hepatic portal circulation

23
1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 latar Belakang Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2 – 1,8 kg atau lebih 25% berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolism tubuh dengan fungsi sangat kompleks yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan dibawah diaphragm. Hati mempunyai dua jenis persediaan, yaitu yang datang melalui arteri hepatica dan yang melalui vena porta. Hati adalah suatu organ yang besar, dapat meluas dan organ venosa yang mampu bekerja sebagai suatu tempat penampungan darah yang bermakna disaat volume darah berlebihan dan mampu mensuplai darah ekstra disaat kekurangan volume darah. Bila tekanan tinggi didalam atrium kanan menyebabkan tekana balik didalam hati, hati meluas dan oleh karena itu 0,5 – 1 liter cadangan darah kadang-kadang disimpan didalam vena hepatica dan sinus hepatica. Keadaan ini terjadi terutama pada gagal jantung disertai dengan kongesti perifer.

description

hepatic portal circulation

Transcript of hepatic portal circulation

13

BAB 1PENDAHULUAN

I.1 latar BelakangHati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2 1,8 kg atau lebih 25% berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolism tubuh dengan fungsi sangat kompleks yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan dibawah diaphragm. Hati mempunyai dua jenis persediaan, yaitu yang datang melalui arteri hepatica dan yang melalui vena porta.Hati adalah suatu organ yang besar, dapat meluas dan organ venosa yang mampu bekerja sebagai suatu tempat penampungan darah yang bermakna disaat volume darah berlebihan dan mampu mensuplai darah ekstra disaat kekurangan volume darah.Bila tekanan tinggi didalam atrium kanan menyebabkan tekana balik didalam hati, hati meluas dan oleh karena itu 0,5 1 liter cadangan darah kadang-kadang disimpan didalam vena hepatica dan sinus hepatica. Keadaan ini terjadi terutama pada gagal jantung disertai dengan kongesti perifer.

I.2 Tujuan dan ManfaatTujuan dan manffat penulisan refrat ini adalah agar mahasiswa mengetahui anatomi hati dan bagaimana cara kerja system sirkulasi pada hati. Dan diajukan untuk memenuhi kegiatan belajar mandiri serta sebagai syarat mengikuti ujian akhir blok.

BAB IIPEMBAHASAN

II.1 Anatomi HatiHati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2 1,8 kg atau lebih 25% berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat kompleks yang terletak dibagian teratas dalam rongga abdomen disebelah kanan dibawah diaphragma. Hati secara luas dilindungi iga-iga. Batas atas hati berada sejajar dengan ruangan interkosta V kanan dan bagian bawah menyerong keatas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Hati terbagi dalam dua belahan utama, yaitu kanan dan kiri. Permukaan atas berbentuk cembung dan terletak dibawah diaphragma. Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan yang disebut fissura tranversus. Permukaannya di lintasi oleh berbagai pembuluh darah yang masuk-keluar hati. Fissura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan bawah. Selanjutnya hati dibagi menjadi empat belahan, yaitu kanan, kiri, caudatus, dan qaudratus. Setiap belahan atau lobus terdiri atas lobulus. Lobulus ini berbentuk polyhedral dan terdiri atas sel hati berbentuk kubus, dan cabang-cabang pembuluh darah diikat bersama oleh jaringan hati. Hati mempunyai dua jenis persediaan, yaitu yang datang melalu arteri hepatica dan yang melalui vena porta.

Unit fungsional dasar hati adalah lobules hati, yamg berbentuk silindris dengan panjang beberapa millimeter dan berdiameter 0,8 2 mm. hati manusia berisi 50.000 100.000 lobulus. Lobulus tersusun atas sel-sel hati yang merupakan sel-sel besar dengan satu atau dengan dua inti dan sitoplasma granural yang halus. Sel-sel hati yang dibungkus oleh suatu lapisan tebal disebut lamina hepatica. Lamina ini tersusun tidak teratur untuk membentuk dinding dengan sel hati yang menghubungkan lamina sekitarnya. Diantara lamina terdapat ruang yang berisi vena-vena kecil dengan banyak anastomosis dan duktus empedu kecil yang disebut kanalikuli. Kanalikuli bilaris kecil yang mengalir ke duktus bilaris didalam septum fibrosa yang memisahkan lobulus hati yang berdekatan. Lobulus hati terbentuk mengelilingi sebuah vena sentralis yang mengalir ke vena hepatica dan kemudian ke vena cava. Lobulus sendiri dibentuk terutama dari lempeng sel hepar yang memancar secara sentifugal dari vena sentralis seperti jeruji roda. Disekitar tepi lobulus terdapat kanal portal, masing-masing berisi satu cabang vena porta (vena interlobular), satu cabang arteri hepatica, dan satu duktus empedu kecil. Ketiga struktur ini brsatu dan disebut triad portal.Hati mempunyai dua facies, yaitu:1. Facies diaphragm hepaticPermukaannya halus dan tidak cembung sesuai dengan bentuk permukaan bawah dari kubah diaphragm, namun terpisah dari diaphragm oleh adanya celas recessus subphrenicus.2. Facies viseralis hepaticPermukaan ini menghadap ke bawah sedikit ke posterior dan kiri. Terdapat bentuk huruf-H, dengan dua kaki kanan dan kiri.

Fungsi Hati, yaitu:

II.2 Vaskularisasi HatiArteri hepatica yang keluar dari aorta dan memberikan 80% darahnya kepada hati, darah ini mempunyai kejenuhan oksigen 95-100% masuk ke hati akan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar sebagai vena hepatica. Vena hepatica mengembalikan darah dari hati ke vena cava inferior. Didalam vena hepatica tidak terdapat katup.

Vena porta yang terbentuk dari vena lienalis dan vena mesenterika superior, menghantarkan 20% darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya 70% sebab beberapa O2 telah diambil oleh limpa dan usus. Darah berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobulus di saluri oleh sebuah pembuluh sinusoid atau kapiler hepatica. Pembuluh darah halus berjalan diantara lobulus hati yang disebut vena intralobular. Didalam hati, vena porta membawa darah yang kaya dengan bahan makanan dari saluran cerna, dan arteri hepatica membawa kaya dengan oksigen dari system arteri. Arteri dan vena hepatica ini bercabang menjadi pembuluh-pembuluh yang lebih kecil membentuk jaringan kapiler diantara sel-sel hati yang membentuk lamina hepatica. Jaringan kapiler ini kemudian mengalir kedalam vena kecil dibagian tengah masing-masing lobulus, yang menyuplai vena hepatic. Pembuluh-pembuluh ini membawa darah dari kapiler portal dan darah yang mengalami dioksigenasi yang telah dibawa ke hati oleh arteri hepatica sebagai darah yang telah dioksigenasi. Selain vena porta, juga ditemukan arteriol hepar didalam septum interlobularis. Dibagian anterior menyuplai darah dari arteri ke jaringan-jaringan septum diantara lobulus yang berdekatan, dan banyak anterior kecil mengalir langsung ke sinusoid hati, paling sering pada jarak ke septum interlobularis. Selain sel-sel hepar, sinusoid vena dilapisi oleh dua tipe yang lain, yaitu:1. Sel endotel khusus, dan2. Sel kuffer besar yang merupakan makrofag jaringan (sel RE), yang mampu memfagositosis bakteri dan benda asing lain didalam darah sinus hepaticus.Lapisan endotel sinusoid vena mempunyai pori yang sangat besar, beberapa diantaranya berdiamter 1 mikrometer. Dibawah lapisan ini, terletak sel endotel dan sel hepar, terdapat ruang jaringan yang sangat sempit disebut Disse. Jutaan ruang Disse kemudian menghubungkan pembuluh limfe didalam septum interlobularis. Oleh karena itu, kelebihan cairan di ruangan ini dikeluarkan melalui aliran limfatik. Karena besarnya pori di endotel, zat didalam plasma bergerak bebas ke ruang Disse. Bahkan protein plasma bergerak bebas ke ruangan ini.II.3 Persyarafan HeparDibagi menjadi dua, yaitu system simpatis dan parasimpatis. Saraf-saraf ini mencapai hepar melalui fleksus hepaticus. Sebagian besar melalui fleksus coeliaci yang juga menerima cabang-cabang dari nervus vagus kanan dan kiri serta nervus phrenicus kanan.II.4 Histologi HatiHati terletak di lokasi yang sangat strategis. Semua nutrient dan cairan yang diserap di usus masuk ke hati melalui vena porta hepatis, kecuali produk lemak kompleks yang diangkut oleh pembuluh limfe. Produk yang di absorpsi mula-mula mengalir melalui kapiler-kapiler hati yaitu sinusoid (vas sinusoideum). Darah vena porta yang kaya nutrient mula-mula dibawa ke hati sebelum masuk ke sirkulasi umum. Karena darah vena dari organ pencernaan di vena porta hepatis miskin oksigen. Arteri hepatica dari aorta mendarahi sel-sel hati dengan darah yang mengandung oksigen, sehingga hati mendapat darah dari dua sumber.

Hati terdiri atas unit-unit heksagonal yaitu lobulus hepatis (hati). Dibagian tengah setiap lobulus terdapat sebuah vena sentralis yang dikelilingi secara radial oleh lempeng sel hati (lamina hepatocytica), yaitu hepatosit dan sinusoid ke arah perifer. Disini jaringan ikat membentuk kanalis porta hepatis, duktus billiaris, dan pembuluh limfe. Pada manusia, dapat ditemukan 3-6 daerah porta setiap lobulus. Darah arteri dan vena dari daerah porta perifer mula-mula bercampur di sinusoid hati saat mengalir ke arah vena hepatica yang keluar dari hati dan masuk ke vena cava inferior.Sinusoid hati adalah saluran darah yang melebar yang berliku-liku dilapisi oleh lapisan tidak utuh sel endotel berfenestra (endotheliocytus fenestratum) yang juga menunjukan lamina basalis yang berpori dan tidak utuh. Sinusoid hati dipisahkan dari hepatosit dibawahnya oleh spatium perisinosoideum (Disse) subendothelia. Akibatnya, zat makanan yang mengakir didalam sinusoid memiliki akses langsung melalui dinding endotel yang tidak utuh dengan hepatosit. Struktur dan jalur sinusoid yang berliku di hati memungkinkan pertukaran zat yang efisien antara hepatosit dan darah. Selain sel endotel, sinusoid hati juga mengandung makrofag yang disebut sel kuffer (macrophagocytus stellatus) yang terletak disisi luminal sel endotel.Hepatosit mengeluarkan empedu kedalam saluran yang halus disebut kanalikulus biliaris (canaliculi bilifer) yang terletak diantara hepatosit. Kanalikulus menyatu di tepi lobulus hati didaerah porta sebagai duktus biliaris. Duktus biliaris kemudian mengalir kedalam duktus hepatikus yang lebih besar yang membawa empedu keluar dari hati. Didalam lobulus hati, empedu mengalir kedalam kanalikulis biliaris kedalam duktus biliaris didaerah porta. Sementara darah dalam sinusoid mengalir ke vena sentralis, akibatnya empedu dan darah tidak bercampur.II.5 Fisiologi HatiII.5.1 Sekresi pada Hati Hati memproduksi empedu dibentuk dalam system retikuloendothelium (RE) yang dialirkan ke empedu, berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi lemak. Menghasilkan enzim glikogenik yang mengubah glukosa menjadi glikogen.II.5.2 Metabolisme Hati berperan serta dalam mempertahankan homeostatic gula darah. Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa oleh kerja enxim jika diperlukan tubuh. Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak, dan hasil penguraian protein menghasilkan urea dari asam amino berlebih diiubah menjadi ureum dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin. Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein Lemak yang disimpan dipecah untuk membentu energy, proses ini disebut denaturasi. Kelebihan asam amino dipecah dan diubah menjadi urea.

Pembentukan urea : asam amino berasal dari proses pencernaan makanan protein yang kita makan, diabsorpsi oleh vili usus halus dan dibawa oleh vena porta ke hati. Asam amino yang diperlukan untuk menghasilkan penggunaan dan pemecahan jaringan yang baik serta memproduksi pertumbuhan dimungkinkan untuk melewati hati menuju aliran darah. Asam amino yang lain digunakan untuk membentuk protein darah. Kelebihan protein atau protein kelas-dua yang tidak cocok untuk pembentukan jaringan dipecah dalam hati untuk membentuk :a) Bahan bakar tubuh yang terdiri dari karbon, hydrogen, dan oksigen.b) Urea, senyawa bernitrogen yang terkandung pada semua protein yang tidak dapat dibakar atau tidak dapat dipakai, kecuali diperlukan untuk pembentukan jaringan. Urea ini adalah substansi yang dapat larut dibawa aliran darah dari hati ke ginjal untuk di eksresi didalam tubuh. Obat-obatan dan racun di detoksifikasi. Vit A di sintesis dari karoten. Pertahanan suhu tubuh. hati membantu mempertahankan suhu tubuh sebab luasnya yang berlangsung mengakibatkan darah yang mengalir melalui organ itu naik suhunya. Plasma protein di sintesis. Sel-sel jaringan yang dipakai, dipecah untuk membentuk asam urat dan urea. Kelebihan karbohidrat diubah menjadi lemak untuk disimpan sebagai lemak. Protrombin dan fibrinogen di sintesis dari asam amino. Antibody dan antitoksin diproduksi.II.5.3 Penyimpanan pada Hati Hati menyimpan glikogen, lemak, vitamin (A, D, E, dan K) serta zat besi yang disimpan sebagai feritin, yaitu suatu protein yang mengandung zat besi dan dapat dilepaskan bila zat besi diperlukan. Mengubah zat makanan yang di absorpsi dari usus dan disimpan di suatu tempat didalam tubuh, dibuat sesuai untuk pemakaian didalam jaringan.II.5.4 Detoksifikasi Hati melakukan inaktivasi hormone dan detoksifikasi toksin serta obat lalu memfagositosis eritrosit dan zat asing yang terdisintegrasi dalam, darah. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk di eksresi dalam empedu dan urin.II.5.5 Membentuk dan menghancurkan sel-sel darah merah selama 6 bulan masa kehidupan fetus yang kemudian diambil alih oleh sum-sum tulang belakang Karena hati merupakan suatu organ yang diperluas, sejumlah darah dapat disimpan didalam pembuluh darah hati. Volume darah normal hati meliputi yang didalam vena hati dan didalam jaringan hati yaitu 450mL atau hampir 10% dari total volume darah tubuh. Bila tekanan tinggi didalam atrium kanan, menyebabkan tekanan balik didalam hati, oleh karena itu 0,5 1 L cadangan darah kadang-kadang disimpan didalam vena hepatica dan sinus hepatica.

II.6 Biokimia HatiII.6.1 Serum ProteinAda beberapa serum protein yang dihasilkan oleh hati. Serum-serum tersebut antara lain: albumin, globulin, dan faktor pembekuan darah. Pemeriksaan serum-serum protein tersebut dilakukan untuk mengetahui fungsi biosinstesis hati. Adanya gangguan fungsi sintesis hati, ditunjukan dengan menurunnya kadar albumin. Namun karena usia albumin cukup panjang (15-20) hari, serum protein ini kurang sensitif untuk digunakan sebagai indikator kerusakan hati. Globulin adalah protein yang membentuk gammaglobulin. Kadar gammaglobulin meningkat pada pasien penyakit hati kronis atau sirosis. Gammaglobulin mempunyai beberapa tipe, yaitu Ig G, Ig M, dan Ig A. masing-masing tipe sangat membantu pendeteksian penyakit hati kronis tertentu. Sebagian besar faktor-faktor pembekuan darah di sintesis di hati.umur faktor pembekuan darah lebih singkat disbanding albumin, yaitu sekitar 5-6 hari. Pengukuran faktor-faktor pembekuan darah lebih efektif untuk menilai fungsi sintesis hati. Ada lebih dari 13 jenis protein yang terlibat dalam pembekuan darah, salah satunya adalah protrombin. Adanya kelainan pada protein-protein pembekuan darah dapat dideteksi dengan menilai suatu promtrombin. Waktu promtrombin adalah ukuran kecepatan perubahan protrombin menjadi trombin. Lamanya waktu protrombin ini tergantung pada fungsi sintesis hati serta asupan vit K. adanya kerusakan sel-sel hati akan memperpanjang waktu protrombin. Hal ini dikarenakan adanya gangguan pada sintesis protein-protein pembekuan darah. Dengan demikian, pada kasus hepatitis kronis dan sirosis waktu protrombin jadi lebih panjang.II.6.2 BilirubinBilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin (Hb) kira-kira 8 gr seharinya didalam hati dimulai dengan penghancuran eritosit pada akhir kehidupannya. Hal ini terjadi dalam susunan retikuloendotelial. Tempat utama katabolisme Hb ialah sumsum tulang, hati dan limpa. Heme dapat dibentuk oleh oleh penghancuran eritrosit muda, beberapa enzim seperti sitokhrom, katalase dan peroksidase dapat pula menjadi sumber pigmen empedu, walaupun tdk banyak. Produksi bilirubin berkisar 100-200mg sehari. Bilirubin dikeluarkan melalui empedu dan dibuang melalui feses.Bilirubin dalam darah terdiri dari dua bentuk, yaitu bilirubin direk dan bilirubin indirek. Bilirubin direk larut dalam air dan dapat dikeluarkan melalui urin, sedangkan bilirubin indirek tidak larut dalam air dan terikat dalam albumin. Bilirubin total merupakan penjumlahan bilirubin direk dan indirek. Adanya peningkatan kadar bilirubin direk menunjukkan adanya penyakit pada hati atau saluran empedu. Sedangkan peningkatan bilirubin indirek jarang terjadi pada penyakit hati.II.7 Patafisiologi HatiII.7.1 Cedera HatiHati memiliki cadangan fungsional yang sangat besar, dan selain penyakit hati yang paling fulminan, regenerasi terjadi pada semua penyakit. Oleh Karena itu, pada orang normal, pengangkatan 75% hati secara bedah tidak banyak menyebabkan gangguan hati, dan regenerasi akan memulihkan massa hati dalam beberapa minggu. Jika terjadi nekrosis hati, tetapi kerangka jaringan ikat utuh, dapat terjadi restuisi yang hampir sempurna jika pasien dapat bertahan hidup terhadap gangguan metabolik yang ditimbulkan oleh gagal hati.II.7.2 Ikterus dan Kolestasis

Ikterus yaitu gejala kuning karena pigmen empedu yang dapat terlihat pada plasma, kulit, selaput lendir penderita. Sering gejala ikterus merupakan satu-satunya manifestasi penyakit hati.

Klasifikasi ikterus :1. Ikterus hemolitik / prehepatik ditemukan pada penyakit yang disertai dengan hemolisis eritrosit, misal : - anemia hemolitik didapat - sickle cell anemia - malaria - thalasemia - keracunanpada penyakit ini terdapat bilirubin indireck yang meningkat akibat pembentukan yang berlebihan sehingga sel hati tidak dapat mengolahnya.

2. ikterus hepatoseluler / parenchyma ditemukan pada penyakit yang disertai dengan kerusakan hati, misal : - hepatitis virus - penyakit weil - keracunanyang meninggi adalah B1 dan B2; B1 meninggi karena fungsi sel hati terganggu; B2 meninggi akibat glukuronil transferase dan UDPGA (uridine diiphosphoglucuronic acid) yang keluar dari sel hati mati.

3. ikterus obstruktif / posthepatik biasanya disebabkan oleh batu, radang atau neoplasma, misal : - batu dalam duktus choledochus - cholangitis - tumor saluran empedu, dsb

Pembentukan empedu hati memiliki dua fungsi utama, yaitu:1. Empedu merupakan jalur primer untuk mengeluarkan bilirubin. Kelebihan, kolesterol, dan xenobiotik yang kurang larut air sehingga tidak dapat dikeluarkan bersama urine. 2. Garam empedu dan molekul fosfolipid yang dikeluarkan mendorong emulsifikasi lemak makanan dalam lumen usus.Pembentukan empedu juga merupakan fungsi yang paling mudah terganggu. oleh karena itu, ikterus, diskolorasi kulit kuning dan scela (jaundice) terjadi retensi sismatis bilirubin menyebabkan peningkatan kadar serum melebihi 2,0 md/D1, dengan angka normal untuk orang dewasa adalah kurang dari 1,2 mg/D1. Kolestasis di lain pihak, didefinisikan sebagai retensi sistematis, tidak saja bilirubin, tetapi juga zat terlarut lain yang di eliminasi di empedu (terutama garam empedu dan kolesterol).

BAB IIIPENUTUP

III.1 KesimpulanHati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2 1,8 kg atau lebih 25% berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat kompleks yang terletak dibagian teratas dalam rongga abdomen disebelah kanan dibawah diaphragma.Arteri hepatica yang keluar dari aorta dan memberikan 80% darahnya kepada hati, darah ini mempunyai kejenuhan oksigen 95-100% masuk ke hati akan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar sebagai vena hepatica. Vena hepatica mengembalikan darah dari hati ke vena cava inferior. Didalam vena hepatica tidak terdapat katup.Dibagi menjadi dua, yaitu system simpatis dan parasimpatis. Saraf-saraf ini mencapai hepar melalui fleksus hepaticus. Sebagian besar melalui fleksus coeliaci yang juga menerima cabang-cabang dari nervus vagus kanan dan kiri serta nervus phrenicus kanan.III.2 SaranHati mempunyai peranan penting didalam tubuh kita, diantaranya yaitu: sebagai pusat metabolism dalam tubuh. Jadi kita harus senantiasa menjaganya supaya tidak kerusakan di kemudian hari. Cara menjaga hati kita dengan cara memakan-makanan yang tidak berlemak dan tidak merokok.

DAFTAR PUSTAKA