GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI...

121
GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI (STUDI PADA GAYA KOMUNIKASI SYLVIANA MURNI SEBAGAI WALI KOTA JAKARTA PUSAT) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjanah Sosial (S. Sos) Disusun Oleh : Aida Nuraida NIM: 1113051000018 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M

Transcript of GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI...

Page 1: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI

(STUDI PADA GAYA KOMUNIKASI SYLVIANA MURNI SEBAGAI

WALI KOTA JAKARTA PUSAT)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Sebagai

Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjanah Sosial (S. Sos)

Disusun Oleh :

Aida Nuraida

NIM: 1113051000018

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.
Page 3: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.
Page 4: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.
Page 5: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

i

ABSTRAK

Aida Nuraida

Gaya Komunikasi Kepemimpinan Perempuan Betawi (Studi Pada Gaya

Komunikasi Sylviana Murni Sebagai Wali Kota Jakarta Pusat)

Gaya komunikasi merupakan cara seseorang berkomunikasi sebagai upaya

untuk merefleksikan identitas pribadinya. Hal ini penting dipahami oleh seorang

pemimpin agar bisa membangun organisasi dengan baik dan nyaman, serta dapat

bersosialisasi dengan baik kepada seluruh khalayak. Salah satu pemimpin dalam

ranah pemerintahan dari kalangan perempuan Betawi di Jakarta adalah Sylviana

Murni. Diantara faktor kesuksesan Sylviana dalam ranah pemerintahan karena

kecakapan gaya komunikasi Sylviana Murni, terlebih pada gaya komunikasi yang

melekat pada karakter Betawinya.

Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui Bagaimana implementasi gaya komunikasi Ibu Sylviana Murni

sebagai seorang pemimpin dari kalangan perempuan Betawi? Dan apa saja fungsi

gaya komunikasi yang diterapkan Sylviana Murni sebagai seorang pemimpin?

Teori yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari pendekatan enam

gaya komunikasi yang dikemukakan oleh Moss Dalam buku human

communication, Stewart L. Tubbs dan Sylvia. Diantaranya adalah gaya

komunikasi Controlling style, Equalitarian style, Structuring style, Dynamic style,

Relinquishing style, dan Withdrawal style. Kemudian dikaitkan dengan fungsi

gaya komunikasi dalam kepemimpinan, diantaranya fungsi informatif, regulatif,

persuasif dan integratif. Dengan menggunakan pendekatan teori ini, penulis

menganalisa apa yang menjadi gaya komunikasi Sylviana Murni sebagai seorang

pemimpin perempuan dari kalangan Betawi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik yang

digunakan peneliti adalah kunjungan, observasi, dokumentasi, dan wawancara

kepada Ibu Sylviana Murni, dan beberapa orang terdekat dari Ibu Sylviana Murni

mengenai gaya komunikasi Sylviana Murni dengan mengikuti pedoman

wawancara agar terarah.

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa hanya ada empat gaya

komunikasi yang dipakai oleh Sylviana Murni. Yakni gaya komunikasi

equalitarian style, structuring style, dynamic style, dan relinquishing style, dengan

beberapa bukti perkataan-perkataan yang dilontarkan Sylviana Murni dalam

beberapa moment/acara. Serta diikuti dengan macam-macam fungsi dari gaya

komunikasi Sylviana Murni dalam kepemimpinan, yakni fungsi informatif,

regulatif, persuasif, dan integratif dengan bukti perkataan yang diucapkan dari

masing-masing gaya komunikasi yang dipakai Sylviana Murni.

Kata Kunci : Gaya Komunikasi, Fungsi Gaya Komunikasi, Pemimpin, Perempuan

Betawi dan Organisasi.

Page 6: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirrabbil a’lamiin, puji dan syukur senantiasa tercurahkan

kehadirat Allah swt atas limpahan anugerah dan nikmat yang tak terbatas kepada

penulis, sehingga penulis dapat memulai dan menyelesaikan penelitian ini dengan

lancar dan mudah. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan ke haribaan

junjungan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para

sahabat beliau hingga akhir zaman.

Alhamdulillahirabbil a’almiin, atas limpahan nikmat Ilmu dari-Nya, penulis

dapat meyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana dan merupakan kewajiban akademis di Universitas UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Skripsi ini ditulis dengan berbagai macam kesulitan, hambatan, dan

rintangan yang terkadang membuat penulis merasa bingung, bosan, dan

kewalahan. Namun berkat orang-orang terkasihlah skripsi ini dapat terselesaikan.

Terimakasih untuk doa, bantuan baik secara moril maupun materil, motivasi,

bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dari berbagai pihak yaitu:

1. Prof. Dede Rosyada selaku Rektor Universitas Islm Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi beseserta pembantu dekan dan jajarannya.

Page 7: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

iii

3. Drs. Masran MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan

Fita Fathurokhmah, SS, M. SI selaku sekertaris Jurusan yang telah

membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Burhanuddin M. A selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu di tengah kesibukannya untuk membimbing, mengarahkan,

memotivasi dan membagi ilmu kepada penulis. Semoga Allah swt

senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

5. Bintan Humeira, M. Si dan Kalsum Minangsih, MA selaku dosen penguji I

dan dosen penguji II yang telah membimbing masa revisi skripsi dengan

sangat baik dan terarah.

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mengajar dan membagi ilmunya kepada penulis, semoga berkah dan dapat

menjadi ilmu yang bermanfaat.

7. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang

membantu penulis dalam pencarian bahan untuk skripsi ini.

8. Ibu Sylviana Murni yang sudah bersedia menjadi narasumber penelitian

ini dan sudah meluangkan waktu kepada penulis untuk diwawancarai di

tengah kesibukannya.

9. Kak Shandy, Ibu Sysi, Ibu Poppy, dan ka Syntia yang telah meluangkan

waktunya untuk diwawancarai oleh penulis sebagai narasumber tambahan

dalam penelitian ini.

10. Abang Bachtiar dari sanggar si Pitung Rawa Belong, Babeh Ridwan Saidi

(sejarahwan), dan Abang Rahmad (Jurnalist Betawi) yang telah

meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu kepada penulis mengenai

Page 8: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

iv

karakteristik perempuan Betawi, sejarah Betawi dan profil-profil wanita

Betawi.

11. Papah dan mama tercinta, papah (alm) Endang Purnama dan mama

Ummah yang dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang yang tulus dan

ikhlas mengasuh mendidik serta senantiasa mendoakan penulis, sehingga

bisa mengenyam pendidikan formal tingkat perguruan tinggi hingga

selesai.

12. Abang dan adik tercinta, abang Irvan Fauzi dan adik Maya Nur Khalizah

yang senantiasa memotivasi penulis untuk tetap semangat dalam

menggapai cita-cita.

13. Sulton Mu’minah yang selalu menemani penulis, membantu penulis baik

secara moril maupun materil, yang senantiasa mendoakan penulis dan

memotivasi penulis hingga skripsi ini bisa terselesaikan.

14. Kak Luthfiana Jaleswati yang telah banyak membantu dalam proses

pencetakan skrisi.

15. Sahabat terbaik, sahabat seperjuangan yang ikut andil dalam memberikan

bantuan dan dorongan motivasi. KPI A tercinta angkatan 2013 dan KPI B,

KPI C, KPI D, dan KPI E. Khususunya kepada Antik Bintari, Nurratika

Puri, Musfiah Saidah, Halida S.Q, Chika Cyntia, Chairunnisa, Santika,

Belda, Rafa, Taufik, dan kak Sinta teman seperjuangan sidang skripsi

sampai proses pencetakan skripsi selesai, serta teman-teman lain yang

penulis tidak sebutkan satu persatu akan tetapi penulis tidak akan pernah

lupakan.

Page 9: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

v

16. Keluarga terbaik Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi Pengurus Pusat

maupun Wilayah Tangerang Selatan, abang Asnawi, abang Hilman, abang

Helmi, abang Hisyam, bang Farhan, bang Yazid, Dudu, ka Abu, ka

Nurhilaliyah, ka Nia, Ijal, ka Maya Safira, ka Awal, Rika, Devi dan ciwi-

ciwi tim tari FKMB Tangsel Azki, Putri (Pute), Syifa, Indah, Ole, Rahma,

Hikmah, dan teman-teman FKMB seperjuangan yang tidak disebutkan

satu persatu namun penulis tidak akan pernah melupakan perjuangan yang

telah dilalui bersama.

17. Para dosen pembimbing dan penasihat di FKMB, Prof Murodi, Bapak

Edwin, Prof Sihabuddin, Ibu Nurlena, Ibu Mastanah,

18. Teman-teman Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Pengurus Wilayah II, Erik, Endah, Ihat, Anis dan

Lia.

19. Sahabat dari SMP, Nurul Aini, Ulin Nuha, Nur Aisyah, Maryatul, Fitriah,

Ratih, dan Mega yang tidak pernah berhenti menghibur penulis hingga

penulis tidak merasa jenuh dan selalu semangat. Teman seperkumpulan

SMP Ade, Firman, Emang, Aufar, Hanifah, Dayat,

20. Teman-teman keluarga Al-Falah angkatan 39 Hindsight yang tidak

disebutkan satu persatu yang telah banyak memotivasi penulis hingga bisa

mendapatkan gelar Sarjana.

21. Ibu dr. Anna UZN Sp.PD yang telah banyak membantu baik secara moril

maupun dan telah membimbing penulis hingga penulis bisa mendapatkan

gelar sarjana, dan juga kepada teman-teman anbim dan mentor Beasiswa

ORBIT Korsat Kebon Jeruk Jakarta, ka Anwar, Filza, ka Faisal, ka

Page 10: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

vi

Syamsul, Nisa, ka Maimun, ka Rena, ka Evi yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu namun penulis sangat mengucapkan rasa syukur

telah memberikan banyak motivasi kepada penulis.

22. Ka Ati rekan kerja di laboratorium Annur sebagai analis kesehatan yang

telah banyak mengerti aktivitas penulis sehingga selalu memahami

kedatangan penulis yang terkadang penulis datang tidak tepat waktu dalam

bekerja namun beliau sangat memahaminya.

23. Keluarga besar KKN Semesta. Semoga tali persaudaraan kita tidak akan

pernah putus.

24. Dan berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah

membanu kelancaran penulisan skripsi ini.

Begitu besar ucapan terimakasih yang penulis sampaikan untuk merek

tersayang, baik yang selalu disamping penulis maupun pelukan dari doa yang

dikirimkan. Semoga Allah swt membalas semua kebaikan yang telah

diberikan, Aamiin.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari

kekurangan. Karena itu kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini

dapat memberikan kontribusi positif, memperluas wawasan keilmuan serta

menambah Khazanah perpustakaan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 25 Agustus 2017 M

3 Dzulhijjah 1438 H

Aida Nuraida

Page 11: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................................ 6

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

E. Metodologi Penelitian ...................................................................... 8

F. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 11

G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 12

BAB II KERANGKA TEORI .................................................................... 13

A. Pengertian Komunikasi .................................................................... 13

B. Gaya Komunikasi ........................................................................... 14

C. Manfaat komunikasi bagi organisasi .............................................. 22

D. Fungsi Gaya Komunikasi dalam Kepemimpinan ........................... 23

E. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan ...................................... 26

F. Kedudukan Perempuan dalam Ranah Kepemimpinan ....................... 28

BAB III BIOGRAFI SYLVIANA MURNI ............................................. 32

A. Latar Belakang Keluarga ............................................................... 32

B. Perjalanan Karir ............................................................................ 34

C. Riwayat Pekerjaan / Jabatan ......................................................... 37

Page 12: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

viii

D. Riwayat Pendidikan ......................................................................... 38

E. Kepengurusan / Keanggotaan dalam Organisasi Profesi .................. 38

F. Penghargaan / Grants ........................................................................ 39

G. Daftar Publikasi Artikel / Jurnal ..................................................... 40

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA .................................. ......... 42

A. Gaya Komunikasi Equalitarian Sylviana Murni ............................... 42

B. Gaya Komunikasi Structuring Sylviana Murni ................................ 51

C. Gaya Komunikasi Dynamic Sylviana Murni .................................... 52

D. Gaya Komunikasi Relinquishing Sylviana Murni ............................ 59

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 62

A. Kesimpulan ....................................................................................... 62

B. Saran-saran ...................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 66

LAMPIRAN

Page 13: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi

seseorang dalam hidup bermasyarakat. Sebab tanpa komunikasi tidak

mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia

tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi. Pentingnya komunikasi

bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri. Komunikasi ada di mana-mana.

Pada dasarnya komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan. Bahkan

sebuah penelitian mengungkapkan 70% waktu bangun manusia dipergunakan

untuk berkomunikasi, baik komunikasi secara verbal, maupun non verbal.

Kata-kata yang terucap saat berkomunikasi mempunyai makna tertentu.

Bahkan nada suara dan bahasa tubuh yang selalu menyertai setiap kata yang

diucapkan tetap mempunyai makna.

Demikian pula kata-kata yang dituliskan. Manusia mengucapkan dan

menulis kata-kata untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang

memotivasi, menyatakan belas kasihan, menyatakan kemarahan, menyatakan

pesan agar suatu perintah cepat dikerjakan. Semua kombinasi dapat dikatakan

sebagai “gaya komunikasi”, gaya yang berperan untuk menentukan batas-

batas tentang kenyataan dunia yang sedang dihadapi, tentang relasi dengan

sesama, tentang hubungan dengan suatu konsep tertentu.

Keterampilan berkomunikasi melalui “gaya komunikasi”

mengisyaratkan kesadaran diri pada level yang tinggi. Setiap orang

mempunyai gaya komunikasi yang bersifat personal. Untuk memahami gaya

Page 14: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

2

komunikasi maka seseorang harus menciptakan dan mempertahankan gaya

komunikasi personal sebagai ciri khas pribadinya. Gaya komunikasi juga

sangat diperlukan dalam sebuah organisasi.

Upaya untuk mengetahui perilaku orang-orang dalam suatu organisasi

ketika mereka melaksanakan tindak berbagi informasi dan gagasan,

diperlukan pemahaman style atau gaya seseorang ketika ia berkomunikasi

yang disebut Gaya komunikasi (communication style). Masing-masing gaya

komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk

mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu

pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung

pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).

Gaya komunikasi sangat penting diperhatikan dalam sebuah organisasi,

terlebih lagi bagi seorang pemimpin. Pemimpin dalam sebuah organisasi

harus sangat memperhatikan gaya komunikasi yang dimiliki diri sendiri dan

gaya komunikasi yang anggota lain miliki. Seorang pemimpin harus memiliki

beberapa kelebihan dibanding dengan anggota biasa lainnya. Sebab karena

kelebihan-kelebihan tersebut seorang pemimpin bisa berwibawa dan dipatuhi

oleh bawahannya.

Terutama sekali ialah kelebihan di bidang moral dan akhlak, semangat

juang, ketajaman intelegensi, kepekaan terhadap lingkungan, dan ketekunan-

keuletan. Paling penting lainnya adalah memiliki integritas kepribadian

tinggi, sehingga dia menjadi dewasa-matang, bertanggung jawab dan susila.

Semua itu dapat dilihat dari cara bagaimana seorang pemimpin

berkomunikasi kepada anggotanya. Baik dalam hal memberikan intruksi,

Page 15: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

3

menyelesaikan konflik, ataupun membuat sebuah keputusan dan kebijakan-

kebijakan dalam organisasi.

Menjadi seorang pemimpin memang tidak mudah. Pemimpin harus

mampu beradaptasi dan menyeimbangkan karakteristik dari anggota-

anggotanya tanpa menghilangkan sikap kewibawaan sebagai seorang

pemimpin. Terlebih lagi bagi seorang pemimpin dari kalangan perempuan

yang membawahkan banyak anggota laki-laki ataupun anggota perempuan.

Masih banyak anggapan negatif terhadap kepemimpinan seorang perempuan.

Masih ada beberapa orang yang berpendapat bahwa perempuan adalah

makhluk yang lemah, yang hanya bekerja dalam lingkup domestik saja.

Sehingga perempuan dianggap tidak pantas untuk memimpin sebuah

kelompok tertentu.

Padahal dalam mengarungi era globalisasi, perempuan sangat dituntut

untuk beradaptasi agar tidak terlindas roda angkuh sang waktu. Hal tersebut

dimaksudkan agar perempuan tidak selalu terbelenggu dalam rutinitas rumah

tangga saja, sehingga perempuan mampu memberdayakan kemampuan dan

potensi dirinya, mewujudkan kebutuhan akan prestasi serta

mengaktualisasikan motivasi intelektualnya. Pada tataran normatif pun, Islam

memandang kesetaraan hak bagi perempuan dan laki-laki, terutama hak untuk

meningkatkan kualitas dirinya melalui peningkatan ilmu dan taqwa.

Hal ini diperkuat dengan salah satu firman Allah SWT dalam QS. Al-

Hujrat ayat 13 yang berbunyi:

Page 16: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

4

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa

dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal”.

Dan diperkuat dengan pendapat Dr. Muhammad Sayid Thanthawi,

Syaikh Al-Azhar dan Mufti Besar Mesir, menyatakan bahwa kepemimpinan

wanita dalam posisi jabatan apapun tidak bertentangan dengan syariah. Baik

sebagai kepala negara (al-wilayah al-udzma) maupun posisi jabatan di

bawahnya. Dalam fatwanya yang dikutip majalah Ad-Din wal Hayat, Tantawi

menegaskan:

“(Wanita yang menduduki posisi jabatan kepala negara tidaklah

bertentangan dengan syariah karena Al-Qur’an memuji wanita yang

menempati posisi ini dalam sejumlah ayat tentang Ratu Balqis dari Saba. Dan

bahwasanya apabila hal itu bertentangan dengan syariah, maka niscaya Al-

Quran akan menjelaskan hal tersebut dalam kisah ini”.

Adapun tentang sabda Nabi bahwa “Suatu kaum tidak akan berjaya

apabila diperintah oleh wanita” Tantawi berkata: bahwa hadits ini khusus

untuk peristiwa tertentu yakni kerajaan Farsi dan Nabi tidak menyebutnya

secara umum. Oleh karena itu, maka wanita boleh menduduki jabatan sebagai

kepala negara, hakim, menteri, duta besar, dan menjadi anggota lembaga

legislatif. Hanya saja perempuan tidak boleh menduduki jabatan Syaikh Al-

Page 17: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

5

Azhar karena jabatan ini khusus bagi laki-laki saja karena ia berkewajiban

menjadi imam shalat yang secara syariah tidak boleh bagi wanita).1

Dari sini bisa disimpulkan bahwa perempuan bisa menempatkan profesi

dalam posisi apapun (terkecuali imam sholat), selama tidak bertentangan

dengan syariah Islam. Namun tingkat keberhasilan perempuan dalam ranah

politik masih bisa terhitung dengan jari. Terutama perempuan Betawi yang

notabennya berdomisili di Jakarta. Perempuan Betawi harus mampu bertahan

hidup di tanah kelahirannya sendiri, dimana tanah kelahiran suku Betawi

(Jakarta) kini sudah berubah menjadi kota metropolitan.

Maka, bagaimanapun perempuan Betawi dituntut untuk bisa

menyesuaikan diri dengan kehidupan modern di ibu kota. Demi

perkembangan dan kemajuan perempuan Betawi, maka perempuan Betawi

harus bisa menyeimbangkan gaya berkomunikasi zaman dengan pendatang

dan etnis lainnya tetapi dengan tidak menghilangkan identitas yang

dimilikinya. Sehingga perempuan Betawi mampu bertahan hidup di Jakarta

(tanah kelahiranan sendiri) sebagai tuan rumah yang maju, berhasil, dan

terpandang dengan memperhatikan gaya berkomunikasi.

Salah satu perempuan Betawi yang berhasil menjadi seorang pemimpin

dalam ranah perpolitikan dan pemerintahan adalah Prof. Dr. Hj. Sylviana

Murni, S.H., M.Si. Sylviana Murni adalah seorang birokrat yang lama

berkarier di lingkungan pemerintahan DKI Jakarta. Sylviana menjabat

sebagai Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

pada tahun 2015 sampai 2016 dan juga pernah menjadi Wali Kota Jakara

1 http://www.fatihsyuhud.net/pemimpin-wanita-dalam-islam/#easy-footnote-bottom-26,

diakses pada hari Kamis, 2 Februari 2017, pukul 13.30.

Page 18: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

6

Pusat periode 2008-2010. Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan ini

memperoleh gelar Professor dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr

Hamka.

Wanita asli Betawi ini juga merupakan peraih gelar None Jakarta tahun

1981. Ibu Sylviana Murni ini adalah salah satu perempuan Betawi yang

berhasil dan ikut serta dalam memajukan identitas Betawi. Yaitu dengan

mengikuti beberapa organisasi Betawi, diantaranya pernah menjadi Ketua II

Bidang Hubungan Kerja sama Antar Lembaga Bamus Betawi 2001-2005.

Sekretaris Umum Persatuan Wanita Betawi (PWB) (1988-1993) dan

Sekretaris Bamus Betawi 1988-2001.

Dari sini penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang bagaimana

Sylviana Murni dapat menerapkan gaya komunikasi yang baik sebagai

seorang pemimpin dari kalangan perempuan Betawi sehingga Sylviana Murni

bisa berhasil menduduki jabatannya di ranah pemerintahan. Maka, penulis

merasa tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai gaya komunikasi

kepemimpinan perempuan Betawi dengan mengambil judul “Gaya

Komunikasi Kepemimpinan Perempuan Betawi: Studi Pada Gaya

Komunikasi Sylviana Murni Sebagai Walikota Jakarta Pusat”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas maka peneliti

membuat batasan masalah. Masalah ini hanya memfokuskan pada Gaya

Komunikasi Kepemimpinan Perempuan Betawi, dimana saya mengambil

Page 19: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

7

sosok perempuan Betawi dalam penelitian ini adalah sosok Sylviana

Murni.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk

menentukan:

1. Bagaimana implementasi gaya komunikasi Sylviana Murni sebagai

seorang pemimpin dari kalangan perempuan Betawi?

2. Apa saja fungsi gaya komunikasi Sylviana Murni yang diterapkan

dalam menjadi seorang pemimpin?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui implementasi gaya komunikasi Sylviana Murni

sebagai seorang pemimpin dari kalangan perempuan Betawi.

2. Untuk mengetahui fungsi gaya komunikasi Sylviana Murni yang

diterapkan dalam menjadi seorang pemimpin.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dirasa dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya wahana

ilmu pengetahuan khususnya bagi pelajar dan mahasiswa yang

menggeluti bidang gaya komunikasi dalam hal memajukan gender

perempuan Betawi sebagai seorang pemimpin.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi akademisi,

praktisi, dan kepada pembaca pada umumnya, serta dapat memberikan

Page 20: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

8

manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Dan khususnya dapat

digunakan bahan kajian yang bermanfaat bagi mahasiswa-mahasiswa

UIN Jakarta, jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

E. Metodelogi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan metodelogi

penelitian deskriptif, yaitu dengan pendekatan kualitatif, yaitu penulis

memberikan gambaran terhadap subyek dan obyek penelitian serta

mengelola dan menganalisa secara kualitatif. Dan bentuk penelitian ini

adalah penelitian field reserach atau lapangan, dimana pada penelitian ini

peneliti melakukan observasi langsung guna mendapatkan data-data yang

dibutuhkan. Lexy J. Moleong dalam bukunya metodelogi penelitian

kulitatif yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor metodelogi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati.2

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah Sylviana Murni sebagai seorang

perempuan dari kalangan Betawi yang sudah banyak berkontribusi dalam

hal memajukan perempuan Betawi dan sudah berhasil masuk ke ranah

pemerintahan. Sedangkan yang menjadi obyek penelitian ini adalah gaya

komunikasi yang dilakukan oleh seorang perempuan dari kalangan

2 Lexy J, Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosada Karya,

2000) h.4.

Page 21: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

9

Betawi yang menjunjung tinggi identitas perepuan Betawi dimata

masyarakat.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Kav. Marinir Biy & Moon Blok AA2 No.1-2 Pondok

Kelapa, Duren Sawit Jakarta Timur.

Waktu : Februari - Juli 2017

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung untuk memperoleh data

yang diperlukan.3 Observasi dilakukan penulis untuk mendapatkan

data mengenai Gaya Komunikasi Perempuan Betawi (studi pada

Sylviana Murni).

b. Wawancara

Wawancara merupakan suatu alat pengumpulan informasi yang

langsung tentang jenis data.4 Wawancara dilakukan kepada Sylviana

Murni dan beberapa orang-orang terdekatnya.

c. Dokumentasi

Yaitu data diperoleh dari dokumen-dokumen berupa catatan

profil mengenai Syviana Murni, artikel, web, majalah, dan buletin

akan digunakan untuk melengkapi data-data yang telah terkumpul.

5. Teknis Analisis Data

Dalam analisis data, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif

bertujuan mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan

3 Surahmad Winarno. Dasar-dasar teknik penelitian. (Bandung: CV Tarsita, 1989)

h.162. 4 Hadi Sutrisno, Metodologi Research. (Yogyakarta: Andi offset, 1989) h.49.

Page 22: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

10

gejala yang ada, mengidentifikasikan masalah atau memberikan kondisi

dan praktek-praktek yang berlaku membuat perbandingan atau evaluasi,

menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah

yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan

rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Analisis data

dalam penelitian berarti proses mengolah data hasil penelitian dengan

cara membaca ulang seluruh data yang terkumpul selama penelitian

disertai dengan pembuatan ringkasan dan klasifikasi.5

5 J.R Raco, Metode penelitian kualitatif jenis, karakteristik, dan keunggulannya ( Jakarta,

PT. Garasindo, 2010) h.76.

Page 23: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

11

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian untuk menyusun menjadi suatu karya

ilmiah, penulis meneliti terlebih dahulu skripsi dan tesis penelitian

sebelumnya. Beberapa judul skripsi dan tesis tersebut adalah:

1. Tesis yang berjudul Gaya Komunikasi dan Kepemimpinan dalam

menangani krisis organisasi (studi pada kepemimpinan badan

pemeriksa keuangan Repubik Indonesia periode 2004-2009 dan 2009-

2014) Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik Jurusan Pascasarjana Ilmu

Komunikasi Universitas Indonesia 2015. Pada penelitian ini sama-sama

membahas mengenai gaya komunikasi seseorang yang notabennya

pernah menjadi seorang pemimpin dalam ranah politik dan

pemerintahan, namun yang membedakan adalah penulis lebih

memfokuskan mengenai gaya komunikasi perempuan betawi.

2. Skripsi yang berjudul Tutty Alawiyah sebagai ulama perempuan

Betawi, yang ditulis oleh Anna Aynushshaalihah Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya Jurusan Sastra Arab Universitas Indonesia tahun

2013. Pada penelitian ini terdapat kesamaan subyek penelitian yakni

sama-sama membahas mengenai sosok perempuan Betawi dan peran

perempuan terhadap budaya patriarki. Namun, berbeda pada obyek

peneitiannya.

Page 24: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

12

G. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara global tentang penulisan ini, maka sistematika

penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

Penulis memulai dengan Bab 1 yaitu berisi pendahuluan yang

mencangkup dari latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan pustaka, dan

sistematika penulisan.

Selanjutnya, di Bab II berisi mengenai kerangka teori penelitian yang

membahas pengertian komunikasi, macam-macam gaya komunikasi, manfaat

komunikasi bagi organisasi, fungsi gaya komunikasi dalam kepemimpinan,

pemimpin dan kepemimpinan dan kedudukan perempuan dalam ranah

kepemimpinan.

Sebagai gambaran umum skripsi, di Bab III ini membahas mengenai

profile dari Sylviana Murni, latar belakang Sylviana Murni, jejak karir, karya-

karya dan pengalaman-pengalaman partisipasi Sylviana Murni dalam

kegiatan Betawi.

Pada Bab IV ini akan dibahas secara mendalam dan terperinci dari hasil

temuan dan analisis penelitian mengenai Gaya Komunikasi Perempuan

Betawi, studi pada gaya komunikasi Sylviana Murni, yang akan dihubungkan

dengan argumentasi serta teori yang terdapat dalam bab II.

Diakhiri dengan Bab V yang memaparkan dan memuat kesimpulan

penelitian dan sekaligus untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dalam

perumusan masalah, serta menyampaikan saran-saran dan lampiran-lampiran

yang terkait dengan penelitian.

Page 25: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Komunikasi

Banyak orang bercerita mengenai komunikasi. Apakah sebenarnya

komunikasi itu? Para ahli komunikasi memberikan batasan-batasan

pengertian dan definisi komunikasi antara lain:

a. Seiler (1988) memberikan definisi komunikasi yang lebih bersifat

universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan mana

simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.1

b. Laswell, 1960, mengatakan bahwa “komunikasi pada dasarnya

merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”,

dengan “saluran apa”, “kepada siapa”, dan dengan akibat atau hasil

apa” (who says what in which channel to whom with what effect?)2

c. William F. Glueck, dalam bukunya yang berjudul: manajemen,

menyatakan bahwa komunikasi dapat dibagi dalam dua bagian utama,

yakni:

1. Interpersonal communications, komunikasi antar pribadi yaitu

proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara

dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia.

2. Organizational communication, yaitu di mana pembicara secara

sistematis memberikan informasi dan memindahkan pengertian

1 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2005) h. 4.

2 Roudhonah, Ilmu Komunikasi ( Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013) h. 19.

Page 26: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

14

kepada orang banyak di dalam organisasi dan kepada pribadi-

pribadi dan lembaga-lembaga di luar yang ada hubungan.

Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah

penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.

Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila sekiranya timbul saling

pengertian, yaitu jika kedua belah pihak si pengirim dan si penerima

informasi dapat memahami. Hal ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak

harus menyetujui sesuatu gagasan tersebut. Yang penting adalah kedua belah

pihak sama-sama memahami gagasan tersebut. Dalam hal seperti inilah baru

dapat dikatakan bahwa komunikasi telah berhasil baik (komunikatif).3

B. Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi dipandang sebagai meta-message yang

mengkonteksualisasikan bagaimana pesan-pesan verbal diakui dan

diinterpretasi (communication style can aso be viewed as meta-message as

contextualizes how verbal message should be acknowledged and interpreted).

Definisi ini menjelaskan mengapa seseorang berkomunikasi, tidak lain

berkomunikasi sebagai upaya untuk merefleksikan identitas pribadinya yang

dapat mempengaruhi persepsi orang lain terhadap identitas ini.

Gaya komunikasi dapat dipandang sebagai campuran unsur-unsur

komunikasi lisan dan ilustratif. Pesan-pesan verbal individu yang digunakan

untuk berkomunikasi diungkapkan dalam kata-kata tertentu yang mencirikan

3 A.W Widjaja, Komunikasi:komunikasi dan hubungan masyarakat (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2008) h.6-9.

Page 27: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

15

gaya komunikasi. Ini termaksud nada, volume atas semua pesan yang

diucapkan.

Barnlund memberikan interpretasi lain mengenai apa yang termasuk

dalam gaya komunikasi pribadi anda “gaya komunikasi berarti topik yang

lebih suka dibahas orang, bentuk interaksi yang mereka sukai – ritual,

jawaban yang tepat, membuka masalah pribadi – dan dalamnya keterlibatan

yang mereka butuhkan. Hal ini termasuk hal-hal yang dipercaya oleh

komunikan – vokal, verbal, dan fisik – untuk mengungkapkan informasi dan

sejauh mana hal tersebut menyatakan arti yaitu fakta dan isi emosional suatu

pesan.4

Untuk mengetahui perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika

mereka melaksanakan tindak berbagi informasi dan gagasan, diperlukan

pemahaman style atau gaya seseorang ketika ia berkomunikasi. Gaya

komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku

antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi

tertentu (a specialized set of interpersonal behaviors that are used in a given

situation). Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku

komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu

dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang

digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari

penerima (receiver).

Komunikasi dalam kepemimpinan sendiri terdapat banyak jenis gaya

yang dapat diterapkan. Biasanya gaya komunikasi kepemimpinan dipengaruhi

4 Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel, Komunikasi Lintas Budaya,

(Jakarta: Salemba Humanika, 2010) h. 465.

Page 28: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

16

oleh keperibadian personal dari pemimpin dan gaya kepemimpinannya dalam

menjalankan organisasi. Gaya seorang pemimpin ini biasanya didasarkan

oleh beberapa pola dasar yakni mementingkan hubungan kerja sama,

mementingkan pelaksanaan pekerjaan dan mementingkan hasil dari

pekerjaan.

Dalam buku human communication, Stewart L. Tubbs dan Sylvia .

Moss mengungkapkan ada enam gaya komunikasi, yaitu:5

1. Controlling style

Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The

Controlling Style) ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud

untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan

tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya

komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-

way communications.

Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication

ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan

dibandingkan upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak

mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan.

Mereka tidak mempunyai ketertarikan dan perhatian pada umpan

balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk

kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak

khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha

5 Sasa Djuasa Sendjaja, Teori Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka: 2003) h. 415.

Page 29: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

17

menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain

mematuhi pandangan-pandangannya.

Pesan-pesan berasal dari komunikator satu arah ini, tidak

berusaha “menjual” gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih

pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The

controlling style of communication ini sering dipakai untuk

mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif,

dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demikian, gaya

komunikasi yang bersifat mengendalikan diri ini, tidak jarang bernada

negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respon atau

tanggapan yang negatif pula.

2. Equalitarian style

Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan

secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi the equalitarian

style dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana

yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian,

memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan

pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya

landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini

ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara

lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two way

communication).6

6 Sasa Djuasa Sendjaja, Teori Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka: 2003), h. 415.

Page 30: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

18

Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang

bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap

kepedulian yang tinggi serta kemampun membina hubungan yang baik

dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup

hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak

komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara

empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil

keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya

komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak berbagi

informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.

3. Structuring style

Gaya komunikasi yang berstruktur ini memanfaatkan pesan-

pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah

yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerja serta struktur

organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada

keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi

informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur

yang berlaku dalam organisasi tersebut.

4. Dynamic style

Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan

agresif karena pengirim pesan (sender) memahami bahwa lingkungan

pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented).7 The

dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru

7 Sasa Djuasa Sendjaja, Teori Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka: 2003), h. 416.

Page 31: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

19

kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga. Tujuan

utama gaya komunikasi ini adalah menstimulasi atau merangsang

pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik.

Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi

persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan

bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup

untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.

5. Relinquishing style

Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk

menerima saran, pendapat atau gagasan orang lain dari pada keinginan

untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender)

mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.

Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim

pesan (sender) sedang bekerja sama dengan orang-orang yang

berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti, serta bersedia untuk

bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang

dibebankannya.

6. Withdrawal style

Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah

melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari

orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan

orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antar

pribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut8. Dalam deskripsi

8 Sasa Djuasa Sendjaja, Teori Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka: 2003) h. 417.

Page 32: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

20

yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “saya tidak ingin

dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia

mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga

mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi

dengan orang lain . oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam

konteks komunikasi organisasi.

Tabel 1.1

Gaya Komunikasi Menurut Moss

No Gaya Komunikator Maksud Tujuan

1. Controlling Memberi perintah,

butuh perhatian

orang lain

Mempersuasi

orang lain

Menggunakan

kekuasaan dan

wewenang

2. Equalitarian Akrab, hangat Menstimulasi

orang lain

Menekankan

pengertian

bersama

3. Structuring Objektif, tidak

memihak

Mensistemasi

lingkungan,

memantapkan

struktur

Menegaskan

ukuran,

prosedur, aturan

yang dipakai

4. Dynamic Mengendalikan,

agresif

Menumbuhkan

sikap untuk

bertindak

Ringkas dan

singkat

Page 33: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

21

No Gaya Komunikator Maksud Tujuan

5. Relinquishing Bersedia menerima

gagasan orang lain

Mengalihkan

tanggung

jawab kepada

orang lain

Mendukung

pandangan

orang lain

6. Withdrawal Independen/berdiri

sendiri

Menghindari

komunikasi

Mengalihkan

persoalan

Gambaran umum yang diperoleh dari uraian di atas adalah bahwa the

equalitarian style of communication merupakan gaya komunikasi yang ideal.

Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan

relinguishing dapat digunakan secara trategis untuk menghasilkan efek yang

bermanfaat bagi organisasi. Dan dua gaya komunikasi terakhir, yaitu:

controlling dan withdrawal mempunyai kecenderungan menghalangi

berlangsungnya interaksi yang bermanfaat.

Cara atau gaya berkomunikasi seseorang adakalanya menjadi lebih

penting dari konten komunikasi tersebut. Hal yang sering terjadi dalam suatu

organisasi, banyak orang memahami konten dengan baik, tetapi pesan

komunikasinya tidak sampai atau tidak diterima dengan baik. Hal tersebut

terjadi karena ketidakmampuan menyampaikan pesan tersebut. Dalam hal

gaya komunikasi menjadi penting untuk diterapkan dan setiap orang memiliki

gaya komunikasi masing-masing. Tidak ada gaya khusus mengenai gaya

komunikasi mana yang lebih baik pada saat menangani krisis, karena setiap

Page 34: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

22

pemimpin dapat menggunakan gaya komunikasi yang berbeda-beda

tergantung pada konteks dan tujuannya.9

Gaya komunikasi dapat ditinjau dari segi linguistik dan paralinguistik,

yakni karakteristik verbal yang menyertai pesan verbalnya: kecepatan

berbicara, intonasi, nada suara, kelancaran, dan sebagainya. Paralinguistik

sebenarnya merupakan salah satu aspek komunikasi nonverbal, meskipun

terkait juga dengan komunikasi verbal. Akan tetapi aspek ini penting kita

perhatikan agar komunikasi efektif. Kesalahan tekanan pada satu kata atau

suku kata dapat menimbulkan kesalah pahaman.10

C. Manfaat komunikasi Bagi Organisasi

Dalam sebuah organisasi, sangat penting untuk menjalin komunikasi

yang baik. Karena komunikasi akan sangat bermanfaat bagi berlangsungnya

sebuah komunikasi. Diantara manfaat tersebut adalah komunikasi dapat

menghubungkan semua unsur yang melakukan interelasi pada semua lapisan,

sehingga menimbulkan rasa kesetiakawanan, dan loyalitas antar sesama.

Kemudian manfaat lainnya adalah komunikasi dapat bermanfaat untuk

semua jajaran pimpinan agar dapat langsung mengetahui keadaan bidang-

bidang yang dibawahi, sehingga berlangsung pengendalian operasional yang

efisien. Komunikasi juga bermanfaat untuk meningkatkan rasa tanggung

jawab semua anggota, dan melibatkan mereka pada kepentingan organisasi.

Munculah kemudian rasa keterlibatan atau sense of envolvement dan rasa ikut

9 Rikha Handayani, Tesis berjudul Gaya Komunikasi dan Kepemimpinan Dalam

Menangani Krisis Organisasi (Studi Pada Kepemimpinan BPK RI Periode 2004-2009 dan 2009-

2014), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok 2015. 10

Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif: Suatu Pendekatan Lintasbudaya (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2005) h. 154

Page 35: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

23

memiliki, serta sense of belonging atau rasa “menjadi bagian” dari satu

kelompok. Manfaat lainnya adalah komunikasi dapat memunculkan saling

pengertian dan saling menghargai tugas masing-masing, sehingga

meningkatkan rasa kesatuan dan pemantapan esprit de corps (semangat

korps).

D. Fungsi Gaya Komunikasi dalam Kepemimpinan

Dalam sebuah organisasi, pemimpin adalah sebagai

komunikator. Pemimpin yang efektif pada umumnya memiliki kemampuan

komunikasi yang efektif, sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang

partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. Dia juga harus piawai dalam

melakukan komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Oleh

karena itu, gaya komunikasi dari seorang pemimpin perlu diperhatiakan

dalam penerapan di ruang lingkup komunikasi organisasi.

Gaya komunikasi oleh seorang pemimpin bisa menjadi acuan dan tolak

ukur penilaian bagi pemimpin dalam menjalankan organisasinya. Secara

umum, komunikasi yang diterapkan oleh seorang pemimpin memiliki

beberapa fungsi seperti fungsi informatif, fungsi regulatif, fungsi persuasif

dan fungsi integratif. Berikut adalah manfaat dari mempelajari komunikasi

dalam kepeminpinan.11

1. Fungsi informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan

informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota

11

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group),

2006, h. 274.

Page 36: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

24

dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih

banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat

memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan

pekerjaannya secara lebih pasti, informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh

semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu

organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan

informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna

mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan

(bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan

sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.

2. Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang

berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada

dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:

a. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu

mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua

informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai

kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga

dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada

lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya

dilaksanakan sebagaimana semestinya.

b. Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada

dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan

Page 37: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

25

kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan

tidak boleh untuk dilaksanakan.

3. Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak

akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya

kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk

mempersuasi bawahannya dari pada memberi perintah. Sebab pekerjaan

yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan

kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering

memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

4. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan

karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Fungsi

integratif bertujuan untuk menyatukan semua elemen berada di

organisasi. Harapannya, dengan adanya fungsi integratif ini akan dapat

saling memahmi antara satu dengan yang lainnya. Terlebih akan adanya

ikatan batin yang kuat di antara sesama anggota demi terwujudnya tujuan

bersama. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus

dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan

oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan

antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun

kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan

Page 38: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

26

keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan

terhadap organisasi.12

E. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan

Kepemimpinan muncul bersama-sama adanya peradaban manusia;

yaitu sejak zaman nabi-nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul

bersama, lalu bekerja bersama-sama untuk mempertahankan eksistensi

hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam sekitarnya. Sejak itulah

tejadi kerjasama antara manusia dan ada unsur kepeminpinan. Pada saat itu

pribadi yang ditunjuk sebagai pemimpin ialah orang-orang yang paling kuat,

paling cerdas, dan paling berani. Dengan ringkas dapat dinyatakan, pemimpin

dan kepemimpinan itu dimanapun dan kapanpun juga selalu diperlukan,

khususnya pada zaman modern sekarang dan di massa mendatang.

Perkataan pemimpin/leader mempunyai macam-macam pengertian.

Definisi mengenai pemimpin banyak sekali; yaitu kebanyakan pribadi yang

meminati masalah pemimpin tersebut. Karena itu kepemimpinan merupakan

dampak interaktif dari faktor individu/pribadi dengan faktor situasi. Beberapa

definisi dapat disebutkan di bawah ini:

Pemimpin adalah seorang peribadi yang memiliki kecakapan dan

kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang

lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi

pencapaian satu atau beberapa tujuan. Jadi pemimpin itu ialah seorang yang

memiliki satu atau beberapa kelebihan sebagai predisposisi (bakat yang

12

Miftah Thoha, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Rajawali

Pers) 1993, h. 81

Page 39: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

27

dibawa sejak lahir), dan merupakan kebutuhan dari satu situasi zaman,

sehingga dia mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan

membimbing bawahan. Dia juga mendapatkan pengakuan serta dukungan

dari bawahannya, dan mampu menggerakan bawahannya, dan mampu

menggerakan bawahan ke arah tujuan tertentu.

Henry Pratt Fairchild13

menyatakan: Pemimpin dalam pengertian luas

ialah seorang yang memimpin, dengan jalan mempraksarai tingkah laku

sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir, atau mengontrol

usaha/upaya orang lain, atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi. Dalam

pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing

memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya, dan

akseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.

John Gage Alle14

menyatakan: leader ... a guide: a conductor, a

commander” (pemimpin itu ialah pemandu, penunjuk, penuntun, komandan).

Pemimpin ialah kepala aktual dari organisasi partai di kota, dusun atau

subdivisi/bagian-bagian lainnya. Sekalipun dia itu secara nominal (pada

namanya) saja dipilih secara langsung atau tidak langsung oleh pemilih-

pemilih pemberi suara partai, secara aktual dia itu sering dipilih oleh klik

kecil atau oleh supervisor langsung dari partai. Perbedaan antara boss dan

pemimpin, sebagian besar tergantung pada metode pemilihan dan tokoh

pemimpinnya yang melaksanakan kekuasaan.15

13

Henry Pratt Fairchild, dictionary of sociology and related science, littlefield Adam &

co, Paterson, New Jersey, 1960, hal. 174. 14

John Gage Alle, Webster’s New Standar Dictionary, Mc. Laoughlin Brothers Inc., New

York, 1969, hal. 214. 15

Karini Kartono, pemimpin dan kepemimpinan: apakah pemimpin abnormal itu?, PT

Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hal. 41.

Page 40: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

28

Dari beberapa definisi yang dikemukakan itu dapat ditarik kesimpulan

bahwa pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan

atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang

dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengaruh pada pencapaian

saran-saran tertentu.

Pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan

anggota biasa lainnya. Sebab karena kelebihan-kelebihan tersebut dia bisa

berwibawa dan dipatuhi oleh bawahannya. Terutama sekali ialah kelebihan di

bidang moral dan akhlak, semangat juang, ketajaman intelegensi, kepekaan

terhadap lingkungan, dan ketekunan-keuletan. Paling penting lainnya adalah

memiliki integritas kepribadian tinggi, sehingga dia menjadi dewasa-matang,

bertanggung jawab dan susila.

F. Kedudukan Perempuan Dalam Ranah Kepemimpinan

Pemimpin dalam kelompok manapun selalu diharapkan memiliki

kelebihan dari orang-orang yang dipimpinnya. Kelebihan dimaksud antara

lain bertanggung jawab, amanah dan dapat dipercaya, berhati tulus dan

berakhlak terpuji, memiliki kemampuan intelektual, kemauan yang keras,

keberanian dan rela berkorban. Fungsi penting yang harus diperankan oleh

seorang pemimpin adalah menetapkan struktur, keadaan, ideologi, pola, dan

kegiatan kelompoknya.16

Dalam konteks islam, secara normatif perempuan sangat dimungkinkan

untuk tampil menjadi pemimpin dalam komunitas masyarakat agama, yang

16

Ralph M. Stogdill, Handbook of Leadership, Survey of Theory and Research, The Free

press, New York, 1974, hal. 26.

Page 41: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

29

bukan hanya terdiri dari kaum perempuan, melainkan juga kaum laki-laki.

Terdapat sejumlah alasan yang memungkinkan perempuan untuk

mengembangkan potensi dan jati dirinya.17

1. Dari perspektif penciptaan, Islam mengajarkan bahwa asal penciptaan laki-

laki dan perempuan adalah sama, yakni dari tanah (saripati tanah)

sehingga sangat tidak beralasan memandang perempuan lebih rendah dari

pada laki-laki. Pernyataan ini misalnya terdapat dalam QS. Al-Mukminun:

12-16, Al-Haj: 5, dan Shad: 71.

2. Dari perspektif amal perbuatan keduanya dijanjikan akan mendapat pahala

apabila mengerjakan perbuatan yang makruf dan diancam dengan siksaan

apabila berbuat yang mungkar. Perhatikan penjelasan ayat-ayat berikut:

QS. Annisa: 24, An-Nahl: 97, Al-Maidah: 38, Annur: 2, Al-Ahzab: 35-36,

Al-An’am: 6:94, Al-Jatsiyah: 45:21-22, Yunus: 10:44, Al-Baqarah: 2:48,

Ali Imran: 3:195.

3. Dari perspektif kepemimpinan, islam secara tegas memberikan peluang

kepada keduanya untuk tampil menjadi pemimpin (QS. At-Taubah: 71.

Akan tetapi dalam realitas kehidupan nyata tidak mudah bagi

perempuan untuk meraih dan mewujudkan peluang dirinya menjadi

pemimpin. Suatu keanehan yang tidak mudah dipahami, khususnya

dikalangan Islam. Di satu pihak mereka memiliki Kitab Suci Al-Qur’an yang

berisi petunjuk tegas akan nilai-nilai kesetaraan laki-laki dan perempuan.

Akantetapi dilain pihak ditemukan begitu banyak hambatan terhadap

munculnya pemimpin perempuan dalam semua bidang kehidupan. Menurut

17

Umamatul Khaeriyah, Kepemimpinan Ulama Perempuan Dalam Tradisi Pendidikan

Pesantren, Tesis, Jakarta, 2001. h. 56.

Page 42: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

30

Fakih (1999: 15), marginalisasi kaum perempuan tidak saja terjadi di tempat

pekerjaan, tetapi juga terjadi dalam rumah tangga, masyarakat atau kultur dan

bahkan negara.

Marginalisasi terhadap perempuan sudah terjadi sejak di rumah tangga

dalam bentuk diskriminasi atas anggota keluarga yang laki-laki dan

perempuan. Marginalisasi juga diperkuat oleh adat maupun tafsir keagamaan.

Misalnya, banyak diantara suku di Indonesia yang tidak memberi hak kepada

kaum perempuan untuk mendapatkan waris sama sekali. Sebagian tafsir

keagamaan memberi hak waris setengah dari hak waris laki-laki terhadap

kaum perempuan.

Dari pernyataan tersebut, maka timbulah beberapa opini dan keyakinan

yang mengatakan bahwa jumlah perempuan sebagai pemimpin, khususnya

Islam, sangat terbatas, itupun biasanya hanya dijumpai dalam komunitas atau

institusi yang anggota-anggotanya adalah perempuan. Faktanya, dari berbagai

penelitian terhadap pengalaman perempuan menjadi pemimpin, terbukti

bahwa perempuan mampu meniti karir ke jenjang yang lebih tinggi.

Bahkan sampai menjadi pemimpin puncak dalam suatu negara.

Walaupun tetap tidak dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan perempuan

dalam komunitas, khususnya Islam, masih berkutat di lingkungan perempuan.

Keberhasilan perempuan itu sangat ditunjang oleh adanya inisiatif, motivasi,

kerja keras, kemampuan intelektualitas, dan prestasi yang kesemuanya tidak

lain merupakan elemen penting profesionalisme.

Selain itu, pendidikan juga memberikan sumbangan yang besar bagi

peningkatan daya saing, produktivitas, dan profesionalisme mereka.

Page 43: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

31

Kesimpulannya, ada dua kata kunci yang harus dikuasai kaum perempuan

sebelum jadi pemimpin, yaitu menjadi profesional dan berkualitas. Dengan

demikian tidak berlebihan jika disimpulkan bahwa sebagai sesama manusia,

perempuan dan laki-laki memiliki kesetaraan dalam seluruh aspek kehidupan,

mereka memiliki peluang dan tantangan yang sama, pengalaman yang sama,

kemajuan dan kompetisi yang sama.

Kalau dalam realitasnya kondisi kesetaraan itu masih sulit diwujudkan,

hal itu semata-mata hanyalah lantaran tataran demokrasi dan penerapan hak

asasi manusia masih sangat lemah. Oleh karena itu, dua landasan berpijak ini:

prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia perlu diimplementasikan

sesegera mungkin dan tentu saja dengan sebaik mungkin dalam seluruh aspek

kehidupan berbangsa dan bernegara.18

18

Siti Musdah Mulia, Menuju Kemandirian Politik Perempuan (upaya mengakhiri

depolitisasi perempuan di Indonesia), Kibar Press, Yogyakarta, 2007, hal. 161.

Page 44: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

32

BAB III

BIOGRAFI SYLVIANA MURNI

A. Latar Belakang Keluarga

Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni SH, M. Si. lahir pada 11 Oktober 1958 di

Jakarta merupakan perempuan Betawi pertama yang mendapat kepercayaan

menjabat sebagai Walikota Administrasi Jakarta Pusat. Sylvi dikaruniai putra

dan putri: Shandy Aditya, BIB. MPBS yang sekarang berprofesi sebagai

dosen Universitas Negeri Jakarta sekaligus seorang pengusaha dan putrinya

yakni Monica Andalusia, S. Ked. Yang sekarang berprofesi sebagai dokter.

Dari putra pertamanya yang menikah dengan Elina Rahmita Sofian, S. Hum,

Grad. Dip., Sylvi telah dikaruniai tiga orang cucu bernama Cherry Zaelandia

Aditya yang lahir di New Zealand pada tanggal 22 Juli 2008, Tsar

Wiranagara Aditya yang lahir di Jakarta tanggal 11 Juli 2011 dan Victoria

Annabelle Aditya. Sedangkan dari putrinya yang menikah dengan dr. Agatha

Pradana, Sylvi telah dikaruniai seorang cucu bernama Hastabrata Alaric

Pradana.

Sylvi merupakan anak ketiga dari sepuluh bersaudara, Sylvi lahir di

Jakarta pada 11 Oktober 1958, ayahnya (alm), Kol. (Purn) H. Dani

Moerdjani. ibunya (almh) bernama Hj. Ni’mah. Keduanya Betawi tulen. Ibu

dari dua orang anak dan nenek dari dua orang cucu ini, adalah istri dari

seorang pria bernama H. Gde Sardjana, Dipl. Ing. S. E, M.M. Mereka

menikah 28 tahun yang lalu yakni pada tahun 1983, dua tahun setelah Sylvi

Page 45: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

33

dinobatkan sebagai None Jakarta 1981. Ia menjadi None Jakarta 1981 dengan

pasangan Abang Jakarta yang juga asli Betawi yakni H. Abdullah Rully.

Sylvi Merupakan puteri ketiga dari sepuluh bersaudara. Sylvi

merupakan seratus persen Betawi. H. Dani Moerdjani, sang ayah berasal dari

Rawa Bunga, Jakarta Timur. sedangkan Hj. Ni’mah, sang ibu, berasal dari

Cikini, Jakarta Pusat. Sylvi dididik dalam disiplin militer yang cukup ketat.

Maklum, ayahnya, seorang perwira TNI dengan pangkat (sebelum

meninggal) Kolonel. Dari sang ayah inilah sebenarnya Sylvi belajar tentang

disiplin dan manajemen waktu. Ketika menjabat sebagai walikota Jakarta

Pusat, Sylvi mengembangkan manajemen waktu itu dengan memperkenalkan

konsep “bekerja tanpa mengenal ruang dan waktu”.

Konsep ini menjadi lebih efektif seiring dengan perkembangan

teknologi komunikasi. Sylvi tidak hanya piawai dalam memanfaatkan

berbagai perangkat teknologi komunikasi, tetapi juga sangat lincah bergerak

di lapangan. Banyak camat dan lurah terkaget-kaget ketika mengetahui Sylvi

sudah berada di kantor mereka. Tanpa pemberitahuan, tanpa protokol.

Bahkan pernah di suatu subuh, selesai sholat, Sylvi berada di Galur bersama

Monik (Monica Andalusia, kini dokter), puterinya yang kemudian disusul

Gde Sardjana, sang suami. Mereka bertiga naik sepeda, dari menteng.

ternyata, tujuan utama Sylvi ke Galur hanya ingin memperkenalkan

lingkungan pemukiman padat penduduk kepada monik. Sylvi ingin Monik

memberi perhatian terhadap masalah-masalah kesehatan lingkungan. “dia

(Monik) kan calon (ketika itu) dokter” ujarnya meski keberadaannya di Galur

merupakan kunjungan informal, para Camat dan belasan Lurah yang

Page 46: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

34

mengetahui Sylvi ada di Galur, berdatangan. Sylvi kemudian mengajak para

camat dan lurah masuk gang ke luar gang di kelurahan Galur. “anggap saja

olahraga pagi”, ujarnya. Sylvi ingin para lurah mencontoh Galur dalam

masalah penghijauan lingkungan pemukiman.

Sylvi rajin berkeliling dari kelurahan ke kelurahan. Bahkan tidak jarang

pula di pagi hari dia muncul bersama Hj. Tatiek Fauzi Bowo meyusuri taman.

Di suatu hari, Sylvi dan Tatiek muncul di kelurahan Cideng. “bu Sylvi ngajak

saya memetik sayur,” kata Tatiek. Ternyata disamping kantor lurah memang

terdapat kebun sayur. Ada bayam, ada sawi, cabe, terong. Sylvi memang

menganjurkan para Lurah untuk memanfaatkan setiap jengkal lahan agar

ditanami sayur. Gerakan Sylvi masuk kampung ke luar kampung itu

berdampak positif pada masalah kebersihan. Sylvi bicara langsung pada

warga “tolong ya jaga kebersihan. Jangan membuang sampah ke kali atau ke

jalan.”ujarnya, Sylvi tidak memerintah, tetapi meminta tolong. Hasilnya,

Sylvi sukses menempatkan Jakarta Pusat pada peringkat pertama nasional

dalam lomba adipura.

B. Perjalanan Karir

Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni SH, M. Si, merupakan perempuan Betawi

pertama yang mendapat kepercayaan menjabat sebagai Walikota Administrasi

Jakarta Pusat. Pengangkatan Sylvi sebagai walikota tidak ada hubungannya

dengan masalah politik atau etnis. Misalnya karena dia anak Betawi atau

karena dia cantik dan pernah terpilih sebagai None Jakarta. Tapi semata-mata

karena kinerjanya memang bagus baik ketika dipercaya menjabat sebagai

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil maupun sebagai Kepala Dinas

Page 47: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

35

Pendidikan Dasar DKI Jakarta. Ibu dari dua orang anak dan nenek dari dua

orang cucu ini, juga pernah duduk sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta.

Begitu pula dengan latar belakang pendidikannya, tak ada yang perlu

diragukan. Sylvi mengawali karirnya sebagai pegawai negeri pada tahun

1985. Meski tak terdengar suara-suara yang meragukan kemampuan Sylvi,

gubernur Fauzi Bowo tetap merasa perlu menegaskan sikap hati-hati

pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelum megambil keputusan menetapkan

Sylvi sebagai Walikota. Kehati-hatian itu antara lain pengangkatannya

dilakukan melalui proses uji kelayakan oleh DPRD setelah melalui proses

internal yang dilakukan oleh BAPERJAKAT atau Badan Pertimbangan

Jabatan dan Kepangkatan. Hal ini tercermin dengan jelas melalui kata

sambutan Fauzi Bowo sesaat setelah melantik Sylvi pada 1 April 2008.

“pengangkatan dan pelantikan saudari Sylviana Murni, dilakukan dengan

hati-hati, setelah melalui observasi mendalam terhadap rekam jejak disertai

pertimbangan-pertimbangan objektif.

Proses tersebut meyakinkan saya jika saudari Sylvi memiliki kapasitas

untuk mengemban amanah kepercayaan sebagai walikota Jakarta Pusat.” Kata

gubernur Fauzi Bowo ketika itu. Sutiyoso, gubernur yang digantikan Fauzi,

menyebut Sylvi sebgai kader terbaik di antara ratusan atau bahkan ribuan

PNS yang bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Dia

(Sylvi) perempuan yang cerdas sekaligus kader terbaik. Dia pantas jadi

Walikota”, komentar Sutiyoso sesaat setelah menyaksikan pelantikan Sylvi.

Sylvi juga adalah PNS Pemprov DKI Jakarta yang pernah duduk

sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dan yang pertama bergelar guru besar

Page 48: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

36

Manajemen Pendidikan dari UHAMKA. Mengamati karir birokrasinya, sejak

15 Oktober 2010 sampai sekarang beliau menjabat sebagai Asisten

Pemerintahan DKI Jakarta, sebelumnya beliau adalah Walikota Administrasi

Jakarta Pusat (01-04-2008 sampai 15-10-2010). Tahun 2004 – 2008 sebagai

Kepala Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta, Kepala Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta (2001 sampai 2004),

kepala Biro Bina Sosial Propinsi DKI Jakarta (1999 sampai 2001).

Anggota DPRD DKI Jakarta Periode 1997 – 1999, Kepala Bagian

Kebudayaan Biro Bintal Propinsi DKI Jakarta (1995 – 1997), Kepala Subag

Seni Budaya Biro Bintal Propinsi DKI Jakarta (1991 – 1995), Kepala Subag

Pendidikan Luar Sekolah Biro Bintal DKI Jakarta (1989 – 1991), Staff

BP7/Penatar P4 Kemudian pindah ke Biro Bintal DKI Jakarta. Sylvi sampai

dengan saat ini, sebagai guru besar, masih mengajar di berbagai Universitas

sebagai dosen tetap atau dosen tamu antara lain universitas As-Syafi’iyah

Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Borobudur Jakarta,

Universitas Athtahiriyyah juga menjadi dosen tamu pada Universitas

Indonesia dan IPDN.

Dari banyak prestasi yang diukirnya selama menjabat sebagai Walikota

Jakarta Pusat, Pelayanan Terpadu Malam Hari merupakan pelayanan yang

mendapat respon luar biasa dari masyarakat. Konsep ini dikembangkan Sylvi

dari ide Gubernur Fauzi Bowo yang meminta para Walikota melakukan

pelayanan langsung di tengah pemukiman masyarakat, “saya banyak

mengunjungi berbagai negara. Tetapi baru di Indonesia (Jakarta) ini saya

melihat ada pelayanan malam hari dengan jenis layanan begitu (23 jenis)

Page 49: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

37

banyak”, komentar Kolonel Thay Boon Kai dari Singapura yang melihat

langsung pelayanan malam di Kelurahan Kwitang pada 27 Januari 2009.1

C. Riwayat Pekerjaan / Jabatan

a. Staf / Penatar di BP-7 DKI Jakarta tahun1985 – 1987

b. Staf Biro Bintal DKI Jakarta tahun 1987 – 1989

c. Kasubag Pendidikan Luar Sekolah Biro Bintal DKI Jakarta tahun 1989 –

1991

d. Kasubag Seni Budaya Biro Bintal Prov. DKI Jakarta tahun 1991 –

1995

e. Kabag Kebudayaan Biro Bintal Prov. DKI Jakarta tahun 1995 – 1997

f. Anggota DPRD DKI Jakarta tahun 1997-1999

g. Kepala Biro Bina Sosial Prov. DKI Jakarta tahun 1999 – 2001

h. Kepala Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI Jakarta tahun 2001-

2004

i. Kepala Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta tahun 2004 –

2008

j. Walikota Administrasi Jakarta Pusat tahun 2008 – 2010

k. Asisten Pemerintahan Sekda Provinsi DKI Jakarta tahun 2010 – 2013

l. Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta

tahun 2013 – 2016

m. Dosen Pascasarjana di Universitas Negeri Jakarta tahun 2010 – saat ini

n. Dosen Tamu di UHAMKA, UI, Univ. Borobudur, Univ. Atthahiriyyah,

Univ. AsSyafi’iyyah, STPDN

1 Sylviana Murni, Database Orang Betawi, Dinas Komunikasi, Informatika dan

Kehumasan emerintah Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, 2012, cet-1, h. 1079.

Page 50: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

38

D. Riwayat Pendidikan

a. SD Baluel Jakarta Tahun 1965 – 1970

b. SMP Negeri XLIV Jakarta Tahun 1970 – 1973

c. SMA Negeri XII Jakarta Tahun 1973 – 1976

d. S1 Universitas Jayabaya Tahun 1977 – 1983

e. S2 Universitas Indonesia Tahun 1996 – 1999

f. S3 Universitas Negeri Jakarta Tahun 2003 – 2005

E. Kepengurusan / Keanggotaan dalam Organisasi Profesi

a. VDG Lions Club Indonesia Distrik 307 A1 tahun 2016 – saat ini

b. Ketua Daerah IIIA Lions Club Indonesia Distrik 307 A1 tahun 2015 –

2016

c. Ketua Kwarda Pramuka Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 – 2018

d. Ketua Pengurus Daerah Squash Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 – 2018

e. Presiden Lions Club Jakarta Pusat Monas Millenium tahun 2012 – 2014

f. Ketua Hubungan Pemerintahan Lions Club Internasional Multi Distrik 307

tahun 2015

g. Ketua Komite Alert Lion Club Internasional Distrik 307 A1 tahun 2014 –

2015

h. Wakil Ketua Umum I MPP Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) tahun 2012 –

2016

i. Anggota Pengurus Badan Pembina Harian UHAMKA tahun 2014 – 2018

j. Ketua Dewan Pembina Lembaga Kebudayaan Betawi tahun 2012 – 2017

k. Ketua I Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) tahun 2012 –

saat ini

Page 51: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

39

l. Anggota Dewan Penasehat Persatuan Wanita Betawi (PWB) tahun 2010 –

2015

m. Anggota ISMAPI tahun 2009 – saat ini

n. Anggota Dewan Penasehat Bamus Betawi tahun 2008 – 2013

o. Anggota Dewan Penasehat Depidar VIII Sentral Organisasi Karyawan

Swadiri Indonesia (SOKSI) Metropolitan DKI Jakarta tahun 2007 – 2012

p. Wakil Ketua I Bid. Perkotaan & Lingkungan APEKSI tahun 2008 - 2011

q. Wakil Ketua II Pengurus Daerah PMI Prov. DKI Jakarta tahun 2007 –

2012

F. Penghargaan / Grants

a. None Jakarta Tingkat Kodya Jakarta Timur 1981

b. None Jakarta Tingkat Propinsi DKI Jakarta 1981

c. Masa Kerja 15 Tahun dari Gubernur DKI Jakarta 1999

d. Satyalancana Karya Satya 10 tahun, dari Presiden Republik Indonesia

2004

e. Wisudawan Terbaik dengan Predikat Cum Laude pada Strata III

Manajemen Pendidikan Univ. Negeri Jakarta TA 2004/2005 dari UNJ

2005

f. Lulusan Terbaik Pada Program Akta Mengajar V dari UNJ 2007

g. Penghargaan sebagai Walikota Wanita I di DKI Jakarta dari MURI 2008

h. Salah Satu dari 100 Wanita Indonesia Terinspiratif 2009 oleh Majalah

Kartini 21 April 2009

i. Penghargaan Walikota Pemrakarsa Pembersihan Halte-halte di Jakarta

Pusat dari MURI 2009

Page 52: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

40

j. Penghargaan Ibu Kasur Award 2009 atas jasa Perhatian & Kepeduliannya

kepada Anak-anak Indonesia dari Yayasan Pena Indonesia & Mensos RI

2009

k. 5 besar terbaik pada pendidikan Lemhannas RI PPRA XLIV 2010

l. Penerima "Indonesia Digital Women Award 2013" kategori Indi

Womenprofesional (PT Telkom Indonesia) 2013

m. Penghargaan Bintang Legiun Veteran RI 2013

G. Daftar Publikasi Artikel/Jurnal

a. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan; “Pengaruh Karakteristik Sekolah,

Partisipasi Masyarakat, Iklim Sekolah dan Kemampuan Manajemen,

terhadap Keefektifan Sekolah pada SMP Negeri di DKI Jakarta”,

Balitbang Depdiknas, Jakarta, Maret 2006 Tahun ke 12, No. 059 ISSN

0215-2673

b. Jurnal Ekonomi; Pelaksanaan Pajak dan Bangunan di Provinsi DKI

Jakarta, Univ. Borobudur Jakarta, Juli 2007 Vol. XXIV ISSN 1411-3953

Terakreditasi No. 39/Dikti/ Kep/2004 Hal. 22-36

c. Jurnal Ilmiah Hukum CONSTITUTUM; “Aspek Hukum Kejahatan

Terhadap Anak”, Univ. Borobudur Jakarta, Juni 2007 Vol. 7 No. 2, Juni

2007 ISSN 1412-1786 Hal. 99-106

d. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan; Pengaruh Iklim Organisasi,

Pengetahuan Manajemen Terhadap Kinerja Kepala Sekolah, Balitbang

Depdiknas, Jakarta, Mei 2009 Vol. 15, No. 3 ISSN 0215-2673

e. Hukum Administrasi Negara (Suatu Pengantar), Bahan Ajar pada FH

Univ. Borobudur Jakarta, 2006

Page 53: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

41

f. Hak Atas Kekayaan Intelektual, ISBN 978-979.3059.37.2, Cintya Press

Jakarta, 2007.

g. Filsafat Hukum & Etika (Suatu Pengantar) ISBN 978-979-3059-36-5,

Cintya Press Jakarta, 2007.

h. Managemen Efektivitas Sekolah, ISBN 978-979-3059-38-9, Cintya Press

Jakarta, 2007

i. Pendidikan Berbasis Masyarakat (Suatu Pengantar), Bahan Ajar pada

Univ. Negeri Jakarta, 2007

j. Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan

Daya Saing Perusahaan, Performance Appraisal Edisi Kedua, ISBN 979-

3654-54-6, Rajawali Press Jakarta, 2008.

k. Education Management; Analisis Teori dan Praktik, Rajawali Pers,

Jakarta, 2009

l. Nuju Bulanin ala Betawi, Ageng Pro, 2011

m. Pernak-Pernik Abang None Jakarta, Ageng Pro, 2011

n. Kuliner Khas Betawi, Ageng Pro, 2012

o. Data Base Orang Betawi, Ageng Pro, 2012

p. Data Base Orang Betawi Edisi Revisi, Kominfomas DKI, 2013

Page 54: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

42

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Gaya Komunikasi Equalitarian Sylviana Murni

Gaya komunikasi Sylviana Murni yang mencerminkan gaya

komunikasi equalitarian adalah dari cara bagaimana Sylviana

mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai

dan informal dengan menyelipkan dialek Betawi ketika ia mengajak dan

menyeru dengan maksud mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.

Sylviana biasanya menggunakan dialek Betawi dalam kesehariannya dan

dalam sebuah pertemuan, baik dalam lingkup kecil maupun besar.

Penggunaan dialek Betawi umumnya selalu menggunakan akhiran “e” pada

tiap akhir kata.

Seperti kalimat ajakan yang dilontarkan Sylviana Murni ketika

berbicara di acara Betawi. Sylviana mengucapkan kalimat “nyok, kite jaga

budaye leluhur kite, Betawi”. Dalam kalimat ini, yang dikatakan Equalitarian

adalah karena Sylviana sering menggunakan kalimat informal1 melalui dialek

Betawi. Seperti Kata Nyok yang bermakna ayo, kata kite yang bermakna kita

dan kata budaye yang bermakna budaya. Kalimat informal umumnya

menggunakan bahasa yang tidak baku, kalimatnya tidak lengkap dan

menggunakan kata keseharian.

Kalimat “nyok, kite jaga budaye leluhur kite, Betawi”, ditujukan

Sylviana sebagai gagasan untuk disampaikan kepada orang lain agar

1 Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Online dalam link

https://kbbi.web.id/informal pada Rabu, 20 September 2017, pukul 13.45 WIB

Page 55: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

43

mencapai pengertian bersama bahwa orang Betawi harus bisa melestarikan

kebudayaannya. Dimana cara penyampaian Sylviana dengan bahasa yang

informal seperti menggunakan dialek Betawi diatas. Sylviana sering kali

mengajak masyarakat untuk bisa melestarikan Budaya Betawi. Tidak hanya

itu, dalam acara-acara tertentu, Sylviana pun terkadang melafalkan logat

Betawi ketika sedang berbicara di depan umum. Seperti melafalkan huruf “e”

dalam beberapa kata yang Sylviana lontarkan, contohnya “siape, ape kabar,

mau begimane, kudu, kite, dan lain-lain”.

Gaya komunikasi equalitarian Sylviana Murni yang bersifat informal

bukan hanya melalui dialek Betawi. Sylviana juga kerap kali menggunakan

pantun dalam penyampaian komunikasinya. Pantun adalah bentuk puisi lama

melayu Indonesia yang terdiri dari empat larik, berirama silang (a-b-a-b),

irama yang indah, dan memiliki makna yang penting. Pantun merupakan

karya yang dapat menghibur sekaligus menegur2. Umumnya pantun

digunakan untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran, karena ungkapan

tersebut disusun dengan kata-kata hingga sedemikian rupa sehingga sangat

menarik untuk didengar atau dibaca. Sebagai bagian dari masyarakat melayu,

masyarakat Betawi juga mengenal bentuk-bentuk pantun.

Ciri khas pantun Betawi adalah dari persajakannya. Kalau pola

persajakan bunyi akhir pantun dari daerah-daerah Melayu lain selalu berpola

a-b-a-b, maka pola persajakan pantun Betawi ada yang berpola a-b-a-b dan

ada yang berpola a-a-a-a. Tetapi baris pertama dan baris kedua dari pantun itu

tetap berupa sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat berupa isi pantun.

2 Hasil wawancara dengan budayawan, abang Bachtiar dari sanggar si Pitung daerah Rawa

Belong, Jakarta Barat pada hari Kamis, 29 Desember 2016, pukul 20:11 WIB.

Page 56: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

44

Dalam masyarakat Betawi pantun memiliki banyak fungsi, diantaranya

sebagai sarana pendidikan agama, pendidikan akhlak dan budi pekerti, sarana

hiburan, sarana menyindir, mengejek, atau bercanda, dan sebagai sarana

permainan tebak-tebakan.3 Sementara itu Sylviana Murni termasuk salah satu

perempuan Betawi yang masih memakai seni tersebut dalam beberapa

pertemuan, sebagai ciri khas dari dirinya sebagai seorang perempuan Betawi.

Gaya komunikasi Equalitarian Sylviana yang terbilang santai dan

informal juga terlihat dari segi berpantun Sylviana Murni. Sylviana sengaja

membiasakan berpantun agar audiens atau pendengar tidak merasa tegang,

dan Sylviana mampu membuat suasana dingin, sekaligus membuat pendengar

terhibur. Seperti pantun yang Sylviana pernah lontarkan ketika hendak

menyampaian visi misi sebagai pemilihan calon wakil gubernur Jakarta di

balai kartini, jakarta selatan, pada minggu 27 November 2016). Pantun

tersebut sebagai berikut:

“Eh ujan gerimis aje, ikan bawal diasinin. Nyok pilih nomer satu aje,

yang laen kaga dipikirin"

Pantun diatas diketahui merupakan salah satu lagu yang dinyanyikan

oleh almarhum Benyamin Sueb, yakni salah satu aktor Betawi yang sangat

terkenal pada era 1980-an, yang kemudian dijadikan bahan pantun oleh

Sylviana. Pantun ini bersajak a-b-a-b yang bertujuan mengajak (persuasif).

Terlihat jelas dalam kalimat “Nyok pilih nomer satu aje, yang laen kaga

dipikirin”.

3 Abdul Chaer, Folklore Betawi: Kebudayaan & Kehidupan Orang Betawi (Jakarta, Masup

Jakarta 2012) h. 84

Page 57: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

45

Konteks ini menunjukan gaya komunikasi equalitarian Sylviana Murni

yang bersifat informal dengan menggunakan bahasa informal (tidak resmi)4

pula. Hal ini bertujuan agar suasana pembicaraan yang sedang berlangsung

tidak kaku dan tidak menegangkan ketika sedang menyampaikan gagasan

sehingga muncul kesepakatan bersama. Pantun senada juga dilantunkan

ketika masa kampanye pemilihan calon Wakil Gubernur Jakarta di gang

Arab, pasar Minggu, pada Minggu 22 Januari 2017) pantunnya berbunyi:

“Indung-indung kepala lindung, hujan di Bogor di sini mendung, pilih

satu jangan bingung, coblos aje yang berkerudung”.

Seperti persajakan pantun Betawi yang dijelaskan sebelumnya, pantun

ini mempunyai persajakan a-a-a-a. Pantun diatas asalnya juga merupakan

sebuah nyanyian seperti pantun sebelumnya. Pantun ini biasa di nyanyikan

oleh seorang ibu untuk membuat anaknya tertidur. Namun disini Sylviana

memanfaatkan nyanyian tersebut sebagai bahan kampanye pada pemilihan

Gubernur DKI Jakarta 2017. Ini dilakukan agar para masyarakat dapat

menghafal ciri khas dari Sylviana Murni sebagai bakal calon wakil gubernur

DKI Jakarta 2017 melalui berpantun. Bentuk pantun ini dibuatnya untuk

mempengaruhi orang-orang sekaligus mengajak masyarakat agar beramai-

ramai memilih Sylviana menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta. Terlihat dalam

kalimat “pilih satu jangan bingung, coblos aje yang berkerudung”.

4 Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Online dalam link

https://kbbi.web.id/informal pada Rabu, 20 September 2017, pukul 13.45 WIB

Page 58: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

46

Pantun lainnya juga diucapkan dalam acara orasi ilmiah Wali Kota

Jakarta Pusat di kampus Muhammadiyah, Kebayoran Baru)5. Saat itu ia

diberikan kesempatan untuk menjadi narasumber dalam acara tersebut.

Kemudian dalam sambutannya ia melontarkan pantun:

“Dari rumpin menangkap ikan, berangkat dari tepi dermaga. Bila

pemimpin peduli pendidikan, jalan terbuka menuju surga”.

Dalam kalimat “Bila pemimpin peduli pendidikan, jalan terbuka

menuju surge” Sylviana menyampaikan gagasannya dengan maksud

mengajak dan menyeru agar masyarakat memilih pemimpin yang peduli

dengan pendidikan, sehingga masyarakat akan mencapai kesepakatan

bersama untuk memilih pemimpin seperti itu. Hal ini menandakan bahwa

Sylviana merupakan sosok perempuan yang berbicara santai dan informal

dengan menggunakan pantun Betawinya.

Semua gaya komunikasi equalitarian Sylviana yang diuraikan dalam

bentuk pantun-pantun diatas akan sangat berfungsi dalam menjalankan

kepemimpinannya. Jika dikaitkan dengan fungsi komunikasi dalam

kepemimpinan, maka penyampaian komunikasi dalam bentuk pantun tersebut

masuk ke dalam fungsi persuasif. Dimana dalam hal ini Sylviana mengatur

organisasinya dengan mempersuasi atau mengajak anggota masyarakat untuk

bisa memilih Sylviana dalam pemilihan bakal calon wakil Gubernur DKI

Jakarta. Terlihat bahwa Sylviana lebih kepada mempersuasi / mengajak dari

pada memberi perintah yang memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

5 Dikutip dari https://jakarta45.wordpress.com/2009/09/07/tokoh-sylviana-murni-

walikota-pertama-bergelar-guru-besar/ pada Jumat, 22 September 2017, link dipublish pada Jumat,

04 September 2009, 10 WIB.

Page 59: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

47

Hal lain yang berkaitan dengan gaya komunikasi equalitarian Sylviana

Murni yaitu gaya komunikasinya yang bersifat two way communication atau

disebut juga dengan komunikasi dua arah. Hal ini tampak pada saat rapat

berlangsung. Menurut pengakuan staf Sylviana yakni Sysi, Sylviana Murni

kerap kali terpaksa menerima telepon masuk yang dianggap sangat penting

oleh Sylviana, namun Sylviana tetap meminta izin kepada forum untuk

menerima telepon masuk tanpa memandang jabatan yang ada pada diri

Sylviana Murni. Cara permohonan izin Sylviana yang pernah diucapkannya

seperti berikut:

“maaf ya bapak ibu, ada yang menelfon saya, saya mohon izin mau

terima telepon dari kantor terlebih dulu beberapa menit, bagaimana bapak

ibu?”

kemudian para peserta rapat merespon dengan menjawab “silahkan ibu

Sylvi”. setelah diperbolehkan, barulah Sylviana menjawab panggilan tersebut.

Sifat komunikasi dua arah Sylviana ditunjukan pada kalimat “saya mohon

izin mau terima telepon” kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan

“bagaimana bapak ibu?”. Hal ini menandakan bahwa Sylviana murni

mengirimkan pesan yang kemudian mendapatkan respon balik (feedback) dari

peserta rapat. Ini bertujuan memudahkan terjadinya saling pemahaman dalam

komunikasi diantara Sylviana Murni dengan para peserta rapat, yang

selanjutnya sangat menolong dalam mengembangkan relasi yang memuaskan

bagi kedua belah pihak serta kerjasama yang efektif 6

Tidak hanya itu, dari sini dapat terlihat juga bahwa Sylviana tidak

seenaknya meninggalkan forum untuk menerima telepon masuk, walaupun

Sylviana menduduki jabatan tertinggi di dalam lembaga tersebut, akan tetapi

6 Supratiknya, Komunikasi Antar Pribadi: Tinjauan Psikologis, (Kanisius, 1995) h. 39

Page 60: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

48

Sylviana tetap mengedepankan keputusan bersama (para peserta rapat),

apakah boleh menerima telepon tersebut atau tidak. Hal ini berkaitan dengan

tujuan dari gaya komunikasi equalitarian, dimana semua orang mempunyai

kesempatan yang sama karena adanya landasan kesamaan.7 Kalimat diatas

menunjukan sikap hormat Sylviana kepada siapapun yang diajak bicara

karena dalam prinsip Sylviana Murni, ketika sedang bermusyawarah, hal

kecil sekalipun akan menjadi kesepakatan bersama.

Gaya komunikasi equalitarian Sylviana Murni juga terlihat dari segi

komunikasinya kepada anggota secara pribadi. Sylviana bukan hanya

memberikan perintah atau arahan disaat jam kerja, tetapi Sylviana juga kerap

kali memberikan perhatian dengan memotivasi anggotanya / stafnya secara

pribadi guna menjalin hubungan yang baik antara ketua dengan anggota.

Biasanya Sylviana melihat psikologis stafnya terlebih dahulu sebelum

memberikan motivasi atau arahan kepada stafnya. Sysi salah satu staf

Sylviana berkata bahwa Sylviana pernah berkata kepada Sysi sebagai berikut:

“Kamu kenapa sisy? Wah pasti ada urusan rumah tangga nih.

Namanya kan kalau sudah berumah tangga pasti ada yang berbeda cara

fokusnya. Jadi Kerja kita memang harus professional. Si, kamu harus fokus,

walaupun ada urusan rumah tangga berat, jadi seorang istri atau perempuan

kalau mau maju ke depan, memang harus dengan ridho suami, suami harus

ikhlas”

Dalam kalimat tersebut, Sylviana memberikan gagasannya sekaligus

memotivasi stafnya untuk bisa fokus dan bekerja secara profesional. Ini

terbukti dalam kalimat “Jadi Kerja kita memang harus professional. Si, kamu

harus fokus”. Di sini Sylviana memberikan penegasan sekaligus

7 Sasa Djuasa Sendjaja, Teori Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka: 2003), h. 416.

Page 61: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

49

mengemukakan pendapatnya bahwa dalam bekerja, seseorang haruslah

profesional. Tidak membawa permasalahan pribadi ke dalam pekerjaan. Akan

tetapi cara penyampaian Sylviana terkesan santai dan relax. Tidak dalam

keadaan emosional. Hal ini terbukti dalam kalimat “Kamu kenapa sisy? Wah

pasti ada urusan rumah tangga nih”.

Dalam kalimat tersebut Sylviana berusaha untuk membawa

pembicaraan kepada keadaan yang santai dengan bertanya sekaligus

memberikan perhatian terhadap keadaan stafnya. Ini termasuk ke dalam gaya

komunikasi equalitarian dengan menggunakan kalimat santai dan suasana

santai yang bertujuan membina hubungan yang baik antara Sylviana dengan

anggotanya.

Gaya komunikasi equalitarian seperti di atas masuk ke dalam fungsi

komunikasi dalam kepemimpinan. Dapat dikatakan, contoh di atas adalah

fungsi integratif. Karena dalam gaya komunikasi tersebut terlihat bahwa

Sylviana berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan

karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Saluran yang

dimaksud disini adalah kesempatan untuk bisa berkomunikasi secara pribadi

atau empat mata (hanya berdua dengan stafnya), dengan memberikan

masukan dan arahan. Hal ini dilakukan agar dapat saling memahmi antara

satu dengan yang lainnya. Terlebih akan adanya ikatan batin yang kuat di

antara Sylviana Murni dengan stafnya demi terwujudnya tujuan bersama.

Selain contoh di atas, gaya komunikasi equalitarian Sylviana lainnya

juga terlihat ketika Sylviana hendak memohon izin kepada atasannya. Tujuan

dari equalitarian ini salah satunya adalah keefektifan komunikasi dalam

Page 62: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

50

memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi memilih sebuah

keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Hal ini ditandai

ketika Sylviana (masih menjabat sebagai deputi I) memohon izin kepada

Gubernur Jakarta, Basuki Cahya Purnama (atasannya) untuk bisa mengikuti

pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, dimana Sylviana akan menjadi

pesaing atasannya sendiri di pemilihan nanti. Ia mengatakan:

“Pak Ahok, saya dilamar oleh mas Agus Harimurti Yudhoyono, saya

mohon izin. Saya mohon maaf lahir batin kalau selama saya bertugas saya

ada salah, tapi percaya pak, saya siap membantu pemprov DKI. Saya kapan

saja siap membantu”.

Dari sini terlihat, walaupun dalam pemilihan Gubernur nanti Sylviana

akan menjadi kompetitor dari atasannya sendiri, namun Sylviana masih

menjaga komunikasi yang efektif antara Sylviana dengan atasannya. Ini

dilakukan karena Sylviana menganggap dirinya masih menjadi bagian dari

staf Gubernur. Gaya komunikasi equalitarian ini menandakan adanya tindak

berbagi informasi guna membina hubungan yang baik dalam lingkup kerja.

Ini juga berkaitan dengan fungsi komunikasi. Kejadian di atas masuk ke

dalam fungsi informasi dalam kepemimpinan. Sebagai bagian dari sub

koordinator kepemimpinan, Sylviana tidak hanya berbagi informasi kepada

para anggotanya saja. Tetapi Sylviana juga harus memberikan informasi

kepada atasannya.

Walaupun status Sylviana pada saat itu adalah sebagai deputi gubernur,

tetapi Sylviana berani mengakui bahwa Sylviana juga akan turut serta dan

berpartisipasi dalam ajang pemilihan gubernur DKI Jakarta. Dimana Sylviana

yang akan menjadi lawan main atasannya sendiri. Ini menunjukan bahwa

Page 63: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

51

Sylviana berani memberikan informasi kepada Gubernur DKI Jakarta sebagai

bentuk tanggung jawabnya yang pada saat itu masih sebagai deputi gubernur.

Ini bertujuan agar hubungan pekerjaan Sylviana dengan atasannya dapat

berjalan dengan baik.

B. Gaya Komunikasi Structuring Sylviana Murni

Gaya komunikasi structuring Sylviana terlihat ketika Sylviana Murni

memaparkan tugas yang harus dijalankan oleh seorang lurah dengan maksud

berbagi informasi mengenai apa tugas yang seharusnya dilakukan oleh

seorang lurah. Sylviana mengatakan:

“Lurah mesti mampu menyusun prioritas penyelesaian masalahnya dan

mampu mengajak serta melibatkan seluruh komponen masyarakat. Ia mesti

mampu memimpin dan menggerakan perangkat kelurahan yang disediakan

secara efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat segingga lurah

transparan dan akuntabel dalam pelaksanaan anggaran”8.

Dalam kalimat “Lurah mesti mampu menyusun prioritas penyelesaian

masalahnya dan mampu mengajak serta melibatkan seluruh komponen

masyarakat”, menandakan bahwa Sylviana ingin mempengaruhi lurah

dengan memberikan perhatian kepada pemantapan perintah yang ia arahkan.

Kemudian dilanjutkan dengan kalimat “Ia mesti mampu memimpin dan

menggerakan perangkat kelurahan yang disediakan secara efektif dan

responsif terhadap kebutuhan masyarakat”. Hal ini menandakan bahwa

Sylviana menginformasikan aturan dan tugas yang harus dilakukan oleh

seorang lurah sesuai dengan gaya komunikasi structuring Sylviana Murni.

8 Dikutip dari https://jakarta45.wordpress.com/2009/09/07/tokoh-sylviana-murni-

walikota-pertama-bergelar-guru-besar/ pada Jumat, 22 September 2017, link dipublish pada Jumat,

04 September 2009, 10 WIB.

Page 64: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

52

Gaya komunikasi structuring ini masuk ke dalam fungsi informasi dan

fungsi regulasi dalam kepemimpinan. Dikatakan sebagai fungsi informasi

karena dalam kalimat “Ia mesti mampu memimpin dan menggerakan

perangkat kelurahan yang disediakan secara efektif dan responsif terhadap

kebutuhan masyarakat segingga lurah transparan dan akuntabel dalam

pelaksanaan anggaran” menunjukan bahwa Sylviana berusaha untuk

menginformasikan apa saja tugas yang harus dilakukan oleh seorang lurah.

Serta memberikan banyak manfaat dari informasi tersebut agar semua jajaran

pimpinan dapat langsung mengetahui keadaan bidang-bidang yang dibawahi,

sehingga berlangsung pengendalian operasional yang efisien.

Kemudian dikatakan terdapat fungsi regulasi dalam kalimat di atas

terlihat jelas dari pesan yang disampaikan dan siapa yang menyampaikan

pesan tersebut. Pesan disampaikan oleh Sylviana Murni sebagai walikota

Jakarta Pusat. Walikota berkedudukan sebagai atasan lurah. Sehingga

Sylviana Murni mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau

perintah, agar perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.

Pesan yang disampaikan pun berisikan informasi-informasi mengenai tugas

yang seharusnya dilaksanakan oleh seorang lurah. Sehingga akan membentuk

regulasi (peraturan) masing-masing job desk (penugasan) tiap anggota.

C. Gaya Komunikasi Dynamic Sylviana Murni

Gaya komunikasi dynamic Sylviana terlihat pada saat Sylviana masih

menjabat sebagai Walikota Jakarta Selatan. Dari hasil wawancara yang

dilakukan peneliti, Sylviana mengatakan ada dari rekan stafnya yang kurang

Page 65: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

53

disiplin, karena staf tersebut tidak datang tepat waktu. Disini Sylviana

mengatakan sekaligus menegaskan kepada stafnya agar selalu disiplin waktu

dan tidak mengulangi kesalahannya lagi, seperti kalimat berikut:

“eh anda ini mesti dsipilin ya! kita harus budayakan tepat waktu, karena

setiap waktu itu berharga, kita harus mengisi kegiatan dengan hal positif!”.

Hal ini bertujuan agar menstimulasi karyawan untuk bekerja lebih baik.

Namun tak jarang pula Sylviana menegur stafnya dengan bahasa daerahnya,

yakni bahasa Betawi, seperti kalimat:

“walaupun kinerja lu bagus, tapi lu kudu paham bahwa lu mesti

disiplin, lu jangan seenaknya...”.

Yang menunjukan Sylviana menggunakan bahasa daerahnya adalah

dari kata kudu yang dalam bahasa Indonesia bermakna harus, dan terlihat pula

dari kata “lu” yang dalam bahasa Indonesia bermakna kamu atau anda.

Walaupun dalam bahasa Indonesia kata “lu” mempunyai bentuk sifat yang

agak kasar, akan tetapi kata “lu” bersifat biasa saja dalam bahasa Betawi.

kalimat-kalimat seperti itulah yang biasa dilontarkan Sylviana ketika hendak

menegur stafnya. Karena menurut Sylviana ini bertujuan agar para stafnya

mengetahui bahwa Sylviana merupakan pribadi yang tegas dengan warna

Betawi-nya.

Kalimat “eh anda ini mesti dsipilin ya!” dan kalimat “lu jangan

seenaknya” menunjukan sikap agresif Sylviana. Agresif disini bermakna

cenderung (ingin) menyerang sesuatu yang dipandang sebagai hal atau situasi

yang mengecewakan, menghalangi, atau menghambat.9 Karena ketika staf

atau anggotanya datang terlambat, ini akan berdampak pada penghambatan

9 Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Online dalam link

https://kbbi.web.id/agresif pada Rabu, 20 September 2017, pukul 16.20 WIB

Page 66: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

54

kinerja organisasi tersebut. Sikap agresif Sylviana bermaksud menstimulasi

atau merangsang karyawannya untuk bekerja lebih cepat dan lebih baik.10

Dapat dikatakan bahwa Sylviana Murni marah dalam lingkup dimana

Sylviana memang harus marah. Dari sinilah sudah jelas terlihat bahwa

Sylviana merupakan perempuan yang profesional dalam hal pekerjaan, tidak

memandang siapapun dalam hal kedisiplinan. Sylviana juga tidak pernah

membedakan antara pimpinan dengan karyawan, atau antara ketua dengan

anggota. Akan tetapi menurut Sylviana, ketika sudah masuk dalam koridor

pekerjaan atau organisasi, tentu saja Sylviana akan bersikap tegas.

Sylviana mengungkapkan tidak ada kompromi dalam hal kedisiplinan.

Itu sebabnya Sylviana Murni bisa bertahan sampai tiga puluh tahun dalam

ranah pemerintahan. Bahkan sampai Sylviana berkali-kali naik pangkat

dengan cepat, hingga kepada pangkat istimewa. Dan dari 11 jabatan yang

Sylviana dapatkan, 10 diantaranya menunjukkan bahwa Sylviana Murni

adalah perempuan pertama yang berada dalam posisi jabatan tersebut.

Dalam gaya komunikasi dynamic disini terdapat fungsi komunikasi

dalam kepemimpinan, yakni masuk ke dalam fungsi regulasi. Hal ini nampak

dari perkataan Sylviana Murni “eh anda ini mesti dsipilin ya!” Sylviana

memberikan aturan-aturan sekaligus penegasan kepada stafnya atau

anggotanya bahwa setiap anggotanya harus disiplin, terutama disiplin waktu.

Hal ini berorientasi kepada hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh staf

Sylviana adalah disiplin waktu, dan hal yang tidak seharusnya dilakukan

adalah terlambat.

10

Sasa Djuasa Sendjaja, Teori Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka: 2003), h. 14

Page 67: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

55

Dipertegas kembali dalam kalimat “walaupun kinerja lu bagus, tapi lu

kudu paham bahwa lu mesti disiplin, lu jangan seenaknya”. Ini membuktikan

bahwa tidak ada pilih kasih diantara Sylviana dengan stafnya. Walaupun staf

Sylviana bagus dalam hal kinerja, mempunyai pendidikan tinggi, atau

walaupun staf Sylviana merupakan teman dekat Sylviana Murni, namun

kedisiplinan merupakan nomer satu dalam organisasinya.

Inilah yang kemudian membentuk regulasi terhadap apa yang

seharusnya dilakukan stafnya dan apa yang tidak seharusnya dilakukan oleh

staf Sylviana Murni. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan rasa tanggung

jawab semua anggota, dan melibatkan mereka pada kepentingan organisasi.

Munculah kemudian rasa keterlibatan atau sense of envolvement dan rasa ikut

memiliki, serta sense of belonging atau rasa “menjadi bagian” dari satu

kelompok.

Gaya komunikasi dynamic Sylviana Murni yang bersifat agresif

ditunjukan juga ketika Sylviana berbicara dalam program tamu khusus TV

One edisi Rabu, 26 Oktober 2016.11

Ia berkata:

“kalau saya ke masyarakat, udah deh kagak usah pake pencitraan,

cukup dengerin! Dengerin apa sih kebutuhan atau needsnya masyarakat?

Kemudian baru kita bahas. Dan kita juga mesti berada di tengah-tengah

masyarakat. Jangan Cuma berada di singgasana jabatan. Turun! liat

lapangan! kemudian kerja lagi di administratif. Karena keinginan saya yang

paling besar adalah tetap menjadi pelayan masyarakat. Saya ingin ketika

dipanggil Yang Maha Kuasa, saya tetap sebagai pelayan masyarakat yang

tetap peduli, tetap aware bekerja dengan hati. Karena ketika Tuhan

memberikan saya satu amanah, saya fikir, inilah satu kesempatan saya untuk

makin bermanfaat untuk lebih banyak orang”.

11

Dikutip dari program Tamu Khusus TV One dalam link https://youtu.be/jqEugPoi88c

pada Jumat, 22 September 2017, pukul 10.00 WIB.

Page 68: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

56

Disini Sylviana mengungkapkan keagresifan dirinya yang bersifat ingin

maju dan menyerang dalam suatu kegiatan sosial yang positif. Ini terbukti

dalam Kalimat “Karena keinginan saya yang paling besar adalah tetap

menjadi pelayan masyarakat”. Kemudian ditegaskan kembali pada kalimat

“Saya ingin ketika dipanggil Yang Maha Kuasa, saya tetap sebagai pelayan

masyarakat”. Ini menunjukan bahwa Sylviana sangat agresif untuk bisa

menjadi pelayan masyarakat yang bermanfaat bagi orang banyak.

Kemudian Sylviana menjelaskan langkah-langkahnya sebagai

pemimpin, ditunjukan dalam kalimat “udah deh kagak usah pake pencitraan,

cukup dengerin! Dengerin apa sih kebutuhan atau needsnya masyarakat?

Kemudian baru kita bahas. Dan kita juga mesti berada di tengah-tengah

masyarakat. Jangan Cuma berada di singgasana jabatan. Turun! liat

lapangan! kemudian kerja lagi di administrative”. inilah yang menunjukan

sikap agresif Sylviana untuk bisa menjadi pelayan masyarakat yang

berorientasi pada tindakan.

Gaya komunikasi dynamic Sylviana Murni di atas masuk ke dalam

fungsi informasi dan regulasi dalam kepeimpinan. Sebab, dalam kalimat di

atas Sylviana menginformasikan langkah-langkah kerja dirinya sebagai

pelayan masyarakat. Terlihat dalam kutipan di atas langkah-langkah tersebut

diantaranya: “kalau saya ke masyarakat, udah deh kagak usah pake

pencitraan, cukup dengerin! Dengerin apa sih kebutuhan atau needsnya

masyarakat? Kemudian baru kita bahas. Dan kita juga mesti berada di

tengah-tengah masyarakat. Jangan Cuma berada di singgasana jabatan.

Turun! liat lapangan! kemudian kerja lagi di administrative”.

Page 69: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

57

Gaya komunikasi dinamik ini berfungsi untuk menginformasikan

bahwa Sylviana dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti dalam

menghadapi konflik yang sedang terjadi.

Disini juga terlihat bagaimana Sylviana menunjukan fungsi regulasi

dari kalimat di atas. Nampak pada kalimat “kita juga mesti berada di tengah-

tengah masyarakat. Jangan Cuma berada di singgasana jabatan. Turun! liat

lapangan! kemudian kerja lagi di administrative”. Artinya Sylviana yang

membuat kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan

tidak boleh untuk dilaksanakan terhadap kinerja Sylviana sendri

Gaya komunikasi dynamic Sylviana dengan sikap agresifnya juga

ditunjukan ketika Ibu Sylviana menyampaikan orasinya dalam acara

pengukuhan Sylviana Murni sebagai guru besar pada Kamis, 3 September

2009 di kampus Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Kebayoran

Baru, Jakarta Selatan. Sylviana Murni berkata:

“saya ingin menata kembali sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan

penyelenggaraan negara, memperbaiki sistem pengawasan dan mempercepat

penerapan e-government pada setiap instansi pelayanan publik merupakan

prasyarat percepatan terwujudnya clean and good governance. Saya ingin

menjadi pemimpin yang tetap bisa beraktivitas tanpa dibatasi ruang dan

waktu”12

Dalam kalimat ini Sylviana mengungkapkan cara agresif yang bersifat

maju dan menyerang dalam melakukan tugas sebagai staf pemerintah Jakarta.

Terlihat dalam kalimat “saya ingin menata kembali sistem kelembagaan dan

ketatalaksanaan penyelenggaraan Negara” dan dalam kalimat “Saya ingin

menjadi pemimpin yang tetap bisa beraktivitas tanpa dibatasi ruang dan

12

Dikutip dari https://jakarta45.wordpress.com/2009/09/07/tokoh-sylviana-murni-

walikota-pertama-bergelar-guru-besar/ pada Jumat, 22 September 2017, link dipublish pada Jumat,

04 September 2009, 10 WIB.

Page 70: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

58

waktu”. ini berarti bahwa Sylviana sangat ingin menjadi pemimpin yang

bersih dan baik untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat

tanpa batasan.

Disini juga terdapat fungsi informasi dalam gaya dinamik ini. Karena

dalam kalimat ini Sylviana berusaha untuk memberikan informasi mengenai

tahap-tahap tugas yang akan Sylviana laksanakan sebagai pemimpin yang

baik. Seperti menata sistem kelembagaan, memperbaiki sistem pengawasan

dan mempercepat penerapan e-government pada setiap instansi pelayanan

publik. Fungsi informasi akan sangat bermanfaat untuk pengendalian

pekerjaan operasional yang efisien.

Hal senada pun disampaikan Sylviana pada program lain. Sikap agresif

Sylviana ditunjukan juga ketika Sylviana berbicara dalam program kabar

tokoh TV One yang dipublikasikan pada 9 November 2016. 13

perkataan

tersebut sebagai berikut:

“Obsesi saya adalah menjadi pelayan masyarakat dari dulu. 31 tahun

saya sebagai pegawai negeri sipil, sebagai pelayan masyarakat. Ini karunia

luar biasa, artinya ketika saya mendapat anugerah yang luar biasa dari

Allah SWT. 31 kali kalau dalam surah Arrahman, ada 31 kali ayat yang

diulang-ulang. Ini sama ya dengan karir saya 31 tahun. Itu adalah fabi ayyi

aala irabbikumaa tukadziban, nikmat Allah mana lagikah yang masih

engkau dustakan? Artinya saya diperingati oleh Allah begitu banyak

anugerah yang kau terima dariKu. Karena itu tidak ada kata lain kecuali

saya ingin mewaqafkan diri saya untuk melayani masyarakat Jakarta.

Semuanya innamal a’malu binniyat, apa yang paling-paling pas dan pantas

untuk aku niatkan. Khoirunnas anfaahum linnas manusia yang paling baik

adalah yang bermanfaat untuk orang lain, kalau kamu punya target tertentu,

artinya kamu harus berfikir bahwa kamu itu harus bermanfaat untuk lebih

banyak lagi manfaat dan lebih banyak lagi orang yang kamu beri manfaat.

13

Dikutip dari program Kabar Tokoh TV One dalam link https://youtu.be/BYzBayOpTlg

pada Senin, 25 September 2017, pukul 12.00 WIB.

Page 71: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

59

Dalam kalimat “Obsesi saya adalah menjadi pelayan masyarakat dari

dulu” terbukti bahwa Sylviana mempunyai kemauan yang keras untuk

mengabdi kepada negaranya dengan menjadi seorang pelayan masyarakat.

Sylviana menekankan kembali keagresifan dirinya itu berlandaskan pada ayat

Al-Qur’an dan Hadits dalam kalimat “saya ingin mewaqafkan diri saya untuk

melayai masyarakat Jakarta. Semuanya innamal a’malu binniyat, apa yang

paling-paling pas dan pantas untuk aku niatkan. Khoirunnas anfaahum

linnas manusia yang paling baik adalah yang bermanfaat untuk orang lain”.

Semua kalimat-kalimat diatas yang diucapkan oleh Sylviana Murni

sangat membuktikan bahwa Sylviana mempunyai kemauan yang sangat keras

untuk bisa menjadi pelayan masyarakat. Keagresifan dirinya tersebut

diungkapkan pula dengan cara bagaimana langkah-langkah agar Sylviana bisa

mendapatkan kemauannya tersebut. Karena Sylviana mengetahui bahwa

lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented)

Sehingga orang-orang akan mengetahui dan percaya Sylviana Murni

menjalankan pekerjaannya dengan sangat baik.

D. Gaya Komunikasi Relinquishing Sylviana Murni

Gaya komunikasi relinquishing Sylviana Murni ditandai dengan

kesediaan Sylviana Murni untuk menerima saran, pendapat atau gagasan

orang lain dari pada keinginan untuk memberi perintah, meskipun Sylviana

Murni mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.

Sikap ini ditunjukkan ketika sedang rapat di organisasi Persatuan Wanita

Betawi (PWB). Diceritakan langsung oleh Ibu Poppy, ketua umum PWB. Ibu

Page 72: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

60

Poppy mengemukakan bahwa Sylviana sering kali bersedia untuk menerima

menerima saran, pendapat atau gagasan orang lain daripada keinginan untuk

memberi perintah. Seperti hasil wawancara peneliti, Ibu Poppy

mengungkapkan bahwa Sylviana kerap kali berkata sebagai berikut:

“Ibu-ibu, bagaimana kalau untuk ide saya begini ...(menjabarkan ide-

ide Ibu Sylviana), setuju tidak? Kalau sudah sepakat nanti dibikin point-point

nya”.

Dalam kalimat “setuju tidak?” menandakan adanya pertanyaan yang

mengarah kepada kesediaan Sylviana memberikan kesempatan anggota lain

untuk mengungkapkan gagasan masing-masing, dari pada memaksakan

keinginan Sylviana untuk memberi perintah. Meskipun Sylviana mempunyai

hak untuk memberi perintah dan mengontrol anggota lain. Hal ini

menandakan bahwa Sylviana tidak seenaknya mengambil keputusan sendiri

melainkan mengandalkan keputusan bersama.

Dalam kalimat diatas juga terdapat fungsi gaya komunikasi dalam

menjalankan kepemimpinan. Ini masuk ke dalam fungsi integratif. Integratif

bersifat integrasi, yakni pembaruan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau

bulat.14

Maksudnya adalah komunikasi yang berlangsung dengan suatu

kegiatan untuk menyatukan semua elemen yang berada di dalam organisasi.

Dalam kalimat “Ibu-ibu, bagaimana kalau untuk ide saya begini

...(menjabarkan ide-ide Ibu Sylviana), setuju tidak? Nanti dibikin point-point

nya”. Dapat diartikan bahwa Sylviana meminta pendapat atau gagasan dari

anggotanya dengan menyatukan gagasan Sylviana dengan gagasan peserta

lain. Sehingga fungsi integratif melalui gaya komunikasi relinquishing ini

14

Dikutip pada link https://kbbi.web.id/integrasi pada hari Jumat 6 Oktober 2017 pukul

10.00 WIB.

Page 73: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

61

akan dapat saling memahami maksud antara Sylviana dengan anggota-

anggota lainnya.

Menurut Ibu Poppy, Sylviana adalah seorang perempuan Betawi yang

apresiatif dalam organisasi. Sylviana Murni selalu memberikan arahan kepada

pengurus PWB baik yang berusia muda maupun yang berusia tua tetapi

dengan seizin pengurus sesepuh (pengurus yang usianya lebih tua) PWB juga.

Sylviana tidak pernah memberikan instruksi atau perintah kepada anggota

PWB yang usianya lebih tua darinya, namun Sylviana lebih kepada

musyawarah bersama.

Cara Sylviana membangun gagasan adalah dengan menanyakan kepada

anggota organisasi terlebih kepada anggota yang berusia tua mengenai apa

yang anggotanya tersebut inginkan terhadap organisasi PWB, setelah itu

Sylviana realisasikan keinginan tersebut dengan mengatur dan mencocokan

keadaan yang ada bersama para anggota yang berusia muda. Sehingga

komunikasi yang terjalin antara Sylviana dengan pengurus/anggota PWB,

baik yang muda maupun yang tua, dapat berjalan dengan baik dan hangat.

Page 74: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dan pembahasan pada bab-bab terdahulu,

dibawah ini beberapa kesimpulan yang diperoleh oleh peneliti:

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab IV, maka

peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dari 6 gaya komunikasi yang sudah

diungkapkan oleh Moss dalam bukunya Stewart L. Tubbs dan Sylvia, hanya 4

gaya komunikasi yang diterapkan oleh Sylviana Murni. Diantaranya yang pertama,

adalah gaya komunikasi equalitarian yang ditandai dengan kalimat-kalimat

informal, seperti memakai dialeg Betawi dan pantun Betawi pada saat

berbicara didepan umum ataupun dalam organisasi.

Gaya komunikasi equalitarian Sylviana Murni berkaitan dengan fungsi

komunikasi persuasif dalam kepemimpinan. Gaya komunikasi Sylviana

Murni yang berfungsi persuasif terlihat karena Sylviana lebih kepada

mempersuasi / mengajak dari pada memberi perintah yang memperlihatkan

kekuasaan dan kewenangannya.

Gaya komunikasi equalitarian Sylviana juga ditandai pula dengan cara

komunikasi dua arah Sylviana Murni (two way communication) baik kepada

bawahan maupun ke atasan. Dimana hal ini berfungsi sebagai fungsi

integratif. Karena dalam gaya komunikasi tersebut menunjukan adanya usaha

Sylviana Murni untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan

dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.

Page 75: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

63

Kemudian yang kedua, adalah gaya komunikasi structuring Sylviana

yang ditandai dengan memantapkan perintah kepada seseorang dengan tujuan

berbagi informasi demi sebuah tujuan organisasi. Seperti ketika Sylviana

Murni melakukan perintah kepada beberapa lurah untuk bisa bekerja lebih

baik lagi. Gaya structuring dalam kepemimpinan ini masuk ke dalam fungsi

informasi dan fungsi regulatif.

Hal ini dilihat dari pesan yang disampaikan dan siapa yang

menyampaikan pesan tersebut. Pesan disampaikan oleh Sylviana Murni

sebagai walikota Jakarta Pusat. Walikota berkedudukan sebagai atasan lurah.

Sehingga Sylviana Murni mempunyai kewenangan untuk memberikan

instruksi atau perintah, agar perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana

semestinya. Pesan yang disampaikan pun berisikan informasi-informasi

mengenai tugas yang seharusnya dilaksanakan oleh seorang lurah. Sehingga

akan membentuk regulasi (peraturan) masing-masing job desk (penugasan)

tiap anggota.

Kemudian yang ketiga, adalah gaya komunikasi dynamic, yang ditandai

dengan sikap agresif Sylviana Murni. Seperti ketika Sylviana memarahi

staffnya tanpa pandang bulu karena tidak disiplin dalam bekerja. Gaya

komunikasi dynamic Sylviana Murni ini berfungsi sebagai fungsi regulasi

dalam kepemimpinan. Dimana sikap tegas dan agresif Sylviana dalam bekerja

akan membentuk regulasi terhadap apa yang seharusnya dilakukan stafnya

dan apa yang tidak seharusnya dilakukan oleh staf Sylviana Murni. Hal ini

bermanfaat untuk meningkatkan rasa tanggung jawab semua anggota, dan

melibatkan mereka pada kepentingan organisasi.

Page 76: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

64

Kemudian gaya komunikasi Sylviana Murni yang terakhir adalah gaya

komunikasi relenqueshing. Gaya Komunikasi ini ditunjukkan ketika sedang

rapat di organisasi Persatuan Wanita Betawi (PWB). Sylviana sering kali

bersedia untuk menerima saran, pendapat atau gagasan orang lain dari pada

keinginan untuk memberikan perintah. Gaya komunikasi ini berfungsi

sebagai fungsi integratif.

Sylviana dapat menyatukan gagasan Sylviana dengan gagasan peserta

lain. Dimana semua gagasan atau pendapat akan membentuk pembaharuan

ide hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat dengan menyatukan semua

elemen yang berada di dalam organisasi. Sehingga fungsi integratif melalui

gaya komunikasi relinquishing ini akan dapat saling memahami maksud

antara Sylviana dengan anggota-anggota lainnya. Semua gaya yang di

terapkan mempunyai ciri khas tersendri dari Sylviana Murni sesuai dengan

sifat dan karakteristik yang ada pada seorang perempuan Betawi.

B. Saran-saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka peneliti memberikan

saran berkenaan dengan penelitian yang telah dilakukan, yaitu:

Dalam sebuah organisasi, pemimpin adalah sebagai

komunikator. Sehingga sudah seharusnya seorang pemimpin

memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, sehingga sedikit banyak

akan mampu merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya.

Pemimpin juga harus piawai dalam melakukan komunikasi baik komunikasi

verbal maupun non verbal. Oleh karena itu, gaya komunikasi dari seorang

pemimpin perlu diperhatiakan dalam penerapan di ruang lingkup komunikasi

Page 77: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

65

organisasi. Gaya komunikasi seorang pemimpin bisa menjadi acuan dan tolak

ukur penilaian bagi pemimpin dalam menjalankan organisasinya. Seperti

gaya komunikasi yang diterapkan oleh Sylviana Murni.

Walaupun Sylviana Murni adalah seorang pemimpin dari kalangan

perempuan, akan tetapi Sylviana Murni dapat menyeimbangkan gaya

komunikasi yang dilakukan terhadap para karyawan dan stafnya untuk bisa

membentuk sebuah organisasi atau lembaga yang harmonis, bekerja sama

dengan baik, dan mampu menjalankan visi misi dengan kompak. Maka dari

itu, sudah seharusnya para pemimpin-pemimpin lainnya juga patut untuk

menerapkan gaya komunikasi yang baik dan benar agar organisasi berjalan

baik sebagaimana mestinya, dan fungsi sebuah kepemimpinan dapat

diterapkan dengan benar.

Page 78: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

66

DAFTAR PUSTAKA

Alle John Gage, Webster’s New Standar Dictionary, Mc. Laoughlin

Brothers Inc., New York, 1969.

Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta, Kencana Prenada Media

Group 2006).

Chaer Abdul, Folklore Betawi: Kebudayaan & Kehidupan Orang Betawi

(Jakarta, Masup Jakarta 2012).

Fairchild Henry Pratt, dictionary of sociology and related science,

littlefield Adam & co, Paterson, New Jersey, 1960.

Handayani Rikha, Tesis berjudul Gaya Komunikasi dan Kepemimpinan

Dalam Menangani Krisis Organisasi (Studi Pada Kepemimpinan BPK RI Periode

2004-2009 dan 2009-2014), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Indonesia, Depok 2015.

Kartono Karini, pemimpin dan kepemimpinan: apakah pemimpin

abnormal itu?, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.

Khaeriyah Umamatul, Kepemimpinan Ulama Perempuan Dalam Tradisi

Pendidikan Pesantren, Tesis, Jakarta, 2001.

Moleong, Lexy J, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosada Karya, 2000).

Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2005).

Mulia Siti Musdah, Menuju Kemandirian Politik Perempuan (upaya

mengakhiri depolitisasi perempuan di Indonesia), Kibar Press, Yogyakarta, 2007.

Page 79: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

67

Mulyana Deddy, Komunikasi Efektif: Suatu Pendekatan Lintasbudaya

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005).

Murni Sylviana, Database Orang Betawi, Dinas Komunikasi, Informatika

dan Kehumasan emerintah Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, 2012.

Raco J.R, Metode penelitian kualitatif jenis, karakteristik, dan

keunggulannya (Jakarta, PT. Garasindo, 2010).

Roudhonah, Ilmu Komunikasi ( Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013)

Samovar, Porter, Edwin, McDaniel, Komunikasi Lintas Budaya, (Jakarta:

Salemba Humanika, 2010).

Sendjaja Sasa Djuasa, Teori Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka:

2003).

Stogdill Ralph M, Handbook of Leadership, Survey of Theory and

Research, The Free press, New York, 1974.

Supratiknya, Komunikasi Antar Pribadi: Tinjauan Psikologis, (Kanisius,

1995).

Sutrisno Hadi, Metodologi Research. (Yogyakarta: Andi offset, 1989).

Thoha Miftah, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya,

(Jakarta: Rajawali Pers 1993)

Widjaja A.W, Komunikasi:komunikasi dan hubungan masyarakat

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008)

Winarno Surahma, Dasar-dasar teknik penelitian. (Bandung: CV Tarsita,

1989).

Page 80: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

68

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Online dalam link

https://kbbi.web.id/informal pada Rabu, 20 September 2017, pukul 13.45 WIB

Dikutip dari https://jakarta45.wordpress.com/2009/09/07/tokoh-sylviana-

murni-walikota-pertama-bergelar-guru-besar/ pada Jumat, 22 September 2017,

link dipublish pada Jumat, 04 September 2009, 10 WIB.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Online dalam link

https://kbbi.web.id/agresif pada Rabu, 20 September 2017, pukul 16.20 WIB

Dikutip dari program Tamu Khusus TV One dalam link

https://youtu.be/jqEugPoi88c pada Jumat, 22 September 2017, pukul 10.00 WIB.

Dikutip pada link https://kbbi.web.id/integrasi pada hari Jumat 6 Oktober

2017 pukul 10.00 WIB.

Dikutip pada link http://www.fatihsyuhud.net/pemimpin-wanita-dalam-

islam/#easy-footnote-bottom-26 diakses pada hari Kamis, 2 Februari 2017, pukul

13.30

Hasil wawancara dengan budayawan, abang Bachtiar dari sanggar si

Pitung daerah Rawa Belong, Jakarta Barat pada hari Kamis, 29 Desember 2016,

pukul 20:11 WIB.

Page 81: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.
Page 82: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.
Page 83: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.
Page 84: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

HASIL WAWANCARA DENGAN IBU SYLVIANA MURNI

Hari, tanggal : Senin, 10 April 2017

Alamat : Kavling Marinir BillyMoon Blok AA2 No. 1-2 Pondok Kelapa,

Duren Sawit, Jakarta Timur

Waktu : pukul 10.00 – 12.00 WIB

Skrip Perkenalan dengan Ibu Sylviana Murni

Saya orang betawi asli, bapak saya dari Jatinegara, ibu saya dari Cikini.

Saya 12 bersaudara, keguguran 2 jadi tinggal 10, perempuan 9 dan satu laki-laki.

Saya pernah buat buku tentang database orang Betawi, sudah masuk sampai revisi

kedua bersama teman-teman, pernak-pernik abang dan none jakarta, karena saya

pernah meraih abang none jakarta timur tahun 1981 dan tingkat DKI juga meraih

none tahun 1981, dan pada saat itu juga kebetulan abang dan none dua-duanya

adalah orang Betawi. Pasangan saya adalah H. Abdullah Rully, selain itu saya

juga membuat buku nujuh bulanin ala Betawi dan kuliner Betawi. Sebenarnya

saya mempunyai niat beberapa buku lagi selain di samping buku ilmiah yang saya

keluarkan ada sekitar 14 – 16 buku, tapi kalau yang Betawi sekitar itu, tapi

insyaAllah saya akan terus melakukan upaya-upaya penggalian tentang budaya

Betawi.

Apa saja usaha Ibu Sylviana dalam berpartisipasi di dunia Kebetawian?

Jawab:

Saat saya mahasiswa saya menjadi anggota keluarga mahasiswa Betawi

sebagai ketua bidang ekstern atau wakil ketua umum keluarga mahasiswa betawi.

Bahkan saat saya menikah saya juga berusaha untuk bagaimana, ketika kita

Page 85: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

melihat Condet, Condet bisa dibilang sewaktu tahun 1970-an pak Ali Sadiqin

membuatnya menjadi cagar budaya, tapi sekarang ternyata sudah menyimpang

jauh ke tujuan awal, sudah banyak gedung-gedung permanen yang modern dan

sebagainya. Kemudian kita bersama dengan tokoh Betawi pada saat itu ada IDM

Agus Bisri, ibu sun’an andris, ada ibu cucu sulaeha nasidin. Kita berempat

mencari sebuah lahan yang bisa menjadi sebuah perkampungan budaya Betawi.

Maka Alhamdulillah yang sekarang sudah jadi dan dalam lagi proses

finalisasi, yaitu perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Saya mencari

bagaimana betul-betul Betawi ini punya ruang kehidupan, bagaimana ada

masyarakatnya, ada budaya nya, dan segala macam, dan alhamdulillah homestay-

nya (kampung tetap), sudah ada budaya Betawinya, sudah ada yang modernnya,

sudah ada yang namanya amfi teaternya, di Setu Babakan dan terus menerus saya

kebetulan sebagai ketua kuartir daerah gerakan pramuka DKI Jakarta selalu

menghimbau para pramuka ini untuk mengenal lebih jauh tentang budaya Betawi

yang menjadi akar budaya Ibu Kota Jakarta, saya sering ajak seperti ikut jambore

nasional kemarin, jambore daerah, mudah-mudahan ini sebagai sebuah

pengembangan budaya Betawi.

Saya membentuk Organisasi Persatuan Wanita Betawi (PWB) itu memang

lahir dan saya yang membidangi sendiri, saya buat anggaran dasar, angaran rumah

tangga, kemudian saya mengumpulkan beberapa teman dan akhirnya sampai saya

membentuk organisasi wanita Betawi. Saya pernah menjadi Sekertaris Jendralnya

PWB selama 10 tahun 2 periode, tapi saya tidak pernah menjadi ketua umum

karena saya masih menjadi pejabat di pemerintah daerah, saya rasa tidak bisa jika

menjadi ketua umum, tapi kalau untuk sekertaris jendral saya siap.

Page 86: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Ketika Saya menjadi asisten pemerintahan sampai saya deputi gubernur

saya selalu mencoba menggali di pemprov DKI, saya 31 tahun di pemprov DKI

contohnya adalah ketika pada jaman pak jokowi ingin menggunakan pakaian

Betawi, saya menghimbau menghimpun para ahli, kemudian kita me-launching

(meresmikan), bahwa ini loh pak pakaian yang bisa dipakai sekitar 80.000an PNS.

Satu hari diantara 5 hari kerja memakai baju budaya Betawi. Jadi kita pakai baju

kerancang Betawi dengan nuansa Betawi kemudian yang laki-laki memakai baju

koko kemudian kain biasa hitam dan pakai peci, sehingga betul-betul warna di

pemprov DKI ini menjadi warna Betawi yang memang based (dasar) dari budaya

Betawi di DKI Jakarta

Saya juga selalu berusaha memembuat kegiatan-kegiatan yang bernuansa

Betawi termaksud saya ikut mendorong bagaiamana kalau orang mau membikin

IMB itu harus ada persyaratan bahwa ada ornamen kah, atau ada sisi-sisi yang

jelas-jelas bernuansa Betawi pada saat orang ingin mengajukan IMB. Kemudian

setiap kegiatan saya selalu berkolaborasi, misalnya dulu ada kegiatan namanya

saur kesange, itu adalah sehari sebelum hari raya nyepi. Itu saya buat karna saya

walikota jakarta pusat pada tahun 2008, saya bikin kegiatan sehari sebelum nyepi

jadi untuk menghilangkan bala lah (kepercayaan orang bali itu).

Kemudian saya membuat tapi saya kolaborasikan dengan budaya Betawi

ada nuansa bali tapi disana ada ondel-ondel kemudian ada samrah, ada segala

macem. Jadi selalu dimanapun saya berada saya membawa budaya Betawi bahwa

ini adalah basic culture dari masyarakat Jakarta bagaimanapun dia harus hidup

dan berkembang. Saya sedih ya kalau melihat ada ondel-ondel yang dijalan-jalan

trus minta uang itu sedih, seandainya sanggar-sanggar hidup, sanggar-sanggar

Page 87: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

sebenarnya sudah banyak sekali tetapi kenapa ko Pemprov DKI tidak

memanfaatkan sanggar-sanggar ini dengan sangat serius. Saya berfikir kalau saya

menang dalam pilkada kemarin itu akan menjadi program saya, bahwa sanggar-

sanggar di kelurahan-kelurahan harus hidup sehingga mereka tidak perlu lagi

mengamen tapi sudah ada dalam RT dan RW.

Saya juga termaksud yang senang sekali ada nya bahasa Betawi menajadi

bahasa gaulnya orang Jakarta, karena dulu saya masuk tim berbahasa Indonesia

yang baik dan benar. Tetapi saya fikir ini bahasa Betawi juga bagian dari bahasa

gaul artinya kontribusi masyarakat Betawi terhadap dunia pergaulan itu sangat

bagus dan signifikan. Saya menjadi juri abang none hampir setiap tahun. Baik di

wilayah maupun di DKI, kemudian setiap event-event apapun yang di pemprov

dki saya minta supaya kuliner nya ada nuansa Betawinya kemudian tari-tarian

selamat datang nya ada nuansa Betawi.

Jadi saya selalu memasukkan unsur Betawi, kenapa? Bukan karena saya

orang betawi bukan pula keran saya deputi gubernur bidang budaya dan

pariwisata tapi memang sudah seharusnya orang mengangkat bahwa budaya

Betawi ini menjadi dasar budaya ibu kota negara, jadi orang gak lupa bahwa

Jakarta ini punya asli budayanya, apa? Betawi. Itu yang saya ingatkan dimanapun

saya berada, Sampai hari ini saya masih tetap diminta untuk mengembangkan

budaya Betawi, termasuk juga kumpulan-kumpulan organisasi Betawi, termasuk

juga saya mengisi persatuan perkampungan budaya Betawi, itu saya masih isi

dengan pemikiran dan ide-ide bagaimana mengembangkan budaya Betawi.

Page 88: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Seperti apa sih gaya komunikasi ibu sylvi ketika ibu berkomunikasi kepada

orang banyak?

Jawab:

Yang pasti saya akan melihat audiensnya, siapa yang hadir? Kalau saya

sedang paparan di kota tua pasti saya pakai bahasa inggris, misalnya ketika saya

diundang ke Amsterdam untuk menyampaikan bagaimana heritage (warisan) kota

jakartasaya pasti pakai bahasa inggris, kemudian ketika saya sering menjadi

komunikator di berbagai negara dalam rangka menstriming gender saya pasti

pakai bahasa inggris, tapi ketika saya dalam ranah komunitas intelektual seperti

dikampus atau semacamnya, pasti saya memakai bahasa Indonesia yang baik dan

benar. Kalau dalam pergaulan saya pasti memakai bahasa Indonesia tapi mesti

saya sisipkan bahasa Betawi, jadi memang dari dulu orangtua saya mengajarkan

bahwa gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar tetapi tidak boleh

melupakan bahasa ibu (daerah :Betawi).

Ada yang selalu diajarkan oleh bapak saya, yaitu dulu di koran Postkota

ada cerita pendek, cerita bersambung, namanya cerbung itu pakai bahasa Betawi,

judulnya Jampang , kemudian ada Si Pitung. Nah itu tiap papa pulang kerja itu

selalu saya disuruh membaca. Jadi sekarang saya tahu istilah-istilah yang gaul

seperti “mak dirodok lu” nah itu kan bahasa-bahasa gaul yang jarang muncul yang

gak bagus artinya, minus. tapi saya tahu oh ini artinya ini atau itu. Sampai saya

sendiri juga kadang-kadang gak bisa ngomong yang terlalu Betawi, seperti

orangtua yang lagi ngomelin anaknya ngomong “mao mampus lu!” nah itu yang

diajarkan papa saya agar tidak boleh seperti itu. Karena setiap omongan itu adalah

doa. Saya tuker jadi Seperti “kamu bandel banget sih”, saya tuker jadi bahasa

Page 89: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

yang normatif tetapi saya berusaha untuk mengambil bahasa yang positifnya

kemudian juga yang penting saya tidak menggunakan bahasa Betawi yang sering

digunakan bersifat minus.

Kalau untuk komunikasi Ibu Sylvi ke organisasi? Bagaimana cara ibu

menjaga keharmonisasian antar anggota? Atau mengkonstruksikan

perintah?

Jawab:

Seperti gini waktu saya di walikota “eh anda ini harus dsipilin ya!” karena

kita harus tepat waktu kita harus mengisi kegiatan yang positif “tapi lu mesti

ngerti ya, bahwa..”, kadang-kadang kalau ada penekanan saya juga menggunakan

bahasa Betawi karna bahasa Betawi kan sekarang menjadi bahasa gaul. “tapi lu

harus ngerti bahwa lu mesti disiplin, lu jangan seenaknya”, nah itu kalimat-

kalimat seperti itu biasa saya keluarkan. Jadi orang tau bahwa saya pribadi adalah

orang Betawi. Ya sama lah kalau kita ke Jawa Barat seperti: “sampurah sun,

lampes”, nah saya juga mengerti cara-cara seperti itu. Saya juga menggunakan

salam “assalamualaikum” orang Betawi punya, tapi dalam bahasa-bahasa tertentu

saya juga menggunakan hal-hal yang memang sering kali atau kerap dilakukan

oleh orang Betawi.

Bagaimana cara ibu menerima masukan dari orang lain?

Jawab:

Saya kalau marah, pasti marah betul. Kan jabatan saya sudah paling tinggi,

yaitu 4E, nah sehingga ketika saya memasuki pensiun juga saya sudah selesai

urusan saya. Kemudian pangkat juga saya sudah paling tinggi, pendidikan juga

sudah professor, saya meninggalkan dunia birokrasi tuh sudah selesai urusannya.

Page 90: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Memang saat itu saya sudah di kampus, dari tahun 1990 an juga saya sudah di

kampus. Sudah menjadi manggala. Kan saya sangat tegas, maksudnya adalah

ketika ada orang yang terlambat datang, saya bisa sangat tegas mengatakan

“keluar kamu!”, kemudian dia keluar. Tetapi setelah itu saya panggil dia saya

kasih pengertian ke dia kalau saya tidak tegas dengan anda orang lain pasti sudah

tidak menghargai saya. Saya harus memperlakukan ini walaupun anda sahabat

saya, setelah itu makan bareng.

Nah makanya itu setelah itu tidak marah lagi. Saya hanya marah dalam

lingkup dimana saya memang harus marah. Nah kalau dari segi bergaul saya tidak

pernah membedakan, oh saya pimpinan, atau apa, termaksud dengan anak-anak

organisasi. Tetapi ketika sudah masuk dalam koridor yang seharusnya saya tegas

ya saya tegas, itu saya tidak kompromi kalau soal itu. Itu sebabnya saya bertahan

sampai tiga puluh tahun, sampai saya naik pangkat cepat, saya tiga kali naik

pangkat istimewa. Dan dari 11 jabatan saya, 10 diantaranya adalah saya

perempuan pertama di jabatan itu. Jadi saya bersyukur karna saya pegang

komitmen. Motto dalam hidup saya itu, be smart, work hard, with hard. Kerja

keraslah dengan cerdas tetapi dengan hati.

Nah kalau pakai otak kiri aja itung-itungan plus minus tapi kita juga pakai

hati. Otak kanan kita juga harus jalani, based on 2R: regulasi (kalau kamu ingin

semangat di dunia) dan religioun (kalau kamu mau semangat di akhirat). Nah

seperti inilah yang menurut saya ini penting sekali. Supaya kita hidup tidak hanya

untuk dunia tetapi juga bekal untuk akhirat.

Page 91: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Bagaimana cara ibu terbuka dengan orang lain dan berpenampilan di depan

orang banyak?

Jawab:

Yang pasti dulu saya tidak berjilbab, kemudian sejak saya nyampang

dengan perjalanan hidup saya, saya baru berjilbab sekitar tahun 2012 jadi asisten

pemerintahan. Saya pulang haji yang kedua, ketika saya menjadi khafilah haji, di

Pemda DKI, kemudian saya akhirnya pulang pakai jilbab. Dulu waktu saya haji

tahun 1994 saya sudah pakai tapi saya hanya pakai separuh, jadi kelihatan jambul,

saya sepertinya dulu belum siap tapi sepanjang perjalanan. Tapi saya bersyukur

anak saya dia sudah master, dan dia hidup di luar negeri tujuh tahun sambil dosen

tetapi dia juga tukang roti, dia juga agen tunggal long board dari cikago dia juga

punya barbershop (salon), dia memang mandiri anak saya yang pertama.

Anak saya yang kedua dokter spesialis, kami membuatkannya kos kosan,

mulai dia dari SMA sudah kita kasih dia untuk ngolah. Sampai dia dokter dia

tidak pernah minta uang dengan saya kecuali dari mengelola itu,karena kita ingin

dia mandiri dan ingin dia tidak berfikir minta uang dengan orangtuanya, sama

anak saya dua-duanya saya perlakukan hal yang sama. Bapak ibu saya

mengajarkan bagaimana saya hidup itu harus berada di dunia modern, bahkan

saya harus one step (satu langkah) dari dunia yang saya alami.

Seperti dulu, mungkin dulu orang susah dansa tapi saya diajari dansa sama

papa saya tapi yang namanya saya ngaji itu hampir mau kawin besok saya masih

madrasah. Tapi saya diajari dansa diajari kuis diajari main ke night club, melihat

bagaimana kehidupan malam, jadi anak saya pun saya perlakukan yang sama

sehingga ketika dia berada di luar negeri dia gak minum, dia masih puasa senin-

Page 92: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

kamis, kemudian dia tidak free-sex, seperti itu. Jadi memang saya ajari betul

bahwa peganganmu dimana pun kamu berada hanya agama. Kamu tidak bisa

hanya bergantung kepada ibu bapakmu, karena ibu bapakmu tidak ada, tidak

nempel terus dengan kamu. Semua akan kembali kepada Allah. Malaikat kiri

kanan, Rokib Atid akan melihatmu. Sini saya ajarkan sebagaimana orangtua saya

mengajarkan saya. Sehingga biar tidak ada papah atau mamah saya tetap ada rasa

takut. Itu yang diajarkan. Dan saya kalau dibilang modern saya tahu lagu merried,

lagu poco-poco, apa aja tarian hampir bisa.

Saya bisa ikuti irama-irama itu atau gaya anak-anak , tapi saya juga bisa

ngaji saya bisa ceramah, saya bisa fiqih, tauhid, tajwid, karena memang papa saya

mengajarkan saya bahwa saya bisa hidup dimanapun saya berada dan saya bisa

diterima di semua pihak termasuk juga papah pernah mengajarkan begini, kalau

kamu nih, misalnya kamu ahli hukum, tapi kalau kamu hanya tahu hukum tetapi

tidak mengerti nuklir, walaupun sedikit, kamu tidak ngerti IT walaupun sedikit,

kamu akan ditinggal oleh mereka. Ketika ada kelompok nuklir kamu gak tau,

ketika ada anak IT kamu gak ngerti, untuk hukum kamu memang dominan, tetapi

kamu tidak tahu semua (generalist). Nah itu yang saya tanamkan. Caranya

bagaimana? Baca. Makanya anak saya sampai cucu saya. Saya punya cucu 4, dari

anak saya yang pertama 3 dari yang kedua satu.

Saya katakan bahwa dalam bergaul harus bisa diterima oleh semua pihak.

Kita harus sering membaca. Anak saya gadget semua sampai cucu sayapun

demikian, tetapi ada waktunya. Anak saya yang pertama sangat disiplin mengatur

waktu. Dia bisa mengulik di youtube. Umur 2 tahun dia sudah bisa berenang di 2

Page 93: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

meter, yang perempuan. Jadi memang semua harus serba bisa. Karna kita kan

dibutuhkan dimana saja harus serba bisa.

Saya dengan anak dan cucu saya, sangat dekat sekali tetapi saya jug bisa

sangat tegas. Dan saya bisa menghukum kalau memang dia salah. Tetapi saya

juga bisa minta maaf. Saya memang dididik untuk open mind (terbuka). Karna

dari kecil kita punya meja demokrasi. Karna saya 10 bersaudara, saya punya kursi

12 (dengan orangtua), kemudian kita dialog disana. Jadi ketika makan itulah

saatnya kita berdialog. Saya bisa debat papa saya dengan cara yang santun dan

beretika, seperti halnya point of order, interruption, itu semua saya lakukan sama

di meja demokrasi kami.

Seperti halnya ketika saya mau kemping, tetapi dia bilang tidak boleh

kemping ya menunggu lagi kemping berikutnya. Saya selalu mencari bahan debat

saya, apa itu kemping, apa manfaatnya, supaya saya bisa berdebat, sampai papa

mengatakan iya, dan boleh pergi kesana, karena saya bisa meyakinkan. Kamu bisa

orangtua percaya. Itu yang ditanamkan peradaban budaya kita, budaya demokrasi

dari kecil. Makanya saya berani menyampaikan itu. Ketika saya memasuki

pilkada pun saya berani menyampaikan ke pak Ahok, “pak Ahok, saya dilamar

oleh mas Agus Harimurti Yudhoyono, saya mohon izin.”, kemudian pak Ahok

berkata, “iya saya juga pengen ngelamar bu sylvi, tapi kan saya tergantung dengan

partai.” Saya berani mengemukakan itu. “saya mohon maaf lahir batin kalau

selama saya bertugas saya ada salah, tapi percaya pak, saya siap membantu

pemprov DKI. Saya kapan saja siap membantu.”,

Page 94: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Bagaimana gaya berbusana Ibu Sylvi di depan umum yang menunjukan

Betawi?

Jawab:

Ada event-event (acara) yang harus menampilkan budaya Betawi, saya

pasti tampilkan budaya Betawi. saya pakai baju perancang yang benar-benar

Betawi, dan saya punya beberapa pasang. Tetapi ketika saya harus bergaul, vice

district governmance di lions club international. Yang orang lain mengatakan

lions club ini yahudi, segala macem, tapi saya masuk, saya ingin mewarnai . saya

tidak terganggu tuh aqidah saya, saya tidak melihat ada tangan-tangan yahudi di

sana, saya tetap berorganisasi dengan baik dan segala macam.

Nah ketika saya disana saya tunjukan bahwa saya tetap menutup aurat,

saya tetap menunjukkan bagaimana santunnya orang Betawi dan Islam, bergaul,

merangkul semua, open mind, kalau mereka punya pikiran yang baik kenapa kita

tidak terima. Jadi kalau saya harus pakai baju Nusantara, pilihan saya pasti baju

Betawi. Tidak pilih yang lain, dan tidak semua event. Saya tahu harus bagaimana,

karena saya punya segmen masyarakat yang saya gauli itu berbeda-beda sekali.

Beragam betul. Saya masih bisa pakai jins, saya masih bisa pakai segala macem,

tetapi tetap dalam proses yang tertutup.

Bagaimana cara mengangkat perpektif perempuan betawi?

Jawab:

Tunjukan dalam diri kita sendiri, saya orang Betawi loh, saya tidak takut

untuk mengatakan bahwa saya orang asli Betawi. Dan juga saya suka berpantun,

seperti “cikini si gondangdia, aku begini karena dia”, saya juga ajak anak-anak,

saya ajari anak-anak bagaimana cara berpakaian Betawi. Selain itu, dimanapun

Page 95: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

saya selalu katakana “I’m Betawian”, kita tunjukan bahwa kita orang Betawi dan

baik, sehingga orang tau, oh orang betawi lucu ya, humoris ya, orang Betawi tuh

gaul ya. Kalau orang Betawi itu nyablak, kerjaannya maki-maki orang, lah itu kan

merusak, nah saya ingin menunjukan bahwa saya tuh orang Betawi yang bisa jadi

contoh untuk orang lain.

Kan saya dari SMP sudah di organisasi, sudah di karangtaruna, dari kecil

memang saya kerja di luar terus, tetapi saya tunjukan, bahwa saya pulang-balik

saya bisa professor ko, semuanya sejalan berbarengan, artinya saya sebagai ibu

rumah tangga, sebagai istri, sebagai ibunya anak-anak, tetapi di sisi lain saya

adalah wanita karir, saya juga organisatoris, saya juga dosen, semuanya

berbarengan berjalan. Nah kalau kita gak ada management waktu yang baik saya

gak mungkin seperti sekarang, dan yang paling penting adalah the dream team

(tim mimpi/impian). Siapa? Keluarga terdekat kita. Suami dan anak-anak. (arrijalu

qawwamuna alannisa) saya yakin betul kalau saya tidak diridhoi oleh suami saya,

ketika saya sudah menikah, saya akan gagal.

Karena itu saya selalu minta maaf, pulang dari manapun saya minta maaf

lahir batin. Karena saya gak tahu mungkin dalam pergaulan, dalam omongan,

dalam sikap saya gak menyediakan dia minum pagi, itu mungkin kekurangan

saya, tetapi saya minta maaf. Sehingga ini berjalan harmonis sampai sekarang

saya sudah 34 tahun menikah, saya sering mengatakan “I love you papah” kalau

malam sebelum tidur. Karena apa, cinta itu harus dipupuk, gak boleh malu

walaupun sudah 34 tahun menikah. Seperti ketika lagi telfon “ya sayang, ada apa

papah?”, itu harus karena dari sini anak saya juga mencontoh. Saya bilang ketika

Page 96: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

kita keluar rumah jangan pernah ribut, kalau ribut, masuk dulu rumah setelah itu

selesaikan dengan baik baru keluar. Kita tidak tahu umur.

Ketika saya keluar saya mati atau ketika papa keluar papa mati, sempet

gak kita minta maaf? Ini yang akan membuat komitmen-komitmen baru dalam

hidup kita. Kadang-kadang kita berkomitmen A, besok masih ada A+, kita terus

memperbarui komitmen kita. Saya dari dulu tidak pernah minta uang dengan

suami saya, walaupun saya pencari uang, tapi saya yakin bahwa uang saya adalah

rejeki dari anak, suami dan sebagainya. sehingga kalau saya dapat uang saya

lepas, karena saya tidak bisa megang uang. Seperti “pap, tadi mamih dapet uang

ini.”, “uang apa?” itu selalu di flter sama dia. Dan sampai sekarang saya tidak

pernah buka-buka kantong suami saya.

Karena tadi itu (arrijalu qawwamuna alannisa), dia imam, dia decition

maker (pembuat kebijakan), walaupun saya yang melakukan. Walaupun saya yang

mencari uang. Just one policy in your family, hanya ada satu polisi dalam

keluarga. Kalau saya mengatakan kepada anak saya tidak boleh berenang, suami

saya pun demikian, kalau suami saya bilang tidak boleh pergi, saya pun demikian,

tetapi saya kemas dengan bahasa yang baik, santun dan lembut walaupun suami

saya lebih marah. Jadi kita benar-benar the dream team dalam keluarga kita.

Karena itu ketika anak saya menikah, saya katakan begini “kalau kamu

belum siap, dan mama sama papa Cuma berdua, saya ingin kamu tinggal disini.

Saya tidak pernah ribut dengan menantu saya, karena saya hargai komitmennya.

Kalaupun saya salah, saya minta maaf duluan. Saya berani mengatakan maaf,

kalau orang kan biasanya tidak, karena gengsi atau semacamnya, dan hampir tiap

malam saya mengiucapkan maaf kepada suami paling tidak seminggu sekali. Dan

Page 97: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

pulang pergi saya cium tangan serta berdoa, anak saya, cucu saya (robbana

zolamna min anfusina qurrotan a’yun …), itu rutin, dan anak saya di doktrin

dengan papahnya, harus rajin belajar, harus banyak teman, tidak takut salah, harus

berani, itu doktrin dari anak saya kepada cucu saya.

Jadi semua ketika cium tangan, harus banyak belajar, harus banyak teman

tidak boleh takut salah, harus berani. Karena semua terdoktrin, maka semua anak

dan cucu saya tidak ada yang tidak ngaji. Shandi, anak saya 10 tahun sudah

khatam qur’annya, nah sekarang cucu saya juga begitu. Tiap hari rutin, dan papah

nya control, bapaknya sangat tegas sekali dan juga berkomitmen, karena mbak-

mbaknya juga jujur.

Menurut ibu, apa yang menjadi capital budaya dalam diri ibu yang

dipandang bagus oleh orang-orang?

Jawab:

Open mind dan egaliter. Orang Betawi tuh sangat open mind, menerima

masukan-masukan dan egaliter, sama, kita tidak punya jenjang/greduasi, tetapi

kita hormat karena basis kita agama, itu yang diakui leh banyak orang.

Menurut ibu, apa yang menjadi capital simbolik dalam diri ibu yang

dipandang bagus oleh orang-orang?

Jawab:

Semuanya saya gunakan. Ketika saya jadi pejabat saya gunakan Betawi

saya untuk nempel, ketika saya menjadi di luar pemerintah daerah saya

menempelkan pada diri saya bahwa saya bisa jadi policy maker loh dalam pejabat.

Karena saya bisa mendapatkan regulasi-regulasi yang bisa menguntungkan orang

Betawi dalam menggunakan budayanya. Jadi saya timbal balik, saling

Page 98: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

menguntngkan. Ketika saya marah saya menggunakan bahasa yang sama, baik

dalam hak pekerjaan, organisasi maupun keluarga.

Bagaimana langkah komunikasi Ibu sylvi ketika ibu menghadapi konflik?

Jawab:

Kadang-kadang cooling down itu penting, jadi diam itu emas. Jadi kadang-

kadang kita diam. Seperti saya di bully di media social saya diam, sampai

kemudian saya diperiksa di balreskrim baru saya tunjukan ini loh ini loh. Saat

mereka cooling down tetapi mereka masih membully lagi, ya depend on you. Jadi

kadang-kadang mendiamkan persoalan itu penting, untuk men-cooling down kan

permasalahan, nah setelah itu baru kita jawab pada saat yang tepat. Tidak harus

diselesaikan saat itu juga. Nah kalau kita sedang di bully dalam satu hal, karena

factor kepentingan seseorang. Seperti saya digosipkan korupsi kasus

pembangunan masjid, padahal jelas-jelas saya sedang dilemhanas selama

Sembilan bulan, itu adalah karena kepentingan pilkada saja.

Jadi ngapain saya komen. Tidak usah komen, tetapi ketika saya di periksa

di balreskrim, saya buktikan semuanya dengan bukti dan fakta yanga ada. Orang

juga akan tahu akan kemana arahnya. Jadi semuanya harus dihadapi dengan

tenang, dan yang paling penting adalah dialoglah dengan Tuhan dimalam-malam

2/3 malam. Saya sering melakukan itu. Dan jangan ceritakan hal itu apalagi yang

menyangkut aib kepada orang lain. Saya saja dengan suami saya belum tentu terus

terang, karena saya tahu suami saya juga punya persoalan. Tapi kita the dream

team, harus saling membantu. Saya fikir, saya tepat gak kalau saya ngomong

sekarang.

Page 99: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Saya lebih banyak nangis sama Tuhan, saya minta sama Allah saja. Di 2/3

malam mu adalah hari-hari yang tepat kamu berdialog kepada Sang Kholik. Dan

dari SMP saya melakukan itu. Bukan dari sekarang. Saya puasa senen-kamis dari

sekarang, kecuali jika ada halangan atau hal penting. Bukan baru sekarang. Tidur

saya paling lama 4 jam, hampir setiap hari sampai umur saya menjelang 60.

Ketika saya kalah dari pilkada, oke saya move on. Suami saya hebat,

“mam kita beli camezone (kamera) mahal untuk belajar foto di darwis”. Jadi kan

saya move on. Jadi gak ada fikiran kalah sedih atau kecewa. Gak, ternyata ketika

saya pergi ke kampung battam, tidore, jambi, saya masih di cintai orang, “bu

Sylvi, saya foto dong!”, padahal saya gak melakukan apa-apa. Saya juga gak

membully orang ko. Termasuk lawan politik saya gak pernah saya bully.

Saya memang sebelumnya sudah istikhoroh. Saya setiap mengambil

langkah, selalu istikhoroh. Saya selalu berdoa, karena ada dalam Qur’an surah

almukminun ayat 2: tempat penuh berkah. Jangan milih-milih. Biarlah Allah yang

memberikan berkahnya dimana, dan saya rasa tempat saya sat ini yang paling

berkah.

Dengan adanya konflik itu mendewasakan kita, membuat kita mempunyai

ragam pemikiran. Makanya don’t judge the book by the cover. Orang

kelihatannya pinter, kaya, intelek, tetapi penipu. Orang kelihatannya miskin, tetapi

dia orang yang paling jujur dan kaya, paling tidak kaya hati.

Apa konflik akan berdampak pada keluarga ibu?

Jawab:

Tidak juga, karena saya yang paling cepat minta maaf. Saya sudah punya

feeling orang yang suka dengan saya atau tidak. Karena syaa pelihara, orang yang

Page 100: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

sering tahajud maka hati, evaluasi analisis akan tajam. Pernakah gak kita nemuin

orang, perlu gak jawaban ini perlu gak ini itu? Dalam arti menguntungkan gak

buat dia bukan buat saya. Saya kalau bertemu orang selalu saya berfikir, manfaat

dia gaul sama aku apa ya? Jadi saya ingin selalu memberi manfaat. Saya akan

member kontribusi apa. Sehingga saya tidak kecewa. Jadi jika saya lihat, ada

orang yang benci dengan saya, saya datengin, saya ajak ngomong terus, Saya

angkat dia dulu, supaya dia bisa ikut saya ke atas.

Jadi dia tahu bagaimana diri kita walaupun dia sudah jahat dengan kita,

dan dia pasti kerjanya akan sungkan sumbelan, karena dia akan menyesal

sehingga dia akan bekerja keras. “saya kan ketua timses bu Sylvi, kalau saya

gagal salah gue”, dan strategi itu minimal (min haistu la yahtasib) karena rejeki

Allah datang tidak terduga-duga.

Bagaimana pandangan ibu terhadap perempuan yang patriarkis?

Jawab:

Yang dikatakan patriarkis apa sih? Bapaknya lebih dominan, laki-laki

lebih dominan, paternalistic. Bukan matrial hard. Menurut saya memang orangtua

dan suami saya juga sudah partial hard. Tapi saya gaul juga dengan orang Padang,

yang mengandung sisi matrial hard, temen-temen saya di organisasi kebanyakan

orang Padang. Gak masalah buat saya, jadi saya mepelajari dulu. Memang yang

paling penting kita harus tahu diri kita, SWOT (strange, weakness, opportunity,

treat) kita. Harus tahu dulu potensi kita yang paling positif apa sih? Potensi kita

yang negative apa? Optimis potensi, minimize weakness kita. Ketika kita gaul

sama orang kita tahu nih, nih orang kayanya weakness nya ini nih, bisa punya

feeling kan?

Page 101: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Kalau gitu kita jangan mencecer weakness nya dia. Justru kita melihat

potensinya dia yang kita angkat. Sehingga dia selalu punya semangat. Eh bu Sylvi

selalu melihat positif gue ya. Jangan melihat yang minimize terus tapi sewaktu-

waktu perlu kita informasikan bahwa anda ini begini loh, dia akan pahamkan kita

setiap gaul adalah ingin meningkatkan dia. Saya ingin bergaul dengan orang kan

(khoirunnas anfaul linnas), saya ingin punya manfaat untuk orang lain. Jadi kalau

kita gaul sama orang jangan pakai ah kita tahu jeleknya dia, gak mau kasih tau ah,

gak enak. Enggak. Tetapi dengan cara yang lebih santun, kita tahu kejelekannya

dia, kelemahnnya dia, pasti dia akan memperbaiki diri. Apalagi yang sifatnya aib,

ngomongnya berdua, jangan malah diumbar-umbar di media social.

Bagaimana dengan perempuan yang mempunyai bakat tapi belum bergerak

bebas keluar, hanya bisa selalu di sumur, dapur, kasur?

Jawab:

Jangan kita menjudge pilihan. Life is choice. Ketika ada pilihan saya

hanya bekerja di domestic saja, di ruang privacy saya, harus dihargai itu, emang

kalau jaga anak dirumah tidak berpahala? emang dia tidak menciptakan generasi

penerus yang luar biasa? Emang kalau dia gak bikin kantor dirumahnya itu bukan

suatu kontribusi? Itu choice, pilihannya, hargai. Emang orang kalau sukses harus

kerja di luar rumah. Gak lah. Kita bisa ko kerja di luar rumah gini, tetep ngasuh

anak, bisa ko tetep ngejahit dan sebagainya.

Jadi saya katakan jangan menjudge seseorang yang bekerja di dalam

rumah. Dia kerja di ruang privasinya. Dari pada datang ke kantor cuma buat

ngobrol, lebih baik mereka melayani suami di rumah, anak dan lain-lain. Kecuali

jika kita bekerja di luar rumah yang memang punya banyak manfaat untuk banyak

Page 102: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

orang. Karena kita kan pengen punya manfaat untuk banyak orang. Kalau

dirumah kan paling ada suami, anak, tetapi kalau saya di luar rumah kan

masyarakat. Nah tapi jangan melupakan kodrat dia sebagai perempuan.

Bagaimanapun kita juga punya tanggung jawab.

Banyak perempuan Betawi yang punya bakat tapi tidak bisa beregark bebas

seperti Ibu Sylvi, bagaimana menurut ibu?

Jawab:

Itu salah satunya saya membentuk Persatuan Wanita Betawi. Saya bilang

begini, perempuan Betawi itu memang harus pintar ngaji, mengolah rumah

tangga, tapi gaul juga perlu. Kalau gak mau keluar rumah gak apa-apa, kita bisa

bikin acara di rumah dia, artinya kita yang maranin. Kita harus hargai pilihan dia,

gak perlu kita paksa dia harus keluar rumah. Dia bukan berarti tidak beruntung loh

kalau dia tidak bekerja di luar rumah. Kalau dia tidak seperti saya yang bisa

kemana-mana.

Saya hampir keliling dunia tidak bayar loh. Sudah 5 benua saya kunjungi.

Amerika, Eropa, Asia, Arab, Rusia, saya kunjungi gratis. Karena saya punya

semangat dan saya tahu saya berjuang untuk itu, dan memang hidup saya selalu

berjuang, saya diciptakan oleh Allah gak yang nerima langsung enak. Jadi saya

ngomong sendiri turun sendri, dan saya bersyukur. Jadi jangan pernah berkata

bahwa perempuan Betawi yang dirumah itu kurang kemajuannya, dia justru

melahirkan kader-kader penerus. Dia justru melahirkan para generasi yang luar

biasa untuk masa depan.

Coba kalau saya tidak menemukan suami saya yang sekarang. Disaat saya

sedang keluar dia yang merawat, bisa berbagi. Saya tidak pernah dibangun tengah

Page 103: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

malam untuk anak saya, kecuali jika ingin menyusui. Yang ganti popok suami

saya. Masak saja lebih jago dia dari pada saya. Tapi pidato lebih jago saya

daripada dia. Tapi sekarang dia sering pidato diluar jadi lama-lama bisa jagoan dia

daripada saya. Tapi kita harus saling mendukung. Kadang-kadang saya suka

membantu membuatkan pidato dia. Karena memang bidang saya. Saya di suruh

ngomong apa saja bisa, karena saya generalist dan terlatih. Dan memang itu

talenta saya, jadi harus saling menghargai.

Saya tidak akan membeli sesuatu tanpa izin dari suami saya. Begitu pula

dengan suami saya. Kita jujur apaadanya, jika menolak sesuatu dengan alasan

yang jelas dan rasional. Dan saya tidak pernah menyesali hidup dan keputusan

saya. Suami saya bukan termaksud laki-laki yang mengengkang. Bahkan saya

katakan, S1, S2, dan S3 saya itu suami saya yang punya andil yang sangat besar.

Saya tidak bisa melihat potensi diri saya yang selalu ingin belajar tetapi suami

saya melihat itu. Dia ngepush (mendorong) terus dan tidak pernah berhenti,

bahkan dia menargetkan, mamah umur 50 tahun harus professor. Dan saya jalani

dengan ikhlas dan saya nikmati sekali.

Apa yang patut dibanggakan oleh orang Betawi?

Jawab:

Rasa tawadhu terhadap suami dan orangtua. Itu perempuan Betawi banget.

Takut dengan suami dan orangtua. Dan dia gak mau nerima tamu kalau suaminya

gak ada. Itu agama banget, itu yang saya banggakan dari orang Betawi. Banyak

malunya. Seperti halnya masalah uang, dia malu. Ada orang kan yang serakah,

uang kita adalah uang kita uang suami adalah uang kita. Saya tidak pernah seperti

Page 104: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

itu. Memang benar sih, tapi jangan lupa loh, kalau gak ada suami kita, kan belum

tentu kita sampai sekarang punya jabatan dan semacamnya.

Selain itu hal yang dibanggakan dalam bentuk fisik yaitu baju Betawi juga

cantik, ornament-ornamen Betawi sangat mudah, komunikatif, dan humoris.

Keindahan di Betawi ada. Seperti ujung tombak, abang none itu kan kelihatan

santun tapi cantik, tampan dan beretika.

Bagaimana pandangan ibu terhadap perempuan Betawi saat ini yang merasa

dirinya terlalu terpinggirkan?

Jawab:

Saya seratus persen gak yakin dan tidak terlalu setuju bahwa perempuan

Betawi termarginalisasikan, sekarang banyak ko politisi-politisi orang Betawi. Di

Partai P3 ada kak Lena, ibu Siti Nurbaya, hanya saja orang tidak tahu. Cuma

karena mereka tidak mengekspos diri untuk pluralisnya, dan untuk kebaikannya

juga. Tapi menurut saya tidak semuanya terpinggirkan. Walaupun memang pasti

masih ada yang seperti itu (terpinggirkan) di daerah tertentu. Lalu bagamana sih

caranya? nah makanya mulai dari kita. Kalau bukan kita siapa lagi yang mau

majuin. Apalagi mahasiswa, membuat kegiatan di tempat komunitas-komunitas

Betawi yang terpinggirkan. Kumpul, diolah potensinya, baik dalam segi kuliner

ataupun kerajinan. Saya pernah datang ke Condet, jangan kita bawa potensi kita

kesana kemudian kita diterima, “aduh kayanya gue gak bisa dah”, maka mereka

akan merasa makin miskin, makin termarginalkan, makin gak punya apa-apa.

Tapi kalau “eh anda ini loh, bisa bikin emping dan sebagainya” itu kan potensi

dia.

Page 105: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Ketika dia bangga dengan potensinya kita masukin pelan-pelan dengan

potensi luar kita. Gadget, berfikiran lebih luas, mau sekolah lagi. Jadi jangan

pernah memasuki ranah seseorang kalau kita juga gak mendalami ranah itu

sendiri. Angkat dulu dianya, baru kita masuk, jadi seakan-akan dia merasa kita

membantu dia, padahal enggak. Justru dia yang membantu kita tapi kita juga

membantu dia dengan cara seperti itu. Ada sebuah kebanggaan, bagaimana dia

bisa bangga dengan dirinya sendiri. Membangkitkan inner capital dari seseorang

itu.

Apa saran Ibu Sylvi untuk perempuan Betawi agar bisa lebih maju dengan

mengangkat identitas Betawi?

Jawab:

Bagi mereka yang sudah maju, mereka harusnya tidak boleh malu

mengidentifikasikan dirinya sebagai orang Betawi. Karena dia bisa menjadi

contoh dan teladan buat semua. Dan bagi mereka yang belum maju, ayo open

mind, ayo egaliternya dikemukakan, ayo kita yang udah maju ajak yang belum

maju. Yang belum maju, mau untuk maju kemudian kita angkat. Musti ada take

and give dalam kita menuntut orang untuk baik, ada take and give nya. Itu harus

dikemukakan dan disampaikan apalagi sebagai mahasiswa, tunjukan lah identitas

betawi dan tunjukan juga bahwa kita juga tidak kampungan. Seperti berpakaian.

Jangan menunjukan kesan norak. Boleh norak tapi norak dengan ke sesuaian.

Sesuai dengan baju warna Betawi yang bentrok warnanya tapi cantik dan pas. Jadi

tunjukan bahwa kita juga punya intelektual, kita juga punya suatu yang

dibanggakan. Jangan berhenti sama diri sendiri tapi terus. Dan harus ada

kepedulian serta empati dalam diri kita.

Page 106: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Apa saran ibu dalam berkomunikasi di depan umum dengan menjunjung

identitas Betawi?

Jawab:

Orang Betawi dikenal dengan pantunnya, di pembuka kata dan di akhir

bisa disisipkan pantun. Kemudian bisa diselipkan satu kata dengan anekdot dari

tokoh Betawi dengan bahasa Betawi pada saat kita pidato. Jangan malu. Seperti

contohnya “kalau kata ridwan saidi nih, lu jangan kacang lupa ama kulitnya

dong”. Kata-kata itu kan perlu kita sipir, Itu kan yang biasa diungkapkan oleh

orang Betawi. Terus bisa juga dengan menyanyi lagu Betawi walaupun satu bait

atau dua bait, agar orang tahu, oh iya bu Sylvi professor tapi tahu ya akar

budayanya. Gak meninggalkan akar budayanya.

Page 107: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Nama : Ibu Poppy, Ibu Maharani, dan Ibu Cucu

Status : Dewan Pertimbangan Organisasi Persatuan Wanita Betawi

Tanggal : 10 Mei 2017, di kediaman Ibu Poppy

1. Seperti apa gaya komunikasi Ibu Sylvi di PWB?

Ibu Sylviana adalah seorang wanita Betawi muda yang aktif. Dia pernah

mengikuti ajang abang none Jakarta pula. Waktu dia jadi Sekertaris Umum PWB

menggantikan ibu Hj Ida Nurul, dia masih menjabat sebagai PNS di DKI Jakarta.

Nah kebetulan, karena dia anak muda, jadi dia bisa ngikutin kemauan orang-orang

tua, sopan, ape kemauan kite die turutin, tapi diarahkan menurut mekanisme

jaman sekarang. Pada saat itu, yang peduli sama PWB masih dikit, nah salah satu

pemudi yang peduli ya Ibu Sylvi dan kebetulan orangnye mao bergaul ame

orangtua. Dia yang mengarahkan kite bikin ADART (Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga) PWB.

Die selalu ngehormatin kite, dan selalu nyediain waktu buat kite walaupun die

sebagai kepala dinas pendidikan. Jadi die selalu siap bantu kite, dan setiap ada

acara organisasi beliau selalu ikut serta dalam membantu memberikan pemikiran-

pemikiran ke kite tapi dengan seizin kite juga, karena kite terlalu sibuk dengan

macam-macam urusan, misalkan ada masalah, beliau yang selalu meluruskan.

Kami pribadi melihat beliau sosok yang apresiatif terhadap organisasi PWB, PWB

merasa cinta dengan dia, terlebih saat itu beliau lebih muda. Pada saat berdirinya

PWB, beberapa tokoh pemuda-pemudi Betawi termasuk Ibu Sylvi, Ibu Rosyana,

dan beberapa mahasiswa Betawilah yang mencetuskan Perkumpulan Wanita

Betawi.

Page 108: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Ibu Sylvi yang mengatur keseluruhannya, tetapi terlebih dahulu bertanya apa

nih kemauan para orangtua, kita tinggal bilang ke dia, kita mau nya ini, itu, nanti

dia yang ngatur. Komunikasi dia dengan orangtua cukup bagus karena memang

kita mendapatkan pendidikan Betawi gak ada anak muda yang songong songong

dengan orangtua. Termasuk Ibu Sylvi. Cara bicra Ibu Sylvi sopan sekali, karena

itu memang adat Betawi. Hampir semua yang muda ke yang tua pasti santun.

2. Bagaimana cara komunikasi Ibu Sylvi dalam memberikan instruksi kepada

anggota PWB?

Beliau tidak pernah memberi instruksi kepada yang lebih tua, pada saat

pembagian organisasi. Tapi lebih tepatnya beliau nanya, apa kemauan orangtua,

kemudian kita sampaikan, baru beliau tulis baru dirundingkan kembali. Dalam hal

organisasi kan hubungannya bukan birokasi, tetapi persaudaraan. Jadi tidak ada

istilah bawahan atau atasan pada saat itu. Kami sungguh mengagumi beliau,

karena ternyata ada wanita betawi seperti beliau. Pada saat dibentuknya PWB, Ibu

Sylvi satu perjuangan dengan bu Rose.

3. Bagaimana sosok Ibu Sylvi dalam menyelesaikan suatu konflik?

Alhamdulillah konflik PWB tidak ada yang menonjol. Biasanya bisa

diselesaikan secara kekeluargaan. Lagi pula kalau ada konflik itu tidak sampai

terdengar ke bu Sylvi. Jadi bu Sylvi tidak tahu ada konflik di PWB, karena

memang tidak ada sampai besar konfliknya. Dan tidak sampai melanggar

ADART. Kalau sampai seperti itu baru kita rundingkan dengan bu Sylvi.

Biasanya dirundingkan dengan cara kekeluargaan.

Page 109: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

4. Apa sisi Betawi yang terlihat dalam diri beliau?

Karena dia orangnya agamis, apa yang disampaikannya di muka umum, dia

selalu sampaikan apa yang ada menurut hadits, dan qur’an. Pada saat solat tepat

waktu, dan cinta budaya Betawi sehingga dia selalu ingin melestarikannya.

5. Apa saja sifat kebetawian yang ada pada diri Ibu Sylviana?

Santun sama orangtua, anak laki dan perempuan betawi diajarkan wajib

santun kepada siapapun. Punya etika, memang culture betawi seperti itu. Santun

terhadap orangtua, kalau dari rumah kita sudah belajar santun, keluar dengan

teman atau atasan, tentu tidak terlepas dari sikap santunnya.

6. Bagaimana cara Ibu Sylvi dalam mengangkat perpektif Betawi?

Dalam kegiatan di luar kegiatan kantor dinas, dia selalu mengenakan pakaian

Betawi, kebaya. Karena dia adalah none jakarta, dan ikut mengajak untuk

memakai batik Betawi baik di kantor atau di kalangan teman-temannya

7. Seperti apa cara Ibu Sylvi dalam memotivasikan anggotanya di PWB, baik

kepada yang muda atau yang tua?

Saya kira caranya cukup bijak, seperti “ibu-ibu, bagaimana kalau untuk ide

saya begini-begini, setuju tidak? Nanti dibikin point-point nya”. Dengan

mengajak berbuat hal positf dan tidak ada pilih kasih. Beliau memang mendapat

pendidikan dari ibu bapaknya cerdas, ibu Ani Kemal bercerita bahwa dulu ia ikut

partai sendiri belajar politik dari ayahnya Ibu Sylvi, karena ayah beliau pertama

kali langsung jadi ketua partai.

Page 110: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

8. Apa pesan yang ingin disampaikan dari PWB untuk perempuan Betawi di

luar?

Kemukakan jati diri sendiri. Apakah ayah atau ibu kita Betawi? Kemukakan

bahwa kita ada kebetawiannya, baik dari ayah atau ibu. Jangan maalu untuk jadi

perempuan Betawi. Bukan salah ya anak Betawi kegiatannya sembahyang dan

mengaji. Mungkin masyarakat Betawi itu boleh dibilang tidak gigih. Karena untuk

mencapai sesuatu kita tidak pernah susah banget. Karena segala sesuatu, dari lahir

sudah ada, mau apa aja disini sudah lebih dulu ada. Jadi sulit juga memotivasi

seperti orang seberang. Karena sudah serba ada di Jakarta, karena ini ibu kota. Itu

mungkin kelebihan dan kekurangannya. Kita tetap kalau orangtua kita

menganjurkan sekolah setinggi-tingginya hanya untuk yang berpolitik, kita masih

belum melangkah jauh, hanya yang ingin saja. Tetapi kita dukung.

Untuk perempuan Betawi asli mah orangnya santun dan malu, walaupun

orangnya blak-blakan. Artinya masih terkontrol bicaranya. Kalau yang segi

bicaranya sudah agak kasar biasanya itu sudah Betawi campuran. Karena kan

memang budaya dari sana nya seperti itu. Walaupun menurut kita nyablak, tetapi

menurut mereka biasa. Dan memang mereka mendidik anak-anak mereka

dialeknya seperti itu. Rata rata yang Betawi asli dari Jakarta, sedangkan yang

nyablak di luar jakarta.

Yang membedakan perempuan Betawi dengan perempuan dari daerah lain

adalah santunnya. Kalau kita bahasa pun berbeda, antara kita dengan orangtua,

teman, anak. Kaya mantu dengan mertua berbeda. Kaya kita kalu dipanggil

orangtua, pasti jawabannye “labaik”. Tapi kalau dipanggil dengan teman sejawat

jawabannya “ada apa de?” nyebutnya juga beda. Mertua ke menantu nyebutnye

Page 111: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

“nona mantu”, dari mantu ke mertua nyebutnye “babe mantu” itu santunnya

Betawi. Mungkin ada perbedaan antara suami dan istrinya tetapi tetap dengan

melihat statusnya apa. Dia suami atau istri.

Seperti kalau suami mau jalan kerja, tetep kita anter dia sampe depan,

nyuci mobil kite temenin di depan, tetapi ikhlas bukan karena ingin di puji. Suami

marah-marah juga kita diem saja, nanti kalau udah selesai baru kite jelaskan. Dan

kite rumah tangga gak keluar. Gak kite buka aib suami atau rumah tangga.

Apapun kejelekannya, tetapi yang kite kasih tau ye Cuma kebaikannya. Dan satu

keistimewaan Betawi, ratu tidak boleh meninggalkan istana tanpa seizin suami.

Mengetahui

Hj. Poppy Petra Lumbun

Ketua Umum PWB

Page 112: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Nama : Sysi

Status : Staf Ibu Sylviana Murni di Kwarda Jakarta

Tanggal : 27 April 2017 di Kwarda Jakarta (Menteng)

1. Seperti apa gaya komunikasi Ibu Sylvi ketika sedang menjalankan

tugasnya?

Ibu Sylvi merupakan sosok pemimpin sekaligus sosok ibu yang cerdas,

bertanggung jawab, pemimpin yang berinisiatif dan memberikan sebuah wawasan

dan ide-ide yang segar, di pramuka itu beliau luar biasa dan banyak banget

pendapat-pendapat beliau dalam hal kegiatan dan inovasi terbaru, kalau dalam

pramuka ada pembentukan karakter, bagaimana sih cara membentuk dan

menyikapinya, bahan-bahannya apa saja, beliaulah yang memberikan dan

menemukan inovasi tersebut. Contohnya, sebelumnya ada acara KMD (Khusus

Mahir Dasar sebagai pembina pramuka) biasanya acaranya itu di indoor (dalam

ruangan), dan outdoornya untuk simulasi kegiatan. Kalau seperti itu kan kita

berfikir membutuhkan sebuah ruagan yang luas kalau untuk outdoor, karena

disana pesertanya untuk menjadi seorang pembina, dan bagaimana sih cara

kegiatan itu bisa menyegarkan, gak hanya metode ceramah, atau itu-itu aja, kalau

pramuka harus keren, gembira dan asik. Beliau meminta tempatnya di Setu

Babakan dulu, nah banyak yang berfikir setu babakan kan Cuma tempat wisata,

Cuma ada danau dan sempit ruangannya, dan indoor juga susah ruangannya, dan

outdoor pun juga perlu tempat luas seperti bumi perkemahan, seperti kegiatan

untuk camping dan semacamnya, nah dari situ imbul pertanyaan “emang bisa?”.

Nah disitu bu Sylvi mengangkat inovasi tersebut. Akhirnya beliau meminta untuk

ditempatkan acara tersebut di Setu Babakan. Nah dari situ Setu Babakan disulap

Page 113: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

abis-abisan. Dari situ orang yang menyinyir dan ragu dengan Setu Babakan yang

dinilai sempit dan susah untuk camping dan upacara, Ibu Sylvi bertindak, karena

Ibu Sylvi mempunyai SKTD dukungan dan bawahan yang solid dan punya

hubungan baik, alhamdulillah terbantu, sehingga tempatnya diperbaiki, tanahnya

diratakan dan dibuat serapih mungkin, sehingga orang-orang tidak menyangka

bahwa Setu Babakan bisa juga digunakan untuk kemah, dan bukan hanya sekedar

kemah. Dari situlah salah satu inovasi yang Ibu Sylvi berikan. Khusus Mahir

Dasarnya tidak hanya diberikan materi tetapi juga kita dapat semua lokal

wisatanya, membantu prodak produk dari budaya Betawi dengan cara membeli

salah satu kuliner atau khas Betawi yang ada di sekitar Setu Babakan. Pada saat

itu peserta ada 450 pembina dan alhamdulillah semua lancar. Kan biasanya orang

berfikir kalau outdoor harus di lapangan yang luas bisa di ragunan atau cibubur,

tapi disini kita tidak pernah berfikir bahwa ternyata tempatnya juga ada di Setu

Babakan dengan menyulap tempat tersebut menjadi lebih rapih. Beliau minta

tolong kepada bina raga, dan lain-lain. Dari situ orang-orang memandang bahwa

Ibu Sylvi sangat bagus, yang tadinya orang ragu dan menyinyir tempat tersebut

seakan menilai tidka mungkin, tetapi kini Ibu Sylvi sangat hebat dan cerdas.

2. Bagaimana Ibu Sylvi berkomunikasi ke anggotanya dan ke masyarakat

luar? Bagaimana gaya komunikasinya?

Ibu Sylvi orangnya sangat santun dan humoris juga. Apalagi dengan gaya

bahasa Betawinya beliau, tetapi walaupun humoris, beliau tetap tidak

menyimpang tetapi lebih tepatnya mendidik dan kita merasa tehibur. Ada saja

kelucuan beliau untuk berbicara. Saya selalu seneng kalau beliau ngomong kok

Page 114: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

kita kaya semangat lagi. Ada motivasi dalam hal tutur kata resebut. Sangat

menghidupkan suasana.

3. Bagaimana cara komunikasi Ibu Sylvi dalam menyelesaikan konflik dalam

organisasi?

Beliau orangnya pintar dalam membawa suasana, cerdas, bekerja keras,

bertanggung jawab, kalau menyelesaikan sesuatu di bicarakan secara diplomasi.

Beliau itu segala sesuatu selalu bernegosiasi dan dirundingkan. Ketika ada

masalah ditanya sampai kepada anggota/stafnya yang paling bawah. Jadi beliau

akan mencari info, seperti tabayyun dalam agama. Jadi, kalau ada iformasi yang

kurang enak di beliau, beliau akan mencari info dan tidak langsung percarya, jadi

dia akan menanyakan ke sumber-sumber yang mana.

4. Bagaimana cara komunikasi Ibu Sylvi dalam memerintahkan anggotanya?

Tegas dan dia selalu memberikan waktu. Jadi jangka panjangnya harus sekian

ya selesai. Kita bekerja harus cerdas, selalu motto ibu seperti itu, jadi bisa

menempatkan suasana.

5. Apa ciri khas dari Ibu Sylvi sebagai perempuan Betawi ketika memberikan

instruksi?

Seperti kalimat, “Siy, minta tolong ya” atau “harus selesai segera, pokoknya

jangan belok loh” . itu ciri khas Ibu Sylvi, memberi istruksi dengan gaya humoris.

Seperti ketika beliau sedang ada acara, dan memperkenalkan stafnya, seperti “ini

staf saya sisy, tapi dia sudah punya anak dua loh, awas ya jangan deket-deket”

jadi gaya komunikasi beliau humoris, agak ceplas-ceplos tapi unik. Pokoknya

bikin orang tertawa. Ada saatnya beliau tegas juga.

Page 115: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

6. Ketika Ibu Sylvi sedang memimpin jalannya rapat, adakah dari gaya

komunikasinya yang menunjukkan bahwa ibu mengangkat perempuan

Betawi?

Beliau selalu membicarakan motto beliau untuk bekerja kita harus cerdas dan

menjalankan dengan hati. Jadi kalau sudah menjalankan dengan hati, insyaAllah

beban yang ada akan terasa ringan. Kan yang mengucapkan Ibu Sylvi sendiri

sebagai sosok perempuan, kalau perempuan kan kalau bekerja, apalagi yang sudah

berumah tangga akan terbagi-bagi. Tapi beliau mengerjakan dengan ikhlas dan

beban berat akan terasa ringan. Kita positifnya ke situ terus.

7. Apakah Ibu Sylvi termasuk orang yang tidak mengekang anggotanya?

Ibu biasanya sesuai job desk, jadi kalau mau mempekerjakan, tidak diluar dari

takaran dari pekerjaan tersebut. Jadi beliau selalu bisa memilah.

8. Adakah dari gaya komunikasi Ibu Sylvi dalam mengangkat identitas

perempuan Betawi?

Biasanya, sih ada, tapi kalau face to face, beliau akan lebih cenderung

membaca psikologis kita. Misalkan jika saya sudah mulai tidak fokus, pasti beliau

menyangka. “Wah pasti ada urusan rumah tangga nih. Namanya kan kalau sudah

berumah tangga pasti ada yang berbeda cara fokusnya. Jadi Kerja kita memang

harus profesional, tapi beliau selalu mengingatkan “Si, kamu fokus walaupun ada

urusan rumah tangga berat, jadi seorang istri atau perempuan kalau mau maju ke

depan, suami harus ikhlas” akhirnya beliau menceritakan tentang keluarga beliau,

yang pada intinya adalah suami harus ikhlas, karena segala sesuatu istri harus

dengan ridho suami. Istri bisa maju ke depan karena dukungan suami. Jadi saya

selalu menganggap, bisa romantis dan menjalankan hubungan rumah tangga yang

Page 116: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

baik padahal beliau kan orangnya sibuk. Jadi saya ada motiasi tersebut. Karena

tidak semua perempuan bisa profesional dalam bekerja, apalagi sudah mempunyai

anak, jadi agak sulit dalam membatasi waktu. Beliau selalu menasihati seperti itu

ketika sedang face to face atau solat berjamaah. Jadi itu yang mengangkat beliau.

Beliau bukan hanya sebagai seorang pemimpin tetapi juga sebagai ibu kita sendiri.

9. Apa ciri khas dari bu sylvi sendiri yang menunjukan beliau Betawi

banget?

Dari humoris beliau ketika sedang bercanda atau ngebanyol. Dan dari cara

berbicara beliau yang nyablak tapi masih positif dari cara bicaranya. Dan juga

cara jalan beliau. Kalau orang Jawa kan cara jalannya agak kemayu, kalau beliau

sigap, tegas dan kalau bahasa Betawi bilang “gladak-gluduk” gitu ya, tapi beliau

terarah. Terlihat kalau beliau orang Betawi tulen. Dan kalau dari penampilan

beliau selalu rapih. Dan sering memakai baju Betawi.

10. Dalam pekerjaan, apakah beliau membawa masalah rumah?

Tidak pernah, karena beliau selalu profesional, kecuali saat face to face atau

diluar pekerjaan. Mungkin ada sedikit tukar fikiran. Jadi disitu selalu ada motivasi

dari beliau, bahwa kita sebagai perempuan juga bisa mengatasi semuanya. Beliau

kalau di rumah pakaiannya santai saja, berbeda dengan di publik figure. Kalau di

luar pekerjaan, beliau memang rada santai, dan lebih humoris. Bahasanya pun

lebih santai. Cuma beliau tidak seperti ibu-ibu pada umumnya yang suka

bergosip. Beliau lebih tabayyun, jadi ketika beliau memang mendengar berita

tentang anggotanya, beliau akan terlebih dahulu mencari informasi dari sumber

lain. Dalam berkomunikasi beliau menggunkan tubuh dan ekspresi saat berbicara,

tetapi bukan berarti beliau lebih sering menggunakan bahasa verbal. Beliau juga

Page 117: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

sangat seimbang dalam bekerja, talk more, do more! Berbicara banyak, bekerja

pun banyak. Makanya luar biasa ada orang Betawi yang seperti beliau.

11. Apa saran untuk perempuan Indonesia agar tidak dikatakan terbelakang?

Seperti yang dikatakan bu sylvi, kita harus ikhlas dan tegas, memang kita

senang dikatakan cantik, tapi apabila kita memiliki berbagai prestasi itu jauh lebih

menyenangkan, kalau kita dibilang “cantik”, sesungguhnya hidup itu keras, kalau

hanya memiliki wajah cantik, tetapi tidak ada modal atau prestasi akan sulit. Jadi

kita harus banyak potensi untuk menggali sendiri.

Mengetahui

Desy Dwi Sugianti, S. Pd

Staf TU Kwarda DKI Jakarta

Page 118: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Bersama Ibu Sylviana Murni di kantor Kwarda DKI Jakarta

Page 119: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Bersama Ibu Sylviana Murni Bersama kak Shandy (anak pertama)

Ibu Sylviana Murni

Bersama para anggota Persatuan Wanita Betawi

Page 120: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Bersama Ibu Poppy Dewan Bersama Ibu Sysi staff Ibu Sylviana

Pertimbangan Persatuan Wanita Betawi Murni di Kwarda DKI Jakarta

Bersama ka Syntia asisten pribadi Bersama Babeh Ridwan Saidi

Ibu Sylviana Murni Sejarahwan Betawi

Page 121: GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BETAWI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36945/1/AIDA... · senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.

Bersama Abang Rachmad, Jurnalist Betawi

Bersama Abang Bachtiar Budayawan Betawi