Dua Kata Kunci Puasa

download Dua Kata Kunci Puasa

of 4

Transcript of Dua Kata Kunci Puasa

  • 8/14/2019 Dua Kata Kunci Puasa

    1/4

  • 8/14/2019 Dua Kata Kunci Puasa

    2/4

    harus didasari niat dan tujuan karena Allah. Harus diarahkankepada Yang Tertinggi dan Yang Suci. Atau harus "ikhlash"

    menurut istilah pesantren. Perbuatan baik yang tidak "lillah"(tidak karena dan menuju kepada Allah); hanya untuk tujuanduniawi, maka amalnya tidak bisa naik kepada Allah. Amalnyamati bagai jasad tanpa ruh. Ia hanya baik (berguna) menurutpandangan manusia, tapi hampa dalam pandangan Tuhan. Tidakbermakna.

    Inilah yang dimaksud "amal shaleh". Yaitu amal yangberkualitas, amal yang punya ruh, sehingga bisa naik ke HadliratIlahy, dan amal seperti inilah yang akan diperhitungkan (diakui)di hari pembalasan kelak sebagaimana diisyaratkan, "Dialahyang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk mengujikalian, siapa yang lebih baik amalnya..." (QS, 67;2). Dalam ayattersebut, tuntutannya bukan "aktsarul amal" (yang terbanyakamalnya) tetapi "ahsanul amal" (yang terbaik amalnya). Yakni,amal yang disamping punya nilai-nilai sosial, juga mengandungrealitas maknawi sehingga menjadi amal yang "hidup".

    Itulah sebabnya, mengapa dalam perintah puasa ramadlonini, Allah memulainya dengan kata 'iman'. "Hai orang-orang yang'beriman', diwajibkan atas kamu berpuasa..." (QS. 2;183). Imanadalah kunci tersampaikannya amal kepada Allah. Denganlandasan iman, seseorang berarti telah menghubungkan segala

    perbuatannya kepada Yang Tertinggi. Puasa yang dilaksanakanatas dasar iman berarti puasa yang hidup, yang akan mampunaik ke atas untuk hadlir di Hadlirat Ilahy, sehingga dosa-dosaorang yang mengerjakan puasa diampuni oleh Allah. Dan hanyaAllah yang tahu akan propsentase kebaikannya. "Siapa yangmelakukan puasa Ramadlan atas dasar iman, akan diampunidosanya yang telah lalu", kata Rasul. Sedang puasa yang tidakdilandasi iman hanya berputar di atmosfir bumi. Tidak bisamelesat ke ketinggian derajat ruhani, karena memang tidak adahubungan ke sana.

    Untuk Taqwa.Kata kunci kedua adalah taqwa. Atas dasar iman dilakukan

    puasa untuk mencapai taqwa. Taqwa adalah tujuan yang dingindicapai dari pelaksanaan puasa. "Hai orang yang berimandiwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana orang-orangsebelum kamu, agar kamu bertaqwa" (QS. Al-Baqarah, 83).Dengan demikian, puasa bukanlah tujuan dari adanya perintahtersebut. Ia adalah sarana untuk mencapai tujuan. Ayat tersebutsekaligus menunjukkan bahwa iman tidak sama dengan taqwa.Taqwa adalah hasil atau buah dari ibadah yang dilakukan atas

    dasar iman.

  • 8/14/2019 Dua Kata Kunci Puasa

    3/4

    Bagaimana peribadi yang bertaqwa? Ia sesungguhnyasama dengan ihsan. Yaitu, sosok pribadi yang sadar dengan

    kehadiran Tuhan dan berusaha mengejawentahkan sifat-sifat-Nyadalam tata perilaku kehidupannya. Secara praktis, sebagianulama berdasarkan masing-masing huruf hijaiyah pembentukkata 'taqwa' memberikan ciri-ciri orang yang bertaqwa sebagaiberikut. Pertama, tawadlu. Maksudnya, rendah hati, tidaksombong, tidak sewenang-wenang. Orang yang bertaqwamenyadari bahwa dirinya bukan apa-apa. Apa yang ada padadirinya; pangkat, kedudukan, jabatan atau kekayaan, hanyabarang titipan, yang pada saatnya nanti akan diambil oleh siempunya. Manusia hanya punya hak pakai, bukan hakkepemilikan mutlak. Allahlah pemiliknya yang hakiki. Karena itu,sungguh tidak pantas menyombongkan diri dengan modalbarang titipan.

    Kedua, qanaah. Maksudnya, bersikap sederhana. Inikelanjutan sifat pertama. Bila seseorang telah mampu menyadarisiapa dirinya dan mampu menekan egonya yang tidak baik, iatidak akan bersikap "neko-neko". Tidak ambisius untuk mencapaisesuatu dengan jalan yang tidak benar. Bahkan Rasul pernahmengajarkan agar kita tidak memberikan sesuatu atau jabatankepada orang yang berambisi untuk meraihnya. Dan itu benar.Kita bisa melihat, bagaimana model orang yang mencapai

    jenjang jabatan dengan cara yang tidak bersih, tidak jujur; kolosi,memakai sogok atau yang lain. Yang menjadi programpertamanya, begitu ia menduduki jabatan, adalah bagaimana"modalnya" bisa kembali. Atau bagaimana jabatan tersebut tetapbisa dipegangnya, tidak peduli apakah kebijakannya merugikanrakyat banyak atau tidak.

    Dalam alam reformasi, jabatan atau kedudukan tentubukan barang warisan, apalagi perdagangan. Kekuasaan adalahamanat dan kepercayaan rakyat, dan semua akan dimintaipertanggung-jawaban. Tidak hanya di dunia, tetapi juga diakherat. Kalau di dunia, dihadapan sidang majlis mungkin bisa

    direkayasa, dikompromi, karena sama-sama "bolo kurowo", tetapibagaimana dihadapan Tuhan kelak. Apakah rakyat semakinkesulitan sembako, kesulitan pupuk, semakin tersisih dansemakin menderita. Pejabat yang bertaqwa sangatmemperhatikan persoalan ini.

    Selanjutnya, ketiga, wara; menjaga diri dari semuaperbuatan dan makanan yang tidak halal. Orang yang bertaqwatidak akan melakukan penyelewengan, tidak akan korup dantidak akan melakukan perbuatan yang tidak benar. Bagai tingkahlaku lebah, mereka selalu selektif dalam mengambil makanan

    dan melakukan perbuatan. Tidak akan jatuh kepada hal-hal yang

  • 8/14/2019 Dua Kata Kunci Puasa

    4/4

    tidak benar.Ciri terakhir adalah yakin. Karena imannya yang kuat,

    orang yang bertaqwa amat dekat dengan Kholiqnya. Ia punyasandaran vertikal yang kokoh dengan kualitas ibadah yang baik.Sedemikian, sehingga bagaimanapun berat dan sulitnyaperjuangan yang harus dihadapi, ia tidak berputus asa. Yakin, Tuhan tidak akan membiarkan hamba-Nya selama kita mauberusaha keras dan sungguh-sungguh.

    Untuk mencapai puasa yang punya hasil dan pengaruhyang demikian besar, tidak bisa dilakukan dengan asal saja. Perluriyadlah dan mujahadah yang sungguh-sungguh. Para ulamamenyatakan, orang yang berpuasa harus mengontrol seluruhaktivitas anggota badannya. Ia harus memelihara pikiran, ucapandan tindakannya dari segala tipu daya, rekayasa-rekayasa jahatdan lainnya yang menyebabkan hancurnya ibadah puasa. Rasulpernah bersabda, "Banyak orang berpuasa tetapi tidak mendapatapa-apa kecuali lapar dan dahaga, karena tidak mampumengontrol perbuatannya".

    Itulah dua kata kunci puasa. Berdasarkan iman untukmerubah diri menjadi lebih baik. Artinya, jika puasa tidakdilakukan atas dasar iman dan tidak mampu meningkatkankualitas pribadi kita menjadi lebih baik, berarti kita telah gagalatau belum berhasil melakukan puasa. Wallahu alam.

    Website: http://khudorisoleh.blogspot.com

    http://khudorisoleh.blogspot.com/http://khudorisoleh.blogspot.com/