Download (2550Kb)

219
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi Jurusan Psikologi oleh Rizki Kurniawan 1511409067 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Transcript of Download (2550Kb)

Page 1: Download (2550Kb)

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING

DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA

MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Jurusan Psikologi

oleh

Rizki Kurniawan

1511409067

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: Download (2550Kb)

i

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING

DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA

MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Jurusan Psikologi

oleh

Rizki Kurniawan

1511409067

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 3: Download (2550Kb)

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi yang berjudul

“Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan Prokrastinasi Akademik pada

Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang” adalah benar-benar

karya sendiri dan bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian maupun

seluruhnya. Pendapat atau hasil penelitian orang lain yang tercantum dalam

skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 22 Agustus 2013

Rizki Kurniawan 1511409067

Page 4: Download (2550Kb)

iii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan

Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri

Semarang” telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Penguji Skripsi Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada hari Kamis, 22 Agustus 2013

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Drs. Sutaryono, M.Pd NIP. 19570825 198305 1 015

Sekretaris Liftiah, S.Psi., M.Si NIP. 19690415 199703 2 002

Penguji Utama Sugiariyanti, S.Psi., M.A NIP. 19780419 200312 2 001

Penguji I/ Pembimbing I Dr. Edy Purwanto, M.Si NIP. 19630121 198703 1 001

Penguji I/ Pembimbing II Dyah Indah Noviyani, S.Psi., M.Psi NIP. 19771127 200912 2 005

Page 5: Download (2550Kb)

iv

MOTTO DAN PERUNTUKAN

MOTTO:

Perkenalkanlah dirimu sebagai orang yang baik dan bukan orang yang terkesan

baik, kini, esok dan seterusnya. Balaslah kebaikan orang lain kepadamu dan

berbagilah kebaikan kepada sesama agar kebaikan itu selalu ada padamu dan

menjagamu. (Penulis)

Dimanapun kamu menginjakkan kaki untuk memulai kehidupan baru, maka yang

pertama perlu kamu cari adalah saudara dan keluarga. (Orang Tua Penulis)

Jangan patah semangat walau apapun yang terjadi. Jika kita menyerah, maka

habislah sudah. (Top Ittipat)

PERUNTUKAN:

Penulis peruntukan karya sederhana ini bagi:

Bapak Rajikin dan Ibu Siti Aisyah

Kak Diah, Abang Uki, dan Adek Zaky

Keluarga besar Alm. Matsam

Saudara Angkatku, Miftah Farid dan Suharni

Sahabat IPA SMANSABUK Angkatan 2007

Teman-teman Psikologi UNNES Angkatan 2009

Page 6: Download (2550Kb)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt atas rahmat dan nikmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Self-Regulated

Learning dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi

Universitas Negeri Semarang”. Skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari

peran berbagai pihak yang telah banyak membantu. Untuk itu, dengan penuh

kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Hardjono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Negeri Semarang

2. Drs. Sutaryono, M.Pd selaku Ketua Panitia Sidang Penguji Skripsi

3. Sugiariyanti, S.Psi., M.A selaku Penguji Utama yang telah memberikan

masukan dan penilaian terhadap skripsi penulis.

4. Dr. Edy Purwanto, M.Si selaku Ketua Jurusan Psikologi FIP UNNES dan

Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan masukan

selama proses penulisan skripsi ini.

5. Dyah Indah Noviyani, S.Psi,, M.Psi selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membimbing dan memberikan masukan selama proses penulisan skripsi ini.

6. Rahmawati Prihastuty, S.Psi., M.Si sebagai Dosen pembimbing akademik

atas bimbingan, dan masukan selama penulis menempuh masa studi.

7. Seluruh Dosen dan Staf di Jurusan Psikologi yang telah berkenan untuk

berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada penulis.

Page 7: Download (2550Kb)

vi

8. Mahasiswa Jurusan Psikologi angkatan 2006-2008 atas kesediaannya

menjadi subjek dalam penelitian ini.

9. Teman-teman Psikologi angkatan 2009 (Khususnya Risandy, Maya, Handri,

Silsilia, Ika, Atika, Anggi, Dinar, Zaenal, Murti dan Danang) yang bersama-

sama dengan penulis menempuh studi dalam suka dan duka, serta atas doa

dan dukungannya.

10. Bapak, Ibu, kakak, abang dan adek atas doa, kasih sayang, nasehat, dan

motivasi yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

11. Keluarga Besar Alm. Matsam atas doa dan dukungan moril maupun materiil

selama penulis menempuh masa studi.

12. Keluarga Ibu Rulita Hendriyani, S.Psi., M.Si dan Bapak Hendrajaya, S.E.,

M.M., Akt atas bantuan, motivasi, dan masukan kepada penulis.

13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang

telah membantu penulis hingga akhir masa studi penulis.

Semoga segala kebaikan dan keikhlasan mendapat balasan dari Allah Swt.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja yang

membacanya dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, 22 Agustus 2013

Penulis

Page 8: Download (2550Kb)

vii

ABSTRAK

Kurniawan, Rizki. 2013. Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Edy Purwanto, M.Si., dan Pembimbing II Dyah Indah Noviyani, S.Psi., M.Psi. Kata kunci: Self-Regulated Learning, Prokrastinasi Akademik, Mahasiswa Jurusan Psikologi

Prokrastinasi akademik masih tetap terjadi hingga kini pada mahasiswa di perguruan tinggi. Prokrastinasi akademik menyebabkan dampak negatif secara psikologis, pada waktu, pada kegiatan akademik, dan hilangnya peluang. Dibutuhkan usaha aktif dan mandiri oleh mahasiswa yang membantu mengarahkan proses belajarnya sehingga dapat menghindari terjadinya prokrastinasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri semarang angkatan 2006 sampai dengan 2008. Jumlah sampel yaitu sebanyak 50 orang mahasiswa. Teknik sampling yang dipakai yaitu stratified random sampling. Data penelitian diambil menggunakan skala self-regulated learning dan skala prokrastinasi akademik. Skala self-regulated learning terdiri dari 63 aitem. Skala self-regulated learning mempunyai koefisien validitas aitem antara 0,301 sampai dengan 0,697 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,944. Adapun skala prokrastinasi akademik terdiri dari 32 aitem. Skala prokrastinasi akademik mempunyai koefisien validitas aitem antara 0,288 sampai dengan 0,731 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,909.

Self-regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi dalam kategori sedang dengan indikator yang paling berpengaruh yaitu reherashing and memorizing. Adapun prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Psikologi juga dalam kategori sedang dengan indikator yang paling berpengaruh yaitu penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi. Metode analisis menggunakan Product Moment dengan hasil koefisien korelasi (rxy) = -0,652 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,01), hipotesis yang menyatakan “ada hubungan negatif antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik” diterima. Semakin tinggi self-regulated learning maka semakin rendah prokrastinasi akademik dan semakin rendah self-regulated learning maka semakin rendah prokrastinasi akademik.

Page 9: Download (2550Kb)

viii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERNYATAAN .......................................................................................... ii

PENGESAHAN .......................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii

BAB

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 13

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 14

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 14

1.4.1 Manfaat Teoritis .................................................................................. 14

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................................... 14

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prokrastinasi Akademik ........................................................................ 16

2.1.1 Pengertian Prokrastinasi Akademik ..................................................... 16

2.1.2 Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik ......................................................... 18

2.1.3 Area Prokrastinasi Akademik .............................................................. 20

Page 10: Download (2550Kb)

ix

2.1.4 Teori Perkembangan Prokrastinasi Akademik ..................................... 21

2.1.5 Faktor-faktor yang Menyebabkan Prokrastinasi .................................. 23

2.2 Self-Regulated Learning ......................................................................... 26

2.2.1 Pengertian Self-Regulated Learning .................................................... 26

2.2.2 Aspek-aspek dari Self-Regulated Learning ........................................... 28

2.2.3 Tipe-tipe Strategi Self-Regulated Learning .......................................... 30

2.2.4 Karakteristik Mahasiswa yang Memiliki Self-Regulated Learning ....... 34

2.3 Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa .................................................................................... 35

2.4 Kerangka Berpikir .................................................................................. 38

2.5 Hipotesis ............................................................................................... 39

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ................................................................... 40

3.1.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 40

3.1.2 Desain Penelitian ................................................................................ 40

3.2 Variabel Penelitian ................................................................................. 41

3.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................... 41

3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 41

3.3 Hubungan antar Variabel Penelitian ...................................................... 42

3.4 Populasi dan Sampel ............................................................................. 43

3.4.1 Populasi .............................................................................................. 43

3.4.2 Sampel ................................................................................................ 43

3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 45

3.5.1 Penyusunan Instrumen Penelitian ........................................................ 45

3.5.1.1 Skala Prokrastinasi Akademik ........................................................... 46

Page 11: Download (2550Kb)

x

3.5.1.2 Skala Self-Regulated Learning .......................................................... 47

3.5.2 Uji Coba ............................................................................................. 48

3.5.2.1 Uji Kualitatif ..................................................................................... 48

3.5.2.2 Uji Kuantitatif ................................................................................... 50

3.6 Validitas dan Reliabilitas ....................................................................... 52

3.6.1 Validitas ............................................................................................. 52

3.6.2 Reliabilitas .......................................................................................... 53

3.7 Metode Analisis Data ............................................................................ 55

3.7.1 Gambaran Prokrastinasi Akademik dan Self-Regulated Learning ........ 55

3.7.2 Uji Asumsi .......................................................................................... 56

3.7.2.1 Uji Normalitas .................................................................................. 56

3.7.2.2 Uji Linieritas .................................................................................... 56

3.7.3 Uji Hipotesis ........................................................................................ 57

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Persiapan Penelitian .............................................................................. 58

4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian ................................................................ 58

4.1.2 Penentuan Subjek Penelitian ................................................................ 59

4.2 Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 60

4.2.1 Pengumpulan Data Penelitian ............................................................. 60

4.2.2 Pemberian Skoring .............................................................................. 60

4.3 Analisis Deskriptif ................................................................................. 61

4.3.1 Gambaran Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang .............................................................. 61

4.3.1.1 Gambaran Umum Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang ............................................................ 61

Page 12: Download (2550Kb)

xi

4.3.1.2 Gambaran Spesifik Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang ............................................................ 63

4.3.1.2.1 Prokrastinasi Akademik berdasarkan Penundaan untuk Memulai maupun Menyelesaikan Kerja pada Tugas yang Dihadapi ........... 63

4.3.1.2.2 Prokrastinasi Akademik berdasarkan Keterlambatan dalam Mengerjakan Tugas ..................................................................... 65

4.3.1.2.3 Prokrastinasi Akademik berdasarkan Kesenjangan Waktu antara Rencana dan Kinerja Aktual ........................................................ 66

4.3.1.2.4 Prokrastinasi Akademik berdasarkan Melakukan Aktivitas Lain yang Lebih Menyenangkan daripada Melakukan Tugas yang Harus Dikerjakan ................................................................................... 68

4.3.2 Gambaran Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang .............................................................. 72

4.3.2.1 Gambaran Umum Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang ............................................................ 72

4.3.2.2 Gambaran Spesifik Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang Berdasarkan Tiap Indikator ................. 74

4.3.2.2.1 Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and Planning . 74

4.3.2.2.2 Self-Regulated Learning berdasarkan Organizing and Transforming ..................................................................................................... 75

4.3.2.2.3 Self-Regulated Learning berdasarkan Environment Structuring .... 77

4.3.2.2.4 Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring ..................................................................................................... 78

4.3.2.2.5 Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearsing and Memorizing ..................................................................................................... 79

4.3.2.2.6 Self-Regulated Learning berdasarkan Self-consequating .............. 80

4.3.2.2.7 Self-Regulated Learning berdasarkan Seeking Social Assistance .. 81

4.3.2.2.8 Self-Regulated Learning berdasarkan Self-evaluating ................... 82

4.3.2.2.9 Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self-regulation ..................................................................................................... 83

4.4 Hasil Penelitian ...................................................................................... 87

Page 13: Download (2550Kb)

xii

4.4.1 Hasil Uji Asumsi ................................................................................. 88

4.4.1.1 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 88

4.4.1.2 Hasil Uji Linieritas ............................................................................ 89

4.4.2 Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 89

4.5 Pembahasan ........................................................................................... 91

4.5.1 Pembahasan Analisis Deskriptif Prokrastinasi Akademik dan Self-Regulated Learning pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang ............................................................................................................ 91

4.5.1.1 Analisis Deskriptif Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang ............................................ 91

4.5.1.2 Analisis Deskriptif Self-Regulated Learning pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang ............................................ 93

4.5.2 Pembahasan Analisis Inferensial Prokrastinasi Akademik dengan Self-Regulated Learning pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang ............................................................................................ 97

4.6 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 102

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 103

5.2 Saran ..................................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 106

LAMPIRAN ................................................................................................ 110

Page 14: Download (2550Kb)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Keadaan Wisudawan S1 Jurusan Psikologi UNNES ................... 6

2.1 Strategi Self-Regulated Learning ......................................................... 32

3.1 Komposisi Populasi berdasarkan Angkatan ......................................... 44

3.2 Komposisi Sampel berdasarkan Angkatan ........................................... 45

3.3 Komposisi Populasi dan Sampel Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin ............................................................................................................ 45

3.4 Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik ............................................ 46

3.5 Skoring Aitem Skala Prokrastinasi akademik ...................................... 47

3.6 Blue Print Skala Self-Regulated Learning ............................................ 48

3.7 Skoring Aitem Skala Self-Regulated Learning ..................................... 48

3.8 Aitem Skala Sebelum dan Sesudah Uji Kualitatif ................................. 49

3.9 Hasil Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademik ..................................... 50

3.10 Sebaran Baru Aitem Skala Prokrastinasi Akademik ............................ 51

3.11 Hasil Uji Coba Skala Self-Regulated Learning .................................... 51

3.12 Sebaran Baru Aitem Skala Self-Regulated Learning ............................ 52

3.13 Interpretasi Reliabilitas ....................................................................... 54

3.14 Penggolongan Kriteria Analisis Berdasarkan Mean teoritis ................. 55

4.1 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik ......................................... 62

4.2 Gambaran Umum Prokrastinasi Akademik .......................................... 62

4.3 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik berdasarkan Penundaan untuk Memulai maupun Menyelesaikan Kerja pada Tugas yang Dihadapi .... 64

4.4 Gambaran Prokrastinasi Akademik berdasarkan Penundaan untuk Memulai maupun Menyelesaikan Kerja pada Tugas yang Dihadapi ................... 64

Page 15: Download (2550Kb)

xiv

4.5 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik berdasarkan Keterlambatan dalam Mengerjakan Tugas ................................................................... 65

4.6 Gambaran Prokrastinasi Akademik berdasarkan Keterlambatan dalam Mengerjakan Tugas ............................................................................. 66

4.7 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik berdasarkan Kesenjangan Waktu antara Rencana dan Kinerja Aktual ........................................... 66

4.8 Gambaran Prokrastinasi Akademik berdasarkan Kesenjangan Waktu antara Rencana dan Kinerja Aktual ................................................................ 67

4.9 Statistika Deskriptif Prokrastinasi Akademik berdasarkan Melakukan Aktivitas Lain yang Lebih Menyenangkan daripada Melakukan Tugas yang Harus Dikerjakan ................................................................................. 68

4.10 Gambaran Prokrastinasi Akademik berdasarkan Melakukan Aktivitas Lain yang Lebih Menyenangkan daripada Melakukan Tugas yang Harus Dikerjakan ........................................................................................... 69

4.11 Ringkasan Deskriptif Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap Indikator .................................................................. 69

4.12 Perbandingan Mean empiris Tiap Indikator Prokrastinasi Akademik ... 71

4.13 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning ........................................ 72

4.14 Gambaran Umum Self-Regulated Learning .......................................... 73

4.15 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and Planning .............................................................................................. 74

4.16 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and Planning ............................................................................................................ 75

4.17 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Organizing and Transforming ....................................................................................... 76

4.18 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Organizing and Transforming ....................................................................................... 76

4.19 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Environment Structuring ........................................................................................... 77

4.20 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Environment Structuring ............................................................................................................ 77

Page 16: Download (2550Kb)

xv

4.21 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring .................................................................................... 78

4.22 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring ........................................................................................... 78

4.23 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing and Memorizing.......................................................................................... 78

4.24 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing and Memorizing.......................................................................................... 80

4.25 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Self-consequating ............................................................................................................ 80

4.26 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Self-consequating ..... 81

4.27 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Seeking Social Assistance ............................................................................................ 81

4.28 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Seeking Social Assistance ............................................................................................................ 82

4.29 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Self-evaluating ............................................................................................................ 83

4.30 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Self-evaluating .......... 83

4.31 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self-regulation ..................................................................................... 84

4.32 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self-regulation ............................................................................................ 84

4.33 Ringkasan Deskriptif Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap Indikator .................................................................. 85

4.34 Perbandingan Mean empiris Tiap Indikator Self-Regulated Learning ... 86

4.35 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 88

4.36 Hasil Uji Linieritas .............................................................................. 89

4.37 Analisis Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan Prokrastinasi Akademik ........................................................................................... 90

Page 17: Download (2550Kb)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan Prokrastinasi Akademik ....................................................................... 38

3.1 Hubungan antar Variabel .................................................................... 42

4.1 Diagram Gambaran Umum Prokrastinasi Akademik ........................... 63

4.2 Diagram Ringkasan Deskriptif Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap Indikator .................................................. 70

4.3 Diagram Perbandingan Mean Empiris Tiap Indikator Prokrastinasi Akademik ........................................................................................... 71

4.4 Diagram Gambaran Umum Self-Regulated Learning ........................... 74

4.5 Diagram Ringkasan Deskriptif Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap Indikator .................................................. 86

4.6 Diagram Perbandingan Mean Empiris Tiap Indikator Self-Regulated Learning .............................................................................................. 87

Page 18: Download (2550Kb)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Skala Uji Coba ........................................................................................ 111

2 Tabulasi Uji Coba .................................................................................... 127

3 Validitas dan Reliabilitas .......................................................................... 137

4 Skala Penelitian ........................................................................................ 151

5 Tabulasi Penelitian .................................................................................. 165

6 Tabulasi Penelitian (Per Indikator) .......................................................... 175

7 Statistik Deskriptif ................................................................................... 195

8 Hasil Uji Asumsi ...................................................................................... 198

9 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 200

Page 19: Download (2550Kb)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan upaya yang bertujuan untuk mengembangkan

seluruh potensi dalam diri individu yang berlangsung seumur hidup sesuai dengan

nilai-nilai dan kebudayaan yang ada dalam masyarakat. Pengembangan potensi

individu bukan hanya diperlukan oleh individu itu sendiri, melainkan juga

diperlukan oleh masyarakat, bangsa dan negara sebagai konsekuensi individu

bagian dari komunitas sosial. Hal ini sesuai dengan pengertian pendidikan

menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1, yaitu:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.” Pendidikan individu dapat dilakukan melalui pendidikan formal, non formal

maupun informal. Salah satu tempat untuk mendapatkan pendidikan secara formal

adalah perguruan tinggi, yakni merupakan pendidikan lanjutan bagi peserta didik

setelah selesai menempuh pendidikan menengah atas. Menurut UU No. 12 Tahun

2012, perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan tinggi (Pasal 1 Ayat 6), penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

(Pasal 1 Ayat 9).

Page 20: Download (2550Kb)

2

Peserta didik yang melanjutkan ke perguruan tinggi bukan lagi dikenal

dengan predikat siswa, melainkan mendapat predikat mahasiswa. Mahasiswa

adalah orang yang belajar (pelajar) di perguruan tinggi (Tim Penyusun Kamus

Pusat Bahasa 2008: 895). Hal ini dikarenakan mahasiswa sebagai anggota Sivitas

Akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri

dalam mengembangkan potensi diri di Perguruan Tinggi untuk menjadi

intelektual, ilmuwan, praktisi, dan/atau profesional (UU No. 12 Tahun 2012 Pasal

13 Ayat 1).

Menurut teori perkembangan, mahasiswa dapat dikategorikan dalam masa

dewasa dini. Menurut Hurlock (1980: 246) masa dewasa dini dimulai dari umur

18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun. Masa dewasa dini memiliki tugas

perkembangan antara lain mendapatkan suatu pekerjaan, memilih seorang teman

hidup, belajar hidup bersama dengan suami atau istri membentuk suatu keluarga,

membesarkan anak-anak, menerima tanggung jawab sebagai warganegara, dan

bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok (Hurlock 1980: 252).

Berdasarkan tugas perkembangan di atas, maka perlu adanya kemandirian

dan keaktifan dari dalam diri mahasiswa. Mahasiswa harus dapat belajar secara

lebih mandiri dan tidak boleh hanya bergantung pada orang lain. Mahasiswa juga

harus dapat mengerjakan tugas-tugas akademiknya dengan sebaik mungkin. Hal

ini penting karena kesuksesan dalam pendidikan tinggi menjadi salah satu faktor

dalam mendapatkan pekerjaan yang baik.

Persaingan yang cukup ketat dalam dunia kerja menuntut mahasiswa untuk

lebih meningkatkan kompetensi dan kualitas diri agar mampu bersaing dengan

Page 21: Download (2550Kb)

3

sesamanya. Penguasaan ilmu pengetahuan baik yang sesuai minat mahasiswa

maupun umum lainnya dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi

suatu hal yang mutlak. Untuk mendapatkan itu semua, tidak ada jalan lain selain

harus rajin belajar dan berlatih.

Persoalan klasik yang hingga kini tetap ada dalam dunia pendidikan

termasuk dalam perguruan tinggi yaitu masih sering terjadinya prokrastinasi

akademik yang dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan

sejumlah ahli bahwa prokrastinasi akademik adalah fenomena umum yang terjadi

pada mahasiswa di perguruan tinggi selama beberapa dekade (Zeenath dan

Orcullo 2012: 42; Jiao, dkk 2011: 120).

Menurut Ferrari (dalam Ghufron 2003: 20) prokrastinasi akademik adalah

jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan

dengan tugas akademik, misalnya tugas sekolah atau tugas kursus. Pengertian

yang hampir serupa mengenai prokrastinasi akademik dikemukakan oleh

Rothblum, Solomon, dan Murakami (1986: 387) sebagai kecenderungan untuk (a)

selalu atau hampir selalu menunda tugas akademik, dan (b) selalu atau hampir

selalu mengalami masalah kecemasan terkait dengan prokrastinasi ini.

Beberapa penelitian mengenai prokrastinasi diantaranya penelitian Ellis dan

Knaus yang memperkirakan lebih dari 95% mahasiswa perguruan tinggi di

Amerika menunda memulai atau menyelesaikan tugas dengan sengaja dan lebih

dari 70% mahasiswa melakukan prokrastinasi secara berulang (dalam Sepehrian

dan Lotf 2011: 2987). Beberapa hasil penelitian tentang hal yang sama lainnya di

luar negeri juga menunjukkan hasil bahwa prokrastinasi merupakan salah satu

Page 22: Download (2550Kb)

4

masalah yang menimpa sebagian besar anggota masyarakat secara luas, dan

pelajar pada lingkup yang lebih sempit. Sekitar 25% sampai dengan 75% pelajar

melaporkan bahwa prokrastinasi merupakan salah satu masalah dalam lingkup

akademis mereka (Ferrari, dkk dalam Muhid 2009: 578).

Penelitian tentang prokrastinasi akademik juga telah dilakukan di Indonesia

dan menghasilkan hasil penelitian yang beragam. Hasil penelitian oleh Tondok,

Ristyadi dan Kartika (2008: 82) terhadap 95 orang mahasiswa Fakultas Psikologi

salah satu universitas di Surabaya menunjukkan tingkat prokrastinasi akademik

paling banyak dalam kategori sedang yaitu sebanyak 45,3% atau 43 orang. Hal ini

menunjukkan mahasiswa belum sepenuhnya dapat menghindari prokrastinasi

terhadap tugas-tugas akademik yang menjadi tanggung jawabnya.

Hasil penelitian di atas bertolak belakang dengan hasil penelitian oleh

Gunawinata, Nanik, dan Lasmono (2008: 265) terhadap 218 orang mahasiswa

Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya menunjukkan tingkat prokrastinasi

akademik paling banyak dalam kategori rendah yaitu sebanyak 76,15% atau 166

orang mahasiswa. Hal ini menunjukkan mahasiswa sudah tidak lagi melakukan

prokrastinasi terhadap tugas-tugas akademik yang menjadi tanggung jawabnya.

Menurut hasil penelitian Solomon dan Rothblum (1984: 505) diketahui

bahwa mahasiswa melakukan prokrastinasi secara bervariasi terhadap tugas

akademik. Dari 342 orang mahasiswa Amerika yang menjadi subjek

penelitiannya, 46% mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadap tugas menulis,

27,6% mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadap belajar untuk persiapan ujian,

30,1% mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadap tugas membaca, 10,6%

Page 23: Download (2550Kb)

5

mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadap tugas administratif, 23% mahasiswa

melakukan prokrastinasi dalam menghadiri perkuliahan dan 10,2% mahasiswa

melakukan prokrastinasi terhadap aktivitas perkuliahan secara umum.

Salah satu bentuk variasi prokrastinasi akademik sebagaimana dipaparkan di

atas juga peneliti temukan dalam pengamatan yang tidak terstruktur terhadap para

mahasiswa Jurusan Psikologi di perpustakaan Jurusan Psikologi. Peneliti

mengamati seorang mahasiswa Jurusan Psikologi angkatan 2009 berinisial “MZ”

yang tengah mengerjakan tugas salah satu mata kuliah, mengetik sesuatu yang

sedang dicarinya di situs penelusuran Google dan juga online di situs jejaring

sosial Facebook. Peneliti kemudian bertanya tentang tugas yang sedang

dikerjakannya dan lewat penuturannya peneliti mengetahui jika mahasiswa

tersebut telah melakukan prokrastinasi terhadap tugas menulis. Berikut penuturan

mahasiswa tersebut kepada peneliti:

“Tugas ini sudah diberikan seminggu yang lalu tetapi kemarin-kemarin aku sibuk. Aku baru ingat tugas ini kemarin, tetapi ini aku kesulitan cari jawaban dua pertanyaan ini karena aku cari dalam buku tidak ada jawabannya. Cari di internet juga tidak ada, mana tugas dikumpulkan nanti pas kuliah lagi jam setengah tiga (melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 13.00 WIB).”

(Komunikasi personal; senin, 15 April 2013) Jaringan wifi di area perpustakaan Jurusan Psikologi diperuntukkan untuk

mendukung keperluan mahasiswa Jurusan Psikologi, termasuk mencari sumber

referensi untuk mengerjakan tugas perkuliahan. Hal tersebut dianggap lebih

praktis, efisien dan cepat. Namun, peneliti juga menjumpai perhatian mahasiswa

teralihkan pada kegiatan nonakademik seperti online di situs jejaring sosial seperti

Page 24: Download (2550Kb)

6

Facebook dan Twitter dan mengunduh file lagu, video, dan film yang mereka suka

dari beberapa situs popular seperti Youtube.

Fakta yang cukup mengejutkan dalam artikel berjudul “Facebook Kalahkan

Jurnal Akademik” (Aini, dkk 2013: 1) yang mengutip pernyataan Alfat Yulianto,

Staf BPTIK UNNES bahwa situs terbanyak diakses mahasiswa UNNES adalah

Facebook 26,55%, Google 3,49%, Indowebster 3,14% dan Youtube sebesar

2,43%. Isi artikel tersebut semakin menguatkan bahwa jaringan internet yang

tersedia belum sepenuhnya dimanfaatkan mahasiswa untuk menunjang

kepentingan akademik tetapi lebih untuk aktivitas yang bersifat hiburan dan

kesenangan (entertainment and pleasure).

Prokrastinasi akademik selain terindikasi melalui berbagai bentuk variasi

yang sudah dipaparkan jelaskan diatas, juga dapat terindikasi melalui waktu yang

dibutuhkan dalam menempuh masa studi. Menurut Solomon dan Rothblum (1984:

503) bahwa indikasi prokrastinasi akademik adalah masa studi 5 tahun atau lebih.

Berikut data yang peneliti dapatkan dari Sistem Informasi Akademik Terpadu

(SIKADU) Universitas Negeri Semarang tentang statistika wisudawan Jurusan

Psikologi dalam kurun waktu 3,5 tahun terakhir:

Tabel 1.1 Data Keadaan Wisudawan S1 Jurusan Psikologi UNNES

Periode Jumlah Wisudawan

Wisudawan dengan masa studi ≥ 5 tahun Rata – rata masa studi

April 2010 17 14 (82%) 5 tahun 7 bulan 22 hari Oktober 2010 29 22 (76%) 5 tahun 9 bulan 27 hari April 2011 52 30 (58%) 5 tahun 2 bulan 28 hari Oktober 2011 27 18 (67%) 5 tahun 6 bulan 22 hari April 2012 53 42 (79%) 5 tahun 4 bulan 12 hari Oktober 2012 51 29 (59%) 5 tahun 5 bulan 26 hari April 2013 25 8 (32%) 4 tahun 10 bulan 24 hari

Sumber: data dari http://akademik.unnes.ac.id dan diolah secara mandiri

Page 25: Download (2550Kb)

7

Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa pada periode wisuda April tahun

2010 sampai dengan April tahun 2013 masih terdapat wisudawan S1 Psikologi

yang menyelesaikan masa studi 5 tahun atau lebih. Selain itu, rata-rata masa studi

wisudawan juga diatas 5 tahun walaupun untuk pertama kalinya pada wisuda

periode April 2013 rata-rata masa studi sudah dibawah 5 tahun. Hal ini dapat

diartikan bahwa sampai saat ini masih ada mahasiswa Jurusan Psikologi yang

melakukan prokrastinasi akademik dalam masa studinya.

Penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi dengan sistem SKS

(Satuan Kredit Semester) sebenarnya memberi kesempatan mahasiswa dalam

mengatur beban kuliah dan proses belajar pada setiap semesternya. Mata kuliah

diatur sedemikian rupa dan didistribusikan secara merata disetiap semester dengan

pertimbangan bahwa mahasiswa secara rata-rata mampu dalam menjalankan

tanggung jawabnya tersebut. Walaupun demikian, berbagai hal juga turut berperan

mempengaruhi terjadinya prokrastinasi akademik oleh mahasiswa.

Hasil penelitian prokrastinasi akademik oleh Anggraeni dan Widyarini

(2008: 27) diketahui bahwa prokrastinasi akademik terjadi karena motivasi

internal yang rendah, rasa malas yang besar, pola asuh orang tua yang permisif

atau longgar, pengaruh dari teman sebaya (peer), lingkungan dan orang-orang

terdekat yang kurang mendukung, dan kurangnya pengaturan waktu antara tugas

akademik yang harus dikerjakan dengan urusan yang lainnya.

Salah satu hasil penelitian di atas sesuai dengan pernyataan Rizvi, dkk

(dalam Rumiani 2006: 41) bahwa faktor motivasi internal yang rendah dapat

mendorong seseorang untuk melakukan prokrastinasi akademik. Hal ini juga

Page 26: Download (2550Kb)

8

tercermin lewat penuturan seorang mahasiswi Jurusan Psikologi UNNES

angkatan 2009 berinisial “NA” kepada peneliti sebagai berikut:

“Sebenarnya aku ada tugas buat makalah mata kuliah “X”, tapi ini tugas kelompok. Sekarang anggota kelompokku lagi pada pulang kampung. aku males kalo mesti ngerjain sendiri. Mikir sendiri, cari bahan sendiri dan ngetik sendiri. Ini kan tugas kelompok, kalau ngerjain ya mesti sama anggota kelompok.”

(Komunikasi personal; Selasa, 16 April 2013) Menurut Bernard (dalam Catrunada dan Puspitawati 2008: 6-9) terdapat

sepuluh faktor yang menyebabkan seseorang melakukan prokrastinasi. Faktor-

faktor tersebut diantaranya kecemasan (anxiety), pencelaan terhadap diri sendiri

(self-depreciation), rendahnya toleransi terhadap ketidaknyamanan (low

discomfort tolerance), pencari kesenangan (pleasure seeking), tidak teraturnya

waktu (time disorganization), tidak teraturnya lingkungan (environmental

disorganization), pendekatan yang lemah terhadap tugas (poor task appoach),

kurangnya pernyataan yang tegas (lack of assertion), permusuhan dengan orang

lain (hostility with other), dan stres dan kelelahan (stress and fatique). Hasil

komunikasi personal yang peneliti lakukan terhadap mahasiswa Jurusan Psikologi

juga menemukan satu contoh kasus prokrastinasi akademik yang terkait dengan

salah satu faktor tersebut.

Contoh kasus ini yaitu prokrastinasi akademik yang disebabkan oleh faktor

kelelahan (fatigue) yang dilakukan oleh seorang mahasiswi Jurusan Psikologi

angkatan 2008 berinisial “BT”. Berikut penuturan mahasiswi tersebut kepada

peneliti:

“Dari semester 1 sampai 4, aku rajin kuliah. kalo ada tugas ya aku kerjakan. Tetapi mulai semester 6 aku ngrasa lelah sama aktivitas dan apalagi beban tugas-tugas kuliahku yang banyak, rasanya pengen gak

Page 27: Download (2550Kb)

9

ke kampus dulu. Hal itu berlanjut hingga semester 8. Awalnya waktu itu aku pengen cuti tapi gak boleh sama dosen waliku karena alasanku yang gak terlalu mendesak. Ya akhirnya aku sering gak masuk kuliah. Akibatnya nilai dan IP-ku jelek, jadi semester ini dan kemarin banyak ngulang lagi. Harusnya aku dah mulai ngerjain skripsi tapi karena ngulang jadi baru ikut seminar proposal.”

(Komunikasi personal; Kamis, 4 April 2013) Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan Bruno (dalam Rumiani 2006:

41) bahwa adanya kecenderungan individu yang memiliki beban kerja atau tugas

yang terlalu banyak akan melakukan prokrastinasi. Mahasiswi ini juga dapat

dipastikan melakukan prokrastinasi akademik karena ditahun ke-5 masa studinya

masih mengulang mata kuliah dan belum dalam tahap mengerjakan skripsi

sehingga masa studinya akan lebih dari 5 tahun.

Prokrastinasi akademik bukanlah sesuatu hal yang baik. Prokrastinasi

berarti mempersempit waktu untuk kita mengerjakan tugas dimana seharusnya

waktu cukup bagi kita. Hal ini juga menyebabkan tugas-tugas menjadi tidak jelas

kapan akan diselesaikan. Kalaupun tugas dapat diselesaikan, karena waktu yang

sudah semakin sempit maka pengerjaannya menjadi tidak maksimal. Menurut

Ferrari (dalam Muhid 2009: 578) prokrastinasi akademik banyak berakibat

negatif, dengan melakukan penundaan, banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Tugas-tugas menjadi terbengkalai, bahkan bila diselesaikan hasilnya menjadi

tidak maksimal.

Prokrastinasi juga dapat mengakibatkan timbulnya rasa cemas baik disaat

mengerjakan tugas atau saat menghadapi ujian. Mahasiswa menjadi kurang teliti

dalam pengerjaan tugas dan ujian sehingga memungkinkan tingkat kesalahan yang

dilakukan tinggi. Apabila hal ini terus berlanjut, maka kegiatan akademik secara

Page 28: Download (2550Kb)

10

keseluruhan mahasiswa akan terganggu bahkan rusak sehingga daya saing

mahasiswa menurun karena rendahnya motivasi dan percaya diri. Sebagaimana

yang telah disampaikan oleh Solomon dan Rothblum (dalam Premadyasari 2012:

3) prokrastinasi dapat menyebabkan rasa cemas yang berujung depresi, tingginya

tingkat kesalahan dan banyak waktu terbuang. Prokrastinasi juga dapat merusak

kegiatan akademik dan juga menyebabkan rendahnya motivasi dan percaya diri.

Mahasiswa tentu ingin segera bekerja apabila sudah lulus dari studinya.

Apabila mahasiswa dapat lulus tepat waktu, mahasiswa tidak perlu merasa

khawatir karena kesempatan untuk memilih pekerjaan yang terbaik terbuka lebar

dan persaingan dalam mendapatkan pekerjaan tidak terlalu ketat. Berbeda dengan

mahasiswa yang melakukan prokrastinasi, masa studinya yang terlalu lama

menyebabkan peluang untuk memilih pekerjaan yang terbaik semakin terbatas,

tidak bisa mengambil peluang ketika ada tawaran pekerjaan yang menurutnya

baik dan harus menghadapi persaingan yang lebih berat daripada mahasiswa yang

bisa lulus tepat waktu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ferrari, dkk (dalam

Muhid 2009: 578) bahwa prokrastinasi bisa mengakibatkan seseorang kehilangan

kesempatan dan peluang yang datang.

Proses belajar di tingkat perguruan tinggi menuntut mahasiswa untuk lebih

mandiri dan disiplin dalam mengatur waktu dan proses belajarnya. Hal ini berbeda

dengan saat mereka masih duduk di tingkat sekolah menengah dan dibawahnya.

Mahasiswa juga dituntut untuk dapat menyesuaikan, mengatur dan mengendalikan

dirinya termasuk saat menghadapi padatnya aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas

kuliah yang sulit. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu usaha aktif dan mandiri oleh

Page 29: Download (2550Kb)

11

mahasiswa untuk membantunya mengarahkan proses belajar pada tujuan belajar

yang ingin dicapai, yang disebut dengan self-regulated learning.

Hasil penelitian Deasyanti dan Armeini (2007: 19) terhadap 128 mahasiswa

FKIP Universitas Negeri Jakarta menunjukkan bahwa 86,7% mahasiswa memiliki

tingkat self-regulated learning kategori sedang dan 13,3% mahasiswa memiliki

tingkat self-regulated learning kategori tinggi. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa mahasiswa telah memiliki keterampilan tentang bagaimana

belajar yang mencakup tentang pemahaman tentang kemampuan berpikir, proses

berpikir, dan motivasi untuk mencapai tujuan belajar.

Hasil penelitian di atas bertolak belakang dengan hasil penelitian oleh

Ishtifa (2011: 84) terhadap 200 mahasiswa psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang menemukan 9,5% mahasiswa berada pada kategori self-regulated

learning yang tinggi, artinya baru sedikit mahasiswa yang memiliki dan

menggunakan kemampuan self-regulated learning dengan efektif. Kemudian

sebesar 47% mahasiswa berada pada kategori rendah dan 43,5% mahasiswa

berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan mahasiswa kurang

menggunakan potensi untuk memonitor, mengatur dan mengontrol kognisi,

motivasi dan perilakunya dalam proses belajar.

Pada umumnya mahasiswa tidak memiliki tujuan belajar dan prioritas yang

pasti. Mahasiswa juga tidak memiliki jadwal belajar yang khusus selain jadwal

perkuliahan yang sudah ada. Hal ini menyebabkan kegiatan mahasiswa yang

berhubungan dengan akademik cenderung mengikuti jadwal perkuliahan saja.

Mahasiswa masih menjalankan kewajiban akademiknya bila sudah mendekati

Page 30: Download (2550Kb)

12

waktunya seperti belajar saat menjelang waktu ujian dan mengerjakan tugas dari

dosen mendekati batas waktu pengumpulan.

Mahasiswa seringkali tidak menyadari jika mereka larut dengan aktivitas-

aktivitas yang bersifat nonakademik sehingga banyak waktu mereka terbuang sia-

sia. Namun demikian, mahasiswa tetap menjalankan kewajiban akademiknya

seperti belajar dan mengerjakan tugas meskipun tidak teratur atau disiplin,

kesulitan untuk berkonsentrasi, kekurangan referensi dan mengabaikan waktu

yang tersedia.

Mahasiswa masih menerapkan sebuah sistem yang dikenal ”Sistem Kebut

Semalam” atau SKS. Pengerjaan tugas yang serba cepat dalam keterbatasan waktu

sebagai akibat prokrastinasi turut memberikan dampak negatif terhadap tugas

yang sedang dikerjakan dan lebih jauh pada hasil belajar atau prestasi akademik.

Sebagaimana hasil penelitian Amalia tahun 2011 terhadap siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Malang bahwa adanya penurunan prestasi belajar seiring meningkatnya

prokrastinasi akademik (dalam http://library.um.ac.id).

Hasil penelitian self-regulated learning oleh Yulinawati, Hartati, dan

Sawitri tahun 2009 pada mahasiswa ITB program fast track menunjukkan

managemen waktu, usaha dalam mengatur belajar, dan mengatur lingkungan fisik

dan sosial penting untuk menunjang belajar (dalam http://eprint.undip.ac.id).

Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan kasus-kasus yang disebutkan di atas

yang bermasalah dengan pengaturan waktu dan usaha belajar, maka memperkuat

indikasi adanya hubungan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi

akademik.

Page 31: Download (2550Kb)

13

Self-regulated learning memiliki tiga aspek penting yang akan menentukan

tinggi rendahnya tingkat self-reguled learning. Pertama yaitu aspek kognisi

dimana upaya individu merencanakan, menetapkan tujuan, mengatur, memonitor

diri, dan mengevaluasi diri. Kedua yaitu aspek motivasi dimana individu

merasakan efikasi diri yang tinggi, atribusi diri dan berminat pada tugas intrinsik.

Ketiga yaitu aspek perilaku dimana upaya individu untuk memilih, menstruktur,

dan menciptakan lingkungan yang mengoptimalkan belajar (Zimmerman, 1990: 4-

5). Apabila mahasiswa mampu dan memiliki ketiga aspek tersebut, maka ia akan

memiliki tingkat self-regulated learning yang tinggi sehingga dapat menghindari

prokrastinasi akademik dan menjaga prestasi belajarnya dengan baik.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk

mengetahui lebih dalam hubungan antara self-regulated learning dan prokrastinasi

akademik sehingga diketahui secara jelas hubungan keduanya. Untuk lokasi

penelitian, peneliti mengambil lokasi di Jurusan Psikologi Universitas Negeri

Semarang dimana peneliti juga menemukan fenomena tersebut dan berusaha

melakukan pendalaman. Oleh karenanya, penelitian ini berjudul “Hubungan

antara Self-Regulated Learning dengan Prokrastinasi Akademik pada

Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Adakah hubungan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi

akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang?

Page 32: Download (2550Kb)

14

2. Bagaimana gambaran prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan

Psikologi Universitas Negeri Semarang?

3. Bagaimana gambaran self-regulated learning pada mahasiswa Jurusan

Psikologi Universitas Negeri Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui hubungan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi

akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang.

2. Mengetahui gambaran prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan

Psikologi Universitas Negeri Semarang.

3. Mengetahui gambaran self-regulated learning pada mahasiswa Jurusan

Psikologi Universitas Negeri Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil temuan ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

pengembangan kajian ilmu Psikologi Pendidikan terutama yang terkait dengan

prokrastinasi akademik dan self-regulated learning, sehingga dapat dijadkan

tambahan referensi bagi penelitian-penelitian sejenis oleh peneliti selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Jurusan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

bagi jurusan dalam menyusun kebijakan-kebijakan akademik dan pendukung

Page 33: Download (2550Kb)

15

lainnya yang dapat menekan laju tingkat prokrastinasi akademik dan semakin

mengoptimalkan self-regulated learning pada mahasiswa.

2. Bagi Mahasiswa

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi mahasiswa

mengenai pentingnya meminimalisir tingkat prokrastinasi akademik dengan

penerapan self-regulated learning dalam kegiatan akademiknya sehingga

mahasiswa dapat mencapai kesuksesan akademiknya.

Page 34: Download (2550Kb)

16

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prokrastinasi Akademik

2.1.1 Pengertian Prokrastinasi Akademik

Secara etiologis atau menurut asal kata, istilah prokrastinasi berasal dari dua

kata dalam bahasa latin yaitu pro yang berarti bergerak maju, dan crastinus yang

berarti keputusan hari esok, ini berarti prokrastinasi adalah menangguhkan atau

menunda sampai hari berikutnya (Burka dan Yuen 2008: 5). Menurut Fiore

(dalam Catrunada dan Puspitawati 2008: 6) prokrastinasi adalah suatu mekanisme

untuk mengatasi kecemasan yang berhubungan dengan bagaimana cara memulai

atau menyelesaikan pekerjaan dan dalam hal membuat keputusan.

Noran (dalam Akinsola, Tella dan Tella 2007: 364) mendefinisikan

prokrastinasi sebagai bentuk penghindaran dalam mengerjakan tugas yang

seharusnya diselesaikan oleh mahasiswa. Mahasiswa yang melakukan

prokrastinasi lebih memilih menghabiskan waktu dengan teman atau pekerjaan

lainnya yang sebenarnya tidak begitu penting daripada mengerjakan tugas yang

harus diselesaikan dengan cepat. Selain itu, mahasiswa yang melakukan

prokrastinasi juga lebih memilih menonton film atau televisi daripada belajar

untuk kuis atau ujian.

Silver (dalam Ghufron 2003: 15) mengatakan seseorang yang melakukan

prokrastinasi tidak bermaksud untuk menghindari atau tidak mau tahu dengan

Page 35: Download (2550Kb)

17

tugas yang dihadapi. Akan tetapi mereka hanya menunda-nunda untuk

mengerjakannya, sehingga menyita waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

tugas. Penundaan tersebut menyebabkan dia gagal menyelesaikan tugasnya tepat

waktu.

Ellis dan Knaus (dalam Ghufron 2003: 15-16) mengartikan prokrastinasi

sebagai kebiasaan penundaan yang tidak bertujuan dan proses penghindaran tugas,

yang hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan seseorang karena adanya ketakutan

untuk gagal, serta adanya pandangan bahwa segala sesuatu harus dilakukan

dengan benar, bahwa penundaan yang telah menjadi respon tetap atau kebiasaan

dapat dipandang sebagai suatu trait prokrastinasi.

Menurut Ferrari (dalam Ghufron 2003: 20) prokrastinasi akademik adalah

jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan

dengan tugas akademik, misalnya tugas sekolah atau tugas kursus.

Rothblum, Solomon dan Murakami (1986: 387) mendefinisikan

prokrastinasi akademik sebagai kecenderungan untuk (a) selalu atau hampir selalu

menunda tugas akademik, dan (b) selalu atau hampir selalu mengalami kecemasan

bermasalah terkait dengan penundaan ini.

Berdasarkan pendapat yang diungkapakan oleh beberapa ahli diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik adalah perilaku penundaan pada

tugas akademik yang dilakukan oleh mahasiswa secara sadar dengan melakukan

aktivitas lain yang menyenangkan dan tidak penting, tidak bertujuan, dan tidak

memperhatikan waktu sehingga menimbulkan akibat negatif atau kerugian pada

mahasiswa.

Page 36: Download (2550Kb)

18

2.1.2 Ciri-Ciri Prokrastinasi Akademik

Menurut Ferrari, Johnshon dan McCown (dalam Ghufron 2003: 23),

prokrastinasi akademik dapat termanifestasikan dalam indikator tertentu yang

dapat diukur dan diamati dengan ciri-ciri berupa:

1. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang

dihadapi.

Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang dihadapinya

harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, akan tetapi dia menunda-

nunda untuk mulai mengerjakannya atau menunda-nunda untuk menyelesaikan

sampai tuntas jika dia sudah mulai mengerjakan sebelumnya.

2. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas.

Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama

daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan suatu

tugas. Seorang prokratinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk

mempersiapkan diri secara berlebihan, maupun melakukan hal-hal yang tidak

dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa memperhitungkan

keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang-kadang tindakan tersebut

mengakibatkan seseorang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya secara

memadai. Kelambanan, dalam arti lambannya kerja seseorang dalam

melakukan suatu tugas dapat menjadi ciri yang utama dalam prokrastinasi

akademik.

Page 37: Download (2550Kb)

19

3. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual.

Seorang prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai

dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Seorang prokrastinator

sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi deadline yang telah

ditentukan, baik oleh orang lain maupun rencana yang telah dia tentukan

sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan

tugas pada waktu yang telah ia tentukan sendiri, akan tetapi ketika saatnya tiba

dia tidak juga melakukannya sesuai dengan apa yang telah direncanakan,

sehingga menyebabkan keterlambatan maupun kegagalan untuk menyelesaikan

tugas secara memadai.

4. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas

yang harus dikerjakan.

Seorang prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya, akan

tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk melakukan aktivitas lain yang

dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan, seperti membaca

(koran, majalah, atau buku cerita lainnya), nonton, mengobrol, jalan,

mendengarkan musik, dan sebagainya, sehingga menyita waktu yang dia miliki

untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri prokrastinasi akademik

yaitu meliputi penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas

yang dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu

antara rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.

Page 38: Download (2550Kb)

20

2.1.3 Area Prokrastinasi Akademik

Menurut Green (dalam Ghufron 2003: 20), jenis tugas yang menjadi objek

prokrastinasi akademik adalah tugas yang berhubungan dengan kinerja akademik.

Perilaku-perilaku yang mencirikan penundaan dalam tugas akademik dipilah dari

perilaku lainnya dan dikelompokkan menjadi unsur prokrastinasi akademik.

Adapun menurut Solomon dan Rothblum (1984: 504), prokrastinasi terjadi

secara merata dalam enam area fungsi akademis yaitu tugas mengarang, belajar

untuk menghadapi ujian, membaca, tugas administrasi, menghadiri pertemuan dan

kinerja akademik secara keseluruhan.

Selanjutnya prokrastinasi terhadap keenam area fungsi akademis tadi

dijelaskan oleh Ghufron (2003: 20-21) sebagaimana berikut ini:

1. Tugas mengarang, meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau tugas

menulis, misalnya menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya.

2. Tugas belajar untuk menghadapi ujian, mencakup penundaan belajar untuk

menghadapi ujian, misalnya ulangan mingguan, ujian tengah semester, dan

ujian akhir semester.

3. Tugas membaca, meliputi adanya penundaan untuk membaca buku atau

referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan.

4. Tugas administrasi, meliputi menyalin catatan, presensi, dan daftar peserta

praktikum.

5. Menghadiri pertemuan, meliputi penundaan atau terlambat masuk kelas atau

pelajaran, praktikum, dan pertemuan lainnya.

Page 39: Download (2550Kb)

21

6. Kinerja akademik secara keseluruhan, meliputi kewajiban mengerjakan atau

menyelesaikan tugas – tugas akademik secara keseluruhan.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa ada enam area prokrastinasi

akademik yaitu tugas mengarang, belajar untuk menghadapi ujian, membaca,

tugas administrasi, menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secara

keseluruhan.

2.1.4 Teori Perkembangan Prokrastinasi Akademik

Menurut Ferrari dan Ollivete (dalam Anggraeni dan Widyarini 2008: 8-9)

ada beberapa teori perkembangan yang menjelaskan terjadinya prokrastinasi

akademik, antara lain:

1. Psikodinamik. Penganut psikodinamik beranggapan bahwa pengalaman masa

kanak-kanak mempengaruhi perkembangan proses kognitif seseorang ketika

dewasa, terutama trauma. Seseorang yang pernah mengalami trauma akan

suatu tugas tertentu, misalnya gagal menyelesaikan tugas sekolahnya, akan

cenderung melakukan prokrastinasi ketika seseorang tersebut dihadapkan lagi

pada suatu tugas yang sama. Seseorang tersebut akan teringat kepada

pengalaman kegagalan maupun perasaan tidak menyenangkan yang pernah

dialami dimasa lalu, sehingga ia menunda mengerjakan tugasnya, yang

dipersepsikan akan mendatangkan perasaan seperti masa lalu.

2. Behavioristik. Penganut psikologi behavioristik beranggapan bahwa perilaku

prokrastinasi akademik muncul akibat proses pembelajaran. Seseorang

melakukan prokrastinasi akademik karena dia pernah mendapatkan

reinforcement atas perilaku tersebut. Seseorang yang pernah merasakan sukses

Page 40: Download (2550Kb)

22

dalam melakukan tugas kuliahnya dengan melakukan penundaan, cenderung

akan melakukan lagi perbuatannya. Sukses yang pernah ia rasakan akan

dijadikan reward untuk mengulangi perilaku yang sama dimasa yang akan

datang. Perilaku prokrastinasi akademik juga bisa muncul pada kondisi

lingkungan tertentu. Kondisi yang menimbulkan stimulus tertentu bisa menjadi

reinforcement bagi munculnya perilaku prokrastinasi. Kondisi yang rendah

dalam pengawasan akan mendorong seseorang untuk melakukan prokrastinasi

akademik, karena tidak adanya pengawasan akan mendorong seseorang untuk

berperilaku tidak tepat waktu.

3. Cognitive behavioral. Prokrastinasi akademik terjadi karena adanya keyakinan

irrasional yang dimiliki oleh seseorang. Keyakinan irrasional tersebut dapat

disebabkan oleh suatu kesalahan dalam mempersepsikan tugas. Seseorang

memandang tugas tersebut sebagai sesuatu yang berat dan tidak menyenangkan

(aversiveness of the task). Oleh karena itu, seseorang merasa tidak mampu

untuk menyelesaikan tugasnya secara memadai, sehingga seseorang menunda-

nunda dalam menyelesaikan tugas tersebut. Selain itu, keyakinan irrasional

juga disebabkan oleh ketakutan yang berlebihan untuk gagal (fear of failure).

Seseorang menunda-nunda mengerjakan tugas karena takut jika gagal

menyelesaikannya sehingga akan mendatangkan penilaian yang negatif akan

kemampuannya. Akibatnya seseorang menunda-nunda mengerjakan tugas yang

dihadapinya.

Berdasarkan paparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa terjadinya

prokrastinasi akademik dapat dijelaskan dengan tiga teori perkembangan yaitu

Page 41: Download (2550Kb)

23

psikodinamik (prokastinasi akademik karena trauma masa lalu terhadap tugas),

behavioristik (prokrastinasi akademik karena proses pembelajaran dan mendapat

reinforcement atas perilaku tersebut), dan cognitive behavior (prokrastinasi

akademik karena tugas dipandang berat dan tidak menyenangkan dan takut gagal).

2.1.5 Faktor-faktor yang Menyebabkan Prokrastinasi

Bernard (dalam Catrunada dan Puspitawati 2008: 6-9), mengungkapkan ada

sepuluh faktor yang dapat menyebabkan prokrastinasi, yaitu:

1. Kecemasan (Anxiety)

Kecemasan yang tinggi yang berinteraksi dengan tugas-tugas yang

diharapkan dapat diselesaikan menyebabkan seseorang cenderung menunda

tugas tersebut.

2. Pencelaan terhadap Diri Sendiri (Self-Depreciation)

Pencelaan terhadap diri sendiri termanifestasi ke dalam penghargaan yang

rendah atas dirinya sendiri, selalu menyalahkan diri sendiri ketika terjadi

kesalahan, dan rasa tidak percaya diri untuk mendapat masa depan yang cerah

menyebabkan seseorang cenderung melakukan prokrastinasi.

3. Rendahnya Toleransi terhadap Ketidaknyamanan (Low Discomfort

Tolerance)

Kesulitan pada tugas yang dikerjakan membuat seseorang mengalami

kesulitan untuk menoleransi rasa frustrasi dan kecemasan, sehingga mereka

mengalihkan diri sendiri kepada tugas-tugas yang dapat mengurangi

ketidaknyamanan dalam diri mereka.

Page 42: Download (2550Kb)

24

4. Pencari Kesenangan (Pleasure-seeking)

Seseorang yang mencari kenyamanan cenderung tidak mau melepaskan

situasi yang membuat nyaman tersebut. Jika seseorang memiliki

kecenderungan tinggi dalam mencari situasi yang nyaman, maka orang

tersebut akan memiliki hasrat kuat untuk bersenang-senang dan memiliki

kontrol impuls yang rendah.

5. Tidak Teraturnya Waktu (Time Disorganization)

Mengatur waktu berarti bisa memperkirakan dengan baik berapa lama

seseorang membutuhkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Lemahnya pengaturan waktu disebabkan sulitnya seseorang memutuskan

pekerjaan apa yang penting dan kurang penting untuk dikerjakan hari ini.

Semua pekerjaan terlihat sangat penting sehingga muncul kesulitan untuk

menentukan apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

6. Tidak Teraturnya Lingkungan (Environmental Disorganisation)

Salah satu faktor prokrastinasi adalah kenyataan bahwa lingkungan

disekitarnya berantakan atau tidak teratur dengan baik, hal itu terjadi

kemungkinan karena kesalahan mahasiswa tersebut. Tidak teraturnya

lingkungan bisa dalam bentuk interupsi dari orang lain, kurangnya privasi,

kertas yang bertebaran dimana-mana, dan alat-alat yang dibutuhkan dalam

pekerjaan tersebut tidak tersedia. Adanya begitu banyak gangguan pada area

wilayah pekerjaan menyulitkan seseorang untuk berkonsentrasi sehingga

pekerjaan tersebut tidak bisa selesai tepat pada waktunya.

Page 43: Download (2550Kb)

25

7. Pendekatan yang Lemah terhadap Tugas (Poor Task Approach)

Seseorang merasa siap untuk bekerja, kemungkinan dia akan meletakkan

kembali pekerjaan tersebut karena tidak tahu darimana harus memulai

sehingga cenderung menjadi tertahan oleh ketidaktahuan tentang bagaimana

harus memulai dan menyelesaikan pekerjaan tersebut.

8. Kurangnya Pernyataan yang Tegas (Lack of Assertion)

Kurangnya pernyataan yang tegas disebabkan seseorang mengalami kesulitan

untuk berkata “tidak” terhadap permintaan yang ditujukan kepadanya ketika

banyak hal yang harus dikerjakan karena telah dijadwalkan terlebih dulu. Hal

ini bisa terjadi karena mereka kurang memberikan rasa hormat atas semua

komitmen dan tanggung jawab yang dimiliki.

9. Permusuhan terhadap orang lain (Hostility with others)

Kemarahan yang terus menerus bisa menimbulkan dendam dan sikap

bermusuhan sehingga bisa menuju sikap menolak atau menentang apapun

yang dikatakan oleh orang tersebut.

10. Stres dan kelelahan (Stress and fatigue)

Stres adalah hasil dari sejumlah intensitas tuntutan negatif dalam hidup yang

digabung dengan gaya hidup dan kemampuan mengatasi masalah pada diri

sendiri. Semakin banyak tuntutan dan semakin lemah sikap seseorang dalam

memecahkan masalah, dan gaya hidup yang kurang baik, semakin tinggi stres

seseorang.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yan

dapat menyebabkan prokrastinasi antara lain kecemasan, pencelaan terhadap diri

Page 44: Download (2550Kb)

26

sendiri, rendahnya toleransi terhadap ketidaknyamanan, pencari kesenangan, tidak

teraturnya waktu, tidak teraturnya lingkungan, pendekatan yang lemah terhadap

tugas, kurangnya pernyataan yang tegas, permusuhan dengan orang lain, dan stres

dan kelelahan.

2.2 Self-Regulated Learning

2.2.1 Pengertian Self-Regulated Learning

Beberapa tahun belakangan, sejumlah teori sudah dikemukakan untuk

menjelaskan bagaimana seorang mahasiswa menjadi regulator dalam belajarnya

sendiri (Zimmerman & Martinez-Pons 1990: 51). Salah satu teori yang berusaha

menjelaskan tentang self-regulated learning adalah teori sosial kognitif. Menurut

teori sosial kognitif, self-regulated learning tidak hanya ditentukan oleh proses

pribadi, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku secara timbal balik

(Zimmerman 1989: 330).

Chamot (dalam Ellianawati dan Wahyuni 2010: 35) menyatakan bahwa,

self-regulated learning atau pembelajaran mandiri adalah sebuah situasi belajar di

mana pebelajar memiliki kontrol terhadap proses pembelajaran tersebut melalui

pengetahuan dan penerapan strategi yang sesuai, pemahaman terhadap tugas-

tugasnya, penguatan dalam pengambilan keputusan dan motivasi belajar.

Self-regulated learning ini menyangkut pada penerapan dari model umum

regulasi dan regulasi diri berkaitan persoalan pembelajaran, terutama

pembelajaran akademik. Ada empat asumsi umum mengenai self-regulated

learning sebagaimana dijelaskan oleh Wolters, Pintrich, dan Karabenick (2003: 3-

5). Pertama, asumsi aktif dan konstruktif. Mahasiswa sebagai partisipan yang aktif

Page 45: Download (2550Kb)

27

konstruktif dalam proses belajar, baik itu aktif mengkonstruk pemahaman, tujuan,

maupun strategi dari informasi yang tersedia di lingkungan dan pikirannya sendiri.

Kedua, potensi untuk mengontrol. Mahasiswa sanggup memonitor, mengontrol,

meregulasi aspek tertentu dari kognitif, motivasi dan perilaku sesuai karakteristik

lingkungan jika memungkinkan. Ketiga, asumsi tujuan, kriteria, atau standar.

Asumsi tersebut digunakan untuk menilai apakah proses harus dilanjutkan bila

perlu ketika beberapa kriteria atau standar berubah. Keempat, aktivitas regulasi

diri merupakan penengah (mediator) antara personal dan karakteristik konteks dan

prestasi atau performa yang sesungguhnya. Self-regulation pada kognitif,

motivasi, dan perilaku yang dimiliki mahasiswa, merupakan perantara hubungan

antara person, konteks dan bahkan prestasi

Berdasarkan asumsi – asumsi tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan

sebagaimana menurut Pintrich dan Zusho (dalam Nicol dan Macfarlane-Dick

2006: 202) bahwa self-regulated learning merupakan proses konstruktif aktif

ketika mahasiswa menetapkan tujuan belajarnya dan kemudian berusaha untuk

memantau, mengatur, dan mengontrol kognisi, motivasi, dan tingkah lakunya agar

sesuai dengan tujuannya dan kondisi kontekstual dari lingkungannya.

Sejalan dengan pengertian menurut Zimmerman (dalam Schunk, Pintrich,

dan Mecce 2008: 154), self-regulation adalah proses dimana mahasiswa

mengaktifkan dan mempertahankan kognisi, perilaku, dan perasaan yang mana

secara sistematis diorientasikan pada pencapaian tujuan mereka. Zimmerman

(1989: 329) memaparkan secara umum bahwa self-regulated learning pada

mahasiswa digambarkan melalui tingkatan atau derajat yang meliputi keaktifan

Page 46: Download (2550Kb)

28

partisipasi baik secara metakognisi, motivasi, maupun perilaku mahasiswa

didalam proses belajar. Mahasiswa dengan sendirinya memulai dan berusaha

secara langsung untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian yang diinginkan,

daripada bergantung pada guru, orang tua atau orang lain.

Berdasarkan dari pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa self-regulated learning adalah usaha aktif dan mandiri

mahasiswa dengan memantau, mengatur dan mengontol kognisi, motivasi, dan

perilaku, yang diorientasikan atau diarahkan pada tujuan belajar.

2.2.2 Aspek – Aspek dari Self-Regulated Learning

Menurut Borkowski dan Thorp (dalam Boekaerts 1996: 101) bahwa banyak

peneliti sepakat bahwa aspek yang paling mendasar dari self-regulated learning

adalah keterfokusan pada tujuan. Sedangkan menurut Zimmerman (1990: 4-5)

self-regulated learning terdiri dari 3 aspek umum dalam pembelajaran akademis,

yaitu:

a. Kognisi dalam self-regulated learning adalah kemampuan mahasiswa

merencanakan, menetapkan tujuan, mengatur, memonitor diri, dan

mengevaluasi diri pada berbagai sisi selama proses penerimaan. Proses ini

memungkinkan mereka untuk menjadi menyadari diri, banyak mengetahui

dan menentukan pendekatan dalam belajar.

b. Motivasi dalam self-regulated learning yaitu dimana mahasiswa merasakan

self-efficacy yang tinggi, atribusi diri dan berminat pada tugas intrinsik.

c. Perilaku dalam self regulated learning ini merupakan upaya mahasiswa untuk

memilih, menstruktur, dan menciptakan lingkungan yang mengoptimalkan

Page 47: Download (2550Kb)

29

belajar. Mereka mencari nasihat, informasi dan tempat di mana mereka yang

paling memungkinkan untuk belajar.

Sejalan dengan pendapat di atas, Wolters, Pintrich dan Karabenick (2003: 8,

15, 24) juga membagi aspek-aspek self-regulated learning kedalam tiga aspek

sebagai berikut:

a. Kognitif. Regulasi dan kontrol kognitif termasuk jenis aktivitas kognitif dan

metakognitif yang mana mahasiswa mengunakannya untuk beradaptasi dan

mengubah kognisi mereka. Satu aspek pokok dari regulasi dan kontrol

kognisi yaitu pemilihan yang sebenarnya dan penggunaan berbagai strategi

kognitif untuk mengingat, belajar, penalaran, pemecahan masalah dan

berpikir.

b. Motivasi. Motivasi secara konsisten digambarkan sebagai sebuah determinan

penting dari belajar dan prestasi mahasiswa dalam pengaturan akademik. Pada

cara yang sama bahwa pelajar dapat meregulasi kognisi mereka, mereka dapat

meregulasi motivasi dan pengaruh mereka. Wolters menjelaskan regulasi

motivasi seperti kegiatan dimana mahasiswa dengan sengaja bertindak untuk

memulai, mempertahankan atau menambah kesediaan mereka untuk

memulai, menyediakan arah kerja atau untuk menyelesaikan kegiatan atau

tujuan tertentu. Pada tingkatan umum, regulasi motivasi meliputi pemikiran,

tindakan atau perilaku dimana mahasiswa bertindak untuk mempengaruhi

pilihan mereka, usaha atau ketekunan untuk tugas - tugas akademik.

c. Perilaku. Regulasi perilaku adalah aspek dari regulasi diri yang melibatkan

usaha mahasiswa untuk mengontrol perilaku tampak mereka. Mengikuti

Page 48: Download (2550Kb)

30

model triadik sosial kognitif (Bandura 1986; Zimmerman 1989) dimana

perilaku merupakan aspek dari orang tersebut, walaupun "diri" internal itu

tidak diwakili oleh kognisi, motivasi, dan pengaruh. Namun demikian,

mahasiswa dapat mengamati perilaku mereka sendiri, memonitor, dan

mencoba untuk mengontrol dan mengatur itu dan dengan demikian kegiatan

ini dapat dianggap regulasi diri bagi mahasiswa.

2.2.3 Tipe-Tipe Strategi Self-Regulated Learning

Dalam proses pembelajaran yang baik, maka perlu adanya strategi - strategi

untuk dapat mencapai tujuan belajar. Menurut Zimmerman (1989: 329), self-

regulated learning strategy adalah tindakan dan proses diarahkan untuk

memperoleh informasi atau keterampilan yang melibatkan perantara, tujuan, dan

persepsi instrumental oleh mahasiswa.

Wolters, Pintrich dan Karabenick (2003: 8-24) membagi strategi self-

regulated learning berdasarkan aspek-aspek self-regulated learning, yaitu:

a. Strategi kognitif, yang terdiri dari 4 strategi antara lain:

1. Rehearsal termasuk berusaha untuk mengingat materi dengan

caramengulang terus menerus atau jenis pengolahan yang lebih “dangkal”.

2. Elaboration, refleksi yang lebih mendalam pendekatan untuk belajar dengan

berusaha untuk merangkum materi, menempatkan materi kedalam kata –

kata kita sendiri, dan lain – lain.

3. Organization melibatkan beberapa proses yang lebih dalam melalui

penggunaan berbagai taktik seperti membuat catatan, menggambar diagram,

atau membuat peta konsep untuk mengorganisasikan materi pelajaran.

Page 49: Download (2550Kb)

31

4. Metacognitive self-regulation meliputi berbagai perencanaan, monitoring,

dan regulasi strategi pembelajaran seperti menetapkan tujuan dari kegiatan

membaca, memantau pemahaman sebagai salah satu bacaaan, dan membuat

perubahan atau penyesuaian dalam belajar sebagai salah satu kemajuan

melalui sebuah tugas.

b. Strategi motivasi, yang terdiri dari 7 strategi antara lain:

1. Self-consequating yaitu menentukan dan menyediakan konsekuensi

ekstrinsik untuk keterlibatan mereka pada kegiatan belajar. Mahasiswa

menggunakan reward dan punishment secara verbal sebagai wujud

konsekuensi.

2. Enviromental structuring dideskripsikan upaya mahasiswa untuk

memusatkan perhatian, untuk mengurangi gangguan pada lingkungan

mereka atau lebih umum, untuk menata lingkungan mereka untuk membuat

penyelesaian tugas lebih mudah atau lebih mungkin terjadi tanpa gangguan.

3. Mastery Self-talk adalah berpikir tentang penguasaan yang berorientasi pada

tujuan seperti, pemuasan keinginantahuan, menjadi lebih kompeten atau

lebih mengetahui suatu topik, atau meningkatkan perasaan otonomi mereka.

4. Performance or Extrinsic Self-talk adalah ketika mahasiswa dihadapkan

pada kondisi untuk menyudahi belajar, mahasiswa mungkin berpikir tentang

mendapatkan prestasi yang lebih tinggi atau berusaha sebaik mungkin di

kelas sebagai sebuah cara meyakinkan diri untuk terus belajar.

5. Relative Ability Self-talk dideskripsikan mahasiswa mungkin berpikir

tentang penampilan yang lebih spesifik untuk mencapai tujuan seperti

Page 50: Download (2550Kb)

32

melakukan usaha lebih baik baik dari yanglain atau menunjukkan sebuah

kemampuan bawaan dengan tujuan untuk tetap berusaha keras.

6. Situational Interest Enhancement dideskripsikan mahasiswa dapat bekerja

untuk meningkatkan minat situasional mereka atau kesenangan segera

pengalaman mereka seraya menyelesaikan sebuah tugas.

7. Relevance Enhancement dideskripsikan upaya mahasiswa untuk

meningkatkan relevansi atau kebermaknaan suatu tugas dengan

menghubungkan pada kehidupan mereka sendiri atau minat pribadi mereka

sendiri.

c. Strategi perilaku, yang terdiri dari 3 strategi antara lain:

1. Effort Regulation dideskripsikan usaha mahasiswa untuk menyelesaikan

tugas

2. Regulating time/ Study Environment dideskripsikan mahasiswa mencoba

mengatur waktu mereka dan konteks belajar dengan membuat jadwal belajar

dan membuat rencana untuk kapan harus belajar.

3. Help Seeking dideskripsikan mahasiswa mencari bantuan dari teman sebaya,

keluarga, teman satu kelas atau dosen.

Zimmerman dan Martinez Pons (1986: 618) membagi tipe strategi self-

regulated learning seperti tercantum dalam tabel 2.1 dibawah ini:

Tabel 2.1 Strategi Self-Regulated Learning No Strategi Definisi 1 Self-evaluating Mahasiswa mengevaluasi kualitas

tugas atau kemajuan dari tugas mereka

Page 51: Download (2550Kb)

33

Lanjutan 2 Organizing and transforming Mahasiswa baik secara terbuka atau

tersembunyi mengatur ulang materi untuk meningkatkan belajar

3 Goal-setting and planning Mahasiswa mengatur tujuan atau subtujuan pendidikan dan rencana untuk mengurutkan prioritas, pengaturan waktu, dan menyelesaikan aktivitas yang berhubungan dengan tujuan tersebut.

4 Seeking information Mahasiswa berusaha untuk mendapatkan informasi berkenaan dengan tugas selanjutnya dari sumber-sumber nonsosial ketika mengerjakan tugas.

5 Keeping records and monitoring

Mahasiswa berupaya untuk merekam dan memantau peristiwa atau hasil

6 Environment structuring Mahasiswa berusaha untuk memilih atau menata tatanan fisik untuk membuat belajar lebih mudah

7 Self-consequeting Mahasiswa menyusun atau mengimajinasikan reward atau punishment atas kesuksesan atau kegagalan

8 Rehearsing and memorizing Mahsiswa berusaha untuk mengingat materi dengan latihan secara terbuka atau tersembunyi.

9-11 Seeking social assistance Mahasiswa berusaha meminta bantuan dari teman sebaya (9), dosen (10), dan orang dewasa (11)

12-14 Reviewing records Mahasiswa berusaha untuk membaca kembali catatan (12), soal ujian (13), atau buku pelajaran (14) untuk persiapan kelas atau ujian selanjutnya.

15 Other Mahasiswa mencontoh tingkah laku belajar yang dicontohkan oleh orang lain seperti dosen atau orang tua, dan semua respon verbal yang tidak jelas

Page 52: Download (2550Kb)

34

Berdasarkan paparan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa strategi

self-regulated learning yang telah dikemukakan oleh beberapa tokoh di atas yaitu

goal setting and planning, organizing and transforming, environment structuring,

keeping record and monitoring, rehearsing and memorizing, self-consequating,

seeking social assistance, self-evaluating dan metacognitive self-regulation.

2.2.4 Karakteristik Mahasiswa yang Memiliki Self-Regulated Learning

Pada hakikatnya, karakteristik self-regulated learning dapat diamati dari

bentuk tindakan atau perbuatannya yang mengarah pada tercapainya tujuan

belajar. Beberapa ahli (dalam Montalvo dan Torres 2004: 3-4) mengemukakan

karakteristik Mahasiswa yang memiliki self-regulated learning tinggi, antara lain :

1. Terbiasa dan tahu bagaimana menggunakan strategi kognitif (pengulangan,

elaborasi, dan organisasi) yang membantu mahasiswa untuk mengikuti,

mentrasformasi, mengorganisasi, mengelaborasi, dan memperoleh informasi.

2. Mengetahui bagaimana merencanakan, mengontrol, dan mengarahkan proses

mental untuk mencapai tujuan personal (metakognisi).

3. Menunjukkan seperangkat keyakinan motivasional dan emosi yang adaptif,

seperti tingginya keyakinan diri secara akademik, memiliki tujuan belajar,

mengembangkan emosi positif terhadap tugas (senang, puas, dan antusias),

memiliki kemampuan untuk mengontrol dan memodifikasinya, serta

menyesuaikan diri dengan tuntutan tugas dan situasi belajar khusus.

4. Mampu merencanakan, mengontrol waktu, dan memiliki usaha terhadap

penyelesaian tugas, tahu bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang

Page 53: Download (2550Kb)

35

menyenangkan, seperti mencari tempat belajar yang sesuai atau mencari

bantuan dari dosen dan teman jika menemui kesulitan.

5. Menunjukkan usaha yang besar untuk berpartisipasi dalam mengontrol dan

mengatur tugas – tugas akademik, iklim dan struktur kelas.

6. Mampu melakukan strategi disiplin, yang bertujuan menghindari gangguan

internal dan eksternal, menjaga konsentrasi, usaha, dan motivasi selama

menyelesaikan tugas.

2.3 Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan

Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi

Universitas Negeri Semarang

Setiap manusia bertanggung jawab tentang siapa dirinya dan tahu

bagaimana dia akan bertindak. Manusia mempunyai kekuatan dari dalam dirinya

untuk mengontrol kehidupan dirinya, bertanggung jawab terhadap tujuan yang

diinginkan, menentukan cara untuk mencapai tujuan itu, dan menyumbang

pengembangan minat sosial. Kekuatan dari dalam diri itulah yang membuat setiap

manusia menjadi manusia bebas, bergerak menuju tujuan yang terarah.

Mahasiswa antara yang memiliki self-regulated learning tinggi dengan yang

memiliki self-regulated learning rendah, dapat dibedakan melalui kemandirian

mahasiswa lewat usaha untuk mengatur diri mereka sendiri secara aktif dan

mandiri yang meliputi pengaturan kognisi, motivasi, dan perilaku. Self-regulated

learning memiliki tiga aspek penting yang akan menentukan tinggi rendahnya

tingkat self-reguled learning. Pertama yaitu aspek kognisi dimana upaya

mahasiswa merencanakan, menetapkan tujuan, mengatur, memonitor diri, dan

Page 54: Download (2550Kb)

36

mengevaluasi diri. Kedua yaitu aspek motivasi dimana mahasiswa merasakan

efikasi diri yang tinggi, atribusi diri dan berminat pada tugas intrinsik. Ketiga

yaitu aspek perilaku dimana upaya mahasiswa untuk memilih, menstruktur, dan

menciptakan lingkungan yang mengoptimalkan belajar (Zimmerman, 1990: 4-5).

Perbedaan juga ditunjukkan melalui kesadaran mereka terkait keefektifan

strategi self-regulated learning yaitu bagaimana hubungan antara pengaturan

proses dan hasil belajarnya, serta penggunaan strategi tersebut untuk mencapai

tujuan-tujuan akademis. Strategi self-regulated learning yang dapat dilakukan

oleh mahasiwa dalam mencapai tujuan belajarnya antara lain penetapan tujuan

dan perencanaan (goal setting and planning), mengorganisasi dan mentranformasi

materi perkuliahan (organizing and transforming), mengatur lingkungan belajar

(environment structuring), merekam dan memantau kejadian/ hasil belajar

(keeping record and monitoring), mengulang dan mengingat materi perkuliahan

(rehearsing and memorizing), pemberian reward dan punishment pada diri sendiri

(self-consequating), mencari bantuan dari lingkuangan sosial (seeking social

assistance), evaluasi diri (self-evaluating) dan regulasi metakognisi/ penyesuaian

dan perubahan strategi belajar (metacognitive self-regulation). Mahasiswa yang

menggunakan strategi self-regulated learning tersebut secara bersamaan dalam

proses belajar akan memiliki tingkat self-regulated learning yang tinggi dan

prestasi akademiknya akan tetap terjaga baik.

Pada dasarnya setiap mahasiswa sudah memiliki self-regulated learning,

namun dalam tingkatan yang berbeda-beda. Salah satu penyebab adanya

perbedaan tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa dapat dilihat dari tingkat

Page 55: Download (2550Kb)

37

self-regulated learning mahasiswa. Sebagaimana disebutkan oleh Ferrari, dkk

(dalam Ghufron 2003: 23) ciri-ciri dari prokrastinasi akademik antara lain

penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang

dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara

rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.

Prokrastinasi akademik akan menimbulkan dampak negatif seperti waktu

yang terbuang sia-sia, kurang siap menghadapi ujian, kecemasan meningkat,

terbengkalainya tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan, bahkan bila tugas dapat

diselesaikan pun kemungkinan besar menjadi tidak maksimal, dan prestasi

akademik menurun. Prokrastinasi juga bisa mengakibatkan seseorang kehilangan

kesempatan dan peluang yang akan datang, serta dapat menjadi penghalang bagi

mahasiswa untuk mengembangkan dirinya secara maksimal.

Oleh karena itu, dengan adanya self-regulated learning diharapkan

mahasiswa mampu menunjukkan langkah nyata yang ditujukan untuk pencapaian

tujuan belajar dengan melakukan perencanaan secara terarah, sehingga

prokrastinasi akademik dapat lebih diminimalisir. Jadi, antara self-regulated

learning dengan prokrastinasi akademik memiliki hubungan negatif. Semakin

tinggi self-regulated learning mahasiswa, maka semakin rendah prokrastinasi

akademik mahasiswa. Sebaliknya, semakin rendah self-regulated learning

mahasiswa, maka semakin tinggi prokrastinasi akademik mahasiswa.

Page 56: Download (2550Kb)

38

2.4 Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan Prokrastinasi Akademik

Self-Regulated Learning Tinggi 1. Menentukan tujuan belajar,

prioritas, waktu dan aktivitas yang berhubungan dengan belajar

2. Mengatur dan mengubah materi perkuliahan menjadi lebih sederhana

3. Mengatur lingkungan tempat belajar 4. Merekam dan kejadian atau hasil

belajar 5. Mengulang dan mengingat materi

perkuliahan 6. Menyiapkan reward dan punishment

untuk kesuksesan atau kegagalan belajar

7. Mencari bantuan teman dan dosen 8. Mengevaluasi kualitas dan

kemajuan belajar 9. Membuat perubahan atau

penyesuaian strategi dalam belajar

Self-Regulated Learning Rendah 1. Tidak ada penentuan tujuan belajar,

prioritas, waktu dan melakukan aktivitas tidak berhubungan belajar

2. Materi tidak diatur dan tidak diubah menjadi lebih sederhana

3. Lingkungan tempat belajar seadanya 4. Tidak merekam dan memantau

kejadian atau hasil belajar 5. Tidak berusaha untuk mengulang dan

mengingat materi sebelumnya 6. Reward dan punishment tidak berlaku

dalam belajar 7. Malas mencari bantuan teman dan

guru serta lebih mengandalkan kemampuan pribadi seadanya

8. Tidak mengevaluasi kualitas dan kemajuan belajar

9. Strategi belajar yang digunakan monoton

Prokrastinasi Akademik Rendah Prokrastinasi Akademik Tinggi 1. penundaan untuk memulai maupun

menyelesaikan tugas yang dihadapi 2. kelambanan dalam mengerjakan tugas 3. kesenjangan waktu antara rencana dan

kinerja aktual 4. melakukan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan

Mahasiswa Jurusan Psikologi

Mempunyai tugas-tugas akademik yang menjadi tanggung

jawabnya sebagai mahasiswa

Page 57: Download (2550Kb)

39

2.5 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “ada hubungan negatif

antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa

Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang”. Semakin tinggi self-regulated

learning mahasiswa, maka semakin rendah prokrastinasi akademik mahasiswa.

Sebaliknya, semakin rendah self-regulated learning mahasiswa, maka semakin

tinggi prokrastinasi akademik mahasiswa.

Page 58: Download (2550Kb)

40

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian

kuantitatif dimana pendekatan analisis menekankan analisisnya pada data-data

numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar 2011a: 5). Data-

data numerikal yang dimaksud adalah data-data yang berupa angka-angka sebagai

alat untuk menemukan keterangan atau informasi mengenai apa yang ingin

diketahui dalam penelitian ini, kemudian hasil dari data numerikal tersebut

dianalis dengan menggunakan teknik statistik.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian

korelatif. Penelitian korelatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

menemukan ada atau tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya

hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto 2006: 270). Pada

penelitian ini, akan mencari tahu hubungan antara self-regulated learning dengan

prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri

Semarang.

Page 59: Download (2550Kb)

41

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto 2006: 118). Variabel juga dapat didefinisikan sebagai konsep

yang mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang dapat

bervariasi secara kuantitatif atau secara kualitatif (Azwar 2011a: 59). Variabel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Variabel Bebas (Variabel X) : self-regulated learning

b. Variabel Terikat/ Tergantung (Variabel Y) : prokrastinasi akademik

3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang

dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat

diamati (Azwar 2011a: 74). Definisi operasional ini dilakukan untuk menghindari

kesalahpahaman mengenai data yang akan dikumpulkan dan untuk menghindari

kesesatan alat pengumpulan data.

a. Self-Regulated Learning

Self-regulated learning adalah usaha aktif dan mandiri mahasiswa dengan

memantau, mengatur dan mengontol kognisi, motivasi, dan perilaku, yang

diorientasikan atau diarahkan pada tujuan belajar. Untuk mengungkap tingkat

self-regulated learning akan digunakan skala yang disusun berdasarkan pada

strategi self-regulated learning yang meliputi goal setting and planning,

organizing and transforming, environment structuring, keeping record and

Page 60: Download (2550Kb)

42

monitoring, rehearsing and memorizing, self-consequating, seeking social

assistance, self-evaluating dan metacognitive self-regulation.

b. Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi akademik adalah perilaku penundaan pada tugas akademik yang

dilakukan secara sadar dengan melakukan aktivitas lain yang menyenangkan,

dan tidak penting, tidak bertujuan, dan tidak memperhatikan waktu sehingga

menimbulkan akibat negatif atau kerugian pada pelakunya. Untuk mengungkap

tingkat prokrastinasi akademik akan digunakan skala yang disusun berdasarkan

ciri-ciri prokrastinasi akademik yang meliputi penundaan untuk memulai

maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan dalam

mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, dan

melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas

yang harus dikerjakan.

3.3 Hubungan Antar Variabel Penelitian

Penelitian ini akan mencari hubungan antara self-regulated learning sebagai

variabel bebas dengan prokrastinasi akademik sebagai variabel tergantung.

Berikut ini adalah gambar hubungan antar variabel, yaitu:

Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel

Self-Regulated Learning (Variabel X)

Prokrastinasi Akademik (Variabel Y)

Page 61: Download (2550Kb)

43

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Arikunto (2006: 130) mengartikan populasi sebagai keseluruhan subjek

penelitian. Pengertian lain diungkapkan oleh Purwanto (2011: 56-57) bahwa

populasi adalah sebuah kelompok yang kepada mereka hasil-hasil penelitian yang

dilakukan hendak digeneralisasikan. Untuk populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang angkatan 2006-2008

sejumlah 120 orang mahasiswa yang memiliki beberapa karakteristik sebagai

berikut:

1. Mahasiswa Jurusan Psikologi masa studi 5 tahun atau lebih

2. Masih dalam proses pengerjaan proposal skripsi atau skripsi

3. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif atau tidak sedang dalam keadaan cuti

Kriteria pemilihan populasi ini didasarkan pada teori Solomon dan

Rothblum (1984: 503) yang menyatakan bahwa tendensi mahasiswa untuk

melakukan prokrastinasi meningkat seiring dengan makin lamanya studi

seseorang. Indikasi prokrastinasi akademik adalah masa studi sudah mencapai 5

tahun atau lebih.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto 2006:

131). Menurut Purwanto (2011: 56) istilah sampel menunjukkan pada sebuah

kelompok yang dari padanya peneliti memperoleh informasi yang pada gilirannya

akan digeneralisasikan kepada kelompok yang lebih besar. Penelitian ini

menggunakan teknik probability sampling. Teknik probability sampling biasanya

Page 62: Download (2550Kb)

44

digunakan teknik random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana

setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi

anggota sampel (Purwanto 2011: 61). Teknik random sampling yang peneliti

gunakan adalah stratified random sampling. Menurut Purwanto (2011: 64)

stratified random sampling digunakan jika populasi terdiri dari sejumlah strata

atau sub-sub kelompok, yang berpotensi membawa perbedaan pada variabel yang

sedang diamati. Sehingga peneliti harus mengambil sampel dari tiap-tiap strata

ataupun sub-kelompok dalam proporsi yang sama seperti yang terdapat pada

populasi.

Pada penelitian ini, jumlah populasi yang terdiri dari angkatan 2006, 2007

dan 2008 memiliki jumlah mahasiswa yang berbeda antara satu angkatan dengan

yang lainnya sehingga tidak proporsional. Komposisi masing-masing angkatan

dalam populasi ditunjukkan oleh tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel. 3.1 Komposisi Populasi berdasarkan Angkatan No Angkatan Jumlah Persentase 1 2006 17 14% 2 2007 32 27% 3 2008 71 59%

Total 120 100%

Melihat perbedaan komposisi yang cukup signifikan maka peneliti

memutuskan untuk mengambil sampel sejumlah 50 orang atau 42% dari total

jumlah populasi. Jumlah sampel yang diambil setidaknya sudah memenuhi syarat

untuk jumlah minimal subjek untuk sebuah penelitian korelasional. Menurut

Frankel (1993) jumlah minimal subjek dalam sebuah untuk penelitian korelasional

yaitu 50 orang, sedangkan menurut McMillan & Schumaker (2001) yaitu 30 orang

(dalam Purwanto 2011: 73).

Page 63: Download (2550Kb)

45

Setiap angkatan akan diambil sampel sejumlah 42% agar setiap angkatan

didalam populasi dapat terwakili secara proporsional. Komposisi sampel

penelitian berdasarkan masing-masing angkatan ditunjukkan oleh tabel 3.2

dibawah ini:

Tabel 3.2 Komposisi Sampel berdasarkan Angkatan No Angkatan Jumlah Persentase 1 2006 7 14% 2 2007 13 27% 3 2008 30 59%

Total 50 100%

Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan jumlah sampel penelitian

berdasarkan jenis kelamin. Hal ini diharapkan agar masing- masing jenis kelamin

dapat terwakili secara proporsional. Komposisi populasi dan sampel penelitian

berdasarkan jenis kelamin dipaparkan pada tabel 3.3 dibawah ini:

Tabel 3.3 Komposisi Populasi dan Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Populasi Jenis Kelamin Jumlah (%) Sampel Jenis

Kelamin Jumlah (%)

120 orang Laki-laki 51 (42,5%) 50 orang Laki-laki 21 (42,5%) Perempuan 69 (57, 5%) Perempuan 29 (57,5%)

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Penyusunan Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini akan

menggunakan skala psikologi. Skala psikologi berupa konstrak atau konsep

psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. Satu skala psikologi

hanya diperuntukkan guna mengungkap suatu atribut tunggal (unidimensional)

(Azwar 2011b: 5-6). Skala ini akan digunakan untuk mengukur variabel bebas

yaitu self-regulated learning dan variabel terikat yaitu prokrastinasi akademik.

Page 64: Download (2550Kb)

46

3.5.1.1 Skala Prokrastinasi Akademik

Skala ini mengungkap tingkatan prokrastinasi akademik mahasiswa. skala

ini menggunakan ciri-ciri Prokrastinasi akademik sebagai indikator yang akan

diungkap yaitu 1) penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada

tugas yang dihadapi; 2) keterlambatan dalam mengerjakan tugas; 3) kesenjangan

waktu antara rencana dan kinerja aktual; 4) melakukan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. Berdasarkan

indikator-indikator tersebut, maka disusunlah blue print berikut sebaran aitem

skala prokrastinasi akademik dengan sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 3.4

dibawah ini:

Tabel 3.4 Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik

No Indikator No Aitem Total F UF 1 Penundaan untuk memulai maupun

menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi

1,13,18,25,33 5,10,22,30,37 10

2 Keterlambatan dalam mengerjakan tugas

2,14,17,29,35 6,9,21,26,39 10

3 Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual

7,12,23,27,38 3,15,20,32,34 10

4 Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan

8,11,24,31,40 4,16,19,28,36 10

Jumlah 20 20 40

Skala prokrastinasi akademik ini terdiri pernyataan favorable dan

pernyataan unfavorable, dimana pernyataan-pernyataan tersebut mengarah kepada

keadaan sebenarnya diri individu atau penilaian diri sendiri (self report). Skala ini

menggunakan pengskalaan model likert dengan menggunakan empat kategori

jawaban yang tertutup yaitu selalu (SL), sering (SR), kadang - kadang (KD), dan

Page 65: Download (2550Kb)

47

tidak pernah (TP). Skoring masing-masing aitem pernyataan skala prokrastinasi

akademik dapat dilihat dalam tabel 3.5 dibawah ini:

Tabel 3.5 Skoring Aitem Skala Prokrastinasi akademik Aitem Favorable Aitem Unfavorable

Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor Selalu (SL) 4 Selalu (SL) 1 Sering (SR) 3 Sering (SR) 2 Kadang – kadang (KD) 2 Kadang – kadang (KD) 3 Tidak pernah (TP) 1 Tidak pernah (TP) 4

3.5.1.2 Skala Self-Regulated Learning

Skala ini mengungkap tingkatan dari self-regulated learning mahasiswa.

Skala ini menggunakan strategi self-regulated learning sebagai indikator yang

akan diungkap antara lain 1) goal setting and planning; 2) organizing and

transforming; 3) environment structuring; 4) keeping record and monitoring; 5)

rehearsing and memorizing; 6) self-consequating; 7) seeking social assistance; 8)

self-evaluating; 9) metacognitive self-regulation. Berdasarkan indikator-indikator

tersebut, maka disusunlah blue print berikut sebaran aitem skala self-regulated

learning sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 3.6 dibawah ini:

Tabel 3.6 Blue Print Skala Self-Regulated Learning

No Indikator No Aitem Total F UF 1 Goal Setting and Planning 1,27,50,59 10,32,45,72 8 2 Organizing and Transforming 2,33,44,60 11,26,51,71 8 3 Environment Structuring 3,25,52,61 12,34,43,70 8 4 Keeping Record and Monitoring 4,35,42,62 13,24,53,69 8 5 Rehearsing and Memorizing 5,23,54,63 14,36,41,68 8 6 Self-consequating 6,19,40,67 15,28,46,55 8 7 Seeking Social Assistance 7,29,47,66 16,20,39,56 8 8 Self-evaluating 8,21,38,65 17,30,48,57 8 9 Metacognitive Self-regulation 9,31,49,64 18,22,37,58 8

Jumlah 36 36 72

Page 66: Download (2550Kb)

48

Skala self-regulated learning ini terdiri pernyataan favorable dan

pernyataan unfavorable, dimana pernyataan-pernyataan tersebut mengarah kepada

keadaan sebenarnya diri individu atau penilaian diri sendiri (self report). Skala ini

menggunakan pengskalaan model likert dengan menggunakan empat kategori

jawaban yang tertutup yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan

sangat tidak sesuai (STS). Skoring masing-masing aitem pernyataan self-

regulated learning dapat dilihat dalam tabel 3.7 dibawah ini:

Tabel 3.7 Skoring Aitem Skala Self-Regulated Learning Aitem Favorable Aitem Unfavorable

Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor Sangat sesuai (SS) 4 Sangat sesuai (SS) 1 Sesuai (S) 3 Sesuai (S) 2 Tidak sesuai (TS) 2 Tidak sesuai (TS) 3 Sangat tidak sesuai (STS) 1 Sangat tidak sesuai (STS) 4

3.5.2 Uji Coba

3.5.2.1 Uji Kualitatif

Uji kualitatif skala penelitian dilakukan pada kelompok kecil subjek yang

terdiri dari 4 orang subjek yang terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama

terdiri dari 2 subjek dengan masa studi ≥ 5 tahun dan kelompok kedua terdiri dari

2 subjek dengan masa studi < 5 tahun. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah

terdapat kesulitan dalam penggunaan kata-kata, bahasa atau pilihan jawaban yang

kurang tepat yang digunakan dalam skala. Berdasarkan uji kualitatif yang telah

dilakukan, peneliti menemukan beberapa kata dan kalimat yang sulit dipahami

oleh subjek baik dalam skala self-regulated learning maupun skala prokrastinasi

akademik, seperti dijabarkan dalam tabel 3.8 dibawah ini:

Page 67: Download (2550Kb)

49

Tabel 3.8 Aitem Skala Sebelum dan Sesudah Uji Kualitatif No Aitem Lama Aitem Baru Skala Self-Regulated Learning 1 Saya menentukan hal-hal yang

ingin saya ketahui sebelum membaca materi perkuliahan

Saya menentukan materi perkuliahan yang akan saya pelajari sebelum memulai aktivitas belajar

2 Saya membiarkan tempat belajar saya diterangi dengan penerangan yang kurang terang

Saya membiarkan tempat belajar saya diterangi dengan penenrangan yang redup

3 Saya mencatat hal – hal penting setiap sesi perkuliahan dengan baik dan urut

Saya mencatat pemaparan dari dosen setiap sesi perkuliahan sesuai dengan silabus materi perkuliahan

4 Saya tidak melakukan hobi saya sampai tugas kuliah yang tertunda pengerjaannya dapat saya selesaikan

Saya tidak melakukan hobi saya sampai tugas perkuliahan saya selesai

5 Saya membuat jadwal kapan saya akan belajar setiap harinya

Saya menyediakan waktu minimal 2 jam untuk belajar pada waktu tertentu setiap harinya.

Skala Prokrastinasi Akademik 1 Saya mengerjakan tugas

perkuliahan di detik-detik terakhir batas waktu pengumpulan

Saya mengerjakan tugas disaat-saat terakhir batas waktu pengumpulan

2 Saya hanya belajar menjelang ujian tiba

Saya hanya belajar menjelang ujian berlangsung

3 Saya sibuk dengan kegiatan diluar perkuliahan sehingga melalaikan tugas yang seharusnya saya selesaikan segera

Saya sibuk dengan kegiatan diluar perkuliahan sehingga melalaikan tugas yang harus saya kerjakan

4 Tugas makalah dapat saya selesaikan tepat waktu seperti rencana saya sebelumnya

Saya dapat menyelesaikan tugas makalah tepat waktu seperti yang telah saya rencanakan

5 Saya menerima ajakan teman saya untuk pergi jalan-jalan dan membolos perkuliahan

Saya memilih ajakan teman saya untuk pergi jalan-jalan daripada mengikuti perkuliahan

Skala kemudian direvisi kembali dengan tetap mempertahankan format

112 aitem dengan perubahan pada aitem-aitem tertentu yang dianggap

menyulitkan subjek.

Page 68: Download (2550Kb)

50

3.5.2.2 Uji Kuantitatif

Skala self-regulated learning dan skala prokrastinasi akademik yang telah

di uji kualitatif kemudian disusun dalam bentuk booklet untuk uji kuantitatif. Uji

coba ini dilaksanakan pada tanggal 17-24 Mei 2013 terhadap 56 orang mahasiswa

Jurusan Psikologi angkatan 2009. Pemilihan subjek uji coba didasarkan karena

memiliki karakteristik subjek yang hampir serupa dengan populasi yaitu sedang

dalam proses pengerjaan proposal skripsi atau skripsi dan terdaftar sebagai

mahasiswa aktif. Hasil uji coba dianalisis dengan bantuan SPSS versi 17.0 for

windows. Berikut ini adalah hasil selengkapnya:

1. Skala Prokrastinasi Akademik

Berdasarkan hasil uji coba skala prokrastinasi akademik, diperoleh hasil

bahwa dari 40 aitem terdapat 32 aitem yang valid dan 8 aitem yang tidak valid

yaitu no 6, 17, 19, 21, 22, 24, 36, dan 38. Hasil uji coba skala prokrastinasi

akademik dapat dilihat dalam tabel 3.9 dibawah ini:

Tabel 3.9 Hasil Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademik

No Indikator No Aitem Total F UF 1 Penundaan untuk memulai

maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi

1,13,18,25,33 5,10,22*,30,37 10

2 Keterlambatan dalam mengerjakan tugas

2,14,17*,29,35 6*,9,21*,26,39 10

3 Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual

7,12,23,27,38* 3,15,20,32,34 10

4 Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.

8,11,24*,31,40 4,16,19*,28,36* 10

Jumlah 20 20 40 Tanda bintang (*): nomor aitem yang tidak valid

Page 69: Download (2550Kb)

51

Aitem yang dinyatakan valid kemudian disusun kembali untuk digunakan

sebagai alat pengumpulan data pada penelitian yang sebenarnya, sedangkan aitem

yang dinyatakan tidak valid dibuang, sehingga terdapat 32 aitem pada skala

prokrastinasi akademik. Sebaran baru aitem untuk skala prokrastinasi akademik

dapat dilihat dalam tabel 3.10 dibawah ini:

Tabel 3.10 Sebaran Baru Aitem Skala Prokrastinasi Akademik

No Indikator No Aitem Total F UF 1 Penundaan untuk memulai maupun

menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi

1,10,18,26,32 6,13,20,23 9

2 Keterlambatan dalam mengerjakan tugas

3,12,19,29 8,15,22 7

3 Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja actual

5,14,21,28 2,9,17,25,31 9

4 Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.

7,16,24,27 4,11,30 7

Jumlah 17 15 32 2. Skala Self-Regulated Learning

Berdasarkan hasil uji coba skala self-regulated learning, diperoleh hasil

bahwa dari 72 aitem terdapat 63 aitem yang valid dan 9 aitem yang tidak valid

yaitu no 1, 3, 10, 12, 19, 57, 58, 65, 66. Hasil uji coba skala self-regulated

learning dapat dilihat dalam tabel 3.11 dibawah ini:

Tabel 3.11 Hasil Uji Coba Skala Self-Regulated Learning

No Indikator No Aitem Total F UF 1 Goal Setting and Planning 1*,27,50,59 10*,32,45,72 8 2 Organizing and Transforming 2,33,44,60 11,26,51,71 8 3 Environment Structuring 3*,25,52,61 12*,34,43,70 8 4 Keeping Record and Monitoring 4,35,42,62 13,24,53,69 8 5 Rehearsing and Memorizing 5,23,54,63 14,36,41,68 8 6 Self-consequating 6,19*,40,67 15,28,46,55 8

Page 70: Download (2550Kb)

52

Lanjutan 7 Seeking Social Assistance 7,29,47,66* 16,20,39,56 8 8 Self-evaluating 8,21,38,65* 17,30,48,57* 8 9 Metacognitive Self-regulation 9,31,49,64 18,22,37,58* 8

Jumlah 36 36 72 Tanda bintang (*) : nomor aitem yang tidak valid

Aitem yang dinyatakan valid kemudian disusun kembali untuk digunakan

sebagai alat pengumpulan data penelitian, sedangkan aitem yang dinyatakan tidak

valid dibuang, sehingga pada terdapat 63 aitem pada skala self-regulated learning.

Sebaran baru aitem untuk skala self-regulated learning dapat dilihat dalam tabel

3.12 dibawah ini:

Tabel 3.12 Sebaran Baru Aitem Skala Self-Regulated Learning

No Indikator No Aitem Total F UF 1 Goal Setting and Planning 1,27,50 10,32,45 6 2 Organizing and Transforming 2,33,44,58 11,26,51,61 8 3 Environment Structuring 3,25,52 12,34,43 6 4 Keeping Record and Monitoring 4,35,42,57 13,24,53,62 8 5 Rehearsing and Memorizing 5,23,54,60 14,36,41,63 8 6 Self-consequating 6,19,40 15,28,46,55 7 7 Seeking Social Assistance 7,29,47 16,20,39,56 7 8 Self-evaluating 8,21,38 17,30,48 6 9 Metacognitive Self-regulation 9,31,49,59 18,22,37 7

Jumlah 31 32 63

3.6 Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya

(Azwar 2010: 5). Validitas juga dapat didefinisikan sebagai ukuran yang

menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto 2006: 168).

Page 71: Download (2550Kb)

53

Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan jenis validitas konstrak.

Allen & Yen (dalam Azwar 2010: 48) mengatakan bahwa validitas konstrak

adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu trait

atau kontrak teoritik yang hendak diukurnya. Pengujian validitas konstrak sangat

penting artinya terutama dalam pengembangan dan evaluasi terhadap skala-skala

kepribadian (Azwar 2010: 131).

Untuk menguji validitas tiap – tiap aitem dalam skala akan digunakan teknik

korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows karena

item yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan korelasi

antara skor aitem dan skor total aitem.

Berdasarkan hasil perhitungan validitas, diperoleh hasil bahwa aitem

dinyatakan valid pada skala prokrastinasi akademik mempunyai koefisien

validitas (r) berkisar 0,288 sampai dengan 0,731 dengan taraf signifikansi 5%.

Sedangkan untuk skala self-regulated learning, aitem dinyatakan valid apabila

memiliki koefisien validitas (r) berkisar 0,301 sampai dengan 0,697 dengan taraf

signifikansi 5%.

3.6.2 Reliabilitas

Selain validitas, instrumen juga harus diukur reliabilitasnya. Reliabilitas

adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran

dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

terhadap kelompok subjek yang sama diperleh hasil yang relatif sama, selama

aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah (Azwar 2010: 4).

Page 72: Download (2550Kb)

54

Reliabilitas skala self-regulated learning dan skala prokrastinasi akademik

akan menggunakan pendekatan reliabilitas konsistensi internal karena hanya

melakukan perhitungan berdasarkan data dari instrumen saja. Menurut Azwar

(2011a: 42) pendekatan reliabilitas konsistensi internal bertujuan untuk melihat

konsistensi antaraitem atau antarbagian dalam tes itu sendiri. Analisis reliabilitas

skala self-regulated learning dan skala prokrastinasi akademik akan menggunakan

teknik Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS Versi 17.0 For Windows

Berdasarkan analisis menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan

SPSS Versi 17.0 For Windows mendapatkan hasil untuk reliabilitas skala self-

regulated learning diperoleh koefisien sebesar 0,944. Sedangkan untuk skala

prokrastinasi akademik diperoleh koefisien sebesar 0,909. Kedua skala tersebut

dinyatakan reliabel dalam kategori tinggi dan layak untuk digunakan dalam

penelitian. Interpretasi reliabilitas kedua skala didasarkan pada tabel 3.13

(Arikunto 2006: 245) dibawah ini:

Tabel 3.13 Interpretasi Reliabilitas Besarnya Linier r Interpretasi

0,800 – 1,000 Tinggi 0,600 – 0,800 Cukup 0,400 – 0,600 Agak Rendah 0,200 – 0,400 Rendah 0,000 – 0,200 Sangat Rendah

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data dimulai dengan memahami seluruh data yang telah

dikumpulkan yang dilakukan sesuai metode pengumpulan data sebagaimana telah

ditentukan sebelumnya. Analisis dilakukan agar peneliti nantinya diperoleh suatu

kesimpulan. Berikut analisis data dalam penelitian ini:

Page 73: Download (2550Kb)

55

3.7.1 Gambaran Prokrastinasi Akademik dan Self-Regulated Learning

Untuk mengetahui gambaran tingkat prokrastinasi akademik dan self-

regulated learning baik secara umum maupun spesifik, maka ditempuh langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Statistika deskriptif dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows

2. Mencari skor tertinggi : jumlah aitem (n) x skor tertinggi (xt)

3. Mencari skor terendah : jumlah aitem (n) x skor terendah (xr)

4. Mencari Mean teoritis : jumlah aitem (n) x 2,5

5. Mencari standar deviasi : ( ) ( )

6. Menentukan kategori

Tujuan kategori ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-

kelompok terpisah secara berjenjang menutut suatu kontinum berdasarkan

atribut yang diukur. Untuk penelitian ini akan digunakan jenis kategorisasi

jenjang dengan tiga jenjang penggolongan, yaitu:

Tabel 3.14 Penggolongan Kriteria Analisis Berdasarkan Mean teoritis Interval skor Kriteria µ + 1 σ ≤ X Tinggi

µ - 1σ ≤ X < µ + 1σ Sedang X < µ - 1σ Rendah

Keterangan:

µ : mean teoritis

σ : Standar deviasi (Azwar, 2011b: 109)

Page 74: Download (2550Kb)

56

7. Menentukan persentase

setelah melakukan kriteria dan mengetahui jumlah individu yang ada dalam

suatu kelompok, langkah selanjutnya yaitu menentukan prosentasenya dengan

cara sebagai berikut:

P = fN x100%

Keterangan:

P = Persentase

f = frekuensi

N = jumlah subjek

3.7.2 Uji Asumsi

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan

menggunakan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS

versi 17.0 for windows. Data dikatakan terdistribusi normal jika harga p > 0,05

dan jika p < 0,05 maka data dikatakan terdistribusi secara tidak normal.

3.7.2.2 Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah data variabel X (self-

regulated learning) dan variabel Y (Prokrastinasi akademik) memiliki hubungan

linier atau tidak. Uji linierias dilakukan dengan menggunakan uji F (Anova)

dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows. Data dapat dikatakan linier apabila

nilai p < 0,05 dan jika p > 0,05 maka data dikatakan tidak linier.

Page 75: Download (2550Kb)

57

3.7.3 Uji Hipotesis

Sesuai dengan jenis penelitian ini yaitu penelitian korelasional yang mana

bertujuan untuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya hubungan antara variabel,

maka akan digunakan teknik korelasi Product Moment sebagai teknik penguji

dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows. Hipotesis diterima apabila nilai p <

0,01 dan jika p > 0,01 maka hipotesis ditolak.

Page 76: Download (2550Kb)

58

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Persiapan Penelitian

4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian

Orientasi kancah penelitian dilakukan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan

dilaksanakannya orientasi kancah adalah untuk mengetahui kesesuaian

karakteristik subjek penelitian dengan lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di

Jurusan Psikologi yang beralamat di Gedung A2 Lt. 2 Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang – 50229.

Jurusan Psikologi adalah salah satu jurusan di Universitas Negeri Semarang

yang melayani kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi khususnya bidang

ilmu psikologi. Pembukaan Jurusan Psikologi didasarkan pada surat tugas untuk

menyusun usulan pendirian Program Studi Psikologi di FIP IKIP Semarang

bernomor 717/K11.04/TU/1997 dan surat nomor 212/J40.1.1/TU/2002 untuk tim

pengembang Jurusan Psikologi. Jurusan Psikologi melakukan penerimaan

mahasiswa untuk angkatan pertama di tahun 2001. Ijin penyelenggaraan Jurusan

Psikologi secara resmi dikuatkan dengan surat keputusan dari Dirjen DIKTI

Depdiknas Nomor 921/D/T/2003 tertanggal 7 Mei 2003. Perpanjangan Ijin untuk

penyelenggaraan Program Studi Psikologi Jenjang S1 Universitas Negeri

Semarang secara resmi berdasarkan surat keputusan dari DIKTI No. 2480/D/T/K-

N/2010 yang berlaku hingga 30 Agustus 2014.

Page 77: Download (2550Kb)

59

Penelitian yang bertempat di Jurusan Psikologi Universitas Negeri

Semarang ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara self-

regulated learning dengan prokrastinasi akademik. Subjek penelitian ini adalah

mahasiswa aktif angkatan 2006-2008 sejumlah 120 orang mahasiswa.

Pertimbangan peneliti melakukan penelitian di Jurusan Psikologi Universitas

Negeri Semarang adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik subjek penelitian memenuhi syarat untuk tercapainya tujuan

penelitian.

b. Fenomena masih cukup banyaknya mahasiswa yang lulus tidak tepat waktu

(≥ 5 tahun) yang mengindikasikan mahasiswa melakukan prokrastinasi

akademik.

c. Belum pernah diadakan penelitian mengenai “hubungan antara self-regulated

learning dengan prokrastinasi akademik”.

d. Lokasi penelitian mudah dijangkau oleh peneliti.

4.1.2 Penentuan Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan

Psikologi angkatan 2006-2008. Tidak semua mahasiswa dari angkatan tersebut

dapat peneliti jadikan subjek penelitian karena ada beberapa mahasiswa yang

kurang aktif dikampus dan peneliti kesulitan untuk menghubungi mereka. Peneliti

menetapkan jumlah sampel penelitian sejumlah 50 orang mahasiswa dari jumlah

120 orang mahasiswa atau sampel sejumlah 42% dari populasi.

Pengambilan sampel dilakukan secara stratified random sampling. Menurut

Purwanto (2011: 64) stratified random sampling digunakan jika populasi terdiri

Page 78: Download (2550Kb)

60

dari sejumlah strata atau sub-sub kelompok, yang berpotensi membawa perbedaan

pada variabel yang sedang diamati. Sehingga peneliti harus mengambil sampel

dari tiap-tiap strata ataupun sub-kelompok dalam proporsi yang sama seperti yang

terdapat pada populasi, yang dalam hal ini adalah proporsi masing-masing

angkatan dan jenis kelamin.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Pengumpulan Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2013 sampai dengan 26

Juni 2013. Pengumpulan data penelitian menggunakan skala self-regulated

learning dan skala prokrastinasi akademik yang memiliki 4 alternatif jawaban

yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai

(STS) untuk skala self-regulated learning dan Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-

Kadang (KD), Tidak Pernah (TP) untuk skala prokrastinasi akademik.

4.2.2 Pemberian Skoring

Setelah pengumpulan data dilakukan, selanjutnya skala yang telah diisi

subjek penelitian kemudian dilakukan penyekoran. Langkah-langkah penyekoran

dilakukan dengan memberikan skor pada masing-masing jawaban yang telah diisi

oleh responden dengan rentang skor satu sampai empat pada skala self-regulated

learning dan skala prokrastinasi akademik yang selanjutnya ditabulasi. Setelah

tabulasi dilakukan, langkah selanjutnya yaitu melakukan oleh data yang meliputi

uji asumsi (uji normalitas dan uji linieritas) dan uji hipotesis.

Page 79: Download (2550Kb)

61

4.3 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif data hasil penelitian dilakukan untuk menjawab

permasalahan yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Sesuai dengan rumusan

masalah Bab I, permasalahan yang ingin diungkap adalah bagaimana hubungan

antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa

Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang.

4.3.1 Gambaran Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi

Universitas Negeri Semarang

Salah satu skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

prokrastinasi akademik. Skala tersebut disusun berdasarkan indikator-indikator

yang merepresentasikan variabel prokrastinasi akademik. Oleh karena itu,

gambaran prokrastinasi akademik mahasiswa dapat ditinjau baik secara umum

maupun spesifik (ditinjau dari tiap indikator). Berikut merupakan gambaran

prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Psikologi baik ditinjau secara umum

dan spesifik.

4.3.1.1 Gambaran Umum Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi

Universitas Negeri Semarang

Prokrastinasi akademik mahasiswa ini dapat dilihat dari empat indikator

yaitu, 1.) penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang

dihadapi; 2.) keterlambatan dalam mengerjakan tugas; 3.) kesenjangan waktu

antara rencana dan kinerja aktual; 4.) melakukan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. Keempat

indikator tersebut diungkap melalui skala dengan jumlah aitem total sebanyak 32

Page 80: Download (2550Kb)

62

buah dengan skor tertinggi 4 dan skor terendah 1 untuk masing-masing aitem.

Berikut ini statistik deskriptif prokrastinasi akademik dengan bantuan SPSS versi

17.0 for windows:

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Variance

Prokrastinasi akademik

50 47.00 44.00 91.00 70.4400 11.58669 134.251

Pengkategorisasian distribusi prokrastinasi akademik dilakukan secara

manual dengan rincian sebagai berikut:

Skor tertinggi = 32 x 4 = 128

Skor terendah = 32 x 1 = 32

Mean teoritis (µ) = 32 x 2,5 = 80

Standar deviasi () = = = 16

Berdasarkan kriteria sebagaimana pada tabel 3.14, maka diperoleh hasil

deskripsi prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Psikologi yang dapat dilihat

pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Gambaran Umum Prokrastinasi Akademik

Interval Skor Kriteria Prokrastinasi Akademik F %

96 ≤ X Tinggi 0 0% 64 ≤ X < 96 Sedang 36 72%

X < 64 Rendah 14 28% Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa prokrastinasi akademik

mahasiswa Jurusan Psikologi berada dalam kategori sedang sebanyak 72%, dalam

kategori rendah sebanyak 28%, dan tidak ada yang berada dalam kategori tinggi.

Mean empiris diperoleh nilai sebesar 70,4400 yang apabila diletakkan kedalam

Page 81: Download (2550Kb)

63

ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 64 ≤ X <

96. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik

mahasiswa Jurusan Psikologi berada pada kategori sedang. Gambaran secara

detail dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini:

Gambar 4.1 Diagram Gambaran Umum Prokratinasi Akademik

4.3.1.2 Gambaran Spesifik Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi

Universitas Negeri Semarang

Prokrastinasi akademik dapat dilihat dari empat indikator yaitu 1.)

penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang

dihadapi; 2.) keterlambatan dalam mengerjakan tugas; 3.) kesenjangan waktu

antara rencana dan kinerja aktual; 4.) melakukan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.

4.3.1.2.1 Prokrastinasi Akademik berdasarkan Penundaan untuk Memulai

maupun Menyelesaikan Kerja pada Tugas yang Dihadapi

Guna melihat gambaran prokrastinasi akademik berdasarkan penundaan

untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi digunakan

9 aitem dari skala prokrastinasi akademik. Berikut ini statistik deskriptif

prokrastinasi akademik berdasarkan penundaan untuk memulai maupun

72%

28%

Diagram Gambaran Umum Prokrastinasi Akademik

Tinggi Sedang Rendah

Page 82: Download (2550Kb)

64

menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi dengan bantuan SPSS versi 17.0

for windows:

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik berdasarkan Penundaan untuk Memulai maupun Menyelesaikan Kerja pada Tugas yang Dihadapi

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi

50 13.00 12.00 25.00 20.1000 3.32738 11.071

Pengkategorisasian distribusi prokrastinasi akademik berdasarkan

penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi

dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:

Skor tertinggi = 9 x 4 = 36

Skor terendah = 9 x 1 = 9

Mean teoritis (µ) = 9 x 2,5 = 22,5

Standar deviasi (σ) =

= = 4,5

Tabel 4.4 Gambaran Prokrastinasi Akademik berdasarkan Penundaan untuk Memulai maupun Menyelesaikan Kerja pada Tugas yang Dihadapi

Interval Skor Kriteria Penundaan untuk Memulai maupun

Menyelesaikan Kerja F %

27 ≤ X Tinggi 0 0% 18 ≤ X < 27 Sedang 38 76%

X < 18 Rendah 12 24% Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa prokrastinasi akademik

berdasarkan penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas

yang dihadapi berada dalam kategori sedang sebanyak 76%, dalam kategori

rendah sebanyak 24% dan tidak ada yang berada dalam kategori tinggi. Mean

empiris diperoleh nilai sebesar 20,1000 yang apabila diletakkan kedalam ukuran

Page 83: Download (2550Kb)

65

mean teoritis, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 18 ≤ X < 27. Dari

uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik berdasarkan

penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi

berada pada kategori sedang.

4.3.1.2.2 Prokrastinasi Akademik berdasarkan Keterlambatan dalam

Mengerjakan Tugas

Guna melihat gambaran prokrastinasi akademik berdasarkan

keterlambatan dalam mengerjakan tugas digunakan 7 aitem dari skala

prokrastinasi akademik. Berikut ini statistik deskriptif prokrastinasi akademik

berdasarkan keterlambatan dalam mengerjakan tugas dengan bantuan SPSS versi

17.0 for windows:

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik berdasarkan Keterlambatan dalam Mengerjakan Tugas

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

keterlambatan dalam

mengerjakan tugas

50 12.00 8.00 20.00 15.0800 2.96125 8.769

Pengkategorisasian distribusi prokrastinasi akademik berdasarkan

keterlambatan dalam mengerjakan tugas dilakukan secara manual dengan rincian

sebagai berikut:

Skor tertinggi = 7 x 4 = 28

Skor terendah = 7 x 1 = 7

Mean teoritis (µ) = 7 x 2,5 = 17,5

Standar deviasi () =

= = 3,5

Page 84: Download (2550Kb)

66

Tabel 4.6 Gambaran Prokrastinasi Akademik berdasarkan Keterlambatan dalam Mengerjakan Tugas

Interval Skor Kriteria Keterlambatan dalam Mengerjakan

Tugas F %

21 ≤ X Tinggi 0 0% 14 ≤ X < 21 Sedang 33 66%

14 < X Rendah 17 34% Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa prokrastinasi akademik

berdasarkan keterlambatan dalam mengerjakan tugas berada dalam kategori

sedang sebanyak 66%, dalam kategori rendah sebanyak 34% dan tidak ada yang

berada dalam kategori tinggi. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 15,0800 yang

apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori

sedang yaitu rentang 14 ≤ X < 21. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

prokrastinasi akademik berdasarkan keterlambatan dalam mengerjakan tugas

berada pada kategori sedang.

4.3.1.2.3 Prokrastinasi Akademik berdasarkan Kesenjangan Waktu antara

Rencana dan Kinerja Aktual

Guna melihat gambaran prokrastinasi akademik berdasarkan

kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual digunakan 9 aitem dari skala

prokrastinasi akademik. Berikut ini statistik deskriptif prokrastinasi akademik

berdasarkan kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dengan bantuan

SPSS versi 17.0 for windows:

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik berdasarkan Kesenjangan Waktu antara Rencana dan Kinerja Aktual

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja actual

50 14.00 10.00 24.00 17.3600 3.35492 11.256

Page 85: Download (2550Kb)

67

Pengkategorisasian distribusi prokrastinasi akademik berdasarkan

kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dilakukan secara manual

dengan rincian sebagai berikut:

Skor tertinggi = 9 x 4 = 36

Skor terendah = 9 x 1 = 9

Mean teoritis (µ) = 9 x 2,5 = 22,5

Standar deviasi (σ) =

= = 4,5

Tabel 4.8 Gambaran Prokrastinasi Akademik berdasarkan Kesenjangan Waktu antara Rencana dan Kinerja Aktual

Interval Skor Kriteria Kesenjangan Waktu antara

Rencana dan Kinerja Aktual F %

27 ≤ X Tinggi 0 0% 18 ≤ X < 27 Sedang 27 54%

X < 18 Rendah 23 46% Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui prokrastinasi akademik

berdasarkan kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual berada dalam

kategori sedang sebanyak 54%, dalam kategori rendah sebanyak 46% dan tidak

ada yang berada dalam kategori tinggi. Mean empiris diperoleh nilai sebesar

17,3600 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada

dalam kategori sedang yaitu rentang 18 ≤ X < 27. Dari uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik berdasarkan kesenjangan waktu antara

rencana dan kinerja aktual berada pada kategori sedang.

Page 86: Download (2550Kb)

68

4.3.1.2.4 Prokrastinasi Akademi berdasarkan Melakukan Aktivitas Lain yang

Lebih Menyenangkan daripada Melakukan Tugas yang Harus

Dikerjakan

Guna melihat gambaran prokrastinasi akademik berdasarkan melakukan

aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus

dikerjakan digunakan 7 aitem dari skala prokrastinasi akademik. Berikut ini

statistik deskriptif prokrastinasi akademik berdasarkan melakukan aktivitas lain

yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan

dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik berdasarkan Melakukan Aktivitas Lain yang Lebih Menyenangkan daripada Melakukan Tugas yang Harus

Dikerjakan N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

melakukan aktivitas lainnya yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan

50 13.00 10.00 23.00 15.5600 3.33295 11.109

Pengkategorisasian distribusi prokrastinasi akademik berdasarkan

melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas

yang harus dikerjakan dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:

Skor tertinggi = 7 x 4 = 28

Skor terendah = 7 x 1 = 7

Mean teoritis (µ) = 7 x 2,5 = 17,5

Standar deviasi () =

= = 3,5

Page 87: Download (2550Kb)

69

Tabel 4.10 Gambaran Prokrastinasi Akademik berdasarkan Melakukan Aktivitas Lain yang Lebih Menyenangkan daripada Melakukan Tugas yang Harus

Dikerjakan

Interval Skor Kriteria Melakukan Aktivitas Lain yang

Lebih Menyenangkan F %

21 ≤ X Tinggi 3 6% 14 ≤ X < 21 Sedang 29 58%

X < 14 Rendah 18 36% Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui prokrastinasi akademik

berdasarkan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada

melakukan tugas yang harus dikerjakan berada dalam kategori tinggi sebanyak

6%, dalam kategori sedang sebanyak 58%, dan dalam kategori rendah sebanyak

36%. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 15,5600 yang apabila diletakkan

kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang

14 ≤ X < 21. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi

akademik berdasarkan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan

daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan berada pada kategori sedang.

Penjelasan secara deskriptif mengenai prokrastinasi akademik mahasiswa

Jurusan Psikologi sebagaimana yang telah dipaparkan di atas dapat disajikan

secara ringkas pada tabel 4.11 di bawah ini:

Tabel 4.11 Ringkasan Deskriptif Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap Indikator

Prokrastinasi Akademik Kategori Tinggi Sedang Rendah

Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi

0% 76% 24%

Keterlambatan dalam mengerjakan tugas 0% 66% 34%

Page 88: Download (2550Kb)

70

Lanjutan Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual 0% 54% 46%

Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.

6% 58% 36%

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa keempat indikator dari

prokrastinasi akademik berada dalam kategori sedang. Adapun gambaran secara

detail dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini:

Gambar 4.2 Diagram Ringkasan Deskriptif Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap indikator

Penjelasan kategorisasi prokrastinasi akademik tiap indikator diatas

disusun berdasarkan kategorisasi distribusi normal, sedangkan untuk menentukan

indikator mana yang paling berpengaruh terhadap tinggi rendahnya variabel

prokrastinasi akademik ditentukan dengan membandingkan mean empiris tiap

0% 0% 0%6%

76%66%

54% 58%

24%34%

46%36%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%

Penundaan untuk memulai

maupun menyelesaikan

kerja pada tugas yang dihadapi

Keterlambatan dalam

mengerjakan tugas

Kesenjangan waktu antara rencana dan

kinerja aktual

Melakukan aktivitas lain

yang lebih menyenangkan

daripada melakukan tugas yang

harus dikerjakan

Diagram Ringkasan Deskriptif Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap

Indikator

Tinggi

Sedang

Rendah

Page 89: Download (2550Kb)

71

indikator. Adapun perbandingan mean empirik tiap indikator dapat dilihat pada

tabel 4.12 :

Tabel 4.12 Perbandingan Mean Empiris Tiap Indikator Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi Akademik Mean Empiris

Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi 20,1000

Keterlambatan dalam mengerjakan tugas 15,0800 Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual 17,3600

Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan 15,5600

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui indikator penundaan untuk memulai

maupun menyelesaikan kerja pada tugas mendapatkan mean empiris terbesar,

yaitu sebesar 20,1000 yang berarti indikator ini mempunyai pengaruh paling besar

dalam menentukan tinggi rendahnya prokrastinasi akademik. Gambaran secara

detail dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini:

Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Mean Empiris Tiap Indikator Prokrastinasi Akademik

20.1000

15.080017.3600

15.5600

0.0000

5.0000

10.0000

15.0000

20.0000

25.0000

Penundaan untuk memulai maupun

menyelesaikan kerja pada tugas yang

dihadapi

Keterlambatan dalam mengerjakan

tugas

Kesenjangan waktu antara rencana dan

kinerja aktual

Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan

daripada melakukan tugas yang harus

dikerjakan

Diagram Perbandingan Mean Empiris Tiap Indikator Prokrastinasi Akademik

Page 90: Download (2550Kb)

72

4.3.2 Gambaran Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi

Universitas Negeri Semarang

Salah satu skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self-

regulated learning. Skala tersebut disusun berdasarkan indikator-indikator yang

merepresentasikan variabel self-regulated learning. Oleh karena itu, gambaran

self-regulated learning mahasiswa dapat ditinjau baik secara umum maupun

spesifik (ditinjau dari tiap indikator). Berikut merupakan gambaran self-regulated

learning mahasiswa Jurusan Psikologi yang ditinjau secara umum dan spesifik.

4.3.2.1 Gambaran Umum Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi

Universitas Negeri Semarang

Self-regulated learning mahasiswa ini dapat dilihat dari sembilan indikator

yaitu 1.) goal setting and planning, 2.) organizing and transforming; 3.)

environment structuring; 4.) keeping record and monitoring; 5.) rehearsing and

memorizing; 6.) self-consequating; 7.) seeking social assistance; 8.) self-

evaluating; 9.) metacognitive self-regulation. Kesembilan indikator tersebut

diungkap melalui skala dengan jumlah aitem sebanyak 63 buah dengan skor

tertinggi 4 dan skor terendah 1 untuk masing-masing aitem. Berikut ini statistik

deskriptif self-regulated learning dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:

Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Variance

Self-regulated learning

50 66.00 141.00 207.00 169.6400 16.18233 261.868

Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning dilakukan secara

manual dengan rincian sebagai berikut:

Skor tertinggi = 63 x 4 = 254

Page 91: Download (2550Kb)

73

Skor terendah = 63 x 1 = 63

Mean teoritis (µ) = 63 x 2,5 = 157,5

Standar deviasi () =

= = 31,83

Berdasarkan kriteria pada tabel 3.14, maka diperoleh hasil deskripsi self-

regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi yang dapat dilihat pada tabel

4.14 berikut ini:

Tabel 4.14 Gambaran Umum Self-Regulated Learning

Interval Skor Kriteria Self-Regulated Learning F %

189,33 ≤ X Tinggi 6 12 % 125,17 ≤ X < 189,33 Sedang 44 88 %

X < 125,17 Rendah 0 0 % Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui self-regulated learning mahasiswa

Jurusan Psikologi berada dalam kategori tinggi sebanyak 12%, dalam kategori

sedang sebanyak 84%, dan tidak ada yang dalam kategori rendah. Mean empiris

diperoleh nilai sebesar 1695,6400 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean

teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 125,17 ≤ X < 189,33.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa self-regulated learning mahasiswa

Jurusan Psikologi berada pada kategori sedang. Gambaran secara detail dapat

dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini:

Page 92: Download (2550Kb)

74

Gambar 4.4 Diagram Gambaran Umum Self-Regulated Learning

4.3.2.2 Gambaran Spesifik Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi

Universitas Negeri Semarang Berdasarkan Tiap Indikator

Self-regulated learning dapat dilihat dari sembilan indikator yaitu 1.) goal

setting and planning, 2.) organizing and transforming; 3.) environment

structuring; 4.) keeping record and monitoring; 5.) rehearsing and memorizing;

6.) self-consequating; 7.) seeking social assistance; 8.) self-evaluating; 9.)

metacognitive self-regulation.

4.3.2.2.1 Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and Planning

Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan goal

setting and planning digunakan 6 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut

ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan goal setting and

planning dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:

Tabel 4.15 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and Planning

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance goal setting and planning 50 10.00 11.00 21.00 14.5200 2.01261 4.051

Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan goal

setting and planning dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:

12%

88%

Diagram Gambaran Umum Self-Regulated Learning

Tinggi SedangRendah

Page 93: Download (2550Kb)

75

Skor tertinggi = 6 x 4 = 24

Skor terendah = 6 x 1 = 6

Mean teoritis (µ) = 6 x 2,5 = 15

Standar deviasi () =

= = 3

Tabel 4.16 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and Planning

Interval Skor Kriteria Goal Setting and Planning F %

18 ≤ X Tinggi 4 8 % 12 ≤ X < 18 Sedang 45 90 %

X < 12 Rendah 1 2 % Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui self-regulated learning

berdasarkan goal setting and planning berada dalam kategori tinggi sebanyak 8%,

dalam kategori sedang sebanyak 90% dan dalam kategori rendah sebanyak 2%.

Mean empiris diperoleh nilai sebesar 14,5200 yang apabila diletakkan kedalam

ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 12 ≤ X <

18. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa self-regulated learning

berdasarkan goal setting and planning berada pada kategori sedang.

4.3.2.2.2 Self-Regulated Learning berdasarkan Organizing and Transforming

Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan organizing

and transforming digunakan 8 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini

statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan organizing and

transforming dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:

Page 94: Download (2550Kb)

76

Tabel 4.17 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Organizing and Transforming

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance organizing and transforming 50 11.00 16.00 27.00 21.1400 2.61089 6.817

Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan

organizing and transforming dilakukan secara manual dengan rincian sebagai

berikut:

Skor tertinggi = 8 x 4 = 32

Skor terendah = 8 x 1 = 8

Mean teoritis (µ) = 8 x 2,5 = 20

Standar deviasi () =

= = 4

Tabel 4.18 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Organizing and Transforming

Interval Skor Kriteria Organizing and Transforming F %

24 ≤ X Tinggi 9 18 % 16 ≤ X < 24 Sedang 41 82 %

X < 16 Rendah 0 0 % Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui self-regulated learning

berdasarkan organizing and transforming berada dalam kategori tinggi sebanyak

18%, dalam kategori sedang sebanyak 82% dan tidak ada yang berada dalam

kategori rendah. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 21,14200 yang apabila

diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang

yaitu rentang 16 ≤ X < 24. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa self-

regulated learning berdasarkan organizing and transforming berada pada kategori

sedang.

Page 95: Download (2550Kb)

77

4.3.2.2.3 Self-Regulated Learning berdasarkan Environment Structuring

Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan

environment structuring digunakan 6 aitem dari skala self-regulated learning.

Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan environment

structuring dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:

Tabel 4.19 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Environment Structuring

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance environment structuring 50 14.00 10.00 24.00 17.1800 2.97397 8.844

Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan

environment structuring dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:

Skor tertinggi = 6 x 4 = 24

Skor terendah = 6 x 1 = 6

Mean teoritis (µ) = 6 x 2,5 = 15

Standar deviasi () =

= = 3

Tabel 4.20 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Environment Structuring

Interval Skor Kriteria Environment Structuring F %

18 ≤ X Tinggi 23 46 % 12 ≤ X < 18 Sedang 26 52 %

X < 12 Rendah 1 2 % Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui self-regulated learning

berdasarkan environment structuring berada dalam kategori tinggi sebanyak 46%,

dalam kategori sedang sebanyak 52%, dan dalam kategori rendah sebanyak 2%.

Mean empiris diperoleh nilai sebesar 17,1800 yang apabila diletakkan kedalam

Page 96: Download (2550Kb)

78

ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 12 ≤ X <

18. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated learning berdasarkan

environment structuring berada pada kategori sedang.

4.3.2.2.4 Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring

Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan keeping

record and monitoring digunakan 8 aitem dari skala self-regulated learning.

Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan keeping record

and monitoring dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:

Tabel 4.21 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance keeping record and monitoring

50 13.00 15.00 28.00 21.5200 3.38809 11.479

Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan

keeping record and monitoring dilakukan secara manual dengan rincian sebagai

berikut:

Skor tertinggi = 8 x 4 = 32

Skor terendah = 8 x 1 = 8

Mean teoritis (µ) = 8 x 2,5 = 20

Standar deviasi () =

= = 4

Tabel 4.22 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring

Interval Skor Kriteria Keeping Record and Monitoring F %

24 ≤ X Tinggi 15 30 % 16 ≤ X < 24 Sedang 33 66 %

X < 16 Rendah 2 4 % Jumlah 50 100 %

Page 97: Download (2550Kb)

79

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui self-regulated learning

berdasarkan keeping record and monitoring berada dalam kategori tinggi

sebanyak 30%, dalam kategori sedang sebanyak 66%, dan dalam kategori rendah

sebanyak 4%. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 21,5200 yang apabila

diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang

yaitu rentang 16 ≤ X < 24. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-

regulated learning berdasarkan keeping record and monitoring berada pada

kategori sedang.

4.3.2.2.5 Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing and Memorizing

Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan

rehearshing and memorizing digunakan 8 aitem dari skala self-regulated learning.

Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan rehearshing

and memorizing dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:

Tabel 4.23 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing and Memorizing

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance rehearshing and memorizing 50 14.00 16.00 30.00 22.0400 2.86399 8.202

Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan

rehearshing and memorizing dilakukan secara manual dengan rincian sebagai

berikut:

Skor tertinggi = 8 x 4 = 32

Skor terendah = 8 x 1 = 8

Mean teoritis (µ) = 8 x 2,5 = 20

Standar deviasi () =

= = 4

Page 98: Download (2550Kb)

80

Tabel 4.24 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing and Memorizing

Interval Skor Kriteria Rehearshing and Memorizing F %

24 ≤ X Tinggi 15 30 % 16 ≤ X < 24 Sedang 35 70 %

X < 16 Rendah 0 0 % Jumlah 50 100 %

Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui self-regulated learning

berdasarkan rehearshing and memorizing berada dalam kategori tinggi sebanyak

30%, dalam kategori sedang sebanyak 70%, dan tidak ada yang berada dalam

kategori rendah. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 22,0400 yang apabila

diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang

yaitu rentang 16 ≤ X < 24. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-

regulated learning berdasarkan rehearshing and memorizing berada pada kategori

sedang.

4.3.2.2.6 Self-Regulated Learning berdasarkan Self-consequating

Guna melihat self-regulated learning berdasarkan self-consequating

digunakan 7 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik

deskriptif self-regulated learning berdasarkan self-consequating dengan bantuan

SPSS versi 17.0 for windows:

Tabel 4.25 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Self-consequating

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance self-consequating 50 13.00 12.00 25.00 17.2400 2.51169 6.309

Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan

rehearshing and memorizing dilakukan secara manual dengan rincian sebagai

berikut:

Page 99: Download (2550Kb)

81

Skor tertinggi = 7 x 4 = 28

Skor terendah = 7 x 1 = 1

Mean teoritis (µ) = 7 x 2,5 = 17,5

Standar deviasi () =

= = 3,5

Tabel 4.26 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Self-consequating

Interval Skor Kriteria Self- consequating F %

21 ≤ X Tinggi 3 6 % 14 ≤ X < 21 Sedang 43 86 %

X < 14 Rendah 4 8 % Jumlah 50 100 %

Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui self-regulated learning

berdasarkan self-consequating berada dalam kategori tinggi sebanyak 6%, dalam

kategori sedang sebanyak 86%, dan dalam kategori rendah sebanyak 8%. Mean

empiris diperoleh nilai sebesar 17,2400 yang apabila diletakkan kedalam ukuran

mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 14 ≤ X < 21. Dari

uraian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated learning berdasarkan self-

consequating berada pada kategori sedang.

4.3.2.2.7 Self-Regulated Learning berdasarkan Seeking Social Assistance

Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan seeking

social assistance digunakan 7 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini

statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan seeking social assistance

dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:

Tabel 4.27 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Seeking Social Assistance

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance seeking social assistance 50 9.00 16.00 25.00 20.0800 2.01869 4.075

Page 100: Download (2550Kb)

82

Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan

seeking social assistance dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:

Skor tertinggi = 7 x 4 = 28

Skor terendah = 7 x 1 = 1

Mean teoritis (µ) = 7 x 2,5 = 17,5

Standar deviasi () =

= = 3,5

Tabel 4.28 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Seeking Social Assistance

Interval Skor Kriteria Seeking Social Assistance F %

21 ≤ X Tinggi 4 8 % 14 ≤ X < 21 Sedang 42 84 %

X < 14 Rendah 4 8 % Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui self-regulated learning

berdasarkan seeking social assistance berada dalam kategori tinggi sebanyak 8%,

dalam kategori sedang sebanyak 84%, dan dalam kategori rendah sebanyak 8%.

Mean empiris diperoleh nilai sebesar 20,0800 yang apabila diletakkan kedalam

ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 14 ≤ X <

21. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated learning berdasarkan

seeking social assistance berada pada kategori sedang.

4.3.2.2.8 Self-Regulated Learning berdasarkan Self-evaluating

Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan self-

evaluating digunakan 6 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini

statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan self-evaluating dengan

bantuan SPSS versi 17.0 for windows:

Page 101: Download (2550Kb)

83

Tabel 4.29 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Self-evaluating

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance self-evaluating 50 8.00 13.00 21.00 17.1000 2.14047 4.582

Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan self-

evaluating dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:

Skor tertinggi = 6 x 4 = 24

Skor terendah = 6 x 1 = 6

Mean teoritis (µ) = 6 x 2,5 = 15

Standar deviasi () =

= = 3

Tabel 4.30 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Self-evaluating

Interval Skor Kriteria Self- evaluating F %

18 ≤ X Tinggi 24 48 % 12 ≤ X < 18 Sedang 26 52 %

X < 12 Rendah 0 0 % Jumlah 50 100 %

Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui self-regulated learning

berdasarkan self-evaluating berada dalam kategori tinggi sebanyak 48%, dalam

kategori sedang sebanyak 52%, dan tidak ada yang berada dalam kategori rendah.

Mean empiris diperoleh nilai sebesar 17,1000 yang apabila diletakkan kedalam

ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 12 ≤ X <

18. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated learning berdasarkan

self-evaluating berada pada kategori sedang.

4.3.2.2.9 Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self-regulation

Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan

metacognitive self-regulation digunakan 7 aitem dari skala self-regulated

Page 102: Download (2550Kb)

84

learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan

metacognitive self-regulation dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:

Tabel 4.31 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self-regulation

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance metacognitive self-regulation 50 9.00 15.00 24.00 18.8200 2.28294 5.212

Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan

metacognitive self-regulation dilakukan secara manual dengan rincian sebagai

berikut:

Skor tertinggi = 7 x 4 = 28

Skor terendah = 7 x 1 = 1

Mean teoritis (µ) = 7 x 2,5 = 17,5

Standar deviasi () =

= = 3,5

Tabel 4.32 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self-regulation

Interval Skor Kriteria Metacognitive Self-regulation F %

21 ≤ X Tinggi 14 28 % 14 ≤ X < 21 Sedang 36 72 %

X < 14 Rendah 0 0 % Jumlah 50 100 %

Berdasarkan tabel 4.32 dapat diketahui self-regulated learning

berdasarkan metacognitive self-regulation berada dalam kategori tinggi sebanyak

28%, dalam kategori sedang sebanyak 72%, dan tidak ada yang berada dalam

kategori rendah. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 18,8200 yang apabila

diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang

yaitu rentang 14 ≤ X < 21. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-

Page 103: Download (2550Kb)

85

regulated learning berdasarkan metacognitive self-regulation berada pada

kategori sedang.

Penjelasan secara deskriptif mengenai self-regulated learning mahasiswa

Jurusan Psikologi sebagaimana yang telah dipaparkan di atas dapat disajikan

secara ringkas pada tabel 4.33 di bawah ini:

Tabel 4.33 Ringkasan Deskriptif Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap Indikator

Self-Regulated Learning Kategori Tinggi Sedang Rendah

Goal Setting and Planning 8% 90% 2% Organizing and Transforming 18% 82% 0% Environment Structuring 46% 52% 2% Keeping Record and Monitoring 30% 66% 4% Rehearsing and Memorizing 30% 70% 0% Self-consequating 6% 86% 8% Seeking Social Assistance 8% 84% 8% Self-evaluating 48% 52% 0% Metacognitive Self-regulation 28% 72% 0%

Berdasarkan tabel 4.33 diketahui bahwa semua indikator dari self-regulated

learning mahasiswa Jurusan Psikologi berada dalam kategori sedang. Gambaran

secara detail dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini:

Page 104: Download (2550Kb)

86

Gambar 4.5 Diagram Ringkasan Deskriptif Self-Regulated Learning mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap Indikator

Penjelasan kategorisasi prokrastinasi akademik tiap indikator diatas disusun

berdasarkan kategorisasi distribusi normal, sedangkan untuk menentukan

indikator mana yang paling berpengaruh terhadap tinggi rendahnya variabel

prokrastinasi akademik ditentukan dengan membandingkan mean empiris tiap

indikator. Adapun perbandingan mean empiris tiap indikator dapat dilihat pada

tabel 4.34 :

Tabel 4.34 Perbandingan Mean empiris Tiap Indikator Self-Regulated Learning

Self-Regulated Learning Mean Empiris

Goal Setting and Planning 14.5200 Organizing and Transforming 21.1400 Environment Structuring 17.1800 Keeping Record and Monitoring 21.5200 Rehearshing and Memorizing 22.0400 Self-Consequating 17.2400

8%

18%

46%

30% 30%

6% 8%

48%

28%

90%82%

52%

66%70%

86% 84%

52%

72%

2% 0% 2% 4%0%

8% 8%0% 0%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

Indikator 4

Indikator 5

Indikator 6

Indikator 7

Indikator 8

Indikator 9

Diagram Ringkasan Deskriptif Self-Regulated LearningMahasiswa Jurusan Psikologi

Tinggi Sedang Rendah

Page 105: Download (2550Kb)

87

Lanjutan Seeking Social Assistance 20.0800 Self-Evaluating 17.1000 Metacognitive Self-regulation 18.8200

Berdasarkan tabel 4.34 diketahui indikator rehearshing and memorizing

mendapatkan mean empiris terbesar, yaitu sebesar 22,0400 yang berarti indikator

ini mempunyai pengaruh paling besar dalam menentukan tinggi rendahnya self-

regulated learning. Gambaran secara detail dapat dilihat pada gambar 4.6

dibawah ini:

Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Mean Empiris Tiap Indikator Self-Regulated Learning

4.4 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang akan disajikan peneliti berupa hasil uji asumsi dan

hasil uji hipotesis. Berikut penjelasan dan perhitungan detailnya:

14.5200

21.1400

17.1800

21.5200 22.0400

17.2400

20.0800

17.100018.8200

0.0000

5.0000

10.0000

15.0000

20.0000

25.0000

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

Indikator 4

Indikator 5

Indikator 6

Indikator 7

Indikator 8

Indikator 9

Diagram Perbandingan Mean Empiris Tiap Indikator Self-Regulated Learning

Page 106: Download (2550Kb)

88

4.4.1 Hasil Uji Asumsi

Hasil uji asumsi terdapat dua bagian yaitu hasil uji normalitas dan hasil uji

linieritas. Berikut penjelasan dan perhitungan detailnya:

4.4.1.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis (Arikunto 2006: 301). Uji normalitas terhadap data yang

diperoleh, dilakukan sebelum analisis data, yaitu untuk memenuhi asumsi dasar

analisis korelasi product moment dari Pearson.

Untuk mengujinya digunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows. Jika p > 0,05 maka

sebaran dinyatakan normal dan jika p < 0,05 maka dinyatakan tidak normal.

Tabel 4.35 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

self-regulated learning

prokrastinasi akademik

N 50 50 Normal Parametersa,,b Mean 169.6400 70.4400

Std. Deviation 16.18233 11.58669 Most Extreme Differences Absolute .084 .144

Positive .084 .070 Negative -.044 -.144

Kolmogorov-Smirnov Z .594 1.021 Asymp. Sig. (2-tailed) .872 .249 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.35 diketahui bahwa untuk hasil uji normalitas

terhadap skala self-regulated learning, diperoleh koefisien K-SZ sebesar 0,594

dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,872. Hasil tersebut menunjukkan p > 0,05

sehingga sebaran data skala self-regulated learning berdistribusi normal. Adapun

hasil uji normalitas terhadap skala prokrastinasi akademik, diperoleh koefisien K-

Page 107: Download (2550Kb)

89

SZ sebesar 1,021 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,249. Hasil tersebut

menunjukkan p > 0,05 sehingga sebaran data skala prokrastinasi akademik juga

berdistribusi normal.

4.4.1.2 Hasil Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk menguji apakah pola sebaran variabel X dan

Y membentuk garis linier atau tidak. Untuk mengujinya digunakan teknik uji F

dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows. Jika p > 0,05 maka sebaran

dinyatakan tidak linier dan jika p < 0,05 maka dinyatakan linier.

Tabel 4.36 Hasil Uji Linieritas Anova table

Prokrastinasi Akademik * SRL

Between Groups

(Combined) Linearity Deviation

from Linearity Within Groups Total Sum of Squares 5588.320 2800.058 2788.262 990.000 6578.320 Df 39 1 38 100 49 Mean Square 143.290 2800.058 73.375 647.172 F 1.447 28.283 .741 Sig. .274 .000 .759

Berdasarkan tabel 4.36 diketahui bahwa untuk hasil uji linieritas terhadap

variabel self-regulated learning dengan variabel prokrastinasi akademik diperoleh

nilai F sebesar 28,283 dengan p = 0,000 dan dikarenakan nilai p < 0,05 maka pola

hubungan antara variabel self-regulated learning dengan variabel prokrastinasi

akademik adalah linier.

4.4.2 Hasil Uji Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-regulated

learning dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi

Page 108: Download (2550Kb)

90

Universitas Negeri Semarang. Berikut ini adalah hasil uji hipotesis dengan teknik

Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows:

Tabel 4.37 Analisis Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan Prokrastinasi Akademik

Correlations

self-regulated learning

prokrastinasi akademik

self-regulated learning Pearson Correlation 1 -.652**

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50 prokrastinasi akademik Pearson Correlation -.652** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel 4.37, diketahui bahwa koefisien korelasi (r) self-regulated

learning dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa sebesar -0,652 dengan

taraf signifikansi p = 0,000 dimana p <0,01. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hipotesis yang berbunyi “ada hubungan negatif antara self-regulated learning

dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas

Negeri Semarang” diterima. Nilai koefisien korelasi yang negatif menunjukkan

hubungan berbanding terbalik, dimana hubungan yang terjadi adalah hubungan

negatif. Kenaikan suatu variabel akan menyebabkan menurunnya variabel lain.

Artinya, jika tingkat self regulated learning tinggi maka tingkat prokrastinasi

akademik akan rendah dan jika tingkat self regulated learning rendah maka

tingkat prokrastinasi akademik akan tinggi.

Page 109: Download (2550Kb)

91

4.5 Pembahasan

Pembahasan yang akan dipaparkan oleh peneliti terdiri dari dua bagian yaitu

pembahasan mengenai hasil analisis deskriptif dan hasil analisis inferensial.

Berikut ini pembahasan yang akan dipaparkan oleh peneliti:

4.5.1 Pembahasan Analisis Deskriptif Prokrastinasi Akademik dan Self-

Regulated Learning pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas

Negeri Semarang

4.5.1.1 Analisis Deskriptif Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan

Psikologi Universitas Negeri Semarang

Prokrastinasi akademik adalah perilaku penundaan pada tugas akademik

yang dilakukan secara sadar dengan melakukan aktivitas lain yang menyenangkan

dan tidak penting, tidak bertujuan, tidak memperhatikan waktu sehingga

menimbulkan akibat negatif atau kerugian pada pelakunya. Prokrastinasi

akademik dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala prokrastinasi

akademik, semakin tinggi skor total yang diperoleh maka menunjukkan semakin

tinggi prokrastinasi akademik subjek. Demikian sebaliknya, semakin rendah skor

total yang diperoleh oleh subjek menunjukkan semakin rendah prokrastinasi

akademik subjek.

Secara umum prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Psikologi berada

pada kategori sedang dengan presentase 72%. Hasil ini berarti bahwa subjek

masih melakukan penundaan pada tugas akademik dengan beralih melakukan

aktivitas lain yang menyenangkan dan tidak penting, tidak bertujuan, dan tidak

Page 110: Download (2550Kb)

92

memperhatikan waktu sehingga pelaku mendapatkan akibat negatif atau merasa

rugi atas perbuatannya itu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang berjudul

“Prokrastinasi Akademik dan Niat Membeli Skripsi”. Hasil penelitian

menunjukkan tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa Fakultas Psikologi salah

satu universitas di Surabaya paling banyak dalam kategori sedang, yaitu sebanyak

45,3% (Tondok, Ristyadi dan Kartika 2008: 82).

Diperkuat pula dengan hasil penelitian yang berjudul “Hubungan antara

Tingkat Stres dengan Perilaku Prokratinasi Akademik pada Mahasiswa

Universitas Bina Nusantara yang sedang Mengerjakan Skripsi pada Semester

Genap 2011/2012”. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat

prokrastinasi pada mahasiswa paling banyak berada pada kategori sedang, yaitu

sebanyak 54,5% (Melisa dan Astrini dalam http://thesis.binus.ac.id).

Dua hasil penelitian lain di atas dapat memperkuat hasil penelitian ini yang

memaparkan bahwa tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Psikologi

berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa belum

sepenuhnya dapat menghindari prokrastinasi terhadap tugas-tugas akademik yang

menjadi tanggung jawabnya.

Prokrastinasi akademik memiliki empat indikator yaitu penundaan untuk

memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan

dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual,

dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas

yang harus dikerjakan.

Page 111: Download (2550Kb)

93

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh gambaran bahwa indikator

penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang

dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara

rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan juga berada pada

kategori sedang.

Tiap indikator mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya

prokrastinasi akademik. Berdasarkan perbandingan mean empiris tiap indikator

prokrastinasi akademik, indikator penundaan untuk memulai maupun

menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi memiliki mean empiris terbesar.

Hal ini berarti mahasiswa yang melakukan penundaan untuk memulai maupun

menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi akan membuat tingkat

prokrastinasi akademik menjadi tinggi dan mahasiswa yang segera memulai

maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi akan membuat tingkat

prokrastinasi akademiknya menjadi rendah.

4.5.1.2 Analisis Deskriptif Self-Regulated Learning pada Mahasiswa Jurusan

Psikologi Universitas Negeri Semarang

Self-regulated learning adalah usaha aktif dan mandiri peserta didik

dengan memantau, mengatur dan mengontol kognisi, motivasi, dan perilaku, yang

diorientasikan atau diarahkan pada tujuan belajar. Self-regulated learning dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan skala self-regulated learning, semakin

tinggi skor total yang diperoleh maka menunjukkan semakin tinggi self-regulated

Page 112: Download (2550Kb)

94

learning subjek. Demikian sebaliknya, semakin rendah skor total yang diperoleh

oleh subjek menunjukkan semakin rendah self-regulated learning subjek.

Secara umum self-regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi berada

pada kategori sedang dengan presentase 88%. Hasil ini berarti bahwa subjek

cukup baik dalam menunjukkan usahanya secara aktif dan mandiri untuk

memantau, mengatur dan mengontrol kognisi, motivasi, dan perilaku agar tujuan

belajarnya dapat tercapai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang berjudul “Self

Regulation Learning pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Jakarta”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated

learning mahasiswa ada dalam kategori sedang, yaitu sebanyak 86,7%. Hal ini

menggambarkan bahwa mahasiswa cukup memiliki keterampilan tentang

bagaimana belajar (how to learn) yang mencakup pemahaman tentang

kemampuan berpikir, proses berpikir, dan motivasi untuk mencapai tujuan belajar

(Deasyanti dan Armeini 2007: 19).

Gambaran lebih spesifik tentang self-regulated learning ditinjau dari

indikator-indikatornya antara lain goal setting and planning, organizing and

transforming, environment structuring, keeping record and monitoring,

rehearsing and memorizing, self-consequating, seeking social assistance, self-

evaluating, dan metacognitive self-regulation.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator goal setting and planning

berada pada kategori sedang dengan presentase 90%. Hal ini berarti subjek cukup

baik dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam belajar dan membuat

Page 113: Download (2550Kb)

95

perencanaan baik dalam hal prioritas tugas, alokasi waktu dan aktivitas yang

mendukung belajar.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator organizing and

transforming berada pada kategori sedang dengan presentase 82%. Hal ini berarti

subjek cukup baik dalam mengorganisasi materi perkuliahan dan dapat

mentransformasikan atau mengubahnya kedalam bentuk yang sederhana sehingga

memudahkan dalam belajar.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator environment structuring

berada pada kategori sedang dengan presentase 52%. Hal ini berarti subjek sudah

cukup baik dalam mengatur lingkungan secara fisik agar mendukung kegiatan

belajarnya.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator keeping record and

monitoring berada pada kategori sedang dengan presentase 66%. Hal ini berarti

subjek cukup baik dalam melakukan perekaman proses dan hasil perkuliahan dan

memantau kegiatan belajarnya secara mandiri agar tetap pada koridor.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator rehearsing and memorizing

berada pada kategori sedang dengan presentase 70%. Hal ini berarti subjek cukup

baik dalam upayanya mengulang dan mengingat kembali materi perkuliahan yang

telah dipelajari sebelumnya agar dapat mencapai tujuan belajarnya.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator self-consequating berada

pada kategori sedang dengan presentase 86%. Hal ini berarti subjek cukup baik

dalam memberikan reward dan punishment terhadap diri sendirinya sebagai

Page 114: Download (2550Kb)

96

bentuk imbalan untuk kesuksesan dan hukuman atas kegagalan yang didapat

selama proses belajar guna mendukung pencapaian tujuan belajarnya.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator seeking social assistance

berada pada kategori sedang dengan presentase 84%. Hal ini berarti subjek cukup

baik dalam upaya mencari bantuan yang sesuai dari lingkungan sosial (dosen dan

teman sebaya) guna membantu dirinya dalam mencapai tujuan belajar.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator self-evaluating berada pada

kategori sedang dengan presentase 52%. Hal ini berarti subjek cukup baik dalam

melakukan evaluasi secara mandiri terhadap kualitas tugas dan proses yang

belajar yang dia jalani sehingga tujuan belajar bisa tercapai.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator metacognitive self-

regulation berada pada kategori sedang dengan presentase 72%. Hal ini berarti

subjek cukup baik dalam melakukan perubahan atau penyesuaian strategi belajar

agar mendukung kesuksesan akademiknya.

Tiap indikator mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya self-

regulated learning. Berdasarkan perbandingan mean empiris tiap indikator self-

regulated learning, indikator rehearshing and memorizing memiliki mean empiris

terbesar. Hal ini berarti mahasiswa yang menggunakan strategi rehearshing and

memorizing (mengulang dan mengingat materi perkuliahan) dalam belajarnya

akan membuat tingkat self-regulated learning menjadi tinggi dan mahasiswa yang

tidak menggunakan strategi rehearshing and memorizing (mengulang dan

mengingat materi perkuliahan) akan membuat tingkat self-regulated learning

menjadi rendah.

Page 115: Download (2550Kb)

97

4.5.2 Pembahasan Analisis Inferensial Prokrastinasi Akademik dengan Self-

Regulated Learning pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas

Negeri Semarang

Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “ada hubungan negatif antara

self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan

Psikologi Universitas Negeri Semarang” diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi self-regulated learning mahasiswa maka semakin rendah

prokrastinasi akademik mahasiswa dan semakin rendah self-regulated learning

maka semakin tinggi prokrastinasi akademik mahasiswa.

Peneliti berpendapat mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik

disebabkan oleh kesalahan internal mahasiswa yang terjadi secara berulang.

Mahasiswa memandang tugas akademik itu selalu berat dan membosankan, dan

merasa cemas atau takut berlebihan sehingga timbul perasaan mudah menyerah.

Hal ini sesuai dengan teori cognitive behavioral (Ferrari dan Ollivete dalam

Anggraeni dan Widyarini 2008: 8) bahwa prokrastinasi akademik terjadi karena

keyakinan irasional yang disebabkan oleh aversiveness of the task and fear of

failure. Seseorang memandang tugas sebagai sesuatu yang berat, tidak

menyenangkan dan pelaku merasakan ketakutan berlebihan untuk gagal walaupun

mahasiswa memiliki kemampuan yang dapat mendukung proses belajarnya.

Salah satu kemampuan yang berasal dari dalam diri mahasiswa adalah self-

regulated learning. Menurut Pintrich dan Zusho (dalam Nicol dan Macfarlane-

Dick 2006: 202) bahwa self-regulated learning merupakan proses konstruktif aktif

ketika mahasiswa menetapkan tujuan belajarnya dan kemudian berusaha untuk

Page 116: Download (2550Kb)

98

memantau, mengatur, dan mengontrol kognisi, motivasi, dan tingkah lakunya agar

sesuai dengan tujuannya dan kondisi kontekstual dari lingkungannya.

Indikator penyusun self-regulated learning yaitu goal setting and planning,

organizing and transforming, environment structuring, keeping record and

monitoring, rehearsing and memorizing, self-consequating, seeking social

assistance, self-evaluating, dan metacognitive self-regulation. Indikator penyusun

self-regulated learning memiliki hubungan negatif dengan prokrastinasi

akademik. Hal ini sejalan dengan penelitian Pratama (2011: xiii) yang meneliti

tentang hubungan antara regulasi diri dalam belajar dan intensi mencontek pada

siswa SMA swasta di Yogyakarta, diperoleh hasil korelasi sebesar -0,466 dengan

nilai p = 0,000. Hasil ini berarti ada hubungan negatif antara regulasi diri dalam

belajar dengan intensi mencontek pada siswa dan semakin memperkuat hasil

penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan

bahwa prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas

Negeri Semarang kategori sedang. Hal ini berarti meskipun mahasiswa Jurusan

Psikologi Universitas Negeri Semarang memiliki self-regulated learning yang

tinggi tetapi juga masih melakukan prokrastinasi akademik, hal ini dikarenakan

mahasiswa malas untuk mengulang dan mengingat materi perkuliahan

(rehearshing and memorizing) Mahasiswa self-regulated learner akan berusaha

untuk mempelajari ulang dan mengingat-ingat materi perkuliahan yang telah dia

pelajari sebelumnya. Apabila ada tugas, pop quiz atau ujian lainnya maka

mahasiswa sudah siap untuk mengerjakannya dan tidak perlu melakukan

Page 117: Download (2550Kb)

99

prokrastinasi akademik seperti tidak hadir dalam perkuliahan dan tidak mengikuti

ujian.

Perekaman dan pemantauan kejadian/ hasil belajar (keeping record and

monitoring) juga dapat menjadi pengaruh prokrastinasi akademik. Mahasiswa

self-regulated learner akan berusaha merekam dan memantau setiap kejadian dan

hasil belajarnya, seperti membuat dan melengkapi catatan materi perkuliahan,

membuat list untuk tugas akademik yang harus dikumpulkan oleh guru, dan

mengumpulkan soal dan hasil ujian. Hal ini membuat mahasiswa selalu

mengetahui apa yang akan dan telah ia lakukan sehingga mahasiswa menjadi lebih

mawas diri dan dapat menghindari prokrastinasi akademik selama proses

belajarnya.

Prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh pengorganisasian dan

pengubahan materi perkuliahan (organizing and transforming). Mahasiswa self-

regulated learner akan berusaha mengatur dan mengubah materi perkuliahan yang

begitu banyak menjadi lebih sederhana. Hal ini bertujuan agar memudahkan

dirinya dalam mempelajari setiap materi perkuliahan dan menghindari beban yang

terlalu banyak yang dapat membuat mahasiswa melakukan prokastinasi akademik.

Hal ini sesuai dengan peryataan Bruno (dalam Rumiani 2006: 41) bahwa adanya

kecenderungan individu yang memiliki beban kerja atau tugas yang terlalu banyak

akan melakukan prokrastinasi.

Prokrastinasi akademik juga dapat dipengaruhi oleh pencarian bantuan dari

lingkungan sosial (seeking social assistance). Mahasiswa self-regulated learner

akan berusaha mencari bantuan yang sesuai dari lingkungan sosial untuk

Page 118: Download (2550Kb)

100

mendukung proses belajarnya, seperti teman sebaya dan dosen. Mahasiswa

mencari bantuan termasuk untuk mencari tahu cara menuntaskan tugas akademik

yang harus dikerjakannya sehingga ia tidak perlu menunda-nunda dalam

mengerjakan tugas yang dapat mengakibatkan terjadinya prokrastinasi akademik.

Regulasi metakognisi atau penyesuaian dan perubahan strategi belajar

(metacognitive self-regulation) juga dapat menjadi pengaruh prokrastinasi

akademik. Mahasiswa self-regulated learner akan berusaha menyesuaikan strategi

belajarnya dengan jenis materi dan tugas yang harus dikerjakannya. Mahasiswa

akan segera mengganti strategi belajarnya dengan strategi belajar yang baru ketika

strategi yang diterapkannya sekarang sudah tidak mendukung dalam proses

belajar termasuk cara menuntaskan tugasnya dengan segera, sehingga mahasiswa

dapat terhindar dari prokrastinasi akademik.

Pemberikan reward dan punishment pada diri sendiri (self-consequating)

juga dapat menjadi pengaruh prokrastinasi akademik. Mahasiswa self-regulated

learner akan memberlakukan sistem reward dan punishment bagi dirinya dalam

proses belajarnya. Mahasiswa akan memberikan reward pada diri sendirinya

ketika ia berhasil menuntaskan tugas akademik dan akan memberikan punishment

pada diri sendirinya ketika ia gagal dalam menuntaskan tugas akademiknya,

termasuk ketika ia gagal karena melakukan prokrastinasi akademik.

Pengaturan lingkungan belajar (environment structuring) juga dapat menjadi

pengaruh prokrastinasi akademik. Mahasiswa self-regulated learner akan

berusaha mengatur lingkungan belajarnya senyaman mungkin agar proses

belajarnya menjadi maksimal. Mahasiswa juga berusaha mengurangi seminimal

Page 119: Download (2550Kb)

101

mungkin distraktor baik karena diri sendiri maupun dari luar yang dapat membuat

dirinya melakukan prokrastinasi akademik seperti menjauhkan atau mematikan

alat komunikasi dan chatting di jejaring sosial selama ia belajar.

Penentukan tujuan belajar dan perencanaan (goal setting and planning)

juga dapat menjadi pengaruh prokrastinasi akademik. Mahasiswa self-regulated

learner akan berusaha mengatur waktu belajarnya dan menyediakan alokasi waktu

yang cukup untuk mengerjakan tugas akademiknya sebelum tenggang waktu tugas

habis. Mahasiswa juga akan lebih selektif dalam mengerjakan tugas dengan

membuat prioritas, misalkan berdasarkan batas waktu pengumpulan dan tingkat

kesulitan tugas sehingga aktivitas yang akan ia lakukan lebih terarah pada tujuan

belajar dan terhindar dari prokrastinasi akademik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima

dilihat dari nilai koefisien korelasi negatif (r = -0,652 dengan p = 0,000) yang

berarti adanya hubungan berkebalikan, dimana hubungan yang terjadi adalah

hubungan negatif. Walaupun demikian, hasil analisis deskriptif menunjukkan self-

regulated learning dan prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Psikologi

Universitas Negeri Semarang berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat

dijelaskan lewat adanya tingkat kecenderungan yang saling berkebalikan antara

self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik. Self-regulated learning

mahasiswa memiliki tingkat kecenderungan dari sedang menuju tinggi, sedangkan

prokrastinasi akademik mahasiswa memiliki tingkat kecenderungan dari sedang

menuju rendah. Hal inilah yang membuat hubungan self-regulated learning

dengan prokrastinasi akademik menjadi berkorelasi negatif.

Page 120: Download (2550Kb)

102

Hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien determinasi penelitian sebesar

0,426. Angka tersebut mengandung arti bahwa dalam penelitian ini, self-regulated

learning memberikan sumbangan efektif sebesar 42,6% terhadap prokrastinasi

akademik. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa tingkat konsistensi variabel

prokrastinasi akademik sebesar 42,6% dapat diprediksi oleh variabel self-

regulated learning, sedangkan sisanya sebesar 57,4% ditentukan oleh faktor-

faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

4.6 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini yaitu skala self-regulated learning menggunakan

sembilan strategi self-regulated learning sebagai indikator dalam penyusunan

skala sehingga aitem skala menjadi cukup banyak. Hal ini menyebabkan subjek

mengalami kejenuhan dan kurang fokus pada saat mengisi skala sehingga peneliti

harus mengecek skala segera setelah diisi oleh subjek dengan tujuan untuk

memastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan oleh subjek.

Page 121: Download (2550Kb)

103

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pengujian hipotesis, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Ada hubungan negatif antara self-regulated learning dengan prokrastinasi

akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang.

Semakin tinggi self-regulated learning mahasiswa maka semakin rendah

prokrastinasi akademik mahasiswa dan semakin rendah self-regulated learning

mahasiswa maka semakin tinggi prokrastinasi akademik mahasiswa.

2. Prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri

Semarang berada pada kategori sedang. Indikator yang paling berpengaruh

dalam prokrastinasi akademik mahasiswa yaitu penundaan untuk memulai

maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi.

3. Self-regulated learning pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri

Semarang berada pada kategori sedang. Indikator yang paling berpengaruh

dalam self-regulated learning mahasiswa yaitu rehearshing and memorizing

(mahasiswa berusaha untuk mengulang dan mengingat materi perkuliahan).

5.2 Saran

Merujuk pada simpulan penelitian di atas, peneliti mengajukan beberapa

saran sebagai berikut:

Page 122: Download (2550Kb)

104

1. Bagi Jurusan

Diharapkan Jurusan menyelenggarakan program-program yang dapat

menurunkan prokrastinasi akademik dan meningkatkan self-regulated learning

mahasiswa. Jurusan dapat menyelenggarakan program pembimbingan dan

pendampingan seperti orientasi akademik dan masa depan yang informatif

pada awal tahun pertama perkuliahan, perwalian akademik rutin sebanyak 2-3

kali persemester, pembimbingan khusus bagi mahasiswa yang mengalami

kesulitan akademik dan masa studi diatas 4 tahun, dan program lainnya yang

dapat dilakukan oleh para dosen secara mandiri. Jurusan juga dapat

menyelenggarakan program aspresiasi dengan melakukan pemilihan

mahasiswa berprestasi setiap tahunnya agar mahasiswa terpacu untuk

senantiasa berprestasi.

2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa yang memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang

sedang untuk lebih meningkatkan self-regulated learning dengan cara

menyadari peran dan tanggung jawabnya yang menentukan kesuksesan dirinya

baik kini maupun dimasa depan. Mahasiswa yang memiliki tingkat

prokrastinasi akademik yang rendah agar tetap mempertahankan self-regulated

learning sehingga dapat menghindari prokrastinasi akademik dalam kegiatan

akademiknya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya yang hendak meneliti maupun

mengembangkan penelitian serupa, peneliti menyarankan untuk mencari

Page 123: Download (2550Kb)

105

variabel-varibel lain yang diduga juga memiliki hubungan dan berkontribusi

terhadap variabel prokrastinasi akademik. Peneliti selanjutnya juga disarankan

untuk menggunakan aspek-aspek atau fase-fase self-regulated learning dalam

menyusun skala self-regulated learning guna menghindari jumlah aitem skala

terlalu banyak yang dapat menyebabkan kejenuhan dan kurang fokusnya

subjek pada saat mengisi skala.

Page 124: Download (2550Kb)

106

DAFTAR PUSTAKA

Aini., dkk.2013. Facebook Kalahkan Jurnal Akademik. Buletin Mingguan Mahasiswa UNNES Express. 11 April. Hal. 1-2

Akinsola, M. K., Tella, Adedeji., dan Tella, Adenvika. 2007. Correlates of Academic Procrastination and Mathematics Achievement of University Undergraduate Student. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education. No. 3. Vol. 4. Hal. 363-370

Amalia, Fitri. 2011. Hubungan Prokrastinasi Akademik dan Prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Malang. Online di http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/hubungan-prokrastinasi-akademik-dan-prestasi-belajar-siswa-kelas-xi-sma-negeri-1-malang-fitri-amaliah-48578.html (diakses tanggal 17 Juni 2012)

Anggraeni, Priska Devy dan Widyarini, M. M Nilam. 2008. Prokrastinasi pada Mahasiswa dalam Penyelesaian Skripsi. Jakarta: Program Sarjana Universitas Gunadarma. Online di http://www.gunadarma.ac.id/library /articles/graduate/psychology/2008/Artikel_10504135.pdf (diakses tanggal 17 Juni 2012)

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Cetakan XIII.Jakarta: PT RINEKA CIPTA

Azwar, Saifuddin. 2010. Reliabilitas dan Validitas Edisi ke-3 Cetakan X. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

______________. 2011a. Metode Penelitian Edisi I Cetakan XII. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

______________. 2011b. Penyusunan Skala Psikologi Edisi I Cetakan XV. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Boekaerts, M. 1996. Self Regulated Learning at The Junction of Cognition and Motivation. European Psychologist. Vol. I, no. 2. Hal. 100-112

Burka, Jane B dan Yuen, Lenora M. 2008. Procrastination: Why You Do it, What to Do It Now. MA: Da Capo Press

Catrunada, Linda dan Puspitawati, Ira. 2008. Perbedaan Kecenderungan Prokrastinasi Tugas Skripsi Berdasarkan Tipe Kepribadian Introvert Dan Ekstrovert. Jakarta: Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Online di http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/ article/download/229/208 (diakses tanggal 17 Juni 2012)

Deasyanti dan Armeini. R. A. 2007. Self-Regulation Learning pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Prespektif Ilmu Pendidikan. Vol. 16. Th. VIII. Hal. 13-21

Page 125: Download (2550Kb)

107

Ellianawati dan Wahyuni, S. 2010. Pemanfaatan Model Self-Regulated Learning sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri pada Mata Kuliah Optik. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol. 6. Hal. 35-39

Ghufron, M. Nur. 2003. Hubungan Kontrol Diri dan Persepsi Remaja Terhadap Penerapan Disiplin Orang Tua dengan Prokrastinasi Akademik. Tesis. Yogjakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah mada. Online di http://www.damandiri.or.id/detail.php?id=303 (diakses tanggal 27 November 2012)

Gunawinata, Vensi Anita Ria., Nanik., dan Lasmono, Hari K. 2008. Perfeksionisme, Prokrastinasi Akademik, dan Penyelesaian Skripsi Mahasiswa. Anima: Indonesian Psychological Journal. No. 3. Vol. 23. Hal. 256-276

Hurlock, B. E. 1980. Developmental Psychology: A Life-Span Approach, Fifth Edition. Alih bahasa oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Penerbit Erlangga

Ishtifa, Hanny. 2011. Pengaruh Self-Efficacy dan Kecurangan Akademis terhadap Self-Regulated Learning Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Online di http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/ bitstream/123456789/1790/1/HANNY%20ISHTIFA-FPS.pdf. (diakses tanggal 22 April 2013)

Jiao, Qun. G., dkk. 2011. Academic Procrastination and The Performance of Graduate-Level Cooperative Groups in Research Methods Courses. Journal of The Scholarship of Teaching and Learning. No. 1. Vol. 11. Hal. 119-138

Melisa dan Astrini. (n.d). Hubungan antara Tingkat Stres dengan Perilaku Prokratinasi Akademik pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang Mengerjakan Skripsi pada Semester Genap 2011/2012. Online di http://thesis.binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2011-2-01085-PS%20Ringkasan 001.pdf (diakses tanggal 10 Juli 2013)

Montalvo, Fermin. T dan Torres, Maria. C. G. 2004. Self-Regulated Learning: Current and Future Directions. Electronics Journal of Research in Educational. No. 2.Vol. 1. Hal. 1-34. ISSN:1698-2095

Muhid, Abdul. 2009. Hubungan antara Self-Control dan Self-Efficacy dengan Kecenderungan Perilaku Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Jurnal Ilmu Dakwah. No. 1. Vol. 18. Hal. 577-588

Nicol, David. J dan Macfarlane-Dick, Debra. 2006. Formative Assessment and Self-Regulated Learning: A Model and Seven Principles of Good Feedback Practice. Studies in Higher Education. No. 2. Vol. 31. Hal. 199-218

Pramedyasari, Dianrika. 2012. Prokrastinasi dan Task Aversiveness Tugas Makalah pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. No. 1. Vol. 1

Page 126: Download (2550Kb)

108

Pratama, Johan. M. 2011. Regulasi Diri dalam Belajar dan Intensi Mencontek pada Siswa SMA. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Online di http://simpus.uii.ac.id/search_adv/?n=001694&l=320&b=I&j=SK (diakses tanggal 10 Juli 2013)

Purwanto, Edy. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Semarang: Jurusan Psikologi FIP UNNES

Rumiani. 2006. Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. No. 2. Vol. 3. Hal. 37-48.

Rothblum, Esther. D., Solomon, Laura. J., dan Murakami, Janice. 1986. Affective, Cognitive, and Behavioral Differences Between High and Low Procrastinators. Journal of Counseling Psychology. Vol. 33. Hal. 387-394

Schunk. H. D., Pintrich, P. R., and Mecce. L.J. 2008. Motivation in Education: Theory, Research, And Application . Ohio: Pearson Press

Sepehrian, Firouzeh dan Lotf, Jalil Jabari. 2011. The Effects of Coping Styles and Gender on Academic Procrastination among University Students. Journal of Basic and Applied Scientific Research. Vol. 12. No. 1. Hal. 2987 - 2993

Solomon, Laura J., dan Rothblum, Esther J. 1984. Academic Procrastination: Frequency and Cognitive-Behavioral Corraletes. Journal of Counseling Psychology. Vol. 31. No. 4. Hal. 503-509. American psychological Association, Inc

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

Tondok, Marselius Sampe., Ristyadi, Hernanda., dan Kartika, Aniva. 2008. Prokrastinasi akademik dan Niat Membeli Skripsi. Anima: Indonesian Psychological Journal. No. 1. Vol. 24. Hal. 76-87

Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang – Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi

Wolters, Christopher. A., Pintrich, Paul. R., dan Karabenick, Stuart. A. 2003. Assessing Academic Self-Regulated Learning. Conference on Indicator of Positive Development: ChildTrends, National Institute of Health

Yulinawati, Irma, Hartati, Sri, dan Sawitri, Dian Ratna. 2009. Self-Regulated Learning Mahasiswa Fast Track. Online di http://eprints.undip.ac.id/ 11134/1/Jurnal_SRL_Mahasiswa_Fast_Track.pdf (diakses tanggal 27 November 2012)

Zeenath, Shakir dan Orcullo, Daisy Jane C. 2012. Exploring Academic Procrastination among Undergraduates. IPEDR. Vol. 47. No. 9. Hal. 42-46

Page 127: Download (2550Kb)

109

Zimmerman, Barry J. 1989. A Social Cognitive View of Self-Regulated Academic Learning. Journal of Educational Psychology. No. 3. Vol. 81. Hal. 329–339. Washington: American Psychological Association

Zimmerman, Barry J. 1990. Self-Regulated Learning and Academic Achievement: An Overview. EDUCATIONAL PSYCHOLOGIST. No. 1. Vol. 25. Hal. 3-17. Lawrence Erlbaum Associates, Inc

Zimmerman, Barry J dan Martinez-Pons, Manuel. 1986. Development of a Structured Interview for Assessing Student Use of Self-Regulated Learning Strategies. American Educational Research Journal. No. 4. Vol. 23. Hal. 614 - 628

Zimmerman, Barry J dan Martinez-Pons, Manuel. 1990. Student Differences in Self-Regulated Learning: Relating Grade, Sex, and Giftedness to Self-Efficacy and Strategy Use. Journal of Educational Psychology. No. 1. Vol. 82. Hal. 51-59

Http://akademik.unnes.ac.id

Page 128: Download (2550Kb)

110

LAMPIRAN

Page 129: Download (2550Kb)

111

LAMPIRAN 1:

SKALA UJI COBA

Page 130: Download (2550Kb)

112

No:

SKALA PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 131: Download (2550Kb)

113

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan

sarjana di Jurusan Psikologi FIP UNNES, saya membutuhkan sejumlah data yang

hanya akan saya peroleh dengan adanya kerja sama dari anda dalam mengisi skala

ini.

Skala ini terdiri dari dua bagian yaitu skala I dan skala II. Cara

menjawabnya akan dijelaskan pada petunjuk pengisian. Untuk itu saya

mengharapkan agar anda memperhatikan petunjuk pengisian dengan baik.Bila

telah selesai dikerjakan, periksalah kembali jawaban anda agar tidak ada

pernyataan yang terlewati untuk dijawab.

Dalam mengisi skala ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah, karena

setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda. Saya mengharapkan jawaban

yang paling sesuai dengan diri anda. Dengan demikian sudilah kiranya anda

memberikan jawaban sendiri, jujur, dan tanpa mendiskusikannya dengan orang

lain

Kesediaan anda untuk mengisi skala ini merupakan bantuan yang amat besar

bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima

kasih.

Hormat Saya,

(Rizki Kurniawan)

Page 132: Download (2550Kb)

114

IDENTITAS DIRI

Silahkan anda mengisi identitas diri anda terlebih dahulu:

Nama/ Inisial :…..……………………………

Jenis kelamin :..………………………………

Angkatan : ..………………………………

Page 133: Download (2550Kb)

115

PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

Pada skala I ini terdapat 72 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap

pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang

tersedia dikanan dari setiap pernyataan berdasarkan pada kondisi anda yang

sebenarnya. Berilah tanda () pada salah satu alternatif jawaban. Berikut pilihan

jawaban yang tersedia:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Contoh Pengisian Skala:

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya malas belajar kelompok

apabila nilai saya jelek

Apabila anda ingin mengganti jawaban yang telah anda berikan sebelumnya,

maka berilah tanda (=) pada tanda () dan berikan tanda () pada alternatif

jawaban yang menurut anda sesuai.

Contoh Koreksi Jawaban:

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya malas belajar kelompok

apabila nilai saya jelek

Page 134: Download (2550Kb)

116

No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya menentukan materi perkuliahan

yang akan saya pelajari sebelum memulai aktivitas belajar

2 Saya merapikan catatan materi perkuliahan agar mudah untuk dipelajari kembali

3 Saya membuat kondisi lingkungan belajar saya terasa menyenangkan

4 Saya mencatat pemaparan dari dosen setiap sesi perkuliahan sesuai dengan silabus mata kuliah

5 Saya membaca kembali catatan materi perkuliahan untuk mempertajam ingatan dan pemahaman

6 Saya menambah jam belajar saya setiap kali saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan

7 Saya meminta bantuan teman bila menemukan kendala dalam mengerjakan tugas dari dosen

8 Saya memeriksa kembali jawaban ujian yang telah saya kerjakan sebelum saya mengumpulkannya

9 Saya berdiskusi dengan teman ketika materi yang saya pelajari cukup banyak dan sulit dipahami

10 Saya membaca materi perkuliahan dengan tidak menetapkan secara pasti apa yang saya baca

11 Membuat ringkasan materi hanya membuang-buang waktu saya saja

12 Saya membiarkan tempat belajar saya diterangi dengan penerangan yang redup

13 Saya tidak pernah mencatat materi yang diajarkan oleh dosen

14 Saya tidak pernah membaca ulang catatan materi perkuliahan yang saya buat

Page 135: Download (2550Kb)

117

No Pernyataan SS S TS STS 15 Saya tidak memberi hadiah apapun pada

diri saya ketika saya mendapatkan hasil belajar yang baik

16 Saya merasa tidak perlu bertanya pada dosen meskipun saya belum paham materi perkuliahan

17 Setelah selesai mengerjakan ujian, saya mengumpulkan jawaban tanpa memeriksanya kembali

18 Saya tetap dengan strategi belajar saya sekarang walau sudah tidak mendukung kesuksesan akademik saya

19 Saya tidak melakukan hobi saya sampai tugas perkuliahan saya selesai

20 Saya tidak pernah bertanya pada teman walau saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas dari dosen

21 Saya mencermati setiap hasil ujian yang saya dapatkan dan membandingkannya dengan hasil ujian sebelumnya

22 Saya tetap menggunakan strategi belajar yang sama dari waktu ke waktu

23 Saya membaca materi perkuliahan secara berulang-ulang sampai saya paham materi perkuliahan dengan baik

24 Saya tidak pernah menyimpan hasil-hasil ujian saya

25 Saya menyiapkan peralatan belajar agar memudahkan saya dalam belajar

26 Saya membuat rangkuman materi ketika ditugasi oleh dosen saja

27 Saya menyediakan waktu minimal 2 jam untuk bejalar pada waktu tertentu setiap harinya

28 Saya tetap menyibukan diri dengan kegiatan-kegiatan nonakademik saya walaupun IPK saya menurun

Page 136: Download (2550Kb)

118

No Pernyataan SS S TS STS 29 Saya menemui dosen saya untuk

meminta penjelasan ulang atas tugas yang belum saya pahami instruksi pengerjaannya

30 Saya membiarkan hasil ujian saya tanpa berkeinginan mengetahui kemajuan yang saya capai

31 Saya mencoba strategi belajar baru yang diajarkan oleh dosen dikampus

32 Saya belajar hanya pada saat saya sedang memiliki waktu luang saja

33 Saya membuat rangkuman materi perkuliahan supaya lebih mudah dipahami

34 Saya tidak menghiraukan dengan adanya barang-barang yang berserakan ditempat belajar saya

35 Saya mengumpulkan tugas-tugas yang sudah dikembalikan dosen untuk saya pelajari kembali

36 Saya membaca materi perkuliahan hanya pada saat menjelang ujian berlangsung

37 Saya tidak menerapkan strategi apapun untuk mempertajam ingatan saya

38 Jika target belajar saya tidak tercapai, saya berusaha mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya

39 Saya memilih diam saja walau saya belum memahami materi perkuliahan

40 Saya mengurangi kegiatan senang-senang dengan teman saya saat nilai saya menurun

41 Saya belajar hanya pada saat perkuliahan dan tidak membaca kembali catatan dan referensi dikos/dirumah

42 Saya menyimpan hasil–hasil ujian saya dengan baik

Page 137: Download (2550Kb)

119

No Pernyataan SS S TS STS 43 Saya membiarkan meja belajar saya

dipenuhi dengan barang-barang yang tidak diperlukan untuk belajar

44 Ketika membaca materi perkuliahan, saya menggaris bawahi (underline) pada pokok materi yang saya rasa penting

45 Saya tidak punya waktu belajar khusus

diluar jadwal perkuliahan

46 Saya tidak mengintensifkan kegiatan belajar saya saat nilai-nilai pop quiz saya kurang memuaskan

47 Saya langsung bertanya pada dosen bila ada materi yang disampaikan beliau yang belum saya pahami

48 Saya membiarkan proses belajar saya berjalan begitu saja

49 Saya menerapkan berbagai strategi belajar menyesuaikan dengan materi perkuliahan yang saya pelajari

50 Saya menentukan apa yang saya lakukan selama belajar agar tujuan belajar saya tercapai dengan baik

51 Saya tidak pernah membuat peta konsep materi perkuliahan yang sudah saya pelajari di kampus

52 Saya menata buku perkuliahan dengan rapi ditempat saya biasa belajar

53 Tugas yang saya kerjakan tidak terpantau secara pasti

54 Saya mencoba memasukkan pokok materi perkuliahan dalam kalimat saya sendiri untuk memudahkan saya mengingat materi

55 Saya tidak pernah menghadiahi diri saya atas kemajuan belajar yang saya raih

56 Saya merasa tidak ada gunanya bertanya materi perkuliahan pada teman

Page 138: Download (2550Kb)

120

No Pernyataan SS S TS STS 57 Saya membuat tugas makalah tanpa

memeriksa ulang penulisan dan isi secara menyeluruh

58 Saya tidak mencoba sama sekali strategi belajar yang telah teman sarankan

59 Saya menentukan batas waktu pengerjaan tugas sebelum tenggat waktu yang diberikan dosen habis

60 Saya membuat peta konsep setiap materi yang sudah diajarkan oleh dosen agar saya memahami materi dengan mudah

61 Saya menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi saya saat sedang belajar

62 Saya mencatat tugas-tugas yang harus saya selesaikan dalam sebuah list/ daftar dan menandainya bila telah usai mengerjakannya

63 Saya membaca lagi rangkuman materi yang telah saya buat sebelumnya

64 Saya segera mengganti strategi belajar saya ketika sudah tidak lagi mendukung kesuksesan akademik saya

65 Saya menelaah kembali tugas-tugas perkuliahan yang mendapatkan nilai kurang bagus untuk mencari tahu dimana kekurangan dalam pengerjaannya

66 Saya menemui teman saya untuk menanyakan langkah mengerjakan tugas yang tidak mampu saya kerjakan

67 Saya membeli sesuatu yang saya suka sebagai hadiah untuk kemajuan belajar yang saya capai

68 Saya tidak mempunyai cara-cara khusus untuk membantu saya mengingat materi perkuliahan

Page 139: Download (2550Kb)

121

No Pernyataan SS S TS STS 69 Saya membiarkan tugas-tugas yang

sudah dikembalikan oleh dosen tercecer dan menghilang entah kemana

70 Saya membiarkan buku perkuliahan tertumpuk tidak beraturan

71 Saya hanya membaca materi perkuliahan begitu saja tanpa memberikan tanda pada topik-topik penting

72 Saya hanya belajar ketika hendak ujian saja

Ψ-Ψ-Ψ-SILAHKAN LANJUT KE SKALA II-Ψ-Ψ-Ψ

Page 140: Download (2550Kb)

122

PETUNJUK PENGISIAN SKALA II

Pada skala II ini terdapat 40 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik

setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang

tersedia dikanan dari setiap pernyataan berdasarkan pada kondisi anda yang

sebenarnya. Berilah tanda () pada salah satu alternatif jawaban. Berikut pilihan

jawaban yang tersedia:

SL : Selalu

SR : Sering

KD : Kadang-kadang

TP : Tidak Pernah

Contoh Pengisian Skala:

No Pernyataan SL SR KD TP

1 Saya masuk ruang kuliah ketika sesi perkuliahan sudah dimulai

Apabila anda ingin mengganti jawaban yang telah anda berikan sebelumnya,

maka berilah tanda (=) pada tanda () dan berikan tanda () pada alternatif

jawaban yang menurut anda sesuai.

Contoh Koreksi Jawaban:

No Pernyataan SL SR KD TP

1 Saya masuk ruang kuliah ketika sesi perkuliahan sudah dimulai

Page 141: Download (2550Kb)

123

No Pernyataan SL SR KD TP

1 Saya mengerjakan tugas perkuliahan di saat-saat terakhir batas waktu pengumpulan

2 Saya terlambat mengumpulkan tugas karena terlalu lama mencari referensi yang saya butuhkan

3 Bagian tugas kelompok yang menjadi tanggung jawab saya dapat terselesaikan sesuai dengan kesepakatan kelompok saya

4 Saya mengerjakan tugas terlebih dahulu sebelum pergi jalan-jalan dengan teman

5 Saya segera mengerjakan tugas dimulai dari tugas yang saya anggap mudah

6 Saya membuka internet hanya untuk mencari tambahan referensi yang berhubungan dengan tugas kuliah saya

7 Diawal semester saya berencana aktif dikelas tetapi saya belum juga melakukannya hingga kini

8 Saya menonton acara televisi yang saya sukai daripada membaca materi perkuliahan

9 Saya tetap bisa mengerjakan tugas tepat waktu walaupun sempat kekurangan referensi

10 Saya mengerjakan tugas makalah segera setelah diberikan oleh dosen

11 Saya larut bermain game dan mengabaikan materi ujian yang seharusnya saya baca

12 Waktu yang saya targetkan untuk menyelesaikan tugas kerap kali meleset dari rencana awal saya

13 saya hanya belajar menjelang ujian berlangsung

14 Saya melakukan aktivitas lainnya walau tugas yang saya kerjakan belum selesai

Page 142: Download (2550Kb)

124

No Pernyataan SL SR KD TP

15 Saya dapat menyelesaikan tugas makalah tepat waktu seperti yang telah saya rencanakan

16 Saya tetap berkonsentrasi mengerjakan tugas kuliah/ belajar walau idola saya sedang live concert di televisi

17 Saya belum akan belajar jika catatan materi perkuliahan saya belum lengkap

18 Saya berhenti mengerjakan tugas ketika menemukan sesuatu hal yang sulit dan enggan melanjutkannya lagi

19 Saya bermain game ketika tugas perkuliahan sudah selesai saya kerjakan

20 Saya datang ke kampus lebih awal setiap hari seperti yang saya rencanakan

21 Saya tetap belajar untuk ujian besok hari walau catatan saya masih ada yang kurang lengkap

22 Saya belajar setiap hari walau tidak ada ujian

23 Saya berencana untuk tekun belajar tetapi saya masih belum melakukannya

24 Saat diperpustakaan saya asyik mengobrol dengan teman walau niat semula membaca referensi untuk mengerjakan tugas

25 Saya mengerjakan tugas setelah teman saya selesai mengerjakan agar saya bisa mendapat inspirasi dari tugas teman

26 Saya fokus pada tugas yang sedang saya kerjakan dan baru akan melakukan aktivitas lainnya setelah tugas saya selesai

27 Saya ingin bangun lebih pagi untuk belajar tetapi saya tetap tertidur walau alarm sudah berbunyi berkali-kali

Page 143: Download (2550Kb)

125

No Pernyataan SL SR KD TP

28 Saya menolak ajakan teman saya untuk menonton di bioskop karena belajar untuk ujian esok hari

29 Saya sibuk mencari topik yang bagus untuk tugas makalah hingga mengabaikan waktu pengumpulan yang semakin dekat

30 Saya menyelesaikan bagian tugas laporan kelompok sesuai dengan kesepakatan dengan anggota kelompok yang lain

31 Saya memilih ajakan teman saya untuk pergi jalan-jalan daripada mengikuti perkuliahan

32 Saya mengumpulkan tugas sebelum tenggang waktu yang diberikan oleh dosen habis

33 Saya belum akan mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen karena teman-teman saya juga belum mengerjakannya

34 Saya mengembalikan catatan teman sesuai dengan janji yang saya buat dengan teman saya

35 Saya sibuk dengan kegiatan diluar perkuliahan sehingga melalaikan tugas yang harus saya kerjakan

36 Saya mengacuhkan teman saya yang mengajak mengobrol dan fokus menyimak penjelasan materi perkuliahan dari dosen

37 Kesulitan yang saya temui dalam mengerjakan tugas tidak menyurutkan langkah saya untuk menyelesaikan tugas dengan segera

38 Saya tidur lebih awal karena kelelahan beraktivitas walau saya sudah berencana untuk membaca materi untuk ujian besok pagi

Page 144: Download (2550Kb)

126

No Pernyataan SL SR KD TP

39 Saya mengatur waktu untuk kegiatan-kegiatan lain agar tidak mengganggu jam belajar saya

40 Saya membiarkan tugas yang seharusnya saya selesaikan saat ini dan fokus dengan film yang saya putar di laptop

Ψ-Ψ-Ψ-TERIMA KASIH-Ψ-Ψ-Ψ

Page 145: Download (2550Kb)

127

LAMPIRAN 2:

TABULASI UJI COBA

SKALA

Page 146: Download (2550Kb)

128

Tabulasi Uji Coba Skala Self-Regulated Learning

S No Aitem

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 1 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 1 2 3 2 4 3 4 3 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 5 2 4 3 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 3 1 3 3 4 2 4 3 6 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 7 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 2 3 3 8 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 9 2 2 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 10 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 1 3 2 11 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 12 3 4 4 2 2 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 13 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 14 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 15 2 2 3 2 2 2 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 1 4 2 16 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 17 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 18 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 19 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 20 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 21 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 2 2 3 4 22 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 24 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 25 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 26 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 2 4 3 27 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 28 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 30 2 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 31 3 2 3 2 2 4 4 3 3 3 2 4 2 3 4 3 3 2 2 3 1 32 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 4 2 1 2 2 3 2 3 3 4 4 3 1 3 3 1 2 2 1 34 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 35 3 3 3 4 2 2 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 36 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 2 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 4 2 2 2 2 3 1 4 3 3

Page 147: Download (2550Kb)

129

38 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 39 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 2 4 3 40 2 2 4 4 2 2 4 3 2 2 3 3 4 3 3 2 1 2 4 3 1 41 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 42 3 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 1 3 3 4 3 2 2 43 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 45 3 2 3 1 4 3 2 3 4 3 4 4 2 3 4 2 1 1 3 2 3 46 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 3 3 3 3 4 4 47 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 48 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 1 1 3 2 2 3 3 49 2 3 4 4 3 3 4 2 3 1 4 4 4 2 1 2 2 2 1 4 4 50 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 51 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 52 3 2 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 53 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 54 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 55 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 56 2 2 4 2 2 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 1 4 2

S No Aitem

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 1 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 2 4 2 3 2 4 2 4 3 2 3 4 2 3 4 2 4 1 4 2 5 2 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 1 3 4 6 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 7 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 8 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 9 2 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 1 10 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 11 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 12 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 2 3 2 13 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 14 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 15 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 2 2 3 2 1 2 2 16 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 17 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 18 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 19 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2

Page 148: Download (2550Kb)

130

20 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 21 2 3 4 4 1 2 2 2 3 3 2 3 2 4 2 2 4 3 3 3 2 22 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 23 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 24 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 26 2 4 3 3 3 2 3 2 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 27 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 28 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 1 32 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 33 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 3 4 2 1 2 3 3 2 2 1 34 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 4 3 3 2 4 35 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 36 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 37 2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 38 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 39 3 4 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 40 2 2 2 2 1 2 4 4 2 2 3 2 2 1 3 2 4 3 3 3 2 41 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 1 3 1 3 1 43 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 44 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 1 3 1 1 3 3 1 3 46 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 47 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 48 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 4 3 1 3 3 2 2 2 3 49 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 2 2 50 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 51 4 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 52 2 3 2 4 3 2 1 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 53 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 54 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 55 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 56 2 3 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 3 2 1 3 3 3 2 2 2

Page 149: Download (2550Kb)

131

S No Aitem

43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 1 1 4 3 3 3 2 1 3 3 2 4 4 3 4 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 1 3 2 4 4 2 4 4 4 1 3 2 4 3 1 3 5 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 6 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 7 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 8 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 9 4 4 2 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 4 4 2 3 2 3 10 2 3 1 2 2 2 3 3 1 2 2 2 1 3 3 4 3 2 2 2 3 11 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 13 3 4 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 14 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 15 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 3 2 2 2 2 16 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 17 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 18 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 19 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 20 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 21 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 22 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 23 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 24 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 25 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 26 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 27 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 28 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 30 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 31 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 32 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 2 1 1 2 2 1 3 1 2 1 2 3 4 3 3 2 1 1 1 3 34 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 35 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 36 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 37 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 38 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 39 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 3 1 3 4 2 3 4 2

Page 150: Download (2550Kb)

132

40 2 3 3 2 2 3 3 1 2 4 1 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 41 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 42 2 2 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 43 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 44 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 45 3 1 2 4 1 4 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 46 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 1 4 3 3 3 4 3 4 3 47 2 2 1 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 48 3 4 2 2 2 2 2 3 2 4 4 3 1 4 3 3 3 2 3 3 3 49 2 2 1 2 2 2 4 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 50 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 51 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 52 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 53 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 55 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 56 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 2

S No Aitem

Total 64 65 66 67 68 69 70 71 72

1 4 3 3 3 3 3 4 3 3 222 2 4 1 4 2 1 4 2 3 1 201 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 219 4 2 3 4 4 3 2 4 4 4 224 5 3 3 4 2 4 4 4 3 2 232 6 2 2 3 2 2 2 2 2 2 173 7 2 3 4 3 3 3 3 3 3 205 8 3 3 3 3 3 4 4 3 3 234 9 2 2 4 2 3 4 3 3 1 216

10 2 3 4 2 2 3 3 3 2 179 11 3 3 3 2 3 3 3 3 3 205 12 3 3 4 3 4 4 4 3 3 209 13 3 3 3 3 3 3 3 4 3 214 14 3 3 3 3 3 3 3 4 2 218 15 2 2 4 2 2 1 3 3 2 179 16 3 3 3 3 3 4 4 3 3 228 17 2 3 3 3 3 3 3 3 3 196 18 3 3 3 2 2 3 3 3 2 185 19 3 3 3 3 3 2 3 3 3 196 20 3 3 3 3 3 3 3 3 4 235 21 3 3 3 3 2 3 2 3 2 211

Page 151: Download (2550Kb)

133

22 3 3 3 2 2 3 3 2 2 189 23 3 3 3 3 3 4 3 4 2 220 24 3 2 3 4 3 4 3 3 3 224 25 2 3 3 3 2 3 3 3 2 191 26 3 3 4 2 3 4 4 3 3 231 27 3 2 3 3 3 3 3 3 3 209 28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 210 29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 225 30 3 3 4 3 3 3 2 3 3 205 31 2 2 3 2 2 2 2 3 1 167 32 2 2 3 3 3 3 3 3 3 203 33 3 3 3 1 1 2 3 2 2 155 34 3 3 3 2 2 2 3 3 2 204 35 3 3 3 2 2 4 4 3 3 225 36 3 2 3 3 3 2 3 3 3 207 37 2 3 3 3 3 1 2 2 3 184 38 3 3 3 3 3 3 3 3 2 206 39 3 4 3 3 3 3 3 3 2 205 40 2 3 3 3 1 2 3 3 3 183 41 3 3 4 3 3 3 3 3 3 229 42 1 3 3 1 3 3 3 4 3 181 43 3 3 4 4 3 3 3 3 2 210 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 211 45 2 3 4 4 2 2 3 3 4 177 46 3 4 4 2 2 4 4 3 4 238 47 3 4 3 3 3 2 3 3 1 180 48 2 4 4 2 2 3 4 2 3 200 49 2 3 3 1 2 3 3 2 1 171 50 3 2 3 2 3 3 3 2 2 18 51 3 3 2 3 2 4 4 2 2 219 52 2 3 4 2 2 3 3 2 2 200 53 3 3 3 2 2 3 3 2 3 200 54 2 2 3 2 2 3 3 2 2 164 55 4 4 4 4 3 3 3 4 4 233 56 2 2 4 4 3 3 2 3 2 189

Page 152: Download (2550Kb)

134

Tabulasi Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademik

S No Aitem

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 4 2 3 2 3 1 1 3 1 3 4 2 1 2 4 2 4 2 1 3 4 1 2 3 1 3 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 1 2 1 3 2 2 2 1 2 4 4 1 1 2 1 1 1 2 1 3 1 3 1 4 1 3 2 4 1 1 1 5 2 2 1 1 1 3 1 3 2 3 1 2 3 2 2 1 2 3 1 2 2 6 3 2 3 3 2 1 4 3 3 3 1 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 7 1 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 3 3 2 3 3 3 8 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 1 2 3 3 3 9 2 1 1 1 1 1 1 3 1 4 1 1 4 3 1 1 2 1 1 2 1 10 3 1 1 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 11 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 4 1 2 2 2 2 12 2 3 1 1 1 3 4 1 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 13 3 1 2 2 1 3 4 2 2 3 1 2 3 3 2 1 1 2 2 2 1 14 2 1 1 2 1 2 1 3 2 3 1 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 15 3 2 1 3 1 3 1 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 16 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 3 2 2 4 1 2 17 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 3 3 18 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 19 2 1 2 3 4 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 20 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 4 3 2 21 3 1 2 3 3 1 2 3 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 4 2 2 22 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 23 3 2 2 3 2 2 1 2 3 3 1 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 24 1 1 2 1 1 3 1 2 4 2 1 1 1 1 2 3 1 2 4 2 2 25 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 3 1 2 3 2 2 26 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 2 3 2 27 3 1 1 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 1 3 2 3 1 3 3 3 28 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 30 2 1 1 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 31 3 2 2 3 1 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 32 3 3 1 1 2 2 4 3 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 3 33 3 2 2 3 2 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 2 2 2 3 1 34 3 1 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 4 2 1 4 1 1 2 2 2 35 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 36 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 37 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 1 2 2

Page 153: Download (2550Kb)

135

38 2 2 1 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 39 3 2 1 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 40 4 3 2 3 3 2 3 2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 41 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 42 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 43 3 2 2 3 1 1 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 4 2 44 3 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 45 4 3 3 2 3 4 2 2 4 4 2 3 2 2 4 4 4 3 1 2 1 46 2 2 1 1 1 3 2 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1 1 47 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 48 2 1 1 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 49 3 2 1 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 3 1 50 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 51 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 3 1 3 2 3 2 3 1 52 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 53 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 54 3 1 2 2 2 3 1 2 1 3 1 2 4 3 2 2 1 2 4 2 4 55 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 3 2 56 3 3 2 3 1 2 2 4 2 3 4 2 3 3 2 4 2 1 3 3 3

S No Aitem

Total 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 3 2 3 2 1 75 2 3 4 2 2 1 2 1 2 2 1 1 3 3 4 4 1 4 3 4 95 3 3 3 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 73 4 3 1 3 3 3 4 2 3 2 1 2 4 1 2 1 2 1 2 1 80 5 4 3 1 1 1 1 1 4 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 73 6 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 107 7 3 2 2 2 3 3 3 1 3 2 1 1 3 1 4 3 3 3 3 91 8 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 3 2 3 2 2 76 9 4 3 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 69 10 3 3 2 2 3 1 4 3 1 2 1 2 3 2 3 3 2 4 3 96 11 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 1 3 2 2 82 12 3 4 1 2 2 3 2 2 1 2 3 2 3 1 4 3 4 2 2 91 13 3 3 1 2 3 2 2 2 1 1 4 2 2 2 2 3 3 2 2 85 14 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 82 15 4 2 2 3 3 2 4 1 1 2 3 2 1 3 4 3 3 3 3 99 16 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 1 74 17 4 2 1 2 3 2 4 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 94 18 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 92 19 3 2 1 2 3 1 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 94

Page 154: Download (2550Kb)

136

20 2 1 1 1 2 3 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 63 21 3 3 3 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 1 3 2 3 3 3 87 22 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 91 23 3 3 3 2 2 2 4 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 1 98 24 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 1 2 1 69 25 3 3 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 3 3 97 26 3 3 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 1 83 27 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 3 1 2 3 1 81 28 3 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 83 29 2 2 2 2 2 1 4 2 1 1 1 2 1 1 2 3 3 1 1 73 30 3 2 2 2 2 1 4 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 1 82 31 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 109 32 3 2 3 3 3 2 4 2 2 1 3 2 2 1 2 3 2 2 1 91 33 4 3 2 3 3 4 4 1 2 2 2 3 1 2 3 2 2 4 2 107 34 4 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 1 2 2 1 76 35 4 1 2 1 1 1 2 2 2 1 3 1 1 1 2 1 3 2 1 70 36 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 3 2 1 79 37 2 2 2 3 2 2 3 4 2 3 2 4 1 3 2 1 2 2 3 100 38 3 3 2 3 2 1 2 2 2 1 3 3 1 1 3 3 3 2 1 86 39 3 3 1 2 2 1 3 1 3 2 3 3 2 1 3 2 3 2 2 92 40 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 4 2 2 99 41 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 72 42 4 4 1 3 3 3 4 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 109 43 4 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 103 44 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 88 45 1 4 1 1 4 2 3 2 4 2 3 2 2 3 1 4 1 3 3 105 46 3 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 64 47 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 113 48 4 4 2 3 2 4 4 2 1 3 3 3 1 2 2 3 3 3 4 110 49 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3 1 3 1 105 50 4 3 2 2 3 2 3 1 2 1 3 3 2 1 3 3 3 3 2 100 51 3 2 3 1 1 2 2 1 1 1 3 2 1 1 2 2 1 2 2 74 52 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 1 3 2 2 3 1 3 100 53 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 92 54 4 3 2 2 3 1 1 2 2 1 1 2 1 1 3 2 2 4 2 86 55 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 3 2 4 1 1 70 56 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 105

Page 155: Download (2550Kb)

137

LAMPIRAN 3:

VALIDITAS DAN

RELIABILITAS

Page 156: Download (2550Kb)

138

SKALA SELF-REGULATED LEARNING

Validitas

CORRELATIONS /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066 VAR00067 VAR00068 VAR00069 VAR00070 VAR00071 VAR00072 total /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

total

VAR00001 Pearson Correlation .234

Sig. (2-tailed) .083

N 56

VAR00002 Pearson Correlation .402**

Sig. (2-tailed) .002

N 56

VAR00003 Pearson Correlation .081

Sig. (2-tailed) .551

N 56

VAR00004 Pearson Correlation .466**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00005 Pearson Correlation .383**

Sig. (2-tailed) .004

N 56

VAR00006 Pearson Correlation .301*

Sig. (2-tailed) .024

N 56

Page 157: Download (2550Kb)

139

Correlations total

VAR00007 Pearson Correlation .277*

Sig. (2-tailed) .039

N 56

VAR00008 Pearson Correlation .398**

Sig. (2-tailed) .002

N 56

VAR00009 Pearson Correlation .388**

Sig. (2-tailed) .003

N 56

VAR00010 Pearson Correlation .222

Sig. (2-tailed) .100

N 56

VAR00011 Pearson Correlation .334*

Sig. (2-tailed) .012

N 56

VAR00012 Pearson Correlation .091

Sig. (2-tailed) .506

N 56

VAR00013 Pearson Correlation .425**

Sig. (2-tailed) .001

N 56

VAR00014 Pearson Correlation .406**

Sig. (2-tailed) .002

N 56

VAR00015 Pearson Correlation .311*

Sig. (2-tailed) .019

N 56

VAR00016 Pearson Correlation .308*

Sig. (2-tailed) .021

N 56

VAR00017 Pearson Correlation .463**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00018 Pearson Correlation .547**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

Page 158: Download (2550Kb)

140

Correlations total

VAR00019 Pearson Correlation .234

Sig. (2-tailed) .083

N 56

VAR00020 Pearson Correlation .442**

Sig. (2-tailed) .001

N 56

VAR00021 Pearson Correlation .588**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00022 Pearson Correlation .364**

Sig. (2-tailed) .006

N 56

VAR00023 Pearson Correlation .310*

Sig. (2-tailed) .020

N 56

VAR00024 Pearson Correlation .555**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00025 Pearson Correlation .534**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00026 Pearson Correlation .464**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00027 Pearson Correlation .385**

Sig. (2-tailed) .003

N 56

VAR00028 Pearson Correlation .374**

Sig. (2-tailed) .004

N 56

VAR00029 Pearson Correlation .305*

Sig. (2-tailed) .022

N 56

Page 159: Download (2550Kb)

141

Correlations total

VAR00030 Pearson Correlation .402**

Sig. (2-tailed) .002

N 56

VAR00031 Pearson Correlation .556**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00032 Pearson Correlation .468**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00033 Pearson Correlation .633**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00034 Pearson Correlation .339*

Sig. (2-tailed) .011

N 56

VAR00035 Pearson Correlation .451**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00036 Pearson Correlation .461**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00037 Pearson Correlation .697**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00038 Pearson Correlation .445**

Sig. (2-tailed) .001

N 56

VAR00039 Pearson Correlation .392**

Sig. (2-tailed) .003

N 56

VAR00040 Pearson Correlation .495**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00041 Pearson Correlation .525**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

Page 160: Download (2550Kb)

142

Correlations total

VAR00042 Pearson Correlation .555**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00043 Pearson Correlation .641**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00044 Pearson Correlation .625**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00045 Pearson Correlation .627**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00046 Pearson Correlation .429**

Sig. (2-tailed) .001

N 56

VAR00047 Pearson Correlation .532**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00048 Pearson Correlation .282*

Sig. (2-tailed) .035

N 56

VAR00049 Pearson Correlation .582**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00050 Pearson Correlation .573**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00051 Pearson Correlation .613**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00052 Pearson Correlation .589**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00053 Pearson Correlation .647**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

Page 161: Download (2550Kb)

143

Correlations total

VAR00054 Pearson Correlation .498**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00055 Pearson Correlation .371**

Sig. (2-tailed) .005

N 56

VAR00056 Pearson Correlation .351**

Sig. (2-tailed) .008

N 56

VAR00057 Pearson Correlation .190

Sig. (2-tailed) .161

N 56

VAR00058 Pearson Correlation .243

Sig. (2-tailed) .071

N 56

VAR00059 Pearson Correlation .458**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00060 Pearson Correlation .528**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00061 Pearson Correlation .631**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00062 Pearson Correlation .586**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00063 Pearson Correlation .460**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00064 Pearson Correlation .535**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00065 Pearson Correlation .253

Sig. (2-tailed) .060

N 56

Page 162: Download (2550Kb)

144

Correlations total

VAR00066 Pearson Correlation .130

Sig. (2-tailed) .339

N 56

VAR00067 Pearson Correlation .408**

Sig. (2-tailed) .002

N 56

VAR00068 Pearson Correlation .515**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00069 Pearson Correlation .605**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00070 Pearson Correlation .499**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00071 Pearson Correlation .434**

Sig. (2-tailed) .001

N 56

VAR00072 Pearson Correlation .478**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) N 56

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliabilitas

DATASET ACTIVATE DataSet0. NEW FILE. RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046

Page 163: Download (2550Kb)

145

VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 56 100.0 Excludeda 0 .0

Total 56 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.944 63

Page 164: Download (2550Kb)

146

SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK

Validitas

NEW FILE. CORRELATIONS /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 total /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Total

VAR00001 Pearson Correlation .571**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00002 Pearson Correlation .451**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00003 Pearson Correlation .333*

Sig. (2-tailed) .012

N 56

VAR00004 Pearson Correlation .731**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00005 Pearson Correlation .377**

Sig. (2-tailed) .004

N 56

VAR00006 Pearson Correlation .207

Sig. (2-tailed) .126

N 56

VAR00007 Pearson Correlation .495**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

Page 165: Download (2550Kb)

147

Correlations

Total

VAR00008 Pearson Correlation .549**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00009 Pearson Correlation .288*

Sig. (2-tailed) .031

N 56

VAR00010 Pearson Correlation .476**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00011 Pearson Correlation .676**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00012 Pearson Correlation .545**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00013 Pearson Correlation .476**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00014 Pearson Correlation .511**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00015 Pearson Correlation .650**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00018 Pearson Correlation .292*

Sig. (2-tailed) .029

N 56

VAR00019 Pearson Correlation -.086

Sig. (2-tailed) .531

N 56

VAR00020 Pearson Correlation .552**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00021 Pearson Correlation .084

Sig. (2-tailed) .539

N 56

Page 166: Download (2550Kb)

148

Correlations

Total

VAR00022 Pearson Correlation .230

Sig. (2-tailed) .088

N 56

VAR00023 Pearson Correlation .639**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00024 Pearson Correlation .204

Sig. (2-tailed) .131

N 56

VAR00025 Pearson Correlation .611**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00026 Pearson Correlation .592**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00027 Pearson Correlation .422**

Sig. (2-tailed) .001

N 56

VAR00028 Pearson Correlation .598**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00029 Pearson Correlation .358**

Sig. (2-tailed) .007

N 56

VAR00030 Pearson Correlation .340*

Sig. (2-tailed) .010

N 56

VAR00031 Pearson Correlation .548**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00032 Pearson Correlation .462**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00033 Pearson Correlation .563**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

Page 167: Download (2550Kb)

149

Correlations

Total

VAR00034 Pearson Correlation .348**

Sig. (2-tailed) .009

N 56

VAR00035 Pearson Correlation .541**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00036 Pearson Correlation .158

Sig. (2-tailed) .244

N 56

VAR00037 Pearson Correlation .416**

Sig. (2-tailed) .001

N 56

VAR00038 Pearson Correlation .199

Sig. (2-tailed) .141

N 56

VAR00039 Pearson Correlation .589**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

VAR00040 Pearson Correlation .622**

Sig. (2-tailed) .000

N 56

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) N 56

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliabilitas

NEW FILE. RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA.

Page 168: Download (2550Kb)

150

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 56 100.0

Excludeda 0 .0

Total 56 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.909 32

Page 169: Download (2550Kb)

151

LAMPIRAN 4:

SKALA PENELITIAN

Page 170: Download (2550Kb)

152

No:

SKALA PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 171: Download (2550Kb)

153

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan

sarjana di Jurusan Psikologi FIP UNNES, saya membutuhkan sejumlah data yang

hanya akan saya peroleh dengan adanya kerja sama dari anda dalam mengisi skala

ini.

Skala ini terdiri dari dua bagian yaitu skala I dan skala II. Cara

menjawabnya akan dijelaskan pada petunjuk pengisian. Untuk itu saya

mengharapkan agar anda memperhatikan petunjuk pengisian dengan baik.Bila

telah selesai dikerjakan, periksalah kembali jawaban anda agar tidak ada

pernyataan yang terlewati untuk dijawab.

Dalam mengisi skala ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah, karena

setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda. Saya mengharapkan jawaban

yang paling sesuai dengan diri anda. Dengan demikian sudilah kiranya anda

memberikan jawaban sendiri, jujur, dan tanpa mendiskusikannya dengan orang

lain

Kesediaan anda untuk mengisi skala ini merupakan bantuan yang amat besar

bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima

kasih.

Hormat Saya,

(Rizki Kurniawan)

Page 172: Download (2550Kb)

154

IDENTITAS DIRI

Silahkan anda mengisi identitas diri anda terlebih dahulu:

Nama/ Inisial :…..……………………………

Jenis kelamin :..………………………………

Angkatan : ..………………………………

Page 173: Download (2550Kb)

155

PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

Pada skala I ini terdapat 63 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap

pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang

tersedia dikanan dari setiap pernyataan berdasarkan pada kondisi anda yang

sebenarnya. Berilah tanda () pada salah satu alternatif jawaban. Berikut pilihan

jawaban yang tersedia:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Contoh Pengisian Skala:

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya malas belajar kelompok

apabila nilai saya jelek

Apabila anda ingin mengganti jawaban yang telah anda berikan sebelumnya,

maka berilah tanda (=) pada tanda () dan berikan tanda () pada alternatif

jawaban yang menurut anda sesuai.

Contoh Koreksi Jawaban:

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya malas belajar kelompok

apabila nilai saya jelek

Page 174: Download (2550Kb)

156

No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya menyediakan waktu minimal 2 jam

untuk belajar pada waktu tertentu setiap harinya

2 Saya merapikan catatan materi perkuliahan agar mudah untuk dipelajari kembali

3 Saya menyiapkan peralatan belajar agar memudahkan saya dalam belajar

4 Saya mencatat pemaparan dari dosen setiap sesi perkuliahan sesuai dengan silabus mata kuliah

5 Saya membaca kembali catatan materi perkuliahan untuk mempertajam ingatan dan pemahaman

6 Saya menambah jam belajar saya setiap kali saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan

7 Saya meminta bantuan teman bila menemukan kendala dalam mengerjakan tugas dari dosen

8 Saya memeriksa kembali jawaban ujian yang telah saya kerjakan sebelum saya mengumpulkannya

9 Saya berdiskusi dengan teman ketika materi yang saya pelajari cukup banyak dan sulit dipahami

10 Saya belajar hanya pada saat saya sedang memiliki waktu luang saja

11 Membuat ringkasan materi hanya membuang-buang waktu saya saja

12 Saya tidak menghiraukan dengan adanya barang-barang yang berserakan ditempat belajar saya

13 Saya tidak pernah mencatat materi yang diajarkan oleh dosen

14 Saya tidak pernah membaca ulang catatan materi perkuliahan yang saya buat

Page 175: Download (2550Kb)

157

No Pernyataan SS S TS STS 15 Saya tidak memberi hadiah apapun pada

diri saya ketika saya mendapatkan hasil belajar yang baik

16 Saya merasa tidak perlu bertanya pada dosen meskipun saya belum paham materi perkuliahan

17 Setelah selesai mengerjakan ujian, saya mengumpulkan jawaban tanpa memeriksanya kembali

18 Saya tetap dengan strategi belajar saya sekarang walau sudah tidak mendukung kesuksesan akademik saya

19 Saya mengurangi kegiatan senang-senang dengan teman saya saat nilai saya menurun

20 Saya tidak pernah bertanya pada teman walau saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas dari dosen

21 Saya mencermati setiap hasil ujian yang saya dapatkan dan membandingkannya dengan hasil ujian sebelumnya

22 Saya tetap menggunakan strategi belajar yang sama dari waktu ke waktu

23 Saya membaca materi perkuliahan secara berulang-ulang sampai saya paham materi perkuliahan dengan baik

24 Saya tidak pernah menyimpan hasil-hasil ujian saya

25 Saya menata buku perkuliahan dengan rapi ditempat saya biasa belajar

26 Saya membuat rangkuman materi ketika ditugasi oleh dosen saja

27 Saya menentukan apa yang saya lakukan selama belajar agar tujuan belajar saya tercapai dengan baik

28 Saya tetap menyibukan diri dengan kegiatan-kegiatan nonakademik saya walaupun IPK saya menurun

Page 176: Download (2550Kb)

158

No Pernyataan SS S TS STS 29 Saya menemui dosen saya untuk

meminta penjelasan ulang atas tugas yang belum saya pahami instruksi pengerjaannya

30 Saya membiarkan hasil ujian saya tanpa berkeinginan mengetahui kemajuan yang saya capai

31 Saya mencoba strategi belajar baru yang diajarkan oleh dosen dikampus

32 Saya tidak punya waktu belajar khusus

diluar jadwal perkuliahan

33 Saya membuat rangkuman materi perkuliahan supaya lebih mudah dipahami

34 Saya membiarkan meja belajar saya dipenuhi dengan barang-barang yang tidak diperlukan untuk belajar

35 Saya mengumpulkan tugas-tugas yang sudah dikembalikan dosen untuk saya pelajari kembali

36 Saya membaca materi perkuliahan hanya pada saat menjelang ujian berlangsung

37 Saya tidak menerapkan strategi apapun untuk mempertajam ingatan saya

38 Jika target belajar saya tidak tercapai, saya berusaha mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya

39 Saya memilih diam saja walau saya belum memahami materi perkuliahan

40 Saya membeli sesuatu yang saya suka sebagai hadiah untuk kemajuan belajar yang saya capai

41 Saya belajar hanya pada saat perkuliahan dan tidak membaca kembali catatan dan referensi dikos/dirumah

42 Saya menyimpan hasil–hasil ujian saya dengan baik

Page 177: Download (2550Kb)

159

No Pernyataan SS S TS STS 43 Saya membiarkan buku perkuliahan

tertumpuk tidak beraturan

44 Ketika membaca materi perkuliahan, saya menggaris bawahi (underline) pada pokok materi yang saya rasa penting

45 Saya hanya belajar ketika hendak ujian saja

46 Saya tidak mengintensifkan kegiatan belajar saya saat nilai-nilai pop quiz saya kurang memuaskan

47 Saya langsung bertanya pada dosen bila ada materi yang disampaikan beliau yang belum saya pahami

48 Saya membiarkan proses belajar saya berjalan begitu saja

49 Saya menerapkan berbagai strategi belajar menyesuaikan dengan materi perkuliahan yang saya pelajari

50 Saya menentukan batas waktu pengerjaan tugas sebelum tenggat waktu yang diberikan dosen habis

51 Saya tidak pernah membuat peta konsep materi perkuliahan yang sudah saya pelajari di kampus

52 Saya menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi saya saat sedang belajar

53 Tugas yang saya kerjakan tidak terpantau secara pasti

54 Saya mencoba memasukkan pokok materi perkuliahan dalam kalimat saya sendiri untuk memudahkan saya mengingat materi

55 Saya tidak pernah menghadiahi diri saya atas kemajuan belajar yang saya raih

56 Saya merasa tidak ada gunanya bertanya materi perkuliahan pada teman

Page 178: Download (2550Kb)

160

No Pernyataan SS S TS STS 57 Saya mencatat tugas-tugas yang harus

saya selesaikan dalam sebuah list/ daftar dan menandainya bila telah usai mengerjakannya

58 Saya membuat peta konsep setiap materi yang sudah diajarkan oleh dosen agar saya memahami materi dengan mudah

59 Saya segera mengganti strategi belajar saya ketika sudah tidak lagi mendukung kesuksesan akademik saya

60 Saya membaca lagi rangkuman materi yang telah saya buat sebelumnya

61 Saya hanya membaca materi perkuliahan begitu saja tanpa memberikan tanda pada topik-topik penting

62 Saya membiarkan tugas-tugas yang sudah dikembalikan oleh dosen tercecer dan menghilang entah kemana

63 Saya tidak mempunyai cara-cara khusus untuk membantu saya mengingat materi perkuliahan

Ψ-Ψ-Ψ-SILAHKAN LANJUT KE SKALA II-Ψ-Ψ-Ψ

Page 179: Download (2550Kb)

161

PETUNJUK PENGISIAN SKALA II

Pada skala II ini terdapat 32 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik

setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang

tersedia dikanan dari setiap pernyataan berdasarkan pada kondisi anda yang

sebenarnya. Berilah tanda () pada salah satu alternatif jawaban. Berikut pilihan

jawaban yang tersedia:

SL : Selalu

SR : Sering

KD : Kadang-kadang

TP : Tidak Pernah

Contoh Pengisian Skala:

No Pernyataan SL SR KD TP

1 Saya masuk ruang kuliah ketika sesi perkuliahan sudah dimulai

Apabila anda ingin mengganti jawaban yang telah anda berikan sebelumnya,

maka berilah tanda (=) pada tanda () dan berikan tanda () pada alternatif

jawaban yang menurut anda sesuai.

Contoh Koreksi Jawaban:

No Pernyataan SL SR KD TP

1 Saya masuk ruang kuliah ketika sesi perkuliahan sudah dimulai

Page 180: Download (2550Kb)

162

No Pernyataan SL SR KD TP

1 Saya mengerjakan tugas perkuliahan di saat-saat terakhir batas waktu pengumpulan

2 Bagian tugas kelompok yang menjadi tanggung jawab saya dapat terselesaikan sesuai dengan kesepakatan kelompok saya

3 Saya terlambat mengumpulkan tugas karena terlalu lama mencari referensi yang saya butuhkan

4 Saya mengerjakan tugas terlebih dahulu sebelum pergi jalan-jalan dengan teman

5 Diawal semester saya berencana aktif dikelas tetapi saya belum juga melakukannya hingga kini

6 Saya segera mengerjakan tugas dimulai dari tugas yang saya anggap mudah

7 Saya menonton acara televisi yang saya sukai daripada membaca materi perkuliahan

8 Saya tetap bisa mengerjakan tugas tepat waktu walaupun sempat kekurangan referensi

9 Saya dapat menyelesaikan tugas makalah tepat waktu seperti yang telah saya rencanakan

10 saya hanya belajar menjelang ujian berlangsung

11 Saya tetap berkonsentrasi mengerjakan tugas kuliah/ belajar walau idola saya sedang live concert di televisi

12 Saya melakukan aktivitas lainnya walau tugas yang saya kerjakan belum selesai

13 Saya mengerjakan tugas makalah segera setelah diberikan oleh dosen

14 Waktu yang saya targetkan untuk menyelesaikan tugas kerap kali meleset dari rencana awal saya

Page 181: Download (2550Kb)

163

No Pernyataan SL SR KD TP

15 Saya fokus pada tugas yang sedang saya kerjakan dan baru akan melakukan aktivitas lainnya setelah tugas saya selesai

16 Saya larut bermain game dan mengabaikan materi ujian yang seharusnya saya baca

17 Saya datang ke kampus lebih awal setiap hari seperti yang saya rencanakan

18 Saya berhenti mengerjakan tugas ketika menemukan sesuatu hal yang sulit dan enggan melanjutkannya lagi

19 Saya sibuk mencari topik yang bagus untuk tugas makalah hingga mengabaikan waktu pengumpulan yang semakin dekat

20 Saya menyelesaikan bagian tugas laporan kelompok sesuai dengan kesepakatan dengan anggota kelompok yang lain

21 Saya berencana untuk tekun belajar tetapi saya masih belum melakukannya

22 Saya mengatur waktu untuk kegiatan-kegiatan lain agar tidak mengganggu jam belajar saya

23 Kesulitan yang saya temui dalam mengerjakan tugas tidak menyurutkan langkah saya untuk menyelesaikan tugas dengan segera

24 Saya memilih ajakan teman saya untuk pergi jalan-jalan daripada mengikuti perkuliahan

25 Saya mengumpulkan tugas sebelum tenggang waktu yang diberikan oleh dosen habis

26 Saya mengerjakan tugas setelah teman saya selesai mengerjakan agar saya bisa mendapat inspirasi dari tugas teman

Page 182: Download (2550Kb)

164

No Pernyataan SL SR KD TP

27 Saya membiarkan tugas yang seharusnya saya selesaikan saat ini dan fokus dengan film yang saya putar di laptop

28 Saya ingin bangun lebih pagi untuk belajar tetapi saya tetap tertidur walau alarm sudah berbunyi berkali-kali

29 Saya sibuk dengan kegiatan diluar perkuliahan sehingga melalaikan tugas yang harus saya kerjakan

30 Saya menolak ajakan teman saya untuk menonton di bioskop karena belajar untuk ujian esok hari

31 Saya mengembalikan catatan teman sesuai dengan janji yang saya buat dengan teman saya

32 Saya belum akan mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen karena teman-teman saya juga belum mengerjakannya

Ψ-Ψ-Ψ-TERIMA KASIH-Ψ-Ψ-Ψ

Page 183: Download (2550Kb)

165

LAMPIRAN 5:

TABULASI

PENELITIAN

Page 184: Download (2550Kb)

166

TABULASI PENELITIAN SKALA SELF-REGULATED

LEARNING

S JK AKT NO AITEM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 S-1 P 2007 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 S-2 P 2007 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 S-3 P 2008 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 S-4 P 2008 2 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 S-5 P 2008 2 2 3 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 S-6 L 2006 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 S-7 L 2006 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 S-8 P 2008 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 S-9 P 2008 2 3 3 3 3 3 4 4 4 1 4 3 4 3 2 3 4 S-10 L 2008 4 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 S-11 L 2007 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 4 3 2 4 4 S-12 P 2006 2 2 3 3 2 2 4 4 3 2 2 4 4 3 2 4 3 S-13 P 2006 2 3 3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 S-14 P 2006 2 3 3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 S-15 L 2008 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 S-16 P 2008 2 3 3 3 2 1 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 S-17 P 2007 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 S-18 L 2008 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 S-19 L 2006 2 2 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 4 3 2 3 4 S-20 P 2008 2 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 S-21 P 2008 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 S-22 P 2008 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 4 3 2 2 3 S-23 P 2008 4 3 4 4 3 1 3 4 3 3 4 4 4 4 1 3 4 S-24 L 2008 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 1 4 4 S-25 P 2008 2 3 4 3 2 2 3 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 S-26 L 2007 2 2 4 3 3 3 4 4 3 1 4 1 3 4 1 3 3 S-27 P 2008 2 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 S-28 L 2007 2 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 2 2 2 S-29 L 2007 1 3 2 1 4 3 2 3 3 2 1 1 3 4 2 2 1 S-30 P 2007 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 S-31 P 2008 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 S-32 L 2008 2 3 3 2 2 2 4 4 4 1 3 4 1 2 1 3 3 S-33 L 2008 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 S-34 L 2008 2 3 4 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 S-35 L 2006 1 1 2 3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 S-36 L 2007 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2

Page 185: Download (2550Kb)

167

S-37 L 2008 2 3 3 2 3 2 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 S-38 P 2008 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 1 3 S-39 L 2007 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 S-40 P 2007 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 S-41 P 2007 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 S-42 P 2008 1 1 1 1 1 1 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 S-43 L 2008 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 S-44 P 2007 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 S-45 P 2008 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 S-46 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 S-47 L 2008 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 S-48 L 2008 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 1 4 2 2 2 3 2 S-49 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 S-50 P 2008 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 4 3 1 3 3

S JK AKT NO AITEM

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 S-1 P 2007 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 S-2 P 2007 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4 S-3 P 2008 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 4 4 S-4 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 S-5 P 2008 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 S-6 L 2006 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 S-7 L 2006 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 S-8 P 2008 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 S-9 P 2008 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3

S-10 L 2008 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 2 2 1 2 2 S-11 L 2007 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 S-12 P 2006 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 S-13 P 2006 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 S-14 P 2006 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 S-15 L 2008 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 S-16 P 2008 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 S-17 P 2007 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 S-18 L 2008 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 S-19 L 2006 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 S-20 P 2008 3 1 3 3 2 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 3 S-21 P 2008 3 1 3 3 2 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 3 S-22 P 2008 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 S-23 P 2008 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 S-24 L 2008 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2

Page 186: Download (2550Kb)

168

S-25 P 2008 3 4 3 4 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 2 3 4 S-26 L 2007 4 3 4 2 3 3 1 3 4 3 1 2 3 2 2 3 2 S-27 P 2008 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 S-28 L 2007 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 S-29 L 2007 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 4 1 S-30 P 2007 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 S-31 P 2008 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 S-32 L 2008 4 2 3 3 4 4 1 3 1 3 4 2 4 3 2 2 2 S-33 L 2008 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 S-34 L 2008 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 S-35 L 2006 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 S-36 L 2007 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 S-37 L 2008 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 S-38 P 2008 2 1 2 2 2 3 2 4 1 1 3 2 3 3 3 3 2 S-39 L 2007 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 S-40 P 2007 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 2 3 S-41 P 2007 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 4 3 S-42 P 2008 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 S-43 L 2008 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 S-44 P 2007 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 S-45 P 2008 3 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 S-46 P 2008 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 S-47 L 2008 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 S-48 L 2008 3 2 3 3 2 3 1 3 1 3 1 3 3 3 1 3 4 S-49 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 S-50 P 2008 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4

S JK AKT NO AITEM

35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 S-1 P 2007 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 S-2 P 2007 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 2 S-3 P 2008 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 2 2 4 2 S-4 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 S-5 P 2008 2 2 3 4 1 3 2 2 3 4 2 3 2 2 3 4 2 S-6 L 2006 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 S-7 L 2006 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 S-8 P 2008 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 S-9 P 2008 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 4 3 2 3

S-10 L 2008 2 4 3 3 3 4 3 1 3 2 3 2 3 2 2 1 4 S-11 L 2007 2 2 2 3 3 2 2 1 3 3 1 2 3 1 2 3 3 S-12 P 2006 2 2 3 3 3 3 2 2 4 4 1 2 3 2 2 4 2

Page 187: Download (2550Kb)

169

S-13 P 2006 3 1 3 3 4 3 2 2 1 4 1 2 3 2 2 4 2 S-14 P 2006 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 4 3 S-15 L 2008 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 S-16 P 2008 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 S-17 P 2007 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 S-18 L 2008 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 S-19 L 2006 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 S-20 P 2008 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 2 3 3 3 S-21 P 2008 3 1 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 S-22 P 2008 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 S-23 P 2008 4 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 S-24 L 2008 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 S-25 P 2008 3 2 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 S-26 L 2007 3 2 3 4 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 4 4 S-27 P 2008 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 S-28 L 2007 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 1 3 2 3 S-29 L 2007 2 3 3 3 4 2 3 1 2 3 4 3 2 1 3 2 3 S-30 P 2007 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 S-31 P 2008 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 S-32 L 2008 3 2 3 3 3 2 2 2 2 4 1 2 3 2 3 2 1 S-33 L 2008 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 2 S-34 L 2008 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 S-35 L 2006 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 S-36 L 2007 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 S-37 L 2008 2 2 3 4 3 3 2 1 3 2 1 2 3 1 3 3 2 S-38 P 2008 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 S-39 L 2007 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 S-40 P 2007 4 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 S-41 P 2007 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 S-42 P 2008 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 S-43 L 2008 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 S-44 P 2007 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 S-45 P 2008 3 1 3 3 2 2 3 4 4 4 2 3 2 3 2 3 3 S-46 P 2008 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 1 3 3 2 3 3 2 S-47 L 2008 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 S-48 L 2008 2 3 1 3 3 2 2 1 3 3 1 2 3 2 2 3 2 S-49 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 S-50 P 2008 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2

Page 188: Download (2550Kb)

170

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63

S-1 P 2007 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 160 S-2 P 2007 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 181 S-3 P 2008 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 195 S-4 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 192 S-5 P 2008 3 4 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 173 S-6 L 2006 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 157 S-7 L 2006 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 167 S-8 P 2008 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 167 S-9 P 2008 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 192

S-10 L 2008 3 1 3 3 4 2 2 3 4 2 3 4 178 S-11 L 2007 3 3 3 2 3 1 2 2 3 2 3 2 150 S-12 P 2006 4 4 4 3 3 4 2 3 2 1 1 3 175 S-13 P 2006 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 1 2 178 S-14 P 2006 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 189 S-15 L 2008 1 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 207 S-16 P 2008 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 161 S-17 P 2007 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 173 S-18 L 2008 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 174 S-19 L 2006 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 181 S-20 P 2008 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 184 S-21 P 2008 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 179 S-22 P 2008 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 147 S-23 P 2008 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 4 198 S-24 L 2008 2 2 3 1 4 2 2 2 2 2 2 3 148 S-25 P 2008 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 182 S-26 L 2007 2 3 3 1 3 2 3 2 3 3 1 3 170 S-27 P 2008 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 163 S-28 L 2007 2 2 4 2 4 2 2 3 4 3 2 3 150 S-29 L 2007 2 2 4 2 4 2 2 3 4 3 2 3 153 S-30 P 2007 2 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 2 158 S-31 P 2008 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 154 S-32 L 2008 2 2 4 1 4 3 2 3 3 2 2 3 162 S-33 L 2008 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 155 S-34 L 2008 2 3 3 2 3 2 2 2 2 1 3 3 164 S-35 L 2006 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 145 S-36 L 2007 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 156 S-37 L 2008 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 174 S-38 P 2008 3 2 2 3 3 2 2 2 4 1 2 2 152 S-39 L 2007 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 157

Page 189: Download (2550Kb)

171

S-40 P 2007 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 176 S-41 P 2007 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 183 S-42 P 2008 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 141 S-43 L 2008 3 1 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 165 S-44 P 2007 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 153 S-45 P 2008 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 180 S-46 P 2008 3 2 4 1 3 2 2 2 3 3 4 3 169 S-47 L 2008 1 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 206 S-48 L 2008 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 152 S-49 P 2008 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 185 S-50 P 2008 3 3 3 1 4 3 2 3 3 3 2 2 171

Page 190: Download (2550Kb)

172

TABULASI PENELITIAN SKALA PROKRASTINASI

AKADEMIK

S JK AKT NO AITEM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 S-1 P 2007 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 S-2 P 2007 1 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 1 1 S-3 P 2008 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 S-4 P 2008 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 S-5 P 2008 2 3 2 2 3 1 2 1 1 3 3 2 3 2 2 1 1 S-6 L 2006 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 S-7 L 2006 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 S-8 P 2008 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 3 S-9 P 2008 3 1 1 3 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 3 1 3

S-10 L 2008 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 4 2 2 4 2 S-11 L 2007 3 2 2 2 1 1 4 2 2 3 2 4 3 2 3 4 3 S-12 P 2006 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 3 1 S-13 P 2006 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 3 1 2 1 2 3 1 S-14 P 2006 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 3 S-15 L 2008 2 1 3 1 3 1 1 1 1 3 1 3 1 3 1 2 1 S-16 P 2008 2 2 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 S-17 P 2007 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 S-18 L 2008 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 S-19 L 2006 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 S-20 P 2008 2 1 1 3 2 1 3 1 2 4 3 2 3 3 3 3 4 S-21 P 2008 2 2 2 3 2 1 3 1 1 4 3 2 3 2 3 2 4 S-22 P 2008 2 2 1 2 4 2 2 1 2 3 1 2 3 4 3 1 2 S-23 P 2008 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 4 2 2 2 3 1 2 S-24 L 2008 2 2 2 3 1 3 4 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 S-25 P 2008 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 S-26 L 2007 2 1 2 2 1 3 2 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 S-27 P 2008 3 1 2 2 3 1 3 2 2 3 1 3 3 2 3 1 3 S-28 L 2007 3 1 2 4 2 1 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 S-29 L 2007 3 1 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 S-30 P 2007 4 1 3 2 4 1 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 S-31 P 2008 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 S-32 L 2008 3 1 2 3 3 1 1 3 3 3 2 1 3 3 1 1 2 S-33 L 2008 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 1 3 3 2 3 2 3 S-34 L 2008 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 S-35 L 2006 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 S-36 L 2007 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 4

Page 191: Download (2550Kb)

173

S-37 L 2008 2 2 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 S-38 P 2008 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 S-39 L 2007 2 2 1 3 2 2 2 1 2 3 3 2 3 2 3 1 3 S-40 P 2007 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 S-41 P 2007 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 S-42 P 2008 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 3 2 S-43 L 2008 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 S-44 P 2007 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 S-45 P 2008 1 1 2 3 2 1 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 1 S-46 P 2008 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 S-47 L 2008 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 3 2 2 1 1 1 S-48 L 2008 4 1 2 3 2 3 3 1 1 3 3 2 2 3 3 2 2 S-49 P 2008 2 2 2 1 3 2 4 2 1 2 2 4 2 4 2 4 2 S-50 P 2008 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 3 4 3 3 1 3

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

S-1 P 2007 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 78 S-2 P 2007 1 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 1 2 3 1 62 S-3 P 2008 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 66 S-4 P 2008 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 64 S-5 P 2008 4 1 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 1 2 2 66 S-6 L 2006 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 80 S-7 L 2006 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 3 2 63 S-8 P 2008 3 1 2 3 1 3 1 3 1 2 2 1 2 2 2 65 S-9 P 2008 3 2 3 2 3 2 1 3 2 1 2 1 2 1 2 63 S-10 L 2008 2 3 3 1 2 1 3 3 2 3 1 2 2 1 2 79 S-11 L 2007 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 4 3 3 1 77 S-12 P 2006 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44 S-13 P 2006 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 48 S-14 P 2006 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 47 S-15 L 2008 3 2 1 3 1 1 2 1 3 2 2 2 1 1 2 56 S-16 P 2008 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 80 S-17 P 2007 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 71 S-18 L 2008 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 57 S-19 L 2006 2 3 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 61 S-20 P 2008 2 3 1 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 76 S-21 P 2008 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 76 S-22 P 2008 3 3 1 3 4 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 69 S-23 P 2008 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 53 S-24 L 2008 2 2 2 2 4 3 2 3 3 2 1 2 1 3 1 77

Page 192: Download (2550Kb)

174

S-25 P 2008 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 59 S-26 L 2007 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 3 3 2 1 2 56 S-27 P 2008 1 2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 3 2 2 69 S-28 L 2007 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 85 S-29 L 2007 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 1 1 2 1 76 S-30 P 2007 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 78 S-31 P 2008 2 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 84 S-32 L 2008 4 2 2 2 3 3 1 3 2 1 2 2 2 1 2 68 S-33 L 2008 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 86 S-34 L 2008 2 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 2 3 2 2 83 S-35 L 2006 3 2 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 86 S-36 L 2007 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 81 S-37 L 2008 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 80 S-38 P 2008 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 81 S-39 L 2007 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 73 S-40 P 2007 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 73 S-41 P 2007 2 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 58 S-42 P 2008 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 78 S-43 L 2008 2 2 2 2 3 3 1 2 1 1 3 2 2 3 1 70 S-44 P 2007 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 91 S-45 P 2008 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 68 S-46 P 2008 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 4 1 3 2 4 83 S-47 L 2008 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 48 S-48 L 2008 2 1 1 2 2 1 2 2 3 2 4 2 3 1 2 70 S-49 P 2008 4 2 1 3 1 1 3 1 3 4 3 4 3 2 3 79 S-50 P 2008 2 3 2 2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 81

Page 193: Download (2550Kb)

175

LAMPIRAN 6:

TABULASI

PENELITIAN (PER

INDIKATOR)

Page 194: Download (2550Kb)

176

SKALA SELF-REGULATED LEARNING

Goal Setting and Planning

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 1 10 27 32 45 50

S-1 P 2007 2 2 2 3 3 2 14 S-2 P 2007 3 3 3 3 3 3 18 S-3 P 2008 3 2 4 3 2 4 18 S-4 P 2008 2 2 3 2 3 3 15 S-1 P 2008 2 2 3 2 2 4 15 S-6 L 2006 2 2 3 2 2 3 14 S-7 L 2006 2 2 2 3 3 3 15 S-8 P 2008 2 3 3 2 2 3 15 S-9 P 2008 2 1 3 3 3 2 14 S-10 L 2008 4 4 2 1 3 1 15 S-11 L 2007 3 1 2 2 1 3 12 S-12 P 2006 2 2 3 2 1 4 14 S-13 P 2006 2 2 3 2 1 4 14 S-14 P 2006 2 2 3 2 4 4 17 S-15 L 2008 3 2 3 3 3 3 17 S-16 P 2008 2 2 2 3 2 3 14 S-17 P 2007 3 2 3 2 2 3 15 S-18 L 2008 2 2 3 2 2 3 14 S-19 L 2006 2 1 3 3 3 3 15 S-20 P 2008 2 2 4 2 1 3 14 S-21 P 2008 4 2 4 2 2 3 17 S-22 P 2008 2 3 2 2 2 3 14 S-23 P 2008 4 3 4 3 3 4 21 S-24 L 2008 2 3 2 2 1 2 12 S-25 P 2008 2 2 3 2 2 3 14 S-26 L 2007 2 1 3 2 3 4 15 S-27 P 2008 2 2 2 2 2 3 13 S-28 L 2007 2 1 2 2 4 2 13 S-29 L 2007 1 2 2 2 4 2 13 S-30 P 2007 2 2 3 2 2 3 14 S-31 P 2008 2 2 2 2 2 2 12 S-32 L 2008 2 1 3 2 1 2 11 S-33 L 2008 2 2 2 2 2 2 12 S-34 L 2008 2 2 3 2 2 2 13

Page 195: Download (2550Kb)

177

S-35 L 2006 1 2 3 2 3 2 13 S-36 L 2007 2 2 3 2 2 2 13 S-37 L 2008 2 2 3 2 1 3 13 S-38 P 2008 3 2 1 3 3 3 15 S-39 L 2007 1 2 3 2 2 3 13 S-40 P 2007 2 2 3 2 2 3 14 S-41 P 2007 3 3 3 2 3 3 17 S-42 P 2008 1 2 3 2 2 3 13 S-43 L 2008 2 3 3 2 3 2 15 S-44 P 2007 2 2 3 2 2 2 13 S-45 P 2008 3 2 3 3 2 3 16 S-46 P 2008 3 2 3 2 1 3 14 S-47 L 2008 4 3 3 3 4 3 20 S-48 L 2008 2 3 3 1 1 3 13 S-49 P 2008 3 3 3 2 3 3 17 S-50 P 2008 2 2 3 2 2 3 14

Organizing and Transforming

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 2 11 26 33 44 51 58 61

S-1 P 2007 2 3 3 3 3 2 3 3 22 S-2 P 2007 1 3 2 2 4 2 2 3 19 S-3 P 2008 3 3 2 4 4 2 3 3 24 S-4 P 2008 4 3 3 4 4 3 3 3 27 S-1 P 2008 2 4 2 2 4 2 2 2 20 S-6 L 2006 3 3 2 3 2 2 2 2 19 S-7 L 2006 2 2 2 2 3 2 2 3 18 S-8 P 2008 3 3 3 3 2 2 2 3 21 S-9 P 2008 3 4 2 3 4 3 3 3 25

S-10 L 2008 2 3 2 2 2 4 2 2 19 S-11 L 2007 2 2 2 3 3 3 2 2 19 S-12 P 2006 2 2 2 3 4 2 2 1 18 S-13 P 2006 3 4 2 3 4 2 2 2 22 S-14 P 2006 3 4 2 3 3 3 3 2 23 S-15 L 2008 3 3 2 4 3 4 3 4 26 S-16 P 2008 3 3 3 2 3 2 2 3 21 S-17 P 2007 3 3 2 3 3 3 3 3 23 S-18 L 2008 2 3 2 3 3 3 3 3 22 S-19 L 2006 2 3 2 3 3 3 2 3 21 S-20 P 2008 3 3 1 3 4 3 3 3 23

Page 196: Download (2550Kb)

178

S-21 P 2008 3 3 1 3 3 3 3 3 22 S-22 P 2008 2 2 2 3 3 3 2 3 20 S-23 P 2008 3 4 3 3 4 2 2 3 24 S-24 L 2008 2 2 3 2 2 2 2 2 17 S-25 P 2008 3 4 2 3 3 2 3 3 23 S-26 L 2007 2 4 4 3 3 4 3 3 26 S-27 P 2008 3 3 2 3 3 3 2 3 22 S-28 L 2007 3 2 2 3 2 3 2 3 20 S-29 L 2007 3 1 1 4 3 3 2 3 20 S-30 P 2007 3 2 2 3 2 3 2 3 20 S-31 P 2008 2 3 2 2 3 2 3 3 20 S-32 L 2008 3 3 1 2 4 1 2 2 18 S-33 L 2008 2 2 2 3 3 2 2 2 18 S-34 L 2008 3 3 3 3 3 3 2 1 21 S-35 L 2006 1 3 3 3 2 2 2 2 18 S-36 L 2007 3 3 2 2 3 2 2 2 19 S-37 L 2008 3 3 3 3 2 2 2 3 21 S-38 P 2008 2 3 1 3 2 2 2 1 16 S-39 L 2007 2 3 2 3 2 3 3 3 21 S-40 P 2007 3 3 2 2 3 3 2 3 21 S-41 P 2007 3 3 1 4 4 3 3 3 24 S-42 P 2008 1 2 2 2 3 2 3 2 17 S-43 L 2008 3 3 2 2 3 3 2 3 21 S-44 P 2007 4 3 3 3 3 3 2 3 24 S-45 P 2008 4 3 2 3 4 3 2 2 23 S-46 P 2008 3 3 2 3 4 2 2 3 22 S-47 L 2008 4 3 3 3 3 4 4 2 26 S-48 L 2008 3 1 1 3 3 2 2 2 17 S-49 P 2008 3 3 2 3 3 3 3 2 22 S-50 P 2008 3 3 3 3 3 2 2 3 22

Environment Structuring

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 3 12 25 34 43 52

S-1 P 2007 3 3 2 3 3 2 16 S-2 P 2007 3 3 3 4 4 3 20 S-3 P 2008 4 4 4 4 4 4 24 S-4 P 2008 3 3 4 3 3 3 19 S-1 P 2008 3 3 2 2 3 3 16 S-6 L 2006 3 3 3 3 3 2 17

Page 197: Download (2550Kb)

179

S-7 L 2006 2 2 3 2 2 3 14 S-8 P 2008 3 3 3 3 3 3 18 S-9 P 2008 3 3 4 3 3 3 19 S-10 L 2008 3 3 4 2 3 3 18 S-11 L 2007 3 2 2 2 3 3 15 S-12 P 2006 3 4 3 4 4 4 22 S-13 P 2006 3 3 3 4 1 3 17 S-14 P 2006 3 3 3 4 4 3 20 S-15 L 2008 3 4 3 4 4 1 19 S-16 P 2008 3 3 2 3 3 2 16 S-17 P 2007 3 3 3 3 3 3 18 S-18 L 2008 3 3 3 2 3 2 16 S-19 L 2006 3 3 3 3 3 3 18 S-20 P 2008 4 3 3 3 3 3 19 S-21 P 2008 2 2 3 3 4 3 17 S-22 P 2008 3 2 2 2 2 2 13 S-23 P 2008 4 4 4 3 3 4 22 S-24 L 2008 3 3 2 2 2 2 14 S-25 P 2008 4 3 4 4 4 4 23 S-26 L 2007 4 1 3 2 3 2 15 S-27 P 2008 4 3 3 3 3 3 19 S-28 L 2007 2 2 2 2 2 2 12 S-29 L 2007 2 1 2 1 2 2 10 S-30 P 2007 3 3 3 3 2 2 16 S-31 P 2008 2 2 2 2 2 2 12 S-32 L 2008 3 4 3 2 2 2 16 S-33 L 2008 2 3 3 3 3 3 17 S-34 L 2008 4 3 3 3 3 2 18 S-35 L 2006 2 2 2 2 2 2 12 S-36 L 2007 2 3 3 3 3 3 17 S-37 L 2008 3 2 3 3 3 4 18 S-38 P 2008 3 2 4 2 3 3 17 S-39 L 2007 2 2 3 2 2 3 14 S-40 P 2007 3 2 3 3 3 3 17 S-41 P 2007 3 3 3 3 3 2 17 S-42 P 2008 1 3 3 2 3 3 15 S-43 L 2008 3 2 3 3 2 3 16 S-44 P 2007 3 2 2 2 2 2 13 S-45 P 2008 3 4 4 4 4 3 22 S-46 P 2008 3 3 3 3 3 3 18 S-47 L 2008 4 4 3 4 4 1 20

Page 198: Download (2550Kb)

180

S-48 L 2008 3 4 3 4 3 3 20 S-49 P 2008 3 3 3 3 3 3 18 S-50 P 2008 3 4 3 4 3 3 20

Keeping Record and Monitoring

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 4 13 24 35 42 53 57 62

S-1 P 2007 3 3 2 3 3 2 3 3 22 S-2 P 2007 3 4 3 3 2 3 2 3 23 S-3 P 2008 4 4 3 3 2 3 4 3 26 S-4 P 2008 4 4 3 3 3 3 3 3 26 S-1 P 2008 2 4 3 2 2 4 3 3 23 S-6 L 2006 2 3 2 3 2 2 2 3 19 S-7 L 2006 3 3 2 3 2 3 2 3 21 S-8 P 2008 3 3 2 3 2 2 3 2 20 S-9 P 2008 3 4 3 3 2 3 3 3 24

S-10 L 2008 3 3 3 2 1 1 2 3 18 S-11 L 2007 3 4 2 2 1 3 1 3 19 S-12 P 2006 3 4 3 2 2 4 4 1 23 S-13 P 2006 3 4 3 3 2 4 4 1 24 S-14 P 2006 3 4 3 2 3 4 3 2 24 S-15 L 2008 3 3 3 4 4 3 2 3 25 S-16 P 2008 3 4 2 3 2 3 2 3 22 S-17 P 2007 3 3 2 2 2 3 3 2 20 S-18 L 2008 3 3 2 2 2 3 3 3 21 S-19 L 2006 3 4 3 3 3 3 3 3 25 S-20 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 4 25 S-21 P 2008 2 3 3 3 3 3 3 3 23 S-22 P 2008 3 4 2 2 2 2 2 2 19 S-23 P 2008 4 4 4 4 3 3 2 4 28 S-24 L 2008 2 3 2 2 2 2 2 2 17 S-25 P 2008 3 4 3 3 3 3 3 3 25 S-26 L 2007 3 3 1 3 1 3 2 1 17 S-27 P 2008 4 3 2 3 2 3 3 3 23 S-28 L 2007 2 3 2 2 2 2 2 2 17 S-29 L 2007 1 3 2 2 1 2 2 2 15 S-30 P 2007 2 3 3 2 2 3 2 2 19 S-31 P 2008 2 3 3 3 2 2 2 3 20 S-32 L 2008 2 1 1 3 2 2 3 2 16 S-33 L 2008 2 3 2 2 3 2 2 3 19

Page 199: Download (2550Kb)

181

S-34 L 2008 3 3 3 3 3 3 2 3 23 S-35 L 2006 3 3 2 2 2 2 2 2 18 S-36 L 2007 2 3 3 3 3 2 2 3 21 S-37 L 2008 2 3 2 2 1 3 2 3 18 S-38 P 2008 2 3 2 3 2 2 2 2 18 S-39 L 2007 3 3 2 3 2 3 3 3 22 S-40 P 2007 3 3 3 4 4 3 3 4 27 S-41 P 2007 3 3 3 3 4 3 3 3 25 S-42 P 2008 1 3 3 3 3 2 2 2 19 S-43 L 2008 2 3 3 3 2 1 2 3 19 S-44 P 2007 3 3 2 2 2 2 2 3 19 S-45 P 2008 3 3 4 3 4 3 3 3 26 S-46 P 2008 3 3 3 3 3 2 2 4 23 S-47 L 2008 3 4 4 3 4 3 3 4 28 S-48 L 2008 3 2 1 2 1 2 2 2 15 S-49 P 2008 3 3 3 3 3 2 3 3 23 S-50 P 2008 3 4 3 3 3 3 3 2 24

Rehearsing and Memorizing

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 5 14 23 36 41 54 60 63

S-1 P 2007 3 3 3 3 3 2 3 2 22 S-2 P 2007 2 3 3 3 3 3 3 3 23 S-3 P 2008 3 3 3 2 3 3 4 3 24 S-4 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 3 24 S-1 P 2008 3 3 3 2 2 3 4 3 23 S-6 L 2006 3 3 2 2 3 3 3 2 21 S-7 L 2006 3 3 3 3 3 3 3 3 24 S-8 P 2008 3 3 3 2 3 3 3 3 23 S-9 P 2008 3 3 3 2 3 4 3 3 24

S-10 L 2008 4 4 3 4 3 3 4 4 29 S-11 L 2007 3 3 2 2 2 3 3 2 20 S-12 P 2006 2 3 2 2 2 4 2 3 20 S-13 P 2006 4 3 2 1 2 4 2 2 20 S-14 P 2006 4 3 2 2 3 4 3 3 24 S-15 L 2008 2 3 2 4 4 4 4 3 26 S-16 P 2008 2 3 3 2 3 2 2 2 19 S-17 P 2007 3 3 3 2 3 3 3 3 23 S-18 L 2008 3 4 2 2 3 3 3 3 23 S-19 L 2006 3 3 3 4 3 3 3 2 24

Page 200: Download (2550Kb)

182

S-20 P 2008 3 3 3 1 3 4 3 3 23 S-21 P 2008 3 3 3 1 3 4 3 3 23 S-22 P 2008 2 3 3 1 2 3 2 2 18 S-23 P 2008 3 4 3 3 3 2 3 4 25 S-24 L 2008 2 3 2 2 2 3 2 3 19 S-25 P 2008 2 3 3 2 2 2 3 2 19 S-26 L 2007 3 4 3 2 3 3 3 3 24 S-27 P 2008 3 3 2 2 2 3 3 3 21 S-28 L 2007 3 3 3 2 2 4 4 3 24 S-29 L 2007 4 4 3 3 3 4 4 3 28 S-30 P 2007 2 2 3 3 2 2 3 2 19 S-31 P 2008 2 2 2 2 2 3 2 3 18 S-32 L 2008 2 2 4 2 2 4 3 3 22 S-33 L 2008 2 3 3 2 2 3 2 3 20 S-34 L 2008 2 3 3 2 3 3 2 3 21 S-35 L 2006 2 2 3 2 3 3 3 2 20 S-36 L 2007 2 2 2 3 2 2 2 2 17 S-37 L 2008 3 3 3 2 2 3 3 3 22 S-38 P 2008 3 2 3 2 3 2 4 2 21 S-39 L 2007 3 2 2 2 3 3 2 3 20 S-40 P 2007 2 2 3 2 3 4 3 3 22 S-41 P 2007 3 3 3 3 3 3 3 3 24 S-42 P 2008 1 2 2 2 2 2 2 3 16 S-43 L 2008 3 3 3 2 3 3 3 3 23 S-44 P 2007 3 3 3 2 3 3 2 2 21 S-45 P 2008 2 3 2 1 3 3 3 2 19 S-46 P 2008 3 2 3 2 2 4 3 3 22 S-47 L 2008 3 4 3 4 4 4 4 4 30 S-48 L 2008 3 2 3 3 2 3 2 2 20 S-49 P 2008 3 3 3 3 3 3 4 3 25 S-50 P 2008 2 3 2 2 3 3 3 2 20

Self-Consequating

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 6 15 19 28 40 46 55

S-1 P 2007 2 2 3 2 2 2 2 15 S-2 P 2007 3 3 3 2 3 3 4 21 S-3 P 2008 3 2 3 3 3 3 3 20 S-4 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 21 S-1 P 2008 3 2 3 3 3 3 2 19

Page 201: Download (2550Kb)

183

S-6 L 2006 2 3 2 2 2 3 3 17 S-7 L 2006 2 2 3 3 2 3 2 17 S-8 P 2008 3 3 3 2 2 3 2 18 S-9 P 2008 3 2 4 3 2 3 2 19 S-10 L 2008 2 3 3 3 4 2 3 20 S-11 L 2007 2 2 1 1 2 2 2 12 S-12 P 2006 2 2 4 3 3 2 3 19 S-13 P 2006 2 3 4 3 3 2 3 20 S-14 P 2006 2 3 4 3 3 2 2 19 S-15 L 2008 4 3 4 3 4 4 3 25 S-16 P 2008 1 3 3 2 2 3 2 16 S-17 P 2007 2 3 2 2 3 3 3 18 S-18 L 2008 2 3 3 2 3 3 3 19 S-19 L 2006 4 2 3 2 2 2 2 17 S-20 P 2008 3 3 1 3 3 3 3 19 S-21 P 2008 3 2 1 3 4 3 3 19 S-22 P 2008 2 2 3 3 2 2 2 16 S-23 P 2008 1 1 4 4 2 3 2 17 S-24 L 2008 3 1 3 2 1 2 1 13 S-25 P 2008 2 2 4 2 3 3 4 20 S-26 L 2007 3 1 3 1 2 2 1 13 S-27 P 2008 2 2 2 2 2 3 2 15 S-28 L 2007 3 2 2 2 2 3 2 16 S-29 L 2007 3 2 2 2 2 3 2 16 S-30 P 2007 2 3 3 3 2 2 3 18 S-31 P 2008 3 3 3 2 3 2 3 19 S-32 L 2008 2 1 2 4 2 2 1 14 S-33 L 2008 2 2 2 3 3 2 3 17 S-34 L 2008 2 2 2 2 2 3 2 15 S-35 L 2006 2 2 2 2 2 2 2 14 S-36 L 2007 2 2 3 3 2 3 3 18 S-37 L 2008 2 3 4 2 3 2 3 19 S-38 P 2008 2 3 1 3 2 3 3 17 S-39 L 2007 2 2 2 2 3 3 3 17 S-40 P 2007 3 2 3 2 2 3 2 17 S-41 P 2007 2 2 3 3 2 3 2 17 S-42 P 2008 1 3 2 3 2 2 1 14 S-43 L 2008 2 2 2 2 2 3 2 15 S-44 P 2007 2 2 2 2 2 3 2 15 S-45 P 2008 3 2 3 3 2 3 2 18 S-46 P 2008 3 2 2 2 3 3 1 16

Page 202: Download (2550Kb)

184

S-47 L 2008 3 2 3 2 2 3 3 18 S-48 L 2008 2 2 2 1 2 2 2 13 S-49 P 2008 3 3 3 2 3 3 3 20 S-50 P 2008 2 1 3 2 3 3 1 15

Seeking Social Assistance

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 7 16 20 29 39 47 56

S-1 P 2007 2 2 3 2 2 3 3 17 S-2 P 2007 3 3 3 3 3 2 3 20 S-3 P 2008 4 3 3 3 2 3 3 21 S-4 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 21 S-1 P 2008 4 3 3 2 1 2 4 19 S-6 L 2006 3 3 3 2 2 2 3 18 S-7 L 2006 3 3 3 2 3 2 3 19 S-8 P 2008 3 2 3 2 2 2 3 17 S-9 P 2008 4 3 4 3 3 2 4 23 S-10 L 2008 3 3 3 4 3 3 4 23 S-11 L 2007 3 4 3 2 3 3 3 21 S-12 P 2006 4 4 3 3 3 3 3 23 S-13 P 2006 3 3 3 3 4 3 4 23 S-14 P 2006 3 3 3 3 4 3 3 22 S-15 L 2008 3 4 3 3 4 4 4 25 S-16 P 2008 4 3 3 3 2 2 3 20 S-17 P 2007 3 3 3 3 2 3 3 20 S-18 L 2008 3 3 3 2 3 3 3 20 S-19 L 2006 3 3 3 3 4 3 3 22 S-20 P 2008 4 2 3 3 3 3 4 22 S-21 P 2008 3 2 3 3 3 3 3 20 S-22 P 2008 3 2 3 2 2 2 3 17 S-23 P 2008 3 3 3 3 2 3 3 20 S-24 L 2008 3 4 3 3 3 3 4 23 S-25 P 2008 3 3 3 2 2 3 3 19 S-26 L 2007 4 3 4 2 3 3 3 22 S-27 P 2008 3 2 3 2 2 2 4 18 S-28 L 2007 2 2 3 2 2 2 4 17 S-29 L 2007 2 2 3 2 4 2 4 19 S-30 P 2007 2 3 3 3 2 2 4 19 S-31 P 2008 2 3 3 2 3 3 3 19 S-32 L 2008 4 3 3 2 3 3 4 22

Page 203: Download (2550Kb)

185

S-33 L 2008 4 3 2 2 3 3 3 20 S-34 L 2008 3 3 3 3 3 3 3 21 S-35 L 2006 4 3 3 2 3 2 3 20 S-36 L 2007 3 3 3 3 2 2 2 18 S-37 L 2008 4 4 3 2 3 3 4 23 S-38 P 2008 3 1 2 2 3 2 3 16 S-39 L 2007 2 3 2 3 2 3 3 18 S-40 P 2007 3 2 3 2 3 2 3 18 S-41 P 2007 4 3 3 2 2 2 3 19 S-42 P 2008 4 2 3 2 2 2 2 17 S-43 L 2008 3 3 3 3 3 3 3 21 S-44 P 2007 3 3 3 2 3 2 3 19 S-45 P 2008 3 3 3 2 2 2 4 19 S-46 P 2008 3 3 3 3 2 3 3 20 S-47 L 2008 2 3 4 3 4 3 3 22 S-48 L 2008 3 3 3 3 3 3 3 21 S-49 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 21 S-50 P 2008 3 3 3 2 2 3 4 20

Self-evaluating

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 8 17 21 30 38 48

S-1 P 2007 3 2 2 2 3 2 14 S-2 P 2007 3 3 3 3 3 3 18 S-3 P 2008 3 3 3 3 3 2 17 S-4 P 2008 4 3 3 3 3 2 18 S-1 P 2008 3 3 3 3 4 2 18 S-6 L 2006 3 3 2 3 2 2 15 S-7 L 2006 3 3 3 3 3 3 18 S-8 P 2008 3 3 3 3 3 2 17 S-9 P 2008 4 4 3 3 3 4 21 S-10 L 2008 3 4 3 2 3 2 17 S-11 L 2007 3 4 3 3 3 1 17 S-12 P 2006 4 3 3 3 3 2 18 S-13 P 2006 4 4 3 3 3 2 19 S-14 P 2006 4 4 3 3 4 3 21 S-15 L 2008 3 3 3 4 4 4 21 S-16 P 2008 3 4 3 2 3 2 17 S-17 P 2007 3 3 3 2 3 3 17 S-18 L 2008 3 3 3 3 3 3 18

Page 204: Download (2550Kb)

186

S-19 L 2006 3 4 3 3 3 2 18 S-20 P 2008 4 3 3 3 3 2 18 S-21 P 2008 3 3 3 3 4 2 18 S-22 P 2008 4 3 2 2 2 2 15 S-23 P 2008 4 4 3 4 2 3 20 S-24 L 2008 4 4 2 2 2 2 16 S-25 P 2008 4 3 4 3 3 2 19 S-26 L 2007 4 3 2 3 4 2 18 S-27 P 2008 3 3 2 2 3 2 15 S-28 L 2007 3 2 2 2 3 1 13 S-29 L 2007 3 1 2 3 3 1 13 S-30 P 2007 2 3 3 2 2 4 16 S-31 P 2008 3 3 3 3 3 2 17 S-32 L 2008 4 3 3 4 3 2 19 S-33 L 2008 3 3 3 2 3 1 15 S-34 L 2008 4 3 3 3 2 2 17 S-35 L 2006 3 3 2 2 2 2 14 S-36 L 2007 3 2 3 3 3 2 16 S-37 L 2008 4 4 2 3 4 1 18 S-38 P 2008 3 3 2 3 2 3 16 S-39 L 2007 2 3 2 2 2 2 13 S-40 P 2007 3 3 4 4 4 3 21 S-41 P 2007 4 3 3 3 3 3 19 S-42 P 2008 3 2 2 2 2 2 13 S-43 L 2008 4 3 3 3 2 3 18 S-44 P 2007 2 2 2 3 3 2 14 S-45 P 2008 3 3 3 3 3 3 18 S-46 P 2008 2 3 3 3 3 2 16 S-47 L 2008 4 3 3 4 3 3 20 S-48 L 2008 4 2 3 3 3 2 17 S-49 P 2008 3 3 3 3 3 3 18 S-50 P 2008 3 3 2 3 3 2 16

Metacognitive Self-Regulation

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 9 18 22 31 37 49 59

S-1 P 2007 3 3 2 3 3 2 2 18 S-2 P 2007 3 3 3 2 3 2 3 19 S-3 P 2008 3 4 3 2 3 2 4 21 S-4 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 21

Page 205: Download (2550Kb)

187

S-1 P 2008 4 2 2 3 3 3 3 20 S-6 L 2006 3 3 2 3 2 2 2 17 S-7 L 2006 3 3 3 3 3 3 3 21 S-8 P 2008 3 2 3 3 3 2 2 18 S-9 P 2008 4 4 3 3 3 3 3 23 S-10 L 2008 3 3 3 2 3 2 3 19 S-11 L 2007 3 2 2 2 2 2 2 15 S-12 P 2006 3 2 2 3 3 2 3 18 S-13 P 2006 4 2 2 3 3 2 3 19 S-14 P 2006 4 2 2 3 3 2 3 19 S-15 L 2008 4 3 2 3 4 3 4 23 S-16 P 2008 3 2 2 2 2 2 3 16 S-17 P 2007 3 3 2 3 2 3 3 19 S-18 L 2008 3 3 3 3 3 3 3 21 S-19 L 2006 3 3 3 3 3 3 3 21 S-20 P 2008 4 3 2 3 3 3 3 21 S-21 P 2008 3 3 2 3 3 3 3 20 S-22 P 2008 3 2 2 2 2 2 2 15 S-23 P 2008 3 3 3 3 4 2 3 21 S-24 L 2008 3 3 2 2 3 2 2 17 S-25 P 2008 4 3 2 3 2 3 3 20 S-26 L 2007 3 4 3 2 3 3 2 20 S-27 P 2008 3 2 2 3 3 2 2 17 S-28 L 2007 3 2 2 3 2 3 3 18 S-29 L 2007 3 2 2 3 3 3 3 19 S-30 P 2007 3 3 2 2 3 2 2 17 S-31 P 2008 3 3 3 2 2 2 2 17 S-32 L 2008 4 4 4 3 3 3 3 24 S-33 L 2008 3 2 2 3 2 2 3 17 S-34 L 2008 3 2 2 2 2 2 2 15 S-35 L 2006 2 3 2 2 3 2 2 16 S-36 L 2007 2 3 3 2 3 2 2 17 S-37 L 2008 4 3 3 3 3 3 3 22 S-38 P 2008 2 2 2 3 2 3 2 16 S-39 L 2007 3 2 3 3 2 3 3 19 S-40 P 2007 2 3 3 2 3 3 3 19 S-41 P 2007 4 3 3 3 3 3 2 21 S-42 P 2008 3 2 2 2 2 4 2 17 S-43 L 2008 3 2 2 3 3 2 2 17 S-44 P 2007 3 2 2 2 2 2 2 15 S-45 P 2008 3 3 2 3 3 2 3 19

Page 206: Download (2550Kb)

188

S-46 P 2008 3 3 2 3 2 3 2 18 S-47 L 2008 3 3 3 3 4 3 3 22 S-48 L 2008 3 3 2 3 1 2 2 16 S-49 P 2008 3 3 3 3 3 3 3 21 S-50 P 2008 3 3 3 3 2 3 3 20

Page 207: Download (2550Kb)

189

SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK

Penundaan untuk Memulai maupun Menyelesaikan Kerja pada Tugas

yang Dihadapi

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 1 6 10 13 18 20 23 26 32

S-1 P 2007 3 2 3 2 2 2 2 3 2 21 S-2 P 2007 1 3 2 3 1 2 2 1 1 16 S-3 P 2008 2 2 3 2 1 2 1 2 2 17 S-4 P 2008 2 1 2 2 2 2 3 2 2 18 S-1 P 2008 2 1 3 3 4 2 2 2 2 21 S-6 L 2006 3 3 3 3 2 2 2 2 2 22 S-7 L 2006 2 2 2 3 1 2 2 2 2 18 S-8 P 2008 2 1 2 3 3 2 3 1 2 19 S-9 P 2008 3 1 2 3 3 3 2 2 2 21 S-10 L 2008 3 3 3 4 2 3 1 2 2 23 S-11 L 2007 3 1 3 3 3 2 2 2 1 20 S-12 P 2006 1 1 2 1 2 1 2 1 1 12 S-13 P 2006 2 2 2 2 2 1 2 1 2 16 S-14 P 2006 1 2 2 2 2 1 1 1 1 13 S-15 L 2008 2 1 3 1 3 1 1 3 2 17 S-16 P 2008 2 2 2 4 3 2 3 2 2 22 S-17 P 2007 3 2 2 2 3 2 2 3 2 21 S-18 L 2008 2 2 2 2 2 2 2 1 1 16 S-19 L 2006 2 2 2 2 2 1 2 3 2 18 S-20 P 2008 2 1 4 3 2 1 3 2 3 21 S-21 P 2008 2 1 4 3 2 2 2 2 3 21 S-22 P 2008 2 2 3 3 3 1 3 2 2 21 S-23 P 2008 1 1 2 2 2 1 1 2 2 14 S-24 L 2008 2 3 4 3 2 2 3 3 1 23 S-25 P 2008 2 2 2 2 2 1 2 2 1 16 S-26 L 2007 2 3 2 2 2 1 1 2 2 17 S-27 P 2008 3 1 3 3 1 2 3 2 2 20 S-28 L 2007 3 1 4 3 3 2 2 2 3 23 S-29 L 2007 3 2 3 3 2 1 3 3 1 21 S-30 P 2007 4 1 3 2 2 2 3 3 2 22 S-31 P 2008 3 3 3 3 2 2 3 1 3 23 S-32 L 2008 3 1 3 3 4 2 3 2 2 23 S-33 L 2008 3 1 3 3 3 3 3 3 3 25

Page 208: Download (2550Kb)

190

S-34 L 2008 3 2 3 3 2 3 3 1 2 22 S-35 L 2006 2 3 3 3 3 2 3 3 3 25 S-36 L 2007 3 3 3 2 2 2 3 3 3 24 S-37 L 2008 2 3 3 3 2 1 2 3 2 21 S-38 P 2008 3 2 3 3 3 2 2 3 3 24 S-39 L 2007 2 2 3 3 2 3 3 2 2 22 S-40 P 2007 2 2 3 3 2 2 2 1 1 18 S-41 P 2007 2 2 2 2 2 1 2 2 2 17 S-42 P 2008 2 2 3 3 3 3 2 3 3 24 S-43 L 2008 3 2 3 2 2 2 3 1 1 19 S-44 P 2007 4 2 3 3 3 2 3 3 2 25 S-45 P 2008 1 1 3 2 3 2 2 3 2 19 S-46 P 2008 2 3 3 3 2 1 3 3 4 24 S-47 L 2008 2 2 2 2 2 1 1 1 1 14 S-48 L 2008 4 3 3 2 2 1 1 3 2 21 S-49 P 2008 2 2 2 2 4 1 1 3 3 20 S-50 P 2008 3 3 3 4 2 2 3 3 2 25

Keterlambatan dalam Mengerjakan Tugas

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 3 8 12 15 19 22 29

S-1 P 2007 2 2 3 3 2 3 2 17 S-2 P 2007 1 3 2 2 2 3 1 14 S-3 P 2008 1 2 2 3 1 2 2 13 S-4 P 2008 1 3 2 2 2 2 2 14 S-1 P 2008 2 1 2 2 1 2 2 12 S-6 L 2006 3 2 3 3 2 3 2 18 S-7 L 2006 1 2 2 2 1 2 1 11 S-8 P 2008 1 2 2 3 1 1 1 11 S-9 P 2008 1 1 2 3 2 3 1 13 S-10 L 2008 3 2 2 2 3 2 2 16 S-11 L 2007 2 2 4 3 2 3 4 20 S-12 P 2006 1 1 2 1 1 3 1 10 S-13 P 2006 1 1 1 2 1 1 1 8 S-14 P 2006 1 1 1 2 1 1 1 8 S-15 L 2008 3 1 3 1 2 1 2 13 S-16 P 2008 2 3 3 3 2 2 2 17 S-17 P 2007 2 2 3 2 2 2 2 15 S-18 L 2008 1 3 2 2 1 2 2 13 S-19 L 2006 2 2 2 2 3 2 2 15

Page 209: Download (2550Kb)

191

S-20 P 2008 1 1 2 3 3 3 2 15 S-21 P 2008 2 1 2 3 2 3 2 15 S-22 P 2008 1 1 2 3 3 4 1 15 S-23 P 2008 1 3 2 3 1 2 1 13 S-24 L 2008 2 2 3 2 2 4 2 17 S-25 P 2008 2 3 2 2 2 1 1 13 S-26 L 2007 2 1 2 2 1 1 3 12 S-27 P 2008 2 2 3 3 2 3 1 16 S-28 L 2007 2 2 3 2 2 4 3 18 S-29 L 2007 2 2 3 3 2 3 1 16 S-30 P 2007 3 3 2 3 3 2 1 17 S-31 P 2008 2 3 3 3 3 2 3 19 S-32 L 2008 2 3 1 1 2 3 2 14 S-33 L 2008 3 2 3 3 3 3 2 19 S-34 L 2008 2 3 3 3 3 2 2 18 S-35 L 2006 2 3 3 3 2 4 3 20 S-36 L 2007 2 3 3 2 2 3 3 18 S-37 L 2008 3 2 3 3 3 2 3 19 S-38 P 2008 2 3 2 2 3 3 2 17 S-39 L 2007 1 1 2 3 2 2 2 13 S-40 P 2007 2 3 3 3 2 2 2 17 S-41 P 2007 2 2 2 2 2 1 1 12 S-42 P 2008 2 2 3 2 3 2 3 17 S-43 L 2008 3 2 2 2 2 3 2 16 S-44 P 2007 2 3 3 3 3 3 2 19 S-45 P 2008 2 2 3 3 2 2 2 16 S-46 P 2008 2 2 3 3 2 3 1 16 S-47 L 2008 1 1 3 1 1 2 2 11 S-48 L 2008 2 1 2 3 1 2 2 13 S-49 P 2008 2 2 4 2 2 1 4 17 S-50 P 2008 2 2 3 3 3 2 3 18

Kesenjangan Waktu antara Rencana dan Kinerja Aktual

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 2 5 9 14 21 25 28 31

S-1 P 2007 2 2 3 3 3 3 3 2 21 S-2 P 2007 2 2 2 2 2 2 1 3 16 S-3 P 2008 2 2 2 2 2 2 3 2 17 S-4 P 2008 2 2 2 2 2 2 2 2 16 S-1 P 2008 3 3 1 2 3 3 3 2 20

Page 210: Download (2550Kb)

192

S-6 L 2006 2 3 2 2 3 2 3 2 19 S-7 L 2006 2 1 3 2 2 3 2 3 18 S-8 P 2008 1 3 2 3 3 3 2 2 19 S-9 P 2008 1 2 1 2 2 3 2 1 14

S-10 L 2008 3 4 3 2 1 3 1 1 18 S-11 L 2007 2 1 2 2 2 1 2 3 15 S-12 P 2006 1 2 1 2 2 1 1 1 11 S-13 P 2006 1 1 1 1 2 1 2 1 10 S-14 P 2006 1 1 1 2 2 2 2 1 12 S-15 L 2008 1 3 1 3 3 1 2 1 15 S-16 P 2008 2 3 3 3 3 3 3 1 21 S-17 P 2007 2 2 2 2 2 2 3 2 17 S-18 L 2008 2 1 2 1 1 2 1 1 11 S-19 L 2006 1 2 2 2 2 1 2 1 13 S-20 P 2008 1 2 2 3 2 1 3 2 16 S-21 P 2008 2 2 1 2 2 2 4 2 17 S-22 P 2008 2 4 2 4 3 2 2 2 21 S-23 P 2008 1 1 2 2 2 2 2 1 13 S-24 L 2008 2 1 3 2 2 3 1 3 17 S-25 P 2008 1 2 2 2 3 1 2 2 15 S-26 L 2007 1 1 1 1 1 3 3 1 12 S-27 P 2008 1 3 2 2 3 2 2 2 17 S-28 L 2007 1 2 2 3 3 3 3 2 19 S-29 L 2007 1 3 3 3 3 3 2 2 20 S-30 P 2007 1 4 2 3 3 2 3 3 21 S-31 P 2008 2 2 3 3 2 3 3 2 20 S-32 L 2008 1 3 3 3 2 3 2 1 18 S-33 L 2008 3 3 3 2 4 3 3 3 24 S-34 L 2008 3 2 3 3 3 3 3 2 22 S-35 L 2006 2 2 3 2 3 3 2 3 20 S-36 L 2007 2 2 3 2 3 2 3 2 19 S-37 L 2008 2 1 2 3 2 3 3 2 18 S-38 P 2008 2 2 3 3 2 2 2 2 18 S-39 L 2007 2 2 2 2 3 2 2 3 18 S-40 P 2007 2 2 3 3 3 2 2 2 19 S-41 P 2007 1 2 2 2 2 3 2 1 15 S-42 P 2008 2 2 2 3 2 3 2 2 18 S-43 L 2008 2 2 2 3 2 2 3 3 19 S-44 P 2007 2 3 3 3 3 3 3 3 23 S-45 P 2008 1 2 1 3 2 2 3 1 15 S-46 P 2008 2 3 3 4 3 2 4 2 23

Page 211: Download (2550Kb)

193

S-47 L 2008 1 2 2 2 1 2 1 1 12 S-48 L 2008 1 2 1 3 2 2 4 1 16 S-49 P 2008 2 3 1 4 3 1 3 2 19 S-50 P 2008 2 3 2 3 2 4 2 3 21

Melakukan Aktivitas Lain yang lebih Menyenangkan daripada

Melakukan Tugas yang harus Dikerjakan

S JK AKT NO AITEM

TOTAL 4 7 11 16 24 27 30

S-1 P 2007 2 2 3 3 3 2 2 17 S-2 P 2007 3 3 3 1 1 2 2 15 S-3 P 2008 2 3 2 3 2 3 3 18 S-4 P 2008 2 2 3 1 2 2 3 15 S-1 P 2008 2 2 3 1 1 2 1 12 S-6 L 2006 3 2 3 3 2 2 3 18 S-7 L 2006 3 2 3 1 1 2 1 13 S-8 P 2008 2 2 3 1 1 2 2 13 S-9 P 2008 3 2 2 1 1 1 2 12 S-10 L 2008 3 3 2 4 3 3 2 20 S-11 L 2007 2 4 2 4 2 2 3 19 S-12 P 2006 1 2 1 3 1 1 1 10 S-13 P 2006 1 2 3 3 1 1 2 13 S-14 P 2006 1 2 3 2 1 1 1 11 S-15 L 2008 1 1 1 2 2 2 1 10 S-16 P 2008 3 4 2 2 2 3 2 18 S-17 P 2007 2 3 2 2 2 2 3 16 S-18 L 2008 2 2 3 2 2 2 2 15 S-19 L 2006 2 2 2 2 2 2 1 13 S-20 P 2008 3 3 3 3 2 3 3 20 S-21 P 2008 3 3 3 2 2 3 3 19 S-22 P 2008 2 2 1 1 1 1 2 10 S-23 P 2008 1 2 4 1 1 1 1 11 S-24 L 2008 3 4 3 2 2 2 1 17 S-25 P 2008 2 2 3 1 1 2 1 12 S-26 L 2007 2 2 3 1 1 2 2 13 S-27 P 2008 2 3 1 1 2 1 3 13 S-28 L 2007 4 4 3 3 3 3 3 23 S-29 L 2007 4 2 3 2 2 3 1 17 S-30 P 2007 2 3 2 2 2 2 3 16

Page 212: Download (2550Kb)

194

S-31 P 2008 3 3 3 3 2 2 3 19 S-32 L 2008 3 1 2 1 1 1 2 11 S-33 L 2008 3 2 1 2 1 3 3 15 S-34 L 2008 3 3 3 2 2 2 3 18 S-35 L 2006 3 3 2 3 2 2 3 18 S-36 L 2007 3 3 2 1 2 2 3 16 S-37 L 2008 3 3 3 1 3 3 3 19 S-38 P 2008 3 3 2 3 3 3 2 19 S-39 L 2007 3 2 3 1 3 2 3 17 S-40 P 2007 3 3 3 2 2 2 1 16 S-41 P 2007 3 2 2 1 2 1 2 13 S-42 P 2008 2 3 1 3 3 3 2 17 S-43 L 2008 2 3 2 2 1 1 2 13 S-44 P 2007 3 3 3 3 3 3 3 21 S-45 P 2008 3 2 3 2 2 2 3 17 S-46 P 2008 2 3 3 1 3 2 3 17 S-47 L 2008 2 1 1 1 2 1 2 10 S-48 L 2008 3 3 3 2 2 2 3 18 S-49 P 2008 1 4 2 4 3 4 3 21 S-50 P 2008 2 2 1 1 3 2 3 14

Page 213: Download (2550Kb)

195

LAMPIRAN 7:

STATISTIKA

DESKRIPTIF

Page 214: Download (2550Kb)

196

Skala Self-Regulated Learning

Statistika Deskriptif Self-Regulated Learning

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance self-regulated learning 50 66.00 141.00 207.00 169.6400 16.18233 261.868 Valid N (listwise) 50

Statistika Deskriptif Indikator Self-Regulated Learning

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

goal setting and planning 50 10.00 11.00 21.00 14.5200 2.01261 4.051 organizing and transforming

50 11.00 16.00 27.00 21.1400 2.61089 6.817

environment structuring 50 14.00 10.00 24.00 17.1800 2.97397 8.844 keeping record and monitoring

50 13.00 15.00 28.00 21.5200 3.38809 11.479

rehearshing and memorizing

50 14.00 16.00 30.00 22.0400 2.86399 8.202

self-consequating 50 13.00 12.00 25.00 17.2400 2.51169 6.309 seeking social assistance 50 9.00 16.00 25.00 20.0800 2.01869 4.075 self-evaluating 50 8.00 13.00 21.00 17.1000 2.14047 4.582 metacognitive self-regulation

50 9.00 15.00 24.00 18.8200 2.28294 5.212

Valid N (listwise) 50

Page 215: Download (2550Kb)

197

Skala Prokrastinasi Akademik

Statistika Deskriptif Prokrastinasi Akademik

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

prokrastinasi akademik 50 47.00 44.00 91.00 70.4400 11.58669 134.251 Valid N (listwise) 50

Statistika Deskriptif Indikator Prokrastinasi Akademik

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi

50 13.00 12.00 25.00 20.1000 3.32738 11.071

keterlambatan dalam mengerjakan tugas

50 12.00 8.00 20.00 15.0800 2.96125 8.769

kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual

50 14.00 10.00 24.00 17.3600 3.35492 11.256

melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan

50 13.00 10.00 23.00 15.5600 3.33295 11.109

Valid N (listwise) 50

Page 216: Download (2550Kb)

198

LAMPIRAN 8:

HASIL UJI ASUMSI

Page 217: Download (2550Kb)

199

Hasil Uji Normalistas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

self-regulated learning

prokrastinasi akademik

N 50 50 Normal Parametersa,,b Mean 169.6400 70.4400

Std. Deviation 16.18233 11.58669 Most Extreme Differences Absolute .084 .144

Positive .084 .070 Negative -.044 -.144

Kolmogorov-Smirnov Z .594 1.021 Asymp. Sig. (2-tailed) .872 .249 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hasil Uji Linieritas

Anova table

Prokrastinasi Akademik * SRL

Between Groups

(Combined) Linearity Deviation

from Linearity Within Groups Total Sum of Squares 5588.320 2800.058 2788.262 990.000 6578.320 Df 39 1 38 100 49 Mean Square 143.290 2800.058 73.375 647.172 F 1.447 28.283 .741 Sig. .274 .000 .759

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Prokrastinasi akademik * SRL -.652 .426 .922 .850

Page 218: Download (2550Kb)

200

LAMPIRAN 9:

HASIL UJI HIPOTESIS

Page 219: Download (2550Kb)

201

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

self-regulated learning 169.6400 16.18233 50 prokrastinasi akademik 70.4400 11.58669 50

Correlations

self-regulated learning

prokrastinasi akademik

self-regulated learning Pearson Correlation 1 -.652**

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50 prokrastinasi akademik Pearson Correlation -.652** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).