EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK

52
EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK PENYAKIT REMATIK Oleh: Oleh: Santi Martini Santi Martini Departemen Epidemiologi Departemen Epidemiologi FKM Unair FKM Unair

description

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK. Oleh: Santi Martini Departemen Epidemiologi FKM Unair. Besaran Masalah. Kelainan otot dan tulang: penyebab utama nyeri dalam waktu yang lama (jangka panjang) dan kecacatan fisik. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK

Page 1: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIKPENYAKIT REMATIK

Oleh:Oleh:Santi MartiniSanti Martini

Departemen Epidemiologi Departemen Epidemiologi FKM UnairFKM Unair

Page 2: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Besaran MasalahBesaran Masalah

Kelainan otot dan tulang: penyebab Kelainan otot dan tulang: penyebab utama nyeri dalam waktu yang lama utama nyeri dalam waktu yang lama (jangka panjang) dan kecacatan fisik.(jangka panjang) dan kecacatan fisik.

Prevalensi meningkat seiring dengan Prevalensi meningkat seiring dengan usia, dan banyak dipengaruhi faktor usia, dan banyak dipengaruhi faktor gaya hidup (obesitas, kurang olahraga)gaya hidup (obesitas, kurang olahraga)

Terdapat > 150 macam kelainan ini Terdapat > 150 macam kelainan ini Biaya medis > 6000 USBiaya medis > 6000 US$/tahun/pasien$/tahun/pasien

Page 3: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 4: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 5: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Gambaran radiologik osteoartritis lutut

Page 6: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

OSTEOARTRITIS (OA)OSTEOARTRITIS (OA)

Definisi: kehilangan tulang rawan dalam Definisi: kehilangan tulang rawan dalam persendian karena hipertrofi tulang persendian karena hipertrofi tulang (osteofit dan sklerosis tulang subkondral) (osteofit dan sklerosis tulang subkondral) dan penebalan kapsul.dan penebalan kapsul.OSTEOARTRITIS.JPG

Dapat mengenai semua sendi, paling Dapat mengenai semua sendi, paling sering sendi panggul, lutut, tangan, kaki sering sendi panggul, lutut, tangan, kaki dan tulang belakang.dan tulang belakang.

Gejala klinis: nyeri persendian, kekakuan Gejala klinis: nyeri persendian, kekakuan sendi, pembengkakan, radang (inflamasi), sendi, pembengkakan, radang (inflamasi), pergerakan terbatas, deformitas.pergerakan terbatas, deformitas.

Page 7: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

The Warning Signs of Osteoarthritis:

• stiffness in a joint after getting out of bed or sitting for a long time • swelling in one or more joints • a crunching feeling or the sound of bone rubbing on bone

Page 8: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 9: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

OSTEOARTRITIS (cont’d)OSTEOARTRITIS (cont’d)

Untuk studi epidemiologi, definisi OA:Untuk studi epidemiologi, definisi OA: nyeri persendian (seringkali) & gambaran nyeri persendian (seringkali) & gambaran

rontgen positif.rontgen positif. Klasifikasi OA:Klasifikasi OA:1.1. OA PrimerOA Primer - penyebab belum diketahui pasti- penyebab belum diketahui pasti - sendi tangan (pdu), sendi lutut, panggul, - sendi tangan (pdu), sendi lutut, panggul,

tulang tulang belakang, pergelangan kakibelakang, pergelangan kaki - gejala muncul pada umur >50 tahun- gejala muncul pada umur >50 tahun2.2. OA SekunderOA Sekunder - semua sendi- semua sendi - akibat fraktur, postur tubuh jelek- akibat fraktur, postur tubuh jelek - muncul gejala <50 tahun- muncul gejala <50 tahun

Page 10: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

OSTEOARTRITIS (cont’d)OSTEOARTRITIS (cont’d) Insidens & PrevalensiInsidens & PrevalensiDi Australia: Di Australia: - Insidens OA wanita = 2,95 per 1000 pop Insidens OA wanita = 2,95 per 1000 pop pria = 1,71 per 1000 pop (semua kelompok umur)pria = 1,71 per 1000 pop (semua kelompok umur)- Insidens paling tinggi: wanita = 65 -74 thnInsidens paling tinggi: wanita = 65 -74 thn pria = pria = ≥ 75 thn≥ 75 thn- Prevalensi meningkat ≈ peningkatan usiaPrevalensi meningkat ≈ peningkatan usia- Pria > wanita (usia <45 tahun)Pria > wanita (usia <45 tahun)- Wanita > pria (usia >55 tahun)Wanita > pria (usia >55 tahun)

Di dunia:Di dunia:- OA: 9,6% pria dan 18% wanita (usia ≥60 thn)OA: 9,6% pria dan 18% wanita (usia ≥60 thn)- OA lebih sering terjadi di Eropa dan AS dibandingkan negara lain.OA lebih sering terjadi di Eropa dan AS dibandingkan negara lain.- Wanita Afrika Amerika cenderung terkena OA lutut dibandingkan Wanita Afrika Amerika cenderung terkena OA lutut dibandingkan

wanita kulit putih.wanita kulit putih.- Orang kulit putih Eropa lebih sering terjadi OA panggul daripada Orang kulit putih Eropa lebih sering terjadi OA panggul daripada

orang kulit hitam Jamaika, Afrika, atau orang Cina.orang kulit hitam Jamaika, Afrika, atau orang Cina.Di Indonesia:Di Indonesia:- Prevalensi OA adalah 8,1% dari total penduduk- Prevalensi OA adalah 8,1% dari total penduduk 29% berobat ke 29% berobat ke

dokter dan 71% berobat sendiridokter dan 71% berobat sendiri

Page 11: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Kriteria diagnosis OA lutut menggunakan kriteria klasifikasi American College of Rheumatology

Page 12: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

OSTEOARTRITIS (cont’d)OSTEOARTRITIS (cont’d)

Faktor risiko:Faktor risiko: Usia (prediktor paling kuat untuk terjadi dan Usia (prediktor paling kuat untuk terjadi dan

progresi OA)progresi OA) Jenis kelamin: wanitaJenis kelamin: wanita Obesitas (OR=8) untuk OA panggul, lutut tanganObesitas (OR=8) untuk OA panggul, lutut tangan BMI dan OA ---- hubungannya BMI dan OA ---- hubungannya dose responsedose response

Page 13: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

OSTEOARTRITIS (cont’d)OSTEOARTRITIS (cont’d)

Hormon seks:Hormon seks: - Spector, dkk. (1988): OA > pd orang dengan - Spector, dkk. (1988): OA > pd orang dengan

histerektomihisterektomi - Hanan, dkk. (1990): Gagal mengkonfirmasi - Hanan, dkk. (1990): Gagal mengkonfirmasi

hubungan hubungan kausal atau efek protektif antara kausal atau efek protektif antara penggunaan HRT dengan OApenggunaan HRT dengan OA Ras: Ras: Orang Cina di Hongkong < orang kulit putih (OA paha)Orang Cina di Hongkong < orang kulit putih (OA paha) Suku asli Amerika > orang kulit putihSuku asli Amerika > orang kulit putih Orang kulit hitam < orang kulit putih (Afsel) (OA sendi Orang kulit hitam < orang kulit putih (Afsel) (OA sendi

interfalang)interfalang)

Trauma mayorTrauma mayor

Page 14: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

OSTEOARTRITIS (cont’d)OSTEOARTRITIS (cont’d)

Aktivitas fisik: Aktivitas fisik: pekerjaan: RR=4,5 (pekerjaan: RR=4,5 (bertani selama 1-9 thnbertani selama 1-9 thn) ) RR=9,3 (bertani selama RR=9,3 (bertani selama ≥10 thn)≥10 thn) Petani dengan OA panggulPetani dengan OA panggul Pekerja tambang dengan OA lutut, tulang Pekerja tambang dengan OA lutut, tulang belakang lumbal.belakang lumbal. Pekerja tekstil dengan OA tangan.Pekerja tekstil dengan OA tangan. olahraga: penari balet, pitcher (baseball), tinju.olahraga: penari balet, pitcher (baseball), tinju. Merokok: Merokok: Anderson & Felson (1988): melindungi terhadap OAAnderson & Felson (1988): melindungi terhadap OA Felson, dkk. (1989): risiko berkurang 25% untuk Felson, dkk. (1989): risiko berkurang 25% untuk

terjadi OA lutut pada perokok terjadi OA lutut pada perokok Genetik Genetik

Page 15: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 16: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 17: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

OSTEOARTRITIS (cont’d)OSTEOARTRITIS (cont’d)

Dampak:Dampak: - gangguan mobilitas terutama pada wanita- gangguan mobilitas terutama pada wanita - OA penyebab ke-8 beban penyakit yang - OA penyebab ke-8 beban penyakit yang

non-fatal di dunia tahun 1990, kemudian non-fatal di dunia tahun 1990, kemudian menjadi penyebab ke-6. menjadi penyebab ke-6.

Kecenderungan:Kecenderungan: - Insidens & prevalens meningkat seiring - Insidens & prevalens meningkat seiring

peningkatan usia.peningkatan usia. - UHH meningkat akan menghasilkan jumlah - UHH meningkat akan menghasilkan jumlah

orang yang terkena OA lebih banyak.orang yang terkena OA lebih banyak. - Beban akan meningkat pada negara sedang - Beban akan meningkat pada negara sedang

berkembang karena UHH meningkat dan berkembang karena UHH meningkat dan akses terhadap operasi (artroplasty & akses terhadap operasi (artroplasty & koreksi persendian) belum tersedia. koreksi persendian) belum tersedia.

Page 18: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Rematoid (AR)Artritis Rematoid (AR)

Definisi: kondisi inflamasi yang Definisi: kondisi inflamasi yang mengenai banyak persendian mengenai banyak persendian terutama sendi perifer (poliartritis terutama sendi perifer (poliartritis kronis) yang terjadi simetris dan kronis) yang terjadi simetris dan merupakan penyakit sistemik dengan merupakan penyakit sistemik dengan manifestasi sistemik berupa: manifestasi sistemik berupa: kelainan hematologi, paru, syaraf kelainan hematologi, paru, syaraf dan kardiovaskular.dan kardiovaskular.

Etiologi: infeksi, enzym lisosom, Etiologi: infeksi, enzym lisosom, autoimunautoimun, kelainan metabolisme, , kelainan metabolisme, endokrin, psikosomatik, herediterendokrin, psikosomatik, herediter

Page 19: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 20: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 21: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 22: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Rematoid (cont’d)Artritis Rematoid (cont’d)

Gejala Klinis:Gejala Klinis: - Gejala prodromal: malaise, penurunan BB, - Gejala prodromal: malaise, penurunan BB,

kaku sendi pagi hari (makin siang makin kaku sendi pagi hari (makin siang makin berkurang), gangguan vasomotorik.berkurang), gangguan vasomotorik.

- Stadium dini: nyeri pembengkakan, panas, - Stadium dini: nyeri pembengkakan, panas, merah kebiruan, efusi sendi (sendi merah kebiruan, efusi sendi (sendi membesar)membesar)

- Stadium lanjut: atrofi otot & kulit sekitar - Stadium lanjut: atrofi otot & kulit sekitar sendi, deformitas, kontraktur.sendi, deformitas, kontraktur.

- Artritis pada 3 persendian atau lebih.- Artritis pada 3 persendian atau lebih. - Faktor rematoid positif.- Faktor rematoid positif. - Erosi pada radiografi- Erosi pada radiografi

Page 23: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 24: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 25: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 26: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Rematoid (cont’d)Artritis Rematoid (cont’d)

Insidens & PrevalensiInsidens & Prevalensi

- meningkat seiring peningkatan usia sd usia - meningkat seiring peningkatan usia sd usia 70 tahun setelah itu mulai turun.70 tahun setelah itu mulai turun.

- Wanita: Pria = 3: 1- Wanita: Pria = 3: 1

- Eropa Utara: - Eropa Utara:

insidens AR: 20-300 per 100.000 /tahuninsidens AR: 20-300 per 100.000 /tahun

insidens AR juvenil: 20-50 per 100.000/thninsidens AR juvenil: 20-50 per 100.000/thn

- Prevalensi AR:- Prevalensi AR:

di negara maju: 0,3%-1%di negara maju: 0,3%-1%

di negara sedang berkembang: 0,3% di negara sedang berkembang: 0,3%

Page 27: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Rematoid (cont’d)Artritis Rematoid (cont’d) Studi di Soweto:Studi di Soweto: - prevalensi AR pada orang kulit hitam - prevalensi AR pada orang kulit hitam

di perkotaan = orang kulit putih Eropadi perkotaan = orang kulit putih Eropa - prevalensi AR pada orang kulit hitam - prevalensi AR pada orang kulit hitam

yang tinggal di pedesaan rendahyang tinggal di pedesaan rendah

Kehidupan di kota berhubungan dengan kejadian AR

Page 28: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Rematoid (cont’d)Artritis Rematoid (cont’d) Factors associated Factors associated

with increased risk of with increased risk of RA:RA:

- genetic (the - genetic (the contribution is 60%)contribution is 60%)

- female sex - female sex - smoking- smoking - obesity- obesity - older age - Silicate exposure - Consumption of more

than three cups of coffee daily—particularly - decaffeinated coffee—also may contribute

Factors associated with decreased risk of RA:

- high vitamin D intake, - tea consumption and - oral contraceptive use are

Page 29: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Rematoid (cont’d)Artritis Rematoid (cont’d)

Dampak:Dampak: - lebih menyebabkan kecacatan dibandingkan OA - lebih menyebabkan kecacatan dibandingkan OA

ekstremitas bawahekstremitas bawah - 2/3 pasien AR: kecacatan ringan-sedang- 2/3 pasien AR: kecacatan ringan-sedang - 10% pasien AR: kecacatan berat- 10% pasien AR: kecacatan berat - penyakit yang dimulai usia <45 thn kemungkinan - penyakit yang dimulai usia <45 thn kemungkinan

menjadi cacat lebih parah dibandingkan onset menjadi cacat lebih parah dibandingkan onset penyakit mulai usia tua (penyakit mulai usia tua (≥70 thn).≥70 thn).

- terapi & oprasi: bisa mengurangi kecacatan - terapi & oprasi: bisa mengurangi kecacatan sampai 25% di negara berkembang.sampai 25% di negara berkembang.

- AR dihubungkan dengan harapan hidup - AR dihubungkan dengan harapan hidup berkurang.berkurang.

- Angka kematian AR di negara sedang - Angka kematian AR di negara sedang berkembang sangat tinggi. berkembang sangat tinggi.

Page 30: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Pirai (Gout Artritis Pirai (Gout Artritis)Artritis)

Definisi: Definisi: artritis yang disertai gejala:artritis yang disertai gejala: 1. Kadar asam urat serum meningkat (7 mg/dl)1. Kadar asam urat serum meningkat (7 mg/dl) 2. serangan artritis akut berkali-kali yang disertai 2. serangan artritis akut berkali-kali yang disertai

kristal urat (monosodium) dalam lekosit dan kristal urat (monosodium) dalam lekosit dan cairan sinovialcairan sinovial

3. Ada tophi (tu sekitar sendi ekstremitas)3. Ada tophi (tu sekitar sendi ekstremitas) TOPHI_1.JPG TOPHI_2.JPG 4. Ada kelainan ginjal4. Ada kelainan ginjal 5. Ada neprolitiasis (batu asam urat)5. Ada neprolitiasis (batu asam urat) Etiologi: belum jelas—gangguan metabolisme Etiologi: belum jelas—gangguan metabolisme

purinpurin

Page 31: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Pirai (Gout Artritis Pirai (Gout Artritis) – cont’dArtritis) – cont’d

Asam urat berasal dari :Asam urat berasal dari : • • Endogen : perombakan protein Endogen : perombakan protein

/ nucleoprotein jaringan terutama purin/ nucleoprotein jaringan terutama purin • • Eksogen : Makanan yang mengandungEksogen : Makanan yang mengandung

sintesis nucleoproteinsintesis nucleoprotein

Page 32: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Sumber: Zuljasri Akbar,Gout: Diagnosis and Management

Page 33: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Pirai (cont’d)Artritis Pirai (cont’d)

Angka kejadian:Angka kejadian:

- 90% pada laki-laki (umur >30 - 90% pada laki-laki (umur >30 tahun)tahun)

- pada wanita setelah menopause - pada wanita setelah menopause (jarang sebelumnya)(jarang sebelumnya)

- Pria : wanita = 20 : 1- Pria : wanita = 20 : 1

- Ada faktor genetik - Ada faktor genetik

Page 34: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Pirai (cont’d)Artritis Pirai (cont’d) Faktor RisikoFaktor Risiko1. Hiperurisemia (1. Hiperurisemia (≥ ≥

7mg/dl) --- 7mg/dl) --- dose dose responseresponse

Faktor RisikoFaktor Risiko1. Hiperurisemia (1. Hiperurisemia (≥ ≥

7mg/dl) --- 7mg/dl) --- dose dose responseresponse

2. Berat badan2. Berat badan - Campion, dkk. - Campion, dkk. (1987); (1987); Roubenof, dkk. Roubenof, dkk. (1991): (1991): peningkatan BMI ~ peningkatan BMI ~ peningkatan serum peningkatan serum asam uratasam urat

Page 35: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

3. Hipertensi3. Hipertensi - Campion, dkk. (1987): hipertensi ~ peningkatan - Campion, dkk. (1987): hipertensi ~ peningkatan risiko gout risiko gout 3x lipat3x lipat

Kelompok usia pasien HTKelompok usia pasien HT Insidens per 1000 persons Insidens per 1000 persons yearsyears

20 – 39 tahun 20 – 39 tahun 4,64,6

40 – 59 tahun40 – 59 tahun 5,95,9

≥ ≥ 60 tahun60 tahun 9,59,5

Page 36: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Pirai (cont’d)Artritis Pirai (cont’d)

4. Asupan alkohol

5. Paparan timbal

- Poor & Mituszova (1989) di Hungaria:

studi pada 105 pekerja tempat penyimpanan

baterai ---- peningkatan serum asam urat

yang signifikan

6. Faktor genetik

Page 37: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Artritis Pirai (cont’d)Artritis Pirai (cont’d)

Gejala Klinis:Gejala Klinis: - artritis akut dan hebat, sering pada - artritis akut dan hebat, sering pada

sendi metarsofalang 1 (podagra)sendi metarsofalang 1 (podagra) - tanpa terapi keluhan menurun dalam 4 - tanpa terapi keluhan menurun dalam 4

– 10 hari– 10 hari - tophi sekitar sendi, tulang rawan telinga- tophi sekitar sendi, tulang rawan telinga - kondisi serangan akut berlangsung - kondisi serangan akut berlangsung

kronis – artritis kronis, gangguan fungsi, kronis – artritis kronis, gangguan fungsi, progresif, destruksi sendi, cacat (invalid)progresif, destruksi sendi, cacat (invalid)

Page 38: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 39: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 40: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 41: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Pencegahan Penyakit Pencegahan Penyakit RematikRematik Pencegahan primerPencegahan primer

- Diet yang seimbang, rendah - Diet yang seimbang, rendah purinpurin

- menurunkan BB- menurunkan BB - olahraga- olahraga - menghindari infeksi- menghindari infeksi

- menginformasikan - menginformasikan tanda/gejala penyakit rematik tanda/gejala penyakit rematik spt: spt:

1. linu/nyeri pada persendian 1. linu/nyeri pada persendian atau sekitar sendiatau sekitar sendi

2. bengkak pada persendian2. bengkak pada persendian 3. sakit pada otot3. sakit pada otot 4. gangguan gerak 4. gangguan gerak

ekstremitasekstremitas 5. panas badan5. panas badan

Page 42: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

Pencegahan Penyakit Pencegahan Penyakit Rematik (cont’d)Rematik (cont’d)

Pencegahan sekunderPencegahan sekunder

- Deteksi dini & Ketersedian - Deteksi dini & Ketersedian terapi yang tepatterapi yang tepat

Pencegahan tersierPencegahan tersier

- Rehabilitasi - Rehabilitasi

Page 43: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 44: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

OSTEOPOROSISOSTEOPOROSIS Definisi: ditandai rendahnya massa tulang dan Definisi: ditandai rendahnya massa tulang dan

penyusutan mikroarsitektur dari jaringan tulang.penyusutan mikroarsitektur dari jaringan tulang. Konsekuensi: fragilitas tulang meningkat dan Konsekuensi: fragilitas tulang meningkat dan

rentan terhadap fraktur (patah tulang).rentan terhadap fraktur (patah tulang). Diagnosis: pengukuran densitas (kepadatan) Diagnosis: pengukuran densitas (kepadatan)

mineral tulang dan menghubungkannya terhadap mineral tulang dan menghubungkannya terhadap rata-rata densitas mineral tulang dari wanita rata-rata densitas mineral tulang dari wanita dewasa muda (T-score):dewasa muda (T-score):

Osteoporosis: Osteoporosis: T-score densitas mineral tulang <-2,5T-score densitas mineral tulang <-2,5 Osteoponia (massa tulang rendah):Osteoponia (massa tulang rendah): -2,5< T-score densitas mineral tulang <-1-2,5< T-score densitas mineral tulang <-1

Page 45: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

OSTEOPOROSIS (cont’d)OSTEOPOROSIS (cont’d) Secara klinis ditandai: patah tulang ok Secara klinis ditandai: patah tulang ok

trauma ringan pada paha, tulang trauma ringan pada paha, tulang belakang, dan lengan bawahbelakang, dan lengan bawah

Insidens & Prevalensi:Insidens & Prevalensi: - Di AS (bagian utara): 54% wanita kulit - Di AS (bagian utara): 54% wanita kulit

putih pasca menopause.putih pasca menopause. - Di UK: 23% wanita usia - Di UK: 23% wanita usia ≥50 tahun≥50 tahun Prevalensi diukur melalui frekuensi orang Prevalensi diukur melalui frekuensi orang

dengan densitas mineral tulang berkurang dengan densitas mineral tulang berkurang atau jumlah orang dengan deformitas atau jumlah orang dengan deformitas tulang belakangtulang belakang

Insidensi diukur secara tidak langsung Insidensi diukur secara tidak langsung melalui insidensi patah tulang ok trauma melalui insidensi patah tulang ok trauma ringan.ringan.

Page 46: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 47: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 48: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK

OSTEOPOROSIS (cont’d)OSTEOPOROSIS (cont’d) Faktor risikoFaktor risiko - usia- usia - wanita- wanita - massa tulang sedikit- massa tulang sedikit - patah tulang sebelumnya- patah tulang sebelumnya DampakDampak - nyeri, tidak bisa bergerak, mortalitas meningkat- nyeri, tidak bisa bergerak, mortalitas meningkat - harus dirawat inap dan operasi- harus dirawat inap dan operasi - dalam 1 tahun pertama: fraktur paha berkaitan - dalam 1 tahun pertama: fraktur paha berkaitan

dengan 20% kematian dan 50% kehilangan fungsi, dengan 20% kematian dan 50% kehilangan fungsi, 30% yang fungsinya kembali.30% yang fungsinya kembali.

- banyak pasien menjadi tergantung dan membutuhkan - banyak pasien menjadi tergantung dan membutuhkan perawatan jangka panjangperawatan jangka panjang

- mempengaruhi kualitas hidup- mempengaruhi kualitas hidup - fraktur tulang belakang; mortalitas meningkat sekitar - fraktur tulang belakang; mortalitas meningkat sekitar

5% setelah 5 tahun fraktur5% setelah 5 tahun fraktur - Fraktur lengan bawah: 50% pasien mempunyai - Fraktur lengan bawah: 50% pasien mempunyai

outcomeoutcome baik dalam 6 bulan. baik dalam 6 bulan.

Page 49: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 50: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 51: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK
Page 52: EPIDEMIOLOGI  PENYAKIT REMATIK