Homepage
description
Transcript of Homepage
Homepage http://www.beacukai.go.id
TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG
IMPOR
Jakarta, 22 Juni 2007
Visi
Misi Pelayanan yang terbaik kepada
industri, perdagangan dan masyarakat
Sejajar dengan institusi Kepabeanan dan Cukai di dunia di bidang kinerja dan citra.
Revenue Collector
Trade Facilitator
Industrial Assistance
Community Protector
CUSTOMS
THE MISSION
MISSIO
NS
FungsiMemberi fasilitas perdagangan (a.l. peningkatan kelancaran arus barang dan perdagangan) sehingga dapat menekan ekonomi biaya tinggi yang pada akhirnya akan menciptakan iklim perdagangan yang kondusif.
Memberi dukungan kepada industri dalam negeri sehingga memiliki keunggulan kompetitif dalam pasar internasional.
Mengoptimalkan penerimaan negara melalui penerimaan Bea Masuk, PDRI, dan Cukai.
Melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang yang dilarang atau dibatasi yang dapat mengganggu kesehatan dan keamanan serta moralitas.
Trade Facilitator
Industrial Assistance
RevenueCollector
CommunityProtector
Fasilitasi Perdagangan
CUSTOMS
THE KEY OBJECTIVES
OB
JECTIVES
Menjamin Kepatuhan Masyarakat
RISKs
PELAYANAN
REVITALISASI REFORMASI BEA DAN CUKAI
PENEGAKAN
HUKUM
INTEGRITAS
KOORDINASI DENGANSTAKEHOL
DER
Menghilangkan ekonomi biaya tinggi
dan mencegah undervaluation
Memerangi perdagangan ilegal dan meningkatkan
kinerja bea dan cukai
Membangun integritas pegawai
Mendukung partisipasi aktif stakeholders
• Pembaharuan Prosedur Impor & Pengeluaran Barang• Minimalisasi kontak• Modernisasi dan otomasi• Penggunaan Teknologi Informasi• Single Administration Document• Pertukaran Data Elektronik
• Tekad konkret pimpinan disertai konsep yang jelas
• Pembaharuan perturan dengan formulasi bentuk pelanggaran yang mempunyai efek yang menghambat
• Transparansi dan akuntabilitas• Wilayah tanggung jawab yang jelas bagi
tiap pegawai• Tatalaksana dan prosedur yang jelas
• Kode etik dan perilaku menjadi kesepakatan nilai yang dianut
• Manajemen kepegawaian berdasarkan Good Governance
• Manajemen kepegawaian berdasarkan kinerja
• Optimalisasi pemanfaatan Website ( referensi, peraturan, konsultasi, pelayanan on-line )
• Secara intensif melibatkan stakeholders dalam penyusunan kebijakan
REFORMASI BEA DAN CUKAI
PROGRAMPROGRAMPROGRAM
MISSION OF CUSTOMS
TRADE FACILITATORINDUSTRIAL ASSISTANCEREVENUE COLLECTION
COMMUNITY PROTECTOR
(TRADE OFF)
SERVICE CONTROL
GOOD GOVERNANCE PRINCIPLES
LEGALITY, TRANSPARANCY, ACCOUNTABILITY, PARTICIPATION
GOOD GOVERNANCE
Dalam menjalankan fungsi tersebut, berdasarkan peraturan perundangan-undangan, DJBC menetapkan kebijakan yang dapat diberikan dalam rangka impor :
• kemudahan di bidang impor atau ekspor;
• fasilitas pembebasan atau keringanan bea masuk .
Industrial Assistance Trade Facilitator&
TATALAKSANA KEPABEANANDI BIDANG IMPOR
UU Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 17 Tahun 2006;
Kep. Menkeu No. 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Kep. Menkeu No. 112/KMK.04/2003;
Kep. DJBC No. KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan DJBC No. P-06/BC/2007.
IMPOR Kegiatan memasukan barang ke dalam Daerah Pabean
KEPABEANAN adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu-lintas barang yang masuk atau keluar Daerah Pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar.
Barang yang dimasukkan ke dalam Daerah Pabean diperlakukan sebagai BARANG IMPOR dan terutang Bea Masuk
DAERAH PABEAN adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang Kepabeanan.
IMPOR UNTUK DIPAKAI :• Memasukkan barang ke dalam Daerah
Pabean dengan tujuan untuk dipakai; atau
• Memasukkan barang ke dalam Daerah Pabean untuk dimiliki atau dikuasai oleh orang yang berdomisili di Indonesia.
Impor untuk dipakai
Impor Sementara
Pengeluaran Ke TPB
Pengeluaran ke TPS lainnya
- Pembayaran - Penjaluran - Pemeriksaan
Pabean
Pengeluaran untuk diangkut lanjut
PE
NY
ELE
SA
IAN
BA
RA
NG
IMP
OR
PENYELESAIAN BARANG IMPOR
SYARAT PENGELUARAN BARANG IMPOR UNTUK DIPAKAI
Setelah diserahkan :• PEMBERITAHUAN PABEAN DAN DILUNASI BEA
MASUK & PDRI;• PEMBERITAHUAN PABEAN DAN JAMINAN; ATAU• DOKUMEN PELENGKAP PABEAN DAN JAMINAN.
Customs Automation System
ImporterBonded Zone/
WarehouseEDI
Network
EDI – Kawasan Berikat
Bank
Online Payment System
EDI - Import
EDI - Manifest
EDI - Export
Shipping Agent
Exporter
Bonded (W/H) Decl.
Module of PIB EDI Version 4.2
Module of BANK Version 5.2
Module of PEB EDI Version 1.0
Module of Manifest-EDI
Module of BZ/ WH Company
Import Declaration
Customs Response
Credit Advice
Debit Advice
Customs Cargo
Customs ResponseExport Declar. Customs
Response
Customs Respons
CUSTOMS SERVICE OFFICE
On-line PAYMENT System
EDI-MANIFEST System
EXPORT Service Appl’ System
IMPORT Service Appl. System
Customs IntelligenceDatabase System
Customs Response
Data of Declar.
Customs Head Office/
5. Order Pengiriman
EksportirImportir/PPJK
Perusahaan Pelayaran /
penerbangan
1. Sales Contract
2. A
plik
asi L
/C
3. Pembukaan L/C
4. P
ener
usan
L/C
6. Pengiriman barang
7. B/L atau AWB (Non
L/C)
(Pembayaran dengan L/C atau
Non L/C)
Bank Bank
8.b.
Pem
baya
ran
7. B/L atau AWB
9.a. B/L atau AWB
10.a
. B/L
ata
u A
WB
Perusahaan Pelayaran /
penerbangan8.
a. B
/L a
tau
AWB
9.b. Pembayaran
10.b
. Pem
baya
ran
4. Sebelum kapal merapat : Karantina periksa kapal untuk penetapan bebas karantina.
5. Saat kapal merapat : pelayanan pandu/tunda, penyambungan telepon kapal, pelayanan tambat & pelayanan air kapal.
6. Bongkar barang impor : importir menyerahkan Kartu Impor kpd PBM/UTPK, diikuti bongkar muat & penumpukan barang.
DJBCImportir/PPJK
PELABUHAN LAUT/UDARA
Instansi terkait (persyaratan/ perijinan/pengawasan, misal : Deptan, karantina, Deperdag,
Depperin, Depkes, Badan POM, Polri, BKPM, Ditjen
Pajak, dll.)
Perusahaan Pelayaran /
penerbangan AD.PEL/AD.BANDARAPT.PELINDO/PERUM
ANGKASA PURA
1. RKSP
2.2.
P
embe
ritah
uan
7/8. Persyaratan
impor
3. Persetujuan PPKB
2.3. PPKB
2.1. Manifest
2.4. Bayar
DJBC
Importir/PPJK
2. P I B + Bukti Bayar
Bank
1.a. Bayar BM + PDRI
1.b. Credit Advice
Jalur Hijau/
Prioritas
Jalur Merah
SPPB
3/8. SPPB
SPJM
PELABUHAN LAUT/UDARAAD.PEL/AD.BANDARA
PT.PELINDO/PERUM ANGKASA PURA
5. SPJM
6. Persiapan
pemeriksaan fisik 7.a. Pemeriksaan
fisik
7.b. LHP
4
Importir/PPJK
PELABUHAN LAUT/UDARAAD.PEL/AD.BANDARA
PT.PELINDO/PERUM ANGKASA PURA
SPPB
Bank
3. SP2 / TILA /SRT JALAN
2. Bayar sewa gudang /sewa lapangan penumpukan, Biaya gerakan (lift on/lift off)
Bukti pelu
nasan
PERUSAHAAN PENGANGKUTAN
GUDANG IMPORTIR
4. Menghubungi petugas untuk memastikan posisi barang
SPPB + SP2/Tila/Surat Jalan
Gate
6. Menyerahkan SPPB + SP2/Tila/Surat Jalan
Perusahaan Pelayaran / penerbangan
1.a.
Bay
ar b
iaya
dem
urag
e &
ja
min
an c
onta
iner
+ B
L/AW
B
1.b.
DO
5. Menghubungi perush.
pengangkutan
MandatoryCheck
ContentCheck
SelectivityProcessing
Jalur Merah
PIB
AnalyzingPoint
Jalur Hijau
Scan X-RayExamination
PemeriksaanFisik
PemeriksaanDokumen
PriorityChannel
SPPB
DebitAdvice(PaymentReceipt)
CreditAdvice
Customs Service Office
Detil Proses Customs Clearance (Melalui Electronic Data Interchange / EDI)
Bank
PaymentOf Duty
IMPORTIR/ PPJK
Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
CustomsResponse EDI
Network
CustomsServiceSystem
JALUR MERAH, dilakukan pemeriksaan dokumen dan fisik barang;
JALUR HIJAU, hanya dilakukan pemeriksaan dokumen;
JALUR PRIORITAS, tidak dilakukan pemeriksaan seperti JALUR MERAH atau JALUR HIJAU.
PENJALURAN
Matriks PENJALURAN
Komoditi &/ NADitetapkan Pem.
Very Low Risk/Jalur Prioritas
Pemeriksaan Fisik di Lokasi Importir
Pemeriksaan Fisik 10%
High Risk Pemeriksaan Fisik 100%
Pemeriksaan Fisik 30%
Komoditi &/ Negara Asal
Importir
High Risk
Medium Risk
Low Risk
Low Risk
• Importir dan importasi yang tidak termasuk dalam kriteria sebagaimana dimaksud dalam kriteria jalur merah
• Importir yang ditetapkan sebagai Importir Jalur Prioritas
KRITERIA JALUR HIJAU
Kriteria Jalur Prioritas
1. Importir baru;2. Importir yang termasuk dalam kategori risiko tinggi
(high risk importir);3. Barang impor sementara;4. Barang Operasional Perminyakan (BOP) golongan II;5. Barang re-impor;6. Terkena pemeriksaan acak;7. Barang impor tertentu yang ditetapkan oleh
Pemerintah; 8. Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko
tinggi dan/atau berasal dari negara yang berisiko tinggi.
KRITERIA JALUR MERAH
1. Jalur Merah dilakukan penelitian dokumen dan pemeriksaan fisik barang;
2. Jalur Hijau hanya dilakukan penelitian dokumen;
3. Jalur Prioritas tidak dilakukan Pemeriksaan Pabean sebagaimana yang dilakukan terhadap jalur merah atau hijau.
PEMERIKSAAN PABEAN
Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan Biasa
– P-07/BC/2007 tentang Pemeriksaan Fisik barang Impor
• Pemeriksaan dengan alat Hi-co scan X-ray – KEP 97/BC/2003 – Penegasan DJBC (terlampir)
• Pemeriksaan di lapangan/gudang importir– P-07/BC/2007 tentang Pemeriksaan Fisik
barang Impor
- Terdapat 4 tingkatan pemeriksaan fisik : - Mendalam – barang diperiksa 100%- Sedang – barang diperiksa 30 % - Rendah – barang diperiksa 10% - Sangat rendah – barang diperiksa di gudang
importir (importir jalur prioritas)
- pemeriksaan fisik dilakukan dengan memreiksa barang secara merata sesuai dengan % pemeriksaan terhadap keseluruhan barang.
PEMERIKSAAN FISIK BARANG
Pembayaran Biasa :
1. semua pembayaran dilakukan di Bank 2. Pembayaran di Bea dan Cukai hanya
diperbolehkan dalam hal - Tidak terdapat bank devisa persepsi - Untuk barang impor awak sarana pengangkut, pelintas batas dan barang penumpang
PEMBAYARAN
Impor Sementara
Barang impor sementara yang akan dipindahkan dari lokasi pengawasan Kantor Pabean ke lokasi pengawasan Kantor Pabean lainnya, wajib mendapat ijin dari:
1. Direktur Jenderal dalam hal Kantor Pabean tujuan berada di Kantor Wilayah lain;
2. Kepala Kantor Wilayah dalam hal Kantor Pabean tujuan berada di Kantor Wilayah yang sama.
Impor untuk TPB (1) Pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean
dengan tujuan untuk ditimbun di TPB dilakukan dengan menggunakan BC 2.3 yang diajukan kepada Pejabat di Kantor Pabean yang mengawasi TPB.
(2) Pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean melalui Perusahaan Jasa Titipan untuk tujuan TPB diatur dalam Kep Dirjen No. 83/BC/2002 tentang Perubahan Keputusan Dirjen No. 78/BC/1997 tentang petunjuk pelaksanaan Penyelesaian Barang Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, Kiriman Melalui Jasa Titipan dan Kiriman Pos.
• PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG (PIB), dibuat dengan MODUL IMPORTIR/PPJK
• DOKUMEN PELENGKAP PABEAN :– INVOICE– PACKING LIST– BILL OF LADING / AIRWAY BILL– POLIS ASURANSI– BUKTI BAYAR BM & PDRI (SSPCP)– SURAT KUASA, JIKA PEMBERITAHU PPJK
• NILAI PABEAN = HARGA CIF X KURS• NILAI IMPOR = NILAI PABEAN +
BM
TOTAL BM & PDRI ADALAH:• BM = %BM x NILAI PABEAN• PPN = %PPN x NILAI IMPOR• PPnBM = %PPnBM x NILAI IMPOR• PPh = %PPh x NILAI IMPOR
Jenis Fasilitas Bea Masuk
PEMBEBASAN(Pasal 25 Ayat (1) UU 10/1995 jo UU 17/2006)
FASILITAS ATAS BEA MASUK
PEMBEBASAN ATAU KERINGANAN(Pasal 26 Ayat (1) UU 10/1995 jo UU 17/2006)
PERIJINAN / TATA NIAGA
• Jenis :– Melekat kepada subjek (importir), misalnya
NPIK– Melekat kepada objek (barang) misalnya ijin
ML (makanan luar) dari BPOM • Prinsip umum : Perijinan harus ada pada
saat importir mengajukan PIB • Untuk Jalur Prioritas, karena tidak
dilakukan pemeriksaan dokumen dan fisik didepan, maka ijin dianggap telah dipenuhi.
a. perwakilan negara asing & pejabatnya;b. untuk keperluan badan internasional;c. buku ilmu pengetahuan;d. kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial,
kebudayaan, atau untuk kepentingan penanggulangan bencana;e. keperluan museum, kebun binatang, dan tempat lain semacam itu
yang terbuka untuk umum serta barang untuk konservasi alam;f. keperluan litbang ilmu pengatahuan;g. keperluan khusus kaum tuna netra dan penyandang cacat lainnya;h. persenjataan, amunisi, perlengkapan militer dan
kepolisian, termasuk suku cadang yang diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara;
i. dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara;
j. dst.
(Pasal 25 ayat (1) UU 10/1995 jo UU 17/2006)
Pembebasan Bea Masuk atas impor barang :
Tanya Jawab
TERIMA KASIH
HUBUNGI :
Telp 4890308 ext 207fax. 4701734
http://www.beacukai.go.id
Info ?