farmako 2 laporan.docx
Transcript of farmako 2 laporan.docx
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
1/21
LAPORAN RESMI
PRATIKUM FARMAKOLOGI-TOKSIKOLOGI
PERCOBAAN III
ANALGETIKA
Disusun Oleh:
1. Dimas Pangesti ( 1041111036 )
2. Dyah Aprilia Sari. ( 1041111041)3. Eni ristiyani ( 1041111046)
4. !a"illa urniasari ( 104111104# )
$. %ina An&n''r ( 10411110$# )
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
“YAYASAN PHARMASI”
SEMARANG
2012/2013
PERCOBAAN III
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
2/21
ANALGETIKA
I. Tujuan
1. Mengenal berbagai cara untuk mengevaluasi secara eksperimental efek
analgesik suatu obat.
2. Memahami dasar- dasar perbedaan dalam daya analgesik berbagai
analgetika.
3. Mampu memberikan pandangan yang kritis mengenai kesesuaian
khasiat yang dianjurkan untuk sediaan – sedian farmasi analgetika.
II. Dasar Teori
Analgetika atau obat pengalang n!eri adalah zat-zat yang mengurangi
atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran perbedaan dengan
anastetika umum!.
"yeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman# berkaitan
dengan ancaman! kerusakan jaringan. $eadaan psikis sangat mempengaruhi nyeri#
misalnya emosi dapat menimbulkan sakit kepala! atau memperhebatnya# tetapi
dapat pula menghindarkan sensasi rangsangan nyeri. "yeri merupakan suatu
perasaan subjektif pribadi dan ambang toleransi nyeri berbeda-beda bagi setiap
orang. %atas nyeri untuk suhu adalah konstan.
"yeri yang disebabkan oleh rangsangan mekanis# kimia&i atau fisis
kalor#listrik! dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan. 'angsangan tersebut
memicu pelepasan zat-zat tertentu yang disebut mediator nyeri# a.l. histamine#
bradikin# leukotrien dan prostaglandin.
(emua mediator nyeri itu merangsang reseptor nyeri nociceptor! di ujung-
ujung saraf bebas di kulit# mukosa serta jaringan lain dan demikian menimbulkan
antara lain reaksi radang dan kejang-kejang. "ociceptor ini juga terdapat di seluruh jaringan dan organ tubuh# terkecuali di ssp. )ari tempat ini rangsangan diteruskan
ke otak melalui jaringan lebat dari tajuk-tajuk neuron dengan sangat banyak
sinapsis via sumsum-belakang# sumsum-lanjutan dan otak-tengah. )ari thalamus
impuls kemudian diteruskan ke pusat nyeri di otak besar# di mana impuls dirasakan
sebagai nyeri.
Mediator nyeri penting adalah amin histamin yang bertanggungja&ab untuk
kebanyakan reaksi alergi bronchokonstriksi# pengembangan mukosa# pruritus! dan
nyeri. %radykinin adalah polipeptida rangkaian asam amino! yang dibentuk dari
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
3/21
protein plasma. *rostaglandin mirip strukturnya dengan asam lemak dan terbentuk
dari asam arachidonat . Menurut perkiran zat-zat ini meningkatkan kepekaan ujung
saraf sensoris bagi rangsangan nyeri yang diakibatkan oleh mediator lainnya. +at-
zat ini nerkhasiat vasodilatasi kuat dan meningkatkan permeabilitas kapiler yang
mengakibatkan radang dan udema. Mungkin sekali zat-zat inijuga bekerja sebagai
mediator demam.
,jay#,an oan.22 !
%erdasarkan proses terjadinya# rasa nyeri dapat dila&an dengan beberapa cara#
yakni dengan /
a. Analgetik peri"er# yang merintangi terbentuknya ransangan pada reseptor nyeri perifer.
b.Anestetika lokal# yang meringtangi penyaluran rasangan di saraf – saraf
sensoris.
c. Analgetika sentral $narkotika%# yang memblokir pusat nyeri di ((*
dengan anestesi umum.
d. Anti&epresi'a trisiklis# yang digunakan pada nyeri kanker dan saraf#
mekanisme kerjanya belum diketahui# misal amitrptilin.
e.Antiepileptika# yang meningkatkan jumlah neurotransmitter di ruang sinaps
pada nyeri# misal pregabalin. 0uga si karbamazepin# okskarbazepin# fenitoin#
valproat# dll.
,jay#,an oan.22 !
da dua jenis analgetik# analgetik narkotik dan analgetik non narkotik.
(elain berdasarkan struktur kimianya# pembagian di atas juga didasarkan pada nyeri
yang dapat dihilangkan. nalgetik narkotik dapat menghilangkan nyeri dari derajatsedang sampai hebat# seperti secara infark jantung# operasi# viseral# dan nyeri
karena kanker.
nalgetik non narkotik berasal dari golongan antiinflamasi non steroid "(!
yang menghilangkan nyeri ringan sampai sedang. )isebut "( karena selain
sebagai analgetik# sebagian anggotanya mempunyai efek antiinflamasi dan
penurunan panas# dan secara kimia&i bukan steroid. leh karena itu# "( sering
disebut analgetik# antipiretik dan antiinflamasi! atau 3. *riyanto# 24!
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
4/21
A. Analgetika Narkotik
Meupakan senya&a yang dapat menekan fungsi sistem saraf pusat secara
selektif# digunakan untuk mengurangi rasa sakit# yang moderat ataupun berat#
seperti rasa sakit yang disebabkan penyakit kanker# serangan jantung akut# sesudah
operasi dan kolik usus atau ginjal. nalgetika narkotik sering pula digunakan untuk
pramedikasi anestesi# bersama – sama dengan atropin# untuk mengontrol sekresi.
ktivitas analgetik narkotik jauh lebih besar dibanding golongan analgetika
non narkotik# sehingga disebut pula analgetika kuat. 5olongan ini pada umumnya
menimbulkan euforia sehingga banyak disalahguankan.
*emberian obat secara terus menerus menimbulkan ketergantungan fisik
dan mental atau kecanduan# dan efek ini terjadi secara cepat. *enghentian
pemberian obat secara tiba – tiba menyebabkan sindrom abstinence atau gejala
&ithdra&al. $elebihan dosis dapat menyebabkan kematian karena terjadi depresi
pernafasan.
(ekanis)e Kerja Analgetika Narkotik
6fek analgesik dihasilkan oleh adanya pengikat obat dengan sisireseptor khas pada sel dalam otak dan spinal cord. 'angsangan reseptor juga
menimbulkan efek euforia dan rasa mengantuk.
B. Analgetika Non Narkotik
nalgetik non narkotik digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang ringan
sampai moderat# sehingga sering disebut analgetika ringan# juga untuk menurunkan
suhu badan pada keadaan panas yang tinggi dan sebagai antiradang untuk
pengobatan rematik. nalgetika nonnarkotik bekerja pada perifer dan sentral
sistemsaraf pusat. bat golongan ini mengadakan potensiasi dengan obat – obat
penekan sistem saraf pusat.
(ekanis)e Kerja Analgesik Non Narkotik
*. Analgesik
nalgetika non narkotik menimbulkan efek analgesik dengan cara menghambat
secara langsung dan selektif enzim – enzim pada ((* yang mengkatalisis
biosintesis *5# seperti siklooksigenase# sehingga mencegah sensitisasi reseptor rasa
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
5/21
sakit oleh mediator – mediator rasa sakit# seperti histamin# serotonin# ion – ion
hidrogen dan kalium yang dapat merangsang rasa sakit secara mekanis atau
kimia&i.
+. Antipiretik
nalgetika non narkotik menimbulkan kerja antipiretik dengan menungkatkan
elliminasi panas# pada penderita dengan suhu badan tinggi# dengan cara
menimbulkan dilatasi buluh darah perifer dan mobilisasi air sehingga terjadi
pengenceran darah dan pengeluaran keringat. *engaruh obat pada suhu badan
normal relatif kecil. *enurunan suhu tersebut adalah hasil kerja obat pada ((* yang
melibatkan pusat kontrol suhu di hipotalamus.
,. Antira&ang
*eradangan timbul karena pengaktifan fosfolipase 2# enzim yang menyebabkan
pelepasan asam arakidonat# yang kemudian diubah menjadi prostaglandin oleh
prostagladin sintetase. nalgetika non narkotik menimbulkan efek antiradang
melalui beberapa kemungkinan# antara lain adalah menghambat biosintesis dan
melalui beberapa kemungkinan# antara lain adalah menghambat biosintesis dan
pengeluaran prostagladin dengan cara memblok secara terpulihkan enzim
siklooksigenase sehingga menurunkan gejala peradangan. Mekanisme antiradang
yang lebih lengkap dapat dilihat pada bab hormon steroid. Mekanisme yang lebih
lengkap dapat dilihat pada bab hormon steroid. Mekanisme yang lain adalah
menghambat enzim – enzim yang terlibat pada biosintesis mukopolisakarida dan
glikoprotein# meningkatkan pergantian jaringan kolagen dengna memperbaiki
jaringan penghubung dan mencegah pengeluaran enzim – enzim lisosom melalui
stabilisasi membran yang terkena radang. nalgesik non narkotik efektif untuk mengurangi peradangan tetapi tidak dapat mencegahkerusakan jaringan pada
penderita artritis.
(is&andono#24!
"() biasanya digolongkan sebagai analgetsik ringan#tetapi penggolongan ini
tidak seluruhnya benar. *ertimbangan jenis dan juga intensitas nyeri penting dalam
penilaian efikasi analgesik. *ada beberapa bentuk nyeri pasca operasi# misalnya
"() dapat mengungguli analgesik opioid. 7ebih lagi# obat ini sangat efektif
pada keadaan radang yang menyebabkan sensitasi reseptor nyeri terhadap rangsang
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
6/21
mekanik atau kimia&i yang normalnya tidak menyebabkan nyeri. "yeri yang
menyertai radang dan cedera jaringan mungkin disebabkan oleh stimulasi setempat
serabut nyeri dan peningkatan kepekaan terhadap nyeri hiperalgesia! yang
sebagian akibat meningkatnya eksitabilitas neutron pusat di spinalis kordata
8sensitasi pusat8! tidak mempengaruhi hiperalgesia atau nyeri yang disebabkan
oleh kerja langsung prostaglandin# sesuai dengan konsep bah&a efek analgetik obat
ini disebabkan oleh penghambatan sintesis prostaglandin. "amun# beberapa data
menunjukkan bah&a peredaan nyeri oleh senya&a ini dapat terjadi melalui
mekanisme lain selain penghambatan sintesis prostaglandin# termasuk efek anti
nosiseptif pada neuron perifer atau pusat.
5oodman and 5ilman.29!
Karakteristik Baan Obat
Paraseta)ol N-asetil-p-aminofenol !
Merupakan metabolit aktif fenasetin# yang disebut analgesik coal tar .
setaminofen merupakan obat lain pengganti aspirin yang efektif sebagai obat
analgesik-antipiretik: namun# tidak seperti aspirin# aktivitas antiradangnya lemah
sehingga bukan merupakan obat yang berguna untuk menangani kondisi radang.
$arena asetaminofen ditoleransi dengan baik# banyak efek samping aspirin tidak
dimiliki asetaminofen# dan dapat diperoleh tanpa resep. "amun# overdosis akut
menyebabkan kerusakan hati yang fatal.
setaminofen hanya merupakan inhibitor siklooksigenase yang lemah
dengan adanya peroksida konsentrasi tinggi yang ditemukan pada lesi radang#
karena itu efek anti radang asetaminofen lemah. 6fek antipiretiknya dapat
dijelaskan dengan kemampuannya menghambat siklooksigenase di otak# yang
tonus peroksidanya lemah. (elain itu# asetaminofen tidak menghambat aktivasi
neutrofil# sedangkan "() lain menghambat aktivasi tersebut. $onsentrasi
asetaminofen dalam plasma mencapai puncak dalam 3 sampai 9 menit# &aktu
paruh dalam plasma sekitar 2 jam setelah dosis terapeutik.
Ibupro"en
;ntuk nyeri yang ringan sampai sedang# terutama nyeri dismonorea primer.
bat ini dapat diberikan dengan susu atau makanan untuk meminimalkan efek
samping saluran cerna.
+at ini merupakan campuran rasemis# dengan bentuk-deaktu paruh dalam plasma
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
7/21
sekitar 2 jam. buprofen banyak ??@! terikat pada protein plasma# tetapi obat ini
hanya menduduki sebagian dari seluruh tempat ikatan obat pada konsentrasi biasa.
buprofen melintas dengan lambat ke dalam ruang sinovial dan mungkin tetap
berada pada konsentrasi yang lebih tinggi jika konsentrasi dalam plasma menurun.
5oodman and 5ilman.29!
Asa) (e"ena)at
)erivatAanthranilat B o-amino benzoate! ini 1?=9! memiliki daya antiradang
sedang# kira-kira =@ dari khasiat fenilbutazon. *lasma-,1A2nya 2-C jam. %anyak
sekali digunakan sebagai obat antinyeri dan anti rema# &alaupun dapat
menimbulkan gangguan lambung usus# terutama dyspepsia dan diare pada orang-
orang yang sensitive. ,idak dianjurkan pada anak-anak.
)osis/ pada nyeri akut# permula =mg d.cAp.c kemudian 3-C d.d 2=mg selama
maksimal D hari.
Diklo"enak
)erivat-fenilasetat ini 1?DC! termasuk "() yang terkuat daya antiradangnya
dengan efek samping yang kurang kuat dibandingkan dengan obat lainnya
indometasin# piro
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
8/21
)osis/ oral 3d.d 2=-=mg garam-"aA$ d.cAp.c .#rectal 1d.d =-1mg# i.m. *ada
nyeri kolik dan serangan encok/ 1-2 d.d D=mg selama 1-3 hari. *ra-dan pasca bedah
Fstaraa8#bular-mata! dalam tetes mata #1
@/3-=< 1 tetes# juga dalam kremAgel 1@.
(etil pre&nisolon
Metil prednisolon merupakan suatu glukokortioid alamiah memiliki sifat menahan
garam salt retaining properties. )i gunakan sebagai terapi pengganti pada
defisiensi adrenokortikal. nalog sintesisnya terutama digunakan sebagai anti-
inflamasi pada system organ yang mengalami gangguan. 5lukortiroid
menimbulkan efekmetabolisme yang besar dan bervariasi. 5lukortiroid merubah
respon respon kekebalan tubuh terhadap berbagai rangsangan.
&&&.e
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
9/21
%ahan /
• 7arutan GMG "a #=@
• (uspensi ibuprofen dalam GMG "a #=@
• (uspensi parasetamol dalam GMG "a #=@
• (uspensi asam mefenamat dalam GMG "a #=@
• (uspensi methyl prednisolon dalam GMG "a #= @
• (uspense natrium diklofenak dalam GMG "a #=@
I-. ke)a Kerja
Ditimang 1# e'r tius yang telah "ipuasaan
Di*ari "'sis tius teresar untu menghitung
'nsentrasi larutan st'+ "'sis serta ,'lume pemerian
'at untu masing- masing tius.
"i *atat atu yang "i perluan 'leh tius untu
men/entian e'r nya eluar "ari penangas air suhu
40. (seelum pemerian 'at)
Diagi tius men/a"i 6 el'mp'. asing masing
men"apatan 3 e'r tius. Satu el'mp' merupaan
'ntr'l "engan pemerian a seanya 2+$ml.
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
10/21
-. Data Penga)atan &an Data Peritungan
Peritungan peni)bangan konsentrasi larutan stok obat Asa) )e"ena)at
sam Mefenamat B = mgA= kg%% manusia
)osis manusia D kg B70kg
50kg × = mg B Dmg
)osis tikus 2 g B D mg × #14 B 12#9 mgA2 gram tikus
)osis tikus terbesar B1D=#C A2 H 12.9mg B 11#=2mg
lp 6
Para*etam'l
Dierian
susp. p.'
$00mg5$0g
manusia
lp $
As.me7enama
t
Dierian
susp. p.' "g
"'sis
lp 2
iupr'7en
Dierian susp.
p.' iupr'7en
"g "'sis
200mg5$0g
manusia
lp 4
methyl
pre"nis'l'n
Dierian p.'
"engan "'sis
#mg5$0g
manusia
lp 3 a
"il'7ena
Dierian
susp. p.' "g
"'sis
$0mg5$0g
manusia
Setelah "i"iaman selama 10 menit. Di lauan u/i /enti
e'r emali. Dimana ila "alam 10 "eti+ tius ti"a
men/entian e'r maa "i anggap ti"a menya"ari
stimulus nyeri. E'r tius ti"a 'leh melampui 10 "eti "i
"alam enan as air.
Di eri selang atu "ua menit pa"a masing- masing tius
selama perlauan. Di*atat atu yang "iperluan tius
untu men/entian e'rnya pa"a selang atu
20&+30&+60&+80&+120&+1$0&+1#0&.
Di uat ur,a pengamatan "ari pengaruh seluruh 'at
terha"ap e7e analgesi.
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
11/21
7arutan stock B
11,0502,
1
2 x 5,0ml B C#C21 mgAml
%erat zat aktif B C.C21 mgAml H 2=ml B 11#=2= mg
+at aktif per tablet B =mgAtab
%erat rata rata tablet B =43#1Cmg B #=431g
%erat serbuk B11,0502mg
500mg H #=431 g B #124?g B124#?mg
Peni)bangan
%erat zat I kertas B .9C3= g
%erat zat I sisa B #=42 g
+at B .13=3 g
$oreksi kadar B
0,1353 gram
0,5831 gram / tab H =mgAtab B 119#1D4 mg
$onsentrasi larutan stock B 119#1D4 mgA 2=ml B /#0/1)g2)l
Peritungan &osis &an 'olu)e pe)berian $'p%
)osis tikus B144,3 gram
200 gram < 12#9mg B ?#??mg
Jp tikus Bdosis
C . larutan stok B9,0909mg
4,647mg/ml B 1#?=93 ml K +#3)l
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
12/21
)osis tikus B151,4mg
200mg < 12#9mg B ?#=342 mg
Jp tikus Bdosis
C . larutan stok B9,5382mg
4,647mg/ml B 2#=2= ml K +#* )l
)osis tikus B142,8 gram
200 gram < 12#9mg B 4#??9C mg
Jp tikus Bdosis
C . larutan stok =
8,9964mg
4,647 mg/ml B 1#?3=? ml K *#4)l
• Tabel Penga)atan
*erlakuan ,ikus >aktu
pemberian
'espon
a&al
>aktu
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
13/21
t2 t3 t9 t? t12 t1= t14
$ontrol
1 13.2 =#23 =#?D D#93 2#4= 3#1D =#DD 4#2? C#12
2 4.== =#1D C1#3 13#19 2#DC C#94 3#1= 2#3= 3#23
3 C#1= 2#43 2#D2 1#D 2#C 2#4 3#? C#3
rata- rata C#4= 19#D D#43 2#C3 3#3 3#9D C#=D 3#4
Methyl
prednisolon
1 13.= 1#3? D#91 3#3D 2#24 1#C9 9 2#4= 3#?
2 13.? C#? 2#19 =#CC =#9 D#34 =#21 D#9 1#4D
3 13.13 3#=3 2#91 C#41 2#41 1#C 9#99 =#D3 1#?D
rata- rata 3 1#13 C#=C 3#=9 ?#2? =#?9 =#21 =#31
ibuprofen
1 4.= C#D? C#?C =#C2 D#C2 D#=C C#3 C#D= 3#==
2 ?. C#=3 =#1C =#3D 4#=9 D#4? =#C= C#?= 3#?4
3 4.== 2#29 =#1 9#13 D#C D#D= =#3 =#2 C#9=
rata- rata 3#49 =#9 =#9C D#D? D#D3 =#2 C#?D C#9
sam
mefenamat
1 C#4 =#39= =#?= C#C1 3#3C 9#1 2#3 2#4=
2 C#13 =#91= D#=1 3#2 1#?D 1#?D 2#2 3#C2
3 3#=9= =#C4 D#4? D#C 2#?9 D#1 C#39 3#=
rata- rata C#1D =#C? D#12 C#42 2#D9 =#9 2#?= 3#29
"a.
diklofenak
1 C#3 C#43 C#23 D D D#= 1#C4 C#9=
2 3#? C#== C#== =#CD 9#= 9#9 =#?C 3#??3 D#1= C#29 =#14 =#? =#1 4#4 C#39 3#4C
rata-rata C#D9 C#== C#9= 9#12 9#2 D#93 9#?3 C#19
*aracetamol
1 4.3? C#=D 2#4? =#3 C#91 C#D1 C#=1 C#D1 C#1=
2 4.C1 C#1= 3#29 9#23 3#31 3#=2 C#9 3#= 3#1
3 4.CC 3#9? 2#23 2#9= 1#?9 2#C2 2#D9 2#=1 3#12
rata-rata C#1C 2#D? C#D3 3#2? 3#== 3#D4 3#=D 3#C3
-I. Pe)baasan
*ada praktikum kali ini di lakukan pengujian secara farmakologi terhadap
beberapa obat yang di duga memiliki kemampuan pengobatan secara analgesik.
nalgesik adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran. "yeri sendiri di sebabkan oleh stimulasi setempat
serabut nyeri dan peningkatan kepekaan terhadap nyeri hiperalgesia! yang
sebagian akibat meningkatnya eksitabilitas neutron pusat di spinalis kordata
8sensitasi pusat8! tidak mempengaruhi hiperalgesia atau nyeri yang disebabkan
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
14/21
oleh kerja langsung prostaglandin# sesuai dengan konsep bah&a efek analgetik
obat ini disebabkan oleh penghambatan sintesis prostaglandin.
Mekanisme kerja dari obat anlgesik dengan cara menghambat secara
langsung dan selektif enzim – enzim pada ((* yang mengkatalisis biosintesis *5#
seperti siklooksigenase# sehingga mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit oleh
mediator – mediator rasa sakit# seperti histamin# serotonin# ion – ion hidrogen dan
kalium yang dapat merangsang rasa sakit secara mekanis atau kimia&i.
*ada percobaan pengujian efek analgesik pada suatu obat# kami
menggunakan = jenis macam obat yaitu sam mefenamat# buprofen# "atrium
diklofenak# *aracetamol# Methyl prednisolon. e&an uji yang sebelum nya telah di
puasakan sehari kemudian di timbang. *enimbangan ini bertujuan untuk
mengetahui konsengtrasi larutan stok yang diambil dari berat badan he&an uji yang
terbesar. (elain itu# penimbangan ini bertujuan untuk menentukan dosis serta
volume pemberian pada masing- masing he&an uji.
Metode rangsang nyeri yang di berikan pada percobaan kali ini adalah
metode jentik ekor (tail flick). Metode ini di lakukan dengan cara ekor tikus
dimasukkan dalam air panas dengan suhu CL yang dijaga konstan. "yeri di tandai
dengan cara tikus menjentikkan ekornya keluar dari air panas tersebut dan di catat
&aktu yang di perlukan untuk tikus dari a&al di celupkan nya ekor sampai di
jentikkan ekornya keluar dalam air panas tersebut. (etelah dilakukan perlakuan
a&al metode jentik ekor# kemudian he&an uuji di berikan obat- obat yang telah di
sebutkan di atas secara per oral. 7alu# di beri perlakuan kembali dengan metode
jentik ekor# dan di catat &aktu yang di butuhkan he&an uji untuk menjentikkan
ekor nya keluar. $emudian di buat grafik hubungan antara respon yang di &akili
oleh &aktu terhadap menit – menit perlakuan selam 2#39#?12#1=
sampai 14.
(ecara teori apabila di urutkan dari bahan uji obat di praktikum kali ini dari
yang analgesik kuat sampai lemah ialah "atrium diklofenak – ibuprofen – asam
mefenamat – paracetamol. Methyl prednisolon tidak di masukkan ke dalam obat
analgetik dikarenakan obat ini merupakan kortikosteroid yang termasuk dalam
kategori adrenokortikoid# anti inflamasi dan imunosupresan #secara tidak langsung
obat tersebut tidak memiliki efek analgesik. "atrium diklofenak secara teoritis di
posisikan pertama di karenakan aktivitas nya sebagai analgesik dan "() (non
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
15/21
steroid Anti Inflammatory). ktifitas nya sebagai analgesik telah terbukti khasiat
nya sama atau lebih baik di banding analgesik opioid. *ada urutan kedua terdapat
buprofen merupakan kelompok propionat dari obat non steroid anti inflamasi#
merupakan campuran rasemis dengan bentuk de
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
16/21
hasil dengan teori yang ada. (eharus nya metil prednisolon tidak masuk dalam obat
analgesik karena ia merupakan anti inflamasi# dan seharusnya yang menduduki peringkat
pertama ialah natrium diklofenak di karenankan efek analgesik nya sama atau lebih baik
dari analgesik opioid. (elain itu terdapat kejanggalan pada kontrol yang diberikan GMG
"a #=@ memberikan efek analgesik kuat pada &aktu 2 menit. $etidak samaan antara
pengujian dan teori dapat di debabkan oleh beberapa faktor# antara lain air yang di gunakan
pada metode jentik ekor tidak konstan sehingga terjadi ketidaktepatan suhu. (eharusnya
suhu di buat konstan sebesar CLG# namun pada pengujian bisa jadi lebih atau bahkan
kurang. ,idak konstannya suhu menyebabkan he&an uji tikus! dapat lebih cepat ataupun
lebih lambat dalam penerimaan respon nyeri. 7alu# dapat juga di karenakan pemegangan
he&an uji oleh praktikan yang tidak nyaman# sehingga menyebabkan he&an uji lebih cepat
menggerakan atau menjentikkan ekornya keluar. (elain itu dapat juga di karenakan dari
pengambilan dosis larutan yang tidak tepat. $etidaktepatan yang di maksud ialah dalam
hal pembacaan skala pada alat spuite yang di gunakan. $etidaktepatan ini menyebabkan
perbedaan pada efek analgesik yang di hasilkan sehingga menyebabkan ketidaksesuaian
antara teori dengan pengujian.
-II. Kesi)pulan
)ari data pengamatan pada praktikum kali ini# dapat disimpulkan bah&a /
Methyl prednisolon memiliki daya analgesik yang paling kuat di bandingkan obat
– obat yang di ujikan pada praktikum kali ini.
(eharusnya urutan yang pertama pada pengujian analgesik kali ini adalah natrium
diklofenak. $arena merupakan analgesik dari "() yang efek kerja analgesik
nya sama atau lebih di bandingkan analgetik opioid.
*aracetamol merupakan analgetik yang paling ringan efek analgesik nya.
;rutan efek analgesik yang terkuat hingga terlemah berdasarkan percobaan adalah
methyl prednisolon NN ibuprofen NN natrium diklofenak NN asam mefenamat NN paracetamol. (edangkan berdasarkan teoritis adalah natrium diklofenak NN
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
17/21
ibuprofen NN asam mefenamat NN paracetamol. (edangkan methyl prednisolon
tidak dicantumkan# di karenakan ia bekerja sebagai anti inflamasi.
,erdapat beberapa faktor kesalahan antara lain# tidak konstan nya suhu penangas
air dan pemeberian dosis yang tidak teliti dalam pembacaan skala pada spuite
yang digunakan.
-III. Da"tar Pustaka
• 5oodman and 5ilman.29.dasar Farmakologi erapi.volume 1.0akarta / 65G
*enerbit %uku $edokteran.
• *riyanto.24 Farmakologi !asar . )epok# 0a&a %arat / 76($"E.
• ,jay#,an oan#)rs.#2D. "bat # "bat $enting . 0akarta / *, 6le< Media
$omputindo.• (is&andono.24. %imia &edisinal I. (urabaya/ irlangga ;niversity *ress.
• ,im (1 Earmasi.213. $etunjuk $raktikum Farmakologi # oksikologi.(emarang /
(,E' Oayasan *harmasi.
• &&&.e
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
18/21
nastasia (etyopuspito *#(.Earm.#pt. )imas pangesti 1C111139!
)&i adi (etya *alupi.#(.Earm.#pt
)yah prilia (ari. * 1C1111C1!
6ni $ristiani 1C1111C9!
Eadilla $urniasari 1C1111C4!
5ina n"oor 1C1111=4!
%erikut kurva hubungan masing – masing obat dengan kontrol /
*. (et!l pre&nisolon
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
19/21
0
2
4
6
#
1012
14
16
1#
'ntr'l
methyl pre"nis'l'n
2. Para5eta)ol
resp'n aal t30 t80 t1$0
0
2
4
6
#
10
12
14
16
1#
'ntr'l
para*etam'l
3. Ibupro"en
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
20/21
resp'n aal t30 t80 t1$0
0
2
4
6
#
1012
14
16
1#
'ntr'l
iupr'7en
C. Asa) )e"ena)at
0
2
4
6
#
10
12
14
16
1#
'ntr'l
asam me7enamat
=. Natriu) &iklo"enak
resp'n aal t30 t80 t1$0
0
2
4
6
#
10
12
1416
1#
'ntr'l
na."il'7ena
-
8/17/2019 farmako 2 laporan.docx
21/21