EDISI 2018 - ppmi.itltrisakti.ac.id · 4. Buku Pedoman Penulisan Skripsi KATA PENGANTAR Puji syukur...

92
EDISI 2018

Transcript of EDISI 2018 - ppmi.itltrisakti.ac.id · 4. Buku Pedoman Penulisan Skripsi KATA PENGANTAR Puji syukur...

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .1

EDISI 2018

2. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .3

4. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia sehingga kami dapat menyelesaikan revisi buku pedoman penulisan skripsi bagi mahasiswa program sarjana di Institut Transportasi & Logistik Trisakti.

Revisi terhadap buku pedoman penulisan skripsi merupakan salah satu langkah continuous improvement proses pengajaran dan pembelajaran dalam rangka menuju terbentuknya Institut Transportasi dan Logistik Trisakti yang siap berperan dan berprestasi di kancah glob-al menjadi sebuah World Class University. Revisi dilakukan agar dapat memberikan panduan yang komprehensif bagi mahasiswa pada tahap akhir yang akan menulis skripsi, sehingga skripsi yang dihasilkan nanti adalah skripsi yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang transportasi danlogistic.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tel-ah membantu terbitnya buku pedoman skripsi yang baru ini. Semoga apa yang kita lakukan dapat memberikan kebaikan bagi bangsa dan negara.

Jakarta, September 2018

Tim Penyusun

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .5

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR .............................................................. iDAFTAR ISI .......................................................................... iiiBAB I KETENTUAN UMUM .................................................. 1A. Pengertian dan Tujuan Skripsi.......................................... 1B. Persyaratan Penyusunan Skripsi ..................................... 1C. Alur Penulisan Skripsi ...................................................... 1D. Pengajuan Proposal Penelitian......................................... 3E. Ujian Proposal Penelitian ................................................. 3F. Pembimbingan.................................................................. 3G. Ujian Skripsi ..................................................................... 4H. Yudisium .......................................................................... 6I. Penyelesaian Revisi Skripsi ............................................. 6

BAB II PENDEKATAN PENELITIAN ..................................... 7A. Penelitian Kuantitatif......................................................... 7B. Penelitian Kualitatif .......................................................... 9C. Penelitian Campuran (Mix Method).................................. 14

BAB III PROPOSAL PENELITIAN ........................................ 18A. Proposal Penelitian Kuantitatif.......................................... 18

1. Bagian-bagian Proposal Penelitian Kuantitatif..................... 182. Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif.......................... 193. Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif.. 20

B. Proposal Penelitian Kualitatif ........................................... 201. Bagian-bagian Proposal Penelitian Kualitatif ...................... 202. Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif ........................... 213. Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif ... 22

BAB IV SKRIPSI ................................................................... 23A. Skripsi Kuantitatif ............................................................. 23

1. Bagian-bagian Skripsi Kuantitatif......................................... 232. Sistematika Skripsi Kuantitatif............................................. 253. Penjelasan Isi Sistematika Skripsi Kuantitatif...................... 27

6. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

B. Skripsi Kualitatif................................................................ 351. Bagian-bagian Skripsi Kualitatif............................................. 352. Sistematika Skripsi Kualitatif................................................. 363. Penjelasan Isi Sistematika Skripsi Kualitatif.......................... 39

BAB V KETENTUAN DAN TATA CARA PENULISAN............ 45A. Bahan dan Ukuran............................................................ 45B. Ketikan Huruf.................................................................... 46C. Gaya Penulisan................................................................ 47D. Kosa Kata......................................................................... 48E. Notasi Ilmiah..................................................................... 48F. Tabel dan Gambar............................................................ 48G. Kutipan............................................................................. 51

1. Kutipan Langsung (Quotation)............................................... 522. Kutipan Tidak Langsung (Paraphrase)................................... 56

H. Daftar Pustaka.................................................................. 59I. Penomoran....................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA............................................................... 67

LAMPIRAN-LAMPIRANLampiran 1. Contoh halaman kulit (cover)............................. 68Lampiran 2. Contoh halaman judul........................................ 69Lampiran 3. Contoh pernyataan bebas plagiarisme.............. 70Lampiran 4. Contoh lembar persetujuan ujian skripsi............ 71Lampiran 5. Contoh lembar pengesahan skripsi................... 72Lampiran 6. Contoh lembar pernyataan publikasi ilmiah....... 73Lampiran 7. Contoh abstrak................................................... 74Lampiran 8. Contoh daftar isi................................................. 75Lampiran 9. Contoh daftar tabel............................................ 77Lampiran 10. Contoh daftar gambar...................................... 78Lampiran 11. Teknik analisis penelitian kuantitatif................. 79Lampiran 12. Teknik analisis penelitian kualitatif................... 79

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .7

BAB I KETENTUAN UMUM

A. Pengertian dan Tujuan Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian mandiri yang disusun oleh seorang mahasiswa sesuai dengan bidang studinya guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana pada level Strata 1. Karya tulis ini disusun untuk membahas masalah-mas-alah yang faktual sesuai dengan dengan kaidah-kaidah ilmiah. Tujuan dari menulis skripsi ini adalah untuk mempraktekkan kemampuan ber-fikir yang sistematis dan logis yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan ilmiah. Skripsi berbeda dengan mata kuliah lainnya dalam hal bentuk ke-giatan pembelajarannya maupun evaluasinya. Selama proses skripsi, mahasiswa akan dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing. Eval-uasi akan dilakukan berupa sidang terbuka/tertutup dimana mahasiswa akan diuji skripsinya oleh tim penguji. Bobot skripsi adalah 6 (enam) SKS, dan nilai terendah skripsi adalah C.

B. Persyaratan Penyusunan Skripsi

Sebelum menyusun skripsi, maka mahasiswa diwajibkan memenuhi seluruh persyaratan baik akademik maupun administratif berikut ini:

1. Persyaratan Akademik: mahasiswa telah menempuh minimal 140 SKS (untuk angkatan 2014 dan sebelumnya) atau 136 SKS (untuk angkatan 2015 dan seterusnya), tidak memiliki nilai E, dan memiliki nilai IPK ≥ 2,00.

2. Persyaratan Administratif: menginput mata kuliah Skripsi dan menyerahkan kopi KRS dan menyerahkan transkrip nilai semen-tara asli

8. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

C. Alur Penyusunan Skripsi

Lulus min. 136 SKS

Bridging Program PKL

Mendapat Pembimbing

Skripsi

Bimbingan Proposal

Penelitian

Proposal Penelitian siap diajukan ke

prodi

BAB I

KETENTUAN UMUM

A. Pengertian dan Tujuan Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian mandiri yang disusun

oleh seorang mahasiswa sesuai dengan bidang studinya guna memenuhi persyaratan untuk

mendapatkan gelar sarjana pada level Strata 1. Karya tulis ini disusun untuk membahas

masalah-masalah yang faktual sesuai dengan dengan kaidah-kaidah ilmiah. Tujuan dari

menulis skripsi ini adalah untuk mempraktekkan kemampuan berfikir yang sistematis dan

logis yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan ilmiah.

Skripsi berbeda dengan mata kuliah lainnya dalam hal bentuk kegiatan

pembelajarannya maupun evaluasinya. Selama proses skripsi, mahasiswa akan dibimbing

oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing. Evaluasi akan dilakukan berupa sidang

terbuka/tertutup dimana mahasiswa akan diuji skripsinya oleh tim penguji. Bobot skripsi

adalah 6 (enam) SKS, dan nilai terendah skripsi adalah C.

B. Persyaratan Penyusunan Skripsi

Sebelum menyusun skripsi, maka mahasiswa diwajibkan memenuhi seluruh

persyaratan baik akademik maupun administratif berikut ini:

1. Persyaratan Akademik: mahasiswa telah menempuh minimal 140 SKS (untuk

angkatan 2014 dan sebelumnya) atau 136 SKS (untuk angkatan 2015 dan

seterusnya), tidak memiliki nilai E, dan memiliki nilai IPK ≥ 2,00.

2. Persyaratan Administratif: menginput mata kuliah Skripsi dan menyerahkan kopi

KRS dan menyerahkan transkrip nilai sementara asli

C. Alur Penulisan Skripsi

Memenuhi persyaratan adm.

akademik dan keuangan

Mengisi dan melengkapi formulir proposal

penelitian

Verifikasi formulir proposal penelitian

Formulir Proposal Penelitian tidak lolos verifikasi

Formulir Proposal Penelitian lolos verifikasi

Proposal dinyatakan tidak layak dilanjutkan

Ujian proposal penelitian

Proposal dinyatakan layak dilanjutkan dengan

peperbaikan

Proposal dinyatakan layak

dilanjutkan

Perbaikan proposal penelitian

Perbaikan disetujui oleh penguji proposal

Wisuda

Pembimbingan dan pelaksanaan penelitian

Pendaftaran wisuda

Penulisan laporan penelitian

Revisi skripsi dengan persetujuan penguji

Persetujuan kedua pembimbing

Yudisium

Mengajukan ujian skripsi ke prodi

Tidak lulus ujian skripsi Lulus ujian skripsi

Penjadwalan dan Ujian skripsi

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .9

D. Pengajuan Proposal Penelitian Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan baik akademik mau-

pun administratif dapat mengajukan Proposal Penelitian atau rancan-gan penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa untuk selanjutnya dibuat dalam bentuk skripsi (laporan penelitian). Untuk itu, mahasiswa wajib mendaftarkan proposal penelitian mereka dan diajukan kepada Fakultas Manajemen dan Bisnis. Adapun dokumen-dokumen yang wajib disertakan bersama pada saat melakukan pendaftaran proposal peneli-tian adalah:

1. Formulir Pendaftaran Proposal Penelitian yang telah diisi lengkap, discan asli.2. 1 (satu) KRS semester terakhir.3. 1 (satu) scan asli sertifikat bridging program.4. 1 (satu) scan asli transkrip nilai sementara.5. 2 (satu) pas foto ukuran 3 x 4 berwarna dengan pakaian rapi dan

formal (latar belakang warna putih).6. 2 (dua) berkas proposal.

E. Ujian Proposal Penelitian Setelah formulir Poposal Penelitian dan kelengkapannya telah di-verifikasi oleh program studi, selanjutnya Fakultas Manajemen dan Bisnis (FMB) akan menjadwalkan Ujian Proposal Penelitian dan menun-juk tim penguji. Tujuan dilaksanakan ujian ini adalah untuk memvalidasi layak tidaknya sebuah proposal untuk dilanjutkan ke tahap penelitian. Tim penguji proposal penelitian ini terdiri dari:

1. Sekurang-kurangnya 1 (satu) penguji materi/substantif.2. Sekurang-kurangnya 1 (satu) penguji metode.3. Sekurang-kurangnya 1 (satu) pembimbing.

F. PembimbinganPembimbing skripsi ditentukan pada saat mahasiswa mengambil

mata kuliah Seminar Proposal Penelitian. Setelah mahasiswa mendapa-tkan pembimbing maka diwajibkan untuk melakukan konsultasi aktif dengan pembimbingnya dan mencatat hasil bimbingannya di da-lam Buku Bimbingan Skripsi. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa selama proses bimbingan:

10. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

1. Dosen Pembimbing 1 menjadi penanggung jawab pembimbingan keseluruhan dan secara bersama-sama dengan Pembimbing 2 membantu mahasiswa melakukan penelitian dan penulisan skrip-si baik dalam hal materi/subtansi, metode penelitian dan teknik penulisan laporan. Secara keseluruhan kedua dosen pembimbing bekerja secara kolegial akademik agar mahasiswa yang dibimb-ingnya dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan laporannya dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kualitas skripsi yang dihasilkan oleh mahasiswa bimbingannya.

3. Pembimbing dapat memberikan teguran apabila mahasiswa tidak menunjukkan perkembangan selama proses bimbingan. Apabila setelah teguran atau peringatan diberikan namun tidak ada kema-juan, maka pembimbing dapat mengajukan permohonan keber-atan membimbing skripsi kepada dekan FMB.

4. Mahasiswa dapat mengajukan permohonan keberatan tertulis yang diajukan ke dekan FMB apabila proses bimbingan tidak ber-jalan sebagaimana mestinya. Fakultas akan melakukan klarifikasi dan selanjutnya akan diputuskan melalui rapat.

5. Proses bimbingan skripsi dilakukan selama 1 (satu) semester. Apabila telah melebihi 1 (satu) semester maka mahasiswa diwa-jibkan untuk mengajukan perpanjangan masa bimbingan maksi-mal selama 1 semester dan menginput mata kuliah Skripsi. Apa-bila setelah dua semester mahasiswa tidak dapat menyelesaikan skripsi, maka mahasiswa yang bersangkutan wajib mengganti judul skripsi dan mengulang proses pembimbingan skripsi dari awal.

G. Ujian SkripsiSetelah skripsi dinyatakan layak oleh pembimbing, maka mahasiswa

dapat mengajukan pengujian skripsi ke prodi dengan syarat sebagai berikut:

1. Syarat akademik:a. Telah menyelesaikan semua mata kuliah yang dipersyaratkan.b. Nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) ≥ 2,0.c. Nilai mata kuliah Sikap (Pend. Agama, Kewarganegaraan dan

Pancasila, Bahasa Indonesia) minimal C.d. Nilai Mata Kuliah Keahlian Khusus (Peminatan) minimal C.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .11

e. Nilai mata kuliah Bahasa Inggris minimal C.f. Tidak memiliki nilai D lebih dari 5 mata kuliah.

2. Syarat administratif:a. Melampirkan 3 (tiga) berkas skripsi yang akan diujikan dan telah ditandatangani oleh kedua pembimbing sripsi.b. Melampirkan buku bimbingan skripsi yang menunjukkan telah melakukan bimbingan minimal 8 (delapan) kali dengan masing-masing pembimbing.c. Melampirkan transkrip sementara.d. Melampirkan KRS terakhir yang tercantum mata kuliah skripsi.e. Melampirkan bukti tidak memiliki hutang dari BagianKeuangan.f. Melampirkan biodata beserta pas foto terbaru berwarna dengan ukuran 3x4 dengan latar belakang putih.g. Melampirkan sertifikat TOEIC dengan skor minimal 400.h. Melampirkan kopi sertifikat Bridging Program.

Berkas skripsi yang telah dikumpulkan ke prodi tidak dapat diambil kembali untuk direvisi. Penyampaian revisi dilakukan pada saat ujian skripsi dengan melampirkan berkas/halaman skripsi yang akan diuji se-banyak 3 (tiga) eksemplar.

Selanjutnya prodi akan menjadwalkan Ujian Skripsi dan menunjuk tim penguji skripsi sebanyak 3 (tiga orang) yang terdiri dari:

1. Satu orang ketua tim penguji.2. Satu orang anggota penguji 1.3. Satu orang pembimbing skripsi sebagai anggota penguji 2.

Adapun tata cara ujian skripsi adalah sebagai berikut:1. Penguji dan mahasiswa menandatangani daftar hadir ujian skripsi.2. Pembukaan oleh ketua tim penguji.3. Mahasiswa mempresentasikan hasil penelitiannya selama 10-20 menit.4. Tanya jawab yang diajukan oleh setiap penguji kepada peserta ujian skripsi.5. Setelah tanya jawab dinyatakan selesai oleh ketua penguji, penguji meminta mahasiswa untuk keluar dari tempat ujian dan tim penguji melakukan rapat untuk menentukan kelulusan.6. Tim penguji menandatangani Berita Acara Ujian Skripsi.7. Mahasiswa diminta masuk kembali ke ruang ujian skripsi.

12. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

8. Pengumuman hasil ujian skripsi akan disampaikan oleh Ketua Penguji dan apabila lulus dilanjutkan dengan Yudisium.

H. YudisiumSetelah mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi dengan nilai mini-

mal C, maka ketua tim penguji memimpin yudisium.

I. Penyelesaian Revisi Skripsi Mahasiswa yang telah menyelesaikan ujian skripsi diwajibkan melakukan perbaikan sebagaimana disarankan oleh penguji skripsi selama 7 (tujuh) hari setelah ujian. Selama proses perbaikan skripsi, mahasiswa harus berkonsultasi kepada penguji skripsi dan pembimbing. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan revisi skripsi sesuai ketentuan, nilai dapat dibatalkan oleh prodi sehingga mahasiswa yang bersangkutan harus melakukan daftar ulang pada semester selanjutnya dan melakukan ujian skripsi ulang.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .13

BAB II

PENDEKATAN PENELITIAN

Berdasarkan pendekatan atau logika berpikir, penelitian ilmiah dibedakan menjadi tiga macam yaitu: penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif dan penelitian campuran (mix method). Ketiga macam peneli-tian ilmiah tersebut diuraikan di bawah ini.

A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena ber-landaskan pada filsafat positivisme yang memandang suatu fenomena/masalah itu dapat diklasifikasikan (terdiri dari variabel-variabel), relatif tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungannya bersifat sebab akibat/kausal (Sugiyono, 2011, p. 8). Penelitian kuantitatif disebut juga metode tradisional, karena sudah cukup lama digunakan oleh para peneliti untuk melakukan penelitian. Selain itu, disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif dilakukan pada populasi atau sampel tertentu dan pada variabel tertentu. Sampel atau responden dipilih dari populasi dengan maksud untuk dapat menggeneralisasi populasi tempat sampel tersebut diambil. Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah menentukan variabel apa saja yang akan diteliti antara lain: variabel bebas (independent), va-ribel terikat (dependent), dan variabel moderator (intervening) jika ada. Peneliti untuk dapat menentukan kedudukan masing- masing variabel tersebut, harus melihat konteksnya yang didasari konsep teoretis atau hasil pengamatan yang empiris terkait masalah yang diteliti. Untuk itu, sebelum memilih dan menentukan variabel yang akan diteliti, peneliti melakukan kajian teoretik dan melakukan studi pendahuluan terlebih da-hulu pada obyek penelitian yang akan diteliti. Melalui kajian teoretik dan studi pendahuluan tersebut, peneliti akan menemukan masalah yang layak untuk diteliti dan akan dapat menentukan variabel-variabel pe-nelitiannya. Sering terjadi variabel penelitian ditentukan hanya didasari perkiraan atau tanpa melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu ke obyek penelitian, sehingga setelah dirumuskan ternyata variabel yang telah ditentukan tersebut bukan merupakan suatu masalah penelitian.

14. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Proses penelitian kuantitatif bersifat deduktif, artinya bahwa untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian digunakan konsep dan teori, sehingga dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya. Hipotesis tersebut kemudian diuji. Untuk dapat mengujinya dibutuhkan data penelitian yang diperoleh melalui pengumpulan data lapangan den-gan menggunakan instrumen penelitian (berupa kuesioner).

Data yang telah berhasil dikumpulkan tersebut, selanjutnya dianali-sis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diuji dan akan diketahui bahwa hipotesis tersebut terbukti atau tidak terbukti. Proses penelitian kuantitatif dapat digambar-kan sebagai berikut:

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kuantitatif dapat di-golongkan menjadi dua jenis yaitu:

1. Penelitian Kuantitatif Komparatif; terdiri dari penelitian eksperi-men (di lapangan atau di laboratorium) dan penelitian expost-facto (mempelajari fakta yang sudah ada/terjadi dengan menggunakan desain eksperimen).

2. Penelitian Kuantitatif Asosiatif; terdiri dari penelitian kuantitatif asosiasi korelasional/hubungan dan penelitian kuantitatif asosiasi kausal/sebab akibat.

Bab II Pendekatan Penelitian

8

membuat dan mengkalibrasi

instrumen penelitian

Merumuskan hipotesis

menetapkan populasi dan

sampel

kesimpulan, dan saran

Mengumpulkan data

menganalisis data dan

membahas

menyusun landasan teori dan kerangka teoretik

menemukan, mengidentifikasi

, membatasi dan

merumuskan masalah

Proses penelitian kuantitatif bersifat deduktif, artinya bahwa untuk menjawab

permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian digunakan konsep dan teori, sehingga

dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya. Hipotesis tersebut kemudian diuji. Untuk dapat

mengujinya dibutuhkan data penelitian yang diperoleh melalui pengumpulan data lapangan

dengan menggunakan instrumen penelitian (berupa kuesioner).

Data yang telah berhasil dikumpulkan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kuantitatif

dengan menggunakan statistik, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diuji dan akan

diketahui bahwa hipotesis tersebut terbukti atau tidak terbukti. Proses penelitian kuantitatif

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Proses Penelitian Kuantitatif

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kuantitatif dapat digolongkan menjadi

dua jenis yaitu:

1. Penelitian Kuantitatif Komparatif; terdiri dari penelitian eksperimen (di lapangan

atau di laboratorium) dan penelitian expost-facto (mempelajari fakta yang sudah

ada/terjadi dengan menggunakan desain eksperimen).

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .15

B. Penelitian Kualitatif

Penelitian Kualitatif disebut sebagai metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Menurut Sugiyono (2011, p. 8) Filsafat postpositivisme disebut juga sebagai paradigma interaktif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal). Penelitian kualitatif bertujuan memahami realitas sosial, yaitu me-lihat suatu fenomena dari apa adanya, bukan fenomena yang seha-rusnya. Untuk itu, penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah atau berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti. Menurut Bungin (2011, p.5) bahwa “...hubungan antara pengamat dengan objek harus bersifat interaktif, dengan catatan bahwa pengamat harus bersifat senetral mungkin, sehingga tingkat subjektivitas dapat dikurangi secara minimal”. Penelitian kualitatif dilakukan pada situasi sosial atau fenomena/kasus tertentu dan dapat ditentukan sampelnya disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel atau informan dapat berkembang/bertambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan data/informasi yang dikumpulkan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus sudah menemukan masalah penelitian. Selain itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga dapat mengumpulkan data, menganali-

Bab II Pendekatan Penelitian

9

2. Penelitian Kuantitatif Asosiatif; terdiri dari penelitian kuantitatif asosiasi

korelasional/hubungan dan penelitian kuantitatif asosiasi kausal/sebab akibat.

Tabel 2.1 Karakteristik Penelitian Kuantitatif

No. Aspek Karakteristik 1. Tujuan Uji hipotesis, Verifikatif 2. Paradigma Logika, Hipotetika, Verifikatif 3. Logika berpikir Deduktif 4. Objek penelitian Variabel, Indikator 5. Instrumen Test, Angket, Questionnaire 6. Data Kuantitatif (numerical), Interval, Rasio

7. Teknik Pengumpulan Data

Observasi, Survei, Interview, Dokumen, Website

8. Analisis data Korelasional, Kausal, Komparatif, Analisis Jalur (Path Analysis), Structural Equation Modeling

9. Keabsahan data Kalibrasi, Uji validitas, Uji reliabilitas 10. Desain Dirancang sebelum penelitian 11. Sampel, responden Sampel probabilitas seleksi sebelum penelitian 12. Tipe pertanyaan Apakah 13. Masalah penelitian Tetap, Stabil 14. Uji hipotesis Uji t, uji F, uji Z, uji χ² 15. Generalisasi hasil Kesimpulan studi dapat digeneralisasikan

B. Penelitian Kualitatif

Penelitian Kualitatif disebut sebagai metode postpositivistik karena berlandaskan pada

filsafat postpositivisme. Menurut Sugiyono (2011, p. 8) Filsafat postpositivisme disebut juga

sebagai paradigma interaktif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai

sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat

interaktif (reciprocal).

Penelitian kualitatif bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat suatu fenomena

dari apa adanya, bukan fenomena yang seharusnya. Untuk itu, penelitian dilakukan pada

obyek yang alamiah atau berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti.

Menurut Bungin (2011, p.5) bahwa “...hubungan antara pengamat dengan objek harus

bersifat interaktif, dengan catatan bahwa pengamat harus bersifat senetral mungkin,

sehingga tingkat subjektivitas dapat dikurangi secara minimal”.

Penelitian kualitatif dilakukan pada situasi sosial atau fenomena/kasus tertentu dan

dapat ditentukan sampelnya disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel atau informan

16. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

sis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Peneli-tian kualitatif lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengem-bangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejar-ah perkembangan. Untuk itu, peneliti kualitatif hendaknya memiliki ke-mampuan wawasan/pemikiran (brain), keterampilan (skill), keberanian (bravery), selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar atau open minded.

Proses penelitian kualitatif bersifat induktif, artinya bahwa untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian, peneliti harus menemukan fenomena sosial/kasus terlebih dahulu. Untuk mene-mukan fenomena/kasus tersebut, peneliti melakukan studi pendahuluan dan observasi terlebih dahulu pada obyek penelitian/situasi sosial yang akan diteliti. Selanjutnya, peneliti menentukan fokus dan subfokus serta merumuskan masalah yang akan diteliti. Masalah dalam penelitian kual-itatif sifatnya dapat tetap, berkembang, bahkan dapat berubah setelah peneliti memasuki lapangan/obyek penelitian. Hal ini dapat digambar-kan sebagai berikut:

Guna memahami lebih mendalam dan mempunyai wawasan yang lebih luas, peneliti harus melakukan studi pustaka/kajian teoretik. Lang-kah berikutnya, membuat pedoman wawancara yang mengacu pada

Bab II Pendekatan Penelitian

10

Masalah Masalah Tetap

Masalah Peneliti Memasuki Lapangan/Obyek

Penelitian

Masalah

dapat berkembang/bertambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan data/informasi yang

dikumpulkan.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus sudah menemukan masalah penelitian.

Selain itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga dapat

mengumpulkan data, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih

jelas. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian

kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi,

untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan

kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan. Untuk itu, peneliti kualitatif

hendaknya memiliki kemampuan wawasan/pemikiran (brain), keterampilan (skill),

keberanian (bravery), selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar

atau open minded.

Proses penelitian kualitatif bersifat induktif, artinya bahwa untuk menjawab

permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian, peneliti harus menemukan fenomena

sosial/kasus terlebih dahulu. Untuk menemukan fenomena/kasus tersebut, peneliti

melakukan studi pendahuluan dan observasi terlebih dahulu pada obyek penelitian/situasi

sosial yang akan diteliti. Selanjutnya, peneliti menentukan fokus dan subfokus serta

merumuskan masalah yang akan diteliti. Masalah dalam penelitian kualitatif sifatnya dapat

tetap, berkembang, bahkan dapat berubah setelah peneliti memasuki lapangan/obyek

penelitian. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Ilustrasi Masalah Dalam Penelitian Kualitatif

Masalah Berkembang

Masalah Berubah

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .17

fokus dan subfokus dan melakukan pengumpulan data. Data yang tel-ah berhasil dikumpulkan, selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan alat analisis yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Proses penelitian kualitatif dapat digambarkan sebagai berikut:

Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri pokok karakteristik antara lain:

1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Fenome-na/peristiwa- peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial mer-upakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi un-tuk memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, men-catat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil yang diperoleh segera disusun saat itu pula.

2. Memiliki sifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari hasil pen-gamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen atau catatan lapangan, disusun. Peneliti di lokasi penelitian, tidak ditu-angkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, dan menemukan pola atas dasar data aslinya.

Bab II Pendekatan Penelitian

11

Membuat pedoman wawancara

menyusun landasan teori dan kerangka

pemikiran

menetapkan subyek dan

sampel

kesimpulan dan saran

menganalisis data dan

membahas

mengumpulkan data dan

menvalidasi data

menentukan fokus dan sub-subfokus serta merumuskan

menemukan masalah/fenomena

/ kasus

Guna memahami lebih mendalam dan mempunyai wawasan yang lebih luas, peneliti

harus melakukan studi pustaka/kajian teoretik. Langkah berikutnya, membuat pedoman

wawancara yang mengacu pada fokus dan subfokus dan melakukan pengumpulan data.

Data yang telah berhasil dikumpulkan, selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan

menggunakan alat analisis yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Proses penelitian

kualitatif dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Proses Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri pokok karakteristik antara lain:

1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Fenomena/peristiwa-

peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama

penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi untuk memahami dan mempelajari

situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian.

Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat

hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil yang diperoleh segera

disusun saat itu pula.

2. Memiliki sifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, hasil

wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen atau catatan lapangan, disusun

18. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang hakikatnya yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena/peristiwa terjadi. Untuk itu, peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya se-hingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.

3. Tekanan pada proses bukan hasil. Data dan informasi yang diperlu-kan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Untuk itu, diper-lukan gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, agar menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentransformasi data menjadi angka. Makna suatu proses dimunculkan konsep- konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil pe-nelitian tersebut.

4. Bersifat induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hokum atau teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling ber-kaitan.

5. Mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu fenomena/peristiwa. Peneliti dapat mencari informasi dari seorang informan. Sebagai bahan pemband-ing peneliti juga dapat mencari informasi dari informan lainnya agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai fenomena/peristiwa yang diteliti. Ketepatan informasi dari para informan/parti-

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .19

sipan diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kualitatif dapat di-golongkan menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Naratif; bertujuan menggali pengalaman individu dan menyusunya dalam bentuk narasi/cerita (biografi atau autobografi).2. Fenomenologis;oertujuan menggali pengalaman subyektif nforman/partisipan.3. Etnografi; bertujuan penemuan tema budaya.4. Studi Kasus; bertujuan pendalaman kasus.5. Grounded Teori; bertujuan menghasilkan teori dari data.6. Analisis Isi; bertujuan pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak (teks) dalam media massa.

C. Pendekatan Penelitian Kombinasi (Mix Method) Penelitian kombinasi (mix method) didasarkan pemikiran yang pragmatis (pragmatism philosophical) yang menyatakan bahwa metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dikombinasikan dalam satu ke-

Bab II Pendekatan Penelitian

13

informasi dari informan lainnya agar dapat diperoleh titik-titik temu dan

pandangan mengenai fenomena/peristiwa yang diteliti. Ketepatan informasi dari

para informan/partisipan diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan

hasil penelitian secara sahih dan tepat.

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kualitatif dapat digolongkan menjadi

beberapa jenis yaitu:

1. Naratif; bertujuan menggali pengalaman individu dan menyusunya dalam

bentuk narasi/cerita (biografi atau autobiografi).

2. Fenomenologis; bertujuan menggali pengalaman subyektif

informan/partisipan.

3. Etnografi; bertujuan penemuan tema budaya.

4. Studi Kasus; bertujuan pendalaman kasus.

5. Grounded Teori; bertujuan menghasilkan teori dari data.

6. Analisis Isi; bertujuan pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi

tertulis atau tercetak (teks) dalam media massa.

Tabel 2.2 Karakteristik Penelitian Kualitatif

No Aspek Karakteristik 1. Tujuan Mencari hipotesis, Pengembangan teori 2. Paradigma Alami (Natural) 3. Logika berpikir Induktif 4. Objek penelitian Fokus penelitian 5. Instrumen Periset sendiri, Observer, Participant, informan 6. Data Kualitatif (words), Nominal

7. Teknik Pengumpulan Data

Observasi, Wawancara, Dokumentasi, Website, Focus Group Discussion (FGD)

8. Analisis data Kategori, Kode, Persentase, NVivo, CAQDAS 9. Keabsahan data Triangulasi, Cross-checking

10. Desain Timbul setelah terjun di lapangan 11. Sampel, responden Purposif, Snowball ditentukan di lapangan 12. Tipe pertanyaan Bagaimana, Mengapa 13. Masalah penelitian Berubah, Tidak tetap/berkembang 14. Uji hipotesis – 15. Generalisasi hasil –

20. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

giatan penelitian. Penelitian kombinasi adalah pendekatan penelitian yang menggabungkan atau menghubungkan metode penelitian kuan-titatif dan kualitatif. Penggabungan antara filsafat metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tersebut oleh Johnson dan Cristensen disebut filsafat pragmatis (Sugiyono, 2012 p. 400). Mulai tahun 1990-an, beberapa peneliti menolak pernyataan bah-wa metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak digabungkan, dan mulai mengembangkan pemikiran yang pragmatis, bahwa penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dikombinasikan dalam satu studi/peneli-tian.Newman dan Benz sebagaimana dikutip oleh Creswell (2009, p.204) menyatakan bahwa “Quantitative and Qualitative Approach are should not be viewed as polar opposites or dichotomy; instead the represent different ends on a continuum”. Metode kombinasi terletak dalam satu garis yang kontinum, pada ujung kiri metode kuantitatif dan ujung kanan metode kualitatif atau sebaliknya dan di antara keduanya terletak metode kombinasi. Metode kombinasi tidak harus berada di tengah-tengahnya, tetapi bias lebih berat ke kuantitatif atau ke kualitatif. Peneliti dalam pengumpulan dan analisis data, integrasikan temuan, dan menarik kesimpulan dilakukan secara inferensial dengan menggunakan dua pendekatan atau metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam satu studi. Metode kombinasi digunakan untuk men-jawab pertanyaan penelitian pada satu penelitian. Penelitian kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif atau metode kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk memahami permasalahan penelitian. Dengan menggunakan metode kombinasi dianggap akan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik bila dibandingkan dengan satu metode saja karena dapat memperluas dan memperdalam temuan penelitian. Proses penelitian kombinasi bersifat deduktif dan induktif, artinya bahwa peneliti dapat memulai penelitian dari metode kuantitatif terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan metode kualitatif (model/desain sequen-tial explanatory) atau memulai penelitian dari metode kualitatif terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan metode kuantitatif (model/desain se-quential explaratory). Peneliti juga dapat melakukan penelitian

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .21

dengan menggabungkan kedua metode secara bersamaan dan seim-bang,dalam waktu yang sama (model/desain concurrent triangulation). Proses penelitian kombinasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kombinasi dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Penelitian Pengembangan Model; bertujuan untuk menghasil-kan suatu produk dan menguji keefektifan model.

2. Penelitian Evaluasi Program; bertujuan untuk mengevaluasi tingkat efektifitas dan efisiensi suatu program dan memberikan-rekomendasi kepada pengambil

kebijakan (decision maker) untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan program terse-but.

3. Penelitian Evaluasi Kebijakan; bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan suatu kebijakan dan memberikan rekomendasi ke pada pengambil kebijakan untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau mengganti kebijakan tersebut.

Bab II Pendekatan Penelitian

15

sequential explaratory). Peneliti juga dapat melakukan penelitian dengan menggabungkan

kedua metode secara bersamaan dan seimbang, dalam waktu yang sama (model/desain

concurrent triangulation). Proses penelitian kombinasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2012, p.501) Gambar 2.5 Proses Penelitian Kombinasi

.

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kombinasi dapat digolongkan menjadi

beberapa jenis yaitu:

1. Penelitian Pengembangan Model; bertujuan untuk menghasilkan suatu produk

dan menguji keefektifan model.

2. Penelitian Evaluasi Program; bertujuan untuk mengevaluasi tingkat efektifitas dan

efisiensi suatu program dan memberikan rekomendasi kepada pengambil

Masalah yang Sejenis

Sumber Data

Meta Analisis

Kesimpulan memperkuat, memperlemah, bertentangan

Analisis Data Kuantitatif

Analisis Data Kuantitatif

Pengumpulan Data Kuantitatif

Pengumpulan Data Kualitatif

Rumusan Hipotesis

Memperkuat Peneliti sbg

Human Instrument

Landasan Teori

Masalah Kuantitatif

Masalah Kualitatif

22. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

4. Penelitian Tindakan; bertujuan meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil suatu kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka ketiga pendekatan penelitian dapat diringkas dalam bentuk skema sebagai berikut:

Selain berdasarkan pendekatan yang digunakan, jenis-jenis pene-litian juga dapat dibedakan berdasarkan tujuan, metode analisis, jenis data, dan waktu. Berdasarkan hal-hal tersebut, secara umum jenis pe-nelitian dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

1. Berdasarkan tujuan, yaitu: penelitian dasar (basic research), pe-nelitian terapan (applied research), dan penelitian kebijakan (poli-cy research).

2. Berdasarkan metode analisis, yaitu: penelitian deskriptif, peneli-tian komparatif, dan penelitian asosiatif.

3. Berdasarkan jenis data yaitu: penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, dan penelitian campuran antara kuantitatif dan kualitatif.

4. Berdasarkan waktu, yaitu: penelitian cross section, penelitian longitudinal, dan gabungan antara cross section dan longitudinal (panel).

Bab II Pendekatan Penelitian

16

kebijakan (decision maker) untuk memutuskan apakah akan melanjutkan,

memperbaiki atau menghentikan program tersebut.

3. Penelitian Evaluasi Kebijakan; bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan suatu

kebijakan dan memberikan rekomendasi kepada pengambil kebijakan untuk

memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau mengganti kebijakan

tersebut.

4. Penelitian Tindakan; bertujuan meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta

hasil suatu kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka ketiga pendekatan penelitian dapat diringkas dalam

bentuk skema sebagai berikut:

Gambar 2.6 Pendekatan dan Jenis-Jenis Penelitian

Selain berdasarkan pendekatan yang digunakan, jenis-jenis penelitian juga dapat

dibedakan berdasarkan tujuan, metode analisis, jenis data, dan waktu. Berdasarkan hal-hal

tersebut, secara umum jenis penelitian dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

1. Berdasarkan tujuan, yaitu: penelitian dasar (basic research), penelitian terapan

(applied research), dan penelitian kebijakan (policy research).

Dominasi Pemikiran Deduktif

Pendekatan Penelitian Kuantitatif

1. Kuantitatif Komparatif (Eksperimen dan Expost Facto)

2. Kuantitatif Asosiatif (Korelasional dan Kausal)

Dominasi Pemikiran Induktif

Pendekatan Penelitian Kualitatif

1. Naratif 2. Fenomenologi 3. Etnografi 4. Studi Kasus 5. Grounded Theory 6. Analisis Isi

Dominasi Pemikiran Deduktif dan Induktif

Pendekatan Penelitian Kombinasi Kuantitatif dan Kualitatif

1. Pengembangan Model/Instrumen 2. Evaluasi Program 3. Evaluasi Kebijakan 4. Penelitian Tindakan

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .23

BAB III PROPOSAL PENELITIAN

Proposal penelitian merupakan usulan yang dibuat/ditulis oleh peneliti yang berisi hal-hal/permasalahan yang akan diteliti, berbagai kegiatan dan langkah-langkah sistematis berikut rencana jadwal peneli-tiannya yang dituangkan dalam tiga bab yaitu: Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teoretis, dan Bab III Metode Penelitian. Proposal penelitian dijadikan pedoman bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Untuk itu proposal penelitian wajib dibuat oleh peneliti/mahasiswa program sebe-lum melakukan penelitian di lapangan. Proposal penelitian dibuat sesuai dengan jenis penelitian, bagian-bagian, dan sistematika sebagaimana diuraikan di bawah ini.

A. Proposal Penelitian Kuantitatif1. Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kuantitatif

a. Bagian AwalBagian awal meliputi halaman sampul depan (cover), Lembar Persetujuan Pembimbing, Lembar Pengesahan Tim Penguji (jika sudah diuji), Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan Daftar Tabel (jika ada).

b. Bagian IntiBagian inti terdiri dari tiga Bab yaitu:1) Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah, Iden-

tifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Mas-alah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian.

2) Bab II Landasan Teori, berisi teori variabel-variabel yang akan diteliti, Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan, Kerangka Teori, dan Hipotesis.

3) Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Popula-si dan Sampel, Instrumen Penelitian (masing-masing vari-abel yang akan diteliti), Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Hipotesis Statistika.

24. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

c. Bagian AkhirBagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang hanya digu-nakan dalam proposal penelitian).

2. Sistematika Proposal Penelitian KuantitatifProposal penelitian kuantitatif disusun dengan sistematika sebagai berikut: HALAMAN SAMPUL DEPAN (COVER)LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGLEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI (jika sudah diuji) KATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR GAMBAR (jika ada) DAFTAR TABEL (jika ada) BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangB. Identifikasi MasalahC. Pembatasan MasalahD. Rumusan MasalahE. Tujuan PenelitianF. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORIA. Teori Variabel-variabel penelitianB. Hasil Penelitian Terdahulu yang RelevanC. Kerangka TeoriD. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian 2. Waktu Penelitian

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian 2. Sampel Penelitian

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .25

C. Instrumen Penelitian1. Definisi Konseptual2. Definisi Operasional3. Kisi-Kisi Instrumen Awal4. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

D. Teknik Pengumpulan DataE. Teknik Analisis DataF. Hipotesis Statistik

DAFTAR PUSTAKA

3. Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif Lihat penjelasan isi sistematika skripsi kuantitatif pada Bab IV (pen-jelasan sama).

B. Proposal Penelitian Kualitatif1. Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kualitatif

a. Bagian AwalBagian awal meliputi halaman sampul depan (cover), Lem-bar Persetujuan Pembimbing, Lembar Pengesahan Tim Penguji (jika sudah diuji), Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan Daftar Tabel (jika ada).

b. Bagian Inti Bagian inti terdiri dari tiga Bab yaitu:

1) Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus dan Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Peneli-tian, dan Manfaat Penelitian.

2) Bab II Landasan Teori, berisi: Teori Fokus dan Teori Sub-fokus-Subfokus penelitian, dan Hasil Penelitian Terdahu-lu yang Relevan.

3) Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu Pe-nelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Sum-ber Data dan Sampel Penelitian, Pengujian Keabsahan Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

26. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

c. Bagian AkhirBagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang hanya di-gunakan dalam proposal penelitian).

2. Sistematika Proposal Penelitian KualitatifProposal penelitian kualitatif disusun dengan sistematikasebagai berikut: HALAMAN SAMPUL DEPAN (COVER)LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGLEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI (jika sudah diuji) KATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR GAMBAR (jika ada) DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Fokus dan Subfokus PenelitianC. Rumusan MasalahD. Tujuan PenelitianE. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis 2. Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Teori Fokus PenelitianB. Konsep Subfokus PenelitianC. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

BAB III METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian2. Waktu Penelitian

B. Sumber Data dan Sampel Penelitian1. Sumber Data Penelitian2. Sampel Penelitian

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .27

C. Teknik Pengumpulan DataD. Pengujian Keabsahan DataE. Teknik Analisis Data DAFTAR PUSTAKA

3. Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif Lihat penjelasan isi sistematika skripsi kualitatif pada Bab IV

(penjelasan sama).

28. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

BAB IV SKRIPSI

Skripsi merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang disusun oleh peneliti/mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian em-piris untuk dijadikan bahan kajian akademis. Skripsi berisi teori-teori yang didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupa-kan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, mengandung metode pengumpulan dan analisis data serta menyajikan kesimpulan dan men-gajukan rekomendasi/saran. Skripsi wajib dibuat oleh mahasiswa untuk lulus pendidikan jenjang S1.

Pada dasarnya, skripsi di lingkungan ITL Trisakti merupakan kelan-jutan dari proposal penelitian (memuat Bab I, Bab II, dan Bab III). Ke-tiga bab tersebut, kemudian dilanjutkan ke Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan serta Bab V Kesimpulan dan Saran dalam skripsi. Dalam skripsi juga sudah dilengkapi berbagai lampiran yang relevan dengan penelitian. Skripsi dibuat sesuai dengan jenis penelitian, bagian-bagian, dan sistematika sebagaimana diuraikan di bawah ini.

A. Skripsi Kuantitatif1. Bagian-Bagian Skripsi Kuantitatif

a. Bagian AwalBagian awal meliputi halaman sampul depan (hard cov-er), halaman kosong, halaman sampul dalam, Lembar Bebas dari Plagiarisme, Lembar Persetujuan Pem-bimbing, Lembar Pengesahan Panitia Penguji, Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah, Ab-strak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada) dan Daftar Tabel (jika ada).

b. Bagian IntiBagian inti terdiri dari lima Bab yaitu:1) Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumu-san Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian.

2) Bab II Landasan Teori, berisi: Teori variabel-variabel

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .29

yang akan diteliti, Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan, Kerangka Teori, dan Hipotesis (hipotesis penelitian).

3) Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian (mas-ing-masing variabel yang akan diteliti), Teknik Peng-umpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Hipotesis Statistika.

4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: data deskriptif, Pengujian Hipotesis, dan Pembaha-san Hasil Penelitian.

5) Bab V Kesimpulan dan Saran.

c. Bagian AkhirBagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang di

gunakan dalam Skripsi) serta Lampiran (terdiri dari lampiran Surat Keterangan Penelitian, Kuesioner/Angket Penelitian, Perhitung uji kesahihan kuesioner, Perhitungan Uji Hipote-sis), dan Riwayat Hidup Peneliti.

Bab IV Skripsi

24

2) Bab II Landasan Teori, berisi: Teori variabel-variabel yang akan diteliti,

Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan, Kerangka Teori, dan Hipotesis

(hipotesis penelitian).

3) Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu Penelitian (termasuk

Rencana Jadwal Penelitian), Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian

(masing-masing variabel yang akan diteliti), Teknik Pengumpulan Data,

Teknik Analisis Data, dan Hipotesis Statistika.

4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: data deskriptif, Pengujian

Hipotesis, dan Pembahasan Hasil Penelitian.

5) Bab V Kesimpulan dan Saran.

c. Bagian Akhir

Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan dalam Skripsi)

serta Lampiran (terdiri dari lampiran Surat Keterangan Penelitian,

Kuesioner/Angket Penelitian, Perhitung uji kesahihan kuesioner, Perhitungan Uji

Hipotesis), dan Riwayat Hidup Peneliti.

Gambar 4.1. Bagian-bagian Skripsi Kuantitatif

30. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

2. Sistematika Skripsi KuantitatifSkripsi kuantitatif disusun dengan sistematika sebagai berikut: HALAMAN SAMPUL DEPAN (COVER)HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR BEBAS DARI PLAGIARISMELEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJILEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ABSTRAKKATA PENGANTAR DAFTAR ISIDAFTAR GAMBAR (jika ada) DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Identifikasi MasalahC. Pembatasan MasalahD. Rumusan MasalahE. Tujuan PenelitianF. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORIA. Teori Variabel Penelitian (terikat dan bebas)B. Hasil Penelitian Terdahulu yang RelevanC. Kerangka TeoriD. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian2. Waktu Penelitian

B. Populasi dan Sampel Penelitian1. Populasi2. Sampel

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .31

C. Instrumen Penelitian1. Definisi Konseptual2. Definisi Operasional3. Kisi-Kisi kuesioner

D. Teknik Pengumpulan DataE. Teknik Analisis DataF. Hipotesis Statistika

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Temuan DataB. Pengujian HipotesisC. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASIA. KesimpulanB. Saran

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANLAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN (dari institusi/lembaga/organisasi tempat penelitian)LAMPIRAN 2 KUESIONER/ANGKET PENELITIAN (angket final/setelah uji coba serta valid dan reliabel).LAMPIRAN 4 DATA HASIL PENELITIAN (masing-masing variabel penelitian),LAMPIRAN 5. PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS (dapat berupa print out hasil perhitungan menggunakan program SPSS, Lisrel, SEM, AMOS, dan sebagainya).Dan lain-lain yang relevan RIWAYAT HIDUP PENELITI

3. Penjelasan Sistematika Skripsi Kuantitatif

Sebelum dijelaskan tiap bagian isi sistematika skripsi kuanti-tatif, terlebih dahulu dijelaskan perbedaan antara penelitian kuan-titatif variabel laten dan penelitian kuantitatif variabel terukur. Per-

32. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

bedaan tersebut didasarkan pada bisa atau tidaknya variabel yang diteliti diamati/diobservasi secara langsung atau tidak. Variabel lat-en adalah variabel yang tidak dapat diobservasi secara langsung (unobservable variable), sedangkan variabel terukur adalah varia-bel yang dapat diobservasi secara langsung (observable variable).

Contoh variabel laten antara lain: kebahagian, pelatihan, kinerja, motivasi, kepuasan kerja, perilaku, kerja tim, sistem pe-layanan dan lain-lain.Variabel motivasi misalnya, tidak dapat di-ukur secara langsung dari responden, untuk itu peneliti harus membuat “konstruk” berdasarkan sintesis dari variabel motivasi dan menanyakan langsung kepada responden dengan instrumen penelitian berbentuk kuesioner/angket. Contoh variabel terukur antara lain: pendapatan/gaji karyawan, jumlah barang, jarak tem-puh kendaraan, jumlah produksi kendaraan, berat barang, daya muat gudang, dan sebagainya.

Variabel pendapatan/gaji misalnya, dapat diukur secara langsung dari responden atau data tentang besarnya pendapatan/gaji perbulan dari masing-masing responden (pegawai/karyawan) pada suatu instansi/lembaga/organisasi yang diteliti sudah ada. Untuk itu peneliti dapat memperoleh data tentang pendapatan tersebut misalnya dari bagian keuangan, sehingga tidak perlu menanyakan langsung kepada responden Peneliti juga tidak perlu membuat sintesis dan “kontruk” serta tidak memerlukan instrumen penelitian/angket.

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang

Pada bagian latar belakang ini diuraikan tentang perma-salahan yang menjadi alasan atau yang melatarbelakangi penelitian dilakukan. Dalam penelitian kuantitatif, hal yang menjadi permasalahan utama adalah variabel terikatnya (Y), sehingga uraian dimulai dengan penjelasan tentang variabel Y tersebut terlebih dahulu secara umum. Kemudian diuraikan tentang kondisi variabel Y yang seharusnya/ideal (Das Sol-len) dengan menuliskan referensi atau dasar-dasar regula-

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .33

si/aturannya. Selanjutnya diuraikan tentang kondisi varia-bel Y sesuai kenyataan yang ada/fakta (Das Sein) dengan menuliskan data awal yang diperoleh oleh peneliti pada studi pendahuluan. Lalu antara Das Sollen dan Das Sein diband-ingkan. Permasalahan akan timbul jika terjadi kesenjangan (gap) antara Das Sollen dengan Das Sein atau adanya keti-daksesuaian antara kondisi ideal dengan riil yang ada di lapa-ngan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti dapat menya-takan bahwa permasalahan (variabel Y) menarik dan perlu/urgen untuk diteliti. Kemudian peneliti menguraikan tentang variabel- variabel (variabel bebas atau X) yang dapat mem-pengaruhi variabel Y, sebutkan sebanyak-banyaknya. Peneliti perlu juga menguraikan pertimbangan-pertimbangan lain ten-tang ketertarikannya untuk meneliti obyek/subyek penelitian tersebut.

B. IdentifikasiMasalah Bagian ini merupakan pendataan sejumlah permasalah-

an yang muncul pada obyek/subyek sehubungan dengan per-masalahan penelitian yang ditemui oleh peneliti sebagaimana yang telah diuraikan dalam latar belakang. sejumlah permas-alahan tersebut kemudian diidentifikasi dan dituliskan dalam bentuk pernyataan bukan kalimat pertanyaan. Berdasarkan identitifikasimasalah tersebut, peneliti akan menentukan ma-salahyangpenting dan mendesak untuk diteliti yang kemudi-an dijadikan masalah utama penelitian (variabel Y).

C. Pembatasan Masalah Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yak-

ni memilih beberapa variabel penelitian saja dari sejumlah variabel yang telah disebutkan dalam bagian latar belakang. Misalnya peneliti memilih tiga variabel penelitian terdiri dari variabel terikat (Y), variabel bebas 1 (X1) dan variabel be-bas 2 (X2) yang benar-benar dianggap penting untuk diteliti. Pembatasan masalah tersebut dilakukan mengingat adanya

34. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

keluasan permasalahan dan keterbatasan dalam hal waktu atau hal lainnya.

D. Rumusan Masalah Masalah yang dirumuskan sesuai dengan variabel pene-

litian yang telah dibatasi atau dipilih untuk diteliti (misalnya tiga variabel). Rumusan masalah ditulis dalam bentuk per-tanyaan.

E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan

keinginan peneliti untuk mendapatkan jawaban atas per-tanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Tu-juan penelitian ditulis dalam bentuk kalimat pernyataan.

F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian memuat dua hal yaitu manfaat teo-

retis dan praktis bagi pihak-pihak yang terkait dengan upaya pemecahan masalah penelitian. Manfaat teoretis adalah ke-gunaan hasil penelitian terhadap pengembangan keilmuan. Manfaat praktis adalah kegunaan hasil penelitian untuk kepentingan stakholder (institusi/lembaga/organisasi/ mas-yarakat) terkait dengan hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORIA. Landasan Teori Variabel Y Peneliti menuliskan konsep-konsep atau teori-teori dari

berbagai pendapat ahli dan referensi lainnya (regulasi/pera-turan) mengenai variable-variabel yang ditelitinya. Selain mencantumkan konsep-konsep/teori dari berbagai sumber referensi, peneliti juga dapat menganalisis setiap konsep/te-ori yang dicantumkan tersebut serta membandingkan antar konsep. Pada bagian akhir deskripsi masing-masing varia-bel penelitian dibuat kesimpulan atau sintesis berikut indika-tor-indikatornya (untuk variabel terukur tidak perlu dibuat sin-tesis). Sintesis inilah yang kemudian dijadikan acuan dalam membuat deskripsi konseptual (dalam proses pembuatan

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .35

dan pengembangan instrumen penelitian/kuesioner).

B. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan Peneliti menuliskan hasil-hasil penelitian atau kajian ter-

dahulu yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukannya. Lapo-ran hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu dapat berupa disertasi, Skripsi, jurnal atau karya-karya tulis ilmiah lainnya. Hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu yang relevan di-tuliskan dengan urutan: nama peneliti/penulis, tahun, judul, metode penelitian yang digunakan, dan hasil penelitiannya yang dituliskan dalam bentuk dideskripsi/narasi. Selanjutnya, hasil penelitian dari berbagai penelitian atau kajian terdahulu tersebut dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dituliskan persamaan maupun perbedaannya (dapat dituliskan dalam bentuk tabel).

C. Kerangka Teori Peneliti menyusun kerangka teori dengan menghubung-

kan antar variabel yang diteliti (sebagai contoh: X1 dan/terh-adap Y, X2 dan/terhadap Y, X1 dan/terhadap X2 terhadap Y atau X1 dan X2 terhadap Y). Dengan demikian peneliti menu-liskan keterkaitan antar variabel yang didukung oleh teori yang ada (jika ada teorinya) atau merupakan hasil pemikiran peneliti yang didukung dengan argumentasi logis bahwa vari-abel-variabel tersebut ada keterkaitannya. Kerangka teori ini merupakan dasar untuk merumuskan hipotesis penelitian.

D. Hipotesis Peneliti merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban

sementara atas pertanyaan penelitian yang telah dirumus-kan. Hipotesis yang dirumuskan adalah Hipotesis penelitian/alternatif (H1/Ha) yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan kerangka teori yang telah disusun. Banyaknya rumusan hipotesis peneli-tian sama dengan jumlah rumusan masalah/subjudul pada kerangka teori.

36. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

BAB III METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilakukan. Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian dilakukan berikut jadwal penelitiannya (untuk proposal penelitian: rencana jadwal penelitian). Contoh jadwal penelitian sebagai berikut:

B. Populasi dan Sampel Penelitian Peneliti menjelaskan populasi yang diteliti dan sampel pene-

litiannya. Populasi adalah semua individu atau unit atau peris-tiwa yang ditetapkan sebagai subyek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu dan merupakan wilayah generalisasi yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri atau sifat yang sama dengan populasinya dan harus representatif. Sampel diambil dari populasi dengan menggunakan teknik tertentu (simple random sampling, pro-portionate stratified random sampling, cluster sampling dan sebagainya) dan penentuan besar/jumlahnya menggunakan rumus-rumus penentuan sampel (rumus Solvin, rumus Taro Yamane, rumus Isaac dan Michael, rumus Cochran, rumus Cohen, dan sebagainya).

Bab IV Skripsi

31

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

No.

Kegiatan

Tahun 2018 Juli Agustus Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pembuatan Draft

Proposal Penelitian

2 Proses Pembimbingan

3 Validasi Proposal Penelitian

4 Perbaikan Proposal Penelitian

5 Pengumpulan Data

6 Analisis Data

7 Penyusunan Laporan Penelitian/Skripsi

8 Ujian Skripsi 9 Perbaikan Skripsi

10 Penyerahan Skripsi

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Peneliti menjelaskan populasi yang diteliti dan sampel penelitiannya. Populasi

adalah semua individu atau unit atau peristiwa yang ditetapkan sebagai subyek

penelitian yang memiliki karakteristik tertentu dan merupakan wilayah generalisasi

yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri

atau sifat yang sama dengan populasinya dan harus representatif. Sampel diambil dari

populasi dengan menggunakan teknik tertentu (simple random sampling,

proportionate stratified random sampling, cluster sampling dan sebagainya) dan

penentuan besar/jumlahnya menggunakan rumus-rumus penentuan sampel (rumus

Solvin, rumus Taro Yamane, rumus Isaac dan Michael, rumus Cochran, rumus Cohen,

dan sebagainya).

C. Instrumen Penelitian

Instrumen menjelaskan instrumen penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan data, yaitu berbentuk kuesioner/angket. Instrumen penelitian masing-

masing variabel dibuat bukan didasarkan atas keinginan peneliti semata, namun dibuat

berdasarkan sinSkripsi dari konsep-konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian.

Selanjutnya, dikembangkan melalui langkah-langkah dengan merumuskan/membuat:

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .37

C. Instrumen Penelitian Instrumen menjelaskan instrumen penelitian yang digunakan

untuk mengumpulkan data, yaitu berbentuk kuesioner/angket. Instrumen penelitian masing- masing variabel dibuat bukan didasarkan atas keinginan peneliti semata, namun dibuat ber-dasarkan sinSkripsi dari konsep-konsep dan teori yang digu-nakan dalam penelitian. Selanjutnya, dikembangkan melalui langkah-langkah dengan merumuskan/membuat:

1. Definisi konseptual (didasarkan rumusan sintesis).2. Definisi operasional (sudah disebutkan responden yang

mengisi/ menjawab kuesioner/angket dan skala penguku-rannya).

3. Kisi-kisi pertanyaan kuesioner.4. Pengujian validitas dan reliabilitas (setelah instrumen diu-

jicobakan dan selanjutnya dapat dibuat kisi-kisi instrumen final).

Butir-butir pertanyaan/pernyataan dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen dan dirumuskan secara benar, sehingga dapat mengukur indikator tiap variabel yang diteliti. Untuk itu, butir-butir pertanyaan/pernyataan harus ditulis/ dirumuskan dengan cara/ki-at-kiat yang benar pula.

D. Teknik Pengumpulan Data Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam peng-

umpulan data. Sesuai dengan instrumen penelitian yang digu-nakan berbentuk kuesioner/angkat, maka teknik utama yang digunakan dalam pengumpulan data kuantitatif yaitu dengan kuesioner/angket. Peneliti dapat juga menyebutkan teknik peng-umpulan data lainnya untuk mengumpulkan data pendukung misalnya dengan observasi, studi dokumentasi, dan sebagain-ya jika benar-benar diperlukan.

E. Teknik Analisis Data Peneliti menjelaskan teknik analisis data yang digunakan.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data

38. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

kuantitatif (berbentuk angka/hasil jawaban responden) yaitu den-gan statistik meliputi statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan dalam hal penyajian data, ukuran sentral, dan ukuran penyebaran. Penyajian data menggunakan daftar distribusi frekuensi dan histogram. Ukuran sentral meliputi rata-rata (mean), median (nilai tengah) dan modus (nilai yang sering muncul). Ukuran penyebaran meliputi varians dan sim-pangan baku atau standar deviasi (standard deviation). Sedang-kan statistik inferensial/ kausal digunakan untuk menguji asumsi klasik dan hipotesis.

F. Hipotesis Statistika Peneliti menjelaskan hipotesis statistika yang dirumuskan

dengan simbul-simbul statistik berdasarkan rumusan hipotesis penelitian (H1/Ha), agar bisa diuji atau diukur. Contoh rumusan hipotesis statistika sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama: pengujian pengaruh langsung positif variabel X1 terhadap variabel Y. H0 : βyX1 ≤ 0 H1 : βyX1 > 02. Hipotesis kedua: pengujian pengaruh langsung positif variabel X2 terhadap variabel Y. H0 : βyx2 ≤ 0 H1 : βyx2 > 03. Hipotesis ketiga: pengujian pengaruh langsung positif varia bel X1 dan X2 secara Bersama-sama terhadap variabel Y.

H0 : βyx1x2≤ 0 H1 : βyx1x2 > 0

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Data Peneliti menjelaskan hasil penelitian dalam bentuk deskripsi data setiap variabel yang diteliti. Deskripsi data meliputi rata-rata (mean), median (nilai tengah) dan modus (nilai yang sering muncul)

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .39

serta varians dan simpangan baku atau standar deviasi (standard deviation). Selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi dan gam-bar histogram agar sebaran data/skor setiap variabel menjadi lebih jelas.

B. Pengujian Hipotesis Peneliti menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan dan lang-kah-langkah dalam melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hi-potesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel (bila menggunakan model regresi bergan-da atau analisis jalur). Pada pengujian hipotesis juga disampaikan ketentuannya, seperti:

Tolak H0 : jika thitung > ttabel, yang berarti bahwa variabel X1 berpengaruh terhadap variabel Y.

Terima H0 : jika thitung ≤ ttabel, yang berarti bahwa variabel X1 tidak berpengaruh terhadap variabel Y.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus- rumus statistik (uji-t, uji-F, dan sebagainya). Taraf signifikansi yang digunakan dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan α = 0,05 atau α = 0,01. Perhitungan dapat dibantu dengan menggunakan komputer program Excel, SPSS, dan sebagainya.

C. Pembahasan Peneliti membahas hasil penelitian yang dideskripsikan ber-dasarkan pengujian hipotesis masing-masing hipotesis yang diuji. Pembahasan tersebut dimaksudkan untuk memperjelas hasil pen-gujian hipotesis yang masih dirumuskan secara statistika yang se-lanjutnya diuraikan secara kualitatif. Pembahasan dimulai dari pem-buktian empirik (hasil pengujian hipotesis) pertama dan berikutnya, ditulis dalam subjudul- subjudul. Selanjutnya menyebutkan hasil pembuktian empirik dan temuan penelitian. Misalnya: berdasarkan hasil pembuktian empirik, maka temuan penelitian menunjukkan bahwa variabel X1 merupakan salah satu variabel yang sangat penting dan berpengaruh langsung terhadap variabel Y. Dalam

40. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

menuliskan pembahasan juga disampaikan konsep/teori dan pe-nelitian terdahulu (jika ada) yang relevan dengan variabel yang di-bahas tersebut. Dengan membandingkan hasil penelitian dengan konsep/teori dan penelitian terdahulu, maka dapat diketahui bahwa hasil penelitian mendukung atau menolak teori dan penelitian yang telah ada sebelumnya. Jika terdapat hipotesis yang tidak teruji (ti-dak ada pengaruh langsung antar variabel), maka dikemukan ar-gumentasi logis peneliti mengapa hipotesis tidak teruji termasuk keterbatasan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan Peneliti menyimpulkan hasil pengujian Hipotesis dan pem-

bahasan dari masing- masing pengujian Hipotesis yang tel-ah dilakukan (kesimpulan 1: hasil penguji Hipotesis pertama, kesimpulan 2: hasil penguji Hipotesis kedua, kesimpulan 3: hasil penguji Hipotesis ketiga, kesimpulan ke-n: hasil penguji Hipotesis ke-n… dst). Dengan demikian kesimpulan merupakan deskripsi ringkas dari hasil pengujian Hipotesis dan pembaha-san.

B. Saran Peneliti mengemukakan saran yang ditujukan kepada pi-

hak-pihak terkait tentang perlunya penelitian/kajian lanjutan dari hasil penelitian (jika obyek yang diteliti tersebut masih perlu untuk diteliti/dikaji lebih lanjut) dan implementasi hasil penelitian untuk pemecahan masalah-masalah praktis bagi pihak-pihak terkait (stakeholder).

C Skripsi Kualitatif1. Bagian-Bagian Skripsi Kualitatif

a. Bagian Awal Bagian awal meliputi halaman sampul depan (hard cov-

er), halaman kosong, halaman sampul dalam, Lembar Bebas dari Plagiarisme, Lembar Persetujuan

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .41

Pembimbing, Lembar Pengesahan Panitia Penguji, Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada) dan Daftar Tabel (jika ada).

b. Bagian Inti Bagian inti terdiri dari lima Bab yaitu:

1) Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus dan Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Pe-nelitian, dan Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan Manfaat Praktis).

2) Bab II Landasan Teori, berisi: Teori Fokus dan Teori Subfokus-Subfokus penelitian, dan Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan.

3) Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Wak-tu Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Sumberr Data dan Sampel Penelitian, Pengujian Ke-absahan Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Ha-sil Penelitian (terdiri dari Temuan Penelitian Subfokus 1, Temuan Penelitian Subfokus 2, Temuan Penelitian Subfokus 3, dst) dan Pembahasan (terdiri dari Pem-bahasan Temuan Penelitian Subfokus 1, Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 2, Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 3, dst).

5) Bab V Kesimpulan dan Saran.

c. Bagian Akhir Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digu-

nakan dalam Skripsi) serta Lampiran (minimal terdiri dari lampiran Surat Keterangan Penelitian, Pedoman Obser-vasi, Pedoman Wawancara, Catatan Hasil Observasi, Catatan Hasil Wawancara, Dokumen Pendukung), dan Riwayat Hidup Peneliti.

42. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

2. Sistematika Skripsi KualitatifSkripsi kualitatif disusun dengan sistematika sebagai berikut: HALAMAN SAMPUL DEPAN (COVER)HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR BEBAS DARI PLAGIARISMELEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJILEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ABSTRAKKATA PENGANTAR DAFTAR ISIDAFTAR GAMBAR (jika ada) DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Fokus dan Subfokus PenelitianC. RumusanMasalahD. Tujuan Penelitian

Bab IV Skripsi

36

4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Hasil Penelitian (terdiri

dari Temuan Penelitian Subfokus 1, Temuan Penelitian Subfokus 2,

Temuan Penelitian Subfokus 3, dst) dan Pembahasan (terdiri dari

Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 1, Pembahasan Temuan

Penelitian Subfokus 2, Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 3, dst).

5) Bab V Kesimpulan dan Saran.

c. Bagian Akhir

Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan dalam Skripsi)

serta Lampiran (minimal terdiri dari lampiran Surat Keterangan Penelitian,

Pedoman Observasi, Pedoman Wawancara, Catatan Hasil Observasi, Catatan

Hasil Wawancara, Dokumen Pendukung), dan Riwayat Hidup Peneliti.

Gambar 4.2. Bagian-bagian Skripsi Kualitatif

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .43

E. Manfaat Penelitian1. Manfaat Teoretis2. Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETISA. Deskripsi Konseptual

1. Konsep Fokus Penelitian2. Konsep Subfokus Penelitian

B. Hasil Penelitian Terdahulu yangRelevanC. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian2. Waktu Penelitian

B. Sumber Data dan Sampel Penelitian1. Sumber Data Penelitian2. Sampel Penelitian

C. Teknik Pengumpulan DataD. Keabsahan DataE. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil PenelitianB. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanB. Saran DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRANLAMPIRAN 1. SURAT KETERANGAN PENELITIAN (dari institusi/lembaga/organisasi tempat penelitian) LAMPIRAN 2. PEDOMAN OBSERVASILAMPIRAN 3. PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 4. CATATAN HASIL OBSERVASI LAMPIRAN 5. CATATAN HASIL WAWANCARALAMPIRAN 6. DOKUMEN PENDUKUNG (dapat berupa foto-foto

dan dokumen- dokumen yang relevan).RIWAYAT HIDUP PENELITI

44. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

3. Penjelasan Isi Sistematika Skripsi Kualitatif BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang

Peneliti mendeskripsikan tentang permasalahan yang men-jadi alasan atau yang melatarbelakangi penelitian dilakukan. Dalam penelitian kualitatif, hal yang menjadi permasalahan utama adalah variabel pertama yang merupakan obyek/subyek penelitian. Uraian dimulai dengan penjelasan tentang variabel tersebut terlebih dahulu secara umum. Kemudian diuraikan ten-tang fenomena atau kasus yang terjadi pada variabel ini sesuai kenyataan yang ada/fakta (Das Sein) dengan menuliskan data awal yang diperoleh oleh peneliti melalui studi pendahuluan. Lalu peneliti menguraikan kondisi variabel tersebut yang se-harusnya/ideal (Das Sollen) dengan menuliskan referensi atau dasar-dasar regulasi/aturannya. Permasalahan akan tergambar jika terjadi penyimpangan/ kesenjangan (gap) antara Das Sein dan Das Sollen atau adanya ketidaksesuaian antara kondisi ide-al dengan riil yang ada di lapangan, setelah dibandingkan. Ber-dasarkan hal tersebut, maka peneliti dapat menyatakan bahwa permasalahan variabel ini menarik dan perlu/urgen untuk diteliti. Selain itu, peneliti dapat mengemukakan tentang ketertarikan dan urgensi penelitian untuk dilakukan dengan menyampaikan pertimbangan-pertimbangan lain tentang ketertarikannya untuk meneliti obyek/subyek penelitian tersebut.

B. Fokus dan Subfokus PenelitianPeneliti menetapkan fokus penelitian yang pada dasar nya

yaitu obyek utama yang diteliti. Fokus penelitian inilah yang kemudian menjadi permasalahan utama yang diteliti. Setelah fokus penelitian ditetapkan, selanjutnya peneliti menetapkan sudut tinjauan dari fokus tersebut yang merupakan sub-subfokus penelitian. Fokus dan sub- subfokus penelitian dituliskan dalam bentuk pernyataan. Contoh fokus penelitian: “Sistem pelayanan Bandara X”. Berdasarkan fokus penelitian tersebut, secara lebih spesifik dirinci menjadi subfokus-subfokus sebagai berikut:

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .45

1. Pelayanan di bagian pemeriksaan tiket pesawat.2. Pelayanan di bagian keberangkatan.3. Pelayanan di bagian ground handling.4. Upaya pihak Bandara X dalam meningkatkan pelayanan. Jumlah subfokus tidak ditentukan, yang pasti lebih dari satu

subfokus disesuaikan dengan fokus penelitian.

C. Rumusan MasalahPeneliti merumuskan masalah utama berdasarkan fokus pe-

nelitian yang telah ditetapkan sebagai pertanyaan utama/payung penelitian. Masalah utama penelitian inilah yang kemudian dapat dijadikan judul penelitian. Selanjutnya peneliti merumuskan per-tanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih spesifik sesuai dengan sub- subfokus penelitian. Rumusan masalah dituliskan dalam kalimat pertanyaan. Contoh: Berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah pene-litian yaitu “Bagaimana sistem pelayanan Bandara X?”. Selan-jutnya lebih spesifik, permasalahan tersebut dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelayanan di bagian pemeriksaan tiket pesawat?2. Bagaimana pelayanan di bagian keberangkatan?3. Bagaimana pelayanan di bagian ground handling?4. Upaya apa yang telah dilakukan pihak Bandara X dalam meningkatkan pelayanan?

D. Tujuan Penelitian

Peneliti menjelaskan tujuan penelitian yaitu untuk “mengeta-hui” atau “menganalisis” permasalahan yang telah dirumuskan, terutama masalah-masalah yang lebih spesifik dalam pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian dituliskan dalam kalimat pernyata-an. Dengan demikian jumlah tujuan penelitian sama dengan jum-lah pertanyaan penelitian.

46. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

E. Manfaat PenelitianPeneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil

penelitian yang meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis yaitu manfaat terhadap pengembangan ilmu, penelitian, dan kajian-kajian selanjutnya. Sedangkan manfaat praktis adalah manfaat hasil penelitian untuk institusi/lembaga/ organisasi tempat penelitian dilakukan atau sebagai masukan dalam pemecahan masalah-masalah praktis dalam kehidupan masyarakat lainnya.

BAB II LANDASAN TEORIA. Teori Fokus Penelitian

Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep atau teori-teori dari berbagai ahli/pakar yang diperoleh dari berbagai referensi yang berhubungan dengan fokus penelitian. Referensi dapat berasal dari buku, jurnal/e-journal, undang-undang/peraturan- peratur-an, internet/wibesite dan sebagainya. Peneliti juga menganalisis masing- masing konsep/teori yang telah dikutip tersebut. Kuali-tas dan kuantitas konsep/teori yang dikutip, akan mencerminkan wawasan peneliti terhadap permasalahan penelitian yang diteliti.

B. Teori Subfokus PenelitianPeneliti mendeskripsikan konsep-konsep atau teori-teori dari

berbagai ahli/pakar yang diperoleh dari berbagai referensi yang berhubungan dengan subfokus penelitian. Referensi, tata cara dan ketentuan penulisan sama dengan penulisan teori fokus pe-nelitian.

C. Hasil Penelitian Terdahulu yang RelevanPeneliti menuliskan hasil-hasil penelitian atau kajian terdahu-

lu yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukannya. Laporan hasil-ha-sil penelitian atau kajian terdahulu dapat berupa disertasi, tesis, skripsi, jurnal atau karya-karya tulis ilmiah lainnya. Hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu yang relevan dituliskan dengan urutan: nama peneliti, tahun penelitian/penulisan dilakukan,

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .47

judul penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan hasil penelitiannya yang dituliskan dalam bentuk dideskripsi/narasi. Selanjutnya, hasil penelitian dari berbagai penelitian atau kajian terdahulu tersebut dibandingkan dengan penelitian yang dilaku-kan oleh peneliti, dituliskan persamaan maupun perbedaannya yang dapat dituliskan dalam bentuk tabel.

BAB III METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilaku-kan. Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian dilaku-kan berikut jadwal penelitiannya (untuk proposal penelitian: ren-cana jadwal penelitian). Contoh jadwal penelitian:

B. Sumber Data dan Sampel PenelitianPeneliti menjelaskan sumber data primer maupun skunder.

Sumber data primer yaitu para informan/nara sumber (ahli/aka-demisi, praktisi, pembuat kebijakan, pengguna/atasan/ pemimp-in suatu institusi/lembaga/ organisasi, pelaku/pegawai/ karyawan atau masyarakat). yang diwawancarai. Peneliti juga menjelaskan teknik penentuan sampel penelitian yang digunakan, misalnya menggunakan teknik penentuan sampel sesuai dengan tujuan penelitian (purposive sampling). Jumlah sampel disesuaikan dengan kebutuhan, biasa menggunakan teknik bola salju (snow-

Bab IV Skripsi

42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilakukan. Peneliti juga

menjelaskan waktu lamanya penelitian dilakukan berikut jadwal penelitiannya (untuk

proposal penelitian: rencana jadwal penelitian). Contoh jadwal penelitian:

Tabel 4.2 Jadwal Penelitian

No.

Kegiatan

Tahun 2018 Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pembuatan Draft

Proposal Penelitian

2 Proses Pembimbingan

3 Validasi Proposal Penelitian

4 Perbaikan Proposal Penelitian

5 Pengumpulan Data

6 Analisis Data

7 Penyusunan Laporan Penelitian/Skripsi

8 Ujian Skripsi 9 Perbaikan Skripsi

10 Penyerahan Skripsi

B. Sumber Data dan Sampel Penelitian

Peneliti menjelaskan sumber data primer maupun skunder. Sumber data primer

yaitu para informan/nara sumber (ahli/akademisi, praktisi, pembuat kebijakan,

pengguna/atasan/ pemimpin suatu institusi/lembaga/ organisasi, pelaku/pegawai/

karyawan atau masyarakat). yang diwawancarai. Peneliti juga menjelaskan teknik

penentuan sampel penelitian yang digunakan, misalnya menggunakan teknik

penentuan sampel sesuai dengan tujuan penelitian (purposive sampling). Jumlah

sampel disesuaikan dengan kebutuhan, biasa menggunakan teknik bola salju

(snowball) semula hanya beberapa informan kemudian dapat berkembang jumlahnya

menjadi lebih banyak sampai kebutuhan data/informasi dari para informan tersebut

sudah mencukupi.

48. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

ball) semula hanya beberapa informan kemudian dapat berkem-bang jumlahnya menjadi lebih banyak sampai kebutuhan data/informasi dari para informan tersebut sudah mencukupi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam peng-umpulan data, antara lain: wawancara, observasi, studi doku-mentasi, focus group discussion (FGD) dan sebagainya.

D. Pengujian Keabsahan DataPeneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam memer-

iksa keabsahan atau keterandalan data. Pemeriksaan keab-sahan data antara lain: derajat kepercayaan/kredibilitas (credibil-ity), keteralihan/ transferalibitas (transferability), ketergantungan/ dependabilitas (dependability), kepastian/konfirmabilitas (con-firmability), dan dapat hanya dengan triangulasi, baik triangulasi sumber data, triangulasi teknik pengumpulan data, maupun tri-angulasi waktu.

E. Teknik Analisis DataPeneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam men-

ganalisis data kualitatif. Analisis dilakukan dengan langkah-lang-kah: (1) reduksi (reduction) data, yaitu memilih data yang pent-ing-penting dan diperlukan, (2) penyajian (display) data, yaitu data yang terpilih disajikan dalam bentuk kutipan langsung mau-pun tidak langsung dan disajikan (pada Bab IV), dan pengambi-lan keputusan atau verifikasi (verification), yaitu data yang disa-jikan dianalisis/dibahas dan disimpulkan oleh peneliti.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian

Peneliti menyajikan data atau temuan yang sudah direduk-si/ dipilih dari masing- masing subfokus (temuan penelitian sub-fokus 1, temuan penelitian subfokus 2, temuan penelitian sub-fokus… dst). Data hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk para prase/kalimat/narasi/deskripsi, tabel, grafik, diagram atau

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .49

bentuk yang lainnya sesuai dengan data yang berhasil dikumpul-kan dan kebutuhan penelitian.B. Pembahasan

Peneliti membahas temuan-temuan penelitian yang sudah direduksi dan disajikan pada bagian hasil penelitian. Pembaha-san terhadap temuan-temuan penelitian juga disesuiakan den-gan sub-subfokus penelitian (pembahasan temuan penelitian subfokus 1, pembahasan temuan penelitian subfokus 2, pemba-hasan temuan penelitian subfokus 3, dst). Pembahasan tersebut merupakan interprestasi atau verifikasi peneliti terhadap temuan atau hasil penelitian dengan menghubungkan berbagai konsep atau teori yang relevan dengan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

Peneliti menyimpulkan hasil atau temuan-temuan penelitian dan pembahasan disesuiakan dengan sub-subfokus penelitian (kesimpulan subfokus 1, kesimpulan subfokus 2, kesimpulan subfokus 3, dst). Kesimpulan tersebut merupakan deskripsi ring-kas dari hasil atau temuan-temuan penelitian dan pembahasan.

B. SaranPeneliti mengemukakan saran atau rekomendasi yang di-

tujukan kepada pihak- pihak terkait tentang perlunya penelitian/kajian lanjutan dari hasil penelitian (jika obyek yang diteliti terse-but masih perlu untuk diteliti/dikaji lebih lanjut) dan implementasi hasil penelitian untuk pemecahan masalah-masalah praktis bagi pihak- pihak terkait (stakeholder).

50. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

BAB VKETENTUAN DAN TATA CARA PENULISAN

A. Bahan dan Ukuran1. Kulit muka (berbentuk hard cover) dibuat dari kertas linen berwarna biru tua, diperkuat dengan karton dan dilapisi plastik.2. Pada sampul depan dicantumkan logo ITL Trisakti dengan ukuran panjang 4 cm dan lebar 3,5 cm (skala proporsional, dijilid

hard cover dengan mempergunakan tinta emas.3. Kertas yang digunakan adalah A4 (21cm x 29,7 cm) dengan berat 70 atau 80 gram. Pada setiap bab dibatasi kertas warna

biru muda berlogo ITL Trisakti.4. Tulisan pada kulit muka sama dengan tulisan pada halaman judul, yang dicetak dengan menggunakan tinta warna hitam.5. Mahasiswa wajib menyerahkan skripsi sebanyak 3 (tiga) eksemplar disertai dengan softcopy skripsi (disimpan dalam kepingan compact disk).

B. Ketikan Huruf1. Jenis huruf Calibri, ukuran 12 dengan jarak 2 spasi. Pengetikan

skripsi dilakukan pada satu muka, tidak bolak-balik dengan, rata kanan kiri (justify alignment).

2. Batas pengetikan (margin) adalah 4 cm dari batas atas, 4 cm dari pinggir kiri, 3 cm dari pinggir kanan, dan 3 cm dari batas bawah. Judul/nama bab ditulis dengan huruf kapital yang diatur simetris trapezium terbalik dengan batas pengetikan yang telah ditentu-kan dengan ukuran 14 dicetak tebal.

3. Pengetikan alinea baru dimulai pada karakter yang keenam dari batas tepi. Sub judul/anak bab diketik mulai dari batas tepi kiri pada setiap tingkatannya. Setiap kata dimulai dengan huruf kap-ital, kecuali kata penghubung dan kata depan dan dicetak tebal. Pengetikan tanpa garis bawah dan tidak diakhir ititik.

4. Kalimat pertama dalam sub bab judul dimulai dengan alinea baru. Sub-sub judul/bagian anak bab, ditulis dengan menggunakan huruf kapital untuk huruf pertama pada kalimat saja dan tidak

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .51

diakhiri dengan titik, serta ditulis mulai dari batas tepi kiri pada tingkatannya.

C. Gaya PenulisanPenulisan memakai gaya esai. Bahasa yang digunakan adalah

Bahasa Indonesia yang baku (subyek, predikat, obyek, dan keteran-gan) dan untuk mahasiswa terdaftar pada kelas internasional meng-gunakan Bahasa Inggris formal. Kalimat ditulis dalam bentuk kali-mat aktif, kata pengganti orang pertama seperti aku diganti dengan penulis (the writer dalam Bahasa Inggris). Contoh:1. Karya ilmiah memiliki lima ciri khas. (kalimat Aktif) S P O2. Terdapat lima ciri khas yang dimiliki oleh karya ilmiah. (kalimat Pasif) O P S

Berdasarkan penjelasan di atas, sebuah kalimat utama harus memenuhi tiga persyaratan. Pertama, kalimat harus berbentuk ka-limat lengkap. Dalam kalimat itu harus terdapat unsur subjek, pre-dikat, dan objek (ide pengendali). Kedua, cakupan ide pengendali harus terbatas (limited), dalam arti tidak lebih dari satu ide karena sebuah alinea hanya dapat membahas sebuah ide secara tuntas. Ketiga, objek harus spesifik. Hal ini berarti objek/ide tersebut harus relevan dan secara langsung berhubungan dengan topik.

Pada bagian akhir berbagai alinea penulis juga bisa meletakkan kalimat kesimpulan, yakni kalimat yang merangkum informasi pada kalimat-kalimat sebelumnya atau menarik kesimpulan berdasarkan informasi tersebut. Secara umum, dapat dikatakan bahwa kalimat kesimpulan merupakan penegasan ide pokok yang dinyatakan da-lam kalimat topik.

Contoh:(1) Masyarakat Jakarta menjadikan Institut Transportasi dan Lo-

gistik Trisakti (ITL Trisakti) sebagai pilihan pertama untuk me-nimba ilmu karena beberapa alasan. (2) Pertama, ITL Trisakti merupakan salah satu kampus diJakarta yang berpengalaman mengelola pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan lulusan

52. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

berkualitas. (3) Survai terhadap 569 alumni yang dilaksanakan baru-baru ini mengungkapkan 93% responden tidak mengalami kesulitan memperoleh kerja atau menerapkan ilmu yang diper-olehn ya selama kuliah di ITLTrisakti untuk berwiraswasta. (4) Selain itu, kampus ITL Trisakti terletak di salah satu lokasi paling strategis di Jakarta. (5) Hal ini membuat mahasiswa tidak men-galami kesulitan mencapai kampus. (6) Ketiga, dosen-dosen di ITL Trisakti berkualitas tinggi dan memiliki jiwa kepelayanan yang tinggi. (7) Ketiga faKtor di atas mendorong masyarakat menjad-ikan ITL Trisakti pilihan utama untuk kuliah.

Dalam alinea di atas, kalimat (7) adalah kalimat kesimpulan (KK). Kalimat ini merangkum informasi yang tersaji pada kalimat (2) hingga kalimat (6). KK ini juga mengungkapkan ide pokok yang telah dinyatakan di kalimat topik, meskipun dengan cara yang tidak sama persis.

Selain penggunaan kalimat utama, pendukung dan kesimpulan yang tepat, sebuah alinea juga harus memenuhi unsur koherensi (coherence) dan kohesi. Yang dimaksud dengan koherensi adalah kesatuan isi atau kepaduan maksud. Koherensi tercipta bila seluruh kalimat pendukung membahas hanya satu hal, yakni topik, dan jika peristiwa, waktu, ruang, dan proses diurutkan secara logis. Kohesi mengandung arti hubungan yang erat; perpaduan yang kokoh dan kohesif berarti padu. Kohesi alinea tercipta bila seluruh kalimat yang membangunnya dipadu dengan erat dan kokoh dengan menggu-nakan konjungsi, pronominal, repetisi, sinonim, hiponim, paralel-isme, dan elipsasi dengan tepat.

Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah di In-donesia-kan. Apabila dengan terpaksa digunakan istilah asing, cara penulisnya dicetak miring pada istilah tersebut. Tidak diperkenankan menggunakan sistem penomoran kecuali dalam hal-hal yang relevan seperti rumusan masalah, hipotesis penelitian, simpulan, dan saran. Dilarang menggunakan singkatan dalam tubuh tulisan maupun lam-piran. Singkatan diperkenankan dalam tabel atau bagan tetapi diirin-gi dengan keterangan untuk setiap tabel atau bagan tersebut.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .53

D. Kosa Kata Tulisan mempergunakan kosa kata Bahasa Indonesia yang baku

yang tercantum dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) atau Kamus-Kamus Istilah dan Daftar Istilah yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa. Namun tidak ada larangan mempergunakan kata asing yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia seperti “reliabel” dan “valid”. Semua terminologi asing, seperti “motor learning” harus ditulis miring. Sekiranya perlu, terjemahan dapat dibuat dalam tanda kurung (....) atau di antara tanda petik tunggal ‘.......’ setelah bahasa aslinya.

E. Notasi Ilmiah Teknik notasi ilmiah menggunakan body note (catatan badan)

di halaman yang bersangkutan sesuai dengan teknik notasi ilmi-ah. Tabel, gambar, grafik, dan lampiran ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama kata tersebut dan diletakkan secara simetris kiri kanan dari batas yang telah ditentukan (lihat contoh pada lampiran). Nama tabel, gambar, dan lampiran ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata kecuali kata penghubung dan disusun secara simetris kiri kanan dari batas yang telah ditetapkan. Apabila lebih panjang dari satu baris, maka harus disusun sedemikian rupa sehingga menyerupai treapesium terbalik dan berjarak satu spasi. Pencantuman tabel, gambar, dan lampiran tidak boleh disajikan ter-potong kecuali terdapat keterangan yang menunjukkan “lanjutan” (diberi garis). Tabel, gambar, dan lampiran yang lebar, dapat disajik-an pada posisi memanjang dengan kepala judul dicantumkan pada posisi halaman sebelah kiri. Apabila tabel, gambar, dan lampiran leb-ih lebar lagi, maka halaman dapat diperlebar dengan cara direkat dan dilipat. Khusus potret sebagai ilustrasi dalam skripsi, ilustrasi yang disertai itu harus merupakan potret yang sesungguhnya dan bukan merupakan fotokopi. Sering terjadi kopi asli saja yang disertai dengan potret sedangkan kopi yang lain dilengkapi dengan fotokopi ilustrasi yang diambil dari buku cetak lainnya. Reproduksi yang ber-sifat fotografis diperkenankan.

54. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

F. Tabel dan Gambar1. Tabel Penyajian tabel mengikuti tata cara sebagai berikut:

a. Tabel dibuat pada kertas naskah dan diletakkan simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.

b. Huruf dan angka tabel harus diketik. Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Jarak antara satu baris dengan baris lainnya di dalam tabel satu spasi.

c. Tabel mempunyai garis batas yang tidak melampaui batas kertas yang boleh diketik.

d. Kolom tabel diletakkan sejajar dengan panjang kertas.e. Tabel boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-

baris kalimat teks.f. Di atas garis batas tabel dituliskan nomor dan judul tabel.

Jika judul tabel terdiri dari dua baris atau lebih, maka baris-baris tersebut dipisahkan dengan satu spasi.

g. Baris pertama judul tabel harus terletak tiga spasi di bawah baris teks terakhir, sedang baris terakhir judul harus harus terletak dua spasi di atas garis batas atas tabel.

h. Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dan hala-man naskah dapat dipakai, tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika dilipat satu kali sudah mencapai ukuran halaman naskah saja yang dimasukan dalam teks.

i. Jika format tabel terlalu besar, sebaiknya dijadikan Lam-piran. Sebaiknya data penting saja yang diambil sehingga tabel yang dimuat dalam bagian inti skripsi dapat diseder-hanakan.

j. Jika tabel diambil dari sumber referensi, maka tuliskan sum-ber referensi tersebut di bawah tabel bagian tengah. Ditulis nama belakang penulis dan tahun terbit serta halaman tem-pat tabel tersebut diambil yang diapit tanda kurung. Besar huruf sumber yaitu 10.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .55

Contoh tabel:

Deskripsi/keterangan tabel ditulis pada bagian atas dari tabel dan berjarak 1 (satu) spasi dari tabel, dengan penomoran mengikuti pola bb.uu, yaitu bb= angka bab, dan uu= nomor urut. Tabel di atas berarti merupakan tabel pada bab I nomor 1.

2. GambarPenyajian gambar mengikuti tata cara sebagai berikut:a. Gambar yang dimaksud dalam buku pedoman ini ialah bagan,

grafik, histogram, peta atau foto.b. Garis batas empat persegi panjang dan gambar diletakkan se-

demikian rupa sehingga garis batas tersebut tidak melampaui batas kertas yang boleh diketik.

c. Gambar diletakkan simetris terhadap batas kertas yang boleh diketik

d. Gambar yang memerlukan halaman yan lebih besar dan hala-man naskah disajikan sebagai lampiran.

e. Gambar yang tidak dapat diterima sebagai bagan dari skripsi boleh sebagai lampiran adalah:1) Gambar yang dibuat pada kertas grafik.2) Gambar yang dibuat pada kertas lain yang ditempat pada

kertasnaskah.3) Gambar yang dibuat pada kertas grafik, kemudian kertas

grafik tersebut ditempel pada kertasnaskah.4) Foto atau gambar yang dibuat pada kertas lain yang ditem-

pel pada kertas naskahf. Jika gambar tersebut diambil dari sumber referensi, maka tu-

liskan sumber

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

50

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Variabel Y

No Interval Kelas Frekuensi Absolute

Frekuensi Relatif (%)

Frekuensi Komulatif (%)

1 28.00 - 31.85 4 6.67 6.67 2 31.86 - 35.70 4 6.67 13.33 3 35.71 - 39.56 9 15.00 28.33 4 39.57 - 43.42 11 18.33 46.67 5 43.43 - 47.28 6 10.00 56.67 6 47.29 - 51.13 15 25.00 81.67 7 51.14 - 54.99 11 18.33 100.00

Jumlah 60 100

Deskripsi/keterangan tabel ditulis pada bagian atas dari tabel dan berjarak 1

(satu) spasi dari tabel, dengan penomoran mengikuti pola bb.uu, yaitu bb=

angka bab, dan uu= nomor urut. Tabel di atas berarti merupakan tabel pada bab

I nomor 1.

2. Gambar

Penyajian gambar mengikuti tata cara sebagai berikut:

a. Gambar yang dimaksud dalam buku pedoman ini ialah bagan, grafik,

histogram, peta atau foto.

b. Garis batas empat persegi panjang dan gambar diletakkan sedemikian rupa

sehingga garis batas tersebut tidak melampaui batas kertas yang boleh

diketik.

c. Gambar diletakkan simetris terhadap batas kertas yang boleh diketik

d. Gambar yang memerlukan halaman yang lebih besar dan halaman naskah

disajikan sebagai lampiran.

e. Gambar yang tidak dapat diterima sebagai bagan dari skripsi boleh sebagai

lampiran adalah:

1) Gambar yang dibuat pada kertas grafik.

2) Gambar yang dibuat pada kertas lain yang ditempat pada kertasnaskah.

3) Gambar yang dibuat pada kertas grafik, kemudian kertas grafik tersebut

ditempel pada kertasnaskah.

4) Foto atau gambar yang dibuat pada kertas lain yang ditempel pada kertas

naskah

f. Jika gambar tersebut diambil dari sumber referensi, maka tuliskan sumber

56. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

referensi tersebut di atas judul gambar. Ditulis nama belakang penu-lis dan tahun terbit serta halaman tempat gambar tersebut diambil yang diapit tanda kurung. Besar huruf sumber yaitu 10.Contoh gambar

Deskripsi/keterangan gambar diketik pada bagian bawah dari gam-bar/grafik/diagram, dan berjarak 1 spasi dari badan gambar, den-gan penomoran mengikuti pola bb.uu, yaitu bb = angka bab, dan uu = angka urut. Gambar di atas berarti merupakan gambar pada bab I nomor 1.

G. KutipanBagian ini akan menguraikan teknik kutipan dengan meng-

gunakan catatan badan (body note). Catatan badan adalah sum-ber kutipan yang terletak setelah selesainya sebuah kutipan dengan menggunakan tanda kurung dari teks karya ilmiah. Catatan badan menggunakan format APA (American Psychological Association), penulisan daftar referensi juga harus menggunakan format APA; (1) Catatan badan menyatu dengan naskah, hanya ditandai dengan kurung buka dan kurung tutup; (2) Catatan badan memuat nama belakang penulis, tahun terbit buku/publikasi dan halaman yang di-kutip (lihat kutipan langsung dan kutipan tidak langsung); (3) Nama

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

51

referensi tersebut di atas judul gambar. Ditulis nama belakang penulis dan

tahun terbit serta halaman tempat gambar tersebut diambil yang diapit tanda

kurung. Besar huruf sumber yaitu 10.

Contoh gambar:

Sumber: Noor (2016, p.32)

Gambar 5.1 Jumlah Mahasiswa ITL Trisakti

Deskripsi/keterangan gambar diketik pada bagian bawah dari

gambar/grafik/diagram, dan berjarak 1 spasi dari badan gambar, dengan

penomoran mengikuti pola bb.uu, yaitu bb = angka bab, dan uu = angka urut.

Gambar di atas berarti merupakan gambar pada bab I nomor 1.

G. Kutipan

Bagian ini akan menguraikan teknik kutipan dengan menggunakan catatan badan

(body note). Catatan badan adalah sumber kutipan yang terletak setelah selesainya sebuah

kutipan dengan menggunakan tanda kurung dari teks karya ilmiah. Catatan badan

menggunakan format APA (American Psychological Association), penulisan daftar referensi

juga harus menggunakan format APA; (1) Catatan badan menyatu dengan naskah, hanya

ditandai dengan kurung buka dan kurung tutup; (2) Catatan badan memuat nama belakang

penulis, tahun terbit buku/publikasi dan halaman yang dikutip (lihat kutipan langsung dan

kutipan tidak langsung); (3) Nama penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda

kurung, ditempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika kutipan ini merupakan akhir

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .57

penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda kurung, di-tempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika kutipan ini mer-upakan akhir kalimat, maka tanda titik ditempatkan setelah kurung tutup catatan badan; (4) Nama penulis menyatu dalam naskah tu-lisan, tidak berada dalam tanda kurung, sementara tahun terbit dan halaman (bila kutipan langsung) berada dalam tanda kurung.

1. Kutipan Langsung (Quotation)Pengutipan secara langsung sebaiknya tidak sering dilakukan.

Pengutipan secara langsung hanya dilakukan apabila penulis be-nar-benar ingin menekankan suatu hal atau ide dalam tulisannya. Dalam melakukan pengutipan langsung, penulis harus secara per-sis mengkopi apa yang ditulis oleh penulis asli berikut tanda bacan-ya bahkan apabila terdapat kesalahan pengejaan harus tetap ditu-lis sesuai aslinya. Pada saat melakukan kutipan langsung, penulis mencantumkan nama belakang penulis, tahun terbitan dan halaman dimana terdapat tulisan yang dikutip tersebut.

a. Kutipan langsung pendek (kurang dari 40 kata)1) Kutipan diintegrasikan dengan teks2) Jarak antar baris kutipan dua spasi3) Kutipan diapit dengan tanda kutip4) Menggunakan tanda tiga titik (…) jika ada bagian tulisan yang dikutip dihilangkan.5) Sumber kutipan dapat dituliskan sebelum tanda kutip atau

setelah tanda kutip. Jika sumber kutipan ditulis sebelum tanda kutip, tuliskan nama belakang penulis lalu beri tan-da kurung dan di dalamnya ditulis tahun terbit dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil. Jika sumber kutipan ditulis sesudah tanda kutip, maka sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dibuat tanda kurung dan di dalamnya ditulis nama nama belakang penulis, tahun ter-bit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

Berikut adalah contoh-contoh kutipan langsung pendek:a) Kutipan langsung pendek, satu penulis:

Martono (2010, p. 73) menyatakan bahwa “variabel merupakan pusat perhatian di dalam penelitian kuan-titatif yang dapat didefinisikan sebagai konsep yang memiliki lebih dari satu nilai.

58. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

53

b) Kutipan langsung pendek, dua atau tiga penulis:

Kinerja diartikan sebagai “...doing meaningful work in effective and

efficien ways” (Hale & Miller, 2004, p. 2).

c) Kutipan langsung pendek, lebih dari tiga penulis:

Stufflebeam et al (2014, p. 197) mendefinisikan evaluasi yaitu

“The process of delineating, obtaining, and providing useful

information for judging decision alternatives”.

d) Kutipan langsung pendek, bersumber dari undang-undang:

Dalam Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun

2008 tentang Pelayaran disebutkan “Angkutan perairan dapat

merupakan bagian dari angkutan multimoda yang dilaksanakan oleh

badan usaha angkutan multimoda”.

e) Kutipan langsung pendek, bersumber dari peraturan:

Dalam Pasal 1 ayat (1) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan

Kendaraan Bermotor Umum tidak Dalam Trayek disebutkan

“Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu

tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang

Lalu Lintas Jalan”.

f) Kutipan langsung pendek tulisan yang bersumber dari materi online

(internet) yang tidak memiliki halaman, maka yang ditulis adalah

paragrafnya. Contoh

“The WTN exists to "encourage serendipity" -- the happy accidents

of colliding ideas and new relationships that cause the biggest

breakthroughs for individuals and institutions” (World Technology

Network, 2014, para. 3).

b. Kutipan langsung panjang (lebih dari 40 kata)

1) Kutipan dipisahkan dari teks sejarak dua spasi.

2) Jarak antar baris kutipan satu spasi.

3) Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks penulis

atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .59

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

54

pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.

4) Kutipan tidak diapit tanda kutip di belakang kutipan.

5) Menggunakan tanda tiga titik (…) jika ada bagian tulisan yang dikutip

dihilangkan.

6) Sumber kutipan dapat dituliskan sebelum kutipan atau setelah kutipan.

Jika sumber kutipan ditulis sebelum kutipan, tuliskan nama belakang

penulis lalu beri tanda kurung dan di dalamnya ditulis tahun terbit dan

nomor halaman tempat kutipan itu diambil yang dituliskan pada teks.

Jika sumber kutipan ditulis sesudah kutipan, maka sesudah kutipan

selesai, langsung di belakang yang dikutip dibuat tanda kurung dan di

dalamnya ditulis nama nama belakang penulis, tahun terbit, dan nomor

halaman tempat kutipan itu diambil.

7) Kutipan yang menggunakan bahasa asing (Inggris), hurufnya dicetak

miring (Italic).

Berikut adalah contoh-contoh kutipan langsung panjang:

a) Kutipan langsung panjang, satu penulis:

Segmentasi pasar berperan penting dalam menentukan target

konsumen yang dituju sebuah perusahaan. Sehubungan dengan hal

tersebut, disebutkan:

Setidaknya ada tiga persyaratan utama yang harus dipenuhi agar segmentasi pasar bisa dilakukan secara efektif. Pertama, konsumen harus berbeda-beda dalam sejumlah aspek penting yang bisa digunakan untuk mengelompokkan pasar total. Bila semua konsumen homogen maka tidak perlu dilakukan segmentasi pasar. Tentu saja dalam praktek, semua konsumen berbeda-beda dalam berbagai aspek (Tjiptono, 2008, p. 57).

b) Kutipan langsung panjang, dua atau tiga penulis:

Terkait dengan kompensasi, Curtis, Hefley & Miller (2014, p. 34)

berpendapat sebagai berikut:

The purpose of compensation is to provide all individuals with remuneration and benefits base on their contribustion and value to the organization. The organization must formulate a compensation strategy that motivates and rewards the skills and behaviors the

60. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

55

organization considers vital to its success. Compensation represents the only process area... .

c) Kutipan langsung panjang, lebih dari tiga penulis:

Sementara itu, Daft et al (2012, p.317) berpendapat tentang

pelatihan sebagai berikut:

Training is one of the most frequently used approaches to changing people’s mind set. A company might of offer training programs to large blocks of employees on subjects such as teamwork, diversity, emotional intelligence, quality circles, communication skill, or ricipative management.

d) Kutipan langsung panjang bersumber dari undang-undang:

Dalam Pasal 15 ayat (1) dan (2) Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun

2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan disebutkan sebagai berikut:

(1) Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) huruf a disusun secara berkala dengan mempertimbangkan kebutuhan transportasi dan ruang kegiatan berskala nasional.

(2) Proses penyusunan dan penetapan Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

e) Kutipan langsung panjang, bersumber dari internet/wibesite:

Beberapa kasus tentang keterlambatan dalam penerbangan

terkadang terjadi. Pihak peruhasaan penerbangan berupaya untuk

memberikan kompensasi. Kewajiban memberikan kompensasi sesuai

dengan ketentuan sebagai berikut:

Kompensasi yang wajib diberikan Badan Usaha Angkutan Udara akibat keterlambatan penerbangan beragam tergantung dari lamanya keterlambatan yang terjadi. Ada yang hanya diberikan minuman ringan, makanan dan minuman, hingga dapat dialihkan ke penerbangan berikutnya atau mengembalikan seluruh biaya tiket (Keterlambatan Penerbangan, 2016, para. 2)

f) Kutipan langsung panjang, hasil wawancara:

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menjelaskan tentang

pembangunan jalur proyek kereta api Trans Sumatera sebagai berikut:

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .61

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

56

Pembangunan jalur proyek kereta api Trans Sumatera ditargetkan rampung sesuai rencana pada akhir tahun 2019. Proyek itu terus dikawal agar sesuai jadwal karena Presiden Joko Widodo berharap jalur kereta api Trans Sumatera itu selesai 2019. Jalur dari Medan menuju Langkat dan ke Aceh merupakan proyek prioritas Kereta Api Trans Sumatera. Kereta api Trans Sumatera adalah proyek prioritas dari pemerintah pusat. Karena merupakan proyek strategis nasional, maka harus selesai tuntas. Pengerjaannya hanya masalah waktu (Wawancara dengan Menhub di Jakarta, pada 25 September 2018).

2. Kutipan Tidak Langsung (Paraphrase)

Kutipan tidak langsung dilakukan ketika peneliti mengutip hasil karya orang lain

di dalam karyanya namun dilakukan dengan cara memparafrasekan (menggunakan

kata-kata sendiri untuk mengungkapkan ide yang sama). Penulis wajib

mencantumkan sumber dari mana ide itu berasal. Ketentuan umum kutipan tidak

langsung sebagai berikut:

a. Kutipan dituliskan dalam teks dan tidak diberi tanda kutip.

b. Jika mengutip pendapat ahli yang sudah dikutip oleh orang lain (kutipan

sekunder), maka nama ahli yang dikutip pendapatnya dituliskan terlebih

dahulu baru ditulis nama ahli/orang yang mengutip, kemudian tulis tahun dan

halaman teks yang diapit tanda kurung.

c. Sumber kutipan dapat dituliskan sebelum kutipan atau setelah kutipan. Jika

sumber kutipan ditulis sebelum kutipan, tuliskan nama belakang penulis lalu

beri tanda kurung dan di dalamnya ditulis tahun terbitnya saja dan nomor

halaman tempat kutipan itu diambil yang dituliskan pada teks. Jika sumber

kutipan ditulis sesudah kutipan, maka sesudah kutipan selesai, langsung di

belakang yang dikutip dibuat tanda kurung dan di dalamnya ditulis nama

nama belakang penulis, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu

diambil.

Berikut ini adalah contoh cara menulis kutipan tidak langsung dari berbagai sumber.

BUKU 1) Buku dengan satu penulis

- Tjiptono (2008, p. 210) menyatakan bahwa…..

- Salah satu indikator konsumen yang merasa puas adalah adanya

62. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

57

repeat purchase (Tjiptono, 2008, p. 210).

2) Buku dengan 2 penulis

- Taniredja & Mustafidah (2012, p.165) menegaskan bahwa …..

- Sampel merupakan representasi dari populasi secara keseluruhan

(Taniredja & Mustafidah, 2012, p. 165)

3) Buku dengan 3-6 penulis

a) Untuk kutipan pertama kali:

- Ralahalu, Jinca, Siahaan & Sihaloho (2013, p. 54) menekankan

bahwa …

b) Untuk kutipan selanjutnya:

- Ralahalu et al. (2012, p. 54) menjelaskan bahwa …

- Pembangunan transportasi di kawasan terluar memerlukan

perhatian yang komprehensif (Ralahalu et al., 2012, p. 54)

4) Buku dengan ≥ 7 penulis

- … dianggap sebagai salah satu yang menghambat jalur distribusi

barang (Bexby et al., 2005)

- Bexby et al (2005) mengidentifikasikan adanya …

5) Buku tanpa penulis

- Menurut Kamus Populer Transportasi & Logistik (2012) …

- …. yang berkaitan dengan transport barang (Kamus Populer

Transportasi & Logistik, 2012)

6) Buku dengan Editor,

Penulisan sumber sitasi adalah nama editornya (bukan penulis langsungnya)

- … bergantung kepada ketersediaan infrastruktur (Waters, 2010, p.

62).

- Waters (2010, p. 62) menyatakan …..

7) Buku dengan organisasi sebagai penulis dan penerbit

- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2008, p. 23)

menyebutkan bahwa …

- … untuk ditampung di gudang sementara (Badan Nasional

Penanggulangan Bencana, 2008, p. 23).

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .63

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

57

repeat purchase (Tjiptono, 2008, p. 210).

2) Buku dengan 2 penulis

- Taniredja & Mustafidah (2012, p.165) menegaskan bahwa …..

- Sampel merupakan representasi dari populasi secara keseluruhan

(Taniredja & Mustafidah, 2012, p. 165)

3) Buku dengan 3-6 penulis

a) Untuk kutipan pertama kali:

- Ralahalu, Jinca, Siahaan & Sihaloho (2013, p. 54) menekankan

bahwa …

b) Untuk kutipan selanjutnya:

- Ralahalu et al. (2012, p. 54) menjelaskan bahwa …

- Pembangunan transportasi di kawasan terluar memerlukan

perhatian yang komprehensif (Ralahalu et al., 2012, p. 54)

4) Buku dengan ≥ 7 penulis

- … dianggap sebagai salah satu yang menghambat jalur distribusi

barang (Bexby et al., 2005)

- Bexby et al (2005) mengidentifikasikan adanya …

5) Buku tanpa penulis

- Menurut Kamus Populer Transportasi & Logistik (2012) …

- …. yang berkaitan dengan transport barang (Kamus Populer

Transportasi & Logistik, 2012)

6) Buku dengan Editor,

Penulisan sumber sitasi adalah nama editornya (bukan penulis langsungnya)

- … bergantung kepada ketersediaan infrastruktur (Waters, 2010, p.

62).

- Waters (2010, p. 62) menyatakan …..

7) Buku dengan organisasi sebagai penulis dan penerbit

- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2008, p. 23)

menyebutkan bahwa …

- … untuk ditampung di gudang sementara (Badan Nasional

Penanggulangan Bencana, 2008, p. 23).

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

58

8) Undang-undang atau Peraturan Pemerintah

Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2019 Pasal 2 Ayat 1 …

ARTIKEL JURNAL

9) Artikel jurnal dengan satu penulis.

- Aditjandra (2013) menyebutkan ………

- ……… (Aditjandra, 2013)

10) Artikel jurnal dengan penulis 3- 6 penulis

a) Untuk kutipan pertama

- Harvey, Thorpe, Caygill, & Namdeo (2014) mengidentifikasi …..

- …… (Harvey, Thorpe, Caygill, & Namdeo, 2014).

b) Untuk kutipan selanjutnya:

- (Harvey et al., 2014)

11) Artikel jurnal dengan lebih dari 6 penulis.

Kutipan pertama dan selanjutnya dalam teks

- (Miller et al., 2009)

SKRIPSI, THESIS ATAU DISERTASI

12) Skripsi, thesis atau disertasi versi cetak yang tidak dipublikasi maupun

versi online yang diperoleh dari repository perguruan tinggi.

- ……. (Andini, 2016, p. 25)

- Zainuddin (2012, p. 43) mengidentifikasi …

HALAMAN WEB, PROSIDING, KORAN, DAN MENGUTIP KUTIPAN ORANG LAIN

13) Halaman web

a) Dengan penulis

- … (Gooley, 2015)

b) Tanpa penulis

Untuk penulisan sumber sitasi, apabila judulnya pendek tulis semua.

Namun apabila judulnya panjang maka cukup diambil beberapa kata saja

dari judul artikel tersebut dan berikan tanda petik.

- (“Air transport safety”, 2016)

64. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

59

14) Prosiding konferensi

Diterbitkan dalam bentuk buku maupun diterbitkan secara online.

- … (Armstrong, Fogarty, & Dingsdag, 2007)

- Kapiri, Tutumler, & Barenberg (2012) menyebutkan bahwa ….

15) Koran

a) Artikel surat kabar cetak

- Septiyaningsih (2017, Maret 20) menyimpulkan …

- … (Septiyaningsih 2017, Maret 20)

b) Artikel surat kabar versi online

- Menurut Setiawan (2017) ……

- … (Setiawan, 2017)

16) Mengutip kutipan orang lain (kutipan sekunder)

a) Sumber sitasi dari jurnal

- Gille & Siefer (dalam Pouryousef & Lautala, 2015) menyatakan

bahwa ....

b) Sumber sitasi dari buku

- Kotler menyebutkan (dalam Kartajaya, 2012, p. 68) bahwa …..

H. Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat berbagai sumber referensi yang digunakan dalam penulisan

proposal penelitian atau skripsi yang telah dikutip. Sumber-sumber referensi dapat berupa

buku, undang-undang/peraturan, disertasi, tesis, jurnal, surat kabar, majalah, e-journal, dan

internet/website yang digunakan dalam proposal penelitian atau skripsi. Masing-masing

jenis sumber referensi tersebut dituliskan sebagai sub-sub judul dalam daftar pustaka, lalu

dituliskan masing-masing jenis referensi yang digunakan. Jika daftar pustaka lebih dari dua

baris, maka baris kedua dan seterusnya diketik menjorok 5-7 ketukan dari batas kiri ketikan.

Daftar pustaka diketik dengan jarak satu spasi dan antar referensi dua spasi serta tidak diberi

halaman. Berikut ini adalah contoh penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber:

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .65

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

60

BUKU 1. Buku dengan satu penulis

Tjiptono, F. (2008). Service management: Mewujudkan layanan prima. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

2. Buku dengan dua penulis

Traniredja, T., & Mustafidah, H. (2012). Penelitian kuantitatif: Sebuah pengantar. Bandung: Penerbit Alfabeta.

3. Buku dengan 3-6 penulis

Ralahalu, K. A., Jinca, M, Y., Siahaan, L. D., & Sihaloho, A. (2013). Pembangunan transportasi di kepulauan Indonesia. Surabaya: Brillian Internasional.

4. Buku dengan ≥ 7 penulis

Bexby, C., Nigel, E., Smith, K., Rodgers, G. A., Williams, H., & Robinson, J. (2005). Referencing and plagiarism: A complete guide. London: Sage.

5. Buku tanpa penulis

Kamus Populer Transportasi & Logistik. (2012) Jakarta: Erlangga.

6. Buku dengan Editor

Waters, D. (Ed.). (2010). Global logistics: New directions in supply chain management. London: Kogan Page Limited.

7. Buku dengan organisasi sebagai penulis dan penerbit

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2008). Pedoman manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana. Jakarta: Penulis.

Catatan: Apabila mengutip lebih dari satu sumber dengan penulis yang sama, maka

penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan urutan tahun publikasi. Apabila tahun

publikasi bersamaan, gunakan huruf kecil di belakang tahun publikasi. Misalnya penulis

mengambil sumber referensi yang berasal dari buku.

Robbins, S, P. (2003). Organizational Behavior, Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall

Robbins, S, P. (2006). Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT

Indeks Kelompok Gramedia

8. Undang-undang atau Peraturan Pemerintah

Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

66. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

61

ARTIKEL JURNAL 9. Artikel jurnal didapatkan secara online dengan DOI (Digital Object Identifier).

Aditjandra, P. T. (2013). The impact of urban development patterns on travel behaviour: Lessons learned from a British metropolitan region using macro-analysis and micro-analysis in addressing the sustainability agenda. Research in Transportation Business & Management, 7(2), pp.69-80. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.rtbm.2013.03.008

10. Artikel jurnal didapatkan secara online dengan 3- 6 penulis dengan DOI.

Harvey, J., Thorpe, N., Caygill, M., & Namdeo, A. (2014). Public attitudes to and perceptions of high speed rail in the UK. Transport Policy, 36(4), pp.70-78. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.tranpol.2014.07.008

11. Artikel jurnal didapatkan secara online dengan DOI lebih dari 6 penulis.

Miller, F. H., Choi, M. J., Angeli, L. L., Harland, A. A., Stamos, J. A., Thomas, S. T., . .. Rubin, L. H. (2009). Web site usability for the blind and low-vision user. Technical Communication, 57(1), pp.323-335. DOI: http://dx.doi.org/10.1012/j.techcom.2009.23.035

12. Artikel jurnal didapatkan secara online yang tidak memiliki DOI.

Rahmawati, A., & Atmanti, H. D. (2014). Analisis pemilihan moda sepeda motor dan KRL commuterline untuk perjalanan kerja ke Propinsi DKI Jakarta. Diponegoro Journal of Economics, 3(2), 1-7. Diperoleh dari http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/jme/article/view/5441

13. Artikel jurnal versi cetak yang tidak memiliki DOI.

Currie, G. (2005). The demand performance of Bus Rapid Transit. Journal of Public Transportation, 8 (1), pp.41–55

SKRIPSI, THESIS ATAU DISERTASI

14. Skripsi, thesis atau disertasi versi cetak yang tidak dipublikasi. Andini, V. P. (2016). Analisis peramalan kebutuhan frekuensi penerbangan rute

Jakarta-Jambi-Jakarta pada PT. Garuda Indonesia tahun 2016-2017. (Skripsi tidak dipublikasikan). Institut Transportasi & Logistik Trisakti

15. Skripsi, thesis atau disertasi versi online yang didapat dari repository perguruan

tinggi.

Zainuddin, Z. (2012). Analisis penerapan model transportasi distribusi (dengan VAM dan MODI) pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia. (Skripsi). Diperoleh dari http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2015

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .67

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

61

ARTIKEL JURNAL 9. Artikel jurnal didapatkan secara online dengan DOI (Digital Object Identifier).

Aditjandra, P. T. (2013). The impact of urban development patterns on travel behaviour: Lessons learned from a British metropolitan region using macro-analysis and micro-analysis in addressing the sustainability agenda. Research in Transportation Business & Management, 7(2), pp.69-80. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.rtbm.2013.03.008

10. Artikel jurnal didapatkan secara online dengan 3- 6 penulis dengan DOI.

Harvey, J., Thorpe, N., Caygill, M., & Namdeo, A. (2014). Public attitudes to and perceptions of high speed rail in the UK. Transport Policy, 36(4), pp.70-78. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.tranpol.2014.07.008

11. Artikel jurnal didapatkan secara online dengan DOI lebih dari 6 penulis.

Miller, F. H., Choi, M. J., Angeli, L. L., Harland, A. A., Stamos, J. A., Thomas, S. T., . .. Rubin, L. H. (2009). Web site usability for the blind and low-vision user. Technical Communication, 57(1), pp.323-335. DOI: http://dx.doi.org/10.1012/j.techcom.2009.23.035

12. Artikel jurnal didapatkan secara online yang tidak memiliki DOI.

Rahmawati, A., & Atmanti, H. D. (2014). Analisis pemilihan moda sepeda motor dan KRL commuterline untuk perjalanan kerja ke Propinsi DKI Jakarta. Diponegoro Journal of Economics, 3(2), 1-7. Diperoleh dari http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/jme/article/view/5441

13. Artikel jurnal versi cetak yang tidak memiliki DOI.

Currie, G. (2005). The demand performance of Bus Rapid Transit. Journal of Public Transportation, 8 (1), pp.41–55

SKRIPSI, THESIS ATAU DISERTASI

14. Skripsi, thesis atau disertasi versi cetak yang tidak dipublikasi. Andini, V. P. (2016). Analisis peramalan kebutuhan frekuensi penerbangan rute

Jakarta-Jambi-Jakarta pada PT. Garuda Indonesia tahun 2016-2017. (Skripsi tidak dipublikasikan). Institut Transportasi & Logistik Trisakti

15. Skripsi, thesis atau disertasi versi online yang didapat dari repository perguruan

tinggi.

Zainuddin, Z. (2012). Analisis penerapan model transportasi distribusi (dengan VAM dan MODI) pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia. (Skripsi). Diperoleh dari http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2015

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

62

HALAMAN WEB, PROSIDING, KORAN, DAN MENGUTIP KUTIPAN ORANG LAIN

16. Halaman web a. Dengan penulis

Gooley, T. (2015). In developing countries, a little creative thinking goes a long way. Diperoleh dari http://www.supplychainquarterly.com/columns/20150328-in- developing-countries-a-little-creative-thinking-goes-a-long-way/

b. Tanpa penulis

Air transport safety reached new peak in 2015: Ascend. (2016). Diperoleh dari https://www.flightglobal.com/news/articles/air-transport- safety-reached-new-peak-in-2015-ascen-420521/

17. Prosiding konferensi

a. Diterbitkan dalam bentuk buku

Armstrong, D. B., Fogarty, G. J., & Dingsdag, D. (2007). Scales measuring characteristics of small business information systems. In W-G. Tan (Ed.), Proceedings of Research, Relevance and Rigour: Coming of age: 18th Australasian Conference on Information Systems (pp.163-171). Toowoomba, Australia: University of Southern Queensland

b. Diterbitkan secara online

Kapiri, M., Tutumler, E., & Barenberg, E. J. (2015). Analysis of Temperature Effects on Pavement Response at Denver International Airport. Prosiding pada 26th International Air Transportation Conference. http://dx.doi.org/10.1061/40530(303)10

18. Koran

a. Artikel surat kabar cetak

Septiyaningsih, I. (2017, Maret 20). OJK dukung pembiayaan infrastruktur. Republika, p.14

b. Artikel surat kabar versi online

Setiawan, S. R. D. (2017, Januari 17). Menhub Ingin Tanjung Priok Jadi Pelabuhan Hub Ekspor-Impor Indonesia. Kompas. Diperoleh dari www.kompas.com

19. Mengutip kutipan orang lain (kutipan sekunder)

Tata cara penulisan daftar pustaka untuk kutipan sekunder sama seperti penulisan

daftar pustaka untuk buku dan jurnal (tergantung mana yang digunakan). Daftar

pustaka yang dituliskan adalah sumber yang digunakan oleh penulis. Contoh:

68. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

63

Kutipan dalam teks: Gille & Siefer (dalam Pouryousef & Lautala, 2015) menyatakan bahwa ....

Daftar Pustaka

Pouryousef, H., & Lautala, P. (2015). Hybrid simulation approach for improving railway capacity and train schedules. Journal of Rail Transport Planning & Management, 5(4), pp.211-224. DOI://dx.doi.org/10.1016/j.jrtpm.2015.10.001

*Catatan: sebaiknya penulis tidak sering menggunakan kutipan sekunder

Untuk memudahkan penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa perangkat lunak yang

dapat digunakan untuk membantu penulis dalam melakukan sitasi dan penulisan referensi

(citation management software). Diantaranya yang populer adalah Endnote (berbayar),

Mendeley (gratis) dan Zotero (gratis). Ketiga perangkat lunak tersebut menawarkan berbagai

macam kelebihan yang dapat disesuaikan dengan pilihan pengguna. Disarankan agar

mahasiswa menggunakan salah satu perangkat lunak tersebut agar penulisan karya ilmiah

mereka (skripsi atau artikel jurnal) dapat terbantu dan memudahkan untuk mengatur sitasi

dan referensi.

Penggunaan perangkat lunak semacam itu sangat bermanfaat bukan hanya untuk

mempercepat penulisan sitasi dan daftar pustaka tetapi juga sekarang ini hampir seluruh

jurnal akademik sudah menerapkan OJS (online journal system) dimana pengiriman naskah

dilakukan secara online melalui sistem sehingga sitasi dengan menggunakan citation

management software menjadi suatu keharusan.

Selain itu, diharapkan juga mahasiswa untuk selalu menggunakan sumber-sumber

referensi yang kredibel, yaitu yang diambil melalui jurnal-jurnal baik nasional maupun

internasional yang terindeks secara internasional, misalnya oleh Scopus, Thomson, Google

Scholar dan lain-lain.

Selain itu dengan memanfaatkan Open Access Journal, yaitu jurnal atau artikel

bereputasi yang dapat diakses secara gratis maka diharapkan akan memberikan sumber

referensi yang lebih akurat dan terbaru, dibandingkan dengan menggunakan buku-buku saja

sebagai sumber referensi. Untuk mendapatkan artikel-artikel bermutu yang dapat diunduh

secara gratis, silahkan mengakses https://doaj.org/

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .69

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

63

Kutipan dalam teks: Gille & Siefer (dalam Pouryousef & Lautala, 2015) menyatakan bahwa ....

Daftar Pustaka

Pouryousef, H., & Lautala, P. (2015). Hybrid simulation approach for improving railway capacity and train schedules. Journal of Rail Transport Planning & Management, 5(4), pp.211-224. DOI://dx.doi.org/10.1016/j.jrtpm.2015.10.001

*Catatan: sebaiknya penulis tidak sering menggunakan kutipan sekunder

Untuk memudahkan penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa perangkat lunak yang

dapat digunakan untuk membantu penulis dalam melakukan sitasi dan penulisan referensi

(citation management software). Diantaranya yang populer adalah Endnote (berbayar),

Mendeley (gratis) dan Zotero (gratis). Ketiga perangkat lunak tersebut menawarkan berbagai

macam kelebihan yang dapat disesuaikan dengan pilihan pengguna. Disarankan agar

mahasiswa menggunakan salah satu perangkat lunak tersebut agar penulisan karya ilmiah

mereka (skripsi atau artikel jurnal) dapat terbantu dan memudahkan untuk mengatur sitasi

dan referensi.

Penggunaan perangkat lunak semacam itu sangat bermanfaat bukan hanya untuk

mempercepat penulisan sitasi dan daftar pustaka tetapi juga sekarang ini hampir seluruh

jurnal akademik sudah menerapkan OJS (online journal system) dimana pengiriman naskah

dilakukan secara online melalui sistem sehingga sitasi dengan menggunakan citation

management software menjadi suatu keharusan.

Selain itu, diharapkan juga mahasiswa untuk selalu menggunakan sumber-sumber

referensi yang kredibel, yaitu yang diambil melalui jurnal-jurnal baik nasional maupun

internasional yang terindeks secara internasional, misalnya oleh Scopus, Thomson, Google

Scholar dan lain-lain.

Selain itu dengan memanfaatkan Open Access Journal, yaitu jurnal atau artikel

bereputasi yang dapat diakses secara gratis maka diharapkan akan memberikan sumber

referensi yang lebih akurat dan terbaru, dibandingkan dengan menggunakan buku-buku saja

sebagai sumber referensi. Untuk mendapatkan artikel-artikel bermutu yang dapat diunduh

secara gratis, silahkan mengakses https://doaj.org/

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

64

I. Penomoran

1. Nama subjek penelitian yang dikaitkan dengan skor pengukuran dihilangkan dan

diganti dengan nomor urut.

2. Setiap halaman bagian pengantar diberi nomor angka romawi kecil, yaitu: i, ii, iii

dan seterusnya yang diketik pada bagian tengah bawah.

3. Setiap halaman di bagian isi dan bagian akhir diberi nomor angka arab (1, 2, 3

dan seterusnya). Penomoran diketik pada sudut kanan atas sejauh dua spasi dari

teks dan tiga sentimeter dari garis tepi kertas. Kecuali apabila pada halaman itu

dimulai bab baru, nomor halaman ditempatkan di bagian bawah halaman

simetris kiri kanan. Nomor halaman tidak diberi tanda titik.

4. Nomor urut untuk bab, sub bab, sub-sub bab, dan seterusnya dilakukan secara

berturut-turut. Setiap bab baru dimulai dengan halaman baru. Sebuah bab yang

besar dapat diperinci lebih lanjut dalam kesatuan-kesatuan bertingkat yang lebih

kecil yang disebut sub bab, setiap sub bab baru tidak harus dimulai dengan

halaman baru. Untuk membedakan sub bab, sub-sub dan seterusnya, maka cara

penulisan bagian tersebut dilakukan dengan penomoran berbentuk angka, huruf

secara berturut-turut sebagai berikut:

BAB I

A. Sub bab

1. Sub-sub bab

a. Butir bab

1) Sub butir bab

a) Sub-sub butir bab

i. Romawi kecil

5. Tiap tabel, gambar dan lampiran diberi nomor urut dari awal sampai akhir dengan

angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya) menyesuikan dengan bab dimana gambar atau

table tersebut berrada. Sebagai contoh gambar pertama yang berada di Bab III diberi

judul Gambar 3.1. xxxxxxxx dan seterusnya sampai akhir bab tersebut.

70. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

65

6. Tiap persamaan atau rumus matematik, statistik dan lain-lain diberi nomor dengan

angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya) yang diketik di antara dua kurung pada posisi tepi

kanan sejajar dengan penulisan rumus atau persamaan tersebut. Contoh: Y = a + bx

(1).

7. Daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi disusun menurut abjad berdasarkan nama

belakang.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .71

Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

65

6. Tiap persamaan atau rumus matematik, statistik dan lain-lain diberi nomor dengan

angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya) yang diketik di antara dua kurung pada posisi tepi

kanan sejajar dengan penulisan rumus atau persamaan tersebut. Contoh: Y = a + bx

(1).

7. Daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi disusun menurut abjad berdasarkan nama

belakang.

67

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, B. (2011). Penelitian kualitatif: Komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Creswell, J. W. (2009). Research design, qualitative, qualitative, and mixed approaches. Third

Edition. Los Angeles: Sage Publication, Inc.

Marsono. (2016). Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: In Media.

Noor, J. (2011). Metode penelitian. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Publication manual of the American Psychological Association (6 th ed.). (2009). Washington, DC: American Psychological Association.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kombinasi (Mixed methods). Edisi Kedua. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Cara mudah menyusun skripsi, tesis, dan disertasi. Bandung: Alfabeta.

Suhalis, A. (2005). Metode penelitian sosial. Jakarta : Mawar Gempita.

72. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 68

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

PENGARUH ALIANSI PERUSAHAAN PENERBANGAN TERHADAP PERMINTAAN PENUMPANG DAN EFISIENSI RUTE

(ukuran huruf: 14)

SKRIPSI (ukuran huruf: 14)

OLEH

DENNY DWI RAHAYU 224113219

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PEMINATAN MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA JAKARTA

SEPTEMBER 2018

Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul/Cover

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .73 68

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

PENGARUH ALIANSI PERUSAHAAN PENERBANGAN TERHADAP PERMINTAAN PENUMPANG DAN EFISIENSI RUTE

(ukuran huruf: 14)

SKRIPSI (ukuran huruf: 14)

OLEH

DENNY DWI RAHAYU 224113219

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PEMINATAN MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA JAKARTA

SEPTEMBER 2018

Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul/Cover

69

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

PENGARUH ALIANSI PERUSAHAAN PENERBANGAN TERHADAP PERMINTAAN PENUMPANG DAN EFISIENSI RUTE

(ukuran huruf: 14)

SKRIPSI (ukuran huruf: 14)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Manajemen (SM)

DENNY DWI RAHAYU 224113219

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PEMINATAN MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA JAKARTA

SEPTEMBER 2018

Lampiran 2: Contoh Halaman Judul

74. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

70

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun bebas dari tindakan plagiarisme sebagaimana dipersyaratkan oleh Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.

Saya bersedia bertanggung jawab dan menerima sanksi yang berlaku apabila dikemudian hari ditemukan terdapat unsur plagiarism dalam skripsi saya ini.

Jakarta, September 2018

Materai Rp6.000

Denny Dwi Rahayu

Lampiran 3: Contoh Pernyataan Bebas Plagiarisme

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .75

70

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun bebas dari tindakan plagiarisme sebagaimana dipersyaratkan oleh Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.

Saya bersedia bertanggung jawab dan menerima sanksi yang berlaku apabila dikemudian hari ditemukan terdapat unsur plagiarism dalam skripsi saya ini.

Jakarta, September 2018

Materai Rp6.000

Denny Dwi Rahayu

Lampiran 3: Contoh Pernyataan Bebas Plagiarisme

71

Lampiran 4: Contoh Persetujuan Pembimbing

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : DENNY DWI RAHAYU NIM : 224114219 Program Studi : S1 MANAJEMEN Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA Judul Skripsi : PENGARUH ALIANSI PENERBANGAN TERHADAP

PERMINTAAN PENUMPANG DAN EFISIEN RUTE Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Skripsi Fakultas Manajemen dan Bisnis.

Pembimbing 1, Pembimbing 2, Ir. Irwan Chairudin, MM M. Iqbal Firdaus, S.Pd, MBA

Menyetujui, Mengetahui, Dekan FMB Kaprodi S1 Manajemen

Marthaleina RS, S.Kom, MM Ir. Ricky P Ricardianto, MM Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : …………………. 2018

76. Buku Pedoman Penulisan Skripsi72

Lampiran 5: Contoh Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh Nama : DENNY DWI RAHAYU

NIM : 224114219

Program Studi : S1 MANAJEMEN

Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

Judul Skripsi : PENGARUH ALIANSI PENERBANGAN TERHADAP PERMINTAAN

PENUMPANG DAN EFISIEN RUTE Telah berhasil dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi dan diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (SM) pada

Program Studi Manajemen peminatan Manajamen Transportasi Udara.

Ditetapkan di Jakarta,

Tanggal: ……………………… 2018

Nama Tanda Tangan Ketua, Ir. Masjraul Hidayat, MM ……………………. Anggota 1, Prima Widiyanto, SE, MM ……………………. Anggota 2, Sekar Widiyastuti, SE, M.Sc …………………….

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .77 72

Lampiran 5: Contoh Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh Nama : DENNY DWI RAHAYU

NIM : 224114219

Program Studi : S1 MANAJEMEN

Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

Judul Skripsi : PENGARUH ALIANSI PENERBANGAN TERHADAP PERMINTAAN

PENUMPANG DAN EFISIEN RUTE Telah berhasil dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi dan diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (SM) pada

Program Studi Manajemen peminatan Manajamen Transportasi Udara.

Ditetapkan di Jakarta,

Tanggal: ……………………… 2018

Nama Tanda Tangan Ketua, Ir. Masjraul Hidayat, MM ……………………. Anggota 1, Prima Widiyanto, SE, MM ……………………. Anggota 2, Sekar Widiyastuti, SE, M.Sc …………………….

73

Lampiran 6: Persetujuan Publikasi Ilmiah

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : DENNY DWI RAHAYU NIM : 224114219 Program Studi : S1 MANAJEMEN Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA Jenis Karya Ilmiah : SKRIPSI

Demi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang transportasi dan logistik, menyetujui untuk memberikan kepada Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:

PENGARUH ALIANSI PERUSAHAAN PENERBANGAN TERHADAP PERMINTAAN PENUMPANG DAN EFISIEN RUTE

Melalui pernyataan ini maka Institut Transportasi dan Logistik Trisakti berhak menyimpan, mengelola, dan mempublikasikan tugas akhir saya dengan syarat mencantumkan nama saya sebagai penulis atau salah satu penulis dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, ………………… 2018

Yang membuat pernyataan

Denny Dwi Rahayu

78. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

74

Lampiran 7: Contoh Abstrak

ABSTRAK

Nama : Denny Dwi Rahayu NIM : 224114219 Program Studi : S1 Manajemen Peminatan : Manajemen Transportasi Udara Judul : Pengaruh Aliansi Perusahaan Penerbangan Terhadap

Permintaan Penumpang dan Efisiensi Rute

Aliansi antar maskapai penerbangan dilakukan guna mengatasi keterbatasan yang dimiliki baik dalam hal jaringan maupun faktor geografis. Aliansi ini memungkinkan maskapai untuk mendapatkan manfaat dari jaringan yang lebih besar dalam skala ekonomi operasional dan manfaat jaringan dari jaringan rute yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari aliansi maskapai terhadap permintaan penumpang dan efektifitas rute. Penelitian ini menganalisis data penumpang dari 14 rute internasional dari beberapa maskapai yang tergabung dalam SkyTeam Alliance di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta selama. Analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada maskapai yang bergabung ke dalam aliansi tersebut bila dibandingkan pada periode yang sama sebelum bergabung dengan aliansi. Selain itu, hasil analisis juga menujukkan terdapat pengaruh yang signifikan dengan bergabung ke dalam aliansi terhadap efektifitas rute khususnya dalam penurunan biaya operasional.

Kata kunci: aliansi perusahaan penerbangan, permintaan penumpang, efektifitas rute

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .79

74

Lampiran 7: Contoh Abstrak

ABSTRAK

Nama : Denny Dwi Rahayu NIM : 224114219 Program Studi : S1 Manajemen Peminatan : Manajemen Transportasi Udara Judul : Pengaruh Aliansi Perusahaan Penerbangan Terhadap

Permintaan Penumpang dan Efisiensi Rute

Aliansi antar maskapai penerbangan dilakukan guna mengatasi keterbatasan yang dimiliki baik dalam hal jaringan maupun faktor geografis. Aliansi ini memungkinkan maskapai untuk mendapatkan manfaat dari jaringan yang lebih besar dalam skala ekonomi operasional dan manfaat jaringan dari jaringan rute yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari aliansi maskapai terhadap permintaan penumpang dan efektifitas rute. Penelitian ini menganalisis data penumpang dari 14 rute internasional dari beberapa maskapai yang tergabung dalam SkyTeam Alliance di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta selama. Analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada maskapai yang bergabung ke dalam aliansi tersebut bila dibandingkan pada periode yang sama sebelum bergabung dengan aliansi. Selain itu, hasil analisis juga menujukkan terdapat pengaruh yang signifikan dengan bergabung ke dalam aliansi terhadap efektifitas rute khususnya dalam penurunan biaya operasional.

Kata kunci: aliansi perusahaan penerbangan, permintaan penumpang, efektifitas rute

75

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI........................................................................ iv

PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ............................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ......................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian........................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian........................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORITIS .................................................................................... 10

A. Landasan Teori Variabel Bebas .......................................................... 10

B. Landasan Teori Variabel Terikat ...................................................... 10

C. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 53

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................... 66

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 66

Lampiran 8: Contoh Daftar Isi

80. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

76

B. Populasi dan Sampel............................................................. 66

C. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 68

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 68

E. Teknik Analisis Data .............................................................. 68

F. Deskripsi Variabel ................................................................. 68

1. Definisi Konseptual ........................................................... 68

2. Definisi Operasional .......................................................... 68

3. Kisi-kisi Instrumen ............................................................. 68

4. Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................. 68

5. Hipotesis Statistik .............................................................. 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 88

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 109

A. Kesimpulan ............................................................... 110

B. Saran ........................................................................ 111

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .81

76

B. Populasi dan Sampel............................................................. 66

C. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 68

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 68

E. Teknik Analisis Data .............................................................. 68

F. Deskripsi Variabel ................................................................. 68

1. Definisi Konseptual ........................................................... 68

2. Definisi Operasional .......................................................... 68

3. Kisi-kisi Instrumen ............................................................. 68

4. Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................. 68

5. Hipotesis Statistik .............................................................. 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 88

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 109

A. Kesimpulan ............................................................... 110

B. Saran ........................................................................ 111

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

77

Lampiran 9: Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Perusahaan Penerbangan Anggota SkyTeam ...................................... 10

Tabel 2.1. Data Penumpang Tujuan Regional .................................................... 20

Tabel 3.1. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 30

Tabel 4.1. Analisis Permintaan .......................................................................... 41

82. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

78

Lampiran 10: Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Pemetaan Aliansi Perusahaan Penerbangan ....................... 12

Gambar 2.1. Rute Jaringan Penerbangan Dunia ...................................... 21

Gambar 3.1. Rencana Penelitian .............................................................. 33

Gambar 4.1. Profil Demografis ................................................................. 46

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .83

78

Lampiran 10: Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Pemetaan Aliansi Perusahaan Penerbangan ....................... 12

Gambar 2.1. Rute Jaringan Penerbangan Dunia ...................................... 21

Gambar 3.1. Rencana Penelitian .............................................................. 33

Gambar 4.1. Profil Demografis ................................................................. 46

79

Teknik Analisis Kuantitatif

Untuk menentukan teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian kuantitatif, peneliti wajib mereview kembali hipotesis penelitian yang diajukannya, apakah bersifat deskriptif atau inferensial—yang terdiri dari statistik komparatif dan statistik asosiatif (korelasional). Selanjutnya, adalah menentukan jenis datanya, apakah bersifat nominal, ordinal, interval atau rasio. Setelah kedua hal tersebut diketahui, maka peneliti dapat menentukan teknis analisis penelitian yang tepat.

Jenis –jenis Analisis Kuantitatif

A. Statistik deskriptif Statistik deskriptif digunakan ketika peneliti ingin mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah didapatkannya tanpa melakukan generalisasi. Artinya adalah, data yang akan diuraikan atau dianalisis bersifat data dasar—yaitu tidak ada upaya untuk, misalnya menerangkan adanya hubungan antar variabel, membuat prediksi, menguji hipotesis atau penarikan kesimpulan. Analisis deskriptif cocok digunakan apabila peneliti ingin melakukan penelitian yang bersifat ekplorasi, misalnya untuk mengetahu persepsi masyarakarat keinginan menggunakan LRT, ingin mengetahui tanggapan para pengguna kendaraan umum berbasis aplikasi atau mengetahui bagaimana tanggapan pelaku usaha mengenai kenaikan pajak impor dan lain-lain. Secara umum, penelitian ini hanya bertujuan untuk mengungkapkan suatu fenomena dan mendeskripsikan hasil temuannya. Berikut ini adalah teknik analisis deskriptif yang dapat digunakan:

Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang (crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.

Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, diagram batang, diagram lingkaran, diagram pie (pie chart), dan diagram lambang.

Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus). Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil). Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil,

mean deviasi, dan sebagainya).

B. Statistik Inferensial Statistik inferensial berbeda dengan statistik deskriptif yang hanya mencoba untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang diperoleh. Pada analisis statistik

Lampiran 11: Analisis Kuantitatif

84. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 80

inferensial, penulis---melalui penelitian ini-- berupaya untuk menarik kesimpulan dari data yang djikumpulkannya. Analisis inferensial biasanya melibatkan sejumlah sampel dari populasi yang banyak, dan berdasarkan sampel ini peneliti melakukan analisis untuk menggeneralisasi hasilnya terhadap sampel tersebut. Statistik inferensial dapat dibedakan sebagai berikut. 1. Statistik komparatif

Pada penelitian ini, peneliti berupaya untuk membandingkan dua kelompok atau lebih dimana peneliti berupaya untuk menjawab hipotesis ada tidaknya perbedaan keberadaaan suatu variabel dari dua kelompok data atau lebih. Misalnya penelitia berusahaa mencari apakah terdapat perbedaan kepuasaan pengguna taksi aplikasi online dengan taksi konvensional. Teknik analisis untuk penelitian ini bergantung pada jenis data dan jenis kelompoknya.

Jumlah Kelompok Jenis Data dan Alat Analisis Statistik

Nominal Ordinal Interval 2 Kelompok

Independen Chi-Square Kolmogorov-

Smirnov test

Mann- Whitney test

Kolmogorov- Smirnov test

Chi-Square

t-test untuk sampel independent

Berpasangan McNemar test

Wilcoxon test

Sign test McNemar

test

t-test untuk sampel berpasangan

Lebih dari 2 kelompok

Independen Chi-Square Kolmogorov-

Smirnov test

Median test Kruskal-

Wallis test One-way

ANOVA test

ANOVA

Berpasangan Cochran test Friedman test

Kendall W test

Cochran test

ANOVA

2. Statistik Asosiatif (Korelasional)

Hipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya hubungan antara variabel penelitian. Kekuatan hubungan antar variabel tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi memperlihatkan sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lainnya. Pengujian hipotesis asosiatif dilakukan dengan cara menghitung dan menguji signifikansi koefisien korelasi. Kekuatan hubungan dapat dilihat dan sien korelasi. Nilai yang

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .85 81

mendekati nol berarti lemahnya hubungan dan nilai yang mendekati angka satu menunjukkan kuatnya hubungan. Dalam analisis ini terdapat dua jenis variabel yang digunakan, yaitu terikat (dependent variabel) dan bebas (independent variabel). Variabel terikat adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain (dalam hal ini oleh variabel bebas), sedangkan variabel bebas adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat beberapa teknik analisis korelasional yang dapat digunakan tergantung pada jenis datanya.

Variabel dan Jenis Data

Variabel Terikat (Dependent Variabel) Nominal Ordinal Interval

Variabel Bebas (Independent Variabel)

Nominal Koefisien kontingensi

ETA Korelasi

serial Regresi

dengan variabel dummy

Ordinal Spearman Rank correlation

Kendall- Tau correlation

Interval Discriminant Analysis

Pearson Product moment correlation

Korelasi ganda

Korelasi parsial

Analisis regresi

86. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 82

Jenis-jenis Data Berdasarkan Bentuk dan Sifatnya

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, secara garis besar data dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

2. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut: a. Data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari hasil menghitung (membilang).

Karena data ini dihasilkan dari membilang maka data yang didapat akan berupa bilangan bulat. Contoh:

Jumlah keseluruhan armada Trans Jakarta adalah 3.406 unit. Terdapat 3.500 mahasiswa aktif di ITL Trisakti saat ini.

b. Data kontinum, yaitu data yang diperoleh dari hasil mengukur. Data ini dapat berbentuk bilangan bulat dan pecahan, tergantung dari jenis pengukuran. Contoh:

Suhu ruangan saat ini adalah 23,50C. Kecepatan rata-rata mobil balap formula 1 adalah 278,3 km/jam. Luas wilayah DKI Jakarta adalah 661,52 km2.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .87 83

Selanjutnya, berdasarkan tipe atau skala pengukurannya, maka data kuantitatif dapat dibedakan menjadi data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio. a. Data nominal, yaitu data yang diperoleh melaui pengelompokkan obyek melalui

kategori tertentu. Pada data nominal tidak ada urutan, urutan tidak menunjukkan tingkatan (rangking), tidak ada titik awal dan tidak ada perbedaan. Pada contoh di bawah (0) bukan berarti tidak memiliki jenis kelamin. Walaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan. Contoh data nominal:

Jenis Kelamin (1) Laki-laki

(1) Perempuan

Angka (1) untuk laki-laki dan angka (2) untuk perempuan hanyalah merupakan simbol yang digunakan untuk membedakan dua kategori jenis kelamin. Angka- angka tersebut tidak memiliki makna kuantitatif, artinya angka (2) pada data di atas tidak berarti lebih besar dari angka (1), karena laki-laki tidak memiliki makna lebih besar dari perempuan. Terhadap kedua data (angka) tersebut tidak dapat dilakukan operasi matematika (+, -, x, : ). Misalnya (1) = laki-laki, (2) = perempuan, maka (1) + (2) ≠ (3), karena tidak ada kategori (3) yang merupakan hasil penjumlahan (1) dan (2).

b. Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya. Pada data ordinal terdapat urutan, urutan menunjukkan tingkatan (rangking), tidak ada titik awal dan tidak ada perbedaan. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya dan jarak atau rentang antar jenjang tidak harus sama. Terhadap data ordinal berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi pembeda yaitu “>” dan “<”. Walaupun data ordinal dapat disusun dalam suatu urutan, namun belum dapat dilakukan operasi matematika ( +, - , x , : ). Contoh jenis data ordinal antara lain: Jenjang pendidikan (1) SD (2) SMP (3) SMA (4) S1 (5) S2 (6) S3

Analisis terhadap urutan data di atas menunjukkan bahwa SMA memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan SMP dan lebih rendah dibandingkan dengan S1. Namun demikian, data tersebut tidak dapat dijumlahkan.

88. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 84

c. Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. Kelebihan sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki sifat kesamaan jarak (equality interval) atau memiliki rentang yang sama antara data yang telah diurutkan. Karena kesamaan jarak tersebut, terhadap data interval dapat dilakukan operasi matematika penjumlahan dan pengurangan ( +, - ). Misalnya suhu 5oC + 5oC = 10oC, tapi tidak berarti bahwa suhu 5oC memiliki panas separuhnya dari dari suhu 10oC. Data interval juga tidak memiliki titik awal (angka Nol). Sebagai contoh, suhu 0oC bukan berarti tidak terdapat suhu, Contoh data interval adalah:

IPK 2,75 dan 3,00 memiliki rentang yang sama dengan IPK 3,50 dan 3,75, namun demikian tidak berarti bawah mahasiswa yang ber IPK 3,75 memiliki kecerdasaan 0,75 poin di atas mahasiswa yang ber IPK 3,00.

Data Kuesioner: 5 = Sangat Setuju 4 = Setuju 3 = Netral 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju

d. Data rasio adalah adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh

data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik Nol (titik awal) sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematika ( + , - , x, : ). Sifat-sifat yang membedakan antara data rasio dengan jenis data lainnya (nominal, ordinal, dan interval) dapat dilihat dengan memperhatikan contoh berikut:

Benda yang beratnya 1 kg berbeda secara nyata dengan benda yang beratnya 2 kg. Ukuran berat benda dapat diurutkan mulai dari yang terberat sampai yang teringan. Perbedaan antara benda yang beratnya 1 kg. dengan 2 kg memiliki rentang berat yang sama dengan perbedaan antara benda yang beratnya 2 kg. dengan 3 kg. Apabila berat benda 0 kg menunjukkan tidak ada benda (berat) yang diukur. Benda yang beratnya 2 kg 2 kali lebih berat dibandingkan dengan benda yang beratnya 1 kg

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .89 85

Bidang Kajian/Topik yang Dapat Dijadikan bahan Penelitian

Program Bidang Kajian Manajemen Bidang Kajian Kekhususan Manajemen Transportasi Udara

Sumber daya manusia: Kinerja/Work performance Budaya Perusahaan Workplace communication Gaya Kepemimpinan Kompetensi Motivasi Kompensasi Kepuasan Karyawan Dan lain-lain

Schedule design Fleet assignment Aircraft maintenance routing Crew scheduling Aviation infrastructure Airside operations Analytical capacity and delay models Air traffic flow management Air transport economics Dan lain-lain

Pemasaran: Citra merk Brand equity Persepsi pelanggan Service quality Kepuasan Pelanggan Marketing mix Consumers’ loyalty Keputusan Pelanggan Product Segmenting, Targeting & Positioning Dan lain-lain

Manajemen Transportasi Darat

Perencanaan Transportasi Manajemen Operasi Lalu Lintas Ekonomi Transportasi Muatan/Kargo Pemeliharaan Traffic Modelling Trip generation & Trip Attraction Transit Systems (MRT, BRT dan lainnya) Emisi Urban Transport Policy Pricing Dan lain-lain

Manajemen Strategi Strategi Bisnis Perusahaan Company’s balance scorecard Evaluasi Proses Produksi Dan Lain-lain

Safety dan K3 Manajemen K3 Sistem Keselamatan Transportasi

Manajemen Operasi & Management Science Model Antrian

Manajemen Transportasi Laut

Port Management Port Performance Shipping Performance Shipping Finance Shipping Safety Short Sea Shipping Port clusters Freight rate Maritime Logistics Dry Ports/Inland Ports Seafarer Dan lain-lain

90. Buku Pedoman Penulisan Skripsi86

Transshipment Liner Modeling Network Flow Decision Analysis Forecasting Dan lain-lain

Manajemen Keuangan Cost and benefit analysis Value maximization Evaluasi Kinerja Keuangan Enterprise Risk Management Cash flow dan Capital Spending Capital Investment & Return Dan lain-lain

Manajemen Logistik Inventory & reserve system (EOQ,

reorder point fixed order-system, Min-max, ABC inventory, Multi item EOQ) Distribution & Transportation (Origin-destination transport model, Transshipment) Warehousing (Warehouse delivery system, Warehouse Management, Warehouse stocking Supply Chain Management Logistik dan E-commerce Supply Chain Risk 3PL Teknologi dalam Trucking Green Logistics Dan lain-lain

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .91

92. Buku Pedoman Penulisan Skripsi