ebook - Anda Right Response atau Left Response?
-
Upload
ahmad-madu -
Category
Documents
-
view
70 -
download
3
Transcript of ebook - Anda Right Response atau Left Response?
Ahmad Madu
SEBUAH INSPIRASI UNTUK HIDUP LEBIH BAHAGIA.
CHAPTER -6:
ANDA RIGHT RESPONSE ATAU LEFT RESPONSE?
Di ceritakan ada dua malaikat. Malaikat
tua dan malaikat muda yang sedang
berjalan-jalan menyamar menjadi manu-
sia. Mareka menyamar jadi orang den-
gan pakaian compang-camping. Satu
berwujud anak kecil dan satunya lagi
berwujud orang dewasa.
Di suatu malam, mereka memutuskan
untuk mengetuk sebuah pintu rumah
yang sangat mewah. Rumah itu milik se-
orang jutawan terkenal di kota itu. Tapi
si jutawan itu benar-benar sangat kikir,
jahat dan juga serakah. Dan tatkala
membuka pintunya, si jutawan langs-
ung kesal memandang wajah dua or-
ang berpakaian compang-camping itu.
Dengan memelas akhirnya dengan be-
rat hati si jutawan itu memberinya tem-
pat tinggal di ruang bawah tanah yang
lantainya sudah retak dan juga sempit.
1
Keesokan harinya, sebelum meninggal-
kan rumah mewah itu, malaikat tua
membuat lantai yang penuh lubang itu
menjadi lantai marmer yang sangat
mengkilap dan indah. Malaikat muda
pun protes, "Mengapa engkau mau me-
nolong si jutawan kikir itu?!" Maka
malaikat tua menjawab, "Apa yang
kamu lihat, sering kali tidaklah seperti
yang kamu pikirkan".
Dan keesokan harinya lagi, 2
malaikat itu berkelana ke kota
lain. Di kota lain itu, mereka
menginap di rumah pen-
duduk yang sangat miskin.
Kali ini, sungguh berbeda.
Mereka diterima den-
gan sangat baik yang
ternyata si pemilik rumah adalah se-
orang petani. Bahkan si petani ini mem-
berikan tempat tidurnya yang hangat
buat mereka. Sementara si petani dan
sekeluarga tinggal di lantai beralaskan
jerami.
Keesokan harinya, saat mau meninggal-
kan rumah tersebut, malaikat tua
akhirnya memutuskan untuk mem-
bunuh sapi yang merupakan satu-
satunya kekayaan yang berharga milik
keluarga miskin itu. Jelas saja, hal ini
membuat malaikat muda semakin ber-
ang! "Mengapa engkau begitu jahat?!
Bukankah yang seharusnya dihukum
adalah si jutawan kemarin, bukan ke-
luarga miskin ini!". Kembali dengan
tenang, malaikat tua berkata, "Apa
yang kamu lihat, sering kali
tidaklah seperti
y a n g k a m u
pikirkan".
Nah, tibalah saatnya
bagi saya untuk
membeberkan ala-
san dibalik aksi yang
dilakukan malaikat tua
tadi. Tahukah Anda saat
malaikat tua mengganti lantai yang pe-
nuh lubang dan sudah retak itu menjadi
lantai marmer yang sangat indah?
Karena ternyata malakait tua itu meli-
hat sebongkah emas diantara retakan
lantai. Nah, karena si jutawan itu kikir
dan serakah, rasanya tidak pantas bagi
dia untuk mengambil emas itu. Maka,
malaikat itu memutuskan untuk menu-
tup rapat dengan lantai mamer yang ti-
dak bisa dibukanya.
2
Dan mengapa malaikat tua itu mem-
bunuh sapi milik keluarga miskin,
karena alasan yang sederhana. Tern-
yata malaikat tua melihat malaikat pen-
cabut nyawa yang sudah menunggu un-
tuk bersiap mencabut nyawa istri si pe-
tani itu. Malaikat tua merasa bahwa ke-
luarga ini telah sangat menderita.
Akhirnya malaikat
tua tawar-menawar
dengan malaikat pen-
cabut nyawa agar ti-
dak jadi membunuh
istri petani itu dan le-
bih baik membunuh
sapi berharga milik
keluarga. Karena si
istri yang sangat
dibutuhkan oleh si
petani beserta anak-anaknya.
Sahabat....
Jadi, apa yang kita lihat, tidaklah
seperti apa yang kita pikirkan.
Begitulah yang terjadi tatkala kita
bertemu dengan orang-orang yang ti-
dak menyenangkan (biasanya atasan
atau senior) atau berada di lingkungan
kerja yang menurut Anda banyak teka-
nan.
Sebenarnya dari cerita 2 malaikat tadi
adalah mengajarkan kita tentang re-
spons dari apa yang terjadi dalam
hidup kita. Apakah itu masalah atau su-
atu hal yang baik. Banyak orang yang
menganggap masa-
l a h i t u s e b a g a i
p roses pembe la-
jaran hidup namun
ada juga yang men-
ganggapnya benar-
benar beban yang ti-
dak ada timbangan-
nya hehehe. Ada
yang menganggap
bahwa suatu hal
yang baik itu harus
diwarnai dengan suka cita dan kegembi-
raan. Tapi ada juga yang menganggap
bahwa suatu hal yang baik itu harus di
ekspresikan dengan tetes air mati dan
menyendiri.
Namun yang harus diingat adalah,
"Hidup adalah 10% dari APA yang ter-
jadi pada Anda, dan 90% BAGAIMANA
3
Anda menanggapi apa yang terjadi
pada Anda "
Dari cerita tadi, Saya belajar bahwa
ada 2 macam respons dalam hidup
ini: Left Response dan Right Response.
Mari kita pelajari satu per satu!
*Left Response
Kebanyakan manusia di muka bumi ini
melakukan Left Response loh ternyata
(Ya, karena saya sering melakukannya
juga, tapi sekarang sedikit berkurang
hehe)
- Blaming: Saat ketemu yang na-
manya masalah, mereka selalu
menyalahkan orang lain, meny-
alahkan situasi, bahkan menya-
lahkan Tuhan. Gak tanggung-
tanggung kan.. mungkin inilah
yang menjadi dasar adanya sinetron "Hi-
dayah" saat bulan Ramadhan.
- Excuses: Saat terjadi sesuatu,
mereka selalu mencari alasan se-
hingga tidak menjadi pihak yang salah.
pokoknya alasan adalah TOP senjata
yang sudah dipersiapkan. Karena ang-
gapan mereka adalah mereka selalu be-
nar.
- Complaining: Saat ketemu masalah,
selalu saja pemikiran dan kata-kata ne-
gatif yang keluar dari dirinya. Bahkan
saat tidak ada masalah pun
tetap saja kata-kata yang
dikeluarkannya negatif. Le-
bih bahaya lagi, dirinya mela-
k u- kan self talk dengan
perkataan negatif!
Nah, mulai sekarang
hindari BEC! Sebai-
knya kita harus melaku-
kan yang dibawah ini!
*Right Response
R i g h t R e s p o n s e a d a l a h
berprasangka baik dalam setiap apa
yang terjadi yang menimpa diri. Dan se-
dikit kan orang yang melakukan seperti
itu hehe. Tapi saya yakin Anda adalah
termasuk orang-orang yang melakukan
Right Response.
Mulai dari sekarang lakukan "IGO"
4
- Introspect: Pertama kali yang dilaku-
kannya jika ada masalah atau sesuatu
yang menimpa dirinya, dia akan intro-
speksi diri sendiri, melihat apa yang ha-
rus diperbaiki dari dirinya untuk men-
jadi lebih baik.
- Grateful: Ia selalu belajar bersyukur
karena Tuhan selalu memberikan
anugerahNya, sehingga ia begitu positif
dalam hidup ini. Tatkala masalah
menghampirnya pun yang dia lakukan
adalah tetap bersyukur bahwa ternyata
Tuhan masih memperhatikan dirinya.
Itulah yang menghantarkan dirinya men-
jadi sosok yang tidak mempunyai beban
dalam hidupnya.
- Ownership: Ia percaya bahwa ia-lah
yang paling bertanggungjawab atas
apa yang terjadi dalam hidupnya. Ia
punya rasa memiliki yang tinggi untuk
hidupnya. Dalam bekerja pun dia
memiliki rasa tanggung jawab dalam
menyelesaikan pekerjaannya sebagai
karyawan. Tidak sering mengeluh,
karena dia merasa memiiki tugas itu
dan benar-benar ingin menyelesaikan-
nya.
Jika kita selalu Left Response, maka
kita akan selalu BEC (bukan mall
khusus jual beli HP di bandung ya
hehe)... selalu Backward atau mundur
dalam hidup, sehingga kita menjadi Los-
er dalam Sekolah Kehidupan ini. Sebali-
knya, saat kita harus membiasakan diri
untuk selalu Right Reponse, maka kita
akan selalu IGO... selalu Forward atau
maju terus dalam Sekolah Kehidupan
ini, sehingga kita menjadi Winner dan
mendapat predikat cumlaude dalam
setiap ujian di seko-
lah kehidupan.
S o , R e s p o n s
mana yang Anda
pilih?
Have A Great Day!
Ahmad Madu
5