Marcella 0910044 P embimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr. , M.Kes
Dr. Baskoro
description
Transcript of Dr. Baskoro
1. Mata juling adalah a. Kedudukan bola mata yang subnormalb. Kedudukan bola mata yang tidak normalc. Kedudukan bola mata yang kadang normald. Kedudukan bola mata yang selalu normal
2. Foria adalah sumbu penglihatan yanga. Tidak sejajar tp masih dapat dipertahankan dg fusib. Tidak sejajar tapi sudah tidak dipertahankan dg fusic. Sejajar tp masih dapat dipertahankan dg fusid. Sejajar tp suada tidak dapat dipertahankan dg fusi
3. Tropia adalah kedudukan sumbu penglihatan yang :a. Bersilangan tapi masih dapat dipertahankan dg fusib. Bersilangan tapi masih dapat dipertahankan tanpa fusic. Bersilangan tapi masih dapat dipertahankan dg menutup matad. Bersilangan tapi sudah tidak dapat dipertahankan dg fusi
4. Tropia intermitten adalah kedudukan sumbu penglihatan yanga. Bersilangan intermitten bila tdpt fusi kedudukan bola mata silangb. Bersilangan intermitten bila tdpt fusi kedudukan bola mata lurusc. Bersilangan intermitten bila tanpa fusi kedudukan bola mata lurusd. Bersilangan intermitten bila tanpa fusi kedudukan bola mata silang
5. Pengobatan pada mata juling 1. Latihan2. Kaca mata bila ada kelainan refraksi3. Pembedahan pada otot mata ekstraokuler4. Pembedahan pada otot mata intraokuler
6. Esotropia a. Mata juling ke luarb. Mata juling ke luar ipsilateral dank e dalam kontra lateralc. Mata juling ke dalamd. Mata juling ke luar kontra lateral dank e dalam ipsilateral
7. Nilai tes hirschberg adalah 150 maka 1. Pantulan sinar pada kornea di tepi pupil2. Pantulan sinar pada limbus 300
3. Merupakan tes kuantitatif4. Merupakan tes kualitatif
8. Tes mata tutup buka atau tes tututp matanya bergantian berguna untuk1. Melihat adanya tropia mata2. Melihat adanya foria mata3. Merupakan tes kuantitatif4. Merupakan tes kualitatif
9. Ambliopia mudah terjadi pada mata juling dewasa sebab terjadi bila terdapat skotoma supresi terus-menerus. D
10. Juling mudah diatasi bila ambliopia belum tjd sebab ambliopia mudah tjd pada anak di bawah 5 tahun. B
11. Kaustik soda yang mengenai kornea akan berakibata. Penetrasi jaringan oleh karena persabunan selb. Penetrasi jaringan oleh karena penggumpalan selc. Penetrasi jaringan oleh karena perforasi seld. Penetrasi jaringan akibat edema sel dan peluruhan sel
12. Penanganan pertama pda kausa di atasa. Salep antibiotik untuk mencegah kolagenaseb. Disiram dg cairan asam organik agar ph netralc. Disiram dg air sirihd. Diguyur air sumur
13. Untuk kasus di atas pemberian kortison topical dimaksud untuk a. Cegah proses persabunanb. Cegah proses kolagenasec. Cegah proses re-epitelialisasid. Cegah gejaal radang
14. Trauma tumpul pada mata dapat berakibata. Edem korneab. Hifemac. Rupture sclerad. Betul semua
15. Prinsip penanganan trauma tajam tembus bola mataa. Pertahankan bola mata dan penglihatanb. Pemberian secepatnya antibiotic dan analgetikc. Pengeluaran benda asing dari matad. A & c
16. Penyulit luka tembus dapat dlam bentuk1. Endopthalmitis2. Katarak3. Glaukoma4. Atropi nervus okuli
17. Prognosis luka tembus bola mata tergantung pada1. Besar dan t4 luka2. Bentuk trauma3. Dalamnya luka4. Ada tidaknya benda asing
18. Yang bukan gambaran klinis benda asing pada kornea1. Rasa sakit dan epifora2. Pelebaran pembuluh darah perikorneal3. Miosis pupil4. Midriasis pupil
19. Pemberian sikloplegik rutin dilakukan pada kasus benda asing pada kornea sebab sikloplegik mengurangi rasa nyeri dan menurunkan gejala radang. D
20. Sinar uv dapat menyebabkan katarak sebab sinar dg gelombang panjang dapat menyebabakan denaturasi protein. A