Identifikasi Sel

8
http://drdjebrut.wordpress.com/2009/12/24/gambaran-sel-darah-normal/ Sel Darah Merah/Eritrosit Ukuran: 6 – 9 mm Bentuk: bulat Warna sitoplasma: merah jambu atau abu-abu Granularitas: tidak ada Distribusi dalam darah: > 90 % dari eritrosit normal dalam darah 2. Keping darah/trombosit Ukuran: 1 – 4 mm Bentuk: bulat atau oval, dengan pinggir tidak teratur Warna sitoplasma: biru Granularitas: granul ungu halus mengisi bagian tengah trombosit Pinggir tipis tanpa granul pada bagian tepi sel 3. Limfosit Ukuran: 10 – 15 mm Bentuk: bulat, kadang-kadang oval Warna sitoplasma: biru Granularitas: tidak ada Bentuk inti: bulat atau agak oval Tipe kromatin: homogen, padat Rasio inti/sitoplasma: tinggi atau sangat tinggi Nukleolus: tidak terlihat, kadang-kadang hampir tidak terlihat , satu nukleolus kecil

Transcript of Identifikasi Sel

Page 1: Identifikasi Sel

http://drdjebrut.wordpress.com/2009/12/24/gambaran-sel-darah-normal/

Sel Darah Merah/Eritrosit

Ukuran: 6 – 9 mm Bentuk: bulat Warna sitoplasma: merah jambu atau abu-abu Granularitas: tidak ada Distribusi dalam darah: > 90 % dari eritrosit normal dalam darah

2. Keping darah/trombosit

Ukuran: 1 – 4 mm Bentuk: bulat atau oval, dengan pinggir tidak teratur Warna sitoplasma: biru Granularitas: granul ungu halus mengisi bagian tengah trombosit Pinggir tipis tanpa

granul pada bagian tepi sel

3. Limfosit

Ukuran: 10 – 15 mm Bentuk: bulat, kadang-kadang oval Warna sitoplasma: biru Granularitas: tidak ada Bentuk inti: bulat atau agak oval Tipe kromatin: homogen, padat Rasio inti/sitoplasma:  tinggi atau sangat tinggi Nukleolus: tidak terlihat, kadang-kadang hampir tidak terlihat , satu nukleolus kecil Distribusi: darah: 25 – 40 % ; sumsum tulang: 5 – 20 %

Page 2: Identifikasi Sel

4. Netrofil Stab

Ukuran sel: 14 – 20 mm Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pink Granularitas: a few azurofilik and neutrofilik, different in number Bentuk inti: semicircular Tipe kromatin: condensed Ratio inti/sitoplasma:  low or very low Nukleolus: not visible Keberadaan: darah: < 5% ; sumsum tulang: 5 – 20 %

5. Netrofil Segmen

Ukuran sel: 14 – 20 mm Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pink Granularitas: a few azurofilik and neutrofilik, different in number granulation Bentuk inti: lobulated (normally less than 5 lobes) Tipe kromatin: condensed Ratio inti/sitoplasma: low or very low Nukleolus: not visible Keberadaan: darah: 40 – 75 % ; sumsum tulang: 5 – 20 %

6. Eosinofil

Ukuran sel: 15 – 25 mm

Page 3: Identifikasi Sel

Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pale, covered by granules Granularitas: abundant eosinofilik (orange-red) Bentuk inti: lobulated, semicircular Tipe kromatin: condensed Ratio inti/sitoplasma: low or very low Nukleolus: not visible Keberadaan: darah: 2 – 4 %;  sumsum tulang: < 2 %

7. Monosit

Ukuran: 15 – 25 mm Bentuk: bulat, oval atau tidak teratur Warna sitoplasma: abu-abu biru Granularitas: tidak ada atau sedikit granul azurofilik halus Bentuk inti: biasanya tidak teratur Tipe kromatin: kromatin kasar, berkelompok Rasio inti/sitoplasma: sedang atau rendah Nukleolus: tak terlihat Distribusi: Darah: 4 – 8 % ; sumsum tulang: < 2 %

8. Basofil

Ukuran sel: 12 – 18 mm Bentuk sel: round or oval Warna sitoplasma: light-pink, mostly covered by granules and nucleus Granularitas: veri dark, basofilik, granules of various size. The amount varies Bentuk inti: oval shaped in not mature forms; lobular shaped in mature forms Tipe kromatin: condensed, pale Ratio inti/sitoplasma:  low or very low Nukleolus: not visible Keberadaan: darah: < 1 % ; sumsum tulang: < 1 %

Page 4: Identifikasi Sel

Ada beberapa jenis sel darah putih, yaitu: 1. Basofil.Basofil terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi dan

antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan.2. Eosinofil.Eosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.3. Sel batang.atau Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.4. Sel segmen.Monosit dikenal juga sebagai makrofag setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.5. Limfosit. Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit:* Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem ‘memori’.)* Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) sarta penting untuk menahan bakteri intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus.* Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.6. Monosit. Monosit membagi fungsi “pembersih vakum” (fagositosis) dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan: memberikan potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.

(disadur dari beberapa situs)Berikut ini koleksi gambar sel darah putih:

1.

Page 5: Identifikasi Sel

2.

3.

Page 6: Identifikasi Sel

4.

5.

Page 7: Identifikasi Sel

7.

8. Semoga bisa menambah pengetahuan tentang macam-macam jenis sel darah putih.