I. Pendahuluan

download I. Pendahuluan

of 4

description

parkinson dan kognitif

Transcript of I. Pendahuluan

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangPenyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif yang menempati peringkat kedua tersering setelah Alzheimer (Schuepbach, 2013). Beban global terhadap penyakit Parkinson terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebuah studi pada 10 negara berpenduduk terbanyak di dunia dan 5 negara Eropa Barat berpenduduk terbanyak, diperkirakan bahwa angka morbiditas penyakit Parkinson akan meningkat dua kali lipat dari 4,1 - 4,6 juta penduduk pada tahun 2005 menjadi 8,7 9,3 juta penduduk pada tahun 2030. Enam negara dengan penduduk terbanyak tersebut berada di Asia yaitu Cina, India, Indonesia, Pakistan, Bangladesh, dan Jepang. Jumlah penderita penyakit Parkinson di enam negara ini bahkan diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat dari 2,57 juta penduduk pada tahun 2005 menjadi 6,17 juta penduduk pada tahun 2030 (Tan, 2013). Di Indonesia sendiri, penyakit Parkinson diperkirakan menyerang 876.665 penduduk dengan prevalensi kematian mencapai 1100 pada tahun 2002. Hal ini menjadikan Indonesia menempati peringkat ke-12 di dunia atau ke-5 di Asia (Noviani, 2010). Sementara itu, berdasarkan survey yang dilakukan peneliti, terdapat 332 kunjungan pasien yang terdiagnosis Parkinson di RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto selama tahun 2013.Penyakit Parkinson mempengaruhi neurotransmiter dopaminergik yang dapat mengakibatkan bradikinesia, rigiditas, dan tremor istirahat (Schuepbach, 2013). Rerata usia seseorang menderita penyakit Parkinson sangat bervariasi mulai dari 30 hingga diatas 80 tahun. Namun prevalensi terbanyak ada di usia diatas 60 tahun (Muangpaisan, 2009). Penting untuk menekan perjalanan penyakit Parkinson. Apabila tidak mendapatkan pengobatan, 80% penderita akan mengalami kecacatan atau meninggal 10-14 tahun setelah onset penyakit. Meskipun penyakit Parkinson cukup terkenal karena memiliki ciri khas berupa gangguan motorik, namun kini penyakit tersebut diketahui dapat menyebabkan gangguan kognitif (Leverenz, 2009) dan menyebabkan penurunan kualitas hidup penderita (Muangpaisan, 2009). Penderita penyakit Parkinson setelah 8 tahun sejak onset penyakit memiliki kemungkinan menderita demensia sebesar 80%. Sedangkan 20-30% penderita penyakit Parkinson dilaporkan mengalami gangguan kognitif ringan (Mild Cognitive Impairment). Gangguan kognitif pada penderita penyakit Parkinson tanpa demensia dapat dijadikan sebagai prediksi adanya penurunan kognitif di masa depan, termasuk perkembangan menjadi demensia. Karena itu, mengenali adanya gangguan kognitif pada penderita penyakit Parkinson penting. Beberapa instrumen skrining sudah tervalidasi dan rutin digunakan pada suatu klinik. Instrumen yang paling sering digunakan adalah MMSE (Mini-Mental State Examination) dan MoCA (Montreal Cognitive Assessment). Instrumen MoCA memiliki keunggulan dibanding MMSE dalam hal spesifisitas, PPV (Positive Predictive Value), dan presentase ketepatan diagnosis sehingga lebih direkomendasikan (Hoops, 2009).

Berbagai studi mengenai gangguan kognitif pada penderita Parkinson sudah banyak diteliti di berbagai tempat, diantaranya adalah penelitian oleh Ismawati tahun 2013 di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makasar, dari 37 sampel 26 diantaranya (70,3%) mengalami gangguan kognitif. Sementara itu, penelitian Jae Woo Kim di Korea tahun 2009 terhadap 141 pasien penyakit Parkinson non demensia, 57 diantaranya (40,4%) mengalami gangguan kognitif. Sampai saat ini, belum banyak data tentang penyakit Parkinson yang diteliti di Indonesia. Penelitian oleh Ismawati tahun 2013 di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makasar hanya mengambil sampel sebanyak 37 sampel dalam waktu 3 bulan, sehingga diperlukan data pendukung penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang permasalahan di atas, maka masalah penelitian ini adalah Bagaimana gambaran fungsi kognitif penderita penyakit Parkinson di klinik saraf RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto?C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data mengenai gangguan kognitif penderita penyakit Parkinson di klinik saraf RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan kejadian penyakit Parkinson di klinik saraf RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

b. Mendeskripsikan fungsi kognitif penderita penyakit Parkinson di klinik saraf RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dalam bidang Ilmu Penyakit Saraf, terutama mengenai gangguan fungsi kognitif pada penderita Parkinson di klinik saraf RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.2. Manfaat Praktis

a. Bagi MasyarakatHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai gambaran fungsi kognitif pada penderita penyakit Parkinson.b. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai pentingnya skrining gangguan kognitif pada penderita penyakit Parkinson.c. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber data bagi penelitian selanjutnya dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.4