HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN...

13
HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh : WAHYU MAHARDIKA INDRAYANTI F. 100 150 106 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN...

Page 1: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA

DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh :

WAHYU MAHARDIKA INDRAYANTI

F. 100 150 106

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA

DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

WAHYU MAHARDIKA INDRAYANTI

F. 100 150 106

Telah periksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen

Pembimbing

Achmad Dwityanto, S.Psi, M.Si, Psikolog

NIDN: 0609106802

Page 3: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA

DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

OLEH

WAHYU MAHARDIKA INDRAYANTI

F. 100 150 106

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari, Kamis, 15 Agustus 2019

dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Dewan Penguji

1. Achmad Dwityanto, S.Psi, M.Si, Psikolog ( ) (Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Daliman, SU ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Aad Satria Permadi., S.Psi., MA ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si, Psikolog

NIK/NIDN. 838/0624067301

Page 4: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 15 Agustus 2019

. Penulis

WAHYU MAHARDIKA INDRAYANTI

F100 150 106

Page 5: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

1

HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA

DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara spiritualitas dengan

tingkat intention turnover serta mengetahui hubungan antara kepuasan kerja

dengan intention turnover pada perawat di rumah sakit PKU Muhammadiyah

Surakarta. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perawat

RS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan jumlah ±250 perawat dengan metode

pengambilan sampel cluster random sampling, dengan sampel 110 perawat.

Metode pengumpulan data dengan menggunakan alat ukur skala spiritualitas,

skala kepuasan kerja serta skala intention trunover. Analisis data dilakukan

dengan analisis non parametric corelation Kendall’s serta menggunakan program

bantu SPSS 15.0 for windows. Berdasarkan analisis data antara variabel

spiritualitas dengan intention trunover diperoleh nilai koefisien korelasi (rx1y)

sebesar -0,403 dan (p) sebesar 0,000 (p < 0,01). Kemudian pada variabel

kepuasan kerja dengan intention trunover diperoleh nilai koefisien korelasi (rx2y)

sebesar -0,472 dan (p) sebesar 0,000 (p < 0,01). Artinya brerdasar analisis tersebut

menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara variabel spiritualitas

dankepuasan kerja dengan intention trunover. Dalam hal ini apabila nilai

spiritualitas dan kepuasan kerjanya tinggi maka niai intention trunover pada

perawat rendah. Dalam hal ini variabel spiritualitas memiliki sumbangan efektif

terhadap intention turnover sebesar 32,6%, kemudian variabel kepuasan kerja

memiliki sumbangan efektif terhadap intention turnover sebesar 49,3% kemudian

sisanya terdapat 18,1% intention turnover dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : spiritualitas, kepuasan kerja, intention turnover, perawat.

Abstract

This research aims to determine the relationship between spirituality and the

intention turnover level and to know the relationship between job satisfaction with

the intention turnover in the nurses in PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital.

The population used in this study was the entire nurse of the PKU

Muhammadiyah Surakarta HOSPITAL with a total of ± 250 nurses with a random

sampling cluster sample method, with a sample of 110 nurses. Method of

collecting data used spirituality scale measuring instrument, work satisfaction

scale as well as intention trunover scale. Data analysis was done with the non

parametric corelation analysis of Slack's and uses the SPSS 15.0 for Windows

auxiliary program. Based on the analysis of data between the spirituality variables

with the intention trunover obtained the value of the correlation coefficient (rx1y)

of-0.403 and (p) of 0.000 (P < 0.01). Then in the job satisfaction variables with

the intention trunover obtained the value of the correlation coefficient (rx2y) of –

0.472 and (p) of 0.000 (P < 0.01). This means that the underlying analysis

indicates there was a significant negative relationship between the spirituality

variables and the satisfaction of work with the intention trunover. In this case the

Page 6: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

2

value of spirituality and satisfaction was high then niai intention trunover in low

nurse. In this case the variable of spirituality has an effective contribution to the

intention turnover of 32.6%, then the job satisfaction variables have an effective

contribution to the intention turnover of 49.3% then the remaining there was

18.1% intention Turnover was influenced by other factors.

Keywords: spitituality, job satisfaction, and intention turnover.

1. PENDAHULUAN

Sumber daya organisasi berperan penting dalam tercapainya tujuan dalam

pemberdayaan sumber daya manusia. Oleh sebab itu sumber daya manusia

memiliki peran penting dalam kompetisi baik jangka pendek atau jangka panjang

dalam kegiatan organisasi, karena setiap organisasi harus memiliki nilai lebih

dengan nilai organisasi yang lain. Menurut Bangun (2012) menjelaskan bahwa

manajemen organisasi memiliki fungsi perencanaan (planning), perorganisasian

(organizing), penyusunan staff (staffing), penggerakan (actuating), serta

pengawasan (controling). Fungsi tersebut merupakan tugas dari menager pada

berbagai bidang serta tingkatan dalam organisasi. Fungsi tersebut merupakan

tugas dari menager pada berbagai bidang serta tingkatan dalam organisasi.

Sehingga perusahaan perlu untuk mengatur sember daya manusia untuk mencapai

tujuannya dengan melakukan penerimaan, penyeleksian, serta mempertahankan

SDM agar tidak berdampak pada perpindahan atau turnover.

Turnover merupkan pengunduran diri pada karyawan secara permanen

baik secara sukarela atau secara tidak sukarela. Judge & Robbins, 2011). Menurut

Nurdin, Ling & Khan (2018) menyatakan pendapatnya bahwa turnover pada

dasarnya merupakan tindakan dimana karyawan meninggalkan pekerjaan mereka

saat ini dengan kemudian organisasi menggantikan mereka denga annggota yang

baru. Syahrinoca, Hakam & Ruhana (2015) menyatakan bahwa turnover intention

adalah suatu keinginan yang muncul untuk meninggalkan perusahaan secara

sukarela. Keinginan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, misal keinginan

mendapat gaji yang lebih, karena terdapat masalah keluarga dan lain sebagainya.

Berdasar dari dokumen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta

terdapat perilaku turnover sebanyak 18 orang selama tahun 2018. Dari 18 orang

Page 7: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

3

tersebut terdapat 41% karena sudah purnakerya, kemudian terdapat 2%

disebabkan karena purnakarya dini, kemudian terdapat 48% dengan alasan

keluarga, 2% karenaa tidak lolos uji coba selama 3 bulan, dan 7% lainnya karena

mengikuti seleksi di rumah sakit lainnya. Dalam hal ini karyawan terdapat

kencenderungan karyawan melakukan turnover dengan berbagai factor yang telah

disebutkan diatas. Peneliti juga sudah melakukan penyebaran angket melaulai

google from dengan 9 responden yang menyatakan bahwa sebanyak 22,2 %

menyatakan ingin beralih keperusahaan lain dengan alasan ingin mencari

wawasan dan gaji dari instansi perusahaan yang lebih besar. Kemudian sebanyak

77,8 % menyatakan sudah sesuai dengan yang diinginkan.

Menurut Rekha dan Kamalanabhan (2012) aspek-aspek yang

menyebabkann seseorang meiliki turnover intention yaitu: a) Job Satisfaction

dalam hal ini kepuasan kerja menjadi faktor seseorang untuk meninggalkan

organisasi. b) Organizational Comitment atau disebut dengan komitmen

organisasi dimana karyawan mempertahankan keanggotaannya sehingga

keinginan meninggalkan organisasi semakin rendah. c) Percived organizational

justice merupakan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan oleh

organsasi. Ketika anggota karyawan merasa tidak adil dengan keputusan yang di

ambil maka mereka akan membentuk niat untuk berhenti. d) Perceived

organizational support faktor yang mempengaruhi terjadinya turnover intention

ialah dukungan organisasi. Ketika organisasinya kurang mendukung karyawan

maka hal tersebut akan menjadi alasan untuk berhenti dari tempat kerja.

Menurut pendapat Fardiansyah, Muhith, Saputra, & Fenty (2017)

penyebab terjadinya turnover antara lain adalah stres terhadap pekerjaan,

lingkungan tempat kerja, kepuasan kerja, komitmen organisasional, dan lain

sebagainya. Selain masalah ketidakpuasan dalam suatu pekerjaan, adanya

penurunan komitmen organisasional akan memicu terjadinya perpindahan kerja.

Menurut Wikansari & Pawesti (2016) kepuasan kerja ialah suatu kondisi dimana

perasaan serta sikap yang dimiliki individu terhadap pekerjaanya. Jika seseorang

memiliki kepuasan yang tinggi maka akan muncul perasaan positif mengenai

Page 8: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

4

pekerjaannya, namun apabila hal tersebut dalam level rendah makan akan menjadi

perasaan yang negatif terhadap pekerjaanya.

Dalam pencapaian kepuasan kerja maka Mulyadi (2010) menjelaskan

bahwa aspek dari karyawan akan mencapai kepuasan kerja apabila karyawan

memiliki rasa aman dari segi-segi: a) Sosial ekonomi : Seperti besaran gaji yang

diberikan, jaminan sosial seperti BPJS yang di dapatka oleh karyawan. b) Sosial

psikologi : dalam hal ini karyawan mendapatkan kesempatan untuk

pengembangan diri, karyawan mendapatkan penghargaan, hubungan antara rekan

kerja dan peran pimpinan dalam melakukan pengawasan pada karyawan

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Budiono dkk, (2014) menyatakan

bahwa spiritualitas di tempat kerja bernilai signifikan terhadap turnover intention

dengan indikator tertinggi dasi aspek kebermaknaan diri. Seorang karyawan yang

merasakan kebermaknaan diri maka ia akan menerima dan melakukan pekerjaan

dengan menerapkan nilai-nilai spiritual yang ada. Sedangkan spiritualitas di

tempat kerja merupakan praktik interkonektivitas dan perasaan saling percaya

yang merupakan bagian dari proses kerja, yang kemudian mengarah pada budaya

orgaanisi secarakeseluruhan yang didorong oleh motivasi, respon positif, serta

keharmonisan diantara individu sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja

individu dan dapat membantu keunggulan seluruh organosasi. (Hassan, Nadeem,

& Akhter, 2016)

Kemudian Spiritualitas di tempat kerja merupakan praktik

interkonektivitas dan perasaan saling percaya yang merupakan bagian dari proses

kerja, yang kemudian mengarah pada budaya orgaanisi secarakeseluruhan yang

didorong oleh motivasi, respon positif, serta keharmonisan diantara individu

sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja individu dan dapat membantu

keunggulan seluruh organosasi (Hassan, Nadeem, & Akhter, 2016).

Berdasarkan Ashmos dan Duchon (dalam Hakim & Azlimin, 2015)

menyatakan bahwa Aspek-aspek yang dalam spiritualitas kerja sebagai berikut: a)

Inner Life : dalam hal ini seorang indiviku akan merasakan kebermaknaan

terhadap spiritual yang dipilihnya sehingga membentuuk sebuat identitas diri yang

peduli dengan sesama sehingga merasakan bahagiaan. b) Meaningful Work :

Page 9: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

5

seorang individu akan merasakan kegembiraan dengan semangat sehingga

individu akan mudah melakukan sebuah kebaikan sehingga dapat memberikan

kesan bermakna. c) Bellonging in the community : dalam hal ini individu adalah

maksluk sosial yang merupakan bagian dari sebuah organisasi kelompok,

sehingga seorang individu dapat meningkatkan motivasinya dalam melakukan

sebuah tujuan yang sesuai dengan organisasi dengan meningkatkan kualitas

dirinya.

Bersadarkan pemaparan hal-hal diatas maka dapat ditemukan pokok

rumusan maslah yang akan menjadi dasar sebuah penelitian yaitu adakah

hubungan keterkaitan antara spiritualitas dan kepuasan kerja perawat dengan

turnover intention.

2. METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

penyebarang skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ialah, skala

spiritualitas, skala kepuasan kerja, dan skala intention turnover. Sebelum

melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan penyusunan skala

spiritualitas berdasarkan apek yang di kemukakan oleh Ashmos dan Duchon

(dalam Hakin dan Azlimin, 2015), skala kepuasan kerja berbadasarkan dari

faktor-faktor yang dikemukankan oleh Mulyadi (2010), skala intention turnover

berdasar dari aspek-aspek Menurut Rekha dan Kamalanabhan (2012).

Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah perawat PKU

Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah ±250 orang. . Dengan teknik yang

digunakan dalam pengambilan sampel adalah cluster rundom sampling. Sampel

dalam penelitian yang dilakukan sebanyak 110 orang. Validitas dilakukan dengan

menggunkan Microsoft Excel 2013 dengan formula Aiken’s V, dimana apabila

terdapat aitem memiliki validitas kurang dari 0,6 maka aitem tersebut gugur atau

tidak valid. Reliabilitas dari ketiga skala dihitung dengan teknik Alpha Cronbach

untuk mengetahui koefisien reliabilitasnya. Ketiga skala tergolong reliabel dengan

nilai alpha (α) spiritualitas sebesar 0,940 dengan 30 aitem, nilai alpha (α)

kepuasan kerja sebesar 0,906 dengan 19 aitem, nilai alpha (α) intention turnover

Page 10: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

6

sebesar 0,893 dengan jumlah aitem 18. Selanjutnya hasil dari penelitian dilakukan

pengolahan data dengan metode analisis non-paramentric Kendall’s tau_b dengan

bantuan program SPSS 15 for windows.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan hasil sebaran data tidak

memenuhi syarat normal maka didapatkan hasil bahwa terdapat korelasi antara

variabel r(x1y) yaitu variabel spiritualitas dengan intention turnover serta variabel

r(x2y) yaitu variabel kepuasan kerja dengan intention turnover. Kemudian dari

hasil bahwa kedua variabel bebas memiliki hubungan yang negatif dan signifikan

terhadap variabel tergantung Dari hasil analisis juga menyatkan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara spiritualitas dengan kepuasan kerja.

Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis mayor tidak dapat

dibuktikan.

Kemudian pada perhitungan antar variabel intention turnover dengan

variabel spiritualitas diperoleh nilai korelasi r(x1y) sebesar -0,403 dengan nilai

signifikansi 0,000 (p ≤ 0,01). Kemudian pada hasil perhitungan yang lakukan

pada variabel intention turnover dengan kepuasan kerja diperoleh nilai korelasi

r(x2y) sebesar – 0,472 dengan niali signifikansi 0,000 (p≤0,01). Dari hasil tersebut

maka dapat menunjukkan bahwa hubungan negatif yang signifikan antara

intention turnover dengan spiritualitas dan kepuasan kerja. Dalam hal ini ketika

semakin tinggi nilai spiritualitas dan kepuasan kerja maka semakin rendah nilai

intention turnover pada perawat.

Hal tersebut selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Wateknya pada

tahun 2015 yang mendapatkan hasil bahwa karyawan akan merasa puas dengan

pekerjaan yang dilakukannya apabila mendapatkan hasil upah dari perkerjaanya,

selain pemberian upah rekan kerja sejawat juga mempengaruhi terbentuknya

kepuasan kerja. Dengan kepuasan kerja yang dicapai maka kecenderungan niat

untuk mencari pekerjaan bernilai rendah. Ketika perusahaan meningkatkan aspek-

aspek kepuasan kerja pada karyawan maka nilai kepuasan akan semakin tinggi.

Page 11: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

7

Hasil penelitian dari Simanjuntak & Rahardja (2013) menunjukkan bahwa

variabel kepuasan kerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel

intention turnover, apabila kepuasan kerja tinggi maka intensi turnovernya

rendah.

Menurut Janah, Sukmawati , & Afendi, (2017) bahwa spiritualitas

memiliki pengaruh yang positif terhadap kelekatan kerja karyawan terhadap

organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini menjelaskan bahwa semakin dalam

pemaknaan terkait spiritualitas seorang karyawan, maka semakin besar

kebermanfaatan karir, serta perusahaan tempat bekerja tersebut. Dengan

meningkatnya spiritualitas makan karyawan melihat pekerjaan tersebut sebagai

saranna untuk meningkatkan spiritualitas yang efektif dan efisien, dibdanding

seseorang yang bekerja hanya sekedar sarana memperoleh uang. Dalam hal ini

spiritualitas akan mengarah kepada kuaitas kesejahteraan hidup karyawan,

membentuk nilai keberartian pekerjaan, serta rasa kelekatan pada pekerjaan dan

organisasi tersebut.

Hasil penelitian tersebut selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Nurtjahjanti (2010) menyatakan spiritualitas dalam pekerjaan akan

menghasilkan dampak-dampak positif bagi karyawan dan perusahaan. Bahwa

spiritualitas di tempat kerja akan membuat karyawan merasakan makna hidup

serta tujuan dalam kehidupannya.

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa variabel spiritualitas

memiliki rerata empirik (RE) sebesar 98,14 dalam hal ini spiritualitas tergolong

tinggi, hal ini berarti bahwa tingkat spiritualitas pada perawat termasuk dalam

kriteria tinggi. Kemudian terdapat tingkatan spiritualitas pada perawat dalam

kategori sangat tinggi sebanyak 42 orang atau setara dengan 38,2%, lalu dalam

kategori tinggi terdapat 63 orang atau setara dengan 57,3 %. Selanjutnya pada

kategori sedang terdapat 5 orang atau setara dengan 4,5%.

Pada hasil analisis kategorisasi pada variabel kepuasan kerja memiliki

rerata empirik (RE) sebesar 54,68 dalam hal ini spiritualitas tergolong tinggi, hal

ini berarti bahwa tingkat kepuasan kerja pada perawat termasuk dalam kriteria

tinggi. Kemudian terdapat tingkatan kepuasan kerja pada perawat dalam kategori

Page 12: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

8

sangat tinggi sebanyak 6 orang atau setara dengan 5,5 %, lalu dalam kategori

tinggi terdapat 69 orang atau setara dengan 62,7 %. Selanjutnya pada kategori

sedang terdapat 35 orang atau setara dengan 31,8%. Pada hasil analisis

kategorisasi pada variabel intention turnover memiliki rerata empirik (RE)

sebesar 38,82 dalam hal ini intention turnover tergolong sedang, hal ini berarti

bahwa intention turnover kerja pada perawat termasuk dalam kriteria sedang.

Kemudian terdapat tingkatan intention turnover pada perawat dalam kategori

tinggi sebanyak 2 orang atau setara dengan 1,8 %, lalu dalam kategori sedang

terdapat 33 orang atau setara dengan 30 %. Selanjutnya pada kategori rendah

terdapat 72 orang atau setara dengan 65,5 % serta pada kategori sangat rendah

terdapat 3 orang atau setara 2,7 %.

Adapun hasil berupa sumbangan efektif yang diberikan variabel spiritualitas

terhadap variabel intention turnover sebesar 32,6 %. Kemudian pada variabel

kepuasan kerja memberikan sumbangan yang lebih besar yakni 49,3% dan sisanya

terdapat variabel atau aspek lain yang dapat mempengaruhi intetion turnover. Dari

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam intetion turnover pada

perawat PKU Muhammadiyah Surakarta lebih besar di pengaruhi oleh kepuasan

kerja

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil data dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti, maka

terdapat kesimpulan bahwa: Tidak ada hubungan yang antara spiritualitas dan

kepuasan kerja dengan intention turnover pada perawat RS PKU

Muhammadiyah Surakarta. Tingkat spiritualitas pada perawat RS PKU

Muhammadiyah Surakarta tergolong tinggi. Tingkat kepuasan kerja pada perawat

RS PKU Muhammadiyah Surakarta tergolong tinggi. Tingkat intensi turnover

pada perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta tergolong sedang. Sumbangan

efektif yang diberikan oleh variabel spiritualitas terhadap intention turnover

adalah sebesar 32,6%. Kemudian pada variabel kepuasan kerja dengan variabel

intention turnover sebesar 49.3 % dalam hal ini berarti masih ada 18,1% yang

mempengaruhi intensi turnover.

Page 13: HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA ...eprints.ums.ac.id/77588/1/NASPUB.pdfii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN INTENTION TURNOVER PADA PERAWAT

9

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, W. (2012). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Budiono, S., Noermijati, & Alamsyah, A. (2014 ; Volume : 12; Nomer: 4).

Pengaruh spiritualitas di tempat kerja terhadap turnover intention perawat

melalui komitmen organisasional di rumah sakit islam unisma malang.

Jurnal Aplikasi Managemen (JAM), ISSN : 1693-5241, 639-649.

Fardiansyah, A., Muhith, A., Saputra, M. H., & Fenty. (2017). Gambaran tingkat

turnover perawat, motivasi, dan kinerja perawat di rumah sakit islam

hasanah mojokerto. Prosiding Seminar Nasional, 100-103.

Hakim, A., & Azlimin. (2015). Model peningkatan komitmen suberdaya manusia

berbasis spiritual leadership dan spiritual survival serta workplace

spirituality dengan moderating individu spirituality. Conference in

Business, Accounting, and Managemen (CBAM); Vol. 2 No.1, 344-356.

Hassan, M., Nadeem, A., & Akhte, A. (2016). Impact of workplace spirituality on

job satisfaction: mediating effect of trush. Cogen Bisnig & Managemen

()1189808, 1-15.

Janah, N., Sukmawati , A., & Afendi, F. M. (2017 Vol. VIII). Pengaruh

spiritualitas terhadap keterlekatan karyawan melalui kepuasan kerja pada

ukm di kota Bogor. Jurnal Managemen dan Organisasi, 133-143.

Mulyadi, V. (2010). Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada.

Nurtjahjanti, H. (2010). Spiritualitas kerja sebagai ekspresi keinginan diri

karyawan untuk mencari makna dan tujuan hidup dalam organisasi.

Fakultas PSikologi UNDIP, 27-31.

Rekha, K. R. (2012 ). A study on the employee turnover intention in tes / bpo

sector. AMET International Journal of Management, 18-28, ISSN: 2231 –

6779.

Simanjuntak, N., & Rahardja, E. (2013). Analisis pengaruh kerelibatan dan

kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan (Studi pada PT.

Njonja Meneer Semarang). Diponegoro Journal of Managemen, ISSN

2337-3792, 1-10.

Syahronica, G., Hakam, M., & Ruhana, I. (2015). Pengaruh kepuasasn kerja dan

stress kerja terhadap turnover intention (study pada karyawan dunia fantasi

PT. pembangunan jawa Acol, Tbk). Jrnal Administrasi Bisnis (JAB)

Volume 20, 1-6.