GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

48
KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S SISWA/I KELAS IV SD NEGERI 056647 SEI BESITANG KAB. LANGKAT FITRIYANI P07525017117 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEPERAWATAN GIGI 2018

Transcript of GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S

SISWA/I KELAS IV SD NEGERI 056647 SEI BESITANG KAB. LANGKAT

FITRIYANI

P07525017117

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

2018

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S

SISWA/I KELAS IV SD NEGERI 056647 SEI BESITANG KAB. LANGKAT

FITRIYANI

P07525017117

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

2018

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebersihan

Gigi Dan Mulut Terhadap OHI-S Siswa/i Kelas IV SD Negeri

056647 Sei Besitang Kab. Langkat

NAMA : Fitriyani NIM : P07525017117

Menyetujui Pembimbing

drg. Etty M Marthias, M.Si NIP. 195403221982032001

Plt. Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan

drg. Adriana Hamsar, M. Kes NIP. 196810091998032001

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebersihan

Gigi Dan Mulut Terhadap OHI-S Siswa/i Kelas IV SD Negeri

056647 Sei Besitang Kab. Langkat

NAMA : Fitriyani NIM : P07525017117

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program

Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes RI Medan

Tahun 2018

Penguji I Penguji II

Susy Adrianelly S, SKM, MKM drg. Etty M Marthias, M.Si NIP. 197207221998032003 NIP. 195403221982032001

Ketua Penguji

drg. Adriana Hamsar, M.Kes NIP. 196810091998032001

Plt. Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan

drg. Adriana Hamsar, M.Kes NIP. 196810091998032001

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

PERNYATAAN

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN

GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S SISWA/I KELAS IV SD NEGERI

056647 SEI BESITANG KAB. LANGKAT

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah

ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, 4 Juli 2018

Fitriyani P07525017117

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

i

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEPERAWATAN GIGI KTI, 4 JULI 2018

Fitriyani

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S SISWA/I KELAS IV SD NEGERI 056647 SEI BESITANG KAB. LANGKAT TAHUN 2018.

viii + 21 Halaman + 2 Tabel + 10 Lampiran

Abstrak

Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkugan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagaian besar orang masih mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survey yang betujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Ohi-S Siswa/i Kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat Tahun 2018. Sampel yang diambil dalam penelitian berjumlah 30 orang. Dari hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan mulut kriteria baik sebanyak 4 orang (13,3%), kriteria sedang sebanyak 6 orang (20,0%) dan kriteria buruk sebanyak 20 orang (66,7%). Dan nilai OHI-S anak dengan kriteria baik sebanyak 2 orang (6,6%), kriteria sedang sebanyak 3 orang (10,0%) dan kriteria buruk sebanyak 25 orang (83,4%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan orang tua terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut masuk dalam katagori buruk dan nilai OHI-S anak juga termasuk dalam katagori buruk.

Kata Kunci : Pengetahuan, OHI-S

Daftar Bacaan : 10 (1985-2013)

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

ii

MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH DENTAL HYGIENE DEPARTMENT

SCIENTIFIC PAPER, 04 JULY 2018 Fitriyani DESCRIPTION OF PARENTS‟ KNOWLEDGE ABOUT DENTAL AND MOUTH HYGIENE TOWARDS THE GRADE 4 STUDENTS‟ OHI-S AT SD NEGERI 056647 SEI BESITANG, LANGKAT REGENCY 2018. viii + 21 Pages + 2 Table + 10 Attachments

Abstract

The efforts of dental health are needed to be viewed from some aspects like environmental, knowledge, education, public awareness and dental health care including the prevention and care. But most people ignore the dental health condition. Dental care is considered less important , contrary to the fact that healthy teeth is vital in supporting one‟s health and appearance. The research was a descriptive study with survey method aiming to determine description of parents‟ knowledge about dental and mouth hygiene towards the grade 4 students‟ OHI-S at SD Negeri 056647 Sei Besitang, Langkat Regency 2018. There were 30 people taken as the samples of this study. The result showed the parents' knowledge as the following : 4 people (13,3%) were in good criteria, 6 people (20,0%) in moderate criteria and 20 persons (66,7%) in poor criteria. And the children‟s OHI-S scores were: 2 students (6.6%) were in good criteria, 3 students (10.0%) were in moderate criteria and 25 students (83.4%) were in poor criteria. Through the results of the study it can be concluded that the parents‟ knowledge was in good category while the children‟s OHI-S was in poor category. Keywords: Knowledge, OHI-S Reference: 10 (1985-2013)

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji beserta rasa syukur yang tak terhingga penulis

ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan Judul

“GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI

DAN MULUT TERHADAP OHI-S SISWA/I KELAS IV SD NEGERI 056647 SEI

BESITANG KAB. LANGKAT TAHUN 2018”.

Dalam penulisan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak

mendapatkan hambatan dan kendala, tetapi atas bimbingan serta kerjasama dari

semua pihak maka Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar –

besarnya kepada :

1. Ibu drg. Adriana Hamsar, M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi

Politeknik Kesehatan RI Medan dan Ketua Penguji Karya Tulis Ilmiah.

2. Ibu Susy Adrianelly S, SKM, MKM selaku penguji I.

3. Ibu drg. Etty M, Marthias, M.Si selaku penguji II dan pembimbing utama.

4. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik

Kesehatan Kemenkes RI Medan yang telah membimbing penulis selama

menjalani program pendidikan D-III Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik

Kesehatan Kemenkes RI Medan (RPL).

5. Ibu Ahadiyah Lela Rani, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 056647 Sei

Besitang Kab.Langkat yang telah memberikan izin kepada penulis sehingga

penulis dapat melaksanakan penelitian di SD Negeri 056647 Sei Besitang

Kab.Langkat.

6. Teristimewa kepada ayah dan ibu tercinta yang telah mendoakan dan selalu

memberi motivasi serta dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya dalam kesempatan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa

Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan

maupun bahasanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan keritik dan saran

yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini di masa

yang akan datang.

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

iv

Akhir kata, atas segala bantuan dan keikhlasan semua pihak, penulis

mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT memeberikan rahmat dan

anugrah-Nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal „Alamin.

Medan, 4 Juli 2018

Penulis

Fitriyani

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

C.1 Tujuan Umum ................................................................................. 3

C.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 4

A.1. Pengetahuan ................................................................................ 4

A.1.1. Pengertian pengetahuan ................................................... 4

A.1.2. Cara memperoleh pengetahuan ....................................... 4

A.1.3. Tingkat Pengetahuan ........................................................ 6

A.2. Kebersihan Gigi dan Mulut ........................................................... 7

A.2.1 Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut .......................... 7

A.3. Upaya Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut ........................ 8

A.3.1. Tindakan secara kimiawi ................................................... 8

A.3.2. Tindakan secara mekanis ................................................. 9

A.3.3. Jenis-jenis sikat gigi .......................................................... 10

A.3.4. Cara menyikat gigi ............................................................ 10

A.3.5. Waktu dan frekuensi menyikat gigi ................................... 10

A.4. Debris ........................................................................................... 11

A.5. Kalkulus ........................................................................................ 11

A.5.1. Macam-macam kalkulus ................................................... 11

A.5.2. Faktor-faktor pembentukan kalkulus ................................. 12

A.6. Indeks OHI-S ................................................................................ 12

A.6.1. Kriteria penilaian OHI-S .................................................... 12

B. Kerangka Konsep .................................................................................. 15

C. Definisi Operasional .............................................................................. 15

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 16

A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 16

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 16

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

vi

B.1 Lokasi Penelitian ............................................................................ 16

B.2 Waktu Penelitian ............................................................................. 16

C. Populasi dan Sample Penelitian ........................................................... 16

C.1 Populasi ......................................................................................... 16

C.2 Sample Penelitian .......................................................................... 16

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ...................................................... 17

D.1 Jenis Pengumpulan Data .............................................................. 17

D.2 Cara Pengumpulan Data ............................................................... 18

E. Pengolahan dan Analisa Data ............................................................... 18

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 19

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 19

B. Pembahasan .......................................................................................... 20

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 21

A. Kesimpulan ............................................................................................ 21

B. Saran ..................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Orang Tua Tentang

Kebersihan Gigi Dan Mulut siswa/I kelas IV SD Negeri

056647 Sei Besitang Kab.Langkat Tahun 2018 ........................ 19

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi OHI-S siswa/I kelas IV SD Negeri

056647 Sei Besitang Kab.Langkat Tahun 2018 ........................ 20

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 3. Informed Consent

Lampiran 4. Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 5. Format Pemeriksaan OHI-S

Lampiran 6. Surat Ethical Clearance

Lampiran 7. Master Tabel

Lampiran 8. Daftar Konsultasi

Lampiran 9. Jadwal penelitian

Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkugan, pengetahuan,

pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk

pencegahan dan perawatan. Namun sebagaian besar orang masih mengabaikan

kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu

penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan

penampilan (Tarigan, S, 2013).

Mulut merupakan suatu tempat yang sangat ideal bagi pertumbuhan

bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip

bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita dan akan bertambah banyak

dan membentuk koloni yang disebut debris dan kalkulus. Debris yaitu sisa – sisa

makanan yang terdapat di rongga mulut atau di sela – sela gigi. Kalkulus yaitu

lapisan kerak berwarna kuning yang menempel pada gigi yang terasa kasar,

yang dapat menyebapkan masalah pada gigi seperti radang gusi (gingivitis) dan

lubang gigi (karies) (Erwana, F, A, 2013).

Gigi merupakan salah satu organ yang penting didalam mulut, juga

merupakan aset seumur hidup yang sangat berharga, karena memiliki banyak

fungsi. Selain sebagai pengunyah makanan dan alat untuk berbicara

(berkomunikasi), gigi juga memiliki nilai estetika yang artinya memberi nilai lebih

pada penampilan (Erwana, F, A, 2013).

Menurut Undang – Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 93 ayat 1

dan 2 yaitu pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang dapat dilakukan dengan

tindakan pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, serta

pemeliharaan kesehatan gigi yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat,

sekolah dan masyarakat (Pintauli, S, 2012).

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, telinga dan

sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga pengetahuan

tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

2

objek. Sebagaian besar pengetahuan seseorang dipengaruhi melalui indra

pendengaran (telinga) dan indra penglihatan (mata), menurut Natoadmodjo,

2010.

Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan

kesehatan gigi dan mulut terutama pada anak usia sekolah perlu mendapat

perhatian khusus karena pada usia ini anak sedang menjalani peroses tumbuh

kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan

kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Penyebab timbulnya masalah kesehatan

gigi dan mulut salah satunya adalah factor perilaku atau sikap mengabaikan

kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut di landasi oleh kurangnya pengetahuan

akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (Ramadhan, A, G,

2010).

Kesehatan gigi dan mulut berperan besar pada kesehatan tubuh secara

umum. Hal ini dikarenakan area gigi dan mulut merupakan awal dimulainya

proses pencernaan pada makanan. Apabila fungsi gigi dan mulut tidak optimal

maka hal tersebut juga akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Salah satu

indicator kesehatan gigi dan mulut adalah tingkat kebersihan ronga mulut. Hal

tersebut dapat dilihat dari ada tindaknya deposit – deposit organik, seperti

palikel, material alba, sisa makanan, kalkulus, dan plak gigi (Ramadhan, A, G,

2010).

Dari survey awal yang dilakukan, hasil pemeriksaan kebersihan gigi dan

mulut pada beberapa orang siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang

Kab. Langkat, di temukan dengan kategori buruk. Menurut peneliti, hal ini

disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pengawasan orang tua dalam

mengawasi anak – anaknya.

Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis ingin melakukan penelitian

untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebersihan Gigi

dan Mulut terhadap OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab.

Langkat.

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui

Gambaran Pengetahuan Orang Tua tentang Kebersihan Gigi dan Mulut terhadap

OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.

C. Tujuan Penelitian

C.1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Gambaran Pengetahuan Orang Tua tentang Kebersihan Gigi dan Mulut terhadap

OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.

C.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian :

1. Untuk mengetahui pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan

mulut siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.

2. Untuk mengetahui OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang

Kab. Langkat.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini :

1. Sebagai informasi dan bahan untuk menambah pengetahuan tentang

kesehatan gigi dan mulut bagi peneliti.

2. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan orang tua tentang

pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut Siswa/i Kelas IV SD Negeri

056647 Sei Besitang Kab. Langkat.

3. Agar pihak sekolah lebih memperhatikan dan memahami pentingnya

menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga pihak sekolah termotivasi

untuk melakukan kerja sama dengan puskesmas dalam melaksanakan

UKGS untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

A.1. Pengetahuan

A.1.1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar

menjawab pertanyaan “WHAT” misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan

sebagainya. Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar. Untuk

memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak zaman dahulu telah berusaha

mengumpulkan pengetahuan (Widi, 2010).

Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dari teori yang

memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang di

hadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung

maupun melalui pengalaman orang lain. Semenjak adanya sejarah kehidupan

manusia di bumi ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Dari fakta –

fakta ini kemudian disusun dan disimpulkan menjadi berbagai teori sesuai

dengan fakta yang dikumpulkan tersebut. Teori – teori tersebut kemudian

digunakan untuk memahami gejala – gejala alam dan kemasyarakatan yang lain

(Natoadmodjo, 2002).

A.1.2. Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan

(Natoadmodjo, 2002) sepanjang sejarah yaitu :

1. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan :

a. Cara coba salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang

apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya

dengan coba – coba saja. Metode ini digunakan orang dalam waktu

yang cukup lama untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan

sampai sekarangpun metode ini masih sering dipergunakan, terutama

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

5

Oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu

dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

b. Cara kekuasaan atau otoritas

Cara ini merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diwariskan turun

termurun dari generasi ke generasi berikutnya. Kebiasaan-kebiasaan

ini seolah-olah di terima dari sumbernya sebagai kebenaran yang

mutlak tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan

kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris maupun berdasarkan

penalaran sendiri. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa

pimpinan-pimpinan masyarakat baik formal maupun nonformal, ahli

agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya.

c. Berdasarkan pengalaman peribadi

Pengalaman peribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

pada masa lalu.

d. Melalui jalan pikiran

Disini manusia telah mampu memperoleh pengetahuannya

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

Induksi dan deduksi merupakan cara melahirkan pemikiran secara

tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan,

kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu

kesimpulan.

2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut

metodologi penelitian (research methodology). Cara ini mula-mula

dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Mula-mula ia

mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau

kemasyarakatan kemudian hasil pengamatan tersebut dikumpulkan dan

diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum.

3. Metode ilmiah

Almark (1939) membuat batas bahwa metode ilmiah adalah suatu cara

menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan

penjelasan kebenaran. Dengan demikian bahwa penelitian pada

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

6

dasarnya adalah peruses penerapan ilmiah tersebut dan hasilnya adalah

ilmu (kebenaran).

A.1.3. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu:

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sabagai mamanggil (recall) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya : tahu bahwa buah

tomat banyak mangandung vitamin C.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan suatu objek bukan sekedar tahu terhadap suatu

objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

Misalnya: orang yang memahami cara pemberantasan penyakit demam

berdarah bukan sekedar mengucap 3M (mengubur, menutup dan

menguras) tetapi harus dapat menjelaskan mengapa harus mengubur,

menutup dan menguras.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan perinsip yang

diketahui tersebut pada situsasi lain. Misalanya: seseorang yang telah

paham tentang proses perencanaan, harus dapat membuat perencanaan

program kesehatan ditempat kerja atau dimana saja.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen

yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Misalnya:

dapat mengetahui antara nyamuk Aedes Aegipthy dengan nyamuk biasa.

5. Sintesis (Syinthesia)

Sintesis menujuk kemampuan seseorang untuk merangkum atau

meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen

pengetahuan yang dimiliki atau dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang telah ada. Misalnya: dapat membuat atau meringkas kata-kata atau

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

7

kalimat sendiri tetang hal-hal yang telah dibaca atau didengar, dan dapat

membuat kesimpulan tentang artikel yang telah dibaca.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi/keadilan penelitian tentang suatu objek tertentu. Misalnya:

seseorang ibu dapat menilai atau menderita seorang anak menderita

malnutrisi atau tidak.

A.2. Kebersihan Gigi dan Mulut

Kebersihan gigi dan mulut merupakan keadaan dimana gigi dan jaringan

sekitarnya sehat atau bebas dari penyakit. Seperti bagian-bagian lain dari tubuh,

maka gigi dan jaringan penyangganya mudah terkena penyakit, supaya mereka

tahan terhadap penyakit, mereka harus mendapatkan perhatian dan perawatan

yang baik.

Menjaga kebersihan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan secara

maksimal, khususnya masa anak-anak yang akan menentukan kesehatan gigi

dan mulut mereka pada usia selanjutnya. Merawat gigi anak dapat dilakukan

dengan cara orang tua mengajarkan menggosok gigi, mengatur pola makan

anak apakah dapat merusak gig atau tidak, berikan anak makanan yang berserat

seperti sayuran dan buah-buahan. (Boediharjo, 1985).

A.2.1. Cara Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut

Agar gig sehat dan tidak mudah diserang penyakit, upaya-upaya yang

dapat dilakukan yaitu :

1. Bersihkan gigi secara teratur

Ini sehubungan dengan faktor gigi dalam membentuk lubang gigi. Gigi

dibersihkan supaya tidak ada lagi plak yang terbentuk dan menjadi

tempat tinggal bakteri pembentuk lubang gigi.

2. Bersihkan mulut secara menyeluruh

Kalau yang ini berhubungan dengan faktor bakteri dalam pembentukan

lubang gigi. Menyikat gigi sebenarnya hanya membersihkan ¼ atau 25%

dari keseluruhan bagian gigi dan mulut. Masih ada pipi, lidah dan jaringan

lunak lainnya yang bisa berpotensi menjadi tempat tinggal bakteri jahat

dalam rongga mulut kalau tidak dibersihkan secara teratur. Gunakan

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

8

bantuan benang gigi (dental floss), pembersih lidah dan obat kumur

sebagai alat bantu pembersihan gigi dan mulut selain dengan menyikat

gigi.

3. Kurangi makanan manis

Ini berhubungan dengan faktor gula dalam pembentukan lubang gigi.

Makanan manis dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri

pembentukan lubang gigi. Dengan mengurangi sumber tenanga berarti

bisa mengurangi aktivitas bakteri dalam peruses perlubangan. Minimal

bisa dengan cara berkumur setelah makan manis dan lengket dengan air

putih.

4. Rutin kontrol ke dokter gigi

Ini berhubungan dengan faktor waktu. Dengan memeriksakan kesehatan

gigi dan mulut secara teratur ke dokter gigi maka waktu yang diperlukan

untuk bakteri melakukan aksinya dihentikan. Misalnya butuh tujuh bulan

untuk pembentukan karang gigi, tetapi dengan mengontrol kesehatan gigi

setiap enam bulan sekali maka kita mendahulukan satu bulan lebih cepat

dan memaksakan bakteri mengulang proses dari awal lagi dan begitu

seterusnya (Erwana, F, A, 2013).

A.3. Upaya Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut

A.3.1. Tindakan secara kimiawi

Yaitu dengan menggunakan antibiotik dan senyawa-senyawa anti bakteri

selain antibiotik. Stallard dkk, (1969) melaporkan bahwa antibiotik yang diberi

kode CC 10 232 yang dihasilkan oleh streptococcus caelostis efektif terhadap

bakteri gram positif dan dapat mengurangi pembentukan plak dan kalkulus pada

manusia. Senyawa-senyawa antibakterial selain antibiotik telah banyak

digunakan dalam pasta gigi, obat kumur, juga secara topikal untuk perawatan

penyakit periodontal (Ramadhan, A, G, 2010).

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

9

A.3.2. Tindakan secara mekanis (Fisioterapi Oral)

Tindakan secara mekanis adalah tindakan memebrsihkan gigi dan mulut

dari sisa-sisa makanan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada

jaringan keras maupun jaringan lunak. Yaitu dengan menggunakan beberapa

alat sebagai berikut:

a. Sikat gigi

Sikat gigi merupakan salah satu alat fisioterapi oral yang digunakan

secara luas untuk memebersihkan gigi dan mulut. Dipasaran dapat

ditemukan berbagai macam sikat gigi, baik manual maupun elektrik

dengan berbagai ukuran dan bentuk. Bulu sikat terbuat dari berbagai

macam bahan, tekstur, panjang, dan kepadatan. Walaupun banyak jenis

sikat gigi di pasaran, harus diperhatikan keefektifitasan sikat gigi untuk

membersihkan gigi dan mulut.

Beberapa hal yang harus diperlukan dalam memilih sikat gigi yang tepat :

Kelembutan bulu sikat: pilihlah bulu sikat yang soft. Karena semakin

keras bulu sikat gigi, maka semakin besar pula kemungkinan sikat

gigi tersebut menyakiti gusi.

Ukuran kepala sikat gigi: kepala sikat gigi berukuran kecil lebih

bagus, karena bisa menjangkau seluruh bagian gigi dengan baik

termasuk yang paling sulit dijangkau yaitu gigi paling belakang.

Model sikat gigi: sikat gigi yang terbaik adalah sikat gigi yang fit atau

pas dengan mulut serta terasa nyaman saat digunakan. Sebab itu,

sikat gigi tersebut harus bisa menjangkau semua gigi yang ada di

dalam mulut termasuk gigi yang paling belakang.

Gagang sikat gigi: pilihlah gagang sikat gigi yang tidak licin agar sikat

gigi tetap bisa digunakan dengan baik walaupun dalam keadaan

basah (Putri, M, H, dkk, 2012).

b. Benang gigi (Dental Floss)

Dental floss atau benang gigi merupakan alat bantu untuk membersihkan

sela gigi dan di bawah gusi. Menurut penelitian, dengan kita melakukan

flossing jumlah populasi bakteri yang ada dalam mulut kita bisa jauh

berkurang dibandingkan dengan hanya menyikat gigi saja (Ramadhan, A,

G, 2010).

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

10

c. Sikat interdental

Sikat interdental stimulator yang mempunyai kelebihan yaitu sikat yang

dapat mencapai daerah belakang rahang dengan mudah dan dapat

membersihkan pada bagian yang terletak diantara dua gusi (Pintauli, S,

2012).

A.3.3. Jenis-jenis sikat gigi

a. Sikat gigi manual

Sikat gigi manual terdiri atas kepala sikat (head), bulu sikat (bristle) dan

tangkai atau pegangannya (handle).

b. Sikat gigi elektrik (powered toothbrush)

Menurut yankell, kepala sikat elektrik mengikuti 3 pola dasar pada waktu

dipasangkan yaitu 1). Resiprocal yaitu gerakan maju mundur 2). Arcuate

yaitu gerakan ke atas ke bawah 3). Elips yaitu kombinasi gerakan

resiprokal dan arcuate.

c. Sikat gigi khusus

Sikat gigi khusus biasanya ditujukan untuk pemakai pesawat cekat

orthodonti, perokok, pasien yang sulit bergerak dan setelah bedah

periodontal (Pintauli, S, 2012).

A.3.4. Cara menyikat gigi

a) Gerakan untuk bagian gigi luar bagian depan adalah keatas dan kebawah

jangan digosok dengan gerakan menyamping bolak balik karena bisa

menyebabkan gusi menjadi rusak.

b) Gerakan untuk bagian luar gigi bagian belakang memutar.

c) Untuk bagian dalam dari gigi depan dan belakang harus disikat dengan

gerakan menarik.

A.3.5. Waktu dan frekuensi menyikat gigi

Umumnya dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menyikat giginya

segera setelah makan. American Dental Asociation (ADA) memodifikasi

pernyataan ini dengan menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara

teratur, minimal 2 kali sehari yaitu pagi setelah serapan dan malam sebelum

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

11

tidur. Biasanya rata-rata lama menyikat gigi kira-kira 1 menit, walaupun ada juga

yang melaporkan 2 sampai 2 menit 30 detik. Penentuan waktu ini tidak bisa

sama pada setiap orang terutama pada orang yang sangat memerlukan program

control plak yang penting diingat bahwa sebaiknya pasien diberitahu urut-urutan

menyikat gigi (Pintauli, S, 2012).

A.4. Debris

Debris adalah benda asing yang lunak yang melekat pada gigi sehabis

mengkonsumsi makanan (Manson and Elley, 1993). Pembersihan debris pada

rongga mulut dipengaruhi oleh: aksi mekanis dari lidah, pipi, bibir, bentuk dan

susuan gigi serta rahang (Putri, M, H, dkk, 2012).

A.5. Kalkulus

Kalkulus atau yang disebut karang gigi merupakan jaringan keras yang

melekat erat pada gigi yang terdiri dari bahan mineral seperti: Calcium, Ferum,

Zinc, Cu, Ni dan sebagainya (Tarigan, R, 1995).

A.5.1. Macam-macam kalkulus

Berdasarkan hubungan terhadap gingival margin, kalkulus dikelompokkan

menjadi:

1. Kalkulus supragingiva

Kalkulus supragingiva adalah kalkulus yang melekat pada permukaan

mahkota gigi mulai dari puncak gingival margin dan dapat dilihat.

Kalkulus ini berwarna putih kekuning-kuningan, konsistensinya keras

seperti batu tanah liat dan mudah dilepaskan dari permukaan gigi

dengan scaller.

2. Kalkulus subgingiva

Kalkulus subgingiva adalah kalkulus yang berada dibawah garis batas

gingival margin, warnanya kehitaman, melekat erat pada gigi, amat

sukar dibersihkan dan berasal dari sel-sel darah yang pecah serta

mengendap kesela-sela gigi dan gusi (Putri, M, H, dkk, 2012).

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

12

A.5.2. Faktor-faktor yang menyebabkan pembentukan kalkulus

Dalam proses pembentukan kalkulus (karang gigi) ada hal-hal yang dapat

memudahkan terbentuknya kalkulus (karang gigi) adalah:

1. Keadaan saliva

Saliva sangat mempengaruhi terbentuknya kalkulus (karang gigi) yang

terjadi pada mulut seseorang yang pHnya lebih dari 7.

2. Permukaan gigi

Permukaan gigi yang mudah menyebabkan terjadinya kalkulus adalah

pada permukaan gigi yang kasar karena sisa makanan dapat mudah

lengket pada tempat tersebut.

3. Posisi gigi

Letak gigi yang tidak beraturan (Crowded) dapat menyebapkan

lengketnya sisa-sisa makanan yang lama-kelamaan menimbulkan plak

kemudian terbentuk kalkulus.

4. Resesi pada gusi

Resesi gusi yaitu dimana keadaan dari gingival turun kearah akar gigi

(Putri, M, H, dkk, 2012).

A.6. Indeks OHI-S

Indeks adalah suatu angka yang menujukkan keadaan klinis yang didapat

pada waktu dilakukan pemeriksaan, dengan cara mengukur luas dari permukaan

gigi yang ditutupi oleh permukaan plak maupun kalkulus dengan demikian angka

yang diperoleh berdasarkan penilaian yang objektif (Putri, M, H, dkk, 2012).

A.6.1. Penilaian OHI-S

Menurut (Greene dan Vermilion) menyatakan bahwa untuk mengukur

kebersihkan gigi dan mulut menggunakan indeks yang dikenal Oral Hygiene

Indeks (OHI-S). indeks ini hanya digunakan untuk mengukur tingkat kebersihan

gigi dan mulut dan menilai efektivitas dari penyakit.

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

13

OHI-S = Debris Indeks + Kalkulus Indeks Atau OHI-S = DI + CI

Gigi yang diperiksa:

Gigi M1 kanan atas bagian bukal

Gigi I1 kanan atas bagian labial

Gigi M1 kiri atas bagian bukal

Gigi M1 kiri bawah bagian lingual

Gigi I1 kiri bawah bagian labial

Gigi M1 kanan bawah bagian lingual

Bila ada kasus :

- M1 tidak ada M2

- M1 dan M2 tidak ada M3

- M1, M2, dan M3 tidak ada tidak ada penilaian

- I1 kanan atas tidak ada I1 kiri atas

- I1 kanan/kiri atas tidak ada tidak ada penilaian

- I1 kiri bawah tidak ada I1 kanan bawah

- I1 kiri/kanan bawah tidak ada tidak ada penilaian

- Minimal : 2 gigi dapat di nilai

Kriteria penilaian Debris dan Kalkulus Indeks:

1. Debris indeks:

0 = Tidak ada debris atau stain.

1 = Debris menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal atau terdapat

stain ekstrinsik dipermukaan yang diperiksa.

2 = Debris menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang

diperiksa.

3 = Debris menutup dari 2/3 permukaan yang diperiksa.

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

14

2. Kalkulus indeks:

0 = Tidak ada kalkulus.

1 = Kalkulus supragingiva menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan

servikal yang diperiksa.

2 = kalkulus supragingiva menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3

permukaan yang diperiksa atau ada setitik kalkulus subgingva di

sekeliling permukaan servikal.

3 = kalkulus supragingiva menutup lebih dari 2/3 permukaan atau ada

kalkulus subgingiva yang mengelilingi servikal gigi.

Kriteria penilaian debris dan kalkulus sama sebagai berikut:

a. Baik jika nilainya antara 0 - 0,6

b. Sedang jika nilainya antara 0,7 – 1,8

c. Buruk jika nilainya antara 1,9 – 3,0

OHI-S mempunyai criteria tersendiri sebagai berikut:

a. Baik jika nilainya antara 0 – 1,2

b. Sedang jika nilainya antara 1,3 – 3,0

c. Buruk jika nilainya antara 3,1 – 6,0

Debris Indeks = Jumlah Skor Debris

Jumlah Gigi yang di Periksa

Kalkulus Indeks = Jumlah Skor Kalkulus

Jumlah Gigi yang di Periksa

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

15

B. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau

kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel

yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang diteliti (notoaatmodjo,

2010).

Dengan penelitian penulis mangamati beberapa variabel yang terdiri dari :

Variable Independen Variabel Dependen

C. Definisi Operasional

1. Pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut adalah hasil tahu atau

pemahaman yang diberikan nilai berdasarkan kuisioner.

2. Debris indeks adalah benda endapan lunak yang melekat pada

permukaan gigi sehabis mengkonsumsi makanan.

3. Kalkulus indeks atau yang disebut karang gigi merupakan jaringan keras

yang melekat erat pada gigi.

4. OHI-S indeks adalah skor (nilai) penjumlahan debris indeks dan kalkulus

indeks.

Pengetahuan Orang tua:

Baik

Sedang

Buruk

OHI-S siswa/i:

Debris

Kalkulus

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif yaitu untuk melihat

gambaran pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan mulut terhadap

OHI-S siswa/I kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

B.1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab.

Langkat tahun 2018.

B.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari s/d Juli 2018.

C. Populasi dan Sample Penelitian

C.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan subjek siswa/i SD

Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat yang berjumlah 208 orang.

C.2. Sample Penelitian

Sampel adalah objek penelitian yang di anggap mewakili keseluruhan

populasi, dalam pengambilan sampel pada penelitian ini mengarah pada

pendapat (Arikunto, 2006). Yang menyatakan bahwa apabila subjek penelitian

kurang dari 100 dapat diambil semua, jika subjeknya lebih dari 100 dapat diambil

10-15% atau 20-25% atau lebih. Jadi sampel penelitian adalah siswa/i kelas IV

SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

17

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

D.1 Jenis Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan

sekunder yaitu:

1. Data primer

Data ini diperoleh langsung melalui pengisian kuesioner. Dalam penelitian

ini peneliti melakukan pengambilan data sebagai berikut:

Memberikan kuesioner pada orang tua siswa/i kelas IV SD Negeri 056647

Sei Besitang Kab. Langkat tetang gambaran pengetahuan orang tua

tenteng kebersihan gigi dan mulut terhadap OHI-S penilaian pada

kuesioner sebagai berikut:

Untuk jawaban benar nilai = 1

Untuk jawaban salah nilai = 0

= 3

Untuk penilaian akhir perhitungan memiliki tiga kategori (Baik, Sedang

dan Baik).

- Baik = 7 – 9

- Sedang = 4 – 6

- Buruk = 0 - 3

Hasil pemeriksan OHI-S pada siswa/i kelas IV SD

Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.

2. Data sekunder

Data ini diperoleh dari pencatatan data umum yang diperoleh mengenai

biodata siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.

Rumus = Skor maksimum – Skor minimum

Kategori

= 9 – 0

3

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

18

D.2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan membagikan

kuesioner pada tiap-tiap orang tua siswa/i dan memeriksakan langsung kepada

siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat untuk

pemeriksaan OHI-S.

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Alat :

1. Lembaran kuesioner

2. Format penilaian skor OHI-S indeks (formulir

pemeriksaan)

3. Kaca mulut

4. Pinset

5. Sonde

6. Gelas kumur

Bahan :

1. Kapas

2. Disclosing Solution

3. Air

4. Alcohol

E. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Menghitung persentase pengertahuan orang tua dengan kriteria baik, sedang

dan buruk.Menghitung nilai OHI-S indeks siswa/i SD Negeri 056647 Sei Besitang

Kab. Langkat.

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

19

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan adalah hasil penelitian terhadap orang tua siswa/i

kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat. Pengumpulan data

dilakukan dengan memberikan kuesioner dan pemeriksaan langsung pada mulut

siswa/i yang menjadi sampel.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada orang tua dan siswa/i

kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.

Tabel. 4.1

Distribusi Frekuensi Pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan mulut siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat

Kriteria Pengetahuan Jumlah Siswa/i Persentase (%)

Baik 4 13,3

Sedang 6 20,0

Buruk 20 66,7

Total 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari pengetahuan orang tua siswa/i

kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat dijumpai pengetahuan

orang tua dengan kriteria baik ada 4 orang (13,3%), kriteria sedang 6 orang

(20,0%) dan kriteria buruk 20 orang (66,7%).

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

20

Tabel. 4.2

Distribusi Frekuensi OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat

Kriteria OHI-S Jumlah Siswa/i Persentase (%) Baik 2 6,6

Sedang 3 10,0

Buruk 25 83,4

Total 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 30 siswa/i kelas IV SD Negeri

056647 Sei Besitang Kab. Langkat diperoleh hasil persentase OHI-S dengan

kriteria baik sebanyak 2 orang (6,6%), kriteria sedang sebanyak 3 orang (10,0%)

dan kriteria buruk sebanyak 25 orang (83,4%).

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa

pengetahuan orang tua dari 30 siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang

Kab. Langkat yang diberikan kuesioner kebersihan gigi dan mulut didapatkan

hasil dengan kriteria baik sebanyak 4 orang (13,3%), kriteria sedang sebanyak 6

orang (20,0%) dan kriteria buruk sebanyak 20 orang (66,7%).

Untuk persentase OHI-S yang diperoleh dari 30 siswa/i kelas IV SD

Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat dengan kriteria baik sebanyak 2 orang

(6,6%), kriteria sedang sebanyak 3 orang (10,0%) dan kriteria buruk sebanyak 25

orang (83,4%).

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pengetahuan orang tua siswa/i

kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat masuk dalam kriteria

buruk dan kebersihan gigi dan mulut siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei

Besitang Kab. Langkat masuk dalam kriteria buruk. Mungkin ini disebabkan

pengetahuan orang tua yang kurang baik dan kurangnya pengawasan dalam

memperhatikan kebersihan gigi dan mulut anaknya.

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

21

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Gambaran pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan mulut

siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat dengan

kriteria baik sebanyak 4 orang (13,3%), kriteria sedang sebanyak 6

orang (20,0%) dan kriteria buruk sebanyak 20 orang (66,7%).

2. Frekuensi OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang

Kab. Langkat dengan kriteria baik sebanyak 2 orang (6,6%), kriteria

sedang sebanyak 3 orang (10,0%) dan kriteria buruk sebanyak 25

orang (83,4%).

B. Saran

Dengan selesainya Penelitian ini, serta diadakan penyuluhan kepada

siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab.Langkat dan Pelatihan

Kader untuk Pengetahuan Orang tua siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei

Besitang Kab.Langkat di sarankan :

1. Diharapkan kepada siswa/i SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab.

Langkat agar menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara

menyikat gigi yang baik dan benar.

2. Diharapkan kepada orang tua siswa/i SD Negeri 056647 Sei besitang

Kab. Langkat menambah pengetahuan dan memberikan perhatian

kepada kebersihan gigi dan mulut anak-anaknya.

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka

Cipta .Jakarta.

Boedihardjo, 1985. Pemeliharaan Kesehatan Gigi Keluarga. USU Press.

Surabaya.

Erwana Agam Ferry, 2013. Seputar Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta.

Manson, J, D dan Elley, 1993. Buku Ajar Periodontal. Hipokrates. Jakarta.

Notoatmodjo,S 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

Pintauli, S, dan Taizo, H, 2008. Menuju Gigi dan Mulut Sehat. USU Press.Medan.

Putri, M, H, dkk, 2012. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan

Pendukung Gigi. EGG. Jakarta.

Ramadhan, G, A, 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta Selatan.

Tarigan R, 2013. Karies Gigi. EGC. Jakarta.

Widi, Restu Kartiko, 2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta.

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …
Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …
Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

INFORMED CONSENT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah

mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang

akan di lakukan oleh dengan judul “Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang

Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Ohi-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647

Sei Besitang Kab.Langkat”.

Nama :

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara suka

rela tanpa paksaan.Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan

diri,maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktunya tanpa sanksi apapun.

Medan, April 2018

Saksi Responden

(……………………….) (………………………..)

Mengetahui,

Pelaksanaan Penelitian

Fitriyani

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN

GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S SISWA/I KELAS IV

SD NEGERI 056647 SEI BESITANG KAB. LANGKAT

NO RESPONDEN :

NAMA ORANG TUA :

UMUR :

JENIS KELAMIN :

Pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan dengan tanda

silang (x) pada jawaban kamu!

1. Apa Tujuan dalam tindakan menyikat gigi ?

a. Membersihkan gigi

b. Membuat gigi putih dan bersih

c. Menimbulkan rasa segar di dalam mulut

2. Ciri-ciri sikat gigi yang dianjurkan untuk pemakaian ?

a. Tangkainya lurus, kepala sikat besar

b. Tangkainya lurus, kepala sikat kecil

c. Tangkainya bergelombang, kepala sikat besar

3. Berapa lama sebaiknya menyikat gigi ?

a. 1-2 menit

b. 2-3 menit

c. 3-4 menit

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

4. Kapan waktu yang tepat untuk menyikat gigi ?

a. Setiap selesai makan dan mandi

b. Setiap setelah serapan pagi dan malam sebelum tidur

c. Ketika mandi pagi dan mandi sore

5. Sikat gigi yang digunakan sewaktu menyikat gigi ?

a. Sikat gigi milik sendiri

b. Sikat gigi milik bersama

c. Sikat yang sudah lama

6. Makanan apa yang baik untuk kesehatan gigi ?

a. Makanan yang bergizi dan berserat

b. Makanan yang manis dan lengket

c. Makanan yang berserat dan banyak mengandung air

7. Makanan yang dapat merusak gigi ?

a. Coklat, roti, apel

b. Roti, permen, wortel

c. Coklat, roti, durian

8. Jika sikat gigi sebaiknya kita memeriksakan ke pelayanan ?

a. Dukun

b. Dokter gigi

c. Beli obat diwarung

9. Kapan sebaiknya memeriksakan gigi kedokter gigi ?

a. Setiap 6 bulan sekali

b. Setiap sakit saja

c. Setiap setahun sekali

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

FORMAT PEMERIKSAAN OHI-S

NAMA ORANG TUA :

NAMA ANAK :

UMUR :

HASIL PEMERIKSAAN

DEBRIS INDEKS CALKULUS INDEKS

DI = CI =

OHI-S = DI + CI

=

=

Kriteria =

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …
Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …
Page 45: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …
Page 46: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …
Page 47: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

JADWAL PENELITIAN

No Uraian

Kegiatan

Bulan

Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Persiapan Proposal

3 Persiapan Izin Lokasi

4 Pengumpulan Data

5 Pengolahan Data

6 Analisa Data

7 Mengajukan Hasil

Penelitian

8 Persiapan Seminar

hasil

9 Penggandaan Laporan

Penelitian

Page 48: GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fitriyani

Tempat/Tanggal Lahir : Belawan / 09 Agustus 1980

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jln. Pancing 4 Lingkungan V

Desa/Kelurahan : Besar

Kecamatan : Medan Labuhan

Kota : Medan

Propinsi : Sumatera Utara

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 1987-1993 : SDN 060953 Medan Labuhan

2. 1993-1996 : MTsS Yaspi Labuhan Deli

3. 1996-1999 : SPRG Dep Kes RI Medan