Globalisasi MINGGU KE-7

7
Pendahuluan Akhir tahun 1990-an, banyak dari para politikus, jurnalis, pebisnis, dan para investor yang percaya bahwa ekonomi tengah mengalami perubahan struktur secara fundamental. Perubahan ini dipicu oleh globalisasi dan revolusi dibidang teknologi dan komunikasi (ICT). Dasar dari pendapat ini sudah jelas. Ekonomi mengalami perubahan dari pebisnis dan pelaku ekonomi telah berhasil memanfaatkan tren ekonomi dengan baik dan berjalan terus-menerus berusaha menampilkan yang terbaik untuk mengalahkan pesaing pasar. Bukti yang memperkuat pendapat ini juga telah ada, yakni pasar mengalami perkembangan sangat pesat didukung oleh ICT dan perusahaan ‘doctom’. Di Amerika Serikat, pertumbuhan produktivitas dan perekonomian juga berkembang pesat. Berdasarkan pemilihan pendapat di Amerika pada bulan Maret tahun 2000, sebanyak 57% beranggapan bahwa ekonomi dunia telah mengalami perubahan yang berbeda dari era ‘ekonomi industri’ dan memasuki era baru. Namun, penelitian mengenai dampak dari ekonomi baru ini, masih sangatlah sedikit khususnya bagi penelitian diluar Amerika Serikat. Sehingga hal ini membuat definisi dari konsep tersebut masih semu. Cohen (2000) menyatakan bahwa, sebenarnya telah banyak sebutan yang diperkenalkan untuk mengenali fenomena ekonomi baru ini, diantaranya adalah ‘e-economy’, a ‘network economy’, an ‘information society’, dan sebagainya. Semua penyebutan ini memiliki ciri tersendiri untuk menekankan bagaimana masing-masing dari pencipta sebutan tersebut, mendefinisikan fenomena ekonomi baru. Namun, masing-mmasing dari sebutan di atas sangat rentan untuk di salah artikan. Sehingga, digunakanlah sebutan ‘ekonomi baru’ untuk menjelaskan tentang fenomena perubahan ekonomi dunia. Definisi Ekonomi Baru Seperti yang telah di paparkan di atas, definisi atas konsep ekonomi baru itu merujuk pada tren yang berkembang luas

description

Tugas Globalisasi, mengenai ekonomi baru yang berlangsung dewasa ini...

Transcript of Globalisasi MINGGU KE-7

Page 1: Globalisasi MINGGU KE-7

Pendahuluan

Akhir tahun 1990-an, banyak dari para politikus, jurnalis, pebisnis, dan para investor yang percaya bahwa ekonomi tengah mengalami perubahan struktur secara fundamental. Perubahan ini dipicu oleh globalisasi dan revolusi dibidang teknologi dan komunikasi (ICT). Dasar dari pendapat ini sudah jelas. Ekonomi mengalami perubahan dari pebisnis dan pelaku ekonomi telah berhasil memanfaatkan tren ekonomi dengan baik dan berjalan terus-menerus berusaha menampilkan yang terbaik untuk mengalahkan pesaing pasar. Bukti yang memperkuat pendapat ini juga telah ada, yakni pasar mengalami perkembangan sangat pesat didukung oleh ICT dan perusahaan ‘doctom’. Di Amerika Serikat, pertumbuhan produktivitas dan perekonomian juga berkembang pesat. Berdasarkan pemilihan pendapat di Amerika pada bulan Maret tahun 2000, sebanyak 57% beranggapan bahwa ekonomi dunia telah mengalami perubahan yang berbeda dari era ‘ekonomi industri’ dan memasuki era baru. Namun, penelitian mengenai dampak dari ekonomi baru ini, masih sangatlah sedikit khususnya bagi penelitian diluar Amerika Serikat. Sehingga hal ini membuat definisi dari konsep tersebut masih semu. Cohen (2000) menyatakan bahwa, sebenarnya telah banyak sebutan yang diperkenalkan untuk mengenali fenomena ekonomi baru ini, diantaranya adalah ‘e-economy’, a ‘network economy’, an ‘information society’, dan sebagainya. Semua penyebutan ini memiliki ciri tersendiri untuk menekankan bagaimana masing-masing dari pencipta sebutan tersebut, mendefinisikan fenomena ekonomi baru. Namun, masing-mmasing dari sebutan di atas sangat rentan untuk di salah artikan. Sehingga, digunakanlah sebutan ‘ekonomi baru’ untuk menjelaskan tentang fenomena perubahan ekonomi dunia.

Definisi Ekonomi Baru

Seperti yang telah di paparkan di atas, definisi atas konsep ekonomi baru itu merujuk pada tren yang berkembang luas dalam konteks ekonomi. Ekonomi baru merupakan konsep yang diciptakan oleh pebisnis, dan para investor. Globalisasi ekonomi, menjadi acuan pertama yang dikaluarkan untuk memnguatkan pendefinisian konsep ekonomi baru. Contohnya tentu sederhana, jatuhnya era sosialis dan berganti dengan kapitalisme membuat ekonomi dunia mengalami perubahan drastis. Pasar diperkenalkan dan arus modal di deregulasi. Investasi dan pasar internasional mengalami perkembangan besar dan mengambil peranan lebih besar di setiap kebijakan di hampir seluruh negara dari 15-20 tahun yang lalu. Tren kedua yang mampu memperkuat konsep lahirnya ekonomi baru adalah, revolusi dibidang teknologi dan komunikasi. Perkembangan pesat pada bidang perlengkapan ICT dan software, serta turunnya harga dari barang-barang IT tersebut menambah kekuatan perkembangan IT dalam mendukung produksi industri di pasar. Revolusi ICT telah dimulai sejak ditemukannya transistor pada tahun 1940-an.

Terdapat tiga faktor yang membuktikan bahwa konsep ‘ekonomi baru’ dapat di justifikasi sebagai sebutan yang sah untuk menggambarkan perekonomian yang mengalami perubahan di akhir tahun 1990-an. Pertama, terobosan teknologi terjadi pada pertengahan tahun 1990-an, ketika perusahaan semikonduktor mulai menggeser waktu produksinya, dari sebelumnya siklus produksi tiga tahun menjadi hanya dua tahun. Kedua, akibat persebaran informasi tentang internet membuat jaringan komputer aktif dan meluas serta berkembang

Page 2: Globalisasi MINGGU KE-7

pesat. Inilah yang menyebabkan kemunculan pasar global pertama dan merupakan link yang mampu mempersatukan seluruh pebisnis dan pelaku ekonomi dari seluruh dunia. Sehingga julukan ‘ekonomi baru’ cocok untuk di jadikan sebutan untuk mengidentifikasi fenomena ini. Berdasarkan hasil survey internet pada tahun 2001 ditemukan, terdapat sebanyak 110 juta host internet diseluruh dunia (Internet Software Consortium, 2001). Pertumuhan jumlah host internet berkembang menjadi luar biasa banyaknya pada Januari 1991 sebanyak 376.000. Ketiga, adalah penggunaan tenaga kerja untuk melakukan kegiatan produksi di Amerika Serikat, meningkat pada pertengahan 1990-an. Dalam konteks pekerja yang bekerja pada perusahaan yang bukan pertanian, pertumbuhan pengeluaran pekerja pertam-nya mengalami pertumbuhan yang pesat yakni dari 1.4% per -tahun sebelum 1995 menjadi 2.5% pada tahun 1995-2000. Menariknya adalah justru industri yang bergerak dalam bidang pelayanan lah yang paling banyak menyumbang pertumbuhan pekerja tersebut. Baily dan Lawrence (2001) dalam debat mereka menyimpulkan bahwa, di Amerika Serikat permintaan kemajuan teknologi dari bidang pelayanan industri membuat berbagai inovasi berkembang pesat, meski dalam skala global, mereka berbondong-bondong menyerukan berbagai inovasi baru demi kemajuan perkambangan industri mereka masing-masing.

Ukuran Ekonomi Baru

    Teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh besar terhadap dunia industri di dunia. Teknologi akses online (internet) digadang-gadang mampu mendongkrak pemasaran seperti harga dan kualitas barang yang bersaing. Perubahan dalam dunia ekonomi bisa diakses dengan sangat mudah dan cepat. Penggunaan teknologi berpengaruh pada pendapatan domestik bruto yang meningkat dan mengalami penurunan harga (karena begitu cepat memproduksi barang, barang yang ada di pasar sangat melimpah sehingga barang tersebut murah). Pengambilan kebijakan, sistem produksi, pekerja (buruh), dan kegiatan ekonomi lainnya berubah drastis akibat ekonomi baru ini. Menurut hasil studi dari koski dan yla rouvinen ekonomi baru di AS mempunyai dampak negatif bagi negaranya seperti tidak seimbangnya neraca perdagangan sehingga mempengaruhi komponen subkontrak produksi luar negeri. Wong juga menjelaskan bahwa ekonomi di asia tidak proporsional (seimbang) dibidang industri global. Tahun 1998 40%  barang elektronik di produksi di asia namun mereka dianggap oleh negara maju belum maju karena mereka hanya mengadopsi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. mengapa? karena negara asia mempunyai tarif (pajak) pendapatan negara yang rendah dibandingkan dengan potensi SDA dan SDM yang ada. Internet telah mengintegrasikan pasar yang ada di dalam dunia. Negara maju dan negara berkembang bisa saling bekerjasama untuk membangun negarannya. Namun kerjasama disini bisa memunculkan ketergantungan yang sangat kuat diantara kedua negara atau lebih.

Page 3: Globalisasi MINGGU KE-7

Dampak Ekonomi Baru

    Peran teknologi informasi dan komunikasi telah menciptakan tata ruang dan ketidaksetaraan pendapatan dalam pembangunan ekonomi. Dampak dari pengetahuan dan pertumbuhan ekonomi menyebabkan perbedaan pendapatan disetiap masing-masing orang.

Pertumbuhan ekonomi

Jalava dan Pohloja melihat bahwa TIK mampu meningkatkan pertumbuhan TIK, penggunaan produksi ICT memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi di negara industry. Penggunaan ICT dua pertiganya mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Jalava dan Pohloja melihat adanya bukti dari kontribusi dan ptoduksi TIK dalam pertumbuhan ekonomi baru di Finlandia. Kontribusi penggunaan TIK telah meningkatkan 0,4 persen dari sektor pasar yang ada di Finlandia. Pada tahun 1990 jumlah 0,3 persen menjadi 0,7 persen diakhir tahun 1990an. Amerika dalam penggunaan ICT maupun TIK tdak mengalami kenaikan dalam produktivitas kerja, tetapi Amerika memiliki indusru jasa yang kompetitif secara global mencari teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas mereka. Inovasi TIK telah didorong oleh penggunaaan dan permintaan dalam industry. Keuntungan ICT merupakan pelengkap dalam organisasi bisnis dan strategi.

Konsentrasi Produksi Geografis

    Penggunaan produksi ICT yang tidak merata pada seluruh dunia. Menurut Kolko terdapat beberapa gaya sentripetal yang dapat menjelaskan masalah ini. Pertama, kebocoran pengetahuan teknologi yang terjadi oleh masing-masing perusahaan, yang membuat jarak antar perusahaan menjadi kecil. Kedua, perusahaan mendapatkan manfaat dari berbagai akses untuk tenaga kerja yang terampil. Lokasi produksi mengalami penuruanan dalam biaya transportasi dan informasi karena kurang penting dalam ekonomi digital global. Keunggullannya yaitu mendapatkan tenaga kerja yang murah.    Data di Amerika Serikat menunjukkan bahwa IT menujukkan konvergensi kerja lebih lambar dibandingkan industru lain. Sehingga mengakibatkan konvergensi mengalami kecenderungan industru menjadi kurang teliti. Keuntungan dari industry IT lebih intensif dalam mempekerjakan lebih banyak pekerja berpendidikan dan tunbuh lebih cepat. Teknologi informasi mempercepat konvergensi, dimana IT bertahan karena lebih menggunakan tenaga kerja yang terampil.

Pendapatan dan kekayaan ketidaksetaraan

Ketimpangan yang terjadi menuduh Teknologi Informasi dan komunikasi sebagai salah satu faktornya.  Wolf melihat fakta di Amerika Serikat pada pendapatan keluarga yang dimulai pada tahun 1947-1998, dan peningkatan pendapatan meningkat sejak akhir tahun 1960an, sedangkan ketidaksetaraan menurun pada pertengahan 1970an. Wolf melihat bahwa terjadinya ketimpangan dikarenakan adanya ketimpangan pendapatan yang berasal dari

Page 4: Globalisasi MINGGU KE-7

investasi peralatan dan serikat pekerja. Ketimpangan muncul karena adanya investasi ICT yang memiliki dampak pada kinerja perekonomian.

Prospek Pengembangan Ekonomi

    Kiblat ekonomi dunia hingga sampai saat ini masih mengarah ke Amerika Serikat.  Mulai tahun 1990 Amerika Serikat telah dianggap sebagai pemimpin ekonomi baru dunia. dalam buku A Nation Transformed by Information menjelaskan bahwa keberhasilan Amerika menjadi lirikan berbagai negara tidak berlangsung begitu saja. Sudah hampir 300 tahun lamanya Amerika mempromosikan dirinya melalui informasi yang didalamnya memperlihatkan faktor-faktor keberhasilan mereka seperi perlindungan hak atas kekayaan intelektual dari pasar domestik dan perusahaan  dukungan pemerintah. Para editor buku  A Nation Transformed by Information menjawab atas dasar peran dan sistem infrastruktur informasi seperti sistem penyiaran, sistem operasi Microsoft, dan sistem komputer. Sistem ini mereka ciptakan untuk memastikan aliran informasi yang tinggi  yang telah mengikuti aliran bisnis sekala global.     Chandler dan Cortada (2000) menyimpulkan bahwa kepemilikan perangkat lunak akan menghantarkan kepada tahap ekonomi yang luas. Industri yang ada di Amerika Serikat dapat dibilang sukses karena industri ini memiliki standar yang tinggi dibandingkan industri lainnya. contoh saja seperti teknologi dan informasi yang digunakan seperti intel dan Microsoft yang memiliki sistem yang digunakan pada tingkat global. Ternyata untuk mendapatkan posisi yang diakui oleh global tidak gampang, diperlukannya modal yang besar serta keahlian khusus untuk memperoleh pengakuan dari global.     Negara Industri sudah mulai mengikuti perilaku yang diciptakan oleh Amerika. Pola yang digunakan adalah penggunaan perangkat lunak untuk mengembangkan ekonomi negara. hal ini juga memberikan dampak terhadap peningkatan pekerja yang lebih ke profesional yang dapat menjadi manajer serta analisis ekonomi (Arora dan Athreye). Kemajuan industri menggunakan perangkat lunak berjalan di wilayah industri India. Terlihat penyebaran pola industri ini dapat meningkatkan produktivitas serta manfaat jangka panjanganya pertumbuhan industralisasi di India.     China memilik industri yang berbeda ketimbang negara India. Industri china lebih dikembangan melalui Information and Communication Technologies (ICT) sehingga kemajuan ini dikatakan sebagai ekonomi baru. Kemajuan ekonomi baru negara China melebihi negara India karena pengalaman yang dimiliki negara China terbilang cukup lama dalam bidang industri.

Kebijakan untuk Ekonomi Baru

Sebelumnya oleh Mentri Keuangan Amerika yaitu Larry Summers menyatakan bahwa ekonomi baru kemudian hanya didasarkan pada kebijakan klasik berupa; barang bekas,investasi, serta pembiaran atas kekuatan pasar yang beroprasi. Namun disamping itu muncul pertanyan mengenai apa yang menjadi selanjutnya? Ekonomi baru kemudian dihadapkan oleh pertimbangan kebijakan akses internet oleh Kiiski dan Pohjola. Lebih lanjut kemudian, Model Teknologi Gompertz memaparkan mengenai pengunaan internet per

Page 5: Globalisasi MINGGU KE-7

kapita pada tahun 1995-2000 dengan salah satu sampelnya yaitu kota OECD. Ditemukan dalam hasilnya bahwa PDB per kapitas dan biaya akses internet mengalami pertumbuhan, dengan kata lain adanya akses internet pada sampel kota OECD menyumbangkan pemasukan terhadap PDB kota OECD tersebut. Namun pada investasi di bidang pendidikan akses internet tidak memiliki pengaruh yang indipenden dikarenakan rendahnya pendidikan terhadap difusi internet itu sendiri. Ditingkat sempel yang lebih besar berupa industri serta berbagai negara berkembang kemudian lebih di signifikasikan kepada pendidikan terutama di tingkat universitas. Mayer berpendapat diperlukan perhatian yang lebih luas sampai dengan kebijakan terhadap pengembangan lembaga/institusi dan derajat-derajat resiko dengan adanya kompetisi, stabilitas, dan penekanan kepada investor minoritas.