GALERI SENI RUPA SEMARANG
-
Upload
erdyarchitect -
Category
Documents
-
view
207 -
download
3
description
Transcript of GALERI SENI RUPA SEMARANG
LAPORAN PROGRAM
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
“Galeri Seni Lukis dan Pahat”
OLEH :
AHMAD FARID RIFAI MALIK L2B 008 002
AJENG ANINDYA P L2B 008 004
ANITYO MURTIAJI L2B 008 009
BUDI MULYONO L2B 008 024
DALLAN RATE PRATAMA L2B 008 027
ERDY IRFAUDIN L2B 008 037
MAHARIRAKHMAN PERDANA HAKIM L2B 008 059
RIO IRFANSYAH L2B 008 080
VARIAN DEDY HARTAWAN L2B 008 090
YASHINTA I.P. HEMATANG L2B 009 001
META KHAIRUNNISA L2B 009 002
AGUNG ADI NUGROHO L2B 009 004
PAMELLA SARAI DEVY L2B 009 006
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Seni Lukis dan Pahat adalah salah satu aliran dari seni lukis yang berkonsepkan
modernitas. Seni Lukis dan Pahat itu merupakan seni yang mengikuti perkembangan
dunia seni, sehingga dari Seni Lukis dan Pahat banyak yang menghasilkan sejumlah
karya yang unik, menarik, dan sering kali menghibur untuk dinikmati. Hal itu membuat
Seni Lukis dan Pahat pada saat ini termasuk dalam salah satu aliran lukisan yang diminati
oleh para pecinta seni lukis dan seniman – seniman. Seniman – seniman yang mencintai
dan menganut aliran kontemporer umumnya adalah seniman generasi muda.
Bagi masyarkat Semarang, seni adalah salah satu bidang yang sangat dibanggakan
dan diminati sehingga seni budaya sangat berkembang dan terlestarikan di Semarang.
Seni lukispun ikut terjaga dan ikut berkembang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya
seniman lukis yang ada di Semarang.
Namun berbeda dengan Yogyakarta yang sudah mempunyai berbagai fasilitas
yang mendukung untuk keperluan para seniman menunjukkan hasil karya mereka secara
umum kepada masyarakat seperti paguyuban-paguyuban dan berbagai ajang pameran. Di
semarang masih belum memiliki tempat dan fasilitas untuk menyalurkan hasil karya seni
para seniman di kota semarang itu sendiri maupun dari luar kota.
Kebutuhan akan melestarikan seni agar seni itu dapat berkelanjutan dan
kebutuhan akan pengapresiasikan karya seni membuat galeri sebagai fasilitas yang cocok
dan solusi yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut karena di galeri seniman
dapat memamerkan karyanya, masyarakat yang menyukai karya dari seniman dapat
membelinya dan masyarakat yang ingin mengetahui proses pembuatan dapat melihatnya
dan dapat belajar di galeri. Museum dan Art House tidak dapat seperti galeri, pameran di
museum lebih terbatas dan terkesan mebosankan karena hampir tidak ada karya yang
berganti dan cenderung tetap. Sedangkan art House kurang bebas karena di art House
terdapat residensi.
Galeri yang ada di Semarang pada umumnya adalah galeri lukis yang tidak
terbatas pada satu aliran sehingga galeri tersebut tidak dapat menunjukkan kespesifikan
dari setiap karya yang ada di sana. Selain itu galeri di Semarang sebagian besar hanya
berupa ruang pamer yang besar, sedangkan fasilitas dan ruang – ruang penunjang di
setiap galeri sangatlah kurang. Bahkan Sebagian besar Galeri masih kurang
memperhatikan untuk perawatan lukisan jangka panjang. Perawatan dilakukan hanya
dengan peralatan seadanya. Itu nantinya yang akan membuat lukisan – lukisan tidak akan
bertahan lama dan akan membuat kebudayaan seni akan cepat lenyap.
Dilihat dari permasalahan diatas, diperlukan sebuah wadah galeri seni lukis yang
dapat menampung dan mendukung kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian seni lukis.
Galeri seni juga harus spesifik dikarenakan di Semarang belum adanya suatu galeri yang
berkonsentrasi pada satu aliran. Dipilihnya aliran kontemporer dikarenakan tingginya
minat masyarakat pada lukisan yang menganut aliran tersebut.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu wadah kegiatan transferisasi perasaan antara
seniman lukis dan pahat kepada pengunjung untuk menampung tingginya minat
masyarakat terhadap Seni Lukis dan Pahat di Semarang. Dan sekaligus nantinya akan
menjadi Galeri Seni Lukis dan Pahat yang memiliki fasilitas lengkap yang dapat
digunakan untuk memamerkan karya seni, menambah pengetahuan, dan mengasah bakat.
Secara fisik, bangunan dari Galeri seni ini harus dapat menarik sehingga akan
mebuat masyarakat untuk datang ke galeri seni. Oleh karena itu, untuk memenuhi
kebutuhan tersebut diperlukan perencanaan dan perancangan tentang Galeri Seni Lukis
dan Pahat Semarang.
1.2. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Memperolah suatu judul Perancangan Arsitektur 5 (PA5) yang layak, dengan suatu
desain arsitektur yang didasarkan pada prinsip green design, universal dan local wisdom
heritage.
Memfasilitasi dan mempermudah masyarakat seniman kota Semarang untuk
meningkatkan rasa ketertarikan akan seni dan mewadahi hasil karya para seniman.
Sasaran
Tersusunnya konsep dasar perencanaan dan perancangan Galeri Seni lukis dan Pahat
sebagai fasilitas bagi seniman dan masyarakat yang memusat pada kawasan untuk
meningkatkan rasa ketartarikan akan seni dan sebagai wadah bagi hasil karya para
seniman..
1.3. MANFAAT
Secara subyektif
Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti tugas Perancangan Arsitektur 5 (PA5)
di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Secara obyektif
Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang
akan mengajukan proposal Perancangan Arsitektur 5 (PA5)
Diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan seniman dan masyarakat dalam bidang
seni dan sebagai wadah apresiasi terhadap hasil karya para seniman sehingga karaya seni
indonesia dapat lebih berkembang .
.
1.4. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Substansial
Pembahasan mencakup hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Galeri
Seni Lukis dan Pahat dalam katagori bangunan tunggal dengan penataan lansekap di sekitar
bangunan.
Ruang Lingkup Spasial
Secara administrative tapak perencanaan yang akan dicapai berada di daerah Wonderia
.
1.5. METODE PEMBAHASAN
Metode pembahasan yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisa deskriptif –
komparatif, yaitu dengan mengadakan pengumpulan data (primer/sekunder) dan studi banding
sebagai dasar analisa untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan
dengan ;
- Studi literature kepustakaan
- Survey lapangan
- Studi banding
- Observasi lapangan
AktualitaBagi masyarkat Semarang, seni adalah salah satu bidang yang sangat dibanggakan dan diminati sehingga seni budaya sangat berkembang dan terlestarikan di Semarang. Seni lukis dan pahatpun ikut terjaga dan ikut berkembang, UrgensiSemakin meningkatnya jumlah seniman dan masarakat pecinta seni tidak diimbangi dengan fasilitas dan pameran yang kompeten.Keinginan para seniman dan masyarakat pecinta seni untuk lebih berkembang luas dan melakukan pameran.Di Kota Semarang belum ada wadah yang yang kompeten bagi seniman dan masyarakat untuk menampilkan dan memperkenalkan hasil karya mereka dan memberi pengetahuan akan seni secara lebih luas dan umum terhadap masyarakat.OriginalitasSebuah Galeri untuk memenuhi kebutuhan seniman dan masyarakat akan ketertarikan dengan karya seni lukis dan pahat itu sendiri dan berbagai hasil karya yang ditampilkan dan diperkenalkan kepada masyarakat luas dengan didasarkan konsep green design, universal dan local wisdom heritage.
TujuanMerumuskan program dasar perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan aspek perencanaan dan perancangan Galeri Seni Lukis dan Pahat di Semarang sebagai salah satu upaya membangun sebuah Galeri pusat pengenalan dan pameran hasil karya para seniman dan masyarakat, sehingga tersusun langkah-langkah untuk dapat melanjutkan ke dalam perancangan grafis
Studi Banding DataTinjauan kota SemarangTinjauan site/lokasi
LiteraturGaleri Seni Lukis dan PahatStudi besaran ruangStudi konsep green design,universal dan local wisdom heritage
1.6. ALUR PIKIR
AnalisaMempelajari tinjauan pustaka dengan studi kasus maupun literature untuk mendapat ketentuan yang ideal dalam merancang Galeri Seni Lukis dan Pahat
Pendekatan dan Landasan Program Perencanaan dan PerancanganPelaku dan kegiatan, kebutuhan ruang dan standart besaran ruang, site, sirkulasi, hubungan kelompok kegiatan, citra bangunan sistem struktur dan utilitas Galeri Seni Lukis dan Pahat
Konsep Dasar Program Perencanaan dan PerancanganPersyaratan perencanaan dan perancangan , konsep dasar perencanaan dan perancangan, program ruang dan site terpilih
Galeri Seni Lukis dan Pahat
BAB III
DATA DAN ANALISA
Pendekatan penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Galeri Seni Lukis dan Pahat ini bertitik tolak pada fungsi utamanya sebagai media/wadah untuk
menambah minat dan lebih mengenal lagi akan seni rupa itu sendiri terutama seni lukis dan
pahat. Pengunjung yang datang ke Galeri ini dapat beraktivitas utama diantaranya: menikmati
pameran karya seni, melihat proses pengerjaan/pembuatan, ikut serta / belajar membuat suatu
karya seni berupa seni lukis dan pahat, menikmati hidangan di cafetaria yang disediakan.
Pendekatan perencanaan dan perancangan didasarkan pada 5 faktor utama dalam
memenuhi kebutuhan dan tuntutan yang disesuaikan dengan fungsi utama dari Galeri Seni Lukis
dan Pahat yang terdiri dari :
A. Aspek fungsional
B. Aspek kontekstual
C. Aspek kinerja
D. Aspek teknis
E. Aspek arsitektural
3. 1. Pendekatan Perencanaan dan Perancangan
3.1.1 Aspek Fungsional
Merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
fungsi bangunan,keselarasan bangunan dengan tujuan dan fungsinya. Tujuan dari
pendekatan fungsional ini adalah untuk menentukan jenis-jenis, jumlah, serta
kapasitas dan besaran ruang yang diperlukan. Bangunan Galeri Seni Lukis dan Pahat
agar nantinya mampu berperan dan berfungsi secara optimal dalam segala
kegiatannya harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :
Organisasi dan besaran ruang harus terjalin hubungan antar ruang yang saling
mendukung fungsi bangunan yang terwadahi didalamnya termasuk di dalamnya
mengandung efektifitas. Jadi tidak akan ada kesan ruangan tersebut terlalu besar
ataupun terlalu kecil,dan menimbulkan rasa nyaman pada semua komponen yang
masuk keluar ruang tersebut.
Penataan dan pengolahan tata guna lahan mendukung perencanaan dan
perancangan sebagai media pengenalan untuk karya seni dalam kaitan dengan Seni
Lukis dan Pahat seperti ruang pameran, hall, ruang workshop seniman, ruang
sanggar lukis dan pahat bagi pengunjung, cafetaria, sehingga dirasa dapat
meningkatkan ketertarikan masyarakat akan seni terutama seni lukis dan pahat.. Dari
analisa sistem aktivitas dapat ditentukan sistem bangunan, yang terdiri dari
mekanisme pelayanan dan organisasi ruang.
3.2 Pendekatan Pengguna Bangunan Galeri Seni Lukis dan Pahat
Pengguna bangunan Galeri Seni Lukis dan Pahat dapat dikelompokkan :
3.2.1 Pengunjung/Pembeli ( customer )
Target utama Galeri Seni Lukis dan Pahat adalah masyarakat Semarang. Tanpa
menutup kemungkinan masyarakat dari luar Semarang yang ingin berkunjung ke
galeri ini untuk menambah minat dan lebih mengenal lagi akan seni rupa itu
sendiri terutama seni lukis dan pahat. Pengunjung yang datang ke Galeri ini
dapat beraktivitas utama diantaranya: menikmati pameran karya seni, mlihat
proses pengerjaan/pembuatan, ikut serta / belajar membuat suatu karya seni
berupa seni lukis dan pahat, menikmati hidangan di cafetaria yang disediakan.
3.2.2. Kelompok karyawan
Sekelompok orang yang mengelola di Galeri Seni Lukis dan Pahat. Di dalam
Galeri Seni Lukis dan Pahat terdapat kelompok orang yang bertugas dalam
bidangnya masing-masing. Diantarnya :
o Kelompok karyawan pengelolaan dan pelayanan
Karyawan bagian pengelola galeri
orang yang bertugas untuk mengelola galeri secara dari sisi manajerial dan
pelayan pengunjung.
Karyawan bagian pengawas galeri dan pengunjung ( kurator)
orang yang bertugas untuk mengumpulkan objek, membuat proses atau
pengawasan untuk mendapatkan perawatan atas benda seni secara lebih
efektif, konservasi, interpretasi (jika memang ada "cerita" di balik benda
seni tersebut misalnya saja kenapa benda tersebut dibuat, di mana, oleh
siapa, cerita di balik pembuatannya, atau sisa peninggalan masa apa, dan
lain sebagainya), dokumentasi (ini untuk data entry, agar semua benda
seni yang dikoleksi tetap terjaga), research dan menampilkan koleksi dan
membuatnya mudah diakses atau dinikmati oleh publik, namun tetap
terjaga keamanan dan keawetannya (ini misalnya untuk lukisan, di
beberapa museum lukisan, bagi yang ingin memotret terkadang tidak
diperbolehkan memakai lampu blitz ataupun menyentuh lukisan tersebut
untuk menjaga keawetan lukisan).
3.2.3. Kelompok petugas bagian penjualan
Karyawan cafetaria
Sekelompok karyawan yang bekerja melayani kebutuhan pengunjung
akan makanan dan minuman. Keanekaragaman foodcourt yang tersedia
semakin memperkaya keberagaman karyawan.
3.2.4. Kelompok petugas servis
Kelompok cleaning service
Orang yang bertugas dalam bidang kebersihan yang mencakup semua
aspek dari Galeri Seni Lukis dan Pahat tersebut. Baik dari sisi kebersihan
lantai, dinding, tempat pameran, toilet pengunjung, kaca-kaca interior,dll.
3.3 Pendekatan Jenis dan Kelompok Kegiatan
Kegiatan yang berlangsung dalam Galeri Seni Lukis dan Pahat dapat dibagi menurut :
3.3.1 Kelompok Kegiatan Utama
Merupakan kegiatan pokok yang berlangsung di dalam Galeri Seni Lukis dan Pahat
ini. Yaitu kegiatan pameran, proses pembuatan/pengerjaan dan ikut belajar dalam
pembuatan sebuah karya seni.
3.3.2 Kelompok Kegiatan Pengelola & Pelayanan
Merupakan kegiatan yang mendukung fungsi komersial rumah Galeri Seni Lukis dan
Pahat ini. Kelompok kegiatan ini mengorganisir kegiatan-kegiatan yang terkait
dengan fungsi Galeri Seni Lukis dan Pahat ini. Dan kegiatan utamanya adalah
kegiatan dari sisi manajerial dan juga melayani pengunjung, seperti halnya seorang
guide yang bertugas untuk menjelaskan karya seni tersebut
Penentuan jenis kebutuhan ruang didasarkan pada aktifitas pengunjung
maupun aktifitas pengelola dan aktifitas pengunjung ditambah beberapa ruang yang
dianggap perlu sebagai pendukung efektifitas dan efisiensi serta sebagai peningkatan
pelayanan.
3.4 Pendekatan Kebutuhan Ruang
Pendekatan terhadap kebutuhan ruang pada Galeri Seni Lukis dan Pahat didasarkan pada
pendekatan pelaku pengelompokan kegiatan. Berikut adalah pendekatan kebutuhan ruang.
Tabel 3.1
Pendekatan Kebutuhan Ruang
No Pelaku Jumlah Kegiatan Kebutuhan Ruang Kapasitas1. Pengunjung Tidak
terbatas
Datang, memarkir kendaraan
Masuk bangunan Menanyakan
informasi Melihat pameran Membeli karya Ke lavatory Sholat Membeli
makanan/minuman
belajar
Area parkir umum
hall Front office
Ruang pamer Front office
lavatory musholla kantin
Sanggar
Tidak terbatas
5 seni lukis5 seni pahat
2 Seniman 6 orang Datang, memarkir kendaraan
Mengurus administrasi
Memasukkan alat lukis
Area parkir umum
Front Office
R. Workshop
6 orang
Melukis Memahat Ke lavatory Makan/minum Tidur Melihat pameran Menyimpan aset
lukisan Mengajar
R. Workshop R. Workshop Lavatory kantin Residensi R. pamer R. Stockroom
Sanggar - 5 pengajar seni lukis- 5 pengajar seni rupa
3. Bagian Pengelola dan Pelayanan
23 orang Datang, memarkir kendaraan
Standby melayani pemgunjung
Dekorasi pameran
Memantau kinerja karyawan
Memandu pengujung
ke lavatory
Area parkir umum
Resepsionis
R.pamer
R. administrasi
R. pamer
lavatory
23 orang
4. Bagian Servis
-OB
-Satpam
Membersihkan ruangan
Kegiatan sanitasi
Menjaga ketertiban dan keamanan Galeri Seni Lukis dan Pahat.
Seluruh ruangan
Lavatory
Pos Satpam
2 orang
2 orang
Sumber : analisa pribadi
3.1 Pendekatan Kapasitas dan Besaran Ruang
Tujuan dari pendekatan adalah untuk mendapatkan besaran ruang yang dibutuhkan. Dasar-
dasar pertimbangannya adalah :
Jumlah pemakai setiap ruang
Peralatan / furniture yang ada
Flow ( bergantung pada jenis kegiatan)
Jumlah pemakai setiap ruang
Tabel 3.2. Rekapitulasi Kapasitas Area Indoor Galeri Seni Lukis dan Pahat.
NO Ruang Kapasitas
Ruang Utama
1. Ruang Pamer Tetap 40 lukisan
2. Ruang Pamer Temporer 40 lukisan
3. Sanggar 20 orang
Ruang Pengelola
1. Front Office 4 orang
2. Ruang Staff 15 orang
3. Ruang Kerja Owner 1 orang
4. Ruang Kerja Manager 1 orang
5. Ruang Kuratorial 2 orang
Ruang Pendukung
1. Hall
2. Ruang Restorasi 2 orang
Tabel 5.1 Program Ruang
3. Stock Room
4. Residensi 6 orang
5. Workshop seni lukis dan seni pahat 6 orang
6. Ruang Rapat
7. Loading Dock
1. Cafe 16 orang
2. Mushola 10 orang
3. Ruang OB + Pantry 4 orang
4. Ruang Makan Seniman 1
5. Ruang CCTV dan Scurity 6 orang
6. Pos Satpam 2 orang
Ruang Servis
1. Lavatory Pengelola 4 orang
2. Lavatory Pengunjung 6 orang
3. Parkir Pengelola
4. Parkir Pengunjung
5. R. Genset 1 unit
3.2 Aspek kontekstual
PemilihanTapak
sumber : Analisa Kelompok
Galeri Seni Lukisdan Pahat Semarang Setelah melalui berbagai pertimbangan, kami
memilih beberapa tapak yang sekiranya layak untuk Galeri Seni Lukis dan Pahat
Semarang ini.
Alternatif 1
Terletak di daerah Kaliwiru, Jl. Teuku Umar, Semarang.
Sumber : google earth diakses tanggal 16 September 2012
Kelebihan1. Akses mudah karena terletak di
dekat jalan
2. Luas tanah cukup untuk dibangun bangunan yang menampung massa dalam jumlah yang besar
3. Lokasi tapak berada di dekat SD,
Kekurangan1. Jalan berada di dekat traffic light
yang dapat berbahaya ketika arus jalan dari arah traffic light.
U
UkurandanDimensiTapakAlternatif 1
Sumber : Dinas Tata Kota
Alternatif 2
Kelebihan1. Akses mudah karena terletak di
dekat jalan
2. Luas tanah cukup untuk dibangun bangunan yang menampung massa dalam jumlah yang besar
3. Lokasi tapak berada di dekat SD,
LebarJalan : 20 m (arahbolak-balik)GSB : ½ x 10 m = 5 m KDB : 60 %Kepadatan lalu lintas :kepadatan tinggiOrientasi Tapak : Tenggara dan barat daya
Batas-batastapak:-Sebelah Utara: Rumah Penduduk dan jalan lingkungan.-Sebelah Selatan :Jalan Raya-Sebelah Timur : Jalan raya dan Jalan lingkungan-Sebelah Barat : rumah penduduk dan jalan raya.
Tapak 2, Jalan Sriwijaya 29 Sumber :Wikimapia
U
Batas-Batas Wilayah
Gambar3.11Batas Wilayah Tapak
Sumber :AnalisaKelompok
Gambar3.12KlimatologiTapak
Sumber :AnalisaKelompok
U
TimurBarat
U
Utara :Jalan Sriwijaya dan Jalan Singosari
Timur : TBRS, Perpustakaan Wilayah, dan GedungWanita
Selatan :Perumukiman Genuk
Barat :Permukiman Genuk
a. LuasTapak
LuasTapak :+3 hektar
GSB : 3 m
KDB : 60 %
b. Klimatologi
Arah matahari terbit dari kanan tapak ke
Kiri tapak, sedangkan arah angin bergerak
Dari utara ke selatan.
c. Kebisingan
Utara :Suara kendaraan dari jalan raya
Yang berlalu lalang
Gambar3.13KebisinganTapak A
Sumber :Analisa Kelompok
Gambar3.14PencapaianTapak A
Sumber :Analisa Kelompok
U
U
Timur :Terdapat kebisingan jika di TBRS
menggelaracara, seperti wayang
kulit.
Selatan: Kebisingan dari permukiman
Barat :Kebisingan dari permukiman
d. Pencapaian
Main Entrance :Jalan Sriwijaya.
Tapak ini hanya memiliki 1 pintu masuk
dan tidak memiliki Side Entrance
e. UtilitasLingkungan
Gambar3.15UtilitasTapak A
Sumber :AnalisaKelompok
U
Drainase lancar, karena selokan berada tepat di depan tapak dan ukurannya
cukup besar, sehingga pembuangan air kotor lancar.
Listrik tidak menjadi kendala karena letaknya di tengah kota.
f. Topografi
Karena terletak di wilayah Semarang daerah bawah, sehingga tapak ini tidak
memiliki kontur.
g. Fasilitas Umum
Utara :Universitas Diponegoro, RS. Roemani, Sekolah Farmasi
Timur : TBRS, Perpustakaan Wilayah, Sekolah Tinggi Manajemen, Java
Supermal, Halte Bus Antar Kota
Selatan : RS. Elizabeth
Barat :Simpang 5, Polda, PomBensin
PerbandinganKeduaTapak
Tabel 3.6
No Kriteria Bobot
(B)
AlternatifTapak
I II
Nilai
(N)
B x N Nilai
(N)
B x N
1 Dekatdengansekolahdanuniversita
s
4 3 12 3 12
2 Kondisitapak 3 2 6 2 6
3 Prasaranadaninfrastruktur 2 2 4 3 6
4 Kondisilingkungan 2 2 4 3 6
5 Ketenangan 2 1 2 2 2
JUMLAH 28 32
Keterangannilai :Nilai 3 = sangat memenuhiNilai 2 = memenuhiNilai 1 = kurang memenuhi
Dari hasil di atas, menunjukkan tapak alternatif 2 memiliki hasil kali bobot dan nilai yang
lebih tinggi dari pada tapak alternatif 1. Dengan demikian, pemilihan tapak untuk gedung
Galeri Seni Lukis dan Pahat Semarang yaitu pada tapak alternatif 2.