EKSPANDI UNGGUN TERFLUIDA
-
Upload
muhammad-alfikri-ridhatullah -
Category
Documents
-
view
26 -
download
1
Transcript of EKSPANDI UNGGUN TERFLUIDA
EKSPANDI UNGGUN TERFLUIDAMuhammad Zulfadli (120405002)
Ali Amin Pardomuan Ritonga (120405028)
Mora Sartika (120405054)
Hidayatul Azmi (120405098)
Afdal Supi (120405112)
Muhammad Alfikri Ridhatullah (120405114)
Joko Murtono (120405118)
Fikri Naufal Anwari (120405128)
MEKANIKA FLUIDA
Zuhrina Masyita, S.T., M.T.
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara
Untuk kasus: partikel kecil dan (NRe,f = Dpv`/) < 20
Anggap bahwa persamaan (35) berlaku untuk seluruh range kecepatan fluida dengan suku pertama diabaikan:
Substitusi NRe, f =
=
Dapat dilihat bahwa semua suku konstan, kecuali tergantung pada
Pers (38) dapat digunakan dengan cairan, untuk mengetimasi , dengan < 0,80
(35)
(38)
Persamaan taksiran untuk menghitung range operasi :
Untuk padatan halus NRe,f < 0,4
Untuk padatan yang besar NRe,f > 1000
= Kecepatan pengendapan terminal partikel
(39)
(40)
Pengukuran Aliran Fluida
Alat-alat ukur: Tabung Pitot: instrumen untuk melakukan pengukuran tekanan pada
aliran fluida.
Venturi Meter: Venturimeter merupakan alat ukur aliran fluida yang terdiri dari pipa konvergen dan divergen (venturi) yang menggunakan prinsip beda ketinggian cairan pada kedua kakinya akibat perbedaan tekanan.
Oripice Meter: sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur laju aliran fluida, yaitu prinsip Bernoulli yang menyatakan bahwa ada hubungan antara tekanan fluida dan kecepatan fluida. Ketika meningkatkan kecepatan, tekanan berkurang dan sebaliknya, dan
Bendungan Chanel Terbuka
Tabung Pitot
Kegunaan: -mengukur kecepatan lokal d sepanjang garis lurus-bukan kecepatan rata-rata dalam pipa atau saluran
A. Tabung Pitot Sederhana B. Tube dengan Lubang Tekanan Statis
Hubungan antara Kec. Lokal (v) dengan Variabel
Untuk Pipa/Tube : V adalah V max (pada pusat saluran)
Variabel dapat ditaksir dengan cara:
1. Grafik
2. Menggunakan kecepatan local pada beberapa titik pada penampang yang sama
Vi = Kecepatan local pada titik ke-I yang berbeda
n = Jumlah pengeluaran
Contoh 3.2-1 Pengukuran Aliran dengan Tabung Pitot
Dik : Diameter = 600 mm
Temperatur aliran udara = 65,6 oC
∆H pada manometer = 10,7 mm H2O
Posisi tabung pitot 205 mm H2O diatas Atmosfer
Dit : a. Hitung kecepatan pada pusat saluran dan Variabel
b. Hitung laju volumetric aliran udara di dalam saluran
JAWAB
a. Sifat-sifat udara dari appendix A-3 Geankoplis (pada 65,6 oC) =
(pada 101,325 kPa)
Pembacaan manometer, ∆H = 0,205 m.H2O
(ini menunjuan tekanan diatas 1 atm)
Dari persamaan untuk monomoter (fluida statik)
∆p = Pa – Pb = R (ρA – ρB ) g
ρA = Densitas H2O = 1000 kg/m3
ρB = Densitas Udara = 1,043 kg/m3 (Udara Asumsi)
R = ∆h = 0,205 m
∆p = 0,205 ( 1000 – 1,043 ) ( 9,8 ) = 2008 Pa
Maka, tekanan statik absolute ( pada titik-1 ), P1
P1 = 208 Pa + 1 atm
= 0,002008 x 105 + 1,01325 x 105 Pa
= 1,033 x 105
Koreksi ρ udara dalam aliran udara = (P abs)/(P atm) ρ udara
=
= 1,063 kg/m3
Menentukan ∆p
Dari persamaan (43)
Maka dari persamaan (42), kecepatan maksimum pada pusat pipa:
Bilangan Reynold dengan menggunakan kecepatan maksimal:
N Re = = = 4,323 x 105
Dari figure 2.10-2 Geonkoplis (1983), untuk Nre = 4,323 x 105 diperoleh Vav/Vmax = 0,85
Maka, V av = 0,85 ( 13,76 ) = 11,70 m/det
b) Laju alir
Luas penampang saluran A = = ( 0,600 )2 = 0,2827 m2
Laju alir = V av A = ( 11,70 ) 9 0,2827 ) = 3,308 /det
SEKIAN &TERIMA KASIH
ANY QUESTIONS.. ???