DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan...

16
STULOS 12/2 (September 2013) 195-210 DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN MULA-MULA Tjiauw Thuan - Hali Abstrak: Tulisan ini hendak meneliti eksistensi keempat disiplin ilmu pada universitas mula-mula melalui penelusuran terhadap bibliografi yang menggupas dunia Eropa pada abad pertengahan puncak. Universitas modern lahir di Eropa pada abad pertengahan puncak. Pada universitas mula-mula kita jumpai adanya empat disiplin ilmu yang dikembangkan: sastra, hukum, kedokteran, dan teologia. Para dosen dan karya-karya penting dalam terjemahan bahasa Latin ternyata memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan keempat disiplin ilmu tersebut, selain kebutuhan masyarakat Eropa pada masa itu akan tenaga profesional guru & dosen, ahli hukum & negarawan, ahli medis lainnya, pendeta dan pakar teologia. Guna memenuhi kebutuhan tenaga ahli itu, universitas-universitas modern mula-mula menyelenggarakan empat fakultas yang berbeda. Meskipun disiplin ilmu lainnya juga eksis dan dikembangkan, harus diakui bahwa perkembangannya tidak sepesat keempat disiplin ilmu terapan ini. Kata Kunci: Sastra, hukum, kedokteran, dan teologia. INTRODUKSI Berkenaan langsung dengan tema penelitian kita ini, terdapat dua hal penting yang terlebih dahulu perlu dipahami. Hal pertama ialah universitas modern mula-mula, sementara hal kedua ialah disiplin ilmu utama. Kedua hal ini perlu diberi batasan dan penjelasan agar penelitian kita ini dapat tetap terfokus pada pokok persoalan. Di satu pihak, universitas modern mula-mula hendak membedakannya dengan universitas klasik. Di lain pihak universitas modern mula-mula hendak membedakannya dengan universitas yang berkembang belakangan.

Transcript of DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan...

Page 1: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

STULOS 12/2 (September 2013) 195-210

DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS

MODERN MULA-MULA

Tjiauw Thuan - Hali

Abstrak: Tulisan ini hendak meneliti eksistensi keempat disiplin ilmu pada

universitas mula-mula melalui penelusuran terhadap bibliografi yang

menggupas dunia Eropa pada abad pertengahan puncak. Universitas

modern lahir di Eropa pada abad pertengahan puncak. Pada universitas

mula-mula kita jumpai adanya empat disiplin ilmu yang dikembangkan:

sastra, hukum, kedokteran, dan teologia. Para dosen dan karya-karya

penting dalam terjemahan bahasa Latin ternyata memberikan kontribusi

yang besar bagi perkembangan keempat disiplin ilmu tersebut, selain

kebutuhan masyarakat Eropa pada masa itu akan tenaga profesional

guru & dosen, ahli hukum & negarawan, ahli medis lainnya, pendeta

dan pakar teologia. Guna memenuhi kebutuhan tenaga ahli itu,

universitas-universitas modern mula-mula menyelenggarakan empat

fakultas yang berbeda. Meskipun disiplin ilmu lainnya juga eksis dan

dikembangkan, harus diakui bahwa perkembangannya tidak sepesat

keempat disiplin ilmu terapan ini.

Kata Kunci: Sastra, hukum, kedokteran, dan teologia.

INTRODUKSI

Berkenaan langsung dengan tema penelitian kita ini, terdapat dua hal

penting yang terlebih dahulu perlu dipahami. Hal pertama ialah

universitas modern mula-mula, sementara hal kedua ialah disiplin ilmu

utama. Kedua hal ini perlu diberi batasan dan penjelasan agar penelitian

kita ini dapat tetap terfokus pada pokok persoalan.

Di satu pihak, universitas modern mula-mula hendak membedakannya

dengan universitas klasik. Di lain pihak universitas modern mula-mula

hendak membedakannya dengan universitas yang berkembang belakangan.

Page 2: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

196 DISIPLIN ILMU UTAMA

Universitas-universitas klasik dapat ditelusuri ke dalam sejarah Babilonia,

Mesir, China dan India. Akan tetapi kita justru tidak sedang

membicarakan hal itu. Universitas-universitas modern baru lahir pada

Abad Pertengahan. Abad Pertengahan itu sendiri meliputi kurun waktu

yang panjang antara abad Keempat hingga abad Keempat Belas pada

pentarikhan Masehi. Universitas-universitas modern lebih tepatnya lahir

pada Abad Pertengahan Puncak (High Medieval Ages). Ada pula

pengamat yang menyebut Abad Pertengahan Puncak sebagai Abad

Pertengahan Pusat (Central Medieval Ages).1 Penambahan terminologi

“puncak” atau “pusat” pada Abad Pertengahan berguna untuk

membedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan

Akhir. Pada umumnya disepakati bahwa kurun waktu antara Abad

Kesepuluh hingga Abad Kedua Belas termasuk Abad Pertengahan Puncak.

Konkretnya, Abad Pertengahan Puncak berada di antara tahun 900 M dan

1300 M. Pada kurun waktu inilah universitas-universitas modern lahir.

Universitas-universitas modern mula-mula lahir di Benua Eropa.

Meskipun Yunani memiliki sejarah yang panjang dengan sejumlah

pemikir kenamaan: Sokrates, Plato, Aristoteles, universitas-universitas

modern mula-mula justru tidaklah lahir di sana. Universitas-universitas

modern mula-mula lahir di tanah Italia, Perancis, Spanyol dan Inggris.

Beberapa universitas modern yang acapkali disebut antara lain berdiri di

kota: Montpellier, Samalanca, Salerno, Reggio, Orleans, Bologna, Paris,

Oxford, Toulouse, Padua, Palencia, Cambridge.2 Di antara itu, terdapat

empat universitas yang paling sering masuk ke dalam daftar universitas

modern mula-mula. Keempatnya adalah Universitas Oxford, Universitas

Paris, Universitas Bologna dan Universitas Salerno.

1David C. Lindberg, The Beginnings of Western Science: The Europe Scientific

Tradition in Philosophical, Religious, and Institutional Context, 600 B.C. to A.D. 1450 (Chicago: The University of Chicago, 1992) 183; Clifford E. Bachman, Worlds of Medieval Europe (Oxford: Oxford University, 1998) viii [Ebrary].

2Edward H. Reisner, Historical Foundations of Modern Education (New York: Macmillan, 1927) 303; Bachman, Worlds of Medieval Europe, 249 [Ebrary].

Page 3: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

JURNAL TEOLOGI STULOS 197

Dalam kerangka universitas modern mula-mula tersebutlah kita akan

meneliti disiplin ilmu yang berkembang pada masa itu. Disiplin-disiplin

ilmu apa sajakah yang telah dikembangkan oleh keempat universitas

tersebut? Mengapa mereka mengembangkan disiplin-disiplin ilmu tersebut?

Siapakah tokoh-tokoh penting di dalamnya? Karya-karya apa sajakah

yang menjadi bahan acuan pengembangan disiplin-disiplin ilmu tersebut?

Pertanyaan-pertanyaan ini akan menjadi pemandu kita untuk menelusuri

disiplin ilmu yang berkembang pada universitas modern mula-mula.

Apabila menyelidiki keempat universitas di atas, maka kita bisa

mendapati bahwa universitas-universitas modern mula-mula memiliki

jurusan-jurusan sebagai berikut: sastra, hukum, kedokteran dan teologi.

Keempat disiplin ilmu inilah yang secara universal dikembangkan oleh

universitas-universitas modern mula-mula. Hal ini sama sekali bukan

berarti disiplin-disiplin ilmu di luar itu tidak eksis. Sebelum Abad

Pertengahan pun berbagai disiplin ilmu telah eksis dan berkembang.

Sebut saja biologi, matematika, astronomi, filsafat. Hanya saja, sastra,

hukum, kedokteran dan teologi menjadi primadona pada masa itu. Para

kaum intelektual melalui lembaga-lembaga perguruan tinggi masa itu

secara aktif mengembangkan keempat disiplin ilmu ini sehingga menjadi

sangat diminati di seluruh benua Eropa.

Penelitian kita ini akan berfokus pada keempat disiplin ilmu ini satu

persatu. Kita akan melihat tokoh-tokoh di dalam pengembangan disiplin

ilmu tersebut dan karya-karya penting yang menjadi sumber acuan

mereka. Pada bagian akhir, penulis akan mengajak pembaca untuk

mencermati sigfinikansi perkembangan keempat disiplin ilmu tersebut

pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan Puncak dalam

terkaitannya dengan dunia modern kita dewasa ini.

Sastra

Sebelum menempuh pendidikan tinggi, para remaja dan pemuda di

Abad Pertengahan tentunya telah mendapatkan pendidikan tingkat

Page 4: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

198 DISIPLIN ILMU UTAMA

menengah dan pendidikan tingkat dasar. Hanya saja, perlu ditegaskan

bahwa pada masa itu belum ada pembagian yang jelas dan tegas

sebagaimana pembagian pendidikan masa kini atas: pendidikan dasar,

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, atau dengan penamaan yang

berbeda: primary education, secondary education dan tertiary education.

Warisan pendidikan ala Yunani dan Romawi masih amat mewarnai

pendidikan tinggi pada Puncak Abad Pertengahan. Mereka mempelajari

bidang tata bahasa, retorika, logika, aritmetika, geometri, musik dan

astronomi. Tiga bidang yang awal lazim dinamakan sebagai Trivium

sedangkan empat bidang yang belakangan lazim dinamakan sebagai

Quadrivium. Gabungan dari keduanya, menjadi tujuh bidang, biasanya

dikenal sebagai Seven Liberal Arts.

Pada Abad Pertengahan Puncak, manakala para mahasiswa memasuki

universitas, setiap orang harus terlebih dahulu belajar di fakultas sastra.

Ini merupakan keharusan dan tak dapat ditawar-tawar. Disiplin ilmu yang

telah dikembangkan oleh Yunani dan Romawi dirasakan sudah kurang

memadai lagi.

Pada umumnya fakultas sastra menuntut penguasaan logika formal

dan dialektika. Apa yang diajarkan ialah logika Aristoteles yang meliputi

metode berpikir deduktif, teori silogisma dan teori pengungkapan pendapat

di muka umum.3 Selain itu, penguasaan tentang struktur bahasa juga masuk

ke dalam kurikulum. Konkretnya ialah pemahaman tata bahasa. Adapun

bahasa pengantar di berbagai sekolah menengah dan universitas pada

Abad Pertengahan ialah Latin. Di luar bahasa Latin, mahasiswa perlu

pula mempelajari bahasa Yunani dan terkadang juga Ibrani, dua bahasa

akademik terpenting pada masa itu.

Tulisan-tulisan Aristoteles merupakan sumber acuan utama pada masa

itu. Tidak sedikit universitas menuntut mahasiswanya untuk mempelajari

semua karya Aristoteles (dalam terjemahan Latin). Terkadang masih

3Reisner, Historical Foundations of Modern Education, 313.

Page 5: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

JURNAL TEOLOGI STULOS 199

ditambah lagi dengan tulisan-tulisan Cicero. Di antara karyanya, Hortensius,

intinya menghimbau orang-orang yang mempelajari dan mencintai

hikmat; inilah makna dari filsafat. Sayang sekali yang ditekankan melalui

karya Aristoteles dan Cicero terutama ialah pemahaman dan penguasaan

bahasa Latin terhadap tulisan-tulisan tersebut. Sepanjang Abad Pertengahan,

bahasa Latin telah menjadi lingua franca dan bahasa akademis, khususnya

dalam wilayah kekaisaran Romawi yang mahaluas itu.

Sastra merupakan disiplin ilmu paling mendasar pada universitas

modern mula-mula. Hampir semua universitas masa itu memiliki jumlah

mahasiswa terbanyak dalam fakultas sastra bisa dikatakan menjadi

semacam “prasyarat” atau “kelas persiapan” sebelum mahasiswa dapat

menempuh studi pada tiga disiplin ilmu lainnya.

Studi di fakultas sastra diakhiri melalui sebuah ujian komprehensif di

depan para dosen. Barangsiapa yang lulus berhak menjadi pengajar untuk

membantu dosen, atau semacam asisten dosen. Selain itu, lulusan fakultas

sastra dapat pula langsung menjadi guru di berbagai sekolah menengah.

Dapat dikatakan bahwa lulusan fakultas sastra pada Abad Pertengahan

mendapatkan semacam “sertifikat mengajar” (licentia docendi).

Pada Abad Pertengahan, tenaga guru dan dosen dipersiapkan melalui

fakultas sastra. Mereka dituntut untuk belajar bahasa Latin dan logika

dengan baik. Jelaslah bahwa pendidikan bagi guru dan dosen merupakan

bagian yang tak terpisahkan di dalam sebuah universitas.

Hukum

Apabila mahasiswa pada usia yang paling mudah empat belas tahun

mulai menempuh studi sastra, maka pada waktu dia tamat telah berusia

20 tahun. Ini merupakan usia termudah yang diizinkan untuk menjadi

asisten dosen. Tambahan pula, ini merupakan usia termudah untuk dapat

melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Page 6: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

200 DISIPLIN ILMU UTAMA

Setelah tamat dari fakultas sastra, mahasiswa mempunyai tiga

pilihan studi lanjut: disiplin ilmu hukum, disiplin ilmu kedokteran atau

disiplin ilmu teologia. Masing-masing disiplin ilmu ini berturut-turut

membutuhkan waktu enam tahun, delapan tahun dan dua belas tahun.4

Fakultas hukum dapat diperinci lebih detail lagi atas dua disiplin

hukum, yaitu hukum sipil dan hukum gereja. Hukum sipil terutama

mempelajari ilmu hukum warisan Kekaisaran Romawi, sementara hukum

gereja mempelajari keputusan-keputusan konsili gereja. Berhubung

pengaruh gereja amat besar pada Abad Pertengahan, disiplin hukum

gereja menjadi lebih favorit di banyak universitas. Belakangan hari,

seiring dengan surutnya dominasi gereja, disiplin ilmu sipil menjadi

semakin penting. Dunia Eropa pada Abad Pertengahan amat bergantung

kepada hukum Romawi dan hukum gereja untuk mengatur keamanan dan

ketertiban di tengah-tengah masyarakat. Seiring dengan mulai terbentuk

monarki-monarki di berbagai belahan Eropa, kebutuhan akan tenaga ahli

yang memahami dan menguasai bidang hukum semakin hari menjadi

semakin besar.

Karya Gratian Decretum yang memaparkan hukum gereja menjadi

salah satu sumber acuan terpenting. Hukum sipil menggunakan sumber

yang acapkali dihubungkan dengan Justinian bernama Corpus Juris

Civilis yang dapat dibagi atas tiga bagian: Digestum Vetus, Infortiatum,

Digestum Novum, di mana karya ini berisi hukum-hukum yang berlaku

pada zaman Romawi kuno.5

Dalam fakultas hukum, terdapat satu hal unik mengenai para

mahasiswanya. Kebanyakan mahasiswa yang berstudi di fakultas hukum

telah memiliki jabatan politik tertentu di daerah asalnya masing-masing.

Oleh karena itu secara usia, mereka merupakan orang-orang dewasa yang

sudah matang. Tidak sedikit di antara mereka berusia lebih tua daripada

dosen-dosennya. Hal ini paling menonjol kita jumpai di Universitas

4Bachman, Worlds of Medieval Europe, 251 [Ebrary]. 5Jacques Le Goff, Zhongshiji De Zhishi Fenzi (Beijing: Shangwu Yinshuguan, 1999), 70.

Page 7: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

JURNAL TEOLOGI STULOS 201

Bologna, Italia bagian utara. Pada masa itu, ilmu hukum berkembang

amat pesat di Bologna, sehingga menarik banyak pelajar dari seluruh

Eropa untuk menempuh studi ilmu hukum di Bologna. Bologna menjadi

pusat disiplin ilmu hukum di seluruh Eropa pada masa itu.

Fakultas hukum pada Abad Pertengahan memiliki dharma utama

membekali mahasiswa untuk menjadi politikus dan pakar hukum gereja.

Baik mereka yang menguasai hukum sipil maupun hukum gereja sangat

dibutuhkan pada Abad Pertengahan. Mereka menjadi penengah dan

pengambil keputusan di dalam menyelesaikan persengketaan-persengketaan

yang terjadi di dalam masyarakat. Kehidupan masyarakat Eropa pada

masa itu didasarkan pada aturan-aturan dari hukum Romawi dan hukum

gereja. Lulusan ilmu hukum mendapatkan gelar master (magister dalam

bahasa Latin).

Kedokteran

Disiplin ilmu kedokteran pada Abad Pertengahan lebih sering

menggunakan sebutan ilmu pengobatan. Tentulah ilmu pengobatan pada

Abad Pertengahan itu belum berkembang sepesat seperti disiplin ilmu

kedokteran masa kini. Walaupun demikian, fisiologi, patologi, anatomi,

neurologi, ilmu bedah sudah eksis pada masa itu.

Disiplin ilmu kedokteran terutama mempelajari karya Hipocrates

dan Galan dari Pergamum. Karya Hipocrates yang telah diterjemahkan ke

dalam bahasa Latin pada masa itu di antaranya ialah De Quatuor

Humoribus (Empat Larutan) dan De Pulsibus.6 Hingga hari ini, apa

yang dinamakan sebagai sumpah Hipocrates masih tetap menjadi dasar

etika bagi dunia kedokteran modern. Perkembangan ilmu pengobatan

orang-orang Yunani mencapai titik kulminasinya pada zaman Galan.7

Konstantine dari Afrika (1027—1087 M) pada abad ke-11 telah menyusun

6Olaf Pedersen, The First Universities: Studium Generale and the Origins of

University Education in Europe (Cambridge: Cambridge University, 1997), 123. 7Lindberg, The Beginnings of Western Science, 125-131.

Page 8: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

202 DISIPLIN ILMU UTAMA

pula sebuah buku seni pengobatan di dalam bahasa Latin berdasarkan

tulisan-tulisan dari Hipocrates dan Galan. Karya Konstantine ini menjadi

buku teks kedokteran terpenting, paling sedikit di kota Salerno.

Fakultas kedokteran pada Abad Pertengahan terutama mempelajari

ilmu kedokteran warisan Yunani. Di samping itu, universitas-universitas

juga mulai mempelajari ilmu kedokteran yang sedang dikembangkan oleh

orang-orang Yahudi dan Muslim (terutama di kota Bagdad). Karya ahli

medis dan filsuf Muslim, seperti Ibnu Sina (Avicenna) dan Ali ben El

Abbas telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sehingga menjadi salah

satu bahan acuan pula dalam fakultas kedokteran.

Disiplin ilmu kedokteran berkembang pesat sekali di Universitas

Salerno,8 Italia bagian selatan. Di kota itu telah ditemukan apa yang

dinamakan sebagai civitas Hipocrates.9 Mereka yang terhimpun di dalam

civitas Hipocrates inilah yang pada awalnya mengembangkan disiplin

ilmu kedokteran di kota Salerno. Tidaklah heran bahwa banyak pelajar

dari seluruh Eropa mendatangi kota Salerno untuk menempuh pendidikan

kedokteran. Salerno telah menjadi pusat disiplin ilmu kedokteran pada

masa itu.

Fakultas kedokteran pada Abad Pertengahan memiliki dharma utama

membekali mahasiswa untuk menjadi dokter serta tenaga medis lainnya.

Tenaga dokter dan ahli medis lainnya merupakan kebutuhan manusia

yang universal. Sama dengan lulusan ilmu hukum, Lulusan ilmu

kedokteran pun mendapatkan gelar master.

Pada Abad Pertengahan, dokter dan ahli medis dipersiapkan melalui

fakultas kedokteran. Sesudah tamat dari fakultas sastra, barulah para

mahasiswa dapat memasuki jurusan kedokteran. Sudah barang tentu

peradapan Eropa pada Abad Pertengahan Puncak membutuhkan tidak

sedikit tenaga dokter dan ahli medis guna menjamin kesehatan masyarakat.

8Sebetulnya Universitas Salerno lebih tepat dinamakan sebagai sebuah college. Ia

tidak pernah betul-betul berkembang menjadi sebuah universitas. 9Pedersen, The First Universities, 123.

Page 9: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

JURNAL TEOLOGI STULOS 203

Teologia

Sepanjang Abad Pertengahan, kekristenan berkembang sangat luas

dan amat pesat. Ia telah menjadi semacam agama negara pada kekaisaran

Romawi. Gereja yang tersebar di mana-mana membutuhkan para pendeta

dalam jumlah yang tidak sedikit. Di samping pendeta, masih dibutuhkan

lagi para pejabat gerejawi di dalam berbagai tingkatan.

Kebutuhan tenaga pendeta dan pejabat gerejawi sebelumnya dipenuhi

melalui pendidikan di biara dan monastery. Lama-kelamaan dirasakan

pendidikan teologi yang diadakan di biara (monastery) tidak memadai

lagi. Setelah berdirinya universitas, pendidikan teologia masuk menjadi

sebuah fakultas di dalamnya. Ada pula biara (monastery) yang belakang hari

berkembang ke level universitas. Hampir setiap universitas modern

mula-mula memiliki fakultas teologia.

Dalam disiplin ilmu teologia, sumber acuan terpenting tidak lain dan

tidak bukan Alkitab itu sendiri. Di samping Alkitab, terdapat dua buku

penting yang menjadi bahan acuan, yaitu Sentences karya Peter Lombard

dan Historia Scholastica karya Petrus Comoster.10

Buku Sentences berisi

kalimat-kalimat penting yang pernah diucapkan oleh para bapa gereja.

Di dalam Historia Scholastica diungkapkan sejarah universal berdasarkan

data-data Alkitab dan ditambah dengan sumbangsih dari pemikiran

bapa-bapa gereja.

Kita tidak boleh lupa bahwa pada Abad Pertengahan teologia pernah

mendapatkan julukan The Queen of Sciences dan yang senada dengan itu,

ibu [segala] pengetahuan yang mendalam (madame la haute science).11

Pada masa itu teologia menjadi disiplin ilmu utama dan memimpin

disiplin-disiplin ilmu lainnya. Teologia menduduki tempat yang terhormat

pada Abad Pertengahan. Tidaklah heran bahwa untuk menyelesaikan

pendidikan teologia dibutuhkan waktu hingga dua belas tahun setelah

10Le Goff, Zhongshiji De Zhishi Fenzi, 70-71. 11Charles H. Haskins, Daxue De Xingqi (Shanghai: Shiji, 2005), 17.

Page 10: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

204 DISIPLIN ILMU UTAMA

tamat dari fakultas sastra; bandingkan dengan kedokteran yang

membutuhkan delapan tahun dan hukum yang membutuhkan enam tahun.

Hal ini memberitahu kita bahwa pendidikan teologia tidaklah sesuatu

yang mudah. Teologia bukanlah sebuah disiplin ilmu gampangan. Abad

Pertengahan Puncak telah memberitakan kita bahwa teologia jauh lebih

sulit dan mendalam daripada disiplin ilmu kedokteran dan hukum,

apalagi sastra.

Disiplin ilmu teologia berkembang amat pesat di Universitas Paris.

Selain kota Paris memiliki sigfikansi agama dan politik, terdapat

beberapa dosen kenamaan yang mengajar di sana, seperti Peter Abelard

(1079-1142). Banyak pelajar dari seantero Eropa memilih Universitas

Paris untuk menempuh pendidikan teologia. Paris menjadi pusat disiplin

ilmu teologia pada masa itu.

Fakultas teologia pada Abad Pertengahan memiliki dharma utama

membekali mahasiswa untuk menjadi para clergy. Berbeda dengan

lulusan ilmu hukum dan kedokteran, lulusan ilmu teologia mendapatkan

gelar doktor. Perlu ditambahkan di sini bahwa pada hahekatnya,

universitas modern mula-mula tidak membedakan tingkatan antara master,

doktor dan professor; ketiganya sederajat.12

Pada masa itu bisa dikatakan

hanya terdapat dua jenjang pada pendidikan tinggi: sarjana dan

pascasarjana; di mana hukum, kedokteran dan teologia sudah barang

tentu masuk kategori pascasarjana.

Signifikansi

Kekaisaran Romawi pada Abad Pertengahan menyediakan tempat

yang subur dan waktu yang tepat bagi perkembangan berbagai disiplin

ilmu pengetahuan. Tidak kalah pentingnya ialah peranan gereja. Pada

Puncak Abad Pertengahan, empat disiplin ilmu telah dierami sampai

12Hastings Rashdall, The Universities of Europe in the Middle Ages: Vol. I Salerno,

Bologna, Paris (Cambridge: Cambridge University, 2010), 21-22 [Google Books].

Page 11: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

JURNAL TEOLOGI STULOS 205

matang sehingga menetaskan lembaga yang kita kenal sebagai universitas.

Kebanyakan universitas pada masa itu menyelenggarakan keempat fakultas

ini: sastra, hukum, kedokteran dan teologia. Di dalam fakultas-fakultas

inilah keempat disiplin ilmu pengetahuan itu dikembangkan semakin hari

semakin dalam dan luas.

Jelaslah bahwa disiplin-disiplin ilmu utama pada universitas modern

mula-mula berkecenderungan kepada disiplin-disiplin ilmu terapan.

Ilmu-ilmu terapan secara langsung melayani kebutuhan gereja, kebutuhan

masyarakat dan kebutuhan negara pada Abad Pertengahan Puncak.

Tenaga-tenaga ahli di bidang hukum, kedokteran dan teologia amat

dibutuhkan pada masa itu. Tidak kalah pentingnya ialah tenaga ahli di

bidang pendidikan. Baik sekolah menengah maupun universitas modern

yang baru lahir pada masa itu membutuhkan tidak sedikit tenaga guru dan

dosen.

Pada Abad Pertengahan, di antara keempat disiplin ilmu utama

tersebut, teologia menduduki tempat yang istimewa. Selain perkembangan

kekristenan yang pesat dalam Abad Pertengahan, faktor penentu yang

lebih dominan ialah natur dari pendidikan teologia itu sendiri. Disiplin

ilmu teologia tidaklah semudah apa yang dibayangkan oleh masyarakat

luas selama ini. Guna mendidik seseorang di dalam displin teologia

sampai pendidikannya matang, dibutuhkan waktu yang panjang.

Seseorang memutuskan masuk ke jurusan teologia bukanlah karena dia

tidak diterima di jurusan lainnya. Teologia menyertai manusia bukan

hanya seumur hidupnya, melainkan menjangkau pula ranah manusia

setelah kematiannya. Hidup mati manusia tidak terlepas dari perhatian

disiplin ilmu teologia.

Penguasaan bahasa yang baik dan benar amat dituntut pada Abad

Pertengahan. Dalam hal ini, bahasa Latin menjadi suatu bahasa yang

mutlak dibutuhkan. Universitas-universitas di Eropa pada Abad Pertengahan

dan bahkan sesudah itu menjadikan Latin sebagai bahasa pengantar di

dalam proses belajar mengajar. Calvin dan Luther pun sewaktu menempuh

Page 12: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

206 DISIPLIN ILMU UTAMA

pendidikan universitasnya memakai bahasa Latin. Selain bahasa Latin,

mahasiswa seringkali masih dituntut untuk belajar bahasa Yunani dan

Ibrani. Belakangan hari, bahasa masing-masing barulah menggantikan

bahasa Latin sebagai bahasa pendidikan di berbagai universitas.

Perkembangan sebuah disiplin ilmu turut menentukan terbentuknya

fakultas. Apabila tenaga profesional di bidang disiplin ilmu tersebut

dibutuhkan dalam jumlah yang besar maka universitas mau tidak mau

akan membentuk sebuah fakultas tersendiri. Nyata sekali bahwa sampai

pada Abad Pertengahan Puncak, dunia Eropa membutuhkan tidak sedikit

tenaga profesional sebagai guru dan dosen, ahli hukum dan negarawan,

dokter dan tenaga medis lainnya, pendeta dan pakar teologia. Walaupun

disiplin ilmu lain seperti matematika, astronomi, biologi dan fisika telah

pula eksis pada masa itu, mereka tidak berkembang sampai terbentuknya

fakultas. Hal ini memberi kita petunjuk bahwa tenaga profesional di

bidang disiplin ilmu tersebut tidak atau paling sedikit belum dibutuhkan

dalam jumlah yang besar.

Usaha penerjemahan buku-buku memberikan sumbangsih yang besar

di dalam pengembangan disiplin-disiplin ilmu pada universitas-universitas

di Abad Pertengahan Puncak. Yang terbanyak ialah penerjemahan

karya-karya para cerdik cendikiawan Yunani ke dalam bahasa Latin.

Sesudah itu, tidak kalah pentingnya ialah penerjemahan karya-karya dari

pemikir-pemikir Yahudi dan Muslim ke dalam bahasa Latin. Kesemua

karya itu mewarnai pemikiran para kaum intelektual di Puncak Abad

Pertengahan dan masa sesudahnya. Hasil penelitian dan pengembangan

keempat disiplin ilmu pada masa itu tidak sedikit yang masih tetap

relevan hingga zaman kontemporer ini.

Upaya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke dalam bahasa

negara setempat menjadi suatu hal yang penting. Jepang setelah Perang

Dunia II menjadi salah satu contoh yang baik. Mereka mengirimkan

banyak anak-anak mudah untuk belajar ke dunia Barat. Pada waktu yang

sama Jepang menggalakkan penerjemahan karya-karya Barat ke dalam

Page 13: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

JURNAL TEOLOGI STULOS 207

bahasa Jepang. Alhasil, setelah kehancuran dan kekalahan dalam PD II,

Jepang segera pulih dan berkembang amat pesat setara dengan

negara-negara Barat. Berbagai disiplin ilmu pun berkembang pesat di

sana. Jepang menempatkan diri menjadi sebuah negara di Asia yang

paling maju di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengenai upaya

penerjemahan, beberapa jenis karya berikut ini mutlak mendapatkan

perhatian utama: buku teks dari berbagai disiplin ilmu, karya-karya klasik

dunia dan karya kontemporer di bidangnya masing-masing. Dengan

demikian, disiplin ilmu di setiap negara tidak akan ketinggalan zaman

dibandingkan negara-negara lain.

Usaha-usaha penerjemahan buku-buku hendaklah tidak mengurangi

minat untuk mempelajari bahasa asing dan bahasa akademik dunia. Para

mahasiswa dan ilmuwan kiranya tetap memiliki antusiasme untuk

mempelajari bahasa asli yang dituntut di disiplin ilmunya masing-masing.

Selain Inggris dan Mandarin yang akhir-akhir menjadi bahasa penting

dunia, Perancis dan Jerman merupakan bahasa akademik yang tetap

penting hingga dewasa ini. Di luar itu, tergantung kepada bidang disiplin

ilmu masing-masing untuk menentukan bahasa asing yang harus

dipelajari. Untuk mendalami Islam perlu belajar bahasa Arab. Untuk

menekuni Perjanjian Baru dibutuhkan bahasa Yunani. Untuk mendalami

Perjanjian Lama perlu belajar bahasa Ibrani. Untuk menekuni sejarah

Aceh diperlukan belajar bahasa Aceh. Dengan demikian, minat untuk

mendalami suatu bahasa akademik tertentu hendaklah didasarkan kepada

bidang disiplin ilmu yang hendak ditekuni seseorang.

Page 14: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

208 DISIPLIN ILMU UTAMA

PENUTUP

Terbentuknya empat fakultas yang mengembangkan keempat disiplin

ilmu pada universitas modern mula-mula tidak terlepas dari kebutuhan

riil di tengah masyarakat. Masyarakat Eropa pada Abad Pertengahan

Puncak amat memerlukan tenaga profesional guru dan dosen, ahli hukum

dan negarawan, dokter dan ahli medis, pendeta dan pakar gerejawi

lainnya. Hal inilah yang mendorong disiplin ilmu sastra, hukum,

kedokteran dan teologia berkembang. Disiplin ilmu sastra memberikan

andil bagi keberlanjutan proses pendidikan di sekolah di universitas,

hukum menegakkan ketertiban dan keamanan masyarakat, kedokteran

memelihara kesehatan masyarakat dan teologia menunaikan penatalayanan

gerejawi bagi umat yang mana hampir semua orang- Eropa masa itu

beragama Kristen.

Perkembangan keempat disiplin ilmu tersebut didukung oleh

sumbangsih tokoh-tokoh kenamaan yang mendalami bidangnya

masing-masing. Hal yang lebih penting lagi adalah ketersediaannya

buku-buku bermutu. Dalam hal ini, terjemahan karya-karya tersebut ke

dalam bahasa Latin menjadi salah satu kunci. Berbagai karya bermutu di

dalam bahasa Yunani, Ibrani dan Arab diterjemahkan ke dalam bahasa

Latin. Pada masa itu, bahasa Latin telah menjadi lingua franca di Eropa.

Pada waktu yang sama, Latin pun menjadi bahasa pengantar di

sekolah-sekolah dan universitas-universitas. Kesemua faktor tersebut

mendorong kemajuan empat disiplin ilmu tersebut.

Page 15: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

JURNAL TEOLOGI STULOS 209

DAFTAR PUSTAKA

Bachman, Clifford E. Worlds of Medieval Europe. Oxford: Oxford

University, 1998.

Goff, Jacques Le. Zhongshiji De Zhishi Fenzi. Beijing: Shangwu

Yinshuguan, 1999.

Haskins, Charles H. Daxue De Xingqi. Shanghai: Shiji, 2005.

Lindberg, David C. The Beginnings of Western Science: The Europe

Scientific Tradition in Philosophical, Religious, and Institutional

Context, 600 B.C. to A.D. 1450. Chicago: The University of Chicago,

1992.

McCormick, Patrick J. History of Education. Washington: The Catholic

Education, 1946.

Pedersen, Olaf. The First Universities: Studium Generale and the Origins

of University Education in Europe. Cambridge: Cambridge

University, 1997.

Rasdhall, Hastings. The Universities of Europe in the Middle Ages: Vol. I

Salerno, Bologna, Paris. Cambridge: Cambridge University, 2010;

google books.

Reisner, Edward H. Historical Foundations of Modern Education. New

York: Macmillan, 1927.

Page 16: DISIPLIN ILMU UTAMA PADA UNIVERSITAS MODERN … filemembedakannya dengan Abad Pertengahan Awal dan Abad Pertengahan Akhir. ... pada universitas modern mula-mula di Abad Pertengahan

210 DISIPLIN ILMU UTAMA