:

1) Persiapan Penilaian

Persiapan penilaian merupakan kegiatan yang harus

dilaksanakan sebelum mengadakan penilaian. Supaya penilaian

nantinya berjalan dengan lancar, maka seorang guru harus juga

mempersiapkan instrumen penilaian sebelum pelaksanaan penilaian.

Untuk itu, segala sesuatu yang terkait dalam penilaian antara lain kisi-

kisi, soal, jobsheet dan lembar penilaian beserta kunci jawaban

hendaknya dipersiapkan oleh guru sewaktu pembuatan Silabus dan

RPP di awal tahun pelajaran.

Dalam penelitian yang dilakukan di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) diperoleh pemahaman bahwa sebelum

melaksanakan penilaian, guru harus mempersiapkan soal, kisi-kisi,

jobsheet dan lembar penilaian beserta kunci jawaban.

a) Menyusun Kisi-kisi

Kisi-kisi harus dibuat oleh guru sebelum melaksanakan

proses penilaian/ujian. Dengan kisi-kisi maka guru akan semakin

mudah dalam menyusun soal ujian. Sedangkan bagi siswa, kisi-kisi

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

berfungsi sebagai acuan dalam persiapan materi yang akan

diujikan. Sebagaimana dengan soal, kisi-kisi haruslah dibuat sejauh

mungkin sebelum penilaian bahkan sebelum pembuatan soal ujian.

Pembuatan kisi-kisi biasanya dilaksanakan juga dalam waktu

pembuatan Silabus dan RPP diawal tahun pelajaran.

Dalam prakteknya tidak semuanya guru di Program

Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) membuat kisi-kisi dengan

terencana dan terstruktur. Sebagian dari guru hanya membuat kisi-

kisi secara dadakan, sehingga materi kisi-kisi tidak sesuai dengan

soal yang keluar.

b) Persiapan Soal

Dari penelitian yang telah dilakukan peneliti memperoleh

keterangan bahwa sebelum melaksanakan penilaian hasil belajar,

guru harus mempersiapkan soal ujian. Pada mulanya, seorang guru

haruslah memberi pelajaran kepada siswa sesuai dengan

kompetensi. Siswa yang belum memahami kompetensi tersebut

haruslah dibimbing, agar dapat memahami dan mengikuti teman-

teman yang lainnya dan tidak tertinggal. Karena di SMK N 6

Surakarta terdapat penilaian per KD, maka setelah siswa selesai

mempelajari kompetensi tertenu, maka kewajiban guru adalah

menilai. Sebelum menilai guru haruslah membuat soal terlebih

dahulu. Soal yang baik haruslah dibuat sejauh mungkin sebelum

ujian/penilaian agar soal tersebut bisa diuji/analisis oleh guru

apakah sesuai dengan kompetensi yang diajarkan ataukah belum.

Sehingga diharapkan siswa tidak kesulitan dalam mengerjakannya.

Dalam prakteknya tidak semuanya guru di Program

Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta

membuat/mempersiapkan soal sebelumnya. Dari hasil penelitian

membuktikan bahwa terdapat sebagian guru yang memberikan soal

yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat

mempengaruhi kompetensi yang dicapai oleh peserta didik.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

c) Menentukan Unsur-unsur yang Dinilai

Penilaian merupakan proses mengukur tingkat kemampuan

siswa dalam menguasai materi atau kompetensi dasar. Untuk

mengukur kompetensi siswanya, guru di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta tidak hanya menilai

dari sisi penguasaan materi saja, akan tetapi

kemampuan/kompetensi dapat juga dinilai melalui keaktifan dan

kemauan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Selain

itu, dalam penilaian hasil belajar terdapat aspek-aspek yang harus

dinilai, antara lain aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang

sudah ditetapkan sesuai kompetensi dasar yang tercantum dalam

RPP. Dalam penilaian hasil belajar, ketiga aspek tersebut dapat

berupa keaktifan, ujian atau tugas.

Hal ini sesuai dengan pendapat dari Haryati dalam buku

Model dan Teknik Penilaian (2008) yang menyatakan bahwa “Pada

umumnya hasil belajar dapat dikelompokan menjadi tiga aspek

yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif” (hlm. 22). Aspek

kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan peserta didik untuk

menangkap pelajaran. Aspek afektif dapat diartikan sebagai

pengetahuan tentang kecerdasan emosianal yang mencakup sikap

dan nilai peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan

psikomotorik merupakan kemampuan siswa yang berkaitan dengan

keterampilan siswa.

d) Menentukan Teknik Penilaian

Di dalam Depdiknas (2008) tentang Rancangan Penilaian

Hasil Belajar dijelaskan bahwa terdapat beberapa teknik penilaian

antara lain melalui tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal,

penilaian diri, dan penilaian antar teman yang sesuai dengan

karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

Sedangkan dalam penentuan teknik penilaian hasil belajar

siswa dapat didasarkan dari beberapa hal yaitu dari karakteristik

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

mata pelajaran maupun dari kompetensi dasar. Kenyataannya,

teknik penilaian tes tertulis merupakan jenis penilaian yang paling

sering dipakai sebagian besar guru di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta. Tes tertulis biasa

digunakan karena pelaksanaannya mudah dan bisa dilaksanakan

dalam keadaan dadakan.

e) Menyusun Jobsheet dan Lembar Penilaian

Jobsheet merupakan petunjuk pelaksanaan kerja/praktek

dalam mata diklat praktek. Karena di dalam mata diklat produktif

pada umumnya adalah praktek, maka guru diaharuskan membuat

jobsheet yang dicantumkan dalam RPP. Selain jobsheet, hal yang

perlu dibuat oleh guru adalah lembar penilaian beserta kunci

jawaban.

Dalam pembuatan jobsheet, lembar penilaian beserta kunci

jawaban mayoritas guru di Program Keahlian Administrasi

Perkantoran (AP) telah membuatnya sebelum ujian berlangsung.

Tepatnya pada waktu pembuatan RPP yang biasa dikerjakan

diawal tahun pelajaran. Lembar penilaian tersebut terdiri dari

beberapa elemen penilaian antara lain persiapan, proses, hasil

kerja, sikap kerja dan waktu. Selanjutnya, guru akan mengetahui

nilai siswa setelah dilakukan penjumlahan dari masing-masing

elemen penilaian.

2) Pelaksanaan Penilaian

Pelaksanaan penilaian adalah penyajian penilaian kepada

peserta didik. Penilaian dilaksanakan seharusnya dilaksanakan dalam

suasana kondusif, tenang dan nyaman dengan menerapkan sehingga

siswa akan lebih mudah berkonsentrasi dalam mengikuti penilaian atau

ujian yang diadakan. Dalam pelaksanaan penilaian guru hendaknya

juga menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka,

menyeluruh, menggunakan acuan kriteria, dan akuntabel.

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Menurut Depdiknas (2008) dapat dijelaskan mengenai prinsip-

prinsip penilaian hasil belajar:

1) Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang

mencerminkan kemampuan yang diukur.

2) Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria

yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3) Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan

peserta didik, dan tidak membedakan latar belakang

sosialekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan

jender;

4) Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak

terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;

5) Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan;

6) Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup

semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik

yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan

peserta didik;

7) Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan

bertahap dengan mengikuti langkahlangkah yang baku;

8) Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada

ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan;

9) Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik

dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. (hlm. 5).

Di SMK N 6 Surakarta Pelaksanaan penilaian hasil belajar

dilaksanakan oleh pendidik setelah melakukan kegiatan belajar

mengajar minimal 1 (satu) KD yang didasarkan pada prinsip-prinsip

penilaian diatas walaupun penerapannya tidak jelas. Pelaksanaan

penilaian pendidik harus berpedoman dengan silabus dan RPP yang

telah dibuat sebelumnya. Dengan adanya pembuatan silabus dan RPP

diharapkan seorang pendidik sudah mempersiapkan segala sesuatu

yang terkait dengan pelaksanaan penilaian secara matang. Sehingga

proses penilaian dapat berjalan dengan objektif dan benar-benar

berdasarkan kemampuan siswa.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

3) Pelaporan Hasil Penilaian

a) Penyampaian Hasil Ujian

Selain membimbing siswa seorang guru juga berkewajiban

untuk menyampaikan nilai hasil belajar siswa. Sehingga siswa

dapat mengetahui kekurangan-kekurangan mereka selama

mengkuti pembelajaran. Selain menyampaikan hasil belajar siswa

dalam bentuk raport, guru juga berkewajiban dalam menyampaikan

nilai hasil ujian baik yang ujian KD, mid maupun ujian semester

dengan tepat waktu, sehingga peserta didik yang nilainya kurang

dari KKM dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti remidiasi.

Dalam kenyataannya, di Program Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK N 6 Surakarta terdapat guru yang tidak

melaporkan/ menyampaikan nilai hasil ujian KD, mid maupun

ujian akhir semester. Sehingga siswa tidak bisa mengevaluasi diri

karena tidak mengatahui hasil nilai dari ujian yang diadakan.

b) Pengumuman Nilai Rapor

Tujuan dari Rapor adalah untuk melaporkan hasil penilaian

mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap

akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk

buku laporan pendidikan.

Di SMK N 6 Surakarta Penyusunan dan pengumuman nilai

rapor dilakukan oleh pihak wali kelas. Pelaporan nilai akhir siswa

(rapor) biasanya dilakukan setelah 2 (dua) minggu pelaksanaan

ujian semester berakhir. Dimana bentuk rapor yang sekarang

berlaku bukan berupa buku, akan tetapi berupa lembaran kertas.

Keuntungan dari model rapor tersebut yaitu mudah dalam

penyusunannya, karena sudah input nilai menggunakan komputer

dan penyimpanan arsip yang tidak membutuhkan ruang yang luas.

Sedangkan kelemahannya adalah model rapor tersebut mudah

rusak dan hilang karena berebentuk lembaran kertas.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

4) Remidiasi

Pelaksanaan remidiasi hakekatnya bertujuan untuk

mengantarkan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan

sebelumnya. Pembelajaran remidiasi dapat dilaksanakan dengan

beberapa cara, yaitu: memberikan pembelajaran ulang, memberikan

tugas dengan bimbingan, pembelajaran tutor sebaya, melaksanakan

praktek ulang dengn bimbingan, dan memberi bimbingan secara

individual atau kelompok kecil.

Dalam prakteknya, mayoritas guru di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta tidak memahami arti

sebenarnya dari remidi. Kebanyakan guru menganggap bahwa remidi

hanyalah sekedar mengerjakan ujian kembali, bukan dimulai dari

proses pembelajaran ulang pada kompetensi yang belum tuntas.

Selanjutnya, Pelaksanaan remidiasi di SMK N 6 Surakarta

dilaksankan sebanyak 3 (tiga) kali setelah ujian harian (kompetensi

dasar) maupun setelah ujian mid semester dan ujian semester. Apabila

siswa tersebut belum juga memperoleh nilai diatas KKM yang telah

ditentukan, maka nilai ditulis apa adanya walaupun kurang dari KKM.

Sehingga siswa dimungkinkan untuk mengikuti remidiasi semester

depan atau remidiasi secara khusus.

2. Kendala/hambatan yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Sistem Penilaian

Hasil Belajar Mata Diklat Produktif

Adapun hambatan-hambatan yang terdapat dalam pelaksanaan sistem

penilaian hasil belajar Mata Diklat Produktif di Kelas XI Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta adalah sebagai berikut:

a. Pembayaran SPP yang Kurang Lancar, Menghambat Pelaksanaan

Sistem Penilaian Per KD

Hambatan yang terdapat dalam pelaksanaan sistem penilaian hasil

belajar mata diklat produktif di Program Keahlian Administrasi

Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta yaitu kurang adanya keseriusan

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

dari peserta didik untuk mengikuti ujian per KD. Selanjutnya

masalah/hambatan timbul pada segi non teknis, dimana sebagian siswa

belum melunasi SPP, sehingga pelaksanaan ujian mid dan akhir semester

digunakan untuk menarik siswa/wali murid untuk melunasi SPP. Selain

itu, adanya perbedaan sistem penilaian antara mata diklat produktif dengan

mata diklat normatif dan adaptif, dimana untuk mata diklat normatif dan

adaptif mengenal adanya sistem ujian mid dan akhir semester sedangkan

untuk mata diklat produktif hanya mengenal sistem ujian KD. Sedangkan

dari observasi peneliti ditemukan masalah/hambatan dalam sistem

penilaian hasil belajar per KD yaitu terdapat sebagian guru yang

menginginkan penghasilan tambahan sebagai panitia pelaksana ujian mid

dan akhir semester. Lebih jelasnya, sistem penilaian per KD akan

mengurangi kesejahteraan guru yang biasanya mendapatkan penghasilan

tambahan berupa honor sebagai panitia pelaksanaan ujian mid dan akhir

semester.

b. Kurangnya Pemahaman Guru Mengenai Teknik Penilaian Hasil

Belajar Mata Diklat Produktif

Proses penentuan teknik penilaian tidaklah mudah, dibutuhkan

pengetahuan dan pengalaman sehingga seorang guru tidak mengalami

kesulitan dalam menentukan teknik penilaian. Hal tersebutlah yang

menjadi hambatan, dimana guru kurang memahami kriteria-kriteria yang

digunakan dalam menentukan teknik penilaian. Selain dari faktor guru

yang kurang memahami dalam menentukan teknik penilaian, hambatan

juga timbul dari kepala sekolah dan wakilnya yang kurang memberi

pengarahan dan tanggapan kepada guru yang mengalami kesulitan dalam

menentukan teknik penilaian. Hal ini disebabkan jam pelajaran yang padat,

sehingga kepala sekolah dan wakilnya kesulitan dalam menentukan waktu

untuk memberikan pengarahan kepada para guru.

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

c. Kebiasaan Guru Menilai dari Aspek Kognitif

Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan

informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan

proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan kompetensi yang harus

dikuasai. Akan tetapi, kebiasaan guru yang menilai dari satu sisi yaitu dari

ranah kognitif menghambat peserta didik untuk mengetahui penguasaan

kompetensi yang telah dipelajari. Penilaian kognitif hanya menitikberatkan

pada ujian tertulis saja dan tidak bisa dijadikan acuan berhasil atau

tidaknya peserta didik dalam menguasai kompetensi. Hal inilah yang

mengahambat dalam pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar mata diklat

produktif di Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6

Surakarta dimana mayoritas guru hanya menggunakan satu teknik

penilaian, yaitu teknik ujian tertulis yang hanya dapat menilai kemampuan

siswa pada aspek kognitif.

3. Usaha-usaha yang Dilakukan untuk Mengatasi Kendala/hambatan

Dalam Pelaksanaan Sistem Penilaian Hasil Belajar Mata Diklat Produktif

Untuk mengatasi hambatan/kendala yang terkait dengan pelaksanaan

sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta maka ditempuh usaha-

usaha yang sesuai dengan permasalahannya sebagai berikut:

a. Mengkombinasikan Ujian Mid dan Akhir Semester Dengan Ujian KD

Untuk mengatasi hambatan dalam administrasi SPP yang tidak

lancar dan banyak yang belum melunasi SPP, dari pihak guru menyetujui

untuk diadakan ujian mid dan akhir semester. Hal ini terbukti efektif,

karena setiap H-1 sebelum pelaksanaan ujian mid dan akhir semester para

wali murid datang ke sekolah untuk melunasi SPP yang belum terbayar.

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

b. Penggunaan 2 (dua) Jenis Teknik Penilaian Dalam Satu Mata

Diklat/Pelajaran

Untuk mengatasi hambatan dalam pemilihan teknik penilaian maka

guru di Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta

biasanya menggunakan dua jenis teknik penilaian. Sedangkan cara lain

yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik penilaian tahun-tahun

sebelumnya apabila kompetensi tidak terlalu berubah. Selain itu, guru juga

membuat rumusan penilaian secara pribadi sebagai langkah untuk

mengatasi kesulitan dalam penentuan teknik penilaian.

c. Mengadakan Supervisi Sekolah

Usaha untuk mengatasi penilaian guru yang hanya mengacu pada

aspek kognitif yaitu dengan cara kepala sekolah SMK N 6 Surakarta

mengadakan supervisi sekolah. Selain memantau dan mengevaluasi

kinerja guru, kegiatan ini juga dilaksanakan dengan mengembangkan guru

agar guru semakin berkembang dan profesional.

Supervisi sekolah merupakan tugas pokok dari kepala sekolah dan

harus dilaksanakan dengan benar dan berkelanjutan, sehingga mutu para

guru di SMK N 6 Surakarta akan terus berkembang dan professional.

Kegiatan supervisi ini bisa berupa PLPG dalam sertifikasi, atau

pembimbingan melalui penataran-penataran peningkatan mutu guru.

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan analisis yang telah

dilakukan peneliti dapat mengambil kesimpulan dari masalah pelaksanaan sistem

penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta, sebagai berikut:

1. Pelaksanaan penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI di

Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta

berdasarkan pada Standar Penilaian dari Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) dan Kurikulum KTSP Spektrum yang berlaku mulai

tahun ajaran 2009/2010 berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor:

251/C/KEP/MN/2008 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah

Kejuruan, dimana penilaian tersebut dilaksanakan per Kompetensi Dasar

(KD). Akan tetapi pelaksanaan penilaiannya tidak murni per KD

melainkan dikombinasikan dengan ujian mid dan akhir semester. Cara ini

dipakai untuk mensiasati pembayaran SPP yang dilakukan orang tua/wali

murid pada pelaksanaan ujian mid dan akhir semester. Mekanisme

penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta adalah sebagai

berikut:

a. Persiapan Penilaian

Sebelum melaksanakan penilaian, guru di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta terlebih dahulu

mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

1) Menyusun Kisi-kisi

Kisi-kisi harus dibuat oleh guru sebelum melaksanakan proses

penilaian/ujian. Dalam prakteknya tidak semua guru di Program

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) membuat kisi-kisi dengan

terencana dan terstruktur. Sebagian dari guru hanya membuat kisi-

kisi secara dadakan, sehingga materi kisi-kisi tidak sesuai dengan

soal yang keluar.

2) Persiapan Soal

Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat diketahui

bahwa tidak semua guru membuat/mempersiapkan soal

sebelumnya. Hal ini dapat diketahui dengan adanya sebagian guru

yang memberikan soal yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

3) Menentukan Unsur-unsur yang Dinilai

Aspek/unsur yang harus dinilai Penilaian hasil belajar antara lain

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Kebanyakan dari guru di

Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta

hanya menilai dari aspek kognitif saja.

4) Menentukan Teknik Penilaian

Penentuan teknik penilaian hasil belajar siswa dapat didasarkan

dari beberapa hal yaitu dari karakteristik mata pelajaran maupun

dari kompetensi dasar. Kenyataannya menunjukkan, mayoritas

guru di Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6

Surakarta menggunakan teknik penilaian tes tertulis yang

merupakan jenis penilaian yang paling sering dipakai oleh pendidik

dalam dunia pendidikan.

5) Menyusun Jobsheet dan Lembar Penilaian.

Dalam pemnyusunan jobsheet, lembar penilaian beserta kunci

jawaban mayoritas guru di Program Keahlian Administrasi

Perkantoran (AP) telah membuatnya sebelum ujian berlangsung.

Tepatnya pada waktu pembuatan RPP yang biasa dikerjakan

diawal tahun pelajaran.

b. Pelaksanaan Penilaian

Dalam pelaksanaan penilaian pendidik harus berpedoman dengan

silabus dan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan penilaian

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

hasil belajar didasarkan pada soal yang telah dibuat dan berpedoman

pada kisi-kisi pada kompetensi tertentu. Pelaksanaan penilaian hasil

belajar dilaksanakan oleh pendidik setelah melakukan kegiatan belajar

mengajar minimal 1 (satu) KD.

c. Pelaporan Hasil Penilaian

Pelaporan nilai ujian KD dan Mid Semester biasanya dilaksanakan

maksimal satu minggu setelah ujian berlangsung. Tidak semua guru di

Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta tidak

menyampaikan hasil penilaian/ujian. Sedangkan untuk

pengumuman/pelaporan nilai ujian semester atau rapor dilaksanakan

setelah 2 (dua) minggu pelaksanaan ujian akhir semester selesai.

d. Remidiasi

Pelaksanaan pembelajaran remidi oleh guru di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta dilakukan dengan

memberi tugas atau ujian ulang kepada siswa yang belum tuntas tanpa

memberikan bimbingan sesuai dengan pedoman KTSP.

2. Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem penilaian hasil

belajar mata diklat produktif kelas XI di Program Keahlian Administrasi

Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta.

a. Pembayaran SPP yang kurang lancar, menghambat pelaksanaan sistem

penilaian per KD

b. Kurangnya pemahaman guru mengenai teknik penilaian hasil belajar

c. Kebiasaan guru menilai hanya dari aspek kognitif

3. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala/hambatan dalam

pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif kelas XI di

Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta.

a. Mengkombinasikan ujian mid dan akhir semester dengan ujian KD.

b. Penggunaan 2 (dua) teknik penilaian dalam satu mata diklat/pelajaran.

c. Mengadakan supervisi sekolah.

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas serta berbagai fenomena yang ditemukan

berkaitan dengan penelitian mengenai “Analisis Sistem Penilaian Hasil Belajar

Mata Diklat Produktif Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran (AP)

(Studi Kasus di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surakarta Tahun

Diklat 2011/2012)”, dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut:

1. Penelitian ini bisa memperbaiki sistem penilaian hasil belajar siswa di

SMK N 6 Surakarta untuk waktu yang akan datang.

2. Dengan mengetahui segala hal yang berhubungan dengan sistem penilaian

hasil belajar, peneliti memperoleh pengetahuan menganai karakteristik dan

pelaksanaannya yang dapat bermanfaat dan menjadi bekal bagi peneliti

kelak menjadi guru.

3. Hasil penelitian ini bisa menjadi acuan bagi peneliti yang lain dengan

menggunakan metode penelitian yang berbeda.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas, maka peneliti dapat

memberikan saran-saran yang diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan

pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan di Program Keahlian

Administrasi Perkantoran (AP) SMK N 6 Surakarta yaitu:

1. Kepada Kepala Sekolah SMK N 6 Surakarta

Perlu adanya tinjauan ulang mengenai sistem penilaian yang

mengkombinasikan antara penilaian per KD dengan ujian mid dan akhir

semester. Alangkah baiknya pelaksanaan sistem penilaian dilaksanakan

sesuai kurikulum KTSP yang penilaiannya berdasarkan per KD yang

biayanya jauh lebih murah dibandingkan dengan ujian mid dan akhir

semester. Sehingga biaya tersebut dapat dialokasikan untuk kepentingan

yang lain demi kemajuan sekolah.

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS SISTEM .../Analisis... · analisis sistem penilaian hasil belajar mata diklat produktif program keahlian administrasi perkantoran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

2. Kepada Guru Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6

Surakarta

Para guru hendaknya tidak menilai dari aspek kognitif saja. Sehingga

dapat diperoleh data pencapaian kompetensi siswa yang akurat dan sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sekolah.

3. Kepada Guru di SMK N 6 Surakarta

Dikarenakan beban tugas kepala sekolah yang banyak, guru SMK N 6

Surakarta hendaknya saling membantu kepada guru yang mengalami

kesulitan dalam hal penilaian. Sehingga guru yang bersangkutan akan

segera menemukan solusi dan tidak lagi menunggu keterangan dari kepala

sekolah.