Flokulator Rapi

13
TUGAS UTILITAS DAN PENGGERAK MULA (KMA 343) Disusun Oleh: Delvi Tianingsih (1015041028) Nine Tria Rossa (1015041039) Rezki Ika Pratiwi (1015041047) Silvia Febriani (1015041065)

Transcript of Flokulator Rapi

TUGAS UTILITAS DAN PENGGERAK MULA(KMA 343)

Disusun Oleh:

Delvi Tianingsih(1015041028)Nine Tria Rossa (1015041039)Rezki Ika Pratiwi(1015041047)Silvia Febriani(1015041065)

JURUSAN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG2013

DAFTAR ISI

Cover...............................................................................................i

Daftar Isi...............................................................................................ii

Bab I Pendahuluan1.1 Latar Belakang.......................................................................11.2 Tujuan.......................................................................1

Bab II Isi2.1 Flokulator.......................................................................2.2 Sedimentasi.......................................................................2.3 RO- Rivers Osmosis.......................................................................

Bab III Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Bab IPendahuluan

1.1 Latar Belakang1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan referensi dalam menambah pengetahuan mengenai unit utilitas khususnya tentang flokulator, sedimentasi dan river osmsis.

Bab IIIsi

2.1 Flokulator

2.1.1 Definisi FlokulatorFlokulator adalah alat yang digunakan untuk flokulasi. Pada hakekatnya flokulator adalah kombinasi anatara pencampuran dan pengadukan sehingga flok-flok halus yang terbetuk pada bak pencampur cepat akan saling bertumbukan dengan paartikel-partikel kotoran atau flok-flok yang lain sehingga terjadi gumpalan-gumpalan flok yang dan stabil. Flokulasi adalah suatu proses penggabungan partikel-partikel menjadi satu sehingga ukurannya berubah menjadi besar, agar dapat disaring atau diendapkan.

2.1.2 Prinsip Kerja Flokulatoryaitu untuk menyiapkan peningkatan banyaknya kontak antarapartikel-partikel koagulasi yang tersuspensi di dalam air dengan pengadukan yang cukup. Selama pengadukan, partikel - partikel bersatu, menghasilkan bentuk yang lebih besar dan lebih mudah untuk menghilangkan flok-floknya. Dengan cara melakukan pengadukan lambat agar jangan sampai mikro flok yang sudah menggumpal pecah kembali menjadi bentuk semula, maka perlu adanya desain khusus bentuk flokulator tersebut.

Gambar 1. Flokualasi(http://water.me.vccs.edu/courses/env110/lesson4.htm)

2.1.3 Fungsi Dari Alat FlokulatorFungsi flokulator adalah untuk pembentukan flok-flok agar menjadi besar dan stabil sehingga dapat diendapkan dengan mudah atau disaring. Untuk proses pengendapan dan penyaringan maka pertikel-partikel kotoran halus maupun koloid yang ada dalam air baku harus digumpalkan menjadi flok-flok yang cukup besar dan kuat untuk dapat diendapan dan disaring.

2.1.4 Macam-macam FlokulatorBerdasarkan cara kerjanya flokulator dibagi menjadi tiga yaitu:1. Flokulator pneumatic dirancang dengan cara mensuplai udara ke dalam bak flokulasi , yakni cara kerjanya sama seperti yang dilakukan pada aerasi, bedanya suplai udara yang diberikan ke bak flokulasi tidak sebesar pada bak aerasi. Jenis flokulator ini jarang sekali kita temukan saat ini, tetapi yang paling sering adalah flokulator secara mekanis.

Gambar 3. Flokulator Penumatic(http://bennysyah.edublogs.org/2006/12/14/salahkah-bersikap-keras-dalam-dakwah-3/)

2. Flokulator mekanis; paling banyak kita jumpai saat ini, bentuk serta desainnya pun bermacam-macam. Prinsip kerja jenis flokulator ini adalah dengan cara pengadukan (mixing),karena bentuknya yang bermacam-macam inilah maka bentuk ini sangat familiar bagi seorang engineer.

Gambar 2. Flokulator mekanis (mixing)(http://www.co.all.biz/hu/flokulator-g7739)

3.Flokulator baffle yakni cara kerjanya air limbah berjalan dengan cara mengitari sekat-sekat yang ada.

Gambar 2. Flokulator Baffle (http://bennysyah.edublogs.org/files/2007/04/contact-chlorination.gif)

2.1.5 Cara kerja Alat FlokulatorCara pengadukan dalam proses flokulasi ada dua cara yaitu pengadukan berdasarkan energi yang ada dalam air itu sendiri dan pengadukan berdasarkan energi mekanik dari luar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang susunan dan bentuk bak flokulator yakni antara lain: Bak flokulator harus diletakkan di antara bak pencampur cepat dan bak pengendapan dan lebih baik lagi jika antara bak flokulator menyatu atau bergabung jadi satu. Untuk bak flokulator yang standar (bentuk persegi pamjang), harus dilengkapi dengan peralatan pengadukan atau aliran dengan sekat (baffle flow) yang berfungsi untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kecepatan pengadukan harus dapat diatur atau dikontrol agar dapat disesuaikan dengan kondisi kualitas air bakunya. Keccepatan pengadukan (kecepatan putar) untuk flokulator dengan pengadukan dari luar antara 15-18 cm/detik, sedangkan untuk flokulator tipe aliran dengan sekat, kecepatan rata-rata dalam bak antara 15-30 cm/detik. Bentuk dan konstruksi bak flokulator harus sedemikian rupa agar terhindar terjadinya aliran singkat atau aliran stagnan (diam). Baik flokulator harus dilengkapi dengan peralatan untuk penghilangan lumpur atau lebih atau buih yang mungkin terjadi.

2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan FlokulatorKelebihan Flokulator:1. tipe hidraulik lebih sederhana sehingga lebih disukai untuk penggunaan pada pabrik skala kecil dimana keterampilan operator tidak begitu baik

Kekurangan Flokulator:1. Kelemahan utama dari flokulator hidraulik antara lain: fleksibilitas yang kecil dalam merespon perubahan mutu air baku parameter hidraulik adalah fungsi dari aliran dan tidak dapat dirubah dalam proses head loss dapat berpengaruh nyata pembersihan dapat menjadi sulit kecuali jika disain menyediakan cara pembersihan yangbaik

2. Kekurangan flokulator baffle, yaitu: kekurangan fleksibilitas untuk intensitas pengadukan; head losstinggi jika baffle atas dan bawah digunakan; beberapa laju alir pabrik mungkin bervariasipada selang 1:4 dalam satu hari proses sehingga pencapaian pencampuran yang baik padaaliran yang digunakan menjadi sulit3. Kekurangan flokulator mekanik vertical: banyak unit dibutuhkan pada pabrik besar; biayacapital yang tinggi untuk papan pereduksi kecepatan., Flokulator mekanik horizontal:instalasi dan pemeliharaan yang tepat sangat diperlukan; sulit untuk meningkatkan energiinput; banyak masalah dengan penjajaran tangkai.4. Masalah utama dari flokulator gravel adalah fouling, baik oleh intersepsi flok ataupun pertumbuhan biologis dari media.

Sistem mekanik memerlukan program pemeliharaan yang lebih intensif daripada sistemnon-mekanik. Oleh karena itu, tipe gravel dan baffle lebih sesuai untuk sistem yangberada pada lokasi yang terpencil dan dimana pelatihan untuk operator tidak tersedia. ( Muhammad, Gusti: 2012 )

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Gusti. 2012. Flokulator. http://gusti-muhammadh.blogspot.com/2012/05/flokulator-air-bersih.html. Diakses pada tanggal 6 Maret pukul 15.30 WIB.