Dm Nurzanah

18
DIABETES MELLITUS DISUSUN OLEH: NURZANAH C PRIMADANI KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM RSUD PASAR REBO

description

DM

Transcript of Dm Nurzanah

Page 1: Dm Nurzanah

DIABETES MELLITUS

DISUSUN OLEH:NURZANAH C PRIMADANI

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM RSUD PASAR REBO

Page 2: Dm Nurzanah

DEFINISI

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

Page 3: Dm Nurzanah

Diabetes Mellitus Tipe 1

Destruksi sel β umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin

absolut

A.Melalui proses imunologik (Otoimunologik)

B.Idiopatik

Diabetes gestasional

Diabetes Mellitus yang muncul pada masa kehamilan, umumnya

bersifat sementara, merupakan faktor resiko untuk DM tipe 2

Diabetes Mellitus Tipe 2

Bervariasi, mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi

insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin

bersama resistensi insulin

Pra-Diabetes:A.IFG (Impaired Fasting Glucose) B.IGT (Impaired Glucose Tolerance)

Diabetes Mellitus Tipe Lain

A. Defek genetik fungsi sel β :

Kromosom 12, HNF-1 α (dahulu disebut MODY 3),

Kromosom 7, glukokinase (dahulu disebut MODY 2)

Kromosom 20, HNF-4 α (dahulu disebut MODY 1)

DNA mitokondria

B. Defek genetik kerja insulin

C. Penyakit eksokrin pankreas

D. Endokrinopati

E. Diabetes karena obat-obatan

F. Diabetes karena infeksi

G. Diabetes Imunologi

H.Sindrom genetik

Page 4: Dm Nurzanah

FAKTOR RESIKO

RISK FACTORS FOR TYPE 2 DIABETES MELLITUS

Family History of diabetes (parent or sibling with type 2 diabetes)

Obesity (BMI > 25 kg)

Habitual Physical inactivity

Ethnicity (African American, Latino, Native American, Asian American, Pacific Islander)

Previously Identified IFG or IGT

History of GDM or delivery baby >4000 g

Hypertension

HDL cholestrol level <35 mg/dL (0,90 mmol/L) and TGA level >250 mg/dL

History of Vascular disease

Page 5: Dm Nurzanah
Page 6: Dm Nurzanah

MANIFESTASI KLINIS

Kecurigaan adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik DM seperti di bawah ini:

• Keluhan klasik DM berupa: – poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat

badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.

• Keluhan lain dapat berupa: – lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan

disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita

Page 7: Dm Nurzanah
Page 8: Dm Nurzanah

KRITERIA DIAGNOSIS

Page 9: Dm Nurzanah

TATA LAKSANA

Jangka pendek: menghilangkan keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasa nyaman, dan mencapai target pengendalian glukosa darah.Jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati, makroangiopati, dan neuropati. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM.

Page 10: Dm Nurzanah

Pilar Penatalaksanaan DM :1.Edukasi2.Terapi Nutrisi Medis3.Latihan Jasmani

Page 11: Dm Nurzanah

Terapi gizi medis merupakan salah satu terapi non farmakologi yang sangat direkomendasikan bagi penyandang diabetes , prinsipnya melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan pada status gizi dan melakukan modifikasi diet berdasarkan kebutuhan individual.Tujuan Terapi Gizi Medis1.Kadar Glukosa darah mendekati Normal2.Tekanan Darah <130/80mmHg 3. Profil Lipid LDL <100mg/dl, HDL >40 mg/dL, TGA <150 mg/dL 4. Berat badan senormal mungkin

Page 12: Dm Nurzanah

PERHITUNGAN JUMLAH KALORIDitentukan oleh status gizi,umur,ada tidaknya stress akut, dan

kegiatan jasmani. Dipakai IMT (indeks massa tubuh) atau rumus Brocca

PENENTUAN STATUS GIZI BERDASARKAN RUMUS BROCCA :BBI = (TB-100) - 10%

nb ; untuk laki-laki TB <160cm dan perempuan <150cm tidak dikurangi 10%

Berat Badan Kurang : <90%BBIBerat Badan Normal : 90-110% BBIBerat Badan Lebih : 110-120 % BBIGemuk : > 120 % BBIKebutuhan Kalori perhari :1.Kebutuhan BasalLaki-laki : BBI (kg) x 30 kaloriPerempuan : BBI (kg) x 25%

Page 13: Dm Nurzanah

2. Koreksi atau penyesuaianUsia >40th : -5%Aktivitas ringan : +10%Aktivitas Sedang : +20%Aktivitas Berat : +30%BB gemuk : -20%BB lebih : -10%BB kurus : +20%3.Stress Metabolik : +10-30%4.Kehamilan Trimester 1 = +300 kalori5.Kehamilan Trimester 3 = +500 kaloriContoh : Pasien seorang laki-laki berusia 40thn, TB 160cm BB 63kg, pekerja

kantoran.BBI: (TB-100) – 10% : 60 – 6 : 54 kg

Page 14: Dm Nurzanah

Status Gizi : (60kg:54kg) x 100 % : 116 % (termasuk BB lebih)Jumlah Kebutuhan Kalori Per Hari : Kebutuhan Kalori Basal : 54kg x 30 kalori: 1620 kalKoreksi / Penyesuaian : Aktivitas sedang : 1620kal x 20 %= 324 kalori Berat Bdan Lebih :1620kalx10%= 162 kaloriTotal Kebutuhan Kalori perhari : 1620 kal + 324 Kal -162 kal = 1700

kalDistribusi Makanan :

-Karbohidrat : 60 % = 60%x1700kal =1020 kal , 1g lemak = 4 kal/g1020:4 = 25 gram- Protein : 20% = 20%x1700 kal = 340kal, 1g protein = 4kal/g ,

340:4= 85 gram- Lemak : 20% = 20%x1700kal= 340kal, 1g lemak = 9kal/g,

340:9 = 37,7 gram

Page 15: Dm Nurzanah
Page 16: Dm Nurzanah

4.Terapi FarmakologisTerapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).1. Obat hipoglikemik oral.Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 5 golongan:A. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan glinidB. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan tiazolidindionC. Penghambat glukoneogenesis (metformin)D. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa.E. DPP-IV inhibitor

Page 17: Dm Nurzanah

2. Suntikan A. InsulinInsulin diperlukan pada keadaan:

• Penurunan berat badan yang cepat• Hiperglikemia berat yang disertai ketosis• Ketoasidosis diabetik• Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik• Hiperglikemia dengan asidosis laktat• Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal

Page 18: Dm Nurzanah

2.Agonis GLP-1 Pengobatan dengan dasar peningkatan GLP-1 merupakan

pendekatan baru untuk pengobatan DM. Agonis GLP-1 dapat bekerja sebagai perangsang penglepasan insulin yang tidak menimbulkan hipoglikemia ataupun peningkatan berat badan yang biasanya terjadi pada pengobatan dengan insulin ataupun sulfonilurea. Agonis GLP-1 bahkan mungkin menurunkan berat badan. Efek agonis GLP-1 yang lain adalah menghambat penglepasan glukagon yang diketahui berperan pada proses glukoneogenesis. Pada percobaan binatang, obat ini terbukti memperbaiki cadangan sel beta pankreas. Efek samping yang timbul pada pemberian obat ini antara lain rasa sebah dan muntah. Contohnya adalah sitagliptin; saxagliptin; linagliptin.