Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

64
0 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.....................................i DAFTAR ISI.........................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1............................................. Latar Belakang Masalah..............................1 1.2............................................. Rumus an Masalah....................................4 1.3............................................. Tujua n Penelitian..................................4 1.4............................................. Manfa at Penelitian.................................5 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1............................................. Penge tahuan........................................7 2.1.1.........................................Penge rtian Pengetahuan........................7 2.1.2.........................................Tingk at Pengetahuan...........................8 2.1.3.........................................Cara Mengukur Pengetahuan.....................10 2.2............................................. Keham ilan..........................................10 2.3............................................. Manfa at Fe Dalam Upaya Mencegah Anemia.............11 3.3.1 Definisi Tablet Fe......................11 3.3.2 Manfaat Tablet Fe Bagi Ibu Hamil........11 3.3.3 Akibat Kekurangan Zat Besi Selama Hamil. 12 2.4............................................. Kebut uhan Zat Besi Pada Wanita Hamil...............13 2.5............................................. Nutri si Penting Selama Kehamilan...................14 2.6............................................. Anemi a Pada Kehamilan..............................15 2.6.1.........................................Penye bab Anemia Pada Kehamilan................15

Transcript of Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

Page 1: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

0

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................iDAFTAR ISI...................................................................................................iiBAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................11.2 Rumusan Masalah.................................................................................41.3 Tujuan Penelitian..................................................................................41.4 Manfaat Penelitian................................................................................5

BAB II TINJAUAN TEORI2.1 Pengetahuan..........................................................................................7

2.1.1 Pengertian Pengetahuan............................................................72.1.2 Tingkat Pengetahuan................................................................82.1.3 Cara Mengukur Pengetahuan....................................................10

2.2 Kehamilan.............................................................................................102.3 Manfaat Fe Dalam Upaya Mencegah Anemia......................................11

3.3.1 Definisi Tablet Fe........................................................................113.3.2 Manfaat Tablet Fe Bagi Ibu Hamil..............................................113.3.3 Akibat Kekurangan Zat Besi Selama Hamil................................12

2.4 Kebutuhan Zat Besi Pada Wanita Hamil..............................................132.5 Nutrisi Penting Selama Kehamilan.......................................................142.6 Anemia Pada Kehamilan......................................................................15

2.6.1 Penyebab Anemia Pada Kehamilan..........................................152.6.2 Gejala-Gejala Yang Muncul Pada Anemia...............................162.6.3 Derajat Anemia.........................................................................172.6.4 Macam-Macam Anemia Selama Kehamilan............................18

2.7 Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi................................232.8 Kerangka Konsep Penelitian.................................................................30

2.8.1 Kerangka Konsep......................................................................30

BAB III METODE PENELITIAN3.1 Desain Penelitian..................................................................................313.2 Populasi dan Sampel.............................................................................313.3 Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................333.4 Alat Pengumpulan Data........................................................................353.5 Pengolahan Data...................................................................................373.6 Analisa Data..........................................................................................393.7 Etika Penelitian.....................................................................................40

ii

Page 2: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena

mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya

sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia hamil disebut

”Potensial danger of mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak),

karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait

dalam pelayanan kesehatan pada hari terdepan, ( Manuaba, 2001 ).

Menurut WHO 4% kematian para ibu di negara yang sedang berkembang

berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia disebabkan oleh

defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling

berinteraksi.

(Sarwono, 2000).

Dari hasil pemeriksaan 640 ibu hamil terdapat 500 ibu hamil yang

mengatakan tidak rutin meminum tablet Fe, anemia dalam kehamilan

memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan,

persalinan, maupun dalam nifas. Berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia

seperti abortus, partus prematur, partus lama, akibat inertia uteri, perdarahan post

partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intra partum maupun post partum

(Manuaba, 2001).

1

Page 3: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

2

Diseluruh dunia frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, berkisar

antara 10% dan 20% karena defisiensi makanan memegang peranan yang sangat

penting dalam timbulnya anemia maka dapat dipahami bahwa frekuensi itu lebih

tinggi lagi di negara-negara yang sedang maju.

Tingginya angka anemia pada ibu hamil ini mempunyai kontribusi terhadap

tingginya angka BBLR di Indonesia yang diperkirakan mencapai 350.000 bayi

dan angka resiko kematian bayi mencapai 32,5% setiap tahun nya.

(Depkes, 2004).

Dalam mengatasi masalah anemia pada ibu hamil dinas kesehatan propinsi

Jawa Barat mempunyai program suplementasi tablet tambah darah (Fe) yang bisa

didapatkan di Puskesmas daerah. Tablet tambah darah dapat menghindari anemia

besi dan anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi

tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil. Pada beberapa ibu hamil, zat besi

yang terkandung dalam vitamin kehamilan bisa menyebabkan sembelit atau

diare.

Berdasarkan data yang didapat dari Dinkes Kabupaten Asahan ada sekitar

30% ibu hamil yang mengalami anemia, berdasarkan data dari Desa Sei Kamah

pada bulan Juni-Juli tahun 2013, ada sekitar 26 orang ibu hamil yang

mengalami anemia dari 40 orang ibu hamil yang diperiksa kehamilan nya di Desa

Sei Kamah.

Di Desa Selajambe, ibu hamil selalu diberikan tablet Fe secara rutin setiap

ANC, namun sebagian besar dari mereka belum mengetahui pentingnya

Page 4: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

3

mengkonsumsi tablet Fe sehingga terjadi ketidakpatuhan ibu hamil untuk

meminum tablet Fe.

Kebutuhan zat besi ibu selama kehamilan adalah 800 mg besi diantaranya

300 mg untuk janin plasenta dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu, untuk

itulah ibu hamil membutuhkan 2-3 mg zat besi tiap hari.

(Manuaba, 2001).

Secara umum, ketidak patuhan dapat menyebabkan meningkatnya resiko

berkembangnya masalah kesehatan atau memperpanjang atau memperburuk

kesakitan yang sedang diderita. Perkiraan yang ada menyatakan bahwa 20%

opname di Rumah Sakit merupakan akibat dari ketidakpatuhan pasien terhadap

aturan pengobatan. Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat

mencerminkan seberapa besar peluang untuk terkena anemia. Pemberian

informasi tentang anemia akan menambah pengetahuan mereka tentang anemia,

karena pengetahuan memegang peranan yang sangat penting sehingga ibu hamil

dapat patuh meminum tablet Fe.

Akhir akhir ini menunjukan dengan jelas bahwa bayi yang lahir dari ibu ibu

yang mengalami anemia mengalami kenaikan yaitu mencapai 24,9%, sampai

dengan saat ini prevalensi Ibu hamil anemia masih cukup tinggi yaitu 16,7%

(Depkes,2007).

Pada bulan Agustus 2013 penulis telah melakukan studi pendahuluan

terhadap 22 orang ibu hamil di Desa Gunung jaya didapatkan hasil 14 orang ibu

hamil mengatakan kurang mengetahui tentang tablet Fe, dan 8 orang mengatakan

mengetahui tentang tablet Fe pada ibu hamil.

Page 5: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

4

Berdasarkan hasil study pendahuluan tersebut diatas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang ” Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Tablet Fe di Puskesmas Sei Kamah Kec. Sei Dadap Tahun 2013”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dibuat suatu rumusan

permasalahan sebagai berikut ”Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang

tablet Fe di Puskesmas Sei Kamah Kec. Sei Dadap Tahun 2013”.

1.3 Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe di Puskesmas

Sei Kamah Kec. Sei Dadap Tahun 2013”.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet fe di

Puskesmas Sei Kamah Kec. Sei Dadap berdasarkan umur.

b. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang Tablet Fe Di

Puskesmas Sei Kamah Kec. Sei Dadap beradasarkan paritas

c. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe

di Puskesmas Sei Kamah Kec. Sei Dadap berdasarkan pendidikan.

d. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe

di Puskesmas Sei Kamah Kec. Sei Dadap berdasarkan pekerjaan.

Page 6: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

5

e. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe

di Puskesmas Sei Kamah Kec. Sei Dadap berdasarkan sumber informasi.

1.3 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan tentang metode penelitian yang telah diperoleh

selama perkuliahan. Untuk menambah wawasan terutama tentang manfaat

mengkonsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil.

2. Bagi Instansi Pendidikan

Untuk menambah khasanah bacaan atau kepustakaan diplomaIII

kebidanan Poltekes Yapkesbi Sukabumi serta dapat dikembangkan melalui

penelitian selanjutnya.

3. Bagi Petugas / Tenaga kesehatan

Sebagai bahan masukan untuk perencanaan interpensi asuhan kebidanan

pada ibu hamil, khususnya mengenai pemberian tablet Fe dalam upaya

mencegah anemia.

4. Bagi Ibu Hamil

Menambah informasi dan pengetahuan kepada ibu hamil tentang Manfaat

mengkonsumsi Tablet Fe dalam upaya mencegah resiko anemia, sehingga

diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para ibu hamil untuk

mengkonsumsi tablet zat besi sesuai anjuran tenaga kesehatan, yaitu

minimal dapat mencegah terjadinya kekurangan zat besi.

Page 7: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari ”tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan

terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia, yakni: penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

(Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui

tentang suatu obyek tertentu termasuk ilmu, jadi ilmu merupakan bagian dari

pengetahuan yang diketahui oleh manusia, (Suriasumantri, 2000).

Pengetahuan dikumpulkan dengan tujuan untuk menjawab semua

permasalahan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh manusia dan untuk

digunakan dalam menawarkan berbagai kemudahan padanya.

Pengetahuan itu sendiri banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain: adalah pendidikan formal. Jadi pengetahuan sangat erat hubungannya

dengan pendidikan, di mana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang

tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan

tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah,

mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa, peningkatan

7

Page 8: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

8

pengetahuan tidak mutlak di peroleh dari pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang suatu obyek mengandung dua aspek yaitu

positif dan negatif, kedua aspek ilmiah yang pada akhirnya akan menentukan

sikap seseorang tentang suatu obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif

dan obyek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif

terhadap obyek tertentu.

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang tercakup dalam domain

kognitive mempunyai 6 tingkatan.

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (Recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada suatu situasi atau kondisi sebenarnya (real).

Page 9: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

9

Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain. Misalnya penggunaan rumus static dalam perhitungan hasil

penelitian.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

metode kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam struktur

organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat

menggambarkan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukkan kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat

menyusun, merencanakan, menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu

teori atau rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justification

atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian

tersebut didasarkan pada suatu kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya:

dapat menafsirkan sebab-sebab mengapa ibu-ibu tidak mau ikut ber-KB,

tidak mau memeriksakan kehamilan dan sebagainya.

Page 10: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

10

2.1.3 Cara Mengukur Pengetahuan

Pengukuran dikemukakan Bloom dan Skiner (2007) adalah dengan cara

orang bersangkuta mengungkapkan kata-kata yang diketahuinya dalam

bentuk bukti atau jawaban baik lisan maupun tulisan. Bukti atau jawaban

tersebut merupakan reaksi dari suatu rangsangan yang berupa pertanyaan baik

lisan maupun tulisan. Pertanyaan yang dapat dipergunakan untuk mengukur

pengetahuan umum dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu :

a. Pertanyaan subjektif berupa jenis pertanyaan essay, disebut pertanyaan

subjektif dari penilai, sehingga nilainya akan berbeda dari penilai 1

dengan yang lain dari waktu kewaktu yang lainya.

b. Pertanyaan objektif berupa pertanyaan pilihan ganda, salah betul dan

menjodohkanya, penilaian dari bentuk pertanyaan ini bersifat pasti tanpa

menggunakan subjektifitas dari perilaku.

Dari kedua bentuk pertanyaan diatas, pertanyaan objektif khususnya pilihan

ganda lebih disukai sebagai alat ukur karena cepat dinilai.

2.2 Kehamilan

Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama

kehamilan normal yaitu 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ), di hitung dari

hari pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam 3 triwulan,yaitu triwulan

pertama dimulai konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan ke

empat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dimulai dari bulan ketujuh sampai 9

bulan. ( Prawirohardjo,2002 ).

Page 11: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

11

Setiap bulan wanita melepas satu atau dua sel telur (ovum) dari indung telur

(ovulasi). Kemudian pada tempat yang paling mudah masuklah sel mani dan

kemudian bersatu dengan sel telur (konsepsi). Ovum yang telah dibuahi segera

membelah diri sambil bergerak menuju ruang rahim kemudian melekat pada

mokosan rahim untuk selanjutnya bersarang diruang rahim (nidasi).Dari

pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai

darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta).

Jadi untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),

pembuahan (konsepsi = pertilisasi), nidasi, dan plasentasi.

( Rustam Muhctar,2000 )

2.3 Manfaat Fe Dalam Upaya Mencegah Anemia

2.3.1 Definisi Tablet Fe

Tablet Fe adalah salah satu mineral penting yang diperlukan selama

kehamilan,bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil.bayi akan

menyerap dan manggunakan fe dengan cepat sehingga jika ibu kekurangan

masukan fe selama hamil,bayi akan mengmbil kebutuhan nya dari tubuh ibu

sehingga ibu mengalami animia dan merasa lelah. (Sunrinah,2008).

2.3.2 Manfaat Tablet Fe Bagi Ibu Hamil

Tablet Fe berfungsi untuk membentuk sel darah merah,sementara sel

darah merah bertugas mengangkut oksigen dan zat-zat makanan keseluruh

tubuh serta membantu proses metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi,

jika asupan Fe kedalam tubuh berkurang dengan sendirinya sel darah merah

Page 12: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

12

juga akan berkurang, tubuhpun akan kekurangan oksigen akibatnya timbullah

gejala anemia. (Samuel 2006)

2.3.3 Akibat Kekurangan Tablet Fe Selama Hamil

Kekurangan tablet Fe pada seseorang akan diambilkan dari zat besi

cadangan yang ada dalam tubuh, namun jika cadangan ini terus menurun

maka tubuh akan mengalami kekurangan zat besi yang berlarut-larut dan

perlu penanganan segera, karena kekurangan zat besi menyebabkan keletihan,

lemah badan, terdebar, sakit dada, kesukaran bernafas dan anemia. Sehingga

kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak diatasi dapat

mengakibatkan ibu hamil menderita anemia, kondisi ini meningkatkan resiko

kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi. Selain itu juga zat besi sangat

dibutuhkan perkembangan otak bayi di awal kelahiranya. (Junita 2006)

Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak daripada kebutuhan

wanita tidak hamil, oleh karena itu pemenuhan kebutuhan tablet Fe selama

masa kehamilan sangatlah penting,adapun kegunaan tablet Fe tersebut adalah:

a. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan

b. Untuk mempermudahkan proses persalinan

c. Untuk memperkecil resiko BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

d. Untuk menambah berat badan ibu secara normal selama masa kehamilan

e. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri

f. Untuk mencegah gigi rontok dan tulang rapuh

g. Untuk mencegah anemia pada masa kehamilan

Page 13: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

13

h. Agar supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

i. Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi

(www.makanan ibu hamil.co.id)

2.4 Kebutuhan Tablet Fe Pada Wanita Hamil

Ekstra zat besi diperlukan pada kehamilan, kebutuhan zat besi pada

kehamilan dengan janin tunggal adalah : 200 – 600 mg untuk memenuhi

peningkatan masa sel darah merah, 200 – 370 mg untuk janin yang

bergantung pada berat lahirnya, 150 – 200 mg untuk kehamilan eksternal,

30 – 170 mg untuk tali pusat dan plasenta, 90 – 310 mg untuk menggantikan

darah yang hilang saat melahirkan.

Dengan demikian kebutuhan total zat besi pada kehamilan berkisar

antara 580 – 1340 mg, dan 440 – 1050 mg diantaranya akan hilang dalam

tubuh saat melahirkan. Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil

memerlukan rata-rata 3,5 – 4 mg Zat Besi perhari, (Soe Jordan : 2004).

Sebagai gambaran banyak kebutuhan zat besi pada kehamilan adalah

:

Meningkatkan sel darah ibu 500 mgr Fe

Terdapat dalam plasenta 300 mgr Fe

Untuk darah janin 100 mgr Fe

Jumlah 900 mgr Fe

Jika persalinan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan

menguras persediaan Fe dalam tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia

pada kehamilan berikutnya, (Zulhaida, 2007).

Page 14: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

14

2.5 Nutrisi Penting Selama Kehamilan

Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan

yang mendasar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan

dan persiapan memberikan ASI diantaranya :

Perubahan metabolisme adalah

a. Metabolisme basal naik sebesar 15 % - 20 % dari semula, terutama

trimester ke III

b. Keseimbangan Asam basa mengalami penurunan dari 155 menjadi 145

perliter disebabkan hemodulasi darah dan kebutuhan mineral yang

diperlukan janin.

c. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan

laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg berat

badan atau sebutir telur ayam sehari.

d. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.

e. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :

1) Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30 – 40 gram untuk pembentukan janin.

2) Fospor, rata-rata 2 gram dalam sehari

3) Zat besi, 800 mg atau 30 – 50 mg sehari

4) Air, ibu hamil memerlukan cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.

Page 15: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

15

f. Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg rata-rata 12,5

kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg perminggu.

(Wiknjosastro, 2005)

2.6 Anemia Pada Kehamilan

Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah merah

kurang dari normal, dan biasanya yang digunakan sebagai dasar adalah kadar

Hemoglobin (Hb Normal 12 grm). Anemia kehamilan adalah anemia karena

kekurangan zat besi. Anemia pada kehmailan merupakan masalah nasional

mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya

sangat besar terhadap sumber daya manusia.

Anemia hamil disebut “potensial danger to mother and child’anemia

(potensial membahayakan ibu dan anak). Kerena itulah anemia memerlukan

perhatian serius dan semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada

masa yang akan datang.

(Manuaba, 2001).

2.6.1 Penyebab Anemia Pada Kehamilan

a. Kurangnya mengkonsumsi makanan kaya zat besi, terutama yang

berasal dari sumber hewani yang mudah diserap.

b. Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada

kehamialan

c. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk haid

yang berlebihan, sering melahirkan dengan jarak yang dekat.

d. Pemecahan eritrosit terlalu cepat (hemolisis) (Gultom, 2005).

Page 16: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

16

2.6.2 Gejala-gejala yang Muncul pada Anemia

Menurut Indoglobal, (2007) gejala-gejala yang sering muncul pada

anemia :

a. 5 L (letih, lelah, lemah, lesu dan lunglai)

b. Nafsu makan menurun atau anoreksia

c. Sakit kepala

d. Konsentrasi menurun

e. Pandangan berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk

f. Nafas pendek (pada anemia yang parah)

Pada pemeriksaan didapat gejala anemia,seperti:

a. Kulit pucat

b. Kuku-kuku jari pucat

c. Rambut rapuh (pada anemia yang parah)

Menurut Sarwono, (2005). Pengaruh Anemia terhadap kehamilan

a. Pengaruh yang timbul akibat anemia pada ibu hamil:

1) Abortus

2) Partus prematurus

3) Partus lama karena inerlia uteri

4) Perdarahan post partum karena atonia uteri

5) Syok

Page 17: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

17

6) Infeksi baik intra partum maupun post partum

7) Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 gr/100ml dapat

menyebabkan dekompensasi kordis.

b. Pengaruh anemia pada janin:

1) Kematian mudigah

2) Kematian perinatal

3) Prematuritas

4) Dapat terjadi cacat bawan

5) Cadangan besi kurang

Menurut Herlina, (2007) Cara mencegah anemia adalah:

a. Meningkatkan konsumsi zat besi terutama dari sumber hewani yang

mudah diserap.

b. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari bagi ibu hamil minimal 90

tablet selama kehamilan.

c. Mengatur jarak kelahiran dengan menjadi peserta keluarga berencana

(KB)

2.6.3 Derajat Anemia

Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu

hamil, didasarkan pada criteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3

kategori, yaitu normal (≥11 gr%), anemia ringan (9-10 gr%), anemia sedang

(7-8gr%) dan anemia berat (kurang dari 7 gr%). Berdasarkan hasil

pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil adalah

Page 18: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

18

sebesar 11.28 mg/dl, kadar hemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan tertinggi

14.00 mg/dl.

Klasifikasi anemia yang lain adalah :

a. Hb 9-10 gr% : Anemia ringan

b. Hb 7 – 8 gr% : Anemia sedang

c. Hb < 7 gr% : Anemia berat.

(http://www.grahapermataibu.com/index.php?option=com_)

2.9 Macam-macam Anemia Selama Kehamilan

a. Anemia Defisiensi Besi

Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah

defisiensi besi dan kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling

berkaitan erat, karena pengeluaran darah yang berlebihan disertai

hilangnya besi hemoglobin dan terkurasnya simpanan besi pada suatu

kehamilan dapat menjadi penyebab penting anemia defisiensi besi pada

kehamilan berikutnya.

Status gizi yang kurang sering berkaitan dengan anemia defisiensi

besi (Scholl, 2000). Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu

akan besi yang dipicu oleh kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg;

sekitar 500 mg, bila tersedia, untuk ekspansi massa hemoglobin ibu

sekitar 200 mg atau lebih keluar melalui usus, urin dan kulit. Jumlah total

ini 1000 mg jelas melebihi cadangan besi pada sebagian besar wanita.

Kecuali apabila perbedaan antara jumlah cadangan besi ibu dan

kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan diatas

Page 19: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

19

dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi

anemia defisiensi besi.

Page 20: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

20

Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama

trimester kedua, maka kekurangan besi sering bermanifestasi sebagai

penurunan tajam konsentrasi hemoglobin. Walaupun pada trimester

ketiga laju peningkatan volume darah tidak terlalu besar, kebutuhan akan

besi tetap meningkat karena peningkatan massa hemoglobin ibu berlanjut

dan banyak besi yang sekarang disalurkan kepada janin. Karena jumlah

besi tidak jauh berbeda dari jumlah yang secara normal dialihkan,

neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita anemia defisiensi

besi. ( Arisman, 2007 ).

b. Anemia akibat perdarahan akut

Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa

dapat menjadi sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah

pelahiran. Pada awal kehamilan, anemia akibat perdarahan sering terjadi

pada kasus-kasus abortus, kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa.

Perdarahan masih membutuhkan terapi segera untuk memulihkan dan

mempertahankan perfusi di organ-organ vital walaupun jumlah darah

yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin akibat

perdarahan secara tuntas, secara umum apabila hipovolemia yang

berbahaya telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa

seyogyanya diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan anemia sedang

yang hemoglobinnya lebih dari 7 g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi

menghadapi kemungkinan perdarahan serius, dapat berobat jalan tanpa

Page 21: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

21

memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi selama setidaknya

3 bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan transfusi darah.

( Sarwono, 2005 ).

c. Anemia pada penyakit kronik

Gejala-gejala tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah

sejak jaman dulu dikenal sebagai ciri penyakit kronik. Berbagai penyakit

terutama infeksi kronik dan neoplasma menyebabkan anemia derajat

sedang dan kadang-kadang berat, biasanya dengan eritrosit yan sedikit

hipokromik dan mikrositik. Dahulu, infeksi khususnya tuberculosis,

endokarditis, atau esteomielitis sering menjadi penyebab, tetapi terapi

antimikroba telah secara bermakna menurunkan insiden penyakit-

penyakit tersebut. Saat ini, gagal ginjal kronik, kanker dan kemoterapi,

infeksi Human Imunologi Virus (HIV), dan peradangan kronik

merupakan penyebab tersering anemia bentuk ini.

Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan

anemia. Beberapa diantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi,

penyakit peradangan usus (inflammatory bowel disease), lupus

eritematosus sistemetik, infeksi granulomatosa, keganasan, dan arthritis

remotoid. Anemia biasanya semakin berat seiring dengan meningkatnya

volume plasma melebihi ekspansi massa sel darah merah. Wanita dengan

pielonfritis akut berat sering mengalami anemia nyata. Hal ini tampaknya

Page 22: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

22

terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit dengan produksi

eritropoietin normal.

(Cavenee dkk,2000).

d. Defisiensi Vitamin B12/Definisi Megaloblastik

Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12

selama kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh

menyerap vitamin B12 karena tidak adanya faktor intrinsik. Ini adalah

suatu penyakit autoimun yang sangat jarang pada wanita dengan kelainan

ini. Defisiensi vitamin B12 pada wanita hamil lebih mungkin dijumapai

pada mereka yang menjalani reseksi lambung parsial atau total. Kausa

lain adalah penyakit Crohn, reseksi ileum, dan pertumbuhan bakteri

berlebihan di usus halus.

Kadar vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama

kehamilan, kadar nonhamil karena berkurangnya konsentrasi protein

pengangkut B12 transkobalamin (zamorano dkk, 2000). Wanita yang telah

menjalani gastrektomi total harus diberi 1000 mg sianokobalamin

(vitamin B12) intramuscular setiap bulan. Mereka yang menjalani

gastrektomi parsial biasanya tidak memerlukan terapi ini, tetapi selama

kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak ada alasan untuk

menunda pemberian asam folat selama kehamilan hanya karena

kekhawatiran bahwa akan terjadi gangguan integritas saraf pada wanita

Page 23: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

23

yang mungkin hamil dan secara bersamaan mengidap anemia pernisiosa

Addisonian yang tidak terdeteksi (sehingga tidak diobati).

e. Anemia hemolitik

Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah

merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh :

1) Faktor intra kopuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer,

talasemia, anemia sel sickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan

paraksismal nokturnal hemoglobinuria

2) Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat

logam, dan dapat beserta obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin

dan lain-lain.

Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran

darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan

pada organ-organ vital

Pengobatan bergantung pada jenis anemia hemolitik serta

penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya di berantas

dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun, pada beberapa jenis

obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil. Maka transfusi darah yang

berulang dapat membantu penderita ini.

Page 24: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

24

f. Anemia Aplastik dan Hipoplastik

Walaupun jarang dijumpai pada kehamilan, anemia aplastik adalah

suatu penyulit yang parah. Diagnosis ditegakkan apabila dijumpai

anemia, biasanya disertai trombositopenia, leucopenia, dan sumsum

tulang yang sangat hiposeluler (Marsh dll, 2001). Pada sekitar sepertiga

kasus, anemua dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasim,

leukemia, dan gangguan imunologis.

Kelainan fungsional mendasar tampaknya adalah penurunan

mencolok sel induk yang terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang

menyatakan bahwa penyakit ini diperantarai oleh proses imunologis

(Young dan Maciejewski, 2000). Pada penyakit yang parah, yang

didefinisikan sebagai hiposelularitas sumsum tulang yang kurang dari 25

persen, angka kelangsungan hidup 1 tahun hanya 20 persen.

(Suhemi, 2007).

2.10 Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi

Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat. Kepatuhan adalah

tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan prilaku yang disarankan dokter

atau oleh orang lain. (Arisman, 2004).

Menurut Sudarwati (2001) tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan

kegiatan, yang sesuai dengan langkah-langklah yang telah ditetapkan, perhitungan

Page 25: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

25

tingkat kepatuhan dapat di kontrol bahwa pelaksana program telah melaksanakan

kegiatan sesuai standar.

Kepatuhan pasien yang berdasarkan rasa terpaksa atau ketidak pahaman

tentang pentingnya perilaku tersebut dapat disusul dengan kepatuhan yang

berbeda jenisnya, yaitu kepatuhan demi menjaga hubungan baik dengan petugas

kesehatan atau dengan tokoh yang menganjurkannya.

Motivasi ini belum dapat dijadikan jaminan bahwa pasien akan mematuhi

seterusnya karena jika pasien sudah merasa jenuh atau bosan maka dia tidak perlu

lagi melanjutkan perilaku tersebut. (Sarwono2000).

Ibu hamil minimal mendapatkan 90 tablet, dan bermanfaat bila diminum

secara teratur, tablet setiap hari selama kehamilan, Tablet tambah darah diminum

dengan air putih jamgam diminum dengan air teh, susu atau kopi

karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga

manfaatnya menjadi berkurang (Dep kes, 2002).

Kadang-kadang tablet tambah darah menimbulkan perasaan tidak enak seperti

sakit perut, mual, susah buang air besar, tinja berwarna hitam, ini karena

kandungan zat besinya tinggi yaitu 200 mg atau 60 mg besi elemental dan 0,25

mg asam folat untuk mengurangi sebaiknya tablet tambah darah di minum setelah

makan malam atau menjelang tidur, Akan tetapi lebih baik bila setelah minum

tablet tambah darah disertai makan buah-buahan seperti pisang ambon (Nuri,

2005).

Page 26: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

26

Menurut Notoatmodjo (2007) bahwa indikator-indikator yang dapat

digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap

kesehatan, dapat dikelompokkan menjadi :

a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit.

b. pengetahuan tentang cara pemeliharaan tentang kesehatan dan cara hidup

sehat.

c. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan.

Menurut Notoatmodjo (2007), bahwa keilmuan tentang pengetahuan dibagi

menjadi 2 yaitu :

a. Pengetahuan secara formal

Pengetahuan yang didasarkan pada jenjang pendidikan rendah ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi dan didapat dari ilmu pengetahuan melalui

tingkat pembelajaran tersebut terdiri dari TK, SD, SMP, SMU dan Perguruan

Tinggi.

b. Pengetahuan secara informal

Pengetahuan informal adalah pengetahuan yang didapat dari luar lingkup

pendidikan. Pengetahuan informal didapat melalui media elektronik (TV,

radio atau alat elektronik lainnya) dan media masa (koran, majalah atau buku-

buku pelajaran) maupun dari orang lain yang memberikan informasi tentang

pengetahuan.

Page 27: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

27

Menurut Notoatmodjo (2003) faktor-faktor yang mempengaruhan

pengetahuan :

1. Tingkat Pendidikan

Adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi

perubahan prilaku positif yang meningkat.

2. Informasi

Seseorang mendapatkan informasi yang lebih banyak akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat non formal.

3. Pengalaman

Sesuatu yang pernah dilakukan seseorang dapat menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat non formal.

4. Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan

5. Sosial Ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan Pada

kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet zat besi

meminumnya secara rutin, hal ini dapat disebabkan karena faktor

ketidaktahuan pentingnya tablet zat besi untuk kehamilannya. Dampak

yang diakibatkan minum tablet zat besi dan penyerapan atau respon tubuh

terhadap tablet zat besi kurang baik sehingga tidak terjadi peningkatan

hemoglobin sesuai dengan yang diharapkan. Faktor lain yang

Page 28: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

28

berhubungan dengan anemia adalah adanya penyakit infeksi bakteri,

parasit usus seperti cacing tambang malaria. Faktor sosial ekonomi yang

rendah juga memegang peran penting kaitannya dengan asupan gizi ibu

selama hamil (Herlina, 2007).

Menurut Depkes RI (2002) dalam Niver (2002) faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi yaitu :

1. Pengetahuan

Pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan kegunaan dari zat besi

didapat dari penyuluhan yang diberikan bidan pada waktu ibu hamil

tersebut melakukan pemeriksaan ANC.

Tingkat pengetahuan ibu juga mempengaruhi ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet zat besi (Depkes, 2002).

2. Tingkat Pendidikan

Latar belakang pendidikan ibu hamil juga sangat berpengaruh terhadap

kepatuhan ibu meminum tablet besi (Depkes, 2001).

3. Pemeriksaan ANC

Pemeriksaan ANC selama hamil sedikitnya 4 x pelayanan antenatal

yaitu satu kali untuk trimester I, 1 kali untuk trimester II, dan dua kali

untuk trimester III, pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan

ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan

berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risiko

tinggi khususnya anemia kurang gizi, hipertensi. Bidan juga

Page 29: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

29

memberikan nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait

lainnya. Dalam setiap kinjungan ANC bidan menonjolkan kepada ibu

hamil apakah persediaannya cukup (Depkes, 2001).

Menurut WHO (2000) manfaat dan kepatuhan ibu hamil meminum

tablet zat besi yaitu :

a. Bisa mencegah anemia defesiensi besi.

Karena pada wanita hamil cenderung mengalami defesiensi baik

zat besi maupun folat. Oleh karena itu penting sekali bagi ibu

hamil untuk meminum tablet zat besi setiap hari.

b. Bahaya selama kehamilan, persalinan dan nifas dapat dihindari.

Menurut Smet (2001), beberapa sebab rendahnya kepatuhan ibu

hamil meminum tablet zat besi antara lain karena faktor program

dan faktor individu yang meliputi :

1) Individu tidak merasa dirinya sakit.

2) Ketidaktahuan akan gejala atau tanda-tanda dan dampak yang

ditimbulkan.

3) Kelainan ibu hamil atau rendahnya motivasi ibu hamil dalam

tablet zat besi setiap hari sampai waktu yang cukup lama.

4) Adanya efek samping gastrointestinal seperti mual, rasa nyeri

lambung.

5) Kurang diterimanya warna, rasa dan beberapa karateristik lain

dari suplemen besi.

Page 30: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

30

6) Rasa takut terhadap suplemen besi dapat memperbesar janin

dan akan menyulitkan dalam persalinan.

Menurut WHO (2001) dampak dari ketidakpatuhan ibu hamil

meminum tablet Fe yaitu :

a. Bisa terjadi anemia defisiensi besi.

b. Meningkatkan bahaya kehamilan, persalinandan nifas.

Menurut Never, (2002) cara-cara untuk meningkatkan kepatuhan

ibu hamil untuk meminum tablet zat besi yaitu :

a. Memberikan informasi tujuan dari pemberian tablet zat besi

seorang ibu hamil akan dengan senang hati meminum tablet zat

besi setiap hari apabila dia tahu manfaat dan tujuan dari tablet zat

besi.

b. Perilaku sehat ibu hamil yang menyadari pentingnya untuk

mengkonsumsi tablet zat besi setiap hari.

c. Tenaga kesehatan memberikan petunjuk cara meminum tablet zat

besi.

d. Motivasi dari keluarga ibu hamil agar patuh meminum tablet zat

besi setiap hari.

e. Dukungan dari tenaga kesehatan dengan menjalin komunikasi

yang baik dan memberikan penghargaan yang positif bagi ibu

hamil yang telah mampu meminum tablet zat besi setiap hari.

Page 31: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

31

2.11 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep

yang ingin diteliti atau diukur melalui penelitian-penlitian yang dilakukan.

(Notoatmodjo, 2002).

Kerangka konsep penelitian yang dilakukan penulis terlihat pada bagan di

bawah ini.

Variabel Independen Variabel Dependen

2

3

4

Pengetahuan Ibu berdasarkan:- Umur - Paritas - Pendidikan- Pekerjaan- Sumber informasi

Tablet Fe

Page 32: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan tujuan utama

memberikan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe Pendekatan

penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan crossectional yaitu suatu

penelitian dimana variabel yang termasuk kedalam kriteria responden dilakukan

pengukuran dan pengamatan pada waktu yang bersamaan. (Hidayat, 2007).

3.2 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiono (2004) dalam (Hidayat 2007) populasi adalah wilayah

generalisasi yang berdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan

kemudian ditarik suatu kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah ibu

hamil yang ada di Puskesmas Sei Kamah Kec. Sei Dadap dengan jumlah

populasi 221 orang ibu hamil.

31

Page 33: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

33

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karateristik yang dimiliki oleh populasi. (Hidayat, 2007).

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan rumus proposi menurut

Arikunto yaitu “Bilamana populasi homogen sekedar encer-encer maka

apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga

penelitianya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subyeknya lebih

dari 100 maka jumlah dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%. Pada

penelitian ini di dapat jumlah populasi sebanyak 221, jadi besarnya sampel

yang diambil pada penelitian ini yaitu:

n= N100

X 10 % n=221100

X 10 % = 22

Keterangan : n : Sampel Penelitian

N : Populasi

Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah 22 orang ibu hamil.

Berdasarkan hal tersebut maka sample dalam penelitian ini adalah ibu

hamil. Kriterianya adalah ibu hamil yang bersedia menjadi responden.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik Random

Sampling yaitu pengambilan sampel sebagian responden dalam populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel.

(Notoatmodjo,2005: 85).

Page 34: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

34

Pengambilan sampel ini di ambil secara acak tetapi setiap responden

punya kesempatan yang sama dengan responden yang lainnya.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sei Kamah Kec. Sei Dadap

Tahun 2013.

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data ini dilakukan pada bulan Agustus 2013.

3.4 Defenisi Operasional

3.4.1    Pengetahuan akseptor KB

            Adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai efek samping

penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan. Dengan kategori:

a. Baik

b. Cukup

c. Kurang

Skala: ordinal

3.4.2    Umur

            Adalah umur responden dalam tahun yang dimulai saat kelahiran sampai

ulang tahun terakhir. Dengan kategori:

a. < 20 tahun

Page 35: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

35

b. 20-30 tahun

c. > 30 tahun

Skala: rasio

3.4.3    Paritas

           Adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh ibu. Dengan kategori:

a. Primi: 1 anak

b. Secundi: 2 anak

c. Multi: 3-5 anak

d. Grande multi: > 5 anak

Skala: Ordinal

3.4.4    Pendidikan

            Adalah proses belajar yang pernah ditempuh secara formal di dalam lembaga

pendidikan terakhir yang pernah diikuti responden. Dengan kategori:

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. PT

Skala: Ordinal

3.4.5 Pekerjaan

Suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keahlian yang menghasilkan dan

menguntungkan serta mendapat upah. Dengan kategori:

a. Tidak bekerja

Page 36: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

36

b. Bekerja

Skala: Nominal

3.4.6 Sumber informasi

Alat yang digunakan untuk mendapatkan informasi. Dengan kategori:

a. Tenaga kesehatan

b. Keluarga

c. Media cetak

Skala: nominal

3.5 Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner adalah suatu alat pengumpulan data mengenai suatu

masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum atau orang

banyak (Notoatmodjo, 2002). Kuesioner yang sudah disusun secara terstruktur

dan dibuat sendiri oleh penelitian berdasarkan konsep teoritisnya dengan jumlah

setiap sub variabel 4 pertanyaan dengan pembobotan nilai setiap jawaban

responden yang benar diberi bobot nilai 1 sedangkan apabila salah diberi bobot

nilai 0.

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan uji validitas dan uji

reliabilitas.

1. Uji validitas

Page 37: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

37

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

Keshahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen dikatakan

valid jika instrumen itu benar-benar dapat dijadikan alat untuk mengukur

sesuatu yang akan diukur (Darwis, 2003).

Uji validitas dengan menggunakan tehnik korelasi product moment

dengan rumus sebagai berikut.

r :

N (∑ x∑ y )−(∑ xx )

√ {(N ∑ x2)−(∑ x2)} {( N∑ y2−(∑ y2 ))}

Keterangan :

r : Koefisien korelasi

N : Jumlah sample

X : Variable bebas

Y : Variable terikat

Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel (Sugiono, 2005).

Setelah diujikan kepada 20 responden (r tabel = 0,444) didapatkan semua item

pertanyaan dalam variabel pengetahuan dan tindakan stimulasi dini telah

valid.

Dalam penelitian ini, uji validitasnya dilakukan di Desa Selajambe

kabupaten Sukabumi sebanyak 22 orang. Alasan dilakukannya uji validitas di

Desa tersebut karena mengingat salah satu syarat di lakukannya uji validitas

Page 38: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

38

yaitu ditempat yang berbeda dengan tempat yang kita gunakan untuk uji

validitas yaitu harus homogen. Adapun item pertanyaan yang digunakan yaitu

sebanyak 20 soal. Dan instrumen tersebut dikatakan valid jika lebih atau sama

dengan r tabel 0,444.

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Nototatmodjo, 2005).

Bisa menggunakan rumus Spearman Brown.

r11=2 . rb1+rb

Keterangan:

r11 : koefisien reliabilitas internal seluruh item.

rb : korelasi product moment antara belahan.

3.6 Pengolahan Data

Dalam pengolahan data dan langkah-langkah yang akan dilakukan

diantaranya.

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan

Page 39: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

39

cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari

setiap jawaban dan pertanyaan (Hidayat, 2007).

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data yang

terdiri atas beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam proses

pembacaan yaitu : Kode o jawaban salah, kode 1 jawaban benar (Hidayat,

2007).

3. Scoring

Setelah kuesioner dikumpulkan kemudian pengolahan data dilakukan

dengan penberian skor, dimana setiap jawaban diberi bobot,jawaban

”benar” = 1 dan jawaban ”salah” = 0. Hasil dari jumlah yang benar

diperoleh skor total.

Kemudian diklasifikasikan selanjutnya hasil perhitungan presentase

pengetahuan ibu hamil di Desa Selajambe tentang tablet Fe, sebagai

berikut:

Baik = 76-100%

Cukup = 56-75%

Kurang = < 55%

(Arikunto,2006)

4. Entry

Page 40: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

40

Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau data base komputer.

5. Tabulating

Tabulating adalah pemindahan data dari master tabel kedalam table

distribusi frekuensi.

6. Cleansing (Pembersihan data)

Penelitian melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukan

kedalam komputer untuk melihat apakah langkah langkah sebelumnya

diselesaikan tanpa ada kesalahan yang serius.

3.7 Analisis Data

1. Univariat

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan interprestasikan dengan menggunakan statistik,

kemudian diberikan interprestasi dan membandingkan hasil penelitian dengan

teori yang ada.(Notoadmojo,2005).

Analisis data yang digunakan adalah data univariat, dimana hanya

menyajikan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di Desa

Selajambe.

Rumus yang yang digunakan adalah :

Page 41: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

41

P = F/N x 100%

Keterangan :

P = Jumlah presentase

F = Frekuensi jumlah jawaban benar

N = Jumlah sampel keseluruhan

Untuk mempresentasekan tingkat pengetahuan maka digunakan

standar kriteria.

1. Tingkat pengetahuan baik, jika responden dapat menjawab 76-100%

pertanyaan dengan baik.

2. Tingkat pengetahuan cukup, jika responden dapat menjawab 51-75%

pertanyaan yang benar.

3. Tingkat pengetahuan kurang, jika responden dapat menjawab < 50%

pertanyaan dengan benar. ( Arikunto,2006: )

3.8 Etika Penelitian

Dalam penelitian ini mendapat rekomendasi dari pihak Prodi D III Kebidanan

Poltekes YAPKESBI Sukabumi setelah disetujui oleh pembimbing I dan

pembimbing II selaku pembimbing penelitian. Kemudian permintaan secara

tertulis ke Puskesmas.

Kemudian penelitian akan dilakukan dengan memperhatikan masalah etika

antara lain sebagai berikut :

Page 42: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Gunung Jaya

42

1. Lembar Persetujuan.

Lembar persetujuan menjadi responden ini diberikan kepada responden

sebelum diberikan kuisoner. Jika responden bersedia diteliti maka di minta

tanda tangan dilembar persetujuan berikut, tetapi jika tidak bersedia maka

peneliti menghormati hak-hak responden.

2. Tanpa Nama

Pada lembar persetujuan maupun lembar pertanyaan wawancara tidak akan

menuliskan nama responden tetapi hanya dengan memberi simbol saja.

3. Kerahasiaan

Pembenaran informasi oleh responden dan semua data yang terkumpul akan

menjadi koleksi pribadi tidak akan disebarluaskan kepada orang lain tanpa

seizin responden.