Hi pengakuan

12
International Law The Recognation of New States Andi Tanaka // M. Dito Suryo Saputro // Radhingga D. Setiana// Trisna Widyaningtyas// Christian Adi Santoso

Transcript of Hi pengakuan

International Law

The Recognation of New States

Andi Tanaka // M. Dito Suryo Saputro // Radhingga D. Setiana//

Trisna Widyaningtyas// Christian Adi Santoso

Pengakuan terhadap suatu negara atau bangsamuncul pasca Perang Dunia 1. Kemunculannyateori pengakuan juga memberikan dorongankepada bangsa-bangsa terjajah untukmemperjuangkan haknya. Eksistensi suatuNegara juga berkenaan dengankemampuannya menyelenggarakan hubunganinternasional, meskipun kepastian bataswilayah belum ditentukan.

Menurut JB MooreMakna pengakuan adalah sebagian jaminan bahwa negara barutersebut diterima sebagai anggota masyarakat internasional.

Lauterpacht dan ChenPemberian pengakuan merupakan suatu kewajiban hukum.

DJ HarisSuatu negara tetap negara meskipun belum atau tidak diakui

Ian BrownliePengakuan adalah optional dan politis

Podesta CostaTindakan pengakuan merupakan tindakan fakultatif

Menurut Dr. Mohammed Hafeed Ghanem; Pengakuan adalah suatu ikrar darinegara terhadap negara atau pemerintahan baru yang memenuhi unsur

terbentuknya negara dan bermaksud untuk menjalankan hubungan dengannegara tersebut sebagai subyek hukum internasional.

Dalam konfrensi hukum internasional di Brussel pada tahun 1936, menetapkanbahwa “adanya negara atau pemerintahan baru dengan segala apa yang ikutbersamanya dari konsekuensi yang timbul darinya tidak berpengaruh denganpenolakan pengakuan dari suatu negara atau lebih”. Maka dari itu pengakuan

atas negara atau pemerintahan baru bersifat pernyataan saja bukan suatupembentuk negara itu sendiri dan berlaku surut atas kejadian yang timbul.

Pengakuan negara baruPengakuan pemerintah baruPengakuan sebagai pemberontakPengakuan BelligerensiPengakuan sebagai bangsaPengakuan hak-hak teritorial dan situasiinternasional.

Pertimbangan Politis negara dalamMemberikan pengakuan Terhadap negara

lain

- Keyakinan adanya stabilitas di negara tersebut- Dukungan umum dari penduduk- Kesanggupan dan kemauan untukmelaksanakan kewajiban-keawajibaninternasional

De Jure : Negara yang diakui secara formal yang telahmemenuhi persyaratan untuk berpartisipasi dalam

masyarakat internasional

De facto : Negara mengakui secara temporer dengansegala syarat yang memenuhi berdasarkan fakta di masa

mendatang

1. Teori Declaratoir/ Evindentiarypengakuan hanya bersifat pengumuman.

2. Teori Konsitutifwalaupun unsur-unsur kenegaraan telah terpenuhi, namun tidak otomatis menjadi subyek HI. Harus adapernyataan dari negara-negara lainnya.

3. Teori Jalan Tengah/Pemisahharus dipisahkan antara kepribadian hukum suatunegara dan pelaksanaan hak dan kewajiban daripribadi hukum itu.

1. Secara tegas (resmi) Misalnya :Nota DiplomatikPerjanjian Internasional

2. Diam-diam (implied recognition) / tindakan negara lainKehendak yang diungkapkan hanya apabila keadaan-keadaan secara tegasmengindikasi kemauan untuk menjalin hubungan resmi dengan negara baru.

De facto: negara berhubungan dengan negara lainDe jure : penandatanganan traktat, hubungan diplomatic resmi,

exequatur konsuler

3. Pengakuan pribadisebuah pengakuan yang keluar dari suatu negara dengan sendirinya atasberdirinya suatu negara atau pemerintahan baru baik secara terang-terangan ataupun secara tersirat.

4. Pengakuan Kolektifmembuat konferensi yang terdiri dari berbagai negara untuk mengakuikedaulatan negara baru secara bersamaan.

5.Pengakuan Bersyaratpengakuan di mana negara yang mengakui memberikan syarat khususberbentuk kewajiban-kewajiban tertentu yang harus dipenuhi negarayang diakui sebagai syarat dari pengakuan tersebut.Contoh : Konvensi Berlin Tahun 1928

Penarikan Kembali Pengakuan

1.pengakuan de jure adalah pengakuan yang bersifat permanen, sehingga pengakuannya

tidak bisa ditarik kembali.2. Pengakuan De Facto dapat ditarik kembali.

Namun, Penarikan pengakuan berarti tidakada hubungan dari negara tersebut.

Thanks