Fenotip

3

Click here to load reader

description

1 again

Transcript of Fenotip

Page 1: Fenotip

Fenotip O E O-E X2 ∑ X2

Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan KiriLoop ulnar 19 13 16 16 3 -3 0,56 0,55 1,12Loop radial 1 5 3 3 -2 2 1,33 1,33 2,66Arch 1 2 1,5 1,5 -0,5 0,5 0,16 0,16 0,32Whorl 4 5 4,5 4,5 -0,5 0,5 0,05 0,05 0,10∑ 25 25 25 25 0 0 4,5

X2 hit = 4,5

Db = 4-1 =3 X2 tab = 7,81

X2 tab > X2 hit Ho diterima. Jadi, pola sidik jari pada tangan kanan dan tangan kiri tidak berbeda jauh.

Dapat dilihat hasil uji chi-square tentang apakah rasio pola sidik jari pada tangan kanan tidak

berbeda jauh dengan pola sidik jari tangan kiri didapatkan hasil X2 hit = 4,5 sehingga X2 tab > X2

hit Honya diterima, hal ini dapat diartikan bahwa pola sidik jari tangan kanan tidak memiliki

perbedaan yang terlalu jauh dengan pola sidik jari tangan kiri. Kemudian didapatkan jumlah pola

jari loop ulnar yang umumnya paling banyak baik pada tangan kiri. Pola sidik jari pada tangan

kiti dan tangan kanan pasti memiliki perbedaan dikarenakan efek lingkungan kandungan pada

masa kehamilan hal ini didukung oleh Okajima (1975) bahwa, Sidik jari tampak pertama pada

minggu ke-14 kehamilan dan berkembang ketika bulan ketiga kehamilan. Lingkungan fetus

terbukti berpengaruh pada pola sidik jari . Hal itu terbukti dengan adanya perbedaan pola sidik

jari tangan kanan dan tangan kiri dan pada orang kembar hanya ada sedikit perbedaan.

Kemudian didapatkan data dari hasil survey pola sidik jari anggota kelompok pada

tangan kanan maupun tangan kiri umumnya pola sidik jari yang dominan adalah loop ulnar

kemudian whorl. Campbell (1998) mengatakan bahwa pola loop dan whorl lebih sering dijumpai

pada sidik jari seseorang. Untuk pola tipe tented sering dijumpai pada telapak tangan. Bila ada

kekurangan satu diantara tiga dari lima tipe pola yang sering dijumpai, menyatakan suatu

predisposisi terjadinya beberapa efek kongential.

Pada percobaan pengukuran sudut ATD didapatkan dari 5 orang praktikan

praktikan pertama sudut ATDnya bernilai, kanan =38 ˚, kiri = 44 ˚. Praktikan ke dua, kanan =33

Page 2: Fenotip

˚, kiri = 30 ˚. Praktikan ke 3, kanan = 40 ˚, kiri = 39 ˚, Praktikan ke 4, kanan= 47 ˚, kiri= 49 ˚.

Dan praktikan ke lima kanan=50 ˚, kiri = 45 ˚. Dapat dilihat sudut ATD yang bernilai paling

rendah adalah 30 ˚, hal ini dapat mengacu adanya suatu syindrom atau kecendrungan tertentu.

Sedangkan sudut ATD paling tinggi adalah 50 ˚ hal ini juga dapat mengacu pada suatu

kecendrungan. Campbell (1998) menyatakan bahwa sudut ATD dibawah 30˚ mengindikasikan

penyakit trisomi. Sudut ATD umumnya berkisar 45˚ sedangakan yang lebih dari 50 ˚ memiliki

kecendrungan down syndrome.

Okajima. 1975. Journals of Medical Genetics Development of Dermal Ridge in The Fetus.

Campbell. 1998. Fingerprints and Palmar Dermatoglyphics. http://www.dermatoglyphic.com. Diakses 16 maret 2016.