FINAL LAPORAN PHBS.rtf

download FINAL LAPORAN PHBS.rtf

If you can't read please download the document

description

khvjv

Transcript of FINAL LAPORAN PHBS.rtf

4BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPerilaku hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. PHBS adalah semua perilaku yng dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.Mencegah lebih baik daripada mengobati, prinsip kesehatan inilah yang menjadi dasar pelaksanaan program PHBS . (depkes, 2015 ) Visi Misi Indonesia Sehat 2015 (depkes, 2015)VISIMasyarakat Sehat Yang Mandiri dan BerkeadilanMISIMeningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madaniMelindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilanMenjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatanMenciptakan tata kelola kepemerintahan yang baikSTRATEGIMeningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerja sama nasional dan global.Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.B.Tujuan PembelajaranSetelah mengikuti kegiatan field lab ini, diharapkan mahasiswamampu melakukan KIE PHBS dengan learning outcome berupa :Mampu menjelaskan tentang dasar pelaksanaan KIE PHBS di masing-masing wilayah kerja Puskesmas masing-masing kelompok mahasiswa. Mampu menjelaskan indikator penilaian PHBS dalam tatanan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, saran kesehatan, dan tempat umum. Mampu merinci manajemen program dan prosedur KIE PHBS keluarga yang memiliki bayi dan balita. Mampu merinci manjemen program dan prosedur KIR PHBS keluarga yang tidak memiliki bayi dan balita di wilayah kerja masing-masing Puskesmas. Pada kegiatan field lab kali ini mahasiswa diharapkan memahami indicator untuk segala lingkup PHBS. Namun pada kesempatan kali ini hanya dapat dilakukan kegiatan penilaian PHBS rumah tangga. Indikator yang digunakan menurut buku Pedoman Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga yaitu : NoVariabelIndikatorDefinisiI KIA dan Gizi1Persalinan Nakes Rumah tanga yang memiliki ibu hamil mempunyai akses pertolongan persalinan oleh petugas/ tenaga kesehatanPersalinan ditolong oleh Bidan atau Dokter2ASI EksklusifBayi emperoleh ASI eksklusif sejak usia 0-6 bulanBayi hanya diberi ASI saja sejak usia 0 ampai 6 bulan tanpa makanan tambahan lain termasuk susu formula3Penimbangan BalitaRumah tangga yang memiliki balita menimbangkan balitanya secara teratur sesuai jadwal (dapat dilihat buku KIA/ KMS) Penimbangan balita dilakukan satu bulan sekali/ minimal 8 kali setahun di sarana kesehatan (PKD, Posyandu, Puskesmas dll)4GiziAnggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam makanan dalam jumlah cukup untuk mencapai gizi seimbangAnggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam makanan dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan akan zat gizi yang mencakup sumber energi, protein, lemak, vitamin dan mineralIIKESLING5Air BersihAnggota rumah tangga menggunakan/ memanfaatkan air bersih untuk keperluan sehari hariAir bersih untuk : minum (sudah dimasak sampai mendidih, air minum dalam kemasan), memasak, mandi, dan mencuci.6Jambananggota rumah tangga menggunakan jamban sehatJamban yang digunakan oleh anggota rumah tangga adalah jamban yang memenuhi syaat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung tertutup)7Sampah anggota rumah tangga membuang sampah pada tempatnyasampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat pembuangan yang memenuhi syarat8Kepadatan HunianSetiap anggota rumah tangga menempati ruangan rumah minimal 9 meter persegiJumlah keseluruhan luas lantai rumah dibagi jumlah anggota rumah tangga sama dengan minimal 9 meter persegi9Lantai Rumahsemua ruangan rumah tempat tinggal rumah tangga berlantai kedap air ( bukan tanah) dan dalam keadaan bersihLantai kedap air (tegel, plester, keramik, kayu) yang dijaga kebersihannya setiap hariIIIGAYA HIDUP10Akifitas FisikAnggota rumah tangga yang berumur 10 tahun atau lebih melakukan akifitas fisik / olah ragaAktifitas fisik/ olah raga terukur minimal 30 meni/hari dan dilakukan 3-5 kali seminggu11Tidak MerokokAnggota rumah tangga tidakada yang merokokRumah bebas dari asap rokok12Kesehatan Gizi dan MulutAnggota rumah tanggamenggosok gigi minimal 2 kali sehari sesudah makan dan sebelum tidurMenggosok gigi 2 kali sehari menggunakan sikat gigi masing-masing dan pasta gigi13Miras/NarkobaAnggota rumah tangga tidak minum Miras dan tidak menyalahgunakan NarkobaTidak ada aggota rumah tanga yang membeli, menjual, dan menggunakan Miras serta menyimpan secara tidak sah narkobaIVUPAYA KESEHATAN MASYARAKAT14JKP (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan) Anggota rumah tangga menjadi peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan termasuk Dana Sehat, Askes, Askes Maskin, Jamsostek, dll15PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) Anggota rumah tangga melakukan PSN minimal seminggu sekali.Anggota rumah tangga melakukan PSN yaitu gerakan 3 M ( Menguras, Menutup, dan Mengubur) tempat penampungan air (bak mandi, tempayan, drum, ban bekas, tempat minum burung, vas bunga, barang bekas, dll) minimal seminggu sekaliBAB IIKEGIATAN YANG DILAKUKANSebelum kegiatan pada pertemuan ke-1 dilaksanakan, perwakilan dari kelompok kami telah melakukan survey pada hari Rabu, 30 September 2015 . Pada saat survey ini, kami sekaligus melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas mengenai serangkaian kegiatan yang akan dilakukan. Setelah melakukan koordinasi, didapatkan kesimpulan bahwa kegiatan Field Lab dengan topik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan.Pada pertemuan tersebut kelompok B-8 diberi amanah jumlah sasaran PHBS pada Desa Mayang sebanyak 120 tatanan rumah tangga.A. Pertemuan Pertama (Rabu, 07 Oktober 2015)Pada pertemuan pertama, bertempat di Puskesmas Gatak Sukoharjo kami melaporkan sejauh mana persiapan yang telah kita lakukan. Persiapan yang dilaporkan diantaranya mengenai rundown acara yang akan dijalani, slide presentasi yang akan ditampilkan pada pertemuan ke 3 . Selain itu kami juga mendapat bekal materi dari pihak puskesmas tentang PHBS Desa Mayang, dan perilaku warga Desa Mayang. Berhubung sasaran rumah atau kepala keluarga yang akan kami datangi cukup banyak, jadi kami membagi anggota kelompok kami yang berjumlah 12 orang menjadi 4 kelompok kecil, yang masing-masing kelompok kecil akan bertugas melakukan penyuluhan kepada 30 rumah. Setelah itu, Kami dan Instruktur lapangan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Mayang. Hasil dari koordinasi tersebut :jumlah sasaran, serta waktu penyuluhan dan didapatkan hasil sebagai berikut:Sasaran penyuluhan: Warga Desa MayangJumlah sasaran: 120 Kepala KeluargaLokasi penyuluhan: Puskesmas Gatak Oleh karena, sasaran kami 120 rumah tangga kami langsung terjun untuk survey PHBS pada pertemuan pertama setelah berkoordinasi dengan Kepala Desa Mayang. Kita membagi 12 orang menjadi 4 kelompok kecil yang bertugas pada RT yang berbeda-beda. Pembagian RT tersebut didasarkan pada keputusan Instruktur Lapangan. Pada hari pertama ini, kita menyelesaikan 40 dari 120 rumah tangga.B. Pertemuan Kedua (Rabu, 28 Oktober 2015)Pada kegiatan lapangan hari ke-2, kelompok B-8 berangkat dari kampus UNS kentingan pukul 06.30 wib dan tiba di Puskesmas Gatak pada pukul 07.50. Setiba di tempat, kami melakukan persiapan untuk survey hari ke dua. Persiapan yang dilakukan di antaranya menyiapkan lembar formulir survey PHBS sesuai cecklist. Sebelum memulai penyuluhan, kami berkoordinasi dengan Instruktur Lapangan kami. Setelah semua persiapan selesai, kami berdoa bersama dan berangkat dari puskesmas Gatak menuju Desa Mayang menggunakan mobil kami. Setelah tiba di puskesmas Gatak, kami langsung membagi menjadi 4 kelompok kecil untuk menyelesaikan 80 rumah tangga.Kelompok kecil yang sudah dibuat langsung menyebar menuju sasaran yang telah ditentukan untuk memberikan penyuluhan dan menilai keadaan rumah warga menurut formulir PHBS yang telah kami persiapkan sebelumnya, masing-masing kelompok kecil mendapat jatah 20 rumah tangga. Penilaian rumah warga menurut formulir PHBS dimulai pada pukul 08.15 dan selesai pada pukul 10.50. Pada pertemuan kedua ini, kami berpencar di RT yang belum kami datangi di Desa Mayang secara acak agar mendapatkan 80 rumah tangga. Setelah selesai kami kembali ke Puskesmas Gatak untuk melaporkan hasil survey PHBS kami ke Instruktur Lapangan.C. Pertemuan Ketiga (Rabu, 29 Oktober 2014)Kegiatan lapangan yang ketiga adalah pengumpulan laporan, presentasi kegiatan, dan evaluasi yang bertempat di Puskesmas Gatak Sukoharjo.BAB IIIPEMBAHASANA. Latar Belakang Tempat PenyuluhanDalam pelaksanaan Perilaku Hidup yang Bersih dan Sehat (PHBS) memiliki lima tatanan antara lain PHBS di Rumah Tangga,PHBS di institusi kesehatan, PHBS di lingkungan Sekolah, PHBS di tempat kerja, dan PHBS ditempat umum. Dan dalam kesempatan kali ini kami mendapat kesempatan melakukan kegiatan penilaian dan penyuluhan tentang PHBS di Rumah Tangga yang bertempat di Desa Mayang, kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.Pembelajaran Field Lab merupakan salah satu cara membekali mahasiswa agar siap berorientasi penuh pada masyarakat. Mahasiswa memperoleh berbagai tambahan ilmu dan pengalaman yang berharga dengan observasi langsung di lapangan, yang selanjutnya dapat diterapkan setelah lulus nanti di dunia praktik kedokteran. Karena salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa kedokteran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah kedokteran komunitas. Berdasarkan standar kompetensi dokter, daftar masalah komunitas yang sering dijumpai adalah Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Oleh karena itu, mahasiswa perlu berlatih untuk menguasai kompetensi tersebut melalui kegiatan field fab KIE PHBS.B. Survei PHBS di Rumah WargaPada kegiatan lapangan Field Lab hari pertama dan Kedua, kami mengadakan beberapa kegiatan yakni: survey PHBS ke rumah-rumah warga di desa Mayang, Kecamatan Gatak Sukoharjo.Pada kegiatan survey PHBS, kelompok kami dibagi menjadi 4 kelompok. Adapun hasil dari survey PHBS yang dilakukan yakni sebagai berikut:Total rumah disurvey : 120Rumah sehat paripurna : 15Rumah sehat utama : 93Rumah sehat madya : 11Rumah sehat pratama : 1Prosentase indikator penilaian: Kebiasaan bersalin nakes: 84% Pemberian ASI Ekslusif: 86%Penimbangan Balita Rutin: 65%Gizi seimbang: 83%Air bersih: 95%Jamban sehat: 96%Kebiasaan membuang sampah: 95%Cek kehamilan rutin min.4x: 77% Lantai kedap air: 52%Aktivitas fisik: 88% Bebas asap rokok: 52% Cuci tangan: 85% Gosok gigi: 96% Bebas Miras dan Napza: 89% Jamkes: 54% Pemberantasan Sarang Nyamuk: 94% Dari hasil survey tersebut dapat dikatakan bahwa masyarakat di desa Mayang rata-rata sudah mengerti terhadap pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan sudah menerapkan dengan baik. Diharapkan ke depannya, perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dapat ditingkatkan sehingga dapat mencapai kriteria Sehat Paripurna.Kriteria yang masih dirasa kurang atau belum tercapai maksimal dalam penilaian PHBS ini adalah:Lantai kedap air. 52% masyarakat di desa Mayang lantai rumahnya tidak kedap air. Mayoritas belum ditekel sehingga berisiko meningkatkan kelembapapan rumah. Tidak merokok (52%). Hanya 52% warga desa mayang yang kami survey tidak merokok pada rumah tangganya masing-masing. Sehingga hal ini berisiko untuk terjadinya risiko penyakit kardiovaskuler dan kanker akan meningkat. Namun bagi pemilik bayi mayoritas sudah tahu jika ketika merokok harus diluar rumah.Jaminan kesehatan. 54% dari 120 rumah yang kami survey pada warga desa Mayang tidak memiliki kartu jaminan kesehatan. Hal tersebut terjadi karena belum gencarnya sosialisasi tentang kartu jamianan kesehatan dari perangkat desa maupun pihak Puskesmas sehingga warga tidak tahu alur pendaftaran dan kegunaanny.Penimbangan balita rutin(65%). 65% dari 120 rumah yang kami survey tidak menimbang balita secara rutin, karena beberapa warga lupa walaupun sudah mengetahuinya.Cek kehamilan rutin (77%), sudah baik namun belum paripurna. Hal ini dikarenakan beberapa tidak mengetahui ataupun mengetahui namun lupa karena tidak mencatat waktu cek rutin kehamilan.Kendala Selama Survey PHBS Beberapa kendala yang dialami kelompok selama melakukan kegiatansurvey PHBS yakniMayoritas rumah warga Desa Mayang tutup karena kami survey pagi hari sampai pukul 11.30 dan waktu tersebut bersamaan dengan waktu kerja warga Desa Mayang.Beberapa warga keluar topik ketika kami survey sehingga membuat waktu lama dan tidak efektif.Solusi dan Saran Kegiatan Field Lab PHBSSecara umum di Desa Mayang ini taraf PHBSnya sudah mencapai sehat utama. Namun, setidaknya ada lima indikator yang masih perlu diperbaiki, yaitu lantai kedap air, kebiasaan merokok, jaminan kesehatan, penimbangan balita rutin, dan cek kehamilan rutin. Perlu disosialisasikan lagi mengenai kelima hal tersebut, utamanya program jaminan kesehatan karena menurut pengamatan kami masih banyak yang belum mengetahui dan belum terdaftar dalam program ini. Hal ini kemungkinan dapat terjadi karena masih barunya progam BPJS berjalan sehingga yang didaftarkan melalui puskesmas memang belum banyak.Lantai kedap air, cek kehamilan rutin dan penimbangan rutin perlu sosialisasi lagi agar warga mengetahui dampak positif dan negatif dari indikator tersebut.Selain kelima masalah tersebut, indikator yang masih menjadi masalah terutama di desa Mayang adalah bebas asap rokok. Sebagian penduduk sudah mengerti bahwa merokok di dalam rumah tidak baik karena bisa membahayakan istri dan anak mereka, namun sebagian lagi masih belum. Sebaiknya, penduduk yang merupakan perokok aktif tidak hanya dihimbau untuk tidak merokok di dalam rumah tetapi juga dihimbau untuk berhenti merokok. Saran dari kami dilakukan pelatihan untuk mengganti rokok dengan hal lain seperti permen sehingga angka konsumsi rokok dan kematian akibat merokok dapat ditekan.BAB VPENUTUPKesimpulan Dalam kesempatan kali ini kami mendapat kesempatan melakukan kegiatan penilaian PHBS di Rumah Tangga yang bertempat di Desa Mayang, Kec. Gatak, Kab. SUKOHARJO. Selama pelaksanaan di lapangan, kami dipandu oleh ibu bidan dan Instruktur lapangan dari pihak Puskesmas. Total rumah yang disurvey adalah 120 dengan 12 sehat paripurna, 93 rumah sehat utama, 11 rumah sehat madya dan 1 rumah sehat pratama. Kriteria yang masih dirasa kurang atau belum tercapai maksimal dalam penilaian PHBS ini adalah lantai kedap air, tidak merokok, jaminan kesehatan, penimbangan balita rutin, kesehatan atau pemeriksaan minimal 4 kali selama kehamilan.Beberapa kendala yang dialami kelompok selama melakukan kegiatan survey PHBS berupa faktor waktu survey dan sering keluar topik wawancara. Saran Puskesmas Perlu disosialisasikan kembali tentang program jaminan kesehatan, supaya masyarakat mengerti apa itu jaminan kesehatan, keuntungannya bila tergabung dalam sistem kesehatan ini, dan bagaimana cara mendaftarnya. Sebagian penduduk sudah mengerti bahwa merokok di dalam rumah tidak baik karena bisa membahayakan istri dan anak mereka, namun sebagian lagi masih belum. Sebaiknya, penduduk yang merupakan perokok aktif tidak hanya dihimbau untuk tidak merokok di dalam rumah tetapi juga dihimbau untuk berhenti merokok. Saran dari kami dilakukan pelatihan untuk mengganti rokok dengan hal lain seperti permen sehingga angka konsumsi rokok dan kematian akibat merokok dapat ditekan. Cek kehamilan dan penimbangan balita rutin perlu selalu mengingatkan warga karena beberapa warga lupa waktu cek kehamilan.Peserta Field Lab Selama pelaksanaan field lab topic PHBS di Desa Mayang, kami mendapatkan sambutan yang sangat hangat baik dari penduduk maupun dari kader-kader kesehatan setempat. Hal yang cukup menghambat efektivitas dan efisiensi selama penyelidikan dan penyuluhan adalah sering keluarnya topik wawancara. Selain itu, waktu survey kami pagi hari yang mana waktu kerja warga desa Mayang sehingga mayoritas warga rumahnya ditutup. DAFTAR PUSTAKADepartemen Kesehatan RI. 2003. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) Pengertian dan Pelaksanaannya. http://depkes.go.id/downloads/JPKM.pdfHanim, Diffah. 2011. Buku Panduan Field Lab Komunikasi Informasi EdukasiPHBS (Pola Hidup Bersih Sehat). Surakarta : FK UNS.Pusat Promosi Kesehatan. 2013. Terapkan 10 Indikator PHBS Dalam LingkunganKeluarga. http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/topik-kesehatan/106- terapkan-10-indikator-phbs-dalam-lingkungan-keluargahttp://www.depkes.go.id/article/view/13010100001/profil-visi-dan-" http://www.depkes.go.id/article/view/13010100001/profil-visi-dan-misi.html#sthash.U4PRhy03.dpuf FOTO KEGIATAN