Filosofi Kurikulum 2013
-
Upload
smpn-3-taman-sidoarjo -
Category
Education
-
view
4.468 -
download
1
description
Transcript of Filosofi Kurikulum 2013
FILOSOFI KURIKULUM 2013
Drs. Agus Purnomo
ag
usp
urn
om
osite
.blo
gsp
ot.co
mag
usp
urn
om
osi
te.b
logsp
ot.
com
MATERI YANG SAYA DAPATKAN DARI
MENGIKUTI WORKSHOP
DI HOTEL GRAND TRAWAS
28 – 30 JUNI 2013
FILOSOFI KURIKULUM 2013
Disampaikan Oleh : Sutjipto
Kurikulum:
Realita yang akan berubah terus sepanjang zaman
Everett Rogers ahli inovasi (Diffusion of innovation
Theory)
Inovasi itu tidak pernah muncul dari publik. Inovasi selalu bermula dari sedikit orang, dan yang dari sedikit orang itu akan berlaku buat banyak orang.
Prof. S. Hamid Hasan (UPI)
Pondasi kurikulum adalah politik. Jika perubahan kurikulum dipengaruhi oleh
perkembangan politik, maka adalah pada tempatnya.
Berbicara Kurikulum selalu berbicara kebutuhan, untuk itu silakan dikembangkan!
Kurikulum ditentukan oleh masyarakat yg dilayaninya.
Perlu dicatat bahwa Standar Isi bukan kurikulum!
PEMBELAJARAN
Marzano:1985 (The Art and Science of Teaching)
Belajar harus menumbuhkan persepsi positif (harus suka dulu) ... orang akan mempunyai kebiasaan yang produktif.
Belajar tidak mulai dari tahu, tetapi mulai dari sikap yang positif.
Sikap itu tidak muncul sendirian, tetapi perpaduan antara: Pengetahuan Perilaku tindakan
Prof. Udin Syarifuddin Tidak ada satu pun teori yang akurat
tetapi kita harus memiliki teori yang kita yakini bisa digunakan untuk memecahkan masalah tertentu
Tidak ada satu pun obat yang mujarab, tapi kita harus punya obat yang kita yakini bisa mengobati penyakit.
Mengapa sikap itu dibangun harus utuh?
Kalau dasar negara saja tidak terlepas (baca alinea keempat pembukaan UUD 1945 dasar negara diungkap secara eksplisit dalam satu nafas), maka filosofi pendidikannya pun harus integratif.
Pendidikan ke depan harus menghasilkan bangsa yang “Banyak tahu, banyak rasa, dan banyak bisa.”
Pendidikan yang betul adalah pendidikan secara individu.
Realitas pendidikan kita saat ini dalam proses berhadapan dengan siswa secara massal.
Menghadapi reaitas seperti ini, maka:Pendidikannya massal, tetapi
pembelajarannya terkonsen orang per orang.
Pendekatannya masal tetapi treatmentnya individual.
Prinsip pembelajaranYang dipelajari siswa bukan yang dikerjakan guru tetapi yg dikerjakan siswa.
Proses Pembelajaran:Sikap diperoleh melalui aktifitas: menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktifitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Kompetensi Inti Pengetahuan tidak boleh lepas dari Kompetensi Inti Keterampilan (harus menyatu dari tahu dan bisa).
Maka pembelajaran di kelas dimulai dari Kompetensi Inti 3. Untuk keterampilan & Penjas mulai dari Kompetensi Inti 4.
Jadi, KI 3 dan KI 4 sebagai dampak dari instruksional setiap proses.
KI 1 dan KI 2 harus menjadi efek dari implementasi KI 3 dan KI 4.
Kita garap agar anak menjadi tahu dan bisa, maka akan berimplikasi pada KI 2 dan KI 1.
(Teori David Kolb: 1986) Belajar yang utuh mencakup
pengalaman yang utuh.
Semua mata pelajaran mengutuhkan pengetahuan dan penerapan yang selanjutnya berimplikasi pada KI 2 dan KI 1.
PENILAIAN
PENILAIAN OTENTIKMenilai yang seharusnya dinilai
(bagaimana melakukan penilaian yang mencerminkan cakupan keutuhan KI 1, 2, 3, dan 4);
Bagaimana kita bisa mengatakan bahwa siswa telah mencapai critical thingking tertentu;
PENILAIAN OTENTIKMembutuhkan wadah (port folio=
tempat menyimpan) yang bisa bercerita tentang apa saja, jadi setiap siswa harus memiliki bendel tentang segalanya. Masalahnya, proses menjadi makin rumit karena dokumentasi proses harus baik;
PENILAIAN OTENTIKPort folio anak harus bisa melukiskan
secara utuh tentang anak itu sendiri;
Kerjakan mulai sedikit dulu, kerjakan sekarang jangan ditunda, dan terus bertambah setiap saat.
Penilaian Hasil BelajarHasil: PengetahuanKemampuan BerpikirKemampuan Melakukan Kebiasaan Belajar SikapPerilaku
Pendekatan:Penilaian KelasPenilaian Kriteria
Instrumen: Portofolio, Performance, Tugas, Observasi, Tes
SIFAT HASIL BELAJAR Pengetahuan: mudah dikuasai dan
mudah lupa kecuali “working knowledge”
Kemampuan kognitif (berpikir): memerlukan waktu untuk menguasai tapi jika tidak digunakan akan menghilang kemampuan tersebut
SIFAT HASIL BELAJAR Ketrampilan psikomotorik:
memerlukan waktu untuk menguasainya dan jika tidak digunakan akan menghilang
Perilaku afektif: memerlukan waktu untuk memilikinya dan mengalami proses degradasi jika tidak digunakan
IDENTIFIKASI HASIL BELAJAR
Pengetahuan: dikenal dari apa yang diucapkan, ditulis
Kemampuan kognitif: dikenal dari apa yang dipikirkan, diucapkan, ditulis
Kemampuan psikomotorik: dikenal dari apa yang dilakukan
Perilaku afektif: dikenal dari apa yang diucapkan, ditulis, dan dilakukan sehari-hari
WAKTU DAN KEJADIAN UNTUK MELIHAT HASIL BELAJAR
RANAH HASIL BELAJAR EVENT /KEJADIAN
PENGETAHUAN -Dalam jawaban pertanyaan, pendapat dan hasil tugas
-Waktu tertentu- Individual dan interaksi sosial
KEMAMPUAN KOGNITIF - Dalam jawaban pertanyaan, pendapat dan hasil tugas
- waktu tertentu- Individual dan interaksi sosial
KETRAMPILANPSIKOMOTORIK
- Waktu mengerjakan atau melakukan gerak
- Waktu tertentu- Individual dan interaksi
ASESMEN
AUTHENTIC
PORTOFOLIO
PERFORMANCE
NON-AUTHENTIC TEST
I. Mata Pelajaran
Kur Daerah
Kerangka
Dasar
Stru
ktur
Kur
ikul
um [d
istrib
usi j
am m
in/m
aks]
KalenderAkademik
BebanBelajar
KURIKULUM TINGKAT NASIONAL
KURIKULUM TINGKAT DAERAHPROVINSI
KURIKULUM TINGKAT SEKOLAH
1. Visi
KurikulumTingkat Satuan
Pendidikan
2. Misi
3. Strategi
5. Struktur & Muatan
Kurikulum: [Jam
pelajaran“real”]
6. Waktu & Beban Belajar
7. KalenderAkademik
Silabus danKegiatan
Pembelajaran[Intra dan
EkstraKurikuler]
Penyesuaian Daerah
4. TujuanPendidikan
Koordinasi dan Supervisi
KOMPETENS
I
Bahasa Inggris
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Alam
Pendidikan Agama
Bahasa Indonesia
Matematika
Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan
Seni dan Budaya
Keterampilan/Kejuruan
Pendidikan Jasmani/Olahraga
11
PENAMBAHAN KD DAN MATA PELAJARAN
KD yang dikembangkan dalam kurikulum daerah dan sekolah harus berdasarkan kompetensi inti yang telah ditetapkan dalam kurikulum pusat.
Penambahan mata pelajaran adalah dalam bentuk mata pelajaran yang ditetapkan kurikulum daerah dan sekolah.
PENAMBAHAN KD DAN MATA PELAJARAN
Mata pelajaran kurikulum daerah dan sekolah merupakan bagian dari kelompok B dalam struktur kurikulum SMA.
KTSP tidak mengubah struktur kurikulum yang telah ditetapkan pusat.
Penambahan jam pelajaran
Menambah jam pelajaran, sekolah harus membuat pernyataan dan melaporkan secara administratif.
Bila menetapkan guru TIK harus memilih mapel Desain Grafis yg menginduk pada Prakarya, maka Kepala Sekolah harus membuat surat keputusan khusus dan dilaporkan ke Dinas.
KD Pendalaman pada SMA
Secara prinsip bisa dilakukan, tapi secara praktik diserahkan kepada satuan pendidikan bagaimana langkahnya dalam kolaborasi dengan Perguruan Tinggi
KD tidak didesain oleh pemerintah tapi diserahkan kepada kolaborasi antara satuan pendidikan dengan Perguruan Tinggi
Langkah menentukan peminatanSebaiknya ... (mengurus kemauan/minat
anak) Saat menentukan mulok (misal bahasa Jawa) akan menjadi mapel sendiri atau terintegrasi ke seni budaya:
Bisa ditentukan KD-nya, jika KD terlalu
besar/banyak dan sangat komplek maka bisa dijadikan mata pelajaran.
Langkah menentukan peminatanBisa juga masuk dalam kelompok
B (seni, orkes, prakarya).
Jam pelajarannya tidak dibatasi hanya 2 jam (bisa dikembangkan sebanyaknya diserahkan ke dalam kebijakan daerah.
PendalamanPendalaman/Lintas Minat = 6 jamTahap pertama ikuti struktur kurikulumDalam konsep pendalaman itu dimulai
dari kelas ... (sekolah diharapkan memiliki kerja sama dengan Perguruan Tinggi)
Kerangka pikir menentukan PendalamanPendalaman berorientasi pada
kelanjutan minat ke Perguruan Tinggi.
Jumlah minimal siswa untuk lintas minat Diserahkan ke satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan keselarasan
JAM BELAJAR
JAM BELAJAR DITETAPKAN DALAM STRUKTUR KURIKULUM ADALAH JAM BELAJAR MINIMAL
SESUAI DENGAN KEBUTUHANNYA, SATUAN PENDIDIKAN DAPAT MENAMBAH JAM BELAJAR
DARI YANG TERCANTUM DALAM STRUKTUR KURIKULUM
LAPORAN HASIL BELAJAR
BENTUK LAPORANUlangan harian/bulanan/uts/uas yang disampaikan kepada siswa beserta catatan untuk remedial
Laporan semester dalam bentuk buku rapor
Laporan akhir pembelajaran
BUKU RAPOR
Buku rapor merupakan laporan kemajuan pendidikan seorang peserta didik dalam satu semesterBerdasarkan prinsip tersebut maka buku rapor menggambarkan hasil belajar yang diperoleh peserta didik dalam setiap materi pokok
SISTEM PEMBERIAN ANGKA
Sistem Yang Berlaku
Sistem Yang
Diusulkan
Ekuivalensi Dengan Huruf
Equivalensi Dengan Uraian
1 - 2 1 E Kurang
3 - 4 2 D Sedang
5 - 6 3 C Cukup
7 - 8 4 B Baik
9 - 10 5 A Baik Sekali
SISTEM PROMOSI
Sistem promosi didasarkan pada keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi suatu mata pelajaran
Tinggal kelas diberlakukan untuk mata pelajaran bukan untuk semua mata pelajaran
SISTEM PROMOSIUntuk mata pelajaran yang belum
dinyatakan berhasil dapat ditempuh pada waktu khusus (pembelajaran remedial)sebelum suatu tahun ajaran baru dimulai
Tinggal kelas untuk semua mata pelajaran diberlakukan apabila seorang siswa tidak menguasai ≥ 50% mata pelajaran wajib dalam kelompok peminatan
IMPLEMENTASI
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
KURIKULUM
Sarana Prasara
na
Lulusan yang
Kompeten
47
Implementasi Kurikulum
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
TERIMA KASIHSELAMAT MEMBANGUN BANGSA
YANG BERMUTU DAN BERKARAKTER!!!
05 JULI 2011 48KARAKTER BANGSA
THANKS FOR ATTENTION
Matur Nuwun
aguspurnomosite.blogspot.com