Embriologi sistem integumen

20
LOGO EMBRIOLOGI SISTEM INTEGUMEN Pembentukan Sel Pada Masa Janin Perkembangan Pada Anak-Dewasa Perkembangan Pada lansia 1

Transcript of Embriologi sistem integumen

Page 1: Embriologi sistem integumen

LOGO

EMBRIOLOGI

SISTEM INTEGUMEN

• Pembentukan Sel Pada Masa Janin

• Perkembangan Pada Anak-Dewasa

• Perkembangan Pada lansia

1

Page 2: Embriologi sistem integumen

KULIT

2

Kulit mempunyai asal ganda :

Ektoderm permukaan akan berkembang menjadi epidermis,

Mesenkim akan berkembang menjadi dermis.

Page 3: Embriologi sistem integumen

Perkembangan Kulit Pada Janin

3

Page 4: Embriologi sistem integumen

Pada mulanya, mudigah diliputi selapis tunggal sel ektoderm,

Pada bulan ke 2, epitel ini membelah dan terbentuk suatu lapisan sel gepeng, periderm atau epitrikium.

Selanjutnya di lapisan basal, terbentuklah zona ke 3 (zona intermediat).

Pada akhir bulan ke 4, epidermis akan terdiri dari 4 stratum/lapisan :

1. Stratum basale/germinativum :

• Berperan menghasilkan sel-sel baru.

2. Stratum spinosum :

• Tebal, terdiri dari sel-sel polihedral besar yang mengandung tonofibril

halus.

3. Stratum granulosum :

• Mengandung granula keratohialin kecil di sel-selnya.

4. Stratum korneum/lapisan tanduk :

• Membentuk permukaan mirip sisik keras pada epidermis, disusun oleh

sel-sel mati yang terkemas rapat dan mengandung keratin.

4

Epidermis

Page 5: Embriologi sistem integumen

5/9

Page 6: Embriologi sistem integumen

Gambaran Histologis

6/9

Page 7: Embriologi sistem integumen

Berasal dari mesoderm lempeng lateral dan dermatom dari somit,

Selama bulan ke 3 dan ke 4, korium membentuk banyak struktur

papilar ireguler (papila dermis),

Sebagian besar papila mengandung kapiler halus atau ujung saraf

sensorik.

Sub korium mengandung banyak jaringan lemak.

7/9

Dermis

Page 8: Embriologi sistem integumen

Kuku tangan dan kaki terbentuk pada minggu ke 10,

Terbentuk dari rigi epitetelium yang menebal, disebut dasar kuku pada tiap puncak dari jari,

Dasar kuku dibungkus oleh lipatan epidermis yang disebut lipatankuku,

Bagian proximal tumbuh melewati dasar kuku dan mengalamikeratinisasi,

Jari tangan betul-betul terbentuk pada minggu ke 32, sedangkan jarikaki pada minggu ke 36.

8/9

KUKU

Page 9: Embriologi sistem integumen

Folikel rambut terbentuk pada

minggu ke 9 – 12,

Muncul sebagai suatu

proliferasi epidermis solid yang

menembus dermis di

bawahnya,

Invaginasi tunas rambut, papila

rambut, berisi mesoderm

tempat terbentuknya pembuluh

darah dan ujung saraf,

Sel-sel bagian tengah rambut

berubah bentuk menjadi

gelondong dan mengalami

keratinisasi, membentuk

batang rambut.

Sel perifer berubah menjadi

kuboid dan menghasilkan epitel

selubung rambut.

9/9

RAMBUT

Page 10: Embriologi sistem integumen

Selubung akar dermis dibentuk oleh mesenkim sekitar,

Pada akhir bulan ke 3 rambut pertama (lanugo) muncul di permukaan di

sekitar alis dan bibir atas,

Rambut lanugo, rontok pada waktu lahir, digantikan dengan rambut yang lebih

kasar yang tumbuh dari folikel baru.

Kelenjar Sebasea/Kelenjar Keringat Berasal dari setratum basalis epidermis, tetapi mulai tumbuh pada dermis,

Kelenjar keringat muncul pada minggu 20 pada tangan dan kaki, kemudian

baru pada daerah lain,

Sel-sel dari kelenjar mengalami degenerasi, membentuk bahan mirip lemak

yang disekresikan ke dalam folikel rambut,

Sebum dihasilkan selama periode fetal,

Sebum bercampur dengan sel yang dilepas dari periderm untuk membentuk

vernix caseosa.

10

Page 11: Embriologi sistem integumen

11/9

Page 12: Embriologi sistem integumen

Tanda-tanda awal adanya kelenjar mamaria ditemukan dalam

bentuk penebalan epidermis yang berupa garis atau rigi (garis

mamaria/mammary ridge),

Pada minggu ke 7, garis ini berjalan di kedua sisi tubuh dari pangkal

lengan ke regio tungkai,

Sebagian besar garis ini menghilang segera setelah terbentuk,

sebagian kecil di daerah toraks menetap dan menmbus mesenkim

di bawahnya,

Garis membentuk 16-24 tunas yang selanjutnya menghasilkan

tunas-tunas solid kecil,

Pada akhir masa pranatal, tunas mengalami kanalisasi dan

membentuk duktus laktiferus (berupa lubang epitel kecil) dan

alveolus kelenjar,

Segera setelah lahir lubang epitel kecil berubah menjadi puting

payudara.12/9

KELENJAR MAMARIA

Page 13: Embriologi sistem integumen

13

Page 14: Embriologi sistem integumen

14/9

Page 15: Embriologi sistem integumen

KELAIANAN-KELAINAN

1. Kelainan Pigmentasi

Piebaldism,

Sindrom Waardenburg,

Albinisme,

Vitiligo,

2. Keratinisasi Kulit

janin harlequin.

3. Kelainan Distribusi Rambut

Hipertrikosis,

Atrikia,

4. Kelainan Kelenjar Mamaria

Politelia,

Polimastia,

Inverted nipple,

15

Page 16: Embriologi sistem integumen

Kulit

16

Perkembangan Kulit

Page 17: Embriologi sistem integumen

Rambut

17

Page 18: Embriologi sistem integumen

Kelenjar Mamaria

18

Page 19: Embriologi sistem integumen

Penampang membujur dari

payudara :

1. Jaringan lemak,

2. Duktus laktiferus,

3. Lobulus,

4. Jaringan ikat,

5. Sinus duktus laktiferus,

6. Duktus laktiferus.

19