Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

21
MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Penyakit yang dapat menular atau penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh transmisi suatu agen infeksius tertentu atau produk-produk toksinnya, dari manusia atau hewan yang terinfeksi ke host yang rentan, baik secara langsung atau tidak langsung. Penyakit Epidemik dan Endemik Epidemi adalah kejadian sejumlah kasus-kasus penyakit di sebuah komunitas atau wilayah yang jauh lebih tinggi atau biasanya tidak pernah terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Bila epidemi dideskripsikan, periode waktu, wilayah geografi, dan kelompok komunitas yang tertentu dengan kasus-kasus yang terjadi harus dispesifikasikan secara jelas. Kejadian epidemi bergantung pada agen, besar dan macam populasi terpapar, waktu, dan tempat kejadiannya. Menurut Undang-Undang RI No. 4 tentang wabah penyakit menular, wabah adalah kejadian terjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderita meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta menimbulkan malapetaka. Dari definisi diatas, 1

description

epidemiologi penyakit menular - IKM

Transcript of Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

Page 1: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

Penyakit yang dapat menular atau penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh

transmisi suatu agen infeksius tertentu atau produk-produk toksinnya, dari manusia atau hewan

yang terinfeksi ke host yang rentan, baik secara langsung atau tidak langsung.

Penyakit Epidemik dan Endemik

Epidemi adalah kejadian sejumlah kasus-kasus penyakit di sebuah komunitas atau

wilayah yang jauh lebih tinggi atau biasanya tidak pernah terjadi pada tempat dan waktu tertentu.

Bila epidemi dideskripsikan, periode waktu, wilayah geografi, dan kelompok komunitas yang

tertentu dengan kasus-kasus yang terjadi harus dispesifikasikan secara jelas. Kejadian epidemi

bergantung pada agen, besar dan macam populasi terpapar, waktu, dan tempat kejadiannya.

Menurut Undang-Undang RI No. 4 tentang wabah penyakit menular, wabah adalah

kejadian terjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderita

meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta

menimbulkan malapetaka. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa wabah menyangkut

kenaikan jumlah kejadian pada kelompok penduduk di suatu daerah dan waktu tertentu. Selain

kata wabah, terdapat dua istilah yang dipakai untuk menggambarkan peningkatan kejadian

penyakit atau letusan (outbreak) dan kejadian luar biasa (KLB atau unusual event). Penggunaan

masing-masing istilah tersebut bersifat subjektif (Gregg, Michael B; The Principles of an

epidemic investigation). Di Indonesia, pernyataan wabah hanya boleh dikeluarkan oleh Menteri

Kesehatan.

Endemi adalah kejadian kasus-kasus penyakit yang ada di wilayah geografis tertentu atau

kelompok populasi tertentu dengan prevalen yang tinggi dan tingkat insiden juga relatif tinggi,

bila dibandingkan dengan wilayah atau populasi lain dan terjadi di daerah tersebut terus-

menerus. Contoh: malaria di Papua.

1

Page 2: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

Rantai Infeksi

Penyakit menular terjadi sebagai akibat dari adanya interaksi antara agen, proses

transmisi dan host (penjamu). Penyakit dapat dikendalikan dengan mengubah satu atau lebih dari

komponen-komponen penularan tersebut yang semuanya dipengaruhi faktor lingkungan.

Agent Infeksius

Agen infeksius adalah sejumlah mikroorganisme penyebab terjadinya penyakit pada

manusia.

Patogenitas agen kemampuan dalam menghasilkan penyakit, yang dapat diukur berdasarkan

ratio dari jumlah orang-orang yang terpapar terhadap infeksi.

Virulensi ukuran tentang tingkat keganasan penyakit dari rendah ke tinggi

Infektivitas kemampuan dari agen untuk menginvasi dan memproduksi infeksi dalam host.

Transmisi

Transmisi adalah penghubung kedua yang terpapar di dalam rantai infeksi, yang merupakan

penyebaran dari sebuah agen infeksius melalui lingkungan atau manusia lainnya.

Transmisi Langsung Transmisi Tidak Langsung

Sentuhan/rabaanPenularan melalui perantara

(makanan, air, handuk)

Hubungan kelamin Serangga, binatang

Transfusi darah Udara, debu, droplet

Transplasental Suntikan yang terinfeksi

2

Page 3: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

Host

Host adalah hubungan ketiga yang terdapat dalam rantai infeksi dan disefinisikan sebagai

orang atau binatang yang memberikan tempat yang cocok bagi sebuah agen yang terinfeksi atau

tumbuh dan memperbanyak diri dalam kondisi yang alamiah.

Lingkungan

Lingkungan memegang peranan amat penting dalam penyebaran-penyebaran penyakit

menular. Misalnya, sanitasi umum, temperatur polusi udara, dan kualitas air, faktor sosial

ekonomi kepadatan penduduk, kepadatan hunian, kemiskinan).

Pemastian Terjadinya Wabah

Langkah pertama yang harus dilaksanakan adalah memastikan diagnosis apakah telah

terjadi wabah karena itu akan menentukan apakah penanggulangan dan investigasi akan

dilakukan. Untuk menentukan apakah jumlah penderita yang melebihi jumlah yang biasa,

dibutuhkan data tentang :

1. Penyakit Endemis Tidak Dipengaruhi Oleh Musim

Dapat dilihat dari rata-rata penderitanya pada tahun-tahun yang lalu, misalnya bila ada

penderita koreng yang berobat ke puskesmas, rata-rata 5 orang seminggu dan dalam 3 hari

dilaporkan ada 7 orang penderita sakit koreng yang berobat ke sana, maka harus diwaspadai

bahwa jangan-jangan menghadapi awal wabah penyakit koreng. Cara lain untuk menentukan

suatu wabah penyakit adalah dengan mencari ambang wabah (epidemic threshold) yang

didapat dari rata-rata hitung (mean) jumlah penderita pada waktu yang lalu, ditambah dengan

2 kali standard error-nya. Bila suatu penderita melebihi dari garis ambang ini maka keadaan

tersebut dapat dinyatakan sebagai wabah.

2. Penyakit Endemis Yang Bersifat Musiman

Bila pnyakit yang terjangkit dipengaruhi oleh musim, maka jumlah penderita yang

diharapkan adalah sebanyak penderitanya di musim yang sama di tahun yang lalu atau

jumlah yang paling tinggi yang pernah terjadi pada musim-musim yang sama di tahun yang 3

Page 4: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

telah silam. Penyakit yang bersifat musiman ini, waktu wabah dapat ditentukan dengan cara

mencari ambang wabah mingguan atau bulanan sehingga terdapat gambaran variasi

berdasarkan musim. Waktu yang ditentukan apakah kejadian yang sedang dihadapi lebih

tinggi daripada yang diharapkan. Cara pencarian nilai ambang sama seperti pada penyakit

endemis yang tidak dipengaruhi oleh musim.

3. Penyakit Tidak Endemis

Penyakit yang tidak endemis di suatu tempat berarti penyakit tersebut tidak di dapatkan

di suatu waktu di daerah tersebut. Untuk dapat dinyatakan kejadian penyakit diluar kebiasaan

yang ada dengan sendirinya, dibutuhkan data tentang waktu penyakit biasa ditemukan dan

berapa banyak penderitanya. Dengan mempertimbangkan hal ini, maka akan ditentukan

apakah kejadian yang dihadapi itu diluar kebiasaan yang berlaku.

Adapun kriteria untuk menentukan kejadian luar biasa (KLB), antara lain :

a. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya da atau tidak disuatu daerah

b. Adanya peningkatan kejadian kesakitan/kematian 2 kali atau lebih dibandingkan dengan

jumlah kesakitan/kematian yang biasa terjadi pada kurun waktu sebelumnya (hari, jam,

minggu) tergantung daei jenis penyakitnya

c. Adanya peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 kurun waktu (jam, hari,

minggu) berturut-turut dari jenis penyakitnya.

Tujuan Penyelidikan Wabah

Pada kejadian wabah, yang terpenting adalah penanggulangan wabah tersebut agar tidak

meluas bahkan dapat berhenti sama sekali. Untuk itu, membutuhkan informasi tentang sumber

penularan dan penduduk yang terancam (populasi at risk = orang yang mempunyai risiko untuk

tertular). Selain itu, kejadian wabah ini mengetahui bagaimana wabah tersebut terjadi agar

kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang atau dapat diperkirakan terjadinya sehingga

akibatnya dapat diperkecil. Menurut Undang-Undang RI No. 4 tahun 1984 tentang wabah

penyakit menular atau yang sering disebut dengan Undang-Undang Wabah, bahwa penyelidikan

epidemiologis dinyatakan sebagai salah satu upaya penanggulangan wabah.

4

Page 5: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

Tujuan penyelidikan wabah adalah mencari penyebab dan menerangkan bagaimana

wabah tersebut dapat terjadi sehingga dapat digunakan dalam pemberantasan wabah, mencegah

perluasan wabah dan mencegah terjadinya atau mengurangi/memperkecil akibat wabah serupa di

masa mendatang. Adapun beberapa istilah yang diuraikan secara singkat seperti patogenitas,

virulensi, case fatality, kasus dan karier, mekanisme transmisi infeksi dan bentuk wabah.

Patogenitas menunjukkan kemampuan dari suatu agen untuk menimbulkan penyakit pada orang

yang terkena infeksi oleh agent tersebut. Virulensi adalah kesanggupan suatu agent untuk

menyebabkan penyakit yang berat.

Apabila tingkat penyakit dijabarkan, dimana a = tanpa gejala, b = penyakit ringan, c = penyakit

sedang, d = penyakit berat dan e = mati/fatal, maka :

Patogenitas = b + c + d + e = Jumlah kasus

Virulensi = d + e = Jumlah kasus yang berat dan fatal

Case fatality = e = Jumlah kasus yang fatal

Reservoir adalah organisme-organisme yang hidup atau mati dimana penyebab infeksi

hidup dan berkembangbiak. Reservoir terdiri dari manusia, hewan dan sumber-sumber

lingkungan.

Cara penyebaran menurut reservoir adalah :

Manusia Manusia Manusia (Penyakit menular melalui kontak langsung)

5

a + b + c + d + e Jumlah yang terkena infeksi

b + c + d + e Jumlah semua kasus

Jumlah semua kasusb + c + d + e

Page 6: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

Hewan Hewan Hewan (Zoonosis)

Manusia Makanan Manusia (Penyakit yang ditularkan melalui makanan

Manusia Tanah Manusia (Penyakit yang ditularkan melalui tanah)

Manusia Vektor Manusia (Penyakkit yang ditularkan melalui vector)

Manusia Air Manusia (Penyakit yang ditularkan melalui air)

Kasus adalah suatu agent infeksi telah masuk dan tinggal di dalam tubuh, beredar dan

menimbulkan gejala infeksi. Karier adalah seseorang yang menyimpan agent inefektif di dalam

tubuh. Mekanisme terjadinya, meliputi :

- Transmisi langsung

- Transmisi tidak langsung :

a. Melalui benda

b. Melalui vector

c. Melalui udara

Bentuk – Bentuk Wabah

Bentuk-bentuk wabah dapat dikelompokkan dalam :

1. Epidemi dari satu sumber

2. Epidemi dari orang ke orang yang pada umumnya dapat dibedakan dengan melihat

penyebaran menurut waktu

Terdapat 3 aspek penyebaran penyakit dari orang ke orang, antara lain :

1. Masa Generasi

Waktu penyebaran dari orang ke orang ditentukan dari masa generasi yaitu periode

antara terkenanya infeksi oleh seseorang dan saat penularan yang paling maksimal. Pada

6

Manusia

Page 7: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

umumnya masa generasi ini adalah sama dengan waktu inkubasi yaitu waktu antara

terkenanya infeksi dan timbulnya penyakit

2. Imunitas Kelompok

Imunitas kelompok adalah keadaan dimana sebuah agent infektif tidak dapat masuk

atau menyebar dikalangan suatu kelompok atau masyarakat oleh karena terdapat imun

dari sebagian besar kelompok atau masyarakat terhadap penyakit infeksi tersebut.

Imunisasi kelompok adalah factor penting dalam menentukan penyebaran wabah.

3. Secondary Attack Rate

Keluarga, asrama, sekolah dan tempat tinggal serupa dengan unit epidemiologi

dimana penyakit tersebut mempunyai kecenderungan untuk menyebar. Kasus yang

pertama ditemukan dalam unit tersebut adalah diketahui oleh keluarga yang lain atau

petugas kesehatan yang disebut kasus indeks (Index Case). Dari kasus indeks inilah

diselidiki bagaimana terjadinya penyebaran kepada orang lain dari anggota keluarga lain

dan seterusnya. Kita dapat mengetahui berapa besar attack rate akibat penularan yang

disebabkan oleh kasus indeks yang disebut dengan Secondary Attact Rate

Secondary Attact Rate =

Langkah-langkah kerangka penyelidikan wabah :

a. Tetapkan diagnosis

b. Tetapkan adanya suatu wabah

c. Uraikan wabah dalam hubungan dengan orang, tempat dan waktu

d. Rumuskan dan ujilah terjadinya wabah

e. Carilah bila ada kasus lain yang belum diketahui dan buatlah uraian deskriptif

f. Analisis data

g. Tentukan apakah fakta yang telah dikumpulkan mendukung hipotesis terjadinya wabah

7

Jumlah kasus baru pada suatu kelompok dikurangi kasus atau kasus-kasus indeks

Orang yang rentan didalam kelompok orang tersebutdikurangi kasus atau kasus-kasus indeks (Selama periode

tertentu)

Page 8: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

h. Buatlah laporan penyelidikan wabah yang memuat pembahasan mengenai factor-faktor

yang menyebabkan wabah, penilaian terhadap usaha pemberantasan yang dilakukan dan

rekomendasi untuk pencegahan di waktu mendatang.

Langkah-Langkah Pemberantasan Penyakit Menular

Langkah-langkah pemberantasan penyakit menular :

1. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit

2. Melaporkan penyakit menular

3. Menyelidiki ke lapangan untuk melihat laporan yang masuk dan untuk

menentukan kasus baru untuk mengetahui sumber penularan

4. Tindakan-tindakan untuk menahan penyebaran

5. Menyembuhkan penderita hingga tidak lagi menjadi sumber infeksi

6. Pengebalan (imunisasi)

7. Pemberantasan vektor (pembawa wabah)

8. Pendidikan kesehatan

Melaporkan adanya penyakit menular :

1. Laporkan dalam waktu 24 jam

2. Laporan mingguan

3. Laporan bulanan

Tiga kejadian penting yang paling sering menimbulkan wabah :

1. Masuk atau bertambahnya jumlah agent patogen atau bahan beracun yang berasal

dari orang yang terinfeksi, binatang, air, udara, makanan, obat-obatan maupun

lingkungan

2. Banyak orang yang terpapar

3. Adanya penularan (kontak) yang efektif antara sumber patogen dengan orang

yang terpapar

8

Page 9: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

Cara menghentikan wabah :

1. Menghilangkan sumber penularan

2. Memutuskan rantai penularan dari sumber ke individu yang terpapar

3. Melindungi individu yang peka akibat pemaparan walaupun sumber dan cara

penularan tidak diketahui

Nilai batas keadaan wabah adalah nilai yang dipakai untuk menentukan terjadi atau tidaknya

wabah. Tergantung dari penyakit, ciri-ciri penduduk yang terserang dan kondisi daerah yang

terjangkit.

Menetapkan Berakhirnya Wabah

Penanganan wabah dapat dilaksanakan dengan baik maka diharapkan dapat teratasinya

keadaan wabah tersebut. Kita harus tahu waktu menetapkan muncunya keadaan wabah, maka

menetapkan berakhirnya keadaan wabah juga memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang

bersifat tehnis dan mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan.

Upaya penanggulangan wabah menetapkan berakhirnya keadaan wabah adalah sangat

penting bukan saja dapat meringankan beban tugas Puskesmas. Keadaan wabah adalah suatu

keadaan darurat yang jika tidak ada akhirnya akan menunjukkan keadaan masyarakat.

Penentuan berakhirnya keadaan wabah harus dapat dilakukan di Puskesmas. Berakhirnya

wabah tersebut tidak sama dengan mencabut penetapan daerah wabah karena hal ini merupakan

wewenang Menteri Kesehatan yang tercantum dalam pasal 4 ayat 2 Undang-undang No. 4

Tahun 1984.

Batasan :

Menetapkan berakhirnya wabah ialah pengambilan kesimpulan tentang berakhirnya keadaan

wabah yang terjangkit di suatu daerah. Ada dua hal yang perlu diketahui untuk menetapkan

berakhirnya wabah :

1. Keadaan lazim (Normal) dari suatu penyakit

9

Page 10: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

Hitunglah nilai batas keadaan wabah untuk tiap penyakit yang mewabah.

2. Keadaan penyakit saat ini

Hal yang perlu diketahui untuk keadaan penyakit saat ini, yaitu pengumpulan data tidak

hanya data kegiatan rutin atau laporan masyarakat saja tetapi juga mencari data sendiri

secara aktif dilapangan.

Hitunglah jumlah rata-rata penyakit tersebut untuk satu minggu, yang menjadi masalah

pada penetapan berakhirnya keadaan wabah ialah mengetahui keadaan penyakit saat ini mudah

dipahami karena upaya pengumpulan data tentang kasus baru tidaklah semudah yang

diperkirakan.

Aktif atau tidaknya petugas Puskesmas adalah berperan tidaknya Pemerintah Daerah dan

masyarakat setempat, turut menentukan kelengkapan data yang dimiliki, inilah sebabnya dalam

melakukan penanggulangan wabah perlu diupayakan peran aktif masyarakat, untuk ini

diperlukan adanya kelebihan dan ketanggapan dari petugas Puskesmas sendiri yakni dalam

rangka menghindari adanya peran serta yang berlebihan atau peran serta yang kurang.

Apabila kedua keadaan ini telah diketahui lakukanlah perbandingan, dari hasil

perbandingan ini akan dapat disimpulkan apakah keadaan wabah berakhir atau tidak.

Menetapkan kesimpulan berakhirnya wabah :

Menentukan memenuhi keadaan wabah, maka cara pengambilan keputusan berakhirnya

keadaan wabah, dapat dipergunakan teknik Grafik penyakit dan atau teknik tabel penyakit.

1. Teknik Grafik Penyakit

Teknik Grafik Penyakit dipergunakan jika berhadapan dengan satu penyakit saja,

berakhir atau tidaknya wabah di dapat dari grafik yang dimiliki, grafik dan penyakit

yang diamati berada dibawah garis horison wabah, selama paling sedikit, selama 2

hari masa inkubasi penyakit tersebut dapatlah ditarik kesimpulan bahwa keadaan

wabah telah berakhir.

10

Page 11: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

2. Teknik Tabel Penyakit

Teknik Tabel Penyakit diperginakan jika berhadapan dengan beberapa penyakit,

berakhir atau tidaknya wabah di dapat dari data yang dimiliki, jika perbedan antara

data dan penyakit dengan nilai batas. Keadaan wabah negatif terjadi paling sedikit

sekitar 2 hari masa inkubasi penyakit tersebut, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa

keadaan wabah telah berakhir.

Untuk dapat menetapkan berakhirnya atau tidaknya keadaan wabah perlu ditunggu untuk

waktu satu kurun waktu tertentu. Kurun waktu yang dimaksud paling tidak untuk dua masa

inkubasi apabila dalam waktu dua masa inkubasi tidak ditemukan lagi kasus baru, berubah dapat

diangap berakhirnya keadaan wabah tersebut.

Untuk penyakit yang bersifat kronis cara yang ditempuh pada umumnya adalah sama,

yang dipakai tidak hanya fluktuasi jumlah kasus baru, tetapi yang terpenting adalah jumlah

kematian karena penyakit kronis yang dimaksud.

Penetapan berakhirnya keadaan wabah ini harus diikuti laporan yang dikirim Dinas

Kesehatan Tingkat II, dengan berakhirnya keadaan wabah bukan berarti pekerjaan

penanggulangan wabah telah berhenti. Pekerjaaan penanggulangan wabah tersebut tetap

dilanjutkan kembali yakni melakukan pengamatan untuk menentukan apakah keadaan wabah

tersebut tetap dilanjutkan yakni kembali melakukan pengamatan untuk menentukan apakah

keadaan wabah tersebut terjangkit lagi atau tidak.

11

Page 12: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

PENYAKIT BERPOTENSI MENIMBULKAN WABAH, GEJALA KLINIS,

CARA PENULARAN DAN MASA INKUBASI

NAMA

PENYAKIT

GEJALA

KLINIS

CARA

PENULARAN

MASA

INKUBASI

1. Demam

Berdarah

Demam mendadak 2-7

hari tanpa sebab yang

jelas

Perdarahan, mulai dari

Rumpel Leede (+),

purpura, petechia,

echimosis, mimisan,

haematemesis, dan melena

kadang-kadang disertai

dengan shock.

Melalui vektor

penyakit

Tak diketahui

2. Campak Panas

Batuk-batuk

Mata merah seperti habis

menangis

Bercak di kulit mulai dari

belakang telinga

menyebar ke seluruh

tubuh,

Melalui droplet

dari sekret hidung

atau tenggorokan

8-13 Hari

12

Page 13: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

3. Difteri Panas tidak tinggi

Ada selaput putih kelabu

ditenggorokan yang

mudah berdarah

Leher membesar (bull

neck) sakit menelan

Nafas berbunyi (stridor)

kadang-kadang disertai

mimisan.

Kontak langsung

dengan penderita

2-5 Hari

4. Batuk rejan

(Pertusis)

Batuk yang khas dan

diakhiri dengan muntah

terutama disertai panas

Dapat disertai pendarahan

selaput mata

Udara 7-12 Hari

5. Polio Panas diikuti lumpuh

sebelah anggota badan

secara tiba-tiba tanpa

kehilangan rasa raba

Melalui orofecal 7-21 Hari

6. Malaria Panas dingn, menggigil,

pada penerita malaria

kronis sering diikuti

pembesaran limpa

Vekto Nyamuk 12 hari, P.

vivas, P. Ovale

14 hari, P.

Malaria

13

Page 14: Epidemiologi Penyakit Menular - Toby

7. Rabies Sakit kepala, haus dan

takut air, susah bernafas,

susah menelan, gelisah

Kejang-kejang

Ada riwayat gigitan

binatang yang peka

terhadap rabies

Bekas gigitan terasa gatal

Gigitan binatang

(kucing, anjing,

musang,

kelelawar)

2-8 minggu

Terpendek 10

hari

8. PES Panas dengan

pembekakan di ketiak

atau lipat paha (pes bubo)

atau panas tinggi disertai

batuk darah yang

mendadak

Melalui gigitan

Melalui gigitan

pinjal tikus

2-6 hari

9. Gondongan Panas

Pembengkakan dan sakit

pada kelenjar parotis

(belakang telinga)

Kadang-kadang disertai

pembengkakan kelenjar

ludah yang lain.

Melalui udara 2-3 minggu

14