EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk...

60
EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI ALTERNATIF REAGEN PEMERIKSAAN PROTEIN URINE KARYA TULIS ILMIAH Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari OLEH : RICHARDO REYNALDI SAKKA ALELO P00341015036 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2018

Transcript of EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk...

Page 1: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS

(Citrus aurantifolia) SEBAGAI ALTERNATIF REAGEN

PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma

III Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

OLEH :

RICHARDO REYNALDI SAKKA ALELO

P00341015036

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2018

Page 2: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber

baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Richardo Reynaldi Sakka Alelo

Nim : P00341015036

Tempat/Tanggal Lahir : Kendari, 11 Oktober 1998

Pendidikan : Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kendari

Jurusan Analis Kesahatan sejak Tahun 2015

Sampai Sekarang.

Kendari, 11 Juli 2018

Richardo Reynaldi Sakka Alelo

NIM. P00341015003

Page 3: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

iii

Page 4: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

iv

Page 5: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

v

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Richardo Reynaldi Sakka Alelo

NIM : P00341015036

Tempat, Tanggal Lahir : Kendari, 11 Oktober 1998

Suku/bangsa : Tolaki/Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Kel. Mangga Dua, Kec. Kendari, Kota Kendari

B. Pendidikan

1. SD Negeri 3 Kendari, Tamat tahun 2009

2. SMP Negeri 6 Kendari, Tamat tahun 2012

3. SMA Negeri 3 Kendari, Tamat tahun 2015

4. Tahun 2015 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes

Kendari Jurusan Analis Kesehatan.

Page 6: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

vi

MOTTO

Ketika kita ingin meraih sesuatu

Berjuanglah untuk dapat meraihnya

Tetaplah berusaha dan meminta kepada Tuhan

Karena ketika semuanya sudah diraih

Maka disitulah kita dapat melihat dan merasakan

Betapa besar kuasa Tuhan.

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”.

(Matius 7:7)

“Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift, that’s why it’s

called the present”

Karya Tulis ini Kupersembahkan Kepada

Almamaterku,

Kedua orang tuaku

Keluargaku tersayang

Sahabat-sahabatku tersayang

Agama, bangsa dan negaraku

Page 7: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

vii

ABSTRAK

Richardo Reynaldi Sakka Alelo (P00341015036). Efektivitas Larutan Air

Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai Alternatif Reagen

Pemeriksaan Protein Urine, dibimbing oleh Fonnie E. Hasan dan Satya

Darmayani. (xiv + 3 tabel + 3 gambar + 7 lampiran). Pemeriksaan protein

urine merupakan pemeriksaan skrining untuk mengetahui fungsi ginjal. Reagen

untuk pemeriksaan protein urine salah satunya adalah larutan asam asetat 6%.

Prinsip pemeriksaan protein urine yaitu protein dalam urine didenaturasi dengan

pemanasan dan penambahan asam. Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

memiliki kandungan asam yang tinggi serta jeruk nipis memiliki kemiripan sifat

dengan asam asetat yaitu sifat sebagai asam lemah dengan pH 2,0. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas larutan air perasan jeruk nipis

dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sebagai alternatif reagen

pemeriksaan protein urine. Penelitian ini bersifat eksperimental dan sampel dalam

penelitian ini berjumlah 15 sampel positif protein urine yang diambil di

Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari dengan teknik

insidential sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil pemeriksaan

menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%

dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan larutan asam asetat 6%

(kontrol). Kesimpulan penelitian ini adalah larutan air perasan jeruk nipis dengan

konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% efektif digunakan sebagai alternatif

reagen pemeriksaan protein urine. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk

melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan larutan air perasan jeruk

nipis (Citrus aurantifolia) dengan konsentrasi yang lebih rendah.

Kata kunci : Jeruk nipis, Asam asetat 6%, Protein urine

Daftar Pustaka : 31 buah (1985-2017)

Page 8: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena

atas limpahan berkat dan kasih karunianya yang luar biasa didalam hidup penulis,

sehingga karya tulis ilmiah dengan judul “Efektivitas Larutan Air Perasan Jeruk

Nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai Alternatif Reagen Pemeriksaan Protein

Urine”. Penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (DIII) pada Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan.

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terimakasih yang tak

ternilai kepada kedua orangtua yang amat kucintai, Ayahanda Yonas Sakka

(alm) dan Ibunda Sulawati Alelo atas bantuan moril maupun materil, motivasi,

dukungan dan cinta kasih yang tulus serta doanya demi kesuksesan studi yang

penulis jalani selama menuntut ilmu sampai selesainya karya tulis ini. Terima

kasih juga penulis ucapkan kepada keluargaku Salahudin, Mely Alelo, Novi

Alelo, Alfrida Alelo, Djenry R.S. Rompas, Yosias M. Janis, Budiarjo Tara,

Rivaldo, Leonardo, Femi, Felisia, Alfius, Angel, Fika, Yolsi, Fika dan Resky yang

selalu menemani dalam suka dan duka, membantu, mendukung dan mendoakan

penulis.

Proses penulisan karya tulis ilmiah ini telah melewati perjalanan panjang,

dan penulis banyak mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan rasa terima kasih

kepada Fonnie E. Hasan, DCN., M.Kes selaku pembimbing I dan Satya

Darmayani, S.Si., M.Eng selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, kesabaran dalam membimbing dan atas segala pengorbanan waktu

dan pikiran selama menyusun karya tulis ini. Ucapan terima kasih penulis juga

tujukan kepada:

1. Askrening, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2. Dr. Ir. Sukanto Toding, MSP. MA selaku Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan izin

penelitian.

Page 9: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

ix

3. Dr. Hj. Asridah Mukaddim, M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Kota Kendari yang telah memberi izin dan kemudahan

dalam penelitian.

4. Tuty Dwiyana, AMd.Anakes., SKM selaku Kepala Laboratorium Rumah

Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari yang telah memberi bantuan

dan kemudahan dalam penelitian.

5. Anita Rosanty, SST., M.Kes selaku Ketua Jurusan Analis Kesehatan.

6. Ruth Mongan, B.Sc., S.Pd., M.Pd dan Tuty Yuniarty, S.Si., M.Kes

selaku penguji dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis

Kesehatan serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan

pelayanan akademik yang diberikan selama penulis menuntut ilmu.

8. Terima kasih kepada seluruh sahabat-sahabatku yang selalu memberikan

semangat kepada penulis Amsar, Epran, Fera, Ifan, Yulianti, Ayu, Lulun,

Hijri, Rany, Nini, Gita, Arnando, Okta, Yani, Riska Agustiyanti, Asfian,

Hendra, Devilya, Nova dan Muzadila serta seluruh teman-teman

REAG3NSIA angkatan 2015 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kendari

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Suatu kebanggan bagi

penulis dapat mengenal kalian.

Penulis sangat menyadari sepenuhnya dengan segala kekurangan dan

keterbatasan yang ada, sehingga bentuk dan isi Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis ini.

Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat membawa manfaat untuk

menambah ilmu khususnya bagi ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Amin.

Kendari, Juni 2018

Penulis

Page 10: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... v

MOTTO ............................................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4

A. Tinjauan Umum Tentang Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) ................... 4

B. Tinjauan Umum Tentang Urine .............................................................. 6

C. Tinjauan Umum Tentang Proteinuria ..................................................... 9

D. Tinjauan Umum Tentang Metode Pemeriksaan Protein Urine ............ 13

BAB III KERANGKA KONSEP ....................................................................... 15

A. Dasar Pemikiran ................................................................................... 15

B. Bagan Kerangka Pikir ............................................................................ 16

C. Variabel Penelitian ................................................................................ 17

D. Defenisi Operasional Prosedur dan Kriteria Objektif............................ 17

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 19

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 19

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 19

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 19

D. Populasi dan Sampel .............................................................................. 19

E. Bahan uji ............................................................................................... 20

F. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 20

G. Instrumen Penelitian ............................................................................. 20

Page 11: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

xi

H. Prosedur Kerja ...................................................................................... 21

I. Jenis Data .............................................................................................. 24

J. Pengolahan Data ................................................................................... 25

K. Analisis Data ......................................................................................... 25

L. Penyajian Data ...................................................................................... 25

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 26

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 26

B. Hasil Penelitian ..................................................................................... 26

C. Pembahasan .......................................................................................... 29

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 32

A. Kesimpulan ................................................................................................. 32

B. Saran ........................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Komposisi Air Perasan Jeruk Nipis dan Aquadest Pada konsentrasi

20%, 40%, 60%, 80% dan 100% ................................................... 23

Tabel 5.1 Hasil Pemeriksaan Protein Urine Menggunakan Larutan Air

Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Konsentrasi 20%, 40%,

60%, 80% dan 100% ...................................................................... 27

Tabel 5.2 Hasil Pemeriksaan Menggunakan Larutan Asam Asetat 6% dan

Larutan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Konsentrasi

20%, 40%, 60%, 80% dan 100% ................................................... 28

Page 13: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Buah Jeruk Nipis ............................................................................. 5

Gambar 2.2 Urine ................................................................................................ 6

Gambar 2.3 Proteinuria ..................................................................................... 10

Page 14: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian dari Poltekkes Kendari

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 3 : Surat Pengantar Masuk Laboratorium Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari

Lampiran 4 : Surat keterangan telah melakukan penelitian

Lampiran 5 : Rumus pengenceran

Lampiran 6 : Tabulasi Data

Lampiran 7 : Dokumentasi Penelitian

Page 15: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemeriksaan protein urine merupakan pemeriksaan skrining untuk

mengetahui fungsi ginjal (Gandasoebrata, 1985). Ginjal terdiri dari jutaan unit

glomerulus, ketika barier filtrasi diubah oleh penyakit yang dipengaruhi

glomerulus, protein plasma, terutama albumin, mengalami kebocoran pada

filtrat glomerulus pada sejumlah kapasitas tubulus yang berlebihan yang

menyebabkan proteinuria (Uliyah, dkk, 2008).

Dibeberapa laboratorium kesehatan di dunia, pemeriksaan protein

urine dengan metode pemanasan umumnya menggunakan reagen asam asetat,

asam sulfosalisilat, asam trichlorasetat dan asam nitrat pekat (Bawazier,

2006).

Di Indonesia reagen pemeriksaan protein urine dengan metode

pemanasan yang umum digunakan yaitu asam sulfosalisilat 20% dan asam

asetat 6%. Metode asam asetat 6% cukup peka karena dapat menyatakan

protein sebanyak 0,004%, sedangkan asam sulfosalisilat 20% tidak bersifat

spesifik meskipun sangat peka, dapat menyatakan protein sebanyak 0,002%

(Gandasoebrata, 1985).

Arianda (2017) menjelaskan bahwa prinsip pemeriksaan protein urine

metode asam asetat 6% yaitu protein dalam urine didenaturasi dengan

pemanasan dan penambahan asam, derajat kekeruhan berbanding lurus

dengan konsentrasi protein dalam urine. Aswad (2015) mengatakan bahwa

asam sitrat pada jeruk nipis (Citrus auratifolia) mempunyai sifat yang mirip

dengan asam asetat yaitu sifat keasaman sebagai asam lemah dan pH 2,0.

Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memiliki berbagai macam

kandungan berupa senyawa kimia yang bermanfaat seperti asam amino

(triptofan dan lisin), asam sitrat, minyak atsiri (limonene, linalin asetat,

geramil asetat, fellandren sitrat, lemon kamfer, kadinen, aktialdehid,

anildehid), vitamin C, dan vitamin B1. Serta jeruk nipis mempunyai

Page 16: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

2

kandungan asam dengan pH 2.0 (Sarwono, 2001). Sehingga asam sitrat pada

jeruk nipis memungkinkan mendenaturi protein pada urine saat pemanasan

dan penambahan larutan air perasan jeruk nipis.

Menurut Aswad (2015) bahwa dengan menggunakan modifikasi air

perasan jeruk nipis sebagai pengganti komposisi larutan turk (asam asetat

glacial) untuk hitung jumlah leukosit diperoleh jumlah leukosit yang berbeda

dengan kontrol namun interpertasi hasil dengan modifikasi air perasan jeruk

nipis ini masih menunjukan kesamaan dengan kelompok turk (kontrol) yaitu

sesuai dengan nilai rujukan. Hal ini dikarenakan konsentrasi asam sitrat yang

terkandung dalam jeruk nipis yang hanya berkisar 7 sampai 7,6% (Hariana,

2004).

Jeruk nipis mengandung asam lemah. Sebab segala bentuk asam

lemah dapat memecahkan sel darah. Maka jeruk nipis dimodifikasi sebagai

pengganti komposisi larutan turk (asam asetat glasial) untuk pemeriksaan

hitung jumlah leukosit (Idham, wawancara 11 Agustus 2017).

Berdasarkan hasil uji pendahuluan yang telah peneliti lakukan

terhadap sampel positif proteinuria, bahwa larutan air perasan jeruk nipis

(Citrus aurantifolia) efektif digunakan sebagai alternatif reagen pemeriksaan

protein urine.

Berdasarkan uraian diatas peneliti berkeinginan melakukan penelitian

dengan menggunakan larutan air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

sebagai alternatif reagen pemeriksaan protein urine.

B. Rumusan Masalah

Apakah larutan air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) efektif

digunakan sebagai alternatif reagen pemeriksaan protein urine?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui efektivitas larutan air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) sebagai alternatif reagen pemeriksaan protein urine.

Page 17: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

3

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui efektivitas larutan air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) konsentrasi 20% sebagai alternatif reagen pemeriksaan

protein urine.

b. Mengetahui efektivitas larutan air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) konsentrasi 40% sebagai alternatif reagen pemeriksaan

protein urine.

c. Mengetahui efektivitas larutan air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) konsentrasi 60% sebagai alternatif reagen pemeriksaan

protein urine.

d. Mengetahui efektivitas larutan air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) konsentrasi 80% sebagai alternatif reagen pemeriksaan

protein urine.

e. Mengetahui efektivitas larutan air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) konsentrasi 100% sebagai alternatif reagen pemeriksaan

protein urine.

f. Mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan protein urine dengan

menggunakan larutan asam asetat 6% (kontrol) dengan larutan air

perasan jeruk nipis dengan varian konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%

dan 100%.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai efektivitas larutan

air perasan jeruk nipis sebagai alternatif reagen pemeriksaan protein urine.

2. Manfaat bagi akademik

Sebagai bahan tambahan referensi bagi akademik dan sebagai bahan

acuan untuk penelitian selanjutnya.

3. Manfaat bagi masyarakat

Sebagai bahan bacaan atau informasi mengenai efektivitas larutan air

perasan jeruk nipis sebagai alternatif reagen pemeriksaan protein urine

secara umum.

Page 18: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)

1. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Keluarga : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus aurantifolia (Apraj et al., 2011)

2. Morfologi Tanaman Jeruk Nipis

Tanaman jeruk nipis merupakan pohon yang sangat kecil.

Batangnya memiliki duri tajam dan banyak cabang-cabang kecil. Daunnya

berbentuk bulat telur dan bertekstur agak bau. Panjang daun sekitar 4-6

cm. Bagian tepi daun agak berlekuk ke atas. Sementara itu, tangkai

daunnya kecil dan sempit. Bunga jeruk nipis berwarna putih dan harum.

Buahnya berbentuk agak bulat dengan ujungnya sedikit menguncup. Saat

masih muda, buah berwarna hijau. Semakin tua, warna buah semakin hijau

tua atau kekuningan. Rasa buahnya asam dan segar (Muhlisah, 2007).

Buah jeruk nipis memiliki 3 lapisan menurut Tjitrosoepomo (2003), yaitu:

a. Lapisan luar yang kaku dan mengandung banyak kelenjar minyak atsiri,

yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya

berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.

b. Lapisan tengah yang bersifat seperti spon, terdiri atas jaringan bunga

karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.

c. Lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan.

Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung berair, dan

bijinya terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.

Page 19: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

5

Gambar 2.1. Buah Jeruk Nipis (Nur, 2011)

3. Kandungan Dalam Jeruk Nipis

Menurut Direktorat Gizi Depkes RI (1981) tiap 100 gram jeruk

nipis mengandung protein 0,80 gr, lemak 0,10 gr, karbohidrat 12,30 gr,

kalsium 40,00 mg, fosfor 22,00 gr, zat besi 0,60 mg, vitamin B1 0,04 mg,

vitamin C 27,00 mg, air 86,00 gr, kalori 37,00 kal. Sedangkan bagian yang

dapat dimakan sekitar 76% dari bobot keseluruhan.

Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jeruk nipis

diantaranya asam sitrat sebanyak 7 sampai 7,6%, dammar lemak, mineral,

vitamin B1, minyak atsiri, sitral limonen, fellandren, lemon kamfer,

geranil asetat, cadinen dan linalin asetat. Selain itu, jeruk nipis juga

mengandung vitamin C, kalsium dan fosfor (Hariana, 2004).

4. Manfaat Jeruk Nipis

Buah segar, akar, daun, bunga, dan getah batang dari jeruk nipis

dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit seperti obat batuk

dan demam, kepala pusing, menghilangkan keriput di wajah, pelangsing,

sakit tenggorokan dan tenggorokkan berlendir (Hariana, 2004).

Perasan air jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat pelangsing,

penurun panas (antipiretik), demam, dan buang air besar (diare). Di

samping itu, air perasan jeruk nipis dapat menetralkan bau amis,

menghilangkan nikotin yang menempel pada gigi dan dapat melunakkan

daging (Mursito, 2003).

Page 20: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

6

Menurut Muhlisah (2007) khasiat jeruk nipis untuk pengobatan

seperti untuk demam, batuk kronis, flu ringan, penyakit kurang darah,

menghentikan kebiasaan merokok dan menghilangkan bau badan.

B. Tinjauan Umum Tentang Urine

1. Pengertian Urine

Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian

dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urine

diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang

disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam

mempertahankan homeostasis tubuh peranan urine sangat penting, karena

sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urine.

Selain urine juga terdapat mekanisme berkeringat dan juga rasa haus yang

kesemuanya bekerja sama dalam mempertahankan homeostasis (Ali 2012,

diakses 10 Januari 2018).

Gambar 2.2. Urine (Arianda, 2017)

Pemeriksaan urine tidak hanya dapat memberikan fakta-fakta

tentang ginjal dan saluran urine, tetapi juga mengenai faal berbagai organ

dalam tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, kortex adrenal, dan

lain-lain. Urine normal berwarna jernih transparan, warna kuning muda

pada urine berasal dari zat bilirubin dan biliverdin. Urine normal manusia

terdiri dari air, urea, asam urat, ammonia, kreatinin, asam laktat, asam

fosfat, asam sulfat, klorida dan garam, sedangkan pada kondisi tertentu

Page 21: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

7

dapat ditemukan zat-zat yang berlebihan misalnya vitamin C dan obat-

obatan (Ma’rufah, 2011).

2. Proses Pembentukan Urine

Urine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam

ginjal dengan melalui glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada

simpai Bowman, berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari

glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat

yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala

ginjal terus berlanjut ke ureter (Widmann, 1995).

Ada 3 tahap pembentukan urine menurut Widmann (1995) :

a. Proses Filtrasi

Proses ini terjadi di glomerulus, proses filtrasi terjadi karena

permukaan aferen lebih besar dari permukaan eferen sehingga terjadi

penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian

cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh

simpai Bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat,

bikarbonat dll, yang diteruskan ke tubulus ginjal.

b. Proses Reabsorbsi

Fungsi utama tubulus proksimal adalah reabsorpsi yaitu proses

dikembalikannya air bersama dengan glukosa, asam amino, asam urat

dan protein yang berhasil menembus filter glomerulus ke aliran darah.

Tubulus proksimal juga mengembalikan elektrolit, natrium, klorida dan

bikarbonat. Simpai Henle mereabsopsi air dan natrium. Tubulus distal

secara halus mengatur konsentrasi ion-ion natrium, kalium, bikarbonat,

fosfat dan hidrogen.

c. Proses Sekresi

Proses ini adalah proses penyerapan urine sisa dari filtrasi dan

reabsorpsi. Proses penyerapan urine ini terjadi pada tubulus dan

diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke

vesika urinaria.

Page 22: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

8

3. Komposisi Urine

Urine mengandung bermacam-macam zat, antara lain urea,

amoniak, dan zat-zat lain yang merupakan hasil pembongkaran protein.

Garam-garam terutama garam dapur. Pada orang yang melakukan diet

yang rata-rata berisi 80-100 gram protein dalam 24 jam, kadar air dan zat

padat dalam 24 jam, kadar air dan zat dalam air kemih adalah air 96%, zat

padat 4% (terdiri atas urea 2% dan hasil metobolisme lainnya 2%) (Irianto,

2013).

4. Ciri-Ciri Urine Normal

Jumlah urin normal rata-rata 1 sampai 2 liter sehari, tetapi berbeda-

beda sesuai jumlah cairan yang dimasukkan. Banyaknya bertambah pula

bila terlampau banyak protein yang dimakan, sehingga tersedia cukup

cairan yang diperlukan untuk melarutkan urea. Urin normal berwarna

bening orange pucat tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam

terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6, berat jenisnya berkisar dari 1.010

sampai 1.025 (Pearce, 2009).

5. Macam- Macam Sampel Urine

Macam- macam sampel urine menurut Gandasoebrata (1985) :

a. Urine Sewaktu

Adalah urine yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak

ditentukan dengan khusus. Urine sewaktu ini cukup baik untuk

pemeriksaan rutin yang menyertai pemeriksaan badan tanpa pendapat

khusus.

b. Urine Pagi

Adalah urine yang pertama-tama dikeluarkan pada pagi hari setelah

bangun tidur. Urine ini lebih pekat dari urine yang dikeluarkan siang

hari, jadi baik untuk pemeriksaan sedimen, berat jenis, protein, tes

kehamilan dan lain-lain.

c. Urine Postprandial

Adalah urine yang pertama kali dilepaskan 1 ⁄ - 3 jam sehabis

makan. Urine ini berguna untuk pemeriksaaan terhadap glukosuria.

Page 23: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

9

d. Urine 24 Jam

Adalah urine yang dikumpulkan selama 24 jam. Urine yang

pertama keluar dari jam 7 pagi dibuang, berikutnya ditampung termasuk

juga urine jam 7 pagi esok harinya.

e. Urine 3 Gelas dan Urine 2 Gelas pada Laki-Laki

Urine ini dipakai pada pemeriksaan urologik yang dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran tentang letaknya radang atau lesi yang

mengakibatkan adanya nanah atau darah dalam urine laki-laki. Urine 3

gelas adalah urine yang waktu keluar langsung ditampung ke dalam 3

gelas sedimen (gelas yang dasarnya menyempit) tanpa menghentikan

aliran urinnya. Kedalam gelas pertama ditampung 20 - 30 ml urin yang

mula-mula keluar, ke dalam gelas kedua dimasukkan urin berikutnya,

beberapa ml terakhir ditampung dalam gelas ketiga. Untuk mendapat

urine 2 gelas, caranya sama seperti urine 3 gelas, dengan perbedaan

gelas ketiga ditiadakan dan ke dalam gelas pertama ditampung 50 - 70

ml urine.

C. Tinjauan Umum Tentang Proteinuria

Diantara pemeriksaan kimia rutin yang dilakukan pada urine, tanda

penyakit ginjal yang paling jelas adalah penentuan protein. Proteinuria sering

kali dikaitkan dengan penyakit ginjal awal yang menjadikan pemeriksaan

protein urine sebagai bagian penting dari semua pemeriksaan fisik. Urine

normal mengandung sangat sedikit protein, biasanya kurang dari 10 mg/dL

atau 100 mg per 24 jam setelah diekskresikan, protein tersebut terdiri atas

protein serum dengan berat molekul rendah yang telah disaring oleh

glomerulus dan protein yang dihasilkan di saluran kemih kelamin

(Strangsinger, dkk, 2017).

Tingkat proteinuria yang terbentuk dan dikeluarkan lewat urin setiap

hari dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu keadaan ringan (protein yang

terbentuk dan dikeluarkan lewat urin < 1,0 gr hari), keadaan sedang (protein

yang terbentuk dan dikeluarkan lewat urin antara 1,0 gr-3,0 gr/hari) dan

Page 24: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

10

keadaan berat (protein yang terbentuk dan dikeluarkan lewat urin > 3,0/hari)

(Estridge, 2012).

Gambar 2.3. Proteinuria (Arianda, 2017)

1. Arti Klinik Proteinuria

Adanya proteinuria dalam analisis rutin tidak selalu menandakan

penyakit ginjal, namun keberadaannya mengharuskan pemeriksaan

tambahan untuk menentukan apakah protein tersebut mewakili kondisi

normal atau patologis. Proteinuria klinis terjadi jika protein di dalam urine

30 mg/dL atau lebih (300 mg/dL). Penyebab proteinuria beragam dan

dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu prerenal, renal

dan pascarenal berdasarkan asal protein (Strangsinger, dkk, 2017).

2. Penyebab Terjadinya Proteinuria

Proteinuria dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Penyakit glomelurus

Bentuk ini hampir disemua penyakit ginjal, dimana albumin

protein yang dominan pada urin (60-90%) pada urin, sedangkan sisanya

protein dengan berat molekul rendah ditemukan hanya dalam jumlah

sedikit. Ada 2 faktor utama sebagai penyebab filtrasi glomerulus

meningkat yaitu ketika barier filtrasi diubah oleh penyakit yang

dipengaruhi oleh glomerulus pada sejumlah kapasitas tubulus yang

berlebihan menyebabkan proteinuria. Dan faktor kedua yaitu

peningkatan tekanan kapiler glomerulus menyebabkan gangguan

hemodinamik. Filtrasi menyebabkan proteinuria glomerulus oleh

tekanan difus yang meningkat tanpa perubahan apapun pada

Page 25: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

11

permeabilitas intrinsik dinding kapiler glomerulus. Akibat terjadinya

kebocoran pada glomerulus yang berhubungan dengan kenaikan

permeabilitas membran basal glomerulus terhadap protein akan

menyebabkan timbulnya proteinuria. Contoh dari proteinuria

glomerulus, mikroalbuminur ia (jumlah 30-300 mg/hari), normal bila

tidak lebih dari 30 mg/hari, merupakan marker penurunan faal ginjal

laju filtrasi glomerulus (LFG) dan penyakit kardiovaskular sistemik.

proteinuria klinis, jumlahnya 1-5 mg/hari (Bawazier, 2006).

b. Penyakit tubulus

Ditemukannya protein berat molekul rendah antara 100-150

mg/hari terdiri atas β-2 mikroglobulin. Disebabkan karena renal tubular

asidosis (RTA), sarkoidosis, sindrom Fankoni, pielonefritis kronis dan

akibat cangkok ginjal (Bawazier, 2006).

c. Pre-eklamsia/Eklamsia

Pre-eklamsia adalah sindrom spesifik kehamilan berupa

berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel.

Proteinuria adalah satu dari tiga tanda penting dari pre-eklamsia.

Penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang

timbul pada kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan

ke-3 kehamilan atau pada trimester terakhir (Cunningham, 1995).

Pre-eklamsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu

hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dalam trias yaitu

hipertensi, proteinuria, dan edema. Ibu hamil tersebut tidak menunjukan

tanda-tanda kelainan vaskular atau hipertensi sebelumnya (Mochtar R,

1998).

Menurut Hacker (2001) pre-eklamsia dapat disebut sebagai

hipertensi yang diinduksi-kehamilan atau penyakit hipertensi akut pada

kehamilan. Pre-eklamsia tidak semata-mata terjadi pada wanita muda

pada kehamilan pertamanya. Sedangkan eklamsia didefinisikan sebagai

penambahan kejang umum pada sindrom pre-eklamsia ringan atau

berat. Pre-eklamsia/eklamsia merupakan kumpulan gejala yang timbul

Page 26: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

12

pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias

yaitu hipertensi, proteinuria dan edema yang kadang-kadang disertai

konvulsi sampai koma.

Menurut (Rubenstein, 2007) proteinuria juga dapat disebabkan

oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Penyakit non-ginjal: demam, olahraga berat, gagal jantung, proteinuria

ortostatik, suatu keadaan yang tidak berbahaya pada 2% remaja dimana

terjadi proteinuria dalam posisi tegak namun tidak saat berbaring.

b. Penyakit saluran kemih: infeksi, tumor, kalkuli.

c. Peningkatan produksi protein yang bisa disaring; rantai panjang

imunoglobulin (protein Bence Jones) pada mieloma, mioglobinuria,

hemoglobinuria.

d. Trombosis vena renalis adalah sebab sekaligus akibat dari proteinuria.

3. Macam-macam Proteinuria:

a. Fungsional Proteinuria

Disebabkan oleh karena ekspose dengan udara yang sangat dingin,

otot-otot yang bekerja keras yang akan menghilang setelah istirahat

(tidur). Pada kehamilan disebut ortostatik atau postural protein

(Koestadi, 1989).

b. Organik Proteinuria

a) Pre Renal Proteinuria

Dikarenakan penyakit yang umum terjadi dan merupakan

indikasi penyakit ginjal misalnya ascites dan karena keracunan obat

bahan kimia seperti merkuri (Hg) dan timbal (Pb). Karena

peningkatan permeabilitas glomerulus, seperti keadaan-keadaan

hipertensi esensial dan eklamsia pada kehamilan. Pada Proteinuria

jenis ini melebihi 2 gram/24 jam. Dan jarang terjadi Proteinuria pre

renal sejati, tanpa kerusakan ginjal tetapi apabila berkepanjangan

dengan sendirinya dapat mengakibatkan kerusakan ginjal (Baron,

1990).

Page 27: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

13

b) Renal Proteinuria

Proteinuria dapat menjadi tanda satu-satunya dari kerusakan

ginjal dini oleh obat-obatan nefrositik atau pada penyakit ginjal, dan

diabetes mellitus merupakan penyebab yang sering. Pada berbagai

jenis penyakit ginjal dapat dilihat derajat proteinuria yang berbeda.

Pada glomerulonefritis proteinuria disebabkan oleh kebocoran

melalui glomerulus yang rusak bervariasi sesuai jenis gangguan

patologis. Sindroma nefrositik biasanya disertai dengan 10-20 g

proteinuria per 24 jam, proteinuria massif seperti itu dapat

menyebabkan kerusakan tubulus sekunder yang kemudian

mengurangi reabsorpsi protein pada tubulus (Baron, 1990).

c) Pasca Renal Proteinuria

Proteinuria yang berasal dari pasca renal selalu berhubungan

dengan sel-sel, dan minimal ditemukan pada infeksi berat traktus

urinarius bagian bawah, dan disertai dengan hematuria bila pelvis

ginjal atau ureter dirangsang oleh batu atau ada penyakit keganasan

setempat (Baron, 1990).

D. Tinjauan Umum Tentang Metode Pemeriksaan Protein Urine

1. Metode Carik Celup

Metode carik celup berupa secarik plastik kaku yang pada sebelah

sisinya dilekati dengan satu sampai sembilan kertas isap atau bahan

penyerap lain yang masing-masing mengandung reagen-reagen spesifik

terhadap salah satu zat yang mungkin ada di dalam urine. Adanya dan

banyaknya zat yang dicari ditandai oleh perubahan warna tertentu pada

bagian yang mengandung reagen spesifik, skala warna yang timbul pada

strip carik celup memberikan penilaian secara semikuantitatif

(Gandasoebrata, 1985).

Walaupun sangat sensitif dan spesifik, pemakaian metode carik

celup cara penggunaannya harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang

ditentukan oleh perusahaan pembuat carik celup itu, jika tidak

Page 28: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

14

mengikutinya maka hasil pemeriksaan dapat menyimpang dari keadaan

sebenarnya (Gandasoebrata, 1985).

Keadaan yang menyebabkan hasil carik celup tidak akurat

pemakaian reagen strip haruslah dilakukan secara hati-hati. Oleh karena

itu harus diperhatikan cara kerja dan batas waktu pembacaan. Setiap habis

mengambil 1 batang reagen strip, botol/wadah harus segera ditutup

kembali dengan rapat, agar terlindung dari kelembaban, sinar, dan uap

kimia. Setiap strip harus diamati sebelum digunakan untuk memastikan

bahwa tidak ada perubahan warna. Keterbatasan lain dari carik celup

adalah harus dipakai secara hati-hati. Strip harus dipakai dalam wadah

tertutup rapat dilingkungan yang dingin dan terlindung dari kelembaban,

sinar, dan uap kimia (Mogensen, 2000).

2. Metode Asam Sulfosalisitat 20%

Tes dengan asam sulfosalisil tidak besifat spesifik, meskipun

sangat peka. Adanya protein dalam konsentrasi 0,002% dapat dinyatakan.

Jika hasil tes negatif, maka hasil negatif proteinuria. Penilaian sekuantitatif

dari tes ini ditentukan kemudian yang diuji adalah derajat kekeruhan

sebelum dilakukan pemanasan (Gandasoebrata, 1985).

3. Metode Asam Asetat 6%

Asam asetat dapat juga digunakan untuk uji protein, pemberian

asam asetat untuk mencapai titik isiolektrik protein. Dengan pemanasan

mengakibatkan denaturasi dan terjadi presipitasi, proses presipitasi dibantu

dengan adanya garam-garam yang telah ada dalam urine atau dengan

sengaja ditambahkan pada urine. Metode ini cukup peka karena dapat

menyatakan protein sebanyak 0,004% (Gandasoebrata, 1985).

Konsentrasi asam asetat yang digunakan 3% sampai 6% boleh

digunakan, yang terpenting adalah pH yang dicapai dengan pemberian

asam asetat. Karena itu biasanya digunakan larutan penyangga pH 4,5

sebagai pengganti larutan asam asetat (Gandasoebrata, 1985).

Page 29: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

15

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Pemeriksaan protein urine merupakan pemeriksaan skrining untuk

mengetahui fungsi ginjal. Proteinuria adalah terdapatnya protein di dalam

urin, pada keadaan normal tidak didapatkan konsentrasi yang tinggi dalam

urin. Dalam metabolismenya pada tubuh manusia hanya sedikit sekali protein

yang difiltrasi menembus glomerulus.

Adanya protein dalam urine dapat disebabkan oleh penyakit

glomelurus, penyakit tubulus, penyakit non-ginjal, penyakit saluran kemih,

peningkatan produksi protein yang bisa disaring, trombosis vena renalis, pre-

eklampsia (kehamilan). Untuk mendeteksi adanya protein didalam urine harus

dilakukan pemeriksaan laboratorium, salah satunya dengan metode

pemanasan menggunakan asam asetat 6%. Pemberian asam asetat untuk

mencapai titik isiolektrik protein. Dengan pemanasan mengakibatkan

denaturasi dan terjadi presipitasi.

Reagen pemeriksaan protein urine menggunakan bahan kimia jadi

atau yang dibuat sendiri oleh petugas di laboratorium yang harganya relatif

mahal. Sehingga dibutuhkan bahan lain yang dapat digunakan sebagai

alternatif reagen pemeriksaan protein urine yaitu dengan menggunakan

tumbuhan ataupun bahan-bahan alami lainnya yang harganya relatif murah

dan mudah ditemukan.

Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan salah satu buah yang

memiliki kandungan asam sitrat yang tinggi, serta jeruk nipis mempunyai

sifat yang mirip dengan asam asetat yaitu sifat keasaman sebagai asam lemah

dan pH 2,0. Sehingga jeruk nipis dapat digunakan sebagai alternatif reagen

pemeriksaan protein urine. Pada penelitian ini larutan air perasan jeruk nipis

yang digunakan yaitu konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%.

Dalam prosedur penelitian akan dibandingkan antara hasil

pemeriksaan menggunakan larutan asam asetat 6% (kontrol) dan hasil

Page 30: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

16

pemeriksaan menggunakan larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi

20%, 40%, 60%, 80% dan 100% untuk mengetahui efektivitas larutan air

perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai alternatif reagen

pemeriksaan protein urine.

B. Bagan Kerangka Pikir

Hasil pemeriksaan laboratorium

Rumah Sakit

Dipanaskan Dipanaskan

Menganalisis

Perbedaan

Urine yang diperoleh dari

Rumah Sakit

Proteinuria

20%

Hasil Pemeriksaan

Protein Urine

Ditambahkan 5

tetes larutan asam

asetat 6% (kontrol)

Terjadi

Kekeruhan

5 cc urine

dimasukkan

kedalam

tabung reaksi

5 cc urine

dimasukkan

kedalam

tabung reaksi

Ditambahkan 5 tetes larutan

air perasan jeruk nipis

dengan berbagai varian

konsentrasi

Terjadi

Kekeruhan

40% 60% 80% 100%

Hasil Pemeriksaan

Protein Urine

Terdapat

perbedaan

Tidak terdapat

perbedaan Efektif

Tidak

Efektif

Page 31: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

17

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas yang diteliti adalah larutan air perasan jeruk nipis

(Citrus aurantifolia) dengan varian konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan

100%.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah urine yang positif

mengandung protein yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.

D. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Defenisi operasional

a. Urine dalam penelitian ini adalah urine yang positif mengandung

protein yang diperoleh dari laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Kota Kendari yang dijadikan sampel dan uji dengan asam

asetat 6% (kontrol) dan larutan air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) dengan varian konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan

100%.

b. Larutan asam asetat 6% adalah larutan kontrol yang diujikan pada urine

yang positif mengandung protein.

c. Larutan air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) adalah air perasan

jeruk nipis yang dibuat dalam varian konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%

dan 100% yang diujikan pada sampel urine yang positif mengandung

protein untuk mengetahui efektivitas larutan air perasan jeruk nipis

(Citrus aurantifolia) sebagai alternatif reagen pemeriksaan protein

urine.

2. Kriteria objektif

a. Efektif : Bila hasil pemeriksaan menggunakan air perasan

jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan

100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

larutan asam asetat 6% (kontrol).

Page 32: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

18

- : Tidak ada kekeruhan

+ : Ada kekeruhan tetapi tidak tampak berbutir-butir

++ : Ada kekeruhan dan tampak berbutir-butir

+++ : Amat keruh dengan gumpalan berkeping-keping

++++ : Kekeruhan tebal dan bergumpal-gumpal (Yuniarty, 2017).

b. Non efektif : Bila hasil pemeriksaan menggunakan air perasan

jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan

100% tidak sama dengan hasil pemeriksaan

menggunakan larutan asam asetat 6% (kontrol)

Page 33: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

19

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental karena urine

mendapat perlakuan langsung dengan pengujian menggunakan larutan asam

asetat 6% (kontrol) dan larutan air perasan jeruk nipis dengan varian

konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 30 April sampai 28 Mei

2018.

2. Tempat penelitian

Tempat pengambilan sampel urine yang positif mengandung protein

di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari. Sedangkan tempat

pemeriksaan sampel yang dilakukan di Laboratorium Kimia Klinik

Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kendari.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah buah jeruk nipis yang diperoleh di pasar

Anduonohu Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Sedangkan objek penelitian ini

adalah sampel urine yang positif mengandung protein yang sudah tersedia.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah sampel urine yang diperiksa di

Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah urine yang positif mengandung

protein yang telah diperoleh dari Laboratorium Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Kota Kendari yang memenuhi kriteria sampel dan diambil

dengan teknik insidential sampling.

Page 34: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

20

a. Kriteria sampel

a) Kriteria inklusi : sampel urine yang positif mengandung protein

b) Kriteria eksklusi : sampel urine yang negatif mengandung protein

E. Bahan Uji

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah jeruk

nipis (Citrus aurantifolia) yang dibuat dalam bentuk larutan sebagai alternatif

reagen pemeriksaan protein urine. Buah jeruk nipis yang digunakan

merupakan buah jeruk nipis yang berwarna hijau tua sampai kuning dengan

kematangan sedang yaitu tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

F. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan pemeriksaan

protein urine secara semikuantitatif. Meliputi sampel protenuria dan buah

jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang telah terpilih sebagai bahan penelitian

kemudian dibawa ke Laboratorium Kimia Klinik Jurusan Analis Kesehatan

Poltekkes Kemenkes Kendari, kemudian dilakukan pembuatan larutan air

perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai alternatif reagen

pemeriksaan protein urine. Yang diawali dengan perlakuan terhadap jeruk

nipis (Citrus aurantifolia) terlebih dahulu dilakukannya pengenceran dengan

varian konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%, selanjutnya pemeriksaan

protein urine dengan menggunakan larutan asam asetat 6% (kontrol) dan

larutan air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan varian konsentrasi

20%, 40%, 60%, 80% dan 100%, kemudian penentuan efektivitas larutan air

perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai alternatif reagen

pemeriksaan protein urine.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berupa hasil penelitian pemeriksaan protein urine

secara semikuantitatif. Metoda analisis semikuantitatif yaitu metode analisis

risiko yang menggunakan angka skala untuk tiap kategori kualitatif.

Page 35: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

21

H. Prosedur Kerja

a. Pra Analitik

1) Persiapan Pasien : Pasien diminta untuk berkemih dan

menampung urinenya pada pot sampel urine

yang telah disediakan.

2) Persiapan sampel : Urine pagi

3) Metode : Asam asetat 6%

4) Prinsip Kerja : Protein dalam urine didenaturasi dengan

pemanasan dan penambahan asam, derajat

kekeruhan berbanding lurus dengan konsentrasi

protein dalam urine.

5) Persiapan alat dan bahan :

Alat :

a) Pipet tetes

b) Tabung reaksi

c) Rak tabung

d) Gelas beaker

e) Lampu spiritus

f) Pulpen

g) Korek api

h) Pisau

i) Alat Pemeras Jeruk

j) Pipet volume 5 mL dan 10 mL

k) Ball filler

l) Sentrifus

Bahan :

a) Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

b) Asam asetat 6%

c) Aquadest

d) Pot sampel urine

e) Kertas pH

Page 36: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

22

f) Urine positif protein

b. Analitik

1. Pembuatan larutan air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% :

a) Belah jeruk nipis menjadi 2 bagian

b) Peras jeruk nipis dengan menggunakan alat pemeras jeruk

c) Air perasan jeruk nipis yang diperoleh ditampung dalam tabung

reaksi

d) Sentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm.

e) Supernatan yang terbentuk diambil dan dibuat beberapa pengenceran

dengan aquadest yaitu konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%.

f) Untuk membuat larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi

100% diambil 10 mL air perasan jeruk nipis murni (100%). Air

perasan jeruk nipis yang diambil tanpa penambahan aquadest.

g) Untuk membuat larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi

80% diambil 8 mL air perasan jeruk nipis murni (100%). Kemudian

ditambahkan dengan 2 mL aquadest dan kemudian di homogenkan.

h) Untuk membuat larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi

60% diambil 6 mL air perasan jeruk nipis murni (100%). Kemudian

ditambahkan dengan 4 mL aquadest dan kemudian di homogenkan.

i) Untuk membuat larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi

40% diambil 4 mL air perasan jeruk nipis murni (100%). Kemudian

ditambahkan dengan 6 mL aquadest dan kemudian di homogenkan.

j) Untuk membuat larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi

20% diambil 2 mL air perasan jeruk nipis murni (100%). Kemudian

ditambahkan dengan 8 mL aquadest dan kemudian di homogenkan.

Volume air perasan jeruk nipis (larutan uji) yang di ambil dihitung

dengan rumus pengenceran sebagai berikut :

Page 37: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

23

Keterangan :

V1 : Volume Larutan Stok

%1 : Konsentrasi Larutan Stok

V2 : Volume Larutan Perlakuan

%2 : Konsentrasi Larutan yang Diinginkan

Tabel 4.1 Komposisi Air Perasan Jeruk Nipis dan

Aquadest Pada konsentrasi 20%, 40%, 60%,

80% dan 100%.

2. Pemeriksaan sampel urine dengan asam asetat 6% (kontrol) :

a) Masukkan urin jernih ke dalam tabung reaksi sampai 2/3 penuh.

b) Dengan memegang bagian tabung reaksi pada ujung bawah dengan

penjepit tabung reaksi, lapisan atas urine dipanasi di atas nyala

lampu spiritus sampai mendidih selama 30 detik.

c) Perhatikan ada atau tidaknya kekeruhan di lapisan atas. Jika terjadi

kekeruhan, kemungkinan disebabkan oleh protein, kalsiumfosfat

atau kalsiumkarbonat.

d) Teteskan 5 tetes asam asetat 6% ke dalam urine yang masih panas

itu. Jika kekeruhan disebabkan oleh kalsiumfosfat maka kekeruhan

akan hilang. Jika kekeruhan disebabkan oleh kalsiumkarbonat maka

kekeruhan akan tetap hilang tapi dengan pembentukan gas. Jika

kekeruhan tetap ada atau menjadi lebih keruh lagi, maka tes terhadap

protein adalah positif.

Konsentrasi

(%)

Komposisi

Air Perasan Jeruk

Nipis (mL)

Aquadest

(mL)

20 2 8

40 4 6

60 6 4

80 8 2

100 10 0

V1.%1 = V2.%2

Page 38: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

24

3. Pemeriksaan sampel urine dengan larutan air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) dengan varian konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan

100% :

a) Masukkan urin jernih ke dalam tabung reaksi sampai 2/3 penuh.

b) Dengan memegang bagian tabung reaksi pada ujung bawah dengan

penjepit tabung reaksi, lapisan atas urine dipanasi di atas nyala

lampu spiritus sampai mendidih selama 30 detik.

c) Perhatikan ada atau tidaknya kekeruhan di lapisan atas. Jika terjadi

kekeruhan, kemungkinan disebabkan oleh protein, kalsiumfosfat

atau kalciumkarbonat.

d) Teteskan 5 tetes asam asetat 6% ke dalam urine yang masih panas

itu. Jika kekeruhan disebabkan oleh kalsiumfosfat maka kekeruhan

akan hilang. Jika kekeruhan disebabkan oleh kalsiumkarbonat maka

kekeruahan akan tetap hilang tapi dengan pembentukan gas. Jika

kekeruhan tetap ada atau menjadi lebih keruh lagi, maka tes terhadap

protein adalah positif.

e) Lakukan dengan prosedur yang sama untuk pengujian protein urine

dengan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 40%, 60%, 80%

dan 100%.

c. Pasca Analitik

Interpretasi Hasil :

- : Tidak ada kekeruhan

+ : Ada kekeruhan tetapi tidak tampak berbutir-butir

++ : Ada kekeruhan dan tampak berbutir-butir

+++ : Amat keruh dengan gumpalan berkeping-keping

++++ : Kekeruhan tebal dan bergumpal-gumpal (Yuniarty, 2017).

I. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah buah jeruk nipis yang diperoleh di pasar

Anduonohu Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Data lainnya diperoleh dari

Page 39: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

25

hasil pemeriksaan di Laboratorium Kimia Klinik Jurusan Analis

Kesehatan Politeknik Kesehatan Kendari.

b. Data Sekunder

Data dikumpulkan dari hasil penelitian terdahulu, jurnal dan dari

buku-buku yang dipublikasikan kemudian dijadikan landasan teoritis

dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

J. Pengolahan Data

Data-data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh dari

hasil pemeriksaan sampel urine dengan reagen asam asetat 6% (kontrol) dan

larutan air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan varian konsentrasi

20%, 40%, 60%, 80% dan 100% selama penelitian untuk mengetahui

keefektifan larutan air perasan jeruk nipis sebagai alternatif reagen

pemeriksaan protein urine.

K. Analisis Data

Untuk mengetahui efektivitas larutan air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) sebagai alternatif reagen pemeriksaan protein urine, data yang

diperoleh dari penelitian dianalisis dengan analisis deskriptif. Analitif data

deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisis data

dengan menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa

ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Analisis deskriptif

dilakukan dengan melihat ragam besar konsentrasi larutan air perasan jeruk

nipis yang efektif mendeteksi protein urine terhadap hasil pemeriksaan

protein urine.

L. Penyajian Data

Data yang tersedia disajikan dalam bentuk tabel kemudian dinarasikan.

Page 40: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

26

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Peneltitian

1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari

a. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari awalnya

terletak di kota Kendari, tepatnya di Kelurahan Kandai Kecamatan

Kendari dengan luas lahan 3.527 M2 dan luas bangunan 1.800 M2.

Pada tanggal 9 Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah Abunawas

Kota Kendari resmi menempati Gedung baru yang terletak di Jl. Brigjen

Z.A Sugianto No : 39 Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu Kota

Kendari, Pada tanggal 12 – 14 Desember 2012 telah divisitasi oleh

TIM Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), dan berhasil

terakreditasi penuh sebanyak 5 pelayanan (Administrasi & Manajemen,

Rekam Medik, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Medik dan IGD),

Berdasarkan SK Walikota Kendari no 16 Tahun 2015 tanggal 13 Mei

2015 dikembalikan namanya menjadi Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Kota Kendari sesuai PERDA Kota Kendari No. 17 Tahun

2001.

B. Hasil Penelitian

Penelitian tentang efektivitas larutan air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) sebagai alternatif reagen pemeriksaan protein urine yang

dilakukan di Laboratorium Kimia Klinik Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes

Kemenkes Kendari selama 29 hari dan didampingi oleh instruktur.

Didapatkan data primer yang disajikan pada tabel berikut:

Page 41: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

27

Tabel 5.1 Hasil Pemeriksaan Protein Urine Menggunakan Larutan Air

Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Konsentrasi 20%, 40%,

60%, 80% dan 100%

Sumber: Data Primer

No Kode

Sampel

Hasil Pemeriksaan Protein Urine Menggunakan Larutan Air Perasan Jeruk Nipis Berbagai Konsentrasi

20% 40% 60% 80% 100%

1. 1 3+ 3+ 3+ 3+ 3+

2. 2 2+ 2+ 2+ 2+ 2+

3. 3 1+ 1+ 1+ 1+ 1+

4. 4 1+ 1+ 1+ 1+ 1+

5. 5 3+ 3+ 3+ 3+ 3+

6. 6 1+ 1+ 1+ 1+ 1+

7. 7 1+ 1+ 1+ 1+ 1+

8. 8 2+ 2+ 2+ 2+ 2+

9. 9 1+ 1+ 1+ 1+ 1+

10. 10 3+ 3+ 3+ 3+ 3+

11. 11 3+ 3+ 3+ 3+ 3+

12. 12 1+ 1+ 1+ 1+ 1+

13. 13 2+ 2+ 2+ 2+ 2+

14. 14 3+ 3+ 3+ 3+ 3+

15. 15 3+ 3+ 3+ 3+ 3+

Page 42: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

28

Tabel 5.2 Hasil Pemeriksaan Menggunakan Larutan Asam Asetat 6% dan

Larutan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Konsentrasi

20%, 40%, 60%, 80% dan 100%

Sumber: Data Primer

Tabel 5.1 menunjukkan hasil pemeriksaan protein urine

menggunakan larutan air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Sedangkan Tabel 5.2

menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan protein urine terhadap 15 sampel

menggunakan reagen asam asetat 6% (kontrol) memiliki kesamaan pada

hasil pemeriksaan dengan menggunakan larutan air perasan jeruk nipis

(Citrus aurantifolia) dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%.

C. Pembahasan

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan tanaman yang banyak

dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Salah satu kandungan jeruk nipis adalah

asam sitrat serta jeruk nipis mempunyai kandungan asam dengan pH 2.0

(Sarwono, 2001). Sehingga asam sitrat pada jeruk nipis memungkinkan

No Kode

Sampel

Hasil Pemeriksaan Protein Urine

Interpretasi Kontrol

(Asam

Asetat 6%)

Larutan Air Perasan Jeruk Nipis

Berbagai Konsentrasi

20% 40% 60% 80% 100%

1. 1 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

2. 2 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ Efektif

3. 3 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

4. 4 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

5. 5 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

6. 6 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

7. 7 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

8. 8 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ Efektif

9. 9 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

10. 10 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

11. 11 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

12. 12 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

13. 13 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ Efektif

14. 14 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

15. 15 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

Page 43: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

29

mendenaturasi protein pada urine saat pemanasan dan penambahan larutan air

perasan jeruk nipis.

Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jeruk nipis diantaranya

asam sitrat sebanyak 7 sampai 7,6%, dammar lemak, mineral, vitamin B1,

minyak atsiri, sitral limonen, fellandren, lemon kamfer, geranil asetat,

cadinen dan linalin asetat. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung vitamin C,

kalsium dan fosfor (Hariana, 2004). Penelitian ini bersifat eksperimental,

populasi dalam penelitian ini adalah sampel urine yang diperiksa di

Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari dan sampel

berjumlah 15 sampel positif protein urine yang diambil di Laboratorium

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari dengan teknik insidential

sampling. Data primer yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan

analisis deskriptif.

Pada peneltian dilakukan pengukuran pH larutan asam asetat 6%

(kontrol) dan larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi 20%, 40%,

60%, 80% dan 100%. Hasil pengukuran pH larutan asam asetat 6% dan

larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%

didapatkan hasil pengukuran pH yang sama yaitu 2,0. Pengukuran pH pada

penelitian menggunakan kertas pH yang ditentukan dengan membandingkan

warna kertas pH yang telah dicelupkan pada larutan asam asetat 6% (kontrol)

dan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan

100% dengan standar warna pada kemasan kertas pH sehingga sangat

bergantung dari pengamatan.

Pada penelitian tentang pemeriksaan protein urine ada dua tahap

penting yang dilakukan yaitu pemanasan dan penambahan asam. Fungsi

pemanasan adalah agar protein yang terdapat dalam urine mengalami

denaturasi sehingga terbentuk presipitat atau endapan putih. Sedangkan

fungsi penambahan asam adalahu untuk mendekati titik isoelektrik protein

didalam urine (Kurniawan, 2014).

Dari hasil pemeriksaan protein urine dengan pemberian asam asetat

6% (kontrol) dan larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi 20%,

Page 44: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

30

40%, 60%, 80% dan 100% terhadap 15 sampel positif protein urine yang di

sajikan pada tabel 5.1 dan tabel 5.2 menunjukkan hasil yang sama antara

kelompok larutan asam asetat 6% (kontrol) dengan larutan air perasan jeruk

nipis dengan berbagai varian konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%

yaitu positif 1 sampai 3 menunjukkan hasil positif 100%. Kesamaan hasil ini

disebabkan karena kesamaan pH antara lartuan asam asetat 6% dan larutan air

perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% yaitu 2,0

sehingga pH sangat berpengaruh pada proses denaturasi dan pembentukan

presipitasi protein dalam urine tanpa memperhatikan besar konsentrasi dari

suatu larutan. Walaupun konsentrasi air perasan jeruk nipis diencerkan

menjadi 20%, 40%, 60% dan 80% maupun tidak diencerkan (tetap 100%)

asalkan pHnya sama dengan larutan asam asetat 6% (kontrol) dapat

digunakan untuk mendeteksi adanya protein dalam urine.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Aswad (2015) dan Idham (2017) yang menyimpulkan bahwa air perasan

jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dapat menggantikan peranan asam asetat

pada larutan turk. Hal ini dikarenakan sifat kimia jeruk nipis yang memilki

kesamaan sifat dengan asam asetat yaitu sifat sebagai asam lemah dan pH 2,0

(Sarwono, 2001).

Hasil pemeriksaan protein urine bermanfaat untuk memantau

perjalanan penyakit dan membantu menunjukkan diagnosa suatu penyakit

dalam laboratorium karena setelah dilakukan pengujian menggunakan reagen

asam asetat 6% (kontrol) dan larutan air perasan jeruk nipis dengan berbagai

varian konsentrasi mendapatkan hasil yang sama. Hal ini disebabkan karena

asam asetat dan larutan air perasan jeruk nipis memiliki sifat asam yang

mendekati titik isoelektrik protein (Gandasoebrata, 1985). Titik Isoelektrik

adalah derajat keasaman atau pH ketika suatu makromolekul bermuatan nol

akibat bertambahnya proton atau kehilangan muatan oleh reaksi asam-basa.

Pada koloid, jika pH sama dengan titik isoelektrik, maka sebagian atau semua

muatan pada partikelnya akan hilang selama proses ionisasi terjadi. Jika pH

berada pada kondisi di bawah titik isoelektrik, maka muatan partikel koloid

Page 45: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

31

akan bermuatan positif. Sebaliknya jika pH berada di atas titik isoelektrik

maka muatan koloid akan berubah menjadi netral atau bahkan menjadi

negatif (Kurniati, 2009).

Dari hasil penelitian, bahwa larutan air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia) dengan varian konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%

dapat digunakan sebagai alternatif reagen pemeriksaan protein urine. Reagen

larutan air perasan jeruk nipis memiliki nilai ekonomis yang tinggi dibanding

reagen asam asetat 6%.

Pada penelitian ini terdapat kekurangan yaitu pada pengukuran pH

menggunakan kertas pH yang hasilnya sangat bergantung dari hasil

pengamatan. Pengukuran pH menggunakan kertas pH hasilnya tidak begitu

tepat dikarenakan tingkat stabilitas dari kertas pH juga dipengaruhi oleh masa

simpan. Penggunaan kertas pH pada penelitian ini dikarenakan oleh

keterbatasan alat, sehingga peneliti menggunakan kertas pH untuk mengukur

pH larutan asam asetat 6%, pH larutan air perasan jeruk nipis berbagai

konsentrasi dan pH aquadest.

Page 46: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

32

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20% efektif digunakan sebagai

alternatif reagen pemeriksaan protein urine.

2. Larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 40% efektif digunakan sebagai

alternatif reagen pemeriksaan protein urine.

3. Larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 60% efektif digunakan sebagai

alternatif reagen pemeriksaan protein urine.

4. Larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 80% efektif digunakan sebagai

alternatif reagen pemeriksaan protein urine.

5. Larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 100% efektif digunakan

sebagai alternatif reagen pemeriksaan protein urine.

6. Tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan protein urine antara larutan asam

asetat 6% (kontrol) dengan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%,

40%, 60%, 80% dan 100%.

B. Saran

1. Disarankan untuk laboratorium kesehatan yang masih menggunakan

pemeriksaan protein urine secara manual untuk menggunakan larutan air

perasan jeruk nipis karena harganya yang lebih ekonomis.

2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang

sama menggunakan larutan air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

dengan konsentrasi yang lebih rendah.

Page 47: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Iqbal. 2012. Urinalisis (Analisis Kemih).

http://iqbalali.com/2012/11/19/urinalisis-analisis-kemih/ (diakses tanggal

10 Januari 2018).

Apraj, V., Thakur, N.D., Bhagwat, A., Mallya, R., Sawant, L. & Pandita, N.,

2011, Pharmacognostic and Phytochemical Evaluation of Citrus

aurantifolia (Christm) Swingle Peel, Pharmacognosy Journal, 3 (26), 70-

76.

Arianda, Dedy. 2017. Buku Saku Analis Kesehatan. Bekasi: Analis Muslim

Publishing.

Aswad, Abu Zar. 2015. Modifikasi Air Perasan Jeruk Nipis Sebagai Pengganti

Komposisi Larutan Turk Untuk Hitung Jenis Leukosit. Kendari: Akademi

Analis Kesehatan Bina Husada Kendari.

Baron, D.N. 1990. Kapita Selekta Patologi Klinik. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Bawazier, L.A. 2006. Proteinuria dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI,

edisi ke-4 jilid 1. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit

Dalam.

Cunningham. 1995. Obstetri Williams. Jakarta: EGC.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan

Makanan: Jakarta.

Estridge, B. H. & Anna P. R. 2012. Basic Clinical Laboratory Techniques, sixth

edition. New York: Delmar.

Gandasoebrata, R. 1985. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.

Hacker, N. F, & Moore, J. G. 2001. Esential obstetri dan genekologi. Edisi 2.

Chrisina, Y. & Nugroho, E. Jakarta: Hipokrates .

Hariana, A. 2004. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Swadaya.

Idham, Ahmad Fajri. 2017. “Jeruk Nipis Jadi Penghitung Jumlah Leukosit”

[Wawancara]. Sulsel Ekspres, 11 Agustus.

Irianto, Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Alfabeta.

Koestadi. 1989. Kimia Klinik Teori dan Praktek Darah. Kediri: AAK Bhakti

Wiyata.

Page 48: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

Kurniati, Maftuhah. 2009. Analisa Pemeriksaan Urin. Diunduh tanggal 26 Juni

2018 dari http://id.scribd.com/doc/87590185/Urinal-is-Is-Uji-Urin-Kimia

Darah.

Kurniawan, Fajar Bakti. 2014. Kimia Klinik Praktikum Analis Kesehatan. Jakarta:

EGC.

Kusmiyati, Yuni. 2010. Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan. Yogyakarta:

Fitramaya.

Ma’rufah. 2011. Hubungan Glukosa Urin Dengan Berat Jenis. Jurnal. Dosen.

Analis Kesehatan Akademi Analis Kesehatan Malang.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi.

Jakarta: EGC.

Mogensen, C.E., 2000. Microalbuminuria, blood pressure and diabetic renal

disease: origin and development of ideals. In: Mogensen, C.E., ed. The

kidney and hypertension in diabetes mellitus. 5th

ed. Boston Kluwer: 655-

706.

Muhlisah, Fauziah. 2007. Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jakarta: PT. Seri

Agri Sehat.

Mursito. 2003. Ramuan Tradisional untuk Pelangsing Tubuh. Jakarta: Swadaya.

Pearce, Evelyn, C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedik. PT Gramedia

Pustaka Umum: Jakarta.

Rubenstein, David, dkk. 2007. Lecture Notes Kedokteran Klinis. Dialih bahasakan

oleh Annisa Rahmalia. Jakarta : Erlangga.

Sarwono, B. 2001. Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis. Jakarta.

Strangsinger, dkk. 2017. Urinalisis dan Cairan Tubuh. Jakarta: EGC.

Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan, edisi ke 14. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Uliyah, Musrifatul dan Alimul, Aziz. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik.

Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Widmann, Frances K. 1995. Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan

Laboratorium. Ed. 9. Penerjemah: Siti Boedina Kresno; Ganda Soebrata, J.

Latu. Jakarta: EGC.

Yuniarty, Tuty. 2017. Bahan Ajar Kimia Klinik II. Kendari: Poltekkes Kemenkes

Kendari.

Page 49: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

LAMPIRAN

Page 50: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan
Page 51: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan
Page 52: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan
Page 53: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan
Page 54: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

LAMPIRAN 5

Rumus Pengenceran:

1. Pembuatan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 100%

V1 × 100% = 10 mL × 100%

V1 =

V1 = 10 mL

Jadi, untuk membuat larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi 100%

diambil 10 mL air perasan jeruk nipis murni (100%). Air perasan jeruk nipis

yang diambil tanpa penambahan aquadest.

2. Pembuatan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 80%

V1 × 100% = 10 mL × 80%

V1 =

V1 = 8 mL

Jadi, untuk membuat larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi 80%

diambil 8 mL air perasan jeruk nipis murni (100%). Kemudian ditambahkan

dengan 2 mL aquadest dan kemudian di homogenkan.

3. Pembuatan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 60%

V1 × 100% = 10 mL × 60%

V1 =

V1 = 6 mL

Jadi, untuk membuat larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi 60%

diambil 6 mL air perasan jeruk nipis murni (100%). Kemudian ditambahkan

dengan 4 mL aquadest dan kemudian di homogenkan.

4. Pembuatan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 40%

V1 × 100% = 10 mL × 40%

V1 =

V1 = 4 mL

V1 × %1 = V2 ×%2

Page 55: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

Jadi, untuk membuat larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi 40%

diambil 4 mL air perasan jeruk nipis murni (100%). Kemudian ditambahkan

dengan 6 mL aquadest dan kemudian di homogenkan.

5. Pembuatan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%

V1 × 100% = 10 mL × 20%

V1 =

V1 = 2 mL

Jadi, untuk membuat larutan air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi 20%

diambil 2 mL air perasan jeruk nipis murni (100%). Kemudian ditambahkan

dengan 8 mL aquadest dan kemudian di homogenkan.

Page 56: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

LAMPIRAN 6

TABULASI DATA

Efektivitas Larutan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai

Alternatif Reagen Pemeriksaan Protein Urine

No

Kode

Sampel

Hasil Pemeriksaan

Interpretasi Kontrol

(Asam

Asetat 6%)

Larutan Air Perasan Jeruk Nipis

Berbagai Konsentrasi

20% 40% 60% 80% 100%

1. 1 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

2. 2 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ Efektif

3. 3 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

4. 4 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

5. 5 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

6. 6 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

7. 7 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

8. 8 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ Efektif

9. 9 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

10. 10 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

11. 11 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

12. 12 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ 1+ Efektif

13. 13 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ Efektif

14. 14 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

15. 15 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ 3+ Efektif

Page 57: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

LAMPIRAN 7

DOKUMENTASI PENELITIAN

Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

Asam asetat glasial Sampel urine

Aquadest Asam asetat 6%

Page 58: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

Larutan air perasan jeruk nipis

berbagai konsentrasi

Hasil pengukuran pH aquadest, asam asetat 6%

dan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi

20%, 40%, 60%, 80% dan 100%

Membandingkan hasil pengukuran kertas pH

dengan standar warna untuk menentukan pH

Page 59: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

Memipet sampel urine Memasukkan sampel kedalam

tabung reaksi

Pemanasan diatas nyala lampu spiritus

Meneteskan reagen asam asetat 6% dan larutan

air perasan jeruk nipis berbagai konsentrasi

Page 60: EFEKTIVITAS LARUTAN AIR PERASAN JERUK NIPIS Citrus ... · menggunakan larutan air perasan jeruk nipis konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% sama dengan hasil pemeriksaan menggunakan

Hasil pemeriksaan positif 1 (1+)

Hasil pemeriksaan positif 2 (2+)

Hasil pemeriksaan positif 3 (3+)