GAIT (Gaya Berjalan)

download GAIT (Gaya Berjalan)

of 20

Transcript of GAIT (Gaya Berjalan)

GAIT (GAYA BERJALAN)TABETIC atau ATAXIC GAITGaya berjalan akibat hilangnya sensasi proprioseptif pada ekstremitas. * Berjalan dengan langkah yang lebar * Membantingkan kakinya dan biasanya mengamati tungkainya * Pada keadaan gelap atau mata tertutup ATAXIA makin memburuk * ketidak aturan dalam jarak setiap langkahnya * berjalan terhuyung-huyung,biasanya dengan deviasi kesalah satu sisi

HEMIPLEGIC GAIT* Tungkai yang sakit tampak kaku dan diayunkan pada panggul dengan gerak setengah lingkaran * Pasien condong kesisi yang sakit * EXSTREMITAS yang sakit dan SPASTIK susah digerakan kedepan karna ,mobilitas sendi terganggu * Jari-jari kaki pada tungkai yang sakit cenderung FLEKSI (mencengkram)sehingga diperlukan gerak ABD dan CIRCUMDUKSI dari EKSTREMITAS untuk menggerakanya ke depan

SCISSOR GAIT* Merupakanciri khas PARAPLEGIA SPASTIK * Kedua tungkai ADD,menyilang silih berganti didepan tungkai yang satu dengan lutut saling bergesek * Langkah-langkahnya pendek dan jalanya lambat * Tersentak-sentak dan kadang-kadang disertai gerak kompensasi dari tubuh dan EKTREMITAS atas

STEPPAGE GAIT* Gerakan lutut tinggi dan kaki terkulai * Kalau tungkai diangkat jari-jari kaki terseret * PARALISIS OTOT TIBIALIS ANTERIOR

LIMPING GAIT* Adanya rasa nyeri pada salah satu EKSTEMITAS bawah * Pasien meletakan EKSTEMITAS yang sakit dengan pelan-pelan * Langkah-langkahnya pedek agar kaki yang sakit secepat mungkin bebas dari bebanya * Tungkai yang sehat di langkahkan dengan cepat kedepan dan dihentikan kuat-kuat kelantai

ASTASIA-ABASIAMerupakan ATAXSIA HISTERIKAL dengan inkoordinasi yang aneh sehingga penderita tidak mampu berdiri atau berjalan,padahal semua tungkainya dapat digerakkan dengan normal ketika pasien duduk atau berbaringDRUNKEN ATAU STAGGERING GAIT Gaya berjalan terhayun-hayun pada ALKOHOLISME AKUT,keracunan obat,tumor otak

ASSOCIATED MOVAdalah:gerakan INVOLUNTER dan REFLEKTORIK yang selalu timbul pada setiap gerak VOLUNTER. Fungsi ASSOCIATED MOV : mengatur sikap dan mengiringi gerakan VOLUNTER agar ketangkasan dan EFEKTIFITAS gerakan VOLUNTER lebih terjamin. Contoh: * Lenggang lengan waktu berjalan * Gerakan otot wajah pada waktu melakukan suatu pekerjaan * Gerakan lengan,tungkai dan badan sewaktu menendang bola,dll Dalam keadan PATOLOGIK gerakantersebut biasa hilang atau timbul secara berlebihan. Pada kelainan pada EKSTRAPIRAMIDALIS ASSOCIATED MOV akan hilang. Sedang pada kelainan PIRAMIDALIS ASSOCIATED MOV akan timbul yang pada orang sehat tidak ada

ASSOCIATED MOV PATOLOGI1. ASSOCIATED MOV pada jari-jari tangana. Tangan yang sakit meremas (salaman) tangan terapis,maka tangan yang sehat tidak mengikuti gerakan tersebut. b. Tangan yang sehat melakukan gerakan seperti diatas maka tangan yang sakit akan mengikuti gerakan tangan yang sehat

2.TANDA STERLINGGerakan ADD dengan tahanan pada lengan yang sehat maka tangan yang sakit akan mengikuti gerakan tersebut

3.TANDA RAIMISTEGerakan ADD dengan tahanan pada tungkai yang sehat maka tungkai yang sakit akan mengikuti gerakan tersebut

4.TANDA PRONATOR STRUMPELLLengan yang sehat FLEXI siku sampai pada bahu dengan lengan bawah SUPINASI sedangkan lengan yang sakit FLEXI siku dengan lengan bawah PRONASI

5.TANDA RADIALIS STRUMPELLTangan yang sehat dapat menggenggam dengan tanpa EXTENSI WRIST,tetapi tangan yang sakit harus dengan EXTENSI WRIST

6. RESPONS FLEXI LENGANPada orang sehat bila berjongkok maka kedua lengan tetap lurus,sedangkan pada orang sakit disertai dengan FLEXI lengan

7.TANDA FLEXI PAHA BADAN MENURUT BABINSKYOrang sehat yang berbaring telentang dengan kedua tangan di atas perut/dada dapat mengangkat badanya untuk duduk tanpa mengangkat tungkainya,tapi untuk pasien (HEMI)selalu disertai dengan mengangkat tungkai yang sakit

8.TANDA MARIE FOIXJika ibu jari kaki yang PARETIK diflexikan secara maksimal maka akan terjadi DORSI FLEXI pergelangan kaki, FLEXI LUTUT dan FLEXI HIP.

GERAKAN DISKOORDINATIF DAN CARA PEMERIKSAANNYAGerakan yang kehilangan sifat koordinasinya tampak pada sikap duduk atau berdiri, pada waktu berjalan pada waktu melakukan gerakan dengan tangan

GERAKAN - GERAKAN DISKOORDINATIF 1. PADA WAKTU BERDIRI A.SIKAP SEBELER * Orang sakit mudah jatuh ke sisi lesi * Kepala sedikit EXTENSI dengan dagu berputar kesisi yang sehat * SHOULDER sisi yang sakit sedikit kedepan dan terangkat * Posisi berdiri dengan kedua kaki saling menjauh B.TES ROMBERG Pasien berdiri dengan kedua saling berdekatankemudian mata orang sAkit ditutup. Orang sakit akan jatuh ke salah satu sisi C.DEKOMPOSISI PERUBAHAN SIKAP Pada orang sehat bila dari duduk ke berdiri akan melalui tahap tahap: Membungkukkan badan (FLEXI TRUNK) kemudian FLEXI KNEE dan akhirnya mengangkat dan menegakkan badan pada lesi SEREBELUM : orang sakit langsung mengangkat badanya dan karena kehilangan keseimbangan, maka orang sakit jatuh kembali kekursi

2. TES PADA WAKTU BERJALANPasien dengan mata terbuka dan mata tertutup di intruksikan untuk : * Berjalan pada satu garis lurus * Berjalan mengelilingi kursi atau meja * Lari ditempat Pada pasien dengan gangguan SEREBELUM gerakan akan menyimpang.

PEMERIKSAAN TONUSPada prinsipnya ada 3

1.OBSERVASI GERAKANa. Adanya ABNORMAL SYNERGIS misalnya:pasien meraih sesuatu obyek dengan SYNERGIS PATERN,SHOULDER ADD,INTERNAL ROTASI,lengan bawah PRONASI WRIST FLEXI dan ibu jari ADD. * Adanya ASSOSIASI REAKSI b. Gerakan dan posisi ABNORMAL misalnya:pada Parkinson * Posisi tubuh flexi kuat--tidak seimbangnya tonus antar flexor dan extensor Group-disebut flexion distonia

2.HANDLINGRasa dari anggota gerak Pada keadaan normal:mudah dan ringan digerakan kesegala arah tanpa ada tahanan. Jika terasa ada tahanan waktu digerakan-tonus meninggi

3.OBSERVASI DARI EFEK TONIK REFLEX* TONIK NECK REFLEX * LABRINTHINE REFLEX