Gaya bahasa penegasan

25
C. Gaya Bahasa Penegasan C. Gaya Bahasa Penegasan Pleonasme Pleonasme Mempergunakan kata yg sebenarnya tak Mempergunakan kata yg sebenarnya tak perlu dipakai lagi sebab sudah terkandung perlu dipakai lagi sebab sudah terkandung artinya pada kata yg mendahuluinya. artinya pada kata yg mendahuluinya. - Aku melihat dg Aku melihat dg mata kepalaku mata kepalaku sendiri. sendiri. - Dia Dia turun turun ke bawah. ke bawah.

Transcript of Gaya bahasa penegasan

Page 1: Gaya bahasa penegasan

C. Gaya Bahasa PenegasanC. Gaya Bahasa Penegasan

►PleonasmePleonasme Mempergunakan kata yg sebenarnya tak Mempergunakan kata yg sebenarnya tak

perlu dipakai lagi sebab sudah terkandung perlu dipakai lagi sebab sudah terkandung artinya pada kata yg mendahuluinya.artinya pada kata yg mendahuluinya.

- Aku melihat dg Aku melihat dg mata kepalakumata kepalaku sendiri. sendiri.- Dia Dia turunturun ke bawah. ke bawah.

Page 2: Gaya bahasa penegasan

2. Repetisi 2. Repetisi ► RepetisiRepetisi Pengulangan sebuah kata berkali- kali dlm sebuah Pengulangan sebuah kata berkali- kali dlm sebuah

kalimat.kalimat.- SelamaSelama nafasku nafasku masihmasih mengalun, mengalun, selamaselama

darah darah masihmasih mengalir di tubuhku, mengalir di tubuhku, selamaselama jantungku jantungku masihmasih berdenyut, aku belum akan berdenyut, aku belum akan menghentikan usahaku.menghentikan usahaku.

- Bukan harta bukan pangkat, bukan kecantikan, Bukan harta bukan pangkat, bukan kecantikan, melainkan budi bahasalah yg menarik perhatian melainkan budi bahasalah yg menarik perhatian itu.itu.

Page 3: Gaya bahasa penegasan

3. Paralelisme 3. Paralelisme

►Mengulang kata beberapa kali pada baris Mengulang kata beberapa kali pada baris yg berlagu dlm sajak.yg berlagu dlm sajak.

►Kalau perulangan itu di depan kalimat Kalau perulangan itu di depan kalimat disebut Anafora. Contoh :disebut Anafora. Contoh :

Junjunganku,Junjunganku,ApatahApatah kekal kekalApatahApatah tetap tetapApatahApatah tak bersalin rupa tak bersalin rupa

Page 4: Gaya bahasa penegasan

ApatahApatah boga sepanjang masa. boga sepanjang masa.Oleh : Amir Hamzah.Oleh : Amir Hamzah.

Page 5: Gaya bahasa penegasan

Epifora Epifora

►Kalau perulangan itu di belakang kalimat Kalau perulangan itu di belakang kalimat disebut Epifora. Contoh :disebut Epifora. Contoh :

Kalau kau mau, Kalau kau mau, aku akan datangaku akan datangJika kau kehendaki, Jika kau kehendaki, aku akan datangaku akan datangBila kau minta, Bila kau minta, aku akan datangaku akan datang ..

Page 6: Gaya bahasa penegasan

4. Tautologi 4. Tautologi

► Hampir sama dengan repetisi, Cuma Hampir sama dengan repetisi, Cuma perulangan kata itu diikuti oleh keterangan perulangan kata itu diikuti oleh keterangan kesungguhan.kesungguhan.

► TerlaluTerlalu , sungguh , sungguh terlaluterlalu perbuatanmu itu. perbuatanmu itu.► Disuruhnya aku Disuruhnya aku bersabarbersabar , , bersabarbersabar dan sekali dan sekali

lagi lagi bersabarbersabar , tetapi aku tidak tahan lagi., tetapi aku tidak tahan lagi.

Page 7: Gaya bahasa penegasan

5. Klimaks 5. Klimaks

►Menyatakan beberapa hal berturut-turut Menyatakan beberapa hal berturut-turut makin lama makin naik. Misal :makin lama makin naik. Misal :

- Bukan hanya beratus, beribu, malah berjuta Bukan hanya beratus, beribu, malah berjuta orang yg telah menderita akibat orang yg telah menderita akibat peperangan.peperangan.

- Pidatonya lantang, mengguntur, Pidatonya lantang, mengguntur, menggeledek membangkitkan semangat.menggeledek membangkitkan semangat.

Page 8: Gaya bahasa penegasan

6. Antiklimaks 6. Antiklimaks

►Menggunakan kata-kata yg artinya makin Menggunakan kata-kata yg artinya makin lama makin turun (melemah).lama makin turun (melemah).

- Seluruh Seluruh duniadunia , , EropaEropa , , AsiaAsia , , IndonesiaIndonesia terkejut mendengar Kenedy meninggal.terkejut mendengar Kenedy meninggal.

- Kakeknya, ayahnya, dia sendiriKakeknya, ayahnya, dia sendiri , dan , dan kini kini anaknyaanaknya semua tak ada yg luput dari semua tak ada yg luput dari penyakit turunan itu.penyakit turunan itu.

Page 9: Gaya bahasa penegasan

7. Inversi 7. Inversi

►Majas ini dipergunakan bila predikat kalimat Majas ini dipergunakan bila predikat kalimat hendak lebih dipentingkan daripada hendak lebih dipentingkan daripada subjeknya, lalu ditempatkan di depan subjeknya, lalu ditempatkan di depan subjek.subjek.

- Terang benar bulan.Terang benar bulan.- Besar sekali gajinya.Besar sekali gajinya.- Tak terkabul permintaannya.Tak terkabul permintaannya.

Page 10: Gaya bahasa penegasan

8. Elipsi 8. Elipsi ►Meninggalkan sebuah kata dlm kalimat dg Meninggalkan sebuah kata dlm kalimat dg

maksud untuk mengeraskan arti kata yg maksud untuk mengeraskan arti kata yg dihilangkan.dihilangkan.

- Rasailah bekas tanganmu.Rasailah bekas tanganmu.- ““Mencuri lagi? Tak juga jera-jeranya Mencuri lagi? Tak juga jera-jeranya

dihukum?”dihukum?”- ““kalau belum jelas akan kuterangkan sekali kalau belum jelas akan kuterangkan sekali

lagi.”(apa yg akan diterangkan tak lagi.”(apa yg akan diterangkan tak disebutkan)disebutkan)

Page 11: Gaya bahasa penegasan

9. Retoris 9. Retoris

►Penegasan dg menggunakan kalimat tanya Penegasan dg menggunakan kalimat tanya tak bertanya sering dipakai untuk mengajak tak bertanya sering dipakai untuk mengajak atau menyatakan kesangsian.atau menyatakan kesangsian.

- ““Mana mungkin orang mati hidup kembali?”Mana mungkin orang mati hidup kembali?”- ““Inikah yg kau namai bekerja?”(maksudnya, Inikah yg kau namai bekerja?”(maksudnya,

hasil pekerjaannya sangat tidak hasil pekerjaannya sangat tidak memuaskan)memuaskan)

Page 12: Gaya bahasa penegasan

10.Koreksio 10.Koreksio

►Majas ini dipakai bila akan membetulkan Majas ini dipakai bila akan membetulkan kembali apa yg salah diucapkan baik yg kembali apa yg salah diucapkan baik yg sengaja ataupun tidak.sengaja ataupun tidak.

- Dia adikku, Dia adikku, eh bukaneh bukan , kakakku., kakakku.- Ibu ada di dapur, eh, bukan, di kamar Ibu ada di dapur, eh, bukan, di kamar

mandi.mandi.

Page 13: Gaya bahasa penegasan

11. Asindeton 11. Asindeton

►Menyebutkan beberapa hal berturut-turut Menyebutkan beberapa hal berturut-turut tak memakai kata penghubung.tak memakai kata penghubung.

- meja, kursi, lemarimeja, kursi, lemari lintang pukang saja lintang pukang saja dalam kamar itu.dalam kamar itu.

- Kain-kain, barang pecah belah, mainan Kain-kain, barang pecah belah, mainan anak-anak semua ada dijual di toko itu.anak-anak semua ada dijual di toko itu.

Page 14: Gaya bahasa penegasan

12. Polisindeton 12. Polisindeton

►Menyebutkan beberapa hal berturut-turut dg Menyebutkan beberapa hal berturut-turut dg memakai kata penghubung.memakai kata penghubung.

- Setelah ia makan dan berpakaian dan Setelah ia makan dan berpakaian dan mengisap rokok sebatang barulah ia pergi.mengisap rokok sebatang barulah ia pergi.

- Setelah pekerjaannya selesai, maka Setelah pekerjaannya selesai, maka berkemas-kemaslah dia akan pulang berkemas-kemaslah dia akan pulang karena hari sudah mulai gelap, lagi pula karena hari sudah mulai gelap, lagi pula mendung tanda hari akan hujan.mendung tanda hari akan hujan.

Page 15: Gaya bahasa penegasan

13. Interupsi 13. Interupsi

►Penegasan yg mempergunakan sisipan Penegasan yg mempergunakan sisipan (kata/frasa) di tengah-tengah kalimat pokok, (kata/frasa) di tengah-tengah kalimat pokok, dg maksud untuk menjelaskan sesuatu.dg maksud untuk menjelaskan sesuatu.

- tiba-tiba ia-tiba-tiba ia-suamisuami ituitu -direbut oleh -direbut oleh perempuan lainperempuan lain

- Aku- Aku- kalau bukan karena terpaksa-kalau bukan karena terpaksa- takkan mau melakukan pekerjaan ini.takkan mau melakukan pekerjaan ini.

Page 16: Gaya bahasa penegasan

14. Eksklamasio 14. Eksklamasio

►Pemakaian kata seru dalam kalimat untuk Pemakaian kata seru dalam kalimat untuk penegas.penegas.

- WahWah , biar, biar kupeluk , biar, biar kupeluk ahah , dg tangan , dg tangan menggigil.menggigil.

- AduhaiAduhai , hidup., hidup.

Page 17: Gaya bahasa penegasan

15. Enumerasio 15. Enumerasio

►Beberapa peristiwa yg membentuk satu Beberapa peristiwa yg membentuk satu kesatuan dilukiskan satu persatu supaya kesatuan dilukiskan satu persatu supaya tiap-tiap peristiwa dlm keseluruhannya itu tiap-tiap peristiwa dlm keseluruhannya itu tampak dg jelas.tampak dg jelas.

- Malam yg sunyi sepi, jengkerik yg mengerik, Malam yg sunyi sepi, jengkerik yg mengerik, jam dinding yg berdetak, tersentak aku dari jam dinding yg berdetak, tersentak aku dari lamunanku.lamunanku.

Page 18: Gaya bahasa penegasan

Enumerasio Enumerasio

- Laut tenang. Di atas permadani biru itu - Laut tenang. Di atas permadani biru itu tampak satu-satu perahu nelayan melancar tampak satu-satu perahu nelayan melancar perlahan-lahan. Angin berembus sepoi-perlahan-lahan. Angin berembus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dg terangnya. Di sana sepoi. Bulan bersinar dg terangnya. Di sana sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yg berpadu membentuk suatu lukisan yg harmonis. Itulah keindahan sejati.harmonis. Itulah keindahan sejati.

Page 19: Gaya bahasa penegasan

16. Praterito 16. Praterito

►Majas ini menyembunyikan sesuatu dg Majas ini menyembunyikan sesuatu dg tujuan pembaca, pendengar tujuan pembaca, pendengar mengungkapkan sendiri yg tersembunyi itu.mengungkapkan sendiri yg tersembunyi itu.

- Tentang ramainya pasar malam itu, tak Tentang ramainya pasar malam itu, tak usahlah kuceritakan dulu. Biarlah engkau usahlah kuceritakan dulu. Biarlah engkau sendiri menyaksikannya.sendiri menyaksikannya.

- Apakah gunanya kukatakan lagi? Bukankah Apakah gunanya kukatakan lagi? Bukankah itu sudah menjadi rahasia umum!?itu sudah menjadi rahasia umum!?

Page 20: Gaya bahasa penegasan

D. Gaya Bahasa PertentanganD. Gaya Bahasa Pertentangan

►Majas ini dibedakan atas 4 macamMajas ini dibedakan atas 4 macam

Page 21: Gaya bahasa penegasan

1. Paradoks 1. Paradoks

►Majas ini seolah-olah ada pertentangan ttp Majas ini seolah-olah ada pertentangan ttp sebenarnya bukan pertentangansebenarnya bukan pertentangan kr yg kr yg disebutkan dl kalimat tsb dua hal yg disebutkan dl kalimat tsb dua hal yg berlainan.berlainan.

- Dia Dia kayakaya , tetapi , tetapi miskinmiskin ..- Gajinya besarGajinya besar , ttp , ttp hidupnya melarathidupnya melarat ..- Dg kelemahannyaDg kelemahannya kaum wanita kaum wanita

menundukkanmenundukkan kaum pria. kaum pria.

Page 22: Gaya bahasa penegasan

2. Antitesis 2. Antitesis

►Majas pertentangan yg mempergunakan Majas pertentangan yg mempergunakan paduan kata yg berlawanan arti.paduan kata yg berlawanan arti.

- Tua muda, besar kecil, pria wanitaTua muda, besar kecil, pria wanita hadir dl keramaian itu.hadir dl keramaian itu.

- Hidup matinya, susah senangnyaHidup matinya, susah senangnya serahkanlah kepadaku.serahkanlah kepadaku.

Page 23: Gaya bahasa penegasan

3. Kontrakdisio interminis3. Kontrakdisio interminis

►Majas yg memperlihatkan suatu Majas yg memperlihatkan suatu pertentangan dg apa yg dikatakan semula.pertentangan dg apa yg dikatakan semula.

- Semua sudah hadir, Semua sudah hadir, kecuali Amir.kecuali Amir.- Di dl kamar itu Di dl kamar itu heninghening . . HanyaHanya jam dinding jam dinding

yg terus kedengaran berdetak-detikyg terus kedengaran berdetak-detik..

Page 24: Gaya bahasa penegasan

4. Anakhronisme 4. Anakhronisme

►Majas ini menunjukkan bahwa dl uraian ada Majas ini menunjukkan bahwa dl uraian ada sesuatu yg tak sesuai dg sejarah.sesuatu yg tak sesuai dg sejarah.

- Dl karangannya Julius Caesar, Shakespeare - Dl karangannya Julius Caesar, Shakespeare menuliskan “jam berbunyi 3 kali”; hal itu menuliskan “jam berbunyi 3 kali”; hal itu bertentangan dg yg sebenarnya sebab bertentangan dg yg sebenarnya sebab ketika itu jam belum ada.ketika itu jam belum ada.

Page 25: Gaya bahasa penegasan

Sumber PustakaSumber Pustaka

►Bustanul Arifin. Sastra Indonesia. bandung►J.S.Badudu. Kesusastraan Indonesia.