Hubungan Antara Tingkat Partisipasi

14
TINGKAT PARTISIPASI ORGANISASI MAHASISWA DALAM PENINGKATANAKADEMIK  MAHASISWA SEMESTER IV-VI PPKn UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN PROPOSAL SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat penyelesayan akhir Program Serjana Strata Satu (S1) OLEH M.Mahmuthohirin  NPM:110100015  

Transcript of Hubungan Antara Tingkat Partisipasi

TINGKAT PARTISIPASIORGANISASI MAHASISWA DALAM PENINGKATANAKADEMIK MAHASISWA SEMESTER IV-VI PPKnUNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN

PROPOSAL SKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syarat penyelesayan akhir Program Serjana Strata Satu (S1)

OLEHM.MahmuthohirinNPM:110100015

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUN PENDIDIKANUNIVERgSITAS PGRI (UNIROW) TUBAN2014

A. Latar BelakangJika kita mendengar nama aktivis mahasiswa maka akan terbayang dalam pikiran kita sekelompok pemuda-pemudi dengan jas almamater dan setumpuk pekerjaan organisasi yang harus mereka selesaikan disamping tugas-tugas kuliah mereka yang juga menumpuk. Aktivitas keorganisasian mereka yang padat tentunya banyak menyita waktu dan tenaga, namun nilai positif pengalaman berorganisasi yang mereka dapatkan juga sebanding dengan pengorbanan mereka. Para aktivis mahasiswa dikenal juga sebagai sosok mahasiswa yang memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi, dimana mereka ditempa untuk senantiasa yakin bahwa mereka mampu melakukan suatu perubahan besar (agent of change).Keyakinan diri para aktivis ini juga dibuktikan dengan banyak sekali nama-nama mantan aktivis mahasiswa yang kemudian sukses dan menjadi tokoh nasional, seperti Boediman Soejatmiko, Akbar Tanjung, Yusuf Kalla, Andi Malarangeng, Muhaimin Iskandar, Fahri Hamzah, dan masih banyak lagi. Mereka semua adalah mantan aktivis sekaligus mantan pimpinan organisasi- organisasi kemahasiswaan baik ekstra maupun intra kampus, yang semasa kuliah mereka menghabiskan waktunya dalam berbagai kegiatan organisasi mahasiswa disamping aktivitas akademis mereka yang juga tidak kalah banyaknya. Kemudian jika kita kilas balik pergerakan bangsa Indonesia tentunya kita pasti ingat bahwa awal mula kebangkitan nasional itu diawali dengan berkumpulnya sekelompok mahasiswa yang dengan percaya diri membentuk sebuah organisasi terstruktur yang bernama Budi Utomo, yang membuat mereka lebih berani dan percaya diri bergerak dan berkarya. Dari fenomena-fenomena diatas dapat dilihat bagaimana sebuah pengalaman berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan memberikan pengaruh besar bagi peningkatan self efficacy (kepercayaan diri seseorang untuk mampu melakukan sesuatu). Sebagaimana diungkapkan Bandura tahun1997, dalam Alwisol (2004), efikasi diri dapat diubah sehingga bisa ditingkatkan melalui salah satu kombinasi empat sumber, yakni pengalaman menguasai sesuatu prestasi (performance accomplishment) , pengalaman vikarius (vicarius experience), persuasi social (social persuation) , dan pembangkitan emosi (emotional/phyisiological state). Hubungan antara tingkat partisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan peningkatan kepercayaan diri juga dikuatkan oleh penelitian Rahman (1996), yang menyatakan bahwa prestasi belajar dan kepercayaan diri mahasiswa yang aktif dalam organisasi ekstra kampus sangat baik. Kemudian dalam penelitian yang dilakukan oleh Asmiana (2003), diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang aktif dalam organisasi memiliki motif berprestasi lebih baik dibanding yang tidak aktif dalam organisasi intra maupun ekstra kampus dan pengalaman organisasi terutama pengalaman keberhasilan menyelesaikan suatu permasalahan yang sulit, dapat meningkatkan kepercayaan diri, motif berprestasi, dan keluwesan para anggotanya dalam menghadapi berbagai masalah.Berpikir edialis dan selalu berusaha untuk membangun diri serta organisasi merupakan sebuah bentuk pembelajaran yang akan sangat bermanfaat oleh pelaku akat aktivis mahasisiwa itu. Tingkat keberhasilan yang diperoleh mahasiswa selama mengikuti proses belajar mengajar atau kuliah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan dilakukan selama periode tertentu yang dapat diukur dengan menggunakan tes. Prestasi Belajar Mahasiswa ditunjukkan dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Berdasarkan pra survey yang dilakukan terhadap beberapa mahasiswa yang aktif di organisasi Ekstra maupun Intra kampus, mereka sangat berbeda dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi ekstra maupun intra, mahasisiwa yang aktif lebih mendominasi di bidang pergaulan, tata cara bahasa dan tinglah laku yang memang mereka mendapkanya di pengkaderan organisasi mereka.Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban memiliki banyak sekali organisasi kemahasiwaan baik itu ekstra maupun intra kampus dengan berbagai macam jenisnya Akan tetapi, sampai saat ini masih jarang sekali ada penelitian yang peningkatan self efficacy mahasiswa membahas tentang Tingkat partisipasi mahasiswa dalam peningkatan akademik mahasiswa , terutama di lingkungan UNIROW TubanDengan adanya Kenyataan ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian khusus akan hal ini. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan peneliti fokuskan pada Masalah ini yang nantinya akan dituangkan kedalam sebuah Skripsi yang berjudul TINGKAT PARTISIPASI ORGANISASI MAHASISWA DALAM PENINGKATAN AKADEMIK MAHASISWA SEMESTER IV-VI PPKn UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN

B. Rumusan MassalahPengalaman merupakan sarana terbaik dalam proses pengembangan mental dan kepercayaan diri seorang individu, sehingga banyak pengalaman akan berdampak positif bagi peningkat sesorang. Kemudian, organisasi kemahasiswaan memberikan sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran mengenai banyak tugas-tugas baru. Oleh karena itu, seharusnya pengalaman seorang mahasiswa dalam aktivitasnya di organisasi kemahasiswaan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan mahasiswa yang bersangkutan. Dari gambaran latar belakang di atas, penelitian ini perlu menjawab beberapa pertanyaan sebagai pertanyaan penelitian. Adapun pertanyaan penelitian yang yang dimaksud dapat di rincikan pada rumusan masalah berikut:1. Bagaimana tingkat partisipasi mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan di UNIROW ?2. Bagaimana self efficacy pada mahasiswa di UNIROW ?3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan tingkat partisipasi organisasi mahasiswa dalam akademik mahasiswa semester iv-vi ppkn universitas pgri ronggolawe (unirow) tuban

C. Tujuan PenelitianPenelitian ini dilakukan untuk memenuhi Beberapa tujuan, tujuan yang ingin di capai dari penelitian yang akan dicantumkan dalam sebuah skrifsi ini adalah:1. Mengetahui bagaimana tingkat partisipasi mahasiswa dalam aktivitas. organisasi kemahasiswaan di UNIROW Tuban ?2. Mengetahui bagaimana tingkat self efficacy pada mahasiswa di UNIROW Tuban3. Mengetahui bagaimana tingkat partisipasi organissi mahasiswa dalam peningkatan akademik mahasiswa semester vi-iv ppkn universitas pgri ronggolawe (unirow) tuban D. Hepotesis PenelitianSalah satu dari ciri penelitian berjenis penelitian kuantitatif adalah kebenaran hepotesis, yang merupakan dugaan hasil sementara sebelum penelitian dilakukan. Dugaan hasil berupa positif maupun negatif. Karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan data. Pada sebelumnya hepotesis hanya dugaan atau perkirraan yang belum di uji kebenaranya, hanya untuk membantu pendekatan permasalahan.E. Kegunaan PenelitianUntuk membuat sutu penelitian yang fokus pada pokok permasalahan maka disini perlu dirumuskan apa yang kegunaan atau manfaat penelitian ini, adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :1. Mamfaat Teoritis : Memberi masukan dan memperkaya konsep keilmuan psikologi terutama mengenai teori self efficacy.2. Mamfaat Praktis :a. Menjadi dasar bagi pihak kampus UNIROW untuk semakin memfasilitasi organisasi kemahasiswaan di UNIROWb. Meningkatkan antusiasme mahasiswa untuk aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan di UNIROWG. Metode Penelitian1. Rancangan PenelitianPenelitian yang dilakukan Kajian pustaka1. Pengertian Organisasi Kemahasiswaan.Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang membentuk sebuah persatuan dengan manajemen yang mereka tentukan sendiri.Stephen P.Robbins mengatakan bahwa Organisasi ialah kesatuan aspek sosial yang terkordinasi secara sadar, dengan satu batasan yang cukup relatif dan bisa diidentifikasi, yang bekerja secara relatif dan terus menerus untuk mencapai tujuan kelompok atau tujuan bersama.

2. Pengertian self efficacy.self efficacy Bahasa Ingris yang apabilah di artikan dalam bahasa Indonesia berarti Kemanjuran diri. Akan tetapi kemanjuran disini di dipinisikan sebagai bentuk kepercayaan diri seseorang. Dalam penelitian ini kepercayaan diri yang dimaksud adalah kepercayaan diri dalam ruang lingkup bergaul, memecahkan dan menghadapi sebuah masalah.dalam penyusunan skripsi ini adalah mengunakan metode pengumpulan data langsung dari lapangan dan studi kepustakaan. Dalam hal ini leteratur yang dijadikan sebagai sumber primer penelitian meliputi, populasi dan buku-buku kajian pendidikan baik yang mengacu pada leteratur pendidikan islam maupun pendidikan umum dan buku kajian-kajian umum lainya.2. Populasi dan sampela. PopulasiPopulasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian peneliti. Objek dapat berupa mahluk hidup, benda-benda sytem, prosedur dan lain-lain. Secara sederhana, populasi dapat diartikan sebagai berikut:a. Keseluruhan subjek penelitian.b. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas dan ciri-ciri yang ditetapkan.c. Sejumlah subjek yang lengkap dan jelasDari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau pristiwa sebagai sumber daya yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Subana, 2000:24)Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (1997 : 57). populasi adalah berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya Nazir (1983 : 372) populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap. Nawawi (1985 :141) populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian riduwan dan tita lestari (1997:3).Jadi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasisiwa semester IV-VI PPKn Uiversitas GRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban tergabung didalam organisasi intra maupun ekstra kampus.b. Sampel.Sampel adalah bagian kecil dari populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara Fild Research yaitu pengumpulan data dari lapangan yang diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara langsung, dukumentasi dan pengisian angket. Untuk menentukan sampel ada beberapa teknik diantaranya adalah Statified random sampling, yaitu dengan mengambil sampel secara acak dengan persentase antara 7% sampai 10%. Dari populasi penelitian.Untuk sampel penelitian ini peneliti akan mengambil seluruh populasi dengan kemungkinan yang tidak dapat hadir pada saat dilakukan berkisar 25%. Dengan demikian sampel pada penelitian ini adalah seluruh mahasisiwa UNIROW yang tergabung dalam Organisasi intra dan ekstra kampus .3. Intrumen Penelitian.a. Alat pengumpulan dataDalam penelitian ini penulis memiliki beberapa alat atau media untuk mengumpulkan data diantaranya:1. Observasi lapangan.2. Dukumentasi3. Angketb. Skoring,Koding (Untuk Butir Pengumpulan data)Penentu sekor didalam alat pengumpulan data seperti observasi,angket dan dukumentasi dilakukan langsung di lapangan yaitu mahasiswa UNIROW Semester IV-VI.c. Jenis dataJenis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis mengambil data dari cara memperolehnya yaitu data primer dan data skunder.1. Data primerData primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber asinya (tidak melalui media perantara). Data ini dapat berupa opini subjek secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapkan data primer yaitu : (1) metode Surve dan (2) metode observasi.2. Data sekunderData sekunder adalah data yang didapat peneliti secara tidak langsung dari objek melaikan melalui media perantara (diperoleh dari pihak lain perantara). Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dukumenter) yang di Publikasikan atau yang tidak dipublikasikan. Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan indentifikasi kebutuhan terlebih dahulu, indentifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertayaan-pertanyaan sebagai berikut:1. Apakah data sekunder di perlukan dalam penelitian ini atau tidak?2. Data sekunder apa yang kita perlukan?Identifikasi data sekunder yang kita perlukan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta biaya.d. Validitas dan Realibilitas (alat pengumpulan data)Validitas akan menunjukan kebenaran pengumpulan data atau data yang dikumpulkan benar-benar ingin diperoleh peneliti. Validitas pengumpulan data study kepustakaan meliputi dua hal yaitu kepercayaan dan kepahaman. 4. Teknik Pengumpulan dataUntuk mengumpulkan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:a. ObservasiObservasi adalah teknik yang dilakukan dengan pengamatan data terjun langsung ke lapangan tempat penelitian.b. Dukumentasi.c. AngketAngket atau kuesioner adalah intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam teknik komunikasi tidak langsung dengan sumber data. Artiya responden secara tidak langsung menjawab daftar pertanyaan tertulis melalui media tertentu (Subana, 2000:30)5. Teknik analisa dataAnalisa data merupakan suatu bentuk proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan, menyusun data berarti menggolongkankedalam pola, tema atau katagori, semua data diklasipikasikan menurut topic-topik yang dibahas. H. Rencana daftar isiHalaman JudulNota pembimbingHalaman pengesahanMottoHalaman pl,ersembahanKata pengantarAbstraksDaftar isiData lampiranBab I PendahuluanA. Latar belakangB. Rumusan masalahC. Batasan masalahD. Tujuan penelitianE. Hepotesis penelitianF. Kegunaan penelitianBab II Kajian PustakaA. Pengertian Aktifasi dalam Organisasi KemahasiswaanB. Faktor-faktor`C. Faktor Eksternal dan InternalD. Kepercayaan diri MahasisiwaE. Upaya dan tujuan untuk meningkatkan Self Efficacy Mahasisiwa.Bab III Metode PenelitianA. Rancangan PenelitianB. Populasi dan sampelC. Intrumen Penelitiana. Alat pengumpulan datab. Scoring/kodingc. Jenis-jenis datad. Validitas dan reabilitasD. Teknik pengumpulan dataE. Taknik analisa dataBab IV Penelitian dan PersembahanA. Diskripsi Wilayah penelitianB. Hasil PenelitianC. PembahasanBab V Kesimpulan dan saranA. Kesimpulan B. SaranDaftar pustakaLampiranRiwayat Hidup PenulisI. Intrumen yang akan digunakanDalam penelitian ini yang menjadi intrumen penelitian bukanlah alat ukur yang disusun atas dasar difinisi. Melainkan manusia penelitinya itu sendiri. Kapasitas jiwa raga dalam mengamati, bertanya, serta melacak dan mengabstaksikan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka peneliti merupakan intrumen satu-satunya dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survei, Jakarta : LP3ES, 1991.Mulyana, Dedy. Metodolog Penelitian Kualitatif, Jakarta: Remaja Rosda karya, 2002.Ritzer, George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta:Rajawali Pers, 2009.Partanto, A pius, dan Al-Barry M dahlan. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 2001.