GAYA BAHASA KIAS DALAM NOVEL KUBAH KARYA...

download GAYA BAHASA KIAS DALAM NOVEL KUBAH KARYA …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2B3336BF163AA7E20274800... · Penggunaan bahasa oleh sastrawan yang terbiasa berdialog ... majas

If you can't read please download the document

Transcript of GAYA BAHASA KIAS DALAM NOVEL KUBAH KARYA...

  • 1

    GAYA BAHASA KIAS

    DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI

    ARTIKEL

    OLEH

    VERRI YULIYANTO

    (906212403156)

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    FAKULTAS SASTRA

    JURUSAN SASTRA INDONESIA

    JULI 2012

  • 1

    GAYA BAHASA KIAS

    DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI

    Verri Yuliyanto 1)

    Maryaeni 2)

    Djoko Saryono 3)

    [email protected]

    Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang

    Abstrak

    Tujuan kajian ini mendeskripsikan jenis dan ciri gaya

    bahasa kias yang digunakan pada novel Kubah karya

    Ahmad Tohari dan mendeskripsikan kekuatan gaya bahasa

    kias dalam membangun tokoh, watak, penokohan, latar, dan

    amanat pada novel Kubah karya Ahmad Tohari. Kajian ini

    menghasilkan 12 jenis dan ciri gaya bahasa kias yang

    terdapat dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari.

    Kata Kunci : gaya bahasa, efek estetis, novel, Ahmad

    Tohari.

    The purpose of this study was to describe the types and style

    of figurative language in novelet Kubah describe Ahmad

    Tohari, the power of language style and figurative language

    novelet Kubah describe Ahmad Tohari is building character,

    temperaments, characterizations, setting and values. The

    findings twelve this study included from novelet Kubah

    describe Ahmad Tohari figurative language.

    Key words : language style, estetic efect, novelet, Ahmad

    Tohari.

    Karya sastra memiliki nilai keindahan. Nilai keindahan tersebut tertuang dalam bahasa

    yang digunakan. Bahasa dan sastra memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan.

    Hubungan antara bahasa dan sastra bersifat dialektis (Wellek dan Werren, 1990:218).

    Penggunaan bahasa oleh sastrawan yang terbiasa berdialog dengan memperhatikan

    kebahasaannya atau disebut atau disebut dialektis merupakan ciri khas dari setiap sastrawan.

    Tiap sastrawan membangun kekhasan tersebut pada karyanya yang tercermin pada keindahan

    bentuknya. Budi Darma (1984:28) menyatakan bahwa karya sastra terletak pada keindahan

    bentuknya. Nilai sastra terletak pada keindahan dan kekuatan gayanya dan gaya adalah

    bentuk.

    __________________________________________ 1. Verri Yuliyanto adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) artikel ini diangkat dari Skripsi Sarjana

    Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang.

    2. Maryaeni adalah Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM).

    3. Djoko Saryono adalah Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM).

  • 2

    Bahasa sebagai medium dalam karya sastra, menjadi sarana pemahaman dan

    penikmatan karya sastra. Bahasa mengungkapkan gaya atau ciri khas pengarang dan latar

    belakaan pengarang, juga keindahan puisi, dan bentuk karya sastra. Bahasa terdiri dari

    lambang-lambang, yaitu tanda yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang lain

    (Sudjiman, 1993:9)

    Bahasa yang dimaksud adalah bahasa sastra. Bahasa sastra penuh ambiguitas dan

    homonim, serta memiliki kategori-kategori yang tak beraturan dan tak irasional.Bahasa sastra

    berusaha mempengaruhi, membujuk, dan pada akhirnya mengubah sikap pembaca. Bahasa

    sastra yang terpenting adalah tanda dan simbolisme suara dari kata-kata (Wellek dan Warren,

    1990: 15)

    Gaya bahasa memiliki unsur penting yang mewakili bentuk bahasa sastra di antaranya

    mencakup diksi atau pilihan leksikal, struktur kalimat, majas dan citraan, pola rima, dan

    mantra yang digunakan seorang sastrawan atau yang terdapat dalam sebuah karya sastra

    (Sudjiman, 1993: 13-14) gaya bahasa yang berkaitan dengan majas sering dikenal dengan

    bahasa kias.

    Bahasa kias (majas) atau figurative language merupakan bahasa yang susunan & arti

    katanya sengaja disimpangkan dari susunan & arti semula. Itu bisa dilakukan dengan cara

    memanfaatkan pertautan, perbandingan atau pertentangan hal satu dengan hal lain, yang

    maknanya sudah dikenal oleh pembaca.Bahasa kias dipergunakan untuk tujuan (1)

    mendeskripsikan sesuatu yang tak konkret menjadi lebih konkret, sehingga lebih dekat

    dengan pembaca, (2) memberi sensasi dan imajinasi sehingga lebih berasa nikmat dalam

    membacanya, (3) menghasilkan tambahan makna, (4) memampatkan (memadatkan)

    ungkapan makna dalam sajak.

    Sebagai salah satu bentuk kreasi keindahan karya sastra pun menggunakan bahasa

    kias. Bahasa kias yang dimaksud sesuai dengan tataran bahasa sastra. Beragam karya sastra

    menggunakan gaya bahasa kias untuk menimbulkan kesan menyamakan atau

    membandingkan dalam bentuk ungkapan-ungkapan yang biasanya dalam bentuk popular. Hal

    tersebut dapat terlihat jelas dari seringnya orang memakai metafora (Keraf, 2008: 137).

    Melalui metafora ini pengarang melukiskan sesuatu dengan perbandingan yang indah.

    Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan bahasa kias pada novel

    kubah karya Ahmad Tohari. Adapun tujuan khusus penelitian ini sebagai berikut: (1)

    mendeskripsikan jenis dan ciri gaya bahasa kias yang digunakan pada novel Kubah karya

    Ahmad Tohari. (2) mendeskripsikan kekuatan gaya bahasa kias dalam membangun tokoh,

    watak, penokohan, latar, dan amanat pada novel Kubah karya Ahmad Tohari.

    Penelitian gaya bahasa kias yang terdapat dalam karya sastra sampai saat ini masih

    jarang dilakukan. Penelitian sebelumnya dirasa sangat sedikit dan tidak dicantumkan

    bagaimana kekhasan gaya bahasakias yang digunakan oleh pengarang. Dalam penelitian ini

    dicantumkan kekhasan pengarang dalam pemakaian bahasa kias. Dari hal tersebut pembaca

    akan mengetahui bagaimana seorang pengarang menjadi begitu berbeda dan khas dengan

    gayanya tersebut.

    Pembagian jenis dan ciri bahasa kias dalam bahasa Indonesia, dibatasi oleh buku yang

    berjudul Diksi dan Gaya Bahasa, Keraf (2008: 138-146). Terdapat 16 yakni: simile;

    metafora; alegory; parabel; fabel; personifikasi; alusi; eponim; epitet; sinekdoke;

    metonimia; antonomasia; hipalase; ironi; sinisme; sarkasme; satire; inuendo; antifrasis; pun

    atau paronomasia

  • 3

    METODE

    Metode kajian pustaka merupakan langkah penting dalam metode ilmiah untuk

    mencari sumber data yang akan mendukung penelitian. Dengan melakukan kajian pustaka,

    peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan

    penelitiannya. Kajian pustaka pada penelitian novel kubah karya Ahmad Tohari meliputi

    proses: mengidentifikasikan teori secara sistematis terhadap novel kubah, penemuan pustaka,

    dan analisis Teks yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik dan permasalahan

    penelitian.

    Data dalam penelitian novel Kubah ini berupa paparan bahasa (teks tertulis) yaitu

    kalimat-kalimat yang menjelaskan bagaimana kekhasan gaya bahasa kias yang terdapat

    dalam teks novel tersebut. Penjelasan kalimat- kalimat dari paparan teks tersebut tidak semua

    digunakan melainkan yang sesuai untuk menjadi objek penelitian. Sumber data penelitian ini

    adalah novel Kubah karya Ahmad Tohari. Pada novel ini terdapat jumlah teks 184 halaman,

    tebal buku 2,5 cm dan diterbitkan tahun 2005 oleh penerbit Gramedia Pustaka Sastra,

    Yogjakarta.

    Gambar Sampul novel Kubah

    Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri (human instrument), sehingga dalam

    menafsirkan penggunaan bahasa kias dalam setiap penggalan dilakukan sendiri. Dengan

    contoh: SM 5/1 Pagi hari musim kemarau ditengah hutan belantara hutan jati adalah kelengangan

    yang tetap terasa purba. Senyap yang selalu membuat aku merasa terpencil dan asing.

    Padahal ibarat ikan, hutan jati dan belukar yang mengitarinya sudah bertahun-tahun (hal 5

    paragraf 1)

    Penjelasan : menggunakan gaya bahasa kias simile, dengan penanda ibarat.

    Wujud data dalam penelitian ini adalah teks kalimat yang mengandung gaya bahasa kias.

    Dari teks tersebut akan dikodefikasikan menurut jenis dan ciri gaya bahasa kias. Berkaitan

    dengan hal tersebut kegiatan analisis data meliputi (1) pengaturan data sesuai dalam tahap

    permasalahan yang akan dijawab, (2) pengorganisasian data dalam formalisasi tertentu

    sesuai dengan antisipasi ciri, urutan pilihan, dan data kategorisasi yang akan dihasilkan. (3)

    http://achmadadieb.files.wordpress.com/2010/06/kubah.jpg

  • 4

    pemberian kode pada teks novel yang dikaji, (4) penafsiran representasi makna sesuai

    masalah yang akan dijawab, (5) penentuan data mana yang dianggap tidak layak,sampai

    keprediksi keperluan pengumpulan data yang diolah. Setelah itu langkah analisis selanjutnya

    meliputi, (1) klasifikasi data, dengan cara mengklasifikasikan kalimat-kalimat yang terdapat

    dalam teks novel Kubah (2) interpretasi data, dengan memberi kode pada setiap kalimat yang

    mengandung bahasa kias (3) pemaknaan data, dengan member makna pada setiap yang

    mengandung bahasa kias. (4) deskripsi makna data, dengan menafsirkan makna data pada

    setiap kalimat yang mengandung bahasa kias (5) penarikan kesimpulan terhadap bahasa kias.

    HASIL

    Hasil jenis dan ciri gaya bahasa kias yang terdapat dalam novel Kubah karya Ahmad

    Tohari ditemukan dua belas gaya bahasa kias. Terdapat simile, metafora, personifikasi,

    alusio, eponim, epitet, sinekdoke, metonimia, antonomasia. Ironi (meliputi sinisme dan

    sarkasme), inuendo, hipalase dan satire. Keduabelas jenis dan ciri gaya bahasa kias tersebut

    akan ditunjukkan dengan grafik sebagai berik

    Hasil peranan gaya bahasa kias yang membangun unsur intrinsik, Untuk

    menampilkan tokoh dan menggambarkan tokoh (penokohan) serta perwatakan pada tokoh

    novel Kubah karya Ahmad Tohari banyak cara digunakan oleh pengarang. Untuk

    menggambarkan tokoh, watak dan penokohan diketahui melalui penggunaan gaya bahasa

    kiasan. Pada novel Kubah yang paling mendominasi unsur penokohan adalah tokoh Karman

    karena sebagai tokoh utama. Selain itu, juga terdapat tokoh lain seperti Marni (Istri Karman),

    Komandan, Haji bakir, rifah, kastagethek, ajudan komandan dan lainnya.

    Untuk mendapatkan gambaran tentang latar novel kubah maka pembaca dapat

    menemukannya melalui penggunaan gaya bahasa. Tempat yang paling mendominasi pada

    novel adalah Menggambarkan pulau B yakni tempat bekas tahanan tempat ini yang selalu

    menjadi sindiran orang-orang kelak saat berkumpul di masyarakat.

    Amanat dan pesan-pesan moral ini berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan

    dalam memperjuangkan hak dan martabatnya. Untuk mengetahui atau memunculkan amanat

    yang terkandung dalam novel Kubah maka gaya bahasa disini memiliki peran tersebut. Unsur

    amanat yang paling mendominasi adalah pesan keikhlasan dan kesabaran menghadapi

    perjalanan hidup sang tokoh.

  • 5

    PEMBAHASAN

    Hasil pembahasan sejalan dengan kajian dan tujuan penelitian. Kajian pembahasan

    mengenai jenis dan ciri gaya bahasa kias beserta peranan gaya bahasa kias yang mengandung

    unsur intrinsik yang meliputi tokoh, penokohan, latar dan amanat dalam novel Kubah karya

    Ahmad Tohari.

    Kajian Jenis dan Ciri Gaya Bahasa Kias

    Gaya bahasa merupakan bahasa indah yang digunakan untuk meningkatkan efek

    tertentu dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu

    dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Bahasa kias merupakan penggantian kata yang

    satu dengan kata yang lain berdasarkan perbandingan ataupun analogi ciri semantis yang

    umum dengan umum,yang umum dengan yang khusus ataupun yang khusus dengan yang

    khusus. Perbandingan ataupun analogi tersebut berlaku secara proporsional, dalam arti

    perbandingan itu memperhatikan potensialitas kata-kata yang dipindahkan dalam

    menggambarkan citraan maupun gagasan baru (Aminuddin : 1995 : 227). Gaya bahasa kias

    yang ditemukan dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari, yang paling mendominasi adalah

    bahasa kias simile.Hal ini menunjukkan bahwa kekhasan gaya bahasa pengarang terhadap

    hal-hal yang dibandingkan sangatlah beragam.

    Peranan Gaya Bahasa Kias Yang Membangun Unsur Intrinsik

    Bahasa dan unsur-unsurnya (intrinsik dan ekstrinsik) merupakan dua unsur yang

    saling berkaitan dan saling membangun (Aminuddin : 1995 : 67). Dengan bahasa yang tepat

    dan indah pembaca akan lebih mudah memahami dan menemukan unsur-unsur intrinsik dan

    ekstrinsik pada sebuah karya sastra. Bahasa di sini mengacu pada gaya bahasa kias yang

    terdapat pada novel Kubah karya Ahmad Tohari dikaitkan dengan unsur intrinsik, khususnya

    tokoh, watak, penokohan, latar dan amanat. Banyak cara yang digunakan pengarng untuk

    menggambarkan tokoh (penokohan), pada penelitian ini. Untuk menampilkan tokoh dapat

    diketahui melalui penggunaan bahasa kias, berikut ini peranan bahasa kias yang membangun

    unsur intrinsik pada novel Kubah. Untuk menampilkan tokoh dan menggambarkan tokoh

    (penokohan) serta perwatakan pada tokoh novel kubah karya Ahmad Tohari banyak cara

    digunakan oleh pengarang. Untuk menggambarkan tokoh, watak dan penokohan diketahui

    melalui penggunaan gaya bahasa kiasan. Pada novel Kubah yang paling mendominasi unsur

    penokohan adalah tokoh Karman karena sebagai tokoh utama. Selain itu juga terdapat tokoh

    lain seperti Marni (Istri Karman), Komandan, Haji bakir, rifah, kastagethek, ajudan

    komandan dan lainnya yang fungsinya sebagai peran pembantu terhadap jalan cerita novel

    Kubah karya Ahmad Tohari.

    Latar atau yang lebih dikenal dengan setting merupakan unsur intrinsik yang

    mengarah pada tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa dalam

    cerita. Pada novel Kubah tempat (setting) yang paling mendominasi adalah Pulau B, yakni

    tempat orang-orang yang diasingkan, pulau B dikiaskan sebagai tempat para tahanan.

    Peranan gaya bahasa dalam mengungkapkan amanat atau pesan moral pengarang

    kepada pembacanya dapat dilakukan menggunakan gaya bahasa. Amanat dan pesan-pesan

    moral ini berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan dalam memperjuangkan hak

    dan martabatnya. Peran gaya bahasa yang menunjukkan Amanat didominasi oleh pesan

    perjuangan dan keikhlasan.

  • 6

    SIMPULAN DAN SARAN

    Penggunaan jenis dan ciri gaya bahasa kias pada novel Kubah karya Ahmad Tohari

    meliputi 12 gaya bahasa kias diantaranya menunjukkan, jumlah simile (187), metafora (114),

    personifikasi (42), epitet (23), metonimia (28), alusio (18), sinisme (5), sarkasme (16), ironi

    (19), eponim (13), hipalase (8), inuendo (3), Jumlah keseluruhan gaya bahasa kias novel

    Kubah karya Ahmad Tohari terdapat 487. Pemakain bahasa kias dimaksudkan pengarang

    untuk memberikan daya imajinatif kepada pembaca.

    Peranan gaya bahasa kias dalam membangun tokoh, watak, penokohan, latar, dan

    amanat pada novel Kubah karya Ahmad Tohari telah membangun peranan unsur intrinsik di

    dalamnya.Peran gaya bahasa yang mengandung unsur intrinsik pada novel Kubah karya

    Ahmad Tohari didominasi oleh unsur karakter penokohan (67), perwatakan (47), latar (58),

    dan amanat (14). Data mengenai kekhasan gaya bahasa yang membangun peranan unsur

    intrinsik berjumlah 186 data. Pengarang mengenalkan tokoh-tokohnya dengan cara khusus

    dimaksudkan untuk membangun daya imajinatif pembacanya. Penggambaran latar,

    menggambarkan gaya bahasa kias yang imajinatif kepada pembacanya sehingga terasa nyata.

    Amanat disajikan melalui berbagai sindiran yang dimaksudkan adanya perubahan terhadap

    hal yang dianggap kurang.

    SARAN

    Saran yang dapat dikembangkan dari hasil penelitian sebagai berikut.

    1) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan penggunaan jenis dan ciri gaya bahasa kias sebagai referensi dalam pembelajaran dan apresiasi karya sastra. Menambah

    referensi tentang Peranan gaya bahasa kias dalam membangun unsur intrinsik dalam

    novel Kubah karya Ahmad Tohari.

    2) Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini sebagai landasan untuk menguatkan hasil peneliti terutama terhadap penggunaan jenis dan ciri gaya bahasa kias dan Peranan gaya bahasa

    kias dalam membangun unsur intrinsik dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari.

    3) Bagi bidang sastra, khususnya pada apresiasi dan kritik sastra dapat dilihat dari kekhasan gaya bahasa kias novel Kubah karya Ahmad Tohari.

    Bagi bidang pendidikan, menambah referensi dan pengetahuan terhadap apresiasi karya

    sastra melalui penggunaan gaya bahasa kias dan peranan bahasa kias terhadap unsur intrinsik.

    DAFTAR RUJUKAN

    Aminnuddin. 1995. STILISTIKA Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya Sastra.

    Semarang: IKIP Semarang Press.

    Darma, Budi. 1984. Sejumlah Esay Sastra. PT Karya Unipress.

    Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

    Sudjiman, Panuti. 1993. Bunga Rampai Stilistika. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

    Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teory Kesusastraan. Terjemahan : Melani Budianta.

    Gramedia : Jakarta.

    Id. Wikipedia+. Org/wiki/Ahmad_tohari - 12k Tembolok Halaman sejenis (diakses 17

    juni 2012).

  • 7

    Artikel Skripsi oleh Verri Yuliyanto ini

    Telah diperiksa dan disetujui..........

    Malang, 6 Agustus 2012

    Pembimbing I

    Prof. Dr. Maryaeni, M.Pd

    NIP. 19591010 198601 1 003

    Pembimbing II

    Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd

    NIP. 19620327 198603 1 002

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Sastra Indonesia

    Prof. Dr. Suyono, M.Pd

    NIP 19591010 198601 1 003