Global war on teror

17
02/12/13 Komentar https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 1/17 Mainstream Media Indonesia 2 jam yang lalu GLOBAL WAR ON TEROR Dunia adalah sebuah tempat yang sangat berbeda pada 10 September 2001, ketika Donald Rumsfeld berjalan menuju podium untuk membacakan pidato pertamanya sebagai Menteri Pertahanan dibawah pemerintahan George W. Bush. Isi pidatonya seperti menampar institusinya sendiri, ia mengeluarkan maklumat “perang”....perang terhadap Pentagon. Petikan pidatonya sebagai berikut; “topik hari ini adalah musuh yang melancarkan ancaman serius bagi pertahanan Amerika Serikat. Musuh ini adalah salah satu benteng terakhir dari perencanaan terpusat. Ia di perintah oleh rencana-rencana lima tahun yang mendikte. Dari sebuah ibukota, ia berusaha memaksakan kehendaknya ke seluruh zona waktu, benua, samudera dan lainnnya. ....mungkin anda mengira musuh ini adalah bekas Uni Sovyet, namun musuh ini telah musnah. Lawan- lawan kita sekarang lebih tidak kelihatan dan tidak bersikap kepala batu. Mungkin anda semua berpikir bahwa saya sedang berbicara tentang salah satu diktator tua di dunia. Namun masa-masa kejayaan mereka sudah berlalu dan mereka tidak dapat menyaingi kekuatan dan ukuran musuh ini. Musuh ini lebih dekat dengan rumah kita. Ia adalah birokrasi Pentagon. ...mungkin anda bertanya, bagaimana bisa seorang menteri pertahanan menyerang Pentagon didepan para anggotanya. Saya tidak ingin menyerang Pentagon, saya ingin

Transcript of Global war on teror

Page 1: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 1/17

Mainstream Media Indonesia

2 jam yang lalu

GLOBAL WAR ON TEROR

Dunia adalah sebuah tempat yang

sangat berbeda pada 10 September

2001, ketika Donald Rumsfeld

berjalan menuju podium untuk

membacakan pidato pertamanya

sebagai Menteri Pertahanan dibawah

pemerintahan George W. Bush. Isi

pidatonya seperti menampar

institusinya sendiri, ia mengeluarkan

maklumat “perang”....perang

terhadap Pentagon. Petikan pidatonya

sebagai berikut;

“topik hari ini adalah musuh yang

melancarkan ancaman serius bagi

pertahanan Amerika Serikat. Musuh

ini adalah salah satu benteng

terakhir dari perencanaan terpusat.

Ia di perintah oleh rencana-rencana

lima tahun yang mendikte. Dari

sebuah ibukota, ia berusaha

memaksakan kehendaknya ke seluruh

zona waktu, benua, samudera dan

lainnnya.

....mungkin anda mengira musuh ini

adalah bekas Uni Sovyet, namun

musuh ini telah musnah. Lawan-

lawan kita sekarang lebih tidak

kelihatan dan tidak bersikap kepala

batu. Mungkin anda semua berpikir

bahwa saya sedang berbicara tentang

salah satu diktator tua di dunia.

Namun masa-masa kejayaan mereka

sudah berlalu dan mereka tidak

dapat menyaingi kekuatan dan

ukuran musuh ini. Musuh ini lebih

dekat dengan rumah kita. Ia adalah

birokrasi Pentagon.

...mungkin anda bertanya, bagaimana

bisa seorang menteri pertahanan

menyerang Pentagon didepan para

anggotanya. Saya tidak ingin

menyerang Pentagon, saya ingin

Page 2: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 2/17

membebaskannya. Kita perlu

menyelamatkannya dari dirinya

sendiri.”

Keesokan paginya Pentagon benar-

benar diserang. Serangan yang

familiar dikenal dengan sebutan

Tragedi 9/11. Pidato Rumsfeld sendiri

bukan tanpa alasan, ia menyarankan

perubahan besar-besaran dalam tata

kelola Pentagon, menggantikan

birokrasi Departemen Pertahanan

lama dengan model baru yang

berdasarkan sektor swasta. Hari itu

Rumsfeld mengumumkan sebuah

inisiatif penting untuk memperlancar

penggunaan sektor swasta untuk

berjuang dalam peperangan yang

dihadapi Amerika Serikat, dan

memprediksikan bahwa inisiatifnya

itu akan menghadapi perlawanan

sengit.

Salah satu dari mereka (sektor

swasta), yang paling awal menerima

telepon dari pemerintah AS untuk

bergabung dalam ‘perang global

terhadap teror’ yang akan dijalankan

berdasarkan doktrin Rumsfeld adalah

sebuah perusahaan yang tidak begitu

dikenal yang beroperasi dari sebuah

kamp fasilitas pelatihan militer

swasta di dekat rawa-rawa Great

Dismal Swamp di negara bagian

Carolina Utara . Nama perusahaan itu

adalah “BLACKWATER USA”.

PRINCE’S FAMILY

Rumah megah itu beralamat di 1057

South Shore Drive, Holland, Michigan.

Itulah kediaman Erik Prince, pendiri

Blackwater. Di Holland, Michigan,

keluarga Prince bagaikan keluarga

kerajaan. Dan ayah Erik, Edgar Prince

adalah rajanya. Sebagaimana

kompleks Blackwater di Moyock,

Carolina Utara adalah daerah

kekuasaan pribadi Erik Prince, desa

kecil Holland yang sederhana namun

menarik itu adalah milik ayahnya.

Edgar mempekerjakan hampir ¼ dari

Page 3: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 3/17

penduduk kota tersebut. Ia

membentuk institusi-institusinya,

merencanakan dan membiayai pusat

kota, dan menjadi salah satu

penyandang dana terbesar bagi

kedua universitas di sana.

Keberadaan dan peninggalan pasca

kematiannya yang mendadak masih

meresap di kota itu.

Erik Prince, owner Blackwater

Jika ada satu pelajaran berharga yang

dipertimbangkan Edgar Prince untuk

diwariskan kepada anak-anaknya, itu

adalah bagaimana membangun dan

memelihara sebuah kelompok usaha

besar yang didasari nilai-nilai Kristen

yang tegas, politik sayap kanan, dan

ekonomi pasar bebas. Pada saat

ayahnya meninggal, Erik Prince

sedang bertugas sebagai pasukan

Navy SEAL dibeberapa wilayah seperti

Bosnia, Haiti dan Timur Tengah. Erik

mengagumi ayahnya dan berusaha

mengikuti jejak ayahnya sejak ia

masih anak-anak. Dalam

membawakan dirinya, Erik Prince

mengadopsi sikap dibelakang layar

seperti ayahnya (tak bermain politik

terbuka, dan memilih uang mereka

yang berperan), berikut kecintaannya

pada tujuan-tujuan religius sayap

kanan, namun dengan sebuah

perbedaan. Erik adalah penganut

Katolik Roma, banyak orang yang

menganggap Erik mengikuti agama

ayahnya, namun ia berpindah

menjadi Katolik Roma.

Belajar dari pendanaan ayahnya

dalam mendukung tujuan-tujuan

ajaran Kristen Protestan sayap kanan.

Prince kemudian menjadi donatur

utama bagi organisasi-organisasi

Katolik ekstrem. Pada tahun 1999 , ia

mendonasikan $25,000 untuk Catholic

Answer, sebuah organisasi Katolik

fundamentalis yang berlokasi di San

Diego, California. Namun kegiatan

amal Erik Prince tidak hanya terbatas

pada tujuan-tujuan Katolik. Keluarga

Prince juga memiliki keterilobatan

Page 4: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 4/17

yang mendalam di Council for

National Policy (CNP) yang amat

tertutup. The New York Times

menyebut CNP sebagai organisasi

yang tidak begitu dikenal namun

memiliki keanggotaan beratus-ratus

orang konservatif paling berkuasa

yang melakukan pertemuan rahasia

tiga kali dalam setahun di lokasi yang

tidak pernah diketahui umum.

Pertemuan itu membahas strategi

yang dapat “menyetir negara ke arah

kanan”. Dewan ini terbentuk pada

tahun 1981 oleh pendeta Tim LaHaye,

salah satu pendiri gerakan Kristen

sayap kanan modern di AS, serta

penulis novel tentang hari kiamat,

Left Behind. Idenya adalah untuk

membangun sebuah alternatif bagi

Kristen konservatif untuk menandingi

Council on Foreign Relation (CFR)

yang dianggap terlalu liberal oleh

LaHaye.

Selain dukungannya kepada

organisasi Katolik ekstrem, Prince juga

memberikan kontribusi besar

terhadap tujuan-tujuan Kristen

Evangelis yang didukung oleh kedua

orang tuanya dulu. Termasuk donasi

besar untuk sekolah dan uinversitas

Protestan. Prince juga mendanai

salah organisasi misionaris terbesar

di dunia yaitu Haggai Institute di

Atlanta, Georgia.

Seiring meneruskan tradisi keluarga

Prince dalam mendukung gerakan

sayap kanan Kristen, kerajaan

Blackwaternya secara mantap

berkembang di Great Dismal Swamp,

Carolina Utara. Tidak jelas secepat

apa perusahaan ini akan berkembang,

hingga tragedi 9/11 yang akan

mendorong Erik Prince menjadi

pemimpin salah satu pasukan

pasukan paling kuat di dunia.

Dengan menggunakan prinsip dan

uang ayahnya Erik membangun

pasukan yang akan bertempur di

garis depan perang global, perang

yang sebagian besar terjadi di

Page 5: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 5/17

negara-negara Muslim yang

didefinisikan seorang presiden

Evangelis yang dibantu Prince masuk

ke Gedung Putih sebagai "PERANG

SALIB”.

Erik Prince bergabung dengan Tim 8

SEAL, US Navy melalui sekolah

kandidat perwira pada tahun 1992.

Selama masa empat tahunnya

bersama di Tim 8 SEAL, di Norfolk,

Virginia, ia bertemu dengan sebagian

besar orang yang membantunya

membangun Blackwater. Di sana ia

bertemu dengan Al Clark yang

mengepalai program pelatihan

tekhnis untuk unit tersebut. Dari

pembicaraan yang berkelanjutan

antara Prince dengan mentornya

itulah yang menjadi cikal bakal

Blackwater. Blackwater lahir tidak

lama setelah militer berada diantara

gebrakan proses privatisasi secara

massal yang diprakarsai pada masa

Dick Cheney menjabat sebagai

menteri pertahanan sejak tahun 1989

hingga 1993 dibawah pemerintahan

George Bush Sr. Idenya sejalan

dengan usulan Rumsfeld, yaitu

menggunakan sektor swasta dalam

perang yang dilakoni Amerika. Sektor

swasta (selanjutnya disebut

perusahaan kontraktor) ini

digunanakan untuk membebaskan

pasukan agar mereka bisa

berkonsentrasi dengan peperangan

dan kontraktor sipil akan menangani

logistik dan administrasi.

Sejak pasukan AS mulai menyiapkan

Operation Iraqi Freedom, pihak

Pentagon telah mengikutsertakan

para kontraktor swasta sebagai

bagian tak terpisahkan dari

keseluruhan operasi mereka. Bahkan

pada saat pemerintah AS sedang

melakukan presentasinya di hadapan

publik untuk menggalang diplomasi,

dibalik pintu-pintu tertutup di

Halliburton (salah satu perusahaan

kontraktor) sedang diadakan

Page 6: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 6/17

pembekalan bagi operasi terbesarnya

dalam sejarah. Ketika konvoi lapis

baja AS memasuk Baghdad pada

Maret 2003 mereka membawa tentara

swasta terbesar yang pernah dikirim

ke medan perang. Pada akhir masa

jabatan Rumsfeld diperkirakan ada

100.000 personil kontraktor swasta

yang berada di Iraq. Sebuah rasio

yang hampir mendekati satu banding

satu dengan tentara –tentara aktif AS.

Iraq salah satu lumbung laba

Blackwater

Perang melawan teror dan

pendudukan Iraq telah melahirkan

puluhan perusahaan. Namun hanya

beberapa yang mengalami

perkembangan, ketenaran,

keuntungan yang melesat cepat

seperti yang dialami Blackwater.

Dalam waktu kurang dari satu

dekade, perusahaan ini bangkit dan

menjadi semacam tentara sewaan

bagi usaha pemerinta Bush dalam

‘perang melawan teror’. Pada tahun

2007, Blackwater telah memiliki lebih

dari 23.000 orang tentara swasta yang

berada disembilan negara, termasuk

di Amerika Serikat. Perusahaan ini

juga mengembangkan database yang

terdiri dari 21.000 nama pasukan

khusus, tentara, dan agen-agen

penegak hukum yang telah pensiun

yang dapat dipanggil oleh

perusahaan dengan cepat.

Blackwater memiliki armada perang

pribadi yang terdiri dari lebih dari 20

pesawat, termasuk helikopter

bersenapan mesin, dan divisi pesawat

pengintai. Kantor pusat seluas

hampir 6.000 meter persegi di

Moyock, Carolina Utara, adalah

fasilitas militer swasta terbesar di

dunia. Di sana dilatih ribuan agen

federal dan penegak hukum lokal

setiap tahunnya, disamping pasukan-

pasukan dari negara-negara asing

yang bersahabat.

Perusahaan ini juga mengoperasikan

Page 7: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 7/17

divisi intelijennya sendiri, dan

dipimpin oleh para eksekutif

seniornya yang merupakan mantan

pejabat militer dan intelijen

pemerintah. Blackwater juga telah

membangun fasilitas-fasilitas baru di

California (Blacwater West) dan

Illinois (Blackwater North), serta

sebuah hutan belantara fasilitas

pelatihan di Filiphina. Blackwater

memiliki nilai kontrak sebesar

$500,000,000 dengan pemerintah.

Dan jumlah itu tidak termasuk dana

‘hitam’ untuk operasi-operasi agen

intelijen AS atau korporasi-korporasi/

individu-individu swasta dan

pemerintah asing. Seperti yang

diobservasi oleh seorang anggota

Kongres AS, “dalam konteks militer,

Blackwater dapat menggulingkan

banyak pemerintahan dunia.”

Blackwater adalah pasukan swasta

dan dikuasai oleh satu orang : Erik

Prince. Seorang megajutawan sayap

kanan Kristen radikal. Yang pernah

membiayai bukan hanya kampanye-

kampanye presiden Bush, tetapi juga

agenda lebih luas dari kelompok

Kristen kanan. Blackwater telah

menjelma menjadi salah satu

batalion paling efektif dalam

peperangan Rumsfeld di Pentagon,

dan Prince berbicara dengan berani

mengenai peranan perusahaannya

dalam memainkan transformasi

radikal di tubuh militer AS. Mungkin

sinyal yang paling jelas menunjukkan

bahwa transformasi seperti itu telah

mulai berjalan ketika Gedung Putih

memberi kontrak pekerjaan

melindungi para pejabat paling

senior Amerika kepada Blackwater

pada awal 2003.

CIA KLIEN PERTAMA

Salah satu pemain kunci dalam

mendapatkan kontrak Blackwater

adalah A.B. ‘buzzy’ Krongard, Direktur

Eksekutif CIA, orang nomor tiga di

Page 8: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 8/17

badan itu. Krongard yang ditunjuk ke

posisi tersebut pada Maret 2001

memiliki latar belakang yang tak

lazim sebagai hantu, menghabiskan

sebagaian besar masa dewasanya

sebagai bankir investasi.

Tidak jelas sebenarnya koneksi yang

terjalin antara Prince dan Krongard.

Dalam sebuah wawancara telepon

singkat, Krongard mengaku familier

dengan Prince. Apa pun keterlibatan

Krongard, CIA-lah yang memberikan

Blackwater kontrak pertamanya pada

April 2002. Krongard mengunjungi

Kabul dan mengatakan ia menyadari

bahwa pangkalan CIA baru di sana

sangat kekurangan tenaga keamanan.

Blackwater menerima kontrak enam

bulan tanpa penawaran sejumlah

$5,400,000 untuk menyediakan dua

puluh penjaga keamanan untuk

pangkalan CIA di Kabul. Krongard

mengatakan bahwa penunjukan

kontrak itu berdasarkan apa yang

ditawarkan oleh Blackwater dan

bukan karena koneksinya dengan

Prince. Blackwater menerima kontrak

itu, karena merekalah orang-orang

pertama yang sanggup mengirimkan

personel ke sana.

BADAI KATRINA BENCANA YANG

MENGUNTUNGKAN.

Ambisi-ambisi Blackwater tidak hanya

terbatas pada perang-perang

internasional. Pasukan-pasukannya

mengalahkan banyak lembaga federal

untuk berangkat ke New Orleans

setelah Badai Katrina menghantam

pada tahun 2005. Ratusan tentara

bayaran berperalatan lengkap

sebagian bahkan baru kembali dari

Iraq menyebar di daerah yang baru

terkena bencana. Dalam waktu

seminggu mereka secara resmi

dikontrak oleh Departement of

Homeland Security untuk beroperasi

di teluk AS. Departemen federal

tersebut harus membayar Blackwater

sebesar $950/tentara/hari. Dalam

Page 9: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 9/17

waktu kurang dari setahun,

perusahaan itu telah memperoleh

penghasilan lebih dari $70.000.000

dari kontrak-kontrak Federal yang

berhubungan dengan Badai Katrina

(sekitar $243.000/hari).

Blackwater menganggap Katrina

sebagai kesempatan besar dan

secepatnya memulai proses

pengajuan surat izin untuk

mengontrakkan pasukannya kepada

pemerintah-pemerintah lokal di

kelima puluh negara bagian. Namun

para kritikus menilai bahwa

pengiriman pasukan Blackwater

dalam lingkup domestik merupakan

sebuah preseden buruk yang dapat

merusak demokrasi AS.

MERAUP LABA DI IRAQI FREEDOM

Ketika L. Paul Bremer, utusan Bush

pada tahun pertama pendudukan

menantang bahaya di Baghdad untuk

melaksanakan agenda Bush Ia

dilindungi oleh Blackwater. Seperti

halnya para duta besar AS

selanjutnya di sana.

Sangat kontras perbedaan antara

tentara-tentara aktif yang

mendapatkan gaji rendah

dibandingkan dengan para tentara

Blackwater yang menerima gaji jutaan

Dollar. Standar gaji bagi profesional

pengawal keamanan pribadi di Irak

sebelumnya berkisar $300/orang/hari

seperti yang dilansir majalah Fortune.

Begitu Blackwater memulai

perekrutan untuk proyek pertamanya

melindungi Paul Bremer, tarifnya

melonjak menjadi $600 perhari.

Selanjutnya perusahaan-perusahaan

swasta ini sebagian besar tidak dapat

dimintai akuntabilitasnya kepada

para pembayar pajak AS, yang

notabene dari merekalah perusahaan-

perusahaan itu menjadi sumber

keuntungan.

Sementara pasukan keamanan swasta

makin berkembang di Iraq dengan

skala yang belum pernah terjadi

Page 10: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 10/17

sebelumnya, hal terakhir yang

dilakukan Paul Bremer sebelum

bersembunyi untuk menghindari

tugasnya di Baghdad pada tanggal 28

Juni 2004 adalah, mengeluarkan

keputusan yang dikenal sebagai

”Order 17”, yang isinya “memberikan

kekebalan bagi para tentara bayaran

di Iraq dari tuntutan pengadilan”.

Hal itu merupakan langkah penting

dalam kebijakan-kebijakan (dan

ketidakbijakan) dalam pendudukan di

Iraq, sesuatu yang memberi semangat

kepada pasukan swasta. Ketika

tentara-tentara AS diajukan ke

pengadilan dengan tuduhan

“kejahatan perang”, Pentagon belum

memberlakukan standar yang sama

bagi pasukan swastanya. Hal ini

menjadi sorotan di AS dalam sebuah

dengar pendapat luar biasa tentang

para tentara bayaran di Iraq yang

berlangsung di Kongres AS pada juni

2006.

Paul Bremer dalam kawalan personil

Blackwater

Dalam dengar pendapat itu,

Blackwater (mewakili kontraktor

swasta lainnya) secara terbuka

menyatakan bahwa pasukan-

pasukannya berada diatas hukum.

Meskipun perusahaan itu menentang

usaha-usaha untuk membuat para

tentara swasta mereka tunduk pada

Uniform Code of Military Justice

(UCMJ)- dari Pentagon. Mereka

bersikeras bahwa mereka orang sipil.

Blackwater juga mengatakan

kekebalan mereka dari proses

pengadilan sipil di AS, dengan

mengatakan bahwa pasukan mereka

merupakan bagian dari total force

(kekuatan militer penuh) Amerika

Serikat. Blackwater berargumentasi

jika pengadilan-pengadilan AS

mengizinkan perusahaan itu dituntut

untuk dituntut atas pembunuhan

terhadap orang-orang tak bersalah

oleh para pekerjanya hal tersebut

dapat menjadi ancaman bagi

Page 11: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 11/17

kekuatan tempur bangsa.

Dua tahun sebelum imunitas tentara

swasta di Iraq menjadi sorotan

Kongres AS, tepatnya pada Mei

2004, Blackwater diam-diam

mencatatkan sebuah divisi baru,

Greystone Limited, di kantor pusat

Pemberian Kontrak pemerintah AS.

Greysotne sendiri didaftarkan di luar

negeri, di negara kepulauan Karibia,

Barbados. Perusahaan ini menjadi

‘wujud korporasi bebas pajak’

sebagaimana diklasifikasikan oleh

pemerintah AS.

Literatur promosi Greysotne

menawarkan “Tim-Tim Pertempuran

Yang Pro Aktif” yang dapat disewa

untuk menjawab kebutuhan akan

keamanan bagi klien-klien di luar

negeri. Perusahaan juga menawarkan

berbagai jenis pelayanan pelatihan,

termasuk operasi ofensif dan defensif

untuk kelompok kecil. Greystone juga

mengklaim bahwa menyokong dan

melatih tenaga kerjanya yang

dihimpun dari para mantan

profesional dari berbagai kesatuan

khusus, pertahanan, intelijen, dan

berbagai penegak hukum yang siap

dikirim ke seluruh dunia dengan

segera. Negara-negara yang diklaim

Greystone sebagai tempat

perekrutannya adalah; Filiphina, Cile,

Nepal, Kolombia, Equador, El Salvador,

Honduras, Panama, dan Peru. Di

negara tersebut kebanyakan angkatan

bersenjatanya memiliki catatan HAM

yang perlu dipertanyakan.

Antusias untuk melebarkan sayap

bisnisnya dan meningkatkan

keuntungan, perusahaan itu dengan

cepat meyebarluaskan berita bahwa

mereka mencari mantan Pasukan

Khusus berkualifikasi tinggi untuk

dikirim ke Iraq. Perusahaan

menawarkan kandidat yang

berkualifikasi tersebut dengan gaji

yang membuat gaji pokok militer dan

gaji dari hampir semua jenis

pekerjaan terlihat sangat kecil.

Page 12: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 12/17

Seorang kontraktor yang bekerja

untuk Blackwater mendapatkan

penghasilan sekitar $600 hingga $800

per hari, bahkan dalam beberapa

kasus malah lebih dari itu. Plus

kontrak-kontrak jangka pendek yang

ditawarkan perusahaan selama dua

bulan, berarti sejumlah kekayaan

kecil dapat dikumpulkan dengan

cepat dalam hitungan jumlah hari

yang jelas. Dalam banyak kasus, para

kontraktor dapat memperpanjang

kontrak mereka jika mereka

menginginkannya. Juga ada

keringanan pajak yang ditawarkan

bagi para calon tentara bayaran.

Privatisasi pendudukan juga

menawarkan kesempatan bagi banyak

pemggemar perang, pensiunan dari

kedinasan mereka yang mandek

dalam kejemuan rutinitas sehari-hari,

untuk kembali ke masa kejayaan

mereka di medan perang di bawah

spanduk yang mengusung tema

perlawanan internasional atas

terorisme.

Di Iraq, sebagian tentara bayaran

Blackwater merupakan rekrutan dari

Cile yang beberapa diantara mereka

dilatih dan bertugas dibawah rezim

Augusto Pinochet.

NEO CRUSADER ?

Yang sangat menakutkan mengenai

peran Blackwater dalam perang yang

dilabel “perang salib” oleh presiden

Bush ini adalah para eksekutif

perusahaan yang memiliki dedikasi

terhadap agenda supremasi-Kristen.

Erik Prince dan keluarganya selama

ini menyediakan pendanaan yang

melimpah bagi peperangan sayap

kanan religius terhadap sekularisme

dan untuk memperluas kehadiran

agama Kristen di dalam lingkup

publik.

Prince adalah sahabat dekat dan

penolong bagi sebagian ekstrimis

Kristen di AS, seperti mantan

konspirator Watergate Chuck C.

Page 13: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 13/17

Colson yang kemudian menjadi

penasehat presiden Bush, dan

pelopor ‘penjara berbasis iman’ ,serta

pemimpin Kristen konservatif, Gary

Bauer, salah seorang penanda tangan

awal ‘Pernyataan Prinsip-Prinsip’ dari

PNAC.

Beberapa eksekutif Blackwater bahkan

membanggakan keanggotaan mereka

dalam Sovereign Military Order of

Malta, sebuah kelompok milisi Kristen

yang dibentuk pada abad kesebelas

sebelum Perang Salib pertama,

dengan misi melindungi daerah-

daerah yang telah direbut oleh para

tentara Salib dari kaum Muslim. Ordo

ini membanggakan diri sebagai

subjek berdaulat dalam hukum

internasional, dengan undang-undang

dasar, paspor, perangko-perangko,

dan institusi publiknya sendiri, serta

hubungan diplomatis dengan 94

negara. Pemberian kontrak operasi-

operasi militer Amerika Serikat di

negara-negara Muslim dan

masyarakat sekuler kepada neo-

crusader ini menambah ketakutan

terbesar banyak negara Arab dan

para penentang perang yang

dicanangkan pemerintahan Bush.

FALLUJAH MENGABARKAN.

Jam 09.30 pagi, Iring-iringan dua jip

Pajero itu memasuki Fallujah pada

tanggal 31 Maret 2004. Membawa

empat orang Amerika. Para gerilyawan

dan mujahidin Iraq telah menanti

mereka. Pagi itu situasi kota Fallujah

berbeda dari hari biasanya, setelah

sekelompok pemuda meledakkan bom,

menyebabkan jalanan kosong serta

toko-toko tutup. Sejak iringan

kendaraan warga Amerika tersebut

memasuki batas kota, mereka telah

mengundang perhatian. Mengendarai

kendaraan yang dikenal sebagai

‘magnet peluru’ dan memamerkan

kacamata hitam model wraparound,

plus gaya rambut ala Tom Cruise.

Beberapa saat setelah mereka

Page 14: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 14/17

memasuki Fallujah, mereka dihadang

pemeriksaan kendaraan. Saat

kendaraan-kendaraan itu berhenti,

sebuah granat dilemparkan ke arah

samping jip. Disusul rententan bunyi

senjata mesin. Selanjutnya petaka

menghinggapi keempat orang

tersebut. Kerumunan massa yang

jumlahnya lebih dari tiga ratus orang

merangsek mendekati kendaraan-

kendaraan yang telah rusak dengan

penumpang yang cedera di

dalamnya . Sementara pelaku

penyerangan telah meninggalkan

lokasi kejadian. Tak butuh waktu

lama, jip-jip itu pun tenggelam

dalam kobaran api dan tubuh-tubuh

hangus orang Amerika ditarik keluar

dan dicabik-cabik oleh para pria dan

anak laki-laki. Kerumunan massa lalu

menggantung tubuh hangus itu di

jembatan di atas Sungai Eufrat

selama berjam-jam membentuk citra

dan ikon seram yang ditayangkan

layar kaca di seluruh dunia.

Amuk massa warga kota Fallujah

terhadap empat personil Blackwater

Nun jauh di Washington, dalam

pidato disebuah jamuan makan

malam, presiden Bush mengingatkan,

“bahwa gerombolan pembunuh ini

berusaha menggoyahkan kita, Amerika

tidak akan pernah terintimidasi oleh

para bajingan dan pembunuh. Kita

akan secara agresif untuk menyerang

para teroris di Iraq. Kita akan

mengalahkan mereka di sana

sehingga kita tidak perlu melawan

mereka di dalam negara kita

sendiri. ” Publik Amerika keesokan

harinya disuguhkan berita tentang

pembunuhan itu. Somalia kemudian

sering disebut-sebut kembali,

merujuk insiden jatuhnya dua

helikopter Black Hawk, membunuh

belasan tentara Amerika dan

menyeret sebagian dari mereka

melalui jalan-jalan kota. Peristiwa itu

pun mendorong dipercepatnya

penarikan mundur pasukan Amerika

Page 15: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 15/17

keluar dari Somalia. Tapi tidak

seperti di sana, para pria yang

dibunuh di Fallujah bukan anggota

militer AS. Mereka juga bukan warga

sipil seperti yang diberitakan media.

Mereka adalah tentara sipil yang

terlatih yang dikirim ke Iraq secara

rahasia oleh sebuah perusahaan

tentara bayaran yang bermarkas di

belantara negara bagian Carolina

Utara. Namanya Blackwater USA.

Sebagaian besar masyarakat dunia

pertama kali mendengar tentang

perusahaan militer swasta setelah

kejadian penyerangan terhadap

empat tentara Blackwater di Fallujah,

Iraq pada 31 Maret 2004.

Pembunuhan mengerikan yang

dilakukan oleh sekumpulan massa.

Kejadian itu menandai perubahan

arah peperangan dan meledaknya

perlawanan penduduk Iraq. Pada

masa itu (dan kini) banyak laporan

media yang menyebut kekuatan

bayangan ini sebagai ‘para kontraktor

sipil’ atau ‘para pekerja asing bagi

rekonstruksi’, seolah olah mereka

para insinyur, pekerja konstruksi,

pekerja kemanusiaan atau spesialis

air. Terminologi tentara bayaran’

hampir tidak pernah digunakan

untuk menggambarkan mereka. Hal

itu bukan kebetulan belaka. Itu

adalah bagian dari upaya pencitraan

yang sangat canggih, yang diatur rapi

oleh industri tentara bayaran itu

sendiri, dan dengan cepat dirangkul

oleh para pembuat kebijakan,

birokrat, dan para petinggi pengambil

keputusan di Wahington serta

ibukota negara-negara Barat

lainnnya.

Mereka yang tewas di Fallujah adalah

mitra terbesar Washington dalam

koalisi di Iraq. Yang jumlahnya lebih

besar daripada jumlah pasukan

Inggris yang dikirim. Namun

sebagian besar masyarakat dunia tak

sedikit pun mengetahui keberadaan

mereka di sana. Serangan tersebut

Page 16: Global war on teror

02/12/13 Komentar

https://m.facebook.com/mamendo.id/posts/601755923195232 16/17

menyebabkan Blackwater diposisikan

sebagai pemegang peranan penting

yang dapat mempengaruhi peraturan-

peraturan yang akan mengawasi (atau

tidak) perkembangan cepat industri

ini.

Blackwater menjadi pemimpin baru.

Tiga bulan kemudian, perusahaan ini

diberi salah satu kontrak pengadaan

keamanan paling berharga dari

pemerintah AS: memberikan

perlindungan kepada para diplomat

dan fasilitas-fasilitas AS. Pemberitaan

yang sangat gencar mengenai

tewasnya empat tentara swasta dari

perusahaan ini terbukti merupakan

pemicu yang membawa Blackwater

pada tahun-tahun berikutnya makin

menikmati gurihnya bisnis perang

sekaligus menuai pertentangan

bahkan oleh warga di negeri asalnya

sendiri.

(Blackwater telah berganti nama

menjadi "Xe" sejak Februari 2009,

kemudian berganti nama lagi menjadi

"Academi" sejak Desember 2011)

Dikutip dari BLACKWATER:

MEMBONGKAR KETERLIBATAN

TENTARA BAYARAN DALAM INVASI

MILITER AMERIKA SERIKAT,

(terjemahan). Jeremy Scahill, 2010

Sumber: https://m.facebook.com/notes/mengenal-secret-societies/blackwater-menabur-bala-menuai-

laba/470128003017831/?refid=18

#02