Haman dan Bangunan Mesir Kuno

3
25/08/13 Koleksi Foto Kronologi https://m.facebook.com/photo.php?fbid=559851257385699&set=a.455846547786171.92615.455842827786543&type=1&relevant_count=1&ref=nf 1/3 Mainstream Media Indonesia Haman dan Bangunan Mesir Kuno AL-QUR’AN mengisahkan kehidupan Nabi Musa as. dengan sangat jelas. Tatkala memaparkan perselisihan dengan Fir’aun dan urusannya dengan Bani Israil, Al-Qur’an menyingkap berlimpah keterangan tentang Mesir kuno. Pentingnya banyak babak bersejarah ini, baru menjadi perhatian para pakar dunia. Ketika seseorang memperhatikan babak-babak bersejarah ini dengan pertimbangan, seketika akan menjadi jelas bahwa Al-Qur’an, dan sumber pengetahuan yang dikandungnya, telah diwahyukan oleh Allah Yang Mahatahu dikarenakan Al-Qur’an bersesuaian langsung dengan seluruh penemuan besar di bidang ilmu pengetahuan, sejarah dan kepurbakalaan di masa kini. Satu contoh pengetahuan ini dapat ditemukan dalam paparan Al-Qur’an tentang Haman, seorang pelaku yang namanya disebut di dalam Al-Qur’an bersama dengan Fir’aun. Ia disebut di enam tempat berbeda dalam Al-Qur’an, di mana Al-Qur’an memberitahu kita bahwa ia adalah salah satu dari sekutu terdekat Fir’aun. Anehnya, nama “Haman” tidak pernah disebutkan dalam bagian-bagian Taurat yang berkaitan dengan kehidupan Nabi Musa as. Tetapi, penyebutan Haman dapat ditemukan di bab-bab terakhir Perjanjian Lama sebagai pembantu raja Babilonia yang melakukan banyak kekejaman terhadap Bani Israil, kira-kira 1.100 tahun setelah Nabi Musa as. Padahal sekali lagi, Al-Qur’an yang jauh

description

Haman dan Bangunan Mesir Kuno

Transcript of Haman dan Bangunan Mesir Kuno

Page 1: Haman dan Bangunan Mesir Kuno

25/08/13 Koleksi Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=559851257385699&set=a.455846547786171.92615.455842827786543&type=1&relevant_count=1&ref=nf 1/3

Mainstream Media Indonesia

Haman dan Bangunan Mesir Kuno

AL-QUR’AN mengisahkan kehidupan Nabi Musa as. dengan sangat jelas. Tatkala memaparkan

perselisihan dengan Fir’aun dan urusannya dengan Bani Israil, Al-Qur’an menyingkap berlimpah

keterangan tentang Mesir kuno. Pentingnya banyak babak bersejarah ini, baru menjadi perhatian

para pakar dunia. Ketika seseorang memperhatikan babak-babak bersejarah ini dengan

pertimbangan, seketika akan menjadi jelas bahwa Al-Qur’an, dan sumber pengetahuan yang

dikandungnya, telah diwahyukan oleh Allah Yang Mahatahu dikarenakan Al-Qur’an bersesuaian

langsung dengan seluruh penemuan besar di bidang ilmu pengetahuan, sejarah dan

kepurbakalaan di masa kini.

Satu contoh pengetahuan ini dapat ditemukan dalam paparan Al-Qur’an tentang Haman, seorang

pelaku yang namanya disebut di dalam Al-Qur’an bersama dengan Fir’aun. Ia disebut di enam

tempat berbeda dalam Al-Qur’an, di mana Al-Qur’an memberitahu kita bahwa ia adalah salah satu

dari sekutu terdekat Fir’aun.

Anehnya, nama “Haman” tidak pernah disebutkan dalam bagian-bagian Taurat yang berkaitan

dengan kehidupan Nabi Musa as. Tetapi, penyebutan Haman dapat ditemukan di bab-bab terakhir

Perjanjian Lama sebagai pembantu raja Babilonia yang melakukan banyak kekejaman terhadap

Bani Israil, kira-kira 1.100 tahun setelah Nabi Musa as. Padahal sekali lagi, Al-Qur’an yang jauh

Page 2: Haman dan Bangunan Mesir Kuno

25/08/13 Koleksi Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=559851257385699&set=a.455846547786171.92615.455842827786543&type=1&relevant_count=1&ref=nf 2/3

lebih bersesuaian dengan penemuan-penemuan kepurbakalaan masa kini, benar-benar memuat

kata “Haman” yang merujuk pada masa hidup Nabi Musa as.

Tuduhan-tuduhan yang dilontarkan terhadap Kitab Suci Islam oleh sejumlah kalangan di luar Muslim

terbantahkan tatkala naskah hiroglif dipecahkan, sekitar 200 tahun silam, dan nama “Haman”

ditemukan di naskah-naskah kuno itu. Hingga abad ke-18, tulisan dan prasasti Mesir kuno tidak

dapat dipahami. Karena bahasa Mesir kuno tersusun atas lambang-lambang dan bukan kata-kata,

yakni berupa hiroglifik.

Gambar-gambar ini, yang memaparkan kisah dan membukukan catatan peristiwa-peristiwa penting

sebagaimana kegunaan kata di zaman modern, biasanya diukir pada batu masih terawetkan

berabad-abad. Dengan tersebarnya agama Nasrani dan pengaruh budaya lainnya di abad ke-2 dan

ke-3, Mesir meninggalkan kepercayaan kunonya beserta tulisan hiroglif yang berkaitan erat dengan

tatanan kepercayaan yang kini telah mati itu. Contoh terakhir penggunaan tulisan hiroglif yang

diketahui adalah sebuah prasasti dari tahun 394. Bahasa gambar dan lambang telah terlupakan,

tak menyisakan seorang pun yang dapat membaca dan memahaminya. Menjadi hal yang mustahil

untuk dikaji dan dipelajari, dan keadaan ini tidak berubah hingga sekitar dua abad silam.

Pada tahun 1799, kegembiraan besar terjadi di kalangan sejarawan dan pakar lainnya, rahasia

hiroglif Mesir kuno terpecahkan melalui penemuan sebuah prasasti yang disebut “Batu Rosetta.”

Penemuan mengejutkan ini berasal dari tahun 196 SM. Nilai penting prasasti ini adalah ditulisnya

prasasti tersebut dalam tiga bentuk tulisan yakni hiroglif, demotik (bentuk sederhana tulisan tangan

bersambung Mesir kuno) dan Yunani.

Dengan bantuan naskah Yunani, tulisan Mesir kuno diterjemahkan. Penerjemahan prasasti ini

diselesaikan oleh orang Prancis bernama Jean-Françoise Champollion. Dengan demikian, sebuah

bahasa yang telah terlupakan dan aneka peristiwa yang dikisahkannya terungkap. Dengan cara ini,

banyak pengetahuan tentang peradaban, agama dan kehidupan masyarakat Mesir kuno menjadi

tersedia bagi umat manusia dan hal ini membuka jalan kepada pengetahuan yang lebih banyak

tentang babak penting dalam sejarah umat manusia.

Melalui penerjemahan hiroglif, sebuah pengetahuan penting tersingkap. Nama “Haman” benar-

benar disebut dalam prasasti-prasasti Mesir. Nama ini tercantum pada sebuah tugu di Museum Hof

di Wina. Tulisan yang sama ini juga menyebutkan hubungan dekat antara Haman dan Fir’aun.

Dalam kamus People in the New Kingdom , yang disusun berdasarkan keseluruhan kumpulan

prasasti tersebut, Haman disebut sebagai “pemimpin para pekerja batu pahat.”

Dua temuan ini mengungkap kebenaran yang sangat penting. Berbeda dengan pernyataan keliru

para penentang Al-Qur’an, Haman adalah seseorang yang hidup di Mesir pada zaman Nabi Musa

as. Ia dekat dengan Fir’aun dan terlibat dalam pekerjaan membuat bangunan, persis sebagaimana

dipaparkan dalam Al-Qur’an.

Dan berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka

bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya

aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk

orang-orang pendusta.” (QS. Al-Qashas, 28: 38).

Ayat ini mengisahkan peristiwa saat Fir’aun meminta Haman mendirikan menara yang bersesuaian

dengan penemuan purbakala ini. Melalui penemuan luar biasa ini, sanggahan-sanggahan tak

Page 3: Haman dan Bangunan Mesir Kuno

25/08/13 Koleksi Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=559851257385699&set=a.455846547786171.92615.455842827786543&type=1&relevant_count=1&ref=nf 3/3

beralasan dari para penentang Al-Qur’an terbukti keliru dan tidak bernilai intelektual.

Secara menakjubkan, Al-Qur’an menyampaikan kepada kita pengetahuan sejarah yang tak mungkin

dimiliki atau diketahui di masa Nabi Muhammad SAW. Hiroglif tidak mampu dipecahkan hingga akhir

tahun 1700-an sehingga pengetahuan tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya di masa itu

dari sumber-sumber Mesir. Ketika nama “Haman” ditemukan dalam prasasti-prasasti kuno tersebut,

ini menjadi bukti lagi bagi kebenaran mutlak Firman Allah. [keajaibanal-quran/harunyahya]

http://www.islampos.com/haman-dan-bangunan-mesir-kuno-75020/ 04

Koleksi Foto Kronologi · 1 jam yang lalu · Tampilkan Ukuran Penuh · Kirim sebagai Pesan · Laporkan Foto

Suka · Komentari · Bagikan · Ikuti

6 orang menyukai ini.

Tulis komentar...