ETOS KERJA ISLAMI
Transcript of ETOS KERJA ISLAMI
t'
' ETOS KERJA ISLAMI
(Telaah Psikologi)
Oleh
Drs. Ahmad Djanan Asifudin, M.A.
NIM. : 87081/SJ
Diajukan Kepada lnstitut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Doktor dalam Dmu Agama Islam
YOGYAKARTA 2003
• ,I I
••
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama NIM. Program
:Drs. Ahmad Janan Asifudin, M.A. : 87081/S3 :Doktor Program Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga
menyatakan bahwa DISERTASI 101 secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
11
Yogyakarta, 1 Jul1 2003 •
Drs. Ahmad Janan Asifudin, M.A. NIM. : 87081/S3
DEPARTEMEN AGAMA
• INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (lAIN) SUNAN KALUAGA
PROGRAM PASCASARJANA
Promotor : Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir
Promotor : Prof. Dr. H.IVI. Atho Mudzhar
v
C:\S3\nota dinas\Tbk.rtf
•
•
•
NOTADINAS
Kepada Yth. Direktur Program Pascasarj ana lAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Disampaikan dengan honnat, Setelah melakukan koreksi dan penilaian terhadap naskah disertasi berjudul :
yang ditulis oleh :
Nama NIM. Program
ETOS KERJA ISLAMI (Telaah Psikologi)
:Drs. Ahmad Janan Asifudin, M.A. : 87080/83 :Doktor
Sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal 24 Desember 2002; Say a berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Promosi (Terbuka) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Agama Islam.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Y ogy · arta, C/ Juni 2003
Prof .
Vi
•
•
NOTA DINAS
Kcpadu Yth. Dircktur Program Puscasurjunu lAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Disumpaikun dcngan hormul, sctclah mclukukan korcksi dan pcnilaian terhadap naskah disertasi berjudul :
yang ditulis oleh :
Nama NIM. Program
ETOS KERJA ISLAM! (Telaah Psikologi)
: Drs. Ahmad Janan Asifudin, M.A. : .87080/83 : . Doktor Program Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga
Sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) puda tanggul 24 Dcscmbcr 2002, saya bcrpcndapat bahwa discrtasi tcrscbut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Promosi (Terbuka) dalum rangka mcmperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Agama Islam.
Wassalamu'a/aikum Wr. Wb.
Y ogyakarta, 15 Mei 2003 Promok ;ilai, Prof._Dr. H. Nocng Muhadjir
vii
•
•
NOTA DINAS
Kcpuua Yth. Dircktur Program Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Assa/amu'alaikum Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan koreksi dan penilaian tcrhudup nuskuh discrtasi bcrjudul :
yang ditulis olch :
Nama NIM. Program
ETOS KERJA ISLAMI (Telaah Psikologi)
: Drs. Ahmad Janan Asifudin, M.A. : .87080/S3 : . Doktor Progr<im Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga
Sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal 24 Descmber 2002, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan kc Program Pascasa~jana lAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Promosi (Terbuka) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Agama Islam.
Wassalamu'alaikwn Wr. Wb.,
Yogyakarta, 28 Mei 2003
Promotor/ Anggota Pen i lai,
Prof. Dr. H.M. Atho Mudzhar
Viii
•
•
•
NOTA DINAS
Kcpada Yth. Dircktur Program Pascasarjana 11\!N Sunan Kalijagu Yogyakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Disampaikan dengan horrnat, sctelah m~lakukan korcksi dan pcnilaian terhadap naskah disertasi berjudul :
yang ditulis olch :
Nama NIM. Program
ETOS KERJA ISLAM! (Telaah Psikologi)
: Drs. Ahmad Jan an Asifudin, M.A. : .87080/83 : . Doktor Program Pascasarjana JAIN Sunan Kalijaga
Sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pad a tanggal 24 Dcscmbcr 2002, saya bcrpcndapat bahwa d iscrtasi tcrscbut sudah dapat diajukan ke Program Pascasar:jana JAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Promosi (Terbuka) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Agama Islam.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Y ogyakarta, 20 Mei 2003
Anggota Penilai,
-~£'~-/._,,.--·- ,., ...
Pr9f. Dr. Si~i Partini Suardiman
ix
•
•
•
NOTADINAS
Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan koreksi dan penilaian terhadap naskah disertasi berjudul :
yang ditulis oleh :
Nama NIM. Program
ETOS KERJA ISLAMI (Telaah Psikologi)
: Drs. Ahmad Janan Asifudin, M.A. : .87080/83 : . Doktor Program Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga
Sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal 24 Desember 2002, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga Y ogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Promosi (Terbuka) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Agama Islam.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Y ogyakarta, 30 Mei 2003
Anggota Penilai,
Prof. Dr. H.Shodiq Aziz K., M.Ed.
X
•
•
ABSTRAK
ETOS KERJA ISLAMI (Telaah Psikologi)
Tujuan penelitian ini ialah diketahuinya apa dan bagaimana etos kerja islami dan bagaimana telaah psikologi terhadapnya. Dua masalah pokok tersebut diteliti dan dikaji berdasarkan literatur dan sumber-sumber bacaan yang relevan, hingga dihasilkan kesimpulan dan temuan-temuan yang bersifat teoretis. Literatur utama dalam disertasi ini, berkenaan dengan penelitian tentang bagaimana etos kerja islami, dipilih tiga buah buku yang banyak membahas perihal kerja menurut pandangan islami. Tiga buah buku itu ialah : Al- 'Amal fil Isltim, ditulis oleh Dr. 'Isa 'Abduh dan lsma'il Yahya, Al-Isldm wal-Musykilah al-lqtisddiyyah, karya Dr. Muhammad Syauqiy al-Fanjariy, dan AI- 'lbddah fil Islam yang disusun oleh Dr. Yusuf al-Qardawiy. Tentu saja penelitian ini dilengkapi dan ditunjang oleh sumber-sumber bacaan lain yang relevan. Sebagian besar sumber memang merupakan buku-buku keagamaan (Islam), namun terdapat pula sejumlah sumber bacaan yang bercorak sosiologi, ekonomi, manajemen, pendidikan dan sebagainya, termasuk beberapa ensiklopedi. Kemudian berkenaan dengan bagaimana telaah psikologi terhadap etos kerja islami, karena aktivitas sengaja manusia selalu bertolak dari motivasi yang ada padanya, maka literatur yang dijadikan fokus utama penelitian ini adalah buku-buku psikologi yang banyak membahas perihal motivasi perilaku dan kerja manusia. Dalam hal ini yang dijadikan literatur utama adalah buku Motivation and Personality buah karya Abraham Maslow, The Third Force, Y'l1e P.~ychology t~lAhraham Maslow, ditulis oleh Frank G. Goble, The Achieving Society karya McClelland beserta tulisannya yang lain disadur oleh Myron Weiner dengan judul "Dorongan Hati Menuju Modernisasi", dan Jntegrasi Psikologi dengan Islam, karya Hanna Djumhana Bastaman. Literatur utama di atas ditunjang dan dilengkapi dengan sejumlah referensi lain yang relevan. Sebagian besar mempakan literatur yang bercorak psikologi.
Sehubungan dengan pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini, pada garis besarnya dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Secara dinamis, dalam penelitian ini penulis menggtmakan cara kerja yang
mnum ditempuh dalam penelitian literer. Langkah pertama mengumpulkan bahan-bahan literer. Langkah kedua menyeleksinya, memilih bahan-bahan yang relevan hingga ditemukan literatur utama yang hendak diteliti, di samping literatur-literatur pendukung. Dan langkah ketiga adalah mengembangkan anahsis kritis dan interpretasi terhadap bahan, lalu mengarahkan pembahasan itu gtrna meperoleh kesimpulan-kesimpulan yang menjawab masalah-masalah yang diteliti.
2. Untuk meneliti bagaimana etos kerja dalam perspektif Islam, digunakan pendekatan doktriner dengan mengembangkan cara berpikir deduktif
xi
•
•
•
probabilistik. Arti etos kerja dirumuskan berdasarkan pendapat para pakar dengan menggunakan analisis bahasa. Tentang bagaimana etos ketja islami, digali dari literatur pokok dan sejumlah referensi lain dengan mengembangkan analisis isi, analisis konsep, dan analisis sejarah. Banyaknya ayat-ayat Al-Quran dan Hadis-hadis yang diketengahkan untuk mengantarkan sampai pada kesimpulan Islam merupakan agama amal, menunjukkan bahwa cara berpikir induktif dikembangkan pula dalam penelitian ini.
3. Pada telaah psikologi terhadap latar belakang terbentuknya etos keija islami, digunakan telaah kritis terhadap bahan-bahan literer yang relevan. Masingmasing diarahkan pada dihasilkannya kesimpulan yang menjawab seluruh pokok-pokok masalah yang ditargetkan.
Tentang kegunaan penelitian ini dapat dikemukakan antara lain: (1) untuk menggugah kesadaran orang Islam bahwasanya agama mereka betul-betul merupakan agama amal dan (2) untuk memberikan smnbangan pemikiran ilmiah tentang apa dan bagaimana etos kerja islami itu dan bagaimana telaah psikologi terhadapnya. Mengenai pentingnya etos keija islami, cukup kiranya peringatan bahwasanya tanpa etos kerja yang baik, cita-cita kebangkitan umat, keunggulan manusia dalam berprestasi, dalam kompetisi, dan sebagainya, pasti akan menjadi impian belaka. Dengan etos kerja yang buruk, umat pasti akan semakin terpuruk. Akhimya harus diakui, etos keija merupakan salah satu kunci terpenting guna membuka gerbang keberhasilan perjuangan manusia.
Akhirnya, setelah melalui analisis kritis, dapat dikemukakan temuantemuan pokok disertasi ini : 1. Etos kerja islami adalah karakter dan kebiasaan manusia berkenaan dengan
keija, terpancar dari sistem keimanan/aqidah Islam yang merupakan sikap hidup mendasar terhadapnya. Aqidah itu terbentuk oleh pemahaman yang diperoleh dari ajaran wahyu dan akal yang bekerjasama secara proporsional. Maksud terpancar di sini mencakup arti dan fungsi aqidah yang menjadi sumber motivasi serta sumber acuan dan nilai sehubungan dengan kelja.
2. Ajaran Islam hila dikaji secara holistis-proporsional, niscaya menghasilkan pemahaman bahwa Islam betul-betul agama amal dan keija. Y akni, agama yang mengajarkan serta memberi dorongan tidak tanggung-tanggung agar para pemeluknya beretos keija tinggi islami.
3. Karakteristik-karakteristik etos kerja islami digali serta dirumuskan berdasarkan konsep iman dan amal saleh yang mensyaratkan ilmu, yaitu : 1. keija merupakan penjabaran aqidah; 2. kerja dilandasi ilmu; dan 3. kelja dengan meneladani sifat-sifat Ilahi serta mengikuti petunjuk-petunjukNya. Dari tiga karakteristik etos kerja islami itu, temyata dapat ditemukan hampir seluruh penampilan lahiriah ciri-ciri etos keija tinggi pada ummnnya, seperti aktif, disiplin, profesional, tekun, dan hemat. Keunikan etas kerja islami yang berbeda dengan lainnya memang tidak pada penampilan lahir, tetapi pada sumber motivasi dan smnber nilai yang dimiliki.
4. Berkenaan dengan penelitian psikologi di sitli banyak terfokus pada psikologi motivasi. Psikologi motivasi yang digunakan untuk menelaah motivasi ketja islami dalam penelitian ini tentu saja psikologi yang memiliki sikap
Xii
• akomodatif-proporsional terhadap ajaran dan keyakinan keagamaan menjadi sumber motivasi kerja, atau paling tidak yang "bisa memahami"nya sebagai sesuatu yang normal. Meski bukan aliran psikologi khusus tertentu, namun keabsahan psikologi demikian jelas dapat diterima oleh Psikologi Agama, Psikologi Transpersonal, dan Psikologi Humanistis. Dari telaah psikologi
dimaksud ditemukan : a. Ajaran dan aqidah Islam berpotensi besar untuk menjadi sumber motivasi
etos kerja islami, yakni dapat menjadi sumber motivasi intrinsik pada
orang bersangkutan. b. Ajaran dan aqidah Islam berpotensi menjadi sumber motivasi etos kerja
tinggi sebagaimana sumber motivasi pada orang-orang yang diri mereka teraktualisasikan dan orang-orang yang ber-n Ach tinggi.
c. Sesuai dengan kodratnya, manusia selaku makhluk psiko-fisik yang tidak kebal dari berbagai rangsang dan pengaruh, etos kerjanya selalu mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik yang berasal dari dalam diri sendiri
maupun dari luar. d. Terbentuk atau tidaknya etos kerja, tidak dapat lepas dari berbagai faktor
yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, ajaran dan aqidah Islam, mungkin memberikan andil bersifat psikologis yang amat besar bagi terbentuknya etos kerja islami, namun ia tidak dapat mewujudkannya tanpa dukungan faktor-faktor lain. Dengan ungkapan lain, di antara faktorfaktor yang berperan, ajaran dan aqidah Islam, jelas dapat menjadi salah satu faktor utama bersifat psikologis yang potensial bagi terbentuknya etos
kerja islami yang tinggi.
xiii
•
•
•
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur, bagi Allah Tuhan seluruh alam. Berkat
rahmat dan karuniaNya jua penulis berhasil menyelesaikan disertasi berjudul
"Etos Kerja dalam Perspektif Islam (Telaah Psikologi)" ini. Sejak lama penulis
tertarik pada tema etos kerja, karena berdasarkan pengamatan seksama dan
penalaran logis, etos kerja hakikatnya selalu memainkan peranan kunci berkenaan
dengan sukses atau tidak suksesnya perjuangan hidup manusia, baik secara
individu maupun kolektif. Tanpa etos kerja yang baik pada umat Islam, cita-cita
kebangkitan mereka pun pasti hanya menjadi impian belaka .
Penelitian dan penyusunan disertasi ini temyata melalui proses yang cukup
panjang dan tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik dari lembaga maupun
perorangan. Maka dalam kesempatan ini, dengan tulus penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada Bapak Rektor dan Pimpinan lAIN Sunan Kalijaga
Y ogyakarta yang telah banyak memberikan bantuan moril, materiil dan
kesempatan. Kesempatan "'uzlah" ke Jakarta yang diberikan kepada penulis dan
sejumlah ternan dalam penelitian dan penyusunan disertasi, jelas merupakan salah
satu bentuk bantuan yang amat berharga. Kemudian kepada pimpinan Fakultas
Tarbiyah lAIN Sunan Kalijaga Y ogyakarta, penulis juga menghaturkan banyak
terimakasih atas segala bantuan, kemudahan dan motivasi yang diberikan.
Penghargaan dan ucapan terimakasih lebih khusus, penulis haturkan dengan
ikhlas kepada Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir dan Prof. Dr. H.M. Atho Mudzhar
ld.v
•
•
•
selaku promotor yang banyak memberikan masukan, bimbingan, dan pengarahan
· amat berharga dalam proses penyusunan hingga penyelesaian disertasi ini.
Kemudian sehubungan dengan penyusunan disertasi ini, penulis
menghaturkan banyak terimakasih pula kepada Direktur, Asisten Direktur,
Pimpinan Perpustakaan dan Staf Program Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Tidak lupa kepada Kepala dan Staf Perpustakaan Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada yang dengan penuh keterbukaan telah menerima penulis
menjadi "anggota sementara" perpustakaan tersebut. Terimakasih disampaikan
pula kepada bapak-bapak dan rekan-rekan yang banyak memberi bantuan berupa
dorongan moril dan pinjaman buku-buku. Khususnya kepada Bapak Hanna
Djumhana Bastaman M.Psi, (pakar Psikologi Islami dari Universitas Indonesia
yang beberapa kali menerima penulis konsultasi ke rumah, bahkan meminjamkan
sejumlah buku), Saudara Drs. Tulus Musthofa M.A., dan dua orang adik penulis
lnayah Rahmaniyah M. Hum. dan Fata Mu'min Lc., serta rekan-rekan pengasuh
Pondok Pesantren dan Madrasah Wathoniyah Islamiyah (PPMWI) Kebarongan,
dan masih banyak lagi tidak penulis sebutkan satu persatu. Secara langsung atau
tidak langsung, sungguh amat besar nilai bantuan yang penulis terima dari mereka
semua.
Selanjutnya secara khusus, ucapan terima kasih penulis haturkan kepada
Ibu penulis Siti Asiyah dan isteri setia Solichati. Temyata keduanya dengan penuh
kesabaran, tidak bosan-bosan memberi dorongan semangat. Apalagi anak-anak
tercinta: Halimah, Fikri, Labib, dan Aka. Keberadaan serta doa mereka sungguh
XV
•
•
•
amat bermakna serta mengundang motivasi dan nikmat kerja tersendiri. Akhirnya
ucapan terima kasih penulis haturkan juga kepada almarhum ayahnda Kyai
Asifuddin. Meski sudah cukup lama wafat, ternyata didikan dan nasehat beliau
beserta kenangan, masih tetap segar memberikan dorongan yang amat positif
sampai sekarang.
Akhirnya, kepada para pembaca dan peminat masalah etos kerja, dengan
sadar penulis memohon koreksi dan saran berkenaan dengan hasil penelitian
disertasi ini. Tentu tidak sedikit kekurangan dan kelemahan terdapat di dalamnya.
Kritik dan masukan-masukan dari pembaca insya Allah akan sangat berguna bagi
perbaikan dan penyempurnaan hasil penelitian disertasi ini di masa depan .
xvi
Yogyakarta, 1 Juli 2003
Penulis,
Ahmad J anan Asifudin
•
•
•
CATATAN TRANSLITERASI DAN SINGKATAN
Transliterasi huruf-huruf Arab ke huruf-huruf latin dalam disertasi ini
hampir seluruhnya berpedoman pada transliterasi Arab - Latin berdasarkan SKB
Menteri Agama dan Menteri Pnedidikan dan Kebudayaan R.I. no. 0543 b/U/1987.
Hanya pada transliterasi huruf t dan kata sandang Jl yang diikuti huruf
syamsiyyah, pemilis menggunakan cara penulisan yang berbeda, dengan tujuan
agar huruf-huruf itu dibaca lebih sesuai dengan bunyi aslinya menurut pemilik
bahasa (Arab). Kemudian tanda vokal panjang atau madd ( - ) diganti dengan
tanda ("') karena kesulitan teknis .
Penulisan huruf-huruf itu adalah sebagai berikut :
1. Konsonan tunggal :
= tidak dilambangkan Jl> = ~ ( diberi titik di bawah)
~ =b J:, = ! ( diberi titik dibawah)
~ =t j; = ~ ( diberi titik dibawah)
..!.1 = s ( diberi titik di atas) t. = ' (koma di atas)
[. =j t =gh
c. =h J =f
t =kh J =q
.) =d .!.) =k
.) = z ( diberi titk di atas) J =I
xvii
• =r ~ =m
)
j =z !) =n
..r =s J =w
J' = sy =h
.., = ~ (diberi titik di bawah) = ' (apostrop)
I.S =y
2. Konsonan rangkap (ada syaddah dalam tulisan Arab), huruf Latinnya ditulis
rangkap. Misal ~ ditulis 'amaliyyah, dan ~ ditulis lillahi.
3. Vokal pendek, dengan huruflatin dammah ditulis u, fathah ditulis a, dan kasrah . • ditulis i.
4. Vokal panjang (madd) di atas huruf latinnya diberi tanda (A), seperti ~Y=-
ditulis mahyaya, dan ~lt.A ditulis mamati.
5. Vokal rangkap (diftong) fathah + ~ disukun, dengan huruf latin ditulis ai,
sedangkan fathah + .J disukun, dengan huruf latin ditulis au.
6. Kata sandang Jl yang diikuti huruf qamariyyah, dengan huruf latin ditulis al--
(tetap sama dengan aslinya), seperti o_P.I ditulis al-baqarah. Sedangkan yang
diikuti oleh huruf syamsiyyah, dalam tulisan latin kata sandang itu diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf syamsiyyah di depannya. Huruf latinnya
"' ditulis rangkap (syaddah), seperti oj~\ ditulis asy-syahadah, dan ~I ditulis
• at-ta'llm .
7. Adapun arti singkatan yang terdapat dalam disertasi ini :
XViii
cet. = cetakan
dkk. = dan kawan-kawan
• Ed. =Editor
h. = halaman
H. = Hijriyyah
M =Masehi
saw = sallallahu 'alaihi wasallam
swt = subhanau wa ta'ala
tpll. = tanpa penerbit
ttp . = tun}i)~empat penerbit
•
• xix
•
•
•
DAFTAR lSI
Halaman
HALA:MAN JUDUL ................................................................................... .
PERNY AT AAN KEASLIAN....................................... .. . . . . . . . . .. . . . . . .. . .. . .. .. .. . . u
PENGESAHAN REKTOR ....................................... '................................... m
DEW AN PENGUJI . .. .. .. .. .. . .. . . . .. .. . . . . . . .. . . .. .. . . . . . .. .. . . .. . .. .. .. . . . . . .. . . . .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. tv
PENGESAHAN PROMOTOR.................................................................... v
NOTA DIN AS............................................................................................. Vl
ABSTRAK ........................... ,...................................................................... Xl
KAT A PENGANT AR................................................................................. x1v
PEDOMAN TRANSLITERASI.................................................................. xvn
DAFT AR ISI . . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. . . .. . . . . . .. . . . . .. .. .. . .. .. . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . .. .. . . .. . .. . XX
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... . 1
A. Latar Belakang Masalah .. .. .. . .. .. .. . . .. . .. . . .. . . . . . . . . . . .. .. . . .. .. .. . .. .. . . . 1
B. Rumusan Masalah .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. . .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . 18
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............. ............................ 19
D. Telaah Pustaka dan Kekhususan Penelitian ....................... 20
E. Pendekatan dan Metode . .. .. . .. .. .. .. .. . . . . .. . .. . . . .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. . 26
BAH II. ETOS KERJA DAN AJARAN ISLAM...................................... 33
A. Sekitar Etos Kerja Islami...... ...... . .. ... .. .... .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. 33
1. Pengertian ....................................................................... 33
2. Terbentuknya Etos Kerja Islami ..................................... 38
3. Indikasi-indikasi Orang Beretos Kerja Tinggi ............... 45
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ..................... ........... 50
B. Manusia dan Kerja dalam Perspektif Islam .. . .. . .. ................ 58
1. Masalah Interpretasi .. . .. . .. .. .. . . .. .. . . .. .. .. . . . . . . . . . .. . . .. . .. .. .. .. . .. . . 58
2. Kerja dan Tugas Man usia .. .. .. . .. .... .. .... ............. .... . .... ... .. . 76
3. Posisi Ket:ia ................................................................... ..
4. Etika Kerja ...................................................................... .
XX
101
123
.. C. Etos Kerja Islami dan Tiga Karakteristik ........................... . 135
1. Kerja Merupakan Penjabaran Aqidah............................. 139
2. Kerja Dilandasi Ilmu....................................................... 148
3. Kerja dengan Meneladani Sifat-sifat Ilahi serta
Mengikuti Petunjuk-petunjukNya................................... 159
BAB III. KAJIAN PSIKOLOGIS TERHADAP ETOS KERJA ISLAMI . 174
A. Sikap Aliran-aliran Psikologi terhadap Agama .... .... .. ... .. ... 174
B. Nilai Keija dan Sikap Hid up Mendasar terh~dap Kerja .. .. . 207
1. Nilai dan Pengaruhnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 210
2. Nilai Keija, Unsur-unsur dan Peranannya . ...... .. . . . .. .. . . . . . 215
3. Nilai Kerja Islami dan Sikap Hidup Mendasar terhadap
Kerja ............................................................................... 221
C. Peranan Motivasi dan Pengaktifan Kerja . . .. . .. .. . . . . .. ... .. .. . .. . . 228
1. Sekitar Motivasi .. . . . . .. .. .. . . .. . . . . . ... .. . . .. .. . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . .. . . 228 •
2. Aneka Motivasi Kerja .................................................... 236
3. Peranan Pengaktifan (Activation) .................................. 243
4. Teori Kebutuhan dan Motivasi Transendental................ 252
5. Psikologi Motivatiflslami ............................................. 262 ·
D. Aktualisasi Diri, N Ach, dan Keserupaannya dengan
Etos Kerja Islami ................................................................ 274
1. Aktualisasi Diri . . ................... ... .. .. . . .. . . ... .. . .. . . . . .. .. ...... ... .. 274
2. Need for Achievement (n Ach) Tinggi ............................ 287
3. Keserupaan dengan Etos Kerja Islami ............................. 292
BAB IV. KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . 303
DAFTAR PUST AKA.................................................................................. 309
LAMP IRAN
DAFT AR RIWA YAT HlDUP
• XXI
•
•
•
BABI
PENDAHULUAN
Dalam bab ini hendak diketengahkan latar belakang masalah dan
argumentasi mengapa judul disertasi ini layak diangkat menjadi obyek penelitian.
Bagian ini hendak menjelaskan mengapa telaah psikologi yang dipilih bagi wacana
etos kerja dalam perspektif Islam. Dengan maksud agar jalan pikiran dapat lebih
dimengerti, setelah latar belakang masalah dijelaskan dan diidentifikasi, rumusan
masalah yang hendak ditelitipun dikemukakan, juga tujuan dan manfaat penelitian,
kekhususan penelitian, serta pendekatan dan metode yang digunakan .
A. Latar Belakang Masalab
Mengapa ada sej umlah bangsa yang mengalami pertumbuhan sosial
ekonomi serta modernisasi begitu cepat, namun tidak sedikit negara-negara yang
mengalami hal sebaliknya? Para psikolog secara tidak terduga telah memberi
sumbangan penemuan dalam rangka memahami "misteri" itu. Tak terduga dalam
arti mereka menemukan kesimpulan yang sedikit banyak menjelaskan terjadinya
proses tersebut, bermula dari penelitian yang mereka lakukan untuk mengungkap
persoalan lain. Ketika itu mereka mengisolir sejenis "virus mental", yakni suatu
cara berpikir atau keadaan tertentu yang jarang dijumpai, tetapi hila terjadi pada
diri seseorang, cenderung menyebabkan orang itu berperilaku amat giat. Virus
,---------------------------- -- ----
•
•
•
2
mental itu disebut n Ach singkatan dari need for Achievement, yakni kebutuhan
untuk meraih hasil atau prestasi. Virus n Ach terdapat pada semacam pikiran atau
keadaan yang menimbulkan dorongan atau motivasi luar biasa untuk melakukan
sesuatu dengan lebih giat, lebih efisien, dan lebih baik. 1 Misal seorang pelajar
yang dengan tekun berusaha memperoleh angka lebih baik dalam ujian kelulusan
karena ingin diterima di lembaga pendidikan kejuruan yang menjadi idamannya,
atau peserta didik lain yang belajar sampai larut malam, karena menghadapi
ujian di keesokan harinya. Mereka ketika itu "dihinggapi" virus n Ach tersebut.
Pertanyaan yang muncul kemudian, dapatkah keyakinan dan ajaran
agama Islam mendatangkan semacam virus n Ach seperti di atas? Dapatkah ia
menjadi sumber motivasi etos kerja tinggi? Holt mengutip keterangan J. Biesanz
dan M. Biesanz.: "Each society has its own characteristic quality, its own ethos
that springs from many contributing factors, but particularly from the beliefs and
values around which. its culture is integrated. "2 Dari penjelasan Biesanz
bersaudara tersebut dapat ditangkap penegasan bahwa etos suatu masyarakat
terbentuk oleh banyak faktor. Sedangkan faktor kepercayaan dan nilai termasuk
faktor utama yang dapat ikut berperanserta di dalamnya.
Semenjak terbitnya buku Max Weber The Protestant Ethic and Spirit of
Capitalism (1958) yang mengungkap adanya pengaruh ajaran agama, dalam hal
1 David C. McClelland, "Dorongan hati Menuju Modernisasi", dalam Myron Weiner, Modernisasi, Dinamika Pertumbuhan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1984), Cet. ke-4, h. 1-2.
2 Thomas Ford Holt, Dictionary of Modern Sosiology, (New Jersey: Littlefield, Adam & Co, 1974), h. 124.
•
•
•
3
ini sekte Protestant Calvinist terhadap kegiatan ekonomi para penganutnya,
masalah perkembangan suatu masyarakat dengan sikap mereka terhadap makna
keija, banyak menarik perhatian para pakar ilmu sosial. Weber menemukan di
kalangan penganut sekte itu terdapat "budaya" yang menganggap keija keras
merupakan keharusan bagi mereka guna mencapai kesejahteraan spiritual. 3 Hasil
penelitian Weber terhadap suatu masyarakat di Jerman itu menunjukkan bahwa
para tokoh bisnis, pemilik modal, para karyawan perusahaan yang berkeahlian
tinggi dan para staf terdidik baik secara teknis maupun komersial di sana terbukti
kebanyakan adalah orang-orang Protestan. 4 Orang-orang Katolik yang terlibat
dalam bisnis modemjumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan mereka.5
Hasil penelitian Weber tersebut di atas, temyata berdampak pada
terbentuknya paradigma pembangunan oleh para pakar ilmu sosial, khususnya di
negara-negara yang sedang berkembang. Yaitu, bila suatu bangsa menginginkan
usaha pembangunannya berhasil, mereka harus memiliki etos keija tinggi yang
dimanifestasikan dalam bentuk kerja keras, hidup sederhana dan hemat, seperti
telah dilakukan oleh kelompok sekte Protestant Calvinist di Eropa itu. Dengan
ungkapan lain, maju mundumya suatu bangsa tergantung pada tinggi rendahnya
etos keija yang mereka miliki.6
3 Mubiarto, et.al., Etos Kerja dan Kohesi Sosial, (Yogyakarta: Penerbit Aditya Media, 1991), h. 1-2 .
4 Max Weber, The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism, Translated by Talcott Parson, (London and New York: Rontledge, 1996), h. 35.
s Ibid, h. 39. 6 Mubiarto, et al, Etos Kerja dan Kohesi Sosial, h. 2.
•
•
•
4
Tentang peranan agama sehubungan dengan perkembangan kehidupan
manusia, Soedjatmoko tidak ragu$ragu menyatakan agama merupakan faktor
utama yang berperan dalam mewujudkan pola$pola persepsi dunia bagi manusia.
Persepsi-persepsi itu ikut mempengaruhi perkembangan dunia dan jalannya
sejarah. Sebaliknya sejarah juga melaksanakan perubahan dan penyesuaian terus-
menerus terhadap pola-pola persepsi tadi, utamanya di lingkungan masyarakat
yang sedang berubah dengan pesat.7 Tentunya, persepsi itu ada relevansinya
dengan aktivitas keduniaan yang dimotivasi oleh sistem keyakinan agama.
Dalam usaha pembangunan, agama dan kepercayaan dipandang sebagai
sumber otonom penting di tengah dinamika masyarakat dan bangsa. Keduanya
tidak cukup hanya dilihat sebagai fenomena sosial historis yang dapat dinilai dari
sekedar kulitnya. Keduanya harus diselami dan dilihat sampai ke lubuk hati
iman. 8 Maka diperlukan psikologi yang dapat menerima ajaran dan keyakinan
keagamaan menjadi sumber motivasi etos kerja tinggi sebagai sesuatu yang
normal dan wajar, guna membantu memperoleh pemahaman psikologis tentang
motif-motif yang berperan dalam proses timbulnya perilaku dan etos keija
manusia.
Studi tentang hubungan antara etos kerja dan agama sebetulnya sudah
cukup banyak dilakukan orang. Disertasi, jurnal dan buku-buku yang secara
7 Soedjatmoko, "Iman, Amal dan Pembangunan" dalam Seri Prisma, Agama dan Tantangan Zaman, Pilihan Artikel Prisma 1975- 1984, (Jakarta: LP3ES, 1985), h. 3.
8 Ibid, h. 4.
•
•
•
5
langsung atau tidak langsung membahas tema tersebut satu per satu
bermunculan. Selain tulisan Weber dan Clifford Geertz, Mitsuo Nakamura juga
telah mengetengahkan tulisan dengan tema yang sama dalam bukunya
berdasarkan penelitian.9 Begitu pula Bellah yang meneliti agama Tokugawa di
Jepang. 10 Tesis Weber di atas, meski tidak sedikit orang-orang yang
menentangnya, namun temyata ia terus bergulir. 11
Dari hasil penelitian mereka temyata menyembul suatu kesimpulan
serupa, yaitu ada pengaruh positif dari ajaran agama tertentu pada kegiatan
ekonomi para pemeluknya. Agama yang diteliti dalam hal ini ialah agama
Protestant Calvinist, agama Islam, dan agama Tokugawa .
Para pakar sosiologi agama menyadari dan sepakat perihal riilnya gejala
kemerosotan peranan agama dalam kehidupan masyarakat Barat sehari-hari.
Wilson mendefinisikan sekularisasi sebagai proses hilangnya arti lembaga dan
praktek keagamaan dan peranan sosialnya. 12 Maka, tidak aneh kalau sebagian
sosiolog Barat lalu menganggap tidak ada peranan agama terhadap kehidupan
ekonomi dan etos kerja masyarakat. Namun bila pandangan diarahkan ke belahan
lain dari bumi ini, ke Asia misalnya, niscaya akan ditemukan realita sosiologis
9 Lihat, Mitsuo Nakamura, Bulan Sabit Muncul dari Balik Pohon Beringin, Studi tentang Pergerakan Muhammadiyah di Kota Gede, Terj. Drs. Yusron Asyrofie, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1983), h. 12- 14.
10 Lihat, Robert N. Bellah, Tokugawa Religion, (New York: Harper and Row), 1969. 11 Tau:fik Abdullah, et al., Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi, (Jakarta: LP3ES,
1993), cet. ke-4, h. 5. 12 Dawam Rahardjo, Pendekatan llmiah Terhadap Fenomena Keagamaan, Ed. Taufik Abdullah
dan Rusli Karim, Metodologi Penelftian Agama, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991), Cet. ke-3, h. 24-25.
•
•
•
6
yang berbeda. Di sana terdapat Hinduisme yang membelakangi kehidupan
duniawi. Di kalangan umat Islam juga terdapat kelompok-kelompok kecil
penganut sufi yang menonjolkan doktrin menjauhi kesenangan lahiriyah. Mereka
merupakan kebalikan dari penganut ajaran agama yang menegaskan bahwa
kegiatan duniawi juga merupakan bagian dari ibadah. Dalam pada itu Clifford
Geertz dan Mitsuo Nakamura adalah dua di antara sejuril.lah peneliti yang pemah
mengadakan penelitian di wilayah J awallndonesia, dan menemukan data yang
menunjukkan bahwa agama Islam pun dapat berpengaruh positif terhadap
perilaku ekonomi masyarakat pemeluknya. 13
Iqbal dalam bukunya membagi keberagamaan orang menjadi tiga fase:
fase keyakinan, pemikiran, dan penemuan. J ika perkembangan keagamaan
seseorang berada pada tahap keyakinan yang meyakini agama sebagai kebenaran
tanpa ilmu yang cukup, perilakunya akan berbeda dengan perilaku orang
beragama pada tahap pemikiran yang mencari landasan rasional atas kebenaran
agama. Dan tentunya akan berbeda pula dengan tindakan-tindakan orang
beragama pada tahap penemuan yang menempatkan kebenaran aktivitas
keagamaan pada kedalaman hati nuraninya sendiri. Aktivitas kerjanya sudah
mempribadi dengan ajaran agama yang ia pahami. 14 Pada tingkat pemahaman
13 Lihat, Mitsuo Nakamura, Bulan Sabit, h. 12~14. 14 Muhammad Iqbal, Reconstruction of Religious Thought in Islam, (Lahore: Syaikh
Muhammad Ashraf, 1951), h. 115.
•
•
•
7
inilah kiranya orang mukmin menampilkan pertanda seperti diungkapkan oleh
puisi Iqbal baris kedua:
The sign ofkajir is that he lost in the horizon;
The sign of mukmin is that the horizon lost in him. 15
Musa Asy' arie memberi komentar, berkenaan dengan uraian Iqbal di atas, bahwa
jika pembicaraan etos ketja dikaitkan dengan agama, maka persoalannya ialah
pada tahap penghayatan yang mana dari tiga fase tersebut manusia bersangkutan
berada. 16
Jika diteliti lebih dalam, akan ditemukan bahwa para sosiolog yang
mengatakan tidak ada pengaruh ajaran Islam terhadap perilaku ekonomi dan etos
kerja adalah karena mereka tidak memahami Islam secara utuh. Selama ini
pendekatan yang digunakan . para pakar ilmu pi:mgetahuan dan sosiolog Barat
hanya menggunakan metode ilmiah saja, yaitu metode filosofis, sosiologis dan
historis. Yang mereka· ketahui hanya segi-segi luar dari Islam, baru kulitnya.
Mukti Ali menegaskan, untuk memahami Islam secara utuh mestinya digunakan
metode sintesis atau pendekatan ilmiah cum doktriner. Yaitu, pendekatan ilmiah
dan doktrin secara bersama-sama. 17 Dengan pendekatan begitu, otomatis akan
15 Fazlur Rahman, Major Themes of The Quran, (Chicago: Bibliotheca Islamica, 1980), h. 22 . 16 Musa Asy'arie, Islam, Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat, (Yogyakarta: Lesfi,
1997), h. 36. 17 Mukti Ali, ''Metodologi llmu Agama Islam," Ed. Taufik Abdullah dan Rusli Karim,
Metodo/ogi Penelitian Agama, h. 47-48.
•
•
•
8
terlihat jelas posisi aktivitas keduniaan, amal dan etos kerja islami sebagai bagian
sistemik dari totalitas ajaran Islam.
Dewasa ini dunia Islam tampak merupakan kawasan bumi yang paling
terbelakang di tengah masyarakat dunia penganut agama-agama besar. Negara
negara Islam jauh tertinggal oleh Eropa Utara, Amerika Utara, Australia dan
Selandia Baru yang Protestan; oleh Eropa Selatan dan Amerika Selatan yang
Katolik Romawi~ oleh Eropa Timur yang Katolik Ortodok~ oleh Israel yang
Yahudi~ oleh India yang Hindu~ oleh Cina, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong
dan Singapura yang Budhis-Konfusius~ oleh Jepang yang Budhis Taois; dan oleh
Thailand yang Budhis. Secara empiris tidak satu pun pemeluk agama besar di
bumi ini yang lebih rendah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya
daripada bangsa-bangsa pemeluk Islam. Dengan perkataan lain, umat Islam
dewasa ini adalah umat yang paling rendah dan lemah dalam kemampuan sain
dan teknologi. 18 Kelernahan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi itu
tentunya layak diidentikkan dengan kelemahan mereka di bidang etos kerja,
bahkan dalam hal semangat "menggarap keduniaan" umumnya. Karena dua hal
tersebut hakikatnya sama-sama merupakan syarat yang arnat diperlukan dalam
proses upaya pemakmuran bumi.
Keadaan demikian sesungguhnya layak menimbulkan keheranan besar,
mengingat beredamya pendapat bahwasanya Islam merupakan agama amal. 'Isa
18 Nurcholish Madjid, Kaki Langit Peradaban Islam, (Jakarta: Penerbit Paramadina, 1997), h. 21-22.
9
.. Abduh mengemukakan, dalam perspektif Islam, kerja merupakan kodrat hidup
manusia sekaligus cara memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kerja juga
menjadi jalan utama mendekatkan diri kepada Tuhan. Kedudukannya dalam
Islam amat tinggi, yakni menempati peringkat kedua setelah iman. Kerja juga
dapat menghapus dosa. Jadi setiap keija yang mendapat rida Allah, mestinya
diposisikan sebagai ibadah dan menjadi bagian tak terpisahkan dari karakteristik
sikap hidup muslim dan muslimah. 19 Al-Fanjariy juga menegaskan, Islam tidak
hanya menganjurkan manusia agar bekeija dan menghasilkan. Bekeija dan
meningkatkan penghasilan adalah ibadah, bahkan termasuk ibadah yang punya
• nilai tambah di antara beberapa jenis ibadah. Dia lalu menunjuk beberapa Hadis,
antara lain yang menceritakan ada seorang sahabat amat banyak melakukan
ibadah mahdah. Begitu aktif dia melakukan kegiatan ibadah mahdah hingga
mai 'fsyah-nya terlantar, dan kebutuhan sehari-harinya ditanggung oleh
saudaranya. Oleh Rasulullah dikatakan bahwa saudaranya yang memberi makan
minum lebih tinggi nilai ibadahnya daripada orang itu. 20 Dengan demikian,
menurut perspektif ini Islam memandang amat tinggi terhadap usaha dan kerja
yang halal dalam rangka memperoleh rizki atau harta yang digunakan untuk amal
kebaikan.
• 19 'lsi Abduh dan Ahmad Isma'il Yahya, a/-'Amal.fil Islam, (al-Qahirah: Dar al-Ma'W, tt). h. 33.
20 Muhammad Syauqiy al-Fanjariy, ai-ls/am wal-Musykilah a/-lqtistidiyyah, (al-Qahirah: Maktabah al-anjilaw al-Mi~yyah, 1978), h. 63P64. '
10
• Rauf Syalabiy21 mengemukakan sejumlah ayat al-Quran yang secara
esensial mendorong etos kerja tinggi. Terjemahnya sebagai berikut:
"Katakanlah : beke:rjalah kamu, niscaya Allah akan melihat peke:rjaanmu serta
RasulNya dan orang-orang beriman ... " (QS At- Taubah/9:105).
" .... maka berjalanlah kamu di berbagai penjuru bumi dan makanlah rizki Allah
... " (QS al-Mulk/67:15). Be:rjalan di sini tentunya mengandung arti perintah
untuk berusaha dan beke:rja dalam rangka mencari rizki.
"Barang siapa mengerjakan kebaikan baik laki-laki maupun perempuan,
sedangkan ia beriman, niscaya Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik
• dan kami balas mereka dengan pahala lebih baik dari apa yang telah mereka
amalkan" (QS an-Nahl/16:97).
" .... dan perbuatlah kebaikan, nicaya kamu akan sukses" (QS al- Hajj/22: 77).
" ... maka berlomba-lombalah kamu berbuat kebaikan ... " (QS al-Maidah/5:48).
Maka, kalau m~ngacu pada alur berpikir 'Isa Abduh, al-Fanjariy dan Rauf
Syalabiy berdasarkan maksud ayat-ayat di atas, mestinya orang Islam selalu
terdorong untuk beretos kerja tinggi. Akan tetapi mengapa realitas di lapangan
jauh dari kemestian itu? Apakah pengaruh paham Jabariyyah lebih dominan di
kalangan mereka? Sebagai jawaban tentatif mengapa yang demikian terjadi
barangkali dapat dikemukakan realitas dinamis dilatarbelakangi oleh sifat
kompleksitas manusia yang begitu unik di samping faktor pemahaman
• 21 Rauf Syalabiy. a/- 'Amal a/-lqtisadiy min Wijhati Nazar al-Isldm, (al-Qahirah: Dar al-
I'ti~8m, 1978), h. 25-26. • •
•
•
•
11
keagamaan. Kinetja mereka selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor intrinsik seperti
pembawaan, kemampuan, ciri-ciri kepribadian, dan sebagainya, dan oleh faktor-
faktor ekstrinsik seperti keadaan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan kerja.22
Tingkah laku manusia juga merupakan hasil dari berbagai daya. Ia mungkin hasil
dari gabungan sejumlah kebutuhan dasar, mungkin pula sebagai buah dari
kebiasaan-kebiasaan, pengalaman masa lalu, bakat-bakat dan kapasitas pribadi
serta pengaruh lingkungan?3 Lagi pula perilaku seseorang tidak terjadi begitu
saja, tetapi merupakan kontinuitas antara satu aktivitas dengan aktivitas
berikutnya.24 Di samping itu, tidak ada manusia sama dengan manusia yang lain.
Masing-masing orang mempunyai sifat dan ciri berlainan.25 Maka dari itu untuk
memperoleh kejelasan ilmiah dari problematik di atas, perlu penelitian serta
kajian yang ditinjau dari berbagai segi terutama kajian psikologis. Kemungkinan
besar jawabannya adalah tidak bersifat hitam - putih.
Para psikolog yang secara konsisten menganut paham Psikologi Barat
yang tidak atau amat kurang memberikan tempat pada aspek spiritual secara
wajar dalam diri manusia (seperti psikoanalisis dan behaviorisme) dengan
sendirinya tidak berhasil menjawab persoalan-persoalan mendasar berkenaan
dengan pengalaman keagamaan. Menurut Charles T. Tart, salah satu sebab
22 Musthafa Fahmi, Penyesuaian Diri, tetj. Dr. Zakiah Daradjat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1983), h. 54.
23 Frank G. Goble, The Third Force, The Psychology of Abraham Maslow, (New York: Washington Square Press, 1971), h. 46.
24 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), Cet. ke-7, h. 24.
25 /bid, b. 54.
•
•
•
12
lambatnya pertumbuhan dan kegagalan psikologi menjawab persoalan yang
dihadapi adalah karena terikat oleh budaya Barat abad XX dengan asumsi-
asumsinya yang kerapkali terbentur pada keterbatasan-keterbatasan, terutama
berkenaan dengan pengalaman manusia pada suatu bidang yang disebut
pengalaman spiritual. Padahal, amat banyak potensi manusia berurusan dengan
masalah tujuan akhir, entitas lebih tinggi, dengan Tuhan, cinta dan rasa haru.
Pencerahan rasionalisme dan paham-paham bersifat fisik yang sudah mengalami
kesuksesan mengembangkan ilmu-ilmu bersifat fisik, temyata tidak dapat
bekerja secara baik di bidang psikologi. 26 Psikologi Barat ortodok (Psikologi
Anal isis) amat miskin dengan aspek man usia yang bersifat spiritual. Para
pakamya lebih cenderung mengabaikan eksistensi aspek tersebut dan memberi
label penyakit jiwa (pathological) padanya. Namun demikian, kenyataan di
lapangan menunjukkan adanya tidak sedikit penyakit atau ketidaknyamanan
psikologis kalau dilacak temyata bersumber dari dinamika spiritual manusia yang
hampa a tau vakum. 27 Menurut Psikologi Barat ortodok lainnya (Behaviorisme ),
manusia sepenuhnya ditentukan oleh proses-proses bersifat fisikal yang
membentuk sifatnya serta sifat lingkungan sekitar. Hal itu mengantarkan pada
suatu pandangan ekstrim, menganggap kalau aspek genetik yang terbentuk
semenjak lahir serta daya fisik - psikologisnya yang ada pada seseorang bila
sudah diketahui secara komplit, maka seluruh kejadian dalam hidup orang itu
26 Charles T. Tart, Transpersonal Psychologies, (New York: Harper & Row Publisher, 1975), p. 4.
27 Ibid, h.S.
•
•
•
13
akan dapat diketahui dan diprediksi. Ternyata yang terjadi tidak selalu demikian.
Hal itu diakui semenjak disadarinya sejumlah aspek berkenaan dengan manusia
ternyata amat luas dan tidak dapat digarap oleh komputer paling canggih
~kalipun, walau secara garis besar kehidupan individu yang bersifat kodrati
nyatanya bisa diprediksi dengan akurasi yang amat tinggi?8
Dalam pada itu Abraham Maslow, perintis- Psikologi Humanistik,
menawarkan suatu teori yang menyeluruh berkenaan dengan tingkah laku
manusia. Ia berpendapat bahwa teori tentang manusia harus mencakup
determinan-determinan internal, eksternal dan lingkungannya.29 Jadi, secara
mendasar Psikologi Humanistik tidak sejalan dengan Psikoanalisis dan
Behaviorisme yang dipandang amat reduktif dalam memahami dan menanggapi
latar belakang perilaku manusia, khususnya yang bersifat psikologis.
Menurut Maslow, manusia harus dikaji sebagai suatu kesatuan, sebagai
suatu sistem, dan amat tidak tepat untuk dikaji secara parsial. Bila kajian
terhadap manusia dilakukan secara parsial, jawaban yang diperoleh pasti tidak
akan utuh. 30 Maka, psikologi yang relevan dan digunakan dalam pembahasan
disertasi ini tentunya psikologis yang "secara wajar" mengakui eksistensi aspek
spiritualitas dan gejala-gejala keagamaan dalam psikologi. Apapun nama
psikologi itu, sepanjang memiliki sikap akomodatif.proporsional terhadap ajaran
dan keyakinan agama wahyu sebagai sumber motivasi dan acuan, terutama
28 Ibid, h. 71. 29 Frank G. Goble, The Third Force, h. 19. 30 Ibid, h. 22.
•
•
•
14
sebagai sumber motivasi kerja dan perilaku, maka "tidak bermasalah" digunakan
untuk menelaah etos kerja dalam perspektif Islam. Adapun psikologi yang
memandang ajaran dan keyakinan agama wahyu sebagai sesuatu yang tidak
sehat, tidak normal, atau merupakan "kelainan" dan sebagainya, tentu tidak pada
tempatnya digunakan untuk menyoroti dan menganalisis motivasi etos kerja
dalam perspektif agama wahyu (termasuk Islam). Sebab, untuk menghayati,
menganalisis serta mengambil kesimpulan obyektif terhadap sesuatu, tentunya
diperlukan modal sikap dan pandangan yang obyektif pula terhadap sesuatu itu.
Bukan sikap banyak prasangka negatif, atau bahkan mengingkari.
Mengapa penulis memilih telaah psikologi bagi "Etos Kerja Islami"?
Karena manusia adalah makhluk yang dikendalikan oleh sesuatu yang bersifat
batin dan psikologis, bukan oleh fisik yang nampak. 31 Selain itu harus diingat
pula bahwa manusia adalah makhluk yang luar biasa kompleksnya.
Membayangkan perwujudan etos kerja tinggi tanpa dukungan kondisi psikologis
pelakunya, tentu seperti membayangkan etos kerja robot atau etos kerja manusia
yang sedang menjalani hukuman kerja paksa. Jadi, penulis mempunyai asumsi,
fak:tor "batiniah" atau kejiwaan manusia amat besar peranannya dalam proses
terbentuknya etos kerja islami di antara fak:tor-faktor berpengaruh lainnya.
Berkenaan dengan hal itu layak diteliti dan dikaji hasil penelitian psikologis
Maslow terhadap orang-orang yang diri mereka teraktualisasikan, dan juga latar
31 Lihat, Abdus Sattar Nuwair, al-Waqt Huwa al-Haytit, Dirdsah Manhajiyyah lillfadah min Awqatil-'Umr, (Qatar: Darus-Saqafah, 1408 H/1988 M), Cet. ke-3, h. 86.
----------------------
•
•
•
15
belakang psikologis orang yang ber-n Ach tinggi "dibandingkan" dengan
spiritualitas atau dinamika psikologis yang terdapat pada orang-orang yang
beretos kerja tinggi islami. Ini hanya salah satu contoh (kemungkinan) relevansi
telaah psikologis dalam penelitian ini.
Kembali pada problematika kinerja umat Islam, disinyalir sekarang
pelacakan terhadap konsep ekonomi Islam termasilk etos kerjanya telah
menemukan momentum melebihi masa-masa sebelumnya. Dalam konteks ini
literatur yang membahas dan menggali kembali masalah etos kerja sebagai suatu
konsep mendasar dalam teori ekonomi Islam bermunculan. Penulis-penulis
Mesir, Saudi Arabia, Iran, Amerika, bahkan Indonesia mulai menggali ajaran dan
budaya kerja keras, proaktif, kesadaran berlakunya sunnatullah, dan
sebagainya.32 Fenomena seperti di atas tentunya dapat ditanggapi sebagai suatu
pertanda baik bagi kebangkitan kesadaran umat Islam menuju pencerahan di
bidang etos kerja, walau ibarat gelombang, belum termasuk gelombang besar.
Dikaitkan dengan dugaan adanya paham Jabariyyah yang menghambat
aktivitas kerja produktif-kreatif, menurut Azhar Arsyad tidak mempunyai rujukan
qat 'iy atau denotative dari Al-Qunln. Manusia produktif kreatif dan bertanggung
jawab mungkin saja muncul dari kelompok "orang-orang yang berpaham
Jabariyyah".33 Perintis paham ini, Jahm ibn ~afwan sendiri adalah seorang kaya
32 Azhar Arsyad, "Pemahaman Teologi dan Implikasinya terhadap Manajemen Kinerja: Tinjauan terhadap Dimensi Budaya Ketja pada · Lembaga-iembaga Keagamaan Negeri di Sulawesi Selatan", Disertasi lAIN (Jakarta: Perpustakaan Pps. lAIN SyarifHidayatullah, 1999), h. 65.
33 Ibid., h. 53.
•
•
•
16
dan revolusioner yang turut mel a wan kekuasaan Bani Umayyah. 34 Kesimpulan
yang menegaskan masyarakat Islam bersifat fatalis hanya karena terdapat bahan-
bahan tekstual menyatakan demikian adalah kesimpulan yang gegabah. Karena
banyak didapati adanya kesenjangan antara ajaran yang tercantum dalam teks
dengan kenyataan pada masyarakat. Di samping dalam ajaran Islam sendiri juga
tersedia bahan-bahan lain yang dapat digunakan urituk menghapus potensi
fatalisme. Maka, harus diakui bahwa berbagai penafsiran terhadap teks berkaitan
dengan masalah kontroversial tersebut. 35 Keterangan di atas mengisyaratkan
bahwa ke-jabariyyah-an seseorang tidak selalu relevan dikaitkan dengan tinggi
rendahnya etos kerja orang itu. Kenyataan demikian mungkin dilatarbelakangi
oleh tingkat atau bentuk ke-jabariyyahan-nya, mungkin karena faktor kenyataan
riil yang dihadapi atau mungkin karena faktor-faktor lain.
Nabi dan para sahabat yakin sepenuhnya terhadap takdir Allah berkenaan
dengan semua makhlu~ termasuk manusia. Tetapi keyakinan itu sedikitpun tidak
menghalangi mereka berikhtiar, bekerja keras, dan berjuang. Apabila pada suatu
saat mengalami kegagalan atau kekalahan, mereka juga tidak menimpakan
kesalahan kepada takdir Allah. Hal itu dikarenakan mereka memahami ayat-ayat
tidak secara parsial. 36 Sampai sekarang hakikatnya arnat sukar menemukan
34 Ibid., h. 29 . 35 Periksa, Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan, (Jakarta: Penerbit Paramadina,
1995), Cet. ke-1, h. 218. 36 M.Quraish Shihab, Wawasan al-Quran, Tafsir Maudu'iy atas Pelbagai Persoalan Umctt,
. (Bandung: Penerbit Mizan, 1995), Cet. ke-3, h. 61
•
•
•
17
manusia yang fatalis murni atau Jabariyyah mutlak.37 Untuk memperoleh
pengetahuan teoretis yang dapat dipertanggungjawabkan berkenaan dengan cara
terbentuknya etos ke:tja islami dan telaah psikologisnya tentu harus melalui
penelitian dan telaah yang tidak sederhana. Mengingat realitas manusia pada
dasamya memang merupakan makhluk multi kompleks. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi mereka tidak sedikit dan bersifat dinamis. 38
Berdasarkan uraian di atas dengan berbagai permasalahan yang muncul di
dalamnya dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Mengapa terdapat sejumlah bangsa yang beretos ke:tja tinggi dan mengalami
pertumbuhan sosial ekonomi begitu cepat, tetapi ada bangsa-bangsa yang
tidak demikian, justeru sebaliknya?
2. Bagaimana peranan agama terhadap etos ke:tja dan kehidupan ekonomi
pemeluknya?
3. Dapatkah ajaran dan aqidah Islam menjadi sumber motivasi terbentuknya
etos ke:tja manusia?
4. Bagaimana paradigma terbentuknya etos ke:tja dan etos ke:tja islami?
5. Faktor-faktor apa yang berpengaruh dalam proses terbentuknya etos ke:tja
islami?
37 Azhar Arsyad, Pemahaman Teologi, h. 29. 38 Cynthia D. Scott, and Dennis T. Jaffe, Take This Work and Love it, (Menlo Park: Crisp
Publications, 1997), h. 21.
•
•
•
18
6. Dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia Islam dewasa ini
merupakan kawasan bumi yang paling terbelakang di tengah dunia penganut
agama-agama besar. Padahal, beredar pendapat bahwa Islam adalah agama
amal. Apakah pemeluk agama ini telah melakukan kesalahan interpretatif
terhadap ajaran agama mereka berkenaan dengan kerja, atau memang
terdapat cacat dalam Islam sehubungan dengan ajaran tentang etos kerja?
7. Betulkah agama Islam merupakan agama amal yang memposisikan kerja
sebagai bagian dari eksistensinya?
8. Kalau interpretasi umat Islam terhadap aJaran agama mereka berkenaan
dengan aktivitas keduniaan dan etos kerja selama ini keliru, lalu bagaimana
interpretasi yang semestinya?
9. Mengapa terjadi kesenjangan antara Islam sebagai agama amal dengan etos
kerja umat pemeluknya?
10. Adakah pengaruh pasti paham teologi umat Islam Jabariyyah terhadap etos
. kerja orang Islam?
11. Bagaimana telaah psikologi terhadap etos kerja Islami?
B. Rumusan Masalah
Butir·butir identifikasi yang diambil dari latar belakang masalah di atas,
tentu tidak diteliti seluruhnya dalam disertasi ini. Penelitian hendak difokuskan
pada sekitar etos kerja islami dan telaah psikologinya. Maka rumusan masalah
•
•
•
19
penelitian ini adalah : Apa dan bagaimana etos kerja islami, dan bagaimana
telaah psikologi terhadapnya
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah tersebut di
atas, tentunya dengan mengikutsertakan atau mengangkat bahan~bahan yang
dipandang amat relevan serta mendukung keberhasilan penelitian ini dengan
pembahasan dan analisis terhadapnya. Tujuan penelitian ini dapat dirinci
menjadi dua, sesuai dengan isi rumusan masalah yang hendak djawab, yaitu :
1. untuk mengetahui apa dan bagaimana etos keija islami; dan
2. untuk mengetahui bagaimana telaah psikologi terhadapnya.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan sumbangan pemikiran ilmiah dan rasional berkenaan dengan :
apa dan bagaimana etos keija islami dan bagaimana telaah psikologi
terhaapnya.
2. Menggugah kesadaran umat Islam bahwasanya agama mereka hakikatnya
adalah agama amal yang menuntut para· pemeluknya untuk beretos ketja
tinggi; bahwasanya tak ada harapan bagi kebangkitan umat tanpa dukungan
etos ketja yang baik.
20
• D. Telaah Pustaka dan Kekbususan Penelitian
Sesungguhnya sudah banyak: buku-buku dan hasil penelitian yang
membahas masalah kerja orang Islam. Kajian lebih khusus berkenaan dengan
etos kerja mereka tentunya lebih sedikit. Dan dari yang lebih sedikit itu
pembahasannya kebanyakan bercorak deduktif kategoris. Maka, bisa dimengerti
kalau hasilnya kemudian bersifat ideal atau dass sollen. Memang terdapat
penelitian lapangan yang mengembangkan pendekatan induktif hingga
menghasilkan corak berbeda. Namun karena terpengaruh oleh spesifikasi obyek
lapangan yang diteliti, maka kajian tentang etos kerja dalam perspektif Islamnya
• menjadi ikut spesifik dalam arti teorinya kurang luas dan mendalam .
Buku-buku yang dipandang relevan untuk diteliti serta dikembangkan
guna menemukan apa etos kerja islami, baik yang berbahasa Arab maupun
berbahasa Indonesia sesungguhnya tidak: sedikit. Beberapa buku berbahasa Arab
di antaranya men~eten~ahkan masalah kerja menurut pandangan Islam. Penulis
mendapatkan tiga buah buku yang amat relevan untuk digali, dipelajari, dan
dijadikan bahan utama sehubungan dengan tema pembahasan etos kerja islami,
yaitu : AI- 'Amal .fil Islam, disusun oleh Dr. 'Isa 'Abduh dan Ahmad Isma'il
Yahya, Al-lslam wal Musykilah al-Iqtisddiyyah, karya Dr. Muhammad Syauqiy . . - . . . . . - .
al-Fanjariy, danA/- 'lbadahjillslam, ditulis oleh Dr. Yusuf al-Qardawiy . •
Buku pertama dan kedua banyak meneran~an ajaran Islam tentan~ kerja.
• Pembahasannya luas dan mendalam berdasarkan sumber-sumber islami disertai
analisis yang cukup tajam. Buku ketiga menegaskan mak:na serta posisi ibadah
•
•
•
21
yang mesti dijadikan landasan dan sumber motivasi bagi setiap perilaku dan
kerja islami. Penegasan-penegasannya didasarkan pada ayat-ayat Al-Quran,
hadis-hadis pilihan, dan asar-asar sahabat yang kaya makna dan mantap. Dengan
menilik kapasitas penulisnya, kualitas penyajian dan lingkup bahasan masing
masing, secara terpadu isi yang termuat dalam tiga buah buku tersebut dipandang
layak untuk dijadikan bahan utama penelitian, yakni untuk digali dan
dikembangkan guna menemukan apa etos kerja islami itu. Tentu saja kajian ini
dilengkapi serta ditunjang juga oleh sumber-sumber bacaan lain yang relevan.
Sebagian besar memang merupakan buku-buku keagamaan (Islam), namun
terdapat pula sejumlah literatur yang bercorak sosiologi, ekonomi, manajemen
dan sebagainya, termasuk beberapa ensiklopedi.
Kemudian berkenaan dengan telaah psikologi terhadap etos kerja islami,
karena jiwa dari psikologi kerja adalah psikologi motivasi, maka penulis memilih
referensi psikologi yalJ.g secara wajar dapat menerima ajaran dan keyakinan
keagamaan menjadi sumber motivasi normal, untuk referensi utama yang diteliti.
Psikologi Humanistis, Psikologi Transpersonal (kelanjutan dari Psikologi
Humanistis ), dan Psikologi Agama adalah tiga macam psikologi yang memiliki
sikap demikian. Dengan pertimbangan begitu, maka yang diambil menjadi
literatur utama penelitian atau telaah psikologi dalam hal ini adalah buku-buku :
Motivation and Personality buah karya Abraham Maslow (pelopor Psikologi
Humanistis), The Third Force, The Psychology of Abraham Maslow, ditulis oleh
Frank G. Goble, The Achieving Society, karya McClelland serta tulisannya yang
•
•
•
22
lain disadur oleh Myron Weiner dengan judul Dorongan Hati Menuju
Modernisasi, dan Integrasi Psikologi Is/ami, karya Hanna Djumhana Bastaman.
Buku pertama dan kedua mewakili pokok-pokok wacana Psikologi
Humanistis yang dapat dikembangkan guna menjelaskan sikap aliran-aliran
psikologi yang merupakan pengembangan dari psikologi tersebut seperti
Logoterapi dan Psikologi Transpersonal. Kalau dicermati akan ditemukan bahwa
teori-teori psikologi ini temyata amat banyak bertumpu pada teori kebutuhan
sebagai sumber motivasi perilaku atau dorongan aktivitas manusia. Buku ketiga
dan keempat ialah referensi pokok need for Achievement (n Ach) sebagai sumber
motivasi. Sedangkan buku kelima, memuat wacana-wacana yang amat relevan
dengan telaah psikologi yang sedang diteliti, disertai analisis kritis, dilanjutkan
dengan tawaran bagi pengembangan psikologi bercorak islami. Khusus
berkenaan dengan buku kelima ini penulis telah menemui penyusunnya (Hanna
Djumhana Bastaman). di rumah beliau, dalam rangka mendalami isi buku
tersebut. Sehubungan dengan telaah psikologi dalam penelitian disertasi ini, lima
buku tersebut dijadikan bahan penelitian utama. Karena dipandang berhasil
mengetengahkan wacana pokok aliran-aliran psikologi yang mempunyai sikap
akomodatif-proporsional terhadap ajaran dan keyakinan keagamaan sebagai
sumber motivasi perilaku dan kerja. Sudah barang tentu kajian ini dilengkapi
pula dengan referensi-referensi lain yang relevan dalam jumlah tidak sedikit, dan
sebagian besar merupakan literatur yang bercorak psikologi .
•
•
•
23
Selanjutnya tentang kekhususan penelitian disertasi ini diantara buku
buku serta hasil penelitian lain yang menampilkan tema sejenis. Buku-buku yang
secara langsung atau tidak langsung menyinggung perihal Islam dan etos kerja
yang telah beredar dan penulis baca, antara lain:
- Buku Etas Kerja Pribadi Muslim, buah karya Drs. Toto Tasmara yang
diterbitkan oleh PT. Dana Bhaktif Wakaf, Yogyakarta, 1995. Buku tersebut
memuat acuan-acuan etos kerja tinggi yang mestinya dimiliki oleh orang
Islam. Isinya banyak mengandung anj uran bersifat mengharuskan kepada
muslim dan muslimah agar mengisi hidup mereka dengan usaha dan kerja
keras. Mungkin karena dimaksudkan sebagai "buku da'wah", bukan karya
ilmiah sebagaimana diakui sendiri oleh penulisnya (halaman 164), analisis
kritis dan mendalam tidak begitu dipentingkan di dalamnya. Buku tersebut
telah memberikan beberapa bahan pemikiran dan inspirasi awal dalam proses
penelitian dan pen,Y.usunan disertasi ini.
- Buku Agama, Etas Kerja dan Perkembangan Ekanami yang editomya Dr.
Taufik Abdullah, diterbitkan oleh LP3ES, 1993 (Cetakan kelima).
Pembicaraan menyangkut etos kerja yang berkaitan dengan ajaran Islam
dalam buku tersebut temyata tidak banyak, bercorak analisis dan bersifat
umum. Namun demikian, pendapat-pendapat dan analisis yang dikemukakan
berkenaan dengan etos kerja di sini cukup kuat dan tajam. Maka, yang sedikit
tersebut menjadi bahan masukan berharga dalam penelitian dan upaya
memahami makna etos kerja.
•
•
•
24
- Buk:u !man dan Taqwa, Etos Kerja Seorang Muslim, yang ditulis oleh Jasyit
. Mustofa, diterbitkan oleh CV. Ramadhani, Surakarta, 1986. lsi karya ini
hampir-hampir tidak menyinggung masalah etos kerja dalam arti operasional,
dan pembahasannya lebih didominasi oleh uraian tentang keimanan dan
ketaqwaan. Secara langsung tidak langsung sebagian isi buk:u tersebut
memberi masuk:an berupa bahan-bahan bersifat doktriner terkait dengan
wacana etos kerja islami.
- Buk:u Etos Kerja Is/ami, karya Dr. Hamzah Ya'qub yang diterbitkan oleb CV.
Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 1992. Fokus pembahasan buku ini berkisar pada
pandangan Islam terhadap kerja berdasarkan ayat-ayat al-Quran dan al-Hadis.
Oleh karena itu, ia bersifat umum dan das sol/en. Buku ini memberikan
sumbangan serupa dengan buku yang ditulis oleh Jasyit Mustofa tersebut di
atas.
- Buku Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat, buah karya Dr. Musa
Asy'ari. Penerbitnya: Lesfi, Yogyakarta, 1997. Sebuah buku yang antara lain
membahas makna etos kerja, kemudian mengembangkan pembicaraan
ringkas perihal etos kerja yang bersifat islami. Mengenai wacana yang
disebut terakhir dengan sifat islaminya, barangkali dikarenakan ringkasnya
uraian teoritis dan fokus pemberdayaan yang bercorak ekonomis dalam buku
tersebut, sumber ajaran Islam yang melandasi etos kerja muslim dan
muslimah kurang terangkat secara luas dan kurang rinci. Selain itu, teori
terbentuk:nya etos kerja dan etos kerja islami dengan berbagai faktor yang
•
•
•
25
berpengaruh terhadapnya tidak memperoleh cukup porsi pembahasan. Suatu
hal yang bisa dimaklumi, karena di sana telaah psikologi memang tidak
menjadi target. Meski demikian, buku tersebut pada bagian-bagian tertentu
berkenaan dengan etos kerja dan etos kerja islami banyak memberikan
masukan berharga. Pada kurang lebih separuh dari buku ini, yakni pada
bagian akhirnya diketengahkan pengalaman penulisnya di lapangan.
Hakikatnya lingkup bahasan dan penekanan buku itu memang berbeda dari
fokus dan hal-hal yang ditekankan dalam disertasi penulis yang membahas
apa dan bagaimana etos kerja islami dan bagaimana telaah psikologi
terhadapnya .
- Buku Etas Kerja Wirausahawan Muslim buah karya Dr. H. Nanat Fatah
Muslim, penerbitnya Gunung Djati Press, Bandung, 1999. Buku itu berasal
dari disertasinya berjudul Pengaruh Pola Pemahaman Etika Kerja Is/ami
terhadap Tingkah ~aku Kewirausahaan (Suatu Studi di Kalangan Pimpinan
dan Buruh Perusahaan Muslim di Tasikmalaya, Jawa Barat). Tinjauan
teoritis dalam buku ini sesungguhnya cukup luas, seperti agama dalam
perspektif sosial, budaya dan ekonomi, pengasuhan anak dalam keluarga, dan
perilaku kewirausahaan dikaitkan dengan ajaran Islam. Namun, sebagai
penelitian lapangan, keluasan pembahasan teoritisnya tentu terikat dan
terarahkan oleh variabel-variabel yang menjadi obyek penelitiannya. Maka,
cara terbentuknya etos kerja dan etos kerja islami serta faktor-faktor yang
mempengaruhi cara itu nyaris tidak terbahas. Hal ini karena memang di luar
PROGii ·. l'i\"-:f.
•
•
•
26
target penelitian disertasinya. Buku ini tidak banyak memberi masukan
langsung, tetapi cukup banyak memberikan sumbangan pemikiran yang
berorientasi pada penambahan wawasan.
Dari penjelasan tentang sejumlah buku dan hasil penelitian tersebut di
atas, dapat dinyatakan bahwa kekhususan penelitian ini, selain membahas apa
dan bagaimana etos ketja islami secara luas dan mendalam, juga meneliti dan
mengembangkan telaah psikologi terhadap dinamika etos ketja islami dengan
berbagai faktor yang potensial mempengamhinya.
E. Pendekatan dan Metode
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode n~ar ( ..,)i2; ), nalar
atau penalaran. Metode tersebut secara garis besar meliputi pengumpulan bahan
(data), memprosesnya, kemudian memberi interpretasi atau memaknainya. Arti
kata nazara diterangkan sebagai mensistimatisir hal-hal yang diketahui
sedemikian mpa menuju ke suatu bentuk baru yang belum diketahui.39 Jadi,
langkah pertama yang penulis tempuh adalah menghimpun bahan bempa buku-
buku dan literatur yang diperkirakan relevan dengan topik penelitian. Untuk
bahan penelitian mengenai apa etos ketja islami secara lebih mendalam,
dikumpulkan sejumlah referensi keagamaan (Islam) yang membahas masalah
ketja. Kemudian, dari sumber-sumber bacaan itu dipilih tiga buah buku yang
dipandang representatif untuk dijadikan bahan utama penelitian (lihat
39 Lihat, RHA Syahirul Aiim, Menuju · Persaksian, Renungan Pokok tentang Islam, (Yogyakarta: Salahudin Press, 1994), h. 81-82.
•
•
•
27
halaman 20). Sedangkan bagi penelitian psikologi dihimpun pula buku-buku
bercorak psikologi, khususnya yang berkenaan dengan psokologi motivasi.
Maka lima di antaranya dijadikan referensi utama yang diteliti (lihat halaman
21 ). Selain itu, tentu saja dilengkapi dengan berbagai sumber bacaan lain.
Sejumlah besar daripadanya memang buku-buku dan kitab bercorak keagamaan
(Islam) dan buku-buku bercorak psikologi. Namun tidak sedikit pula referensi
dengan wama sosiologi, ekonomi, manajemen, etika dan sebagainya ikut
menunjang penelitian ini. Bahan-bahan itu kemudian diseleksi, diidentifikasi,
dikaji, dianalisis dan diarahkan guna menjawab masalah-masalah yang sudah
dirumuskan. Selanjutnya setelah melalui analisa, pembahasan dan interpretasi
terhadap bahan-bahan sesuai dengan kebutuhan, diharapkan kesimpulan
kesimpulan teoritis hasil penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan pun
diperoleh. Sedapat mungkin penelitian ini mulai bab pertama sampai dengan bab
terakhir tetap tersaji secara sistematis.
Membicarakan · etos ketja dalam perspektif Islam, karena menjadikan
ajaran agama sebagai landasan, berarti pembahasannya mesti bersifat doktriner.
Persoalannya, dapatkah ajaran atau pemahaman berdasarkan wahyu meJ1jadi
sumber ilmu pengetahuan? Adakah filsafat ilmu yang mendukungnya? Secara
eksplisit memang belum ditemuk:an teori yang nyata-nyata menyebutkan hal itu.
Namun, secara implisit, dukungan itu dapat dipahami dan dikembangkan dari
realisme metafisik yang dikembangkan oleh Karl Popper. Tokoh ini tidak setuju
dengan pendapat Kelompok Wina ( Viena Circle) tentang sumber ilmu
pengetahuan. Menurut kelompok tersebut, sumber ilmu pengetahuan hanya
•
•
•
28
pengalaman. Selain itu mereka mengakui dalil-dalil logika dan matematika
sebagai pengolah data inderawi, bukan sumber ilmu pengetahuan. Popper
memandang data inderawi dan kebenaran logika, pada hakikatnya bukan sumber
kebenaran dan bukan sumber ilmu pengetahuan, melainkan hanya sarana untuk
menemukan kebenaran.40 Ia mengajukan teori tentang Dunia Ketiga. Dunia
Pertama, yaitu kenyataan fisis dunia, Dunia Kedua, segala kejadian dan
kenyataan psikis dalam diri manusia atau dunia pengalaman kesadaran subyektif.
Di atas keduanya, Dunia Ketiga, ialah dunia sumber munculnya hipotesis,
hukum, teori ciptaan manusia dan hasil kerjasama antara Dunia Pertama dan
Dunia Kedua, serta seluruh bidang kebudayaan, seni, metafisik, agama dan lain
sebagainya. Dunia Ketiga inilah yang menjadi sumber kebenaran dan sumber
ilmu pengetahuan, bukan Dunia Pertama atau Dunia Kedua. Popper
menggunakan ungkapan "Dunia Kebenaran Obyektif' sebagai sebutan lain bagi
istilah Dunia Ketiga. 41 Penganut realisme memang mengakui keteraturan alam.
Popper pun memandang keteraturan alam semesta sebagai kebenaran obyektif.
Noeng Muhadjir mengangkat lebih jauh lagi, yaitu bahwasanya keteraturan
tersebut berada pada dataran transenden, diatur oleh al-Khaliq, Sang Pencipta.42
40 Burhanuddin, "Membangun Paradigma Psikologi Islami (Studi tentang Elemen Psikologi dari Al-Quran), Disertasi lAIN, (Yogyakarta: Perpustakaan Pps.IAIN Sunan Kalijaga, 2001), h. 33-35.
41 Ibid., h. 35-36; lihat, Alfons Taryadi, Epistemologi Pemecahan Masalah Mermrut Karl Popper, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991) h. 93; lihat pula penjelasan tentang Dunia Ketiga, C. Verhaak dan R. Haryono Imam, Filsafat 1/mu Pengetahuan, Te/aah Kerja alas Cara Kerja Ilmu-ilmu, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 161- 162.
42 Noeng Muhadjir, Metodo/ogi Pene/itian Kualiwtif, (Y ogyakarta: Penerbit Rake Sarasin, 2000), Edisi IV, h. 211-212.
•
•
•
29
Artinya, keteraturan alam sebagai "Dunia Kebenaran Obyektif', sumber hukum
dan prinsip-prinsip yang menjadi sumber kebenaran dan sumber ilmu
pengetahuan adalah ciptaan Tuhan identik dengan takdir atau sunnatullah
menurut istilah islami. Sampai di sini, telah ditemukan sumber kebenaran dan
sumber ilmu pengetahuan yang hakiki, yaitu Tuhan. Dalam hal itu selain
menciptakan keteraturan alam semesta, temyata Tuhan pun menurunkan sumber
kebenaran dan sumber ilmu pengetahuan lain melalui wahyu. Dalam Islam,
itulah al-Quran dan ajaran Rasulullah saw yang sepenuhnya berdasarkan wahyu.
Sebagai sumber kebenaran dan ilmu pengetahuan, ayat-ayat al-Quran setara
dengan keteraturan alam (sunatullah atau hukum alam), kebenaran keduanya
adalah absolut dan milik Tuhan. Sedangkan manusia hanya mampu berusaha
memahaminya. Bagi ayat-ayat al-Quran digunakan metode penafsiran, dan
terhadap keteraturan alam dengan hukum serta ketetapannya digunakan metode
penelitian empiris dan rasional. Kebenaran penafsiran, sebagaimana kebenaran
basil penelitian ilmu pengetahuan, tidak bersifat mutlak pasti benar selamanya.
Betapapun, menurut cara berpikir ini, ajaran agama yang bersumber dari wahyu
jelas dapat diterima sebagai sumber kebenaran dan sumber ilmu pengetahuan
seperti halnya keteraturan alam semesta (hukum alam atau sunatullah) tersebut.
Pembahasan etos kerja dalam perspektif Islam berarti meletakkan etos
kerja sebagai pancaran dari aqidah yang bersumber dari sistem keimanan Islam.43
43 Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan, h. 216.
•
•
•
30
Yakni, sebagai sikap hidup mendasar berkenaan dengan ketja. Bertolak dari
sikap hidup mendasar tersebut (sistem keimanan/aqidah Islam), paradigma etos
ketja Islami dibangun. Berdasarkan paradigma itu, kemudian digali dan
dirumuskan karakteristik-karakteristiknya. Karena ajaran Islam secara jelas
memang mendukung direalisasikannya etos ketja yang baik dalam kehidupan
muslim dan muslimah, maka pembahasan tema ini mesti bersifat doktriner dan
dengan demikian menghendaki digunakannya pendekatan deduktif44 Dalam hal
ini penulis menggunakan cara berpikir rasional dengan logika deduktif
probabilistik. Agar lebih realistis dikembangkan pula analisis kritis yang dapat
mencakup analisis bahasa, analisis isi (content), anal isis konsep, anal isis sejarah
atau pendekatan induktif dimana perlu. Menurut Noeng Muhadjir untuk menguji
kebenaran dapat digunakan logika reflektif yang ditempuh dengan cara bergerak
mondar-mandir antara induksi dan deduksi.45 Cara-cara berpikir tersebut dalam
pembahasan di sini digunakan menurut keperluan sesuai dengan tuntutan
penalaran akal yang dapat dipertanggungjawabkan.
Etos ketja dalam perspektif Islam di sini ditelaah dengan tinjauan
psikologi. Alasannya, karena manusia terkait dengan aktivitas sengajanya
merupakan makhluk psiko~fisik yang dikendalikan oleh sesuatu atau keadaan
yang bersifat psikologis, bukan oleh fisiknya. Maka dapat diduga dengan pasti,
44 Lihat H.M. Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek, (Y ogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), h. 34.
45 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 17
•
•
•
31
bahwa faktor psikologis manusia memainkan peranan sentral dalam dinamika
proses terbentuk atau tidaknya etos kerja (termasuk etos kerja islami). Psikologi
yang berkaitan erat dengan kerja manusia adalah Psikologi Motivasi. Bagaimana
tanggapan aliran-aliran psikologi terhadap ajaran dan keimanan bersifat
keagamaan sebagai sumber motivasi perlu diteliti lebih dahulu. Untuk itu
digunakan pula telaah kritis dan penalaran legis.
Aliran psikologi berjumlah amat banyak,46 namun dalam khazanah
psikologi modem terdapat tiga atau empat ams utama atau aliran besar, yaitu :
Psikoanalisis, Behaviorisme dan Psikologi Humanistis. Sebetulnya masih ada
lagi satu aliran baru yang potensial untuk menjadi aliran besar dan mapan yaitu
Psikologi Transpersonal,47 di samping Psikologi Agama tentu saja. Jadi, untuk
menelaah tema disertasi ini digunakan psikologi yang menerima eksistensi
spiritualitas dan agama wahyu pada manusia "secara wajar". Yaitu, psikologi
yang memandang keberagamaan manusia mempakan kenyataan normal dan
bukan "kelainan".
Dalam pada itu telaah kritis sebagai salah satu metode utama di sini dapat
bempa analisis kebahasaan, analisis konsep, analisis sejarah, interpretasi,
pemaknaan dan pengembangan cara berpikir induktif Telaah kritis dengan
bentuk-bentuknya itu, masing-masing digunakan sesuai dengan kebutuhan.
46 Lihat, Sarlito W. Sarsono, Berkenalan Dengan A/iran dan Tokoh-tokoh Psikologi, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2000), Cet. ke-4.
47 Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi Dengan Islam, (Yogyakarta: Pustaka -Pelajar, 1997), Cet. ke-2, h. 49 .
•
•
•
32
Ungkapan "telaah" pada kalimat "Telaah Psikologi" dalam judul penelitian ini,
tentunya menunjukkan arti yang identik dengan tinjauan. Karena merupakan
tinjauan teori, maka pembahasannya bersifat teoritis. Demikianlah, dari awal
sampai akhir penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian literer dan
bersifat teoretis .
•
BABIV
KESIMPULAN
Pemhicaraan tentang etos kerja islami, harus hertolak dari kesepakatan atau
pengakuan terhadap realita hahwasanya Islam merupakan agama amal, yaitu agama
yang secara mantap mengajarkan dan menyuruh para pemeluknya agar rajin heramal
dan hekerja. Islam merupakan agama yang memandang kemalasan pada manusia
sehagai sikap hidup yang salah dan tercela. Berdasarkan ajaran wahyu, baik dari Al
Qunln maupun sunnah Rasul, sepanjang dipahami secara holistis-proporsional
sehagai lawan dari cara pemahaman parsial, dapat disimpulkan hahwa Islam
memang mengajarkan demikian. Pengertian kerja di sini mencakup kerja lahir
herupa aktifitas fisik serta panca indera, dan kerja batin meliputi kerja otak dan qalb
(hati).
Kerja apapun temyata tidak dapat menjadi islami hila tidak didasarkan pada
konsep iman dan amal saleh. Tidak ada amal saleh tanpa iman, dan iman akan
menjadi sesuatu yang mandul hila tidak melahirkan amal saleh. Temyata kerja dapat
hemilai islami hanya hila menjadi suatu hentuk amal saleh (hemilai ihadah). Dalam
pada itu penjaharan iman menjadi amal saleh mensyaratkan adanya dukungan ilmu.
Islam selain agama amal, ia juga merupakan agama iman dan agama ilmu. Dengan
alasan demikian, karakteristik-karakteristik etos kerja islami di sini digali serta
dibangun herdasarkan konsep iman dan amal saleh sehagai tersehut di atas. Maka,
karakteristik-karakteristik itu dapat dirumuskan sehagai herikut : 1. kerja merupakan
penjaharan aqidah; 2. kerja dilandasi ilmu; dan 3. kerja dengan meneladani sifat-sifat
303
•
•
•
304
Illahi serta mengikuti petunjuk-petunjukNya. Dari ketiga karakteristik tersebut,
temyata dapat ditemukan seluruh atau hampir seluruh penampilan lahiriah etos kerja
tinggi. Dalam batas-batas tertentu ciri-ciri orang beretos kerja islami (tinggi) dengan
ciri-ciri orang beretos kerja tinggi umumnya, pada dataran penampilan lahiriah
memang nampak serupa. Perbedaan eksistensial antara keduanya terletak pada
sumber motivasi dan sumber nilai. Maka, perbedaan sikap yang ada juga bertolak
dari dua sumber tersebut.
Etos kerja islami bertolak dari niat dan komitmen ibadah. Konsekuensinya
antara lain penjabaran etos kerja harus diterapkan secara adil dan bijaksana pada
"dua sayap": urusan dunia dan akhirat, hablumminall-;h dan hablumminann;s, tanpa
mengabaikan salah satu dari keduanya, yaitu sesuai dengan ajaran wahyu dan
pemahaman akal yang bisa dipertanggungjawabkan. Meski dalam keadaan dan
batas-batas tertentu boleh dibuat dispensasi dan prioritas sebagai "kebijaksanaan"
karena mempertimbangkan perbedaan kemampuan, profesionalitas, asas manfaat,
pembagian tugas dan lain sebagainya. Kesemuanya dijiwai oleh komitmen dan
motivasi beribadah sebagai karakteristiknya. Di samping itu, pejabaran etos kerja
dalam konteks islami mesti disesuaikan dengan etika kerja menurut ajaran agama
ini. Misalnya, tidak boleh diterapkan pada kerja-kerja yang diharamkan. Meski
demikian, dilihat dari kacamata lahiriah, etos kerja islami memiliki ciri-ciri yang
serupa dengan etos kerja pada umumnya, seperti sikap aktif, kerja keras,
mementingkan kedisiplinan, kreativitas, jujur, tekun, penuh tanggung jawab, profe
sional, kompetitif, gigih, dan ulet. Jadi, perbedaannya yang pasti dengan etos kerja
•
•
•
305
kapitalistis dan sekuler terdapat pada sumber motivasi, dan sumber nilai masing
masmg.
Faktor psikologis memainkan peranan sentral dalam dinamika proses
terbentuk atau tidaknya etos kerja, termasuk etos kerja islami. Etos kerja manusia
sebelum dan sesudah terbentuk, selalu mungkin mendapat pengaruh dari berbagai
faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. HaJ itu sesuai dengan kodrat
manusia selaku makhluk psiko-fisik yang tidak kebal dari berbagai rangsangan
langsung atau tidak. Maka, dalam perspektif psikologi berkenaan dengan perilaku
manusia, terbentuknya etos kerja islami jelas melibatkan banyak faktor yang
kompleks, dan tidak hanya ditentukan oleh satu dua faktor tanpa dukungan faktor
faktor lain. Ajaran dan aqidah Islam dalam konteks ini diasumsikan sebagai salah
satu faktor utama di antara banyak faktor.
Psikologi yang berkaitan amat erat dengan kerja manusia adalah Psikologi
Motivasi. Pada hakikatnya psikologi apa saja tidak bermasalah digunakan untuk
menelaah etos kerja dalam perspektif Islam, sepanjang psikologi itu memiliki sikap
akomodatif-proporsional terhadap ajaran dan keyakinan keagamaan menjadi sumber
motivasi kerja dan sumber acuan, yakni memandang yang demikian sebagai
kenyataan yang normal dan wajar. Ternyata Psikologi Agama, Psikologi
Transpersonal dan Psikologi Humanistis memiliki sikap dapat rrienerima terhadap
ajaran dan keyakinan agama menjadi sumber motivasi kerja. Motivasi etos kerja
islami ditandai oleh dua corak pendorong utama, yaitu motivasi beribadah atau
mencari rida Allah, dan motivasi berjumpa dengan Tuhan serta memperoleh
•
•
306
kehidupan yang jauh lebih baik di alam akhirat kelak. Keduanya potensial untuk
menjadi motivasi intrinsik yang mantap. Dalam konteks ini tidak ada maksud
menggunakan teori atau cara berpikir versi Psikoanalisis, Behaviorisme atau aliran
aliran psikologi lain yang memandang keyakinan keagamaan sebagai sesuatu yang
"bermasalah", tidak sehat dan tidak normal, untuk dijadikan sumber motivasi.
Sebab, untuk bisa menghayati, menganalisis, serta mengambil kesimpulan obyektif
terhadap sesuatu, tentunya diperlukan modal sikap yang obyektif pula.
Terkait dengan masalah motivasi, dari telaah psikologi dalam penelitian ini
diternukan bahwasanya antara ciri-ciri orang yang teraktualisasikah dirinya dan
orang-orang yang ber-n Ach tinggi, dengan (proyeksi) karakteristik orang-orang yang
beretos kerja islami tinggi, temyata menyernbulkan banyak persamaan. Persamaan
persamaan itu pada umumnya merupakan sesuatu yang amat mendukung pada
tegaknya etos kerja tinggi. Hal itu tentunya rnenunjukkan bahwa ajaran dan aqidah
Islam pun berpotensi untu~ menjadi sumber motivasi etos kerja tinggi sebagaimana
sumber rnotivasi pada orang-orang yang dirinya teraktualisasikan dan orang-orang
yang ber-n Ach tinggi.
Selanjutnya, kembali pada rurnusan masalah penelitian ini yang berbunyi :
Apa dan bagaimana etos kerja islarni, dan bagaimana telaah psikologi terhadapnya?
Jawaban atas perurnusan masalah itu adalah sebagai berikut :
1. Etos kerja islami merupakan karakter dan kebiasaan manusia berkenaan dengan
kerja, terpancar dari sistem keimanan/aqidah Islam yang merupakan sikap hidup
mendasar terhadapnya. Aqidah itu terbentuk oleh pemahaman yang diperoleh .
•
307
dari ajaran wahyu dan akal yang bekerja sama secara proporsional. Maksud
terpancar di sini mencakup arti dan fungsi aqidah yang menjadi sumber motivasi
serta sumber acuan dan nilai sehubungan dengan kerja.
2. Etos kerja islami dalam penelitian ini ditelaah dengan tinjauan psikologi, karena
faktor-faktor psikologi memainkan peranan sentral dalam dinamika proses
terbentuknya etos kerja islami. Psikologi yang berkaitan amat erat dengan
perbuatan atau kerja manusia yaitu Psikologi Motivasi. Psikologi yang digunakan
untuk mentelaah motivasi kerja islami dalam penelitian ini ialah psikologi yang
memiliki sikap akomodatif-proporsional dan wajar terhadap ajaran dan aqidah
Islam menjadi sumber motivasi kerja. Tentu banyak yang bercorak Psikologi
Agama, ada pula yang bersifat umum. Meski bukan aliran psikologi khusus
tertentu, namun keabsahan psikologi begitu jelas diakui oleh Psikologi Agama,
Psikologi Transpersonal, dan Psikologi Humanistis. Terkait dengan konteks
penelitian tentang m9tivasi tersebut di atas, tidak ada maksud di sini
menggunakan teori atau cara berpikir versi Psikoanalisis Freud, Behaviorisme
dan lain-lain yang mensikapi keyakinan keagamaan sebagai sesuatu yang
bermasalah, dan tidak normal. Dari telaah psikologi dimaksud diketahui, bahwa :
a. Ajaran dan qaidah Islam berpotensi besar untuk menjadi sumber motivasi
etos kerja islami tinggi, yakni dapat menjadi sumber motivasi intrinsik yang
mantap .
..
•
•
308
b. Ajaran dan aqidah Islam berpotensi menjadi sumber etos kerja tinggi
sebagaimana swnber motivasi pada orang-orang yang diri mereka
teraktualisasikan dan orang-orang yang ber-n Ach tinggi.
c. Terbentuk atau tidaknya etos kerja pada diri manusia tidak dapat lepas dari
berbagai faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, ajaran dan aqidah
islam, mungkin memberikan andil bersifat psikologis yang amat besar bagi
terbentuknya etos kerja islami, namun ia tidak dapat mewujudkannya tanpa
dukungan faktor-faktor lain. Meskipun demikian di antara faktor-faktor yang
berperan ia jelas dapat menjadi salah satu faktor utama bersifat psikologis
yang potensial bagi terbentuknya etos kerja islami yang tinggi .
•
•
•
DAFTAR PUSTAKA
'Abduh, 'Isa dan Ahmad Ism~i'il Yahya. al- 'Amal fil !shim. al-Qahirah: DarulMa'arif, tth.
Abdullah, Amin. Studi Agama. Normativitas atau Historisitas?. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
Abdullah, Taufik. ed. Agama, Etas Kerja dan Pembangunan Ekonomi. cet. ke 5, Jakarta: LP3ES, 1993.
Abdurrahim, Muhammad Imaduddin. "Sikap Tauhid dan Motivasi Kerja". dalam Ulumul Qur'an, No.6_, Vol II, Jakarta: Penerbit LSAF, 1990.
'Abdurrailf, Abdul Qadir Sayyid. Adwa' 'ala an-Nuzum al-Islamiyyah. al-Qahirah: ~ . .
Darut-Tiba'ah al-Muhammadiyah, 1412 H/1991 M. . . Adams, Mulford Lewis, et.al.. Websters World University Dictionary. Washington
DC: Publishers Company Inc., 1965.
Ahmad, Muhammad 'Abdul Qadir. '[uruq Ta 'lfm at-Tarbiyah al-Islamiyyah. alQahirah: Maktabal an-Nah~ah al Mi~riyyah, 1980.
Al-Bahiy, Muhammad. Minhajul-Quran fit Ta!_Wir al-Mujtama '. al-Qahirah: Maktabah Wahbah, 1973.
Al-Fanjariy, Muhammad Syauqiy. At-Islam wal-Musykilah al-Iqti~adiyyah. alQahirah : Maktabah al-Anjilaw al-Mi§.s'riyyah.
Al-Faruqi, Isma'il Raji, "Ab'adul Ibadat fil Islam" dalam at-Muslim al-Mu 'a!ir alQahirah. No. 10, 1977.
Al-Ghazaliy, Abu Hamid Muhammad. lhya' 'Ulitmuddin. Misr: Dar lhya'il-Kutub al~ Arabiyyah, 1957, juz 1.
Al-Ghazaliy, Muhammad. 'Aqidatul-Muslim. al Iskandariyyah: Maktabah adDa'wah, 1411 H/1990 M.
------. Turasunal Fikriy fi Mizanisy-Syar 'iy wal- 'aqliy. al-Qahirah: Darusy-Syun1q, 1412 H/1992 M.
309
..
•
•
310
Al-Hakamiy, asy-Syaikh Hail~ ibn Ahmad. Ma 'tirijul-Qabul bi Syarhi Sulamil WufUl ilal- 'Ilmil-uful fit-Tauhid. al-Mamlakah al-' Arabiyyah as-Sa'udiyyah: DarulI:fu1', wad-Da'wah wal-Irsyad, tt.
Ali, H.A. Mukti. Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam. cet. II, Bandung: Mizan, 1933.
___ . Metodologi Ilmu Agama Islam. Ed. Taufik Abdullah dan Rush Karim, Metodologi Penelitian Agama, Cet III, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991.
Alim RHA, Syahirul. Menuju Persaksian, Renungan Pokok Tentang Islam. Y ogyakarta: Salahudin Press, 1994.
___ . Menguak Keterpaduan Sains, Teknologi dan Islam. Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996.
Al-Jazairiy, Abu Jabir. Minhtijul-Muslim. Bairut: Darul-Fikr, 1992.
Al-Khuliy, Muhammad 'Aliy. Dictionary of Education, English-Arabic. Bairut: Darul-'11m lil-Malayln, 1981.
Al-Ma' had al-Islamiy lil-Fikr al-Islamiy. Silsilah Jsltimiyyatil Ma 'rifah: Jslamiyyatul Ma 'rifah al-Mabtidi 'ul- 'Ammah, Khittah al- 'Amal, al-Jnjdztit. Washington D.C: International Institute ofislamic Tho~ght, 1986.
Al-Maqdisiy, Ibn Quddamah. Mukhtasar Minhdj al-Qtisidin. Dimasyqa : al-Maktab . ' al-Islamiy, 1389 H. Cet. ke-3.
Al-Mu'allim, Muhammad. Mu~~af asy- Syuruq al-Mufassar al-Muyassar, Mukhtasar Tafsir al-lmdm at-[abariy. al-Qahirah: Darusy-Syuruq, 1397 HI 1997M.
Al-Qargawiy, Yftsuf. AI- 'Jbtidah fil-ls/tim. al-Qahirah: Maktabah Wahbah, 1405 H/1985 M. Cet. ke-15.
___ . Musykilah al-Faqr wa kaifa 'tilajahal Is/tim, al-Qahirah: Maktabah Wahbah : 1986.
Al-Yasu'iy, Luis Ma'luf. Al-Munjid fil-Lughah wal-Addb wal- 'Jim. Bairut AlMaktabah al-Katolikiyyah, 1927, Cet. ke-5.
Ancok, Djamaludin dan Fuat Nashori, Suroso. Psikologi Jslami, Solusi Islam atas Problem-problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995, Cet. ke-2.
•
•
311
Ancok, Djamaludin. Nuansa Psikologi Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.
Anis, Ibrahim, et.al.. al-Mu 'jiimul-Wasif. tt : Darul Fkir, tth. Jilid 1
An-Nahlawiy, 'Abdurrahman. Ufulut-Tarbiyah al-Isliimiyah wa Asiilibuhii. Dimasyqa: Darul Fikr, 1996, Cet. ke-2.
An-Nawawy, al Imam Abi Zakariyya Yahya ibn Syaraf ad-Dimasyqiy. Riyadussiilihin. Dimasyqa: Darul-Mutmin lit-Turas, 1396 H/1976 M . . .
Anshari, Endang Saefuddin. Wawasan Islam, Pokok-pokok Pikiran tentang Islam dan Umatnya. Bandung: Penerbit Pustaka, 1983.
Arifin, H.M .. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1993.
Arsyad, Azhar, "Pemahaman Teologi dan Implikasinya terhadap Managemen Kinerja: Tinjauan terhadap Dimensi Budaya Kerja pada Lembaga-lembaga Pendidikan Keagamaan Negeri di Sulawesi Selatan". Disertasi lAIN. Jakarta: Perpustakaan Pps lAIN SyarifHidayatullah, 1999 .
Artin, Edward, et.al. Websters Third New International Dictionary. USA: G & C Merriam, 1981, Vol. L
As'ad, Muhammad. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty, 1998, cet. ke-3.
As-Sabuny, Muhammad 'Aliy. Mukhtasar Tafsir ibn Kasir. Bairut : Darul-Quranil Karim, tth. '
As-Saliman, 'Abdul 'Aziz al-Muhammad. Al-Asilah wal-Ajwibah al-U~uliyyah 'ala! - 'Aqidah al-Wasii!iyah. ar-Riya4: Maktabah al-Madinah, 1979.
Ashraf, Ali. Horison Baru Pendidikan Islam. terj. Sori Siregar, tt.: Pustaka Firdaus, 1995.
Asfahaniy, ar-Raghib. Mu 'jam Mufradiit alfiizil-Quriin. tt: Darul Kitab al-' Arabiy, • tth.
Ash-Shiddieqiy, Hasbi. At-Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1977. Jilid 2, Cet. ke-5.
Asy-Syafi'iy, Ibrahim Muhammad. At-Tarbiyyah al-Isliimiyyah wa Turuq Tadrisihii. Kuwait: Maktabah al-Falah, 1980. -
..
•
•
312
Asy-Syaikh, 'Abdurrahman ibn Hasan 'Ali. Fathul Majid, Syarh Kitiib at-Tauhid . Bairut: Darul Kutub al-'Ilmiyyah.tt.
Asy'arie, Musa. Islam, Etas Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Yogyakarta: Lesfi, 1997.
___ . "Konsep Quranik tentang Strategi Kebudayaan" dalam Al-Quran dan Pembinaan Budaya Dialog dan Trans.formasi. Yogyakarta: LESFI, 1993.
Asy-Syaukaniy, Muhammad 'Ali ibn Muhammad. F athul Qadir al-?ami' Baina Fannay ar-Riwiiyah wad-Diriiyah min 'Ilmit-Ta.fsir. Bairut: Darul-Ma'arif, tth.
Atmosudirdjo. Prajudi. Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia Indah, Cet. ke-6.
At-Toumy, Asy-Syaebany Omar Mohammad. Filsa.fat Pendidikan Islam. tetj. Hasan Langgulung, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Azra', Azyumardi. Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999 .
___ . Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta : Logos, Wacana Ilmu, 1999.
Badri, Malik M .. Dilema Psikologi Muslim. Terj .. Siti Zaenab Luxfiati, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996.
Barry, Lilly M. and John P. Houston. Psychology at Work. England : Brown & Benchmark Publisher, tth.
Bastaman, Hanna Djumhana. Integrasi Psikologi dengan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997. Cet. ke-2.
___ . Meraih Hidup Bermakna, Kisah Pribadi dengan Pengalaman Tragis. Jakarta: Penerbit Paramadina. 1996.
Bellah, Robert N. Tokugawa Religion. New York: Harper and Row, 1969.
___ . Beyond Belief Esei-esei tentang Agama di Dunia Modern. Jakarta: Penerbit Paramadina, 2000.
Bik, Muhammad Hudari. Nurul Yaqin fi Siriiti Sayyidil-Mursalfn. Surabaya: Syirkah Bungkul Indah, lJ72 H/1953 M. ~
..
•
•
313
Buchori, Mochtar. Penelitian Pendidikan dan Pendidikan Islam di Indonesia . Jakarta: IKIP Muhammadiyah Press, 1994.
Burhanuddin. "Membangun Paradigma Psikologi Islam (Studi tentang Elemen Psikologi dari al-Quran), Disertasi lAIN, Yogyakarta: Perpustakaan Pps. lAIN Sunan Kalijaga, 2001.
Corsing, Raymond J. ( ed). Encyclopedia of Psychology. USA : John Wiley & Son Inc., 1994.
Crapps, Robert W. Dialog, Psikologi Agama Sejak William James Hingga Gordon W Allport. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1993.
Darajat, Zakiah, dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Aksara, 1992, Cet. ke-2.
___ . Psikologi Agama. Jakarta: Bulan Bintang, 1992.
Darokah, Marcham. Pola Nilai Kerja Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Kota Yogyakarta dan Jakarta. Disertasi UGM Yogyakarta, 1989 .
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1994.
___ . Persepsi tentang Etas Kerja. Kaitannya dengan Budaya Masyarakat Semarang. Semarang: Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Jawa Tengah, 1995.
Diester, Nico Syukur. Pengalaman dan Motivasi Beragama, Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: Lappenas, 1982.
Elias E. Elias & Ed. E. Elias. al-Qiimus al-Asriy. Cairo: Elias Modem Press, 1972. Ed. IX. •
El-Qussy, Abdul Aziz. Pokok-pokok Kesehatan Jiwa/Mental. Teij. Zakiah Daradjat, Jakarta: Bulan Bintang, 1974.
Fahrni, Musthafa. Penyesuaian Diri. Terj. Zakiah Daradjat, Jakarta: Bulan Bintang, 1983.
Fazlur Rahman. Major Themes ofThe Quran. Chicago: Bibliothica Islamica, 1980.
Fieldman, Melvile W., and Rudolph H. Yeatman. The World University Encyclopedia. Washington D.C.,: Publisher Company Inc., 1965. Vol. IV.
•
•
•
314
Freedberg. Activation, The Core Competency. Toronto: A. Harper Business, 1997 .
Ginzberg E., et al.. Approach to General Theory of Psychology. New York: Columbia University Press, 1966.
Goble, Frank G. The Third Force, The Psychology of Abraham Maslow. New York: Washington Square Press, 1971.
Harriman, Phillip L. Pedoman Untuk Mengetahui Istilah Psikologi. Handbook of Psycology Term. Terj. MW. Husodo, Jakarta: Restu Agung, 1995.
Hendrick, Ives, M.D. Fact and Theories of Psychoanalysis. New York: Dell Publishing C.O. Inc., 1958, Ed. III.
Herzberg, F., B. Mousner dan BB Sneyderman. The Motivation to Work. New York: John Willey & sons Inc., 1959.
Holt, Thomas Ford. Dictionary of Modern Sosiology. New Jersey: Little field, Adam & Co, 1974 .
Hornby, A.S .. Oxford Advanced Learner's Dictionary o.f Current English. London : Oxford University Press, 1974, Ed. III.
'Imarah, Muhammad. Ma 'dlim al-Manhaj al-Isldmiy. al-Qa.hirah: Darusy-Syun1q, 1991.
Iqbal Muhammad. Reconstruction of Religious Thought in Islam. Lahore : Syaikh Muhammad Ashraf, 1951.
Jalaludin. Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997, Cet. ke-2
James, William. The Varieties of Religious Experiences, a Study in Human Nature. New York: The American Library of World Literation Inc., 1958.
Koentjoroningrat. Rintangan-rintangan Mental dalam Pembangunan Ekonomi. Jakarta : LIPI, 1980.
Koeswara, E.. Logoterapi, Psikoterapi, Victor Frankel. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992.
Kuntowijoyo. Paradigma Islam, Interpretasi Untuk Aksi. Bandung : Penerbit Mizan, 1991 .
•
•
•
315
Langgulung, Hasan. Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka al-Husna, 1988 . Cet. ke-2.
___ . Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Bandung: al-Ma'arif, 1980.
___ . Kreativitas dan Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka al-Husna, 1991.
___ . Manusia dan Pendidikan, Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. Jakarta: Studio PT. Al-Husna Zikra, 1995, Cet. ke-2.
___ . Pendidikan dan Peradaban Islam. Jakarta: Pustaka al-Husna, 1985, Cet. ke-3.
Longman. Dictionary of Contemporary English. Great Britain, Longman Group U.K. Limited, 1989.
Madjid, Abd.. "Pemikiran al-Maraghiy tentang Manusia dan Implikasinya dalam Pendidikan". Disertasi WN. Yogyakarta: Perpustakaan Pps. lAIN Sunan Kalijaga, 1998 .
Madjid, Nurcholish. Islam Agama Kemanusiaan. Jakarta: Penerbit Paramadina, 1995. Cet. ke-1
___ .Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Yayasan WakafParamadina, 1992. Cet. ke-2
___ .Islam, Kemodernan dan Ke-Indonesiaan. Bandung: Penerbit Mizan, 1987. Cet. ke-1.
___ . Kaki Langit Peradaban Islam. Jakarta: Penerbit Paramadina, 1997.
Mahmud, 'Aliy 'Abdul Halim. Mindhjut-Tarbiyah 'inda al-Ikhwdnil-A1uslimin. alMan~urah: Darul-wafii' wan Nasyr wat-Tauzi', 1412 H/1991 M.
Mahmud, Said. "Konsep Amal Saleh dalam Al-Quran, Telaah Etika Qurani dengan Pendekatan Metode Tafsir Tematik". Disertasi lAIN. Yogyakarta: Perpustakaan Pps. lAIN Sunan Kalijaga, 1995.
Maslow, Abraham H. Motivation and Personality. New York: Harper & Brothers, 1954 .
___ .Religion Values and Peak Experience. New York: The Viking Press, 1974.
•
•
316
___ .Toward a Psychology of Being. Ed. II, New York: Van Moestrad Reinhold Company, 1962.
Mastuhu. Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet. ke-2.
McClelland, David C. The Achieving Society. New York: The Fee Press, 1967.
___ . "Dorongan Hati Menuju Modemisasi", dalam Myron Weiner. Modernisasi, Dinamika Pertumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1984, Cet. ke-4.
Miller D.C. dan W.H. Form dalam J.J. Putrofesa dan Splete. Career Development, Theory and Research. New York: Grume & Straton, 1975.
Mokodompit Eddy Agussalim. "Etos Kerja dan Profesionalisme Pembangunan Desa di Indonesia Bagian Timur". makalah disajikan pada Seminar Pengembangan Pembangunan Pedesaan Indonesia Bagian Timur, di Universitas Tadulako, Palu, 1990 .
Mubarok, Ahmad. Jiwa dalam Al-Quran. Jakarta: Penerbit Paramadina, 2000.
Mubiarto, et. al. Etos Kerja dan Kohesi Sosial. Yogyakarta: Penerbit Aditya Media, 1991.
Mudzhar H.M. Atho. Membaca Gelombang /jtihad, antara Tradisi dan Liberasi. Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1998.
___ .. Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Muhadjir, Noeng. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial, Suatu Teori Pendidikan. Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000, Edisi V.
___ . Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 1990. Cet. ke-2.
___ . Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000. Ed. IV.
___ . "Psikologi Motivatif dan Konsekuensi Metodologi Penelitiannya". Makalah disampaikan dalam Simposium Nasional Psikologi Islam di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1998.
•
317
Muhaimin. Yahya. "Islam dan Etos Kerja, Tinjauan Politik" dalam Al-Quran & Pembinaan Budaya, Dialog dan Transformasi. Yogyakarta: LESFI, 1993.
Munn, H.L. Introduction to Psychology. New York: Houghton Muffiin Company, 1992.
Mursiy, Muhammad Munir. At-Tarbiyyah al-Islamiyyah UsCtluha wa Tatawwuruha fil-Bilad a!- 'Arabiyyah. al-Qahirah: 'alamul Kutub, 1997. •
Mutahhari, Murtada. Perspektif al-Quran tentang Manusia dan Agama. Penyunting Haidar Bagir, Bandung: Penerbit Mizan, 1989.
Myrdal, Gunnar. An Approach to the Asian Drama. New York: Vintage Book, 1970.
Najati, M. Usman. al-Quran dan Ilmu Jiwa. terj. Ahmad Rofi' Usmani, Bandung: Penerbit Pustaka, 1985.
Nakamura Mitsuo. Bulan Sabit Muncul dari Balik Pohon Beringin, Studi tentang Pergerakan Muhammadiyah di Kota Gede. terj. Yusron Asyrofie, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1983.
Nasir M. Ridwan. "Dinamika Sistim Pendidikan dan Pondok-pondok Pesantren Kabupaten Jombang Jawa Timur". Disertasi lAIN. Y ogyakarta: Perpustakaan Pps. Sunan Kalijaga, 1996.
Nasr, Seyyed Hossein. "Pandangan Islam terhadap Etika Kerja". terj. Ahmad Mu'azin dalam Ulumul Quran, No.6. Vol II, Jakarta: LASF, 1990 M/1411 H.
Nuwair, Abdus Satar. al-Waqt HZfWal Hayat Dirasah Manhajiyyah til ffadah min Awqat il- 'Umr. Qatar: Darus-Saqafah, 1988, Cet. ke-3.
Petri, Herbert L. Theory and Research. California: Wadsworth Publishing Company, 1981.
Qurah, Husain Sulaiman. U~ulut Tarbiyah fi Binail-Manhaj. al-Qahirah: DarulMa'arif, 1979. Cet. ke-6.
Qutub, Sayyid. Kha!jiii~ at-Ta~awvvur al-Islamiy wa Muqawwimatuha. Bairut: Darusy-Syuruq, 1975, Cet. ke-4.
Rahardjo, Dawam. "Pendekatan Ilmiah terhadap Phenomena Keagamaan". Ed. Taufik Abdullah dan Rusli Karim. Metodologi Penelitian Agama. Yogyakarta: Tiara Wac ana, 1991, Cet. ke-3.
•
•
318
Reber, ArthurS .. Dictionary of Psychology. Ed. IT, England: Penguin Group, 1995 .
Retnowati, Sofia. "Sejumlah Kritik terhadap Psikologi Modern" dalam Fuat Nashori ( ed). Membangun Paradigma Psikologi Is/ami. Yogyakarta: Penerbit SIPRESS, 1996.
Sabiq, As-Sayyid. Isldmund. Bairut, Darul Fikr, 1982, Cet. ke-2 ..
Sardar, Ziauddin. Rekayasa Masa Depan Peradaban Muslim. teij. Rahmani Astuti, Cet. N, Bandung: Penerbit Mizan, 1993.
Sarsono, "Perbedaan Nilai Kerja Generasi Muda Terpelajar Jawa dan Cina." Disertasi, UGM, Yogyakarta, 1998.
Sarwono, Sarlito W. Berkenalan Dengan A/iran dan Tokoh- tokoh Psikologi. cet IV, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2000.
____ . Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1976, Cet. ke-7
Sa'ud, Mahmud Abus. Al-Fikr al-Isldmiy al-Mu 'dsir Madmitnuhu wa mustaqbaluh . Bairut: tpn., 1398 H/1978 M. " •
Scott Cynthia D., and Dennis T. Jaffe. Take This Work and Love it. Menlo Park : Crisp.Publications, 1997.
Shadily, Hasan, et.al. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru- Van Hoeve dan Elsavien Publishing Project, tth.
Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Quran. Bandung: Penerbit Mizan, 1992.
____ .Wawasan al-Quran, Tafsir Mau~it'iy atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Penerbit Mizan, 1995, Cet. ke-3.
Siddik, Dja'far. "Konsep Pendidikan Islam Muhammadiyah, Sistematisasi dan Interpretasi Berdasarkan Perspektif Ilmu Pendidikan". Disertasi lAIN. Yogyakarta: Perpustakaan Pps. lAIN Sunan Kalijaga, 1997.
Skinner, BF. About Behavoirism. New York: Vintage Book, 1974.
Soedjatmoko. Iman, Amal dan Pembangunan dalam Seri Prisma, Agama dan Tantangan Zaman. Pilihan Artikel Prisma 1975- 1984, Jakarta: LP3ES, 1985.
Soekanto Soeijono. Kamus Sosiologi. Jakarta: C.V. Rajawali, 1983.
•
•
319
Spilka, Bernard, et.al. The Psychology of Religion an Empirical Approach. New Jersey: Prentice Hall Inc., 1985.
Steers, Richard M., and Lyman W. Porter. Motivation and Work Behaviour. New York: McGraw Hill Inc., tth.
Stein, Donald G., and Jeffrey J. Rosen. Motivation and Emotion. New York Macmill Publishing C.O., Inc., 1974.
Sulaiman, 'Abdul Hamid Ahmad Abu. Azmatul- 'Aqlil-Muslim. al-Qahirah: DarulQari' al-'Arabiy, 1991.
Suma'mur, M.Sc. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Gunung Agung, 1985, Cet. ke-12.
Super, D.E. Manual Work Values Inventory. Boston: Houghton Mifflin Company, 1970.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali, 1987, Cet. ke-3
Sya'ban, Muhammad Isma'il. al- '/bddah fil-lsldm Majhumuhd wa Khasdisluhd. alQahirah: Maktabah al-Kulliyyat al-khariyyah, 1400 H /1980 M. • ..
Syalabiy, Rauf. al- 'Amal al-lqtisddiy min Wijhati Nazar al-l slam. al-Qahirah: Darul-I'ti~am, 1978. • ·
Syam, Mohammad Noor. Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila. Surabaya: PT. Usaha Nasional, 1984, Cet. ke-2.
Tafsir, Ahmad. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Roda Karya, 199 5.
____ . llmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya, 1992.
Tart, Charles T.. Transpersonal Psychologies. New York: Harper & Row Publisher, 1975.
Taryadi. Alfons. Epistemologi Pemecahan Masalah Menurut Karl Popper. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990. Cet. ke-3.
•
320
Verhaak C. dan R. Haryono Imam. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Telaah Kerja atas Cara Kerja Ilmu-ilmu. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991.
Vroom, Victor H.. Work and Motivation. USA: John Willey & Sons Inc., 1964.
Wahhah, Muhammad ibn 'Abdil. Mukhtasar Sirdti Sayyidil-Mursalin. ar-Riyad: Maktabah ar-Riyad a1-Hadisah, 1375 Hli 956 M. .. .
Wajdiy, Muhammad Farl:d. Muhimmatul Islam fil- 'Alam (Rangkaian makalah diterbitkan oleh Jurnal Universitas Al-Azhar yang ditulis oleh pemimpin redaksinya Muhammad Farid Wajdiy),1989.
Weber Max. The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism. Translated by Talcott Parson. London and New York: Rontledge, 1996
Wexley K.N. and G.H. Yuki. Organization Behavior and Personal Psychology. New York, Ontario: Richard D. Irwin Inc., 1977.
Wirawan, G. Yapsi. "Keunggulan dan Kelemahan Behaviorisme" dalam Fuat Nashori ( ed). Membangun Paradigma Psikologi. Yogyakarta: Penerbit SIPRESS, 1996.
Yaljan, Miqdad. Daurut-Tarbiyah al-Akhldqiyyah al-Isldmiyyahfi Bind 'il Fardi wal Mujtama' wa!Harjaratil Insdniyyah. al-Qahirah: Darusy-Syuruq, 1983.
Yunus, Mahmud. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1410 Hl1981 M, Cet. ke-3.
Zainun, Buchori. Management dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara, 1986. Cet. ke-4.
•
LAMPI RAN •
..
•
LAMP IRAN AYAT-AYAT AL-QUR'ANDALAMDISERTASIYANGRELEVAN
DENGAN TEMA ETOS KERJA ISLAMI
No Tema dan Redaksi Ayat Terdapat di
halaman Islam agama amal/mendorong umatnya agar beretos keija tinggi (Islami)
/ D / /
1 (A :~)i)~~L;SQ ~~ 163 /
~ ~
2 cr:~_;l.\)~;:.;u\~~~}G 164 / /
/ ~ /}"/ } /
3 ~ ;;.._ ~i; ~~~\ d ~t, otezl\::;: ~ ~t, 163 / / . / .. / / .. / ;
" c~. = ~\)~ -v\~\ .. /
10,103
('. 0 : ~_;ll) ~ 'y\ . ..
5 113
6 10
"" /
(' v: j.:>::J\) ~ -v\ ~ ..
No Tema dan Redaksi Ayat Terdapat di .. halaman
9 // " / ) ) ( / / 105 ~ 0 tt:,i 0 (. 0 ~ •• ~ 0 !. /' 0 '\ 0 !. /' 0 \ 0 \ ~ ~ !J _,... ..... QJ _,... •• -.> _,... ....... .,... ~
/' /' " / /
cv=~v~) ~~ Islam mengajarkan proporsionalitas (berkenaan dengan kerja)
0 " '
1 c'. : ~~) ~ ~ · r.:.,... '1\.J:QL) ) r~11f 1 164 .. u "'J y .. u" / / / /
' ' ) /)' /
2 ~~~~~~ ~\ ~~;~ ~~,~~~~~~;,o 130 ,.,. /' /·r"/ .... "" "" / /' / /
(''~ :~~JI) ~~~61 /
3 :;;~\) ~~~~~~d~~~~~;,~r 129,251
• .. .../ ,.., .... / /'
c~ . " 81
"" c~.' = ;;~\) ~ ~ ;(-'--:~
5 l1..\ll 0• ~, .~t2 { ·l!,, GJI ~~ ~tflw ·~r.
.. ~ ... , ~ :J v;- V' .. ,~J 82
(VV:~I) ~~ ..
No Tema dan Redaksi Ayat Terdapat di
halaman Islam mengajarkan sikap hidup hemat dan tidak boros
/ 0/. /
1 ~CJI--;' (.o• \ \ ~~ "': -:6\ ': \ • ( ).!' o :d {(. 171 -:...- ~ u!J>,. ~ QV' . u,. ~ ...... V' . ~ / / // / /
( ~ v- ~ \ : ~ ~ 't\) ~ 't\
Islam menyuruh orang beriman agar menjaga amanah
( " c 1l) ,... _, ( 0 V/ 0 .. ~u 0 _,,... ~r. 1 ": ~~- \ (Jyv~¥~--"'-f ~I) ~ 169 . . // ?" / ,....
t /. t / //
2 S?-~1:; ~ ~~ ;~~~ ~~~~~ ~t:; 114 / /
(D -' /0
(~ "\ :~I) ~UI~_;JI /
{ (/ 0 (0 / / (0
• .... ~ \"= :;tJ~(. · 0 ur.~r.01~~tu1 c;-,... t\ 96, 168 I -' u ~ .. '-J~i/' I_J I_J v ,_ . / /
/ / /
0 / 0/ / 0
: ~l;-> 't\) ~ 't\ ~~~\ ~ lf?-.0;~ ;;G ~ .. ,_ / / .. /
(V~
Islam menyuruh orang beriman agar menepati janji
1 c~: o.Ailll) ~ 't\ ~~~ ~j Lt\~;1 ~r 170 .. ,... -"' ,.... ~ .. Islam mengajarkan agar manusia bertanggungjawab dalam bekerja
1 -' -' ~/.)( /
(\f:~\) ~ .... :.~ ~/J~ 171
/. / /. / /
2 o~~ jlZ. ~:;J(v)~~ o~~ jlZ. ~~ 118 ,; / ~ .. ~, / ..
(A-V : ~vlvl \) /f/:. ov:v
No
1
1
1
1
Tema dan Redaksi Ayat
Islam menganjurkan manusia agar berkompetensi dalam kebaikan
( t.A: o~l\.1) ~ ~ .. Islam mengajarkan kesabaran (termasuk dalam bekerja)
~~~~\l t:,JI ~ .Q ~~~ 11tjr .. r ~ ~ J,._, ....
(" .. : 0~JI)
Kerja dilandasi kesadaran tauhid dan keikhlasan
/ " " J
(o :UI) ~~~~~~~~~~f;JU\1 ~ i~ ... .. ~ ::.--/ ... / ,_~ / /
/D " / ~ < t l;J I ~ .ill ·· t::' r;.,:- 4::::/_:- ··tt:, "f \ Dr• ~ , t/' V I .; IJ 4.S .. 'J '-> I_J c..i U f- ()"'
/" /......-'::"'/ .. ../ ,./ / /
Motivasi kerja Islami " Q /. Q D/
1 (o\: ~~ .>JI) · ~;:J U( ·u(.'"·-\1~~ ~ v u.J . .. ,.c_r.J ,. '-J u-7" '.J .. / / / / /
Terdapat di halaman
10, 165
172
102
145
90, 105
~~--------------------------------------L_ ________ i
..
No
2
3
Tema dan Redaksi Ayat
(A:~.:J~)
Islam menyuruh manusta agar menggunakan akal ( termasuk dalam bekerj a)
Terdapat di halaman
261
143
261
66
153
) ) -:/ ) ~ /
1 ('< : ~--':) ~~ ~~ y (L)~t;pi ~ 78 /
/ ) 11 )) / ) / (~ ///
2 .J\ lf~~fi~~~d';;.u\d ~d~ 78 T /.. .,/ ¥ ..
/
No Tema dan Redaksi Ayat Terdapat di halaman
Pentingnya ilmu bagi orang beriman 1 D D ) " ) " " / 117
,.~/~~~ti/ ~(.D ~·D ~~/~~~~DoD/ ~ .v-~ I_JIJ ,y 'J--• ~ ~ ,y ~ " / ~ / ~ ..
(' ' : Ab~l) ~ ~ .. Manusia khalifah Allah di muka bumi
iJI'/ (D / / D / ) /
1 ~~~~4 ~\ • ~(;.. ~~l\:l\$ j(j~(. 96 .. ../ i/' ~ / ·'-!~/ / / .V' lJ
/ . / /
(f· :o~l)
) (D ) ( {
2 ~ D ~/D'.(D (. • D ~~ D• D ~~~ /') 99, 103 .. /.... ~'J lfi/' ~ .... .Jib· .. /
(''=~.Jib)~~ • ..
Manusia diberi karunia potensi meneladani sifat-sifat Illahi manurut ukuran manusiawi.
/ // / /
/ t:,~ I)... ) a • ) "".,.. ))-;:"" r.;t; 1 J.J.:>: ~~Ji/'~~~J~~ ~ 159
~/ "'"" //'"/ .. ;
(~' :~\)
2 c" : wy!.ll} ~ :'" }ltJ.JI::;..:; ~ ~_1;~ ~ 161
Kerja (pekerjaan) yang dilarang
~v)'l) iJI' iJI' // /. D/
1 u~~~t:G~t;~~~1J;ll vu; 141 / /
(f~ :
2 > 0 · ~r: ~(..;~r: ~r: :;;,i1 d 1 Yl--: ;I t;1r 141 --'V' 'J. 'J .. 'J ~~ J. / ~ ....
/
' ... ~ll\) •• ~) ) _-::'D ~ • ~~~ D g D .. ( •. o.>J ~ o~ u .. ~~i/' .. / / / / /
No
•
•
Tema dan Redaksi Ayat
/ )/ )
~;~ ~_:v:J S1 ~J~ ~G·»F /
(f-~ :~\) ..
Terdapat di halaman
141
141
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Drs. Ahmad janan Asifudin, M.A.
Tempat/Tgl. lahir Banyumas, 7 Juli 1954
Alamat Kauman GM I/206 Y ogyakarta
Pekerjaan Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Pendidikan 1. SD Negeri Kebarongan, lulus 1966.
2. Pondok Pesantren di Madrasah Wathoniyah Islamiyah
Kebarongan, lulus tahun 1972.
3. Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
lulus tahun 1979.
4. Universitas. Riyad, Saudi Arabia (Higher Diploma in
Teaching Arabic to Non-Arabic Speakers)
tahun 1979- 1981
5. S2 Program Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga
(Jurusan Pendidikan), lulus tahun 1991.
Nama Orang Tua 1. Ayah : Asifuddin
2. Ibu : Siti Asiyah
Alamat orang tua RT 01/RW 7 Desa Kebarongan, Kecamatan Kebarongan,
Kabupaten Banyumas.
l
'' , .. '/~