Fungsi Normal Dari Perikardium

32
Dinding jantung terdiri daripada tiga lapisan. Lapisan terluar dikenali sebagai perikardium (pericardium), lapisan tengah dipanggil myokardium (myocardium), dan lapisan terdalam dipanggil endokardium (endocardium). Perikardium boleh dibahagikan lagi kepada dua lapisan iaitu fibrous pericardium (luar) dan serous pericardium (dalam). Myokardium adalah lapisan yang paling tebal dan terdiri daripada otot jantung. Ia membentuk majoriti keseluruhan dinding jantung. Endokardium merupakan lapisan terdalam yang terdiri daripada sel epitelium leper dan tisu penyambung. Dinding Jantung Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan : Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas jaringan ikat. Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksiutnuk memompa darah. Kontraksi miokardium menekan darah keluar ruang menuju arteri besar. Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotellial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung (Ethel, 2003:229) Fungsi normal dari perikardium: Perikardium visceral merupakan membran serous bersama-sama dengan perikardium parietalis membentuk cavum perikardium yang berisikan “ultrafiltrate of plasma” dalam jumlah yang kecil (15-50ml). Dalam keadaan yang normal pericardium mencegah dilatasi tiba-tiba dari ruang jantung pada saat melaksanakan tugasnya dan dengan hipervolemia. Perikardium juga membatasi posisi anatomi dari jantung, meminimalkan friction antara jantung dan struktur-struktur yang mengelilinginya, mencegah displacement dari jantung dan kekakuan dari pembuluh darah besar dan mungkin mencegah penyebaran infeksi dari paru-paru dan cavum pleura ke jantung.

Transcript of Fungsi Normal Dari Perikardium

Page 1: Fungsi Normal Dari Perikardium

Dinding jantung terdiri daripada tiga lapisan. Lapisan terluar dikenali sebagai perikardium (pericardium), lapisan tengah dipanggil myokardium (myocardium), dan lapisan terdalam dipanggil endokardium (endocardium). Perikardium boleh dibahagikan lagi kepada dua lapisan iaitu fibrous pericardium (luar) dan serous pericardium (dalam). Myokardium adalah lapisan yang paling tebal dan terdiri daripada otot jantung. Ia membentuk majoriti keseluruhan dinding jantung. Endokardium merupakan lapisan terdalam yang terdiri daripada sel epitelium leper dan tisu penyambung.

Dinding JantungDinding jantung terdiri dari 3 lapisan :•Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat.•Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi u t n u k m e m o m p a d a r a h . K o n t r a k s i m i o k a r d i u m m e n e k a n d a r a h k e l u a r   ruang menuju arteri besar.•E n d o k a r d i u m d a l a m t e r s u s u n d a r i l a p i s a n e n d o t e l l i a l y a n g m e l a p i s i  pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung (Ethel, 2003:229)

Fungsi normal dari perikardium:Perikardium visceral merupakan membran serous bersama-sama dengan perikardium parietalis membentuk cavum perikardium yang berisikan “ultrafiltrate of plasma” dalam jumlah yang kecil (15-50ml). Dalam keadaan yang normal pericardium mencegah dilatasi tiba-tiba dari ruang jantung pada saat melaksanakan tugasnya dan dengan hipervolemia. Perikardium juga membatasi posisi anatomi dari jantung, meminimalkan friction antara jantung dan struktur-struktur yang mengelilinginya, mencegah displacement dari jantung dan kekakuan dari pembuluh darah besar dan mungkin mencegah penyebaran infeksi dari paru-paru dan cavum pleura ke jantung.

1. DEFINISIPengertian Pericarditis:Pericarditis adalah peradangan pada perikardium (kantung fibrosa yang mengelilingi jantung ) Sebuah karakteristik nyeri dada sering hadir. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti infeksi virus pada percardium, idiopatik penyebab, perikarditis uremik, infeksi bakteri di precardium (untuk ie Mycobacterium tuberculosis ), pasca-infark perikarditis (perikarditis karena serangan jantung), atau Dressler s ' perikarditis.

Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya. Perikarditis dibagi atas perikarditis akut, sub akut dan kronis. Yang sub akut dan kronis mempunyai etiologi dan pengobatan yang sama.

2. KLASIFIKASI PERICARDITISPerikarditis dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi inflamasi eksudat atau dengan kata lain komposisi cairan yang terakumulasi sekitar jantung.

Page 2: Fungsi Normal Dari Perikardium

Jenis meliputi:

serousserous bernanah fibrinous caseous hemorrhagic Post infark

Tergantung pada waktu presentasi dan durasi, perikarditis dibagi menjadi akut "dan" kronis "bentuk". perikarditis akut lebih umum dari perikarditis kronis, dan dapat terjadi sebagai komplikasi dari infeksi, kondisi imunologi, atau bahkan sebagai hasil dari serangan jantung (infark miokard). Perikarditis kronis namun kurang umum, suatu bentuk yang perikarditis konstriktif

Berikut ini adalah klasifikasi klinis akut vs kronis:  Klinis: akut (<6 minggu), subakut (6 minggu sampai 6 bulan) dan kronis (> 6 bulan)Substernal atau kiri prekordial berhubung dgn selaput dada Nyeri dada dengan radiasi ke punggungan trapezius (bagian bawah tulang belikat di belakang), yang lega dengan duduk dan membungkuk maju dan diperparah dengan berbaring (telentang atau terlentang posisi) atau inspirasi (mengambil napas dalam), adalah rasa sakit karakteristik perikarditis. [2] Rasa sakit, bisa menyerupai nyeri angina pectoris atau serangan jantung tetapi berbeda dalam bahwa perubahan rasa sakit dengan posisi tubuh, sebagai lawan dari serangan sakit jantung yang seperti tekanan, dan konstan dengan radiasi ke lengan kiri dan / atau rahang. Gejala lain dari perikarditis mungkin termasuk kering batuk , demam , kelelahan, dan kecemasan. Karena kesamaan dengan infark miokard (serangan jantung) sakit, perikarditis bisa misdiagnosed sebagai akut infark miokard (serangan jantung) hanya berdasarkan data klinis dan sangat ekstrim kecurigaan pada bagian diagnostik yang diperlukan. Ironisnya akut infark miokard (serangan jantung) juga dapat menyebabkan perikarditis, tetapi sering gejala menyajikan bervariasi cukup untuk menjamin diagnosis. Tabel berikut mengatur presentasi klinis perikarditis:

Classification and external resources Klasifikasi dan sumber daya eksternal 

Gambar.1An ECG showing pericarditis. Sebuah EKG menunjukkan perikarditis. Note the ST elevation in multiple leads with slight reciprocal ST depression in aVR. Perhatikan elevasi ST dalam memimpin beberapa dengan ST depresi timbal balik sedikit di aVR.

Page 3: Fungsi Normal Dari Perikardium

 Gambar.2An ECG showing pericarditis. Sebuah EKG menunjukkan perikarditis.

Karakteristik / Parameter

Pericarditis Infark miokard

Nyeri Deskripsi

Sharp, berhubung dgn selaput dada ,-sternum (di bawah) sternum atau kiri prekordial (kiri) dada nyeri retro

Digambarkan sebagai "gajah di dada."

Radiasi

Sakit memancarkan ke punggungan trapezius (dengan porsi terendah dari skapula di belakang) atau radiasi tidak.

Sakit memancarkan ke rahang, atau kiri atau lengan, atau tidak memancarkan.

 Pengerahan tenaga

Tidak mengubah rasa sakit Dapat meningkatkan rasa sakit

Posisi Nyeri lebih buruk terlentang atau pada saat inspirasi (menghirup)

Tidak posisional

 Mulai / durasi

sakit mendadak, yang berlangsung selama berjam-jam atau kadang-kadang hari sebelum pasien datang ke UGD

Tiba-tiba atau kronis memburuk rasa sakit yang bisa datang dan pergi di paroxysms atau dapat bertahan selama berjam-jam sebelum pasien memutuskan untuk datang ke UGD

Table.1

Klasik tanda perikarditis adalah menggosok gesekan Auskultasi pada pemeriksaan kardiovaskular biasanya di kiri bawah perbatasan sternum. Tanda-tanda fisik lainnya termasuk pasien dalam kesusahan, sakit dada posisi, diaforesis (keringat berlebihan), dan kemungkinan gagal jantung dalam bentuk precardial tamponade menyebabkan paradoxus pulsus , dan 's triad Beck hipotensi (karena penurunan cardiac output ), jauh (teredam ) jantung suara, dan JVD (distensi vena jugularis).

3. PENYEBAB Infeksi Perikarditis dapat disebabkan oleh virus , bakteri , atau jamur infeksi. The virus patogen yang paling umum secara tradisional telah dianggap coxsackievirus berdasarkan studi pada anak-anak dari tahun 1960-an, tetapi data terakhir menunjukkan bahwa orang dewasa yang paling

Page 4: Fungsi Normal Dari Perikardium

sering terpengaruh dengan sitomegalovirus , virus herpes , dan HIV . Pneumococcus atau perikarditis TB adalah para bakteri bentuk paling umum. bakteri anaerob juga dapat menyebabkan langka. Perikarditis jamur biasanya karena histoplasmosis , atau dalam immunocompromised host Aspergillus , Candida , dan Coccidioides. Penyebab paling umum di seluruh dunia adalah perikarditis perikarditis menular dengan Tuberkulosis. Lainnya

Idiopatik : Tidak etiologi diidentifikasi ditemukan setelah pengujian rutin. Imunologi kondisi termasuk lupus eritematosus sistemik (lebih umum di kalangan

wanita) atau demam rematik Myocardial Infarction ( Sindrom Dressler ) Trauma ke jantung, misalnya tusuk, mengakibatkan infeksi atau peradangan Uremia ( perikarditis uremik ) Keganasan (sebagai fenomena paraneoplastic ) Efek samping dari beberapa obat, misalnya isoniazid, siklosporin, hydralazine,

warfarin, dan heparin Radiasi induksi Diseksi aorta Tetrasiklin Postpericardiotomy sindrom : Biasanya setelah CABG operasi 

    FatogenesisVirus tampak kepentingannya meningkat sebagai penyebab perikarditis primer. Sebenarnya beberapa peneliti percaya bahwa virus terutama menyebabkan kasus perikarditis “idiopatik” akut, walaupun tidak semua. Diantara kasus perikarditis virus yang dikenal yang disebabkan oleh virus Coxsackie B, influenza A, dan B, beberapa virus ekho dan epstein-barr (dalam hubungan dengan mononukleosis) amat penting. Patogenesis perikarditis virus tidak jelas. Sering terjadi infeksi akut saluran bagian pernafasan bagian atas, walaupun demikian tidak diketaui dengan jelas virus penyebab itu kemudian menyebar ke dalam perikardium. Terdapat beberapa penunjang pandangan itu, bahwa banyak virus tidak secara langsung menyerang jaringan perikardium,tetapi lebih utama dengan berbagai cara menggalakan hipersensitivitas yang kemudian melibatkan perikardium.Bakteri dapat mencapai perikardium baik secara langsung dari struktur terkena seperti paru dan pleura, atau oleh karena penyebarn hematogen atau limfatik. Pada tahun-tahun terakhir ini, angka kejadian perkaditis bakteri telah nyata menurun. Meskipun penyebab stafilokokus dan tuberkulosis tetap penting. Terutama pada anak, perikarditis stafilokokus relatif sering dan hampir selalu diikuti entah dengan pneumoni atau osteomielitis. Nyatanya baik penyertaan perikarditis spesis yang menguasai gambaran klinik maupun hanya sebagian kecil gambaran klinik, memang bervariasi.Perikarditis bakteri telah merosot kepentingannya, jamur dan protozoa telah menjadi lebih penting selaku penyakit perikardium. Sering kali dsertai dengan miokarditis. Diantara jamur, koksidioides imitis, histoplasma kapsulatum dan kandida albikans, dan diantara protozoa, toksoplasma gondi, dapat menyebabkan keterlibatan perikardium yang tampaknya primer, dan harus dicurigai pada kasus peikarditis idiotik.

Page 5: Fungsi Normal Dari Perikardium

Diantara perikarditis metabolik, yang paling sering terjadi karena uremi, bentuk perikarditis metabolik yang jarang dengan etiologi tidak diketahui, disebut perikarditis kolesterol karena terdapat kristal kolesterol dalam cairan intraperikardium. Miksedema pun berakibat efusi perikardium, tetapi bukan radang meskipun tidak menunjukan perikarditis yang sebenarnya.Perikarditis neoplasi, hampir selalu berasal dari tumor langsung atau metastase tumor yang terjadi di luar kantung perikardium. Paling sering penyebaran langsung dari limfoma mediastinumatau dari karsinoma bronkogenik atau esofagus. Meskipun metastasis kangker apa pun dalam tubuh dapat melibatkan perikardium, penyebaran semacam itu pada umumnya jarang.Perikarditis traumatik relatif lebih sering disebabkan oleh karena dada tak tembus. Hal ini mencerminkan baik kontusi ringan permukaan perikardium jantung maupun adanya darah dalam kantung perikardium yang menyebabkan respon perbaikan, seperti dalam ruang pleura atau peritoneum. Jarang luka tembus dada menyebabkan penyebaran langsung kuman ke dalam ruang perikardium, yang menyebabkan perikarditis supuratif.Perikardium seperti selaput serosa lain , sangat rentan pada status hipersensivitas

A. Pericarditis Akut:a. DEFINISIPerikarditis Akut (Acute Pericarditis) adalah peradangan pada pericardium (kantung selaput jantung), yang dimulai secara tiba-tiba dan sering menyebabkan nyeri. Peradangan menyebabkan cairan dan produk darah (fibrin, sel darah merah dan sel darah putih) memenuhi rongga perikardium. Nyeri dada, pericardial friction rub(trias klasik), perubahan EKG, dan efusi pericardial dengan tamponade jantung dan paradoxical pulse merupakan manifestasi utama dari bermacam-macam bentuk dari perikarditis akut.

b. ETIOLOGIPenyakit idiopatik (beningna), infeksi non spesifik (virus, bakteri, jamur, TBC, penyakit kolagen, artritis reumatoid, sistemic lupus eritromatosus, neoplasma seperti mesotelioma, tumor metastasis, trauma, radiasi, uremia, infark miokard akut, dressler sindrom, sindrom paska perikardiotomi , dan diseksi aorta). Walaupun banyak penyebab perikarditis akut, penyebab paling sering dengan urutan adalah : infeksi virus, infeksi bakteri, uremia, trauma, sindrom paska infark, sindrom paska perikardiotomi, neoplasma dan idiopatik.

c. GEJALA KLINISSakit dada sub sternal/para sternal , kadang menjalar ke bahu, lebih ringan bila duduk. Pemeriksaan klinik ditemukan perikardial friction rub dan pembesaran jantung. Tanda-tanda penyumbatan ditemukan lewat tekanan vena meningkat, hematomegali dan udem kaki, bunyi jantung lemah, tetapi dapat normal bila efusi perikard berada dibelakang. Foto rontgen tampak normal bila efusi perikar sedikit. Tampak bayangan jantung membesar bila efusi perikard banyak. EKG memperlihatkan segmen ST tanpa perubahan resiprokal, voltase QRS rendah. Pemeriksaan Echo: M-mode dua dimensi sangat baik untuk memastikan adanya efusi dan banyaknya cairan.

Page 6: Fungsi Normal Dari Perikardium

d. GEJALABiasanya perikarditis akut menyebabkan demam dan nyeri dada, yang menjalar ke bahu kiri dan kadang ke lengan kiri.Nyerinya menyerupai serangan jantung, tetapi pada perikarditis akut nyeri ini cenderung bertambah buruk jika berbaring, batuk atau bernafas dalam. Perikarditis dapat menyebabkan tamponade jantung, suatu keadaan yang bisa berakibat fatal.

Nyeri dadaNyeri dada merupakan gejala yang selalu ada dalam setiap benuk perikarditis akut. Nyeri pada perikarditits kerapkali berat, pada retrosternal dan precordial kiri, dan menjalar ke punggung dan daerah kiri trapezius. Sering sakitnya merupakan konsekuensi pleuritis yang mengiringi inflamasi pleural. Nyeri dada yang timbul dirasakan menusuk dan diperburuk oleh inspirasi, batuk, dan perubahan dari posisi tubuh, tetapi kadang-kadang menetap, sakit yang menjalar ke lengan atau kedua lengan yang mirip dengan myocardiac iskemia; oleh karena itu, kebingungan dengan acute myocardial infarction (AMI) sering mincul. Secara khusus, bagaimanapun juga nyeri perikardial akan berkurang dengan duduk dengan posisi tubuh ke depan dan semakin buruk dengan berbaring dalam posisi supine.

Pericardial Friction RubMerupakan tanda fisik yang paling penting pada perikarditis akut, mencapai 3 komponen setiap siklus jantung. Kadang-kadang diperoleh ketika penekan tetap dengan diafragma stetoskop pada dinding thoraks pada kiri bawah batas sternum. Paling sering didengar selama ekspirasi dalam posisi tegak lurus dengan posisi ke arah depan. Gesekannya sering tidak tetap, dan suaranya akan hilang dalam beberapa jam, dan mungkin kembali pada hari berikutnya.

Gejala lain:Urutannya sbb:Dispnea, edema perifer, pembesaran perut, gangguan abdominal, lelah ortopnoe,palpitasi, batuk, nausea dan paroxysmal nocturnal dispnea.

Foto rontgen dada biasanya menunjukkan besar jantung normal,kadang-kadang membesar pada 10%. Vena kava melebar di mediastinum kanan atas, atrium kiri membesar, penebalan perikard . EKG memperlihatkan low voltage, segmen ST dan inversi gelombang T yang menyeluruh. QRS irama sinus bisa juga timbul fibrilasi atrium. Ekokardiografi M Mode bisa menunjukkan penebalan dinding perikardium.ft

Page 7: Fungsi Normal Dari Perikardium

Gambar .3 e. PENGOBATAN• Penderita biasanya dirawat di rumah sakit, diberikan obat untuk mengurangi peradangan (misalnyaAspirin atau ibuprofen), kontrol terhadap terjadinya efusi pericardial (jika ada efusi pericardial maka tekanan arteri dan vena , heart rate harus dikontrol dan diperhatikan. Selain itu harus diawasi kemungkinan terjadinya komplikasi (terutama tamponade jantung).

Bila nyerinya hebat mungkin perlu diberikan opium (misalnya morfin) atau corticosteroid.

Obat yang paling sering digunakan untuk nyeri yang hebat adalah prednisone. Pengobatan lanjutan dari perikarditis akut bervariasi, tergantung kepada penyebabnya. Penderita kanker mungkin memberikan respon terhadap kemoterapi (obat anti kanker)

atau terapi penyinaran; tetapi biasanya penderita menjalani pembedahan untuk mengangkat perikardium.

Penderita gagal ginjal mungkin akan memberikan respon terhadap perubahan programdialisa yang dijalaninya.

Infeksi bakteri diobati dengan antibiotik dan nanah dari perikardium dibuang melalui pembedahan.

Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pemakaian obat tersebut segera dihentikan.

Aspirin, ibuprofen atau corticosteroid diberikan kepada penderita yang mengalami perikarditis berulang yang disebabkan oleh virus.

Pada beberapa kasus diberikancol chic ine. Jika penanganan dengan obat-obatan gagal, biasanya dilakukan pembedahan untuk

mengangkat perikardium.

f. PROGNOSISPrognosis tergantung kepada penyebabnya.

Page 8: Fungsi Normal Dari Perikardium

Jika disebabkan oleh virus atau jika penyebabnya tidak jelas, penyembuhan biasanya memerlukan waktu 1-3 minggu.

Komplikasi maupun kekambuhan bisa memperlambat penyembuhan. Penderita kanker yang telah menyebar ke perikardium bertahan hidup sampai 12-18

bulan.

ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) PERIKARDITIS

BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom).

Perikardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkkus terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar pergesekan antara perikardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung. Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang terpenting dan memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri koronaria.

Perikardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika, radang, neoplasi, dan bawaan. Penyakit perikardium dinyatakan oleh tmbunan cairan (disebut efusi perikardium), radang (yaitu perikarditis). Perikarditis ialah penyakit sekunder dimanapun di tubuh contohnya penyebaran infeksi kedalam kantung perikareritematasus sistemik. Tetapi kadang-kadang perikarditis terjadi sebagai kelainan primer.

Pada perikarditis, ditemukan reaksi radang yang mengenai lapisan perikardium viseratis dan atau parietalis.ditemukan banyak penyebab tetapi yang paling sering ialah akut, perikarditis non spesifik (viral), infark miokard dan uremia.

Page 9: Fungsi Normal Dari Perikardium

Untuk itu dalam makalah ini kelompok akan menjelaskan tentang perikarditis  beserta asuhan keperawatannya dan diharapkan bisa membantu mahasiswa, tenaga kesehatan dan masyarakat umum untuk lebih memahami tentang masalah perikarditis.

1.2  Rumusan Masalah

Apa konsep teori dari perikarditis dan bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan perikarditis?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Menjelaskan asuhan keperawatan yang harus diberikan kepada anak dengan gangguan perikarditis

1.3.2        Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu memahami definisi dari perikarditis2. Mahasiswa mampu memahami etiologi dari perikarditis3. Mahasiswa mampu memahami Manifestasi klinis dari perikarditis4. Mahasiswa mampu memahami pemeriksaan diagnostic yang dibutuhkan untuk

perikarditis5. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan dari perikarditis6. Mahasiswa mampu memahami komplikasi dari perikarditis7. Mahasiswa mampu memahami prognosis dari perikarditis8. Mahasiswa mampu memahami patofisiologi dari perikarditis9. Mahasiswa mampu memahami WOC dari perikarditis

10.  Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan dari perikarditis

 

1.4 Manfaat

Dengan adanya makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit perikarditis, serta mampu mengimplementasikannya dalam proses keperawatan.

 

BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1 Definisi

Page 10: Fungsi Normal Dari Perikardium

Perikarditis ialah peradangan pericardium viseralis dan parietalis dengan atau tanpa disertai timbulnya cairan dalam rongga perikard yang baik bersifat transudat atau eksudat maupun seraosanguinis atau purulen dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab. (IKA FKUI, 2007)

Perikarditis adalah peradangan pericardium parietal, pericardium visceral, atau keduanya. Perikarditis  dibagi atas perikarditis akut, subakut, dan kronik. Perikarditis subakut dan kronik mempunyai etiologi, manifestasi klinis, pendekatan diagnostic, dan penatalaksanaan yang sama. (Arif, 2009)

2.2 Etiologi

Penyebab yang paling sering ialah reuma, yang merupakan 55% dari seluruh kasus. Perikarditis purulenta/ septic (28%) disebabkan oleh kuman Staphylococcus aureus, Diplococcus pneumoniae, dan Streptococcus hemolyticus. Penyebab lainnya ialah tuberculosis, virus Coxsackie, rheumatoid, uremia, trauma dan idiopatik.

Tabel 01.Macam Klasifikasi Perikarditis

Klasifikasi Klinis Klasifikasi EtiologisPerikarditis akut (<6minggu)

Fibrinosa Perikarditis Infeksiosa

Virus, pirogenik, tuberkulosis, mikotik, infeksi lain (sifilis, parasit)

Perikarditis subakut (<6minggu- 6 bulan)

Konstriktif

Efusi konstriktif

Perikarditis non-infeksiosa

Infark miokardium akut, uremia, neoplasia: tumor primer dan tumor metastasis, miksedema, kolesterol, kiloperikardium, trauma: luka tembus dinding dada, aneurisma aorta (dengan kebocoran ke dalam kantong perikardium) pascaradiasi, cacat sekat atrium, anemia kronis berat, perikarditis familial: mulberry aneurysm, idiopatik akut.

    Perikarditis b.d hipersensitivitas atau autoimun

Demam rematik, penyakit vaskular kolagen: SLE, reumatik arthritis, skleroderma, akibat obat: prokalnamid, hidralazin, pasca cedera kardiak.

 

2.3 Manifestasi Klinis

Nyeri, batuk kering, demam, fatigue, cemas, ulsus paradoksus, JVD, CRT turun, gangguan status mental, kreatinin meningkat, cardiac marker meningkat,kardiak marker meningkat, ST segmen elevasi, PR depresi kecuali segmen aVR.

Manifestasi perikarditis konstriktif sangat bervariasi bergantung pada berat, distribusi, dan kecepatan terjadinya sikatriks. Tanda-tanda perikarditis konstriktif menurut urutan, yaitu dispnea, edema perifer, pembesaran perut, gangguan abdominal, lelah, ortopnea, palpitasi, batuk, nausea, dan paroxysmal nocturnal dyspnea.

Page 11: Fungsi Normal Dari Perikardium

Sebagian penderita (60%) mengeluh nyeri dada. Sesuai dengan banyaknya cairan yang terkumpul dalam rongga perikard, maka dapat menimbulkan gangguan hemodinamika dan akan timbul keluhan sesak nafas dan gejala bendungan vena. Bila disertai dengan miokarditis (pankarditis) seperti yang sering ditemukan pada perikarditis reumatik, terdapat pula gambaran gagal jantung kongestif. Kriteria nyeri pada perikarditis akut dan tajam, berkurang dengan perubahan posisi.

Pada pemeriksaan fisis didapatkan seorang anak yang tampak sakit berat, dispnea, takikardi dan terdapat palsus paradoksus yaitu melemahnya tau hilangnya nadi pada inspirasi yang lebih nyata tampak pada pengukuran tekanan darah.

Bila sudah ada bendungan vena, akan terlihat peninggian tekanan vena jugularis dan pembesaran hepar yang sukar dibedakan dengan gagal jantung kongestif. Pada inspeksi iktus kordis tidak terlihat dan pada palpasi juga iktus kordis sukar ditentukan serta aktivitas jantung berkurang.

2.4 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Elektrokardiografi 

Elektrokardiografi memperlihatkan elevasi segmen ST dan perubahan resiprokal, voltase QRS yang rendah (low voltage) tapi EKG bisa juga normal atau hanya terdapat gangguan irama berupa fibrilasi atrium.

Pemeriksaan ekokardiografi M-Mode atau dua dimensi sangat baik untuk memastikan adanya efusi pericardium dan memperkirakan banyaknya cairan pericardium.

Pada fase akut, akan tampak elevasi segmen S-T yang berbentuk konkaf terutama pada antar pericardium kiri. Mula-mula T masih normal, kemudian menjadi datar/ negative. Kelainan T lebih lama menetap, yaitu sampai 2-3 minggu, bahkan kadang-kadang berbulan-bulan seperti pada perikarditis tuberkulosa. Amplitude QRS dan T akan mengecil (low voltage) sesuai dengan jumlah cairan yang ada.

Pemeriksaan Radiologis

Foto rontgen toraks bila efusi pericardium hanya sedikit, tetapi tetap tampak bayangan jantung membesar seperti water bottle dengan vaskularisasi paru normal dan adanya efusi pericardium yang banyak.

Pada efusi pericardium, gambaran Rontgen toraks memperlihatkan suatu konfigurasi bayangan jantung berbentuk buli-buli air tapi dapat juga normal atau hamper normal.

Pada posisi berdiri atau duduk, maka akan tampak pembesaran jantung yang berbentuk segitiga dan akan berubah bentuk menjadi globular pada posisi tiduran. Kadang-kadang tampak gambaran bendungan pembuluh darah vena. Pada fluoroskopi tampak jantung yang membesar dengan pulsasi yang minimal atau tidak tampak pulsasi sama sekali (silent heart). Jumlah cairan yang ada dan besar jantung yang sebenarnya dapat diduga dengan angiokardiogram atau ekokardiogram.

Pemeriksaan Laboratorium

Page 12: Fungsi Normal Dari Perikardium

Laju endap darah umumnya meninggi terutama pada fase akut. Terdapat pula leukositosis yang sesuai dengan kuman penyebab. Cairan perikard yang ditemukan dapat bersifat transudat seperti perikarditis rheumatoid, reumatik, uremik, eksudat serosanguinous dapat ditemukan pada perikarditis tuberkulosa dan reumatika.

Cairan yang purulen ditemukan pada infeksi banal. Terhadap cairan perikard ini, harus dilakukan pemeriksaan mikroskopis terhadap jenis sel yang ditemukan, pemeriksaan kimia terhadap komposisi protein yang ada dan pemeriksaan bakteriologis dengan sediaan langsung, pembiakan kuman atau dengan percobaan binatang yang ditujukan terhadap pemeriksaan basil tahan asam maupun kuman-kuman lainnya.

2.5 Penatalaksanaan Medis

Pengobatan penyakit dasar merupakan tujuan utama, tetapi beberapa kronis idiopatik dapat diobati dengan menggunakan indometasin atau kortikosol. Bila efusi pericardium kronis tetap menimbulkan gejala keluhan, maka perlu dipertimbangkan perikardiektomi.

Bila diagnosis perikarditis konstriktif telah dibuat, maka perikardiektomi merupakan satu-satunya pengobatan untuk menghilangkan tahanan pengisian ventrikel pada fase diastolic.

Penatalaksanaan pada efusi pericardium yang massif adalah dengan melakukan perikardisentesis ke dalam kantong pericardium dengan tujuan agar proses drainase dari aspirasi dapat adekuat. (Rubin, 1990)

Penatalaksanaan tamponade jantung dengan pengobatan yang sesegera mungkin dapat menyelamatkan klien dari kematian, maka pemeriksaan yang cepat dan tepat untuk menegakkan diagnosis secara tepat, misalnya pemeriksaan ekokardiografi yang diikuti pemeriksaan kateterisasi jantung, harus dilaksanakan. Tamponade jantung memerlukan aspirasi pericardium dengan jarum. Monitor EKG memerlukan perhatian dan kecurigaan yang lebih cermat, karena dalam banyak hal, tidak ada penyebab yang jelas terlihat yang menyatakan adanya penyakit pericardium. Pada klien dengan hipotensi dan evaluasi tekanan darah jugularis, dengan lekuk x yang menonjol, bahkan tanpa adanya lekuk y,  kemungkinan adanya tamponade jantung harus diperhatikan.

Tamponade jantung harus dicapai bila terdapat perluasan daerah perkusi yang redup di daerah dada anterior, nadi paradoksal, gambaran paru yang cukup bersih, pulsasi bayangan jantung yang berkurang pada fluoroskopi, pengurangan amplitude QRS, gangguan listrik dari P, QRS, dan T, serta hal-hal tersebut di awal.

Pada tamponade jantung dengan tekanan yang rendah, klien biasanya tanpa gejala, atau mengeluh sesak dan kelemahan badab yang ringan, dan dalam hal ini diagnosis ditegakkan dengan ekokardiografi. Kelainan hemodinamikdan gejala klinis segera membaik setelah dilakukan perikardiosentesis.

Perikardiosentesis

Perikardiosentesis merupakan tindakan aspirasi efusi pericardium atau pungsi pericardium. Pungsi pericardium dapat dilakukan untuk konfirmasi dan mencari etiologi efusi sebagai penegakan diagnosis dan tindakan invasive untuk pengobatan.

Page 13: Fungsi Normal Dari Perikardium

Lokasi Pungsi Perikardium

Sudut antara prosesus xifoideus dengan arkus iga kiri. Titik ini paling aman karena jantung tidak ditutupi paru sehingga mengurangi kemungkinan penyebaran infeksi ke paru atau perikarditis purulen. Hal ini juga untuk menghindari tertusuknya arteri mamaria interna. Lokasi efusi pericardium umumnya berada di bawah, sehingga cairan yang sedikit pun dapat diperoleh di sini.

Peran perawat dalam pelaksanaan perikardiosentesis adalah mempersiapkan klien sebelum dan sesudah tindakan, dukungan psikologis, dan persiapan alat tindakan.

2.6 Komplikasi 

1.Tamponade jantung

Tamponade jantung adalah keadaan yang mengancam nyawa, dimana ditemukan penekanan pada jantung, akibat terjadi pengumpulan cairan (darah, nanah) atau gas di ruangan perikardium (ruangan antara 2 selaput pelapis jantung) yang disebabkan karena trauma atau robeknya otot jantung, atau karena perembesan cairan (efusi). Hal ini dapat menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh secara optimal.

2.Perikarditiskonstriktif3.Aritmi jantung

Contoh-contoh dari atrial tachycardias termasuk atrial fibrillation, atrial flutter, and paroxysmal atrial tachycardia (PAT). Aritmia-aritmia ini terjadi karena gangguan listrik di atria dan/atau di AV node menyebabkan denyut jantung yang cepat.

4.Nyeri dada berulang-ulang.

2.7 Prognosis

Bergantung kepada penyebabnya. Pada perikarditis reumatik ditentukan oleh berat ringannya miokarditis yang menyertainya. Prognosis perikarditis purulenta ditentukan oleh cepatnya pengobatan antibiotika yang diberikan dan tindakan  bedah yang dilakukan. Kematian pada perikarditis tuberkulosa menjadi sangat menurun dengan ditemukannya tuberkulostatikum yang lebih poten. Tanpa tindakan pembedahan perikarditis konstriktiva mempunyai prognosis yang buruk.

2.8 Patofisiologi

Proses inflamasi dan akibat sekunder dari fenomena infeksi pada perikarditis akan memberikan respons sebagai berikut:

1. Terjadinya vasodilatasi dengan peningkatan akumulasi cairan ke kantong perikardium.

2. Peningkatan permeabilitas vaskular sehingga kandungan protein, termasuk fibrinogen atau fibrin, di dalam cairan akan meningkat.

3. Peningkatan perpindahan leukosit terutama pada perikarditis purulenta.

Page 14: Fungsi Normal Dari Perikardium

4. Perdarahan akibat trauma tembus juga merupakan penyebab yang mungkin.

Perubahan patologis selanjutnya yang terjadi berupa terbentuknya jaringan parut dan perlengketan disertai klasifikasi lapisan perikardium viseral maupun parietal yang menimbulkan suatu perikarditis konstriktif yang apabila cukup berat akan menghambat pengembangan volume jantung pada fase diastolik.

Pada kondisi lain, terakumulasinya cairan pada perikardium yang sekresinya melebihi absorpsi menyebabkan suatu efusi perikardium. Pengumpulan cairan intraperikardium dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan obstruksi serius terhadap masuknya darah ke kedua bilik jantung bisa menimbulkan tamponade jantung. Salah satu komplikasi perikarditis paling fatal dan memerlukan tindakan darurat tamponade. Tamponade jantung merupakan akibat peninggian tekanan intraperikardium dan restriksi progresif pengisian ventrikel.

Tamponade Jantung

Penyebab tamponade paling sering adalah perdarahan ke dalam rongga perikardium setelah suatu operasi jantung atau trauma, termasuk yang diakibatkan oleh perforansi selama prosedur diagnostik: TBC dan tumor, yang kebanyakan adalah karsinoma paru dan payudara, serta limfoma.

Tamponade juga dapat timbul pada perikarditis idiopatik dan perikarditis akut oleh karena virus, perikarditis pasca-penyinaran, gagal ginjal selama dialisis, dan hemoperikardium sebagai akibat pengobatan antikoagulan pada klien dengan berbagai bentuk perikarditis akut.

Jumlah cairan yang cukup untuk menimbulkan tamponade jantung adalah 250 cc bila pengumpulan cairan tersebut berlangsung cepat, dan 1000 cc bila pengumpulan cairan tersebut berlangsung lambat, karena perikardium mempunyai kesempatan untuk meregang dan menyesuaikan diri dengan volume cairan yang bertambah tersebut. Jumlah cairan yang dibutuhkan untuk menghasilkan tamponade bervariasi tergantung dari tebalnya miokardium ventrikel, dan kebalikannya dengan tebalnya perikardium parietal. Lebih sering terjadi adalah tamponade berlangsung lebih perlahan dan gejala klinisnya menyerupai gagal jantung, termasuk dispnea, ortopnea, bendungan hati, dan hipertensi vena jugularis.

 

DOWNLOAD : WOC ASKEP PERIKARDITIS

 

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

 

3.1 Pengkajian

            3.1.1 Anamnesa

Page 15: Fungsi Normal Dari Perikardium

1.  Identitas pasien.

2.  Keluhan utama: Nyeri dada atau sesak nafas

3.  Riwayat penyakit sekarang

Harus ditanya dengan jelas tetang gejala yang timbul seperti edema perifer, gangguan abdominal, lelah, ortopnea, palpitasi, batuk, nausea, dan paroxysmal nocturnal dyspnea . Kapan mulai serangan, sembuh atau bertambah buruk, bagaimana sifat timbulnya, dan stimulus apa yang sering menimbulkan nyeri dada.

4.  Riwayat penyakit dahulu

Harus diketahui apakah pasien pernah terkena TBC, rheumatoid, uremia, ada trauma dada atau pernah mengalami serangan jantung lainnya.

5.  Riwayat  psikososial

            Respon emosi pengkajian mekanisme koping yang digunakan pasien juga penting untuk menilai pasien terhadap penyakit yang dideritanya dan perubahan peran pasien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat.

           3.1.2 Pemeriksaan fisik

B1               : Breathing (Respiratory System)

                  Sesak nafas, takipnea, suara nafas ronkhi, batuk (+)

B2               : Blood (Cardiovascular system)

                         takikardi, penurunan TD, aritmia jantung

B3                   : Brain (Nervous system)

                         Normal

B4               : Bladder (Genitourinary system)

                           penurunan frekuensi / jumlah urine, urine pekat gelap

B5               : Bowel (Gastrointestinal System)

                      Anorexia, muntah, mual, kekurangan nutrisi

B6               : Bone (Bone-Muscle-Integument)

                      Lemah dan nyeri pada daerah ekstremitas

 

Page 16: Fungsi Normal Dari Perikardium

3.2 Analisa Data

Data Etiologi MasalahSubyektif: pasien mengeluh nyeri dada

Obyektif: - CRT > 3 detik

-   Skala nyeri 7

-   Penurunan TD

-   Aritmia  (+)

    Kemampuan dilatasi jantung

  Kontraktilitas ventrikel kiri

         Curah jantung

 

                  O2

                 Nyeri

Nyeri

Subyektif: pasien mengeluh nyeri dada

Obyektif: - CRT > 3 detik

-   Pengeluaran urine inadekuat

-   Penurunan TD

-   Aritmia  (+)

Kemampuan dilatasi jantung

 

Kontraktilitas ventrikel kiri

 

Curah jantung

Penurunan curah jantung

DS: Pasien mengeluh lemah karena hipoksia

DO:  Pasien terlihat lemah karena O2 jaringan menurun.

 

 

Emboli dalam pembuluh darah

Obstruksi pembuluh darah

 

Aliran darah ke jaringan terganggu

Perubahan perfusi jaringan

Gangguan Perfusi Jaringan

Subyektif: pasien mengeluh badannya terasa lemah

Perfusi jaringan Intoleransi  Aktifitas

 

 

Page 17: Fungsi Normal Dari Perikardium

Obyektif: klien tidak mampu bermobilisasi di tempat tidur

 

Aliran darah tidak adekuat ke sistemik

 

Kelemahan fisikSubyektif: -

Obyektif: terjadi akumulasi cairan di perikardium

       kemampuan dilatasi jatung

 

akumulasi bakteri di perikardium

 

resiko tinggi infeksi

Resikotinggi infeksi

 

 

3.3 Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri b.d efusi perikardium2. Penurunan Curah jantung b.d kompresi perikardial3. Gangguan perfusi jaringan perifer b.d curah jantung menurun4. Intoleransi Aktifitas b.d kelemahan dan keletihan fisik5. Resiko tinggi infeksi b.d akumulasi cairan di perikardium

3.4 Intervensi

1. Nyeri b.d efusi di perikardium

Tujuan             : dalam 1x24 jam skala nyeri <2

Kriteria Hasil   :  -     CRT < 3 detik

-          TD normal

-          Aritmia jantung (-)

-          Penurunan curah jantung teratasi

Intervensi RasionalKolaborasi  

Page 18: Fungsi Normal Dari Perikardium

Berikan oksigen suplemen sesuai indikasiMemaksimalkan ketersediaan oksigen untuk menurunkan beban kerja jantung dan menurunkan ketidaknyamanan berhungan dengan iskemia.

Mandiri

Palpasi nadi perifer

 

Mengontrol penurunan curah jantungIstirahatkan klien dengan tirah baring optimal

Menurunkan kebutuhan pemompaan jantung

Observasi adanya hipotensi, peningkatan JVP, perubahan suara jantung, penuruna tingkat kesadaran

Manifestasi klinis pada kardiak tamponade yang mungkin terjadi pada perikarditis ketika akumulasi cairan eksudat pada rongga perikardial.

Pantau perubahan pada sensorik Menunjukkan tidak adekuatnya perfusi serebral sebagai dampak sekunder terhadap penuruna curah jantung

Kolaborasi

Pemberian diet  jantung

 

Pembatasan natrium untuk mencegah, mengatur, atau mengurangi edema

Pemberian vasodilator Meningkatkan curah jantung, menurunkan volume sirkulasi dan tahanan vaskular sistemik, juga kerja ventrikel

 

 

1. Penurunan curah jantung b.d kompresi perikardial

Tujuan             : dalam 3x24 jam penurunan curah jantung teratasi

Kriteria Hasil   :  -     CRT < 3 detik

-          Pengeluaran urine adekuat

-          TD normal

-          Aritmia jantung (-)

Intervensi RasionalMandiri

Palpasi nadi perifer

 

Mengontrol penurunan curah jantung

Page 19: Fungsi Normal Dari Perikardium

Pantau output urine Mengetahui respon ginjal dalam menurunkan curah jantung

Istirahatkan klien dengan tirah baring optimal

Menurunkan kebutuhan pemompaan jantung

Observasi adanya hipotensi, peningkatan JVP, perubahan suara jantung, penuruna tingkat kesadaran

Manifestasi klinis pada kardiak tamponade yang mungkin terjadi pada perikarditis ketika akumulasi cairan eksudat pada rongga perikardial.

Kaji perubahan pada sensorik Menunjukkan tidak adekuatnya perfusi serebralk sebagai dampak sekunder terhadap penuruna curah jantung

Kolaborasi

Pemberian diet  jantung

 

Pembatasan natrium untuk mencegah, mengatur, atau mengurangi edema

Pemberian vasodilator Meningkatkan curah jantung, menurunkan volume sirkulasi dan tahanan vaskular sistemik, juga kerja ventrikel

 

 

3. perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan proses penyakit.

Tujuan : Perfusi jaringan kembali normal

Kriteria hasil:

mempertahankan atau mendemonstrasikan perfusi jaringan adekuat secara individual misalnya mental normal, tanda vital stabil, kulit hangat dan kering, nadi perifer`ada atau kuat, masukan/ haluaran seimbang.

Intervensi RasionalMandiri

1. Evaluasi status mental. Perhatikan terjadinya hemiparalisis, afasia, kejang, muntah, peningkatan TD.

2. Selidiki nyeri dada, dispnea tiba-tiba yang disertai dengan takipnea, nyeri pleuritik, sianosis, pucat

 

 

1.  Indikator yang menunjukkan embolisasi sistemik pada otak.

 

2.  Emboli arteri, mempengaruhi jantung dan / atau organ vital lain, dapat terjadi sebagai akibat dari penyakit katup, dan/ atau disritmia kronis

3.  Dapat mencegah pembentukan atau

Page 20: Fungsi Normal Dari Perikardium

1. Tingkatkan tirah baring dengan tepat

 

 

 

 

1. Dorong latihan aktif/ bantu dengan rentang gerak sesuai toleransi.

migrasi emboli pada pasien endokarditis. Tirah baring lama, membawa resikonya sendiri tentang terjadinya fenomena tromboembolic.

4.  Meningkatkan sirkulasi perifer dan aliran balik vena karenanya menurunkan resiko pembentukan thrombus.

Kolaborasi

Berikan antikoagulan, contoh heparin, warfarin (coumadin)

 

Heparin dapat digunakan secara profilaksis bila pasien memerlukan tirah baring lama, mengalami sepsis atau GJK, dan/atau sebelum/sesudah bedah penggantian katup.

Catatan : Heparin kontraindikasi pada perikarditis dan tamponade jantung. Coumadin adalah obat pilihan untuk terapi setelah penggantian katup jangka panjang, atau adanya thrombus perifer.

 

4. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan dan keletihan fisik

Tujuan             : meningkatkan kemampuan beraktifitas

Kriteria Hasil   :  -    klien mampu bermobilisasi di tempat tidur

-          Aktivitas sehari – hari klien terpenuhi

Intervensi RasionalTingkatkan istirahat dan berikan aktivitas senggang yang tidak berat

Mengurangi kebutuhan oksigen

Anjurkan menghindari tekanan abdomen, seperti mengejan saat defekasi

Dengan mengejan dapat mengakibatkan bradikardi, menurunkan curah jantung dan takikardi, serta peningkatan TD

Tingkatkan klien duduk di kursi dan tinggikan kaki klien

Untuk meningkatkan vena balik

Page 21: Fungsi Normal Dari Perikardium

Pertahankan rentang gerak pasif selama sakit krisis

Meningkatkan kontraksi otot sehingga membantu vena balik

Bantu mobilisasi pasien Mencegah dekubitus

 

5. Resiko tinggi infeksi b.d akumulasi bakteri di perikardium

Tujuan : Tidak terjadi infeksi

Kriteria hasil : akumulasi cairan (-)

                        Tanda-tanda infeksi (-)

Intervensi RasionalMandiri

Pantau suhu pasien

 

Suhu pasien merupakan tanda-tanda terjadinya infeksi

Kolaborasi

Lakukan tindakan perikardiosentesis

 

Perikardiosentesis merupakan tindakan aspirasi efusi

Kolaborasi

Lakukan tindakan pungsi perikardium

 

Pungsi perikardium untuk konfirmasi dan mencari etiologi efusi sebagai penegakan diagnosis

 

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Perikardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika, radang, neoplasi, dan bawaan. Penyakit perikardium dinyatakan oleh tmbunan cairan (disebut efusi perikardium), radang (yaitu perikarditis). Perikarditis ialah penyakit sekunder dimanapun di tubuh contohnya penyebaran infeksi kedalam kantung perikareritematasus sistemik. Tetapi kadang-kadang perikarditis terjadi sebagai kelainan primer.

Pada perikarditis, ditemukan reaksi radang yang mengenai lapisan perikardium viseratis dan atau parietalis.ditemukan banyak penyebab tetapi yang paling sering ialah akut, perikarditis non spesifik (viral), infark miokard dan uremia.

 

Page 22: Fungsi Normal Dari Perikardium

DAFTAR PUSTAKA

 

Carpentino, Lynda Juall.2001.Buku Saku : Diagnosa keperawatan edisi : 8 Penterjemah Monica Ester.EGC.Jakarta

Doengoes, E Marlynn,dkk.1999. Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3 penterjemah Monica Ester.EGC.Jakarta

Sudoyo, Aru W. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV. Penerbit Ilmu Penyakit Dalam: Jakarta

 

PERIKARDITIS

A. DefinisiPerikarditis adalah inflamasi pada pericardium, kantowng membrane yang membungkus jantung. Perikarditis akut adalah peradangan pada perikardium (kantung selaput jantung), yang dimulai secara tiba-tiba dan sering menyebabkan nyeri. Peradangan menyebabkan cairan dan produk darah (fibrin, sel darah merah dan sel darah putih) memenuhi rongga perikardium.Trias klasik perikarditis akut adalah nyeri dada, pericardial friction rub dan abnormalitas EKG yang khas.

B. Etiologi Penyebab idiopatik atau nonspesifik Infeksi Bakteri : streptokokus, stapilokokus, meningokokus, gonokokus Virus : coxsakie, influenza Jamur : riketsia, parasit Kelainan jaringan ikat-sistemik lupus eritematosus, demam rematik, atritis rematik, poliarteritis. Keadaan hipersensitivitas-reaksi imun, reaksi obat, serum sicknes Penyakit struktur disekitarnya-infark miokardium, aneurisma dissecting, penyakit pleura dan paru (pneumonia) Penyakit neoplasia sekunder akibat metastasis dari kanker paru dan kanker payudara leukemia primer (mesotelioma) Terapi radiasi Trauma-cedera dada, pembedahan jantung, pemasangan pacemaker Gagal ginjal dan uremia

Page 23: Fungsi Normal Dari Perikardium

TuberkulosisC. PatofisiologiPerikarditis mengacu pada inflamasi pada pericardium, kantong membrane yang membungkus jantung. Bisa merupakan penyakit primer, atau dapat terjadi sesuai perjalanan penyakit medis atau bedah. D. Tanda dan gejalaGejala yang khas pada perikarditis adalah nyeri dan friction rub. Nyeri hampir selalu ada pada perikarditis akut dan yang paling sering dirasakan didaerah prekordium. Nyeri biasanya dirasakan dibawah klavikula dan dileher dan daerah scapula kiri. Nyeri perikarditis semakin berat saat bernafas, merubah posisi tidur dan memutar tubuh. Nyeri akan berkurang dengan berdiri tegak. Dispnu dapat terjadi sebagai akibat kompresi pericardial oleh gerakan jantung, yang berakibat penurunan curah jantung. Pasien nampak sangat sakit. E. Pemeriksaan diagnosticDiagnosis paling sering ditentukan berdasarkan tanda dan gejala. EKG dan ekokardiogram hanya membantu menegakkan diagnosa.

F. PenangananTujuan penanganan adalah :1. Menentukan penyebab2. Memberikan terapi yang sesuai dengan penyebabnya3. waspada terhadap kemungkinan terjadi tamponade jantungAnalgetik dapat diberikan untuk mengurangi nyeri dan mempercepat reabsorbsi cairan pada pasien dengan perikarditis rematik.Kortikosteroid dapat diberikan untuk mengontrol gejala, mempercepat resolusi proses inflamasi dalam pericardium, dan mencegah kekambuhan efusi perikard.Pasien dengan infeksi pericardium harus segera diobati dengan antimikroba pilihan begitu penyebab mikroorganisme dapat diidentifikasi. Perikarditis yang berhubungan dengan demam rematik berespon baik terhadap penisilin. Perikarditis akibat tuberculosis diobati dengan isoniasid, etambutol hidroklorid, rifampin, streptomycin.G. Komplikasi Efusi pericardium Tamponade jantung Perikarditis akut: chonic pericarditis, efusi prikard, tamponade, perikardtis kontriktiva Efusi perikard/tamponade: henti jantung, aritima: fibrilasi atrial atau flutter, perikarditis konstriktiva