EPID DESKRIPTIP 4
-
Upload
gustina-apriyani -
Category
Documents
-
view
424 -
download
0
description
Transcript of EPID DESKRIPTIP 4
Epidemiologi:Definisi : Studi tentang sebaran (distribution) dan factor yang berpengaruh (determinant) dari frekuensi penyakit pada populasi (manusia)
Distribusi frekuensi penyakit --- ukuran frekuensi penyakit (incidence dan atau prevalence)Distribusi penyakit dan determinantnya dapat kita lakukan pendekatan (approach) dengan pengelompokan : Orang (person), tempat (place) dan waktu (time)
Perkembangan Alamiah pemikiran Epidemiologi
Kecurigaan atas factor pemapar (exposure) yang mempengaruhi terjadinya penyakit. Dapat muncul dari praktek klinik , penelitian laboratorium, pengamatan pola penyakit, studi korelasi, laporan kasus (epidemiologi deskriptif)
Formulasi Hipotesis tertentuMelakukan penelitian epidemiologi untuk menguji
hubungan antara pemaparan (eksposure) dan penyakit (epidemiologi analitik). Dalam pengujian ini harus diperhatikan factor peluang (chances), bias dan confounding
Siklus Studi Epidemiologi: 1. Studi-Studi Epidemiologi --- data 4. Analisa Hasil 2. Hipotesa Formulasi Menyarankan studi lanjutan (Study deskriptif/Analitik) 3. Studi Analitik Test Hipotesa PEMBAGIAN EPIDEMIOLOGI
1. Epidemiolgi deskriptif bukti-bukti penyusunan hipotesis 2. Epidemiologi analitik pengujian hubungan, uji hipotesis
STUDI EPIDEMIOLOGI1.EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF :
Study yang ditujukan untuk menentukan jumlah atau frekuensi dan distribusi pe-nyakit di suatu daerah berdasarkan variabel orang, tempat dan waktu.
STUDI EPIDEMIOLOGIPenelitian epidemiologi ditegakkan atas dasar 2 asusmsi :
Kejadian sakit tidak terjadi secara acak
Penelusuran sistematik dan cermat kelompok penduduk yang berbeda dapat mengenai faktor-faktor penyebab dan pencegahan terjadinya penyakit
Studi Deskriptif1. Studi yang
menggambarkan karakter umum sebaran suatu penyakit yang berhubungan dengan: orang (person), tempat (place) dan waktu (time) (who, where and when)
2. Memberikan bukti untuk mengembangkan hipotesis
Studi Deskriptif3. Memberikan informasi
untuk pelayanan kesehatan dan administrator bagi pengalo-kasian sumber daya dan perencanaan program pencegahan (preventif) dan pen-didikan kesehatan (health promotions)
2. DESAIN STUDII. Studi deskriptifa)Laporan kasusb)Laporan Seri Kasusc)Studi Ekologi (Studi Korelasi)d)Cross Sectional Survey
II. Studi Analitika)Cross Sectionalb)Kasus-Kontrolc)Kohortd)Eksperimental (Uji Klinik dan Uji
Lapangan)
1. Laporan Kasus
a)Adalah laporan tentang pengalaman menarik dari seseorang (kasus) yang berisi detail laporan atau profil dari patient (kasus)
b)Contoh : Laporan kasus pada tahun 1961 tentang wanita berusia 40tahun yang dalam premenopause menderita emboli paru 5 minggu setelah menggunakan pil kontrasepsi
2. Laporan Seri Kasus
Adalah laporan tentang pengalaman menarik dari sekelompok orang (group) dengan diagnosis yang sama yang berisi detail laporan atau profil dari patient (kasus). Laporan ini juga bias berupa kumpulan kaporan kasus yang terjadi dalam waktu yang singkat.Contoh : Laporan kasus pada tahun 1980 tentang 5 pemuda homoseksual yang sebelumnya sehat yang menderita pneumocystic cariniii di LA (USA)
Kedua bentuk studi di atas berguna dalam pengenalan atas penyakit baru dan penyusunan hipotesis
3. Studi Ekologik (Studi Korelasi)ialah studi-studi yang melihat
karakteristik kelompok (group) dibandingkan dengan individu
Jenis-Jenis Studi Ekologik1Studi eksplorasi adalah jenis studi
termudah dimana di dalam studi ini dilakukan observasi terhadap perbedaan geografis dalam hubungannya dengan diseases rate diantara berbagai region atau group. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran yang mengarah pada etiologi lingkungan (environment) atau hipotesis etiologik khusus
2Multiple Group Comparison, Studi ini mengamati hubungan antara rata-rata derajat keterpaparan (exposure) dan disease rate di antara berbagai group (kelompok populasi)
3 Time trend study or time series, studi yang mengamati hubungan antara perubahan rata-rata keterpaparan (exposure) dengan perubahan disease rate pada populasi tunggal (single populasi)
4 Mixed study, studi yang mengamati perubahan rata-rata derajat keterpaparan (exposure) dengan perubahan disease rate pada berbagai populasi
Keterbatasan Studi di atasTidak ada kontrol, tak dapat dilakukan uji hipotesis
Tujuan Studi Ekologi1 Untuk mengembangkan etiologik
hipotesis testing untuk menjelaskan kejadian suatu penyakit
2 Mengevaluasi efektivitas intervensi pada populasi seperti: mengevaluasi pengetahuan pada kegiatan health promotion
Asumsi pada studi ekologik (korelasi)
1 Karakteristik seluruh individu di dalam group (kelompok) konstans
2 Karakteristik (exposure dan outcome) direfleksikan oleh karakteristik group (kelompok) dan keduanya berhubungan
Keterbatasan Studi :1Studi korelasi mengacu pada
seluruh populasi, tidak bisa menghubungkan antara pemaparan (exposure) dengan penyakit terhadap individu
2Ecological Fallacy : ketidak tepatan kesimpulan terhadap hubungan pada tingkat individu berdasar-kan data ekologik (bila unit analysis adalah group/ kelompok).
3Tidak dapat mengestablish hubungan antara exposure dan outcome (hanya menyarankan)
Contoh:1 Korelasi antara
konsumsi daging per kapita dengan kanker usus besar
2 Korelasi antara masukan (intake) garam dan hipertensi
Interprestasi :1 Indikator (r) nilai 0-12 Bila ada hubungan:
spurious (tidak konklusif), menyarankan ada hubungan
3 Bila tidak ada hubungan: kemungkinan masih tetap ada hubungan
4. Cross Sectional
Studi Kros Seksional
Populasi
Sampel
4. Cross SectionalStudi Kros Seksional
suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.
Populasi
Sampel
Keterbatasan:1.Kerancuan waktu antara pemapar dan penyakit
(temporal ambuigity)2.Tidak efisien untuk penyakit dengan prevalensi
rendah
Nilai Hubungan :
Prevalensi Rasio = Prevalens Tepapar : prevalens tidak terpapar
POR = ad/bc
Bintek Hari ke 1 18