Hipokalemia Tias

4
PERIODIK PARALISI HIPOKALEMI DEFINISI Periodik paralisi hipokalemi merupakan kelainan pada membran sel yang dikenal sebagai penyakit chanellopathies pada otot skeletal. Kelainan ini dikarakteristikkan dengan terjadinya suatu episodik kelemahan tiba - tiba, disertai gangguan pada kadar kalium serum. Periodik paralisis ini dapat terjadi pada suatu keadaan hipokalemia. Hipokalemia periodik paralise adalah kelainan yang ditandai dengan kadar potassium (kalium) yang rendah (kurang dari 3.5 mmol/L) pada saat serangan, disertai riwayat episode kelemahan sampai kelumpuhan otot skeletal 2,3,4,5,6,7. (ulfa, 2013) GEJALA KLINIS 1. Kelemahan pada otot 2. Perasaan lelah 3. Nyeri otot 4. Restless legs syndrome 5. Tekanan darah dapat meningkat 6. Kelumpuhan atau rabdomiolisis (jika penurunan K amat berat) 7. Gangguan toleransi glukosa 8. Gangguan metabolisme protein 9. Poliuria dan polidipsia

description

swhw

Transcript of Hipokalemia Tias

PERIODIK PARALISI HIPOKALEMI

DEFINISI

Periodik paralisi hipokalemi merupakan kelainan pada membran sel yang dikenal sebagai penyakit chanellopathies pada otot skeletal. Kelainan ini dikarakteristikkan dengan terjadinya suatu episodik kelemahan tiba - tiba, disertai gangguan pada kadar kalium serum. Periodik paralisis ini dapat terjadi pada suatu keadaan hipokalemia. Hipokalemia periodik paralise adalah kelainan yang ditandai dengan kadar potassium (kalium) yang rendah (kurang dari 3.5 mmol/L) pada saat serangan, disertai riwayat episode kelemahan sampai kelumpuhan otot skeletal 2,3,4,5,6,7. (ulfa, 2013)GEJALA KLINIS

1. Kelemahan pada otot

2. Perasaan lelah

3. Nyeri otot

4. Restless legs syndrome5. Tekanan darah dapat meningkat

6. Kelumpuhan atau rabdomiolisis (jika penurunan K amat berat)

7. Gangguan toleransi glukosa

8. Gangguan metabolisme protein

9. Poliuria dan polidipsia

10. Alkalosismetabolik

Gejala klinis nomor 1, 2, 3, 4 di atas merupakan gejala pada otot yang timbul jika kadar kalium kurang dari 3 mEq/ltr. (taufik, 2009)PATOFISIOLOGI Kalium adalah kation utama cairan intrasel. Kenyataannya 98 % dari simpanan tubuh (3000-4000 mEq) berada didalam sel dan 2 % sisanya (kira-kira 70 mEq) terutama dalam pada kompetemen ECF. Kadar kalium serum normal adalah 3,5-5,5 mEq/L dan sangat berlawanan dengan kadar di dalam sel yang sekitar 160 mEq/L. Kalium merupakan bagian terbesar dari zat terlarut intrasel, sehingga berperan penting dalam menahan cairan di dalam sel dan mempertahankan volume sel. Kalium ECF, meskipun hanya merupakan bagian kecil dari kalium total, tetapi sangat berpengaruh dalam fungsi neuromuskular. Perbedaan kadar kalium dalam kompartemen ICF dan ECF dipertahankan oleh suatu pompa Na-K aktif yang terdapat dimembran sel. Rasio kadar kalium ICF terhadap ECF adalah penentuan utama potensial membran sel pada jaringan yang dapat tereksitasi, seperti otot jantung dan otot rangka. Potensial membran istirahat mempersiapkan pembentukan potensial aksi yang penting untuk fungsi saraf dan otot yang normal. Kadar kalium ECF jauh lebih rendah dibandingkan kadar di dalam sel, sehingga sedikit perubahan pada kompartemen ECF akan mengubah rasio kalium secara bermakna. Sebaliknya, hanya perubahan kalium ICF dalam jumlah besar yang dapat mengubah rasio ini secara bermakna. Salah satu akibat dari hal ini adalah efek toksik dari hiperkalemia berat yang dapat dikurangi kegawatannya dengan meingnduksi pemindahan kalium dari ECF ke ICF. Selain berperan penting dalam mempertahankan fungsi nueromuskular yang normal, kalium adalah suatu kofaktor yang penting dalam sejumlah proses metabolik. Homeostasis kalium tubuh dipengaruhi oleh distribusi kalium antara ECF dan ICF, juga keseimbangan antara asupan dan pengeluaran. Beberapa faktor hormonal dan nonhormonal juga berperan penting dalam pengaturan ini, termasuk aldostreon, katekolamin, insulin, dan variabel asam-basa. Pada orang dewasa yang sehat, asupan kalium harian adalah sekitar 50-100 mEq. (yudi, 2013)PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Kadar K dalam serum.2. Kadar K, Na, Cl dalam urin 24 jam.

3. Kadar Mg dalam serum.

4. Analisis gas darah.5. Elektrokardiografi. (yudi, 2013)PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1.Kalium serum : penurunan, kurang dari 3,5 mEq/L. 2. Klorida serum : sering turun, kurang dari 98 mEq/L. 3. Glukosa serum : agak tinggi. 4. Bikarbonat plasma : meningkat, lebih besar dari 29 mEq/L. 5. Osmolalitas urine : menurun. 6. GDA : pH dan bikarbonat meningkat (Alkalosit metabolik).(ulfa, 2013)DAFTAR PUSTAKA

taufik, m. (2009). periodik paralisis. Dipetik 03 18, 2015, dari http://www.ommy & nenny.com.

ulfa. (2013). periodik paralisis hipokalemi pada wanita unsia 25 tahun. medula , volume 1, nomer 5 , 65-71.

yudi. (2013). Dipetik 3 18, 2015, dari http://yuudi.blogspot.com/2013/02/hipokalemia.html.