Halaman - rsj.babelprov.go.idrsj.babelprov.go.id/sites/default/files/dokumen/bank_data/profil... ·...

105

Transcript of Halaman - rsj.babelprov.go.idrsj.babelprov.go.id/sites/default/files/dokumen/bank_data/profil... ·...

Halaman

KATA PENGANTAR………………………………………………….... i

DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii

DAFTAR TABEL………………………………………………………… v

DAFTAR GAMBAR………………………………………..……………… vii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1

BAB II GAMBARAN UMUM

A. LUAS WILAYAH PROV.KEP.BABEL……………….. . 6

B. KONDISI PENDUDUK………………………………….. 8

C. SEJARAH SINGKAT RSJD PROV.KEP.BABEL ...... 9

D. VISI, MISI,TUJUAN,SASARAN JANGKA

MENENGAH, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ............. 12

E. MOTTO ...................................................................... 15

F. BUDAYA KERJA ........................................................ 16

G. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ................................... 16

BAB III STRUKTUR DAN URAIAN TUGAS

A. DASAR HUKUM ORGANISASI RUMAH SAKIT JIWA

DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG……………………………………………… 19

B. STRUKTUR ORGANISASI RSJD…………………….. 19

C. URAIAN TUGAS (Job Description) ............................. 21

D. SDM RSJD PROV.KEP.BABEL……………………… 45

DAFTAR ISI

BAB IV JENIS PELAYANAN RUMAH SAKIT

A. PELAYANAN INTRAMULAR ...................................... 50

B. PELAYANAN EXTRAMULAR ................................... 51

BAB V SARANA DAN FASILITAS RUMAH SAKIT

A. TANAH ...................................................................... 53

B. JALAN ....................................................................... 53

C. BANGUNAN ............................................................. 53

D. RUMAH DINAS .......................................................... 54

BAB VI TAMPILAN GEDUNG RUMAH SAKIT, JAJARAN

STRUKTURAL DAN KEGIATAN PELAYANAN

A. TAMPILAN DEPAN RUMAH SAKIT ........................... 55

B. JAJARAN STRUKTURAL RUMAH SAKIT ................ 56

C. FOTO-FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN

PELAYANAN RUMAH SAKIT .................................... 58

BAB VII CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (PPK) PELAYANAN

TAHUN 2014

A. CAPAIAN TARGET KINERJA PELAYANAN.............. 71

B. PELAYANAN RAWAT INAP....................................... 91

BAB VIII REALISASI ANGGARAN BELANJA DAN PENDAPATAN

A. REALISASI ANGGARAN BELANJA …………………. 102

B. PENDAPATAN RUMAH SAKIT…………….. ………. 102

BAB IX PENUTUP………….…………………………………............. 103

Halaman

Gambar 7.1 Jumlah Kunjungan Umum dan Jiwa Tahun 2015............................ 74

Gambar 7.2 Jumlah Kunjungan Jiwa Berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun 2015..................................................................................... 75

Gambar 7.3 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Jiwa Berdasarkan Kelompok

Umur Tahun 2015………………….................................................. 76

Gambar 7.4 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Jiwa Berdasarkan Pendidikan

Tahun 2015………………………………………………………........... 77

Gambar 7.5 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Jiwa Berdasarkan Pekerjaan

Tahun 2015…………………………………………………….............. 78

Gambar 7.6 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Umum Tahun

2015……………………………………………………………………… 79

Gambar 7.7 Jumlah Tindakan Pasien Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap Poli

Gigi dan Mulut Tahun 2015………………………………………….. 81

Gambar 7.8 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Pemeriksaan

Tahun 2015………………………………………………................... 82

Gambar 7.9 Perbandingan Persentase Pasien Rawat Inap tahun 2014 dan

2015………………………………………………….................. 83

Gambar 7.10 Persentase Pasien Rawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun 2015…………........................................................................ 84

Gambar 7.11 Jumlah Pasien Masuk Menurut Kelompok Umur Tahun

2015…………….....................……........................................ 85

Gambar 7.12 Jumlah Penderita keluar berdasarkan jenis kelamin Tahun

2015….............................................................................................. 86

Gambar 7.13 Jumlah Penderita Ranap Masuk Berdasarkan Pendidikan

Tahun 2015…................................................................................... 87

Gambar 7.14 Jumlah Penderita Masuk Berdasarkan Pekerjaan Tahun

2015…….......................................................................................... 88

DAFTAR GAMBAR

Gambar 7.15 Jumlah Penderita Masuk dan Keluar Berdasarkan Pekerjaan

Tahun 2015….................................................................................. 89

Gambar

Gambar

7.16

7.17

Jumlah Hari Perawatan dan Hari Di Rawat Tahun

2015…………………….....................................................................

Bed Occupancy Rate (BOR) RSJD Prov.Kep.Babel Tahun 2015

90

94

Gambar 7.18 Avarage length of stay (Avlos ) rsjd prov.kep.babel tahun 2015 96

Gambar 7.19 BTO rsjd prov.kep.babel tahun 2015 RSJD Prov.Kep.Babel

tahun 2015…………………………………………….......................... 97

Gambar 7.20 Turn Over Internal (TOI ) rsjd prov.kep.babel tahun 2015 99

Gambar 7.19 Layanan Rehabilitasi Kerja Otot tahun 2015………….................... 100

Gambar 7.19 Layanan Rehabilitasi Terapi Gerak................................................ 101

Kesehatan merupakan salah satu faktor yang penting dalam dalam

pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kesehatan

Jiwa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan seutuhnya.

Sehat adalah keadaan yang selalu diinginkan manusia seutuhnya.

Kesehatan Jiwa sangat mempengaruhi produktivitas seseorang, sehingga

berdampak besar terhadap perekonomian dan kesejahteraan.

Kesehatan yang diinginkan oleh semua manusia adalah sehat

secara jasmani dan sehat secara rohani. Dalam mencapai hidup yang

sehat secara jasmani dan secara rohani perlu menerapkan pola hidup

yang sehat serta memerlukan pelayanan dalam bidang kesehatan. Maka

salah satu yang harus dipenuhi adalah tersedianya sarana pelayanan

kesehatan masyarakat. Sarana pelayanan kesehatan yang mendukung

dalam pemberian pelayanan kesehatan adalah klinik, puskesmas dan

rumah sakit.

Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan

yang penting keberadaannya bagi masyarakat. Untuk menunjang

pelayanan yang diberikan keberadaannya bagi masyarakat dibutuhkan

beberapa fasilitas dan peralatan medis yang lengkap dan memadai.

Semakin tinggi taraf kehidupan masyarakat, semakin tinggi pula

tuntutannya terhadap penyediaan fasilitas kesehatan. Penyediaan fasilitas

dalam pelayanan kesehatan di masyarakat merupakan tanggung jawab

BAB I

PENDAHULUAN

pemerintah karena menyangkut kesehatan hidup masyarakat. Fasilitas

pelayanan kesehatan tersebut meliputi unsur pelayanan dan juga unsur

sarana. Unsur pelayanan berupa jenis-jenis pelayanan yang ada dalam

rumah sakit tersebut dan unsur sarana meliputi perlengkapan dan

peralatan-peralatan yang digunakan di rumah sakit tersebut. Sistem

pelayanan yang baik harus sebanding dengan unsur sarana yang ada

didalamnya, Jika pembangunan pelayanan kesehatan berhasil dengan baik

maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan merupakan bagian

yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan dibidang lainnya. Kebijakan

dasar pembangunan kesehatan ditujukan untuk mengupayakan

peningkatan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kesejahteraan

keluarga dan masyarakat serta mempertinggi kesadaraan akan pentingnya

hidup sehat selain itu pembangunan Kesehatan juga merupakan upaya

untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh

pelayanan kesehatan sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 28 ayat (1)

dan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Pembangunan

Kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan

kualitas sumber daya manusia, yang diukur dengan indeks pembangunan

manusia. Dalam Pengukuran indeks pembangunan manusia, Kesehatan

adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan.

Kesehatan juga merupakan investasi untuk mendukung pembangunan

ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan

kemiskinan.

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan pencegahan,

penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi dibidang kesehatan jiwa dan

ketergantungan obat yang dilaksanakan secara terpadu dan bermutu,

sebagai tempat pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan

dan pelatihan bagi tenaga dibidang kesehatan jiwa.

Profil Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2015 merupakan salah satu sarana untuk menggambarkan

pencapaian pembangunan kesehatan di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Profil ini memuat gambaran gambaran umum secara nyata

tentang situasi dan kondisi Pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit

Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,Profil ini bermanfaat

sebagai dasar dalam penyusunan rencana kebutuhan tahun

berikutnya,sumber informasi tentang data pelayanan kesehatan jiwa yang

akurat dan tepat, serta menjadi bahan informasi lainnya mengenai

pelayanan kesehatan jiwa yang mengacu pada indikator standar

pelayanan minimal bidang kesehatan.

Dalam Profil Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2015 ini akan disajikan dalam 9 (sembilan) Bab, yaitu :

Bab I - Pendahuluan.

Bab ini menggambarkan tujuan dari Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta menyajikan latar belakang

dalam penyusunan profil.

Bab II – Gambaran Umum.

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, tentang letak geografis, dan menyajikan sejarah singkat,

visi, misi, tujuan,sasaran jangka menengah, kebijakan, motto, budaya kerja

, tugas pokok dan fungsi serta data umum.

Bab III – Struktur Organisasi Dan Sumber Daya Manusia.

Bab ini berisi uraian tentang peraturan atau dasar hukum dalam

penyelenggaraan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung serta menggambarkan kondisi sumber daya manusia kesehatan di

tahun 2015.

Bab IV – Jenis Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

Bab ini berisi uraian tentang pelayanan Intramular dan Extramular.

Pelayanan Intramular meliputi : Pelayanan Psikiatri anak dan remaja,

Pelayanan Dewasa, Pelayanan Psikiatri Forensik,Pelayanan Psikogeriartri,

Pelayanan Napza, Pelayanan Konseling dan Psikoterapi, Pelayanan

Gangguan Mental Organik,Pelayanan Kesehatan Jiwa

Masyrakat,Pelayanan Psikologi Klinis,Pelayanan Psikometri, Pelayanan

Keperawatan Jiwa, Pelayanan Spesialis Anak, Pelayanan Spesialis

Penyakit Dalam, Pelayanan Spesialis Syaraf, Pelayanan Radiologi,

Pelayanan Kesehatan Medik Umum, Pelayanan Laboratatoriu,Pelayanan

Kesehatan Gigi, Pelayanan Gizi, Pelayanan Farmasi, Pelayanan Rekam

Medik, Pelayanan Ambulans, Pelayanan Pemulangan Jenazah, Pelayanan

Laundry, Pelayanan Pendididkan dan Pelatihan, Pelayanan Rawat Inap

MPKP, Pelayanan Rehabilitasi Psikososial, Pelayanan Rehabilitasi

Fisik/Medik,Pelayanan Napza. sedangkan pelayanan x Extramular meliputi

Kegiatan Lintas sektoral dan program. Upaya pelayanan kesehatan yang

diuraikan bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan

Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya

yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2015.

Bab V – Sarana dan Fasilitas Rumah Sakit.

Bab ini menguraikan tentang sarana dan prasarana di Rumah Sakit

Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan tahun

2015.

Bab VI – Tampilan Gedung Rumah Sakit, Jajaran Srukutural dan

Kegiatan Pelayanan Tahun 2015.

Bab ini Menguraikan tentang Tampilan Gedung Rumah Sakit,Jajaran

Struktural dan kegiatan Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Darah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015.

Bab VII – Capaian Indikator Kinerja (PPK) Pelayanan Rumah Sakit. Bab

ini mengurai tentang daftar 10 penyakit terbesar rawat jalan, rawat inap

sebagai indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2015.

Bab VIII – Realisasi Anggaran Belanja dan Pendapatan.

Bab ini Menjelaskan Realisasi Anggaran belanja dan pendapatan rumah

sakit jiwa daerah provinsi kepulauan bangka belitung tahun 2015.

Bab IX – Penutup.

Profil Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tahun 2015 ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mendukung informasi

dan sistem manajemen kesehatan yang lebih baik dalam rangka

mendukung indikator pelayanan rumah sakit.

A. LUAS WILAYAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbentuk berdasarkan UU

No. 27 Tahun 2000, terdiri dari 6 (enam) Kabupaten dan 1 (satu) Kota,

dimana 4 (empat) Kabupaten diantaranya merupakan Kabupaten hasil

pemekaran dari Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung yang

terbentuk berdasarkan UU No. 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten

Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur.

Secara Geografis, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terletak

pada 104o50’ sampai 109o30’ Bujur Timur dan 0o50’ sampai 04o10’

Lintang Selatan dan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Barat dengan Selat Bangka

- Sebelah Timur dengan Selat Karimata

- Sebelah Utara dengan Laut Natuna

- Sebelah Selatan dengan Laut Jawa

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari wilayah daratan

dan lautan dengan luas seluruhnya 81.725,14 Km2. Luas wilayah

daratan 16.550,21 Km2 atau 20,25% dari luas seluruhnya, sedangkan

luas wilayah lautan lebih kurang 65.174,33 Km2 atau 79,75% dari total

luas wilayah seluruhnya.

BAB II

GAMBARAN UMUM

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari 2 (dua) pulau

besar dan sekitarnya terdapat pulau-pulau kecil. Pulau Bangka

dikelilingi pulau-pulau antara lain : Pulau Nangka, Pulau Penyu, Pulau

Burung, Pulau Lepar, Pulau Gelasa, Pulau Panjang, Pulau Tujuh, dan

lain-lain. Sedangkan Pulau Belitung dikelilingi pulau-pulau antara lain :

Pulau Gersik, Pulau Lima, Pulau Lengkuas, Pulau Seliu, Pulau Selat

Nasik, Pulau Mindanau, dan lain-lain.

Untuk mendukung upaya pembangunan kesehatan provinsi

kepulauan bangka belitung didukung unit pelayanan kesehatan yaitu

puskesmas dengan jumlah 60 unit dan rumah sakit sejumlah 13 unit.

B. KONDISI PENDUDUK

Penduduk adalah dasar yang perlu diperhatikan pencapaian

pembangunan di bidang kesehatan, serta sebagai pelaku

pembangunann kesehatan sekaligus sebagai pengguna dari hasil-

hasil pembangunan kesehatan yang ada, selain itu penduduk juga

yang merasakan secara langsung dampak yang diakibatkan oleh

pembangunan kesehatan yang bersifat berkelanjutan, sehingga

pembangunan sumber daya manusia kesehatan, pelayanan

kesehatan perlu ditingkatkan secara terus menerus.

Jumlah Penduduk Tahun 2015 Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung sebesar 1.372.813 jiwa. Angka ini mengalami peningkatan

jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang berjumlah 1.343.881

jiwa. Jumlah penduduk ini mengalami peningkatan yang

disebabkan oleh meningkatnya penduduk yang datang dan tingkat

kelahiran yang tinggi serta menjadi tantangan dalam pelayanan

kesehatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

C. SEJARAH SINGKAT RSJD PROV.KEP.BABEL

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

merupakan translokasi dari Rumah Sakit Jiwa Mentok yang didirikan

tanggal 28 Agustus 1949, dengan memanfaatkan bangunan penjara

(pagar tembok tingginya 4m, dengan luas tanah 0.5 ha) kapasitas 40

tempat tidur. Oleh karena tidak mungkin dikembangkan, maka

Direktorat Kesehatan Jiwa dan Dr. Nahrowi Oesman (selaku Kepala

Dinas Kesehatan Jiwa dan Dr. Nahrowi Oesman (selaku Kepala

Dinas Kesehatan TK.II Bangka yang merangkap Direktur Rumah

Perawatan Sakit Jiwa Mentok), Memprakasai translokasi dari mentok

ke sungailiat.

Pembangunan Rumah Sakit Jiwa Sungailiat dimulai dari

anggaran pembangunan 1976/1977 secara bertahap dan pada akhir

tahun 1979 diresmikan penggunaan gedung baru tersebut oleh

Prof.Dr.Kusmanto Setyonegoro selaku Kepala Direktorat Kesehatan

Jiwa. Dengan SK Menteri Kesehatan tanggal 10 Desember 1980

Nomor: 2531/YanKes/DKJ/1980 dengan resmi Rumah Sakit Jiwa

Mentok (ditutup terhitung tanggal 14 November 1979) dan

dikembalikan kepada Departemen Kehakiman. Srtuktur Organisasi

Rumah Sakit Jiwa Sungailiat dengan keluarannya SK Menteri

Kesehatan Nomor: 135/Menkes/SK/IV/1979 ditetapkan sebagai

rumah sakit Jiwa kelas B.

Tahun 2003-2008 : Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Nomor: 6 tahun 2003 Rumah sakit Jiwa sungailiat

ditetapkan menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung.

Tahun 2008 – 2012 : Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Nomor: 7 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkedudukan sebagai lembaga

tehnis berbentuk Rumah sakit.

Tahun 2013 – Sekarang : Peraturan Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Nomor: 1 Tahun 2013 tanggal 13 juni

2013 Tentang Organisasi dan Tata kerja Inspektorat,Bappeda dan

Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013

Nomor 1 seri D).

PIMPINAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN 2015

NO

NAMA DIREKTUR

PERIODE TAHUN

1 dr. Lentze 1949-1950

2 dr. W. W. Van Manen 1951-1952

3 dr. J. Ortuba 1952-1953

4 dr. Tan Tjwan Han 1953-1955

5 dr. Liem Tjae Lie 1955-1958

6 dr. R. Hidiono 1958-1960

7 dr. Legowo 1960-1963

8 dr. Setyabudi 1963-1964

9 dr. Ramsei Redhanie 1964-1973

10 dr. Nahrowi Oesman 1973-1980

11 dr. L.L.Kaligis,Sp,KJ 1980-1998

12 dr. Victor Togatotop,Sp,KJ 1998-2002

13 dr. Amri Alamsyah 2002-2003

14 dr. Purnama Dumasari 2003

15 dr. H. Helmi Azhar,Sp,KJ 2003-2005

16 dr. Bella Patrijaya,Sp,KJ 2005-2006

17 dr. Sri Handono,MPPM 2006-2007

18 dr. H. Heru Effendi,Sp,KJ 2007-Sekarang

D. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN JANGKA MENENGAH, STRATEGI

DAN KEBIJAKAN

1. VISI

Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa

depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas dan

fungsi. Dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah

pada aspek pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai visi yaitu

“Terwujudnya pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna,

bermutu dan berkeadilan “.

Pelayanan kesehatan jiwa merupakan salah satu pelayanan

kesehatan utama yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai satu-satunya rumah

sakit jiwa yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Makna pernyataan visi :

1. Paripurna adalah pelayanan kesehatan jiwa yang meliputi

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

2. Bermutu adalah derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan

yang sesuai dengan standart profesi dan standar pelayanan

dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di

rumah sakit secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan

secara aman.

3. Berkeadilan adalah kesempatan yang sama kepada seluruh

masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam

menerima pelayanan kesehatan.

2. MISI

Upaya- upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi

tersebut adalah

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa,

penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan kesehatan

lainnya.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa,

penanggulangan penyalahgunaan narkoba yang sesuai

dengan standar pelayanan.

3. TUJUAN

1. Terwujudnya pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa yang

paripurna meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

2. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit sesuai standart

pelayanan

4. SASARAN JANGKA MENENGAH

1. Meningkatkan penggunaan fasilitas kesehatan jiwa dan

narkoba oleh masyarakat.

2. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan rumah sakit.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan rumah

sakit.

4. Meningkatkan pelayanan rumah sakit.

5. Meningkatkan akreditasi rumah sakit.

5. STRATEGI

Strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan

bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai. Untuk mencapai

tujuan dan sasaran Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung adalah dengan melaksanakan strategi sebagai

berikut :

1. Menjadikan rumah sakit jiwa daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan

jiwa dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang

kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkoba.

3. Mensosialisasikan Program Indonesia Bebas Pasung bagi

orang dengan gangguan kejiwaan.

4. Menyediakan obat dan perbekalan kesehatan.

5. Standarisasi Pelayanan Kesehatan

6. Melengakapi sarana dan prasarana rumah sakit

7. Meningkatkan kompetensi tenaga medis dan non medis.

6. KEBIJAKAN

Kebijakan merupakan pedoman yang wajib dipatuhi dalam

melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang telah

dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.

Kebijakan-kebijakan yang dipedomani dalam melaksanakan

strategi tersebut adalah :

1. Melakukan pengembangan jenis pelayanan kesehatan

2. Menyediakan kesehatan jiwa mobilitas

3. Menyediakan fasilitas rehab mental social

4. Menyediakan fasilitas rehabilitasi pengguna narkoba

5. Menyediakan obat obatan dan perbekalan kesehatan rumah

sakit.

6. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit

7. Meningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis dan non

medis

8. Menformulasikan obat obatan di rumah sakit

9. Melakukan penyusunan standart pelayanan kesehatan

10. Melakukan persiapan penilaian akreditasi rumah sakit.

E. MOTTO

MOTTO Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung adalah “ T I M A H “ dengan arti :

T : TERTIB

I : IMAN

M : MANUSIAWI

A : AMAN

H : HANDAL

F. BUDAYA KERJA

Budaya Kerja yang diterapkan oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah “ D I S I P L I N “ dengan

arti:

D : Datang dan pulang tepat waktu

I : Ilmu, Iman dan Taqwa landasan kerja

S : Sopan dan Senyum dalam bekerja

I : Isi waktu dan tidak menunda pekerjaan

P: Pelayanan terbaik untuk mencapai hasil optimal

L : Lebih baik bekerja dari pada bicara tiada guna

I : Indah, bersih,nyaman dan rapi di lingkungan kerja

N : Niat dalam bekerja

G. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Tugas Pokok Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung :

Melaksanakan upaya promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitative terhadap kesehatan jiwa, korban narkoba

dan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan daerah dan

kewenangan yang dilimpahkan Gubernur.

Melakukan pelayanan bermutu yang terakreditasi

sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

b. Fungsi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

Dalam menyelenggarakan tugas Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi mempunyai fungsi :

Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan jiwa dan

korban narkoba perorangan ataupun masyarakat

melalui pelayanan paripurna tingkat sekunder dan

tersier.

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga

kesehatan dalam rangka meningkatkan kemampuan

sumber daya manusia dalam pemberian pelayanan

kesehatan jiwa dan penanganan korban narkoba.

Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta

penapisan teknologi bidang kesehatan jiwa dan

narkoba dalam rangka peningkatan pelayanan

kesehatan.

Pelaksanaan administrasi dan keuangan rumah sakit

jiwa.

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

merupakan satu-satunya Rumah Sakit Jiwa Daerah yang ada di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan identitas sebagai berikut:

Nama : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kep.Babel

Alamat : Jl. Jendral Sudirman No.345 Sungailiat

Telepon : (0717) 92068

Fax : (0717) 92528

Type Rumah Sakit : Kelas B Khusus

Pemilik : Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

A. DASAR HUKUM RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dipimpin oleh seorang direktur dengan susunan organisasi

berdasarkan PERDA nomor 1 tanggal 13 juni tahun 2013 yaitu :

1. Direktur Utama

2. Direktur Pelayanan

3. Direktur Umum dan Keuangan

4. Kelompok Jabatan Fungsional

B. STRUKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata

kerja tersebut sesuai Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Nomor 7 Tahun 2008 tanggal 21 Febuari 2008 yang

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun

2013 tanggal 13 Juni 2013 , secara rinci struktur organisasi Rumah

Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu sebagai

berikut :

BAB III

DASAR HUKUM DAN STRUKTUR SERTA URAIAN TUGAS

Bagan 1.1

Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR

UMUM DAN

KEUANGAN

KELOMPOK

JABATANFUNGSIONAL

DIREKTUR

PELAYANAN

BIDANG

PELAYANAN

KEPERAWATAN

BIDANG

PELAYANAN MEDIK

SEKSI

PENGEMBANGAN

SDM

SARANA DAN

EVALUASI

PELAYANAN

SEKSI

PENGEMBANGAN

MUTU

ASUHAN

KEPERAWATAN

DAN ETIK

KEPERAWATAN

SEKSI

PELAYANAN

PENGEMBANGAN

SDM MUTU DAN

EVALUASI

PELAYANAN MEDIK

SEKSI

PEMELIHARAAN

DAN

PENGEMBANGAN

FASILITAS

MEDIK DAN

PENUNJANG MEDIK

BAGIAN

UMUM

SUB BAGIAN

UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

HUKUM DAN

SISTEM

INFORMASI/PELA

PORAN

RUMAH SAKIT

BAGIAN

AKUNTANSI

SUB BAGIAN

AKUNTANSI DAN

PERBENDAHARAAN

SUB BAGIAN

PENGANGGARAN

DAN

EVALUASI

PELAPORAN

C. URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas usaha diatur

pembagian tugas masing- masing fungsi pelaksanaan penanggung

jawab secara tertulis sebagai berikut:

1. Direktur Utama

Direktur Utama mempunyai tugas memimpin, mengatur, membina.

Menyusun kebijaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi dan

mengendalikan tugas rumah sakit jiwa daerah sesuai dengan

peraturan perundang undangan. Adapun fungsi Direktur Utama

adalah sebagai berikut :

1) Penetapan kebijaksanaan perencanaan, pelaksanaan evaluasi

dan pelaporan kegiatan pelayanan dan pengembangan rumah

sakit

2) Pengawalan tugas tugas seluruh pejabat struktural dan

fungsional

3) Pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan rumah

sakit

4) Pelaksanaan pembinaan bimbingan teknis dan profesi

5) Penetapan program pengendalian standart mutu pelayanan

6) Perumusan bersama visi, misi dan strategi rumah sakit

7) Penetapan pengelolaan pendidikan dan penelitian rumah sakit

8) Pelaksanaan pembinaan staf

9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan

2. Direktur Pelayanan

Direktur Pelayanan mempunyai tugas membantu Direktur Utama

dalam hal membina, mengoordinasikan, mengawasi dan

melaksanakan pengelolaan kegiatan pelayanan medik, Penunjang

pelayanan medik dan keperawatan.

a. Adapun fungsi direktur pelayanan adalah :

1) Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pelayanan

medik

2) Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pelayanan

keperawatan

3) Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pelayanan

penunjang medik

4) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelayanan medik,

pelayanan penunjang medik dan pelayanan keperawatan

5) Pelaksanaan pembinaan staf

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan

b. Bidang yang dipimpin oleh direktur pelayanan terdiri dari :

1) Bidang Pelayanan Medik

Bidang pelayanan medik mempunyai tugas merencanakan

, membina, menyusun standart pelayanan dan

pengoordinasian, pemantauan dan evaluasi seluruh

kegiatan dibidang pelayanan medik dan pelayanan

penunjang medik serta penerimaan dan pemulangan

pasien.

Adapun fungsi dari bidang pelayanan medik adalah :

a. Penyiapan bahan perumusan sumber daya

manusia,biaya, sarana dan prasarana dan kebijakan

teknis pelaksanaan kebutuhan bidang pelayanan

medik dan pelayanan penunjang medik

b. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian

penggunaaan fasilitas pelayanan medik dan pelayanan

penunjang medik

c. Penyiapan bahan perumusan pengawasan terhadap

mutu pelayanan, standar terapi dan standar pelayanan

minimal (SPM) dibidang pelayanan medik dan

pelayanan medik

d. Pelaksanaan penerapan kebijaksanaan pelayanan

medis, pelayanan penunjang medik serta etika profesi

tenaga dokter dan tenaga kesehatan lainnya

e. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang

pelayanan medik, pelayanan penunjang medik dan

instalasi

f. Pelaksanaan pembinaan staf

g. Pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan sesuai

bidang tugasnya

h. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh

atasan

Bidang pelayanan medik terdiri dari :

a. Seksi pelayanan pengembangan sumber daya

manusia, mutu dan evaluasi pelayanan medik

Mempunyai tugas adalah merencanakan pengembangan

sumber daya manusia, dokter, psikolog dan tenaga

kesehatan lainnya, menyusun standar pelayanan dan

terapi, laporan dan evaluasi dan pelayanan.Adapun tugas

dari seksi pelayanan pengembangan sumber daya

manusia , mutu dan evaluasi pelayanan medik adalah

sebagai berikut :

a) Merencanakan, melaksanakan pengelolaan kebutuhan

pelayanan dan tenaga medis, para medis dan non

medis, inventaris, peralatan dan bahan yang benar dan

sesuai dengan kebutuhan dilingkungan pelayanan

medis.

b) Menyusun, merencanakan standar kebutuhan sumber

daya manusia pada pengembangan mutu pelayanan

mutu pelayanan medik

c) Menyusun, merencanakan standart operasional

prosedur standart terapi, standar pelayanan minimal

pelayanan medik, persiapan akreditasi rumah sakit

bidang pelayanan medik

d) Menyiapkan dan melaksanakan penerimaan serta

pemulangan pasien

e) Mengawasi dan menilai terhadap pelaksanaan prosedur

kerja dan pelayanan diseluruh jajaran pelayanan medik

,bekerja sama dengan instalasi terkait

f) Memantau dan mengawasi penggunaan fasilitas

pelayanan medik

g) Melakukan urusan ketatausahaan dan kerumah

tangganya

h) Mengawasi dan mengendalikan pengawasan pasien di

instalasi

i) Menyusun rencana pengadaan obat medik dari instalasi

rawat inap, rawat darurat, perawatan intensif

j) Melaksanakan pembinaan staf

k) Melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai

bidang tugasnya

l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

b. Seksi pemeliharaan dan pengembangan fasilitas medik

dan penunjang medik

Mempunyai tugas merencanakan, menyusun

pemeliharaan dan pengembangan fasilitas medik,

penunjang pelayanan medik, melakukan koordinasi serta

melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas.

Adapun tugas dari seksi pemeliharaan dan pengembangan

fasilitas medik dan penunjang medik adalah sebagai

berikut :

a) Menyusun standar operasional prosedur (SOP)

pemeliharaan fasilitas medik dan penunjang pelayanan

medik

b) Menyusun rencana pengembangan, fasilitas medik dan

penunjang pelayanan medik

c) Merencanakan dana operasional pemeliharaan dan

pengembangan fasilitas medik dan pelayanan

penunjang medik

d) Melakukan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan

e) Melaksanakan koordinasi kegiatan dalam rangka

penyusunan laporan dan monitoring pemeliharaan dan

pengembangan fasilitas medik dan pelayanan

penunjang medik

f) Melaksanakan pembinaan staf

g) Melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai

bidang tugasnya

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

2) Bidang Pelayanan Keperawatan

Bidang pelayanan keperawatan mempunyai tugas

penyusunan program dan kegiatan, pembinaan,

pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program,

membina dan mengkoordinasi penyusunan standart.

Adapun fungsi dari bidang pelayanan keperawatan adalah:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis

pelaksanaan kebutuhan bidang pelayanan keperawatan

b. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian dan

penggunaan fasilitas pelayanan keperawatan

c. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian

pelaksanaan pembinaan asuhan keperawatan

d. Penyiapan bahan perumusan standart pelayanan

minimal (SPM) dibidang pelayanan keperawatan

e. Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan dalam

melayani dan menyalurkan tenaga paramedik,

pelaksanaan pengelolaan keperawatan

f. Penyiapan program orientasi tenaga perawat dan bidan

g. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang

pelayanan keperawatan

h. Pelaksanaan kegiatan keperawatan berdasarkan

standart keperawatan

i. Penyiapan bahan laporan hasil kegiatan pelaksanaan

dan pemantauan serta evaluasi dalam rangka

pemberian pelayanan keperawatan

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Adapun pelayanan keperawatan terdiri dari :

a. Seksi pengembangan mutu asuhan keperawatan

dan etik keperawatan

Adapun tugas dari seksi pengembangan mutu asuhan

keperawatan dan etik keperawatan yaitu

merencanakan, menyelenggarakan bimbingan,

menyusun dan mengembangkan standar pelayanan

mutu asuhan keperawatan dan melaksanakan

pembinaan etik keperawatan Uraian tugas dari seksi

pengembangan mutu asuhan keperawatan dan etik

keperawatan adalah sebagai berikut :

a) Menyusun rancangan pengembangan mutu asuhan

keperawatan sesuai dengan kebutuhan

b) Menyiapkan rencana pemberian asuhan

keperawatan sesuai dengan pola dan jenis

pelayanan

c) Menyiapkan program upaya peningkatan mutu

asuhan keperawatan, koordinasi dengan komite

keperawatan / komite medik rumah sakit

d) Melaksanakan pengelolaan kegiatan pembagian

tugas dan pemberian petunjuk serta melaksanakan

pembinaan keperawatan

e) Melaksanakan pengolahan penyelesaian masalah

dan memelihara lingkungan, mengoreksi serta

melaksanakan pelayanan keperawatan secara

menyeluruh

f) Melaksanakan koordinasi pengembangan pelayanan

keperawatan dengan unit kerja terkait

g) Menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan standar

asuhan keperawatan (SAK) dan standar operasional

prosedur (SOP) keperawatan

h) Memberikan bimbingan asuhan dan pelayanan

keperawatan kepada perawat

i) Melaksanakan koordinasi pengembangan pelayanan

keperawatan

j) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisa

dan evaluasi data etika dan mutu keperawatan

k) Menyusun rencana dan program kerja serta

pelaporan dibidang etika dan mutu keperawatan

l) Menyiapkan pembinaan,pengawasan dan

pengendalian etika dan mutu keperawatan

m) Mengoordinasikan penjagaan mutu pelayanan

keperawatan melalui kartu kendali mutu dan cara

lainnya

n) Menyiapkan bahan evaluasi kinerja tenaga

keperawatan

o) Melaksanakan pembinaan staf

p) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan membuat

laporan sesuai bidang tugasnya

q) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

b. Seksi pengembangan sumber daya manusia, sarana

dan evaluasi pelayanan

Mempunyai tugas menyusun rencana pengembangan

sumber daya manusia,sarana dan evaluasi pelayanan

dengan menilai, memeriksa dan mengawasi keakuratan

data laporan. Adapun uraian tugas seksi pengembangan

sumber daya manusia, sarana dan evaluasi pelayananan

adalah sebagai berikut :

a) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan

secara keseluruhan baik jumlah maupun kualifikasi

(secara makro) dan logistik keperawatan

b) Menyusun program pengembangan staf keperawatan

sesuai kebutuhan pelayanan di rumah sakit

c) Menyusun program mutasi tenaga keperawatan baik

pelaksana maupun pengelola, koordinasi dengan

kepala instansi terkait untuk diajukan ke direktur

d) Menyusun rencana penempatan tenaga keperawatan

sesuai kebutuhan, menyusun rencana kebutuhan

peralatan dan kebutuhan lain

e) Menyusun anggaran biaya untuk kebutuhan

pengembangan staf, peralatan dan kebutuhan lain

f) Menyusun rencana pengembangan system pencatatan

dan pelaporan asuhan keperawatan (ASKEP) yang

tepat sesuai kondisi rumah sakit

g) Menyiapkan usulan program pelatihan bagi tenaga yang

akan mengoperasikan alat

h) Menyusun system pencatatan dan pelaporan/

inventarisasi peralatan keperawatan

i) Menyusun prosedur pengaktifan dan perbaikan

peralatan keperawatan sesuai kebijakan rumah sakit

j) Menyusun rencana kerja pada seksi monitoring dan

evaluasi pelayanan keperawatan

k) Menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan

laporan monitoring dan evaluasi pelayanan

keperawatan

l) Memeriksa dan mengecek keakuratan dan bahan/ data

sebagai pedoman dalam menyusun laporan

m) Menyusun rancangan awal perumusan laporan

akuntabilitas kinerja pada bidang pelayanan

keperawatan

n) Melaksanakan pembinaan staf

o) Melakukan monitoring dan evaluasi serta membuat

laporan bulanan dan berkala sesuai bidang tugasnya

p) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

3. Direktur Umum dan Keuangan

Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu

Direktur Utama dalam hal membina, mengoordinasikan dan

mengevaluasikan serta melaksanakan pengelolaan keuangan,

pelayanan umum dan pengelolaan pelayanan masyarakat.

Adapun fungsi dari direktur umum dan keuangan adalah sebagai

berikut :

1) Pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan keuangan

dan akuntansi

2) Pengawasan terhadap tata usaha, administrasi dan rumah

tangga

3) Pengawasan terhadap pengelolaan kepegawaian dan

pengembangan sumber daya manusia

4) Pelaksanaan hubungan masyarakat dan pemasaran

5) Pelaksanaan rekam medik serta informasi rumah sakit

6) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

7) Pelaksanaan dan pembinaan staf

8) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai

bidang tugasnya

9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Direktur Umum dan Keuangan terdiri dari :

1) Bagian umum

Bagian umum mempunyai tugas merencanakan, membina,

mengoordinasikan, melaksanakan kegiatan dan penyusunan

pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi rumah

sakit, kearsipan, urusan rumah tangga, serta melaksanaan

tugas teknis kepegawaian dan pengembangan sumber daya

manusia, etik dan hukum rumah sakit, humas dan pemasaran

informasi/ pelaporan rumah sakit.

Adapun fungsi dari bagian umum adalah sebagai berikut :

a. Penyiapan administrasi umum dilingkungan rumah sakit

sesuai dengan ketentuan dan peraaturan perundang

undangan yang berlaku

b. Perencanaan dan penyusunan administrasi pegawai dan

pengembangan sumber daya manusia kesejahteraan dan

pembinaan pegawai

c. Perencanaan dan penyusunan etik dan hukum rumah

sakit

d. Perencanaan dan penyusunan system informasi/ laporaan

rumah sakit dan pemasaran rumah sakit

e. Pengendalian dan pengaturan administrasi perjalanan

dinas

f. Pengoordinasian dalam pengaturan acara dan tamu

pimpinan/protokol

g. Penghimpun, penyosialisasian peraturaan perundang

undangan dalam bidang kepegawaian dalam rumah sakit

h. Pelaksanaan koordinasi pembinaan terhadap anggota

Korpri

i. Pelaksanaan pembinaan staf

j. Pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai

bidang tugasnya

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Bagian umum terdiri dari :

a. Sub bagian umum dan kepegawaian

Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas

pengelolaan administrasi rumah sakit dan pengelolaan

kepegawaian, ketatalaksanaan dan kelembagaan

organisasi

Uraian tugas sub bagian umum dan kepegawaian adalah

sebagai berikut :

a) Menyusun program kerja, rencana kegiatan dan

rencana kebutuhan yang berkaitan dengan

berfungsinya organisasi dan mantapnya pengelolaan

di bagian umum

b) Meneliti dan meneruskan surat surat keluar/ naskah

dinas rumah sakit kepada pimpinan

c) Melakukan telaah terhadap surat/dokumen/masalah

untuk disusun secara professional dalam pemecahan

masalah dan disampaikan kepada pimpinan rumah

sakit

d) Menyebarluaskan informasi dan kebijakan direktur/

pimpinan rumah sakit

e) Mengoordinasikan pelaksanaan ketatausahaan rumah

sakit mulai dari surat masuk, pengagendaan surat,

surat keluar dan kearsipan

f) Menyusun bahan pembinaan dan petunjuk teknis

tentang penataan administrasi rumah sakit

g) Mengoordinasikan pelaksanaan administrasi

kepegawaian rumah sakit

h) Mengoordisasikan pemenuhan kebutuhan

administrasi pelaksanaan pendidikan dan latihan bagi

pegawai

i) Menyusun rencana kerja sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi

j) Merencanakan, melakukan urusan rumah tangga

meliputi pemeliharaan kendaraan dinas,akomodasi

serta memelihara kebersihan kantor/ruangan serta

memelihara dan mengawasi penggunaan barang dan

jasa rumah sakit

k) Mempelajari, menelaah dan mempedomani peraturan

perundang undangan dan naskah dinas sesuai

dengan peraturan perundang undangan yang berlaku

l) Menyusun rencana kebutuhan pengadaan

perlengkapan dan peralatan kantor, dan pemeliharaan

barang barang inventaris rumah sakit

m) Melakukan pemeriksaan kesehatan calon pegawai

negri sipil dan pegawai negeri sipil, menanda tangani

dan mengatur cuti dan izin

n) Menyusun rencana dan program kerja pada sub

bagian kepegawaian dan pengembangan sumber

daya manusia

o) Menyiapkan bahan kenaikan pangkat dan mutasi

p) Menyiapkan bahan dan menyusun usul kenaikan gaji

berkala, usul tugas belajar

q) Melaksanakan pembinaan staf

r) Melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai

bidang tugasnya

s) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

b. Sub bagian hukum dan system informasi/ pelaporan

rumah sakit

Mempunyai tugas merencanakan, membina bidang etik

dan hukum rumah sakit, mengoordisasikan pelaksanaan

kehumasan dan pemasaran serta informasi/ pelaporan

rumah sakit

Uraian tugas sub bagian hukum dan system informasi/

pelaporan rumah sakit adalah sebagai berikut :

a) Merencanakan program kegiatan etik dan hukum

rumah sakit

b) Merumuskan pengembangan system baru dari

manajemen rumah sakit dalam melakukan fungsi dan

tugasnya

c) Merumuskan penyusunan etika rumah sakit

d) Menyusun peraturan dasar rumah sakit sebagai

perlindungan karyawan rumah sakit dalam menjalani

tugas dan perlindungan pasien

e) Mengoreksi dan menyetujui standar operasional

prosedur (SOP) atau prosedur tetap dalam

melakukan pekerjaan

f) Mengoreksi atau membuat naskah perjanjian atau

kontrak pihak rumah sakit dengan pihak kedua

g) Sebagai narasumber perlindungan hukum bagi

direktur dan karyawan rumah sakit

h) Sebagai narasumber hukum untuk sanksi bagi

karyawan rumah sakit yang melanggar

i) Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan

kehumasan dan pemasaran rumah sakit

j) Menyusun rencana dan program kerja sama pada

promosi dan publikasi kepada masyarakat melalui

media cetak elektronik maupun media lainnya

k) Menyusun bahan pembahasan teknis,

pengembangan rumah sakit, memberikan layanan

dan bimbingan serta analisa usaha

l) Menyusun dan mengembangkan konsep pelayanan

non medis

m) Melaksanakan pembinaan staf

n) Melaksnakan evaluasi dan membuat laporan sesuai

bidang tugasnya

o) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

2) Bagian Akuntansi

Mempunyai tugas melaksanakan rencana kerja, melakukan

pemeriksaan, verifikasi, akuntansi penelitian setiap

penerimaan dan pengeluaran dan pengajuan surat permintaan

pembayaran (SPP) rumah sakit, menyelenggarakan

penyusunan anggaran, perbendaharaan, proses informasi

keuangan serta mobilitas dana

Adapun fungsi dari bagian akuntansi adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana dan program kerja pada bagian

akuntansi

b. Penyelenggaraan akuntansi dan analisa biaya

c. Penyelenggaraan pegoperasian dan pengembangan

informasi layanan rumah sakit

d. Pengadaan pengecekan/ pemeriksaan terhadap

pemegang kas

e. Penyiapan system control dalam pelaksanaan kegiatan

keuangan

f. Penyusunan rencana dan program gaji pada bagian

keuangan dan pelaporan

g. Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis

penyusunan perubahan dan penghitungan anggaran

pendapatan belanja rumah sakit

h. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program

pengelolaan administrasi keuangan daerah

i. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian pengujian

kebenaran penagihan dan penertiban surat perintah

membayar uang (SPMU) dan mengadakan pemeriksaan

keuangan serta membina perbendaharaan

j. Penyiapan bahan bimbingan pengumpulan dan

penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan

administarsi keuangan

k. Penyusunan akuntansi dan analaisa biaya pelaksanaan

pengoperasian dan pengembangan system informasi

rumah sakit

l. Pelaksanaan pemeriksaan pada pemegang kas

m. Pelaksanaan pembinaan staf

n. Pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan sesuai

bidang tuganya

o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Bagian akuntansi terdiri dari :

a. Sub bagian akuntansi dan perbendaharaan

Sub bagian akuntansi dan perbendaharaan mempunyai

tugas menyusun rencana kerja, melakukan penyusunan

anggaran, perbendaharaan, verifikasi, akuntansi,

informasi keuangan serta melakukan mobilitas dana

Adapun uraian tugas sub bagian akuntansi dan

perbendaharaan adalah sebagai berikut :

a) Menyusun rencana dan program kerja pada sub

bagian keuangan dan akuntansi

b) Menyelenggarakan akuntansi dan analisa biaya

c) Menyelenggarakan pengoperasian dan

pengembangan informasi layanan rumah sakit

d) Mengadakan pengecekan/ pemeriksaan terhadap

pemegang kas

e) Menyiapkan system kontrol dalam pelaksanaan

kegiatan keuangan

f) Merencanakan administasi tagihan untuk

pelaksanaan proses pembayaran

g) Merencanakan administrasi pembayaran untuk

pelaksanaan proses pembayaran

h) Mengoordinasasikan administrasi tagihan untuk

pelaksanaan proses pembayaran

i) Mengoordinasikan administrasi pembayaran untuk

pelaksanaan proses pembayaran

j) Mengoordinasikan, merencanakan dan

mengevaluasi penatausahaan dalam hal pembuatan

dan penyampaian surat pertanggungjawaban

k) Mengevaluasi administrasi pembayaran dan tagihan

l) Mempersiapkan bahan dan data keuangan untuk

pengawasan intern oleh atasan langsung

m) Mengoordinasikan kebutuhan barang untuk kegiatan

kepada semua bendaharawan

n) Mengoordinasikan pelaksanaan pembuatan daftar

gaji

o) Memberikan gambaran situasi keuangan rumah

sakit

p) Memberikan rekomendasi pengajuan kredit pegawai

kepada pihak direktur

q) Mengoordinasikan pelaksanaan pembuatan daftar

pemeotongan gaji

r) Menginventarisir serta menyediakan data data

penyerapan anggaran dan penerimaan barang

s) Membina staf untuk melaksanakan tugasnya secara

berencana, tertib dan terpadu

t) Menyiapkan bahan dan menyusun usul kenaikan

gaji berkala

u) Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada

pelaksana dan atau para bendaharawan agar

kegiatan dapat dilaksanakan dengan aturan yang

berlaku

v) Melaksanakan pembinaan staf

w) Melaksanakan evaluasi dan membuat laporan

sesuai bidang tugasnya

x) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

b. Sub bagian penganggaran dan evaluasi pelaporan

Mempunyai tugas menyusun rencana, menyiapkan

bahan data penganggaran, menelaah perundang

undangan serta membuat hasil laporan sebagai bahan

evaluasi

Uraian tugas sub bagian penganggaran dan evaluasi

pelaporan adalah sebagai berikut :

a) Merencanakan, melaksanakan dan

mengembangkan penyusunan evaluasi program dan

anggaran

b) Mengoordinasikan pelaksanaan pengelolaan

program dan anggaran

c) Menyusun rencana penganggaran belanja langsung

dan tidak langsung

d) Menyiapkan bahan dan data dalam rangka evaluasi

pelaksanaan tugas dan pelaporan

e) Memeriksa dan mengecek keakuratan data yang

dijadikan bahan laporan

f) Menyusun rancangan awal perumusan laporan

g) Menelaah peraturan perundang undangan yang

terkait dengan penyusunan evaluasi dan pelaporan

h) Melaksanakan pembinaan staf

i) Melaksanakan evaluasi dan membuat laporan

sesuai bidang tugasnya

j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

4. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas dan fungsi rumah sakit jiwa daerah provinsi

kepulauan Bangka Belitung sesuai dengan keahliannya dan

kebutuhannya.

D. SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015

Dalam melaksanakan peran pembangunan bidang kesehatan

tahun 2015, Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Kep.Babel didukung oleh

sumber daya manusia kesehatan dan non kesehatan meliputi PNS,

CPNS, dan Honorer sebanyak 339, untuk tenaga kesehatan berjumlah

223 orang dan tenaga non kesehatan berjumlah 116 orang. dengan

rincian berdasarkan tabel 3.1 dan untuk sumber daya manusia non

kesehatan berdasarkan tabel.3.2.

Tabel 3.1 Distribusi sumberdaya manusia kesehatan

berdasarkan jenis pendidikan Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Kep.Babel Tahun 2015

NO JENIS PENDIDIKAN

STATUS PEGAWAI JUMLAH

PNS CPNS HONORER

L P L P L P L P

I TENAGA MEDIS 1 Dokter Umum 1 6

1

1 1 8

2 Dokter Spesialis Jiwa 2 1 2 1

3 Dokter Spesialis Radiologi

1

0 1

4 Dokter Gigi 1 1

1

1 2

5 Dokter Sepesialis Penyakit Dalam

1

1 0

Total 5 9 0 2 0 1 5 12

II TENAGA KEPERAWATAN

L P L P L P L P

1 S1 Keperawatan 9 8

3 3 12 11

2 S1 Keperawatan Ners 5 11

9 5 14 16

3 D4 Keperawatan

0 0

4 D3 Keperawatan ( Akper )

15 22 28 17 43 39

5 D3 Kebidanan

1

0 1

6 D4 Kesehatan Gigi

0 0

7 D3 Kesehatan Gigi

4

1

0 5

8 Perawat Kesehatan (SPK)

5 2

1 5 3

9 SPRB 1

1 0

10 SPKSJ 6 1

6 1

11 Sekolah Pengatur Rawat gigi

1

1 0

Total 42 49 0 1 40 26 82 76

III TENAGA KEFARMASIAN

L P L P L P L P

1 Apoteker

3

0 3

2 S1 Farmasi 1 1

1 1

3 D3 Farmasi 1 1

2

3 1

4 SMF/SAA

1

0 1

Total 2 6 0 0 2 0 4 6

IV TENAGA KES. MASYARAKAT

L P L P L P L P

1 S2 Kesehatan Masyarakat 1

1 0

2 S1 Kesehatan Masyarakat 6 4

6 4

3 D3 sanitarian

0 0

4 D3 Kesehatan Lingkungan

1 1

1 1

Total 7 5 1 0 0 0 8 5

V TENAGA GIZI L P L P L P L P

1 Nutrisionis (DIV/S1)

0 0

2 Nutrisionis (DIII)

2

1

0 3

3 D1 Gizi

1

0 1

Total 0 3 0 1 0 0 0 4

VI TENAGA KETERAPIAN FISIK

L P L P L P L P

1 D3 Fisioterapi

1 1 1

1 2

2 D3 Terapi Wicara 1

1 0

3 D3 Okupasi Terapi

0 0

Total 1 1 1 1 0 0 2 2

VII TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

L P L P L P L P

1 Sarjana/DIV Tehnik Eektromedik

1

1 0

2 D3 Radiologi

2

2

2 2

3 D3 Rekam Medik 2 3

2 3

4 D3 Analis Kesehatan

2

0 2

5 D3 MPRS 1 2

1 2

6 D3 Elektro 1

1 0

7 SMAK

1

0 1

Total 5 10 0 0 2 0 7 10

JUMLAH TOTAL 1 62 83 2 5 44 27 108 115

Tabel 3.2 Distribusi sumberdaya manusian Non kesehatan

berdasarkan jenis pendidikan Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov.Kep.Babel Tahun 2015

NO JENIS PENDIDIKAN

STATUS PEGAWAI JUMLAH

PNS CPNS HONORER

L P L P L P L P

I TENAGA SARJANA 1 S2 Psikolog

2

1

0 3

2 S1 Sarjana Ilmu Pemerintahan

1

0 0

3 S2 Ilmu Lingkungan 1

1 0

4 S2 Manjemen Keuangan

2 1

2 1

5 S2 Manajemen SDM

1

0 1

6 Sarjana Psikologi

1

2 0 3

7 Sarjana Ekonomi 3 2

1 1 4 3

8 Sarjana Akuntansi

1

1 0 2

9 Sarjana Hukum 1 2

1 2

10 Sarjana Administrasi public

1

1 0 2

11 Sarjana Ilmu Adms.negara

1

1 0 2

12 Sarjana tehnik

1 0 2

13 Sarjana Sosial Islam

1

0 1

14 Sarjana Ilmu Komputer

1

1 0

Total 7 14 0 1 2 6 9 22

II

TENAGA SARJANA MUDA

L P L P L P L P

AKADEMI/D3

1 D3 Keuangan/ Perbankan

0 0

2 D3 akuntansi

0 0

3 D3 Komputer 1

2 1 2

4 D3 Sekretaris

2

0 2

5 D3 Listrik

0 0

6 D3 elektro 1

1 0

7 D3 Dokumentasi Elektromedik

1

0 1

8 D1 Sekretaris

1 0 1

Total 2 3 0 0 0 3 2 6

III SEKOLAH MENENGAH ATAS

L P L P L P L P

1 SMA/ SMU 6 6

13 8 19 14

2 SMEA/ SMK

4

9 3 9 7

3 STM 5

3 0 8 0

4 SMKK

0 0

Total 11 10 0 0 25 11 36 21

IV SMP DAN SD KEBAWAH

1 SMP 1 2

2

3 2

2 SD 2 1

1

3 1

3 Paket B

0 0

4 Paket C 6 6

6 6

Total 9 9 0 0 3 0 12 9

TOTAL 2 39 36 0 1 30 20 59 58

JUMLAH TOTAL 1 62 83 2 5 44 27 108 115

JUMLAH TOTAL 2 39 36 0 1 30 20 59 58

JUMLAH TOTAL 1+2 101 119 2 6 74 47 167 173

PERGOLONGAN 210 8 121 339

PNS&CPNS 218 121 339

TOTAL 339

Jenis pelayanan jasa kesehatan yang sediakan untuk masyarakat oleh

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasar

PERMENKES 340 tahun 2010 adalah sebagai berikut:

A. PELAYANAN INTRAMULAR

1. Pelayanan Kegawat daruratan jiwa dan umum

2. Pelayanan Psikiatri anak dan remaja

3. Pelayanan Dewasa

4. Pelayanan Psikiatri Forensik

5. Pelayanan Psikogeriartri

6. Pelayanan Napza

7. Pelayanan Konseling dan Psikoterapi

8. Pelayanan Gangguan Mental Organik

9. Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyrakat

10. Pelayanan Psikologi Klinis

11. Pelayanan Psikometri

12. Pelayanan Keperawatan Jiwa

13. Pelayanan Spesialis Anak

14. Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam

15. Pelayanan Spesialis Syaraf

16. Pelayanan Radiologi

17. Pelayanan Kesehatan Medik Umum

BAB IV

JENIS PELAYANAN

18. Pelayanan Laboratorium

19. Pelayanan Kesehatan Gigi

20. Pelayanan Gizi

21. Pelayanan Farmasi

22. Pelayanan Rekam Medik

23. Pelayanan Ambulans

24. Pelayanan Pemulangan Jenazah

25. Pelayanan Laundry

26. Pelayanan Pendididkan dan Pelatihan

27. Pelayanan Rawat Inap MPKP

28. Pelayanan Rehabilitasi Psikososial

29. Pelayanan Rehabilitasi Fisik/Medik

30. Pelayanan Napza

B. PELAYANAN EKSTRAMULAR

1. Kegiatan Lintas sektoral dalam bentuk TIM Pembina Kesehatan Jiwa

Masyarakat (TJKM) Tingkat Provinsi dan Kota

2. Satgas Pengendalian Narkoba dan Badan Narkotika Provinsi (BNP)

3. Pembinaan Pelayaan Keswa (Integrasi) di RSU/ Puskesmas/ Balai

Pelayanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

4. KIE / Penyuluhan Kesehatan Jiwa Mayarakat dan Pencegahan

Narkoba

5. Home Visite

6. Kerjasama dengan Perguruan tinggi (MOU) : Penelitian, Pendidikan,

dan Pelatihan, Praktek kerja lapangan.

7. Pemasaran Rumah sakit

Sarana dan fasilitas yang telah dimiliki oleh Rumah Sakit Jiwa

Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2015 adalah sebagai

berikut:

A. TANAH SELUAS : 58.515 M2

B. JALAN : 1.600 M2

C. BANGUNAN

1. Gedung lantai bawah dan atas : 913,5 M2

2. Gedung Perawatan : 1.353,5 M2

3. Gedung Rawat Inap Kelas III : 381 M2

4. Gedung terapi kerja : 200 M2

5. Gedung Garasi + Ruang mayat : 88 M2

6. Selasar : 740 M2

7. Gardu Pompa Air : 1 Buah

8. Gedung Poliklinik : 200 M2

9. Gedung dapur Gizi : 189 M2

10. Gedung lantai kerja wanita dan pria : 320 M2

11. Gedung pencucian : 100 M2

12. Pagar Tembok Beton : 972 M2

13. Pagar besi strip : 440 M2

14. Pagar beton kerawang : 70 M2

BAB V

SARANA DAN FASILITAS

15. Gedung terapi gerak : 200 M2

16. Gedung UGD : 381 M2

17. Gedung diesel : 30 M2

18. Gedung napza : 400 M2

19. Gedung perlengkapan : 400 M2

20. Gedung penunjang diagnostik : 200 M2

21. Gedung rehabilitas pasien gelandangan : 200 M2

22. Asrama putra/putri : 240 M2

23. Mushola : 25 M2

24. Tempat Parkir : 100 M2

25. Gedung radiologi : 1000 M2

26. Gedung Narkoba : 1.116 M2

27. Sarana Olahraga (Tehnis lapangan, Bulu Tangkis, Tennis Meja,)

D. RUMAH DINAS

1. Rumah Type B Golongan II (1 Buah)

2. Rumah Type C Golongan II (2 Buah) @ 70 M2

3. Rumah Type D Golongan II (3 Buah) @ 45 M2

4. Rumah Type E Golongan III (2 Buah) @ 50 M2

5. Rumah Type E Golongan III (11 Buah) @ 36 M2

6. Rumah Type E Golongan III (2 Kope) @ 72 M2

A. TAMPILAN DEPAN RUMAH SAKIT

BAB VI

TAMPILAN GEDUNG RUMAH SAKIT, JAJARAN

STRUKTURAL DAN KEGIATAN PELAYANAN

B. JAJARAN STRUKTURAL

1. DIREKTUR UTAMA

2. DIREKTUR UMUM DAN KEUANGAN

3. DIREKTUR PELAYANAN

C. FOTO-FOTO DOKUMENTASI PERSONIL DAN KEGIATAN PELAYANAN TAHUN

2015

Apel pagi Pegawai RSJD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Apel siang Pegawai RSJD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

A. CAPAIAN TARGET KINERJA PELAYANAN

Kegiatan pelayanan kesehatan dalam upaya pencapaian indikator

kinerja berdasarkan rencana strategis dan standar pelayanan minimal yang

telah dilakukan selama tahun 2015 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung telah melaksanakan pelayanan atau kegiatan

dengan capaian kinerja selama 2 (dua) tahun terkahir sebagaimana

tergambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 7.1 Perbandingan capaian kegiatan tahun 2014 dan tahun 2015

berdasarkan indikator kinerja pemberian pelayanan medis kuratif dan rehabilitatif

KEGIATAN

URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

CAPAIAN TARGET KINERJA TH 2014

CAPAIAN TARGET KINERJA TH 2015

% KINERJA TH.2015

DIBANDING TH. 2014

Pelayanan Medis Rawat Jalan

Kunjungan Poliklinik Jiwa Orang 5,660 5,281 -6.7

Kunjungan klinik anak dan remaja Orang 274 367 33.9

Kunjungan klinik psikiatri geriatri Orang 274 3,256 1088.3

Kunjungan Klinik umum Orang 316 24 -92.4

Kunjungan klinik psikologi Orang 480 2,499 420.6

Kunjungan klinik gigi Orang 128 440 243.8

Kunjungan rehabilitasi rehab psikososial Orang 2,457 1,893 -23.0

Kunjungan konsul psikiater Orang 590 460 -22.0

TOTAL 10,179 14,220 39.70

BAB VII

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (PPK) PELAYANAN TAHUN 2015

KEGIATAN

ZURAIAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

CAPAIAN TARGET KINERJA TH 2014

CAPAIAN TARGET KINERJA TH 2015

% KINERJA TH.2015 DIBANDING TH. 2014

Kegawat daruratan

Kunjungan IGD Orang 121 560 362.8

VIP Orang 0 0 0

Kelas I Orang 0 1 0

Kelas II Orang 12 0 -100.0

Kelas III Orang 584 536 -8.2

Pasien Lari Orang 14 0 -100.0

TOTAL 731 1,097 50.07

Tabel 7.2 Perbandingan capaian kegiatan th. 2014 & th.2015 berdasarkan indikator

kinerja pemberian pelayanan medis promotif , preventif dan pelayanan penunjang

KEGIATAN

URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

CAPAIAN TARGET KINERJA TH.2014

CAPAIAN TARGET KINERJA TH.2015

% KINERJA TH.2014

DIBANDING TH. 2014

Penyuluhan keswa dalam

provinsi

Kegiatan kesehatan jiwa mobilitas Kali

70 93 32.9

Kegatan homevisite Kali 47 48 2.1

Jumlah pasien yang dilayani dalam kegiataan home visite

Orang 156 992 535.9

total 273 1133 315.0

Fisioterapi Kunjungan Klinik fisioterapi Orang 522 558 6.9

EEG Pemeriksaan EEG Orang 12 0 -100.0

ECT Pemeriksaan ECT Orang 0 0 0.0

EKG Pemeriksaan EKG Orang 0 0 0.0

Biofeedback Pemeriksaan Biofeedback Orang 0 2 0.0

Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium Orang 1980 3261 0.0

Stress analyzer Pemeriksaan stress analyzer Orang 43 146 239.5

Pemeriksaan psikometri

pemeriksaan psikometri Orang 0 0.0

Total Orang 2,557 3,967 55.1

Berdasarkan fungsinya, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Kepulaun Bangka Belitung melaksanakan kegiatan - kegiatan pelayanan

medis, pelayanan penunjang medis dan non medis pelayanan asuhan

keperawatan, adminstrasi umum dan keuangan serta sebagai pusat

rujukan kesehatan jiwa. Tahun 2014 dan 2015 terdapat 10 daftar terbesar

penyakit pasien rawat jalan berdasarkan tabel 7.3

Tabel 7.3

10 (sepuluh) Penyakit Terbesar Pasien Rawat Jalan

Tahun 2014 dan 2015

NO KODE PENYAKIT DEFINISI PENYAKIT JUMLAH KASUS

TAHUN 2014

JUMLAH KASUS

TAHUN 2015

% KASUS TH 2015

DIBANDING THN 2014

1 S. Paranoid F20.0 2434 1090 -55.2

2 S. Hebefrenik F20.1 578 132 -77.2

3 Gang Psikotik akut F23.9 389 79 -79.7

4 Skizoafektif Type Manic

F25.0 295 33 -88.8

5 Skzofrenia Ytt Z03.2 183 18 -90.2

6 S Residual F20.5 175 6 -96.6

7 Kata Tonik F53.0 131 21 -84.0

8 Penyalahgunaan Zat Adiktif

F16.5 125 9 -92.8

9 Retardasi Mental F70 67 3 -95.5

10 Skizoafektif Type Bipolar/Depresif

F25.1 107 31 -71.0

JUMLAH 4484 1422 -68.3

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa penyakit terbesar

pasien rawat jalan pada tahun 2014 terdapat pada penyakit S.Paranoid

dengan jumlah 2.434 kasus dan pada tahun 2015 masih di dominasi oleh

penyakit S.Paranoid dengan jumlah 1090 kasus.

Tabel 7.4

Jumlah Kunjungan Umum dan Jiwa Tahun 2015

NO BULAN KUNJUNGAN UMUM KUNJUNGAN JIWA

1 JANUARI 19 505

2 FEBUARI 12 563

3 MARET 11 679

4 APRIL 16 646

5 MEI 20 666

6 JUNI 18 693

7 JULI 17 679

8 AGUSTUS 17 706

9 SEPTEMBER 16 741

10 OKTOBER 12 785

11 NOVEMBER 18 786

12 DESEMBER 12 881

2015 188 8330

Grafik 7.1 Jumlah Kunjungan Umum dan Jiwa Tahun 2015 di RSJD

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Berdasarkan data tahun 2015 diatas, jumlah kunjungan jiwa

tertinggi terdapat pada jumlah kunjungan jiwa sebanyak 881 kunjungan

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

350 37 29 8 4 4 4 3 3 3445 TH. 2014

TH. 2015

sedangkan jumlah kunjungan umum tertinggi terdapat pada bulan Mei

dengan jumlah kunjungan sebanyak 20 kunjungan.

Tabel 7.5 Jumlah Kunjungan Jiwa Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015

NO BULAN

JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 JANUARI 316 270

2 FEBUARI 354 277

3 MARET 417 267

4 APRIL 417 263

5 MEI 415 245

6 JUNI 432 261

7 JULI 434 251

8 AGUSTUS 443 229

9 SEPTEMBER 474 261

10 OKTOBER 508 206

11 NOVEMBER 516 189

12 DESEMBER 565 316

JUMLAH 5291 3035

Tabel 7.2

Persentase Kunjungan Jiwa Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015

Berdasarkan data diatas jumlah kunjungan jiwa berdasarkan jenis

kelamin laki- laki dengan persentase 63,55 % lebih tinggi dibanding dengan

kunjungan jenis kelamin prempuan dengan persentase 36,45 % .

63.55

36.45

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

Tabel 7.6 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Jiwa

Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2015

NO BULAN KELOMPOK UMUR

0-4 TH

5-14

TH

15-24

TH

25-44

TH

45-64

TH 65 KEATAS

1 JANUARI 11 65 56 263 96 14

2 FEBUARI 18 55 80 300 106 4

3 MARET 33 62 78 361 138 7

4 APRIL 16 35 86 349 152 8

5 MEI 29 55 78 378 153 12

6 JUNI 26 34 91 380 157 5

7 JULI 22 24 58 372 144 14

8 AGUSTUS 33 29 89 354 191 10

9 SEPTEMBER 24 38 101 396 167 15

10 OKTOBER 37 50 111 385 185 17

11 NOVEMBER 36 50 108 390 187 15

12 DESEMBER 37 72 125 413 214 20

JUMLAH 322 569 1061 4341 1890 141

Grafik 7.3

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Jiwa

Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2015

Berdasarkan data diatas jumlah kunjungan rawat jalan jiwa

berdasarkan kelompok umur yang paling tinggi terdapat pada kelompok

umur yang berkisar 25 sampai 44 tahun dengan jumlah 4.341 orang.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

0-4 TH 5-14 TH 15-24 TH 25-44 TH 45-64 TH 65 KEATAS

231532

775

2990

982

173

Tabel 7.7 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Jiwa Berdasarkan Pendidikan Tahun 2015

BULAN PERGURUAN

TINGGI

D II/D

III SLTA SLTP SD

TIDAK

SEKOLAH

JANUARI 11 6 119 49 164 156

FEBUARI 21 4 133 59 168 178

MARET 18 4 170 67 188 232

APRIL 19 10 152 90 192 183

MEI 18 11 157 87 196 200

JUNI 14 13 180 85 175 226

JULI 14 237 168 77 183 0

AGUSTUS 24 8 172 73 202 237

SEPTEMBER 31 15 197 82 191 225

OKTOBER 27 263 203 87 205 0

NOVEMBER 21 12 204 0 219 330

DESEMBER 23 11 245 111 252 237

TOTAL 241 594 2100 867 2335 2204

Grafik 7.4

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Jiwa

Berdasarkan Pendidikan Tahun 2015

Berdasarkan data diatas jumlah kunjungan rawat jalan jiwa

berdasakan pendidikan tahun 2015 yang paling tinggi terdapat pada tingkat

pendidikan SD dengan jumlah 2.335 orang dan tidak sekolah dengan

jumlah 2.204 orang.

0100200300400500600700800900

1000

TIDAK SEKOLAH

SD

SLTP

Tabel 7.8

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Jiwa

Berdasarkan Pekerjaan Tahun 2015

BULAN PNS NELAYAN SWASTA BURUH

HARIAN TANI PELAJAR

TDK

BEKERJA HONOR

JANUARI 12 0 16 43 18 8 371 0

FEBUARI 17 0 19 42 12 15 391 0

MARET 22 0 22 50 23 9 485 0

APRIL 21 0 22 50 19 17 435 0

MEI 19 0 47 47 18 16 471 0

JUNI 22 0 18 56 21 15 497 0

JULI 17 17 13 60 18 13 496 0

AGUSTUS 0 0 13 59 19 15 531 0

SEPTEMBER 18 0 17 63 19 18 583 0

OKTOBER 26 18 12 54 36 18 578 0

NOVEMBER 26 0 12 65 27 18 585 0

DESEMBER 23 0 22 80 31 57 573 0

Total 2015 223 35 233 669 261 219 5996 0

Grafik 7.5

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Jiwa

Berdasarkan Pekerjaan Tahun 2015

Berdasarkan data diatas jumlah kunjungan rawat jalan jiwa yang

paling tinggi jumlah kunjungan berdasarkan tingkat pekerjaan terdapat

pada pasien yang tidak bekerja dengan total 5.996 orang dan pada pasien

dengan pekerjaan buruh harian sejumlah 669 orang.

0

100

200

300

400

500

600

700

PNS

NELAYAN

SWASTA

BURUH HARIAN

TANI

PELAJAR

TDK BEKERJA

HONOR

Tabel 7.9

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Umum Tahun 2015

BULAN UGD POLIKLINIK GIGI FISIOTERAPI

JANUARI 0 4 14 1

FEBUARI 0 2 3 7

MARET 0 2 8 1

APRIL 0 3 6 7

MEI 2 3 4 13

JUNI 0 5 5 8

JULI 0 3 9 5

AGUSTUS 0 3 12 2

SEPTEMBER 0 1 11 4

OKTOBER 0 2 4 6

NOVEMBER 0 1 6 11

DESEMBER 0 1 4 7

TOTAL 2 30 86 72

Grafik 7.6

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Umum Tahun 2015

Berdasarkan data diatas jumlah kunjungan rawat jalan umum tahun

2015 yang paling tinggi terdapat pada kunjungan poli gigi dengan jumlah 86

dan fisioterapi 72 orang, tahun 2015 lebih didominasi oleh pasien ke

kunjungan poli gigi, jika dibandingkan dengan tahun 2014, di tahun 2015

0102030405060708090

UGDPOLIKLINIK

GIGIFISIOTERAPI

0

30

86

72

masih didominasi pasien kunjungan poli gigi, sehingga dapat dikatakan

tidak terjadi pergeseran kunjungan dari 2 tahun terakhir.

Tabel 7.10

Jumlah tindakan Pasien Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap Poli Gigi

dan Mulut Tahun 2015

No JENIS

TINDAKAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AUG SEPT OKT NOV DES JUMLAH

1

Screening Kesehatan Gigi dan Mulut

24 21 16 9 19 12 9 15 12 14 17 20 188

2 Dental Health Education

8 11 13 11 10 18 11 11 18 16 16 12 155

3 Pengobatan Gigi

13 10 3 2 3 3 3 8 4 6 4 12 71

4 Pencabutan Gigi tetap

6 5 7 2 3 4 7 2 7 8 0 2 53

5 Konsultasi 0 0 0 0 1 0 3 2 1 0 3 1 11

6 Pencabutan Gigi susu

4 1 0 2 0 0 0 2 1 0 0 0 10

7 Pembersihan Karang Gigi

0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

Jumlah 55 51 39 26 36 37 33 40 43 44 40 47 491

Grafik 7.7

Jumlah tindakan poli gigi dan mulut Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2015

Berdasarkan data diatas jumlah tindakan poli gigi dan mulut Rumah

Sakit Jiw Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pasien rawat inap

dan jumlah pasien rawat jalan pada tahun 2015 berjumlah 491 pasien

Tabel 7.11

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Pemeriksaan Tahun 2015

NO BULAN LABORATORIUM ELEKTROMEDIK PSIKOLOG

1 JANUARI 358 7 123

2 FEBUARI 288 2 150

3 MARET 532 115 106

4 APRIL 410 3 331

5 MEI 196 1 106

6 JUNI 49 5 860

7 JULI 72 2 135

8 AGUSTUS 333 2 312

9 SEPTEMBER 288 7 47

10 OKTOBER 330 4 38

11 NOVEMBER 405 2 76

12 DESEMBER 3261 150 2284

JUMLAH 6522 300 4568

Grafik 7.8

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Pemeriksan Tahun 2015

46%

11%

10%

9%

7%

6%3%

2%2%1%

3%

Grafik Kasus Penyakit Gigi dan MulutPoliklinik Gigi RSJD Prov. Kep. Babel

Chronis periodontitis

Pulpitis

Periapical abses without sinus

Chronic Gingivitis

Berdasarkan data diatas jumlah kunjungan rawat jalan jiwa

berdasarkan pemeriksaan pada tahun 2015 tingkat kunjungan tertinggi

terdapat pada kunjungan pemeriksaan psikolog dengan total 6.522 orang,

dan tingkat kunjungan terendah terdapat pada pemeriksaan elektromedik

dengan total 300 orang.

6522

300

4568

LABORATORIUM

ELEKTROMEDIK

PSIKOLOG

Tabel 7.12

Daftar 10 (sepuluh) Penyakit Terbesar Pasien Rawat Inap

Tahun 2014 dan 2015

NO DEFENISI PENYAKIT KODE

PENYAKIT

JUMLAH

KASUS

TAHUN

2014

JUMLAH

KASUS

TAHUN

2015

1 S. Paranoid F 20.0 350 3714

2 S. Hebefrenik F 20.1 37 812

3 Gang Psikotik Akut F 23.9 29 205

4 Skizoafektif Type Manic F25.0 8 432

5 Observasi Z03.2 4 394

6 S.Residual F20.5 4 130

7 Kata tonik F53.0 4 434

8 Penyalahgunaan zat adiktif F16.5 3 124

9 RM Sedang F71 3 109

10 Skizoafektif Type Bipolar/Depresif F25.1 3 44

JUMLAH 445 1315

Grafik 7.9

Perbandingan dan persentase Pasien Rawat Inap Tahun 2014 dan 2015

01000200030004000500060007000

350 37 29 8 4 4 4 3 3 3445

TH. 2014

TH. 2015

79.26

20.74

TH. 2014 LAKI-LAKITH. 2014 PEREMPUAN

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa penyakit terbesar

pasien rawat inap pada tahun 2014 sebesar 445 kasus dan tahun 2015

1.010 kasus yang sama-sama didominasi oleh kasus S.Paranoid.

Tabel 7.13

Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015

NO BULAN

Tahun 2014

Tahun 2015

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 JANUARI 23 8 36 13

2 FEBUARI 21 8 37 21

3 MARET 29 5 31 10

4 APRIL 23 18 28 15

5 MEI 28 16 35 14

6 JUNI 26 13 27 11

7 JULI 22 4 37 14

8 AGUSTUS 29 7 31 12

9 SEPTEMBER 39 17 28 8

10 OKTOBER 25 15 32 16

11 NOVEMBER 35 8 36 11

12 DESEMBER 35 13 23 11

JUMLAH 335 132 381 158

Grafik 7.10

Persentase Pasien Rawat Inap

Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014 dan 2015

LAKI-LAKI

(70,94%)

PEREMPUA

N (29,06

%)

TAHUN 2015

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa presentase pasien rawat

inap tahun 2014 sebesar 79,26 yang tertinggi terdapat pada pasien jenis

kelamin laki-laki sebesar 75,8 %, demikian juga tahun 2014 sebesar 79,26

(lebih tinggi dari tahun 2013)

Tabel 7.14

Jumlah Pasien Masuk Menurut Kelompok Umur Tahun 2015

No BULAN 0-4 5-14 15-24 25-44 45-64 65 thn

1 JANUARI 0 0 7 30 10 2

2 PEBRUARI 0 0 11 36 8 1

3 MARET 0 0 3 33 5 0

4 APRIL 0 0 6 30 7 0

5 MEI 0 0 7 31 11 0

6 JUNI 0 0 5 27 5 1

7 JULI 0 0 11 30 10 0

8 AGUSTUS 0 0 8 22 11 2

9 SEPTEMBER 0 0 7 27 2 0

10 OKTOBER 0 0 2 37 9 0

11 NOPEMBER 0 0 6 34 11 1

12 DESEMBER 0 0 6 21 6 0

JUMLAH 0 0 79 358 95 7

Grafik 7.11

Jumlah Pasien Masuk Menurut Kelompok Umur Tahun 2015

0

50

100

150

200

250

300

350

400

1

Umur 0-4 tahun

Umur 5-14 tahun

Umur 15-24 tahun

Umur 25-44 tahun

Umur 45-64 tahun

Umur 65-….

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa jumlah pasien masuk

berdasarkan kelompok umur pada tahun 2015 terdapat pada pasien

dengan kelompok umur sekitar 25- 44 tahun. Di dapatkan angka sebesar

358 orang.

Tabel 7.15

Jumlah Penderita Keluar

Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015

NO BULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 JANUARI 24 7

2 PEBRUARI 36 13

3 MARET 31 13

4 APRIL 26 12

5 MEI 31 19

6 JUNI 33 9

7 JULI 31 8

8 AGUSTUS 35 11

9 SEPTEMBER 26 17

10 OKTOBER 37 14

11 NOPEMBER 37 12

12 DESEMBER 37 11

JUMLAH 384 146

Grafik 7.12

Jumlah Penderita Keluar Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015

0

5

10

15

20

25

30

35

40

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa jumlah penderita keluar

berdasarkan jenis kelamin tahun 2015 tertinggi terdapat pada jenis kelamin

laki laki dengan jumlah 384 pasien sedangkan pasien prempuan berjumlah

146 pasien.

Tabel 7.16

Jumlah Penderita Ranap Masuk Berdasarkan Pendidikan Tahun 2015

NO BULAN PERGURUAN

TINGGI

D-

III/D-II SLTA SLTP SD

TAK

SEKOLAH

1 JANUARI 1 0 9 5 11 23

2 PEBRUARI 0 1 12 11 19 15

3 MARET 0 1 8 4 10 18

4 APRIL 1 0 13 4 13 12

5 MEI 2 0 13 7 15 12

6 JUNI 0 0 11 6 10 11

7 JULI 2 0 12 7 12 18

8 AGUSTUS 0 1 9 1 19 13

9 SEPTEMBER 0 1 5 6 12 12

10 OKTOBER 2 1 12 6 19 8

11 NOPEMBER 1 0 9 7 18 12

12 DESEMBER 1 0 7 8 9 9

JUMLAH 10 5 120 72 167 163

Grafik 7.13

Jumlah Penderita Ranap Masuk Berdasarkan Pendidikan Tahun 2015

0

5

10

15

20

25

JAN

UA

RI

PEB

RU

AR

I

MA

RET

AP

RIL

MEI

JUN

I

JULI

AG

UST

US

SEP

TEM

BER

OK

TOB

ER

NO

PEM

BER

DES

EMB

ER

PERGURUAN TINGGI

SLTA

#REF!

SLTP

SD

TAK SEKOLAH

Dari gambar diatas terlihat bahwa presentase pasien ranap masuk

berdasarkan pendidikan tahun 2015 tertinggi terdapat pada pasien dengan

tingkat pendidikan SD dengan jumlah 167 orang.

Tabel 7.17

Jumlah Pasien Ranap Masuk Berdasarkan Pekerjaan Tahun 2015

BULAN PNS NELAYAN SWASTA/

WIRASWASTA BURUH

HARIAN TANI

PELAJAR/

MAHASISWA

TDK

BEKERJA HONOR

JANUARI 1 0 2 4 1 0 41 0

FEBUARI 1 0 0 3 1 1 52 0

MARET 0 0 1 3 2 0 35 0

APRIL 2 0 1 2 0 0 38 0

MEI 0 0 4 6 1 0 38 0

JUNI 0 0 4 4 4 0 26 0

JULI 0 0 1 4 3 0 43 0

AGUSTUS 0 0 1 7 1 1 33 0

SEPTEMBER 1 0 0 3 1 0 31 0

OKTOBER 1 0 3 3 7 0 34 0

NOVEMBER 0 0 1 2 0 0 43 1

DESEMBER 0 1 2 2 2 0 27 0

total 6 1 20 43 23 2 441 1

Grafik 7.14

Jumlah Pasien Ranap Masuk Berdasarkan Pekerjaan Tahun 2015

0

100

200

300

400

500

600

700

PNS

NELAYAN

SWASTA

BURUH HARIAN

TANI

PELAJAR

TDK BEKERJA

HONOR

Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah pasien ranap

berdasarkan pekerjaan pada tahun 2015 yang tertinggi terdapat pada

pasien yang tidak bekerja, dengan jumlah 441 orang.

Tabel 7.18

Jumlah Penderita Masuk dan Keluar Berdasarkan daerah Domisili

Tahun 2015

KABUPATEN / KOTA PASIEN MASUK PASIEN KELUAR

KABUPATEN BANGKA 198 189

KABUPATEN BANGKA TENGAH 62 57

KABUPATEN BANGKA SELATAN 36 30

KABUPATEN BANGKA BARAT 111 114

KOTA PANGKALPINANG 125 132

KABUPATEN BELITUNG 2 3

KABUPATEN BELITUNG TIMUR 3 3

TOTAL 537 528

Grafik 7.15

Jumlah Penderita Masuk dan Keluar Berdasarkan daerah Domisili

Tahun 2015

0

189

5730

114132

3 3050

100150200250300350400450

PASIEN KELUAR

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa jumlah penderita

masuk berdasarkan daerah domisili tertinggi terdapat pada

kabupaten Bangka Tahun 2015 dengan jumlah pasien sebanyak 183

mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 berjumlah 156 orang.

Sedangkan Jumlah penderita keluar berdasarkan daerah domisili

tertinggi masih terdapat pada kabupaten Bangka dimana tahun 2015

sebanyak 173 juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2014

dengan jumlah pasien sebanyak 158 orang.

Tabel 7.19

Jumlah Hari Perawatan dan Hari Dirawat Tahun 2015

BULAN JUMLAH HARI PERAWATAN

JUMLAH LAMA PASIEN DIRAWAT

JANUARI 2060 1161

FEBUARI 2257 2175

MARET 2527 1336

APRIL 2559 1763

MEI 2679 2460

JUNI 2239 1981

JULI 2481 1749

AGUSTUS 2763 2166

SEPTEMBER 2414 4341

OKTOBER 2686 3886

NOVEMBER 2345 3457

DESEMBER 2049 3323

Total 29059 29798

Grafik 7.16

Jumlah Hari Perawatan dan Hari Dirawat Tahun 2015

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah hari perawatan pada

tahun 2015 didapatkan angka rata- rata sebesar 3.765 lebih tinggi

dibanding tahun 2014 sejumlah angka rata- rata sebesar 2.455 hari.

B. PELAYANAN RAWAT INAP

Pelayanan rawat inap diselenggarakan pada ruang rawat inap

perawatan yang terdiri dari :

1. Ruang rawat Inap Untuk pasien Pria :

a. Ruang Elang

b. Ruang Rajawali

c. Ruang Kutilang

20602257

252725592679

22392481

2763

24142686

23452049

1161

2175

1336

1763

2460

19811749

2166

4341

3886

34573323

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

JAN

UA

RI

FEB

UA

RI

MA

RET

AP

RIL

MEI

JUN

I

JULI

AG

UST

US

SEP

TEM

BER

OK

TOB

ER

NO

VEM

BER

DES

EMB

ER

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

JUMLAH HARI PERAWATAN

JUMLAH LAMA PASIEN DIRAWAT

2. Ruang rawat Inap Untuk pasien wanita :

a. Ruang Merpati

b. Ruang Gelatik

3. Ruang rawat Inap untuk ketergantungan Obat

Ruang NAPZA

4. Ruang Rawat Inap IPC

5. Ruang IGD Umum

Pelayanan IGD diselenggarakan untuk melayani kedaruratan

pasien jiwa dan non jiwa selama 24 jam.

6. Tingkat kelas rawat Inap dan Kapasitas Tempat Tidur :

1. Perawatan kelas VIP 0

2. Perawatan Kelas I 10

3. Perawatan Kelas II 20

4. Perawatan kelas III 90

JUMLAH 120 T

Tabel 7.20

Capaian Indikator Kegiatan Pelayanan 5 (lima) Tahun Terakhir

NO URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

1 Tempat tidur tersedia 120 120 120 120 120

2 BOR (Ratio penggunaan tempat tidur)

59,73 63,5 60,72 67,27 66,35

3 AVLOS (Rata-rata lamanya dirawat)

55,38 47,26 68,10 76,24 55,26

4 TOI (Jarak waktu antar pemakaian tempat tidur)

42,12 43,58 45,34 32,14 28,71

5

BTO (Rata-rata frekuensi penggunaan tempat tidur)

0,31 0,27 0,28 0,325 0,37

6 NDR (0/00) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,002

7 GDR (0/00) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,003

8 % Pasien keluar mati kurang dari 48 jam

- - - - -

9 Jumlah hari perawatan 26,166 27,426 29,147 29,458 29059

10 Jumlah pasien masuk 464 392 392 451 537

11 Rata rata pasien masuk per hari

1,28 1,08 1,08 1,08 1,49

12 Rata rata pasien keluar per hari

1,30 1,08 1,08 1,29 1,47

Tabel 7.21

BED OCCUPANCY RATE (BOR) RSJD PROV.KEP.BABEL

TAHUN 2013 ,2014 dan 2015

NO BULAN BOR 2013 BOR 2014 BOR 2015

1 JANUARI 63.90% 54.57% 55.38%

2 FEBUARI 60.56% 64.26% 67.17%

3 MARET 68.55% 66.02% 67.93%

4 APRIL 60.83% 76.35% 71.08%

5 MEI 57.23% 76.59% 72.02%

6 JUNI 54.92% 77.22% 62.19%

7 JULI 57.88% 71.99% 66.72%

8 AGUSTUS 57.02% 66.99% 74.27%

9 SEPTEMBER 65.94% 68.94% 67.06%

10 OKTOBER 65.73% 69.22% 72.20%

11 NOVEMBER 58.17% 61.08% 65.14%

12 DESEMBER 57.86% 54.01% 55.08%

RATA - RATA BOR 60.72% 67.27% 66.35%

Grafik 7.17

BED OCCUPANCY RATE (BOR) RSJD PROV.KEP.BABEL

TAHUN 2013,2014 DAN 2015

60.72%67.27% 66.35%

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%

BOR 2013 BOR 2014 BOR 2015

BOR adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu

tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat

pemanfaatan tempat tidur Rumah sakit.

Adapun capaian BOR tertinggi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 yaitu sebesar 66.35%, di banding

BOR tahun 2014 sebesar 67.27 % terjadi penurunan. Standar BOR dari

Kemenkes sebesar 60.85 dan pencapaian BOR di RSJD Prov.Kep.Babel

tahun 2015 mengalami penurunan jika dibanding tahun lalu sehingga perlu

ditingkatkan lagi.

Tabel 7.22 AVARAGE LENGTH OF STAY (AVLOS ) RSJD PROV.KEP.BABEL

TAHUN 2013,2014 DAN 2015

NO. BULAN LOS TAHUN 2013 LOS TAHUN 2014 LOS TAHUN 2015

1 JANUARI 57.76 57.00 37.45

2 FEBUARI 50.23 55.69 44.39

3 MARET 52.52 42.65 30.36

4 APRIL 96.86 33.66 46.39

5 MEI 101.13 148.16 49.20

6 JUNI 90.67 59.64 46.40

7 JULI 82.06 50.15 44.85

8 AGUSTUS 50.19 69.58 47.09

9 SEPTEMBER 56.09 55.34 100.95

10 OKTOBER 45.71 55.50 76.20

11 NOVEMBER 68.23 196.49 70.55

12 DESEMBER 66.85 91.13 69.23

RATA RATA LOS 68.19 76.24 55.26

Grafik 7.18 AVARAGE LENGTH OF STAY (AVLOS ) PROV.KEP.BABEL TAHUN

2013,2014 DAN 2015

Avarage Length Of Stay (AVLOS) yaitu rata- rata lamanya rawat

seorang pasien. Indikator diatas memberikan Gambaran tingkat efisiensi

dan gambaran mutu pelayanan. Apabila diterapkan pada diagnosis

tertentu, maka perlu pengamatan yang lebih lanjut. Pencapaian LOS

tertinggi Rumah Sakit Jiwa daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tahun 2015 yaitu sebesar 55.26 % sedangkan pada tahun 2014 sebesar

76.24 % .

68.19

76.24

55.26

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

LOS TAHUN 2013 LOS TAHUN 2014 LOS TAHUN 2015

%

Tabel 7.23

BTO RSJD PROV.KEP.BABEL TAHUN 2013, 2014 DAN 2015

NO BULAN BTO TAHUN 2013 BTO TAHUN 2014 BTO TAHUN 2015

1 JANUARI 0.24 0.26 0.26

2 FEBUARI 0.22 0.24 0.41

3 MARET 0.28 0.28 0.37

4 APRIL 0.37 0.34 0.32

5 MEI 0.38 0.37 0.42

6 JUNI 0.23 0.33 0.35

7 JULI 0.27 0.22 0.33

8 AGUSTUS 0.28 0.30 0.38

9 SEPTEMBER 0.18 0.47 0.36

10 OKTOBER 0.26 0.33 0.43

11 NOVEMBER 0.37 0.36 0.41

12 DESEMBER 0.28 0.40 0.40

RATA - RATA BTO 0.28 0.33 0.37

Grafik 7.19

BTO RSJD PROV.KEP.BABEL TAHUN 2013 ,2014 DAN 2015

Bed Turn Over (BTO) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur pada

suatu periode beberapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (

0.28

0.33

0.37

0.00

0.05

0.10

0.15

0.20

0.25

0.30

0.35

0.40

BTO TAHUN 2013 BTO TAHUN 2014 BTO TAHUN 2015

biasanya dalam Periode 1 tahun ). Indikator ini memberikan Tingkat

efisiensi pada pemakaian tempat tidur.

Pencapaian BTO tertinggi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 yaitu sebesar 0,37 %, dan tahun

2014 sebesar 0,33 % sedangkan tahun 2013 sebesar 0,28 %.

Tabel 7.24

TURN OVER INTERNAL (TOI) RSJD PROV.KEP.BABEL TAHUN 2013,

2014 DAN 2015

NO BULAN TOI 2013 TOI 2014 TOI 2015

1 JANUARI 45.31% 54.52% 34.81%

2 FEBUARI 56.42% 41.41% 25.61%

3 MARET 35.45% 37.18% 20.27%

4 APRIL 32.05% 20..76% 27.58%

5 MEI 34.59% 19.80% 20.80%

6 JUNI 60.11% 20.92% 31.74%

7 JULI 48.97% 40.08% 32.40%

8 AGUSTUS 51.58% 34.11% 20.82%

9 SEPTEMBER 55.73% 19.96% 27.39%

10 OKTOBER 41.13% 28.58% 27.11%

11 NOVEMBER 34.23% 32.58% 22.51%

12 DESEMBER 47.52% 35.65% 53.55%

RATA - RATA BOR 45.26% 30.40% 28.72%

Grafik 7.20

TOI RSJD PROV.KEP.BABEL TAHUN 2013 ,2014 DAN 2015

Turn Over Internal (TOI) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur

pada suatu periode beberapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan

waktu (biasanya dalam Periode 1 tahun ). Indikator ini memberikan Tingkat

efisiensi pada pemakaian tempat tidur.

Pencapaian TOI tertinggi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 yaitu sebesar 28,72 % dan tahun

2014 sebesar 30,40 % sedangkan tahun 2013 sebesar 45,26 %.

45.26%

30.40% 28.72%

0.00%5.00%

10.00%15.00%20.00%25.00%30.00%35.00%40.00%45.00%50.00%

TOI 2013 TOI 2014 TOI 2015

Tabel 7.25

Layanan Rehabilitasi Kerja Otot Tahun 2015

NO JENIS KEGIATAN JUMLAH TERAPI

1 Kerajinan 104

2 Sulam Menyulam 18

3 Penjahitan 106

4 Lukis 101

5 Kebersihan halaman/lingkungan 220

6 Kerajinan/Keterampilan 104

7 Pencucian dan Dapur 125

8 Musik 525

9 Terapi Aktifitas Kelompok 37

10 Rekreasi 69

11 Perpustakaan 52

12 Rohani 157

JUMLAH 1618

Grafik 7.21

Layanan Rehabilitasi Kerja Otot Tahun 2015

0

100

200

300

400

500

600

104

18106 101

220

104 125

525

37 6952

157

Terapi kerja otot adalah salah satu kegiatan layanan rehabilitasi di

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi jenis kegiatan kerja otot yang tertinggi

terdapat pada kegiatan musik dengan jumlah 525.

Tabel 7.26

Layanan Rehabilitasi terapi gerak Tahun 2015

NO JENIS KEGIATAN JUMLAH

1 Sepak Bola 0

2 Tenis Meja 108

3 Bulu Tangkis 2

4 SKJ 330

5 Volly Ball 0

6 Catur 0

TOTAL 440

Grafik 7.22

Layanan Rehabilitasi terapi gerak Tahun 2015

Terapi kerja gerak adalah salah satu kegiatan layanan rehabilitasi di

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi jenis kegiatan kerja gerak yang tertinggi

terdapat pada kegiatan SKJ dengan jumlah 330.

0

108

2

330

0 0

440

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

Sepak Bola Tenis Meja Bulu Tangkis

SKJ Volly Ball Catur TOTAL

A. REALISASI ANGGARAN BELANJA

Pada Tahun 2015 realisasi anggaran Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam belanja tidak langsung

mencapai 91.42 % dan realisasi belanja langsung sebesar 88.88%

sebagaimana pada tabel 8.1 dibawah ini:

Tabel 8.1 Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2015

URAIAN JUMLAH DANA REALISASI

SISA DANA RP %

Belanja

Tidak

Langsung

22.429.949.493,81 19.405.701.165.00 0.865 3.024.248.328,81

Belanja

Langsung 21.424.319.729 18.278.883.309 0.853 3.145.436.483

B. PENDAPATAN RUMAH SAKIT

Capaian pendapatan sesuai target dan realisasi selama 6 (enam)

tahun terakhir sebagai berikut:

Tabel 8.2

Pendapatan 6 (enam) Tahun terakhir (2010-2015)

URAIAN TARGET REALISASI % ±

TAHUN 2010 1.593.470.000 1.674.503.060,73 105,08 81.033.060,73

TAHUN 2011 1.188.800.000 2.370.088.052,21 199,37 1.181.288.052,21

TAHUN 2012 1.807.220.000 2.682.489.305,31 148,43 875.269.305,31

TAHUN 2013 2.140.271.500,00 3.078.430.376,00 143,83 938.158.876,00

TAHUN 2014 2.500.584.500,00 3.285.575.365,00 131,39 784.990.865,00

TAHUN 2015 3.695.759.500,00 4.745.097.190,00 128,39 1.049.337.690,00

BAB VIII

REALISASI ANGGARAN BELANJA DAN PENDAPATAN

Profil kesehatan merupakan salah satu bentuk gambaran atau

situasi pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ditampilkan dalam

bentuk capaian indikator yang telah ditetapkan dalam menjaga kualitas

pelayanan kesehatan. Dengan adanya Profil Rumah sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini diharapkan dapat menjadi salah

satu referensi yang bermanfaat untuk mengukur keberhasilan terhadap

kinerja pelayanan yang telah dicapai serta diharapkan dapat digunakan

sebagai langkah perbaikan masukan perbaikan kinerja pelayanan bagi

rumah sakit,.

Penyusunan Profil Rumah sakit jiwa provinsi kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2015 dibuat dengan mengacu pada pengukuran standar

capaian indikator pelayanan kesehatan prima rumah sakit yang telah

ditetapkan Kementerian Kesehatan RI.

Dalam profil akan terdapat kekurangan – kekurangan baik yang

bermakna maupun tidak bermakna, saran dibutuhkan dalam upaya

perbaikan ataupun tindak lanjut untuk pencapaian indikator pelayanan yang

baik dan akan berdampak terhadap layanan kepada masyarakat

khususnya masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

BAB IX

PENUTUP