Ggn Belajar New

9
1 BAB 1 PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu proses yang melibatkan berbagai sistem dan fungsi di dalam otak, seperti sistem integrasi motorik-sensorik, fungsi kognitif termasuk konseptualisasi, dan juga fungsi bahasa. Adanya gangguan dari sistem dan fungsi tersebut membuat seorang anak mengalami kesulitan belajar dan tentunya berdampak terhadap kualitas hidupnya di kemudian hari. 1,2 Kesulitan belajar merupakan masalah kesehatan mental yang utama pada anak dan remaja. Kondisi ini membuat anak sulit mencapai prestasi akademik yang diharapkan, dan dapat menimbulkan perasaan tidak percaya diri sehingga prestasi sekolah bertambah buruk. Angka kejadian kesulitan belajar bervariasi di antara negara dan kota besar di dunia. Di Amerika Serikat dilaporkan 6%–10% anak usia sekolah mengalami kesulitan belajar. Di Indonesia belum ditemukan angka yang pasti, begitu pula di Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia. 3 Istilah kesulitan belajar sendiri mempunyai berbagai definisi namun umumnya menekankan pengertian kesenjangan antara potensi dengan kemampuan akademik yang berhasil dicapai anak tanpa disertai gangguan fisik seperti gangguan fungsi pendengaran, gangguan fungsi penglihatan, disabilitas motorik, dan retardasi mental. 3,4,5 Potensi anak ditentukan berdasarkan usia kronologis anak, kematangan fungsi intelektual, dan juga kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan anak seusianya. 5

Transcript of Ggn Belajar New

Page 1: Ggn Belajar New

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Belajar merupakan suatu proses yang melibatkan berbagai sistem dan fungsi di dalam otak, seperti sistem integrasi motorik-sensorik, fungsi kognitif termasuk konseptualisasi, dan juga fungsi bahasa. Adanya gangguan dari sistem dan fungsi tersebut membuat seorang anak mengalami kesulitan belajar dan tentunya berdampak terhadap kualitas hidupnya di kemudian hari.1,2

Kesulitan belajar merupakan masalah kesehatan mental yang utama pada anak dan remaja. Kondisi ini membuat anak sulit mencapai prestasi akademik yang diharapkan, dan dapat menimbulkan perasaan tidak percaya diri sehingga prestasi sekolah bertambah buruk. Angka kejadian kesulitan belajar bervariasi di antara negara dan kota besar di dunia. Di Amerika Serikat dilaporkan 6%–10% anak usia sekolah mengalami kesulitan belajar. Di Indonesia belum ditemukan angka yang pasti, begitu pula di Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia.3

Istilah kesulitan belajar sendiri mempunyai berbagai definisi namun umumnya menekankan pengertian kesenjangan antara potensi dengan kemampuan akademik yang berhasil dicapai anak tanpa disertai gangguan fisik seperti gangguan fungsi pendengaran, gangguan fungsi penglihatan, disabilitas motorik, dan retardasi mental.3,4,5 Potensi anak ditentukan berdasarkan usia kronologis anak, kematangan fungsi intelektual, dan juga kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan anak seusianya.5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Kesulitan Belajar (school difficulty): Anak dianggap memiliki kesulitan belajar apabila mereka harus mengulang kelas atau membutuhkan pendidikan khusus.6

Page 2: Ggn Belajar New

2

McCormick berpendapat bahwa anak dianggap memiliki kesulitan belajar apabila jawabannya ya (untuk salah satu atau keduanya) dalam pertanyaan berikut1.

1. Untuk anak berusia 5–17 tahun yang mengikuti pelajaran khusus: “Apakah anak mengikuti pelajaran khusus atau membutuhkan bantuan khusus di sekolah karena ketidakmampuan menerima pelajaran atau disebabkan adanya masalah kesehatan?”

2. “Apakah anak tersebut pernah mengulang kelas karena alasan apapun?.”

2.2. Manifestasi Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar di sekolah bermanifestasi sebagai berikut: 6

• Gangguan fungsi visual motor • Gangguan persepsi• Kesulitan membaca dan mengeja • Kesulitan berhitung, merupakan tanda yang cukup sensitif untuk menilai

adanya gangguan kesulitan belajar• Kesulitan Bahasa• Gangguan tingkah laku

2.3. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kesulitan Belajar

Beberapa faktor yang erat hubungannya dengan timbulnya kesulitan belajar adalah:6,7,8

• Faktor perinatal• Lingkar • Usia • Jenis • Pendidikan orang • Status sosial • Usia kehamilan •

2.4. TIPE GANGGUAN BELAJAR 9

a) Disleksia atau kesulitan membaca (dan sebagai akibatnya anak juga kesulitan menulis) adalah gangguan belajar tersering. Umumnya anak dengan disleksia kesulitan memenggal kata (memecah suatu kata menjadi suku-suku kata) dan mengenali bunyi yang tepat dari kombinasi huruf

Page 3: Ggn Belajar New

3

tertentu. Akibatnya, anak seperti membaca terbalik-balik (misal: “pesawat” dibaca “eswapat,” “matahari” dibaca “atmarahi”)

b) Disgrafia adalah kesulitan berekspresi dalam bentuk tulisan, termasuk kesulitan dalam membuat tulisan tangan, mengeja, dan mengorganisasikan pikiran.

c) Diskalkulia adalah kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep matematika mendasar, (misal jumlah, nilai, dan waktu), menghafal angka-angka (misal tanggal), mengorganisasikan angka, dan memahami sistem penomoran.

d) Gangguan bahasa reseptif juga dapat menyebabkan gangguan belajar. 

e) Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD) dahulu dianggap sebagai salah satu bentuk gangguan belajar. Saat ini anggapan tersebut sudah ditinggalkan. Walaupun anak GPPH sulit duduk diam di kelas, sebagian besar dapat belajar secara normal terutama bila GPPH sudah mendapat terapi yang memadai.

2.5. PENANGANAN 9,10

a) Disleksia

-Teknik pengajaran khusus. Ini dapat termasuk membantu anak belajar melalui pengalaman multisensori dan dengan memberikan umpan balik langsung untuk memperkuat kemampuan anak untuk mengenali kata-kata.

-Modifikasi kelas. Sebagai contoh, guru dapat memberikan siswa dengan disleksia waktu ekstra untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memberikan tes direkam yang memungkinkan anak untuk mendengar pertanyaan bukan membacanya.

-Gunakan teknologi. Anak-anak dengan disleksia dapat mengambil manfaat dari mendengarkan buku pada tape atau menggunakan program pengolah kata dengan fitur untuk koreksi ejaan.

b) Disgrafia

-Alat khusus. Guru dapat menawarkan ujian lisan, memberikan pencatat, dan / atau memungkinkan anak untuk laporan video daripada mereka menulis.

Page 4: Ggn Belajar New

4

-Gunakan teknologi. Seorang anak dengan disgrafia dapat diajarkan untuk menggunakan program pengolah kata atau perekam audio daripada menulis dengan tangan.

-Cara lain untuk mengurangi kebutuhan untuk menulis. Guru dapat memberikan catatan, garis, dan lembar studi dicetak.

c) Diskalkulia

-Teknik visual. Sebagai contoh, guru dapat menggambar masalah kata dan menunjukkan siswa bagaimana menggunakan pensil warna untuk membedakan bagian dari kalkulasi.

-Penggunaan alat bantu memori. Sajak dan musik adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk membantu anak mengingat konsep-konsep matematika.

-Gunakan komputer. Seorang anak dengan dyscalculia dapat menggunakan komputer untuk latihan dan praktek.

d) Gangguan bahasa reseptif

-Orangtua dan lingkungan terdekat memegang peranan penting dalam perkembangan bicara dan bahasa seorang anak. Kosakata anak berbanding lurus dengan jumlah kata yang didengarnya pada masa kritikal perkembangan bicaranya. Hal-hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengoptimalkan perkembangan bicara dan bahasa anak antara lain:

-Rajin berbicara dan berkomunikasi dengan anak, dimulai pada masa bayi. Kapanpun, di manapun Anda berada bersama anak Anda, katakanlah apa yang sedang terjadi, apa yang sedang Anda lakukan, dan sebutkan nama benda-benda yang ditemui. Walau bayi yang sangat muda belum bisa berbicara, kata-kata yang didengarnya akan menjadi bekal dalam perkembangan bicara dan bahasanya!

-Membacakan cerita adalah cara yang baik untuk meningkatkan kosakata anak. Bayi dan anak kecil biasanya tertarik pada cerita yang bersajak. Sembari membaca, anak dapat diajak menunjuk gambar dan menyebut nama benda yang ditunjuk.

e) Perawatan lain

-Seorang anak dengan ketidakmampuan belajar harus berjuang keras dengan harga diri yang rendah, frustrasi, dan masalah lainnya. Profesional kesehatan

Page 5: Ggn Belajar New

5

mental dapat membantu anak memahami perasaan ini, mengembangkan alat mengatasi, dan membangun hubungan yang sehat.

-Anak-anak dengan ketidakmampuan belajar kadang-kadang memiliki kondisi lain seperti ADHD. Kondisi ini memerlukan perawatan mereka sendiri, yang dapat dilakukan dengan terapi dan obat-obatan.

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Harrison PL, Flanagan DP. Contemporary intellectual assessment: theories, tests, and issues. New York: Guilford Press; 2005. h.579.

2. Lerner, Janet W. Learning disabilities: theories, diagnosis, and teaching strategies. Boston: Houghton Mifflin; 2000.

Page 6: Ggn Belajar New

6

3. Child Development Institute. About learning disabilities [Internet]. Orange, CA: Child Development Institute; 2008 [cited 2010 Dec 2]. Didapat dari: http://www.childdevelopmentinfo.com/learning/learning_disabilities.shtml.

4. Mosby’s Medical Dictionary, 8th edition. © 2009, Elsevier.

5. Selekman J. Learning disabilities: a diagnosis ignored by nurses. Pediatr Nurs 2002; 28:630 – 2

6. McCormick MC, Gortmaker SL, Sobol AM. Very low birth weight children: behavior problems and school difficulty in a national sample. J Pediatr 1990; 117:687-93.

7. Leonard CH, Clyman RI, Piecuch RE. Effect of medical and social risk factors on outcome of prematurity and very low birth weight. J Pediatr 1990; 116:620-6.

8. Hack M, Breslau N, Waissman B. Effect of very low birth weight and subnormal head size on cognitive abilities at school age. N Engl J Med 1991; 325:231-7.

9. Ikatan Kedokteran Anak Indonesia. Kesulitan belajar. Didapat dari http://idai.or.id/public-articles/klinik/keluhan-anak/kesulitan-belajar.html.

10. Eunice Kenedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development. Treatments for Learning Dissability. Didapat dari : http://www.nichd.nih.gov/health/topics/learning/conditioninfo/pages/treatment.aspx#f6.