Hierarki

9
Hierarki 1. hierarki (hiérarki) susunan atau kedudukan tinggi rendah (dlm organisasi, masyarakat, dsb) berdasarkan taraf atau kekuasaan: syarat kemasukan ke dlm ~ syarikat dan peluang utk mencapai kedudukan tinggi sebahagian besarnya ditentukan oleh tingkat pendidikan; Dieja berdasarkan ejaan bahasa inggeris hierarchy 2. Hierarki adalah urutan atau aturan dari tingkatan abstraksi menjadi seperti struktur pohon. Hierarki membentuk sesuatu pada beberapa peraturan yang khusus atau berdasarkan kedudukan (misalnya kompleksitas dan tanggung jawabnya). Konsep pewarisan (inheritance) merupakan prinsip hierarki ini, di mana kaedah dan / atau atribut yang ditentukan dalam sebuah objek kelas boleh diwariskan atau digunakan lagi oleh objek kelas lain di bawahnya. Satu sistem dapat mempunyai abstraksi hierarki yang banyak, contohnya: aplikasi financial, kita dapat mempunyai jenis-jenis pelanggan dan simpanan yang berbeza-beza. Sebagai contoh dari penggunaan level hierarki adalah pada suatu asset, boleh diturunkan tahap abstraksinya menjadi hierarki Bank Account, dan Real / Estate, pada Bank Account boleh dibuat hirarki lagi untuk menurunkan lagi abstraksinya menjadi Checking, demikian juga pada Security boleh diturunkan menjadi stack dan Bond . Source: http://ms.shvoong.com/internet-and-technologies/computers/2072597- pengertian-hierarki/#ixzz2M17pPR4y

description

h

Transcript of Hierarki

Page 1: Hierarki

Hierarki1. hierarki (hiérarki) susunan atau kedudukan tinggi rendah (dlm organisasi, masyarakat, dsb)

berdasarkan taraf atau kekuasaan: syarat kemasukan ke dlm ~ syarikat dan peluang utk mencapai kedudukan tinggi sebahagian besarnya ditentukan oleh tingkat pendidikan; Dieja berdasarkan ejaan bahasa inggeris hierarchy

2. Hierarki adalah urutan atau aturan dari tingkatan abstraksi menjadi seperti struktur pohon. Hierarki membentuk sesuatu pada beberapa peraturan yang khusus atau berdasarkan kedudukan (misalnya kompleksitas dan tanggung jawabnya). Konsep pewarisan (inheritance) merupakan prinsip hierarki ini, di mana kaedah dan / atau atribut yang ditentukan dalam sebuah objek kelas boleh diwariskan atau digunakan lagi oleh objek kelas lain di bawahnya. Satu sistem dapat mempunyai abstraksi hierarki yang banyak, contohnya: aplikasi financial, kita dapat mempunyai jenis-jenis pelanggan dan simpanan yang berbeza-beza. Sebagai contoh dari penggunaan level hierarki adalah pada suatu asset, boleh diturunkan tahap abstraksinya menjadi hierarki Bank Account, dan Real / Estate, pada Bank Account boleh dibuat hirarki lagi untuk menurunkan lagi abstraksinya menjadi Checking, demikian juga pada Security boleh diturunkan menjadi stack dan Bond .

Source: http://ms.shvoong.com/internet-and-technologies/computers/2072597-pengertian-hierarki/#ixzz2M17pPR4y

Page 2: Hierarki

DEFINISI TASAWUFTasawuf secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk menyucikan hati sesuci mungkin dengan usaha mendekatkan diri kepada Allah, sehingga kehadiran-Nya senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan. Ibnu Khaldun pernah menyatakan bahwa tasawuf para sahabat bukanlah pola ketasawufan yang menghendaki kasyful-hijab (tersingkapnya tabir antara Tuhan dengan makhluk) atau hal-hal sejenisnya yang diburu oleh para sufi di masa sesudahnya. Corak sufisme yang mereka tunjukkan adalah ittiba’ dan iqtida’ (kesetiaan meneladani) perilaku hidup Nabi. Beliau mengajarkan tentang ketakwaan, qana’ah, keutamaan akhlak dan juga keadilan, dan tidak pernah mengajarkan hidup kerahiban, pertapaan atau uzlah sebagai mana dilakukan oleh agama sebelumnya.

a. Secara Etimologi (Bahasa)

1. Tasawuf berasal dari kata Shuffah, yaitu sebutan bagi orang – orang yang hidup di sebuah gubuk yang dibangun oleh Rasulullah SAW. di sekitar Masjid Madinah, mereka ikut nabi saat hijrah dari Mekah ke Madinah. Mereka hijrah dengan meninggalkan harta benda, mereka hidup miskin, mereka bertawakal (berserah diri) dan mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Mereka tinggal di sekitar masjid nabi dan tidur diatas bangku yang terbuat dari batu dan berbantalkan pelana kuda yang disebut suffah. Mereka Ahlus-Suffah walaupun miskin, tapi berhati dan berakhlak mulia, ini merupakan sebagian dari sifat-sifat kaum sufi.

2. Tasawuf juga berasal dari kata Shafa’ (suci bersih), yaitu sekelompok orang yang berusaha menyucikan hati dan jiwanya karena Allah. Sufi berarti orang – orang yang hati dan jiwanya suci bersih dan disinari cahaya hikmah, tauhid, dan hatinya terus bersatu dengan Allah SWT.

3. Tasawuf juga berasal dari kata shuf (pakaian dari bulu domba atau wol). Mereka di sebut sufi karena memakai kain yang terbuat dari bulu domba. Pakaian yang menjadi ciri khas kaum sufi, bulu domba atau wol saat itu bukanlah wol lembut seperti sekarang melainkan wol yang sangat kasar, itulah lambang dari kesederhanaan. Berbeda dengan orang-orang kaya saat itu yang kebanyakan memakai kain sutra.

b. Secara Teminologi (isthilah)

Imam Junaidi al-Baghdadi berpendapat : “Tasawuf adalah membersihkan hati dari yang selain Allah, berjuang memadamkan semua ajakan yang berasal dari hawa nafsu, mementingkan kehidupan yang lebih kekal, menyebarkan nasihat kepada umat manusia, dan mengikuti contoh Rasulullah SAW dalam segala hal.

Dari segi bahasa dan istilah, kita dapat memahami bahwa tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan umat manusia dan selalu bersikap bijak sana. Dengan cara ini akan mudah bagi manusia menghiasi jiwanya dengan sifat-sifat yang mulia, ber-taqarrub dan ber-musyahadah dengan Allah SWT.

Page 3: Hierarki

Hukum mempelajari ilmu tasawuf adalah fardhu ‘ain bagi setiap mukallaf. Sebab apabila mempelajari semua ilmu yang dapat memperbaiki dan memperbagus lahiriyah menjadi wajib, maka demikian juga halnya mempelajari semua ilmu yang akan memperbaiki dan memperbagus batiniyah manusia.Karena fungsi ilmu tasawuf adalah untuk mensucikan batin agar dalam ber-musyahadah dengan Allah semakin kuat, maka kedudukan ilmu tasawuf diantara ajaran Islam merupakan induk dari semua ilmu. Hubungan tasawuf dengan aspek batin manusia, adalah seperti hubungan Fiqh dengan aspek lahiriyah manusia. Para ulama penegak pilar-pilar ilmu tasawuf telah menciptakan istilah-istilah untuk memudahkan jalan bagi mereka yang ingin menapaki ilmu tasawuf yang sesuai dengan kedudukannya sebagai pem bersih dan pensuci hati dan jiwa.Adapun tasawuf yang berkembang pada masa berikutnya sebagai suatu aliran (mazhab), maka sejauh hal itu tidak bertentangan dengan Islam dapat dikatakan positif (ijabi). Tetapi apabila telah keluar dari prinsip-prinsip keislaman maka tasawuf tersebut menjadi mazhab yang negatif (salbi).

Tasawuf ijabi mempunyai dua corak : (1) tasawuf salafi, yakni membatasi diri pada dalil-dalil naqli atau atsar al-Qur’an dan Hadits. (2) tasawuf sunni, yakni memasukkan penalaran-penalaran yang rasional ke dalam pemahaman dan pengamalannya. Adapun perbedaan yang mendasar antara tasawuf salafi dengan tasawuf sunni terletak pada takwil. Salafi menolak adanya takwil, sementara sunni menerima takwil rasional sejauh masih berada dalam kerangka syari’ah.

Sedangkan tasawuf salbi atau disebut juga tasawuf falsafi adalah tasawuf yang telah terpengaruh oleh faham-faham spiritual dari bangsa Timur maupun Barat.

Adapun lahirnya ilmu tasawuf didorong dan disebabkan oleh beberapa factor:

1. Reaksi atas kecenderungan hidup hedonis yang mengumbar syahwat, serta cendrung mementingkan nilai-nilai kebendaan,

2. Perkembangan teologi yang cenderung mengedepankan rasio yang kering dari aspek moral-spiritual,

3. Katalisator yang sejuk dari realitas umat yang secara politis maupun teologis didominasi oleh nalar kekerasan, penipuan dan memperturutkan hawa nafsu.

Oleh sebab itu, sebagian besar ulama sufi memilih menarik diri dari pergulatan kepentingan politik yang mengatasnamakan agama dengan praktek-praktek yang penuh dengan tipu daya bahkan banyak menimbulkan pertumpahan darah.

Page 4: Hierarki

Pengertian Tasawwur Islam

Istilah Tasawwur Islam adalah merupakan satu ungkapan yang tidak asing lagi dalam penggunaan masyarakat Islam di Malaysia. Tasawwur bermaksud suatu gambaran atau tanggapan akal atau pemikiran seseorang terhadap sesuatu perkara. Perkataan ini berasal dari kalimah Arab yang memberi beberapa maksud;

i.Suatu tanggapan terhadap rupa sesuatu yang dapat dikhayalkan.

ii.Cuba memberi gambaran terhadap sesuatu.

iii.Memberi gambaran yang sebenar terhadap sesuatu.

Tasawwur juga bererti menghasilkan rupa sesuatu dalam akal. Pengertian kalimah Tasawwur berbeza-beza mengikut disiplin ilmu yang tertentu. Tasawwur di sisi ahli falsafah bermaksud suatu bentuk pemikiran yang tergambar dalam akal manusia mengenai alam dan kehidupan. Ahli psikologi pula berpendapat bahawa Tasawwur ialah menggambarkan tentang suatu perkara di dalam akal tanpa melihat atau berinteraksi dengannya.[1]

Terdapat percubaan untuk memelayukan istilah Tasawwur Islam seperti menterjemahkannya kepada ' Pandangan Hidup Islam' yang merupakan terjemahan istilah Inggeris iaitu Islamic World-View. Walau bagaimanapun Prof. Dr. Harun Din berpendapat adalah lebih baik istilah Tasawwur Islam dikekalkan mengikut sebutan asal bahasa Arab yang maksudnya lebih tepat.[2]

Tasawwur amat penting dalam kehidupan manusia kerana sikap dan tindakan adalah lahir dari tasawwurnya terhadap kehidupan ini. Tasawwur yang betul akan melahirkan tindakan yang betul. Begitu juga jika sebaliknya. Perbezaan tasawwur adalah berpunca daripada banyak aspek antaranya ialah latarbelakang pendidikan yang mempengaruhi penguasaan ilmu seseorang terhadap Islam.

Oleh yang demikian, Islam telah memberi perhatian yang berat terhadap pendidikan. Ini adalah untuk memastikan setiap insan mempunyai tasawwur dan pengetahuan yang jelas terhadap hakikat kehidupan di atas muka bumi ini.

Page 5: Hierarki

Perbezaan ilmu Tasawwur Islam dan Tasawuf

Di bawah ini adalah ringkasan sukatan mata pelajaran Tasawuf1. Asas Pemikiran Islam2. Pandangan Hidup Islam3. Institusi Islam4. Ekonomi Islam5. Falsafah Perundangan Islam6. Penyelesaian Masalah

Lihat sukatan penuh di sini.Intisari perbezaan ilmu Tasawwur Islam dengan Tasawuf

1. Sukatan pelajaran Tasawwur Islam boleh berubah-ubah mengikut masa dan ia dibina oleh guru-guru agama berpengalaman dan bukan bertaraf Ulama dan wali.

2. Berbeza dengan ilmu Tasawuf, ia menekankan praktikal kejiwaan, amalan zikir berjemaah, pengijazahan tarekat dan pelbagai lagi amalan hati yang sangat-sangat jarang diketemukan.

3. Ilmu tasawuf dibina intisarinya oleh ulama-ulama yang mursyid, mujahid, wali dan majoritinya adalah golongan yang sangat makbul doa mereka dan dilimpah kurnia karamah yang banyak tidak sebagai mana orang-orang awam. Misalnya Ibnu Arabi, Ibnu ‘Atiullah, Imam Al-Ghazali, Syeikh Muhammad Amin Al-Kurdi, Syeikh Qadir Al-Jailani, Syeikh Abdullah Daud Al-Fatani.

4. Sebahagian besarnya juga pernah berjumpa Rasulullah SAW, Nabi Khidir secara sedar dan mimpi mengikut tahap kewalian masing-masing.

5. Pengamal ilmu tasawuf secara intensif seringkali dihadiahkan Allah keramat-keramat yang tidak dipunyai oleh orang awam manakala pelajar yang mempelajari subjek Tasawwur Islam adalah bagi tujuan pemahaman dan peperiksaan sahaja.

Page 6: Hierarki

Fana'

berarti lenyap, hilang, sirna atau lebur. maksudnya, menurut kamu sufi,ialah hilangnya kesadaran seseorang terhadap keberadaan dirinya dan alamsekelilingnya. Hal ini dapat terjadi karena latihan yang berat danperjuangan yang cukup panjang dalam pendakian rohani. [1,hal.386]

Fana' (beberapa pengertian lain)- keadaan moral yang luhur- sirnanya sifat-sifat tercela- terbebas dari hal-hal duniawi

Fana juga berarti: [2,hal.197]a. matinya nafsu, kemauan diri, kesadaran dirib. tidak memikirkan diri sendiric. doa dalam keterpesonaand. kedekatan kepada Cahaya Maha Cahaya

Fana Al-Fanaberarti hilangnya kesadaran akan hilangnya kesadaran itu. Orang yang dalamkeadaan fana' tidak tau bahwa ia dalam keadaan fana'. [1,hal.386]

Fana' an nafsiberarti hilangnya kesadaran seseorang akan wujud dirinya. [1,hal.386]

Fana fi Mahbubberarti lebur ke dalam yang dicintai (Tuhan) [1,hal.386]

Baqa'berarti kekal, abadi, lestari. Dalam tasawuf kata ini menujukkan keadaankehidupan rohani yang kekal, yakni kembali kepada Wujudnya Yang Kekalsetelah melwati fana'. [1,hal.366]

Beberapa pemahaman sufi tentang fana' dan baqa':o Jika kejahilan dari seseorang hilang (fana'), yang akan tinggal (baqa')ialah pengetahuannyao Jika seseorang dapat menghilangkan maksiatnya, yang akan tinggal ialahtakwanyao Siapa yang menghancurkan sifat-sifat buruk tinggal baginya sifat-sifat baik o Siapa yang menghilangkan sifat-sifatnya, ia akan mempunyai sifat-sifatTuhan [1,hal.152]