Format laporan

9
DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1.1. Pendahuluan .................................................................... 1.2. Tujuan Praktikum ............................................................ BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................... 2.1. Tinjauan Pustaka ............................................................. BAB III METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................... 3.2. Alat dan Bahan ................................................................ 3.3. Prosedur Kerja ................................................................. 3.4. Analisis Data ................................................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................... 4.1. Hasil ............................................................................... 4.2. Pembahasan .................................................................... BAB V KESIMPULAN ............................................................ 5.1. Kesimpulan ..................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................... LAMPIRAN .............................................................................

Transcript of Format laporan

Page 1: Format laporan

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN .........................................................

1.1. Pendahuluan ....................................................................

1.2. Tujuan Praktikum ............................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................

2.1. Tinjauan Pustaka .............................................................

BAB III METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................

3.2. Alat dan Bahan ................................................................

3.3. Prosedur Kerja .................................................................

3.4. Analisis Data ...................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................

4.1. Hasil ...............................................................................

4.2. Pembahasan ....................................................................

BAB V KESIMPULAN ............................................................

5.1. Kesimpulan .....................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................

LAMPIRAN .............................................................................

Page 2: Format laporan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang

dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya

kehidupan di bumi pun dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk

hidup menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap keberadaan cahaya.

Tumbuh-tumbuhan memenfaatkan cahaya untuk proses fotosintesis yang

dapat menghasilkan karbohidrat yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan

manusia. Binatang juga memanfaatkan cahaya untuk memeperoleh informasi

tentang keberadan lingkungannya. Bahkan ada juga binatang yang benar-benar

bergantung pada cahaya seperti arthopoda dan kordata.

Tanpa dipungkiri, manusia juga sangat bergantung terhadap keberadaan

cahaya. Tanpa cahaya kita tidak akan bisa apa-apa, sebagai contohnya proses

melihat meskipun mata kita normal tapi jika tidak ada cahaya maka kita tidak

akan bisa melihat. Begitu pentingnya peranan cahaya bagi makhluk hidup, oleh

karena itu dalam laporan ini akan dibahas cahaya yang melewati celah sempit

yang disebut difraksi.

1.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :

1. Menentukan panjang gelombang sinar laser

2. Menentukan ketebalan rambut

Page 3: Format laporan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis sumber cahaya.

Alat ini terdiri dari sejumlah besar slit-slit paralel yang berjarak sama. Suatu kisi

dapat dibuat dengan cara memotong garis-garis paralel di atas permukaan plat

gelas dengan mesin terukur berpresisi tinggi. celah diantara goresan-goresan

adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah-celah

yang terpisah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Difraksi

adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.

Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Pembelokan

gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah disebut

difraksi gelombang (Anonim, 2012).

Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam

jumlah banyak. Jika seberkas sinar dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi dan

dapat menghasilkan suatu pola difraksi di layar. Jarak antara celah yang berurutan

(d) disebut tetapan kisi. Jika jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang (cm)

dinyatakan dengan N, maka :

d = 1/N (1)

Menurut Soekarno, (1996: 150-155) dalam situs Firarizqy Candradari

Agfa mengatakan seberkas sinar tegak lurus kisi dan sebuah lensa konvergen

digunakan untuk mengumpulkan sinar-sinar tersebut ke titik P yang dikehendaki

pada layar. Distribusi intensitas yang diamati pada layar merupakan gabungan

dari efek interferensi dan difraksi. Setiap celah menghasilkan difraksi seperti yang

telah diuraikan sebelumnya, dan sinar-sinar yang terdifraksi sebelumnya tersebut

berinterferensi pada layar yang menghasilkan pola akhir.

Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan

bayangan terang yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di

samping itu, terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah

tersebut di sebelah menyebelah bayangn aslinya, dan yang semakin ke tepi,

Page 4: Format laporan

terangnya semakin merosot. Jadi seolah-olah sinar cahaya yang lolos lawat celah

itu ada yang dilenturkan atau didifraksikan kearah menyamping. Gejala difraksi

demikian tak lain ialah interferensi sinar-sinar gelmbang elektromagnetik cahaya

dari masing-masing bagian medan gelombang sebagai sumber gelombang cahaya

(Soedojo,2004 : 123).

Suparmona menjelaskan peristiwa pembelokan cahaya ke belakang

penghalang disebut peristiwa difraksi. Difraksi pertama kali diungkapkan oleh

Fransesco Grimaldi (1618-1663), walaupun Newton tidak menerima kebenaran

teori tentang gelombang cahaya, sedangkan Huygens tidak mempercayai difraksi

ini walaupun dia yakin akan kebenaran teori gelombang cahaya . Huygen

berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya efektif pada titik-titik singgung

dengan selubungnya saja, sehingga tidak memungkinkan terjadinya difraksi.

Kisi dapat dibuat dengan mesin presisi berupa garis-garis pararel yang

sangat halus dan teliti di atas pelat kaca. Jarak yang tidak tergores di antara garis-

garis tersebut berfungsi sebagai celah. Transparansi fotografis dari kisi yang asli

bisa digunakan sebagai kisi yang murah. Kisi yang berisi 10.000 garis per

sentimeter adalah umum saat ini dan sangat berguna untuk pengukuran panjang

gelombang dengan tepat. Kisi difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi

transmisi. Berkas cahaya yang melalui setiap celah tanpa pembelokkan (θ=0

derajat) berinteferensi konstruktif untuk menghasilkan garis terang di tengah

layar. Inteferensi konstruktif juga dapat terjadi pada sudut θ sedemikian rupa

sehingga berkas dari celah yang bersisian menempun jarak ekstra sejauh selisih l

= perkalian orde dengan panjang gelombangnya, di mana m marupakan bilangan

bulat.

Jika d adalah jarak antara celah, maka selisih l adalah perkalian jarak lebar

antara celah dengan sin θ = mD/λ adalah kriteria untuk mendapatkan maksimum

terang di mana m = 0, 1, 2, dan seterusnya. Persamaan ini sama dengan situasi

persamaan ganda, dan kembali m disebut orde dari pola tersebut (Giancoli, 2001).

Cahaya yang keluar dari dua celah kisi yang berurutan memenuhi

persamaan:

Page 5: Format laporan

m λ= d sin θ atau d.Y/L = m λ (2)

Di mana:

m = orde pola difraksi (0, 1, 2, ...)

d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)

λ = panjang gelombang cahaya yang digunakan

θ = sudut lenturan (difraksi)

Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n

L= jarak kisi ke layar

BAB III METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum difraksi cahaya dilakukan pada hari Rabu, 07 Januari 2015

di Laboratorium Fisika Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan

Alam Universitas Tanjungpura.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu :

a. Kisi Difraksi N= 100/mm dan N=300/mm

b. Mistar

c. Layar

d. Sumber cahaya ( Sinar Laser )

e. Statif dan penjepit

3.3. Prosedur Kerja

1. Diletakan kisi 100/mm dan rangkai dengan jarak 25 cm dari layar

2. Diamati spectrum yang terjadi melalui kisi

3. Diukur jarak antara titik terang pusat ke orde 2

4. Diulangi langkah 1-3 untuk L 30, 35, 40, 50 cm.

Page 6: Format laporan

5. Diganti kisi 100/mm menjadi kisi 300/mm

6. Diulangi langkah kerja persis pada percobaan kisi 100/mm

7. Setelah pengambilan data pada kedua kisi selesai diganti kisi dengan

menggunakan rambut

8. Diamati spektrum yang terjadi melalui kisi (rambut) pada jarak 25, 30, 35,

40, dan 50 cm

9. Diukur jarak antara titik terang pusat ke orde 2

10. Dicatat hasil data pengamatan dan di hitung ketebalan rambut

3.4. Analisis Data

3.4.1 Rumus yang digunakan

d = 1/N

dimana:

d = Jarak antara celah yang berurutan (cm)

N = Jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang

d.(Y/L) = m λ

dimana:

m = orde pola difraksi (0, 1, 2, ...)

d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)

λ = panjang gelombang cahaya yang digunakan

θ = sudut lenturan (difraksi)

Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n

L =jarak kisi ke layar

Page 7: Format laporan

3.4.2 Tabel pengamatan

N= 105/m

N L (m) Y (m) Y/L d= 1/N λ (m)

2 0,25 0,033 0,132 0,00001 6,6E-07

2 0,3 0,04 0,133333 0,00001 6,667E-07

2 0,35 0,045 0,128571 0,00001 6,429E-07

2 0,4 0,05 0,125 0,00001 6,25E-07

2 0,5 0,063 0,126 0,00001 6,3E-07

6,449E-07

N= 3. 105/m

N L (cm) Y (m) Y/L d= 1/N λ (m)

2 0,25 0,1 0,4 3,33E-06 6,667E-07

2 0,3 0,12 0,4 3,33E-06 6,667E-07

2 0,35 0,14 0,4 3,33E-06 6,667E-07

2 0,4 0,16 0,4 3,33E-06 6,667E-07

2 0,5 0,2 0,4 3,33E-06 6,667E-07

6,667E-07

Λrzmbut= 6,328E-07 m

N λ (m) L (m) Y (m) d (m)

2 6,328E-07 0,25 0,005 6,33E-05

2 6,328E-07 0,3 0,006 6,33E-05

2 6,328E-07 0,35 0,007 6,33E-05

2 6,328E-07 0,4 0,01 5,06E-05

2 6,328E-07 0,5 0,014 4,52E-05

5,71E-05

Page 8: Format laporan

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.2. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Dari percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Kisi difraksi merupakan penyebaran gelombang suatu piranti untuk

mengnalisis dari sumber cahaya.

2. Semakin banyak celah atau kisi maka semakin kecil panjang

gelombangnya. Hal tersebut dapat diketahui dengan menggunakan

rumus: λ = untuk menentukan jarak antara dua baris (d)

menggunakan rumus d = 1/N.

3. Pada setiap orde panjang gelombang lebih kecil karena orde

berbanding terbalik dengan panjang gelombang.

4. Difraksi kisi terjadi ketika cahaya mengenai celah sempit pada

kisi, cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi akan terjadi difraksi

yang menghasilkan bagian gelap dan terang tapi jika cahaya

polikromatis dilewatkan pada kisi maka akan timbul spectrum warna.

5. Apabila menggunakan cahaya monokromatis akan terjadi tempat

terang pada layar yang dipengaruhi oleh persamaan sin θ = m λ/d. pada

percobaan kali ini tidak menggunakan monokromatis karena cahaya

monokromatis hanyamempunyai satu spektrum sehingga cahaya dapat

terurai.

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: Format laporan

Agfa, Firarizqy Candradari. 2013. “Laporan Praktikum Kisi Difraksi” http://notec

haca.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-kisi-difraksi.html diakses 12

Januari 2015

Anonim.2012.“LaporanPraktikumKisiDifraksi”.http://goes2physic.blogspot.com/2012/02

/laporan-praktikum-kisi-difraksi.html diakses 12 Januari 2015

Giancoli, Douglas C.2001. Fisika Universitas edisi 5 jilid 2 (terjemahan). Jakarta:

Erlangga.

Supramono, Eddy.2005. Fisika dasar II. Malang: UM Press.

LAMPIRAN