Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

23
HUBUNGAN BIOLOGI SOSIAL DENGAN MASALAH PERTAMBAHAN PENDUDUK (KELUARGA BERENCANA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Sosial yang dibina oleh Ibu Siti Imrotul Maslikah M.Si Offering C/2012 Kelompok 8 Annisa Rachma (120341421944) Arwinda Probowati (120341421929 ) Badriyatur Rahma Fidiya (120341421934)

description

biosos

Transcript of Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

Page 1: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

HUBUNGAN BIOLOGI SOSIAL DENGAN MASALAH PERTAMBAHAN

PENDUDUK (KELUARGA BERENCANA)

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Sosial yang dibina oleh

Ibu Siti Imrotul Maslikah M.Si

Offering C/2012

Kelompok 8

Annisa Rachma (120341421944)

Arwinda Probowati (120341421929 )

Badriyatur Rahma Fidiya (120341421934)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

September 2015

Page 2: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk saat ini merupakan isu yang sangat populer dan

mencemaskan negara-negara di dunia. Hal ini dikarenakan pertumbuhan

penduduk sangat berkaitan dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan terutama

peningkatan mutu kehidupan atau kualitas sumberdaya manusia. Fenomena ini

diistilahkan oleh para ahli dengan istilah lonjakan penduduk (populationexplosion

atau population bomb).

Seperti kita ketahui masalah penduduk sudah menjadi perhatian manusia sejak

dahulu kala, para negarawan maupun kelompok ahli sudah sering

memperbincangkan tentang besarnya jumlah penduduk yang dikehendaki dan

usaha yang bagaimana untuk merangsang maupun memperlambat pertumbuhan

penduduk. Pertimbangan tersebut layak dilandasi dari beberapa perimbangan

politik, militer, dan faktor sosial ekonomi sementara gagasan tersebut di

formulasikan para ahli dalam suatu bentuk kebijakan umum. Adanya jangkauan

spekulasi yang bersifat insidental, adalah pikiran pikiran yang ekspresikan

kemudian ternyata telah menimbulkan banyak permasalahan sehingga membuka

kesempatan untuk muncul kembali dalam bentuk teori kependudukan modern,

dan dari pihak lain diakui juga bahwa sebelum periode modern pada hakikatnya

tidak pernah disusun menjadi teori kependudukan yang konsisten.

Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki kepadatan penduduk yang

cukup tinggi, hal tersebut terbukti bahwa Indonesia ikut dalam 5 besar negara

yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia.  Dengan pertumbuhan

penduduk yang begitu pesat tersebut menjadikan pemerintah maupun masyarakat

menjadi resah. Pemerintah telah melakukan berbagai macam cara untuk menekan

jumlah penduduk tersebut, salah satu program pemerintah yang paling terkenal

dalam pengendalian pertumbuhan penduduk adalah program KB (Keluarga

Page 3: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

Berencana) yang memiliki jargon “DUA ANAK CUKUP”. Hal tersebut sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk, dapat dikatakan program tersebut

sukses, terbukti pertumbuhan penduduk dapat ditekan.

Oleh karena itu, makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih mengetahui

hubungan social pertumbuhan penduduk dengan adanya keluarga berencana

(KB).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pengertian, tujuan, sasaran keluarga berencana dan jenis

kontrasepsii?

1.2.2 Bagaimana data pengguna keluarga berencana di Indonesia dan Kota Malang?

1.2.3 Bagaimana hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan keluarga

berencana?

1.2.4 Apa saja masalah yang timbul dari program KB?

1.2.5 Bagaimana solusi yang dapat diberikan berhubungan dengan pertumbuhan

penduduk?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui pengertian, tujuan, sasaran keluarga berencana dan jenis

kontrasepsi

1.3.2 Mengetahui datatentang penggunakeluarga berencana di Indonesia dan Kota

Malang.

1.3.3 Mengetahui hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan keluarga

berencana di Kota Malang.

1.3.4 Mengetahui masalah yang timbul dari program KB

1.3.5 Mengetahui solusi apa saja yang telah diterapkan pemerintah dan solusi apa

saja yang dapat digunakan sehubungan dengan pertambahan penduduk.

Page 4: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Tujuan, Sasaran Program Keluarga Berencana dan Jenis

Kontrasepsi

Menurut WHO (1970), keluarga berencana adalah program yang

bertujuan membantu pasangan suami istri untuk: mendapatkan objektif-

objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan

kelahiran yang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan,

mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan

istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2010).

Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan

usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan

dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang

berkualitas.

Kebijakan dilakukan dengan upaya peningkatan keterpaduan dan peran

serta masyarakat, pembinaan keluarga, pengaturan kehamilan dengan

memperhatikan agama, kondisi perkembangan sosial ekonomi dan budaya, serta

tata nilai yang hidup dalam masyarakat (UU No 52, 2009).

Keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953, yang waktu

itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai

membantu masyarakat. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)

didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 yang merupakan wadah dan

bergerak secara silent operation membantu masyarakat, pelopor pergerakan

Keluarga Berencana Nasional. Untuk menunjang dalam rangka mencapai

tujuan, berdasarkan hasil penandatanganan Deklarasi Kependudukan PBB

(1967) maka dibentuk lembaga program Keluarga Berencana dan

dimasukkan dalam program pemerintah sejak pelita I (1969) berdasarkan

Page 5: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

Instruksi Presiden No. 26 tahun 1968 yang dinamakan Lembaga Keluarga

Berencana Nasional (LKBN) sebagai lembaga semi pemerintah. Pada tahun

1970 ditingkatkan menjadi Badan Pemerintah melalui Keppres No. 8 tahun 1970

dan diberi nama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

yang bertanggung jawab kepada presiden dan bertugas mengkoordinasikan

perencanaan pengawasan dan penilaian pelaksanaan program KB (Arum, 2008).

Tujuan Program Keluarga Berencana

Tujuan keluarga berencana adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan

anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang

menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Sedangkan dalam era

otonomi daerah saat ini pelaksanaan program KB Nasional bertujuan untuk

mewujudkan keluarga berkualitas memiliki visi, sejahtera, maju,

bertanggung jawab, bertakwa dan mempunyai anak ideal.

Dengan demikian diharapkan terkendalinya tingkat kelahiran dan

pertambahan penduduk, meningkatnya jumlah peserta KB atas dasar

kesadaran, sukarela dengan dasar pertimbangan moral dan agama, serta

berkembangnya usaha-usaha yang membantu peningkatan kesejahteraan ibu

dan anak, serta kematian ibu pada masa kehamilan dan persalinan (BKKBN,

2007).

Secara umum tujuan lima tahun kedepan yang ingin dicapai dalam

rangka mewujudkan visi dan misi program KB adalah membangun kembali dan

melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksanaan program KB Nasional

yang kuat dimasa mendatang sehingga visi untuk mewujudkan keluarga

berkuwalitas 2015 dapat tercapai (Arum, 2008).

Sasaran Program Keluarga Berencana

Page 6: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

Sasaran program KB adalah bagaimana supaya segera tercapai dan

melembaganya Norma Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera

(NKKBS) pada masyarakat Indonesia. Yang menjadi sasaran Gerakan KB

Nasional ialah 1) PUS dengan prioritas muda dan paritas rendah, 2)

generasi muda dan purna PUS, 3) pelaksana dan pengelola KB, 4) sasaran

wilayah adalah wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk tinggi dari

wilayah khusus seperti sentral industri, pemukiman padat, daerah kumuh,

daerah pantai dan daerah terpencil (Arum, 2008).

Hal penting dalam pelayanan keluarga berencana yang perlu diperhatikan

adalah prioritas pelayanan KB diberikan terutama kepada PUS yang

isterinya mempunyai keadaan 4T, yaitu (Jasin, 2000):

1. Terlalu muda

Wanita dibawah umur 17 tahun lebih sering mengalami kematian karena

persalinan dan tubuh belum cukup matang untuk melahirkan. Bayi-bayi mereka

lebih sering meninggal sebelum mencapai umur 1 tahun.

2. Terlalu tua

Wanita usia subur yang sudah tua akan mengalami bahaya, terutama bila

mereka mempunyai masalah kesehatan lain atau sudah terlalu banyak

melahirkan.

3. Terlalu dekat

Tubuh wanita memerlukan waktu untuk memulihkan tenaga dan kekuatan

diantara kehamilan.

4. Terlalu banyak

Seorang wanita dengan anak lebih dari 4 akan lebih sering mengalami

kematian karena perdarahan setelah persalinan dan penyebab lain.

Page 7: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

Pasangan Usia Subur (PUS)

Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami-isteri yang terikat dalam

perkawinan yang sah yang umur isterinya antara 15-49 tahun. PUS

merupakan sasaran utama program KB sehingga perlu diketahui bahwa

(Hartanto, 2010): Hubungan urutan persalinan dengan risiko ibu-anak paling

aman pada persalinan kedua atau antara anak kedua dan ketiga.

1. Jarak kehamilan 2–4 tahun, adalah jarak yang paling aman bagi

kesehatan ibu-anak.

2. Umur melahirkan antara 20–30 tahun, adalah umur yang paling aman

bagi kesehatan ibu-anak.

3. Masa reproduksi (kesuburan) dibagi menjadi 3, yaitu: 1) masa

menunda kehamilan (kesuburan), 2) masa mengatur kesuburan (menjarangkan),

3) masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi). Masa reproduksi

(kesuburan) ini merupakan dasar dalam pola penggunaan kontrasepsi rasional.

Peserta KB (Akseptor KB) adalah PUS yang mana salah seorang dari mereka

menggunakan salah satu alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan

kehamilan, baik melalui program maupun non program (Saifuddin, 2006).

Jenis kontrasepsi modern

Cara kontrasepsi ini dibedakan atas kontrasepsi hormonal (KB pil, KB suntik

dan KB implant), KB IUD dan kontrasepsi mantap. Berdasarkan lama

efektivitasnya, kontrasepsi dapat dibagi menjadi: 1) MKJP (Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang), yang termasuk dalam kategori ini adalah

jenis KB susuk/implant, IUD, MOP, dan MOW; 2) Non MKJP (Non

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), yang termasuk dalam kategori ini

adalah KB kondom, KB pil, KB suntik, dan metode-metode lain selain

metode yang termasuk dalam MKJP (Andrews, 2009):

Page 8: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

1. KB Pil

Adalah tablet yang mengandung hormon estrogen dan progesteron sintetik

disebut Pil Kombinasi dan yang hanya mengandung progesteron sintetik saja

disebut Mini Pil atau Pil Progestin. Cara kerja KB pil: menekan ovulasi,

mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu,

mengganggu pertumbuhan endometrium sehingga menyulitkan proses

implantasi dan memperkental lendir serviks (mencegah penetrasi sperma).

Efektivitas teoritis untuk KB pil sebesar 99,7 % sedangkan efektivitas praktisnya

sebesar 90-96 %. Artinya KB pil cukup efektif jika tidak lupa meminum pil

secara teratur.

Keuntungan KB pil adalah mudah penggunaannya dan mudah didapat,

mengurangi kehilangan darah (akibat haid) dan nyeri haid, mengurangi

risiko terjadinya kehamilan ektopik dan kista ovarium, mengurangi risiko

terjadinya kanker ovarium dan rahim, pemulihan kesuburan hampir 100%.

Baik untuk wanita yang masih ingin punya anak, punya jadwal harian

yang rutin. KB pil harus diminum setiap hari, membutuhkan motivasi yang

tinggi maka ia cocok untuk mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang

tinggi misalnya masyarakat kota dan kurang sesuai untuk masyarakat desa.

2. KB Suntik

Kontrasepsi suntik adalah hormon yang diberikan secara suntikan/injeksi

untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenis suntikan hormon ini

ada yang terdiri atas satu hormon (Depo Provera, Depo Progestin, Depo

Geston dan Noristerat), dan terdiri atas dua hormon (Cyclofem dan

Mesygna). KB Suntikan sesuai untuk wanita pada semua usia reproduksi yang

menginginkan kontrasepsi yang efektif, reversibel, dan belum bersedia untuk

sterilisasi. Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan Noristerat setiap

2 bulan. Wanita yang mendapat KB suntik tidak mengalami ovulasi.

Efektivitas KB suntik: dalam teori 99,75%, dalam praktek 95-97%.

Page 9: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

Keuntungannya: merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat,

dapat dipakai dalam waktu yang lama dan tidak memengaruhi produksi air

susu ibu. Baik untuk wanita yang calon Akseptor yang tinggal di daerah

terpencil, lebih suka disuntik daripada makan pil, menginginkan metode

yang efektif dan bisa dikembalikan lagi, mungkin tidak ingin punya anak

lagi dan tidak khawatir untuk tidak mendapat haid.

3. KB Implant (Subdermal)

Adalah 2 atau 6 kapsul kecil yang terbuat dari silikon berisi hormon

levonorgestrel yang ditanam di bawah kulit, secara tetap melepaskan hormon

tersebut dalam dosis kecil ke dalam darah. Bekerja dengan cara mencegah

ovulasi, merubah lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga

menghambat pergerakan spermatozoa, dan mengganggu proses pembentukan

endometrium sehingga sulit terjadi implantasi. Efektivitas dalam teori 99,7%,

dalam praktek 97-99%.

Keuntungan KB implant yaitu sekali pasang untuk 5 tahun, tidak

mmengaruhi produksi ASI, tidak memengaruhi tekanan darah, pemeriksaan

panggul tidak diperlukan sebelum pemakaian. Baik untuk wanita yang ingin

metode praktis, mungkin tidak ingin punya anak lagi, tinggal di daerah

terpencil dan tidak khawatir jika tidak dapat haid.

4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

AKDR atau spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra Uterine Devices (IUD)

adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau tanpa metal/steroid

yang ditempatkan di dalam rahim. AKDR mencegah kehamilan dengan cara: 1)

mencegah terjadinya implantasi yang merupakan cara kerja utamanya, 2)

mengubah cairan dalam uterus dan tuba falopii sehingga menghalangi

pertemuan antara sperma dan ovum serta mencegah terjadinya pembuahan, 3)

menyebabkan reaksi tubuh terhadap benda asing, dengan peningkatan kadar

Page 10: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

leukositosis dan fagositosis. Pemasangan biasanya pada akhir periode haid,

ketika sebagian serviks lebih dilatasi sehingga mempermudah

pemasangannya. AKDR juga dapat dipasang kapan pun hingga hari ke-19

jika siklus haid 28 hari, yang terutama berguna untuk insersi pasca koitus.

Jenis IUD di masa lampau dibuat dalam berbagai bentuk dan bahan yang

berbeda-beda. Dewasa ini IUD yang tersedia di seluruh dunia hanya 3 tipe: 1)

Inert, dibuat dari plastik (Lippes Loop) atau baja antikarat (The Chinese ring)

mengandung tembaga, termasuk di sini TCu 380A, TCu 200C, Multiload (MLCu

250 dan 375) dan Nova T; 2) Mengandung hormon steroid seperti

progestasert yang mengandung progesterone dan Levanova yang mengandung

levonorgestrel; 3) IUD sangat efektif, tipe Multiload dapat dipakai sampai 4

tahun; Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu

T 380 A dapat untuk 10 tahun. Kegagalan rata-rata 0,8 kehamilan per 100

pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.

Keuntungan KB IUD adalah 1) aman dan segera dapat bekerja secara efektif,

dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus, tidak perlu

kontrasepsi tambahan, 2) tidak ada interaksi terhadap obat (tidak

memengaruhi kualitas dan volume ASI, 3) daya kerja lama (10 tahun

proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu diganti), 4) setelah dipasang,

wanita tidak perlu mengingat apa pun sebagai bentuk kontrasepsi, 5) tidak

memengaruhi hubungan seksual, 6) dapat digunakan sampai menapouse (1

tahun atau lebih setelah haid terakhir).

Sedangkan kelemahan dari penggunaan KB IUD yaitu efek samping yang

umum terjadi, seperti: menoragi dan dismenore, sedikit meningkatkan risiko

terjadinya kehamilan ektopik, meningkatkan risiko terjadinya infeksi

panggul, ekspulsi IUD, perforasi uterus, malposisi IUD, dan kehamilan yang

diakibatkan oleh ekspulsi, perforasi, atau malposisi IUD.

5. Kontrasepsi Mantap (Kontap)

Page 11: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

Adalah pemotongan/pengikatan kedua saluran telur wanita (Tubektomi) atau

kedua saluran sperma laki-laki (vasektomi) dengan efektivitas 99,9%.

Keuntungan kontrasepsi Kontap adalah paling efektif, mengakhiri kesuburan

selamanya (keberhasilan pembalikan tidak bisa dijamin). Rekanalisasi

dengan microsurgery sedang dikembangkan, tidak perlu perawatan khusus.

Baik untuk pasangan yangsudah yakin tidak ingin punya anak lagi, jika hamil

akan membahayakan jiwanya dan ingin metode yang tidak menggagu.

2.2 Data pengguna KB

Dari hasil observasi di Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan

Masyarakat di kota Malang bulan Juli diperoleh bahwa peserta aktif KB mencapai

76,51%, sedangkan peserta KB baru mencapai 41,22% dan yang tidak yang tidak

kb sebesar 23,49%.

Page 12: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

Kontrasepsi yang ditetapkan ada 7 jenis yaitu IUD, MOW, MOP, KONDOM,

IMPLANT, SUNTIK, dan PIL. Dari sekian banyak jenis kontrasepsi yang paling

banyak diminati adalah kb suntik. Hal ini dikarenakan lebih praktis dan dapat

dilakukan di puskesmas atau bidan terdekat. Banyak pilihan kontrasepsi ini untuk

memberikan pilihan bagi masyarakat untuk menggunakan kb karena beberapa orang

mengalami alergi pada salah satu jenis kb atau jika tidak cocok dapat menyebabkan

kegemukan dll. Masing-masing kontrasepsi memiliki jangka waktunya seperti IUD

ini seumur hidup, sedangkan MOW dan MOP 2 tahun, suntik setiap 3 bulan dan pil

setiap bulan.

Adapun presentase dari masyarakat yang tidak mengikuti kb ini dapat

dikarenakan orang tersebut masih hamil atau merupakan pasangan yang baru

menikah dan juga orang yang memang tidak mau untuk melakukan kb karena takut.

2.3 Hubungan Biologi Sosial dengan KB

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hayat atau hidup. Dalam

biologi sosial prinsip-prinsip dalam biologi diaplikasikan untuk memecahkan

permasalahan dalam kehidupan bersama.

Banyaknya penduduk di Indonesia ini disebabkan karena angka kelahiran

lebih besar akibat masyarakat yang memiliki anak lebih dari 2. Permasalahan

melonjaknya pertumbuhan penduduk ini dapat ditekan dengan adanya program

kb. Program kb ini dibantu dengan penggunanan berbagai macam alat kontrasepsi

yang juga dipelajari dalam biologi.

2.4 Masalah yang timbul dari KB

Dari uraian diatas dapat diperinci permasalahan yang ada seputar keluarga

berencana yaitu sebagai berikut :

1. Melonjaknya angka kelahiran

2. Masih ada masyarakat yang tidak mau menggunakan KB karena takut/malas

Page 13: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

3. Alergi akan kontrasepsi

4. Kurangnya tentang sosialisasi akan informasi pentingnya kontrasepsi

5. Banyaknya kehamilan diluar nikah akibat sex bebas

2.5 Upaya pemerintah seputar keluarga berencana

Upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka kelahiran

yang dapat menyebabkan melonjaknya pertumbuhan penduduk yakni dengan

program kb untuk masyrakat sehingga pasangan suami istri hanya memiliki 2

anak. KB ini dilakukan dengan penggunaan alat kontrasepsi yang sudah

ditetapkan ada 7 jenis. Masing-masing kontrasepsi memiliki keuntungan

tersendiri tergantung keinginanan individunya. Seseorang dapat memilih

kontrasepsi mana yang cocok agar tidak mengalami alergi atau kegemukan

bahkan juga flek hitam.

Salah satu masalah melonjaknya angka kelahiran juga diakibatkan karena

adanya banyaknya pasangan bukan suami istri yang melakukan sex bebas

sehingga menghasilkan keturunan diluar nikah. Sebaiknya pemerintah mencari

solusi akan hal ini juga .

Page 14: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan

usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan

dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga

yang berkualitas. Sasaran program KB adalah 1) PUS dengan prioritas

muda dan paritas rendah, 2) generasi muda dan purna PUS, 3)

pelaksana dan pengelola KB, 4) sasaran wilayah adalah wilayah dengan

laju pertumbuhan penduduk tinggi dari wilayah khusus seperti sentral

industri, pemukiman padat, daerah kumuh, daerah pantai dan daerah terpencil.

Jenis kontrasepsi ada 7 yaitu IUD, MOW, MOP, IMPLANT, SUNTIK, PIL.

Dari hasil observasi di Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan

Masyarakat di kota Malang bulan Juli diperoleh bahwa peserta aktif KB

mencapai 76,51%, sedangkan peserta KB baru mencapai 41,22% dan yang

tidak yang tidak kb sebesar 23,49.

Masalah yang timbul antara lain melonjaknya angka kelahiran, masih ada

masyarakat yang tidak mau menggunakan KB karena takut atau malas, alergi

akan kontrasepsi, kurangnya tentang sosialisasi akan informasi pentingnya

kontrasepsi, banyaknya kehamilan diluar nikah akibat sex bebas

Upaya yang sudah dilakukan yakni dengan program kb untuk

masyrakat sehingga pasangan suami istri hanya memiliki 2 anak. Jenis kb

yang digunakan ada 7 jenis tergantung individunya.

3.2 Saran

Sebaiknya permasalahan yang ada segera dicari solusinya.

Page 15: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

Lampiran

Data peserta KB

Page 16: Hubungan Biosos Dengan Pertambahan Penduduk

DATA PESERTA KB KOTA MALANG