hukum-gereja
description
Transcript of hukum-gereja
5/13/2018 hukum-gereja - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hukum-gereja 1/2
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
MATA KULIAH : HUKUM GEREJA PERKAWINAN SKS : 2 JS= 3
KOMPETENSI DASAR : Mahasiswa memahami perkawinan menurut Kitab Hukum Kanonik, sehingga mampu memanfaatkannya dalam hubungan
dengan tugasnya sebagai petugas pastoral.
INDIKATOR POKOK BAHASAN/POKOK
KAJIAN
SUB POKOK BAHASAN/SUB POKOK
KAJIAN
JAM PERTEMUAN
T P L JM
Menjelaskan undang-undang perkawinan
gerejani dalam konteks Kitab Hukumkanonik dan paham dasarnya
0. Pendahuluan 0.1. Undang-undang Perkawinan Gerejawi dalam
Konteks Keseluruhan KHK 0.2. Beberapa Paham Dasar
0.3. Peran dan Paham Konsensus0.4. Hak Untuk Menikah
0.5. Otoritas Gereja atas perkawinan orang Katolik 0.6. Beberapa penegasan Kategori Perkawinan
0.7. PertunanganMenjelaskan arti dan pentingnya Pastoral
persiapan Perkawinan
1. Pastoral Persiapan Perkawinan 1.1. Pendampingan Keluarga oleh jemaat kristiani
1.2. Beberapa upaya atau bentuk pendampingan
1.3. Tanggung jawab ordinaris wilayah1.4. Persiapan langsung1.5. Kepastian untuk perkawinan sah dan halal
1.6. Penyelidikan Kanonik 1.7. Pembuktian dalam Bahaya Mati
1.8. Kewajiban melaporkan halangan nikah1.9. Pemberitahuan hasil penyelidikan
1.10.Kasus-kasus larangan peneguhan
Menjelaskan halangan-halangan nikah. 2. Halangan-halangan Nikah 2.1. Halangan-halangan nikah pada umumnya dandispensasi daripadanya.
2.2. Halangan-halangan nikah terinci
5/13/2018 hukum-gereja - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hukum-gereja 2/2
Menerangkan perlunya konsensus nikah
dan hambatan-hambatannya.
3. Konsensus Nikah dan Hambatan-
hambatannya.
3.1. Ketidakmampuan
3.2. Hambatan konsensus sehubungan dengan pengetahuan
3.3. Hambatan konsensus sehubungan dengankemauan bebas
3.4. Formalitas pemberian konsensusMenjelaskan tata peneguhan kanonik
dalam perkawinan Katolik
4. Tata Peneguhan Kanonik 4.1. Tata peneguhan kanonik
4.2. Wewenang meneguhkan4.3. Mereka yang terikat tata peneguhan kanonik
4.4. Wewenang dan tempat peneguhan4.5. Liturgi perkawinan
4.6. Pencatatan perkawinan4.7. Pencatatan sipil
Menjelaskan perkawinan campur
menurut pandangan Gereja Katolik.
5. Kawin Campur 5.1. Pengertian
5.2. Persyaratan pemberian izin5.3. Tata peneguhan kawin campur
5.4. Pastoral Kawin campur Menjelaskan arti dan maksud
perkawinan rahasia.
6. Perkawinan Rahasia 6.1. Pengertian dan implikasinya
6.2. Berhentinya kewajiban merahasiakan
6.3. Pencatatan perkawinan rahasiaMenjelaskan efek-efek dari perkawinan 7. Efek-efek Perkawinan 7.1. Bagi pasutri
7.2. Bagi anak-anak.Menjelaskan arti perpisahan suami istri
dalam perkawinan menurut GerejaKatolik.
8. Perpisahan suami-istri 8.1. Pemutusan ikatan perkawinan
8.2. Perpisahan dengan tetap adanya ikatan
Menjelaskan tatacara pengesahan
perkawinan dalam Gereja Katolik.
9. Pengesahan perkawinan 9.1. Pengesahan biasa
9.2. Penyembuhan pada akarnya
Kepustakaan1. Piet Go, O Carm, Hukum Perkawinan Gereja Katolik , Edisi Revisi, Malang: Dioma, cetakan ke3 2004
2. Catur Raharjo, Halangan-halangan Nikah, Malang: Dioma